Yohana Natalia [ ]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Yohana Natalia [ ]"

Transkripsi

1 OLEH : Yohana Natalia [ ] DOSEN PEMBIMBING : Christiono Utomo, ST.MT.PhD

2 PENDAHULUAN

3 PENDAHULUAN Latar Belakang : 1. Antara Owner dan Kontraktor yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda, yang pada akhirnya dapat menimbulkan konflik atau perselisihan pada saat perencanaan dan pelaksanaan proyek. 2. kompleksitas proses konstruksi, dokumen-dokumen, dan kondisi kontrak menyebabkan kemungkinan terjadinya perselisihan semakin tinggi karena interpretasi/penafsiran yang keliru dari isi kontrak, sehingga terjadinya klaim tidak dapat dihindarkan dalam proyek konstruksi. 3. pada proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yang berlokasi di Siwalan Kerto Surabaya, sebelum proses konstruksi dimulai, kontraktor dan pemilik bangunan membuat kesepakatan berupa surat perjanjian atau kontrak. Setelah proyek konstruksi berlangsung, PT PP (Persero) selaku kontraktor pelaksana mengalami banyak persoalan terutama masalah waktu penyelesaian pekerjaan. 4. Diperlukan suatu analisa yang dapat menggali seberapa besar perbedaan pedoman klaim menurut kontrak lokal jika dibandingkan dengan FIDIC IV 1987, serta dapat ketidaksesuaian proses klaim yang diambil oleh PT PP (Persero) selaku kontraktor pelaksana.

4 PENDAHULUAN Rumusan Masalah : 1. Pasal-pasal apa saja yang menjadi dasar pengajuan klaim bagi PT. PP baik dari segi kontrak lokal dan kontrak FIDIC IV 1987? 2. Pekerjaan apa saja yang mempengaruhi terjadinya klaim pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade? 3. Bagaimana pelaksanaan klaim menurut Kontrak Lokal dan Kontrak FIDIC IV 1987? Tujuan : 1. Mengetahui pasal-pasal yang menjadi dasar pengajuan klaim bagi PT. PP baik dari segi kontrak lokal dan kontrak FIDIC IV Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang mempengaruhi terjadinya klaim oleh PT. PP pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade. 3. Mengetahui pelaksanaan klaim menurut Kontrak Lokal dan kontak FIDIC IV 1987 pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade.

5 PENDAHULUAN Batasan Masalah : Di dalam analisa nilai klaim yang ada nantinya akan cukup luas dan kompleks. Agar pembahasan dalam penulisan nanti bisa lebih terarah dan sistematis, maka pembahasan penulisan dibatasi sebagai berikut : 1. Objek yang dilakukan penelitian adalah proyek proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yang berlokasi di jl. Siwalan Kerto, Surabaya. 2. Penelitian menggunakan kontrak lokal yang digunakan pada proyek proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade. 3. Hanya mendeskripsikan pengertian dan pasal-pasal yang penting dari kontrak lokal dan kontrak FIDIC IV Hanya meninjau kejadian klaim dari pekerjaan struktur dan arsitektur. 5. Meninjau kerugian waktu dan biaya yang diderita oleh kontraktor dalam kurun waktu tertentu saja yaitu sampaiditerbitkannyaamandemen III. Manfaat Penelitian : 1. Dapat memahami mengenai pasal-pasal dalam dokumen kontrak maupun FIDIC IV 1987 yang membahas mengenai klaim. 2. Dapat menghitung besaran nilai klaim yang terjadi pada sutatu proyek. 3. Dapat mengurangi kerugian yang nantinya akan dialami oleh perusahaan. 4. Masukanbagi penelitian lanjutan di bidang manajemen kontrak proyek dan klaim.

6 DASAR TEORI

7 DASAR TEORI DEFINISI & TERMINOLOGI Proyek menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah ditetapkan dengan jelas. Kontrak kontrak berasal dari bahasa Inggris, yaitu contracts. Sedangkan dalam bahasa Belanda, disebut dengan overeenkoinst (perjanjian). Pengertian kontrak atau perjanjian diatur Pasal 1313 KUH Perdata. Pasal 1313 KUH Perdata berbunyi: "Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.". Sehingga dapat disimpulkan bahwa kontrak adalah sebuah kesepakatan yang mengikat antara dua atau lebih pihak yang berkompeten dalam hal tertentu dan berdasarkan hukum tertentu pula. Klaim Pengertian klaim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tuntutan atas sesuatu yang dianggap menjadi hak; tuntutan atas sesuatu yang dianggap menyalahi perjanjian atau kontrak; tuntutan pengakuan bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu. Secara

8 DASAR TEORI 1. Keterlambatan yan diakibatkan oleh owner (Fisk, 1999) 2. Perubahan jadwal oleh owner(chandra, 2005) FAKTOR PENYEBAB KLAIM 3. Perubahan-perubahan konstruktif yang merugikan kontraktor (Chandra, 2005) 4. Perbedaan kondisi lapangan (Yasin, 2004) 5. Kondisi cuaca yang tidak biasanya (Yasin, 2004) 6. Gagalmembuat kesepatanharga chargeorder (Fisk, 1999) 7. Konflik dalam rancangan dan spesifikasi (Fisk, 1999) 8. Penyebab-penyebab lainnya yang dapat merugikan kontraktor (Fisk, 1999) BENTUK KLAIM A. Biaya Klaim biaya secara pokok dibedakan atas biaya langsung dan biaya tidak langsung. (Hollands, 2002) Biaya langsung terdiri atas biaya personil, eskalasi biaya, dan biaya keterlambatan. Sedangkan biaya tak langsun terdiri atas field overhead (biaya tanbahan di lapangan), dan home office ocerhead (biaya tambahan keperluad administratif) B. Waktu Secara umum tambahan waktu berhubungan dengan keterlambtan yang terjadi, dalam hal ini keterlambatan yang disebabkan oleh owner. Untuk menganalisa tambahan waktu yang diminta oleh kontraktor, maka dapat dilihat dari jadwal proyek. Jadwal proyek itu dapat berupa bar charts. Namun, bar charts tidak efektif dalam menganalisa keterlambatan konstruksi. Hal ini disebabkan karena bar charts tida menunjukkan kesaling tergantungan antar aktivitas.

9 DASAR TEORI KONTRAK LOKAL Kontrak kerja konstruksi adalah suatu perbuatan hukum antara pihak pengguna jasa dengan pihak penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan jasa konstruksi dimana dalam hubungan hukum tersebut diatur mengenai hak dan kewajiban para pihak (Undang Undang Jasa Konstruksi No 18, 1999). ProsedurKlaim MenurutKontrak Lokal Prosedur klaim menurut kontrak lokal ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu (Dokumen Kontrak The Petra Square Apartements and Shopping Arcade, 2010): 1. Sekali sebulan Kontraktor harus mengirimkan suatu perhitungan kepada Pengawas Pekerjaan, yang memuat keterangan yang lengkap dan rinci mengenai klaim biaya tambahan dan pekerjaan tambahan yang diperintahkan oleh Direksi Proyek yang telah dilaksanakan selama sebelumnya 2. Menunggu jawaban tertulis dari Direksi Pekerjaan

10 DASAR TEORI FIDIC IV 1987 FIDIC atau Federation International Des Ingenieurs Councels adalah slah satu jenis standart kontrak Internasional yang salah satunya dikhusukan untuk pekerjaan sipil. Form standart FIDIC adalah dokumen syarat-syarat perjanjian untuk Pekerjaan Engineering Sipil yang dibuat dan diterbitkan oleh FIDIC yaitu Federasi Internasional dari Engineer Konsultan Mancanegara yang berkantor pusat di Lausanne, Swiss. Dokumen tersebut dinamakan Condition of Contract for Works of Civil Engineering Construction. FIDIC digunakan lebih dari 50 negar-negara di dunia termasuk Indonesia. Prosedur Klaim Menurut FIDIC IV Setelah mendapatkan kejadian yang menyebabkan klaim bias muncul, Kontraktor dalam waktu 28 hari sejak kejadian, memberitahu secara tertulis tentang rencana pengajuan klaim kepada Pengawas Pekerjaan dengan salinan kepada Pemilik Pekerjaan. 2. Selanjutnya, Kontraktor melakukan pencatatan demi pencatatan sebagai pendukung data-data faktuil yang dapat menunjang kebenaran apa yang diklaim untuk diperiksa oleh Pengawas Pekerjaan. 3. Dalam waktu 28 hari setelah pemberitahuan secara tertulis tentang rencana pengajuan klaim, Kontraktor harus mengirimkan perhitungan uraian khusus mengenai jumlah uang ditagih dan dasar-dasar yang melandasi tagiha itu. 4. Menunggu jawaban tertulis dari Direksi Proyek.

11 DASAR TEORI Penelitian Terdahulu Wiyanto (2001), dengan judul Tinjauan Administrasi Klaim Berdasarkan Standart Kontrak Lokal dan FIDIC IV 1987 pada Proyek Pemasangan Pipa Distribusi Primer (SUDP Loan IBRD No IND) Paket 6.2E-1 PT. Hutama Karya. Penelitian ini membahas mengenai pengajuan nilai klaim dari kontraktor pelaksana yaitu PT. Hutama Karya ke pihak owner. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif, yaitu dengan cara membandingkan kontrak lokal yang digunakan dengan FIDIC IV Setelah itu pasal-pasal yang ada dideskripsikan untuk dicari kelebihan dan kelemahan tiap pasal dan kemudian pasal-pasal yang lemah ditelaah untuk diantisipasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat tambahan nilai klaim uang yang seharusnya bisa didapatkan oleh PT. HutamaKarya,yaitu sebesar Rp. 225,710,722.00, sedangkan nilai klaim waktu telah didapatkansesuai dengan haknya. Chandra (2005), dengan judul Studi Pengajuan Klaim Konstruksi dari Kontraktor ke Pemilik Bangunan. Penelitian ini membahas mengenai klaim dari kontraktor ke owner. Penilitian ini menggunakan metode kuisioner, yaitu hasil penelitian merupakan pendapat dari responden yang berasal dari beberapa pihak dari kontraktor dan pemilik bangunan mengenai apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya klaim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama klaim adalah perubahan desain dan pekerjaan tambah yang dilakukan pemilik bangunan, sedangkan klaim kontraktor sering berupa penambahan biaya, proses pengajuan klaim dengan menyertakan penjelasan terhadap penyebab klaim, dan metode penyelesaian klaim yang sering digunakan oleh para pihak adalah engineering judgment Penelitian dalam Tugas Akhi kali ini memiliki beberapa kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chandra (2005) dan Wiyanto (2001), yaitu menggunakan konsep dasar pengajuan klaim dengan menggunakan FIDIC IV Akan tetapi, metode yang digunakan kali ini bukan melalui kuisioner melainkan dengan menganalisa perbedaan antara pengajuan klaim dengan FIDIC IV 1987 dengan kontrak lokal yang digunakan pada proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade di Surabaya. Perbedaan pada penelitian kali ini yaitu, dengan faktor-faktor yang sudah ada, peneliti ingin mengetahui kesesuaian proses penerapan klaim berdasarkan Standart Kontrak Lokal dan Kontrak FIDIC IV 1987 pada suatu proyek apabila klaim tersebut dilakukan oleh kontraktor.

12 METODOLOGI PENELITIAN

13 METODOLOGI PENELITIAN Konsep Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dari sebuah studi kasus untuk menggali informasi mengenai klaim kontrak dalam hal biaya dan waktu, dan mengajukan analisa klaim tersebut dalam perbandingan klausal-klausal FIDIC IV Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada kontrak antara pengguna jasa dan penyedia jasa pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yaitu PT. Petra Town Square (owner) dan PT. Pembangunan Perumahan (kontraktor).

14 METODOLOGI PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN Variabel (Faktor Penyebab Klaim) 1. Keterlambatan yang disebabkan oleh owner 2. Konflik dalam rancangan dan spesifikasi yang merugikan kontraktor 3. Penyebab-penyebab lainnya yang dapat merugikan kontraktor 4. Perubahan Jadwal yang diperintahkan oleh owner a. a. a. b. a. Kejadian Klaim Pasal Kontrak di Lapangan Lokal FIDIC IV 1987 Terlambat menyetujui shop drawing dan samples Perubahan spesifikasi pada beberapa item pekerjaan Owner tidak membayar kontraktor pada saat waktu pembayaran tiba Owner menolak untuk menerima pekerjaan yang sudah diselesaikan Pekerjaan tambah kurang yang diperintahkan oleh owner Perubahan-perubahan konstruktif yang merugikan kontraktor 6. Perbedaan kondisi lapangan yang merugikan kontraktor 7. Kondisi cuaca yang tidak biasanya yang merugikan kontraktor 8. Gagal membuat kesepatan harga charge order a. b. a. Perubahan item pekerjaan yang dilakukan oleh owner perubahan-perubahan desain tidak ada kejadian klaim tidak ada kejadian klaim Pihak kontraktor mengklaim biaya-biaya yang tidak termasuk dalam dokumen change order yang dikeluarkan, dengan alasan biaya-biayatersebut belum bisa diperkirakan saat dokumen change order dibuat

15 METODOLOGI PENELITIAN DATA Jenis Data Data Primer Wawancara dengan beberapa pihak yang terkait di PT. PP dan PT. Petra Town Square untuk verifikasi data sekunder dan hasil analisa. Data Sekunder. Dokumen kontrak, dokumen klaim, dan lain-lain yang berhubungan dengan kontrak pekerjaan pelaksana proyek. Proses Pengumpulan Data Proses pengumpulan data pada penelitian kali ini yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data tentang proses pengajuan klaim dari berbagai literatur sebagai dasar analisa dalam penelitian ini. Kemudian mencari pasal-pasal dalam kontrak lokal dan pasal-pasalk dalam FIDIC IV 1987 sebagai acuan pasal yang nantinya akan dibandingkan. Kemudian diperlukan pula data-data dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade di lapangan untuk menjadi buktu-bukti penerapanpasal-pasal tersebut. Proses Pengolahan Data Pada proses pengolaan data, analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif. Analisa deskriptif yang dilakukan memberikan gambaran secara sistematis dari factor-faktor yang terkait dalam proses pengajuan klaimdari kontraktor ke owner. Analisa ini dilakukan dengan mendeskripsikan pasal-pasal dalam kontrak lokal maupu dalam FIDIC IV 1987 Pasal-pasal yang ada nantinya akan dicari kelebihan dan kelemahannya dalam pelaksanaannya di lapangan. Pasalpasal yang lemah nantinya akan dicari antisipasinya sesuai dengan studi kasus terhadap PT PP dalam proses pengajuan kontrak hingga pengajuan klaim. pada proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade di Surabaya. Setelah dilakukan analisa dari pasal-pasal mengenai terjadinya klaim di lapangan, maka didapatkan suatu kesimpulan.

16 METODOLOGI PENELITIAN Bagan Alir Penelitian Latar Belakang Rumusan Masalah 1. Perlunya mengetahui pasal-pasal apa saja yang menjadi dasar pengajuan klaim bagi PT. PP baik dari segi kontrak lokal dan kontrak FIDIC IV Mengetahui pekerjaan apa saja yang mempengaruhi terjadinya klaim pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade. 3. Mengetahui pelaksanaan klaim menurut Kontrak Lokal dan Kontrak FIDIC IV Pasal-pasal apa saja yang menjadi dasar pengajuan klaim bagi PT. PP baik dari segi kontrak lokal dan kontrak FIDIC IV 1987? 2 Pekerjaan apa saja yang mempengaruhi terjadinya klaim pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade? 3 Bagaimana pelaksanaan klaim menurut Kontrak Lokal dan Kontrak FIDIC IV 1987? Pengumpulan Data Studi Literatur : 1. FIDIC Kontrak lokal Rancangan Tabulasi Data Pengumpulan Data : 1 Pasal-pasal klaim dari kontrak lokal dan FIDIC IV Kejadian klaim di lapangan Analisa dan Pembahasan : 1 Penerapan Klaim dari kontrak lokal dan FIDIC 2 Perbandingan Klaim dari kontrak lokal dan FIDIC Kesimpulan dan Saran

17 ANALISA KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE PETRA SQUARE APARTMENTS AND SHOPPING ARCADE PROJECT Kondisi Lapangan Analisa Klaim berdasar Kontrak Lokal Analisa Klaim berdasar Kontrak FIDIC IV 1987 Perbandingan Klaim Berdasarkan Kontrak Lokal dan Kontrak FIDIC IV 1987 KESIMPULAN

18 PROFIL PROYEK Pada penelitian ini, proyek yang ditinjau adalah Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yang berlokasi di jl. Siwalankerto , Surabaya. Adapun data teknis pada proyek tersebut adalah sebagai berikut : a.nama Proyek : The Petra Square Apartements and Shopping Arcade b.lokasi : Jalan Siwalankerto no , Surabaya c.owner : PT. Petra Town Square d.kontraktor Proyek : PT. Pembangunan Perumahan (PT. PP) e.scope Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, MEP f.waktu Pelaksanaan : 240 hari kerja (Master Kontrak) g.omzet Kontrak : Rp 51,53 Miliar h.jumlah Lantai : Terdiri atas 16 lantai dan atap 1 lantai i.jumlah Unit apartment : 300 Unit Hunian j.luas : ± m2 k.jenis Struktur : Beton bertulang

19 Kondisi Lapangan Kendala-kendala Pelaksanaan Proyek Dasar tinjauan kendala-kendala pelaksanaan proyek adalah rekaman dari : (i)risalah Rapat Proyek (ii)surat-surat yang dikirim oleh Kontraktor ke Owner (iii)surat-surat yang dikirim oleh Owner ke Kontraktor (iv)surat-surat tembusan dari pihak luar yang dikirim oleh Owner Dalam rekaman kegiatan proyek sesuai dengan dokumen di atas, penulis ingin mengambil analisa kemungkinan klaim dari pihak kontraktor Rekaman kendala-kendala pelaksanaan proyek pada Proyek Pembangunan The Petra Square Apartements and Shopping Arcade yang memungkinkan untuk dilakukan klaim dengan merujuk pasal-pasal baik dalam Standart Kontrak FIDIC 1987 dan Standart Kontrak Lokal adalah sebagai berikut : Penyedian material Perubahan Desain Pekerjaan Tambah Kurang Kendala-kendala ini akan dibahas lebih lanjut dalam tinjauan yang lebih khusus berdasarkan masing-masing standart kontrak di atas.

20 ANALISA KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE PETRA SQUARE APARTMENTS AND SHOPPING ARCADE PROJECT Proses Analisa Klaim Lankah-Langkah Perubahan >Dokumen Dikerjakan Klaim Dibayar Perubahan Tidak Ada Klaim Tidak Tidak Dikerjakan >dll KEJADIAN KLAIM DI LAPANGAN

21 Perbandingan Klaim Berdasarkan Kontrak Lokal dan Kontrak FIDIC IV 1987 Tabel Perbandingan Terjadinya Klaim Menurut Kontrak Lokal dan FIDIC IV 1987 No Klaim Pelaksanaan di Lapangan Kontrak Lokal Kontrak FIDIC Pasal Klaim/Tidak Pasal Klaim/Tidak A. Master Kontrak 1. Terlambatnya penyediaan besi mengakibatkan terhambatnya pekerjaan Tidak Ada Klaim 11.8 Klaim 44.1 Klaim 2. Terhambatnya beberapa pekerjaan akibat tiang listrik yang seharusnya menjadi taggung jawab owner terlambat dipindahkan Tidak Ada Klaim 2 Klaim 20.3 Klaim B. Amandemen I 1. Tambahan Biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan galian basement 1 s/d Klaim 18 Klaim 44.1 Klaim roof akibat perluasan lahan 2. Pengajuan pekerjaaan tambah akibat kondisi sheet pile yang tidak sesuai Tidak Ada Klaim Klaim spesifikasi 3. Adanya Tambahan pekerjaan floor hardener dan penambahan tinggi kolom dan Klaim 18 Klaim 44.1 Klaim dinding 4. Terlambatnya pembayaran ke-6, pada bulan Septeber Tidak Ada Klaim 10 Klaim 60.1 Klaim C. Amandemen II 1. PT. PP sudah mengorder besi dari owner, namun sisa besi yang di suply telambat sehiungga menghambat pekerjaan Tidak Ada Klaim 11.8 Klaim 44.1 Klaim peninggian kolom dan dinding 2. Tambahan waktu pengecoran lantai 6 Tidak Ada Klaim Klaim 3. Tambahan Biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan GWT dan tangga F Klaim 18 Klaim 44.1 Klaim

22 Perbandingan Klaim Berdasarkan Kontrak Lokal dan Kontrak FIDIC IV 1987 Tabel Perbandingan Prosedur Klaim Menurut Kontrak Lokal dan FIDIC IV 1987 Proses Klaim Menurut Kontrak Lokal Proses Pemberitauan Proses Pembayaran Klaim Proses Rincian (Biaya &Waktu) Kontraktor-Owner Owner-Kontraktor 30 hari X hari 14 hari Pasal Pasal 24.5 Proses Klaim Menurut Kontrak FIDIC IV 1987 Proses Pembayaran Klaim Proses Pemberitauan Proses Rincian oleh Proses Pemeriksaan dan (Biaya &Waktu) Kontraktor Persetujuan Oleh Owner Kontraktor-Owner Owner-Kontraktor 28 hari 28 hari X hari 28 hari Pasal 53.1 Pasal Pasal 60.10

23 KESIMPULAN & SARAN

24 KESIMPULAN 1. Pasal-pasal yang menjadi dasar pengajuan klaim adalah sebagai berikut : 1.Kontrak Lokal : Pasal 4.3. tentang Jangka Waktu Pelaksanaan Proyek Pasal 10 (1-8) tentang Cara Pembayaran Pasal 11.8 tentang Supply Beton Pasal 18 (1-8) tentang Pekerjaan Tambah Kurang Pasal 21 (2-4) tentang Keadaan Memaksa Pasal tentag Risiko Kemacetan 2, Kontrak FIDIC IV 1987 : Pasal 6.4. tentang Keterlambatan dan Biaya Keterlambatan Gambar-Gambar Pasal tentang Halangan Fisik atau Kondisi Yang Tidak Terduga Pasal tentang Penataan Pekerjaan Pasal tentang Kerugian atau Kerusakan yang Disebabkan resiko-resiko Pemberi Pekerjaan Pasal tentang Resiko-Resiko Pemberi Pekerjaan (Pasal Diubah) Pasal tentang Fosil-fosil Pasal tentang Keputusan Pengawasan Ahli Untuk Pengujian Yan g Tidak Ditentukan Pasal tentang Perubahan desain Pasal tentang Keputusan Pengawas Ahli menyusul penundaan Pasal tentang Penangguhan penambahan waktu Pasal tentang Keputusan sementara perpanjangan waktu Pasal tentang Perpanjangan Waktu Untuk Penyelesaian Pasal tentang Keputusan Sementara Perpanjangan Waktu Pasal tentang Biaya Perbaikan Kerusakan-Kerusakan Pasal tentang Kontraktor harus Menelusuri Pasal tentang Penggunaan Dana Cadangan Pasal tentang Pembetulan Sertifikat Pasal tentang Waktu Pembayaran (Pasal Diubah) Pasal tentang Kerusakan Pada Pekerjaan Karena Resiko Khusus Pasal tentang Peningkatan Biaya Disebabkan oleh Resiko Khusus Pasal tentang Pembayaran bila Kontrak Dihentikan Pasal tentang Pembayaran pada Pemutusan Hubungan Kerja

25 2. Terdapat 9 (tujuh) pekerjaan yang mempengaruhi terjadinya klaim, yaitu tambahan biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan galian basement 1s/d roof akibat perluasan lahan, adanya tambahan pekerjaan floor hardener dan penambahan tinggi kolom dan dinding, Terlambatnya proses pemindahan tiang listrik oleh owner, Tambahan biaya dan waktu akibat pekerjaan GWT, tangga F, terlambatnya penyediaan besi oleh kontraktor yang menghamba pekerjaan,keterlambatan pembayaran ke-6 oleh owner, pekerjaan tambah akibat kondisi sheet pile yang tidak sesuai spesifikasi, supply besi untuk pekerjaan peninggian kolom yang terlambat, tambahan waktu pengecoran lantai 6 akibat faktor eksternal. 3. Pada pelaksanaan klaim, yang diajukan kepada owner, Kontraktor hanya berhak mendapatkan 3 (tiga) klaim saja. Sedangkan 6 (empat) yang lain tidak disetujui untuk diajukan sebagai klaim. Tiga klaim yang dilaksanakan di lapangan, yaitu klaim tambahan biaya dan waktu akibat tambahan pekerjaan galian basement 1s/d roof akibat perluasan lahan, adanya tambahan pekerjaan floor hardener dan penambahan tinggi kolom dan dinding, dan Tambahan biaya dan waktu akibat pekerjaan GWT dan tangga F. Klaim tersebut sudah sesuai dengan Standart Kontrak Lokal maupun Standart Kontrak FIDIC IV Sedangkan enam klaim yang tidak disetujui oleh owner, yaitu klaim atas terlambatnya penyediaan besi oleh kontraktor yang menghamba pekerjaan, terlambatnya pemindahan tiang listrik oleh owner, pekerjaan tambah akibat kondisi sheet pile yang tidak sesuai spesifikasi, supply besi untuk pekerjaan peninggian kolom yang terlambat, keterlambatan pembayaran oleh owner, tambahan waktu pengecoran lantai 6 akibat factor eksternal. Klaim tersebut tidak disepakati oleh owner, karena dinilai tidak diperlukannya tambahan biaya dan waktu. Akan tetapi menurut Standart Kontrak Lokal dan Standart Kontrak FIDIC IV 1987, ke empat hal tersebut merupakan klaim yang seharusnya disepakati.

26 SARAN 1. Dalam penelitian ini sebaiknya dilakukan tidak hanya berdasakan dua standart kontrak saja, supaya dapat lebih memahami dan mengetahui klaim dari sudut pandang beberapa macam kontrak 2. Sebagai suatu kajian yang bersifat akademis, penelitian ini dapat dilanjutkan ke tingkat yang lebih detail lagi dengan merinci bagian-bagian pada fase proyek, agar mampu menjadi wacana pembelajaran yang baik.

27

ANALISA KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE PETRA SQUARE APARTMENTS AND SHOPPING ARCADE PROJECT

ANALISA KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE PETRA SQUARE APARTMENTS AND SHOPPING ARCADE PROJECT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institute Teknologi Sepuluh Nopember MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PROYEK PEMBANGUNAN THE PETRA SQUARE APARTMENTS AND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek adalah aktivitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan/mewujudkan sasaran-sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Klaim Konstruksi Sebelum membahas tentang definisi klaim konstruksi, ada baiknya dibahas definisi klaim itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klaim berarti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Adanya perbedaan volume didalam dokumen tender antara BQ dan gambar sangat berpengaruh terhadap perubahan biaya. Selain itu diperparah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. 3. Diphohusodo, Istimawan., (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 & 2, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar, (1996), Tugas Akhir : Analisa Dampak Penerapan Percepatan Durasi Proyek Atas Permintaan Owner. Bandung, ITB. 2. Chandra, P, Herry, (2004), Jurnal Studi Tentang Pengajuan Klaim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Batasan Rework Kata rework bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dapat berarti sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pelaksanaan proyek konstruksi tentu diharapkan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan jadwal yang telah ditentukan yakni dapat diselesaikan tepat waktu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 5 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sebuah proyek konstruksi diperlukan suatu bentuk perikatan tertulis antara pengguna jasa (pemilik proyek/pemberi

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Proyek 3.1.1 Uraian Umum Proyek Proyek Ciputra International ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring bertindak sebagai kontraktor pelaksana,

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas kontraktor pelaksana sebagai penyedia jasa adalah melaksanakan pekejaan konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH Yusti prabowo 27311695 LATAR BELAKANG. Pada laporan ini masalah yang akan dibahas disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan studi kasus pada salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Takenaka Total J.O. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. risiko berdasarkan saran yang diperoleh oleh pakar.

BAB V PENUTUP. risiko berdasarkan saran yang diperoleh oleh pakar. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan dan saran pada penelitian ini. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan maka di dapat 7 risikiko paling dominan yang paling berpengaruh pada proyek Bhuvana

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR Lampiran 1 : Kuesioner Pakar PROGRAM PASCA SARJANA ILMU TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA 2009 KUESIONER PAKAR FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM YANG MEMPENGARUHI KINERJA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian 2.1.1. Klaim Konstruksi Klaim secara umum didefinisikan sebagai sebuah permintaan atau permohonan (Nazarkhan Yasin, 2008), di Indonesia hampir semua batasan yang

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT.

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN MECHANICAL ELECTRICAL PLUMBING (ME-P) PROYEK PEMBANGUNAN PT. TRAKINDO UTAMA Tycho Priestley Giovanni Wuwungan J.E.Ch. Langi, J.P. Rantung,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR. (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO)

ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR. (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO) ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut diagram alir penelitian dalam studi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut diagram alir penelitian dalam studi ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Berikut diagram alir penelitian dalam studi ini. MULAI RUMUSAN MASALAH DAN BATASAN MASALAH STUDI LITERATUR PENGUMPULAN DATA - PERENCANAAN JADWAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter yang digunakan dalam upaya melaksanakan sebuah proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah satu komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek di masa sekarang terus meningkat sejalan dengan permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari perkembangan permasalahan selama

Lebih terperinci

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar-standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa konstruksi merupakan industri yang memiliki karakteristikkarakteristik khusus yang sulit untuk diantisipasi karena unik, sumber daya yang berfluktuasi,

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, 2

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, 2 TANGGUNGJAWAB PENYEDIA DAN PENGGUNA JASA KONSTRUKSI MENURUT SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 07/PRT/M/2011 & MENURUT GENERAL CONDITION FIDIC RED BOOK Yefta Gavra Garland

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulrasyid,Priyatna Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,www.dosctoc.com, Jakarta : PT.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulrasyid,Priyatna Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,www.dosctoc.com, Jakarta : PT. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA. Abdulrasyid,Priyatna. 2003. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,www.dosctoc.com, Jakarta : PT. Fikahati Aneka Chandra, Herry; Tunardih, Eillen; Soetiono, Imelda.

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK

BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK BAB 9 PENGENDALIAN PROYEK DAN KONTRAK 9.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Mengerti dan memahami kontrak konstruksi b) Mengerti dan memahami jenis-jenis kontrak 2) Bagian 2 a) Memahami

Lebih terperinci

TINJAUAN STANDAR/SISTIM KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL (AIA, FIDIC, JCT, SIA) (RINGKASAN) Oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin

TINJAUAN STANDAR/SISTIM KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL (AIA, FIDIC, JCT, SIA) (RINGKASAN) Oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin TINJAUAN STANDAR/SISTIM KONTRAK KONSTRUKSI INTERNASIONAL (AIA, FIDIC, JCT, SIA) (RINGKASAN) Oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin PENGANTAR Dalam dunia internasional dikenal beberapa standar/sistim kontrak konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan. Menurut

Lebih terperinci

PENGATURAN RISIKO HUJAN DALAM KONTRAK SERTA DAMPAK DAN KENDALANYA PADAPROYEK KONSTRUKSI

PENGATURAN RISIKO HUJAN DALAM KONTRAK SERTA DAMPAK DAN KENDALANYA PADAPROYEK KONSTRUKSI PENGATURAN RISIKO HUJAN DALAM KONTRAK SERTA DAMPAK DAN KENDALANYA PADAPROYEK KONSTRUKSI Fendy 1, Joshua Reinaldo Handoko 2 and Andi 3 ABSTRAK : Risiko hujan menimbulkan kendala pada proyek konstruksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISORY WORKS FOR T1 2 nd FLOOR REFURBISHMENT PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL 1. PENDAHULUAN Lantai 2 gedung T1 PT. JICT saat ini digunakan untuk department ICT (Information

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

Owner (Pemilik Proyek)

Owner (Pemilik Proyek) Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 06 ISSN: 459-977 ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI AKIBAT PENGELOLAAN SHOP DRAWING Desi Dwi Rahayu,Muhammad Abduh, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,Institut

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material. 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Identifikasi manajemen risiko pada industri konstruksi yang telah dilakukan pada bab analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gambaran Umum Change Order Perubahan pekerjaan memang tidak dapat dihindari, karena hampir seluruh proyek konstruksi selalu terjadi perubahan, baik perubahan

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X ) EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X ) Anthony Iskandar 1, Tabita Tania Libianto 2, Budiman Proboyo 3, Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Jadwal

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi adalah industri yang tengah berkembang pesat di negeri ini. Seiring berkembangnya industri konstruksi, semakin banyak pula permasalahan yang timbul

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut. BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan)

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN III.1. Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian Metoda penelitian tentang analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB VII POTENSIAL PROBLEM DAN SOLUSI

BAB VII POTENSIAL PROBLEM DAN SOLUSI BAB VII POTENSIAL PROBLEM DAN SOLUSI Sedetail dan secermat apapun dalam perencanaan sebuah proyek konstruksi pasti ada masalah yang timbul diluar dari perkiraan atau analisa. Hal tersebut sudah bukan sebuah

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat didalamnya yaitu owner, engineer, dan kontraktor. Pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat didalamnya yaitu owner, engineer, dan kontraktor. Pihak-pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks sehubungan dengan standar-standar baru yang ditetapkan, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan

Lebih terperinci

BAB III KLAIM KONSTRUKSI

BAB III KLAIM KONSTRUKSI BAB III KLAIM KONSTRUKSI Peristiwa Penyebab Klaim Konstruksi Keunikan dan tingkat kompleksitas tinggi merupakan ciri yang membedakan industri konstruksi dengan industri lainnya. Substansi-substansi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Proyek Proyek Pembangunan Cirebon Super blok (CSB) mall dibangun pada lahan seluas 20.286,00 m2 yang terdiri dari mall 4 lantai dengan luas 50.365,56

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 3.1. Data Proyek 3.1.1. Lokasi Lokasi Proyek berada di jalan Benteng Betawi, Poris, Tanggerang - banten Nama Perusahaan : PT. Gading Megah Jaya Nama Proyek : Apartemen Poris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK AKIBAT BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT 7.1 Uraian Umum Proses design yang dilakukan oleh konsultan perencanaan sangatlah penting dan erat kaitannya dengan proses kontruksi yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

ANALISA PEMBEAYAAN INVESTASI PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA PEMBEAYAAN INVESTASI PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA PEMBEAYAAN INVESTASI PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Presented by: M. Awallutfi Andhika Putra 3108100052 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Kegagalan Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang dapat disebabkan karena kegagalan pada proses pengadaan barang atau jasa, atau kegagalan dapat juga terjadi

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara didalam mengerjakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa (service) yang unik.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan kerja a. Faktor

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA KONSTRUKSI

PENYELESAIAN SENGKETA KONSTRUKSI PENYELESAIAN SENGKETA KONSTRUKSI I. PENDAHULUAN Pesatnya pembangunan di segala bidang di Indonesia termasuk didalamnya pembangunan di bidang infrastruktur dalam beberapa dekade terakhir telah mendorong

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 DATA UMUM PROYEK Pembangunan Pumping Station Island 2A Pantai Indah Kapuk di Kapuk Muara Jakarta Utara adalah merupakan rancangan penanggulangan banjir yang berfungsi memindahkan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO Kukuh Rahardjo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: kukuhrah@gmail.com

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK) 1. LINGKUP PEKERJAAN Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis

Lebih terperinci

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila.

KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila. KLAIM KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENGADAAN GEDUNG KESEHATAN PADA BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA) Herman Susila Abstrak Klaim merupakan bentuk atau cara permohonan atau permintaan

Lebih terperinci

Lampiran A. Data Penelitian

Lampiran A. Data Penelitian Lampiran A Data Penelitian Lampiran A.1. Tabel Kendala Internal No. Faktor Pernyataan 1 Material Keterlambatan pengiriman material Kekurangan bahan konstruksi Kualitas bahan yang kurang baik Kerusakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste

Lebih terperinci

BAB II BAB II INFORMASI PROYEK. Kawasan jakarta khusus nya jakarta barat telah lama menjadi kawasan padat

BAB II BAB II INFORMASI PROYEK. Kawasan jakarta khusus nya jakarta barat telah lama menjadi kawasan padat BAB II BAB II INFORMASI PROYEK 2.1 Latar Belakang Pembangunan Kawasan jakarta khusus nya jakarta barat telah lama menjadi kawasan padat penduduk di kota jakarta. Banyaknya pusat-pusat pembelanjaan,universitasuniversitas

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE. penghubung antara dua provinsi, yaitu Tangerang dan Jakarta. Selain itu, jalan ini

BAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE. penghubung antara dua provinsi, yaitu Tangerang dan Jakarta. Selain itu, jalan ini BAB II DATA PROYEK PADINA SOHO & RESIDENCE 2.1 Latar Belakang Proyek Jalan Daan Mogot adalah lokasi yang strategis untuk didirikan bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal dan bisnis, karena jalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Data proyek 2.1.1 Data Umum Proyek Nama Proyek : Proyek Ruko Blok G dan Hotel Amaris - Tangerang Alamat Proyek : Jl. BY Pass Jend. Sudirman No. 1 Tangerang Jenis Proyek

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU TABRANI 1 Arifal Hidayat, MT 2 dan Anton Ariyanto, M.Eng 2 Program

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Variation Order. Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Variation Order. Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang BAB II DASAR TEORI 2.1 Variation Order Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order atau

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG Sebastinus Baki Henong Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Email :henongsipilunwira15@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media

BAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media BAB II DATA PROYEK 2.1 Jenis dan Nama Proyek Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media Investment (CSMI) sebuah perusahaan kerjasama antara PT. China Sonangol Land dan Media

Lebih terperinci

KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DAN PEMILIK PROYEK YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM

KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DAN PEMILIK PROYEK YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DAN PEMILIK PROYEK YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM Sondang Dwiputra Paiding Lewa 1 dan Harijanto

Lebih terperinci

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI. PENDAHULUAN A. UMUM. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 WAKTU DAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK Kerja praktik dilaksanakan di P.T. Trimatra Jaya Persada selaku perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa konstruksi yaitu Konsultan

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman

Lebih terperinci

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal BAB VI PENGENDALIAN PROYEK & KEMAJUAN PROYEK 6.1 Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada

Lebih terperinci