Penggunaan Teknologi Map-Reduce dalam Pengolahan Survei dan Sensus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penggunaan Teknologi Map-Reduce dalam Pengolahan Survei dan Sensus"

Transkripsi

1 Penggunaan Teknologi Map-Reduce dalam Pengolahan Survei dan Sensus Oleh: Arbi Setiyawan Badan Pusat Statistik merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai tugas menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder. Pengolahan hasil sensus dan survey, yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, merupakan proses penting dalam menyediakan kebutuhan data tersebut. Proses pengolahan data dilakukan secara ketat untuk menghasilkan data yang akurat dan berkualitas. Badan Pusat Statistik menghabiskan waktu yang relatif lama dalam melakukan pengolahan hasil sensus hingga dapat dipublikasikan kepada pemerintah dan masyarakat. Data Sensus mengandung variabel yang banyak dan mempunyai ukuran yang besar. Salah satunya adalah data Sensus Penduduk. Data Sensus Penduduk terdiri dari keterangan individu dan keterangan rumah tangga. Dalam hal pengolahan data, data yang besar ini menjadi masalah tersendiri bagi Badan Pusat Statistik. Saat ini kinerja pengolahan data sensus masih rendah. Dalam prakteknya, sering terjadi kegagalan dalam proses pengolahan data yang dikarenakan adanya bottleneck pada Relational Database Management System (RDBMS) maupun program paket analisis statistik. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim pengolah memecah data menjadi satuan wilayah lebih kecil, misalkan data dibagi per propinsi. Beberapa propinsi yang mempunyai jumlah penduduk besar, data sensus harus dibagi lagi dalam satuan wilayah lebih kecil. Hal ini menjadikan rawan terjaminnya integritas data. Selain itu juga menyebabkan pengolahan data menjadi lebih kompleks, hingga akhirnya membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pengolahan data. Kerja keras, waktu yang lama dan kompleksitas dalam mengolah data sensus ini akan bisa dikurangi dengan menerapkan teknologi yang bisa melakukan proses pengolahan diatas secara otomatis. Untuk melakukan proses ini, Badan Pusat Statistik memandang perlu dan membutuhkan teknologi distributed computing yang dapat melakukan proses pengolahan data yang besar secara terdistribusi dengan otomatis. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk melakukan proses pengolahan data sensus adalah menggunakan Hadoop. Hadoop menjadi sebuah pilihan alternatif dalam mengolah data sensus karena merupakan perangkat open source yang handal, terukur dan menerapkan komputasi terdistribusi [3]. Beberapa tahun ini, Hadoop yang merupakan sebuah model pemrograman yang sederhana dari distributed parallel computing, menjadi sangat populer untuk mengolah data set yang besar [13]. Hadoop yang merupakan implementasi open- source dari Google-MapReduce memberikan banyak keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan parallel databases [7]. Sudah banyak perusahaan yang berhasil dalam mengembangkan perusahaannya melalui penggunaan Hadoop [12][13]. Hal ini menjadi peluang bagi Badan Pusat Statistik untuk mengelola data dalam rangka mengembangkan diri dan memperoleh kemudahan dalam mengolah data sensus. Namun, sebelum menggunakan secara total teknologi ini, perlu dilakukan sebuah kajian terhadap Hadoop agar dapat diketahui kinerjanya dalam pengolahan data sensus.

2 BEBERAPA TEORI MAP-REDUCE Hadoop Apache Hadoop adalah sebuah perangkat lunak open source yang memungkinkan pemrosesan data set yang besar secara terdistribusi dalam cluster server. Hadoop dirancang untuk dapat bekerja pada server tunggal hingga banyak server, dengan toleransi kesalahan yang sangat tinggi [14][3]. Hadoop mendukung pembuatan software open-source yang menyediakan sebuah framework untuk membangun aplikasi distributed computing dengan skalabilitas yang tinggi. Programmer tidak perlu mengetahui detail pengolahan data, karena Hadoop menangani detail dari pengolahan data tersebut. Programmer hanya fokus pada logika aplikasi [8]. Apache Hadoop mempunyai dua komponen utama, yaitu: MapReduce Framework yang membagi pekerjaan kepada node-node dalam hadoop cluster. HDFS HDFS, singkatan dari Hadoop Distributed Filesystem, merupakan sebuah file sistem untuk menyimpan file yang besar dengan membagi-bagi dalam jumlah banyak dan disimpan secara terdistribusi didalam banyak komputer/node yang saling berhubungan. Hadoop memperkirakan adanya kegagalan dalam sebuah node. Untuk itu data akan direplikasi dalam beberapa node (umumnya ke dalam 3 node), hal ini bertujuan untuk menjaga realibility dari HDFS. Filesystem ini membutuhkan server induk yang dinamakan namenode. Namenode berfungsi untuk menyimpan metadata dari data yang ada didalam HDFS. [11] MapReduce Bagian pertama dari Hadoop adalah MapReduce. MapReduce merupakan sebuah model programming untuk pengolahan data [14]. MapReduce dibangun dengan konsep divide and conquer, dengan cara membagi pekerjaan yang besar menjadi bagian-bagian kecil dan memprosesnya secara paralel [12]. MapReduce dapat menangani semua detail dari komputasi paralel, distribusi data dan penanganan kegagalan secara otomatis [13]. MapReduce mempunyai dua bagian utama, yaitu: a) Map Map akan membaca data dari sekumpulan record pada sebuah input file, kemudian menjalankan filtering dan transformasi, dan memberikan output berupa sekumpulan intermediate records kedalam bentuk pasangan key/value [2]. Setelah itu pasangan key/value pada intermediate records dikirimkan ke fungi Reduce [15]. b) Reduce Fungsi Reduce bertugas menerima sekumpulan key/value, dan menggabungkan beberapa value untuk sebuah key menjadi ringkasan value [15]. HDFS

3 Bagian kedua dari Hadoop adalah HDFS. HDFS kependekan dari Hadoop Distributed Filesystem. HDFS dibangun untuk mendukung throughput yang tinggi, membaca dan menulis file yang berukuran sangat besar [6]. HDFS adalah sebuah file system yang dirancang untuk digunakan dalam MapReduce dalam membaca input file yang besar, mengolah dan menuliskan output. Untuk menjaga reliabilitas, data dalam HDFS akan diduplikasi ke dalam beberapa node. HDFS mempunyai dua bagian yaitu Namenode dan Datanode. Namenode menangani pengaturan metadata file system, sedangkan Datanode merupakan blok penyimpanan. [8] Pig Pig merupakan platform yang terdiri dari high-level language untuk melakukan analisa terhadap sekumpulan data yang besar [4]. Pig menyediakan sebuah engine yang dapat menjalankan data flows secara paralel didalam Hadoop. Pig, termasuk bahasa pemrograman Pig Latin, mengekspresikan data flows tersebut. Pig Latin mengandung operator yang banyak digunakan dalam operasi data tradisional (JOIN, SORT, FILTER dll) yang dapat digunakan oleh user untuk membangun fungsi reading, processing dan writing data [1]. Sqoop Hadoop tidak dibangun untuk menggantikan database, tetapi Hadoop dapat berjalan secara berdampingan dengan Relational Database Management Systems (RDBMS). Dengan menggunakan Sqoop integrasi antara Hadoop dan RDBMS dapat dilakukan. Sqoop, singkatan dari SQL to Hadoop, dapat melakukan transfer data (import dan export) antara Hadoop dan RDBMS menggunakan JDBC driver. Import dan Export dilakukan oleh Sqoop secara paralel dengan fault tolerance. Untuk lebih meningkatkan kinerja, Sqoop mendukung plug-in database secara khusus, daripada menggunakan JDBC. Sebagian besar connector ke RDBMS open-source dan disediakan oleh vendor. Berikut yang sudah tersedia antara lain MySQL, PosgreSQL, Teradata, Netezza, SQL Server dan Oracle. [6][10] HBase HBase adalah versi open-source dari Google-BigTable, sebuah distributed storage system yang dibangun oleh Google untuk mengatur sejumlah data berstruktur yang besar. HBase menirukan sebagian besar fungsionalitas yang disediakan oleh BigTable. Seperti kebanyakan non SQL database systems, Hbase ditulis dalam bahasa pemrograman Java. [5]

