PENERAPAN GAYA INKLUSI

Transkripsi

1 JURNAL SKRIPSI PENERAPAN GAYA INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH PERMAINAN BOLAVOLI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Oleh : FERRY YUNINTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

2 PENERAPAN GAYA INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH PERMAINAN BOLAVOLI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP NEGERI 14SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Ferry Yunianto Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Sebelas Maret Alamat Korespondensi : Mojo Wetan, Rt. 03 / Rw. 03, Sragen Kulon, Sragen. ferryyunianto21@gmail.com ABSTRAK Ferry Yunianto. K PENERAPAN GAYA INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMASH PERMAINAN BOLAVOLI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B SMP N 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar smash permainan bolavoli dengan penerapan gaya inklusi pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajara 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiap siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta yang berjumlah 32 peserta didik yang terdiri dari 19 peserta didik putra dan 13 peserta didik putri. Sumber data berasal dari guru, peserta didik dan peneliti. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan persentase. Dari hasil analisis diperoleh peningkatan hasil belajar smash permainan bolavoli yang signifikan dari prasiklus ke siklus I dan siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat dari hasil belajar smash permainan bolavoli pra siklus dari jumlah peserta didik 32 hanya 12 peserta didik yang tuntas dan 20 peserta didik tidak tuntas atau dengan presentase 37,5% peserta didik tuntas dan 62,5% peserta didik tidak tuntas. Kemudian hasil belajar belajar yang ditunjukan peserta didik pada siklus I menunjukan peningkatan yang sangat signifikan yaitu 19 peserta didik atau 59,375% masuk dalam kategori tuntas commit dan to sisanya user 13 peserta didik atau 40,625%

3 masuk dalam kategori tidak tuntas. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik yaitu 100% atau 32 peserta didik masuk kategori tuntas. Simpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan gaya inklusi dapat meningkatkan hasil belajar smash permainan bolavoli pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci: Hasil Belajar Smash Permainan Bolavoli, Gaya Inklusi. ABSTRACT Ferry Yunianto. K THE APPLICATION OF FORCE INCLUSION TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SMASH VOLLEYBALL GAME ON THE LEARNER CLASS VIII B OF SMP N 14 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016. Thesis. Surakarta : Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, August The purpose of this research is to improve the result learning of smash volleyball game with the application of force on the inclusion of learner class VIII B of SMP N 14 Surakarta in academic year 2015/2016. The type of research is class action reserch (CAR). This research has been done in two cycles, each of cylce consist of planing, acting, observing, and reflecting. The subject of this research is Student of VIII B class SMP N 14 Surakarta which is amount 32 student consists of 19 male student and 13 female student. The source of data comes from teacher, student, and researcher. The techniques of collecting data are observation, test, and documention or archive. The validity of data use technique of triangulation. The analysis of data use descriptive technique at the base of qualitative analysis with percentage. By doing this analysis shows an improvement of result learning of smash volleyball game significantly out of pre cycle to cycle I and cycle I to cycle II. This improvement can be showed comes from outcome of smash volleyball game. At the cycle from 32 students only 12 students who passed and 20 of students failed or with the percentage 37,5% passed and 62,5% failed. Then the result at the pre cycle I show an improvement significatly follow as 19 of students or 59,375% passed and the rest 13 students or 40,625% failed. At the cycle II there is an improvement of students, 100% or 32 students passed. The conclusion of this study is to apply a force of inclusion can improve learning outcomes for participants smash volleyball game on the learner class VIII B of SMP N 14 Surakarta in academic year 2015/2016. Keywords : Learning outcomes smash volleyball game, the style of inclusion.

4 PENDAHULUAN Pendidikan jasmani adalah memasyarakat di Indonesia dan sejumlah aktivitas jasmani sudah dikenal sejak jaman manusiawi yang terpilih sehingga penjajahan belanda. Permainan dilaksanakan untuk mendapatkan bolavoli dapat dimainkan oleh anakanak hasil yang diinginkan. Pengertian ini sampai orang dewasa baik laki- didukung oleh adanya pemahaman laki maupun perempuan. Untuk bahwa, manakalah pikiran (mental) dapat bermain dengan baik, seperti dan tubuh disebut sebagai dua unsur halnya olahraga lain, dalam yang terpisah. Pendidikan jasmani yang menekankan pendidikan fisik melalui pemahaman sisi kealamiahan permainan bolavoli juga diperlukan pembinaan yang baik dan benar. Pembinaan yang dilakukan harus fitrah manusia ketika sisi keutuhan mencakup empat aspek, yaitu individu adalah suatu fakta yang tidak dapat dipungkiri, pendidikan pembinaan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat aspek ini saling jasmani diartikan sebagai pendidikan mempengaruhi, artinya keempat melalui fisik. Pemahaman ini aspek tersebut tidak dapat dipisahkan menunjukkan bahwa pendidikan atau ditinggalkan untuk tidak jasmani juga terkait dengan respon dilakukan pembinaanya. Dalam emosional, hubungan personal, pembinaan bolavoli, penguasaan perilaku kelompok, pembelajaran teknik dasar sangat diperlukan agar mental, intelektual, emosional, dan dapat bermain dengan baik dalam estetika. Manakala tubuh sedang satu permainan. Pengertian dan ditingkatkan secara fisik, pikiran teknik smash dalam permainan (mental) harus dibelajarkan dan bolavoli serta cara melakukan smash dikembangkan, dan selain itu perlu dengan baik. Dalam permainan pula berdampak pada perkembangan sosial, seperti belajar bekerjasama dengan peserta didik lain. bolavoli ada beberapa teknik yang harus dilakukan dan dikuasai oleh seorang pemain, baik saat memulai Bolavoli merupakan olahraga atau ketika permainan sedang permainan yang cukup berlangsung.

5 Salah satunya adalah smash, penjasorkes adalah guru masih teknik ini merupakan salah satu dari kurang inovatif saat menyusun 4 teknik dasar permainan bolavoli pembelajaran yang menyebabkan yang sangat penting dikuasai oleh pembelajaran kurang maksimal dan seorang pemain, agar permainan bisa pada saat proses pembelajaran berjalan dengan baik terutama dalam peserta didik banyak yang kurang hal mengumpulkan nilai atau point antusias untuk mengikuti sebagai penentu kemenangan. pembelajaran dikarenakan Peserta didik SMP merupakan pembelajaran yang monoton anak-anak yang masih dalam proses menyebabkan peserta didik merasa masa peralihan dari anak-anak bosan dan kurang menarik. Dengan menuju remaja. Dan peserta didik memiliki rasa ingin mencoba dan ingin yang sangat besar. Dengan pembelajaran yang kurang menarik peserta didik banyak yang mengobrol sendiri dan juga ada peserta didik demikian guru harus memiliki yang bermain-main sendiri dan itu metode mengajar yang lebih kreatif dan inovatif sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam waktu pembelajaran. Waktu melakukan observasi di SMP N 14 Surakarta, salah satu semua mempengaruhi psikomotor peserta didik. Pada peserta didik disuruh melakukan salah satu teknik smash peserta didik banyak yang belum bisa dan merasa kurang percaya diri untuk melakukan teknik pembelajaran yang ada di silabus smash. Berdasarkan data yang SMP adalah bolavoli. Bolavoli diperoleh dari nilai peserta didik merupakan salah satu pembelajaran dapat diketahui bahwa nilai rata-rata penjasorkes yang tercantum di yang diperoleh peserta didik kelas kompetensi dasar yang ada di VIII B SMP N 14 Surakarta dalam silabus. Pada saat melakukan proses pembelajaran smash observasi pada peserta didik kelas permainan bolavoli masih dibawah VIII B SMP N 14 Surakarta ada KKM yakni dari 32 peserta didik beberapa masalah yang kelas VIII B hanya 12 peserta didik mempengaruhi pembelajaran atau 37,5 % dari 32 peserta didik

6 yang dapat memenuhi kriteria dalam perencanaan, sedangkan ketuntasan minimal yaitu 75. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih kurang efektif peserta didik menentukan pilihan terhadap kelompok kegiatan dalam pelaksanaan dan evaluasi. Dalam dan inovatif. Kurangnya model, pelaksanaan pembelajaran, guru metode dan strategi dalam terlebih dahulu menyampaikan pembelajaran yang digunakan rencana kegiatan yang akan mengakibatkan proses pembelajaran dilakukan, dan menetapkan kurang maksimal. pembagian level, atau kelompok Yang ada di lapangan guru kegiatan atas dasar kemampuan penjasorkes masih sangat kurang peserta didik yang terkait dengan mengikuti perkembangan modelmodel tingkat berat dan kesulitan aktivitas pembelajaran yang tengah berkembang. Jadi seorang pengajar dituntut untuk menguasai beberapa metode dan gaya pembelajaran. Jika yang akan dilakukan. Misal level 1 merupakan level yang paling mudah, level 2 lebih sulit dari pada level 1, level 3 lebih sulit dari pada level 2 setiap guru paham dan mengetahui dan seterusnya. Disamping model-model pembelajaran menetapkan pembuatan level, guru diharapkan guru dapat memecahkan juga menetapkan kriteria masalah yang sering terjadi pada saat kemampuan pada tiap levelnya. pembelajaran. Model pembelajaran yang Selanjutnya peserta didik diajarkan dari pembelajaran mudah, sedang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah gaya inklusi yang merupakan dan sulit guru berperan membantu peserta didik dari yang tidak bisa menjadi bisa dengan pembelajaran model pembelajaran atau gaya dari level mudah menuju ke level mengajar dari Muska Mosston. Gaya sulit. Untuk pelaksanaan gaya inklusi itu sendiri adalah inklusi, peserta didik terlebih dahulu pembelajaran dari mudah menuju harus pernah melakukan kesulit. Pada gaya inklusi, guru pembelajaran teknik dasar. berperan sebagai pembuat keputusan

7 Dengan pembelajaran gaya inklusi peserta didik dapat mengetahui tingkat kemampuannya sendiri, dan dapat meningkat kemampuan yang di milik dengan cara bertahap sehingga peserta didik akan lebih termotivasi dan merasa tertantang ingin mencoba tahap selanjutnya. Peserta didik juga merasa lebih percaya diri dan tidak takut untuk mencoba. Sehingga peserta didik serasa semua tantanga yang di berikan guru bisa dihadapi dengan baik. Penggunaan gaya inklusi ini dipilih agar hakikat nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani dapat tercapai serta model pembelajaran gaya inklusi ini cocok untuk masalah yang sudah dikemukakan. Smash permainan bolavoli merupakan terdiri dari beberapa tahap-tahap langkah melakukan smash serta nilai dasar kekuatan dan kerja sama di dalamnya. Dengan pembelajaran gaya inklusi diharapkan dapat meningkatkan akfektif, kognitif dan psikomotor kepada peserta didik. Selain itu peserta didik juga dapat berkembang dan tidak merasa kesulitan melakukan smash permainan bolavoli. Berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan, maka diperlukan upaya untuk peningkatkan hasil belajar melalui penelitian dengan judul Penerapan Gaya Inklusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Smash Permainan Bolavoli Pada Peserta Didik VIII B SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015 / METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian penelitian adalah peserta didik kelas tindakan kelas (PTK) yang VIII B yang berjumlah 32 peserta dilaksanakan dalam dua siklus, didik yang terdiri dari 18 peserta dengan tiap siklus terdiri atas didik putra dan 14 peserta didik perencanaan, pelaksanaan tindakan, putri. Sumber data berasal dari guru observasi, dan refleksi. Subjek dan peserta didik.

8 Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari : 1. Peserta didik, data yang dikumpulkan berupa hasil proses pembelajaran dan semua aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Guru sebagai peneliti, data yang diperoleh berupa silabus, RPP, presensi kehadiran peserta didik dan nilai proses pembelajaran smash bolavoli dengan gaya mengajar Inklusi. 3. Observasi, dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktifitas peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar di lapangan. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil belajar yaitu sebesar 80,00%. Proses pelaksanaan tindakan pada siklus I pembelajaran pada siklus I melalui dan siklus II dapat disimpulkan penerapan gaya inklusi kurang bahwa terjadi peningkatan hasil maksimal dan masih banyak belajar smash permainan bolavoli kekurangan di berbagai tahap. pada peserta didik kelas VIII B SMP Misalnya banyak peserta didik masih N 14 Surakarta Tahun Pelajaran banyak yang melakukan gerakan 2015/2016. Dari data prasiklus smash sesukainya atau asal-asalan peserta didik yang tergolong dalam tidak seperti yang di contohkan guru. kategori tuntas berjumlah 12 peserta Dari permasalahan tersebut maka didik atau 37,5%. Pada siklus I perlu diadakannya perbaikan pada setelah diberi tindakan melalui siklus II. Pada siklus II pembelajaran penerapan gaya inklusi jumlah ditekankan pada perbaikan di siklus I peserta didik yang tuntas menjadi 19 dengan pemberian tindakan berupa peserta didik atau 59,375%. Hasil mengoptimalkan proses belajar gerak siklus I belum bisa dikatakan yang benar dan ketepatan saat berhasil karena sesuai dengan memukul bola di udara. Selain selalu indikator target pencapaian hasil mengarahkan pembelajaran, guru

9 juga menambah bola agar peserta didik bisa mencoba dengan cepat tanpa harus menunggu bola untuk giliran, sehingga peserta didik tetap bersemangat dan dapat selalu antusias dalam pembelajaran smash permainan bolavoli. Terbukti berdasarkan data hasil tindakan siklus II hasil belajar smash permainan bolavoli meningkat menjadi 100% atau 32 Peserta didik tergolong dalam kategori tuntas, dengan catatan 4 peserta didik lulus dengan remidial teaching. Berdasarkan tindakantindakan yang sudah di lakukan, peneliti berhasil melaksanakan penerapan gaya inklusi pada siklus II dengan memperbaiki tindakan dari siklus I. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan gaya inklusi dapat meningkatkan hasil belajar smash permainan bolavoli peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Penelitian tindakan kelas Pembelajaran melalui pada peserta didik kelas VIII B SMP Penerapan Gaya Inklusi dapat N 14 Surakarta tahun pelajaran 2015/ meningkatkan hasil belajar smash 2016 telah dilaksanakan dalam dua permainan bolavoli pada peserta siklus. Setiap siklus terdiri atas didik kelas VIII B SMP N 14 empat tahapan, yaitu: (1) Surakarta tahun pelajaran 2015/ Perencanaan, (2) Pelaksanaan atau Hasil penelitian menunjukkan Tindakan, (3) Observasi atau peningkatan yang signifikan dari pra Pengamatan, (4) Refleksi atau siklus ke siklus I dan dari siklus I ke Evaluasi. Berdasarkan tindakan siklus II. Dari 32 peserta didik yang penelitian yang telah dilakukan dan mencapai ketuntasan hasil belajar hasil observasi yang telah smash permainan bolavoli pada pra diungkapkan pada BAB IV, siklus sebesar 37,5% (12 peserta diperoleh simpulan bahwa: didik). Pada siklus I sebesar 59,375%

10 (19 peserta didik) dan pada siklus II sebesar 100% (32 peserta didik) dengan catatan ada 4 peserta didik lulus dengan remidial teaching. Hasil belajar smash permainan bolavoli meningkat pada siklus I walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I menyebabkan peningkatan hasil belajar smash permainan bolavoli hingga mencapai target yang ditetapkan peneliti. Kesimpulan penelitian ini adalah Penerapan gaya inklusi dapat meningkatkan hasil belajar smash permainan bolavoli pada peserta didik kelas VIII B SMP N 14 Surakarta tahun pelajaran 2015/ B. Implikasi Berdasarkan simpulan penjasorkes yang nantinya dapat penelitian yang telah dikemukakan di bermanfaat untuk mengembangkan atas, maka dapat diketahui bahwa kebugaran jasmani, pembelajaran dengan penerapan gaya mengembangkan kerjasama, inklusi merupakan cara yang efektif mengembangkan skill dan untuk meningkatkan hasil belajar mengembangkan sikap kompetitif smash permainan bolavoli. Dengan yang kesemuanya ini sangat demikian, implikasi penelitian tindakan penting dalam pendidikan jasmani. kelas ini adalah : 2. Penerapan gaya inklusi 1. Penerapan gaya inklusi menyajikan menciptakan suasana pembelajaran materi pembelajaran ke dalam yang lebih kondusif dan berbagai tingkat atau level kesulitan menyenangkan sehingga guru dapat yang berbeda-beda dari menyampaikan materi dengan baik pembelajaran mudah, sedang, dan yang berakibat meningkatnya hasil sulit sehingga dapat merangsang belajar peserta didik. aspek motorik peserta didik. Dalam 3. Memberikan deskripsi yang jelas hal ini peserta didik dituntut untuk bahwa dengan penerapkan gaya aktif dalam pembelajaran inklusi dapat meningkatkan hasil

11 belajar peserta didik, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran penjas. C. Saran Sesuai dengan simpulan guru hendaknya mau dan implikasi hasil penelitian membuka diri untuk tindakan kelas yang telah menerima berbagai bentuk diungkapkan diatas, serta dalam masukan, saran, dan kritikan rangka upaya bagi guru dalam agar dapat lebih meningkatkan penguasaan belajar, memperbaiki kualitas khususnya bidang studi mengajarnya. penjasorkes, maka dapat b) Aplikasi penerapan gaya disampaikan saran-saran: inklusi dapat dijadikan 1. Bagi Guru alternatif dalam penerapkan a) Guru hendaknya terus model pembelajaran untuk berusaha untuk menyampaikan materi meningkatkan penjasorkes. kemampuannya dalam 2. Bagi Peserta didik mengembangkan materi, a) Peserta didik harus mampu menyampaikan materi, serta menumbuhkan nilai-nilai yang dalam mengelola kelas, terkandung dalam pelajaran sehingga kualitas dan menerapkannya, disiplin, pembelajaran yang kerjasama, toleransi, percaya dilakukannya dapat terus diri, dan tanggung jawab, meningkat seiring dengan serta nilai lain dalam peningkatan kemampuan pembelajaran penjasorkes. yang dimilikinya. Selain itu,

12 DAFTAR PUSTAKA Adang Suherman dan Agus Mahendra. (2001). Menuju Perkembangan Menyeluruh. Mensiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Depdiknas. Ahmadi. Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bolavoli. Solo. Era Pustaka Utama Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta Beutelstahl, D. (2013). Belajar Bemain Bola volley. Bandung. Pionir Jaya. Djamarah. S.B dan Zain. A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta. Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta. Insan Madani. Husdarta dan Yudha M. Saputra. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jihad. A dan Haris. A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta. Multi Pressindo. Kristiyanto Agus. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatiahn Olahraga. Surakarta : UNS Press Kristiyanto. Agus. (2011). Memperluas Desain Permainan Bolavoli di Masyarakat Kita. Surakarta. UNS Press Monks, F.J., A.M.P.Knoers dan Siti Rahayu Haditono. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mossto, M. (2008). Teaching Physical Education. Finland, Department of Physical Education. Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta Selatan. Referensi Mutohir, T.C., dkk. (2013). Permainan Bolavoli. Jakarta : Graha Pustaka Media Utama. Oemar Hamalik. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Sinargrafika: Jakarta. Rusli Lutan. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. S. Brotosuroyo, Sunardi, M. Furqon. (1994). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta. Sunardi Bolavoli. Surakarta : UNS Press

13 Sunardi & Kardiyanto, D.W. (2013). Bolavoli. Surakarta : UNS Press Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sutikno, M.S. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect Bandung Suyono dan Hariyanto. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya