BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih dahulu proses instalasi sistem perangkat lunak yang digunakan. 4.1 Instalasi Sistem a. SecureCRT SecureCRT aplikasi yang digunakan untuk melakukan kendali jarak jauh melalui beberapa macam protokol, diantaranya Raw, Telnet, Rlogin, SSH dan serial. Untuk proses penginstalan SecureCRT cukup dengan double klik pada installer kemudian mengikuti wizard yang ada pada windows. Cara menggunakan Secure CRT sebagai berikut : Pilih File -> connect -> New Session Kemudian pilih jenis koneksi yang akan digunakan. (serial) Pada tab port pilih pada port berapa router terhubung di laptop. Pada laptop klik tombol start-> klik kanan pada computer -> device manager -> Port Pada tab bauda rate pilih > continue Beri nama pada session -> done Klik Connect 23

2 Gambar 4.1 Instalasi SecureCRT b. Jperf Jperf memiliki fungsi yang sama dengan iperf yaitu sebagai traffic generator. Pada Jperf ini mempunyai proses penggunaan yang lebih mudah karena sudah based on GUI tanpa perlu menuliskan perintah yang rumit seperti di Iperf. Jperf yang memiliki fungsi sebagai traffic generator akan mengalirkan sejumlah traffic sesuai dengan yang sudah di atur dari client ke server. Proses instalasi dan penggunaan Jperf sebagai berikut : Download Jperf, kemudian simpan pada direktori C:/ Double klik pada Jperf.bat Pada sisi laptop server pilih Server kemudian pilih protocol UDP. Gambar Jperf server Pada sisi laptop client pilih Client dan masukkan IP server -> pilih protocol UDP dan masukkan BW yang diinginkan Gambar Jperf client 24

3 Gambar 4.2 Instalasi JPERF c. Wireshark Wireshark merupakan sebuah software yang berfungsi sebaga network analyzer atau penganalisa jaringan. Wireshark dapat menangkap paket paket yang lewat di dalam suatu Network Interface Card (NIC). Data yang didapat nantinya akan digunakan untuk mengukur performansi dari sistem VRRP dan parameter QoS. Untuk langkah langkah instalasi dan penggunaan sebagai berikut : Double klik pada installer Wireshark kemudian ikuti petunjuk pada wizard sampai selesai Klik pada Interface kemudian capture. 25

4 Gambar 4.3 Instalasi Wireshark d. Cacti Cacti adalah software untuk keperluan monitoring jaringan yang banyak digunakan saat ini. Cacti memberikan suatu tampilan berbentuk grafik yang mudah untuk dimonitor. Untuk proses instalasi cacti sendiri diperlukan software pendukung seperti MySQL, PHP, RRDTool, net-snmpdan juga Apache atau IIS. Proses instalasi Cacti terlampir pada halaman lampiran. Gambar 4.4 Instalasi Cacti 26

5 4.2 Implementasi Sistem Gambar 4.5 Topologi Implementasi VRRP Gambar 4.5 merupakan topologi utama dalam tugas akhir ini dengan mengimplementasikan teknologi VRRP yang akan diuji pada layanan video streaming. 4.3 Pembahasan Implementasi Sistem Koneksi End to End Proses implementasi koneksi end to end yang sudah selesai dan sukses dapat dibuktikan koneksinya dengan melakukan ping dan trace ke server tujuan maupun sebaliknya ke client seperti berikut : 27

6 Gambar 4.6 Ping dan Trace VRRP Master Backup Mode Announcement Pada gambar 4.7 menunjukkan paket announcement yang dikirimkan oleh router master setiap 1 detik. Gambar 4.7 VRRP Announcement Gambar 4.8 VRRP Ketika Gagal Link Ketika terjadi gagal link, router master ( ) tidak bisa lagi mengirim advertisement message sehingga router Backup mengaktifkan diri yaitu ditandai dengan pengiriman advertisement message oleh router backup ( ). 28