4 Keuntungan Hadoop Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan Hadoop adalah: Scalable Node dapat ditambahkan sesuai kebutuhan, dan penambahan tersebut tidak membutuhkan perubahan pada format data, bagaimana data itu di muat, bagaimana pekerjaan dituliskan dan tanpa merubah aplikasi diatasnya. Cost effective Hadoop melakukan komputasi paralel secara besar-besaran. Sehingga berpengaruh pada penurunan yang cukup besar dalam biaya penyimpanan per terabyte. Flexible/ Capability Hadoop tidak menggunakan schema tertentu, dan dapat menjalakan semua tipe data, yang berstruktur ataupun yang tidak, dari berbagai sumber data. Data dari berbagai sumber dapat digabungkan dan diagregasikan untuk dianalisis. Fault tolerant/ Reliability Ketika ada node yang gagal beroperasi, system akan langsung bekerja pada lokasi yang lain dan melanjutkan pengolahan data tanpa keraguan. [11] Other Hadoop MapReduce memberikan programming secara paralel yang sederhana, tidak seperti MPI dan PVM. Pekerjaan paralel dalam Hadoop dijalankan secara otomatis tanpa keterlibatan programmer. Keuntungan yang lain adalah adanya load balancing dalam node/server [9]. Referensi [1] A. Gates, Programming Pig. California: O'Reilly Media, Inc., 2011 [2] A. Pavlo, E. Paulson, A. Rasin, "A Comparison of Approaches to Large-Scale DatamAnalysis," in SIGMOD'09, [3] Apache Hadoop. [Online]. Available: [4] Apache Pig. [Online]. Available: [5] D. Carstoiu, A. Cernian, A. Olteanu, "Hadoop Hbase Performance Evaluation," New Trends in Information Science and Service Science (NISS), th International Conference on, pp.84,87, May [6] E. Sammer, Hadoop Operations. California: O'Reilly Media, Inc., [7] J. Dean, S. Ghemawat, "MapReduce: A Flexible Data Processing Tool," Communications of The ACM, Vol. 53, No. 1, pp , January [8] J. Venner, Pro Hadoop. California: Apress, 2009 [9] J. Yan, X. Yang, R. Gu, C. Yuan, Y. Huang, "Performance Optimization for Short MapReduce Job Execution" in Hadoop 2012 Second International Conf. on Cloud and Green Computing, 2012.

5 [10] Microsoft Corporation, Microsoft SQL Server Connector for Apache Hadoop Version 1.0 User Guide, October 3, [11] P. Dandekhya, S. Bhattarai, S. Shrestha, A Final Year Project Report on Distributed Approach of Analysing and Vizualizing Census Data, [12] R.D. Schneider, Hadoop For Dummies, Special Edition. Mississauga: John Wiley & Sons Canada, Ltd, [13] S. Duan, B. Wu, B. Wang, J. Yang, "Design and implementation of parallel statistical algorithm," in Proc. of IEEE CCIS, [14] T. White, Hadoop: The Definitive Guide. California: O'Reilly Media, June 5, [15] T.D. Dinh, Hadoop Performance Evaluation. March 10, 2009.

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

Distributed Indexing dengan MapReduce. Arif N

Distributed Indexing dengan MapReduce. Arif N Distributed Indexing dengan MapReduce Arif N Overview Motivation MapReduce Distributed indexing Inverted Index Motivation Seberapa besar sih data yang kita hasilkan? Big Data New York Stock Exchange :

Lebih terperinci

Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen. Mohammad Dani, M.T. 2)

Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen. Mohammad Dani, M.T. 2) Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen Delis Permatasari 1) delisper@gmail.com Mohammad Dani, M.T. 2) mohamad.dani@gmail.com Mia Rosmiati, S.Si., M.T. 3) m14_r@yahoo.co.id

