METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan
|
|
- Hadian Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan gambar sangat berpengaruh terhadap perubahan biaya. Selain itu diperparah lagi dengan adanya perubahan design ketika pe;aksanaan konstruksi berlangsung. Hal tersebut diatas menyebabkan adanya klaim penambahan biaya yang diajukan oleh kontraktor kepada owner. Pengajuan klaim penambahan biaya harus disiapkan dengan data data yang valid dan lengkap agar dapat diterima oleh owner dan untuk mencegah perselisihan. Pada proyek pembangunan Cirebon Super Blok (CSB) Mall ada beberapa masalah diantaranya perbedaan volume pekerjaan di BQ dan gambar, selain itu banyaknya perubahan design yang terjadi ketika pelaksanaan konstruksi berlangsung. Pekerjaan konstruksi baja merupakan salah satu pekerjaan yang volumenya berbeda antara BQ dan gambar, selain itu terjadi perubahan design ketika proses pelaksanaan. Perubahan design tersebut menyebabkan adanya penambahan biaya sekitar delapan ratus jutaan sesuai data estimasi kontraktor. Selain pekerjaan konstruksi baja, ada juga pekerjaan pekerjaan lain yang mengalami perubahan design yang cukup signifikan seperti pekerjaan plafon,pekerjaan railing dan pekerjaan pengecatan. Banyak juga pekerjaanpekerjaan kecil yang diinstruksikan oleh owner untuk dikerjakan. Pekerjaanpekerjaan tersebut tidak tercantum di BQ ataupun di gambar tender. III 1
2 Pekerjaan pekerjaan tersebut antara lain pekerjaan pembobokan, penambahan chemical angkur pada balok dan kolom, penambahan besi, beton dan bekisting. Menurut data dari kontraktor, klaim pekerjaan tambah yang sudah diajukan sampai bulan oktober dan belum diakui oleh owner sudah mencapai nominal 1.3 milyar rupiah dan pekerjaan tambah yang belum diajukan mencapai 2 milyar rupiah. Sehingga total pekerjaan tambah sudah mencapai 3.5 milyar rupiah. Karena hal tersebut diatas maka kontraktor harus mengajukan klaim penambahan biaya kepada owner agar terhindar dari kerugian. Pengajuan klaim penambahan biaya dan waktu telah diatur didalam kontrak kerja antara kontraktor dan owner. Namun pasal pasal dalam kontrak tersebut tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim penambahan biaya pekerjaan tambah oleh kontraktor. FIDIC adalah singkatan dari Federation Internationale Des Ingenieurs Conseils, dan berkedudukan di Geneva, Switzerland. Pada tahun 1999, diterbitkan FIDIC General Conditions of Contract for Construction versi baru yang telah diterbitkan didalam bahasa Indonesia. Dalam kajian ini akan ditinjau masalah pengajuan klaim penambahan biaya berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati oleh kontraktor dan owner dan akan dibandingkan dengan FIDIC General Condition of Contract for Construction. Sehingga akan diketahui perbedaan perbedaan klausul atau III 2
3 pasal yang akan mengakomodir proses pengajuan klaim penambahn biaya oleh kontraktor. Dibawah ini adalah flowchart kerangka berfikir kajian : III 3
4 Penjelasan flowchart adalah sebagai berikut : 1. Proyek Pembangunan Cirebon Super blok (CSB) mall dibangun pada lahan seluas ,00 m2 yang terdiri dari mall 4 lantai dengan luas ,56 m2, dan gedung parkir 6 lantai dengan luas ,6 m2. Proses pembangunan Cirebon Super blok (CSB) mall dimulai tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan 11 Desember Data data tersebut diatas diambil dari buku perencanaan proyek yang dibuat oleh kontraktor. 2. Proses tender dilakukan secara fight bukan penunjukan. Tender diikuti oleh beberapa kontraktor local dari kontraktor swasta dan kontraktor BUMN. Prosese tender terdiri dari tender pekerjaan arsitek dan struktur, kemudian tender pekerjaan mekanikal elektrikal. 3. Proses pelaksanaan konstruksi dimulai pada bulan maret Yang terdiri dari paket pekerjaan struktur arsitek dan mekanikal elektrikal. Pekerjaan struktur dan arsitek dilaksanakan oleh kontraktor utama dan pekerjaan mekanikal dilaksanakan oleh direct contractor (DC). Dimulai dengan pekerjaan lantai ground floor dilanjutkan kelantai satu dan dua. 4. Masalah yang muncul pada saat tender adalah adanya perbedaan volume pekerjaan dari dokumen tender. Seperti perbedaan antara gambar tender dan BQ. Seperti yang terjadi pada pekerjaan struktur baja. 5. Masalah yang muncul pada saat pelaksanaan konstruksi adalah adanya perubahan gambar design. Gambar pelaksanaan yang dikeluarkan oleh owner berbeda dengan gambar tender dan BQ. Ada penambahan volume pekerjaan berdasarkan gambar pelaksanaan. III 4
5 6. Adanya permasalahan pada saat tender dan saat pelaksanaan konstruksi seperti yang dijelaskan diatas berdampak munculnya pekerjaan tambah bagi kontraktor. Setelah adanya perubahan design berdasarkan gambar pelaksanaan baru, MK dengan persetujuan owner memberikan Site Instruksi (SI) kepada kontraktor agar segera melaksanakan pekerjaan tambah. SI merupakan dasar bagi kontraktor untuk mengajukan klaim pekerjaan tambah kepada owner. 7. Dengan adanya pekerjaan tambah yang dilaksanakan kontraktor, selanjutnya kontraktor akan mengajukan klaim biaya pekerjaan tambah. Klaim diajukan kepada owner dengan dasar gambar pelaksanaan terakhir dan Site Instruksi (SI). Data klaim terdiri dari item pekerjaan tambah yang dilaksanakan kontraktor dan biaya pekerjaanya. 8. Proses pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah kontraktor dlakukan menurut klausul kontrak kerja antara owner dan kontraktor. Dimana kontrak kerja tersebut tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah. Hal ini bisa dilihat setelah mempelajari pasal pasal dikontrak kerja. 9. Kontrak kerja yang tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim pekerjaan tambah menyebabkan kerugian bagi kontraktor. Menurut pasal didalam kontrak kerja, setelah kontraktor menerima Site Intruksi (SI) dari MK dan owner, kontraktor harus segera melaksanakan pekerjaan tambah. Tetapi proses pengajuan klaim biaya pekerjaan tambahnya tidak ada dipasal pasal dalam kontrak. III 5
6 10. Sebagai perbandingan, akan dikaji masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah menurut standar kontrak yang dikeluarkan oleh FIDIC yaitu FIDIC General Condition of Contract for Construction. FIDIC sebagai suatu organisasi konsultan internasional telah menghasilkan banyak pedoman dan standar dokumen kontrak yang diakui oleh institusi pemberi pinjaman sebagai adil dan berimbang dan oleh karenanya disyaratkan untuk dipergunakan bagi setiap proyek yang dibiayai dengan pendanaan yang dipinjam dari institusi pendanaan luar negri seperti World Bank, ADB, JBIC dan masih banyak lagi yang lain (FIDIC, 2007: i). 11. FIDIC General Condition of Contract for Construction telah mengatur masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah oleh kontraktor. Bisa diketahui dari beberapa pasal yang khusus mengatur dan mengakomodir masalah klaim tersebut. Sehingga dapat mencegah kerugian kontraktor karena klaim biaya pekerjaan tambah yang tidak berhasil. 12. Kesimpulan yang bisa diambil adalah kontrak kerja antara owner dan kontraktor tidak mengakomodir masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah sehingga menyebabkan kerugian bagi kontraktor. Oleh karena itu, untuk perbandingan diadakan kajian terhadap standar kontrak FIDIC yang pasal pasalnya sudah mengakomodir masalah pengajuan klaim biaya pekerjaan tambah. Sehingga bisa diketahui kerugian yang bisa dihindari oleh kontraktor karena klaim biaya pekerjaan tambah yang tidak berhasil. III 6
7 3.2 Metode Penelitian. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamikahubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logi ka ilmiah.hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara cara berfikir formal dan argumentatif.banyakpenelitian kualitatif yang merupakan penelitian sample kecil. Sampel yang diambil didalam kajian ini adalah pekerjaanpekerjaan tambah seperti pekerjaan struktur baja, pekerjaan plafond, pekerjaan railing, pekerjaan cat dan pekerjaan pembobokan seperti yang telah diuraikan diatas Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan (CSB) Mall Cirebon. Dasar pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena adanya permasalahan yang bisa dijadikan sampel yaitu perubahan design yang menyebabkan adanya pekerjaan tambah sehingga kontraktor harus mengajukan klaim penambahan biaya kepada owner. Sedangkan kontrak kerja antara owner dan kontraktor tidak mengakomodir permasalahan klaim pekerjaan tambah kontraktor kepada owner. III 7
8 3.4. Study kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Kasus yang diambil adalah klaim penambahan biaya pekerjaan tambah oleh kontraktor di proyek CSB Mall Cirebon Perbandingan ilmiah Perbandingan yang didasarkan pada sumber ilmiah dalam hal ini adalah dokumen kontrak kerja antara owner dan kontraktor di proyek CSB Mall cirebon dan standar kontrak yang dikeluarkan oleh FIDIC yaitu FIDIC General Condition of Contract for Construction. Kajian difokuskan kedalam pasalpasal kontrak yang mengatur tentang perubahan design, pekerjaan tambah dan pengajuan klaim pekerjaan tambah. Sehingga akan diketahui dampak kerugian yang dialami kontraktor karena tidak terakomodirnya masalah pengajuan klaim kerja tambah didalam kontrak kerja proyek CSB Mall cirebon. Dan dapat diketahui kerugian yang dapat dihindari apabila memakai acuan standar kontrak FIDIC General Condition of Contract for Construction. Kajian ini menghasilkan kesimpulan yang objektif dan berdasar dengan landasan yang kuat dan ilmiah. III 8
9 3.6. Definisi Operasional, Konsep, dan Variabel Penelitian Konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas. Dalam penelitian konsep harus didefinisikan dahulu untuk selanjutnya dijabarkan menjadi variabel variabel. Fenomena yang diteliti dalam studi ditetapkan sebagai variabel penelitian. Variabel penelitian adalah sesuatu hal berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Konsep dan item rancangan variabel penelitian didapat dari kajian teoritis dan empiris. Konsep dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagaiberikut Klaim Secara konseptual klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak (untuk memiliki atau mempunyai) atas sesuatu. Dari definisi diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa klaim adalah suatu tuntutan ataupun permohonan atas suatu keadaan dan apabila dihubungkan dengan pengertian dalam dunia jasa konstruksi maka dapat diartikan secara sederhana bahwa klaim konstruksi adalah permohonan atau tuntutan yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan jasa konstruksi antara owner dan kontraktor atau antara kontraktor utama dengan sub kontraktor atau pemasok bahan atau antara pihak luar dengan owner / kontraktor yang bisaanya mengenai permintaan tambahan waktu, biaya atau kompensasi lain. Dalam kajian ini klaim III 9
10 yan dibahas adalah klaim kontraktor kepada owner atas penambahan biaya akibat pekerjaan tambah Sasaran Proyek Secara konseptual sasaran proyek merupakan kondisi yang ingin dicapai proyek di akhir masa pelaksanaan proyek dan dijadikan acuan selama proses pelaksanaan proyek. Dalam operasional dimensi sasaran proyek adalah pencapaian sasaran proyek. Indikator tercapainya sasaran proyek adalah diselesaikannya proyek dengan tepat biaya. tepat waktu, dan tepat mutu. Dalam kajian ini sasaran yang dibahas adalah diselesaikanya proyek dengan tepat biaya, dimana tidak ada kerugian biaya yang disebabkan oleh adanya pekerjaan tambah yang tidak berhasil Data dalam Penelitian Pengertian data adalah fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berubah menjadi informasi yang berarti apabila diproses Data Primer Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama. Yaitu data data yang diperoleh dari kontraktor proyek CSB Mall Cirebon. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke kontraktor. Disamping itu untuk lebih memperdalam kajian digunakan pula teknik wawancara dengan nara sumber atau key person. Nara III 10
11 sumbernya adalah team engineering kontraktor proyek, baik itu Proyek Engineering Mnager (PEM), DCC, QS, dan Planner. Data Data primer yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi Data sekunder Data sekunder adalah data berbentuk naskah tertulis atau dokumen yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pihak tertentu. Data sekunder dalam kajian diperoleh dari data data yang tersedia di kontraktor. Data Data Skunder yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Dokumen kontrak antara kontraktor dan owner dengan lampiran BQ, gambar tender, dan RKS. 2. Surat menyurat seperti surat masuk, surat keluar, site instruksi, memo dll. 3. Shop drawing atau gambar kerja. 4. Kontrak standar FIDIC general condition of Contract for Construction yang telah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia. III 11
12 3.8. Pengolahan Data. Ada beberapa langkah dalam proses pengolahan data untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan dalam kajian ini sebagaimana yang dijelaskan dibawah ini Identifikasi Penyebab Klaim Dengan menganalisa data data dari kontraktor baik itu melalui wawancara atau data data tertulis seperti dokumen tender diperoleh beberapa sebab terjadinya klaim. Sebab ini pula sesuai dengan yang telah disampaikan oleh prof. H. Priatna Abdulrasyid dalam bukunya, Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa suatu pengantar yang diterbitkan oleh PT. Fikahati Aneka dalam halaman tentang beberapa sebab terjadinya klaim. Sebab sebab itu antara lain : 1. Informasi desain yang tidak tepat ( delayed design information ) 2. Informasi design yang tidak sempurna ( Inadequate design information ) 3. Investigasi lokasi yang tidak sempurna ( Inadequate site insvetigation ) 4. Reaksi klaim yang lambat ( Slow client response ) 5. Administrasi kontrak yang tidak sempurna ( Inadequate contract administration ) 6. Informasi tender yang tidak lengkap ( incomplete tender information ) 7. Keterlambatan ingkar membayar ( Lateness non payment ) III 12
13 Klaim Pekerjaan Tambah Adanya klaim pekerjaan tambah kontraktor bisa diketahui dari data data dokumen tender dan site intruksi yang dikeluarkan oleh owner melalui MK. Menurut data data terebut dapat disimpulkan sebab sebab adanya klaim pekejaan tambah yaitu : 1. Adanya perbedaan volume antara BQ dan gambar tender, dimana volume gambar tender lebih banyak dibandingkan volume BQ. 2. Adanya perubahan gambar design ketika konstruksi berlangsung. Perubahan gambar tersebut berdampak kepada perubahn volume pekerjaan. 3. Informasi design yang tidak sempurna, sehingga ada item item pekerjaan yang tidak terbackup oleh BQ. 4. Investigasi lokasi yang tidak sempurna, sehingga ada item item pekerjaan baru yang awalnya tidak diprediksi ketika proses tender Pengaturan Klaim Pekerjaan Tambah Menurut Kontrak Kerja Didalam kontrak kerja antara owner dan kontraktor telah diatur masalah perubahan perubahan dan pekerjaan tambah kurang. Seperti didalam Syarat Administrasi Umum (SAU) pasal 10 yang isinya menerangkan hak MK sebagai wakil owner untuk memberikan site intruksi kepada kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan tambah. Selain itu ada juga didalam Syarat Administrasi Khusus (SAK) pasal 5 tentang cara pembayaran pekerjaan tambah. III 13
14 Didalam kontrak kerja tidak diatur masalah pengajuan klaim penambahan biaya akibat pekerjaan tambah secara rinci. Kontrak kerja hanya mengatur kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan tambah dan cara pembayaranya. Sehingga tidak ada jaminan bagi kontraktor bahwa klaimnya akan diakui oleh owner. Atau seandainya klaimnya sudah diakui oleh owner tidak ada jaminan tentang waktu pembayaranya Pengaturan Klaim Pekerjaan Tambah Menurut FIDIC General Condition of Contract for Construction Didalam FIDIC General Condition of Contract for Construction Sudah diatur secara rinci tentang klaim pekerjaan tambah. Mulai dari proses pengajuan klaim, persetujuan klaim sampai pembayaran klaim. Didalam pasal 1.9 mengatur tentang keterlambatan gambar rencana atau instruksi karena masalah ini merupakan salah satu penyebab adanya klaim pekerjaan tambah. Dalam pasal 14 diatur secara detail tentang pembayaran klaim pekerjaan tambah. Sedangkan pasal 20 mengatur tentang klaim yang diajukan kontraktor kepada owner. Pasal pasal tersebut diatas tentunya lebih mengakomodir pengajuan klaim pekerjaan tambah oleh kontraktor dibandingkan dengan kontrak kerja antara owner dan kontraktor. III 14
15 3.9. Hipotesa Dari kerangka berfikir dan metode penelitian yang telah diuraikan diatas mengenai klaim pekerjaan tambah dapat dibuat hipotesa sebagai berikut : Adanya perbedaan volume pekerjaan antara BQ dan gambar tender serta adanya perubahan design yang terjadi di proyek CSB Mall Cirebon telah menyebabkan adanya pekerjaan tambah bagi kontraktor senilai 3.3 milyar rupiah. Selanjutnya kontraktor harus mengajukan klaim biaya pekerjaan tambah kepada owner. Didalam kontrak kerja antara owner dan kontraktor telah diatur masalah pekerjaan tambah, tetapi belum bisa mengakomodir proses klaim pekerjaan tambah kontraktor. Sehingga bisa mengakibatkan kerugian bagi kontraktor. Didalam pasal pasal FIDIC General Condition of Contract for Construction telah mengatur masalah klaim pekerjaan tambah secara lebih rinci dibandingkan dengan kontrak kerja proyek CSB Mall. Kedudukan owner dan kontraktor didalam hak dan kewajiban lebih setara. Sehingga akan lebih mengakomodir masalah klaim pekerjaan tambah oleh kontraktor dan menghindari kerugian yang dialami oleh kontraktor. Kajian dilakukan terhadap pasal pasal yang mengatur klaim pekerjaan tambah didalam kontrak kerja. Sehingga dapat diketahui dampak kerugian yang dialami kontraktor akibat tidak terakomodirnya masalah klaim pekerjaan tambah. Selanjutnya kajian dilakukan terhadap pasal pasal FIDIC General Condition of Contract for Construction yang mengatur klaim pekerjaan III 15
16 tambah. Sehingga akan diketahui kerugian yang dapat dihindari akibat klaim pekerjaan tambah karena pasal pasalnya bisa mengakomodir masalah tersebut. III 16
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Proyek Proyek Pembangunan Cirebon Super blok (CSB) mall dibangun pada lahan seluas 20.286,00 m2 yang terdiri dari mall 4 lantai dengan luas 50.365,56
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdulrasyid,Priyatna Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,www.dosctoc.com, Jakarta : PT.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA. Abdulrasyid,Priyatna. 2003. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,www.dosctoc.com, Jakarta : PT. Fikahati Aneka Chandra, Herry; Tunardih, Eillen; Soetiono, Imelda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Dalam kegiatan kontrak, dikenal istilah pre contract dan post contract.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Kontrak Konstruksi 2.1.1. Kegiatan Penyusunan Kontrak Dalam kegiatan kontrak, dikenal istilah pre contract dan post contract. Pre contract adalah kegiatan sebelum perjanjian kontrak
Lebih terperinciTINJAUAN STANDAR/SISTIM KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL (AIA, FIDIC, JCT, SIA) (RINGKASAN) Oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin
TINJAUAN STANDAR/SISTIM KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL (AIA, FIDIC, JCT, SIA) (RINGKASAN) Oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin PENGANTAR Dalam dunia internasional dikenal beberapa standar/sistim kontrak konstruksi
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, 2
TANGGUNGJAWAB PENYEDIA DAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI MENURUT SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 07/PRT/M/2011 & MENURUT GENERAL CONDITION FIDIC RED BOOK Yefta Gavra Garland
Lebih terperinciANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR. (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO)
ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Lebih terperinciPANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3
PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
5 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sebuah proyek konstruksi diperlukan suatu bentuk perikatan tertulis antara pengguna jasa (pemilik proyek/pemberi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan, didapatkan sebagai berikut : 1. Pada karakteristik proyek konstruksi a. Berdasarkan data sekunder yang didapat dari
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
Lebih terperinciBAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK
AKIBAT BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT 7.1 Uraian Umum Proses design yang dilakukan oleh konsultan perencanaan sangatlah penting dan erat kaitannya dengan proses kontruksi yang akan
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)
PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Umum Industri konstruksi memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pembangunan suatu negara. Agar industri konstruksi memberikan nilai tambah bagi pembangunan maka
Lebih terperinciPENYELESAIAN SENGKETA KONSTRUKSI
PENYELESAIAN SENGKETA KONSTRUKSI I. PENDAHULUAN Pesatnya pembangunan di segala bidang di Indonesia termasuk didalamnya pembangunan di bidang infrastruktur dalam beberapa dekade terakhir telah mendorong
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN STANDAR DAN PROSEDUR DOKUMEN KONTRAK FIDIC DENGAN STANDAR MENTERI PEKERJAAN UMUM. Abstrak
STUDI PERBANDINGAN STANDAR DAN PROSEDUR DOKUMEN KONTRAK FIDIC DENGAN STANDAR MENTERI PEKERJAAN UMUM Roby Irawan 1), Rafi e 2), Rianny Pratiwi 2) Abstrak Kontrak merupakan dokumen yang sangat penting dalam
Lebih terperinciKLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila.
KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila Abstrak Klaim merupakan bentuk atau cara permohonan atau permintaan
Lebih terperinciBerbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek. konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur pekerjaan, kesalahanpersonil
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA
BAB III PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA A. DATA PERENCANAAN Untuk menetukan besarnya jumlah tenaga kerja diperlukan input data: 1. Volume Pekerjaan Volume pekerjaan sering disebut juga Bill Of Quantity
Lebih terperinciDATA PROYEK BAB II DATA PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan
Lebih terperinciGambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o
BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL NOVEMBER MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management
SEMINAR NASIONAL 2014 6 NOVEMBER 2014 MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management PERMASALAHAN LUMP SUM KONTRAK DARI SISI PANDANG SEKTOR SWASTA/PENGUNA JASA KONSTRUKSI PEMBAHASAN PENYEBAB
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSELISIHAN MELALUI BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA Study kasus A Yani Mega Mall Project
PENYELESAIAN PERSELISIHAN MELALUI BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA Study kasus A Yani Mega Mall Project Kalih Trumansyahjaya Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Dokumen kontrak yang
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK
BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas kontraktor pelaksana sebagai penyedia jasa adalah melaksanakan pekejaan konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam gambar
Lebih terperinciYohana Natalia [ ]
OLEH : Yohana Natalia [31.07.100.020] DOSEN PEMBIMBING : Christiono Utomo, ST.MT.PhD PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang : 1. Antara Owner dan Kontraktor yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda,
Lebih terperinciSTUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tahap- tahap dalam Proyek Konstruksi Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap
Lebih terperinci3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut ini adalah alur pikir dari metodologi penelitian tentang Variation
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pola Pikir Metodologi Penelitian Berikut ini adalah alur pikir dari metodologi penelitian tentang Variation Order pada Proyek Mall@Alam Sutera; Pengamatan langsung & pengambilan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar, (1996), Tugas Akhir : Analisa Dampak Penerapan Percepatan Durasi Proyek Atas Permintaan Owner. Bandung, ITB. 2. Chandra, P, Herry, (2004), Jurnal Studi Tentang Pengajuan Klaim
Lebih terperinciPenjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi
PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa konstruksi merupakan industri yang memiliki karakteristikkarakteristik khusus yang sulit untuk diantisipasi karena unik, sumber daya yang berfluktuasi,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PROYEK
BAB IV GAMBARAN UMUM PROYEK IV. 1 PENDAHULUAN Pada bab berikut diuraikan mengenai gambaran umum proyek yang akan dilakukan studi kasus untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengajuan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan
Lebih terperinciBAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan
BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
III. Bab III Metodologi Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dalam mencari jawaban. Dengan ungkapan lain metodologi adalah pendekatan umum untuk
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA
TUGAS AKHIR KAJIAN QUANTITY SURVEYOR PADA TAHAP PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter yang digunakan dalam upaya melaksanakan sebuah proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah satu komponen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian 2.1.1. Klaim Konstruksi Klaim secara umum didefinisikan sebagai sebuah permintaan atau permohonan (Nazarkhan Yasin, 2008), di Indonesia hampir semua batasan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang berkualitas. Untuk pengadaannya dilakukan proses pelelangan tender untuk semua proyek
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media
BAB II DATA PROYEK 2.1 Jenis dan Nama Proyek Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media Investment (CSMI) sebuah perusahaan kerjasama antara PT. China Sonangol Land dan Media
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perubahan Perintah (Change Order) Change order merupakan mekanisme untuk membuat perubahan selama konstruksi, yaitu sebuah dokumen tertulis antara pemilik dan kontraktor
Lebih terperinciLaporan Implementasi Management Trainee 2012 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Umum Proyek Mandau City merupakan bangunan mall yang berada di Jl.Jendral Sudirman Kav.109 Komplek Duri Indah Raya Blok C1, Duri Riau. Proyek ini sendiri dulunya adalah
Lebih terperinciESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 1. Estimasi Biaya Proyek : Macam-macam estimasi biaya Jenis-jenis biaya proyek konstruksi 2. RAB Susunan RAB Tahap-tahap penyusunan RAB Contoh RAB ESTIMASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan perwujudan dari kerangka berpikir untuk mencapai tujuan dari penelitian, yang dijabarkan dalam beberapa tahap pada disain penelitian. Kerangka
Lebih terperinciTCE-06 DOKUMEN KONTRAK
TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya di kota - kota besar seperti Jakarta, maka dibutuhkan tempat tinggal yang nyaman
Lebih terperinciADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI
ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI A. PENDAHULUAN 1. Pengertian Kontrak / Perjanjian Kontrak atau Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Variation Order. Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Variation Order Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order atau
Lebih terperinciOwner (Pemilik Proyek)
Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH Nama PPK : dr. WIDYO KUNTO, M.Kes Nama Pekerjaan : PENGADAAN KONSTRUKSI GEDUNG
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III Bab III Sistem Organisasi dan Manajemen Proyek SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tersedianya infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan infrastruktur fisik lainnya menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas
Lebih terperinciDOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK
DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK Saifoe El Unas Dokumen-Dokumen Pada Proyek Dokumen Proyek Dokumen Kontrak Dokumen Tender Dokumen Pelelangan 1 Dokumen Pelelangan Gambar-gambar bestek RKS (Rencana Kerja dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan Program S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktik Salah satu tujuan pendidikan Program S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana adalah mencetak tenaga kerja yang profesional. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan
BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Seperti yang terlah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa terdapat 3 (tiga) metode pengajuan pendapatan. Yaitu: metode selesai produksi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Klaim Konstruksi Sebelum membahas tentang definisi klaim konstruksi, ada baiknya dibahas definisi klaim itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim berarti
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK
BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. DMP-PAMA. KSO Alamat Kantor Pusat : Ruko Buaran Regency Blok A no.11, Jl. Taman Malaka Selatan Jakarta TImur 13460. 3.2. Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan di dunia bangunan konstruksi semakin lama semakin berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia bangunan konstruksi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENYEBAB DAN AKIBAT CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENYEBAB DAN AKIBAT CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI Ningsih 1) Ir.Syahrudin 2)., Nurul Wardhani 2) Abstrak Contract Change Order (perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi adalah sistem kontrak yang bersifat Lump sum
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan infrastruktur yang tumbuh pesat baik dipulau Jawa ataupun diluar pulau Jawa di Indonesia berkembang pesat juga perusahaan jasa konstruksi baik itu BUMN,
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan bangunan atau suatu Konstruksi adalah suatu proses interaksi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan bangunan atau suatu Konstruksi adalah suatu proses interaksi yang rumit dari segi segi yang menyangkut keahlian, pengetahuan, kelengkapan informasi, dana,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG
KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG a. Setiap bangunan Gedung harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat
Lebih terperinciBAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. masyarakat megapolitan untuk memiliki hunian yang modern dan ekonomis. Maka
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Proyek Tower Ambassador 2 St.Moritz ini dibangun atas dasar kebutuhan masyarakat megapolitan untuk memiliki hunian yang modern dan ekonomis. Maka pihak PT.Mandiri
Lebih terperinciBAB 3 PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER PEMUDA PRAMUKA DAN FLYOVER SOEPRAPTO. 3.1 Proyek Flyover Pemuda Pramuka dan Flyover Soeprapto
50 BAB 3 PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER PEMUDA PRAMUKA DAN FLYOVER SOEPRAPTO 3.1 Proyek Flyover Pemuda Pramuka dan Flyover Soeprapto Pada tanggal 26 Juni 2003, antara Pemerintah Indonesia (Departemen Pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Sarana Proyek dalam Mendukung Metode Pekerjaan Konstruksi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH Derry Febrian Putra 1 dan Theresita Herni Setiawan 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya
Lebih terperinciKajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar-standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelelangan/Pengadaan Barang atau Jasa Kosntruksi. sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelelangan/Pengadaan Barang atau Jasa Kosntruksi 2.1.1 Pengertian Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah,
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK DAN SISTEM MANAJEMEN ORGANISASI PROYEK
BAB II DATA PROYEK DAN SISTEM MANAJEMEN ORGANISASI PROYEK Pada pembahasan kali ini, penulis akan menguraikan data-data awal berkaitan dengan proyek yang akan ditangani dalam kerja praktek lapangan. Data
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
Bab III -Sistem Organisasi dan manajemen proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Struktur organisasi pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan pada setiap pekerjaan suatu proyek perlu dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI Denny Ervianto, Retno Indryani, Endah Wahyuni Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-jenis Kontrak Dalam suatu pekerjaan kita lazim mendengar istilah kontrak. Kontrak adalah kesepakatan antara dua belah pihak yang secara hukum mengikat (Zaini et al, 2009).
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Dalam setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK. menyeimbangkan demand masyarakat dengan supply lahan yang tersedia. Seiring
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek DKI Jakarta merupakan ibu kota provinsi sekaligus ibu kota negara Indonesia yang memiliki jumlah populasi terbanyak di Indonesia. Pada saat ini lahan-lahan
Lebih terperinci