BAB II PROFIL PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) adalah perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan niaga dengan alamat di Jl. Raya Bekasi KM 21-22, Pulo Gadung, Jakarta Timur. PT Krama Yudha Ratu Motor didirikan pada tanggal 1 Juni 1973 dengan luas tanah sebesar m², luas bangunan pabrik sebesar m² dan luas bangunan pendukung (gudang, kantin/locker, masjid) sebesar m². PT. Krama Yudha Ratu Motor merupakan perusahaan suasta dengan 100% modalnya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Produksi komersial PT. Krama Yudha Ratu Motor mulai tahun 1975 dengan produk yaitu kendaraan niaga CJM, L300, ZC, TD/FM (Fuso), TD S/W (cold diesel / canter). PT. Krama Yudha Ratu Motor mengacu pada ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004 dengan subject utama perakitan / assembling kendaraan bermotor roda 4 dan atau lebih melakukan pengendalian sistem manajemen mutu seperti penerimaan barang, penyimpanan, distribusi ke line produksi untuk selanjutnya melakukan perakitan pengelasan di bagian welding, pengecatan di bagian painting dan perakitan / pemasangan parts di bagian trimming. Seluruh proses produksi di kendalikan dengan inspeksi ketat, baik dari seluruh pelaku proses produksi maupun dari baigan inspector, dengan pedoman bahwa proses berikut adalah pelanggan sehingga ruang lingkup penerapan adalah dari penerimaan part proses berpakitan sampai dengan delivery ke pelanggan dan di terapkan di seluruh Departemen, dan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan adalah seluruh area perusahaan. PT. KRM merupakan assembler / perakitan kendaraan bermotor merk Mitsubishi sehingga tidak memiliki desain dan pengembangan karena seluruh desain dan pengembangan merupakan hak agen tunggal pemegang merk (ATPM) Sejarah Pendirian PT. Krama Yudha Ratu Motor berdasarkan Akte Notaris Abdul Latief No. 16 tanggal 1 Juni tahun Diperkuat lagi dengan: 6

2 a. Perizinan dari BKPM dalam bidang usaha No. 92/A/BKPM/73/PMDN tanggal 4 Juli b. Perizinan dari Departemen Perindustrian dalam bidang teknis No. 27/IIA/D/IV/74 tanggal 21 Maret 1974, pada saat itu perusahaan ini masuk dalam kelompok Assembling, mesin dan perbengkelan yang kini menjadi kelompok otomotif (beroda 4 atau lebih). c. Perizinan dari Departemen Kehakiman dalam bidang hukum No. 16.A.S.105/18/74 tanggal 15 April d. Perizinan dari Pengadilan Negeri Jakarta dalam bidang hukum kewilayahan No tanggal 18 April PT. KRM merupakan sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan bermotor jenis niaga. PT. KRM ini merupakan bagian dari Krama Yudha Mitsubishi Group (KYMG). Awal berdirinya KYMG adalah akibat banyaknya kendaraan bermotor dari eropa yang diimport ke Indonesia. Guna mengurangi pengimporan kendaraan tersebut maka para pengusaha melakukan pertemuan dan bersepakat untuk mendirikan suatu perusahaan perakitan kendaraan bermotor di Indonesia dengan menggunakan lisensi dari Mitsubishi Motor Corporation Jepang. KYMG terbagi atas PT. Krama Yudha Holding yang berdiri pada tahun 1969 di Jakarta, yang kemudian menjadi induk dari beberapa perusahaan dibidang produksi kendaraan bermotor merk Mitsubishi. PT. Krama Yudha ini juga memiliki anak perusahaan di beberapa tempat yaitu: a. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) yang merupakan pabrik perakitan kendaraan bermotor jenis niaga yang berdiri pada tanggal 1 Juni b. PT. Mitsubishi Krama Yudha Motor dan Manufacturing (MKM) I dan II didirikan pada tahun 1975 dan PT. MKM ini merupakan pabrik pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan bermotor merk Mitsubishi yang dirakit didalam negeri. 7