7 Gambar 4.9 Log VRRP Video Streaming Layanan yang akan dilewatkan pada jaringan VRRP ini adalah layanan video streaming menggunakan aplikasi Yawcam yang dapat di download secara gratis di internet. Gambar 4.10 Interface Yawcam JPERF Karena jaringan yang terbentuk mempunyai traffic yang kecil maka digunakan aplikasi traffic generator dalam hal ini Jperf untuk membanjiri jaringan sehingga mampu merepresentasikan jaringan seperti di dunia nyata, juga untuk menguji kehandalan dari VRRP sendiri 29

8 Gambar 4.11 Interface JPERF Cacti Monitoring jaringan yang dilakukan penelitian kali ini menggunakan cacti yang berfungsi menangkap traffic melalui paket SNMP yang nantinya akan disimpan kedalam database dan kemudian dimunculkan dalam bentuk grafik. Berikut hasil implementasi cacti yang berhasil memonitor traffic pada interface router master. Gambar 4.1 Cacti Graph pada router master 30

9 Gambar 4.23 Cacti graph pada router backup ketika terjadi link failure 4.4 Skenario Pengujian Sistem Perancangan skenario pengujian sistem ini bertujuan untuk menguji layanan video streaming pada sistem VRRP serta analisis QoS untuk menilai sejauh mana VRRP dapat berperan untuk menangani permasalahan jaringan, serta akan dibandingkan QoS antara jaringan yang menggunakan skenario VRRP, skenario VRRP dengan kondisi link failure, dan skenario VRRP dengan kondisi link failure - reconnecting Pengukuran Perfomansi Video Streming Pada Jaringan VRRP Gambar 4.3 Skenario 1 Pengukuran Performansi VRRP 31

10 Pada skenario yang pertama akan dilakukan komunikasi video streaming selama 30 detik dengan variasi traffic yang diberikan menggunakan Jperf yakni 0 Mbps, 30 Mbps, 50 Mbps, dan 70 Mbps dan kemudian dilakukan pengujian performansi dengan pengukuran dan perbandingan parameter QoS delay, jitter, throughput, dan packet loss Pengukuran Perfomansi Video Streming Pada Jaringan VRRP (Link Failure) Gambar 4.4 Skenario 2 Pengukuran Performansi VRRP Fail Over Test Pada skenario yang kedua akan dilakukan komunikasi video streaming selama 30 detik dengan variasi traffic yang diberikan menggunakan Jperf yakni 0 Mbps, 30 Mbps, 50 Mbps, dan 70 Mbps. Ketika komunikasi sedang berjalan dilakukan cut over link dengan mencabut koneksi RJ-45 ke arah router Master dan kemudian dianalisa apakah traffic berpindah ke router backup sehingga fail over link dapat direalisasikan. Serta dilakukan pengujian performansi dengan pengukuran dan perbandingan parameter QoS delay, jitter, throughput, dan packet loss. 32

11 4.4.3 Pengukuran Perfomansi Video Streming Pada Jaringan VRRP (Link Failure - Reconnecting) Gambar 4.5 VRRP Link Failure Reconnecting Pada skenario yang ketiga akan dilakukan komunikasi video streaming selama 30 detik dengan variasi traffic yang diberikan menggunakan Jperf yakni 0 Mbps, 30 Mbps, 50 Mbps, dan 70 Mbps. Ketika komunikasi sedang berjalan dilakukan cut over link dengan mencabut koneksi RJ-45 ke arah router Master dan kemudian dianalisa apakah traffic berpindah ke router backup sehingga fail over link dapat direalisasikan. Kemudian setelah beberapa saat koneksi interface RJ-45 di normalkan kembali seperti semula dan dianalisa juga apakah traffic kembali normal melewati router master. Serta dilakukan pengujian performansi dengan pengukuran dan perbandingan parameter QoS delay, jitter, throughput, dan packet loss. 33

12 4.5 Analisis Hasil Pengujian Dari beberapa pengujian yang telah dilakukan kemudian didapatkan hasil yang sudah diolah dan kemudian hasil nya dianalisis pada bab ini Delay Menurut Almes, G. Kalidindi, S. Zekauskas, M (1991) Delay adalah waktu tunda saat paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik lain yang menjadi tujuannya. Delay diperoleh dari selisih waktu kirim antara satu paket TCP dengan paket lainnya. a. Tujuan Pengukuran Tujuan pengukuran ini untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan paket yang dikirim dan sampai di sisi penerima. Pengukuran ini juga bertujuan untuk mengetahui efek dari ditambahkannya beban traffic terhadap jaringan VRRP. a. Sistematika Pengukuran Melakukan komunikasi video streaming selama 30 detik dengan menggunakan beberapa background traffic yaitu 0 Mbps, 30 Mbps, 50 Mbps, 70 Mbps. Dilakukan juga pemutusan koneksi dengan mencabut interface di router master untuk skenario 2, dan re-connecting jaringan dengan memasang kembali interface RJ-45 di router master untuk skenario 3. Pengambilan data pada masing masing background traffic dilakukan sebanyak 20 kali lalu di rata-ratakan hasilnya. 34

13 b. Hasil Pengukuran Setelah pengambilan data selesai dilakukan dan di rata-ratakan hasilnya kemudian didapatkan hasil nilai delay untuk skenario 1 - VRRP diambil pada tabel 1 4 (lampiran 1), skenario 2 - VRRP link failure diambil pada tabel 5 8 (lampiran 1), skenario 3 VRRP link failure reconnecting diambil pada tabel 9 12 (lampiran 1) ditampilkan pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Rata rata delay Delay Skenario 0 MBPS 30 MBPS 50 MBPS 70 MBPS Keterangan Skenario 1 - VRRP berdasarkan standar TIPHON Skenario 2 - VRRP Link berdasarkan Failure standar TIPHON Skenario 3 - Link Failure - Reconnecting berdasarkan standar TIPHON Dari data tabel 4.1 rata rata delay kemudian hasilnya di konversi menjadi grafik seperti gambar 4.17 berikut : 35

14 Gambar 4.6 Pengukuran Performansi Delay c. Analisis Hasil Pengukuran Pada hasil pengukuran gambar 4.17 diatas, terlihat untuk delay terbaik yaitu pada skenario 1 - jaringan VRRP di setiap background traffic. Pada skenario ini delay terlihat paling kecil karena tidak ada proses down time didalam nya. Berbeda hal nya dengan status delay pada skenario 3 link failure - reconnecting, pada skenario ini delay terlihat meningkat lebih signifikan dikarenakan adanya proses perpindahan traffic dari router master ke router backup dan sebaliknya dengan nilai delay paling besar ms yang masih memenuhi standar dari TIPHON dengan nilai sangat bagus dibawah 150ms. Delay pada skenario 2, tidak terlalu meningkat dengan signifikan dibandingkan dengan skenario 3 karena traffic berpindah dengan baik ketika terjadinya link failure. Dengan demikian dapat disimpulkan bertambahnya beban traffic maka bertambah pula nilai delay. Pada pengambilan nilai delay ini, nilai yang didapatkan masih dalam range yang dapat diterima dari standar yang ada Jitter Menurut Demichelis, C (2002) Jitter adalah variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, 36

15 dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan. a. Tujuan Pengukuran Dilakukan pengukuran untuk mengetahui variasi delay yang terjadi serta apakah semakin besar beban traffic yang diberikan akan berpengaruh juga pada kualitas jitter. b. Sistematika Pengukuran Melakukan komunikasi video streaming selama 30 detik dengan menggunakan beberapa background traffic yaitu 0 Mbps, 30 Mbps, 50 Mbps, 70 Mbps. Dilakukan juga pemutusan koneksi dengan mencabut interface di router master untuk Skenario 2, dan re-connecting jaringan dengan memasang kembali interface RJ-45 di router master untuk skenario 3. Pengambilan data pada masing masing background traffic dilakukan sebanyak 20 kali lalu di rata-ratakan hasilnya c. Hasil Pengukuran Setelah pengambilan data selesai dilakukan dan di rata-ratakan hasilnya kemudian didapatkan hasil nilai jitter untuk skenario 1 - VRRP diambil pada tabel 1 4 (lampiran 1), skenario 2 - VRRP link failure diambil pada tabel 5 8 (lampiran 1), skenario 3 VRRP link failure reconnecting diambil pada tabel 9 12 (lampiran) 1 ditampilkan pada tabel 4.2 sebagai berikut : 37

