KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi... 1 C. Organisasi dan Personalia... 2 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 5 A. Visi dan Misi... 5 B. Sasaran Strategis... 5 C. Indikator Kinerja dan Target Kinerja Tahun D. Program dan Kegiatan BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Aparatur Sipil Negara KKP yang Kompeten, Profesional Dan Berintegritas Sasaran Strategis 2: Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses Sasaran Strategis 3: Terwujudnya Birokrasi KKP Yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima Sasaran Strategis 4: Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel Sasaran Strategis 5: Terwujudnya Kerja Sama Internasional yang Implementatif dan Hubungan Masyarakat yang Efektif Sasaran Strategis 6: Tersedianya Kebijakan Pembangunan Lingkup SETJEN yang Partisipasif Sasaran Strategis 7: Terselenggaranya Penempatan SDM KKP Berbasis Kompetensi Sasaran Strategis 8: Terintegrasinya Sistem Informasi KKP Sasaran Strategis 9: Terselenggaranya RB KKP Sesuai Road Map RB KKP Sasaran Strategis 10: Terwujudnya Laporan Keuangan yang Akuntabel Sasaran Strategis 11: Terselenggaranya Publikasi dan Pelayanan Komunikasi Dengan Media dan Lembaga yang Optimal iii Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Triwulan III Tahun 2017

4 12. Sasaran Strategis 12: Terlaksananya Pengembangan dan Pembinaan Kerja Sama Internasional dan Antar Lembaga Bidang KP Sasaran Strategis 13: Terwujudnya Aparatur Sipil Negara SETJEN yang Kompeten, Profesional dan Berintegritas Sasaran Strategis 14: Tersedianya Manajemen Pengetahuan Setjen yang Handal dan Mudah Diakses Sasaran Strategis 15: Terwujudnya Birokrasi SETJEN yang Efektif, Efisien dan Berorientasi Pada Layanan Prima Sasaran Strategis 16: Terkelolanya Anggaran Pembangunan SETJEN Secara Efisien dan Akuntabel C. Kinerja Anggaran BAB IV PENUTUP Kesimpulan Saran iv Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Triwulan III Tahun 2017

5 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Sekretariat Jenderal berdasarkan Satuan Kerja dan Jenis Kelamin Tahun Tabel 2.1 Sasaran Strategis Sekretariat Jenderal Tahun Tabel 2.2 Indikator Kinerja dan Target Sekretariat Jenderal Tahun Tabel 2.3 Kegiatan dan Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun Tabel 3.1 Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2017 Sekretariat Jenderal Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.9 Capaian Bagian Kerja Sama Tahun Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.11 Tone Pemberitaan KKP pada Tahun Tabel 3.12 Daftar Media Cetak dan Online yang Melakukan Pemberitaan tentang KKP Tabel 3.13 Daftar kebijakan dan nilai efektivitas kebijakan lingkup Setjen Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.18 Capaian program dan kegiatan pada rencana aksi RB Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.23 Perubahan Indikator IKU Persentase Jumlah Publikasi Program dan Kegiatan KKP Melalui Media dan Lembaga Stakeholder Lainnya Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.25 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.29 Penilaian Level maturitas SPIP Tabel 3.30 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.31 Capaian Indikator Kinerja v Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Triwulan III Tahun 2017

6 Tabel 3.32 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.34 Capaian Indikator Kinerja Tabel 3.35 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2017 lingkup SETJEN Tabel 3.36 Capaian Output Terhadap Indikator Sekretariat Jenderal Tahun vi Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Triwulan III Tahun 2017

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Tahun Gambar 2.1 Peta Strategi Sekretariat Jenderal Tahun Gambar 3.1 Dashboard Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2017 Sekretariat Jenderal pada aplikasi kinerjaku.kkp.go.id Gambar 3.2 Capaian Indeks Kompetensi dan Integritas KKP per Aspek Tahun Gambar 3.3 Grafik Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Aspek Keikutsertaan dan Aspek Keaktifan per Eselon I Tahun Gambar 3.4 Grafik Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Aspek Ketergabungan dan Aspek Keaktifan per Eselon lingkup KKP Gambar 3.5 Grafik Perbandingan Nilai Capaian per Area RB KKP tahun 2016 dan Gambar 3.6 AKIP KKP per aspek per unit kerja tahun Gambar 3.7 Nilai kinerja anggaran KKP per aspek Tahun Gambar 3.8 Realisasi IKU Nilai Kinerja Anggaran per Eselon I Tahun Gambar 3.9 Persentase Capaian Tahun 2017 IKU Persentase Dokumen yang Diterima/Ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama Gambar 3.10 Media Share Tahun Gambar 3.11 Hasil Survey Efektivitas Kebijakan pada masing-masing Eselon I Gambar 3.12 Capaian Indeks Kompetensi dan Integritas Sekretariat Jenderal per aspek tahun Gambar 3.13 Manajemen Pengetahuan per Eselon II Lingkup Setjen tahun Gambar 3.14 Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Aspek Keikutsertaan dan Aspek Keaktifan per Eselon II Lingkup Setjen Tahun Gambar 3.15 Target dan Realisasi per Area RB Setjen tahun Gambar 3.16 Tampilan Kanal Youtube KKP News Gambar 3.17 Nilai Kinerja Anggaran Setjen KKP per Aspek Tahun Gambar 3.18 Realisasi IKU Nilai Kinerja Anggaran per Eselon II lingkup Setjen Tahun vii Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Triwulan III Tahun 2017

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2017 ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Sekretariat Jenderal atas penggunaan anggaran. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2017 menjelaskan tentang pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan yang memadai dari hasil analisis terhadap pengukuran kinerja tahun Tujuan penyusunan Laporan Kinerja ini adalah sebagai laporan atas kinerja yang telah diperjanjikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan dan memberikan informasi kinerja kepada publik atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Sekretariat Jenderal untuk meningkatkan kinerjanya. B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pada awal tahun 2017 dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat 1 Unit Kerja baru di KKP (Badan Riset dan SDM KP) yang merupakan penggabungan dari 2 Unit Kerja (Badan Litbang KP dan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat KP), sedangkan 8 Unit Kerja Eselon I lainnya termasuk Sekretariat Jenderal masih tetap dengan fungsi dan tugas yang sama. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN- KP/2015 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Jenderal adalah unit organisasi 1 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

9 yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan Perikanan yang mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan KKP. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: 1. Koordinasi kegiatan KKP; 2. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran KKP; 3. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi KKP; 4. Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana; 5. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum; 6. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. C. Organisasi dan Personalia Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, struktur organisasi Sekretariat Jenderal terdiri dari: 1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran lintas sektor dan luar negeri, pengelolaan kinerja KKP, serta monitoring, evaluasi, dan laporan di bidang kelautan dan perikanan. 2. Biro Sumber Daya Manusia Aparatur mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan, pengembangan, pembinaan, mutasi, administrasi jabatan fungsional, tata usaha sumber daya manusia aparatur, penyediaan data dan informasi sumber daya manusia aparatur, serta pelaporan. 3. Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, 2 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

10 advokasi, dokumentasi, dan informasi hukum, pembinaan organisasi dan tata laksana, serta fasilitasi reformasi birokrasi KKP. 4. Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan, analisis, pengembangan program, dan pembinaan kerja sama internasional, antarlembaga, dan hubungan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan. 5. Biro Keuangan mempunyai tugas melakukan pembinaan tata kelola, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran belanja, koordinasi Penerimaan Negara Bukan Pajak dan pembinaan badan layanan umum, tata laksana dan transformasi keuangan, kepatuhan pejabat perbendaharaan, penyelenggaraan sistem akuntansi dan pelaporan, pengendalian internal dan kepatuhan atas laporan keuangan, dan penyelesaian kerugian negara dan koordinasi pengelolaan barang milik negara. 6. Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pelaksanaan, dan bimbingan teknis pengelolaan rumah tangga, tata usaha, persuratan dan kearsipan, layanan pengadaan barang dan jasa, layanan perizinan terpadu satu pintu, dan pengelolaan barang milik negara lingkup Setjen, serta pemberian pelayanan yang menunjang pelaksanaan tugas kantor pusat KKP. Selain itu Sekretariat Jenderal secara administratif membina satu pusat yaitu: 7. Pusat Data, Statistik, dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan penyediaan data dan statistik, pengembangan aplikasi sistem informasi, serta infrastruktur teknologi informasi di bidang kelautan dan perikanan. 3 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

11 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Tahun 2017 Sumber: Permen KP nomor 6 Tahun 2017 Sekretariat Jenderal pada tahun 2017 memiliki Sumber Daya Manusia sejumlah 596 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah PNS lingkup Sekretariat Jenderal berdasarkan unit kerja seperti pada tabel berikut: No. Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Sekretariat Jenderal berdasarkan Satuan Kerja dan Jenis Kelamin Tahun 2017 Unit Kerja Laki-laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah PNS (orang) 1. Sekretariat Jenderal Biro Perencanaan Biro Sumber Daya Manusia Aparatur Biro Hukum dan Organisasi Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Biro Keuangan Biro Umum Pusat Data Statistik dan Informasi Satuan Otorita Batam Sumber: SIMPEG KKP (Januari 2018) Jumlah Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

12 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Visi dan Misi Berdasarkan Permen KP nomor 45 tahun 2016 tentang Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun , Visi pembangunan Kelautan dan Perikanan adalah Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional. Untuk mewujudkan visi KKP, telah tertuang didalam Peraturan Sekretaris Jenderal nomor 1 tahun 2016 tentang Renstra Setjen tahun , Sekretariat Jenderal menetapkan visi sebagai berikut : Profesional dalam Pelayanan dan Dukungan Administrasi Kementerian Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi Sekretariat Jenderal yang diemban adalah: 1. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas kerja organisasi KKP: Dalam upaya memberikan dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan KKP secara optimal, Sekretariat Jenderal terus berupaya meningkatkan kinerja yang berorientasi pada proses yang efisien dan akuntabel dengan dampak yang akuntabel dan efektif. Profesional dalam memberikan pelayanan dan dukungan administrasi lingkup Kementerian. 2. Meningkatkan budaya kerja yang berkepribadian KKP: Upaya mewujudkan good government dan clean governance di KKP dilakukan melalui peningkatan budaya kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) KKP yang kompeten, profesional, dan berkepribadian. B. Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran strategis telah ditetapkan indikator sasaran sebagai ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana 5 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

13 tingkat capaian (target) masing-masing. Sasaran strategis diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. Dengan demikian, setiap tujuan yang ditetapkan memiliki indikator yang terukur. Sehubungan dengan karakteristik tersebut di atas dan berdasarkan Peraturan Sekjen Nomor 1 tahun 2016 tentang Rencana Strategis Sekretariat Jenderal KKP Tahun , serta ditetapkan dengan Keputusan Sekjen nomor 5 tahun 2017 tentang Perubahan atas Keputusan Sekjen nomor 12 tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Tahun , Sasaran Strategis Sekretariat Jenderal untuk tahun 2017 adalah sebagai berikut: CUSTOMER PERSPECTIVE Tabel 2.1 Sasaran Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2017 SASARAN STRATEGIS SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel Terwujudnya kerja sama internasional yang implementatif dan hubungan masyarakat yang efektif INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE SS6 SS7 SS8 SS9 SS10 SS11 SS12 Tersedianya kebijakan pembangunan lingkup SETJEN yang partisipasif Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi Terintegrasinya sistem informasi KKP Terselenggaranya RB KKP yang Optimal Terwujudnya Laporan Keuangan yang Akuntabel Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama bidang KP LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE SS13 Tersedianya ASN lingkup Setjen yang kompeten, profesional dan berkepribadian 6 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

14 SASARAN STRATEGIS SS14 SS15 SS16 Tersedianya manajemen pengetahuan lingkup Setjen yang handal dan mudah diakses Terwujudnya birokrasi Setjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Terkelolanya anggaran pembangunan Setjen secara efisien dan akuntabel Selanjutnya dari sasaran strategis tersebut disusunlah peta strategi. Peta strategi adalah sejumlah sasaran strategis yang terangkai dalam hubungan sebab akibat dan mengacu pada visi dan misi organisasi. Peta strategi memberikan gambaran visual dari strategi organisasi sehingga memudahkan dalam mengkomunikasikan strategi. Peta strategi memiliki berbagai perspektif. Perspektif adalah cara pandang yang digunakan melalui metode Balanced Scorecard (BSC) untuk mengelola kinerja organisasi. Peta strategi Sekretariat Jenderal tahun 2017 dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.1 Peta Strategi Sekretariat Jenderal Tahun Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

15 C. Indikator Kinerja dan Target Kinerja Tahun 2017 Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan maka diperlukan indikator kinerja dan target kinerja yang dituangkan ke dalam perjanjian kinerja. Perjanjian kinerja merupakan instrumen pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, dan merupakan tekad dan janji yang akan dicapai antara pimpinan unit kerja yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tanggung jawab/kinerja. Untuk tahun 2017, dengan dukungan anggaran Rp , Sekretaris Jenderal telah memperjanjikan 16 Sasaran Strategis dan 26 target IKU dengan Menteri Kelautan dan Perikanan yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 sebagai berikut: Tabel 2.2 Indikator Kinerja dan Target Sekretariat Jenderal Tahun 2017 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Terwujdunya Aparatur Sipil Negara KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas 2 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses 3 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 4 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 5 Terwujudnya kerja sama internasional yang implementatif 1 Indeks Kompetensi dan Integritas KKP (%) 80 2 Persentase Unit Kerja yang 65 menerapkan sistem Manajemen Pengetahuan yang terstandar (%) 3 Nilai Kinerja Reformasi A (80) Birokrasi KKP (nilai) 4 Nilai AKIP KKP (nilai) A (85) 5 Nilai Kinerja Anggaran KKP 85 (%) 6 Opini atas Laporan Keuangan WTP (5) KKP (opini) 7 Persentase dokumen yang 80 diterima/ditindaklanjuti dalam kerangka kerja sama (%) 8 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

16 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET dan hubungan masyarakat yang efektif 8 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP (%) <8 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 6 Tersedianya kebijakan pembangunan lingkup SETJEN yang partisipasif 7 Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi 8 Terintegrasinya sistem informasi KKP 9 Terselenggaranya RB KKP sesuai road map RB KKP 10 Terwujudnya Laporan Keuangan yang Akuntabel 11 Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal 12 Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama 9 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah lingkup SETJEN (indeks) 10 Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP (%) 11 Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada (%) 12 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun (%) 13 Persentase penyampaian informasi sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KKP (%) 14 Nilai Kepuasan Pelayanan Kerumahtanggaan (nilai) 15 Persentase ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (%) 16 Persentase jumlah publikasi program dan kegiatan KKP melalui media dan lembaga stakeholder lainnya (%) 17 Jumlah dokumen kerjasama yang disepakati (dokumen) 7, B (70) Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

17 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET internasional dan antar lembaga bidang KP LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 13 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara SETJEN yang kompeten, profesional dan berintegritas 14 Tersedianya manajemen pengetahuan SETJEN yang handal dan mudah diakses 15 Terwujudnya birokrasi SETJEN yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 16 Terkelolanya anggaran pembangunan SETJEN secara efisien dan akuntabel 18 Indeks kompetensi dan integritas SETJEN (%) Persentase unit kerja lingkup 65 SETJEN yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 20 Nilai Kinerja Reformasi A (80) Birokrasi SETJEN (nilai) 21 Nilai AKIP SETJEN (nilai) A (86) 22 Level Maturitas SPI Setjen 2 (level) 23 Persentase tindak lanjut 100 Direktif Pimpinan (%) 24 Jumlah inovasi pelayanan 1 publik KKP lingkup SETJEN (Inovasi) 25 Nilai kinerja anggaran SETJEN 85 (%) 26 Persentase Tingkat Kepatuhan 100 terhadap SAP lingkup SETJEN (%) D. Program dan Kegiatan Sekretariat Jenderal melaksanakan program kerja yang mendukung pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan secara keseluruhan yaitu Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan. 10 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

18 Tujuan program adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnya kesesuaian pelaksanaan dukungan manajerial. Untuk mencapai tujuan dan sasaran program tersebut, kegiatan yang dilaksanakan sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.3 Kegiatan dan Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2017 No Satuan Kerja Kegiatan Anggaran (Rp) 1. Biro Perencanaan Pengelolaan Perencanaan, Penganggaran, Kinerja dan Pelaporan KKP 2. Biro Sumber Daya Pengelolaan Kepegawaian Kementerian dan Manusia Aparatur Kelautan dan Perikanan 3. Biro Hukum dan Penyiapan produk hukum dan penataan Organisasi organisasi KKP 4. Biro Kerja Sama dan Pengelolaan Kerjasama KP dan Hubungan Hubungan Masyarakat Masyarakat 5. Biro Keuangan Pengelolaan Keuangan KKP Biro Umum Pengelolaan Administrasi dan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan Tugas KKP Pusat Data, Statistik Pengelolaan Data Statistik dan Informasi dan Informasi Kelautan Perikanan 8. LPUMKP Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan 9. Dekonsentrasi Dekonsentrasi Sumber: TOTAL Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik yakni triwulan/semester/tahunan. Pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) memperhitungkan karakteristik IKU dimaksud. Monitoring, evaluasi, pengukuran sampai pelaporan dalam rangka pengumpulan data kinerja Sekretariat Jenderal dilakukan oleh tim pengelola kinerja secara triwulanan. Dalam pelaksanaannya, metode pengukuran kinerja pada Sekretariat Jenderal menggunakan sistem aplikasi pengelolaan kinerja (SAPK) berbasis online Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatankegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya. Akuntabilitas Kinerja organisasi Sekretariat Jenderal merupakan kinerja secara kolektif dari seluruh Biro dan Pusat di lingkungan Sekrertariat Jenderal. Dengan didasarkan atas perjanjian kinerja tersebut di atas serta seluruh perjanjian kinerja di level Satuan Kerja, telah dilakukan pengukuran dan evaluasi kinerja secara berkala. Tampilan dashboard capaian Sekretariat Jenderal Tahun 2017 dalam sistem aplikasi pengelolaan kinerja (SAPK), terlihat pada gambar berikut: 12 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

20 Gambar 3.1 Dashboard Capaian Kinerja Tahun 2017 Sekretariat Jenderal pada aplikasi SAPK (kinerjaku.kkp.go.id) Sumber: kinerjaku.kkp.go.id per 15 Februari 2018 Secara umum Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Sekretariat Jenderal Tahun 2017 sebesar 100,58%. Terdapat 9 Sasaran Strategis yang nilainya di atas 100%, namun masih terdapat 7 Sasaran Strategis dengan pencapaian di bawah 100% yaitu 1).Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses, 2).Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima, 3).Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel, 4).Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi, 5).Terselenggaranya RB KKP yang optimal, 6). Terwujudnya laporan keuangan yang akuntabel, dan 7). Tersedianya manajemen pengetahuan SETJEN yang handal dan mudah diakses. Secara rinci capaian kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017 berdasarkan uraian capaian kinerja dapat diikuti pada tabel 3.1 berikut: 13 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

21 Tabel 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2017 Sekretariat Jenderal Sasaran Strategis Uraian Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas 2 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses 3 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 4 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 5. Terwujudnya kerja sama 1 Indeks Kompetensi dan Integritas KKP 2 Persentase Unit Kerja yang menerapkan sistem Manajemen Pengetahuan yang terstandar 3 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP 4 Nilai AKIP KKP 5 Nilai Kinerja Anggaran KKP 6 Opini atas Laporan Keuangan KKP 7 Persentase Dokumen 80% 87,17% 108,96% 65% 60,68% 93,35% A (80) 78,74 98,43% A (85) 84,59 99,52% 85% 86,71% 102,01% WTP (5) TMP (1) 20,00% 80% 126,4% 120,00% 14 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

22 Sasaran Strategis Uraian Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja internasional yang implementatif dan hubungan masyarakat yang efektif 6. Tersedianya kebijakan pembangunan lingkup SETJEN yang partisipasif 7. Terselenggara nya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi yang diterima/ditind aklanjuti dalam kerangka kerjasama 8 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP (%) 9 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah lingkup SETJEN (indeks) 10 Persentase unit kerja yang mengimpleme ntasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP (%) <8% 2,67% 120,00% 7,7 8,11 105,32% 95% 90,28% 95,03% 15 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

23 Sasaran Strategis Uraian Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja Terintegrasinya sistem informasi KKP 9. Terselenggara nya RB KKP sesuai road map RB KKP 11 Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada (%) * 12 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun (%) 13 Persentase penyampaian informasi sisten Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KKP (%) 14 Nilai kepuasan pelayanan 90% 100% 111,11% 100% 90,95% 90,95% 80% 80% 100% B (70) 75,16 107,34% 16 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

24 Sasaran Strategis Uraian Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja Terwujudnya Laporan Keuangan yang Akuntabel 11. Terselenggara nya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal 12 Terlaksananya pengembanga n dan pembinaan kerja sama bidang KP kerumah tanggaan 15 Persentase kesesuaian penyusunan dan ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan (%) * 16 Persentase jumlah publikasi program dan kegiatan KKP melalui media dan lembaga stakeholder lainnya (%) 17 Jumlah dokumen kerjasama yang disepakati (dokumen) 100% 80% 80% 90% 97,32% 108,13% % LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 13 Terwujudnya Aparatur Sipil Negara SETJEN yang kompeten, profesional dan berintegritas 18 Indeks kompetensi dan integritas SETJEN (%) 80% 86,33% 107,91% 17 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

25 Sasaran Strategis Uraian Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja Tersedianya manajemen pengetahuan SETJEN yang handal dan mudah diakses 15 Terwujudnya birokrasi SETJEN yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 16 Terkelolanya anggaran pembangunan 19 Persentase unit kerja lingkup SETJEN yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 20 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi SETJEN (nilai) 21 Nilai AKIP SETJEN (nilai) 22 Level Maturitas SPI Setjen (level) 23 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (%) 24 Jumlah inovasi pelayanan publik KKP lingkup Setjen (Inovasi) 25 Nilai kinerja anggaran SETJEN (%) 65% 60,76% 93,48% A (80) A (91,01) 113,76% A (86) A (87,10) 101,28% 2 2,96 120,00% 100% 96,43% 96,43% ,00% 85% 88,12% 103,67% 18 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

26 Sasaran Strategis Uraian Indikator Target Realisasi Capaian Kinerja SETJEN secara efisien dan akuntabel 26 Persentase Tingkat Kepatuhan terhadap SAP lingkup SETJEN (%) *Data Kinerjaku per 9 Februari % 100% 100% Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Jenderal tahun 2017 sebanyak 26 IKU, dari jumlah tersebut terdapat 17 (tujuh belas) IKU dengan capaian diatas 100%, namun masih terdapat 9 (sembilan) IKU dengan capaian dibawah 100% yakni: 1).Persentase Unit Kerja yang menerapkan sistem Manajemen Pengetahuan yang terstandar, 2).Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP, 3).Nilai AKIP KKP, 4). Nilai Kinerja Anggaran KKP, 5).Opini atas Laporan Keuangan KKP, 6).Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP, 7).Persentase program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai roadmap RB per tahun, 8).Persentase unit kerja lingkup Setjen yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, dan 9). Persentase tindak lanjut direktif pimpinan lingkup Setjen. IKU - IKU tersebut diatas harus menjadi perhatian dan harus ditingkatkan, terutama IKU Opini atas laporan keuangan KKP. B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja dilakukan pada setiap pernyataan kinerja Sasaran Strategis dan indikator kinerja untuk setiap perspektif sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Aparatur Sipil Negara KKP Yang Kompeten, Profesional Dan Berintegritas. Nilai capaian sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) IKU yaitu Indeks Kompetensi dan Integritas KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: 19 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

27 Indikator Kinerja 1 (satu): Indeks Kompetensi dan Integritas KKP Tingkat kompetensi SDM KKP diukur dari kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip, dan digunakan untuk menggambarkan kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Nilai Indeks Kompetensi dan Integritas diperoleh dari rata-rata nilai 4 (empat) variabel pembentuk, yaitu (1) Persentase nilai kompetensi dan integritas (diperoleh dari hasil uji asesment pegawai); (2) Persentase pencapaian output Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); (3) Persentase tingkat kehadiran pegawai, dari data finger print absen yang terintegrasi dengan Sekretariat Jenderal, dan (4) Persentase kepatuhan ASN dalam penyerahan LHKASN/LHKPN. Penilaian Indeks kompetensi dan integritas dilakukan terhadap ASN yang mengikuti asesment untuk pengisian Jabatan pimpinan tinggi utama, madya dan pratama KKP (90%) dan ASN yang mengikuti asesment reguler (10%, dipilih dengan metode random sampling). Sumber data diambil dari beberapa variabel yang sudah memliki alat ukurnya yaitu (1). hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen terhadap pejabat yang telah mengikuti Asesmen, (2). SKP Pegawai, (3). Finger Print Absen yang terintegrasi dengan Sekretariat Jenderal, dan (4). LHKASN/LHKPN. Yang dihitung merupakan hasil penilaian terhadap pejabat yang telah dilakukan asesmen. Cara menghitung indikator ini dengan menggunakan formula perhitungan, seperti dibawah ini: Keterangan: KI Komp Ases Komp SKP Komp Abs = Nilai Kompetensi dan Integritas = Nilai kompetensi ASN berdasarkan hasil penilaian kompetensi (asesment) (Persen) = Persentase capaian output pegawai pada SKP = Persentase tingkat kehadiran pegawai KKP 20 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

28 Komp LHKPN = Persentase kepatuhan pelaporan harta kekayaan (penyerahan dokumen LHKASN/LHKPN) (jabatan fungsional umum atau seluruh staf)/lhkpn (PBJ, KPA, Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran/penerimaan, lihat di Permen 20 tahun 2013) N = Jumlah variabel Prestasi untuk sasaran ini dengan indikator kinerja utama Indeks kompetensi dan integritas dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Indeks Kompetensi dan Integritas KKP (%) 77 84,85 110,19% 80 87,17 108,96% 98,89% 94 92,73% Indikator indeks kompetensi dan integritas merupakan indikator yang diukur tahunan. Target indikator Indeks Kompetensi dan Integritas KKP pada tahun ini dinaikan menjadi 80% dibanding tahun 2016 target indeks 77%. Realisasi tahun 2017 sebesar 87,17% (capaian 108,96% dari target), dengan nilai per aspek sebagaimana tabel berikut. Gambar 3.2 Capaian Indeks Kompetensi dan Integritas KKP per aspek tahun ,72 90,24 84,11 76,62 Presensi SKP Assessment LHKPN 21 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

29 Capaian berikut merupakan upaya atas dukungan faktor-faktor : 1) Uji Asesment untuk Eselon II, III, IV dan JFT/JFU, 2) Pengembangan sistem presensi melalui aplikasi SiKepo, 3) melakukan monitoring dan Evaluasi presensi yang terintegrasi dan online pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP 4) Telah terintegrasinya system fingerprint antar unit kerja eselon I terpusat di Biro SDM Aparatur, 5) Telah dilakukan saresahan etika Birokrasi bagi Pejabat eselon I dan II KKP, 6) Penerapan no SKP no Tukin surat edaran Sekretaris Jenderal No. 721/SJ/VI/2015 tanggal 8 Juni 2015 tentang Pembayaran Tukin Secara Bulanan di Lingkungan KKP. Capaian tahun 2017 yang sebesar 108,96% dengan realisasi indeks 87,17 masih dibawah capaian tahun 2016 yang sebesar 110,19% dengan realisasi indeks 84.85, karena untuk tahun ini target 80 lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya 77. Hal ini menunjukkan sudah berkurangnya gap kompetensi pada struktur pegawai di level bawah, maka masih perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi dengan sosialisasi peraturan-peraturan kepegawaian serta pelatihan terfokus pada aspek-aspek yang masih rendah. Sementara jika dibandingkan antara realisasi 2017 dengan target tahun 2019, sudah tercapai 92,73%. 2. Sasaran Strategis 2: Tersedianya Manajemen Pengetahuan Yang Handal dan Mudah Diakses Nilai sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) IKU, yaitu Persentase Unit Kerja Yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan Yang Terstandar, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 2 (dua) : Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar Sistem Manajemen Pengetahuan merupakan suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Perhitungan penerapan Manajemen Pengetahuan lingkup KKP dilakukan atas (i) tingkat sharing dokumen mandatory; (ii) tingkat keikutsertakan pejabat dan staf serta (iii) tingkat keaktifan unit kerja dalam SI-MP. Masing masing bobot penilaian 22 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

30 untuk sharing dokumen 20%, keikutsertaan pejabat dan staf 40%, dan keaktifan unit kerja 40%. Capaian IKU Manajemen Pengetahuan di Level 0 dihitung dari rata-rata nilai Manajemen Pengetahuan Unit Kerja Eselon I lingkup KKP, sebagaimana rumus berikut : Keterangan: MP 0 = MP 1 + MP MP n n MP0 MP1, MP2, MPn n = persentase manajemen pengetahuan KKP = persentase manajemen pengetahuan Unit Kerja Eselon I = Jumlah unit kerja eselon I Berikut hasil dari capaian indikator kinerja manajemen pengetahuan dilingkup KKP: Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50 60,92 121,8% 65 60,68 93,35% 76,64% ,68% Dari target tahun 2017 sebesar 65%, dapat terealisasi 60,68%, sehingga capaian pada tahun 2017 sebesar 93,35%. Dalam penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar diharapkan setiap individu di lingkup KKP memiliki pemahaman yg sama atas informasi yang dibagikan. Data realisasi tahun 2017 tersebut berasal dari aplikasi Bitrix dan dihitung oleh Pusdatin KKP. 23 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

31 Kegiatan yang menunjang indikator ini adalah : a. Pengumpulan data user dari masing-masing unit Eselon I untuk pembuatan user aplikasi manajemen pengetahuan. b. Optimalisasi penggunaan aplikasi manajemen pengetahuan dengan memperbaharui berita dan informasi lingkup KKP. Pada tabel terlihat bahwa realisasi pada tahun 2017 sebesar 60,68%, ini merupakan persentase rata-rata dari realisasi aspek, aspek input/download dokumen, aspek keikutsertaan dan aspek keaktifan pada setiap Eselon I lingkup KKP, dengan nilai masing-masing Eselon I seperti gambar di bawah. Gambar 3.3 Grafik Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Aspek Keikutsertaan dan Aspek Keaktifan per Eselon I Tahun 2017 Dari grafik diatas menunjukkan bahwa Ditjen Perikanan Tangkap nilai Manajemen Pengetahuannya paling rendah yaitu senilai 20,62%, disebabkan karena pejabat dan pelaksana lingkup Ditjen Perikanan Tangkap yang tergabung dalam aplikasi Bitrix hanya 8,4% dan keaktifannya hanya 3,22%. Sedangkan nilai Manajemen Pengetahuan tertinggi pada Inspektorat Jenderal senilai 81,40%, dengan nilai keikutsertaan 39,69% dan keaktifan 21,71%. Capaian untuk indikator ini sebesar 93,35% dimana terdapat beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain dengan sosialisasi kepada unit kerja pengguna, pemberian contoh-contoh informasi yang dapat disharing, 24 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

32 meningkatkan partisipasi user yang sudah tergabung. Untuk aspek keikutsertaan dan aspek keaktifan tiap pejabat dapat dilihat pada grafik, pada aspek keikutsertaan hampir semua pegawai sudah ikut terdaftar dan aspek keaktifan pejabat eselon II yang sangat aktif dibanding pejabat eselon lain, sebagaimana tersaji pada gambar di bawah ini: Gambar 3.4 Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Aspek Keikutsertaan dan Aspek Keaktifan per Eselon Lingkup KKP 3. Sasaran Strategis 3: Terwujudnya Birokrasi KKP Yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima Nilai sasaran strategis ini didukung oleh 2 (dua) IKU, yaitu Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP dan Nilai AKIP KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut : Indikator Kinerja 3 (tiga) : Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP Nilai kinerja reformasi birokrasi KKP diperoleh dari indeks reformasi birokrasi hasil penilaian Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi 25 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

33 Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundangundangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisipprinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Capaian Nilai Kinerja RB KKP berdasarkan hasil penilaian Kemenpan RB atas implementasi RB di KKP dengan menggunakan instrumen yang sudah dirumuskan oleh Tim Menpan RB. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah nilai kinerja reformasi birokrasi KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Nilai Kinerja RB KKP (nilai) A (80,5) BB (70,51) 97,81% A (80) A (78,74) 98,43% 100,63% AA (85) 92,64% Hasil capaian nilai kinerja Reformasi Birokrasi KKP Tahun 2017 berdasarkan dari penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN RB) seperti tabel di atas sudah mencapai nilai sebesar 78,74. Berdasarkan perhitungan capaian per area, terdapat 3 area yang belum mencapai 80% yakni, 1). Manajemen Perubahan dengan capaian 68,80%, 2). Penataan Tata Laksana dengan capaian 74,40% dan 3) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan capaian 73,50%, berikut capaian RB per area tahun Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

34 Gambar 3.5 Grafik Target 2017 dan Realisasi 2016 per Area RB KKP Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Penguatan Pengawasan Penguatan Akuntabilitas Penataan Sistem Manajemen SDM Penataan Tatalaksana Penataan dan Penguatan Organisasi Penataan Peraturan Perundang-Undangan Manajemen Perubahan Kegiatan yang telah dilakukan dalam mendukung indikator nilai kinerja reformasi birokrasi sesuai per area antara lain: 1. Manajemen Perubahan 1) Tim RB KKP telah dibentuk sesuai kebutuhan organisasi 2) Tim RB telah melakukan monev Rencana Kerja Roadmap RB KKP , dan telah ditindaklanjuti dengan revisi/penyempurnaan Rencana Aksi Road Map tahun ) Road Map RB KKP telah disusun dan diformalkan 4) Road Map RB KKP telah mencakup 8 Area Perubahan dan Quickwin 5) Percepatan Pelayanan Publik 6) PMPRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik 7) Aktivitas PMPRB telah dikomunikasikan pada masing-masing unit kerja 8) Telah dilakukan pelatihan yang cukup bagi Tim Asessor PMPRB 9) Pelaksanaan PMPRB dilakukan oleh Asesor sesuai dengan ketentuan yang berlaku 27 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

35 10) Koordinator assessor (Tim Itjen KKP) telah melakukan reviu terhadap seluruh kertas kerja PMPRB Eselon I sebelum menyusun kertas kerja instansi 11) Seluruh asesor dan koordinator asesor mencapai konsensus atas pembahasan seluruh kriteria yang tertuang dalam Berita Acara Hasil Konsensus PMPRB 12) Rencana aksi tindak lanjut (RATL) telah dikomunikasikan dan dilaksanakan 13) MKP dan seluruh pejabat eselon I KKP terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi 14) Terdapat media komunikasi secara reguler untuk menyosialisasikan tentang reformasi birokrasi yang sedang dan akan dilakukan 15) Sudah terdapat penetapan Agent of Change secara formal sesuai ukuran organisasi tertuang dalam Kepmen KP No 11/Kepmen- KP/2016 tentang Penetapan Komite Integritas yang beranggotakan para pejabat eselon I dan II. Tunas integritas di KKP telah terbentuk sebanyak 196 orang (Pusat dan daerah) yang seluruhnya telah memperoleh pelatihan dari KPK 2. Penataan peraturan perundang-undangan 1) Telah dilaksanakan identifikasi dan analisis atas regulasi seluruh jenis produk hukum KKP pada Agustus ) Telah dilakukan revisi atas peraturan yang tidak sinkron sehingga terbit 7 Permen KP terkait perizinan dan investasi (No. 56 Tahun 2016, No. 71 Tahun 2016, No. 72 Tahun 2016, No. 73 Tahun 2016, dan No. 74 Tahun 2016), serta 75 tahun 2017, No 08 Tahun ) Adanya Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf Koordinasi 4) Adanya Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis/kajian/policy paper, dan Paraf Koordinasi 5) Telah dilakukan evaluasi sistem pengendalian penyusuanan per-uuan serta evaluasi Proleg Tahun 2016 dan Tahun Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

36 3. Penataan dan Penguatan Organisasi 1) Telah dilakukan evaluasi untuk menilai ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi 2) Telah dilakukan evaluasi untuk mengukur jenjang organisasi 3) Telah dilakukan evaluasi untuk menganalisis kemungkinan duplikasi fungsi 4) Telah dilakukan evaluasi untuk menganalisis kemungkinan adanya satuan organisasi yang berbeda tujuan namun ditempatkan dalam satu kelompok 5) Dalam evaluasi duplikasi fungsi telah dianalisis juga kemungkinan adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan 6) Telah dilakukan evaluasi untuk menganalisis kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan melalui Pemetaan struktur organisasi, tugas dan wewenang pelaksanaan mandat Peraturan perundangan-undangan dengan potret kondisi organisasi saat ini 7) Telah dilakukan Pemetaan struktur organisasi sesuai tugas dan wewenang pelaksanaan mandat Peraturan perundangan-undangan potret kondisi organisasi saat ini 8) Telah dilakukan Evaluasi terhadap duplikasi Tugas dan Fungsi antar Kementerian 9) Telah dilakukan evaluasi analisis kemampuan struktur organisasi dengan potret kondisi organisasi saat ini 10) Hasil evaluasi yang tertuang dalam Laporan Evaluasi Organisasi KKP 2016, Naskah akademik telah ditindaklanjuti dengan terbitnya Permen KP 06/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP sebagai pengganti PER.23/MEN/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan 4. Penataan tata laksana 1) Peta proses bisnis berupa Peta BSC telah disusun Desember 2016 untuk seluruh Eselon I lingkup KKP 2) Seluruh peta proses bisnis KKP dan Unit Eselon I telah dijabarkan dalam SOP 29 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

37 3) Seluruh eselon I telah menerapkan SOP 4) Terdapat evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis dan SOP secara berkala dan seluruh hasilnya ditindaklanjuti. Hasil monev 2015 merekomendasikan perbaikan terhadap 12 SOP lingkup BKIPM dan seluruhnya telah ditindaklanjuti 5) Telah terdapat rencana pengembangan e-gov di KKP 6) Sistem One Data KKP, a.l. sudah dilakukan migrasi seluruh aplikasi e-gov ke dalam data center KKP 7) Telah diimplementasikan e-gov untuk peningkatan pelayanan masyarakat yg terintegrasi dalam website KKP 8) Telah diimplementasikan Aplikasi perijinan, sertifikasi dan transaksional online yang terintegrasi dengan website KKP 9) Terdapat kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi public 10) Seluruh informasi publik dapat diakses melalui Website maupun media cetak/majalah lingkup KKP, serta website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) 11) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik dilakukan secara berkala (semesteran) 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 1) Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan kepada seluruh jabatan lingkup KKP 2) Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan kepada seluruh unit kerja 3) Terdapat rencana redistribusi pegawai KKP 4) Terdapat dokumen proyeksi kebutuhan pegawai 5 tahun ( ) 5) Formasi jabatan telah dihitung dan diformalkan pada seluruh unit organisasi 6) Pengumuman penerimaan telah diinformasikan secara luas kepada masyarakat 7) Pendaftaran CPNS KKP dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan pasti (online) 8) Persyaratan administrasi dan kompetensi telah diinformasikan secara jelas dan terbuka luas tidak diskriminatif dalam Pengumuman 30 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

38 Pengadaan CPNS KKP Tahun 2014 melalui website 9) Proses seleksi jelas kriteria dan prosesnya, tidak terjadi KKN, dan dapat dipertanggungjawabkan 10) Pengumuman hasil seleksi dapat diakses publik 11) Telah terdapat Kebijakan tentang kompetensi jabatan lingkup KKP 12) Telah dilakukan asessment kepada sebagian besar pegawai KKP 13) Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi kepada seluruh pegawai 14) Telah disusun rencana pengembangan kompetensi dengan dukungan anggaran yang mencukupi 15) Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada seluruh pegawai KKP 16) Monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi telah dilakukan 17) Telah ditetapkannya kebijakan promosi terbuka bagi seluruh jabatan struktural di lingkup KKP 18) Pengisian jabatan pimpinan tinggi lingkup KKP telah dilakukan melalui promosi terbuka secara nasional 19) Pelaksanaan promosi dilakukan dengan cara kompetitif dan penilaian dilakukan secara obyektif oleh Tim Pansel independen 20) Panitia Seleksi telah melibatkan pihak independen (eksternal) 21) Pengumuman secara online setiap tahapan seleksi 22) Penerapan penetapan kinerja individu telah dilakukan terhadap seluruh pegawai KKP melalui aplikasi online e-pegawai khususnya Sasaran Kinerja Pegawai (e-skp) 23) Seluruh pegawai telah melakukan penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi 24) Ukuran kinerja individu seluruh pegawai telah sesuai dengan indikator kinerja individu level diatasnya 25) Pengukuran kinerja individu dilakukan secara bulanan dalam bentuk pengisian e-skp setiap pegawai sekaligus sebagai dasar pencairan Tunjangan kinerja bulanan 31 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

39 26) Monev atas pencapaian kinerja individu telah dilakukan secara berkala 27) Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir individu 28) Capaian kinerja individu dalam e-skp bulanan telah menjadi dasar pemberian tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai 29) Terdapat kebijakan tentang disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai lingkup KKP 30) Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah diimplementasikan kepada seluruh unit organisasi 31) Monev pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilakukan berkala 32) Terdapat pemberian sanksi dan imbalan (reward) kepada seluruh unit organisasi (Pusat dan daerah) 33) Terdapat dokumen tentang penyusunan Faktor Jabatan 34) Seluruh unit organisasi telah menetapkan peta jabatan 35) Seluruh unit organisasi telah menetapkan kelas jabatan 36) Terdapat sistem informasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan 37) Pegawai dapat mengakses sistem informasi kepegawaian 38) Sistem informasi kepegawaian terus dimutakhirkan 39) Simpeg digunakan untuk memantau proses kenaikan pangkat, mutasi pegawai, pengembangan diklat pegawai, dll. 6. Penguatan Akuntabilitas 1) Seluruh pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Renstra 2) Seluruh pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja 3) Telah terdapat upaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja melalui Bimtek/Sosialisasi/FGD/Pelatihan SAKIP/BSC, peningkatan kapasitas SDM seluruhnya dilaksanakan di unit kerja (mandiri) 4) Pedoman Pengukuran Kinerja / Manual IKU masing-masing Eselon I dan KKP 32 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

40 5) Sistem Pengukuran Kinerja berbasis elektronik sudah terimplementasi dan terintegrasi 6) Sistem Pengukuran Kinerja dapat diakses oleh seluruh unit kerja 7) Pemutakhiran data kinerja atas pelaksanaan Rencana Aksi Penetapan Kinerja dilakukan setiap bulan, input capaian IKU dalam sistem aplikasi di set up triwulan/sesuai periode waktu yang ditetapkan, namun pengumpulan data kinerjanya tetap bulanan 7. Penguatan Pengawasan 1) Telah terdapat kebijakan penanganan gratifikasi 2) Telah dilakukan public campaign 3) Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan 4) Telah dilakukan evaluasi atas kebijakan penanganan gratifikasi 5) Hasil evaluasi atas penanganan gratifikasi telah ditindaklanjuti 6) Telah terdapat peraturan Pimpinan organisasi tentang SPIP 7) Telah dibangun lingkungan pengendalian 8) Telah dilakukan penilaian risiko atas organisasi 9) Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi 10) Sistem Pengendalian Intern telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait 11) Telah dilakukan pemantauan pengendalian intern 12) Telah disusun kebijakan pengaduan masyarakat 13) Penanganan pengaduan masyrakat telah diimplementasikan 14) Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti 15) Telah dilakukan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat 16) Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti 17) Telah terdapat Whistle Blowing System, telah disosialisasikan, dan telah diimplementasikan 18) Telah dilakukan evaluasi atas Whistle Blowing System dan hasil evaluasi atas Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti 19) Telah terdapat Penanganan Benturan Kepentingan 20) Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan 33 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

41 21) Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan 22) Telah dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan 23) Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti 24) Telah dilakukan pencanangan zona integritas 25) Telah ditetapkan unit yang akan dikembangkan menjadi zona integritas 26) Telah dilakukan pembangunan zona integritas 27) Telah dilakukan evaluasi atas zona integritas yang telah ditentukan 28) Telah terdapat unit kerja yang ditetapkan sebagai menuju WBK/WBBM 29) Rekomendasi APIP didukung dengan komitmen pimpinan 30) APIP didukung dengan SDM yang memadai secara kualitas dan kuantitas 31) APIP didukung dengan anggaran yang memadai 32) APIP berfokus pada client dan audit berbasis risiko 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1) Terdapat kebijakan standar pelayanan 2) Standar pelayanan telah dimaklumatkan 3) Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan 4) Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan 5) Dilakukan reviu dan perbaikan atas SOP 6) Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima (contoh: kode etik, estetika, capacity building, pelayanan prima) 7) Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media 8) Telah terdapat sistem punishment(sanksi)/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar 9) Seluruh pelayanan core bisnis KKP (30 jenis layanan) telah dilakukan terpadu melalui PTSP di GMB IV Lt 1 KKP 10) Terdapat inovasi pelayanan 11) Terdapat media pengaduan pelayanan 34 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

42 12) Terdapat SOP pengaduan pelayanan 13) Terdapat unit yang mengelola pengaduan pelayanan 14) Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas pelayanan 15) Telah dilakukan evaluasi atas penanganan keluhan / masukan 16) Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan 17) Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka 18) Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat 19) Telah memiliki rencana penerapan teknologi informasi dalam pemberian pelayanan 20) Telah menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan 21) Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus Indikator Kinerja 4 (empat) : Nilai AKIP KKP AKIP merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan ketidakberhasilan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. SAKIP adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan ketidakberhasilan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Nilai AKIP KKP merupakan ukuran perkembangan implementasi SAKIP di KKP. Nilai diperoleh dari hasil evaluasi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) setiap tahunnya, terhadap 5 (lima) komponen SAKIP di KKP: (i) Perencanaan Kinerja; (ii) Pengukuran Kinerja; (iii) Pelaporan Kinerja; (iv) Evaluasi Kinerja; (v) Pencapaian sasaran kinerja organisasi. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) yang disusun oleh KEMENPAN RB dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : 35 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

43 Tabel 3.5 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Nilai AKIP KKP (nilai) A (84) A (80,76) 96,14 A (85) A (84,59) 99,52% 103,52% AA (90) 93,99% Jika dibandingkan nilai AKIP antara tahun 2016 dan 2017, capaian pada tahun 2017 mengalami peningkatan, semua aspek meningkat sebagaimana tersaji pada grafik dibawah ini. Gambar 3.6 AKIP KKP per aspek per unit kerja tahun Perencanaan Pengukuran Pelaporan Evaluasi Capaian Nilai Nilai SAKIP KKP pada tahun 2017 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, namun tetap perlu penyempurnaan di beberapa area terutama dalam hal penerapan pemberian Tukin berbasis kinerja. KKP akan terus mempertahankan prestasi ini atau bahkan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang demi terwujudnya sasaran akhir Renstra di tahun 2019 dengan nilai AA. 36 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

44 4. Sasaran Strategis 4: Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel Nilai sasaran strategis ini didukung oleh 2 (satu) IKU, yaitu indikator Nilai kinerja anggaran KKP dan indikator Opini atas LK KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 5 (lima): Nilai Kinerja Anggaran KKP Nilai kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Nilai diperoleh dari data input dan output yang dimasukkan setiap Satuan Kerja lingkup KKP kedalam aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Cara menghitung indikator tersebut dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L melalui pengukuran Aspek: 1) Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker. 2) Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker dengan akumulasi rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan. 3) Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran. 4) Tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran. Dari hasil monitoring SMART per 27 Februari 2018, nilai kinerja anggaran KKP dari masing-masing aspek adalah sebagai berikut: 37 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

45 Gambar 3.7 Nilai kinerja anggaran KKP per aspek Tahun ,76 86, , , Penyerapan Konsistensi Pencapaian Keluaran Efisiensi Nilai Kinerja Capaian Nilai Maksimal Sumber: SMART Kemenkeu per 27 Februari 2018 (data diolah) Pada diagram batang terlihat anggaran KKP tahun 2017, dari aspek penyerapan anggaran KKP hanya mencapai 66,88% dari target 100%, dari aspek konsistensi anggaran KKP hanya mencapai 54,78% dari target 100%, dari aspek capaian keluaran anggaran KKP hanya mencapai 94,76% dari target 100%, sehingga nilai kinerja mencapai 86,71 dari target 100% sedangkan dari aspek efisiensi sudah sangat efisien karena sudah sesuai target yang ditetapkan kemenkeu. Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Nilai Kinerja Anggaran KKP (%) 85 77,89 91,63% 85 86,71 102,01% 111,33% 94 92,24% Data 2017 (SMART KemenKeu, 27 Februari 2018) 38 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

46 Pada tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja anggaran KKP pada tahun 2017 sebesar 102,01%, capaian sudah melampaui target nilai kinerja anggaran. Gambar 3.8 Realisasi IKU Nilai Kinerja Anggaran per Eselon I Tahun ,47 86,85 88,12 81,65 80,4 75,85 69,89 88,19 85,88 82,63 84,71 74,95 65,96 59,95 58,78 79,21 97,91 96,72 91,08 88,06 75,63 77,46 54, ,25 43,39 25,47 25,4 0 SETJEN ITJEN DJPT DJPB DJPSDKP DJPDS DJPRL BRSDMKP BKIPM Penyerapan Konsistensi Capaian Keluaran Efisiensi Nilai Kinerja Dari grafik dapat terlihat yang menjadi perhatian adalah Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut yang Nilai Kinerjanya paling kecil dibanding eselon satu lain, nilai kinerja anggarannya kecil dikarenakan penggunaan anggaran yang belum konsisten dan penyerapannya belum maksimal. Indikator Kinerja 6 (enam): Opini Atas Laporan Keuangan KKP Opini BPK atas Laporan Keuangan adalah merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. 39 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

47 Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh Pemeriksa (BPK), yakni: Opini Wajar tanpa pengecualian (biasa disingkat WTP) adalah opini audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan, perusahaan/pemerintah dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan; WTP Dengan Paragraf Penjelasan (biasa disingkat WTP-DPP). Opini WTP-DPP dikeluarkan karena dalam keadaan tertentu auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporannya. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan ditambahkannya paragraf penjelasan. Keadaan itu, misalnya, adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi, adanya keraguan tentang kelangsungan hidup lembaga pengelola keuangan. Salain itu, bisa juga karena auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau adanya penekanan atas suatu hal; Opini Wajar dengan pengecualian (biasa disingkat WDP) adalah opini audit yang diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan keuangan bebas dari salah saji material, kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi pengecualian. Sebagian akuntan memberikan julukan little adverse (ketidakwajaran yang kecil) terhadap opini jenis ini, untuk menunjukan adanya ketidakwajaran dalam item tertentu, namun demikian ketidakwajaran tersebut tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan; Opini tidak wajar adalah opini audit yang diterbitkan jika laporan keuangan mengandung salah saji material, atau dengan kata lain laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jika laporan keuangan mendapatkan opini jenis ini, berarti auditor meyakini laporan keuangan perusahaan/pemerintah diragukan kebenarannya, sehingga bisa menyesatkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan; Opini tidak menyatakan pendapat (TMP) oleh sebagian akuntan dianggap bukanlah sebuah opini, dengan asumsi jika auditor menolak memberikan pendapat artinya tidak ada opini yang diberikan. Opini jenis ini diberikan jika 40 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

48 auditor tidak bisa meyakini apakah laporan keuangan wajar atau tidak. Opini ini bisa diterbitkan jika auditor menganggap ada ruang lingkup audit yang dibatasi oleh perusahaan/pemerintah yang diaudit, misalnya karena auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk bisa menyimpulkan dan menyatakan laporan sudah disajikan dengan wajar. Capaian untuk sasaran ini yang indikatornya adalah opini atas laporan keuangan kkp dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Opini atas LK KKP (%) WTP WTP 100% WTP TMP 20% 20% WTP (100%) 20% Opini BPK-RI atas laporan keuangan adalah merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan. Hasil evaluasi BPK-RI atas laporan keuangan KKP tahun 2017 atas hasil evaluasi terhadap laporan keuangan KKP tahun 2016 adalah Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer). Penyebab terjadinya disclaimer dalam pengadaan bantuan kapal perikanan tahun 2016 adalah proses administrasi, Berita Acara Serah Terima (BAST) kapal yang belum lengkap dan pencatatan keuangan yang belum akuntabel. Saat ini telah dilakukan upaya tindak lanjut untuk penyelesaiannya bersama tim dari Inspektorat Jenderal KKP dan BPK RI serta task force yang dibentuk Kementerian Keuangan. Hal lain yang tidak diyakini kewajarannya adalah dokumen kepemilikan tanah di Jawa Timur seluar m 2 atas Perjanjian Ruislag No 51 Tahun 1998 Departemen Pertanian yang diputuskan BANI pada tahun 2009 harus ditindaklanjuti Kementerian Kelautan dan Perikanan. Perjanjian ini tidak termasuk yang diserahkan oleh Departemen Pertanian sehingga hak untuk menerima pertukaran belum dapat dilaksanakan dan masih dalam tahap konfirmasi ke BPN tentang dokumen tanah. Terhadap permasalahan tersebut, KKP akan melakukan 41 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

49 pertemuan dengan Ditjen Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan untuk mencari win-win solution. Pengadaan tanah PPN Pelabuhan Ratu dari Pertamina yang disepakati dibayar bertahap pada tahun 2014 dinilai berlarut. Bukti kepemilikan atas tanah yang telah dibayar sebagian, belum dikuasai. Terhadap permasalahan tersebut, KKP telah melakukan pembahasan dengan Pertamina dan menyetujui untuk dilakukan penyetoran/pengembalian ke kas negara. 5. Sasaran Strategis 5: Terwujudnya Kerja Sama Internasional yang Implementatif dan Hubungan Masyarakat yang Efektif Nilai sasaran ini didukung oleh 2 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Persentase Dokumen yang Diterima/Ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama dan Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 7 (tujuh) : Persentase Dokumen yang Diterima/Ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama Peran vital yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat dan berdasarkan hasil capaian kerja sama di tahun 2016, berimplikasi pada perubahan IKU yang semula Jumlah Dokumen Kerja Sama yang Telah Diimplementasikan menjadi Persentase Dokumen yang Diterima/Ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama. Perubahan IKU ini juga didasarkan atas keinginan Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam pencapaian IKU KKP dan pencapaian program prioritas KKP di tahun Tentu saja keterlibatan ini dilakukan melalui penjajakan kerja sama, menindaklanjuti kerja sama yang telah disepakati, dan melakukan monitoring implementasi kerja sama sesuai dengan tugas baru yang diamanatkan kepada Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat. Capaian atas IKU Persentase Dokumen yang Diterima/Ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 42 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

50 Tabel 3.8 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi 2017 dengan Target 2019 Persentase Dokumen yang Diterima /Ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama Indikator Baru Tahun % 126,4% 158% 85% 148,71% Capaian masing-masing Bagian Kerja Sama Bilateral, Kerja Sama Regional dan Multilateral, serta Kerja Sama Antar Lembaga tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.9 Capaian Bagian Kerja Sama Tahun 2017 Disepakati Ditindaklanjuti/ Persentase No Bagian Diterima Capaian Kerja Sama Bilateral ,2% Subbagian Kerja Sama Amerika dan ,7% Eropa Subbagian Kerja Sama Asia dan Pasifik ,0% Subbagian Kerja Sama Afrika dan ,0% Timur Tengah 2 Kerja Sama Regional dan Multilateral ,1% Subbagian Kerja Sama Regional ,4% Subbagian Kerja Sama Intrakawasan ,0% Subbagian Kerja Sama PBB ,9% 3 Kerja Sama Antarlembaga ,9% Subbagian Kerja Sama Lembaga ,8% Pemerintah Subbagian Kerja Sama Lembaga ,0% NonPemerintah Capaian Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat 126,4% 43 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

51 Gambar 3.9 Persentase Capaian Tahun 2017 IKU Persentase Dokumen yang Diterima/Ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama Bilateral Mulilateral Antar Lembaga Target Realisasi Capaian pada tahun 2017 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2016 karena merupakan IKU baru yang dibentuk dari 3 IKU di level III Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat dengan karakteristik masing-masing sebagai berikut. 1. Kerja Sama Bilateral: Persentase capaian kerja sama bilateral dilakukan melalui capaian/kegiatan yang dilakukan di triwulan berjalan (sebagai bentuk tindak lanjut atas dokumen kerja sama yang masih berlangsung) terhadap hasil inventarisasi dokumen kerja sama yang masih aktif. Khusus untuk kerja sama bilateral, terdapat beberapa catatan dalam rangka pelaksanaan verifikasi capaian di tahun Catatan tersebut antara lain: a. Sebagai catatan atas capaian di tahun sebelumnya dan hasil pertemuan internal lingkup Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, capaian/kegiatan yang diverifikasi hanya akan dilakukan jika terdapat dokumen kerja sama yang telah ditandatangani (aktif). b. Dokumen kerja sama aktif yang telah menjadi capaian pada triwulan sebelumnya tidak akan dihitung kembali pada triwulan berikutnya, namun akan tetap dilakukan pembaruan kegiatan sebagai bentuk tindak lanjut atas dokumen kerja sama yang telah ditandatangani (masih aktif) tersebut. 44 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

52 c. Dokumen kerja sama yang telah disepakati pada triwulan berjalan secara otomatis menjadi tambahan atas dokumen kerja sama aktif yang telah dilakukan inventarisasi sehingga jumlah dokumen kerja sama aktif akan berbeda di setiap triwulan tergantung jumlah dokumen kerja sama yang habis masa berlakunya dan jumlah dokumen kerja sama yang baru ditandatangani. Jika pada kerja sama antarlembaga perbandingan kerja sama yang dilakukan hanya terhadap dokumen Kesepakatan Bersama yang ditandatangani pada kurun waktu tahun berjalan, maka untuk kerja sama bilateral tidak dilakukan hal yang serupa karena terlalu riskan akibat proses koordinasinya berlangsung lama dan harus ditempuh melalui Kementerian Luar Negeri masing-masing negara mitra. Oleh karena itu pada kerja sama bilateral dilakukan dengan melakukan inventarisasi dokumen kerja sama yang masih aktif hingga triwulan berjalan di tahun Kerja Sama Regional dan Multilateral = Jika kerja sama bilateral dan kerja sama antarlembaga capaiannya dihitung melalui jumlah dokumen kerja sama yang ditindaklanjuti, maka untuk kerja sama regional dan multilateral dihitung melalui persentase dokumen kertas posisi RI/proposal/usulan yang diterima oleh forum internasional. Persentase capaian kerja sama regional dan multilateral dilakukan melalui persentase jumlah keterlibatan dalam forum internasional selama triwulan berjalan terhadap target forum internasional yang akan diikuti selama 1 tahun berjalan. Sebagai catatan atas capaian di tahun sebelumnya. 3. Kerja Sama Antarlembaga = Dokumen Kesepakatan Bersama (KB) yang telah ditindaklanjuti ditandai dengan adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang biasanya dilakukan oleh Unit Eselon I terkait. Sehingga pada IKU ini, untuk kerja sama antarlembaga, verifikasi dokumen dilakukan melalui persentase jumlah dokumen PKS yang ditandatangani terhadap jumlah dokumen KB yang telah ditandatangani. Capaian pada tahun 2017 adalah 28 dokumen yang diterima/ditindaklanjuti dengan persentasenya sebesar 126,4%. Pendorong keberhasilan yaitu: 45 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

53 1. Pembinaan yang efektif. Pejabat pimpinan tinggi dan pejabat administrasi di BKSH melaksanakan pengorganisasian, pendelegasian wewenang dan pembinaan yang efektif yang meningkatkan profesionalisme kerja disertai dengan pengawasan melekat sehingga menghasilkan kreativitas dan atmosfer yang meningkatkan gairah berkarya. Proses ini juga terbukti meningkatkan kinerja, semangat, ketekunan, kedisiplinan, serta menjadi inspirasi dan menjadi energi positif bagi seluruh jajaran BKSH diantaranya dalam koordinasi, penjajakan kerja sama, pelaksanaan tindak lanjut dari dokumen kerja sama yang disepakati dan pelaksanaan monitoring atas implementasi kerja sama, 2. Motivasi internal yang kuat dari jajaran BKSH yaitu pejabat administrasi dan staf untuk bekerja keras, berdisiplin, berimprovisasi, berkreasi dan mengartikulasikan setap tugas yang diterimanya agar memberikan hasil terbaik (sebagai hasil proses manajerial yang prima). Hal ini diantaranya tercermin dari kemampuan menjalankan koordinasi secara berkala dengan unit kerja terkait di lingkup KKP. Selain itu kematangan pengalaman turut mendukung keberhasilan kinerja pada ini. 3. Dalam kerja sama bilateral atau kegiatan dalam kerangka hubungan bilateral, bisa dikatakan bahwa semua kegiatan tersebut diawali dari diterimanya undangan baik dari pihak internal KKP sendiri dan dari luar KKP. Hal ini menunjukkan bahwa posisi atau keberadaan BKSH sebagai instansi koordinator kegiatan kerja sama bilateral di KKP amat penting dan strategis sehingga selalu dilibatkan dalam kegiatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Negara sahabat dalam bidang kelautan dan perikanan. Selain itu, kondisi ini mencerminkan bahwa BKSH mendapat amanah atau kepercayaan dari unit kerja lain di lingkungan KKP maupun luar KKP untuk mengawal, memfasilitasi, menjaga, memperjuangkan dan, jika diperlukan, memberi masukan (yang dianggap harus disampaikan) atas isu-isu dalam forum hubungan bilateral. Dengan demikian, pada tahun 2017 BKSH sukses melaksanakan salah satu peranannya yang dikenal di KKP yaitu diplomat KKP. 4. Untuk Kerja Sama Multilateral yang dikelola oleh Bagian Kerja Sama Multilateral, selama Oktober sampai dengan Desember 2017 telah dihasilkan 10 dokumen kerja sama yang diterima/ditindaklanjuti. Dokumen- 46 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

54 dokumen tersebut berasal dari 1 dokumen kerja sama regional, 4 dokumen kerja sama intrakawasan dan 5 dokumen kerja sama Perserikatan Bangsa- Bangsa. Tidak berbeda jauh dari kerja sama bilateral, kegiatan-kegiatan diawali dari menanggapi undangan kegiatan multilateral yaitu dengan menghadirinya. Yang menghadiri undangan tersebut diantaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan dan pejabat tinggi pratama KKP. Pada tiap kegiatan tersebut, BKSH selalu dimintai dokumen pendukung untuk melengkapi perjuangan diplomasi KKP di tingkat multilateral. Oleh karena itu, terlihat jelas besarnya kepercayaan untuk BKSH mulai dari pimpinan tertinggi KKP dalam mendukung kegiatan multilateral KKP dalam bentuk penyiapan dokumen pendukung. Selain itu, BKSH dipercaya sebagai lumbung informasi yang lengkap terpercaya untuk isu-isu terkait dengan kegiatan multilateral dalam bidang kelautan dan perikanan yang diandalkan dukungan pemikiran tertulisnya. Bahkan pada salah satu kegiatan multilateral yang diselenggarakan FAO di Republik Rakyat Tiongkok, pihak penyelenggara memberikan dukungan finansial dalam rangka menghadirkan delegasi dari BKSH. Ini tentu saja merupakan salah satu capaian yang bisa dibanggakan BKSH. Dengan demikian, implikasi positif atas kinerja BKSH untuk kondisi ini adalah terlampauinya salah satu target BKSH pada IKU persentase Dokumen yang diterima/ditindaklanjuti dalam Kerangka Kerja Sama. 5. Terkait dengan kerja sama antarlembaga, pada tahun 2017 persentase dokumen kerja sama yang diterima/ditindaklanjuti adalah sebesar 72,7% dan ketika dibandingkan dengan jumlah dokumen yang disepakati maka diketahui tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Hal ini disebabkan oleh Bidang Kerja Sama Antarlembaga lebih terfokus pada dan lebih banyak dibebani tugas pelayanan konstruksi dokumen kerja sama antarlembaga dalam negeri untuk disepakati dimana sifat pelayanan dan pekerjaan ini sangat menguras waktu, pikiran dan tenaga karena nilai strategisnya dan politisnya. 47 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

55 Indikator Kinerja 8 (delapan) : Rasio Jumlah Pemberitaan yang Negatif Dibanding Total Pemberitaan Tentang KKP Jumlah pemberitaan yang negatif merupakan jumlah pemberitaan tentang KKP yang dimuat di media massa baik lokal maupun internasional. Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kehumasan di Lingkungan KKP, dan peraturan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memberikan arah dalam melaksanakan kehumasan yang dilakukan oleh unit kehumasan di lingkungan Kementerian agar mampu berperan sebagai media komunikasi dan pemberi informasi terhadap berbagai arah kebijakan dan keberhasilan Kementerian secara profesional, objektif, bermoral, efisien, transparan, dan akuntabel serta pemberian pelayanan berkualitas. Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan KKP di harapkan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh terwujudnya citra positif KKP di masyarakat. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP <10 1,6 120% <8 2,67 120% 100% <10 120% 48 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

56 Hasil rekap sentimen pemberitaan KKP selama tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.11 Tone Pemberitaan KKP pada Tahun 2017 No Pemberitaan Jumlah 1 Positif Netral Negatif 286 Total % Capaian 2,67% Total pemberitaan mengenai Kementerian Kelautan dan Perikanan pada media cetak dan online untuk periode Januari Desember 2017 sebanyak 9839 artikel terdiri dari 6204 media cetak dan 3635 media online. Jumlah pemberitaan media cetak dan online pada periode Januari - Desember 2017 terpantau paling tinggi pada bulan Maret 2017 dengan 1122 artikel, sebagian besar mengenai isu PRL, DJPT, PDSPKP, Sekjen, DJPB, PSDKP, Tol Laut, BKIPM, TNI AL, BAKAMLA, BRSDMKP dan POLAIR. Media share sepanjang tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.10 Media Share Tahun 2017 Media Cetak 14% Media Online 8% Televisi 3% Media Share Tahun 2017 Twitter 75% Twitter Media Cetak Media Online Televisi 49 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

57 Daftar media cetak dan online yang melakukan pemberitaan mengenai KKP sepanjang tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.12 Daftar Media Cetak dan Online yang Melakukan Pemberitaan tentang KKP Media Total artikel Media Total artikel Kompas 936 Warta Kota 121 Bisnis Indonesia 631 Beritasatu 119 Media Indonesia 521 vivanews.com 100 Rakyat Merdeka 477 beritatrans.com 96 Investor Daily Indonesia 466 Suara Pembaruan 62 Detikcom 459 iqplus.info 54 liputan6com 331 Majalah Tempo 44 Koran Tempo 327 Suara Merdeka 33 Pikiran Rakyat 322 thejakartapost.com 25 Harian Kontan 307 Sindo Weekly 23 okezonecom 306 Tabloid Sinartani 22 koran jakarta 306 jurnalnasional.com 20 metrotvnews.com 304 Tabloid Kontan 14 wartaekonomi.co.id 292 Bali Pos 13 Antaranewscom / LKBN Antara 290 Tabloid AgroIndonesia 11 Indo Pos 290 rappler.com 7 jpnn.com 278 Kedaulatan Rakyat 5 Harian Ekonomi Neraca 276 Bali Post 5 Republika 256 Gatra 3 The Jakarta Post 228 Channelnewsasiacom 3 merdeka.com 224 The New York Times 2 Jawa Pos 204 Analisa 2 inilah.com 185 NatGeo Traveler 2 kompascom 183 jakartaglobe.com 2 Rakyat Merdeka Online 178 Bloombergcom 1 investorindonesia.com 174 BBC Online 1 Harian Seputar Indonesia 171 The Asian Wallstreet Journ 1 Pos Kota 125 rri.co.id 1 Grand Total Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

58 Sepanjang tahun 2017 terdapat 3 (tiga) isu besar yang kerap diberitakan oleh media cetak dan online. Ketiga isu besar tersebut, yaitu: 1. Isu Pengelolaan Ruang Laut (PRL) cukup tinggi diantaranya mengenai Kelangkaan garam mengakibatkan petani di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kewalahan memenuhi pesanan dari pembeli. Garam hasil produksi petani tidak sempat disimpan sehingga kondisi gudang kosong. Petani garam di Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati. Kabupaten Sidoarjo, Jayadi (63), mengatakan, "Umur garam itu hanya empat hari dari seharusnya 7-14 hari masa kristalisasi. Namun, karena hujan tiba-tiba turun, pekerja di tambak langsung memungut garam dalam kondisi seadanya untuk menghindari gagal panen" (Garam di Sidoarjo Diserbu Pembeli, Kompas, Hal. 21, 01 Agustus 2017); 2. Isu Setjen KKP (Sekretariat Jenderal) merupakan salah satu isu yang banyak di muat media diantaranya mengenai, Gebrakan Indonesia memberantas penangkapan ikan ilegal yang merusak lingkungan dan merugikan Nelayan kecil mendapat apresiasi dari komunitas internasional. Usai membuka data sistem pemantauan kapal (vessel Monitoring system/vms) melalui platform Global fishing Watch yang tengah dikembangkan oceana, SkyTruth, dan Google. Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan Dan Kelautan, Mengatakan "Mereka akan takut karena laut Indonesia sudah diawasi,". (Pengakuan Dunia untuk Indonesia, Kompas, Hal. 2, 11 Juni 2017); 3. Pemberitaan mengenai Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) salah satu isu yang cukup banyak dimuat media diantaranya mengenai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai membagikan Alat Tangkap pengganti Cantrang dan sejenisnya. Hingga Juni, sekitar Alat Tangkap diselesaikan dan digunakan untuk mengganti Alat Tangkap pukat tarik dan pukat hela untuk kapal Nelayan berukuran di bawah 10 gross ton. Sjarief Widjaja, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, mengatakan hal itu pada akhir pekan lalu di Jakarta. (Bantuan Alat Tangkap Mulai Dibagikan, Kompas, Hal. 14, 27 Juni 2017). Capaian pada tahun 2017 sebesar 2,67% telah jauh melampaui target tahun 2017 yang telah ditentukan (<8%). Adapun pendorong keberhasilan pada tahun 51 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

59 2017, yaitu publikasi tentang kegiatan dan capaian seluruh Unit Eselon I yang dilakukan melalui berbagai media. 6. Sasaran Strategis 6: Tersedianya Kebijakan Pembangunan Lingkup SETJEN yang Partisipasif Sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Indeks efektifitas kebijakan pemerintah lingkup SETJEN, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 9 (tujuh): Indeks Efektifitas Kebijakan Pemerintah Lingkup SETJEN Indeks efektivitas kebijakan pemerintah adalah suatu ukuran untuk menilai sejauh mana kebijakan yang diterbitkan oleh KKP dapat diterima oleh stakeholders KP, serta mampu mencapai tujuan pembuatan kebijakan tersebut. Hasil survei dilakukan terhadap stakeholder/customer/kelompok sasaran yang akan terkena dampak dari suatu kebijakan tersebut. Survei dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: (a) konsistensi nilai jawaban responden; (b) pemberian skor nilai skala (methods of summated ratings); (c) standarisasi skor nilai skala; (d) penetapan angka indeks, dengan besaran angka indeks bergerak dari 1 sampai dengan 5 ; dan (e) analisis dan interpretasi nilai indeks. Survei tersebut mulai dilakukan pada bulan Oktober 2017 terhadap 8 Kebijakan lingkup Sekretariat Jenderal yang telah diimplementasikan minimal 6 bulan sejak ditetapkan. Responden survey terdiri dari 228 orang Pegawai dari masing-masing unit Kerja eselon I lingkup KKP dengan tingkat jabatan yang berbeda-beda (mulai dari Eselon III, IV dan Staf Pelaksana), dengan hasil sebagai berikut : 52 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

60 Gambar 3.11 Hasil Survey Efektivitas Kebijakan pada masing-masing Eselon I Dari hasil survey terlihat bahwa pada seluruh unit Eselon I, nilai efektivitas kebijakan lingkup Sekretariat Jenderal lebih tinggi dari target 7,7, yang merupakan target tahun Sedangkan nilai efektivitas untuk tiap kebijakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Daftar kebijakan dan nilai efektivitas kebijakan lingkup Setjen No Kebijakan yang di Survey. a. Permen KP No. 52/PERMENKP/2016 tentang Pedoman Umum Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran b. Permen KP No. 65/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Kerja Sama dan Penyusunan Perjanjian di Lingkungan KKP c. Permen KP No. 5 tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil d. Permen KP No. 6 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP Hasil Survey 8,57% 8,36% 7,95% 7,50% 53 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

61 e. Instruksi Menteri No. 389 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Informasi di Lingkungan KKP f. Instruksi Menteri No. 145 Tahun 2017 tentang Penggunaan Alamat Elektronik Kedinasan di Lingkungan KKP g. Surat Edaran (SE) Menteri KP No. B.193/SJ/RC.420/II/2017 tentang Prosedur Usulan Revisi Anggaran di Lingkungan KKP tahun 2017 h. Surat Edaran (SE) Sekjen B.242/SJ/III/2017 tentang Penataan Ruang Kerja dan Pembatasan Penggunaan Kantong Plastik 8,35% 7,13% 8,52% 7,63% Dari hasil survey, terlihat bahwa nilai efektivitas dinilai berbeda untuk setiap kebijakan, nilai tertinggi adalah Permen KP No. 52/PERMENKP/2016 tentang Pedoman Umum Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran sedangkan yang terendah adalah Instruksi Menteri No. 145 Tahun 2017 tentang Penggunaan Alamat Elektronik Kedinasan di Lingkungan KKP. Perbedaan hasil dipengaruhi oleh tingkat implementasi kebijakan tersebut. Sebagian besar responden survey menyatakan bahwa penyusunan RKAKL di unit kerja telah dilaksanakan sesuai Permen KP No. 52 tahun 2017, sedangkan penggunaan alamat elektronik kedinasan sesuai Instruksi Menteri No. 145 Tahun 2017 belum terimplementasi dengan baik karena Sosialisasi kebijakan dinilai kurang efektif, tampilan antar muka belum dirasakan baik dan mudah digunakan, penggunaan alamat elektronik belum menjadi hal yang biasa di unit kerja responden. Rata-rata nilai efektivitas kebijakan lingkup adalah 8,11% menandakan bahwa tingkat efektivitas kebijakan Setjen Sangat Baik, sebagaimana klasifikasi berikut: Nilai >8 10 = Sangat Baik Nilai >6 8 = Baik Nilai >4 6 = Cukup Baik Nilai >2 4 = Kurang Baik Nilai 0 2 = Buruk 54 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

62 Prestasi untuk sasaran ini dengan indikator indeks efektifitas kebijakan pemerintah dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.14 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah lingkup SETJEN 6,5 7,67 118,00% 7,7 8,11 105,32% 89,25% 8 101,38% Indeks efektifitas kebijakan pemerintah lingkup Setjen tahun 2017 lebih tinggi 113,89% dari target 7,7, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 meningkat sebesar 5,73% dan jika dibandingkan dengan target 2019 telah tercapai sebesar 101,37%. Dari hasil realisasi, dapat disimpulkan bahwa kebijakan lingkup Setjen secara umum telah efektif dalam mencapai tujuan ditetapkannya kebijakan tersebut, sehingga diharapkan akan mendukung pencapaian program dan kegiatan KKP. Namun demikian, perlu dilakukan upaya peningkatan efektivitas beberapa kebijakan melalui sosialisasi kebijakan, evaluasi kebijakan serta perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung implementasi kebijakan. 7. Sasaran Strategis 7: Terselenggaranya Penempatan SDM KKP Berbasis Kompetensi Sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: 55 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

63 Indikator Kinerja 10 (Sepuluh) : Persentase Unit Kerja yang Mengimplementasikan Penempatan SDM KKP Berbasis Kompetensi Dibanding Total Unit Kerja yang Ada di KKP Penempatan dan penataan pegawai sangat penting untuk memperoleh kuantitas, kualitas, komposisi dan distribusi ASN yang tepat sesuai dengan kebutuhan unit kerja. KKP memiliki 201 unit kerja yang terdiri dari 67 unit kerja Eselon II unit pusat dan 134 unit pelaksana teknis. Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP adalah Unit kerja KKP Pusat dan UPT pusat di daerah yang telah menempatkan SDM sesuai dengan kompetensinya. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.15 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP ,94% ,74% 95,76% % Dari hasil laporan per Desember 2017 realisasi sebesar 90.27% (mencapai 95.02% dari target), selisih yg menyebabkan tidak tercapainya target tersebut, karena dari penilaian berdasarkan skala 1-4 (A-D) dengan jumlah pertanyaan 15 dan penghitungan berdasarkan hasil jawaban sebagai berikut: jawaban A sebanyak 1332 x 1, B sebanyak 3426 x 2, C sebanyak 4533 x 3 dan D sebanyak x 4, total nilai jawaban dibandingkan dengan jumlah nilai jawaban berdasarkan jumlah responden x 4 yaitu Faktor-faktor yang mempermudah penempatan SDM dalam suatu unit kerja : 1) Variasi kompetensi SDM yang dimiliki KKP cukup beragam dari berbagai latar belakang pendidikan. 56 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

64 2) Hasil asessment telah dijadikan dasar penempatan. 3) Formasi jabatan telah sesuai analisis jabatan dan analisis beban kerja. 8. Sasaran Strategis 8: Terintegrasinya Sistem Informasi KKP Sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada. Pencapaian Indikator Kinerja tersebut, sebagai berikut: Indikator Kinerja 11 (Sebelas): Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang Terintegrasi Dibanding Total TIK yang Ada Modernisasi yang kini berlangsung ditandai kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti internet atau media online telah banyak memberi kemudahan bagi manusia terutama dalam melangsungkan aktivitas komunikasi atau pertukaran informasi sehingga dapat menunjang terhadap kehidupan yang semakin praktis, efisien dan dinamis. Kehadiran internet sebagai media baru yang semakin hari semakin dimanfaatkan kalangan masyarakat luas dari berbagai lapisan untuk berkomunikasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan e-government di kementerian/lembaga, karena dengan sistem informasi (aplikasi sistem informasi) merupakan salah satu komponen dari pengembangan e-government, selain dari kelembagaan, kebijakan, infrastruktur dan perencanaan. Sekretariat Jenderal terus mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkup KKP, dengan melaksanakan peningkatan dan pengembangan baik infrastruktur maupun aplikasi sistem informasinya berdasarkan skala prioritas. Sekretariat Jenderal telah melakukan upaya untuk mengintegrasikan seluruh TIK di lingkungan KKP melalui penyiapan peraturan menteri dan penyusunan masterplan. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. 57 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

65 Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Prosentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibandingkan total TIK yang ada dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.16 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada 90 97,92 108,80% ,11% 102,12% % Persentase TIK yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada mencapai 100 (100%) dari target. Dengan adanya Instruksi Menteri No.389/Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Sistem Informasi di Lingkungan KKP, maka semua sistem informasi lingkup KKP akan dirasionalisasikan oleh Pusdatin. Untuk mendukung hal tersebut, kegiatan yang telah dilakukan adalah: 1) Integrasi aplikasi Ijin Pemasukan Hasil Perikanan (IPHP), satu Portal Website KKP; 2) Aplikasi Elektronik Pengendalian dan Pengawasan (edalwas); 3) Sistem Informasi Kapal Perikanan (Sipalka: Sistem Informasi Pendaftaran Kapal Perikanan, Sipepi : Sistem Informasi Perijinan Penangkapan Ikan, Simkada: Sistem Informasi Kapal Daerah).Integrasi Aplikasi Sipepi dengan Simponi Kemenkeu dan integrasi Sipalka dengan Kemenhub Ditjen Perhubungan Laut; 4) Pengembangan Aplikasi Simwaskan. 9. Sasaran Strategis 9: Terselenggaranya RB KKP Sesuai Road Map RB KKP Sasaran strategis ini didukung oleh 3 (tiga) Indikator Kinerja, yaitu (1) Indikator Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun, (2) Persentase penyampaian informasi sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi 58 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

66 Hukum (JDIH) KKP, (3) Nilai kepuasan pelayanan kerumahtanggaan, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 12 (Dua belas): Persentase Program dan Kegiatan RB yang Dilaksanakan Dibanding Jumlah Program dan Kegiatan yang Harus Dilaksanakan Sesuai Road Map RB Per Tahun Roadmap RB yang harus dilaksanakan, yaitu: (i) manajemen perubahan; (ii) peraturan perundang-undangan; (iii) organisasi; (iv) tata laksana; (v) SDM aparatur; (vi) akuntabilitas; (vii) pengawasan; (viii) pelayanan publik; Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Presentase Program dan Kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dam kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai Roadmap RB pertahun. Tabel 3.17 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun 90 97,92 108,80% ,95 90,95% 83,59% ,95% Pada tabel di atas terlihat bahwa realisasi indikator tersebut pada tahun 2017 sebesar 90,95%, berikut tabel capaian rencana aksi per area. 59 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

67 Tabel 3.18 Capaian program dan kegiatan pada rencana aksi RB Program dan Kegiatan RB PIC Target Realisasi Capaian Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun TIM POKJA RB KKP ,95 90,95 - Manajemen Perubahan BKSH ,00 - Peraturan Perundang-undangan ROKUM ,00 - Penguatan Kelembagaan ROKUM ,00 - Penguatan Tata Laksana PUSDATIN ,00 - Sistem SDM ASN ROSDMA ,03 92,03 - Akuntabilitas Kinerja ROREN ,67 91,67 Indikator Kinerja 13 (Tiga belas): Persentase Penyampaian Informasi Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KKP Indikator ini merupakan indikator baru pada tahun 2017, Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional yang selanjutnya disingkat JDIH adalah wadah pendayagunaan bersama atas dokumen hukum secara tertib, terpadu, dan berkesinambungan, serta merupakan sarana pemberian pelayanan informasi hukum secara lengkap, akurat, mudah, dan cepat. JDIH merupakan upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat atas dokumen dan informasi hukum dalam rangka memperoleh kepastian hukum. JDIH KKP adalah pemberian pelayanan informasi hukum/penyebarluasan produk peraturan perundang-undangan bidang kelautan dan perikanan melalui Sistem Informasi (infohukum.kkp.go.id). Pengukuran Persentase penyampaian informasi sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KKP menggambarkan persentase peraturan perundangan yang diupload dalam SI-JDIH KKP dibanding total peraturan perundangan yang dihasilkan. 60 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

68 Tabel 3.19 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase Penyampaian Informasi Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KKP Indikator Baru ,11% % Karena indikator baru tahun 2017 maka tidak ada nilai target dan realisasi pada tahun Pada kegiatan Indikator Kinerja Utama ini mengutamakan proses upload data dari penyelesaian peraturan perundang-undangan ke dalam aplikasi/website infohukum. Sarana aplikasi infohukum bertujuan untuk memberikan info dan menyebarluaskan produk produk hukum dan organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat dan stake holder. Penyusunan peraturan perundangan merupakan proses pengembangan gagasan tentang bagaimana Pemerintah dan masyarakat madani saling berinteraksi satu sama lain yang kemudian diupload ke aplikasi sebagai bagian dari kegiatan diseminasi dan publikasi. Produk hukum ini merupakan langkah awal bagi para pengambil kebijakan untuk merancang keputusan sesuai bidangnya masing masing. Indikator Kinerja 14 (Empat belas): Nilai Kepuasan Pelayanan Kerumahtanggaan Indikator ini merupakan indikator baru pada tahun 2017, Nilai kepuasan pelayanan kerumahtanggaan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna gedung kantor pusat KKP terhadap pelayanan kerumahtanggaan. Penilaian Kepuasan Pelayanan Kerumahtanggan didasarkan pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP. 25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. 61 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

69 Menentukan kepuasan pelayanan dengan menggunakan kuisioner dengan metode skala likert 1-4, dimana Nilai 1 : Tidak Baik Nilai 2 : Kurang Baik Nilai 3 : Baik Nilai 4 : Sangat Baik Untuk menentukan jumlah koreponden dapat menggunakan rumus: n = N 1 + Ne 2 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi (jumlah pegawai kantor pusat KKP ± 6000orang e = batas toleransi kesalahan (error tolerance = 0,05) Nilai tingkat kepuasan terhadap kerumahtanggan didapat dari: Nilai rata-rata per unsur = nilai terunsur : kuisioner yang terisi Nila rata-rata tertimbang per unsur = nilai rata-rata perunsur x Nilai kepuasan terhadap kerumahtanggan = nilai rata-rata tertimbang per unsur x 25 Nilai kepuasan yang didapatkan: A (sangat baik) : B (baik) : C (kurang baik) : D (tidak baik) : Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

70 Tabel 3.20 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Nilai Kepuasan Pelayanan Kerumahtanggaan Indikator Baru ,16 107,34% ,36% Berdasarkan tata acara penilaian diatas maka didapat nilai kepuasan terhadap pelayanan kerumahtanggan sebesar 75,16 tergolong dalam kategori Baik. Dengan adanya nilai kepuasan pelayanan kerumahtanggaan pada tahun 2017, diharapkan pada tahun 2018 terjadi peningkatan pelayanan kerumahtanggan di kantor pusat KKP sehingga nilai kepuasaan pelayanan kerumahtanggan juga ikut meningkat. 10. Sasaran Strategis 10: Terwujudnya Laporan Keuangan yang Akuntabel Sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja yaitu Persentase ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan, dengan penjelasan capaian sebagai berikut Indikator Kinerja 15 (Lima belas): Persentase Kesesuaian Penyusunan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Indikator ini diukur terhadap pelaporan dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tepat waktu dan tidak terdapat surat teguran dari Kementerian Keuangan. Peraturan perundang-undangan dapat mengatur bahwa laporan keuangan harus diterbitkan pemerintah pada waktu tertentu. Apabila pemeriksa mengetahui bahwa laporan keuangan pemerintah tersebut tidak dapat diterbitkan tepat waktu, pemeriksa harus mengungkapkannya dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan harus memenuhi unsur unsur kualitas laporan keuangan, antara lain dilaporkan tepat waktu, lengkap, akurat, meyakinkan, obyektif dan Jelas. Ketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan Informasi. Menyajikan laporan keuangan secara tepat waktu dlm kurun waktu yang telah ditetapkan akan 63 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

71 dapat mempengaruhi keputusan manajemen yang diambil dalam masa yang akan datang dan digunakan oleh pengguna laporan keuangan. Tabel 3.21 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase Kesesuaian Penyusunan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan % % 80% % Penyerahan LK Tahunan unaudited TA.2017 akan diserahkan paling lambat Tanggal 28 Februari 2018, sesuai dengan Surat Ditjen Perbendaharaan Nomor.S /PB/2017 Tanggal 29 Desember 2017 Hal Jadwal Rekonsiliasi, Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) Tahun 2017 Unaudited serta Perlakuan Akuntansi atas transaksi Akhir Tahun Anggaran 2017, sedangkan kesesuaian harus berdasarkan checklist yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan sesuai dengan data dukung dari LKJ ini. 11. Sasaran Strategis 11: Terselenggaranya Publikasi dan Pelayanan Komunikasi Dengan Media dan Lembaga yang Optimal Sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Persentase jumlah publikasi program dan kegiatan KKP melalui media dan lembaga stakeholder lainnya, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: 64 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

72 Indikator Kinerja 16 (Enam belas): Persentase Jumlah Publikasi Program dan Kegiatan KKP Melalui Media dan Lembaga Stakeholder Lainnya. Kegiatan penyebaran informasi dilakukan dalam bentuk kegiatan dokumentasi dan peliputan. Tujuan utama kegiatan ini yaitu untuk mempublikasikan dan mensosialisasikan kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan dan pejabat Eselon I KKP lainnya. Dalam hal peliputan/reportase, Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat memilih sejumlah media yang disesuaikan dengan isu serta newsworthiness kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya menyertakan wartawan media tersebut dalam kunjungan kerja pimpinan. Kegiatan ini juga dilakukan dengan menugaskan fotografer (untuk mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan) dan staf Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat untuk mendampingi para wartawan dan mencermati seluruh perkembangan isu kelautan dan perikanan di lapangan. Kegiatan ini dilakukan ke daerah-daerah objek pembangunan kelautan dan perikanan di tanah air, hingga lokasi di luar negeri sesuai dengan program kerja Menteri Kelautan dan Perikanan. Capaian atas IKU Persentase Jumlah Publikasi Program dan Kegiatan KKP Melalui Media dan Lembaga Stakeholder Lainnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase jumlah publikasi program dan kegiatan KKP melalui media dan lembaga stakeholder lainnya 85 95,5 112,35% 90 97,32 108,13% 96,24% ,13% Realisasi Persentase jumlah publikasi program dan kegiatan KKP melalui media dan lembaga stakeholder lainnya pada tahun 2017 sebesar 97,32% melebihi target yang ditetapkan yaitu 90%, sehingga capaian tahun 2017 mencapai 65 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

73 108,13%. Target tahunan ini naik menjadi 90% dibanding tahun lalu yang hanya 85%. IKU ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: 1. Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP a. Kontribusi Subbagian Analisa Media berupa publikasi melalui media sosial dan media online b. Kontribusi Subbagian Komunikasi Pers melalui pelaksanaan konferensi pers, Chief Editors Meeting (CEM), liputan dan dokumentasi, pembuatan konten kreatif berupa video dan artikel, serta siaran pers. 2. Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada. Kegiatan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab Subbagian Hubungan Lembaga dan Publikasi dengan pelaksanaan kegiatan berupa pameran, pengelolaan perpustakaan KKP, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Badan Koordinasi Kehumasan Masyarakat (Bakohumas), dan hubungan lembaga negara (DPR RI). Di tahun 2016, IKU ini hanya didukung oleh 2 Subbagian, yaitu Subbagian Komunikasi Pers dan Hubungan Lembaga dan Publikasi. Sedangkan di tahun 2017, IKU ini didukung oleh seluruh Subbagian yang ada pada Bagian Hubungan Masyarakat (Analisa Media, Komunikasi Pers, dan Hubungan Lembaga dan Publikasi). Selain itu, di masing-masing Subbagian ditambahkan beberapa kegiatan baru yang dapat diilihat secara rinci pada tabel berikut: Tabel 3.23 Perubahan Indikator IKU Persentase Jumlah Publikasi Program dan Kegiatan KKP Melalui Media dan Lembaga Stakeholder Lainnya Subbagian Analisa Media - 1. Media Sosial Komunikasi Pers 1. Konferensi Pers 2. CEM 2. Media Online 1. Konferensi Pers 2. CEM 66 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

74 Hubungan Lembaga dan Publikasi 3. Liputan dan Dokumentasi 1. Hubungan Lembaga 2. PPID 3. Pameran 3. Liputan dan Dokumentasi 4. Kreatif (artikel) 5. Kreatif (video) 6. Siaran Pers 1. Hubungan Lembaga 2. PPID 3. Pameran 4. Bakohumas 5. Perpustakaan Kinerja di tahun 2017 telah melebihi target yang telah ditetapkan, bahkan telah melampaui target jangka menengah. Kegiatan pendorong keberhasilan tercapainya target yaitu, publikasi yang gencar dilakukan melalui media sosial, media online, peliputan dan dokumentasi, pembuatan konten kreatif berupa artikel dan video, serta pembuatan siaran pers. Namun demikian, terdapat beberapa indikator di triwulan tertentu yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena kegiatan tersebut (liputan dan dokumentasi serta CEM) sangat bergantung kepada kegiatan yang dilakukan oleh Pimpinan yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan dan unit Eselon I lingkup KKP. 12. Sasaran Strategis 12: Terlaksananya Pengembangan dan Pembinaan Kerja Sama Internasional dan Antar Lembaga Bidang KP Sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Jumlah dokumen kerjasama yang disepakati, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 17 (Tujuh belas): Jumlah dokumen kerjasama yang disepakati. Dokumen kerjasama yang dimaksud adalah: (1) Dokumen kerja sama dan perjanjian internasional dan antarlembaga bidang kelautan dan perikanan; (2) Dokumen kerja sama teknik, dan (3) Pedoman Delegasi Republik Indonesia (Delri) yang berhasil ditandatangani selama satu tahun anggaran. 67 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

75 Dokumen kerja sama yang disepakati (untuk Kerja Sama Antarlembaga) terdiri atas Kesepakatan Bersama (KB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai tindak lanjut dari KB yang telah ditandatangani. Umumnya PKS disepakati oleh mitra kerja sama dengan unit Eselon I teknis terkait. Sedangkan untuk kerja sama internasional, dokumen kerja sama yang disepakati hampir seluruhnya dilakukan oleh Kerja Sama Bilateral. Pedoman Delri disusun sebagai salah satu kelengkapan dalam mengikuti pertemuan internasional baik lingkup bilateral, regional, maupun multilateral. Pedoman ini memuat latar belakang permasalahan, analisis permasalahan yang ditinjau dari aspek politis dan yuridis serta aspek lain yang dapat mempengaruhi kepentingan nasional Indonesia. Pedoman Delri juga memuat posisi Indonesia, saran, dan penyesuaian yang dapat dilakukan untuk mencapai kesepakatan. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah meningkatnya jumlah dokumen kerjasama dan perjanjian internasional bidang KP yang disepakati dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.24 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Jumlah dokumen kerjasama yang disepakati Belum % ,91% 77,85% revisi Renstra Pada Tahun 2017 realisasi sebesar 93 dokumen telah melebihi target yg sebesar 66, sehingga capaian tahun 2017 sebesar 140,91%, sedangkan pencapaian dari hasil tahun 2016 adalah sebesar 181% dari target sebesar 42 dokumen. Target 2019 lebih kecil dari target 2017 karena masih mengikuti renstra Setjen yang belum direvisi, target 2017 sesuai perjanjian kinerja 2017 merevisi target yang direnstra. Untuk dokumen kerja sama yang disepakati, beberapa hal yang mendorong capaian di tahun 2017, yaitu: 68 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

76 1. Tindak lanjut atas dokumen kerja sama internasional yang telah disepakati sebelumnya, misalnya dalam bentuk Implementing Arrangements maupun project documents; 2. Kunjungan pemimpin negara mitra (Perancis, Arab Saudi, dan Sri Lanka); 3. Pertemuan bilateral antara RI dengan negara mitra yang menghasilkan dokumen dalam bentuk Protocol, Agreed Minutes, atau Minutes of Meeting; dan 4. Komitmen untuk dapat melaksanakan tindak lanjut berupa penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) atas penandatanganan KB yang baru dilaksanakan (kerja sama antarlembaga). Untuk dokumen KSST, adapun pendorong capaian di tahun 2017 yaitu pemutakhiran pemetaan prioritas negara penerima KSST dan pemutakhiran data kapasitas Indonesia dalam memberikan bantuan teknis. Pelaksanaan Kerja Sama Selatan-Selatan di KKP adalah pelaksanaan International Training on Fisheries for African and Middle East Countries pada tanggal Juli 2017 yang diikuti oleh 14 peserta dari 12 negara di kawasan Afrika dan Timur Tengah meliputi Aljazair, Mauritania, Namibia, Nigeria, Djibouti, Madagaskar, Mozambique, Kenya, Mesir, Sudan, Zimbabwe, dan Senegal yang diselenggarakan oleh Kemlu bekerja sama dengan KKP di bidang di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon. Selain itu, KKP juga telah memberikan beasiswa D3/S1 kepada aparatur Timor Leste di STP Jakarta, Politeknik KP di Bitung dan Sidoarjo. Untuk dokumen pedoman Delri, beberapa hal yang mendorong capaian di tahun 2017, yaitu: 1. Kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan ke luar negeri dalam rangka akselerasi pembangunan industri perikanan Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran negara-negara untuk memerangi IUU Fishing dan mengakui adanya kejahatan dalam industri perikanan yang bersifat lintas batas dan terorganisir (Transnational Organised Crimes), dan penurunan tarif bea masuk produk perikanan Indonesia ke pasar Uni Eropa; dan 2. Keikutsertaan delegasi KKP pada forum internasional dalam rangka mengawal isu-isu strategis yang diperjuangkan oleh Indonesia. 69 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

77 13. Sasaran Strategis 13: Terwujudnya Aparatur Sipil Negara SETJEN yang Kompeten, Profesional dan Berintegritas Nilai ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Indeks kompetensi dan integritas Setjen, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 18 (Delapan belas): Indeks Kompetensi dan Integritas Setjen Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Tingkat kompetensi SDM diukur dari kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Sumber data diambil dari beberapa variabel yang sudah memliki alat ukurnya yaitu (1). hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen terhadap pejabat yang telah mengikuti Asesmen, (2). SKP Pegawai, (3). Finger Print Absen, dan (4). LHKASN/LHKPN. Yang dihitung merupakan hasil penilaian terhadap pejabat yang telah dilakukan asesmen. Cara menghitung indikator ini dengan mengagregasi dari variabel diatas, yaitu: (1). Dengan membandingkan kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen dari Asesor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN-SJ/2014, (2). Persentase capaian output pegawai pada SKP, (3). Persentase tingkat kehadiran pegawai, (4). LHKASN/LHKPN. 70 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

78 Tabel 3.25 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Indeks kompetensi dan integritas Setjen 77 81,85 106,30% 80 86,33 107,91% 101,51% 94 91,84% Realisasi tahun 2017 sebesar 86,33% (capaian 107,91% dari target), dengan nilai per aspek sebagaimana tabel berikut: Gambar 3.12 Capaian Indeks Kompetensi dan Integritas Sekretariat Jenderal per aspek tahun ,11 90,00 81,67 76,54 Presensi SKP Assessment LHKPN Capaian tahun 2017 sebesar 107,91%, merupakan upaya atas dukungan faktor-faktor : 1) Uji Asesment untuk Eselon III, IV dan JFT/JFU, 2) Perbaikan sistem SiKepo, 3) Penambahan titik lokasi presensi, 4) Penerapan no SKP no Tukin. Selain ditunjang dari faktor di atas di Setjen juga dilakukan Sarasehan etika birokrasi. Nilai perbandingan tahun 2017 terhadap tahun 2016 sebesar 101,51%, terjadi kenaikan karena penilaian hasil asesment dilakukan dengan sampling 162 pegawai dari seluruh pegawai Setjen yang diasessment dan ada kenaikan dari setiap variabel komponen pendukung. masih perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan kompetensi dan integritas pegawai Setjen, melalui pemetaan 71 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

79 kompetensi pegawai dan melaksanakan pelatihan terhadap pegawai dengan kompetensi yang rendah sesuai aspek yang masih perlu ditingkatkan. Jika dibandingkan antara realisasi 2017 dengan target jangka menengah, sudah tercapai 91,84%. Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target tahun 2019 antara lain melalui peningkatan kompetensi pegawai-pegawai melalui pelatihan dan sosialisasi peraturan-peraturan kepegawaian. 14. Sasaran Strategis 14: Tersedianya Manajemen Pengetahuan Setjen yang Handal dan Mudah Diakses Sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Persentase unit kerja lingkup Setjen yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 19 (Sembilan belas): Persentase Unit Kerja Lingkup Setjen yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan data dan informasi diharapkan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh tentang pencapaian hasil-hasil pembangunan kelautan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Data dan informasi juga diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menentukan arah kebijakan dan ukuran hasil yang akan dicapai di masa mendatang, sehingga dapat disusun arah dan program pembangunan yang optimal, efisien dan berkelanjutan dalam rangka mendukung percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Capaian untuk sasaran ini yang indikatornya adalah Jumlah unit kerja lingkup Setjen yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. 72 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

80 Tabel 3.26 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase Unit Kerja Lingkup Setjen yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar 50 51,11 102,2% 65 54,81 84,32% 82,50% ,81% Realisasi tahun 2017 belum mencapai target yang ditetapkan, sehingga capaian baru sebesar 84,32%, lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu yang mencapai 82,50%. Pada tabel terlihat bahwa realisasi Manajemen Pengetahuan lingkup Setjen tahun 2017 sebesar 54,81%, ini merupakan persentase rata-rata dari realisasi aspek ketergabungan dan aspek keaktifan pada setiap Eselon II lingkup Setjen, dengan nilai masing-masing Eselon II seperti gambar di bawah. Gambar 3.13 Manajemen Pengetahuan per Eselon II Lingkup Setjen tahun Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

81 Gambar 3.14 Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Aspek Keikutsertaan dan Aspek Keaktifan per Eselon II Lingkup Setjen Tahun 2017 Pada grafik diatas, disebutkan bahwa nilai manajemen pengetahuan terendah pada Biro Kerjasama dan Humas (BKSH) senilai 35,00%, hal ini disebabkan karena tidak adanya keaktifan pejabat dan pelaksana lingkup BKSH pada aplikasi Bitrix, disebabkan karena yang sudah gabung pada aplikasi Bitrix tidak aktif dalam sharing informasi. Sedangkan nilai manajemen pengetahuan tertinggi pada Pusdatin senilai 82,22%, dikarenakan karena 75% dari pejabat dan pelaksana lingkup Pusdatin sudah tergabung dalam aplikasi bitrix dan 80,56% aktif dalam sharing informasi. Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka penerapan Manajemen Pengetahuan tahun 2017 antara lain: a) Pengumpulan data user ( ) dari masing-masing unit Eselon I dan II untuk pembuatan user aplikasi manajemen pengetahuan. b) Optimalisasi penggunaan aplikasi manajemen pengetahuan melalui: 1) Penyimpanan dokumen secara online 2) Polling dan penyampaian penghargaan 3) Sirkulasi Undangan secara online 4) Jadwal dan hasil kegiatan 5) Internalisasi sistem oleh Pusdatin 74 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

82 Untuk perbaikan di tahun 2017 ini, diperlukan adanya penyempurnaan manual dan petunjuk teknis, penyeragaman format nama dan jabatan, optimalisasi fitur aplikasi, dan sosialisasi secara lebih menyeluruh. 15. Sasaran Strategis 15: Terwujudnya Birokrasi SETJEN yang Efektif, Efisien dan Berorientasi Pada Layanan Prima Sasaran strategis ini didukung oleh 5 (lima) Indikator Kinerja, dua indikator lama dan tiga indikator baru yaitu: (1) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Setjen, (2) Nilai AKIP Setjen, (3) Level Maturitas SPI Setjen, (4) Persentase tindak lanjut direktif pimpinan, dan (5) Jumlah Inovasi Pelayanan Publik KKP lingkup Setjen, dengan penjelasan capaian sebagai berikut: Indikator Kinerja 20 (Dua puluh): Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Setjen Nilai penerapan reformasi birokrasi adalah nilai yang menggambarkan kemampuan aparatur untuk merubah bentuk birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian atas implementasi reformasi birokrasi di Setjen dilaksanakan minimal satu kali setiap tahun melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing Unit Eselon I yang telah diverfikasi oleh Inspektorat Jenderal. Upaya yang dilakukan fokus pada: 1. Panel I PMPRB online 2. Panel II PMPRB online 3. Panel III PMPRB online 75 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

83 Tabel 3.27 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Setjen A (83) AA (90,35) 108,9% A (80) AA (91,01) 113,76% 104,46% AA (85) 107,07% Hasil capaian nilai kinerja Reformasi Birokrasi Setjen Tahun 2017 berdasarkan dari penilaian PMPRB telah mencapai target. Hanya 1 area yang tidak mencapai 80%, yaitu Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan capaian 53,90%, berikut capaian RB Setjen per area tahun Gambar 3.15 Capaian per Area RB Setjen tahun 2017 PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 53,90% PENGUATAN PENGAWASAN PENGUATAN AKUNTABILITAS PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM PENATAAN TATALAKSANA PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MANAJEMEN PERUBAHAN 97,93% 100,00% 98,53% 93,30% 100,00% 100,00% 93,42% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Untuk tahun 2017, akan dilakukan beberapa rencana aksi untuk meningkatkan nilai pada area tersebut, antara lain melalui memiliki kebijakan standar pelayanan dimaklumatkan dan dibuat SOP nya, melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan, hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka, melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat. 76 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

84 Indikator Kinerja 21 (Dua puluh satu): Nilai AKIP Setjen AKIP merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. SAKIP adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Nilai AKIP Setjen merupakan ukuran perkembangan implementasi SAKIP di Setjen, nilai diperoleh dari hasil evaluasi Inspektorat jenderal mitra Setjen setiap tahunnya terhadap terhadap 5 (lima) komponen SAKIP di KKP: (i) Perencanaan Kinerja; (ii) Pengukuran Kinerja; (iii) Pelaporan Kinerja; (iv) Evaluasi Kinerja; (v) Pencapaian sasaran kinerja organisasi. Nilai AKIP merupakan hasil penilaian oleh Itjen berdasarkan lembar kerja evaluasi yang disusun oleh KEMENPAN RB. Tabel 3.28 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Nilai AKIP Setjen A (84) A (86,24) 102,7% A (86) A (87,10) 101,28% 98,62% AA (90,5) 96,24% Ada kenaikan target tahunan dari target tahun 2016 sebesar A (84), pada tahun 2017 menjadi A (86). Hasil evaluasi AKIP oleh Inspektorat Jenderal menyatakan bahwa Sekretariat Jenderal mendapatkan predikat A (87,10) yang telah melebihi target sebesar 86, dimana terdapat 2 aspek yang mengalami peningkatan yakni aspek pelaporan kinerja dan aspek evaluasi kinerja. Faktor- 77 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

85 faktor yang menunjang 2 aspek tersebut antara lain, pelaksanaan Retreat KKP membahas evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, instrumen monitoring dan evaluasi melalui aplikasi F8K secara berjenjang kepada Unit Kerja di lingkungan Setjen. Namun demikian pada aspek perencanaan kinerja masih perlu upaya perbaikan dengan melibatkan seluruh pimpinan dalam proses revisi Renstra Setjen serta melaksanakan acara penandatangan Perjanjian Kinerja dari Level 1-4. Indikator Kinerja 22 (Dua puluh dua): Level Maturitas SPI Setjen Maturitas (maturity) berarti dikembangkan penuh atau optimal (Cooke-Davis, 2005). Andersen and Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep maturitas pada organisasi bertujuan mengarahkan organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuannya. Level maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Tabel 3.29 Penilaian Level maturitas SPIP LEVEL MATURITAS INTERVAL SKOR 0 Belum Ada Kurang dari 1,0 (0 < skor <1,0) 1 Rintisan 1,0 s/d kurang dari 2,0 (1,0 skor < 2,0) 2 Berkembang 2,0 s/d kurang dari 3,0 (2,0 skor < 3,0) 3 Terdefinisi 3,0 s/d kurang dari 4,0 (3,0 skor < 4,0) 4 Terkelola dan Terukur 4,0 s/d kurang dari 4,5 (4,0 skor < 4,5) 5 Optimum Antara 4,5 s/d 5,0 (4,5 skor 5) 78 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

86 FORMULA Tahapan penilaian: 1) Penilaian pendahuluan Survey persepsi dengan menggunakan kuesioner yang disusun oleh BPKP. 2) Pengujian Bukti Kuesioner lanjutan, wawancara, analisis dokumen, dan observasi yang dilakukan oleh tim assesor dari BPKP. Hasil penilaian dikeluarkan oleh tim asessor dari BPKP. Tabel 3.30 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Level Maturitas SPI Setjen Indikator Baru ,96 148% ,67% Karena indikator baru tahun 2017 maka tidak ada nilai target dan realisasi pada tahun 2016, dan indikator ini belum dilakukan pengukuran, karena frekuensi pengukuran bersifat tahunan dari target tahun 2017 sebesar level 2. Maturitas disusun dalam rangka peningkatan pemahaman dan internalisasi terkait pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian dengan pendekatan manajemen resiko. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good government governance) dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, seluruh Pimpinan Unit Eselon I dan Kepala Satuan Kerja beserta seluruh pegawai wajib menyelenggarakan SPIP secara efektif di lingkungan kerjanya masingmasing dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan dengan menerapkan unsurunsur : a. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang diciptakan dalam suatu unit kerja sehingga akan mempengaruhi efektifitas kinerja unit kerja, oleh sebab itu sebagaimana termasuk pada Permen KP nomor 10 tahun 2016, setiap pimpinan unit kerja dilingkungan kementerian harus menciptakan dan memelihara lingkungan 79 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

87 pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan SPI di lingkungan kerjanya. b. Penilaian Risiko (Risk Assessment) Penilaian risiko dimaksudkan agar setiap satker dapat mengelola setiap risiko dalam pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya yang dapat mengancam visi, misi, tujuan dan sasaran. Penilaian risiko dilaksanakan atas kebijakan dan kegiatan. c. Kegiatan Pengendalian (Control Activities) Untuk mengatasi risiko dan mematikan adanya kepatuhan terhadap arahan pimpinan yang sudah ditetapkan, pimpinan unit kerja wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi unit kerja yang bersangkutan. 1) Rutin: Aspek organisasi, perencanaan, pengelolaan keuangan, akutansi & pelaporan, kerugian negara, kepegawaian, dan kinerja. 2) Berkala: SPI SDM, SPI Penyusunan Anggaran, SPI Pengadaan Barang/Jasa, SPI Barang Milik Negara, SPI Kerugian Negara, SPI Pelaksanaan Anggaran. 3) Berbasis MR: SPI atas Kebijakan dan Kegiatan. d. Informasi dan komunikasi (Information dan Communication) e. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring) Pemantauan rutin, berkala dan berbasis Manajemen Risiko. Indikator Kinerja 23 pimpinan (Dua puluh tiga): Persentase tindak lanjut direktif Direktif Pimpinan adalah arahan pimpinan dalam Rapat Pimpinan, Rapat Terbatas, Sidang Kabinet, dan Rapat Kerja. Pemantauan atas tindaklanjut Direktif pimpinan dilakukan menggunakan Sistem Aplikasi Directive Monitoring System (DMS). Alamat url aplikasi : Arahan pimpinan dan informasi diinput oleh Biro Perencanaan KKP ke DMS dan secara otomatis masuk ke akun DMS Eselon I penanggung jawab arahan 80 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

88 tersebut. Tindaklanjut Eselon I adalah langkah/kegiatan yang dilakukan Eselon I dalam rangka menyelesaikan arahan pimpinan, yang diinput ke dalam sistem DMS. Jangka waktu untuk menindaklanjuti arahan pimpinan adalah 2 minggu setelah arahan diinput ke sistem DMS. Diatas 2 minggu akan dinyatakan jatuh tempo/tidak selesai apabila tidak ditindaklanjuti. Tindak lanjut arahan akan diverifikasi oleh Biro Perencanaan untuk dinyatakan selesai atau Perlu koreksi/proses lebih lanjut. Status tindaklanjut akan ditampilkan pada dashboard sistem DMS, sebagai berikut: Penjelasan status data : contoh: Status arahan setelah diinput disimulasikan sbb: Periode 1 tahun yang dihitung yaitu arahan yang muncul triwulan IV tahun lalu dan triwulan I, II, III berjalan. Dihitung dari Persentase Arahan MKP yang ditindaklanjuti oleh Eselon I dalam status Selesai dibanding total Arahan MKP ke Eselon I. Persentase TDP= As AT x 100% 81 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

89 Keterangan : As AT = Arahan yang telah selesai ditindaklanjuti = Total arahan menteri yang turun ke Eselon 1 (lingkup dipersempit) TDP = Tindak lanjut arahan MKP ke Eselon I Tabel 3.31 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase tindak lanjuti direktif pimpinan lingkup Setjen Indikator Baru ,43 96,43% ,43% Indikator ini terealisasi sebesar 96,43% dari target 100%, sehingga capaian tahun 2017 sebesar 96,43%. Indikator ini merupakan indikator baru pada tahun 2017 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun Tahun 2017 terdapat 28 arahan/direktif pimpinan yang harus ditindaklanjuti, sampai dengan akhir tahun masih terdapat satu arahan yang belum selesai ditindaklanjuti, yaitu arahan menteri kelautan dan perikanan kepada sekretaris jenderal KKP untuk membuat kerjasama dengan PT. Garuda Indonesia untuk mendapatkan potongan harga lebih murah sebesar 15% bagi para pegawai KKP dan keluarganya. Indikator Kinerja 24 (Dua puluh tiga): Jumlah Inovasi Pelayanan Publik KKP lingkup Setjen Inovasi Pelayanan Publik adalah terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, inovasi pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan baru, melainkan pula mencakup satu pendekatan baru bersifat kontekstual baik berupa inovasi pelayanan publik hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi pelayanan publik yang ada. 82 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

90 Capaian dihitung dari jumlah Dokumen Proposal Inovasi Pelayanan Publik yang disusun Setjen, untuk diseleksi dan diajukan ke Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik oleh koordinator Reformasi Birokrasi Aspek Pelayanan Publik KKP. Penyusunan Proposal dan pelaksanaan kompetisi mengacu pada PermenPAN-RB No. 19 tahun 2016 tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemda, BUMN dan BUMD tahun Kategori Inovasi Pelayanan Publik : (1) Tata kelola pemerintahan; (2) Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik ; (3) Perbaikan kesejahteraan sosial dalam penyelesaian masalah-masalah sosial; (4) Pelayanan langsung kepada masyarakat. Kriteria suatu inisiatif inovasi, yaitu: (1) Memberikan perbaikan pelayanan publik; (2) Memberikan manfaat bagi masyarakat; (3)Dapat dan/atau sudah direplikasi (role model); (4) Berkelanjutan; (5) Inovasi sudah dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun. Tabel 3.32 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Jumlah Inovasi Pelayanan Publik KKP lingkup Setjen Indikator Baru % Indikator ini telah tercapai 100% dari target tahun 2017 sebanyak 1 inovasi berupa penyebarluasan informasi terkait KKP beserta kebijakannya melalui media online. Dalam rangka memenuhi sekaligus menjawab tantangan IKU ini, BKSH (mewakili Sekretariat Jenderal KKP) mengajukan sebuah produk yang cukup inovatif untuk penerangan publik yaitu kanal YouTube KKP News ( Kanal ini mulai dibuat dan dilucurkan oleh tim Humas BKSH pada Para pengguna dan pemirsa (viewer) YouTube dapat mengunggah, menonton, dan mengunduh video secara gratis. YouTube sangat cocok bagi yang ingin mencari informasi tentang berita dan kebijakan KKP tanpa harus membaca 83 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

91 artikel sehingga dapat memberikan efek santai dan rileks bagi para pencari informasi tersebut. Para pemirsa kanal YouTube KKP News dapat menyaksikan video setiap waktu, tidak terikat jam tayang dan tidak diinterupsi oleh pesan komersial. Video dalam YouTube dapat disiarkan dan diakses oleh ribuan hingga jutaan pemirsa. Kanal YouTube KKP News berisi video hasil liputan kegiatan menteri KP, pejabat-pejabat eselon I KKP, pejabat-pejabat eselon II KKP, siaran kebijakan KKP dan kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait dengan KKP. Adalah hal yang sangat sulit untuk dipungkiri kalau publik dapat memperoleh keuntungan intangible dari produk layanan informasi kanal YouTube KKP News. Setidaknya ada 2 hal yang merupakan keunggulan informasi kanal YouTube KKP News untuk penerangan publik. Kedua hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Seluruh isi atau konten berita dan liputan dalam kanal YouTube KKP News adalah resmi (official) dipublikasikan oleh KKP setelah disusun dan diolah oleh internal KKP sendiri sehingga setiap produk informasi publik pada kanal YouTube KKP News dipastikan bebas dari bias informasi karena telah melalui supervisi dan pengawasan internal yang ketat oleh pejabat KKP yang berwenang, hingga ke wording beritanya. 2. Oleh karena kanal YouTube KKP News adalah milik KKP yang dikelola oleh pihak internal KKP (yakni tim Humas BKSH) maka kanal YouTube KKP News juga menyediakan produk informasi untuk publik dengan nuansa dan pendekatan yang lebih dalam tentang internal KKP yang kemungkinan besar tidak bisa diperoleh publik dari media massa lainnya atau kurang atau tidak merupakan concern bagi media massa lain. Contohnya adalah video rapat internal KKP, pelantikan pejabat KKP dan lain sebagainya. Untuk jangka panjang, video-video dalam kanal YouTube KKP News diharapkan juga dapat berguna menjadi bahan arsip atau dengan kata lain menjadi bagian dari sejarah nasional RI dalam sektor kelautan dan perikanan. Hal menarik lainnya dari kanal ini adalah oleh karena YouTube merupakan media sosial maka interaksi dapat terjadi antara pemirsa dengan tim Humas BKSH sebagai wakil dari KKP melalui kolom/kotak komentar sehingga aspirasi masyarakat Indonesia dan internasional dapat diserap. Tentunya setiap aspirasi masyarakat dapat berguna sebagai bahan evaluasi atas kebijakan KKP. 84 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

92 Gambar 3.16 Tampilan Kanal Youtube KKP News 16. Sasaran Strategis 16: Terkelolanya Anggaran Pembangunan SETJEN Secara Efisien dan Akuntabel Nilai ini didukung oleh 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu Nilai kinerja anggaran Setjen dan Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Setjen dengan penjelasan capaian sebagai berikut : Indikator Kinerja 25 (Dua puluh lima): Nilai Kinerja Anggaran Setjen Nilai Kinerja anggaran Setjen adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya di lingkup Setjen. Cara menghitung indikator tersebut dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L, yang dimodifikasi dengan hanya menggunakan satu aspek saja, yaitu: Aspek Implementasi (I) Nilai Kinerja aspek implementasi (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x WE) 85 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

93 Bobot Kinerja Aspek Implementasi (WI) sebesar 33,3%, terdiri atas: a. Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7% b. Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi(WK)=18,2%) c. Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5% d. Bobot Efisiensi (WE) =28,6% Pengukuran Aspek Implementasi: Pengukuran Penyerapan Anggaran (P), dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker Pengukuran Konsistensi (K) antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan Pengukuran Pencapaian Keluaran (PK), dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran (contoh terlampir) Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran. Dari hasil monitoring SMART per 27 Februari 2018, nilai kinerja anggaran Sekretariat Jenderal KKP dari masing-masing aspek adalah sebagai berikut: 86 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

94 Gambar 3.17 Nilai kinerja anggaran Setjen KKP per aspek Tahun ,85 97,37 88, , ,91 0 Penyerapan Konsistensi Pencapaian Keluaran Efisiensi Nilai Kinerja Capaian Nilai Maksimal Sumber: SMART Kemenkeu per 27 Februari 2018 (data diolah) Pada diagram batang terlihat anggaran Setjen KKP tahun 2017, dari aspek penyerapan anggaran Setjen KKP mencapai 86,85% dari target 100%, dari aspek konsistensi anggaran KKP mencapai 74,85% dari target 100%, dari aspek capaian keluaran anggaran KKP mencapai 97,37% dari target 100%, dan dari aspek efisiensi anggaran KKP mencapai 12,91% dari target 20%, sehingga nilai kinerja mencapai 88,12 dari target 100%. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah nilai kinerja anggaran Setjen dapat dilihat sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.33 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Nilai kinerja anggaran Setjen 85 88,25 103,8% 85 88,12 103,67% 99,87% 95 92,76% Data Smart 27 Februari Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

95 Indikator nilai kinerja anggaran Sekretariat Jenderal KKP pengukurannya secara triwulanan, target indikator kinerja anggaran Setjen tahun ini dan tahun lalu sama yaitu sebesar 85%. Realisasi tahun 2017 untuk indikator ini sebesar 88,12% sehingga pencapaian tahun 2017 sebesar 103,67%. Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2016 tidak terlalu signifikan perubahannya hanya mengalami penurunan pencapaian 0,13%. Gambar 3.18 Realisasi IKU Nilai Kinerja Anggaran per Eselon II lingkup Setjen Tahun ,00 100,00 80,00 92,72 83,9583,03 76,9 99, , ,85 93,21 95,21 92,63 89,27 88,78 85,89 87,94 86,51 88,45 88,37 81,43 85,01 60,00 51,59 59,91 40,00 36,82 38,99 20,00 0, , ,57 11,22 6,79 3,33 4,79 0,31 1,31 Dekon BSDMA BKSH ROREN ROKEU BHO ROUM PUSDATIN LPUMKP Penyerapan Konsistensi Capaian Keluaran Efisiensi Nilai Kinerja Dari grafik dapat terlihat yang menjadi perhatian adalah Biro Sumber Daya Manusia dan Aparatur yang Nilai Kinerjanya paling kecil dibanding eselon dua lain lingkup Sekretariat Jenderal, nilai kinerja anggarannya kecil dikarenakan penggunaan anggaran yang belum konsisten dan penyerapannya belum maksimal, ini disebabkan oleh kegiatan yang dibintang oleh DJA (kegiatan Golden Hand Shake), tidak dapat dilaksanakan karena regulasi yang belum selesai. 88 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

96 Indikator Kinerja 26 (Dua puluh enam): Persentase Kepatuhan Terhadap SAP Lingkup Setjen Persentase tingkat kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) adalah Angka persentase informasi dalam Laporan Keuangan yang relevan, dapat dipahami, dapat diperbandingkan dan tepat waktu sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 71 Tahun 2010) Teknik menghitung indikator ini yaitu: menghitung tingkat penyesuaian/koreksi atas rekomendasi hasil review Itjen terhadap LK semester I tahun berjalan (dengan batas waktu penyelesaian bulan September) dan LK tahunan/n-1 (dengan batas waktu penyelesaian bulan Februari n+1), baik jumlah kejadian maupun nilai uang Menghitung tingkat penyesuaian/koreksi atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK terhadap LK tahunan/n-1 (dengan batas waktu penyelesaian 7 hari kerja setelah diterimanya CATATAN HASIL PEMERIKSAAN), baik jumlah kejadian maupun nilai uang Bobot jumlah kejadian dengan nilai uang adalah 50%:50%. Prestasi untuk sasaran ini yang indikatornya adalah persentase tingkat kepatuhan terhadap SAP dapat dilihat sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.34 Capaian Indikator Kinerja Perbandingan Capaian Perbandingan Realisasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian dengan Target Capaian dengan Target 2019 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Setjen % % 100% % Persentase tingkat kepatuhan terhadap SAP adalah angka persentase informasi dalam Laporan Keuangan yang relevan, dapat dipahami, dapat diperbandingkan dan tepat waktu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Jadwal penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2017 unaudited lingkup Setjen adalah sebagai berikut : 89 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

97 a. Jadwal upload ADK Satker ke E-Rekon dan LK (open period) tingkat UAPPA Setjen pada Tanggal 8 Februari 2018 sampai 14 Februari 2018 b. Waktu penyusunan dan penyampaian LK (close period) tingkat UAPPA Setjen pada Tanggal 15 Februari 2017 sampai dengan 19 Februari 2018 C. Kinerja Anggaran Secara rinci, alokasi pagu anggaran dan realisasi tahun 2017 (sampai dengan bulan September) sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 3.35 Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2017 lingkup SETJEN No Satuan Kerja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Biro Perencanaan Biro Sumber Daya Manusia Aparatur Biro Hukum dan Organisasi Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Realisasi (%) , , , ,69 5. Biro Keuangan ,78 6. Biro Umum ,21 7. Pusat Data, Statistik dan Informasi ,43 8. LPUMKP ,91 9. Dekonsentrasi ,79 Total ,85 90 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

98 Pada tahun 2017, Sekretariat Jenderal mengelola anggaran sebesar Rp ,-, yang dibagi ke dalam 8 satker pusat, dan termasuk 34 satker di provinsi. Sampai dengan 22 Januari 2018 realisasi penyerapan anggaran Sekretariat Jenderal mencapai Rp ,- atau 86,85 %. 91 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

99 Tabel 3.36 Capaian Output Terhadap Indikator Sekretariat Jenderal Tahun 2017 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output CUSTOMER PERSPECTIVE 1. Terwujdunya Aparatur Sipil Negara KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas 2. Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses 3. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan 1 Indeks Kompetensi dan Integritas KKP 2 Persentase Unit Kerja yang menerapkan sistem Manajemen Pengetahuan yang terstandar 3 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP 4 Nilai AKIP KKP 92 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

100 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output berorientasi pada layanan prima 4. Terkelolanya anggaran 5 Nilai Kinerja Anggaran KKP pembangunan secara efisien 6 Opini atas Laporan Keuangan KKP dan akuntabe 5. Terwujudnya kerja sama internasional yang implementatif dan 7 Persentase dokumen yang diterima/ditindaklanjuti dalam kerangka kerja sama hubungan masyarakat yang efektif 8 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP INTERNAL PERSPECTIVE 6. Tersedianya kebijakan 9 perundangundangan I dok ,00% 93 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

101 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output pembangunan lingkup SETJEN yang partisipasif Indeks efektifitas kebijakan pemerintah lingkup SETJEN perundangundangan II dok ,50% 7. Terselenggaranya 10 Persentase unit kerja penempatan SDM KKP berbasis kompetensi yang mengimplementasika n penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang Layanan Perencanaan dan pengembangan pegawai Dokumen % ada di KKP 8. Terintegrasinya 11 Persentase Teknologi sistem informasi Informasi & KKP Komunikasi (TIK) yang terintegrasi aplikasi dan sistem informasi dok % dibanding total TIK yang ada 94 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

102 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output 9. Terselenggaranya RB KKP sesuai road map RB KKP 12 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah laporan pelaksanaan dan evaluasi RB laporan % program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun penataan organisasi dan analisis jabatan dok ,86% 13 Persentase penyampaian informasi sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum penataan tata laksana di lingkungan KKP dok ,33% (JDIH) KKP 14 Nilai kepuasan pelayanan kerumahtanggaan layanan rumah tangga dok % 95 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

103 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output 10 Terwujudnya 15 Persentase dokumen. Laporan Keuangan yang kesesuaian penyusunan dan perencanaan dan dok % Akuntabel ketepatan waktu penganggaran penyampaian Laporan dokumen Keuangan pelaksanaan dok % anggaran dokumen pelaporan pelaksanaan dok % anggaran 11 Terselenggaranya 16 Persentase jumlah. publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga publikasi program dan kegiatan KKP melalui media dan lembaga stakeholder lainnya Layanan hubungan masyarakat dan komunikasi layanan % yang optimal 96 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

104 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output 12. Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antar lembaga bidang KP 17 Jumlah dokumen kerjasama yang disepakati LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 13 Terwujudnya 18 Indeks kompetensi. Aparatur Sipil dan integritas Negara SETJEN SETJEN yang kompeten, profesional dan berintegritas 14 Tersedianya 19 Persentase unit kerja. manajemen lingkup SETJEN yang pengetahuan menerapkan sistem SETJEN yang manajemen handal dan pengetahuan yang mudah diakses terstandar Layanan kerja sama internasional layanan ,85% Penilaian Kompetensi Pegawai lingkup dok % Biro SDM Aparatur infrastruktur teknologi dok % informasi data statistik dok % 97 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

105 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output 15 Terwujudnya 20 Nilai Kinerja Standart. birokrasi SETJEN yang efektif, Reformasi Birokrasi SETJEN Operasional Prosedur (SOP) dok % efisien dan Satker berorientasi pada 21 Nilai AKIP SETJEN layanan layanan prima pengelolaan dok % kinerja layanan perencanaan dok % umum 22 Nilai maturitas SPIP dokumen lingkup SETJEN pemeriksaan dan dok 3 2,96 98,67% pertanggung jawaban 23 Persentase tindak layanan lanjut direktif pimpinan lingkup SETJEN perencanaan program dan dok % anggaran 98 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

106 Anggaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Output Pagu (Rp) Satuan Output Target Output Realisasi Output Capaian Output 24 Jumlah inovasi pelayanan publik KKP layanan internal dok ,25% lingkup SETJEN 16 Terkelolanya 25 Nilai kinerja anggaran layanan. anggaran pembangunan SETJEN monitoring, evaluasi dan dok % SETJEN secara pelaporan efisien dan 26 Persentase Tingkat Pelayanan akuntabel Kepatuhan terhadap penatausahaan dok % SAP lingkup SETJEN Biro Keuangan 99 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

107 BAB IV PENUTUP Kesimpulan Dari hasil analisis terhadap capaian kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017, beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain bahwa: 1. Secara umum Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Sekretariat Jenderal Tahun 2017 sebesar 100,39% (Kategori Baik) dan lebih tinggi dibanding NPSS Kementerian yang hanya sebesar 98,23%. Dari 16 Sasaran Strategis, terdapat 9 Sasaran Strategis yang nilainya di atas 100% dan 7 Sasaran Strategis masih di bawah 100% yaitu: No Sasaran Strategis Lingkup Sekretariat Jenderal Persentase Capaian Tahun Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional, dan 108,96% berintegritas 2. Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan 93,35% mudah diakses 3. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan 98,98% berorientasi pada layanan prima 4. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan 60,70% akuntabel; dan 5. Terwujudnya kerja sama internasional yang implementatif 120,00% dan hubungan masyarakat yang efektif 6. Tersedianya Kebijakan Pembangunan lingkup Setjen yang Partisipatif 105,32% 7. Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis 95,03% kompetensi 8. Terintegrasinya sistem informasi KKP 111,11% 9. Terselenggaranya RB KKP yang optimal 99,43% 100 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

108 10. Terwujudnya Laporan Keuangan yang Akuntabel 80,00% 11. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi 108,13% dengan media dan lembaga yang optimal 12. Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama 120,00% bidang KP 13. Terwujudnya ASN Setjen yang kompeten, profesional dan 107,91% berintegritas 14. Tersedianya manajemen pengetahuan SETJEN yang 93,48% handal dan mudah diakses 15. Terwujudnya birokrasi Setjen yang efektif, efisien, dan 104,95% berorientasi pada layanan prima. 16. Terkelolanya anggaran pembangunan SETJEN secara efisien dan akuntabel 101,87% 2. Dari 26 (dua puluh enam) Indikator Kinerja Utama Sekretariat Jenderal Tahun 2017, terdapat 17 (tujuh belas) IKU yang capaiannya diatas 100%, dan 9 (sembilan) IKU yang capaiannya dibawah 100% yakni: No Indikator Kinerja Utama Lingkup Persentase Capaian 2017 Sekretariat Jenderal 1. Indeks Kompetensi dan Integritas KKP 108,96% 2. Persentase Unit Kerja yang menerapkan sistem 93,35% Manajemen Pengetahuan yang terstandar 3. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP 98,43% 4. Nilai AKIP KKP 99,52% 5. Nilai Kinerja Anggaran KKP 101,40% 6. Opini atas Laporan Keuangan KKP 20,00% 7. Persentase Dokumen yang diterima/ditindaklanjuti 120,00% dalam kerangka kerjasama 8. Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total 120,00% pemberitaan tentang KKP 9. Indeks Efektifitas Kebijakan Pemerintah lingkup Setjen 105,32% 101 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

109 10. Persentase unit kerja yang mengimplementasikan 95,03% penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP 11. Persentase Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) 111,11% yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada 12. Persentase program dan kegiatan RB yang 90,95% dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun 13. Persentase penyampaian informasi sisten Jaringan 100,00% Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) KKP 14. Nilai Kepuasan Pelayanan Kerumahtanggaan 107,34% 15. Persentase kesesuaian penyusunan dan ketepatan 80,00% waktu penyampaian Laporan Keuangan 16. Persentase jumlah publikasi program dan kegiatan 108,13% KKP melalui media dan lembaga stakeholder lainnya 17. Jumlah dokumen kerjasama yang disepakati 120,00% 18. Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup Setjen 107,91% 19. Persentase unit kerja lingkup SETJEN yang 93,48% menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 20. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi SETJEN 113,76% 21. Nilai AKIP SETJEN 101,28% 22. Level Maturitas SPI Setjen 120,00% 23. Persentase tindak lanjut direktif pimpinan lingkup 82,14% Setjen 24. Jumlah inovasi pelayanan publik KKP lingkup Setjen 100,00% 25. Nilai kinerja anggaran SETJEN 103,73% 26. Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Setjen 100,00% 3. Pada tahun 2017, Sekretariat Jenderal mengelola anggaran sebesar Rp ,-, yang dibagi ke dalam 8 satker pusat, dan termasuk 34 satker di provinsi. Sampai dengan 22 Januari 2018 realisasi anggaran Sekretariat Jenderal mencapai Rp ,- atau 86,85%. Satker 102 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

110 yang perlu ditingkatkan realisasi anggarannya adalah Biro SDMA, dan LPMUKP. No Satuan Kerja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%) 1. Biro Perencanaan ,21 2. Biro Sumber Daya Manusia ,82 Aparatur 3. Biro Hukum dan Organisasi ,69 4. Biro Kerja Sama dan Hubungan ,69 Masyarakat 5. Biro Keuangan ,78 6. Biro Umum ,21 Pusat Data, 7. Statistik dan ,43 Informasi 8. LPUMKP ,91 9. Dekonsentrasi ,79 Total , Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

111 Saran Memperhatikan analisis capaian kinerja sebagaimana diuraikan pada BAB III, serta dalam rangka meningkatkan capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2018, upaya yang akan dilakukan antara lain: 1. Persentase Unit Kerja yang menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang terstandar Perlu peningkatan upaya tindak lanjut yang sudah dilakukan seperti: sosialisasi kepada unit kerja pengguna, pemberian conto-contoh informasi yang dapat disharing, dan meningkatkan partisipasi user yang sudah tergabung. 2. Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP Menindaklanjuti atas hasil monitoring dan evaluasi rencana kerja dalam roadmap, pelibatan seluruh unit kerja dalam reviu roadmap, internalisasi kepada seluruh unit kerja, evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas peta proses bisnisn dan SOP secara berkala, tetap melakukan reviu dan peningkatan pelayanan publik, melakukan inovasi pelayanan. 3. Nilai AKIP KKP Pelaksanaan AKIP di KKP sudah baik, dan harus terus mempertahankan dan meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi pada tahun-tahun mendatang, sehingga target renstra akan tercapai. 4. Opini atas Laporan Keuangan KKP Agar tidak terjadi lagi opini BPK tidak menyatakan pendapat, KKP agar berkomitmen terkait dengan ketepatan penyerahan dokumen pertanggung jawaban kegiatan KKP dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tidak terselesaikan di masa lalu. 5. Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP. Agar implementasi penempatan SDM KKP berbasis kompetensi diterapkan kepada seluruh pegawai. 6. Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai road map RB per tahun. 104 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

112 Dari rencana aksi pada roadmap RB KKP , terdapat rencana aksi pada area akuntabilitas yang belum dilaksanakan, a). Video Conference terkait kinerja di daerah (UPT dan Provinsi) secara periodik, b). PermenKP terkait Pedoman pelaksanaan SAKIP KKP. Menindaklanjuti hal tersebut, pada TA 2017 akan dilakukan video conference memakai aplikasi pada sistem manajemen pengetahuan, penetapan draft pedoman pengelolaan kinerja KKP dengan menambahkan bab pengelolaan kinerja pegawai yang akan di inisiasi oleh Biro Kepegawaian. 7. Persentase Kesesuaian Penyusunan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Penyampaian laporan keuangan diharapkan dapat diserahkan ke Kementerian Keuangan sebelum 15 hari dari target pengumpulan. 8. Persentase Unit Kerja Lingkup Setjen yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar Diharapkan kepada seluruh pejabat dapat mensharing kegiatan dan atau pengetahuan di aplikasi bitrix, sehingga seluruh pegawai KKP mendapatkan ilmu tambahan yang bermafaat dalam kebutuhan organisasi. 9. Persentase tindak lanjuti direktif pimpinan lingkup Setjen Disarankan untuk membuat MOU dengan pihak PT. Garuda Indonesia untuk mendapatkan potongan harga tiket sebesar 15% bagi para pegawai KKP dan keluarganya, sebagaimana yang telah dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia kepada PT. POS Indonesia yang memberikan potongan harga tiket pesawat bagi karyawan PT. POS Indonesia. 105 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017

113 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : a. Mengingat : 1. bahwa dalam rangka mendukung

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA STRATEGIS

DRAFT RENCANA STRATEGIS DRAFT RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2015-2019 1 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii I. PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 2 1. Struktur Organisasi 2 2. Tugas dan Fungsi 3 B. Capaian

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017 A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 3,46 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 0,78 a. Tim Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014 BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.0

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH Sasaran Reformasi Birokrasi Maraknya KKN Buruknya Pelayanan Publik Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja 8 Area Perubahan Bersih dari KKN Pelayanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF Halaman i ii iii iv v vi I. PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi Sekretariat Jenderal 1 B. Organisasi dan

Lebih terperinci

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih,

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016 PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.00 100.00% 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 1.00 100.00% a. Tim

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS - 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS A. KEMAJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai langkah strategis,

Lebih terperinci

Hasil Laporan Evaluasi

Hasil Laporan Evaluasi Hasil Laporan Evaluasi Instansi : Badan Narkotika Nasional Nama Inspektur : IRTAMA BNN Waktu Pengisian : 2015-04-21 14:10 Waktu Pengevaluasian : Tahap : Tahap 3 *) Penilaian Penjelasan Jawaban Nilai Presentase

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Nganjuk. 03 Maret 2017 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. SYAIFUL HEJA, M. H. NIP

KATA PENGANTAR. Nganjuk. 03 Maret 2017 Ketua Pengadilan Agama Nganjuk. Drs. H. SYAIFUL HEJA, M. H. NIP KATA PENGANTAR Sebagai bagian dari implementasi kebijakan nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019, dalam rangka

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017 REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017 DAFTAR ISI LATAR BELAKANG DASAR HUKUM PROGRAM RB REVIEW KEG RB 2015/2016 KEGIATAN RB 2016/2017

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 SEKRETARIAT BKIPM i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017 LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : PENILAIAN A. PROSES (60) I. MANAJEMEN PERUBAHAN (5) 5.00 100.00% 1 Tim Reformasi Birokrasi (1) 1.00 100.00% a.

Lebih terperinci

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka LAPORAN KINERJA Sekretariat

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1140, 2017 KEMEN-DPDTT. Road Map. 2017-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ROAD

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI INSPEKTORAT UTAMA 7 AGUSTUS 2017 OUTLINE 1 2 3 Tujuan, Sasaran, Arah dan Kerangka Kebijakan RB Ukuran Keberhasilan RB Peran Inspektorat dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL 2015 SEKRETARIAT(JENDERAL( KEMENTERIAN(KELAUTAN(DAN(PERIKANAN(RI( Gedung(Mina(Bahari(I(Lt.(3( Jl.(Medan(Merdeka(Timur(No.(16(Jakarta( 10110(Telp/Fax(:(021K3520337(

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) adalah Model

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tim Manajemen Perubahan tahun 2017

Rencana Kerja Tim Manajemen Perubahan tahun 2017 Rencana Kerja Tim Manajemen Perubahan tahun 2017 No 1 Menyusun Rencana Kerja Seluruh tim RB Dokumen Rencana Kerja Tim RB Dokumen Monitoring rencana Kerja Melakukan Monitoring dan Evaluasi berdasarkan rencana

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

3.1 Prestasi Kinerja

3.1 Prestasi Kinerja 3.1 Prestasi Kinerja Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, berdasarkan implementasi balanced scorecard (BSC) dalam manajemen pengelolaan kinerja, pada tahun 2013 Sekretariat Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI

NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI HASIL REVIU LEMBAR KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DIREKTORAT JENDERAL PSDKP S>D BULAN OKTOBER TAHUN PENILAIAN PENJELASAN NAMA/NOMOR BUKTI PENDUKUNG *) BUKTI TAMBAHAN S.D NOVEMBER

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan adanya kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, maka Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Februari 2016 1 A. Penyerderhanaan Nomenklatur Anggaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 1 REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017 2 REFORMASI BIROKRASI PENGERTIAN Upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI 2 MASIH DIWARNAI DENGAN

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN 2015 KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Lebih terperinci

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan i MAMAN HERMAWAN Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Laporan Kinerja Sekretariat BPSDMKP merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien, dan akuntabel, Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit. PP) berpedoman pada dokumen perencanaan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Disampaikan Oleh: ADI SETIADI, SH KEPALA SUB BAGIAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANG BIDANG BINDA MARGA DAN PIW KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1 ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 DASAR HUKUM ARAH KEBIJAKAN 1. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran yang dikelola. Penyusunan laporan

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1430, 2016 KEMEN-DPDTT. Road Map RB 2015-2019. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKANPELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI AZWAR ABUBAKAR Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Disampaikan pada Acara Kunjungan Kerja Menpan-RB di Provinsi Banten 20 Januari 2012

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP), melalui Keputusan Direktur Jenderal P2HP Nomor KEP.70/DJ-P2HP/2010 tanggal 17

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini. - 2 - Pasal 1 Menetapkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 2015 2019. Pasal 2 Road Map Reformasi

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan

LAPORAN KINERJA TA Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan LAPORAN KINERJA TA 2016 Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan TIM PENYUSUN Penasehat Penanggung Jawab Penyusun Kontributor Luthfi Assadad Arif Rahman Hakim Nur Fitriana

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci