BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang"

Transkripsi

1 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran (Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMKN2 Baleendah), secara lengkap dan terperinci akan diuraikan sebagai berikut : A. Hasil Penelitian Pengolahan data dilakukan untuk manjabarkan hasil perhitungan persentase dari penyebaran instrumen mengenai Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) akan dibahas secara lengkap dan terperinci pada Tabel 4.1 sampai dengan tabel Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa Berkaitan dengan Aspek Kognitif (Pengetahuan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Data hasil penelitian manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.10.

2 55 Tabel 4.1 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pengertian Komunikasi 1 a Percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama b Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya c Proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain d Seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain e Penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.1, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (77%) responden mengungkapkan komunikasi merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya, sebanyak 69% responden mengungkapkan komunikasi merupakan proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain, sebanyak 60% responden mengungkapkan komunikasi merupakan penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi

3 56 dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol, dan 54% responden mengungkapkan komunikasi merupakan seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain. Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.2 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komponen Komunikasi 2 a Communicator (komunikator) b Message (pesan, ide, gagasan) c Channel (saluran, media) d Communicant (komunikan e Effect (efek) Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.2, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (83%) responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain communicator (komunikator). Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain channel (saluran, media), sebanyak 57% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain message (pesan, ide, gagasan) dan

4 57 communicant (komunikan), dan sebanyak 51% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain effect (efek). Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Tabel 4.3 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang pengertian Pelayanan Prima 3 a Tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap b Bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap c Baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru d Berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa e Baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.3, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima adalah sebagai berikut : sebagian besar (89%) responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap. Lebih dari setengahnya masing-

5 58 masing 63% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap dan pelayanan yang baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru, sebanyak 60% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa. Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.4 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Fungsi Media Komunikasi 4 a Mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan b Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan c Mengefektifkan proses penyampaian informasi d Mempersingkat waktu penyampaian informasi e Membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau pesan yang akan disampaikan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.4, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

6 59 restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (51%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau pesan yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mengefektifkan proses penyampaian informasi dan mempersingkat waktu penyampaian informasi. Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada Tabel 4.4 menunjukksn bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.5 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Karakter Pelanggan 5 a Extraverted (terbuka) b Intraverted (tertutup) c Sensory (spontanitas) d Intuitive (pengilham) e Thinker (pemikir) Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.5, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan adalah

7 60 sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain extraverted (terbuka) dan intraverted (tertutup). Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain intuitive (pengilham), dan sebanyak 83% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain sensory (spontanitas). Lebih dari setengahnya (63%) responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain thinker (pemikir). Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada Tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan sebesar 86% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.6 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komunikasi yang Efektif 6 a Bersikap dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai b Menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai c Mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai d Menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai e Mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.6, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu bersikap dengan benar

8 61 sehingga tujuan utama dapat tercapai dan menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Lebih dari setengahnya masing-masing 57% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Kurang dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada Tabel 4.6 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Tabel 4.7 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan 7 a Fisiologi b Keamanan c Cinta d Penghargaan e Mewujudkan sendiri Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.7, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-

9 62 masing 86% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan fisiologi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan jenisjenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan cinta. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan keamanan, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan penghargaan dan mewujudkan sendiri. Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada Tabel 4.7 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 75% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.8 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pembagian Kerja Tim dalam Kelompok 8 a Membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu b Mengatur setiap anggota tim dengan tidak membedabedakan, sesuai dengan pekerjaannya c Berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik d Membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama e Membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.8, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

10 63 restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar (80%) responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu. Lebih dari setengahnya masing-masing 66% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik dan membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama, sebanyak 57% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan, sesuai dengan pekerjaannya. Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.

11 64 Tabel 4.9 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Kebersihan Tubuh 9 a Rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe b Kuku yang dipotong pendek dan bersih c Wajahnya yang segar, tidak kusam d Pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda e Kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi (bagi pria) Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.9, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kebersihan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi,dan tidak bernoda, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari kuku yang dipotong pendek dan bersih, sebanyak 60% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari wajahnya yang segar, tidak kusam, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan kebersihan tubuh seseorang dapat dilihat dari kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi (bagi pria). Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang

12 65 kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 70% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.10 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang kesehatan tubuh 10 a Wajahnya yang segar b Wajahnya yang tidak pucat c Kegesitan dalam bergerak d Kondisi badannya yang tidak lemah e Sikap badannya yang tidak loyo Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.10, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh adalah sebagai berikut : sebagian besar (74%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari wajahnya yang segar dan tidak pucat. Lebih dari setengahnya masing-masing 69% responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari sikap badannya yang tidak loyo, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kegesitan dalam bergerak. Kurang dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kondisi badannya yang tidak lemah. Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh sebesar 65% berada pada kriteria cukup bermanfaat.

13 66 2. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Data hasil penelitian manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif (sikap) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.11 sampai dengan Tabel Tabel 4.11 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek afektif tentang Sikap dalam Menerima Pelanggan 11 a Bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu tersenyum b Mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu langganan c Segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan ungkapanungkapan seperti: selamat pagi, silahkan dan lain-lain d Mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan e Menghindari penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh pelanggan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.11, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu tersenyum, sebanyak 80% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh menghindari penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh pelanggan,

14 67 sebanyak 86% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti: selamat pagi, silahkan dan lain-lain, dan sebanayak 77% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan. Lebih dari setengah (71%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu langganan. Data hasil pengolahan angket no.11 seperti pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.12 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Memberikan Perhatian Penuh kepada Pelanggan 12 a Mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan b Menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa adanya c Menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau kebutuhan pelanggan d Menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan e Mendiskusikan dan membahas perbedaan paham atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.12, boleh memilih lebih dari satu jawaban

15 68 Data pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam memberikan perhatian penuh kepada pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu mendiskusikan dan membahas perbedaan paham atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya, sebanyak 80% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa adanya, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau kebutuhan pelanggan, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan. Data hasil pengolahan angket no.12 seperti pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang memberikan perhatian penuh kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 78% berada pada kriteria bermanfaat.

16 69 Tabel 4.13 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Berpikiran Positif kepada Pelanggan 13 a Menyapa dengan ekspresi tersenyum apabila kedatangan pelanggan b Menanyakan dan mencatat keperluan pelanggan c Mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi d besikap apriori terhadap pelanggan (bersikap masa bodoh) e mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.13, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan tidak bersikap apriori terhadap pelanggan (bersikap masa bodoh) dan tidak mencari atau memanfaatkan pelanggan. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan menanyakan dan mencatat kebutuhan pelanggan. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan ekspresi tersenyum apabila kedatangan pelanggan. Data hasil pengolahan angket no.13 seperti pada Tabel 4.13 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek

17 70 afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.14 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghargai Pelanggan 14 a Sebaik-baiknya b Mendengarkan dan mencatat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan c Menggunakan tutur bahasa yang baik disertai senyuman d Menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan e Mendengarkan dengan penuh perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.14, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam melayani pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguhsungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dengan penuh perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan sebaik-baiknya dan menggunakan tutur bahasa yang baik disertai senyuman. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dan mencatat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan.

18 71 Data hasil pengolahan angket no.14 seperti pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam melayani pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 91% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.15 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghadapi Kemarahan Pelanggan 15 a Tetap tenang b Cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya c Melakukan pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan d Mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda e Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.15, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan tetap tenang dan melakukan pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan. Sebagian besar masing-masing 83% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan. Lebih dari setengahnya (63%)

19 72 responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya. Data hasil pengolahan angket no.15 seperti pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.16 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menjaga Penampilan Personal dalam Ekspresi Wajah 16 a Melakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan, selalu dengan senyuman dan tetap santun b Menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut c Menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu tersenyum d Memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong e Menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.16, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh melakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan dan selalu dengan senyuman, tetap santun dan menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh

20 73 menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu tersenyum, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguhsungguh memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong. Lebih dari setengahnya (57%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut. Data hasil pengolahan angket no.16 seperti pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 89% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.17 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan 17 a Menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana b Mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar c Meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/ berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut d Meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi persoalan pelanggan e Melaksanakan tindak lanjut sesegera mungkin Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.17, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagan besar masing-masing 94% responden mengungkapkan cermat dalam menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana, mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar dan melaksanakan tindak

21 74 lanjut sesegera mungkin, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan cermat dalam meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukn untuk mengatasi persoalan pelanggan. Dan lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan cermat dalam meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut. Data hasil pengolahan angket no.17 seperti pada Tabel 4.17 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.18 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang seikap menjadi pendengar yang efektif 18 a Memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye contact) b Menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya c Menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan dengan komentar positif d Bersikap tenang dan sabar, serta menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan e Menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.18, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang efektif yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan teliti dalam menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya. Sebagian besar masing-masing 89% responden mengungkapkan teliti dalam bersikap tenang dan sabar, serta

22 75 menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan, dan menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba, sebanyak 86% responden mengungkapkan teliti dalam menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan dengan komentar positif. Dan lebih dari setengahnya (54%) responden mengungkapkan akan teliti dalam memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye contact). Data hasil pengolahan angket no.18 seperti pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang afektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.19 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Sopan 19 a Sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain yang lebih tua atau dengan lain jenis b Volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan c Sikap badan pada waktu berbicara di depan orang banyak d Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya e Mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.19, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.29 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan adalahsebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain yang lebih tua atau dengan lain jenis,

23 76 volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan dapat memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap badan pada waktu berbicara di depan orang banyak. Data hasil pengolahan angket no.19 seperti pada Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.20 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Menjaga Kesehatan Tubuh 20 a Mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih b Mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian c Menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan pasta gigi d Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan setelah beraktivitas e Mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak berketombe Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.20, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh yaitu sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan menjaga

24 77 kesehatan tubuh dengan mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih dan mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan setelah beraktivitas, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan pasta gigi. Data hasil pengolahan angket no.20 seperti pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat. 3. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa Berkaitan dengan Aspek Psikomotor (Keterampilan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Data hasil penelitian manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor (keterampilan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.21 sampai dengan Tabel 4.30.

25 78 Tabel 4.21 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek psikomotor tentang Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Action (Tindakan) 21 a Mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama tamu-tamu langganan b Membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya c Menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta, seperti ada yang dapat saya bantu? d Menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya, seperti selamat datang e Menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk, mau pesan apa tuan/nyonya? Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.21, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan menjadi terampil dalam membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya. Menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta, seperti ada yang dapat saya bantu? dan Menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya, seperti selamat datang. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam (menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk, mau pesan apa tuan/nyonya?, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama tamu-tamu langganan.

26 79 Data hasil pengolahan angket no.21 seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.22 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Mencatat Kebutuhan Pelanggan 22 a Sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan b Dengan menegaskan kembali apa yang dipesan pelanggan agar tidak terjadi kesalahan c Dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan d Dengan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan? e Menggunakan tutur bahasa yang baik dalam menanyakan kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.22, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan

27 80 dengan menegaskan kembali apa yang dipesan pelanggan agar tidak terjadi kesalahan, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan dan dengan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan?. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan menggunakan tutur bahasa yang baik dalam menanyakan kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Data hasil pengolahan angket no.22 seperti pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.23 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berjalan 23 a Pandangan mata ke depan tidak menengadah b Pandangan mata ke depan tidak menunduk c membusungkan dada d membungkuk e Berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.23, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan caraa berjalan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan lebih

28 81 terampil menentukan cara berjalan yaitu yaitu berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan lebih terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan tidak membungkuk, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan tidak menengadah dan tidak membungkuk, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu tidak membusungkan dada. Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berjalan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 93% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.24 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berpakaian 24 a Seragam yang telah ditentukan b Yang selalu rapih dan wangi c Yang selalu bersih dan tidak bernoda d Yang serasi dan selalu memakai uniform (seragam) kerja e Selalu mengenakan atribut yang telah ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol perusahaan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.24, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.24 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil

29 82 dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan pakaian seragam yang telah ditentukan, yang serasi dan selalu memakai uniform (seragam) kerja dan dengan menggunakan pakaian yang selalu bersih dan tidak bernoda. Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan seragam yang ditentukan, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan pakaian selalu mengenakan atribut yang telah ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol perusahaan. Lebih dari setengahnya (63%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian yaitu menggunakan pakaian yang selalu rapi dan wangi. Data hasil pengolahan angket no.24 seperti pada Tabel 4.24 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 85% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.25 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berbicara 25 a Dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita bicara (tua,muda) berbicara secara wajar b Bicara sambil tersenyum menandakan bahwa kita adalah orang yang baik dan ramah c Dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar dimengerti oleh pelanggan d Memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya e Bersikap sopan dengan memperhatikan volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras/pelan Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.25, boleh memilih lebih dari satu jawaban

30 83 Data pada Tabel 4.25 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara bicara yaitu memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya. Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bicara sambil tersenyum menandakan bahwa kita adalah orang yang baik dan ramah, sebanyak 80% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar dimengerti oleh pelanggan, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita bicara (tua,muda) berbicara secara wajar. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bersikap sopan dengan memperhatikan volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau pelan. Data hasil pengolahan angket no.25 seperti pada Tabel 4.25 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat.

31 84 Tabel 4.26 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Melakukan Komunikasi Langsung 26 a Volume suara tidak terlalu keras atau tertalu pelan b Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya c Mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai d Bila berbicara dengan atasan tidak sering menggerakgerakkan tangan seperti sedang memberi perintah e Pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap badan tidak tegang, gugup atau gemeteran Rata- rata Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.26, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.26 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang melakukan komunikasi langsung adalah sebagai berikut : sebagian besar rmasing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya dan mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai, sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu volume suara tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan sebanyak 83% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap badan tidak tegang, gugup atau gemeteran. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan terampil berkomunikasi langsung yaitu bila berbicara dengan atasan tidak sering menggerak-gerakkan tangan seperti sedang memberi perintah.

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik PERSONAL GROOMING 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik Apa yang ditangkap oleh customer,adalah sebuah persepsi yang ia anggap adalah benar dan akan melekat di benaknya kemudian mempengaruhi

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal

Kecakapan Antar Personal Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan

Lebih terperinci

MANFAAT KOMPETENSI MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA PADA PRAKTIKUM MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN

MANFAAT KOMPETENSI MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA PADA PRAKTIKUM MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN 47 MANFAAT KOMPETENSI MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA PADA PRAKTIKUM MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN Cynthia Dewi Ryanditra 1, Ade Juwaedah 2, Elly Lasmanawati 3 Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan kejuruan, karena saat ini tatanan kehidupan pada umumnya dan tatanan perekonomian pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya. BAB II LANDASAN TEORI A. Standar Operasional Prosedur Customer Service 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada dasarnya pelayanan terhadap nasabah sebuah bank sangatlah bergantung pada petugas

Lebih terperinci

Cara Membaca Bahasa Tubuh

Cara Membaca Bahasa Tubuh Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita

Lebih terperinci

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan PENERAPAN ETIKET A. ETIKET BERTELEPON PERSIAPAN... 1. Tekan nomor telepon yang tepat 2. Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan 4. Siapkan alat alat pendukung 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang pada kenyataannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan harus dibantu oleh manusia yang lain. Dalam proses

Lebih terperinci

Standar Penampilan Pribadi.

Standar Penampilan Pribadi. Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi

Lebih terperinci

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik) Dasar hubungan Anda dengan Pendengar Anda Seberapa Penting Memahami Pengetahuan Komunikasi? mengharapkan hubungan timbal balik yang positip supaya gagasan bisa diterima pihak lain berusaha mencapai target

Lebih terperinci

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu

Lebih terperinci

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Pertemuan ke 5 s.d 6 Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Syarat Penting Penerima Tamu : 1. Sopan dan ramah 2. Berkepribadian menarik 3. Bijaksana dan cerdas

Lebih terperinci

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 A. Pengertian Tamu Kantor Adalah Seseorang atau kelompok yang datang ke sebuah perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih terdapatnya

Lebih terperinci

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n Proses Komunikasi O u t l I n e T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n T P U Diharapkan mampu ampu menjelaskan dan menerapkan konsep-konsep dasar dalam komunikasi, jenis dan teknik komunikasi,

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

Salesmanship. - Praktek Listing Calon Pembeli/Pelanggan - Handling Pelanggan Yang Kecewa. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

Salesmanship. - Praktek Listing Calon Pembeli/Pelanggan - Handling Pelanggan Yang Kecewa. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Modul ke: Salesmanship - Praktek Listing Calon Pembeli/Pelanggan - Handling Pelanggan Yang Kecewa Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Praktek Listing

Lebih terperinci

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. LAMPIRAN Lampiran 1 Kepada Yth : Permohonan Menjadi Responden Bapak/Ibu/Saudara/i Di- Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut: 74 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di keluarga Bapak Mardianto, pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah disajikan dalam Bab III didapatkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini

Lebih terperinci

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA SERVICE 1 SERVICE Service English an act of help or assistance sebuah tindakan untuk membantu Servis KBBI layanan SERVICE setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA 11 AP

PELAYANAN PRIMA 11 AP PELAYANAN PRIMA 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat b. Kesehatan pribadi setiap orang perlu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank 2.1.1 Pengertian Customer Service Bank selalu memberikan produk-produk yang menarik bagi nasabahnya. Dan juga sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN KAB. JEPARA (KAJIAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA) 4.1 Pola Komunikasi Etnis Tionghoa dengan Etnis

Lebih terperinci

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 73 74 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1. SKALA SELF EFFICACY A-2. SKALA KEMAMPUAN KOMUNIKASI PERSUASIF 75 A-1. Skala Self Efficacy No. skala :.. 76 PETUNJUK PENGERJAAN Pada skala ini ada beberapa

Lebih terperinci

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING 1. Topic. Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah ter fokus kepada pemilihan topik yang tepat dan menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pelayanan Prima 2.1.1. Definisi Pelayanan Prima Menurut Aristotle dalam handbook on service excellence dari Mr. M. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

Lebih terperinci

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami bagaimana komunikasi dalam organisasi SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Pasar Raya Padang Teller dalam menjalankan tugasnya tidaklah lepas dari prosedur yang ada pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn. BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar PKn Kondisi belajar mengajar yang efekif adalah adanya minat perhatian siswa dalam belajar mata pelajaran PKn. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada

Lebih terperinci

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

Pelayanan Prima. 1. Pada hakekatnya pelayanan prima adalah pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap.

Pelayanan Prima. 1. Pada hakekatnya pelayanan prima adalah pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap. Back Pelayanan Prima 1. Pada hakekatnya pelayanan prima adalah pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap. 2. Pelayanan prima merupakan factor kunci dalam keberhasilan

Lebih terperinci

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1 07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1 KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI VERBAL adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal (bahasa).

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 11 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Materi 11 Etiket Pribadi ETIKA & ETIKET Pengertian ETIKA Dari segi etimologis, etika berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien BAB II KONSEP DASAR A. Pengetian Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang

Lebih terperinci

Handling Objection; Keberatan Calon Pembeli dan Cara Mengatasinya

Handling Objection; Keberatan Calon Pembeli dan Cara Mengatasinya Quote of The Day 08 Desember 2017 Handling Objection; Keberatan Calon Pembeli dan Cara Mengatasinya Keberatan Pembeli, merupakan bagian yang secara umum selalu muncul dalam penjualan. Justru tanpa adanya

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan. Bahasa Arab

Standar Kompetensi Lulusan. Bahasa Arab Standar Kompetensi Lulusan Bahasa Arab Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 A. LATAR

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi? Bahasa Indonesia Modul ke: Berbicara Untuk Keperluan Akademik Fakultas Psikologi Koko Rustamaji, SE, MM. Program Studi Program Studi? www.mercubuana.ac.id Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta CONTOH PELAYANAN DI SUATU BANK Satpam membukakan pintu, menyapa, menanyakan

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis. Modul ke: 12FEB. Wawancara Bisnis. Fakultas. Yeninda Parmariza S.Sos,MM. Program Studi S1.Akuntansi

Komunikasi Bisnis. Modul ke: 12FEB. Wawancara Bisnis. Fakultas. Yeninda Parmariza S.Sos,MM. Program Studi S1.Akuntansi Modul ke: Komunikasi Bisnis Wawancara Bisnis Fakultas 12FEB Yeninda Parmariza S.Sos,MM Program Studi S1.Akuntansi Bahan Kajian 12.1 Memahami penting dan bagaimana proses wawancara 12.2 Persiapan untuk

Lebih terperinci

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal BENTUK DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan Komunikasi:

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & Modul ke: 01 RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

PERANGKAT RPP SMK KORESPONDENSI KELAS X. Standar Kompetensi : Menjelaskan tentang komunikasi lisan. Penyusun: Fitriya Bakti Nugraheni ( )

PERANGKAT RPP SMK KORESPONDENSI KELAS X. Standar Kompetensi : Menjelaskan tentang komunikasi lisan. Penyusun: Fitriya Bakti Nugraheni ( ) PERANGKAT RPP SMK KORESPONDENSI KELAS X Standar Kompetensi : Menjelaskan tentang komunikasi lisan Penyusun: Fitriya Bakti Nugraheni (130412616399) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) menyatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah bentuk komunikasi yang dapat mengurangi rasa cemas

Lebih terperinci

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

SOAL SMT GASAL MAPEL: PELAYANAN PRIMA KELAS: 11 AP

SOAL SMT GASAL MAPEL: PELAYANAN PRIMA KELAS: 11 AP 1 P a g e SOAL SMT GASAL MAPEL: PELAYANAN PRIMA KELAS: 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS 2.1 Pengertian Waiter/Waitress Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998 menjelaskan bahwa waiter/s ialah karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian akan menguraikan temuan hasil penelitian mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian akan menguraikan temuan hasil penelitian mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian akan menguraikan temuan hasil penelitian mengenai perilaku hidup sehat di sekolah dasar negeri atas Gugus Garuda, Kecamatan Tempuran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, sering sekali muncul berbagai macam penafsiran terhadap makna sesuatu atau tingkah laku orang lain. Penafsiran tersebut, tergantung pada konteks dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TELLER UNTUK TERCIPTANYA KEPUASAN ANGGOTA PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KCP JAKENAN

BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TELLER UNTUK TERCIPTANYA KEPUASAN ANGGOTA PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KCP JAKENAN BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TELLER UNTUK TERCIPTANYA KEPUASAN ANGGOTA PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KCP JAKENAN A. Tingkat Pelayanan Teller Untuk Terciptanya Kepuasan Anggota BMT Harapan Umat Pati KCP

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN Pengertian Service Quality Service Quality bisa juga diartikan suatu kualitas pelayanan yang terbaik, melebihi, melampaui, menggungguli pelayanan yang diberikan pihak lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sales promotion girl atau SPG merupakan sumber daya manusia dengan peran penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi suatu

Lebih terperinci

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara Tips Menghadapi Wawancara Di bawah ini diberikan 5 artikel/tulisan yang terkait dengan tips & trick menghadapi wawancara kerja (artikel ini kami edit agar relatif mudah difahami). Semoga 5 artikel ini

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY. Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 1 Untuk menghasilkan Kesan yang Tepat diperlukan suatu latihan yang teratur dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang yang terlibat dalam bidang pemasaran menjadi ujung tombak dalam berhadapan langsung dengan konsumen, baik dalam usaha menawarkan barang yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pendidikan Menengah Kejuruan Jasa

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KUSTIADI BASUKI SENIN,22MEI 2017 PERTEMUAN 10 Pendahuluan Organisasi adalah sekelompok masyarakat kecil yang bekejasama untuk mencapai tujuan. Komunikasi adalah perekat

Lebih terperinci

ETIKA DAN ETIKET DALAM KOMUNIKASI

ETIKA DAN ETIKET DALAM KOMUNIKASI ETIKA DAN ETIKET DALAM KOMUNIKASI 2014 PENGENALAN ETIKA Etika (falsafah moral) daya intelek manusia yang membolehkan mereka menggunakan taakulan bagi perkara yang berkaitan dengan kehidupan mereka seharian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Komunikasi merupakan salah satu faktor penting terjalinnya aktivitas. Dengan komunikasi aktivitas apapun pasti terjadi baik antar individu, kelompok, maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelayanan Pelayanan menurut Marsum W.A (2005:273) adalah, Senyum kepada setiap orang, murah senyum ramah, sopan, apapun yang kita kerjakan selalu berakhir dengan memuaskan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis mempelajari dan menganalisis hasil penelitian tentang pengaruh kualitas Customer Service terhadap kepuasan nasabah Bank BRI Unit X Cabang Cimahi, maka penulis

Lebih terperinci

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) By: Diah Pramesti Staff Penunjang & Administrasi Medis Jogja International Hospital Meredakan (Pahami) Kemarahan Customer Sebagai bagian dari Customer Satisfaction

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI 2004

KURIKULUM SMK EDISI 2004 KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Bekerja dengan teman kerja dan pelanggan : ITHH COR 01AIS : 38 Jam @ 45 menit A B C D E F G 1 1 1 1-1 - KONDISI KINERJA 1. Unit ini berlaku untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan

Lebih terperinci

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi

Lebih terperinci

TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPON

TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPON TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPON Modul ke: Pokok Bahasan Modul - Etika Komunikasi Dengan pelangan - Peran Suara Dalam Telemarketing - Membuat janji Melalui Telepon Fakultas Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular 1 Kamar Kecil Merokok Agenda Telepon selular 2 Menjelaskan manfaat dari negosiasi yang efektif. Menjelaskan lima tahap negosiasi. Menekankan persiapan dan negosiasi berbasiskepentingan Menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

STIKOM, Surabaya 20 November /25/2013 Jemmy Lesmana - STIKOM 1

STIKOM, Surabaya 20 November /25/2013 Jemmy Lesmana - STIKOM 1 STIKOM, Surabaya 20 November 2013 11/25/2013 - STIKOM 1 Komunikasi dalam keseharian Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa komunikasi Semua orang membutuhkan komunikasi - Untuk memahami diri sendiri - Untuk

Lebih terperinci

Konsep komunikasi verbal dan non verbal dalam wawancara pekerjaan. Komunikasi tatap muka

Konsep komunikasi verbal dan non verbal dalam wawancara pekerjaan. Komunikasi tatap muka Komunikasi Bisnis Konsep komunikasi verbal dan non verbal dalam wawancara pekerjaan Komunikasi tatap muka Komunikasi Non Verbal dalam Wawancara Hadir 15 menit sebelum waktu wawancara Dengan demikian anda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER SERVICE Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang telah diberikan customer service kepada bank, ada

Lebih terperinci

Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar

Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar Afid Burhanuddin, M.Pd. Komunikasi? Proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Prioritas Peningkatan Kerja Berdasarkan Tingkat Kesesuaian terhadap Pelayanan kesehatan oleh dokter di Medan tahun 2014. No. Faktor faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Tingkat Kesesuaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN DAN FUNGSI BANK 2.1.1 PENGERTIAN BANK Sebagai tabungan perbankan No. 7 tahun 1992 tentang perbankan Indonesia, pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAHASA INDONESIA BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: BAHASA INDONESIA BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN BERBICARA Menurut Pageyasa (2004:

Lebih terperinci

ALAT PENELITIAN. lain-lain, sebutkan. 4. suku : 5. tingkat pendidikan : tidak tamat SD tamat SD tamat SMP tamat SMA tamat perguruan tinggi

ALAT PENELITIAN. lain-lain, sebutkan. 4. suku : 5. tingkat pendidikan : tidak tamat SD tamat SD tamat SMP tamat SMA tamat perguruan tinggi ALAT PENELITIAN I. Petunjuk 1. Bapak/Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada 2. Tuliskan tanda benar ( ) pada kotak untuk pilihan jawaban yang tepat 3. Pada pertanyaan Data demografi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan proses perubahan dalam perilaku sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. 1 BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis membahas dua kasus asuhan keperawatan pada klien defisit perawatan diri dengan penerapan pendidikan kesehatan personal hygiene di rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terjadi interaksi satu sama lain. Proses interaksi tersebut terjadi karena adanya komunikasi antar sesama anggota masyarakat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan F O U N D A T I O N HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER Section ini disebut berinteraksi dengan Guest Relation bukan Customer Relation, Karena setiap Customer kita adalah tamu, dan tamu

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

SRI SURJANI TJAHJAWATI,

SRI SURJANI TJAHJAWATI, MAKALAH PENANGANAN TAMU di susun oleh : Dra. SRI SURJANI TJAHJAWATI, M.Si JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 1. Latar Belakang Perusahaan selalu berhubungan dengan orang lain terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting yang masuk dalam ujian nasional pada setiap jenjang pendidikan pelajaran yang lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah BAB IV PEMBAHASAN A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah Pariaman Bank Nagari sebagai salah satu Bank daerah Provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

10. Kepribadian yang cenderung lebih suka tertutup adalah kepribadian. a. Ambievert b. Irrasional

10. Kepribadian yang cenderung lebih suka tertutup adalah kepribadian. a. Ambievert b. Irrasional KOLEGA DAN PELANGGAN 10 AP (ULANGAN SEMESTER GASAL) 1. Berikut ini merupakan tujuan grooming adalah.. a. Menghormati dan memahami pelanggan dan orang lain b. Membiasakan diri memperhatikan hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka

Lebih terperinci