Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount"

Transkripsi

1 1 Analisa Hadoop Cluster Dengan Raspberry pi Model B+ dan Raspberry pi 2 Model B Studi Kaskus Wordcount Muhammad Rusyadi Sistem Komputer, Rio Marrowsi Sistem Komputer, dan Hermawan Heri Wijaya Sistem Komputer Abstract Hadoop merupakan sebuah framework yang digunakan untuk penyimpanan dan pemrosesan data dengan jumlah yang banyak atau yang sekarang dikenal dengan istilah Big Data. Untuk mempelajari cara kerja hadoop dibutuhkan beberapa komputer untuk membuat cluster, selain itu dapat juga diimplementasikan dengan hadoop cloud service namun harus memahami interaksi antara hardware dan software sehingga akan semakin kompleks. Pada paper ini akan memaparkan analisa performa Raspberry pi menggunakan Raspberry pi 2 Model B untuk menjalakan Wordcount dimana analisa performa ini dilakukan dengan 4 jenis skenario percobaan dimana setiap percobaan dikondisikan berbeda. Analisa yang dilakukan meliputi lama eksekusi proses wordcount dan kondisi rata-rata CPU pada saat menjalankan wordcount. Keyword: Hadoop, Raspberry pi, CPU S I. PENDAHULUAN AAT ini merupakan era teknologi informasi dan komunikasi, dimana data merupakan aset penting menggantikan peran produk pada zaman industrial. Menurut laporan IDC pada tahun 215 diperkirakan sebanyak 8 Zettabytes (8 trilyun gigabytes) jumlah keseluruhan data digital dan jumlah itu didapatkan dari kumpulan data sosial media, sensor, biomedical imaging dan perangkat simulasi yang ada pada saat ini [1]. Data yang ada saat ini dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat namun permasalahannya adalah untuk memproses data dengan jumlah yang sangat besar dibutuhkan media penyimpanan yang besar juga. Tingkat kecepatan akses data dari hard drive tidak dapat mengimbangi pesatnya pertumbuhan kapasitas hard drive sehingga terjadi ketidak seimbangan. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa hard drive yang melakukan proses pembacaan data secara bersamaan. Tetapi hal ini memunculkan masalah lain yaitu hardware failure yang disebabkan cukup tingginya kemungkinan hardware mengalami kerusakan. II. STUDI LITERATUR Hadoop merupakan sebuah framework yang digunakan untuk penyimpanan dan pemrosesan data dengan jumlah yang banyak. Hadoop memiliki dua buah komponen framework utama dalam melakukan tugasnya yaitu HDFS (Hadoop Distributed File System) dan MapReduce. HDFS merupakan media penyimpanan data dalam jumlah yang besar dalam suatu cluster secara terdistribusi. MapReduce memiliki dua fase dalam melakukan pemrosesan data atau mengolah data yang tersimpan secara terdistribusi yaitu dibagi menjadi dalam fase map dan fase reduce. [2] Pada paper ini akan dilakukan percobaan untuk menganalisa performa hadoop dalam melakukan proses wordcount pada Raspberry pi 2 Model B. yang akan dilakukan akan dilakukan dengan 4 jenis percobaan dimana setiap percobaan dikondisikan berbeda seperti jumlah node yang digunakan, jenis memory yang digunakan, peran raspberry pi sebagai node, dan kondisi meningkatkan clock CPU raspberry pi. Analisa yang akan dilakukan meliputi lama eksekusi proses wordcount dan kondisi rata-rata CPU pada saat menjalankan wordcount. Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas projek akhir mata kuliah Sistem Terdistribusi jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Muhammad Rusyadi merupakan mahasiswa jurusan Sistem Komputer Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia ( muhammadrusyadi@gmail.com) Rio Marrowsi merupakan mahasiswa jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia ( riomarrowsi@gmail.com) Hermawan Heri Wijaya merupakan mahasiswa jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia ( jyuubi.revenged@gmail.com). III. PERANCANGAN SISTEM Untuk melakukan analisa pada paper ini menggunakan Raspberry pi Model B dan Raspberry pi 2 Model B.

2 2 dalam overclock sama seperti percobaan sebelumnya, namun ada sedikit perbedaan scenario dimana node 1 juga difungsikan sebagai datanode. Hal ini dilakukan untuk menganalisa apakah terjadi perubahan dalam pemprosesan wordcount. Gambar 1. Raspberry pi 2 Model B Spesifikasi Raspberry pi 2 Model B menggunakan CPU ARM Cortex- A7 9 Mhz Quad-core. Memory 1GB, Broadcom Videocore IV untuk GPU dengan daya 4. W. Menggunakan HDMI dan composite untuk output dan 1/1 Mbits-1 ethernet adaptors. Memory yang digunakan dalam melakukan percobaan ini ada 2 jenis yaitu menggunakan class 1 dan class 6 dengan kapasitas 16 GB. Untuk software yang digunakan dalam melakukan analisa menggunakan nmon. Nmon merupakan sebuah software untuk memonitoring kondisi CPU dan memory Raspberry pi. Selain itu data yang akan diproses merupakan data file berekstensi.txt berukuran sebesar 9 MB. A. Skenario Pertama Pada percobaan pertama digunakan tiga buah node dimana masing-masing node memiliki peran yang berbeda. Node 1 berperan sebagai namenode (master) sekaligus sebagai datanode (slave), selanjutnya untuk node 2 dan node berperan sebagai datanode. Memory yang digunakam pada node 1 dan node 2 adalah 16 GB class 1, sedangkan pada node 3 menggunakan 16 memory 16 GB class 6. Hal ini dilakukan untuk menguji performa Raspberry pi dalam memproses wordcount dengan file berukuran sebesar 9 MB. B. Skenario Kedua Pada percobaan kedua ini skenario jumlah node dan memory yang digunakan sama seperti percobaan sebelumnya namun konfigurasi slaves pada node berbeda dimana pada node 1 yang sebelumnya berperan sebagai namenode dan data node, pada percobaan kedua dikonfigurasikan hanya berperan sebagai namenode (master) saja. Hal ini dilakukan untuk menganalisa apakah terjadi perubahan performa karena pengaruh jumlah datanode yang digunakan dalam melakukan proses wordcount. E. Skenario Kelima Pada percobaan kelima ini akan digunakan hardware yang berbeda pada node2 yaitu dengan menggunakan Raspberry pi Model B dengan spesifikasi dibawah hardware yang dipakai oleh node 1 dan node 3 yaitu Raspberry pi 2 Model B. CPU pada node 1 dan node 2 di overclock menjadi 1 GHz sedangkan untuk node 2 tidak dilakukan overclock. Peran node 1 adalah sebagai namenode saja, node 2 dan node 3 sebagai datanode. F. Skenario Keenam Pada percobaan keenam ini digunakan satu buah node saja yang berperan sebagai namenode sekaligus datanode. Hal ini dilakukan untuk mengetahui performa Raspberry pi dalam melakukan proses wordcount. G. Skenario Ketujuh Pada percobaan ketujuh ini digunakan dua buah node dengan hardware yang sama. Node 1 masih berepran sama seperti percobaan sebelumnya dan node 2 sebagai datanode saja. Hal ini dilakukan untuk menganalisa apakah ada peningkatan performa dengan ditambahkan jumlah node dalam cluster. H. Skenario Kedelapan Pada percobaan kedelapan ini masih menggunakan scenario yang sama dengan percobaan sebelumnya, namun yang membedakannya adalah peran node1 hanya sebagai namenode saja. IV. IMPLEMENTASI SISTEM A. Konfigurasi Awal Dalam implementasinya, ada beberapa konfigurasi yang dilakukan pada Raspberry pi sebelum melakukan percobaan yaitu: 1) Konfigurasi Network Untuk mengkonfigurasi network, pada terminal lakukan perintah /etc/network/interfaces. C. Skenario Ketiga Pada percobaan ketiga ini dilakukan overclock ke semua node sehingga clock CPU menjadi 1GHz. Skenario yang digunakan masih sama dengan percobaan sebelumnya dengan node1 sebagai namenode (master) sedangkan node 2 dan node 3 sebagai datanode (slave). Selain itu ukuran dari blok dikonfigurasi ulang menjadi 1 MB. Hal ini dilakukan untuk menganalisa apakah dengan melakukan overclock pada Raspberry pi dan merubah ukuran blok dapat mempengaruhi performa dalam menjalankan proses wordcount. D. Skenario Keempat Pada percobaan keempat ini kondisi Raspberry pi masih Gambar 2. Konfigurasi Network 2) Konfigurasi Java Environment Dengan menggunakan image raspbian wheezy-raspbian.img Java sudah terinstall, untuk melakukan verifikasi lakukan:

3 3 Gambar 3. Konfigurasi Java Environment 3) Membuat User Account dan Group Hadoop Untuk mebuat sebuah user dan group hadoop lakukan: Gambar 4. User Account dan Group Hadoop 4) Konfigurasi SSH SSH RSA tanpa password dibuat agar antar node dapat saling terintegrasi tanpa perlu menginputkan password. Gambar 5. Konfigurasi SSH 5) Konfigurasi Hadoop Ada beberapa konfigurasi yang dilakukan sebelum menjalankan hadoop yaitu melakukan konfigurasi pada core-site.xml, mapred-site.xml, hdfs-site.xml, serta membuat HDFS file system. Gambar 1. Raspberry pi 2 Model B 7) Konfigurasi Master Untuk melakukan konfigurasi master, gunakan editor dan arahkan ke /opt/hadoop/conf/masters dan ketikkan node1 untuk menjadikan master kepada node1. 8) Clone Node1 Proses clone dilakukan untuk mempersingkat waktu, dikarenakan konfigurasi default sudah ada pada node1, sehingga konfigurasi tersebut tinggal diclone pada memory node2 dan node3 9) Konfigurasi Node2 dan Node3 Pada node2 dan node3 lakukan konfigurasi di bagian host dan konfigurasi interfaces. A. Konfigurasi Pertama Pada percobaan pertama ini, dilakukan konfigurasi ulang slaves agar node 1 dapat berperan sebagai datanode. Letak konfigurasi berada pada /opt/hadoop/conf/slaves dengan menambahkan node1 didalamnya. Gambar 11. Konfigurasi /opt/hadoop/conf/slaves Gambar 6. Raspberry pi 2 Model B B. Konfigurasi Kedua Pada percobaan kedua ini, dilakukan konfigurasi ulang pada slaves untuk menghapus node 1 agar node 1 hanya berperan sebagai namenode saja. Gambar 7. Raspberry pi 2 Model B C. Konfigurasi Ketiga Pada percobaan ketiga ini, dilakukan overclock ke semua node menjadi 1GHz. Selain itu scenario konfigurasi slave masih sama seperti percobaan sebelumnya. Pada percobaan ini dilakukan konfigurasi ulang ukuran dari blok menjadi 1 MB yang awalnya 64 MB. Konfigurasi untuk merubah ukuran blok terdapat di dalam conf/hdfs-site.xml Gambar 8. Raspberry pi 2 Model B Gambar 9. Raspberry pi 2 Model B 6) Konfigurasi Host Untuk melakukan konfigurasi host, gunakan editor dan arahkan ke /etc/hosts Gambar 12. Konfigurasi Overclock CPU Raspberry Pi D. Konfigurasi Keempat Pada percobaan keempat ini masih menggunakan konfigurasi clock dan ukuran blok yang sama seperti percobaan sebelumnya, namun ditambahkan node1 pada konfigurasi slave yang berada pada /opt/hadoop/slaves.

4 4 Gambar 13. Konfigurasi Ukuran Blok E. Konfigurasi Kelima Pada percobaan kelima konfigurasi yang digunakan sama seperti percobaan keempat yang membedakan hanya penggunaan hardware saja. F. Konfigurasi Keenam Pada percobaan keenam ini konfigurasi yang dilakukan ada mengubah jumlah host dan slaves karena hanya menggunakan 1 node. G. Konfigurasi Ketujuh Pada percobaan ketujuh ini dilakukan konfigurasi penambahan host dan slaves dikarenakan jumlah node pada percobaan ketujuh adalah dua buah node. H. Konfigurasi Kedelapan Pada percobaan kedelepan ini dilakukan konfigurasi pada slaves dengan menghapus node1 sehingga hanya berperan sebagai namenode saja. A. Pertama V. UJI COBA DAN EVALUASI Pada percobaan pertama didapatkan lama pemprosesan wordcount selama 13 menit dengan kondisi rata-rata penggunaan CPU tiap node adalah 6% pada node 1, 55% pada node 2 dan 5% pada node 3. Untuk kondisi RAM pada node 1 tersisa 2%, node 2 tersisa 41% dan node 3 tersisa 23%. Dan yang terakhir adalah kondisi Disk I/O dimana tingkat kesibukannya adalah mencapai 1% pada node 1 sedangkan pada node 2 dan node 3 hanya 1-2%. 13 Menit Rata-rata CPU Node 1= 6% Node 2= 55% Node 3= 5% Free RAM Node 1= 2% Node 2= 41% Node 3= 23% Disk I/O Busy Node 1= 1% Node 2= 1-2% Node 3= 1-2% Tabel 1. 1 B. Kedua Pada percobaan kedua didapatkan lama pemprosesan wordcount selama 18 menit 13 detik dengan kondisi ratarata-rata penggunaan CPU tiap node adalah % pada node 1, 86% pada node2 dan 94% pada node3. RAM pada node 1 tersisa 1,6%, node 2 tersisa 4,4% dan node 3 tersisa 1,7%. Untuk kondisi Disk I/O dimana tingkat kesibukannya adalah 1-2% pada node 1 sedangkan pada node 2 adalah 55 % dan node 3 sebesar 55%. 18 Menit 13 detik Rata-rata CPU Node 1= % Node 2= 86% Node 3= 94% Free RAM Node 1= 1,6% Node 2= 4,4% Node 3= 1,7% Disk I/O Busy Node 1= 1-2% Node 2= 55% Tabel 2. 2 C. Ketiga Pada percobaan ketiga didapatkan lama pemprosesan wordcount selama 2 menit 5 detik dengan kondisi ratarata-rata penggunaan CPU tiap node adalah % pada node 1, 6% pada node 2 dan 55% pada node 3. RAM pada node 1 tersisa 1,6%, node 2 tersisa 1,4% dan node 3 tersisa 1,2%. Untuk kondisi Disk I/O dimana tingkat kesibukannya adalah 1-2% pada node 1 sedangkan pada node 2 adalah 5 % dan node 3 sebesar 5%. 2 Menit 5 detik Rata-rata CPU Node 1= % Node 2= 6% Free RAM Node 1= 1,6% Node 2= 1,4% Node 3= 1,2% Disk I/O Busy Node 1= 1-2% Node 2= 5% Node 3= 5% Tabel 3. 3 D. Keempat Pada percobaan keempat didapatkan lama pemprosesan wordcount selama 14 menit 38 detik dengan kondisi ratarata penggunaan CPU tiap node adalah 6% pada node 1, 55% pada node 2 dan 55% pada node 3. Untuk kondisi RAM pada node 1 tersisa 1,5%, node 2 tersisa 47,2% dan node 3 tersisa 33,5%. Dan yang terakhir adalah kondisi Disk I/O dimana tingkat kesibukannya adalah mencapai 1% pada node 1 sedangkan pada node 2 dan node 3 hanya 1-2%. 14 Menit 38 detik Rata-rata CPU Node 1= 6% Node 2= 55% Free RAM Node 1= 1,5% Node 2= 47,2% Node 3= 33,5% Disk I/O Busy Node 1= 1% Node 2= 1-2% Node 3= 1-2% Tabel 4. 4 E. Kelima Pada percobaan kelima ini didapatkan kondisi CPU ratarata pada node 1 sebesar 6%, pada node % dan pada node 3 sebesar 55%. Untuk lama pemprosesan wordcount didapatkan 2 menit 13 detik. 2 Menit 13 detik

5 5 Rata-rata CPU Node 1= 6% Node 2= 95%-1% Tabel 5. 5 F. Keenam Pada percobaan keenam ini didapatkan kondisi CPU ratarata pada Raspberry sebesar 52.5% dengan lama waktu 24 Menit 1 detik. 24 Menit 1 detik Rata-rata CPU Node 1= 52,5% Tabel 6. 6 G. Ketujuh Pada percobaan keenam ini didapatkan kondisi CPU ratarata pada node 1 sebesar 63% dan node 2 sebesar 64%dengan lama waktu 19 Menit 24 detik. 19 Menit 24 detik Rata-rata CPU Node 1= 63% Node 2= 64% Tabel 7. 7 H. Kedelapan Pada percobaan keenam ini didapatkan kondisi CPU ratarata pada node 1 sebesar 67% dan node 2 sebesar 9% dengan lama waktu 1 Jam 48 Menit 6 detik. 1 Jam 48 menit 6 detik Rata-rata CPU Node 1= 67% Node 2= 9% Tabel 8. 8 I. Evaluasi Dapat dilihat dari hasil percobaan yang sudah dilakukan bahwa dengan menjadikan node1 sebagai datanode sekaligus sebagai namenode dapat mengoptimalkan lama waktu pemprosesan data seperti yang dilakukan pada percobaan pertama dan keempat. Sedangkan pada kondisi node 1 yang hanya dijadikan sebagai namenode saja maka lama pemprosesan akan meningkat seperti grafik yang ada pada grafik Lama Pemprosesan De7k Gambar 14. Grafik Lama Pemprosesan tiap percobaan (detik) 4146 Namun dalam menjadikan node 1 sebagai datanode dan namenode sekaligus membuat RAM yang bebas menjadi tidak seimbang dengan node lain yang ada di cluster. Hal ini terjadi dikarenakan pekerjaan node 1 yang lebih banyak karena selain menjadi datanode juga berperan sebagai namenode. terbalik terjadi pada scenario yang menjadikan node 1 hanya sebatas namenode saja dimana kondisi RAM yang bebas menjadi seimbang dikarenakan node yang lain juga ikut memproses data seperti yang terlihat pada grafik Gambar 15. Grafik Free RAM Untuk kondisi penggunaan rata-rata CPU didapatkan hasil % apabila mengkondisikan node 1 hanya sebagai namenode atau master saja, hal ini dapat dilihat dari percobaan pertama dan keempat. lainnya didapat ketika node satu berperan juga sebagai datanode yang menyebabkan pemakaian CPU menjadi hamper sama di setiap node. Evaluasi selanjutnya adalah mengenai pengaruh penggunaan hardware seperti memory dengan class yang berbeda. Dapat dilihat dari hasil percobaan setiap node 2 pasti memiliki nilai free RAM yang lebih tinggi daripada node 3, hal ini dikarenakan node 2 menggunakan memory class 1 dan node 3 menggunakan class Node1 Node2 Node3 Disk I/O Busy 2 3 Gambar 16. Grafik Disk I/O Busy 4 Node 1 Node 2 Node 3 5 Hasil pengujian dengan meningkatkan clock juga berpengaruh dalam performa pemprosesan data. Dapat dilihat pada percobaan 4 dan 5 dimana kondisi semua clock CPU pada node ditingkatkan menjadi 1GHz. Dengan mengubah ukuran blok menjadi lebih kecil yaitu 1 MB seharusnya menjadikan jumlah blok menjadi semakin

6 6 banyak dan itu membuat pemprosesan wordcount menjadi semakin lama, tetapi dengan dilakukan overclock maka lama pemprosesan dapat dioptimalkan. Hal ini dapat dilihat dari percobaan 4 dan percobaan 1 dengan scenario yang sama, lama pemprosesan hampir mendekati percobaan 1 dengan jumlah blok yang lebih sedikit karena menggunakan ukuran 64 MB. Selain itu juga berdampak pada free RAM dimana pada hardware yang dioverclock mempunyai free RAM yang lebih besar. Pada percobaan kelima terjadi failure hardware yang dialami oleh node 2 dan melakukan reboot ketika CPU mencapai 1% dalam jangka waktu yang panjang. Ini disebabkan karena node 2 tidak dapat mengimbangi performa dari node 1 dan node 3 yang sudah dioverclock dan memiliki hardware yang lebih tinggi dibandingkan node 2 yang tidak di overclock dan spesifikasi hardware yang digunakan lebih rendah Node 2 Node 3 Node Gambar 17. Grafik Lama Pemprosesan per node (detik) VI. KESIMPULAN Dari hasil beberapa kali percobaan yang dilakukan dengan kondisi yang berbeda dapat dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: Raspberry pi mampu menjalankan proses wordcount Hadoop dengan baik dan dapat dijadikan sebagai media untuk mempelajari Hadoop Cluster. Dengan melakukan overclock maka dapat meningkatkan performa Raspberry pi dalam melakukan pemprosesan data. Penggunaan jenis memory yang lebih baik memilki peran untuk meningkatkan Free RAM pada Raspberry pi. Perbedaan spesifikasi hardware yang berbeda dalam satu cluster dapat menyebabkan failure hardware karena akan ada hardware yang tidak dapat mengimbangi performa hardware lainnya yang memiliki spesifikasi lebih tinggi. Untuk meningkatkan performa cluster dalam memproses data dapat menjadikan peran node master tidak hanya sebagai namenode namun juga dijadikan sebagai datanode. REFERENSI [1] Nurtam, Mohammad Riza Data Clustering Pada Penjualan Komoditas Pertanian Taiwan Dengan Hadoop Platform, digilib- its, Surabaya. [2] Anonymous The International Workshop on Big Data and Smart Sustainable Society, Internet: www2.docm.mmu.ac.uk/staff/l.han /BigData-215/index.htm, [June. 2, 215] Muhammad Rusyadi merupakan mahasiswa sistem komputer fakultas ilmu komputer Universitas Brawijaya Malang. Berasal dari kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dia masuk pada tahun 212 dan pada saat ini duduk di semester 6. Keminatannya adalah pada bidang kecerdasan buatan dan embedded system. Rio Marrowsi merupakan mahasiswa sistem komputer fakultas ilmu komputer Universitas Brawijaya Malang. Berasal dari kota yang sama dengan Rusyadi Banjarbaru Kalimantan Selatan dia masuk pada tahun 212 dan pada saat ini duduk di semester 6. Keminatannya adalah pada bidang Unmaned Aerial Vehicle. Hermawan Heri Wijaya merupakan mahasiswa sistem komputer fakultas ilmu komputer Universitas Brawijaya Malang. Berasal dari kota yang sama dengan penulisan yang lainnya yaitu Banjarbaru. Keminatannya adalah pada bidang Wireless Sensor Network dan embedded system.

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Big Data dianggap sebagai solusi untuk pertumbuhan data yang sangat pesat, salah satu aplikasi yang menerapkan hal ini adalah Hadoop. Maka akan dilakukan pengujian terhadap Hadoop untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, keberadaan data telah menjadi unsur yang sangat menentukan dalam dunia bisnis. Pertumbuhan data yang cepat benar-benar mencengangkan. Menurut Eric Schmidt

Lebih terperinci

Modul 1 Instalasi Hadoop

Modul 1 Instalasi Hadoop Modul 1 Instalasi Hadoop Hadoop dapat dijalankan pada mode single node maupun multinode. Untuk dapat menjalankan Hadoop, terlebih dahulu dilakukan instalasi Hadoop pada mesin yang akan digunakan. Pada

Lebih terperinci

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM)

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Irvan Nur Aziz 1, Fitriyani 2, Kemas Rahmat Saleh W 3 Fakultas Informatika, School of Computing,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keyword : big data, distribusi, Hadoop, sistem file. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keyword : big data, distribusi, Hadoop, sistem file. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pertumbuhan data ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat di dunia maya. Jenis data, mulai dari data yang berupa teks, gambar atau foto, video hingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan komputer maju dengan pesatnya. Seperti diketahui dunia komputer telah mencakup banyak bidang seperti dalam bidang kedokteran, bidang

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gantz et al estimasi data elektronik mencapai 0,18 zettabyte pada tahun 2006 dan diramalkan akan mencapai 1,8 zettabyte pada tahun

Lebih terperinci

Pengembangan Database Genbank UAI-Bioinformatics Menggunakan Sistem Terdistribusi

Pengembangan Database Genbank UAI-Bioinformatics Menggunakan Sistem Terdistribusi 7 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 2, No. 3, Maret 24 Pengembangan Database Genbank UAI-Bioinformatics Menggunakan Sistem Terdistribusi Ade Jamal, Denny Hermawan, Muhammad Nugraha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Big data merupakan data yang tidak dapat diproses menggunakan alat pengolahan data tradisional karena berukuran sangat besar dan rumit [1]. Pada era digital ini, data

Lebih terperinci

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom

Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

Analisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover

Analisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6640 Analisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi umum merupakan sarana yang disediakan untuk masyarakat guna membantu kebutuhan berkendara tanpa memakai kendaraan pribadi. Fungsi perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang akan diterapkan. Penerapan sistem diperoleh berdasarkan kebutuhan

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster

Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Favian, Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster 21 Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Iqbal Grady Favian Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Implementasi Hadoop: Studi Kasus Pengolahan Data Peminjaman Perpustakaan Universitas Kristen Petra

Implementasi Hadoop: Studi Kasus Pengolahan Data Peminjaman Perpustakaan Universitas Kristen Petra Implementasi Hadoop: Studi Kasus Pengolahan Data Peminjaman Perpustakaan Universitas Kristen Petra Kenny Basuki 1, Henry Novianus Palit 2, Lily Puspa Dewi 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3

DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3 DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Pengujian Halaman home... 17 Tabel 4. 2 Pengujian halaman pembuatan profil kolam... 18 Tabel 4. 3 Pengujian Halaman Cek Profil Kolam... 19 xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. pada bagian ketiga dan pada bagian yang terakhir digram alir peneitian.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. pada bagian ketiga dan pada bagian yang terakhir digram alir peneitian. 34 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas Analisi dan Perancangan System pada bagian pertama, alat dan bahan pada bagian kedua dilanjut dengan metodelogi penellitian pada bagian ketiga dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Hadoop, Apache, Google, Master Server, Client Server, log. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Hadoop, Apache, Google, Master Server, Client Server, log. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada, maka ukuran data yang diolah juga akan semakin besar. Hadoop adalah salah satu kerangka kerja perangkat lunak untuk server yang menangani data besar.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Cubieboard2

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Cubieboard2 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini membahas dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Teori yang digunakan pada skripsi ini adalah Cubieboard 2, Raspberry Pi, web server, Apache web server,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Bab ini akan membahas tentang pengujian dan simulasi alat pengendali pintu dan kamera yang menggunakan perangkat yang telah di sebutkan pada bab sebelumnya. Terdapat pengujian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang tahapan pembangunan jaringan virtual server di PT XYZ dengan menggunakan metode Network Development Life Cycle (NDLC) tahapan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer baik perangkat lunak maupun keras terasa sangat cepat, dimana kedua aspek tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Tentunya dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Sistem Pada tahap implementasi, merupakan tahapan penerapan dan pengujian dari aplikasi yang sudah dirancang.penerapan rancangan yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Smart home atau rumah pintar merupakan sistem yang telah diprogram dan dapat bekerja dengan bantuan komputer untuk mengintegrasikan dan mengendalikan sebuahperangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem rumah cerdas (Smart Home) adalah sistem aplikasi yang merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada lingkungan rumah dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga didapatkan hasil implementasi sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga didapatkan hasil implementasi sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka dibuat aplikasi penilaian kinerja tenaga kontrak. Untuk mendukung jalannya

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi yang semakin maju ini, banyak komunitas seperti di bidang kedokteran, penelitian, bisnis maupun akademik yang membutuhkan komputasi yang cepat guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan informasi yang tepat, akurat dan cepat semakin dibutuhkan oleh semua orang dengan intensitas yang semakin meningkat seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen. Mohammad Dani, M.T. 2)

Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen. Mohammad Dani, M.T. 2) Analisis Performansi Hadoop Cluster Multi Node pada Komputasi Dokumen Delis Permatasari 1) delisper@gmail.com Mohammad Dani, M.T. 2) mohamad.dani@gmail.com Mia Rosmiati, S.Si., M.T. 3) m14_r@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi komputasi dan penggunaannya sebagai mesin pemroses data kini kian pesat dan sudah sangat banyak digunakan. Bagi kebanyakan user, komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Sistem Pada tahap implementasi, merupakan tahapan penerapan dan pengujian dari aplikasi yang sudah dirancang. Penerapan rancangan yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi komputer. Kemajuan teknologi yang sangat pesat tersebut mengakibatkan komputer-komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Lingkungan Implementasi Setelah dilakukan analisa dan perancangan aplikasi secara rinci, tahap selanjutnya adalah implementasi. Implementasi adalah tahap untuk membuat

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BANTU AJAR SISTEM TERSEBAR DENGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI. Erika Ramadhani Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

PERANCANGAN ALAT BANTU AJAR SISTEM TERSEBAR DENGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI. Erika Ramadhani Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Naskah Publikasi PERANCANGAN ALAT BANTU AJAR SISTEM TERSEBAR DENGAN MENGGUNAKAN RASPBERRY PI Erika Ramadhani Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang KM.14,5

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN VIRTUAL MACHINE BERBASIS CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN SERVER PROXMOX UNTUK OPTIMALISASI SUMBER DAYA KOMPUTER SERVER

RANCANG BANGUN VIRTUAL MACHINE BERBASIS CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN SERVER PROXMOX UNTUK OPTIMALISASI SUMBER DAYA KOMPUTER SERVER RANCANG BANGUN VIRTUAL MACHINE BERBASIS CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN SERVER PROXMOX UNTUK OPTIMALISASI SUMBER DAYA KOMPUTER SERVER Yuri Ariyanto 1), Budi Harijanto 2), Yan Watequlis S. 3) 1), 2),3) Jurusan

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM) Tugas Pendahuluan Proyek Akhir DESAIN DAN IMPLEMENTASI OPEN PLATFORM CYBER - PHYSICAL - HUMAN SYSTEM (CYBER SYSTEM) MUHAMMAD HERWINDRA BERLIAN NRP. 2210121025 DOSEN PEMBIMBING: Adnan Rahmat Anom Besari,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pendaftaran Atlet Pekan Olahraga Daerah yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pendaftaran Atlet Pekan Olahraga Daerah yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Pendaftaran Atlet Pekan Olahraga Daerah yaitu: A. Software

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Para produsen telepon seluler (ponsel) sepertinya tidak pernah kehabisan akal dalam menghadirkan inovasi-inovasi baru. Pasar sepertinya tidak pernah jenuh

Lebih terperinci

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM)

Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analisis Pengolahan Text File pada Hadoop Cluster dengan Memperhatikan Kapasitas Random Access Memory (RAM) Analysis of text file processing on Hadoop Cluster regard to Random Access Memory (RAM) Capacity

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm. Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop

Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm. Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop Analisis Penggabungan Delay Scheduling dan Fair share Scheduling Algorithm Dengan beberapa karakteristik Job pada Hadoop Analysis Combination Delay Scheduling and Fair share Scheduling Algorithm with Job

Lebih terperinci

Pemrograman Raspberry Pi (1)

Pemrograman Raspberry Pi (1) Pemrograman Raspberry Pi (1) Java dan Pi4J Dasar Pemrograman Java di Raspberry Pi (1) Kebutuhan Dasar Rasberry Pi Series board + Power Supply Raspbian Linux Laptop/PC + Programming Environment + Remote

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Dunia Informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak lembaga yang berusaha meningkatkan usahanya. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Pada era Informasi saat ini, penggunaan komputer sebagai alat penunjang pekerjaan sangat banyak kita jumpai. Tingginya tingkat kebutuhan, membuat perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: a. Software Pendukung

Lebih terperinci

Oleh : Nathan Gusti Ryan

Oleh : Nathan Gusti Ryan Buku Panduan Workshop Oracle For Linux MEMBANGUN DATABASE SERVER ORACLE 10g Dengan Oracle Enterprise Linux 5.4 Oleh : Nathan Gusti Ryan We give you Solution with our experience IT Training Software Hardware

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN

ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembuatan dibuat dengan menggunakan bahasa Python yang diintegrasikan dengan perangkat YARA. terhubung dengan internet dengan library YARA sehingga proses update

Lebih terperinci

Hasil Wawancara dengan PT. Buana Centra Swakarsa. Q : Apakah proses bisnis perusahaan ini dibantu oleh jaringan komputer?

Hasil Wawancara dengan PT. Buana Centra Swakarsa. Q : Apakah proses bisnis perusahaan ini dibantu oleh jaringan komputer? LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara dengan PT. Buana Centra Swakarsa Q : Bisnis apa yang dijalankan perusahaan ini? A : Kami bergerak dibidang jasa logistics. Q : Apakah proses bisnis perusahaan ini dibantu oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini fungsi komputer sangat diperlukan baik pada perusahaan menengah ke atas maupun pada perusahaan kecil. Adapun fungsi komputer itu adalah mengolah data-data

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisa data, rancangan sistem, dan skenario pengujian. Bagian analisa data meliputi data penelitian, analisis data, data preprocessing.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Deteksi Aktivitas Lansia Berbasis Arduino Mega

Rancang Bangun Sistem Deteksi Aktivitas Lansia Berbasis Arduino Mega Rancang Bangun Sistem Deteksi Aktivitas Lansia Berbasis Arduino Mega Pujianti Wahyuningsih Jurusan Sistem Komputer STMIK Handayani uji_ningsih@yahoo.com Abstrak Lansia merupakan manusia yang sudah lanjut

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Administrasi KopKar Temprina Sejahtera Mandiri,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Simulasi Jaringan Cloud Computing Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud Computing yang dirancang belum pasti akan diimplementasikan.

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. a. Bagaimana perbedaan performansi layanan algoritma FIFO dan algoritma Capacity Scheduling pada sistem Hadoop multi-node cluster.

1. Pendahuluan. a. Bagaimana perbedaan performansi layanan algoritma FIFO dan algoritma Capacity Scheduling pada sistem Hadoop multi-node cluster. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Hadoop merupakan implementasi open-source dari MapReduce yang menggunakan job scheduler sebagai memetakan tugas[8]. MapReduce harus menghindari transmisi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 29 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk dapat menjalankan program aplikasi ini, dibutuhkan perangkat keras dan lunak yang memiliki spesifikasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau

BAB I PENDAHULUAN. teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat pesat, termasuk teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat merupakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang alasan mengapa memilih bahasa pemrograman yang telah diaplikasikan, hardware, software yang digunakan dan Operasionalisasi aplikasi. 5.1 Implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan atau instansi yang memberikan jasa peminjaman uang atau penjualan barang dengan sistem kredit sekarang ini banyak bermunculan dan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Komputer saat ini seringkali digunakan sebagai sarana pengolah data diberbagai instansi, perusahaan, sekolah dan sebagainya. Fungsi komputer yang mampu mengolah data-data

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software.

BAB III PERANCANGAN. perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan sistem. Perancangan ini akan terbagi beberapa bagian yaitu : blok diagram sistem, pemilihan komponen, perancangan mekanik, perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Parkir pada PT. Surya Toto Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi sistem informasi keuangan ini diberi nama oleh penulis dengan nama Aplikasi SISKEU v. 1.0 yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic 2010

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Pencurian dan penyalah gunaan data di era globalisasi seperti saat ini semakin sering dilakukan. Baik melalui media internet atau langsung melalui

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Tujuan

Lebih terperinci

MENGENAL WEMOS D1 MINI DALAM DUNIA IOT

MENGENAL WEMOS D1 MINI DALAM DUNIA IOT MENGENAL WEMOS D1 MINI DALAM DUNIA IOT Dian Mustika Putri mustika@raharja.info :: https://dianmstkputri.wordpress.com Abstrak Dunia IT khususnya dalam bidang IOT (Internet of Things) atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Installasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (Hardware) dan perangkat lunak (software), baik dari sisi client maupun sisi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (Hardware) dan perangkat lunak (software), baik dari sisi client maupun sisi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan teknologi informasi sudah semakin meningkat seiring dengan perkembangan jaman. Seperti juga yang terjadi pada

Lebih terperinci

Output Sistem Output dari sistem ini berupa besar debit air, dan tampilan animasi sederhana aquarium yang menggambarkan proses kerja filter dan ikan.

Output Sistem Output dari sistem ini berupa besar debit air, dan tampilan animasi sederhana aquarium yang menggambarkan proses kerja filter dan ikan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi di bidang komputer sekarang ini sangatlah pesat, perkembangan sistem komputer ini diterapkan di berbagai bidang kehidupan. Mulai dari peralatan medis,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 60 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Dalam penerapan sistem komunikasi data yang dirancang diperlukan komponen-komponen berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1. Spesifikasi

Lebih terperinci

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penggunaan mesin virtual (VM) oleh beberapa perusahaan sudah merupakan hal biasa. Baik digunakan untuk penyediaan VPS (Virtual Private Server) [12] maupun cloud computing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika seseorang beraktivitas di dalam ruangan, kondisi ruangan yang nyaman menjadi salah satu faktor yang dicari (Ishak, 2011). Salah satu contoh dari kondisi ruangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI JARINGAN VIRTUAL WEB SERVER DI PT XYZ MENGGUNAKAN PROXMOX VE

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI JARINGAN VIRTUAL WEB SERVER DI PT XYZ MENGGUNAKAN PROXMOX VE PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI JARINGAN VIRTUAL WEB SERVER DI PT XYZ MENGGUNAKAN PROXMOX VE RINO PRADIPTA PRATAMA 41509010120 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Analisis Sistem Analisa sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidenfikasi dan dievaluasi permasalahannya. Sistem ini dianalisis untuk membuat rancangan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu unsur pendukung pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebuah sistem yang terorganisir dengan baik, guna kelancaran aktifitas disuatu lembaga atau instansi.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Sistem Tujuan dari implementasi adalah untuk menerapkan perancangan yang telah dilakukan terhadap sistem sehingga nantinya maksud dan tujuan dibangunnya

Lebih terperinci

Bab III Analisis Dan Perancangan Basis Data Clustering

Bab III Analisis Dan Perancangan Basis Data Clustering Bab III Analisis Dan Perancangan Basis Data Clustering Pada bab Analisis Dan Perancangan Basis Data Clustering, akan dijelaskan mengenai input/ouput, infrastruktur, sistem/aplikasi yang digunakan, SWOT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat yang modern dan serba digital. Kehadiran komputer sangat memberi

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat yang modern dan serba digital. Kehadiran komputer sangat memberi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan komputerisasi berkembang sangat pesat, berbagai penemuan baru dan munculnya teknologi yang semakin canggih menciptakan alat-alat yang modern

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Berdasarkan perancangan dan desain yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Berikut ini adalah pengimplementasian sistem aplikasi pencarian menggunakan metode Random Controlled

Lebih terperinci

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MANAGEMENT RESOURCE DALAM SISTEM GRID COMPUTING PADA LAYANAN INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) MENGGUNAKAN NATIVE HYPERVISOR DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM)

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) Program Studi : Matematika/Pend matematika Mata kuliah : Pengantar Ilmu Komputer Pokok Bahasan : Jaringan Komputer Waktu : 2 x 50 menit Standar Kompetensi : Setelah mengikuti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penentuan Distor Capasity Wilsu Cab. Lubuk Pakam Rayon Perbaungan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : pegawai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setelah melakukan pengamatan tentang keadaan ruangan kelas yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Setelah melakukan pengamatan tentang keadaan ruangan kelas yang ada di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah melakukan pengamatan tentang keadaan ruangan kelas yang ada di UBINUS, bisa dilihat bahwa tidak semua ruangan kelas memiliki penunjuk waktu. Dengan tidak adanya

Lebih terperinci