Lebih terperinci

By relying and developing software Opensource or free applications for download like a Hadoop, Sqoop, and the Hive can be formed into a Mapreduce fram

By relying and developing software Opensource or free applications for download like a Hadoop, Sqoop, and the Hive can be formed into a Mapreduce fram Nama : Mochamad Iqbal Saepudin NPM : 50407526 Pembimbing : Dr.Lintang Yuniar Banowosari, SKom, MSc. Implementasi Mapreduce pada Very Large Database System ABSTRAKSI Melihat tingginya angka jumlah penduduk

Lebih terperinci

Hadoop Framework. 1. Pengantar

Hadoop Framework. 1. Pengantar Hadoop Framework 1. Pengantar Saat ini, kita hidup di era big data, dimana data yang kita butuhkan untuk bekerja sehari-hari menyebabkan meningkatnya kemampuan pemrosesan dan penyimpanan suatu host tunggal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, keberadaan data telah menjadi unsur yang sangat menentukan dalam dunia bisnis. Pertumbuhan data yang cepat benar-benar mencengangkan. Menurut Eric Schmidt

Lebih terperinci

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM)

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Irvan Nur Aziz 1, Fitriyani 2, Kemas Rahmat Saleh W 3 Fakultas Informatika, School of Computing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Big data merupakan data yang tidak dapat diproses menggunakan alat pengolahan data tradisional karena berukuran sangat besar dan rumit [1]. Pada era digital ini, data

Lebih terperinci

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A DIAGRAM SITASI PAPER Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan 09011181520024 SK2A PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 The Eucalyptus Open-source Cloud-computing System

Lebih terperinci

BAB 1 I PENDAHULUAN. terbarukan untuk mengelola dan mengolah data tersebut. Perkembangan database

BAB 1 I PENDAHULUAN. terbarukan untuk mengelola dan mengolah data tersebut. Perkembangan database BAB 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat pesat dengan data yang berjumlah cukup besar dan juga semakin dibutuhkannya sebuah pengembangan terbarukan untuk mengelola

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Favian, Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster 21 Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Iqbal Grady Favian Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM) Tugas Pendahuluan Proyek Akhir DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM) MUHAMMAD HERWINDRA BERLIAN NRP. 2210121025 DOSEN PEMBIMBING: Adnan Rahmat Anom Besari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur software three tier berkembang pada tahun 1990an untuk mengatasi keterbatasan arsitektur two-tier(client-server). Pada gambar I-1 dapat dilihat bahwa arsitektur

Lebih terperinci

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data 6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data Database adalah sekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan data.

Lebih terperinci

Manfaat Graf dalam Cloud Computing

Manfaat Graf dalam Cloud Computing Manfaat Graf dalam Cloud Computing Heri Fauzan - 13513028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 13513028@std.stei.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2011) tentang aplikasi pencarian lokasi kuliner di Yogyakarta. Penelitian tersebut telah menghasilkan

Lebih terperinci

Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi

Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi Materi Pembelajarann Materi 6 Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi 6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data 6.3 Memanfaatkan Database Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi telah diadaptasi oleh banyak sektor untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu aspek yang paling merasakan

Lebih terperinci

SOFTWARE TERBAIK UNTUK DATABASE

SOFTWARE TERBAIK UNTUK DATABASE SOFTWARE TERBAIK UNTUK DATABASE Taufan Aditya Pratama Taufan@raharja.info Abstrak Database bisa dikatakan sekumpulan data yamh tersimpan secara teratur, sehingga data tersebut bisa di ambil atau di cari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan

BAB III LANDASAN TEORI. rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Penjualan 3.1.1 Pengertian Penjualan Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Jogiyanto, H.M (1989 : 23), menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analisis dan Perancangan Sistem Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara file tradisional dan file manajemen basis data Mahasiswa dapat menjelaskan konsep basis data

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

INTEGRASI DATA KEPEGAWAIAN BPPT MENGGUNAKAN METODE DATABASE MAP REDUCE RADEN PUTRI AYU PRAMESTI

INTEGRASI DATA KEPEGAWAIAN BPPT MENGGUNAKAN METODE DATABASE MAP REDUCE RADEN PUTRI AYU PRAMESTI INTEGRASI DATA KEPEGAWAIAN BPPT MENGGUNAKAN METODE DATABASE MAP REDUCE RADEN PUTRI AYU PRAMESTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan fokus utama dari suatu aplikasi sehingga mendorong para peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, database merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, database merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, database merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari suatu organisasi. Dengan menggunakan database, data-data yang dimiliki dapat lebih terorganisir

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Eksekutif

Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Perancangan Sistem Informasi Eksekutif (Studi Kasus di UGM) Arif Nurwidyantoro Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika, FMIPA arifn@mail.ugm.ac.id Burhanudin Hakim Pusat Sumber Daya Informasi (PSDI) udnpico@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, business intelligence, data warehouse, staging area, ETL, OLAP, ROLAP, Pentaho Data Integration, dan PHP.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Banyak sistem yang telah dibuat untuk memanagemen. dokumen skripsi dan tugas akhir. Ada beberapa yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Banyak sistem yang telah dibuat untuk memanagemen. dokumen skripsi dan tugas akhir. Ada beberapa yang telah 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Banyak sistem yang telah dibuat untuk memanagemen dokumen skripsi dan tugas akhir. Ada beberapa yang telah dipublikasikan pada jurnal, skripsi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan 14 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Jogiyanto, H.M (1989 : 23) pada bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Yogyakarta, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount

Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount 1 Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount Muhammad Rusyadi-1251531118-Sistem Komputer, Rio Marrowsi-12515311156-Sistem Komputer, dan Hermawan

Lebih terperinci

Kata Kunci : File Log, Java, Mapreduce, Paralel, Linux, Jaringan, Hadoop, Keamanan Aplikasi Web. PENDAHULUAN

Kata Kunci : File Log, Java, Mapreduce, Paralel, Linux, Jaringan, Hadoop, Keamanan Aplikasi Web. PENDAHULUAN Nama : Dito Hario Subandono NPM : 50404205 Pembimbing : Dr. -Ing. Farid Thalib Pembuatan Program Analisis File Log dengan Menggunakan Sistem Mapreduce untuk Mengidentifikasi Serangan Pada Aplikasi Web

Lebih terperinci

bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler maupun interpreter. Jadi language software merupakan

bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler maupun interpreter. Jadi language software merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Jika

Lebih terperinci

SISTEM TERDISTRIBUSI

SISTEM TERDISTRIBUSI SISTEM TERDISTRIBUSI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia MATA KULIAH SISTEM TERDISTRIBUSI SILABUS MATERI Silabus & Pengantar Sistem Terdistribusi Komunikasi Antar Proses Sistem Operasi Terdistribusi

Lebih terperinci

Cloud Computing Windows Azure

Cloud Computing Windows Azure Cloud Computing Windows Azure CLOUD COMPUTING John mccarthy,1960 suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti halnya listrik dan telepon. Larry Ellison, 1995 kita tidak harus menerangkan

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Berita Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang

BAB III LANDASAN TEORI. komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut (J.A.Hall, 2001) definisi sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

Prediksi Tingkat Kelulusan Mahasiswa Menggunakan Mapreduce

Prediksi Tingkat Kelulusan Mahasiswa Menggunakan Mapreduce Prediksi Tingkat Kelulusan Mahasiswa Menggunakan Mapreduce Muhammad Awaluddin 1, Muhammad Niswar 2, Amil Ahmad Ilham 3 1 Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar 2,3 Teknik Elektro, Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi umum merupakan sarana yang disediakan untuk masyarakat guna membantu kebutuhan berkendara tanpa memakai kendaraan pribadi. Fungsi perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. Prosedur Penelitian Identifikasi Masalah

BAB III METODOLOGI 3.1. Prosedur Penelitian Identifikasi Masalah BAB III METODOLOGI Dalam penelitian ini metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data yang obyektik, valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Maka

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang membahas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memroses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output) (Kusrini, 2007). Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pada Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Wasino dkk (2013); Maulani dkk (2015); Nilaliliana Prihatin (2017) ; Eka Rahmadyani(2016);dan

Lebih terperinci

SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE

SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE SINKRONISASI DATA DENGAN PEMROSESAN PARALEL MENGGUNAKAN MODEL PEMROGRAMAN MAPREDUCE Murti Retnowo Jurusan Manajemen Informatika, UTY, Yogyakarta e-mail: nowo.yogya@gmail.com ABSTRAK Penelitian dalam pemrosesan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN, STUDI KASUS PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN, STUDI KASUS PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN, STUDI KASUS PEMERINTAH KABUPATEN MALANG Bilqis Amaliah, Khakim Ghozali, Tri Agung Wahyu Handrian Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah intstruksi-instruksi perintah digital. Komputer berasal

Lebih terperinci

Model Sistem Terdistribusi

Model Sistem Terdistribusi Model Sistem Terdistribusi Budi Susanto budsus@ukdw.ac.id dari Distributed System 3th, Colouris chap. 2 Model Tujuan Pengantar Menyediakan sebuah gambaran abstrak aspek yang relevan dengan sistem Menyediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa sekarang ini, salah satunya alat pengolah data informasi yaitu komputer. Dan saat ini pula hampir di semua

Lebih terperinci

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan.

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan. OLAP OLAP (Online Analytical Processing), merupakan metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara cepat. Pengertian OLAP itu sendiri dapat

Lebih terperinci

KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PRESENSI GURU DAN KARYAWAN PADA SMP NEGERI 1 PARAKAN TEMANGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE.

KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PRESENSI GURU DAN KARYAWAN PADA SMP NEGERI 1 PARAKAN TEMANGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE. KOMPUTERISASI SISTEM INFORMASI PRESENSI GURU DAN KARYAWAN PADA SMP NEGERI 1 PARAKAN TEMANGGUNG DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Naskah Publikasi Disusun Oleh: INTAN YULIANA TANJUNG 07.02.6992 TITIK MUSLIMAH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Big Data dianggap sebagai solusi untuk pertumbuhan data yang sangat pesat, salah satu aplikasi yang menerapkan hal ini adalah Hadoop. Maka akan dilakukan pengujian terhadap Hadoop untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Web Service Menurut Siregar (2012) Web service menyediakan standar komunikasi di antara berbagai aplikasi software yang berbeda-beda, dan dapat berjalan di berbagai platform maupun

Lebih terperinci

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER

PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER PERANCANGAN LibraryUMS-CMS MENGGUNAKAN CODEIGNITER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Keuangan 2.1.1 Pengertian Perancangan Definisi menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul

Lebih terperinci

PROSES DESAIN SISTEM BASIS DATA. Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data

PROSES DESAIN SISTEM BASIS DATA. Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data PROSES DESAIN SISTEM BASIS DATA SISTEM BASIS DATA Prepared by LittleRadita STMIK-AUB SURAKARTA Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data Definisi Sistem Database Design Implementasi Loading/Konversi

Lebih terperinci

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis yang mengalir. data visualisasi (desain terstruktur). Pada DFD, item data mengalir dari

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis yang mengalir. data visualisasi (desain terstruktur). Pada DFD, item data mengalir dari 22 2.6.2 Data Flow Diagram ( DFD) Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis yang mengalir data melalui sistem informasi. DFD juga dapat digunakan untuk pengolahan data visualisasi (desain terstruktur).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang penting di dalam pemerintahan. Beberapa peran TIK adalah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi

Lebih terperinci

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell Database dan Database Management System Disajikan dalam Kuliah SIM Program Sarjana Magister Universitas Gunadarma Oleh Lily Wulandari

Lebih terperinci

Sistem Basis Data. Sebuah sistem yang memiliki fungsi utama untuk mengelola data dan menyediakan data tersebut jika dibutuhkan

Sistem Basis Data. Sebuah sistem yang memiliki fungsi utama untuk mengelola data dan menyediakan data tersebut jika dibutuhkan Sistem Sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri dari sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Metode MVC sudah banyak diterapkan dan digunakan dalam aplikasi yang mendukung sistem, salah satu diantaranya adalah Perancangan dan Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau DATA BASE Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil atau dicari dengan mudah dan efisien. Sebagai contoh

Lebih terperinci

3.2 Membuat SQL Azure Server

3.2 Membuat SQL Azure Server Windows SQL Azure Data merupakan aset terpenting bagi organisasi atau perusahaan. Data ini dikonsumsi oleh aplikasi internal maupun eksternal. Begitu pentingnya data ini, beberapa organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai clustering dengan skema load balancing pada web server sudah banyak ditemukan. Salah satu pembahasan yang pernah dilakukan adalah Perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang sistem. Adapun beberapa definisi sistem antara lain : Menurut Dr. Azhar

Lebih terperinci

SAHARI. Selasa, 29 September

SAHARI. Selasa, 29 September SAHARI Selasa, 29 September 2015 1 Pengertian Secara harafiah, clustering berarti pengelompokan. Clustering dapat diartikan pengelompokan beberapa buah komputer menjadi satu kesatuan dan mampu memproses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia teknologi informasi telah bergerak dengan sangat cepat. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada kerja praktek ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6 Ahmad Makhsun¹, Idris Winarno, SST, M.Kom.² ¹Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, ²Dosen Jurusan Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat kurang maksimal dalam pencarian data seorang pegawai. Sulitnya mencari data pegawai dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis (analysis) dapat didefinisikan sebagai : Sedangkan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis (analysis) dapat didefinisikan sebagai : Sedangkan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis dan Analisis Sistem Analisis (analysis) dapat didefinisikan sebagai : Evaluasi situasi atau problem, termasuk tinjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang.

Lebih terperinci

CLASS LIBRARY UNTUK PEMBUATAN APLIKASI CRUD

CLASS LIBRARY UNTUK PEMBUATAN APLIKASI CRUD CLASS LIBRARY UNTUK PEMBUATAN APLIKASI CRUD Wiwit Agus Triyanto Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352 Email: at.wiwit@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer

Lebih terperinci

Pengantar Basis Data

Pengantar Basis Data Pengantar Basis Data Sumber : 1. Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation and Management, 3rd edition, Addison Wesley, 2001. 2.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Apache2Triad adalah aplikasi paket program web (Web Programming) lengkap yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Apache2Triad adalah aplikasi paket program web (Web Programming) lengkap yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Apache2Triad Apache2Triad adalah aplikasi paket program web (Web Programming) lengkap yang dapat digunakan secara gratis dan lengkap. Untuk dapat membuat website dengan dukungan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL ANALISIS AWAL SISTEM INFORMASI PERALATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNM

SEMINAR NASIONAL ANALISIS AWAL SISTEM INFORMASI PERALATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNM ANALISIS AWAL SISTEM INFORMASI PERALATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNM Ridwansyah Jurusan PTA FT Universitas Negeri Makassar ridwansyah@unm.ac.id ABSTRAK Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims. #SLiMSCommeet2012

ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims. #SLiMSCommeet2012 ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims #SLiMSCommeet2012 Hendro Wicaksono twitter.com/hendrowicaksono facebook.com/hendrowicaksono hendrowicaksono@yahoo.com SLiMS lead developer 5 tahun Sejak

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KONSEP DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL) Donni Prabowo M.Kom @donnipra donnipra.com Konsep Dasar Konsep dasar rekayasa perangkat lunak mempunyai dua hal pokok yaitu : 1. PERANGKAT

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA Jum at, 30 Sept. 2016 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengontrol akses

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSE BIG DATA. Oleh : 1. Ni Komang Sutiari ( ) 2. Anisa Rahmi ( )

DATA WAREHOUSE BIG DATA. Oleh : 1. Ni Komang Sutiari ( ) 2. Anisa Rahmi ( ) DATA WAREHOUSE BIG DATA Oleh : 1. Ni Komang Sutiari (1304505041) 2. Anisa Rahmi (1304505043) JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga

BAB 2 LANDASAN TEORI. Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah

Lebih terperinci