BAB II URAIAN TEORITIS. Standar operasional prosedur adalah mempelajari serta mengaplikasikan teknik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II URAIAN TEORITIS. Standar operasional prosedur adalah mempelajari serta mengaplikasikan teknik"

Transkripsi

1 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Standar Operasional Prosedur Menurut Ardjuno Wiwoho dalam buku yang berjudul Pengetahuan Tata Hidang (2008 : 33) mengatakan : Standar operasional prosedur adalah mempelajari serta mengaplikasikan teknik pelayanan dan prosedur di restoran merupakan suatu hal yang sangat penting dengan cara menata meja serta menutup meja yang baik dan teratur akan memberi kesan tersendiri pada tamu yang datang berkunjung. Dengan mengikuti standar prosedur kerja yang baik disertai rasa memiliki dan rasa betapa pentingnya menggunakan prosedur kerja yang tepat dan sesuai dengan ketetapan yang telah dibakukan akan menjadikan pramusaji lebih bersikap professional dalam bidangnya. Sedangkan menurut Sumihar Sebastian dalam buku Operasional Restoran (2009 : 2) Standar Operasional Prosedur adalah tata cara atau teknik pelayanan seorang pramusaji dalam melayani tamu hingga meninggalkan restoran tersebut. Semua orang yang terlibat dalam pelayanan di restoran harus menyadari bahwa penilaian atas pelayanan yang disajikan di restoran datang dari sudut tamu. Semua yang dihidangkan, tamulah yang menilai. Oleh sebab itu pramusaji harus mampu memberikan pelayanan kepada setiap tamu dengan sangat baik. Setiap tamu berhak mendapatkan perhatian yang tulus demi kepuasannya. 5

2 Dengan pertimbangan di atas, maka petugas restoran atau pramusaji harus memperhatikan standar operasional prosedur kerja dari sebelum bukanya restoran hingga tamu datang dan memesan makanan adalah sebagai berikut: 1) Lakukan pembersihan dan rapikan tempat serta alat kerja secara seksama, mulai dari pintu masuk restoran sampai hingga kamar kecil untuk tamu dan pegawai. 2) Lengkapi alat kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sediakan alat makan sesuai dengan daftar menu. 3) Lakukan control apakah alat-alat yang akan dipergunakan dapat berfungsi secara optimal. Apakah lampu tidak ada yang mati, apakah AC tidak berbunyi dan cukup sejuk? Apakah lemari pendingin dan pemanas berfungsi dengan baik? Apakah glassware sudah bersih dan cemerlang, bebas dari bekas jari dan tidak ada yang retak? Demikian pula dengan silverware maupun chinaware. 4) Lakukan apa yang disebut dengan mise en place, yaitu meletakkan perlengkapan maupun peralatan makan/minum ditempat yang memudahkan penggunaannya pada saat diperlukan. Tempatkanlah alat makan di laci yang ada di ruang makan. Demikian pula gelas, saus, serbet makan, tusuk gigi, korek api, alat pembuka botol, dll. 5) Untuk menutup meja (table set-up) hendaknya dilakukan dengan penuh cita rasa keindahan. Bukan hanya lengkap dan bersih, namun harus diatur dan disusun sedemikian rupa sesuai standar yang berlaku, rapi dan indah dengan

3 serbet makan yang telah terlipat dengan bentuk yang menarik. Hindari penggunaan alat makan yang sudah cacat, berkarat, kusam, retak, sobek, atau bengkok. Bunga ada di dalam vas di atas meja, dirangkai dengan apik. 6) Pada awalnya taplak meja hanya berfungsi sebagai penutup meja yang kotor/cacat saja. Sekarang taplak sudah menjadi salah satu daya tarik yang dimanfaatkan oleh para pengusaha restoran. Taplak meja biasanya dibuat dari bahan yang berornamen, hiasannya harus terlihat jelas dan dapat dinikmati bersama alat makan lainnya. 7) Rangkailah serbet makan sehingga dapat menimbulkan kesan yang indah bagi tamu. Serbet makan biasanya ditata dengan seni melipat yang indah, terbuat dari bahan yang mudah menyerap air, bersih tanpa noda, terseterika halus, agak kaku, mudah dibuka saat akan digunakan, berukuran kira-kira 60 cm persegi untuk serbet makan pagi dan 65 cm persegi untuk serbet makan malam. Dalam melipat serbet makan harus sekali jadi sehingga tidak ada bekas lipatan di tempat yang seharusnya tidak ada lipatannya sehingga serbet itu kelihatan segar. 8) Daftar makanan hendaknya memuat jenis makanan yang disediakan secara lengkap dan mudah dibaca. Buku menu yang lusuh, tercoret, dan sobek harus diganti. 9) Berikan senyuman kepada tamu sejak tamu memesan tempat ataupun saat memasuki ruangan. Sambutlah dengan hangat, baik melalui sikap maupun melalui kata-kata. Bersikaplah wajar dan tidak dibuat-buat, bumbui dengan

4 senyuman segar. Rapikan diri Anda, dari pakaian, rambut hingga sepatu yang Anda kenakan. 10) Ucapkan selamat pagi, siang, sore, atau malam untuk mengawali sambutan Anda. Bila Anda tahu namanya, sapa dengan halus sambil menyebut namanya. Ini kesempatan yang dapat Anda manfaatkan untuk menunjukkan kehangatan. 11. Saat mengantar ke meja, gunakan kesempatan itu untuk menanyakan berapa jumlah orang yang akan bersantap dan makanan apa yang diinginkan. Makanan dan minuman yang menjadi kebanggan restoran dapat Anda sampaikan secara singkat sambil berjalan. Pandangan mata Anda harus selalu sigap mengarah ke meja yang dituju dan ke mata tamu yang Anda tawari. 12. Apabila tamu sudah memilih meja yang akan digunakan, bantulah mereka agar dapat duduk dengan nyaman. Biasanya dalam aturan ini diterapkan yaitu system ladies first(perempuan yang lebih diutamakan). 13. Tawarkan makanan dengan menyodorkan daftar makanan/menu. Dan biasanya pramusaji harus menawarkan terlebih dahulu makanan yang paling mahal dari menu tersebut hingga ke makanan yang paling murah. Bila daftar itu lebih dari satu lembar, serahkan dalam keadaan terbuka pada halaman pertama. 14. Catat semua pesanan, dimulai dari tamu perempuan terlebih dahulu atau yang dituakan, berputar searah jarum jam, kecuali ada tamu yang berperan

5 sebagai penjamu dan ia menghendaki lain. Setelah catatan atas semua pesanan disebutkan lagi dan tidak ada koreksi, tinggalkan meja tersebut dengan sopan untuk kemudian persiapkan penghidangannya. 15. Sajikan makanan yang panas hendaknya dihidangkan dalam keadaan panas dan makanan dingin harus dihidangkan dalam keadaan dingin. Ice cream dihidangkan dalam keadaan agak keras, tidak meleleh. Hidangkan makanan sesuai urutannya dan akhiri dengan mengucapkan selamat menikmati. 16. Setelah selesai menghidangkannya, Anda dapat meninggalkan meja tersebut. Pastikan bahwa apa yang dipesan telah lengkap dihidangkan. Anda dapat langsung menyiapkan diri untuk melayani tamu yang lain. Berdirilah tegap di tempat yang strategis di mana Anda dapat melihat dan memperhatikan semua tamu tanpa ada yang terbelakangi. Biasanya tamu akan mengangkat tangannya bilamana memerlukan bantuan. 17. Apabila tamu sudah selesai makan dan tidak ada tanda-tanda akan memesan lagi, selesaikan pembayaran dengan sopan. Ucapkan terima kasih dan nyatakan pengharapan Anda untuk berkenan datang lagi. Setelah tamu meninggalkan meja, Anda dapat segera membersihkan meja itu agar siap untuk digunakan lagi. Keramahan yang Anda berikan kepada setiap tamu janganlah dirusakkan dengan melakukan semacam favoritisme kepada tamu. Usahakan untuk memberikan

6 pelayanan eksklusif kepada setiap tamu, sesuai dengan keinginan dan kepuasan masing-masing tamu tanpa terkecuali. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa standar operasional prosedur adalah: 1) Proses kerja pramusaji yang dilakukan terhadap tamu yang datang berkunjung sampai tamu pergi meninggalkan tempat tersebut. 2) Bagian yang wajib dilaksanakan setiap pramusaji dalam menjalankan tugasnya. 3) Suatu tata cara pelayanan yang telah ditetapkan manejemen hotel untuk dilaksakan setiap bekerja. 2.2 Pengertian Pramusaji Menurut Soekresno dan I.N.R pendit dalam bukunya yang berjudul Petunjuk Praktek Pramusaji (1996 : 1) mengatakan pramusaji adalah karyawan restoran hotel yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melayani kebutuhan makan dan minum bagi para pelanggan hotel secara professional. Bisa dikatakan mereka merupakan ujung tombak usaha food & beverage di hotel. Mereka sangat berperan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan yang secara tidak langsung akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Seorang pramusaji hotel yang professional harus dapat melayani kebutuhan makan dan minum para tamu dengan baik dan memuaskan. Lewat komunikasi dengan para pelanggan, seorang pramusaji harus dapat segera mendeteksi keinginan

7 dan kebutuhan para pelanggan, dan mewujudkannya. Tanpa memahami kemauan dan keinginan tersebut, mustahil pelayanan yang diberikan akan memuaskan pelanggan. Jika pelanggan puas, mereka akan terdorong untuk datang kembali. Hal ini akan membuat usaha food & beverage terus berkesinambungan dan dapat berkembang, sehingga mencapai sasaran yang diinginkan. Dalam menjalani operasional kerja di restoran seorang pramusaji mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebijakan standar pelayanan yang dilaksanakan. Dimana menurut Ardjuno Wiwoho dalam bukunya Pengetahuan Tata Hidang (2008 : 14) menjelaskan adapun tugas dan tanggung jawab seorang pramusaji meliputi : 1) Tugas : Mempersiapkan dining room atau restoran. Menyambut tamu dan membantu tamu duduk. Mengambil pesanan tamu. Menjual makanan dan minuman. Menyajikan makanan dan wine. Menunjukkan Restaurant Guest Bill (bon pembayaran). Menerima pembayaran dari tamu. Mengucapkan terima kasih kepada tamu yang telah selesai makan dan meninggalkan restoran. Membersihkan meja dan resetting meja seperti semula.

8 2) Tanggung jawab : Menjaga penampilan diri (personal grooming). Berkelakuan baik (deportment). Tulus hati (honesty). Tepat waktu (punctuality). Setia (loyalty). Terampil dalam bekerja secara tim (ability to work within a team). Bersikap dan berpikiran yang positif (positive attitude). Sedangkan menurut Na immudin dalam bukunya Anatomi Hotel (1997 : 116) tugas dan tanggung jawab seorang pramusaji antara lain : 1. Mempersiapkan dan menjaga areal kerja. 2. Menjaga hubungan baik dengan tamu. 3. Menjaga kebersihan dan kerapian diri. 4. Memberikan saran dan membantu tamu dalam memilih makanan dan minuman yang ingin dipesan. 5. Mengambil dan menuliskan pesanan tamu. 6. Menyajikan makanan dan minuman. 7. Mengangkat perlatan kotor dari meja tamu. 2.3 Syarat dan Sifat yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pramusaji Syarat dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang petugas restoran/pramusaji yang baik adalah :

9 1) Intelligence (akal budi, kebijaksanaan) Hal ini akan Nampak sekali pada setiap penampilan selama yang bersangkutan bekerja di restoran: kecekatan, ketelitian, kehati hatian, keramahan serta kegembiraan dalam bekerja. 2) Education (pendidikan) Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki, semakin baik hasilnya. Petugas restoran minimal harus berijazah SLTA. 3) Physical & mental health (fisik dan mental sehat) Petugas restoran harus bebas dari penyakit yang menular, tahan berdiri, kuat berjalan. Fisik dan mentalnya harus sehat; tahu cara pendekatan, baik kepada tamu, rekan sekerja, maupun kepada atasan. 4) Honesty (kejujuran, ketulusan hati) Karyawan hotel pada umumnya, restoran khususnya, harus jujur. Bila sampai mengambil uang atau barang yang bukan miliknya, berarti tidak jujur. Betapa pun kecil nilai barang tersebut. Karyawan yang memboroskan waktu kerjanya, karena datang terlambat atau pulang terlalu cepat sebelum waktunya, juga berarti tidak jujur. Jadi hendaknya terbentuk suatu hubungan segi tiga yang harmonis, berdasarkan hubungan baik dan kepercayaan antara tamu, manajemen dan karyawan itu sendiri sehingga kemudian terjadi suasana kerja yang menyenangkan. 5) Confidence (kepercayaan pada diri sendiri)

10 Kalau Saudara belajar untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik baiknya, berarti saudara percaya pada diri sendiri. Jika Saudara berpakaian serapi mungkin, Saudara percaya dan bangga akan dirin sendiri, percaya akan kemampuan Saudara sendiri. Biasakanlah sopan santun terhadap tamu, atasan, rekan sekerja, baik yang satu bagian dengan Saudara maupun yang lain bagian. 6) Self respect (hormat pada diri sendiri) Baik Saudara sebagai pramusaji, Clerk, Stenographer, Stewardess. Steward atau apa pun kedudukan anda, hendaknya anda punya harga diri. 7) Interest (kepentingan, perhatian) Sebagai seorang karyawan, Saudara telah mempergunakan sepertiga dari seluruh waktu yang Saudara miliki selama sehari semalam untuk bekerja setiap hari. Jadi tidak alasan bagi Saudara untuk tidak menyukai atau tidak menaruh perhatian terhadap pekerjaan. 8) Attitude to the guest (sikap kepada tamu) cara pendekatan yang benar kepada tamu merupakan suatu hal yang penting. Sebagai petugas di restoran jangan sekali kali Saudara yang bersikap seperti budak belian dengan terlalu merendahkan diri; namun yang penting Saudara mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan tamu, apa yang diinginkan tamu. 9) Aptidute (kecakapan, kecenderungan) Karyawan cenderung akan semakin cakap dan pandai karena pengalaman dan praktik; tetapi perlu diingat bahwa seseorang mempunyai kecakapan sendiri sendiri.

11 10) Carefulness (kehati hatian) Orang yang bekerja direstoran harus berhati hati sekali sebab selalu mempergunakan alat alat yang serba mahal atau sangat berharga terutama untuk restoran restoran yang lux atau mewah. 11) Tolerance (kesabaran) Setiap orang akan selalu merasa benar akan pendapatnya sendiri. Oleh karena itu Saudara harus bijaksana daan sabar menerima pendapat orang lain sehingga pertengkaran atau perselisihan dapat dicegah dan keutuhan team work bisa dipertahankan. 12) Ability to take criticism (kesanggupan menerima kritik) Kalau ingin sukses, hendaknya kita sanggup untuk menerima kritik. Dengan kritik kita akan tahu kekurangan kita, kemudian berusaha memperbaikinya. 13) Appearance (tampang atau penampilan) Hal ini hanyalah tergantung bagaimana cara Saudara membawakannya atau menampilkannya, cara Saudara memperlihatkan kebaikan, keramahan, kebanggaan, kesediaan, dan kerapian di setiap saat. 14) Manner (cara, jalan, macam) Kalau saudara seorang pria, haruslah bertindak, berlaku, bergerak, berpribadi, berjalan, berbicara sebagai seorang pria juga. Tidak boleh malas, harus cekatan dan gesit. 15) Speech (berbicara)

12 Petugas restoran harus berbicara menyenangkan, bernada suara rendah, sopan, pelan namun cukup jelas. 16) Manners (adab, sopan santun) Dasar peraturan dari sopan santun di sini ialah janganlah berbuat sesuatu yang orang lain tidak sukai atau rugikan. Misalnya, merokok, menjelek jelekkan orang lain dan sebagainya. 17) Quickness (kecepatan) Pekerja restoran harus mampu bergerak dan bertidak dengan gesit dan cepat. 18) Capability (kecakapan, kesanggupan, kepandaian) Biasakanlah bekerja dengan sempurna dan praktis. Seorang yang besar kesanggupannya akan selalu mencari jalan yang lebih baik, praktis dan selalu membuat rencana sebelum pekerjaan dimulai. 19) Punctuality (ketepatan akan waktu) Ketepatan akan waktu sangatlah penting. Kalau kita datang terlambat ke tempat kerja, berarti kita tidak menyukai pekerjaan kita dan tidak respek terhadap manajemen. 20) Memory (ingatan, kenang kenangan) Akan sangat membantu kelancaran tugas kita apabila kita mempunyai daya ingat yang kuat, tahu tentang kesukaan tamu yang pernah datang ke restoran kita, makanan dan minuman apa yang menjadi kegemarannya, siapa nama tamu, apa jabatannya dan sebagainya.

13 21) Initiative (inisatif, ikhtiar, usaha) Kita harus mengerjakan sesuatu pekerjaan yang harus kita kerjakan tanpa harus menunggu perintah atasan terlebih dahulu. 22) Depentability (depent = tergantung) Seseorang yang merasa bertanggung jawab akan tetap mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan. Ia akan menyelesaikan dengan baik meskipun tidak ada orang yang melihatnya. 23) Loyalty ( kesetiaan) Ini berarti bahwa karyawan tersebut akan selalu taat, setia, memperbaiki, menjunjung tinggi nama perusahaan, dan tidak akan mengkritik kawan sekerja apalagi atasan. 24) Willingness to accept direction (kesudian/kesediaan menerima pengarahan) Kesediaan atau kesudian untuk mendengarkan dan menerima dengan baik, baik pengarahan, saran - saran, pendapat maupun perintah dari atasannya. 25) Resourcefulness (penuh daya upaya) Kalau saudara pada suatu saat mendapat kesulitan, Saudara harus tahu apa yang harus Saudara perbuat; juga pada saat saat kritis. 26) Enthusiasm (kegembiraan) Periksalah sekeliling Saudara maka Saudara akan melihat bahwa orang orang yang menjadi pimpinan adalah mereka yang bersemangat dalam bekerja, bergelora, dan selalu menunjukkan rasa kegembiraan dalam mengejar cita cita.

14 27) Friendliness (rasa berkawan) Berkawan baik dengan rekan rekan sekerja adalah penting sekali. Ini akan membuat pekerjaann Saudara lebih menyenangkan. Berkawan baik dengan kepala bagian dapur beserta stafnya, dengan karyawan karyawan lainnya, dengan para tamu dan sebagainya, sungguh merupakan suatu hal yang menyenangkan. 28) Sense of humor (perasaan bergurau yang lucu) Ini tidak berarti menertawakan kawan yang lain, yang salah atau yang lemah, namun kata-kata lucu yang sifatnya sopan dan lucu, tidak menyinggung perasaan orang lain. Itu pun harus melihat waktu, situasi, dan kondisi. 29) Reliable (dapat dipercaya) Manajemen harus dapat mengantungkan dan mempercayakan kepada pramusaji untuk memenuhi dan menyelesaikan tanggung jawab yang telah diberikan; karena itulah pramusaji menerima upah/gaji dari pimpinan. 30) Cooperative (kerja sama) Pramusaji harus sudi dan bersedia untuk bekerja sama secara baik dengan teman sekerja di dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah ditentukan. 31) Personable (menarik) Seorang pramusaji harus mengambil suatu inisiatif, memiliki rasa berkawan, sabar, ramah kepada tamu, teman-teman sejawat serta atasan. Bagaimanapun juga tidak boleh terlalu dekat atau bersifat kekeluargaan. Juga tidak boleh terlalu dekat atau bersifat kekeluargaan dengan para tamu dengan

15 menggunakan kata-kata seperti folks (saudara) atau honey (sayang) waktu memanggil tamu. 32) Healthy (kesehatan) Selama kerja dan melayani para tamu, pramusaji berkontak langsung dengan para tamu, teman-teman sejawat serta makanan dan minuman. Oleh karena itu seorang pramusaji harus benar-benar sehat untuk menghindari penularan penyakit serta menjaga penampilan yang baik. 33) Knowledgeable (yang berpengetahuan banyak) Pramusaji yang baik harus mempelajari suatu methode pelayanan yang tepat, lancar serta efisien.pramusaji harus selalu mengembangkan pengetahuan terutama tentang bahan-bahan menu. Begitu juga pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu pasti agar dapat menghitung secara cepat dan tepat rekening tamu. Sebagai orang yang berhubungan langsung dengan tamu dalam menjalankan tugasnya yaitu melayani dan menyajikan makanan/minuman di restoran, seorang pramusaji yang professional dalam bekerja dituntut untuk memiliki suatu syarat. Menurut Ardjuno Wiwoho dalam bukunya Pengetahuan Tata Hidang (2008 : 12) persyaratan yang harus dimiliki pramusaji di hotel adalah : 1. Ramah Tamah Sikap ramah tamah dan sopan santun merupakan hal yang harus selalu diperlihatkan setiap saat. Pramusaji harus Menyambut tamu yang datang ke restoran.

16 Memberikan pelayanan yang sama kepada setiap tamu tanpa membedabedakan suku, agama, dan bangsa. Membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti: selamat pagi, silakan, selamat menikmati hidangannya, terima kasih, Tuan/Nyonya, dan lain-lain. Berusaha mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama kepada tamu langganan. Bersikap rela membantu dan melayani setiap tamu. Menghindari terlibat dalam percakapan mengenai agama, ras, politik yang dapat menimbulkan perdebatan. Menghindari kebiasaan menirukan atau mengoreksi sikap tamu yang berada di restoran. Menghindari kebiasaan berteriak, bersiul, dan mengunyah makanan pada waktu bertugas. Menghindari merokok, bersin, berkumur, meludah, atau kebiasaan lain yang tidak terpuji di hadapan tamu. 2. Penampilan Pribadi Penampilan pribadi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus diketahui serta dilaksanakan oleh setiap petugas yang berhubungan langsung dengan tamu. Hal ini sangat besar pengaruhnya dalam usaha memberikan kesan pertama yang baik kepada setiap tamu di restoran.

17 Rambut a. Pria: Dicukur pendek sewajarnya. Disisir rapi dan tidak terlalu berminyak. Tidak berketombe. Dicuci 2 kali dalam seminggu, minimal 1 kali. b. Wanita: Tidak terlalu panjang. Disisir rapi, tidak terurai ke depan menutupi mata. Tidak berketombe. Dicuci 2 kali dalam seminggu, minimal 1 kali. Wajah a. Pria: Kumis dan janggut selalu dicukur rapi. b. Wanita: Menggunakan make-up yang sederhana namun tetap feminin. Tidak menggunakan parfum dan perhiasan yang berlebihan. Seragam Harus selalu dalam keadaan bersih, rapi, tidak bernoda. Kancing pakaian selalu lengkap. Berganti seragam setiap hari.

18 Tangan Kuku dipotong pendek dan bersih. Tidak menggunakan cat kuku (untuk wanita) Biasakan mencuci tangan dengan sabun. Sepatu Gunakan sepatu yang berwarna hitam dan pantas. Selalu disemir dan mengilat. Wanita tidak menggunakan sepatu berhak tinggi. Menggunakan kaus kaki warna hitam dan tidak berlubang dan bau. Sikap Selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan pada waktu melayani tamu, baik saat mengambil pesanan maupun saat menyajikan makanan. Gerakan Tunjukkan gerakan yang gesit daan menarik saat melayani tamu, jangan terkesan lamban dan malas. 2.4 Perlengkapan yang Harus Dimiliki Seorang Pramusaji Seorang Pramusaji yang professional harus memiliki perlengkapan yang siap pakai saat bekerja. Beberapa perlengkapan tersebut, antara lain: Multipurpose opener (pembuka botol serbaguna). Ballpoint/alat tulis.

19 Sapu tangan yang bersih untuk kepentingan pribadi. Buku catatan kecil untuk mencatat pesanan tamu sementara. Korek api (matches) untuk tamu yang memerlukan. Service cloth atau service napkin untuk polishing. 2.5 Coffee Shop Dalam era modernisasi manusia umumnya melakukan banyak kegiatan di luar rumah, khususnya mereka yang tinggal di kota-kota besar. Karena terbatasnya waktu, untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, mereka membutuhkan tempat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan memuaskan. Tanggap akan adanya kebutuhan seperti itu, para pengusaha hotel dan restoran mengembangkan usaha coffee shop (restoran dengan sistem pelayanan cepat). Istilah coffee shop berasal dari Amerika Serikat. Ciri pelayanan dan penyajian makanan yang akan disajikan sudah diporsikan dari dapur langsung di atas piring (ready on the plate), dan kemudian disajikan kepada tamu yang memesannya. Seperti yang kita lihat sekarang, coffee shop tumbuh menjamur di berbagai sudut kota. Coffee shop adalah tempat makan dan minum bagi pelanggan yang dikelola secara komersial dengan mengutamakan kecepatan pelayanan. Coffee shop disebut juga quick service restaurant. Dewasa ini banyak coffee shop dikembangkan menjadi fast foof restaurant, bahkan lebih dikembangkan lagi dengan pelayanan food felivery restaurant (restaurant yang memberikan pelayanan mengantarkan makanan tertentu

20 kepada pemesannya yang berada di luar restoran). Ini semua diilhami banyaknya pelanggan yang menginginkan kecepatan dan kepraktisan dalam pemenuhan kebutuhan makan dan minum. Coffee shop buka selama 24 jam. A. Ciri-ciri Coffe Shop Quick service (pelayanan serba cepat). Ready plate. Buka non stop Harga relatif murah. Menu sederhana. Berada di lokasi strategis. Agar pelayanan bisa serba cepat, maka coffee shop harus memiliki: Organisasi staf dan prosedur kerja yang sederhana. Letak dan tata ruang restoran yang dirancang sedemikian rupa agar dapat menunjang kelancaran pelayanan dalam pengoperasiannya. Peralatan murah, praktis namun terkesan menarik. Menu yang disediakan termasuk jenis makanan dengan proses penyiapan dan masak yang mudah, praktis, dan cepat. Lokasi coffee shop diusahakan berada di pusat keramaian atau di tempat strategi

21 B. Fungsi Coffee Shop Hotel Merupakan fasilitas tempat makan dan minum dengan pelayanan cepat dan dituntut diadakan di hotel karena adanya kebutuhan masyarakat, sekaligus diharapkan mampu memberikan keuntungan hotel tersebut. C. Prosedur Pelayanan Coffee Shop Prosedur pelayanan di coffee shop tidak serumit seperti formal restaurant, mengingat coffee shop lebih mengutamakan kecepatan pelayanan. Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Greeting the guest (menyambut tamu). 2. Seating the guest (membantu tamu memilih meja/tempat duduk yang disukainya). 3. Pouring ice water (menuangkan air minum/air es). 4. Taking order (mencatat pesanan). 5. Placing and picking up order (memberikan order pesanan tamu ke bagian kitchen dan membawanya ke meja tamu). 6. Serving food and beverage (menyajikan pesanan tamu di meja). 7. Payment (melayani pembayaran). Tahapan pelayanan di coffee shop sama dengan di formal restaurant. Perbedaannya hanya pada prioritas pelayanan, dimana formal restaurant memprioritaskan keanggunan pelayanan sedangkan coffee shop mengutamakan kecepatan pelayanan. Perbedaan tersebut otomatis mempengaruhi corak pelayanan dari ketujuh tahapan servis yang ada. Sebagai ilustrasi dapat kita lihat perbedaannya pada halaman berikutnya.

22 TABEL PERBEDAAN ANTARA COFFEE SHOP DENGAN RESTAURANT Coffee Shop 1. Greeting and Seating the guest: dilakukan siapa saja yang berada di depan pintu. Oleh karena tidak ada petugas sebagai receptionist (penerima Restaurant 1. Greeting and seating the guest: dilakukan oleh petugas khusus (restaurant receptionist atau restaurant manager). tamu), karena itu fungsi ini dirangkap oleh siapa saja yang saat itu bertanggung jawab atas operasional coffee shop tersebut. 2. Tidak menerima pemesanan tempat. 2. Memakai sistem pemesanan tempat. 3. Taking order: Dengan presenting menu cart yang biasanya telah berada di meja dan sekaligus berfungsi sebagai place mat/alas pengganti table cloth. 3. Taking order: - Menu perlu dipresentasikan secara khusus ke pelanggan. - Tidak ada menu cart yang berfungsi sebagai placemat, karena meja restoran sudah dilengkapi dengan moleton dan tablecloth.

23 4. Payment: - Coffee shop bill biasanya sudah ditempatkan di check holder yang ada di meja. - Biasanya pelanggan membayar bill sendiri ke cashier, meskipun ada 4. Payment: - Restaurant bill tidak ditempatkan di meja, melainkan disiapkan di rack check yang berada di cashier, dan pelanggan menyelesaikan melalui captain, waiter atau waitress. pula yang minta dibayarkan.

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN Sesuai skala bisnisnya setiap restoran memiliki organisasi yang berbeda satu dengan lainnya. Pengelolaan bisnis restoran memerlukan organisasi karena pemilik merasa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS 2.1 Pengertian Waiter/Waitress Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998 menjelaskan bahwa waiter/s ialah karyawan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN. Oleh : Prihastuti Eka & Tim

STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN. Oleh : Prihastuti Eka & Tim STRUKTUR ORGANISASI F & B RESTORAN Oleh : Prihastuti Eka & Tim Pentingnya Struktur dalam Organisasi Sesuai skala bisnisnya setiap restoran memiliki organisasi yang berbeda. Pengelolaan bisnis restoran

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 6 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Coffe Shop Coffe shop atau cafe adalah: suatu tempat yang mempunyai karakteristik gabungan dari bar dengan rumah makan atau restoran, tetapi dalam hal ini coffe

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan

BAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1 Pengertian Buffet dan Breakfast Buffet Buffet (Prasmanan) merupakan adalah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai

Lebih terperinci

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI Kewirausahaan II Modul ke: 11 Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen Rizal, S.ST., MM. Seni Melayani Proses ( Pelayanan ) Proses adalah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Etika 2.1.1 Pengertian Etika Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti kartu undangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. batu pertama pda bulan Maret Ide pendirian hotel ini datang dari Bapak Sia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. batu pertama pda bulan Maret Ide pendirian hotel ini datang dari Bapak Sia BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Hotel Grand Asia memulai pembangunannya yang ditandai dengan peletakan batu pertama pda bulan Maret 2006. Ide pendirian hotel ini datang dari Bapak Sia Sumartono,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Kompetensi

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 A. Pengertian Tamu Kantor Adalah Seseorang atau kelompok yang datang ke sebuah perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Room Service Room service merupakan salah satu bagian penting lainnya di lingkungan Food and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Menyediakan layanan makan (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS : 100 Jam @ 45 menit A B C D E F G 1 1 1 2-1 1 KONDISI KINERJA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Sebagaimana keputusan mentri pariwisata Pos dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Setiap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelayanan Pelayanan menurut Marsum W.A (2005:273) adalah, Senyum kepada setiap orang, murah senyum ramah, sopan, apapun yang kita kerjakan selalu berakhir dengan memuaskan,

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat Menjelaskan organisasi personalia 2. Mahasiswa dapat Menjelaskan Tata letak alur kerja personalia

1. Mahasiswa dapat Menjelaskan organisasi personalia 2. Mahasiswa dapat Menjelaskan Tata letak alur kerja personalia A. STANDART KOMPETENSI / CAPAIAN PEMBELAJARAN Mahasiswa memahami tentang konsep Organisasi personalia B. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat Menjelaskan organisasi personalia 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Pertemuan ke 5 s.d 6 Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Syarat Penting Penerima Tamu : 1. Sopan dan ramah 2. Berkepribadian menarik 3. Bijaksana dan cerdas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya. digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebanyakan orang menganggap bahwa menjadi seorang pramusaji adalah hal yang mudah, namun apabila kita mengetahuinya secara langsung bagaimana

Lebih terperinci

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN A. Ruang Lingkup Layanan Makanan dan Minuman Prosedur pelayanan di restoran merupakan kegiatan operasional sebelum restoran dibuka sampai restoran ditutup.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Restoran Makan dan minum merupakan kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidup. Makan yang baik dan memuaskan diawali dengan timbulnya selera makan. Selera seseorang

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel di dalam pengoperasiannya harus menyediakan fasilitas atau saranasarana yang mendukung sistem operasional kerja di dalam hotel. Salah satu fasilitas yang

Lebih terperinci

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut:

TABLE SET UP/ COVER. Langkah-langkah dalam melakukan table set-up adalah sebagai berikut: TABLE SET UP/ COVER 1. Pengertian Table set-up merupakan rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan dan peralatan penunjang lainnya sesuai jenis hidangan yang akan disajikan.

Lebih terperinci

Standar Penampilan Pribadi.

Standar Penampilan Pribadi. Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang dipacu oleh pasar global, pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang pada kenyataannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan harus dibantu oleh manusia yang lain. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang utuk menginap menjadi nyaman

Lebih terperinci

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA 11 AP

PELAYANAN PRIMA 11 AP PELAYANAN PRIMA 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat b. Kesehatan pribadi setiap orang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA SERVICE 1 SERVICE Service English an act of help or assistance sebuah tindakan untuk membantu Servis KBBI layanan SERVICE setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para

BAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para BAB II URAIAN TEORITIS a. Pengertian Buffet Service Buffet service adalah salah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik PERSONAL GROOMING 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik Apa yang ditangkap oleh customer,adalah sebuah persepsi yang ia anggap adalah benar dan akan melekat di benaknya kemudian mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Restoran Menurut Sugiarto (1996) restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja-meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X 7 Lampiran. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X. Kapan Anda datang untuk makan di Restoran ini? Jawaban:. Produk apa yang biasanya Anda beli? Jawaban:. Selama makan di restoran ini,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Variabel yang berada diatas rata-rata kepentingan konsumen sebagai berikut: Sterilisasi dalam pembuatan produk Rasa burger yang enak Kebersihan dapur Kesesuaian

Lebih terperinci

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional Organisasi Food Beverage Department Food And Beverage Di bawah ini contoh struktur organisasi food and beverage. Jika dilihat dari struktur organisasi diatas bahwa bagian ini, dipimpin oleh Food & Beverage

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis menguraikan hasil dari penilitian dan analisis mengenai Tinjauan Pelaksanaan Kualitas Jasa pada Pondok Sate Sawargi Cipanas- Puncak, yang didukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pariwisata berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009 adalah Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Gambaran Umum Food and Beverage Service 2.1.1 Pengertian Service Service Food & Beverage bagi para tamu hotel harus diberikan secara profesional dan semaksimal mungkin. Service

Lebih terperinci

- 6 - Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya

- 6 - Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya - 6-2. Biro Pelayanan Kerumahtanggaan Standar Pelayanan Kegiatan Pelayanan Kerumahtanggaan Presiden dan/atau Istri/Suami Presiden, Tamu Negara, serta Kegiatan Penting Lainnya STANDAR PELAYANAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8 5 Hidup Sehat Pola hidup akan menentukan kualitas kesehatan seseorang. Pola hidup yang baik akan membawa seseorang pada kesehatan jasmani. Sebaliknya, pola hidup yang buruk dapat menimbulkan berbagai masalah.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING 2.1 PENGERTIAN HOUSEKEEPING Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat, atau menjaga. Jadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALID KONSTRUK

LAMPIRAN 1 VALID KONSTRUK LAMPIRAN 1 VALID KONSTRUK LAMPIRAN 2 KUESIONER PENDAHULUAN KUESIONER PENDAHULUAN 1. Jenis kelamin anda : a. Pria b. Wanita 2. Usia anda : 3. Pekerjaan saat ini : a. Mahasiswa d. Lainnya... b. Pegawai c.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

BAB II PROFIL MUSIC COFFEE. (Consultan) dan Robin Simatupang (owner). Tengku Zainal menawarkan kerja

BAB II PROFIL MUSIC COFFEE. (Consultan) dan Robin Simatupang (owner). Tengku Zainal menawarkan kerja BAB II PROFIL MUSIC COFFEE A. Sejarah Ringkas Berdirinya Music Coffee berawal dari pertemuan antara Tengku Zainal (Consultan) dan Robin Simatupang (owner). Tengku Zainal menawarkan kerja sama dengan Robin

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT

Lampiran 1. Kuisioner KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT LAMPIRAN 62 Lampiran 1. Kuisioner No Responden : Hari / Tanggal Pengisian : No Tlp / Hp : KUISIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKATKEPUASAN KONSUMEN RESTORAN AYAM GORENG FATMAWATI BOGOR JAWA BARAT Lembaran

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 11 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Materi 11 Etiket Pribadi ETIKA & ETIKET Pengertian ETIKA Dari segi etimologis, etika berasal dari

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016 1. Peserta wajib datang tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (06.00 WIB). 2. Peserta yang terlambat mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin. 3. Peserta

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah, perusahaan ini termasuk perusahaan baru di dunia kuliner. Berawal dari kesukaan sang pemilik terhadap mie ayam,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Efisiensi Menurut Sedarmayanti (2001 : 23), pengertian efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun banyak restoran yang gulung tikar. Sebab, hanya restoran yang dikelola secara profesional

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85, restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian

Lebih terperinci

Berkas Pedoman untuk Penyedia Kamar Inap

Berkas Pedoman untuk Penyedia Kamar Inap Berkas Pedoman untuk Penyedia Kamar Inap. Instruksi umum Room-Agent..................... 2. Kedatangan..................... 5. Selama menghuni..................... 6. Keberangkatan....................7-8

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN 2.1 Gambaran Umum Restoran Sebagai Fasilitas Hotel Restoran berasal dari kata restore yang artinya mengembangkan atau memperbaiki, dan pengembalian atau pengulangan

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan Kualitas Pelayanan (Variabel X)

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan Kualitas Pelayanan (Variabel X) SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan penulis, maka didapat hasil kesimpulan untuk perumusan masalah yang diteliti, yaitu: Responden yang menjadi mayoritas

Lebih terperinci

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan PENERAPAN ETIKET A. ETIKET BERTELEPON PERSIAPAN... 1. Tekan nomor telepon yang tepat 2. Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan 4. Siapkan alat alat pendukung 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

Lebih terperinci

PERANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL ISTANA JEMBER THE ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT AT ISTANA HOTEL JEMBER

PERANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL ISTANA JEMBER THE ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT AT ISTANA HOTEL JEMBER PERANAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL ISTANA JEMBER THE ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT AT ISTANA HOTEL JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restoran saat ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan mengingat setiap manusia memerlukan makanan. Kebutuhan waktu yang tinggi akibat pekerjaan membuat manusia memilih

Lebih terperinci

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan F O U N D A T I O N HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER Section ini disebut berinteraksi dengan Guest Relation bukan Customer Relation, Karena setiap Customer kita adalah tamu, dan tamu

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI

PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI PENERAPAN SISTEM PELAYANAN FOOD & BEVERAGE PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG SEBAGAI KESIAPAN TENAGA PRAMUSAJI (Penelitian Terbatas pada Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Tataa Boga di SMK Negeri 3 Pariwisata

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL

ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.4, No.1, April 2015 36 ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL Priscillia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis mempelajari dan menganalisis hasil penelitian tentang pengaruh kualitas Customer Service terhadap kepuasan nasabah Bank BRI Unit X Cabang Cimahi, maka penulis

Lebih terperinci

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wisata, seperti pacu jalur, wisata alam, dan wisata budaya lainnya sangat potensial

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wisata, seperti pacu jalur, wisata alam, dan wisata budaya lainnya sangat potensial BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah singkat Hotel Kuantan Kabupaten kuantan singingi ( kuansing ) punya prospek cerah dalam industri pariwisata khususnya dalam pengemmbangan bisnis hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini, 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha semakin meningkat selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Karena

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI Oleh: Irham Hosni PLB FIP UPI I. KELAS OBSERVASI NO KOMPENTISI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

KINERJA WAITER/SS DALAM MELAYANI TAMU DI RESTO NINE AND THE D CLUB SURABAYA

KINERJA WAITER/SS DALAM MELAYANI TAMU DI RESTO NINE AND THE D CLUB SURABAYA KINERJA WAITER/SS DALAM MELAYANI TAMU DI RESTO NINE AND THE D CLUB SURABAYA (Waiter/ss Performance in Servising the Guest in Resto Nine and The D Club Surabaya) LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the

BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai the art of the BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Strategi Pelayanan Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan

Lebih terperinci

Salesmanship. - Praktek Listing Calon Pembeli/Pelanggan - Handling Pelanggan Yang Kecewa. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

Salesmanship. - Praktek Listing Calon Pembeli/Pelanggan - Handling Pelanggan Yang Kecewa. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Modul ke: Salesmanship - Praktek Listing Calon Pembeli/Pelanggan - Handling Pelanggan Yang Kecewa Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Praktek Listing

Lebih terperinci

PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER

PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT TO INCREASE BINTANG MULIA HOTEL REGENCY JEMBER LAPORAN PRAKTEK

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengolahan hasil penyebaran kuesioner, terdapat 32 variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

Kata kunci : Pendapat, Siswa, Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya, Mata Pelajaran Food And Beverage Service

Kata kunci : Pendapat, Siswa, Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya, Mata Pelajaran Food And Beverage Service ABSTRAK PENDAPAT SISWA TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE. Strategi pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Proses pembelajaran (kegiatan mahasiswa) Menyimak kuliah dari dosen, bertanya jawab, mengerjakan tugas, berdiskusi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Proses pembelajaran (kegiatan mahasiswa) Menyimak kuliah dari dosen, bertanya jawab, mengerjakan tugas, berdiskusi : Mengenal konsep Tata hidang Tuj Pembelajaran Umum (Kompetensi) : Para mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian, tuj manfaat tata hidang, penataan meja ala Indonesia Tuj khusus ) 1 Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Guest Relation Officer adalah orang yang bekerja pada suatu hotel tertentu dan bertugas sebagai penghubung antara hotel dengan tamu hotel, menerima semua kritik, saran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Rumah Makan Spesial Sambal (SS) Rumah makan spesial sambal telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pelayanan agar tercapai

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan

Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan Semua jenis alat, sarana dan prasarana yang digunakan untuk keperluan penataan ruang makan/restoran. terdiri dari ruangan, perabot/furniture, lenan dan peralatan untuk penghidangan Untuk menjaga keharmonisan

Lebih terperinci