Buddha di Desa Rancaiyuh.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Buddha di Desa Rancaiyuh."

Transkripsi

1 ARIYA DIPASENA BUAH DARI SUATU PERJUANGAN PANJANG Mayarakat Desa Rancaiyuh, khususnya warga keturunan Tionghoa rata-rata beragama Buddha yang tertera di KTP. Akan tetapi, masih banyak dari mereka yang tidak mengerti agama Buddha itu, karena yang diikuti selama ini adalah tradisi yang sudah turun temurun. Bila ditanyakan tentang sejarah, atau ajaran agama Buddha itu apa, mereka tidak tahu, karena selama mereka tinggal disana tidak pernah belajar agama Buddha. Sekitar akhir tahun 1990, ada seorang Romo Pandita yang bernama Dhammasvara (Tan Hok Jin) dari Magabudhi (waktu itu masih MAPANBUDHI) mengajak beberapa pemuda dan orang tua berbincang tentang agama Buddha. Pada akhirnya disepakati untuk diadakan kebaktian agama Buddha yang kegiatannya menumpang di rumah bapak Edy Jaya. Pada saat itu hanya ada 16 orang umat yang kebaktian di tempat itu. Inilah awal dimana berkembangnya agama Buddha di Desa Rancaiyuh. Setelah kebaktian berjalan maka dibentuklah kepengurusan untuk pertama kali dengan ketua Lim Eng Lan (kode Ongo). Waktu itu belum ada nama, maka pengurus membuat surat ke PC.MAPANBUDHI, dan pada tanggal 21 April 1991, Romo T. Harmanto memberi nama CETIYA BUDDHI DHAMMA BHAKTI. Kebaktian muda mudi, anak sekolah minggu, donor darah, perayaan waisak 1995, merayakan 17 agustus

2 Berbagai kegiatan baik keagamaan (Magha Puja, Waisak, Asadha, Kathina), juga kegiatan sosial (donor darah) dilaksanakan dengan baik. Pembinaan dan pendidikan sekolah minggu juga berjalan dengan baik. Pada tanggal 17 Juli 1991, cetiya Buddhi Dhamma Bhakti mendapat pembinaan dari Sangha Theravada Indonesia. Pada tahun 1993 ada satu orang pengurus Cetiya Acara Tour ke Jogya, Tour anak sekolah minggu ke Lembang Buddhi Dhamma Bhakti mengikuti Pabbajja Samanera di Vihara Mendut. Umat Buddha di sekitar Desa Rancaiyuh juga belajar agama Buddha di Cetiya Buddhi Dhamma Bhakti. Pada tahun 1992 didirikanlah Yayasan dengan nama Buddhi Dhamma Bhakti, dengan tujuan untuk mendirikan tempat ibadah bagi umat Buddha, dan bapak Edy Jaya selaku pemilik tempat menghibahkan sebagian tanahnya kepada Yayasan untuk dibangun tempat ibadah. Pada awal pendirian yayasan, semua badan pendiri dan pengurus harus diganti karena dianggap orangorang tersebut bermasalah di masa lalu. Maka dibuatlah badan pendiri dan pengurus yang baru dengan ketua Romo Tasis Gunamitra (alm). Pada tanggal 11 Desember 1996, Yayasan ini resmi terdaftar di Departemen Dari anak sekolah minggu Buddhi Dhamma Bhakti lah lahir kader kader Ariya Dpasena

3 Agama Direktorat Jenderal Urusan Agama Buddha. Perjuangan panjang untuk meminta ijin kepada masyarakat dan pemerintah saat itu sangat sulit. Pendekatan kepada para tokoh agama dan masyarakat dilakukan dengan baik, akan tetapi tetap tidak mendapat ijin secara tertulis, hanya secara lisan. Akhirnya pengurus menempuh jalan ke Sekda Kabupaten Tangerang. Hari Senin tanggal 16 Desember 1996, pihak Sekda melakukan peninjauan lokasi yang akan dibangun. Setelah peninjauan lokasi, pada tanggal 12 April 1997, diprakarsai oleh Departemen Agama Daerah Tingkat II Kabupaten Tangerang, bertempat di Balai Desa Rancaiyuh, dilakukan konsultasi dengan tokoh masyarakat, ulama dan instansi terkait tentang rencana pembangunan tempat ibadah untuk umat Buddha. Namun konsultasi itu batal karena jumlah massa yang hadir tidak terbendung (ribuan orang), untuk menghindari hal-hal yang tidak diingikan, beberapa tokoh agama Buddha dan pihak dari Depag meninggalkan lokasi dan kembali ke Tangerang. Situasi semakin tidak kondusif, massa menuntut agar pertemuan dan pembanguan tempat ibadah dibatalkan, saat itu hanya tinggal satu orang pengurus cetiya, yang lain sudah meninggalkan balai desa itu. Pengurus itu diminta berbicara di depan massa bahwa rapat konsultasi dan pembangunan dibatalkan. Setelah pengurus itu berbicara dan meyakinkan massa, akhirnya massa membubarkan diri. Setelah kejadian ini semua kegiatan kebaktian yang sudah hampir tujuh tahun berhenti. Meskipun kegiatan kebaktian dan sekolah minggu sudah dihentikan, tapi pelayanan kepada umat tetap berjalan. Anak anak sekolah minggu yang mendapat bimbingan tentang agama Buddha, yang beranjak remaja dan beberapa pemuda terus melayani pembacaan paritta untuk kematian, sakit, ulang tahun, pindah rumah, dan lain lain, tetap berjalan dengan baik. Mereka punya mimpi/harapan suau saat ingin memiliki tempat ibadah buat mereka. Tekad, keyakinan, semangat terus