16 Tabel 4.2 Rata rata jitter Jitter Skenario 0 MBPS 30 MBPS 50 MBPS 70 MBPS Keterangan Skenario 1 - VRRP berdasarkan standar TIPHON Skenario 2 - VRRP Link Failure berdasarkan standar TIPHON berdasarkan Skenario 3 - Link Failure standar Reconnecting TIPHON Dari data tabel 4.2 rata rata jitter kemudian hasilnya di konversi menjadi grafik seperti gambar 4.18 berikut : Gambar 4.18 Pengukuran Performansi Jitter d. Analisis Hasil Pengukuran Parameter jitter digunakan untuk mengukur kestabilan jaringan. Dari hasil pengukuran yang dilakukan pada tiap-tiap skenario terlihat bahwa delay meningkat sesuai dengan beban traffic yang diberikan. Semakin besar beban traffic yang diberikan maka nilai jitter juga semakin besar pula. Pada VRRP jitter semakin bervariasi karena traffic 38

17 menjadi lebih padat oleh paket advertisement yang dikirimkan setiap 1 detik sekali pada link yang sama. Seperti hal nya nilai delay, nilai jitter paling tinggi pada gambar 4.16 didapatkan oleh skenario 3 yang dipengaruhi interupsi pada jaringan VRRP dengan nilai ms pada variasi traffic 70 Mbps yang masih memenuhi standar dari TIPHON dengan nilai bagus dibawah 75ms. Sedangkan pada skenario ke 2 nilai terbesar didapatkan juga oleh variasi traffic 70 Mbps dengan nilai ms dan nilai paling kecil oleh variasi traffic 0 mbps dengan nilai ms. Hal ini dikarenakan pemberian nilai beban variasi traffic sangat berpengaruh pada nilai parameter jitter sehinggi semakin besar variasi traffic yang diberikan semakin besar juga nilai jitter yang dikeluarkan. Nilai yang diperoleh pada skenario 2 ini masih dalam range bagus dengan standar dibawah 75 ms. Pada skenario 1 nilai parameter QoS jitter yang dihasilkan tidak terlalu besar dengan nilai terendah pada variasi traffic 0 mbps yaitu ms dan nilai tertinggi didapatkan oleh variasi traffic 70 mbps yaitu ms. Hal ini dikarenakan tidak terjadinya interupsi pada sistem ini sehingga variasi delay yang terjadi dari laptop client menuju laptop server tidak terlalu besar Throughput Menurut Bradner, S (1999) Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang diterima oleh suatu suatu node dalam selang waktu pengamatan tertentu. Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang melakukan koneksi. Satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu bps. a. Tujuan Pengukuran Tujuan pengukuran untuk throughput ini untuk mengetahuik kehandalan paket sampai di tujuan. 39

18 b. Sistematika pengukuran Melakukan komunikasi video streaming selama 30 detik dengan menggunakan beberapa background traffic yaitu 0 Mbps, 30 Mbps, 50 Mbps, 70 Mbps. Dilakukan juga pemutusan koneksi dengan mencabut interface di router master untuk Skenario 2, dan re-connecting jaringan dengan memasang kembali interface RJ-45 di router master untuk skenario 3. Pengambilan data pada masing masing background traffic dilakukan sebanyak 20 kali lalu di rata-ratakan hasilnya. c. Hasil Pengukuran Setelah pengambilan data selesai dilakukan dan di rata-ratakan hasilnya kemudian didapatkan hasil nilai throughput untuk skenario 1 - VRRP diambil pada tabel 1 4 (lampiran 1), skenario 2 - VRRP link failure diambil pada tabel 5 8 (lampiran 1), skenario 3 VRRP link failure reconnecting diambil pada tabel 9 12 (lampiran 1) ditampilkan pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Rata rata throughput Throughput Skenario 0 MBPS 30 MBPS 50 MBPS 70 MBPS Skenario 1 - VRRP Skenario 2 - VRRP Link Failure Skenario 3 - Link Failure - Reconnecting Dari data tabel 4.3 rata rata throughput kemudian hasilnya di konversi menjadi grafik seperti gambar 4.19 berikut : 40

19 Gambar 4.19 Pengukuran Performansi Throughput d. Analisis Hasil Pengukuran Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa semakin besar beban traffic yang diberikan, maka nilai throughput semakin menurun yang diterima oleh sisi client. Nilai throughput terbaik diperoleh oleh skenario 1 dengan nilai Mbps pada variasi traffic 0 Mbps dan nilai terendah di peroleh dengan nilai Mbps pada variasi traffic 70 Mbps. Pada skenario 2 nilai throughput terbaik juga di peroleh variasi traffic 0 Mbps dengan nilai Mbps dan paling rendah didapatkan oleh variasi traffic 70 Mbps dengan nilai Mbps. Sedangkan nilai throughput terbaik di skenario 3 di peroleh pada variasi traffic 0 Mbps dengan nilai Mbps dan nilai terendah pada variasi traffic Mbps. Nilai terbaik dari ketiga skenario tersebut dimiliki oleh skenario 1 karena tidak mendapatkan interupsi pada jaringan nya, berbeda dengan skenario 2 dan 3 yang nilai throughput nya cenderung lebih tinggi dikarenakan adanya proses down time. Serta dapat disimpulkan bahwa semakin besar variasi 41

20 traffic yang diberikan maka akan semakin kecil nilai throughput yang diperoleh Packet Loss Menurut Almes, G. Kalidindi, S. Zekauskas, M (1999) Packet loss adalah data yang hilang pada saat pengiriman paket data. Satuan yang dipakai adalah persen (%). a. Tujuan Pengukuran Tujuan pengukuran Packet Loss adalah untuk mengetahui seberapa handal teknologi yang dipakai dalam menjaga sebuah paket untuk diteruskan. b. Sistematika Pengukuran Melakukan komunikasi video streaming selama 30 detik dengan menggunakan beberapa background traffic yaitu 0 Mbps, 30 Mbps, 50 Mbps, 70 Mbps. Dilakukan juga pemutusan koneksi dengan mencabut interface di router Master untuk Skenario 2, dan re-connecting jaringan dengan memasang kembali interface RJ-45 di router Master untuk skenario 3. Pengambilan data pada masing masing background traffic dilakukan sebanyak 20 kali lalu di rata-ratakan hasilnya. c. Hasil Pengukuran Setelah pengambilan data selesai dilakukan dan di rataratakan hasilnya kemudian didapatkan hasil nilai packet loss untuk skenario 1 - VRRP diambil pada tabel 1 4 (lampiran 1), skenario 2 - VRRP link failure diambil pada tabel 5 8 (lampiran 1), skenario 3 VRRP link failure reconnecting diambil pada tabel 9 12 (lampiran 1) ditampilkan pada tabel 4.4 sebagai berikut : 42

21 Tabel 4.4 Rata rata packet loss Packet loss Skenario O MBPS 30 MBPS 50 MBPS 70 MBPS Skenario 1 - VRRP Skenario 2 - VRRP Link Failure Skenario 3 - Link Failure - Reconnecting Keterangan berdasarkan standar TIPHON berdasarkan standar TIPHON berdasarkan standar TIPHON Dari data tabel 4.4 rata rata jitter kemudian hasilnya di konversi menjadi grafik seperti gambar 4.20 berikut : Gambar 4. 7 Pengukuran Performansi Packet Loss 43

22 d. Analisis Hasil Pengukuran Dari hasil pengukuran ditemukan bahwa packet loss paling besar terjadi pada skenario 3 yaitu skenario VRRP link failure Reconnecting. Hal ini dikarenakan terjadinya perpindahan route dari router Master ke router backup ketika terjadi gagal link dan ketika router master aktif kembali, route akan berpindah kembali ke router master dari router backup dengan nilai 12.2 % pada variasi traffic 70 Mbps yang dalam standar TIPHON nilai tersebut masih dalam kategori sedang dan dapat diterima. Sedangkan nilai packet loss terkecil pada skenario 3 didapatkan oleh variasi traffic 0 Mbps dengan nilai 9.6 %. Pada skenario 1 nilai packet loss terbesar dimiliki oleh variasi traffic 70 Mbps dengan nilai 0.5 % dan nilai packet loss terendah dimiliki oleh variasi traffic 0 Mbps dengan nilai 0%. Nilai packet loss terbesar pada skenario 2 dimiliki oleh variasi traffic 70 Mbps dengan nilai 10 % dan terendah dimiliki oleh variasi traffic 0 Mbps dengan nilai 4.3 %. Dapat disimpulkan pada nilai parameter packet loss dipengaruhi oleh beban traffic yang diberikan. Semakin besar traffic yang diberikan maka akan semakin besar juga nilai parameter packet loss nya. 44

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM Pada bab ini membahas mengenai hasil dan kinerja sistem yang telah dirancang sebelumnya yaitu meliputi delay, jitter, packet loss, Throughput dari masing masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 149 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah implementasi yang dilakukan pada rancangan jaringan pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Pada bab ini juga akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan manusia makin bertambah seiring berjalannya waktu. Waktu atau efisiensi sangat dibutuhkan untuk kelancaran dalam kehidupan sehari-hari terutama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Pengujian dan pengamatan yang dilakukan penulis merupakan pengujian dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara keseluruhan yang telah

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN SISTEM

Bab III PERANCANGAN SISTEM Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET Vina Rifiani 1, M. Zen Samsono Hadi 2, Haryadi Amran Darwito 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Proses perancangan dan implementasi Host Stanby Router Protocol dan Gateway Load Balancing Protocol pada layanan VoIP ini akan lebih mudah dikerjakan jika dituangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan pendahuluan dari seluruh isi buku laporan tugas akhir. Adapun pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penyelesaian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) berkembang dengan pesat seiring berkembangnya juga kebutuhan akan komunikasi. Di dalam jaringan VoIP dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada

BAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan

Lebih terperinci

Nama Penulis

Nama Penulis ANALII DELAY JITTER, THROUGHPUT, DAN PAKET LOT MENGGUNAKAN IPERF3 Nama Penulis Agusriandi595@gmail.com http://kpmmjogja.com Lisensi Dokumen: eluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Layanan data kini menjadi sumber keuntungan terbesar penyedia layanan komunikasi di Indonesia. Hal ini ditandai dengan tingginya pengguna internet menurut Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN IPTV DENGAN ROUTING BERBASIS LINK-STATE

TUGAS AKHIR. ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN IPTV DENGAN ROUTING BERBASIS LINK-STATE TUGAS AKHIR ANALISA QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN IPTV DENGAN ROUTING BERBASIS LINK-STATE Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 VRRP Virtual Router Redundancy Protocol (VRRP) adalah protocol yang dikembangkan oleh IEEE ini memiliki tujuan yang sama yaitu REDUNDANCY. Fungsi VRRP itu sendiri adalah menyediakan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

Windows Groups. Tunnel Type

Windows Groups. Tunnel Type 122 Windows Groups Berikan hak kepada kepada group engineer untuk melakukan otentikasi ke RADIUS server. Gambar 4.38 Windows Groups Tunnel Type Menentukan jenis-jenis tunnel yang akan diterima oleh RADIUS

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data mempunyai peranan yang sangat penting bagi orang yang setiap harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar melalui media jaringan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport

HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik Komposisi Protokol Transport Analisis Kinerja Analisis kinerja dilakukan berdasarkan nilai-nilai dari parameter kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Parameter kinerja memberikan gambaran kinerja sistem, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini membahas cara pengujian dari pengaturan bandwidth pada setiap teknik antrian sistem operasi, dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah GNU/linux dan FreeBSD,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS 802.11a, 802.11b, dan 802.11g Subbakhtiar Rizqi Email : tiar.dinus.09@gmail.com ABSTRAK Teknologi Jaringan Komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi dan informasi, peran video menjadi hal yang sangat penting. Video tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja, namun dengan jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Pada bab ini berisi langkah lengkap tentang bagaimana menginstal aplikasi wireshark pada OS Windows dan dapat dibaca pada subbab selanjutnya. Untuk menggunakan aplikasi Wireshark

Lebih terperinci

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VRRPV3 (VIRTUAL ROUTER REDUNDANCY PROTOCOL VERSION3) PADA JARINGAN INTERVLAN (INTERVIRTUAL LAN) UNTUK LAYANAN VOIP Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah-langkah perancangan dan implementasi dari tugas akhir ini yang meliputi skenario dan juga instalasi serta konfigurasi komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Voice Over Internet Protocol (VoIP) untuk saat ini menjadikan teknologi alternatif dalam berkomunikasi melalui internet, baik berupa audio streaming maupun

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN

PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN PRAKTIKUM 14 ANALISA QoS JARINGAN I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep QoS. 2. Mahasiswa mampu menganalisa QoS pada suatu system jaringan II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Beberapa komputer yang berfungsi

Lebih terperinci

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN 4.1 Pengujian Coverage Jaringan WLAN Pengujian Coverage WLAN menggunakan 2 cara, yaitu: a. Pengujian dengan deteksi sinyal WLAN di desktop computer, Seperti terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer membantu semua aspek kehidupan manusia. Contoh nyata dari kemajuan teknologi komputer adalah perkembangan teknologi nirkabel (wireless)

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer saat ini semakin banyak digunakan oleh orang, terlebih kebutuhan akan akses jaringan nirkabel. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah salah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah pengujian IPv4 dan transisi IPv4 ke ipv6 yang masing-masing melalui corenetwork MPLS IPv4. Hasil penelitian didapatkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Topologi Jaringan Dilakukan test bed terhadap 3 macam jaringan, yaitu IPv4 tanpa MPLS, IPv4 dengan MPLS dan IPv6 dengan MPLS. Jaringan test bed yang digunakan merupakan simulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, jaringan telepon yang membawa sinyal-sinyal suara sudah mulai banyak menjangkau masyarakat.dengan infrastruktur yang semakin murah pembangunannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi traffic monitoring dan SMS server. Terdiri dari Sierra Aircard 875

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi traffic monitoring dan SMS server. Terdiri dari Sierra Aircard 875 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Persiapan Awal 4.1.1 Instalasi Program Yang Digunakan Berikut adalah gambaran cara penginstalan program yang akan digunakan untuk menjalankan aplikasi traffic monitoring

Lebih terperinci

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Materi I Monitoring Jaringan Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Monitoring performance dari jaringan Mengetahui status (up/down) service dari host yang kita monitor secara realtime dengan system alert/alarm

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah congestion sering ditemukan dalam proses jalur data pada internet, yang pada umumnya diartikan sebagai proses terjadinya perlambatan atau kemacetan. Perlambatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1.Implementasi Sistem Implementasi sistem e-learning yang terintegrasi dengan HOA merupakan sistem yang berbasis client-server, meliputi perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI RESOURCE RESERVATION PROTOCOL (RSVP) UNTUK VIDEO ON DEMAND STREAMING TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Kondisi Jaringan UIN SUSKA RIAU UIN Suska memeliki areal yang cukup luas karena memilki banyak gedung sehingga penghubung komunikasi antar gedung tersebut cukup kompleks.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ANALISA PERBANDINGAN QOS (QUALITY OF SERVICE) VOIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DAN RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci