Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
|
|
- Lanny Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin 2965F5FD
2 Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning, tidak-bermoral dan berperangai jahat (Gotrabhuno kāsāvakaṇṭhā dussīlā pāpadhammā). Mereka yang menjadi bhikkhu sebatas nama saja; pergi kemana-mana dengan selembar kain kuning melingkari leher atau lengan dan menghidupi istri-istri serta anak-anak mereka dengan berdagang dan bercocok-tanam. (MA 5.75). Para bhikkhu yang tidak melaksanakan pariyatti (belajar Tipiṭaka) dan paṭipatti (berlatih) untuk merealisasi 4 Kebenaran Mulia (paṭivedha). Tidak bermoral dan berperangai jahat: Lobha, Dosa, Moha; tidak ada pengendalian diri, tidak mematuhi aturan Vinaya. Kata Bhikkhu merujuk pada anggota saṅgha yang dikenal di dalam Buddhism: Theravāda, Mahāyāna dan Vajrayāna.
3 Dakkhiṇa Vibhaṅga Sutta Sutta tentang Analisa Persembahan (M.142) Di masa depan, Ānanda, akan ada anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleher-kuning, tidakbermoral dan berperangai jahat. Orangorang akan melakukan persembahan yang diperuntukkan buat Saṅgha. Walaupun demikian, Ānanda, saya nyatakan, sebuah persembahan yang diperuntukkan buat saṅgha adalah tidak terkira.
4 Individu Bhikkhu dan Saṅgha Puggala Satu orang bhikkhu. Gaṇa Satu kelompok terdiri dari 2 atau 3 bhikkhu. Saṅgha Komunitas bhikkhu terdiri dari 4 atau 5 bhikkhu atau lebih.
5 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Meskipun dia jahat, tapi dia adalah Bhanteku Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemelekatan EäçÄÜ~F. Dia menjadi pemarah karena umatnya sulit diatur! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari pandangan-salah EÇáṭṭÜáF Pantaskah seorang bhikkhu berperilaku demikian? ATAU Tidak ada bedanya dengan umat! ATAU Dia bahkan lebih buruk dari umat! Pemikian seperti ini adalah perwujudan dari kesombongan (māna).
6 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Sebenarnya saya tidak suka berdana pada bhikkhu seperti dia! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kebencian (dosa). Saya tidak mau Bhante lain lebih berhasil dan terkenal! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keirihatian (Issā). Biar hanya vihāra tempat tinggal Bhante saja yang sukses! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kekikiran (macchariya). Aduh, kenapa saya tadi berdana buat dia! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari penyesalan (kukkucca).
7 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning
8 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna).
9 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
10 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
11 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran Akusala (tidak-baik). seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan dan kesombongan (thina-middha dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
12 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran Akusala (tidak-baik). seperti ini adalah perwujudan dari kemalasan- kelambanan Mereka dan menodai kesombongan atau (thina-middha menyiksa batin. dan māna). Masihkah perlu untuk berdana? Pemikiran seperti ini adalah perwujudan dari keraguaraguan (vicikicchā).
13 Berdana Kepada Bhikkhu Leher- Kuning Pemikiran-pemikiran tersebut adalah: Ah! Saya malas berdana. Toh Bhantenya juga hanya leher-kuning! Pemikiran Akusala (tidak-baik). seperti ini adalah perwujudan dari kemalasankelambanan Mereka dan menodai kesombongan atau (thina-middha menyiksa batin. dan māna). Bukankah kita adalah pemilik dari Masihkah kamma; pewaris perlu untuk kamma; berdana? lahir dari Pemikiran kamma; seperti terkait ini adalah dengan perwujudan kamma; dari keraguaraguan masing-masing? (vicikicchā). Kamma adalah tempat kita berlindung?
14 Kamma Kebiasaan
15 Kamma Kebiasaan Mahānāma Sutta 2 (S.55.21) Mahānāma, seperti halnya sebuah pohon yang menekuk, miring dan condong ke timur, maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Bhante, diarah manapun dia menekuk, miring dan condong.
16 Kamma Kebiasaan Dvedhāvitakka Mahānāma Sutta Sutta 2 (S.55.21) (M.19) Apapun Mahānāma, yang seperti sering halnya dipikirkan sebuah dan pohon direnungkan yang akan menekuk, menjadi miring kecenderungan dan condong ke batin timur, seseorang. maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Apabila seseorang terbiasa berpikir dengan dipenuhi Bhante, diarah oleh nafsu, manapun maka dia batinnya menekuk, akan miring terbentuk dan oleh condong. pikiran yang dipenuhi oleh nafsu;...dst.
17 Kamma Kebiasaan Apapun Mahānāma, yang seperti sering halnya dipikirkan sebuah dan pohon direnungkan yang akan menekuk, menjadi miring kecenderungan dan condong ke batin timur, seseorang. maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Apabila seseorang terbiasa berpikir dengan dipenuhi Bhante, diarah oleh nafsu, manapun maka dia batinnya menekuk, akan miring terbentuk dan oleh condong. pikiran yang dipenuhi oleh nafsu;...dst. Buat Dvedhāvitakka Mahānāma batin Sutta yang Sutta 2 (S.55.21) sering (M.19) memunculkan: keserakahan, kesombongan, pandangansalah, kebencian, kecemburuan, kekikiran, penyesalan,...maka bentuk kelahiran seperti apakah yang akan muncul setelah kehidupan ini?
18 Kamma Kebiasaan Buat Dvedhāvitakka Mahānāma batin Sutta yang Sutta 2 (S.55.21) sering (M.19) memunculkan: Kelahiran di empat alam penuh penderitaan. keserakahan, kesombongan, pandangansalah, Kalaupun kebencian, dia terlahir kecemburuan, di alam manusia kekikiran, maka penyesalan, kamma kebiasaan...maka yang bentuk tidak kelahiran baik tersebut seperti akan menjadi apakah kamma-pengganggu yang akan muncul yang setelah menghalangi kemunculan buah kamma baik. kehidupan ini? Apapun Mahānāma, yang seperti sering halnya dipikirkan sebuah dan pohon direnungkan yang akan menekuk, menjadi miring kecenderungan dan condong ke batin timur, seseorang. maka apabila dipotong, kearah mana pohon tsb tumbang? Apabila seseorang terbiasa berpikir dengan dipenuhi Bhante, diarah oleh nafsu, manapun maka dia batinnya menekuk, akan miring terbentuk dan oleh condong. pikiran yang dipenuhi oleh nafsu;...dst.
19 Kamma dan Buah Kamma Apapun yang kita lihat, dengar, cium, rasakan dan sentuh adalah buah kamma. Reaksi kita terhadap objek tersebut adalah kamma baru yang kita ciptakan. Kamma baik bisa tercipta sebagai reaksi terhadap objek yang tidak baik.
20 Solusi I: Yoniso Manasikāra (Sikap Batin yang Benar) Yoniso Manasikāra Sampadā Sutta (A ) Seperti halnya ufuk timur adalah awal dari terbitnya matahari. Demikian pula yoniso manasikāra adalah awal dari munculnya JMB8. Anicca, dukkha, anatta, asubha. Buah Kamma dan Batin positif.
21 Solusi II: Āghāta Paṭivinaya Sutta (A.5.162) Lima cara untuk melenyapkan pikiranjahat: Cinta kasih dikembangkan untuk seseorang yang kita benci. Belas-kasih dikembangkan untuk dia. Ketenang-seimbangan dikembangkan untuk dia. Jangan memikirkan dia. Meneguhkan hati dengan merenungkan: Orang ini adalah pemilik dari kammanya, lahir dari kammanya...dst.
22 Lima Cara Mengalihkan Pikiran Yang Mengganggu Menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan lain. Mendaraskan teks-teks yang menjelaskan tentang Dhamma. Membaca sebuah teks Dhamma (misalnya Buku Puja). Memeriksa bagian dari sebuah objek dari tasnya, misalnya batang korek-api: ini adalah bagian atas dari batang korek api dan ini adalah bagian bawahnya. Dengan hati-hati memeriksa benda-benda kebutuhan pokoknya: ini mangkuk makanan, ini gunting, ini gunting-kuku, ini jarum. Mewarnai jubah yang sudah memudar warnanya. (MA 3.92f)
23 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20)
24 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Pada saat seorang bhikkhu sedang bermeditasi dengan objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dan moha, maka dia harus: 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
25 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Pada 1.Perumpamaan: saat seorang bhikkhu sedang seperti bermeditasi halnya dengan seorang objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dan pembantu moha, maka dia tukang-kayu, harus: memukul keras, menekan keluar untuk mengganti pasak 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. yang besar dengan pasak kecil.
26 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu hilang: sedang seperti bermeditasi Memeriksa halnya dengan seorang bahaya objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dari dan pembantu moha, pikiran-pikiran maka dia tukang-kayu, harus: tersebut: memukul pikiran seperti keras, ini tidak menekan baik, keluar pantas untuk dicela mengganti dan hanya pasak 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. membawa yang besar penderitaan. dengan pasak kecil.
27 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dari dan pembantu moha, pikiran-pikiran maka dia tukang-kayu, harus: tersebut: memukul pikiran seperti keras, halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis berpakaian rapi dan menyukai perhiasan akan ini tidak menekan baik, keluar pantas untuk dicela mengganti dan hanya pasak merasa pedih, malu, jijik oleh bangkai seekor ular, 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. membawa yang besar penderitaan. dengan pasak kecil. anjing ataupun manusia yang melingkari lehernya.
28 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek tertentu kemudian muncul pikiran jahat terkait dengan lobha, dosa dari 3. dan Apabila pembantu moha, pikiran-pikiran maka belum dia tukang-kayu, harus: hilang: tersebut: jangan memukul pikiran seperti keras, halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis berpakaian rapi dan menyukai perhiasan akan ini memikirkannya tidak menekan baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela mengganti dan hanya pasak merasa pedih, malu, jijik oleh bangkai seekor ular, 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. membawa yang besar penderitaan. dengan pasak kecil. anjing ataupun manusia yang melingkari lehernya.
29 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang tertentu kemudian manusia muncul dengan pikiran mata, jahat terkait tidak dengan lobha, dosa dari 3. dan Apabila pembantu moha, pikiran-pikiran maka belum dia tukang-kayu, harus: hilang: tersebut: jangan memukul pikiran seperti keras, halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan ini memikirkannya tidak menekan baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela mengganti dan hanya pasak merasa sekitar, pedih, akan menutup malu, jijik matanya oleh bangkai atau membuang seekor ular, anjing membawa yang ataupun besar penderitaan. manusia dengan yang pasak melingkari kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
30 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang tertentu kemudian manusia muncul dengan pikiran mata, jahat terkait tidak dengan lobha, dosa mencapai dari 3. dan Apabila pembantu moha, pikiran-pikiran maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: hilang: tersebut: dari jangan formasi memukul pikiran pikiran seperti keras, 4. Apabila belum hilang: Mengurangi Pikiran: halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan dengan ini memikirkannya tidak menekan mengidentifikasi baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela sebab-sebab mengganti dan hanya pasak dari merasa sekitar, pedih, akan menutup malu, jijik matanya oleh bangkai atau membuang seekor ular, anjing pikiran membawa yang ataupun jahat besar penderitaan. yang manusia dengan tidak yang pasak baik melingkari tersebut. kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
31 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan Pejalan Kaki: seperti halnya seorang manusia Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang yang tertentu merasa kemudian manusia tidak muncul perlu dengan berjalan pikiran mata, jahat cepat, terkait tidak berjalan dengan lambat; lobha, dosa mencapai dari 3. tidak dan Apabila pembantu moha, perlu pikiran-pikiran berjalan maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: lambat, hilang: tersebut: berdiri; dari jangan formasi memukul tidak pikiran merasa pikiran seperti keras, perlu 4. Apabila belum hilang: Mengurangi Pikiran: halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan berdiri, duduk; tidak merasa perlu duduk, berbaring. Dengan dengan ini memikirkannya tidak menekan mengidentifikasi baik, keluar pantas dan untuk mempedulikannya. dicela sebab-sebab mengganti dan hanya pasak dari merasa sekitar, demikian pedih, akan dia merubah menutup malu, posisi jijik matanya oleh yang bangkai tidak atau nyaman membuang seekor menjadi ular, anjing pikiran membawa yang ataupun jahat besar penderitaan. yang manusia dengan tidak yang pasak baik melingkari tersebut. kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. nyaman. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
32 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan Pejalan Kaki: seperti halnya seorang manusia Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang yang tertentu merasa kemudian manusia tidak muncul perlu dengan berjalan pikiran mata, jahat cepat, terkait tidak berjalan dengan lambat; lobha, dosa mencapai dari 3. tidak dan Apabila pembantu moha, perlu pikiran-pikiran berjalan maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: lambat, hilang: tersebut: berdiri; dari jangan formasi memukul tidak pikiran merasa pikiran seperti keras, perlu Apabila belum hilang: Mengurangi Dengan kehendak Pikiran: halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun kuat, mengatupkan gigi, menekan langit mulut gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan berdiri, duduk; tidak merasa perlu duduk, berbaring. Dengan ini memikirkannya dengan tidak menekan mengidentifikasi lidahnya, baik, keluar pantas dan maka untuk mempedulikannya. dicela pikiran sebab-sebab mengganti dan jahat hanya pasak dari merasa sekitar, demikian pedih, akan dia merubah menutup malu, posisi jijik matanya oleh yang bangkai tidak atau nyaman membuang seekor menjadi ular, anjing pikiran membawa tersingkirkan yang ataupun jahat besar penderitaan. yang dan manusia dengan lenyap. tidak yang pasak baik melingkari tersebut. kecil. pandangan ke arah lain. lehernya. nyaman. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik.
33 Vitakka Saṇṭhāna Sutta Sutta tentang Menenangkan Pikiran (M.20) Perumpamaan Pejalan Kaki: seperti halnya seorang manusia Perumpamaan tentang Pemerhati: Seperti halnya 2.Perumpamaan 2.Apabila Pada 1.Perumpamaan: saat seorang belum bhikkhu tentang hilang: sedang seperti Berpakaian bermeditasi Memeriksa halnya dengan Rapi: seorang bahaya seperti objek seorang yang tertentu merasa kemudian manusia tidak muncul perlu dengan berjalan pikiran mata, jahat cepat, terkait tidak berjalan dengan lambat; lobha, dosa mencapai dari 3. tidak dan Apabila pembantu moha, perlu pikiran-pikiran berjalan maka ketenangan belum dia tukang-kayu, harus: lambat, hilang: tersebut: berdiri; dari jangan formasi memukul tidak pikiran merasa pikiran seperti keras, perlu Perumpamaan Apabila belum Seorang hilang: Pegulat: Mengurangi Dengan seperti kehendak Pikiran: halnya halnya seorang laki2/perempuan/anak muda ataupun seorang kuat, mengatupkan laki-laki memegang gigi, menekan kepala atau langit bahu mulut gadis mengharapkan berpakaian untuk rapi dan melihat menyukai pemandangan perhiasan akan berdiri, duduk; tidak merasa perlu duduk, berbaring. Dengan seorang ini memikirkannya dengan tidak menekan yang mengidentifikasi lidahnya, baik, lebih keluar pantas dan lemah, maka untuk mempedulikannya. dicela pikiran akan sebab-sebab mengganti dan menahan jahat hanya pasak dari dan merasa sekitar, demikian pedih, akan dia merubah menutup malu, posisi jijik matanya oleh yang bangkai tidak atau nyaman membuang seekor menjadi ular, anjing pandangan ataupun ke arah manusia lain. yang melingkari lehernya. 1. Mengganti objek pikiran: Memusatkan perhatian pada tanda meditasi (nimitta) yang berbeda terkait dengan hal yang baik. menaklukkannya. pikiran membawa tersingkirkan yang jahat besar penderitaan. yang dan dengan lenyap. tidak pasak baik tersebut. kecil. nyaman.
34 Solusi III Merenungkan Ketidak-kekalan Saṅkhāra Mengembangkan persepsi tentang ketidak-kekalan meskipun hanya untuk sejentikan jari. (Velāma Sutta, A.9.20) Semua saṅkhāra adalah tidak-kekal: pemberi, yang menerima, benda yang dipersembahkan.
35 Keuntungan Merenungkan Anicca Ānisaṃsa Anicca Saññā Sutta (A.6.102) Segala formasi akan kelihatan tidak stabil. Batin tidak akan bersenang-senang di semua dunia. Batin akan muncul di atas dunia. Batin akan berkecenderungan menuju Nibbāna. Belenggu batin akan hancur. Saya akan mencapai pertapaan tertinggi.
36 Selesai
Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD 1 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis:
Lebih terperinciDāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13
Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Dāna Mahapphala Sutta Vaṇṇanā Cittālaṅkāracittaparikkhāranti samathavipassanācittassa alaṅkārabhūtañceva
Lebih terperinciDāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13
Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Posisi Dāna di dalam Praktik Spiritual Buddhis Dāna menempati urutan pertama di: Penjelasan
Lebih terperinciKAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic (1750-500
Lebih terperinciManfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin
Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian
Lebih terperinci62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies
62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab
Lebih terperinciPERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD JALAN TENGAH PERUMPAMAAN TENTANG KECAPI Gb: Vīnā (kecapi India)
Lebih terperinciAkusalacetasika. Dhammavihārī Buddhist Studies
Akusalacetasika Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: (1) Delusi, (2) ketidak-maluan, (3) ketidak-takutan akan perbuatan tidak-baik, (4) kegelisahan, (5) keserakahan,
Lebih terperinciKompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya
Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal
Lebih terperinciSutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para
1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini
Lebih terperinciLEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017
LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XI/IV Alokasi Waktu : 120 menit Guru
Lebih terperinciTidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian
Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini
Lebih terperinciSifat Agung Dari Tiga Permata 2
Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan
Lebih terperinciMengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?
TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah
Lebih terperinciKasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih
Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS)
Lebih terperinciD. ucapan benar E. usaha benar
1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang
Lebih terperinciSoal-soal Cetasika (2) Dhammavihārī Buddhist Studies
Soal-soal Cetasika (2) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id 1.Pandangan-salah adalah salah satu dari properti mental. Ada berapa citta berasosiasi dengan pandangan-salah? Sebutkan! Pandangan-salah
Lebih terperinciMeditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri
Meditasi Oleh : Taridi (0104510015) KTP Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Kompetensi Dasar Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan.
Lebih terperinciKāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)
Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kesadaran Indah-Lingkup Inderawi Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Pāpāhetukamuttāni, sobhanānīti vuccare. Ekūnasaṭṭhi cittāni, athekanavutīpi vā.
Lebih terperinci"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.
Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai
Lebih terperinciDhammacakka Pavattana Sutta!
Khotbah Pertama Dhammacakka Pavattana Sutta! (S 5:420-424) Bagian1 Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Bertemu Pertapa Telanjang Upaka Setelah 49 hari retret, Buddha
Lebih terperinciSĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
SĪLA-2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Murid-buangan (Upāsakacaṇḍāla) Vs Murid-permata (upāsakaratana) Murid buangan atau pengikut-yang-ternoda (upāsakamala) atau pengikut-kelas-bawah
Lebih terperinciSutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]
1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi
Lebih terperinciPentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari
Lebih terperinciSutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)
1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta
Lebih terperinciMari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran
book Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran Buddha bisa kita sebar kepada banyak orang. KARMA Ajaran
Lebih terperinciKamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies
Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Tiga Jenis Virati 1. Pantangan kesempatan telah datang (sampattavirati) Seseorang, walaupun tidak sedang melatih
Lebih terperinciPermintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Aspirasi Superior (Abhinīhāra) Setelah Aku menyeberang lautan saṃsāra d e n g a n u s a h a
Lebih terperincio Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.
o Apakah yang dimaksud dengan pāramī? Pāramī adalah kualitas mulia seper/ memberi, dll., yang disertai oleh belas kasih dan cara- cara yang baik (upāya kosalla) serta /dak ternoda oleh nafsu- keinginan,
Lebih terperinciPengembara yang Tersesat
Pengembara yang Tersesat Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dahulu kala ada seorang pengembara yang sering berpergian dari kota yang satu ke kota yang lainnya. Suatu ketika karena waktu yang sangat terbatas,
Lebih terperinciThe Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk
The Purpose of Practice Sayalay Susīlā s Dhamma talk 1 terhadap potensi karma. Reaksi Kebiasaan ini : 1. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan sekarang 2. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan
Lebih terperinciKesadaran terhadap Napas (Anapanasati)
Kesadaran terhadap Napas (Anapanasati) Daftar Isi: I. Manfaat Konsentrasi II. Berbagai Objek Meditasi III. Kesadaran terhadap Napas 1. Latihan Kesadaran terhadap Napas 2. Membuat Kesadaran Berkelanjutan
Lebih terperinciEmpat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
Empat Kebenaran Mulia Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Nilai Penting Empat Kebenaran Mulia Para bhikkhu, dikarenakan tidak memahami, tidak menembus Empat Kebenaran
Lebih terperinciSUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]
1 SUTTA SATIPATTHANA Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di negeri Kuru, di kota para Kuru bernama Kammasadhamma. Beliau berkata kepada para bhikkhu: Para bhikkhu. Mereka
Lebih terperinciDhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA ETIMOLOGI Nīvaraṇa (rintangan batin) = nis (kebawah) + VṚ (menutupi). Dipahami sebagai: āvaraṇa: layar, hambatan,
Lebih terperinciAgama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama
Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi
Lebih terperinci1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum
1.Definisi Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat
Lebih terperinciTANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA
TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA (Pada tanggal 30 Nopember 2016 terjadi tanya-jawab antara Ashin Kheminda dan murid-murid Abhidhamma. Tanya-jawab ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para murid tentang
Lebih terperinci1. Mengapa bermeditasi?
CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005 01. Dari: Jazica, Bandung 1. Apa arti kejahatan menurut
Lebih terperinciBodhipakkhiyā Dhammā (2)
Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Empat Fondasi Perhatian Penuh Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Cattāro Satipaṭṭhāna Terminologi satipaṭṭhāna: 1. Sati + paṭṭhāna = perhatian-penuh + fondasi/landasan/tumpuan/
Lebih terperinciDhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015
Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,
Lebih terperinciMEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA
(edited version 15/8/06, Daung) (edited version 17/8/06, Andi Kusnadi) CERAMAH DI CAMBRIDGE MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA OLEH : SAYADAW CHANMYAY Kata Pengantar Minggu sore 11 Juli 2004
Lebih terperinciSobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies
Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: (1) Ucapan-benar; (2) Perbuatan-benar; (3) Penghidupan-benar. Ketiganya dinamakan pantangan. (Sammāvācā sammākammanto
Lebih terperinciSutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]
1 Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] [Buddha]: Menghampiri para Nigantha yang mengajarkan demikian, saya bertanya kepada mereka, Sahabat- sahabat Nigantha,
Lebih terperinciParābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan
Dhammavihārī Buddhist Studies DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S www.dhammavihari.or.id Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan Parābhava Sutta (Khotbah tentang Keruntuhan) Sn 1.6; KN 5.6 Demikianlah
Lebih terperinciKebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015
Kebahagiaan Berdana Diposkan pada 02 Desember 2015 Berdana dan melaksanakan Dhamma di dalam kehidupan sehari-hari, itulah berkah utama Kehidupan berlangsung terus dari waktu ke waktu. Hari berganti bulan
Lebih terperinciMerenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka
Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha
Lebih terperinciTerbentuknya Bhikkhunī Sāsana
Terbentuknya Bhikkhunī Sāsana Kemunculannya kembali di era modern Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sejarah Kemunculan Cūḷavagga Vinaya (V2:253ff) merekam kronologi
Lebih terperinciDharmayatra tempat suci Buddha
Dharmayatra tempat suci Buddha 1. Pengertian Dharmayatra Dharmayatra terdiri dari dua kata, yaitu : dhamma dan yatra. Dharmma (Pali) atau Dharma (Sanskerta) artinya kesunyataan, benar, kebenaran, hukum,
Lebih terperinciAbhidhammatthasaṅgaha
Abhidhammatthasaṅgaha Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam Dasa Tathāgatabala 5. Tathāgata memahami apa adanya
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d.
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d. 12 November 2005 1. Dari: Herlina, Medan Bhante, Selama ini sering ada pandangan
Lebih terperinciSutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)
1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan
Lebih terperinciPANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun
PANDANGAN BENAR Penulis : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun Ukuran Buku : 80 x 120 mm Kertas sampul : Art Cartoon 210 gsm Kertas isi : HVS 70 gsm Jumlah Halaman
Lebih terperinciDhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015
Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang
Lebih terperinciBAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual
BAB V ANALISIS KOMPARATIF A. Persamaan Agama Hindu dan Budha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung
Lebih terperinciKunci Menuju Kebahagiaan Oleh Sayalay Susilā
Kunci Menuju Kebahagiaan Oleh Sayalay Susilā Dalam tradisi kami, sebelum memulai ceramah Dhamma, kami terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada Buddha. Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā-Sambuddhassa
Lebih terperinciSutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27]
1 Sutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27] Saya mendengar suatu ketika Bhagavan sedang tinggal
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (13) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 27 April 2005 s.d. tanggal 15 Juni 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (13) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 27 April 2005 s.d. tanggal 15 Juni 2005 01. Dari: Diah, Jakarta Bhante, Saya seorang Buddhis yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM
BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM Kecerdasan emosional mengajarkan seseorang untuk mengarahkan emosi pada tempatnya, dengan kadar
Lebih terperinciBuddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda
Buddhism And Duties Of A Lay Buddhist oleh: Ven. K. Sri Dhammananda AJARAN BUDDHA DAN KEWAJIBAN SEORANG UMAT BUDDHA Pendahuluan Agama Buddha bukanlah agama yang berdasarkan kepercayaan. Agama Buddha adalah
Lebih terperinciAṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha
DhammaCitta Press Business Park Kebon Jeruk E2 No. 5# Jl. Meruya Ilir Raya No. 88 - Jakarta Barat 11620 - Indonesia http://dhammacitta.org Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha Judul Asli
Lebih terperinciDua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi
Dua Jenis Tangisan oleh: Andi Kusnadi Ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang yogi pada Sayadaw. Pertanyaan: Saya sangat menikmati meditasi selama retret, tetapi karena berbagai
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:
STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA Oleh: Warsito Abstrak: Perkembangan Dharmaduta di Indonesia telah berkembang pesat sejak masa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
Lebih terperinciPengelolaan Mental agar Siap Menghadapi Masalah Kehidupan
Pengelolaan Mental agar Siap Menghadapi Masalah Kehidupan Vihara Dharma Bhakti, 07 Des 2012 Oleh: Budiman Jayaputra Pendahuluan Mental??? Mgp mental selalu gelisah??? Ukuran bahagia??? Mental (Psikiatri
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (17) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 13 November 2005 s.
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (17) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 13 November 2005 s.d 1 Januari 2006 1. Dari: Wibowo, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante, saya ada beberapa
Lebih terperinciVIPASSANA BHAVANA MEDITASI MENGENAL DIRI
VIPASSANA BHAVANA MEDITASI MENGENAL DIRI Oleh: Sri Pannyavaro Mahathera Hudoyo Hupudio Diterbitkan oleh: suwung Yogyakarta 2009 DAFTAR ISI HANYA MENYADARI SAJA, TIDAK MEMADAMKAN - Wejangan Sri Pannyavaro
Lebih terperinciPerkembangan Pandangan Terang
Perkembangan Pandangan Terang Diterjemahkan oleh: Henny Gunarsa 19-02-2007 Diedit oleh: Andi Kusnadi 23-02-2007 Buku Dhamma mengenai perkembangan pandangan terang ini hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa
Lebih terperinciY. M. Ajahn Chah. Let Your Aim be Nibbāna
Y. M. Ajahn Chah Let Your Aim be Nibbāna JADIKAN NIBB¾NA SEBAGAI TUJUANMU Let Your Aim be Nibbāna Guru Buddha menjelaskan bahwa dari keberadaan penderitaan di dunia ini, terdapat pula dimana penderitaan
Lebih terperinciKESABARAN. Bhante Sri Pannavaro Mahanayaka Thera. DhammaCitta
KESABARAN Bhante Sri Pannavaro Mahanayaka Thera DhammaCitta KESABARAN Bhante Sri Pannavaro Mahanayaka Thera Ditranskripkan oleh : Yuliana Lie Pannasiri, BBA, MBA Dipublikasikan ebook oleh DhammaCitta.org
Lebih terperinciAnyone can go to Heaven Just be Good! Siapapun dapat ke Surga Cukup bersikap Baik! T Y LEE
0 Anyone can go to Heaven Just be Good! Siapapun dapat ke Surga Cukup bersikap Baik! T Y LEE www.justbegood.net PENERJEMAH BAHASA INDONESIA: YULIANA LIE PANNASIRI, MBA PENYUNTING BAHASA INDONESIA: NYANNA
Lebih terperinciMANFAATKANLAH WAKTU ANDA
MANFAATKANLAH WAKTU ANDA Oleh : Lie Jan Tjong ( Aji ) 1. Waktu tidak terbatas. Berbicara tentang waktu, tentunya tidak terlepas dari putaran bumi yang mengelilingi matahari, yang disebut rotasi. Kita tidak
Lebih terperinci6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd
6. Pattidāna (Pelimpahan Kebajikan) Tirkuḍḍa sutta 1 (Khp. 6) Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada serangpun yang mengingat mereka. Mahluk-mahluk terkndisi
Lebih terperinciTANTANGAN AGAMA BUDDHA DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh: Eka Liliana. Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra. Abstrak
TANTANGAN AGAMA BUDDHA DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI Oleh: Eka Liliana Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra Abstrak Perkembangan zaman membawa banyak perubahan dalam masyarakat. Melalui kemajuan teknologi,
Lebih terperinciLima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies
Lima Daya Pengendali Pañcindriya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Definisi Daya Pengendali Kata Indriya (Daya Pengendali) berasal dari nama salah satu Dewa Hindu, yaitu Dewa Inda (Indra).
Lebih terperinciABHIDHAMMATTHASAṄGAHA AKUSALACITTĀNI
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id ABHIDHAMMATTHASAṄGAHA AKUSALACITTĀNI Saṅgaha: (9) Domanassasahagataṃ paṭighasampayuttaṃ asaṅkhārikamekaṃ (Satu kesadaran, disertai dengan perasaan tidak
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (10) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 29 November 2004 s.d. tanggal 17 Januari 2005 01. Dari: Kristina, Jakarta Namo Buddhaya Bhante, Pertanyaan
Lebih terperinciSampayoganaya Metode Asosiasi (2) Dhammavihārī Buddhist Studies
Sampayoganaya Metode Asosiasi (2) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: 28.Sobhanesu pana sobhanasādhāraṇā tāva ekūnavīsatime cetasikā sabbesupi ekūnasaṭṭhisobhanacittesu
Lebih terperinciPenolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
Penolakan Keduniawian Bodhisatta Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Penerjemahan yang Tidak Akurat Bodhisatta (Pāḷi) menjadi Bodhisattva (Skt): Bodhi (pencerahan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meditasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memusatkan pikiran pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli meditasi disebut juga
Lebih terperinciKelahiran dan Kematian
Kelahiran dan Kematian 1. Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, Mengapa saya dilahirkan? Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini pada pagi hari, siang
Lebih terperinciPembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)
Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Ada beberapa alasan dari tidak tercapainya Dhamma Mulia. Sebuah contoh dari tidak terealisasinya Dhamma Mulia
Lebih terperinciMembuka Jalan. Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara. Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa
Membuka Jalan Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa UNTUK DIBAGIKAN SECARA GRATIS Diterjemahkan (Inggris - Indonesia) oleh:
Lebih terperinciBuddha Abhidhamma. Ultimate Science. Kata Pengantar.
1 Buddha Abhidhamma Ultimate Science Kata Pengantar. Ajaran2 Sang Buddha. Ajaran2 dari Sang Buddha dalam Khotbah2 selama 45 tahun dalam masa Kebuddhaannya telah di bagi dalam Tiga Kumpulan di sebut Tipitaka
Lebih terperinciMENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT
www.pjbi.or.id MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTO PILOT Dikendalikan oleh masa-lalu membuat kita seperti robot atau pesawat terbang dengan mode auto pilot. Kita adalah kecenderungan-laten.
Lebih terperinciDALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:
A. DEFINISI AGAMA 1. Mennurut KBBI : suatu sistem, prinsip kepercayaan kepada tuhan (dewa & sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiba-kewajiban yang bertalian dengan ajaran itu 2. Atau seperangkat
Lebih terperinciIkhtisar Perasaan (Vedanāsaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies
Ikhtisar Perasaan (Vedanāsaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Sekilas Tentang Pañcakkhandha (Lima Agregat) Khandha = rāsi (massa, kumpulan) VibhA. 2 Mahāudakakkhandha kumpulan
Lebih terperinciSamatha & Vipassanā Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi)
Samatha & Vipassanā Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dalam latihan samatha, objek pengamatan dan pencatatan adalah konsep (paññatti) dan mencondongkan pikiran pada objek sebagai sesuatu yang kekal. Bagi
Lebih terperinciBrahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Mettā Sebagai Akar Brahmavihāra Tetapi, Anuruddhā, bagaimana kalian hidup rukun, dalam kegembiraan
Lebih terperinciSAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA
SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA PENGARANG: BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA PENERJEMAH: STEVENSON KANTADHAMMO, S.E PENYUNTING: YULIANA LIE PANNASIRI DESIGN COVER: ROFIN BODHIKUSALO PENERBIT:
Lebih terperinciTIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN
Hai Saudara-saudari Se-Dhamma Marilah kita melatih diri menjalankan Atthangasila di hari Uposatha-sila di bulan Oktober 2008 {06(8), 13(15), 21(23), 29(1)}. Selamat menjalankan Uposatha-sila (Pengamalan
Lebih terperinciMakanan untuk Hati Oleh: Ajahn Chah
Makanan untuk Hati Oleh: Ajahn Chah (Terjemahan dari Buku Food For The Heart, Oleh Ajahn Chah) English Edition: http://www.accesstoinsight.org/lib/thai/chah/heartfood.html DAFTAR ISI Bab 1 Perjuangan Dhamma
Lebih terperinciTujuan: Jemaat menyadari keberadaannya sebagai orang yang berdosa. Jemaat memahami bahwa Allah-lah yang berinisiatif menguduskan umat-nya.
ALLAH MENGUDUSKAN UMAT-NYA Yesaya 6:5-7 Ishak Beriman Tujuan: Jemaat menyadari keberadaannya sebagai orang yang berdosa. Jemaat memahami bahwa Allah-lah yang berinisiatif menguduskan umat-nya. Pendahuluan
Lebih terperinciKAMMA / KEWUJUDAN SEMULA
BAHAGIAN 1 1. Apa itu kamma? KAMMA / KEWUJUDAN SEMULA Kamma dalam Bahasa Pali bermaksud perlakuan (action). Apa itu kewujudan semula atau punarjadi? Suatu keadaan yang mana makhluk (manusia, dewa, haiwan,
Lebih terperinciKUMPULAN 50 TANYA JAWAB (14) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 16 Juni 2005 s.d. tanggal 04 Agustus 2005
KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (14) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 16 Juni 2005 s.d. tanggal 04 Agustus 2005 01. Dari: Sam Adhiputera, Jakarta Namo Buddhaya, Bhante,
Lebih terperinciAbhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies
Abhidhammatthasaṅgaha Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Setelah menghormat sepenuh hati kepada Yang Sepenuhnya Tercerahkan, Yang Tanpa Tandingan, bersama dengan Ajaran Luhur
Lebih terperinciHARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI
HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA SAMBUDDHASSA Buku ini dipublikasikan hanya untuk dibagikan secara GRATIS dan TIDAK UNTUK DIJUAL Materi di dalam buku
Lebih terperinciYUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe
1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi
Lebih terperinciPengenalan Abhidhamma
(Sesion 1) TRIPITAKA/TIPITAKA Pengenalan Abhidhamma 1. Pengertian Abhidhamma 2. Abhidhamma merupakan bagian dari Tipitaka 3. Sejarah Abhidhamma 4. 5 macam maksud abhidhamma 5. Pengertian Abhidhammatthasangaha
Lebih terperinci