4 membara di hati mereka. Setiap kali mereka berbuat baik, mereka bertekad agar kebaikan yang mereka lakukan menjadi pendorong agar terwujudnya tempat ibadah bagi umat Buddha di Desa Rancaiyuh. Setelah 3 (tiga) tahun berjalan, mereka kembali berkumpul di rumah bapak Gouw I Yan (alm) untuk kembali melakukan kebaktian dan pendidikan sekolah minggu, tepatnya pada Hari MInngu tanggal 10 September Mereka kebaktian menumpang di emperan rumah, dan semuanya rata rata para pemuda pemudi dan remaja. Ketua pada saat itu adalah Bapak Gouw Orok dan wakilnya saudara HENDI WIJAYA. Romo T. Harmanto kembali yang memberikan nama CETIYA ARIYA DIPASENA. Nama Ariya Dipasena dipilih oleh Romo T. Harmanto mengingat beratnya perjuangan umat Buddha di Desa Rancaiyuh untuk memiliki tempat ibadah. Nama inipun sempat diganti menjadi Ariya Dipa. Setelah berjalan satu tahun, kembali umat Cetiya Ariya Dipasena merencanakan membangun tempat ibadah yang sederhana, karena khawatir kejadian 1997 terulang. Timbunan kebajikan yang dilakukan selama sepuluh tahun itupun berbuah tepat pada waktunya. Disaat itulah datang Bhikkhu Vijito (Romo Pujianto), Bapak Antonius Lie dan keluarga, juga donatur lainnya datang ke CADS untuk membantu pembangunan itu. Pihak keluarga dari Bapak Gouw I Yan (alm) dengan menghibahkan tulus tanahnya seluas 494 M2 untuk dibangun cetiya. Akhirnya kembali umat mengurus suratsurat, salah satunya surat ijin lingkungan sebagai PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN CETIYA ARIYA DIPASENA

5 persyaratan pembangunan tempat ibadah. Setelah surat ijin jadi, maka proses peletakan batu pertama yang disaksikan oleh tokoh agama dan aparat pemerintah Desa Rancaiyuh pada awal bulan Nopember Pada saat pembangunan sedang berjalan, berkembang issu akan dilakukan pengrusakan tempat yang sedang dibangun itu. Ternyata issu itupun terjadi, tepatnya pada tanggal 24 Nopember 2001sekitar pukul wib, bangunan yang baru selesai pasang genteng itu diserbu dan dihancurkan. Sebelum bangunan itu rata dengan tanah datang aparat kepolisian mengamankan dan menangkap beberapa perusuh kemudian dibawa ke POLRES Tangerang. Selama beberapa perusuh ditahan di Polres Tangerang, massa terus melakukan demontrasi agar yang ditangkap itu segera dibebaskan, kalu tidak maka akan terjadi kerusuhan yang lebih besar. Pada tanggal 25 Nopember 2001, bertempat di Polsek Cikupa, dibuatlah surat perjanjian antara umat Buddha yang diwakili oleh Bapak Kim Jon dan pihak alim ulama diwakili oleh Bapak KH. Aspuri.inti isi perjanjian itu bahwa para perusuh agar dibebaskan dan umat Buddha tidak akan menuntut dalam bentuk apapun, dan pihak perusuh tidak akan mengulangi perbuatannya dan tidak akan menggangu umat keturunan dalam bermasyarakat dikemudian hari. Pembangunan kembali dihentikan untuk menunggu keadaan kembali tenang. Pada tanggal 27 Nopember 2001, diadakan pertemuan yang dihadiri oleh para tokoh agama, Bapak Kepala Desa Rancaiyuh, M. Zen Deden Prades, dan para donatur untuk mencari jalan damai agar pembangunan bisa dilanjutkan kembali. Setelah keadaan kondusif, pembangunan itupun kembali dilanjutkan. Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) juga dibuat dan dikeluarkan oleh Kecamatan Panongan saat itu.

6 Setelah surat surat dilengkapi dan keadaan kembali tenang, pembangunan itupun dilanjutkan. Umat Buddha dengan giatnya membantu pembangunan, hampir setiap hari mereka bergotong royong agar pembangunan itu cepat selesai. Putra putra dari bapak Gouw I Yan (alm) yang menghibahkan tanah begitu semangat membantu, juga para pemuda dan pemudi Hendi Wijaya, tour ke Vihara Mendut yang dimotori oleh saudara Hendi Wijaya, Apik juga yang lainnya, tanpa mengenal lelah terus membantu pembangunan itu. Mereka rela tidur, makan di cetiya karena menginginkan agar kebaktian segera pindah ke tempat yang baru. Setelah ruang Dhammasala selesai, untuk menghilangkan kejenuhan, beberapa pemuda dan pemudi refresing ke Anyer tepatnya tanggal 14 Juli Pada tanggal itu pula umat Cetiya Ariya Dipasena BERDUKA. Pada saat berenag di pantai, Hendi Wijaya, dan kekasihnya, Dede Metta, mereka terseret arus, Apik (sepupu Hendi) berniat menolong mereka, namun ombak yang lebih besar datang dan menarik mereka bertiga dan tenggelam. Adik Hendi, Wandi Kusmawan yang sedang menikuti pabbajja samanera di Vihara Mendut, diminta kembali oleh orang tuanya dan lepas Hendi Wijaya n Dede Metta Apik yang menanam pohon Bodhi

7 jubah. Hendi Wijaya adalah salah satu kader yang mampu memimpin para pemuda dan pemudi saat itu. Hendi Wijaya lah yang kembali mengajak para anak muda untuk kembali mengadakan kebaktian di rumah Bapak Gouw I Yan (alm). Dia adalah salah satu yang juga melihat bagaimana pembangunan itu dihancurkan pada tanggal 24 Nopember 2001, dia juga salah anak muda yang merasakan di demo oleh ribuan orang di balai desa Rancaiyuh tahun Tempat ibadah bagi umat Buddha dan sekitarnya itupun sudah jadi dan berbagai kegiatan, baik keagamaan juga sosial dilaksanakan dengan baik. Di cetiya Ariya Dipasena inilah lahir pemuda dan pemudi yang menjadi kader-kader PATRIA (Pemuda Theravada Indonesia), sampai sekarang. Umat Buddha yang berkebaktian dan belajar di cetiya ini semakin banyak. Sekolah minggu juga sudah dibagi sesuai tingkatan sekolah, dari SD, SMP, dan SMK/SMA. Cetiya hanya memiliki satu ruang Dhammasala, jadi saat belajar mereka harus bergiliran, terkadang mereka belajar dilorong antara Dhammasala dan dapur. Selain anak sekolah minggu, cetiya Ariya Dipasena ini juga kedatangan para Bhikkhu Sangha yang memberikan pembinaan dan pelatihan bagi umat. Terkadang bhikkhu yang dating lebih dari satu sedangkan kamar untuk tidur hanya satu itupun kecil ruangannya. Kehadiran bhikkhu itu berkah bagi umat Buddha di cetiya itu, karena selain dapat mendengarkan Dhamma juga berkesempatan berdana makanan dan keperluan bhikkhu.

8 Berkah kembali datang buat umat di cetiya itu, keluarga besar dari Bapak Gouw I Yan (alm) menghibahkan tanah seluas 135 M2, untuk dipergunakan ruang belajar dan kuti untuk bhikkhu menginap. Total yang sudah dihibahkan jadi 629 M2. Akhirnya ruang kamar, dapur, dan toilet yang sudah tidak layak sekalian dibongkar untuk dibangun yang baru. Maka dengan segala daya upaya panitia dan bantuan dari para donatur, pada akhir tahun 2013 pembangunan untuk ruang belajar dan kuti itu dilaksanakan. Rencana awal hanya dua lantai, karena ada dorongan dari donatur ditambah lagi satu lantai untuk ruang meditasi. Bangunan itu kini sudah berdiri dengan megah, dan pada bulan Juli 2014 cetiya memohon kepada Bhante Piyasilo untuk Vassa. Bhante juga mengundang senior beliau dari Thailand untuk ikut vassa di Ariya Dipasena. Di tahun 2014 inilah awal diadakannya kegiatan Pabbajja Samanera & Atthasilani masa vassa dan libur lebaran. Di akhir tahun 2014 tepatnya tanggal 25 Desember sampai dengan 3 Januari 2015 kembali diadakan kegiatan Pabbajja Samanera & Atthasilani Umum yang pertama. Program ini akhirnya dijadikan sebagai program kegiatan tahunan BANGUNAN BARU UNTUK RUANG KELAS, KUTI, DAN RUANG MEDITASI DI LANTAI 3

9 oleh Cetiya Ariya Dipasena. Setiap akhir tahun diadakan program Pabbajja Samanera & Atthasilani. (bisa dilihat di link pabbajja).

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor : 01/RAPIM-I/II/01 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 BAB I : PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA Pasal 1 : Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perjalanan hidup manusia tidak terlepas tanpa bimbingan agama. Agama merupakan sumber moral, petunjuk kebenaran dan sebagai pembimbing rohani manusia. Agama

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari BAB III PENUTUP 3. 1. Simpulan Desa Cijantra, Kecamatan Pagedagangan, Kabupaten Tangerang merupakan wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari berbagai kelompok masyarakat

Lebih terperinci

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI Disusun dan Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Jurusan Dharmaduta

Lebih terperinci

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015 Kebahagiaan Berdana Diposkan pada 02 Desember 2015 Berdana dan melaksanakan Dhamma di dalam kehidupan sehari-hari, itulah berkah utama Kehidupan berlangsung terus dari waktu ke waktu. Hari berganti bulan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN) II/2006 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN) II/2006 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor : 01/RAPIM-II/VI/2006 KEPUTUSAN NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA MEMUTUSKAN Menetapkan : BAB I : KETUA BHIKKHU DAERAH PEMBINAAN PROVINSI (PADESANAYAKA) DAN WAKIL KETUA BHIKKHU DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnik salah satunya adalah kelompok etnik Tionghoa. Kelompok etnik Tionghoa di Indonesia adalah salah satu kelompok etnik yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002 KEPUTUSAN Nomor : 02/PA/VII/2002 Tentang: PROGRAM KERJA LIMA TAHUN ( TAHUN 2002 2007 ) NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Memperhatikan : Musyawarah dan mufakat dalam Mahã Sangha Sabhã (Pesamuan

Lebih terperinci

PROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY

PROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY PROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY I. LATAR BELAKANG Hari Kathina atau yang juga sering disebut Hari Sangha adalah salah satu hari

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH MINGGU BUDDHA VIHARA DHAMMA METTA

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH MINGGU BUDDHA VIHARA DHAMMA METTA LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH MINGGU BUDDHA VIHARA DHAMMA METTA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Model, Strategi, dan Pendekatan Sekolah Minggu Buddha Dosen Pengampu: Sugianto, S.Ag. Oleh: TASIH NIM

Lebih terperinci

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) III/2000 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) III/2000 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor : 01/RAPIM-III/X/00 MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) III/2000 BAB I : TIM PERUMUS PROGRAM PELAKSANAAN KEGIATAN 2001 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Padepokan/vihara Dhammadipa Arama 1

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Padepokan/vihara Dhammadipa Arama 1 19 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Letak Geografis Padepokan Dhammadipa Arama Padepokan/vihara Dhammadipa Arama 1 merupakan bangunan tempat peribadatan umat Budha yang terletak di jalan raya Mojorejo

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004 01. Dari: Jaya Mudita, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor : 01/RAPIM-III/XI/2009 KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang : Perlunya penanganan menejerial dan operasional dalam kelembagaan Sangha

Lebih terperinci

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28 Ven. Ajahn Karuniko (Christopher John Woodfine) dilahirkan pada tahun 1953 dekat wilayah Manchester di Inggris. Beliau adalah lulusan Universitas Sheffield dengan gelar kehormatan di bidang Teknik Elektronika

Lebih terperinci

Proposal Pembangunan. Mitra Uttama

Proposal Pembangunan. Mitra Uttama Proposal Pembangunan Mitra Uttama Proposal Pembangunan Mitra Uttama Sekretariat: Jl. Siwalankerto Permai IV No. L-5 Kec. Wonocolo Surabaya - Jawa Timur Email : pembangunan@mitrauttama.net web : yayasan.mitrauttama.net

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Buddhism atau yang biasa dikenal sebagai ajaran Agama Buddha, merupakan salah satu filsafat tua dari timur yang ikut berkembang di Indonesia sejak abad ke 5. Pada

Lebih terperinci

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh DWI SRI MUKTI NIM 0250112020505 SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI

Lebih terperinci

WAWANCARA DENGAN BHANTE SADDHANYANO MENGENAI TEMA PELAYANAN

WAWANCARA DENGAN BHANTE SADDHANYANO MENGENAI TEMA PELAYANAN WAWANCARA DENGAN BHANTE SADDHANYANO MENGENAI TEMA PELAYANAN Tgl 16 Des 2013 pkl.19.20 20.30 di Vihara Dharma Bhakti Namo Buddhaya, Bhante, mohon kiranya dapat berbagi cerita bagaimana Bhante bisa berkenalan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak: STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA Oleh: Warsito Abstrak: Perkembangan Dharmaduta di Indonesia telah berkembang pesat sejak masa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2007 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 01/PA/VII/2007

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2007 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 01/PA/VII/2007 Menimbang : Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jl. Agung Permai XV/12 Jakarta 14350 Vihara Mendut, Kotak Pos 111, Kota Mungkid 56501 Magelang KEPUTUSAN SIDANG Nomor : 01/PA/VII/2007 TATA TERTIB SIDANG MAHASANGHASABHA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KMB DHAMMAÑANO ITB

ANGGARAN RUMAH TANGGA KMB DHAMMAÑANO ITB ANGGARAN RUMAH TANGGA KMB DHAMMAÑANO ITB BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 1. Mahasiswa Buddhis Institut Teknologi Bandung mengisi formulir keanggotaan untuk menjadi anggota biasa KMB Dhammañano ITB. 2. Mantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Salah satu kebebasan yang paling utama dimiliki tiap manusia adalah kebebasan beragama. Melalui agama, manusia mengerti arti dan tujuan hidup yang sebenarnya. Agama

Lebih terperinci

Dharmayatra tempat suci Buddha

Dharmayatra tempat suci Buddha Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,

Lebih terperinci

D. ucapan benar E. usaha benar

D. ucapan benar E. usaha benar 1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang

Lebih terperinci

MANFAATKANLAH WAKTU ANDA

MANFAATKANLAH WAKTU ANDA MANFAATKANLAH WAKTU ANDA Oleh : Lie Jan Tjong ( Aji ) 1. Waktu tidak terbatas. Berbicara tentang waktu, tentunya tidak terlepas dari putaran bumi yang mengelilingi matahari, yang disebut rotasi. Kita tidak

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL

PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL Oleh: Budi Riyanto NIM 0250112010495 Disusun dan Diajukan sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan Yayasan Saddhapala merupakan sebuah Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan. Nama Yayasan Saddhapala ditetapkan berdasarkan pemungutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang berbeda. Tahap perkembangan remaja akhir memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang berbeda. Tahap perkembangan remaja akhir memiliki tugas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia memiliki berbagai tahap perkembangan dan setiap tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan yang berbeda. Tahap perkembangan remaja akhir memiliki

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR ------------------------------------ANGGARAN DASAR--------------------------------------- -----------------------------------------MUKADIMAH-------------------------------------------- Dengan rahmat Tuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perusahaan, organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perusahaan, organisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perusahaan, organisasi maupun lembaga baru yang dibangun. Dengan banyaknya perusahaan, organisasi maupun lembaga tersebut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADAINDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XI/2010 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADAINDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XI/2010 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA SANGHA THERAVADA INDONESIA Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, JI. Agung Permai XV/12, Jakarta 14350. Telp (021) 64716739, Faks (021) 6450206. Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501, Magelang. Telp

Lebih terperinci

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA No.1384, 2014 KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK

Lebih terperinci

UPACARA KATHINA DALAM AGAMA BUDDHA

UPACARA KATHINA DALAM AGAMA BUDDHA 1 UPACARA KATHINA DALAM AGAMA BUDDHA (Studi Kasus Pada Vihara Buddha Metta Arama Menteng Jakarta) Oleh MA MUN NIM. 0032118712 JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XI/2013 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XI/2013 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) Nomor: 01/RAPIM-III/XI/2013 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang : Perlunya penanganan manejerial dan operasional dalam kelembagaan Sangha

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM VIHARA BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE. Berdiri atas prakarsa para tokoh buddhayana sebagai Pusdiklat (pusat pelatihan

BAB III GAMBARAN UMUM VIHARA BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE. Berdiri atas prakarsa para tokoh buddhayana sebagai Pusdiklat (pusat pelatihan BAB III GAMBARAN UMUM VIHARA BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE A. Profil Vihara Buddhayana Dharmawira Center Vihara Buddhayana Dharmawira Centre disingkat BDC adalah nama sebuah Vihara yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penggunaan ragam hias sebagai simbol dapat menjadi landasan berpikir dalam mendesain sehingga para desainer dan arsitek dapat mengambil dan mengungkapkan nilai-nilai dalam karyanya. Faktor sejarah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) III/2008 SANGHA THERAVADA INDONESIA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) III/2008 SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor : 01/RAPIM-III/XI/2008 KEPUTUSAN RAPAT KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) III/2008 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Menimbang : Perlunya penanganan menejerial dan operasional dalam

Lebih terperinci

VIHARA DHAMMA MANGGALA

VIHARA DHAMMA MANGGALA PERMOHONAN BANTUAN DANA PEMBANGUNAN KUTI DAN PAGAR VIHARA VIHARA DHAMMA MANGGALA KABUPATEN BANYUWANGI Nomor : 02/ VDM-SBG/X/2016 Kepada Sifat : Penting Yth. Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan

Lebih terperinci

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS A. PENDAFTARAN SEBAGAI PENYEWA KAMAR KOS 1. Penyewa kamar kos diminta secara menyeluruh mengetahui, memahami dan mentaati PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS; 2. Penyewa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA NOMOR: 01/RAPIM-I/III/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA NOMOR: 01/RAPIM-I/III/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, JI. Agung Permai XV/12, Jakarta 14350 Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206. Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501, Magelang Telp (0293) 788236, Faks (0293)

Lebih terperinci

tinggal di Jakarta, Apartemen French Walk Unit LDG 06 A, Rukun

tinggal di Jakarta, Apartemen French Walk Unit LDG 06 A, Rukun PENDIRIAN YAYASAN KONGRES ADVOKAT INDONESIA Nomor : 02.- - Pada hari ini, Senin, tanggal delapan Juni duaribu limabelas (08-06-2015). - Pukul 08.00 WIB (delapan Waktu Indonesia Barat). ------------------------------

Lebih terperinci

PROPOSAL PEKAN KEMAH BHAKTI DHAMMA KE- XIII PEMUDA THERAVADA INDONESIA SE-EKS KARESIDENAN PATI VIHARA SADHAGIRI

PROPOSAL PEKAN KEMAH BHAKTI DHAMMA KE- XIII PEMUDA THERAVADA INDONESIA SE-EKS KARESIDENAN PATI VIHARA SADHAGIRI PROPOSAL PEKAN KEMAH BHAKTI DHAMMA KE- XIII PEMUDA THERAVADA INDONESIA SE-EKS KARESIDENAN PATI VIHARA SADHAGIRI DESA JRAHI RT 007/RW 04 GUNUNGWUNGKAL PATI No : 001/PPKBD-XIII/IV/2016 Pati, 10 April 2016

Lebih terperinci

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan untuk menanggapi bahwa terdapat kekuatan lain yang maha besar

BAB I PENDAHULUAN. perasaan untuk menanggapi bahwa terdapat kekuatan lain yang maha besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN. Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN. Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. Program Kerja Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Posko III (Desa Cijantra) lebih mengutamakan pada pengabdian masyarakat secara nyata di Desa Cijantra. Kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

Sekitar 200-an orang dengan membawa serta anak-anak, melakukan orasi menolak keberadaan GBKP Bandung Timur. Padahal syarat administratif telah tuntas.

Sekitar 200-an orang dengan membawa serta anak-anak, melakukan orasi menolak keberadaan GBKP Bandung Timur. Padahal syarat administratif telah tuntas. Sekitar 200-an orang dengan membawa serta anak-anak, melakukan orasi menolak keberadaan GBKP Bandung Timur. Padahal syarat administratif telah tuntas. Ibadah pagi pukul 07.30 WIB di Gereja Batak Karo Protestan

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 7 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus dan Saudara-saudaraNya Yesus pada Pesta Pondok Daun Mesiaskah Dia? Penjaga Bait Allah Disuruh Menangkap Yesus Aliran Air Hidup Pertentangan

Lebih terperinci

BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH. Nitro PDF Trial. Periode Tahun Kepemimpinan MHR MHR MHR

BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH. Nitro PDF Trial. Periode Tahun Kepemimpinan MHR MHR MHR 65 BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH 6.1. Kepemimpinan Karang Taruna (KT) Kelurahan Tengah berdiri tahun 1989, masa kepengurusanya tiga tahun sekali (periode), hingga saat ini kepengurusan KT

Lebih terperinci

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik Oleh: Bhikkhu Upaseno Editor: Lilis Muliawati SE.Ak dan Fifi Indahsari S.Kom DhammaCitta, 23 Agustus 2007. Kembali Kepada Ketulusan Hati Untuk Berbuat Baik,

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005 01. Dari: Kristina, Jakarta Namo Buddhaya Bhante, Pertanyaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dengan masyarakat Desa Waepana melalui mediasi adalah sebagai berikut,

BAB V PENUTUP. dengan masyarakat Desa Waepana melalui mediasi adalah sebagai berikut, 107 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Proses penyelesaian dalam sengketa antara masyarakat adat Desa Seso dengan masyarakat Desa Waepana melalui mediasi adalah sebagai berikut, a) Pengaduan dari masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG. A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung

SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG. A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung IV. SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung Kondisi Indonesia pasca reformasi tahun 1999 mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan

Lebih terperinci

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Tiga Jenis Virati 1. Pantangan kesempatan telah datang (sampattavirati) Seseorang, walaupun tidak sedang melatih

Lebih terperinci

AGAMA BUDDHA PEDOMAN HIDUPKU Kumpulan Ceramah Dhamma Bhikkhu Uttamo

AGAMA BUDDHA PEDOMAN HIDUPKU Kumpulan Ceramah Dhamma Bhikkhu Uttamo AGAMA BUDDHA PEDOMAN HIDUPKU Kumpulan Ceramah Dhamma Bhikkhu Uttamo 1. MANFAAT KE VIHARA Mendengarkan dan berdiskusi Dhamma pada saat yang sesuai, itulah Berkah Utama (Manggala sutta) Jikalau kita renungkan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 345/Pid.B/2014/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada peradilan tingkat pertama

Lebih terperinci

LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN

LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN e) Memantau realisasi dan penggunaa dana dan sarana IV. LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN Posdaya merupakan gagasan baru menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumber daya manusia dengan prioritas

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA, LEMBAGA KEMASYARAKATAN LAINNYA DAN DUSUN

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG

BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG BAB IV MAKNA SELIBAT DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN PARA BIKKHU/BIKKHUNI DI BANDAR LAMPUNG A. Makna Selibat Menurut Bikkhu/ Bikkhuni di Bandar Lampung 1. Sebagai sarana meningkatkan

Lebih terperinci

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha

Lebih terperinci

Vihara terbuka untuk bhikkhu dan bhikkhuni (maechee atau anagarini), dan juga umat awam pria dan umat awam wanita.

Vihara terbuka untuk bhikkhu dan bhikkhuni (maechee atau anagarini), dan juga umat awam pria dan umat awam wanita. Vihara Perkenalan Vihara Buddha Gotama adalah sebuah Vihara kehutanan seluas 6 hektar yang didirikan pada tahun 1998 dengan tujuan utama mempelajari, memberikan pengajaran dan mempraktekkan khotbah-khotbah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Makna kata Jing Si adalah Dua huruf 靜思 JìngSī dalam Aula Jing Si; kata Jìng bermakna tidak tergoyahkan, yaitu sebuah kondisi yang sangat tenang. Bila

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau

I. PENDAHULUAN. Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan agama yang tersebar dari Sabang hingga Marauke. Keanekaragaman tersebut menghasilkan berbagai macam

Lebih terperinci

Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor

Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor Ngatou Rohman 1, Suryoto 2 1 Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sebelas Maret 2 Fakultas

Lebih terperinci

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah AKTA PENDIRIAN YAYASAN "..." Nomor :... Pada hari ini,..., tanggal... 2012 (duaribu duabelas) pukul... Waktu Indonesia Barat. Berhadapan dengan saya, RUFINA INDRAWATI TENGGONO, Sarjana Hukum, Notaris di

Lebih terperinci

Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat

Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S Vinaya: Yang Perlu Diketahui oleh Umat Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Sepuluh Alasan Buddha Menetapkan Vinaya 1. Untuk kebaikan saṅgha (saṅghasuṭṭhutāya).

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN

P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN P U T U S A N Nomor : 223/Pid.B/2014/PN.BKN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Bangkinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XII/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA Nomor: 01/RAPIM-III/XII/2012 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, JI. Agung Permai XV/12, Jakarta 14350 Telp (021) 64716739. Faks (021) 6450206. Vihara Mendut, Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501, Magelang Telp (0293) 788236, Faks (0293)

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :a.bahwa dengan telah

Lebih terperinci

Umur : 45Tahun / 24 April 1970; : Jln.Jambore V Kel. Berngam Kec. Binjai Kota

Umur : 45Tahun / 24 April 1970; : Jln.Jambore V Kel. Berngam Kec. Binjai Kota P U T U S A N Nomor 466/Pid.B/2015/PN BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang mengadili perkara-perkara pidana pada Peradilan Tingkat pertama dengan acara pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung, dengan julukan Paris Van Java mempunyai pesona yang begitu luar biasa mulai dari kuliner, budaya sundanya, peninggalan bersejarah dan tujuan wisata. Salah

Lebih terperinci

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN Jika banyak anak usia 6-15 tahun yang belum atau tidak sekolah karena orang tuanya tidak mampu, maka anggota Posdaya perlu mengadakan upaya gotong royong agar anak-anak tersebut bisa sekolah. Misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli

BAB I PENDAHULUAN. pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meditasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memusatkan pikiran pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli meditasi disebut juga

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai akibat pertambahan penduduk dan untuk peningkatan kualitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN RANGSANG BARAT DESA BOKOR PERATURAN DESA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN RANGSANG BARAT DESA BOKOR PERATURAN DESA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN RANGSANG BARAT DESA BOKOR PERATURAN DESA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Desa Tajau Pecah Desa Tajau Pecah adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Desa yang berpenduduk laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi menyambut bulan Suro merupakan hal yang sudah menjadi salah satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di Jawa maupun yang

Lebih terperinci

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD 28. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN BAB 1 PERJANJIAN KERJA 1.1. DEFINISI Pasal 1 UU No. 13/2003 14. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja / buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. observasi angket, dan wawancara, yang diperoleh dari responden. Adapun

BAB III PENYAJIAN DATA. observasi angket, dan wawancara, yang diperoleh dari responden. Adapun 29 BAB III PENYAJIAN DATA Dalam pembahasan ini penulis akan menyajikan data hasil observasi angket, dan wawancara, yang diperoleh dari responden. Adapun data yang berhasil diperoleh melalui observasi,

Lebih terperinci

Kronologi Pembubaran Diskusi Salihara

Kronologi Pembubaran Diskusi Salihara Kronologi Pembubaran Diskusi Salihara Diskusi peluncuran buku di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dibubarkan paksa oleh polisi setelah acara itu diprotes massa Front Pembela Islam, Jumat

Lebih terperinci

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA WATUGAJAH, KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA NOMOR : 02/KPTS/BPD/2013 TENTANG TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Menimbang

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor: 01 /RAPIM-I/IV/2014 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

KEPUTUSAN KARAKASANGHASABHA (DEWAN PIMPINAN) SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor: 01 /RAPIM-I/IV/2014 NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA SANGHA THERAVADA INDONESIA Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jl. Agung Permai XV/12, Jakarta 14350 Telp (021) 647 167 39, Faks (021) 6450206 Vihara Mendut Kotakpos 111, Kota Mungkid 56501, Magelang Telp

Lebih terperinci

Peran umat Buddha terhadap masyarakat ARNHANTYO DAMARSETO, SEMARANG

Peran umat Buddha terhadap masyarakat ARNHANTYO DAMARSETO, SEMARANG DPD Patria Sumatera Utara Juara Harapan I Lomba Berkarya Dhamma Peran umat Buddha terhadap masyarakat ARNHANTYO DAMARSETO, SEMARANG www.patria.or.id Page 1 Era globalisasi saat ini dapat dilihat sangat

Lebih terperinci

VIHARA THERAVADA DI KOTA SINGKAWANG

VIHARA THERAVADA DI KOTA SINGKAWANG VIHARA THERAVADA DI KOTA SINGKAWANG Wagito Mahasiswa, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia wagito.ww@gmail.com ABSTRAK Penyebaran berbagai agama di Indonesia telah

Lebih terperinci

Wawancara 03 Januari : Bpk Elly Doirebo. (Senior HIMPPAR)

Wawancara 03 Januari : Bpk Elly Doirebo. (Senior HIMPPAR) Wawancara 03 Januari 2013 Nama : Bpk Elly Doirebo (Senior HIMPPAR) Organisasi yang kini dikenal sebagai Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPPAR) pada awalnya lahir dari ide para mahasiswa utusan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN/PENDIRIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN/PENDIRIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN/PENDIRIAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) I. SOSIALISASI Sebelum suatu PKBM didirikan di suatu komunitas/kampung/desa perlu dilakukan sosialisasi PKBM kepada seluruh

Lebih terperinci

SURAT KRONOLOGIS. Saya yang bertanda tangan di bawah ini : : Kristiana. No KTP :

SURAT KRONOLOGIS. Saya yang bertanda tangan di bawah ini : : Kristiana. No KTP : Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Kristiana No KTP : 33.0612.6011830002 Tempat dan tanggal lahir : Purworejo, 20 November 1983 Menyatakan kejadian sebagai berikut : Pada awal tahun 2014 pihak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA KASUS. Lihat Putusan Pengadilan Negeri Jakarta tertanggal 27 Mei 2008, No. 06/Pid/Prap/2008/PN Jkt-Sel

BAB 4 ANALISA KASUS. Lihat Putusan Pengadilan Negeri Jakarta tertanggal 27 Mei 2008, No. 06/Pid/Prap/2008/PN Jkt-Sel 59 BAB 4 ANALISA KASUS 4.1 Posisi Kasus Penangkapan Dalam Hal Tertangkap Tangan Atas Al Amin Nasution Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Tindak Pidana Korupsi di Indonesia sudah begitu parah dan meluas

Lebih terperinci

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG WAKTU KERJA, HAK CUTI DAN KERJA LEMBUR BAB I WAKTU KERJA Pasal 1 1. Hari dan/atau jam kerja karyawan berbeda satu dengan lainnya

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci