Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen. Mohammad Dani, M.T. 2)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen. Mohammad Dani, M.T. 2)"

Transkripsi

1 Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen Delis Permatasari 1) Mohammad Dani, M.T. 2) Mia Rosmiati, S.Si., M.T. 3) 1) 3) Program Studi Teknik Komputer Peminatan Teknik Jaringan Politeknik Telkom Bandung 2) Teknik Elektro Universitas Kebangsaan Bandung ABSTRAK Pengimplementasian sebuah aplikasi cluster merupakan salah satu cara dalam proses pendistribusian data, karena akan berdampak positif dalam peningkatan proses kinerja dan pengembangan sistem untuk pengolahan data tersebut. Semakin berkembangnya dunia teknologi, dimana pertumbuhan data yang sangat cepat dan semakin lama semakin besar. Hal ini memungkinkan suatu strategi khusus untuk menyiasati cara pengolahan data yang besar dengan cepat, akurat dan efisien. Untuk mengatasi permasalahan diatas, Apache Hadoop menerapkan komputasi paralel dengan menggunakan aplikasi terdistribusi, yang dirancang secara efisien mendisitribusikan sejumlah pekerjaan besar dalam mesin cluster. Apache Hadoop menggembangkan beberapa project diantaranya Hadoop Distribution File System (HDFS) dan MapReduce framework untuk menyelesaikan pengolahan data.yang besar berbasis java dan open source. Aplikasi Hadoop juga dapat digunakan untuk menghitung pembobotan dokumen dan menganalisis proses yang sedang berjalan di sistem tersebut. Tujuan proyek akhir ini diharapkan dengan bertambahnya jumlah node dan perubahan parameter dapat meningkatkan kinerja cluster dalam menyelesaikan suatu proses. Kata Kunci : Hadoop, Cluster, MapReduce, HDFS, Komputasi Paralel 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia teknologi, dimana pertumbuhan data yang sangat cepat dan semakin lama semakin besar. Hal ini memungkinkan suatu strategi khusus untuk menyiasati cara pengolahan data yang besar dengan cepat, akurat dan efisien. Pada kenyataanya data yang berkembang di dalam digital-universe. Estimate data elektronik mencapai 0,18 zettabyte pada tahun 2006 dan akan diramalkan pada tahun 2006 dan akan diramalkan tumbuh sepuluh kali lipat mencapai 1,8 zettabyte pada tahun 2011 (White,2009). Tetapi infrastuktur dari sebuah media penyimpanan memiliki kendala terutama dalam kecepatan transfer, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membaca keseluruhan data. Adakalanya aplikasi yang dibuat membutuhkan ko mputer dengan sumber daya yang tinggi sebagai lingkungan yang tinggi sebagai lingkungan implementasi dan biasanya harga untuk komputer dengan sumber daya yang tinggu tidaklah murah, sedangkan untuk komputer dengan spesisfikasi yang tidak terlalu tinggi akan kurang reliable dalam menangani data yang begitu besar (Venner,2009). Dengan demikian, teknologi dalam skala besar yang berhubungan dengan peningkatan kinerja sistem benar-benar di butuhkan. Terinsipirasi oleh Google File System (GFS) dan MapReduce yang dikembangkan oleh Google, Maka Apache Hadoop menerapkan komputasi paralel dengan menggunakan aplikasi terdistribusi, yang dirancang secara efisien mendisitribusikan sejumlah pekerjaan besar dalam mesin cluster. Apache Hadoop mengembangkan beberapa project diantaranya Hadoop Distributed File System (HDFS) dan MapReduce Framework untuk menyelesaikan permasalahan dengan melibatkan data yang besar yang berbasiskan java dan open source. Hadoop Cluster mempunyai kelebihan dari segi ekonomi karena tidak berbayar dan dapat diimplementasikan pada perangkat keras dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi. Berdasarkan pemaparan diatas, proyek akhir ini akan di rancang sistem hadoop cluster untuk melakukan perhitungan pembobotan dokumen sistem dan analasis proses yang sedang berjalan di sistem tersebut. Diharapkan dengan bertambahnya jumlah

2 node dapat meningkatkan kinerja cluster dalam menyelesaikan suatu proses. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana merancang hadoop cluster dengan sistem operasi ubuntu Bagaimana implementasi hadoop cluster pada komputasi dokumen untuk meningkatkan meningkatkan kinerja cluster? 3. Bagaimana implementasi mesin cluster agar dapat dimanfaatkan dan digabungkan satu sama lain sehingga dapat bekerja sama? 4. Apakah penggunaan jumlah node dan perubahan parameter yang bekerja pada sebuah cluster dapat berpengaruh terhadap kinerja sistem. 1.3 Tujuan Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah Sebagai berikut : 1. Membangun hadoop cluster dengan sistem operasi ubuntu Menerapkan Mapreduce dan HDFS sebagai aplikasi terdistribusi untuk meningkatkan kinerja cluster. 3. Menganalis performansi hadoop cluster terhadap pengaruh jumlah node di dalam cluster tersebut. 4. Menguji performansi dari sistem cluster dengan menganalisis pengaruh parameter replikasi, ukuran blok, dan kapasitas task map terhadap pengujian HDFS dan waktu eksekusi mapreduce pada sistem cluster. 1.4 Batasan Masalah Untuk memfokuskan bahasan maka penulis memberikan batasan masalah dalam Proyek Akhir ini seperti berikut: 1. Menggunakan sistem operasi Dalam implementasi menggunakan 3 buah server dan 1 buah client. 3. Dalam implementasi menggunakan suatu file berbentuk dokumen. 4. Bagian dari Hadoop Framework yang digu nakan dalam penelitian hanya MapReduce dan HDFS. 5. Parameter konfigurasi yang diuji yaitu jumlah node, nilai replikasi, ukuran blok, dan kapasitas taskmap. 6. Parameter yang diukur pada pengujian performansi yaitu waktu eksekusi untuk melihat kinerja mapreduce dan nilai throughput untuk pengujian HDFS. 7. Tidak membahas membahas web service dan database. 8. Tidak membahas sistem Security. 9. Tidak membahas Single point of Failure. 2. Dasar Teori 2.1 Cluster Computing Cluster computing adalah suatu system perangkat keras dan perangkat lunak yang menggabungkan dan beberapa komputer dalam suatu jaringan sehingga komputer-komputer tersebut dapat bekerja sama dalam pemrosesan masalah (Rizvi et al., 2010). Cluster computing menawarkan sejumlah manfaat lebih dari kpmputer mainframe, termasuk (Rizvi et al., 2010): 1. Mengurangi biaya yaitu menghemat sumber daya perangkat yang ada 2. Pengolahan power yaitu kekuatan pemrosesan paralel dari cluster 3. Peningkatan jaringan teknologi yaitu pengembangan cluster komputer telah kemajuan besar dalam teknologi yang berhubungan dengan jaringan. 4. Skalabilitas yaitu cluster cluster komputer dapat dengan mudah diperluas sebagai perubahan persyaratan dengan menambahkan node tambahan ke jaringan. 5. Ketersediaan yaitu ketika komputer mainframe gagal, seluruh sistem gagal, operasinya bisa dengan sederhana ditransfer ke node lain dalam cluster ini. 2.2 Apache Hadoop Hadoop adalah framework software berbasis java dan open source yang berfungsi untuk mengolah data yang sangat besar secara terdistribusi dan berjalan di atas cluster yang terdiri atas beberapa komputer yang saling terhubung (White, 2008). Hadoop dapat mengolah data dalam jumlah yang sangat besar hingga petabyte dan dijalankan diatas ribuan komputer. Hadoop framework mengatur segala macam proses detail sedangkan pengembang aplikasi hanya perlu fokus pada aplikasi logiknya. (White, 2009). Hadoop bersifat open source dan berada dibawah bendera Apache Software Foundation. Inti dari hadoop terdiri atas : 1. HDFS (Hadoop Distributed File System) yaitu Data yang terdistribusi. 2. MapReduce yaitu Framework dari aplikasi yang terdistribusi.

3 2.2.1 Hadoop Single Node Hadoop single node untuk sistem ini menggunakan 1 mesin. Mesin tersebut didesain menjadi master tapi tidak bekerja juga sebagai slave. Pada mesin single node semua proses dilakukan dalam 1 mesin. Hadoop terbagi dua layer yaitu layer HDFS yang menjalankan namenode dan datanode sedangkan layer MapReduce yang menjalankan Jobtracker dan Tasktracker. Pada kedua layer ini sangat penting aktif yaitu Namenode dan Jobtracker, karena apabila dua bagian ada yang tidak jalan maka kerja HDFS dan MapReduce tidak bisa dijalankan. Model pemrograman MapReduce membagi proses menjadi dua tahapan, yaitu tahapan Map dan tahapan Reduce. Map merupakan proses yang berjalan secara parallel, sedangkan Reduce merupakan proses penggabungan hasil dari proses map. Gambar 2.4 Proses Mapreduce pada banyak komputer Gambar 2.1 Hadoop Single Node Hadoop Multi Node Haddop multi node menggunakan 2 mesin, 1 untuk mesin cluster den 1 untuk mesin slave. Kedua mesin tersebut dikonfigurasi berupa mesin 2 single. Node yang akan digabung menjadi satu mesin multi node dimana satu mesin akan didesain menjadi master tapi dapat bekerja juga menjadi slave, sednagkan mesin yang lain akan menjadi slave. 1. Proses Map yaitu masternode menerima input, kemudian input tersebut dipecah menjadi beberapa subproblem yang kemudian didistribusikan ke worker nodes. Worker nodes ini akan memproses subproblem yang diterimanya untuk kemudian apabila problem tersebut diselesaikan, maka akan dikembalikan ke masternode. 2. Proses Reduce yaitu masternode menerima jawaban dari semua subproblem dari banyak data nodes, menggabungkan jawaban-jawaban tersebut menjadi satu jawaban besar untuk mendapatkan penyelesaian dari permasalahan utama, keuntungan dari Mapreduce ini adalah proses map dan reduce dapa dijalankan secara terdistribusi. Gambar 2.2 Hadoop Multi Node 2.2 MapReduce MapReduce pertama kali dikenalkan oleh Jeffrey Dean dan Sanjay Ghemawat dari Google,Inc. MapReduce adalah model pemograman terdistribusi yang digunakan untuk melakukan pengolaha data digunakan pengolahan data besar (Ghemawat, 2004). 2.4 Hadoop Distributed File System (HDFS) HDFS adalah filesystem yang berbasis java, yang menyimpan file dalam jumlah besar dan disimpan secara terdistribusi didalam banyak komputer yang saling berhubungan (White, 2008). Pada umumnya data replikasi kedalam 3 node yaitu dua rack yang sama dan satu di rack yang berbeda, hal ini bertujuan untuk menjaga realibility dari HDFS. Sistem file membutuhkan server induk yang dinamakan namenode, berfungsi untuk menyimpan metadata dari dalam yang ada didalam. Data tersebut disimpan di dalam server-server yang dinamakan datanode yang dapat diakses dengan menggunakan protokol HTTP. Datanode ini bisa saling berkomunikasi satu sama lain untuk menjaga konsistensi data dan memastikan proses replikasi data berjalan dengan baik.

4 pasangan intermediate <key, value> dikelompokkan berdasarkan key, tahap ini dinamakan tahap shuffle. Gambar 2.5 Arsitektur HDFS 2.5 TestDFSIO TestDFSIO adalah Aplikasi benchmark hadoop yang berfungsi untuk menguji kinerja I / O dari HDFS. Hal ini dilakukan dengan menggunakan pekerjaan MapReduce sebagai cara yang nyaman untuk membaca atau menulis file secara paralel. Setiap file yang dibaca atau ditulis dalam tugas yang terpisah. TestDFSIO output dari map yang digunakan untuk mengumpulkan statistik yang berkaitan dengan file hanya diproses. 2.6 WordCount ` Wordcount adalah aplikasi benhcmark hadoop yang berfungsi untuk menghitung tingkat kemiripan dari setiap kata dalam sebuah large documents. Wordcount merupakan aplikasi penting MapReduce karena di butuhkan dalam pemetaaan file. 2.7 Cacti Cacti adalah salah satu software yang digunakan untuk keperluan monitoring Cacti menyimpan semua data/informasi yang diperlukan untuk membuat grafik dan mengumpulkannya dengan database MySQL. Untuk menjalankan Cacti, diperlukan software pendukung seperti MySQL, PHP, RRDTool, net-snmp, dan sebuah webserver yang support PHP seperti Apache atau IIS. 2.8 Ubuntu Ubuntu adalah sistem operasi turunan dari distro Linux jenis Debian unstable (sid), Ubuntu merupakan project untuk komunitas, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem operasi beserta dengan paket aplikasinya yang bersifat free dan open source, karena Ubuntu mempunyai prinsip untuk selamanya bersifat gratis (free of charge) dan tidak ada tambahan untuk versi enterprise edition. 3 Analisis Kebutuhan Dan Perancangan 3.1 Identifikasi Kebutuhan Adapun alur perngerjaan sebagai berikut: Start Pengumpulan Dokumentasi Perumusan Masalah Perancangan dan Impelementasi Instalasi Server Konfigurasi Sistem Pengambilan data Analisis Kesimpulan End Gambar 2.6 Proses WordCount dokumen Gambar 3.1 Alur Pengerjaan Operasi wordcount berlangsung dalalm dua tahap Map dan Reduce Pada fase pertama mapper tes ini tokenized dengan kata-kata maka kita membentuk pasangan nilai kunci dengan kata-kata di mana kunci menjadi kata itu sendiri dan nilai '1 ' Pada tahap reduce phase dikelompokkan bersama dan nilai-nilai untuk kunci yang sama ditambahkan. Reduce menghasilkan output pasangan intermediate <key, value>. Sebelum memasuki tahap reduce,

5 3.2 Perancangan Sistem Arsitektur Sistem Adapun arsitektur sistem yang direncanakan dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.2 Arsitektur Sistem Gambar 3.4 Proses kinerja Write pada HDFS Skenario Pengujian MapReduce Berikut adalah skema dari arsitektur sistem yang telah dirancang dalam Proyek Akhir ini: Gambar 3.5 Proses kinerja Read pada HDFS Skenario Pengujian Multi node Cluster Gambar 3.3 Proses kinerja MapReduce Skenario Pengujian HDFS Skenario Pengujian HDFS ini bertujuan untuk meli hat performansi nilai throughput pada Hadoop Distrubuted File System (HDFS) dari sistem cluster. Gambar 3.6 Proses Pengujian Multi Node

6 4 Implementasi dan Pengujian 4.1 Implementasi 1. Pertama melakukan instalasi java pada tiap server dengan perintah: #apt-get install sun-java6-jdk sun-java6- plugin 2. Melakukan instalasi ssh dan rsync sebaagai aplikasi remote server. $apt-get openssh-server $apt-get rsync 3. Menambah alamat ip pada konfigurasi 14. jaringan t pada tiap host dengan perintah 15. $nano /etc/hosts 4. Sebelum melakukan instalasi, download hadoop terlebih dahulu kemudain dapat melakukan Instalasi Hadoop perintah dengan perintah : $ cd /usr/local/ $sudo tar xvf hadoop tar.gz $sudo chown -R padlis:hadoop hadoop Karena hadoop berplatform aplikasi java maka penulis menambahkan konfigurasi pada aplikasi hadoop : $cd /usr/local/hadoop /conf $nano /hadoop-env.sh # The java implementation to use. Required. export JAVA_HOME=/usr/lib/jvm/java-6- sun 6. Kemudian penulis melakukan konfigurasi hadoop untuk merubah parameter dalam memproses dokumen. $ cd /usr/local/hadoop /conf $ nano /core-site.xml $ nano /mapred-site.xml $ nano /hdfs-site.xml 7. Kemudian format node dari file system $cd /usr/local/hadoop $bin/hadoop namenode -format 8. Menjalankan java proses server hadoop $ cd /usr/local/hadoop $ bin/start-dfs.sh $ bin/mapred-dfs.sh 9. Menjalankan aplikasi Mapreduce $ bin/hadoop dfs ls $ bin/hadoop dfs copyfromlocal /home/padlis/wt/256mb /usr/padlis/128 MB/ 10. Kemudian penulis menjalankan wordcount $ bin/hadoop jar hadoop-*-examples.jar wordcount/usr/padlis/256mb /usr/test/wtcount/256r3-output 11. Menjalankan aplikasi TestDFSIO $ hadoop jar $HADOOP_INSTALL/hadoop- *-test.jar TestDFSIO -write -nrfiles 1 - filesize 128 $ hadoop jar $HADOOP_INSTALL/hadoop- *-test.jar TestDFSIO -read -nrfiles 1 - filesize Melakukan instalasi apache2 untuk menggunakan aplikasi monitoring cacti. $apt-get install apache2 $apt-get install cacti 13. Tampilan web interface hadoop Gambar 4.1 Web Interface Namenode Gambar 4.2 Web Interface JobTracker Gambar 4.3 Web Interface Tasktracker 4.2 Hasil Pengujian Pengujian pada Aplikasi WordCount Berikut ini hasil pengujian pada aplikasi wordcount dengan mengukur waktu per second pada proses hadoop tersebut. Berdasarkan skenario pengujian:

7 Tabel 4.1 Hasil Pengujian Wordcount Ukuran data 128 Mb 256 Mb Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Tabel 4.3 Tabel Pengujian TestDFSIO Read Ukuran data 128 Mb 256 MB Pengujian Pengujian MB 256 MB Pengujian Pengujian Write Evaluation Gambar 4.4 Grafik hasil Pengujian Wordcount Dari hasil pengujian secara keseluruhan, bahwa ada perbedaan waktu komputasi pada pengujian 1 sampai pengujian 4. Selisih waktu antara jumlah file 128 MB dan 256 MB menggunakan MapReduce mencapai 3865 sehingga kecepatan komputasi dengan jumlah file yang sangat kecil yang dibutuhkan semakin cepat Pengujian Aplikasi TestDFSIO Tujuan Pengujian untuk menguji perfomansi dari sistem cluster dengan mengubah parameter berdasarkan skenario pengujian. Pengujian mengambil sampel data nilai throughput pada output TestDFSIO. Tabel 4.2 Tabel Pengujian TestDFSIO Write Ukuran data 128 MB 256 MB Pengujian MB, nrfiles MB, nrfiles MB, nrfiles MB, nrfiles 2 Gambar 4.5 Grafik hasil Pengujian proses write pada HDFS Secara keseluruhan Performansi write pada pengujian 1 sampai dengan pengujian 4 dengan ukuran file 128 MB dan 256 MB terlihat mirip satu sama lain. Semakin kecil ukuran file di proses pada skala fisik mendekati kecenderungan yang sama. Semakin kecil data yang akan diproses,semakin besar nilai throughput yang diberikan. Proses write dengan file direplikasi secara logis menghasilkan kinerja lebih lambat. Hal itu disebabkan kenaikan jumlah nilai throughput ketika melakukan proses write dipengaruhi nilai replikasi yang diperkecil. Pengujian Pengujian Pengujian

8 Read evaluation MB, nrfiles MB, nrfiles MB, nrfiles MB, nrfiles Single node Multi node Gambar 4.7 Grafik hasil Perbandingan single node dan multi node Gambar 4.6 Grafik hasil pengujian proses read pada HDFS Pada pengujian 1 sampai pengujian 4 dengan kedua ukuran file 128 MB dan 256 MB terlihat mirip satu sama lain dan proses read lebih cepat daripada proses write. Performansi read file kecil (128 MB) lebih cepat dibandingkan dengan kumpulan data besar (256 MB). Semakin kecil data yang akan diproses, semakin besar nilai throughput yang diberikan. Proses Read dengan file direplikasi menghasilkan kinerja yang lebih cepat. Pada proses read walaupun nilai replikasi 3 membuat jumlah blok lebih banyak namun tidak terjadi perubahan. Hal ini dikarenakan Namenode tidak membutuhkan waktu ekstra untuk memberikan waktiu pada Datanode. Secara Keseluruhan perbedaan waktu komputasi wordcount pada mode single node dan mode distribusi multi node menggunakan MapReduce sangat terlihat karena jumlah inputan yang sangat besar. Performansi multi node lebih cepat di bandingkan dengan single node. Selisih waktu antara mode single node dan mode multi node menggunakan MapReduce mencapai sehingga kecepatan komputasi pada mode multi node yang dibutuhkan semakin cepat Pengujian Monitoring menggunakan Cacti Perbandingan Single node dan Multi node Berikut adalah hasil perbandingan antara Single node dengan multi node dalam proses eksekusi data. Table ini menunjukan bahwa ada perbandingan antara single node dengan multi node. : Tabel 4.4 Perbandingan Single node dan Multi node Gambar 4.8 Monitoring dengan cacti Ukuran data Blok 64 MB 128 MB 256 MB Blok 128 mb 128 MB 256 MB Single Node Multi node Gambar 4.9 Monitoring dengan cacti

9 Kenaikan jumlah node membuat rata2 utilitas CPU meningkat. Peningkatan konsumsi CPU disebabkan oleh beban proses yang dikerjakan CPU. Hal tersebut dikarenakan ketika proses MapReduce belangsung ada CPU mengalokasikan waktu untuk menunggu blok data yang di proses. Karena semakin banyaknya jumlah blok yang saling bertukar antar node sampainya data menjadi lebih lama, BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut adalah kesimpulan dari hasil pengujian sistem yang dibuat pada proyek akhir ini dapat : 1. Dari hasil pengujian single node dan multi node disimpulkan adanya perubahan yang cukup signifikan antara single node dan multi node menggunakan MapReduce mencapai sehingga kecepatan komputasi multi node lebih cepat dibandingkan dengan komputasi single node. 2. Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja i/o hdfs adalah file size dan block size. [5] S.Tanenbaum, A. &. (1995). Distributed Systems Principles and Paradigms. New Jersey: Prentice Hall. [7] Venner, Jason. (2012). Pro Hadoop. United States of America: Apress. [8] White, Tom. (2009). Hadoop: The Definitive Guide. California: 0'Reilly Media, Inc. [9] White, Tom. (2008). HDFS Reability. California: Cloudera Inc. 5.2 Saran Berikut adalah saran yang dapat dilakukan dalam pengembangan selanjutnya yaitu melakukan query pencarian dokumen dengan jumlah data yang sangat besar dan Klusterisasi dokumen yang biasanya memerlukan jumlah sampel data yang sangat banyak Referensi [1] Abdurachman, Zaky. (2011). Single Node Cluster dengan Hadoop. Jakarta Pusat: InfoLinux Media Utama. [2] Apache Hadoop. (2011). Retrieved Februari 10, 2012, from Apache Software Foundation.: [2] Fisher, M. (2003). JDBC(TM), API Tutorial and Reference. California: Sun Microsystem. Inc. Addison Weys. [3] Ghemawat., J. D. (2004). MapReduce: Simplified Data. California: Google, Inc. [4] Komputer., W. (2011). Administrasi Jaringan dengan Linux Ubuntu Yogyakarta: Andi. [5] Rizvi et al. (2010). Distributed Media Player. New Delhi.

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM)

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Irvan Nur Aziz 1, Fitriyani 2, Kemas Rahmat Saleh W 3 Fakultas Informatika, School of Computing,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gantz et al estimasi data elektronik mencapai 0,18 zettabyte pada tahun 2006 dan diramalkan akan mencapai 1,8 zettabyte pada tahun

Lebih terperinci

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Big Data dianggap sebagai solusi untuk pertumbuhan data yang sangat pesat, salah satu aplikasi yang menerapkan hal ini adalah Hadoop. Maka akan dilakukan pengujian terhadap Hadoop untuk membuktikan

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Favian, Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster 21 Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Iqbal Grady Favian Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

KOMPUTASI PEMBOBOTAN DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MAPREDUCE

KOMPUTASI PEMBOBOTAN DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MAPREDUCE KOMPUTASI PEMBOBOTAN DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MAPREDUCE P E N Y U S U N T U G A S A K H I R F I K R I K H A I R U L A B R O R - 5107100610 P E M B I M B I N G WA H Y U S U A D I S. K O M.,

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Map-Reduce dalam Pengolahan Survei dan Sensus

Penggunaan Teknologi Map-Reduce dalam Pengolahan Survei dan Sensus Penggunaan Teknologi Map-Reduce dalam Pengolahan Survei dan Sensus Oleh: Arbi Setiyawan Badan Pusat Statistik merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, keberadaan data telah menjadi unsur yang sangat menentukan dalam dunia bisnis. Pertumbuhan data yang cepat benar-benar mencengangkan. Menurut Eric Schmidt

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Hadoop, Apache, Google, Master Server, Client Server, log. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Hadoop, Apache, Google, Master Server, Client Server, log. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada, maka ukuran data yang diolah juga akan semakin besar. Hadoop adalah salah satu kerangka kerja perangkat lunak untuk server yang menangani data besar.

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM) Tugas Pendahuluan Proyek Akhir DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM) MUHAMMAD HERWINDRA BERLIAN NRP. 2210121025 DOSEN PEMBIMBING: Adnan Rahmat Anom Besari,

Lebih terperinci

Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount

Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount 1 Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount Muhammad Rusyadi-1251531118-Sistem Komputer, Rio Marrowsi-12515311156-Sistem Komputer, dan Hermawan

Lebih terperinci

NIM. M PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

NIM. M PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 NIM. M3111053 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 ABSTRACT DONI BAWONO. M3111053. HADOOP DISTRIBUTED FILE

Lebih terperinci

Modul 1 Instalasi Hadoop

Modul 1 Instalasi Hadoop Modul 1 Instalasi Hadoop Hadoop dapat dijalankan pada mode single node maupun multinode. Untuk dapat menjalankan Hadoop, terlebih dahulu dilakukan instalasi Hadoop pada mesin yang akan digunakan. Pada

Lebih terperinci

Analisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover

Analisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6640 Analisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover

Lebih terperinci

Pengembangan Database Genbank UAI-Bioinformatics Menggunakan Sistem Terdistribusi

Pengembangan Database Genbank UAI-Bioinformatics Menggunakan Sistem Terdistribusi 7 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 2, No. 3, Maret 24 Pengembangan Database Genbank UAI-Bioinformatics Menggunakan Sistem Terdistribusi Ade Jamal, Denny Hermawan, Muhammad Nugraha

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keyword : big data, distribusi, Hadoop, sistem file. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keyword : big data, distribusi, Hadoop, sistem file. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pertumbuhan data ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat di dunia maya. Jenis data, mulai dari data yang berupa teks, gambar atau foto, video hingga

Lebih terperinci

Hadoop Framework. 1. Pengantar

Hadoop Framework. 1. Pengantar Hadoop Framework 1. Pengantar Saat ini, kita hidup di era big data, dimana data yang kita butuhkan untuk bekerja sehari-hari menyebabkan meningkatnya kemampuan pemrosesan dan penyimpanan suatu host tunggal.

Lebih terperinci

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM)

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analysis of text file processing on Hadoop Cluster regard to Random Access Memory (RAM) Capacity

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 Ahmad Makhsun¹, Idris Winarno, SST, M.Kom.² ¹Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, ²Dosen Jurusan Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat jumlah job yang diminta oleh worker node untuk diolah meningkat serta dataset yakni kumpulan data yang berisi atribut serta properti yang dikumpulkan pada suatu

Lebih terperinci

By relying and developing software Opensource or free applications for download like a Hadoop, Sqoop, and the Hive can be formed into a Mapreduce fram

By relying and developing software Opensource or free applications for download like a Hadoop, Sqoop, and the Hive can be formed into a Mapreduce fram Nama : Mochamad Iqbal Saepudin NPM : 50407526 Pembimbing : Dr.Lintang Yuniar Banowosari, SKom, MSc. Implementasi Mapreduce pada Very Large Database System ABSTRAKSI Melihat tingginya angka jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perencanaan Sistem Sistem ini terdiri dari komputer server (dalam hal ini Raspberry berfungsi sebagai server) yang terhubung dengan webcam di mana setiap saat komputer server

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi komputasi dan penggunaannya sebagai mesin pemroses data kini kian pesat dan sudah sangat banyak digunakan. Bagi kebanyakan user, komputer

Lebih terperinci

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A DIAGRAM SITASI PAPER Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan 09011181520024 SK2A PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 The Eucalyptus Open-source Cloud-computing System

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi yang semakin maju ini, banyak komunitas seperti di bidang kedokteran, penelitian, bisnis maupun akademik yang membutuhkan komputasi yang cepat guna

Lebih terperinci

PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE

PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE Kholid Fathoni 1, Isbat Uzzin Nadhori 1,Alfian Jauhar 1 Jurusan Teknik Informatika, PENS - ITS 1 Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia

Lebih terperinci

WEB SERVER LINUX DEBIAN 8.5

WEB SERVER LINUX DEBIAN 8.5 WEB SERVER LINUX DEBIAN 8.5 A. WEB SERVER Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini memuat hasil dan pembahasan yang meliputi implementasi dari perancangan, pengujian dan hasil analisa. Implementasi tersebut meliputi konfigurasi Nginx untuk load

Lebih terperinci

Manfaat Graf dalam Cloud Computing

Manfaat Graf dalam Cloud Computing Manfaat Graf dalam Cloud Computing Heri Fauzan - 13513028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 13513028@std.stei.itb.ac.id

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA VIRTUAL XEN DAN KVM. Andika Firdaus Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang

PERBANDINGAN KINERJA VIRTUAL XEN DAN KVM. Andika Firdaus Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang PERBANDINGAN KINERJA VIRTUAL XEN DAN KVM Andika Firdaus Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak virtualisasi merupakan sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik fisik dari

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. a. Bagaimana perbedaan performansi layanan algoritma FIFO dan algoritma Capacity Scheduling pada sistem Hadoop multi-node cluster.

1. Pendahuluan. a. Bagaimana perbedaan performansi layanan algoritma FIFO dan algoritma Capacity Scheduling pada sistem Hadoop multi-node cluster. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Hadoop merupakan implementasi open-source dari MapReduce yang menggunakan job scheduler sebagai memetakan tugas[8]. MapReduce harus menghindari transmisi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang penting di dalam pemerintahan. Beberapa peran TIK adalah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi

Lebih terperinci

SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE

SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE Murti Retnowo Jurusan Manajemen Informatika, UTY, Yogyakarta e-mail: nowo.yogya@gmail.com ABSTRAK Penelitian dalam pemrosesan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) IKG3D1 PRAKTIKUM SISTEM TERDISTRIBUSI Disusun oleh: PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTASI FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran Semester

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) Processor family: Intel Core i3 processor

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) Processor family: Intel Core i3 processor BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 CPU HP Pro 3500 Microtower PC (D5S76EA) System Processor family: Intel Core i3 processor Processor: Intel Core i3-3240 with Intel HD Graphics 2500

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi yang dibangun baik aplikasi berbasis mobile maupun berbasis desktop. Implementasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi yang dibangun baik aplikasi berbasis mobile maupun berbasis desktop. Implementasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisi tentang implementasi dan evaluasi dalam pengembangan aplikasi yang dibangun baik aplikasi berbasis mobile maupun berbasis desktop. Adapun langkah langkah

Lebih terperinci

Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm. Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop

Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm. Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop Analysis Combination Delay Scheduling and Fair share Scheduling Algorithm with Job

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proses komputasi yang dapat dilakukan oleh komputer telah berkembang dengan pesat. Pada awalnya proses komputasi hanya dapat dilakukan secara sekuensial saja. Sebuah

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN

ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembuatan dibuat dengan menggunakan bahasa Python yang diintegrasikan dengan perangkat YARA. terhubung dengan internet dengan library YARA sehingga proses update

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga memungkinkan kita untuk menghubungkan komputer melalui jaringan. Jaringan komputer cukup berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meluas ini sistem informasi berperan penting untuk menunjang kredibilitas perusahaan dan pengguna jaringan lainnya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kebanyakan program yang ada saat ini merupakan sistem terdistribusi, yaitu suatu sistem yang mendistribusikan informasi yang diprosesnya di antara beberapa komputer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini berbagai komunitas di antaranya akademik, peneliti, bisnis dan industri dihadapkan pada pertambahan kebutuhan komputasi yang semakin besar dan komplek. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisa dan perancangan monitoring tekanan biogas mengunakan Arduino Nano. Pada prinsipnya perancangan dengan sistematika yang baik

Lebih terperinci

Distributed Indexing dengan MapReduce. Arif N

Distributed Indexing dengan MapReduce. Arif N Distributed Indexing dengan MapReduce Arif N Overview Motivation MapReduce Distributed indexing Inverted Index Motivation Seberapa besar sih data yang kita hasilkan? Big Data New York Stock Exchange :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

Gambar Notifikasi via

Gambar Notifikasi via BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Notifikasi Status Perangkat Secara umum notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi monitoring adalah melalui Email dan juga alert atau alarm pada aplikasi

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Penjadwalan untuk pengelolaan Big Data dengan Hadoop

Implementasi Algoritma Penjadwalan untuk pengelolaan Big Data dengan Hadoop OPEN ACCESS ISSN 2460-9056 socj.telkomuniversity.ac.id/indojc Implementasi Algoritma Penjadwalan untuk pengelolaan Big Data dengan Hadoop Sidik Prabowo #1, Maman Abdurohman *2 School of Computing,Telkom

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN NAGIOS DAN UBUNTU TUGAS AKHIR

SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN NAGIOS DAN UBUNTU TUGAS AKHIR SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN NAGIOS DAN UBUNTU TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh : ALLAND

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

Rancang Bangun VoIP Server Berbasis Parallel Computing

Rancang Bangun VoIP Server Berbasis Parallel Computing Rancang Bangun VoIP Server Berbasis Parallel Computing Disampaikan oleh: Noval Yulyar Rachmad NRP : 2208 100 506 Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Achmad Affandi,DEA NIP: 196510141990021001 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

Web Server A. DASAR TEORI

Web Server A. DASAR TEORI Web Server A. DASAR TEORI Web server merupakan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP atau HTTPS atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu situs

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang digunakan sebagai sarana informasi. Untuk dapat menghasilkan fasilitas informasi tersebut,

Lebih terperinci

Network Access/Interface Layer Internet Layer Host-to-Host Transport Layer Application Layer

Network Access/Interface Layer Internet Layer Host-to-Host Transport Layer Application Layer SAMUEL AJI SENA, 0610630097 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 2013 Perancangan dan pembuatan Application Programming Interface Server untuk Arduino Dosen Pembimbing : Adharul

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast.

BAB III PERANCANGAN. Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast. BAB III PERANCANGAN Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast. 3.1. Server Shoutcast Arsitektur perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast digambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengelolaan dokumen suatu perusahaan merupakan unsur dari pengelolaan informasi suatu perusahaan. Dokumen perusahaan sebagai data, catatan, rekaman aktifitas

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan BAB III ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan sistem informasi di berbagai bidang pada masa sekarang telah menuntut semakin tingginya kemampuan suatu sistem informasi antara lain dalam hal keamanan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer baik perangkat lunak maupun keras terasa sangat cepat, dimana kedua aspek tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Tentunya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan layanan jaringan semakin banyak, dikarenakan mempermudah pekerjaan yang dilakukan antar tiap pengguna device. Tiap pengguna device dapat berbagi data, mengirim

Lebih terperinci

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MANAGEMENT RESOURCE DALAM SISTEM GRID COMPUTING PADA LAYANAN INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) MENGGUNAKAN NATIVE HYPERVISOR DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Pengujian 3.1.1. Analisis Pengujian Kompatibilitas Docker Pengujian dilakukan untuk menguji keunggulan Docker dalam hal kompatibilitas. Selain itu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Cubieboard2

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Cubieboard2 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini membahas dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Teori yang digunakan pada skripsi ini adalah Cubieboard 2, Raspberry Pi, web server, Apache web server,

Lebih terperinci

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Basis data merupakan salah satu komponen pembentuk sistem informasi. Antara sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya pun bisa memiliki arsitektur basis

Lebih terperinci

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970 5. FILE SERVICE File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System/DFS) : file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. - File server pertama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur software three tier berkembang pada tahun 1990an untuk mengatasi keterbatasan arsitektur two-tier(client-server). Pada gambar I-1 dapat dilihat bahwa arsitektur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

Kata Kunci : File Log, Java, Mapreduce, Paralel, Linux, Jaringan, Hadoop, Keamanan Aplikasi Web. PENDAHULUAN

Kata Kunci : File Log, Java, Mapreduce, Paralel, Linux, Jaringan, Hadoop, Keamanan Aplikasi Web. PENDAHULUAN Nama : Dito Hario Subandono NPM : 50404205 Pembimbing : Dr. -Ing. Farid Thalib Pembuatan Program Analisis File Log dengan Menggunakan Sistem Mapreduce untuk Mengidentifikasi Serangan Pada Aplikasi Web

Lebih terperinci

ARSITEKTUR TEKNOLOGI WEBSERVER BERBASIS MINI PC DENGAN RASPBERRY PI

ARSITEKTUR TEKNOLOGI WEBSERVER BERBASIS MINI PC DENGAN RASPBERRY PI ARSITEKTUR TEKNOLOGI WEBSERVER BERBASIS MINI PC DENGAN RASPBERRY PI Benni Purnama,SE,M.Kom Jurusan Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Email : bennipurnama@stikom-db.ac.id Abstract Pembangunan

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Di Debian 6

Sistem Monitoring Di Debian 6 Sistem Monitoring Di Debian 6 1. Cacti Untuk menginstal Cacti pastikan di komputer sudah ada Apache web server, interpreter PHP, database MySQL, RRD Tool, dan protokol SNMP. Kalo semuanya sudah ada bisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat kurang maksimal dalam pencarian data seorang pegawai. Sulitnya mencari data pegawai dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian ini meliputi beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, sebagai berikut. Berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Big data merupakan data yang tidak dapat diproses menggunakan alat pengolahan data tradisional karena berukuran sangat besar dan rumit [1]. Pada era digital ini, data

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan memaparkan bagaimana source kernel linux dibangun hingga menjadi sebuah paket binary kernel linux yang berkstensi.deb yang optimal serta membangun jaringan LTSP

Lebih terperinci

Panduan Cara Menggunakan Server VPS

Panduan Cara Menggunakan Server VPS Panduan Cara Menggunakan Server VPS [Document subtitle] Rizki Rinaldi [Course title] DESKRIPSI Nama Tutorial : Panduan Cara Menggunakan Server VPS Tujuan Tutorial : Memberikan panduan langkah demi langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka diambil dari beberapa karya tulis, sebagai berikut : Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No parameter Objek Bahasa interface penulis

Lebih terperinci

Gambar 1. Service terdistribusi

Gambar 1. Service terdistribusi Bab 5. File Service Pendahuluan File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System, disingkat DFS - penulis akan menggunakan kata ini selanjutnya) adalah file sistem yang mendukung sharing files dan resources

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah melakukan analisis dan perancangan untuk sistem backup yang akan dibangun. Maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian terhadap sistem backup.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada April 2010 September 2010 B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

WEB SERVER MODULE & VIRTUAL HOST. Exp : Admin Server Kelas : XII TKJ B. No. Exp : 6 2. Trimans Yogiana

WEB SERVER MODULE & VIRTUAL HOST. Exp : Admin Server Kelas : XII TKJ B. No. Exp : 6 2. Trimans Yogiana Program Studi : TKJ Nama : Rahadian Wahid WEB SERVER MODULE & VIRTUAL HOST Exp : Admin Server Kelas : XII TKJ B No. Exp : 6 Instruktur : 1. Dodi Permana 2. Trimans Yogiana TUJUAN Siswa dapat memahami tentang

Lebih terperinci

INSTALASI WEB SERVER PADA LINUX Oleh Dwi Kurnivan Setiono

INSTALASI WEB SERVER PADA LINUX Oleh Dwi Kurnivan Setiono INSTALASI WEB SERVER PADA LINUX Oleh Dwi Kurnivan Setiono - 04113065 Diasumsikan komputer telah terinstall sistem operasi debian atau turunannya. Untuk membuat suatu web server pada dasarnya aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci