BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Budi Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang penting di dalam pemerintahan. Beberapa peran TIK adalah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan [1]. Melalui pemanfaatan secara tepat, TIK dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun infrastruktur E-Government yang lebih baik. Bentuk penyelenggaraan pemerintahan ada berbagai macam, salah satunya adalah pengelolaan administrasi pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat (public services). Pemanfaatan website oleh pemerintah untuk memberikan berbagai layanan secara elektronis adalah salah satu bentuk pemanfaatan TIK dalam melayani masyarakat. Sebagai salah satu instansi pemerintah, Monumen Pers Nasional yang berada di bawah Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia memiliki tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nomor 6 tahun Berdasarkan pasal 2 dan pasal 3 yang menerangkan bahwa Monumen Pers Nasional memiliki tugas untuk melakukan pelestarian dan pelayanan terhadap masyarakat mengenai produk pers nasional yang bernilai sejarah. Salah satu perwujudannya adalah dengan melakukan pelayanan informasi, penyiapan sarana penyebaran informasi, pemeliharaan, penatalaksanaan koleksi, pengawetan dan perlindungan terhadap benda-benda pers bersejarah [2]. Untuk mendukung salah satu tugasnya sebagai penyedia layanan informasi kepada masyarakat, Monumen Pers Nasional melakukan kegiatan penambahan koleksi media cetak pers dari seluruh nusantara secara rutin sepanjang tahun. Hasil penambahan koleksi tersebut disimpan, dikelola dan dibuka aksesnya untuk masyarakat yang memerlukan informasi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu 1
2 bentuk diseminasi informasi kepada masyarakat [3]. Berdasarkan data resmi yang diperoleh dari Monumen Pers Nasional, jumlah koleksi data media cetak pers yang dimiliki saat ini mencapai 296 judul koran dan 335 judul majalah, baik dalam bentuk format digital maupun cetak yang terbit dari tahun sebelum kemerdekaan Indonesia hingga sekarang di tahun berjalan. Jumlah koleksi tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena adanya kegiatan penambahan koleksi media cetak pers nasional yang rutin dilakukan setiap hari serta penambahan judul baru media cetak pers tiap tahun. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan [4], koleksi media cetak pers yang dimiliki Monumen Pers Nasional harus dikelola dengan baik, karena setiap koleksi media cetak pers dapat dikategorikan sebagai arsip milik negara yang berisi berbagai rekaman dan informasi kegiatan atau suatu peristiwa sejarah. Terdapat dua macam tata cara pengelolaan koleksi media cetak pers yang dilakukan di Monumen Pers Nasional berdasarkan format media cetak yang dikelola. Untuk media dengan format fisik disimpan dan ditata di dalam ruangan khusus. Sedangkan media cetak dengan format digital disimpan di dalam server penyimpanan. Media cetak berformat digital milik Monumen Pers Nasional saat ini terdiri dari 2 tipe data yaitu media cetak berformat citra (jpeg) dan media cetak berformat dokumen PDF (Portable Document Format). Format citra (jpeg) tersebut dihasilkan dari kegiatan digitalisasi sedangkan format dokumen (pdf) sisanya diperoleh dari berbagai sumber. Kegiatan digitalisasi bertujuan untuk melakukan duplikasi sekaligus penyelamatan informasi yang terkandung di dalam media cetak fisik [5]. Hasil dari alih media tersebut diharapkan mampu memberikan fleksibilitas akses yang sebelumnya tidak dimiliki oleh format fisik. Keunggulan penggunaan format digital salah satunya adalah dapat digunakan oleh banyak pengguna sekaligus dalam satu waktu. Melalui perubahan pola akses informasi dari fisik ke digital, setidaknya dapat mengurangi kebutuhan akses langsung ke media cetak fisik yang lebih rapuh sehingga bentuk aslinya dapat terjaga. 2
3 Data alih media yang telah dibuat selanjutnya akan disimpan dan tidak akan diubah lagi. Data tersebut disediakan bagi pengguna yang membutuhkan informasi. Karakteristik perlakuan data dengan metode write once read many (WORM) merupakan perlakuan yang sering ditemui di dalam data warehouse [6]. Perlakuan semacam itu mirip dengan perlakuan pada data alih media yang dimiliki oleh Monumen Pers Nasional. Server media penyimpanan yang digunakan di Monumen Pers Nasional saat ini berada di dalam demilitarized zone (DMZ) yang terpisah baik secara logika atau fisik dengan komputer klien seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Ilustrasi jaringan antara klien dan server media penyimpanan di Monumen Pers Nasional DMZ menurut [7] adalah sebuah konsep desain jaringan yang memisahkan serta mengisolasi jaringan server dari jaringan lainnya terutama dengan jaringan klien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan serta untuk mengelola akses dari klien ke seluruh server yang berada di dalam DMZ. Topologi jaringan dan server di dalam DMZ ditunjukkan pada Gambar
4 Gambar 1.2 Topologi jaringan DMZ server data media cetak di Monumen Pers Nasional Saat ini Monumen Pers Nasional memiliki 2 buah server penyimpanan (Server Data1 dan Server Data2) yang berada di dalam DMZ. Kedua server penyimpanan tersebut terhubung ke dalam satu server (Server Sentral) yang berfungsi sebagai pintu gerbang akses. Ketiga server tersebut (Server Sentral, Server Data1 dan Server Data2) akan digunakan sebagai infrastruktur awal untuk membangun data warehouse media cetak berformat digital. Topologi jaringan yang digunakan saat ini untuk menghubungkan ketiga server tersebut adalah topologi bintang. Topologi bintang tersebut dipilih karena akan memberi kemudahan dalam pengelolaannya, apabila terjadi kerusakan pada salah satu kabel atau komputer tidak akan mempengaruhi seluruh komunikasi di jaringan, tetapi topologi tipe ini memiliki satu kelemahan pada switch sentralnya [8]. Data media cetak pers nasional berformat digital yang disimpan di dalam server penyimpanan memang disediakan untuk publik. Sehingga banyak pengunjung Monumen Pers Nasional terutama mahasiswa dan peneliti yang memanfaatkan data tersebut untuk dianalisa sebagai bahan referensi. Saat ini Monumen Pers Nasional belum memiliki data warehouse media cetak pers nasional yang berfungsi untuk menyimpan dan memudahkan proses pencarian data sampai analisis data. Peneliti yang ingin melakukan pencarian data di Monumen Pers Nasional saat ini harus melakukan pencarian datanya secara satu 4
5 persatu di dalam server penyimpanan sehingga dirasa kurang efektif dan kurang efisien [9]. Berdasarkan keterbatasan tersebut, Monumen Pers Nasional kemudian berencana untuk mengembangkan infrastruktur yang telah digunakan sekarang sebagai data warehouse untuk menyimpan dan mengelola seluruh koleksi digital yang dimiliki. Untuk mempermudah akses data antara pengguna dengan server media penyimpanan saat ini, server sentral difungsikan sebagai pintu gerbang yang menghubungkan seluruh server penyimpanan. Dengan begitu pengguna cukup mengakses data melalui server sentral yang didalamnya tersambung data dari seluruh server penyimpanan. Berdasarkan pemanfaatan dan fungsinya data warehouse tersebut diharapkan selalu tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu serta memiliki tingkat ketersediaan yang tinggi (high availability). Ketersediaan yang tinggi berarti memiliki fase down time minimal, dimana fase down time didefinisikan sebagai sebuah fase dimana sebuah layanan sistem atau data menjadi tidak bisa diakses [10]. Beberapa penyebabnya adalah terputusnya pasokan listrik, kegagalan sistem, hilangnya data, kerusakan data, penurunan performa jaringan, terputusnya komunikasi jaringan serta ketidakmampuan sistem dalam pemulihan ke kondisi normal. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh perusahaan Computer Network Technology (CNT) dan Data Quest [10]. Penyebab sebuah sistem mengalami fase down time bisa dikarenakan berbagai macam hal seperti bencana alam, kegagalan fungsi dan komunikasi jaringan, kerusakan perangkat keras, kerusakan sistem operasi, kerusakan aplikasi, virus, kesalahan manusia, dan beberapa hal yang penyebabnya tidak diketahui. Salah satu langkah yang telah ditempuh Monumen Pers Nasional untuk meminimalisir fase down time karena terputusnya sumber daya listrik adalah dengan memasang genset dan perangkat uninterruptible power supply (UPS). Untuk melindungi data yang disimpan di server dari ancaman kerusakan perangkat keras hard disk maka implementasi teknologi Redundant Array Independent Disk (RAID) telah dilakukan. Teknologi RAID selain RAID versi 0 menurut [11] memiliki mekanisme perlindungan data dengan melakukan replikasi 5
6 data di setiap anggota hard disk yang tergabung di dalamnya. Data yang disimpan menggunakan teknologi RAID akan dipecah kemudian direplikasi dan disebar merata lintas hard disk yang tersusun sebagai anggota RAID array. Kemampuan perangkat keras controller yang digunakan pada server di Monumen Pers Nasional saat ini hanya mendukung RAID versi 0 (RAID 0), RAID versi 1 (RAID 1) dan RAID versi 5 (RAID 5). Teknologi RAID 5 yang digunakan di server Monumen Pers Nasional dipilih karena mampu menyediakan tingkat toleransi kegagalan yang sama jika dibandingkan dengan RAID 1 tetapi menyediakan kapasitas penyimpanan yang lebih besar [12]. RAID 5 juga mampu memberikan mekanisme perlindungan data yang tidak dimiliki oleh RAID 0 dengan mengesampingkan performa dalam melakukan penulisan data pada RAID 5 yang lebih rendah dibandingkan dengan RAID 1 dan RAID 0. Untuk menggunakan teknologi RAID 5 setidaknya membutuhkan minimal 3 buah hard disk dan maksimal tersusun dari 16 hard disk yang dapat dikonfigurasi dalam satu array. RAID 5 mampu melindungi hilangnya data yang disimpan ketika terjadi kerusakan pada salah satu hard disk dalam satu kesatuan array [13]. Dari situ dapat disimpulkan bahwa kelemahan pada RAID 5 adalah ketika kerusakan terjadi bersamaan pada beberapa hard disk sekaligus (lebih dari satu hard disk) maka kehilangan data dapat menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari. Kondisi tersebut pernah terjadi di Monumen Pers Nasional pada tahun 2013 sehingga menyebabkan banyak data yang hilang karena kerusakan hard disk secara bersamaan di salam satu array tersebut tidak dapat diantisipasi oleh RAID 5. Akibatnya hampir sebagian data hilang dan tidak dapat diakses. Proses pemulihan dilakukan menggunakan data cadangan. Hanya saja waktu yang dibutuhkan agar kondisi kembali seperti semula membutuhkan waktu beberapa minggu. Melalui kejadian tersebut, maka prioritas pertama Monumen Pers Nasional saat ini adalah membangun infrastruktur media penyimpanan yang mampu menyediakan ketersediaan data yang lebih tinggi dibanding sebelumnya yang akan digunakan sebagai data warehouse ke depannya. Berdasarkan kebutuhan tersebut aplikasi Hadoop dapat menjadi sebuah solusi [14]. Hadoop adalah 6
7 sebuah aplikasi yang berasal dari proyek open source dari Apache Foundation yang menyediakan teknologi penyimpanan bernama Hadoop Distributed File System (HDFS) dan pemrosesan data skala besar secara paralel dengan paradigma MapReduce [15]. Berbagai perusahaan juga sudah banyak yang membuktikan kemampuan Hadoop yang digunakan untuk menyimpan dan memproses data dengan skala besar, berikut diantaranya [16]: a) Facebook menggunakan Hadoop untuk menyimpan salinan log dan berbagai data untuk analisis dan pelaporan. b) Adobe menggunakan Hadoop untuk menyimpan dan memproses data yang berasal dari layanan publik yang digunakan untuk kebutuhan internal. c) Ebay menggunakan Hadoop untuk mengoptimasi sistem pencarian di dalam website-nya. d) Yahoo! menggunakan Hadoop untuk riset di sistem periklanan dan pencarian web. e) Twitter menggunakan Hadoop untuk menyimpan dan memproses data sosial media yang dihasilkan. f) Rakuten, perusahaan toko online yang berasal dari Jepang menggunakan Hadoop untuk membangun sistem rekomendasi bagi pelanggannya dan lainlain. HDFS memiliki kemampuan untuk dapat mendeteksi dan mengatasi kegagalan yang terjadi pada sistem penyimpanan dari lapisan perangkat lunak sehingga mampu melapisi kemampuan perangkat keras dalam mengatasi kegagalan [15]. 7
8 Kemampuan yang dimiliki HDFS diharapkan mampu menjadi solusi akan potensi masalah yang dapat timbul karena keterbatasan teknologi perangkat keras yang digunakan. Selain menyediakan teknologi media penyimpanan, fitur MapReduce yang dimiliki Hadoop juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemrosesan komputasi dan analisis data seperti yang data warehouse dapat lakukan [15]. Aplikasi Hadoop juga dapat dijalankan menggunakan perangkat keras komoditas yang mudah didapatkan di pasaran [17]. Untuk mendapatkan dan menggunakan berbagai kelebihan Hadoop tersebut, pengguna juga tidak perlu mengeluarkan biaya apapun (free) untuk membayar lisensi. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh Hadoop tersebut menjadi dasar pemilihan aplikasi Hadoop untuk dijadikan sebagai infrastruktur awal sebelum data warehouse media cetak dibangun di Monumen Pers Nasional. 1.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah yaitu: 1. Infrastruktur media penyimpanan di Monumen Pers Nasional saat ini dalam menjamin ketersediaan data yang disimpan memilki tingkat toleransi kegagalan yang rendah karena hanya menggunakan metode RAID. 2. Aplikasi Hadoop dengan fitur HDFS dapat memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan yang ada sebelumnya, hanya saja seberapa jauh tingkat toleransi kegagalan yang dimiliki dalam memberikan jaminan tingkat ketersediaan data yang disimpan belum diketahui. 8
9 1.3 Keaslian Penelitian Penelitian tentang high availability system, aplikasi Hadoop dan HDFS telah banyak dilakukan sebelumnya. Berikut beberapa penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan acuan. Salah satu penelitian tentang perlindungan data pada media penyimpanan menjelaskan bahwa ada beberapa solusi untuk melakukan perlindungan pada data yang disimpan di media penyimpanan [18]. Salah satu solusinya adalah menggunakan metode redundancy. Metode ini dapat meningkatkan tingkat ketersediaan data yang disimpan di dalam media penyimpanan. Walaupun begitu, konsekuensi dengan metode tersebut adalah kebutuhan kapasitas penyimpanan menjadi lebih besar dari ukuran data yang seharusnya disimpan. Metode ini akan memberikan jaminan ketersediaan yang diakibatkan oleh kegagalan perangkat keras, tetapi tidak memberikan jaminan kerusakan atau kehilangan data yang diakibatkan oleh virus atau ulah manusia. Implementasi dari metode redundancy pernah diterapkan pada penelitian tentang menggunakan Object-based Storage Devices (OSD) [19]. Melalui metode tersebut, setiap data yang disimpan di dalam OSD akan diduplikasi dan disebar ke beberapa tempat sekaligus dalam satu array saat proses penyimpanan dilakukan. Penyebaran duplikasi data ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaannya. Apabila terjadi kegagalan pada salah satu media penyimpanan yang digunakan, maka duplikasi data dari media penyimpanan yang masih berfungsi normal akan digunakan untuk menggantikannya. Banyak penelitian tentang pemanfaatan Hadoop dilakukan, salah satunya adalah penelitian Hadoop yang digunakan untuk data warehouse [20]. Pada penelitian tersebut, aplikasi Hadoop yang dikolaborasikan dengan aplikasi Hive mampu melakukan proses analisis data dengan skala petabyte. Melalui penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa dibandingkan menggunakan basis data relasional, pemrosesan data dengan skala besar melalui pemanfaatan fitur map reduce pada aplikasi Hadoop terasa lebih efektif. Penggunaan aplikasi open source dapat digunakan untuk membangun suatu sistem sehingga memiliki ketersediaan tinggi dan dapat menekan biaya produksi 9
10 dan investasi [21]. Ada banyak aplikasi atau sistem operasi open source yang dapat dijadikan alternatif pengganti dari aplikasi atau sistem operasi berbayar yang tersedia di pasaran. Apabila dilakukan secara tepat kemampuan aplikasi open source juga dapat memiliki kemampuan yang setara bahkan bisa melebihi kemampuan aplikasi yang berbayar. Walaupun begitu, melalui penelitian tersebut diketahui bahwa implementasinya bukanlah perkara yang mudah tetapi tidak mustahil untuk dilakukan. Penelitian tentang high availability dan reliable server juga pernah dilakukan [22]. Tujuan penelitian tersebut adalah membangun purwarupa server basis data relasional yang memiliki kemampuan redundancy dan failover sehingga mampu menjaga ketersediaan layanan selama operasional walaupun terjadi masalah. Purwarupa tersebut dibangun hanya melibatkan tidak lebih dari 2 perangkat server dimana salah satu server berperan sebagai server aktif dan satunya berperan sebagai server pasif (cadangan). Server cadangan tersebut akan berperan aktif seketika menggantikan peran server utama ketika terjadi masalah. Akan tetapi, metode ini belum teruji ketika digunakan dengan di lebih dari 2 server. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat ketersediaan data media penyimpanan HDFS terutama pada Datanode di aplikasi Hadoop sehingga dapat digunakan untuk merancang dan membangun purwarupa infrastruktur data warehouse agar memiliki tingkat ketersediaan data yang disimpan menjadi lebih tinggi dari infrastruktur saat ini di Monumen Pers Nasional. 1.5 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini dapat diambil manfaat bagi Monumen Pers Nasional yaitu mampu menghasilkan informasi dan pengetahuan tentang tingkat ketersediaan yang dijamin oleh aplikasi Hadoop yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur media penyimpanan untuk data warehouse agar memiliki tingkat 10
11 ketersediaan data yang lebih tinggi dari media penyimpanan yang digunakan saat ini Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki batasan sebagai berikut: a) Penelitian ini hanya membahas sebatas ketersediaan data yang disediakan Datanode pada fitur HDFS di aplikasi Hadoop. b) Pada penelitian ini tidak membahas tentang tingkat ketersediaan aplikasi YARN (Map Reduce) yang merupakan salah satu fitur lainnya pada aplikasi Hadoop. 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Big data merupakan data yang tidak dapat diproses menggunakan alat pengolahan data tradisional karena berukuran sangat besar dan rumit [1]. Pada era digital ini, data
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya
Lebih terperinci1. Pendahuluan Latar Belakang
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gantz et al estimasi data elektronik mencapai 0,18 zettabyte pada tahun 2006 dan diramalkan akan mencapai 1,8 zettabyte pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam jaringan komputer, banyaknya client yang mengakses dan mengambil data pada server dalam waktu yang berurutan, dapat mengakibatkan server menjadi sibuk. Server
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. commit to user
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, keberadaan data telah menjadi unsur yang sangat menentukan dalam dunia bisnis. Pertumbuhan data yang cepat benar-benar mencengangkan. Menurut Eric Schmidt
Lebih terperinciDATA CENTER: PENDAHULUAN
DATA CENTER: PENDAHULUAN Definisi, Fungsi dan Tujuan Data Center 2 Definisi Data Center (lanj)... komponen penting dari infrastruktur yang mendukung Internet dan perdagangan digital Juga sektor komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi HA atau High Availability adalah metode jaringan yang sering digunakan untuk mengurangi kemungkinan down-time terhadap server dengan menggunakan dua unit
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-01.TI.05.04 Tahun 2017 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA MENTERI
Lebih terperinci: POB-SJSK-009 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 02
1. TUJUAN 1.1. Menetapkan standard backup dan recovery 1.2. Menetapkan prosedur backup 1.3. Menetapkan prosedur recovery 1.4. Menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat 2. RUANG LINGKUP 2.1. Prosedur
Lebih terperinciIMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS
IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciBIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
BIDANG OTOMASI DOKUMENTASI HUKUM PUSAT DOKUMENTASI DAN JARINGAN INFORMASI HUKUM NASIONAL BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI PERPRES NOMOR 33 TAHUN 2012 BAB III TUGAS DAN FUNGSI
Lebih terperinciBig Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom
Big Data dengan Hadoop Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP
ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP PENDAHULUAN Pelestarian bahan pustaka secara umum memiliki dua unsur utama, yaitu pelestarian dalam bentuk fisik dan pelestarikan nilai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Data adalah sesuatu yang mewakili objek dan peristiwa yang memiliki arti yang sangat penting bagi user (Hoffer et al, 2005). Dalam pengertian yang lain data adalah fakta
Lebih terperinciPENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI
PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi
Lebih terperinciDasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi
Materi Pembelajarann Materi 6 Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi 6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data 6.3 Memanfaatkan Database Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan
Lebih terperinciAnalisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6640 Analisa Hadoop High Availability Menggunakan Quorum Journal Manager dan Zookeeper dengan Studi Kasus Namenode Failover
Lebih terperinciAnalisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster
Favian, Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster 21 Analisa Perbandingan Original Hadoop Cluster Dan Modifikasi Hadoop Cluster Iqbal Grady Favian Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN SISTEM
BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Topologi Penulis mengambil kesimpulan dari analisa permasalahan sampai system yang sedang berjalan bahwa perusahaan PT. XYZ membutuhkan server virtulisasi untuk
Lebih terperinciChapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN
Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Integritas Pemrosesan A. Pengendalian Input Adanya pengendalian input adalah hal yang penting karena apabila input yang masuk tidak akurat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehilangan/kerusakan data maupun kesalahan pemrosesan data. [12]
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ketersediaan jaringan yang terjamin sangat dibutuhkan oleh berbagai organisasi demi melindungi berjalannya bisnis dari kerusakan sistem, kehilangan/kerusakan data
Lebih terperinciCasing Dell Storage MD1400 dan MD1420 Panduan Pengaktifan
Casing Dell Storage MD1400 dan MD1420 Panduan Pengaktifan Model Resmi: E03J Series and E04J Series Tipe Resmi: E03J001 and E04J001 Catatan, Perhatian, dan Peringatan CATATAN: CATATAN menunjukkan informasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA
Seri D Nomor 81 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2007 1 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 81 Tahun 2007 Seri : D PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2007
Lebih terperinciYUVIRNA ADIKTIA SOVIANTY
RANCANG BANGUN FAILOVER SERVER BERBASIS LINUX MENGGUNAKAN SYSTEM DRBD (DESTRIBUTED REPLICATED BLOCK DEVICE) SKRIPSI Diajukan Oleh : YUVIRNA ADIKTIA SOVIANTY 0534010040 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinci6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data
6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data Database adalah sekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan data.
Lebih terperinciGambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure
Komputasi Awan Saat ini telah berkembang sebuah teknologi yang dikenal dengan Cloud Computing atau juga dikenal dengan nama teknologi Komputasi Awan. Tujuan adanya Komputasi Awan ini sebenarnya adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Server Server (Sosinsky, 2009:108) adalah sebuah program perangkat lunak yang menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat dijalankan pada sistem
Lebih terperinciLatex 3000 Printer Series. Jaminan Terbatas
Latex 3000 Printer Series Jaminan Terbatas 2015 HP Development Company, L.P. Isi Pernyataan Jaminan Terbatas HP...... 1 A. Cakupan Jaminan Terbatas HP... 1 B. Batasan jaminan... 3 C. Batasan tanggung jawab...
Lebih terperinciHadoop Framework. 1. Pengantar
Hadoop Framework 1. Pengantar Saat ini, kita hidup di era big data, dimana data yang kita butuhkan untuk bekerja sehari-hari menyebabkan meningkatnya kemampuan pemrosesan dan penyimpanan suatu host tunggal.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi memberikan pengaruh terhadap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyakat. Salah satunya adalah jaringan komputer yang menjadi hal penting yang ada di Kementerian
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KELURAHAN (SIAKEL) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
Lebih terperinciPERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah pengguna aktif layanan internet selalu meningkat dari tahun ke tahun terlihat dari peningkatan lalu lintas data internet setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD)
BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD) 3.1 Sejarah singkat BPAD Sumatera Utara Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera
Lebih terperinciPERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi umum merupakan sarana yang disediakan untuk masyarakat guna membantu kebutuhan berkendara tanpa memakai kendaraan pribadi. Fungsi perkembangan
Lebih terperinciHP Latex 1500 Printer. Jaminan Terbatas
HP Latex 1500 Printer Jaminan Terbatas 2016 HP Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya. Satu-satunya jaminan
Lebih terperinciSAN [storage area network] Muhammad Riza Hilmi,ST.
SAN [storage area network] Muhammad Riza Hilmi,ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Storage Area Network (SAN) merupakan solusi konfigurasi masa depan dalam media penyimpanan data dalam jumlah
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK
BAB 2 ANALISIS KONDISI EKSISTING TIK UNHAS DAN KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN TIK Pengembangan TIK yang dilakukan oleh Unhas dalam kurun waktu 2009 2013 harus memperhatikan kondisi eksisting TIK. Dalam bab
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM RECOVERY DATABASE MENGGUNAKAN METODE MIRRORING. Linda Elisa Sinaga A
PERANCANGAN SISTEM RECOVERY DATABASE MENGGUNAKAN METODE MIRRORING Linda Elisa Sinaga shelindakirei@yahoo.com A11.2009.04877 Abstrak : Teknologi informasi (TI) merupakan salah satu sumber daya kritikal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin lama semakin canggih khususnya dibidang jaringan. Perkembangan tersebut berkaitan erat
Lebih terperinciPrinter Scitex FB550 dan FB750. Jaminan Terbatas
Printer Scitex FB550 dan FB750 Jaminan Terbatas 2015 Hewlett-Packard Development Company, L.P. 1 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Lebih terperinciPengenalan Komunikasi Data
Konsep Sistem & Teknologi Informasi C Hal. 1 dari 5 Pengenalan Komunikasi Data Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui beberapa media. Media tersebut berupa
Lebih terperinciBermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)
2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.or.id Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi berbasis web sangat pesat, seiring dengan perkembangan komputer dan internet. Selain itu, aplikasi berbasis web juga semakin banyak digunakan
Lebih terperinciRAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi.
Hasobi Ro id Radityo 1301144086 IF-38-06 RAID MEMORY RAID adalah singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era informasi saat ini, komunikasi merupakan sarana penting dalam dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era informasi saat ini, komunikasi merupakan sarana penting dalam dunia bisnis, instansi pemerintahan, instansi swasta, pendidikan, baik perorangan maupun kelompok.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Big Data dianggap sebagai solusi untuk pertumbuhan data yang sangat pesat, salah satu aplikasi yang menerapkan hal ini adalah Hadoop. Maka akan dilakukan pengujian terhadap Hadoop untuk membuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan untuk menghadapi persaingan global. Di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah menjadi kebutuhan bagi hampir semua dunia usaha, untuk mengelola sumber daya informasi dalam memberikan pelayanan terbaik dan untuk
Lebih terperinciSISTEM PENDETEKSI SERANGAN FLOODING PACKET BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN SNORT IDS ARTIKEL SKRIPSI
SISTEM PENDETEKSI SERANGAN FLOODING PACKET BERBASIS OPEN SOURCE MENGGUNAKAN SNORT IDS ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program
Lebih terperinciBermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)
2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa
Lebih terperinciBAB 5 FASE PERANCANGAN
BAB 5 FASE PERANCANGAN A. Perancangan Secara Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel), sehingga memungkinkan pengguna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan baik menggunakan media kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel), sehingga memungkinkan pengguna jaringan untuk
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DAN PEMANFAATAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah dari KEMKOMINFO Sejarah berdirinya Departemen Komunikasi dan Informatika RI ( DEPKOMINFO RI ) sebagai departemen baru, berdasarkan Peraturan Presiden
Lebih terperinciPengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer
Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperinciOracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan
Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Memahami manfaat dan kegunaan dari High Availability Memahami konsep dari High Availability Mengerti komponen-komponen dalam Oracle
Lebih terperinci[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012
[I.197)] [Pengembangan framework sistem buku tiga dimensi untuk diseminasi informasi ] [ Budi Nugroho ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Free Open Source Software (FOSS) merupakan
Lebih terperinciPrinter HP Latex Seri 500. Jaminan Terbatas
Printer HP Latex Seri 500 Jaminan Terbatas Hak Cipta 2016 HP Development Company, L.P. Edisi pertama Informasi hukum HP tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis atau editorial maupun kekurangan yang
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet sebagai salah satu media dalam penyampaian informasi turut mengubah bentuk dan proses perpindahan data dari data fisik menjadi data digital.
Lebih terperinciPENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER
PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aplikasi teknologi informasi saat ini sudah berkembang begitu pesat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi teknologi informasi saat ini sudah berkembang begitu pesat dan menambah di berbagai bidang, seperti pendidikan, perbankan, perhubungan,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina
Media Informatika Vol. 15 No. 1 (2016) PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS Maria Christina Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir.
Lebih terperinciSURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL
SURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL IDENTITAS RESPONDEN Nama Jabatan Nama lembaga Jumlah staf Kabupaten/Kota Provinsi Telepon E-mail Alamat website lembaga Pusat Pengembangan Infrastruktur
Lebih terperinciBab II Landasan Teori
Bab II Landasan Teori Pada bab landasan teori, akan dijelaskan mengenai teori yang menunjang didalam penulisan skripsi ini antara lain mengenai basis data, teknologi basis data, definisi clustering (distribusi
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Monitoring Suhu pada Ruangan DMZ Berbasis Web dan Mobile
Perancangan Aplikasi Monitoring Suhu pada Ruangan DMZ Berbasis Web dan Mobile Adam Arif budiman, Herianto Teknik Informatika Universitas Darma Persada Ariadam@gmail.com, heri.unsada@gmail.com Abstrak Ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Komputer pada dasarnya adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan matematis atau komputasi matematis. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dari teknologi Database Management System (DBMS) telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dari teknologi Database Management System (DBMS) telah mencapai pada penggunaan teknologi multi proses. Oleh karena itu penggunaan manajemen database yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06 TAHUN 2013 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DA VA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DOKUMENTASI
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-01.TI.05.02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSAT DATA DAN RUANG SERVER DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat mengakibatkan badan usaha baik besar maupun kecil mengimplementasikan teknologi ini untuk banyak keperluan-keperluannya
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciDeveloping information systems and technology to support business strategy
product profile Developing information systems and technology to support business strategy Penggunaan teknologi informasi dalam bisnis telah berkembang dari fungsinya yang hanya sebagai media pertukaran
Lebih terperinciFAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY
FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY Nanang Purnomo 1) - Melwin Syafrizal 2) 1) PT. Lintas Data Prima (LDP)Yogyakarta Jl. Suryatmajan no. 22 Yogyakarta 2) Sistem Informasi
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai clustering dengan skema load balancing pada web server sudah banyak ditemukan. Salah satu pembahasan yang pernah dilakukan adalah Perancangan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner
Lebih terperinciSHARE DATA & TRANSACTION
SHARE DATA & TRANSACTION 8.1. Shared Data Sharing adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk membagi suatu file, perangkat dan koneksi internet untuk digunakan secara bersama-sama dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan fokus utama dari suatu aplikasi sehingga mendorong para peneliti untuk
Lebih terperinciWEBGIS. Tujuan. Arna fariza. Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS
WEBGIS Arna fariza Politeknik elektronika negeri surabaya Tujuan Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Memahami tentang Web GIS Mengetahui software2 untuk Web GIS 1 Overview Web GIS GIS
Lebih terperinciPanduan Penggunaan e-document
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA RI Panduan Penggunaan e-document Tahun 2016 Kata Pengantar Puji dan Syukur senantiasa panjatkan penyusun kehadirat Allah SWT yang dengan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya,
Lebih terperinciBuku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Buku Panduan INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SUBBIDANG PERANGKAT KERAS TAHUN 2008 PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini sudah membawa manusia pada suatu dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan disertai langkah-langkah dalam membangun aplikasi-aplikasi website berbasis Microsoft Sharepoint 2010
Lebih terperinciEtika dalam Sistem Informasi
1 Etika dalam Sistem Informasi Etika : kepercayaan tentang hal yang benar dan salah atau yang baik dan yang tidak Etika dalam SI dibahas pertama kali oleh Richard Mason (1986), yang mencakup PAPA: 1. Privasi
Lebih terperinciKeamanan dan Kontrol Sistem Informasi
YFA D3/IT/MIS/E1/1106 Manajemen Sistem Informasi Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Keamanan Sistem Informasi Keamanan merupakan faktor penting
Lebih terperinciBAB 4. PERANCANGAN 4.1. Perancangan Topologi Perancangan topologi yang akan dikembangkan adalah menggunakan topologi high availability. Dalam pengembangannya masing-masing fungsi server akan di tambah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun penelitian yang dibahas pada skripsi ini adalah penerapan redundant link atau jalur koneksi alternatif pada sebuah jaringan untuk meningkatkan keandalan jaringan
Lebih terperinciDAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2011
KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110., Telp/Fax.: (021) 3452841; E-mail : pelayanan@mail.kominfo.go.id
Lebih terperinciSTANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR SISTEM INFORMASI Kode/No. : STD/SPMI-UIB/04.05 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 6 STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Proses
Lebih terperinciBAB IV KONFIGURASI INSTALASI UPS. daya serta kerusakan sistem dan hardware. UPS akan menjadi sistem yang sangat
BAB IV KONFIGURASI INSTALASI UPS 4.1 Model Konfigurasi UPS Uninterruptible Power Supply merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. informasi dalam segala bentuknya (McKeown, 2002).Infrastruktur teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era digital seperti sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era digital seperti sekarang ini semakin pesat dan sudah banyak menciptakan berbagai sistem rekayasa teknologi yang canggih dan
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TENTANG PENGOPERASIAN SISTEM PENGOLAHAN DATABASE BMKGSOFT.
5. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 9 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Stasiun Meteorologi; 6. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 10
Lebih terperinciKebijakan Privasi Kami
Kebijakan Privasi Kami Terakhir diubah: 12 Desember 2014. Ringkasan perubahan dapat dibaca di bagian bawah Kebijakan Privasi ini. Tujuan dari Kebijakan Privasi ini untuk memberikan gambaran umum tentang
Lebih terperinci