3 c. PT. Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) berdiri pada tahun 1972 dan bertindak sebagai importir serta distributor tunggal kendaraan merk Mitsubishi. d. PT. Krama Yudha Mojopahit Motor (KSMM) didirikan pada tahun 1975 dan ditutup pada tahun PT. KSMM ini merakit kendaraan bermotor merk Mitsubishi jenis colt diesel FE.101 dan colt diesel FE.114. e. PT. Krama Yudha Kesuma Motor (KKM) didirikan pada tahun 1981 yang bergerak dibidang perakitan kendaraan bermotor jenis sedan dan penumpang serta sedan Galant II type 1400 salon F 1400 Hatch Back Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Menjadikan perusahaan perakitan terunggul dan sanggup bersaing di tingkat regional maupun global. b. Misi Perusahaan i. Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi Shareholders dan kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan. ii. Membuat sumber daya manusia yang handal dan sanggup mengantisipasi perkembangan regional maupun global. iii. Komit akan industri yang ramah lingkungan. c. Kebijakan PT. Krama Yudha Ratu Motor PT. Krama Yudha Ratu Motor bertekad untuk menjadi perakit kendaraan niaga Mitsubishi yang terpercaya di luar Jepang dengan kebijakan sebagai berikut. i. Pengembangan sumber daya manusia. ii. Peningkatan kepuasan pelanggan. iii. Kualitas produk yang prima dan penyerahan tepat waktu. iv. Melakukan perbaikan perbaikan dalam proses produksi sehingga dapat mengurangi biaya kerja dengan hasil yang maksimal. v. Memberikan informasi data yang akurat, cepat dan tepat untuk mendapatkan keputusan yang paling terbaik di seluruh proses produksi. 8

4 2.2 Managemen Perusahaan Managemen Perusahaan merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi usaha dari anggota organisasi / perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. 2.3 Struktur Organisasi Memiliki tugas dan wewenang mengawasi dan mengontrol jalannya operasional perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati sehingga tidak terjadi penyimpangan, bermuara dari: Direktur Utama membawahi: a. Direktur Keuangan, memegang tanggung jawab mengenai masalah / hal-hal mengenai keuangan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: - Departemen kuangan - Bagian Keuangan / Bagian Akuntansi / Anggaran I dan Bagian Anggaran II b. Direktur Operasi, memiliki tugas dan tanggung jawab: - Mengkoordinir kelancaran jalannya proses produksi - Mengesahkan rencana kerja masing-masing kepala bagian dibawahnya. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: i. Departemen Teknik - Bagian Teknik Produksi - Bagian Maintenance - Bagian Part Control - Bagian Quality Inspection - Bagian Quality Assurance ii. Departemen Produksi - Bagian PPC - Bagian Trimming Final I, II dan Final II - Bagian Painting - Bagian Welding c. Direktur Umum dan PSDM, Direktur Umum bertanggung jawab di bagian umum perusahaan. Sedangkan PSDM bertanggung jawab mengenai peningkatan 9

5 kemampuan dari para operator/karyawan yang berada di tiap-tiap bagian. Dalam melaksanakan tugasnya mereka dibantu oleh seorang General Manager dengan membawahi: i. Departemen PSDM membawahi: - Bagian Legal dan K3 - Bagian Payroll dan Kesejahteraan - Bagian Seleksi dan Evaluasi - Bagian Pendidikan dan Pengembangan ii. Departemen Umum: - Bagian limbah dan Building Maintenance - Keamanan, Perlengkapan Izin, Administrasi Kantin, Tamu dan Sekretaris Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Krama Yudha Ratu Motor. 10

6 2.3.1 Ketenagakerjaan Untuk melancarkan kegiatan produksi, maka diperlukan tenaga kerja yang memadai dan peraturan peraturan yang berlaku di perusahaan. Tenaga kerja atau pekerja adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan yang mengikuti peraturan di perusahaan yang bersangkutan, sebagai balas jasanya atas pekerjaan dari orang tersebut maka perusahaan yang bersangkutan memberikan upah yang layak. Selain mendapatkan upah dari pekerjaan yang dilakukan, pekerja yang bersangkutan juga berhak untuk mendapatkan tunjangan maupun fasilitas yang memadai dari perusahaan. 1. Penggolongan Waktu Kerja di PT Krama Yudha Ratu Motor PT. Krama Yudha Ratu Motor memiliki beberapa shift kerja bagi semua karyawan: a. Karyawan shift adalah karyawan yang waktu kerjanya terbagi ke dalam dua waktu kerja, yaitu shift siang dan shift malam. b. Karyawan non-shift adalah karyawan yang waktu kerjanya pada siang hari. 2. Waktu Kerja Waktu kerja di PT. KRM menggunakan sistem kerja 1 shift dengan hitungan jam kerja 8 jam / hari atau 173 jam / bulan. Untuk menjaga keefektifan kerja dari para pekerjanya, PT. KRM telah menetapkan atau menentukan jadwal kerja yang berlaku di perusahaan tersebut: a. Pelaksanaan Kerja: i. Senin s/d Kamis : Jam s/d WIB ii. Jum at : Jam s/d WIB iii. Sabtu : Untuk Sabtu dihitung sebagai Lembur Wajib Masuk kerja Jam waktu pulangnya lebih cepat. b. Waktu Istirahat: i. Senin s/d Kamis : Jam s/d WIB ii. Jum at : Jam s/d WIB iii. Snack / Istirahat : Jam dan WIB 11

7 Karyawan dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari sabtu dan minggu. Selain libur mingguan, karyawan juga dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari libur resmi yang diumumkan pemerintah. 3. Cuti Kerja Cuti kerja yaitu hak yang diberikan dari perusahaan kepada seluruh karyawan sesuai dengan PP 21 tahun 1954 tenggal 9 maret 1954 / peraturan yang menggantikannya. Apabila karyawan mengambil cuti, maka dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja akan tetapi tetap mendapatkan haknya. Seorang karyawan berhak atas cuti tahunan 12 hari kerja setelah mencapai masa kerja 12 bulan berturut turut. Hak cuti akan gugur apabila setelah jangka enam bulan belum dipergunakan kecuali dikarenakan alasan penundaan oleh pengusaha. Untuk kepentingan perusahaan, cuti diatur sebagai berikut: Dilaksanakan bersama pada sebelum dan sesudah Idul Fitri dan menjelang tahun baru serta memperhatikan SKB menteri tentang cuti bersama. i. Bagi yang belum dapat cuti bersama, penggunaan haknya diatur oleh pengusaha untuk tidak mengganggu jalannya produksi. ii. Apabila sudah mencapai masa kerja 6 tahun berturut, seorang karyawan mempunyai hak cuti khusus selama 24 hari di luar hak cuti tahunan diambil 4 hari dalam jangka waktu 1 tahun dan diberikan uang kompensasi. 4. Kerja Lembur Kerja lembur adalah waktu kerja yang dilakukan di luar jam kerja yang telah ditentukan oleh pengusaha. Kerja lembur di PT. Krama Yudha Ratu Motor terbagi menjadi berbagai jenis: i. Lembur massal (lembur terjadwal), yaitu lembur yang dibuat oleh departemen PPIC (PPC) yang dimusyawarahkan / diinformasikan oleh serikat pekerja. ii. Lembur partial, yaitu lembur yang tidak diharuskan perintah kerja, pekerja bisa mengambil lembur maupun tidak. iii. Lembur Insidental, yaitu lembur yang dilakukan karena terjadi kerusakan masin sehingga butuh perbaikan. 12

8 Apabila pada saat kegiatan lembur perusahaan membatalkan lembur yang sedang berjalan, perusahaan wajib membayar upah yang telah disepakati. Perhitungan upah lembur pada hari biasa yaitu untuk jam pertama dan selebihnya 2 kali upah 1 jam, sedangkan pada hari libur untuk setiap jam sampai tujuh jam pertama yaitu 2 kali upah sejam dan seterusnya sebesar 4 kali upah 1 jam. Upah lembur dihitung 1/173 x upah satu bulan. 5. Jumlah Karyawan PT. Krama Yudha Ratu Motor memiliki karyawan sebanyak 2052 orang. Departemen Jumah Director, Advisor & Commisioner 17 Production 1295 Technical 93 Quality Control 127 PPIC 264 Human Resources 22 General Affair 207 Finance 24 Inactive 3 New Employees 0 Jumlah 2052 Tabel 1. Tabel Karyawan di PT. Krama Yudha Ratu Motor 6. Disiplin Kerja 13

9 Untuk tercipta dan terpeliharanya disiplin kerja, makan Pengusaha dan Serikat Pekerja bersepakat mengusahakan dipenuhi dan ditaatinya tata tertib dan kewajiban kewajiban karyawan. a. Baik pengusaha maupun serikat pekerja berikhtiar sepenuhnya untuk mengusahakan ditegakkannya disiplin kerja. b. Bila karyawan melanggar kesepakatan kerja bersama ini atau bertindak bertentangan dengan kebiasaan umum, maka pengusaha dapat mengenakan tindakan disiplin kepada yang bersangkutan dengan memberikan tindakan kepada serikat pekerja. c. Tindakan disiplin dapat dikeluarkan dengan ringan / beratnya pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan. d. Macam dari tindakan disiplin dapat berupa: i. Teguran. ii. Mengeluarkan surat peringatan. iii. Melakukan penindakan. iv. Pemberhentian sementara (Scorsing). v. Pemutusan hubungan kerja (PHK). 7. Masa berlakunya surat peringatan ataupun surat teguran adalah: i. Surat teguran : 6 bulan ii. Surat peringatan I : 6 bulan iii. Surat peringatan II : 6 bulan iv. Surat peringatan III (terakhir) : 6 bulan, berlaku UU RI No. 13 tahun 2003, Pasal 161, Ayat 1 & 2. Dalam hal surat peringatan diberikan tidak secara berurutan serta mencakup peringatan terakhir, maka pemberitahuan kepada serikat pekerja adalah perlu, untuk menilai tingkat kesalahan yang bersangkutan. 8. Kewajiban Dasar Karyawan a. Semua karyawan wajib mentaati / mematuhi tata tertib kerja, ketertiban lingkungan, perintah perintah, instruksi dan petunjuk yang dikeluarkan oleh Pengusaha, Undang Undang atau Peraturan Pemerintah yang berlaku. 14

10 b. Atasan setiap saat wajib mengadakan pengawasan atau dijalankannya / ditaatinya peraturan, memberitahukan hak / kewajiban bawahannya serta membimbing dan memberi petunjuk guna terlaksananya perjanjian kerja bersama ini. c. Karyawan yang berhalangan masuk bekerja oleh sebab apapun wajib memberitahukan kepada pengusaha atau atasan langsungnya selekas mungkin. Pemberitahuan tidak hadir dilakukan pada hari itu juga, atau dalam hal tidak mengijinkan, pemberitahuan dilakukan pada kesempatan pertama yang ada dengan disertai keterangan tentang ketidak hadirnya guna penentuan status ketidak hadirannya. d. Karyawan yang karena alasan alasan tertentu perlu meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya berakhir, atau cepat pulang wajib meminta ijin terlebih dahulu kepada atasannya. e. Karyawan yang hadir bekerja wajib menggesek kartu absensi, begitu pula pada saat pulang kerja di tempat yang telah ditetapkan oleh pengusaha. f. Karyawan wajib melaporkan kepada departemen PSDM mengenai perubahan nama tempat tinggal, status perkawinan, susunan keluarga selambatlambatnya 2 (dua) minggu setelah terjadi perubahan yang dimaksud. 9. Larangan Semua karyawan tidak dibenarkan melakukan hal seperti tersebut dibawah ini: a. Waktu jam kerja meninggalkan tempat kerja tanpa ijin dari atasan langsungnya. b. Melanggar kebiasaan kebiasaan, baik yang tertulis maupun tidak atau melakukan pelanggaran lain yang dapat mengakibatkan timbulnya kerugian bagi orang lain. c. Membocorkan rahasia perusahaan atau jabatan. d. Memberikan keterangan keterangan yang tidak benar atau yang akan membawa akibat bagi perusahaan atau perorangan. e. Berbuat atau berbicara diluar norma norma pergaulan dan bertindak yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun perorangan. 15

11 f. Melakukan pekerjaan lain dengna mendapat upah dengan tanpa ijin dari pengusaha. g. Membuang kotoran, puntung rokok, meludah disembarang tempat, mengotori kamar, dinding dan lain sebagainya. h. Merokok di dalam lingkungan pabrik, kecuali ditempat yang telah ditentukan perusahaan. i. Berada di tempat lain di luar tugasnya, kecuali jika diperintah oleh atasannya. j. Makan dan mengganti pakaian di luar ruangan yang telah disediakan. k. Melanggar isi perjanjian kerjasama kerja bersama yang sedang berlangsung. l. Melakukan pencurian, penggelapan dan penganiayaan. m. Memikat dan membujuk siapapun yang bertentangan dengan undang undang ketertiban umum dan kesusilaan. n. Dengan sengaja atau sembrono merusak kekayaan milik perusahaan atau membiarkannya terhadap bahaya yang lebih parah. o. Karyawan tidak dibenarkan mengemudikan kendaraan produksi atau forklift, kecuali bagi yang diberikan ijin mengemudi (sim) khusus yang dikeluarkan oleh pengusaha. p. Karyawan tidak di perkenankan berambut panjang dan tidak melebihi 2 (dua) cm dari telinga bagian atas atau tengkuk. q. Memasuki / menuju dan meninggalkan area tempat kerja tidak diperkenankan memakai sandal. r. Membawa, minuman keras / minuman yang memabukkan. s. Melakukan pekerjaan lain yang tidak terkait dengan pekerjaannya tanpa seijin atasan. 10. Pelanggaran a. Karyawan yang tidak masuk bekerja tanpa pemberitahuan apapun atau dengan alasan yang tidak jelas, sehingga tidak dapat diterima oleh pengusaha, dapat mengakibatkan masa tidak masuk dinyatakan sebagai mangkir. 16

12 b. Karyawan yang datang terlambat ditempat kerja tanpa alasan yang dapat diterima oleh pengusaha, dapat mengakibatkan yang bersangkutan dikenakan tindakan disiplin. c. Karyawan yang tidak hadir karena sakit tanpa menunjukkan keterangan dokter perusahaan. dokter umum rumah sakit kerjasama atau dokter lain yang disahkan oleh dokter perusahaan, dianggap sebagai mangkir. d. Dalam menyelesaikan seteiap pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi pemutusan hubungan kerja (PHK), pengusaha dapat mengambil tindakan pemberhentian sementara kepada karyawan bersangkutan serta menempuh prosedur sesuai dengan undang undang tentang pemutusan kerja. 11. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, pengusaha menyediakan alat pelindung diri (APD) pada waktu kerja. Seteiap karyawan diberikan perlengkapan kerja secara cuma cuma setahun sekali. a. Pakaian kerja i. Seluruh karyawan diberikan 3 stel pakaian kerja ii. Khusus bagian welding diberikan baju lengan panjang. iii. Untuk karyawan bagian painting secara terus menerus diberikan kaos 3 buah. b. Sepatu kerja i. Untuk karyawan pabrik diberikan masing masing satu pasang sepatu pengaman. ii. Dibagian painting diberikan empat pasang sepatu karet tinggi. iii. Untuk bagian pre-treatment under seal, sealing sanding dan pengolahan limbah pabrik masing masing mendapat tambahan 1 pasang sepatu karet tinggi. iv. Kebersihan mendapatkan dua pasang sepatu karet tinggi. v. Keamanan mendapatkan satu pasang sepatu ABRI vi. Kantor mendapatkan sepasang sepatu biasa. vii. Trimming mendapatkan satu pasang sepatu kets. c. Pelindung kepala / topi kerja 17

13 Setiap karyawan diberikan topi kerja sebanyak satu buah setahun sekali. 12. Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan hubungan kerja di PT. Krama Yudha Ratu Motor terbagi menjadi beberapa bagian seperti di bawah ini: a. PHK dalam masa percobaan Selama masa percobaan, baik pengusaha maupun karyawan yang bersangkutan sewaktu waktu dapat memutuskan hubungan kerja tanpa kewajiban untuk memberitahukan alasan alasannya. b. PHK atas kehendak sendiri Karyawan bisa memutus hubungan kerja atas kehendak sendiri. Karyawan yang akan mengeundurkan diri harus mengajukan permohonan undur diri 1 bulan sebelumnya. c. PHK karena indisipliner Pemutusan hubungan kerja merupakan tindak lanjut dari tindakan disiplin, bila seseorang telah memperoleh peringatan terakhir masih melakukan pelanggaran atau kesalahan lagi, maka dikenakan pemutusan hubungan kerja. d. PHK otomatis - Karyawan telah meninggal dunia. - Telah mencapai batas usia pensiun, karyawan berumur 55 tahun. - Kesehatan jasmani dan rohani tidak memungkinkan untuk melaksanakan tugasnya yang dinyatakan oleh dokter. 2.4 Pengupahan Karyawan mempunyau upah pokok menurut jenjang / kesepakatan. Jenjang / pangkat serta jabatan ditentukan oleh perusahaan. Disamping upah, pengusahan juga memberikan nilai catu dan perangsang produksi. Upah pokok disesuaikan dengan inflasi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan upah pokok diatur secara berkala setahun sekali yang besarnya ditentukan sesuai hasil musyawarah antara pengusaha dan serikat pekerja. 18

14 Tunjangan hari raya keagamaan diberikan sebelum hari raya idul fitri, besarnya tunjangan yaitu 1,5 kali (Upah pokok + (Tj. Jabatan + Tj. Pangkat) bagi yang menerima + Tj transport sesuai SK direksi). Tungjangan diberikan pada minggu pertama pada bulan puasa. Tunjangan akhir tahun diberikan pada akhir tahun yang besarnya atas dasar musyawarah antara pengusaha dan serikat pekerja. Tunjangan akhir tahun diberikan berupa uang yang besarnya dikali (Upah pokok + (Tj. Jabatan + Tj. Pangkat) bagi yang menerima + Tj transport sesuai SK direksi) untuk setiap golongan kompetensi (IP) masing masing. 2.5 Kesejahteraan Karyawan Setiap hari kerja, pengusaha menyediakan makan satu kali di kantin untuk setiap karyawan yang hadir dengan memperhatikan nilai gizi. Selain makan utama, pengusaha juga menyediakan makanan dan minuman tambahan (M2T) setiap hari kerja. Makanan dan minuman tambahan untuk shift I yaitu berupa susu dan satu potong roti atau dengan makanan lainnya yang setara. Untuk shift II mendapatkan berupa roti. Apabila dalam satu minggu terdapat tiga kali lembur masal terusan maka karyawan akan mendapatkan minuman suplemen pada hari ke tiga, sedangkan apabila lima hari kerja berturut terdapat lembur masal maka mendapat minuman tambahan pada hari ketiga dan kelima. Pengusaha dan serikat pekerja menyadari bahwa perlu diberikan perhatian yang layak dan wajar terhadap kondisi kesehatan para karyawan. Untuk maksud tersebut maka perusahaan menyediakan poliklinik, dokter perusahaan untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan kerja. 2.6 Kegiatan Perusahaan Secara umum kegiatan yang dilakukan di PT. KRM merupakan proses perakitan kendaraan niaga seperti truk dan minibus. Kegiatan ini diawali dengan Perencanaan Bisnis, Proses Bisnis Utama dan Proses Bisnis Pendukung. a. Proses Perencanaan Bisnis. b. Proses Bisnis Utama. i. Bagian Maintenance 19

15 ii. Bagian Teknik Produksi iii. Bagian Quality Control iv. Bagian Part Control v. Bagian PPC vi. Bagian Produksi - Proses Welding - Proses Painting - Proses Trimming - Inspeksi dan Pengendalian Ketidaksesuaian - Proses Pre-Delivery vii. Proses Delivery viii. Bagian Pembelian ix. Bagian Delivery c. Proses Bisnis Pendukung Proses produksi di PT. Krama Yudha Ratu Motor terbagi ke dalam 3 bagian yaitu welding, painting, Trimming. Proses welding yaitu proses penggabungan dari potongan potongan plat tercetak menjadi kabin kendaraan. Setelah menjadi kabin kemudian memasuki proses painting, yaitu proses pengecatan kabin. Proses selanjutnya yaitu trimming, pada line ini merupakan proses dimana perakitan kendaraan mulai dari chasis kendaraan sampai menjadi kendaraan utuh. 20

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Krama yudha ratu motor (KRM)

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Krama yudha ratu motor (KRM) BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. Krama yudha ratu motor (KRM) 2.1. Sejarah perusahaan PT. Krama yudha ratu motor (KRM) didirikan pada tanggal 1 Juni 1973 sebagai perusahaan swasta dengan 100% modalnya

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN UMUM PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR (KRM)

Bab II TINJAUAN UMUM PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR (KRM) Bab II TINJAUAN UMUM PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR (KRM) 2.1 Gambaran Umum PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM), adalah perusahan nasional yang sangat patut diacungi jempol, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan yang bergerak di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan yang bergerak di segala bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan yang bergerak di segala bidang industri dituntut untuk senantiasa proaktif dalam menanggapi segala jenis perubahan,

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN PT.Krama Yudha Ratu Motor Persetujuan usaha patungan (Joint Venture) terjadi pada tanggal 18 Januari 1973 antara PT. Krama Yudha (KY), Mitsubishi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif yang memproduksi kendaraan-kendaraan niaga

Lebih terperinci

Nama : Dandi Yudha Aditya NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT

Nama : Dandi Yudha Aditya NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT Mempelajari Peringkat Kinerja Operator Pada Perakitan Komponen Out Side View Mirror (kaca spion) dan Opening Trim Pada Kendaraan Colt Diesel Maru-T tipe 304 TD di PT. Krama Yudha Ratu Motor Nama : Dandi

Lebih terperinci

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK Pada hari ini, tanggal bulan tahun Telah diadakan perjanjian kerja antara: 1. Nama : Alamat : Jabatan : Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) 2.

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA 31 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI (PROFIL PT SARANA TATA UDARA)

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI (PROFIL PT SARANA TATA UDARA) BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI (PROFIL PT SARANA TATA UDARA) 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SARANA TATA UDARA Sebelum berdirinya PT. SARANA TATA UDARA, Mr. Toto Djamaludin terlebih dahulu mendirikan CV.

Lebih terperinci

Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan Hubungan Kerja Suatu langkah pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha karena suatu hal tertentu. Pasal 1 angka 25 UU Ketenagakerjaan: Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia

P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia +622183782121 info@tiket.com http://www.tiket.com SURAT PERJANJIAN KERJA NO. 069/GTN/SPK-III/2013 Surat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Agenda 1. Sejarah perkembangan perusahaan Fase awal pendirian perusahaan Fase pengembangan I Fase pengembangan II Fase pengembangan III 2. Visi dan Misi Perusahaan 3.

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN CONTOH SURAT PERJANJIAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Tempat dan tanggal lahir : Pendidikan terakhir : Jenis kelamin : Agama : Alamat : No. KTP / SIM : Telepon :

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA /IKL/PJ/.. /01. Pada hari ini, tanggal, bulan., tahun.. telah diadakan perjanjian kerja antara :

PERJANJIAN KERJA /IKL/PJ/.. /01. Pada hari ini, tanggal, bulan., tahun.. telah diadakan perjanjian kerja antara : PERJANJIAN KERJA /IKL/PJ/.. /01 Pada hari ini, tanggal, bulan., tahun.. telah diadakan perjanjian kerja antara : I. Direksi PT ISTANA KARANG LAUT, dalam hal ini diwakili oleh Cecilia SH, selaku Business

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN PERUSAHAAN CV.PLANET-WEBHOST

PERATURAN PERUSAHAAN CV.PLANET-WEBHOST PERATURAN PERUSAHAAN CV.PLANET-WEBHOST Nomor: 001/IT/PP-PWH/V/2016 BAB I HARI KERJA DAN WAKTU KERJA Pasal 1 HARI KERJA DAN WAKTU KERJA 1. Hari dan atau jam kerja pegawai berbeda satu dengan lainnya sesuai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.700, 2014 BAWASLU. Tata Tertib. Pegawai. Kinerja. Disiplin Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK 2 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK Nomer: -------------------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008

Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008 Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008 Yang bertanda tangan dibawah ini, masing-masing : I. PT. SURVINDO DWI PUTRA diwakili oleh : Nama : Ricky Wibowo Tjahjadi Jabatan : Direktur Utama Alamat : Wima

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. 1) Setiap bentuk usaha milik swasta yang memperkerjakan pekerjaan dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak.

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. 1) Setiap bentuk usaha milik swasta yang memperkerjakan pekerjaan dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA TENTANG PENYELESAIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENETAPAN UANG PESANGON, UANG JASA DAN GANTI KERUGIAN DI PERUSAHAAN SWASTA Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. Nomor: PER-03/MEN/1996

Lebih terperinci

Employee Handbook Employee Relation Department

Employee Handbook Employee Relation Department Employee Handbook 2014 2016 Employee Relation Department ISTILAH DAN PENGERTIAN (1) ANAK : anak kandung atau anak angkat yang sah berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, belum berusia 21 (dua puluh satu)

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK SURAT PERJANJIAN KERJA KONTRAK Nomer: Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi ( nama perusahaan )

Lebih terperinci

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14 PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14 1 SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO.13/2003 PASAL 156 (KEWAJIBAN PERUSAHAAN)

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.399, 2012 BADAN WAKAF INDONESIA. Kepegawaian. Administrasi. PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tata Tertib Rusunawa Mahasiswa Universitas Sriwijaya 1 BAGIAN I PENDAHULUAN 1. Rusunawa adalah kawasan yang terdiri dari kamar - kamar

Lebih terperinci

Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Kusumahadi Santosa Alfinia Palupi Hidayah D

Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Kusumahadi Santosa Alfinia Palupi Hidayah D Bab IV Pembahasan Hasil Pengamatan 65 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN A. Disiplin Kerja Karyawan PT. Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri khususnya dibidang

Lebih terperinci

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, JakartaSelatan12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) adalah perusahaan yang memproduksi mobil niaga jenis truk tipe TD yang merupakan produk dengan jumlah permintaan (demand)

Lebih terperinci

SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO

SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO.13/2003 PASAL 156 (KEWAJIBAN PERUSAHAAN) PASAL 159 PASAL 162 2 PENGERTIAN PEMBERHENTIAN PEMBERHENTIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB XII PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Pasal 150 Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-undang ini meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan usaha

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam dan luar negeri.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam dan luar negeri. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Linda Gallery Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG I. RUANG LINGKUP KEGIATAN A. TUJUAN Program Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Politeknik Kota Malang bertujuan untuk membina mahasiswa

Lebih terperinci

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG WAKTU KERJA, HAK CUTI DAN KERJA LEMBUR BAB I WAKTU KERJA Pasal 1 1. Hari dan/atau jam kerja karyawan berbeda satu dengan lainnya

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi ( nama perusahaan ) yang berkedudukan

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS GROUP) DENGAN PT. SUKSESINDO Nomer: 638 / I / HRD.DX /L SS / IX / 2009

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS GROUP) DENGAN PT. SUKSESINDO Nomer: 638 / I / HRD.DX /L SS / IX / 2009 Yang bertanda tangan dibawah ini, masing-masing : I Nama : H. Faris Ardiansyah Jabatan : General Manager Alamat: Jl. Semarang 116 D-E Surabaya SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Pengendalian..., Dina, Fakultas Teknik 2016

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Pengendalian..., Dina, Fakultas Teknik 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan industri saat ini semakin kompetitif setelah dibukanya pasar bebas, untuk memenangkan kompetisi dengan industri sejenis perusahaan harus memberikan

Lebih terperinci

Bismillahirrohmaanirrohim

Bismillahirrohmaanirrohim SURAT KEPUTUSAN DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : /MUI/VII/2016 Tentang PERATURAN ORGANISASI TENTANG KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Bismillahirrohmaanirrohim Dewan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H.

RINGKASAN PERATURAN KETENAGAKERJAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 Oleh: Irham Todi Prasojo, S.H. 1 2 3 4 58 Dapat diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan PKWT Jangka Waktu 5 59 ayat 4 hanya dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka Kontrak waktu paling lama 1 (satu) tahun Outsourcing hanya untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK 2. BAB I : KETENTUAN UMUM a. Pasal 1 : Pengertian b. Pasal 2 : Maksud dan tujuan c. Pasal 3 : Lingkup peraturan pokok kepegawaian di GKJW Jemaat Waru. d. Pasal 4

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1)

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1) HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN XIII) PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1) copyright by Elok Hikmawati 1 Pemutusan Hubungan Kerja Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 31 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Mekar Plastik Industri adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan plastik khususnya kantong plastik Reclosable

Lebih terperinci

BAB III DATA PERUSAHAAN. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai perusahaan serta mengumpulkan

BAB III DATA PERUSAHAAN. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai perusahaan serta mengumpulkan BAB III DATA PERUSAHAAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan Untuk memperoleh gambaran umum mengenai perusahaan serta mengumpulkan data perusahaan yang diperlukan, penulis melakukan observasi secara langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan peranan karyawan dalam proses pencapaian target perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/85 TENTANG PELAKSANAAN TATA CARA PEMBUATAN KESEPAKATAN KERJA BERSAMA (KKB) MENTERI TENAGA KERJA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/85 TENTANG PELAKSANAAN TATA CARA PEMBUATAN KESEPAKATAN KERJA BERSAMA (KKB) MENTERI TENAGA KERJA, MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/85 TENTANG PELAKSANAAN TATA CARA PEMBUATAN KESEPAKATAN KERJA BERSAMA (KKB) MENTERI TENAGA KERJA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I A.Tata Tertib dan Sanksi Kegiatan Praktikum 1. Praktikan diharapkan hadir 15 menit sebelum pelaksanaan praktikum. 2. Praktikan harus memakai pakaian kerja (cattlepack)

Lebih terperinci

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS 1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus, yaitu : a. Merokok

Lebih terperinci

Jam Kerja, Cuti dan Upah. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

Jam Kerja, Cuti dan Upah. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017 Jam Kerja, Cuti dan Upah Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017 Tujuan Pembelajaran Mengenal peraturan yang terkait dengan jam kerja, cuti dan upah Waktu Kerja Watu Istirahat Waktu Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013 Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Menimbang : a. Bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (Termination of Employment Relationship) Amalia, MT

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (Termination of Employment Relationship) Amalia, MT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (Termination of Employment Relationship) Amalia, MT SIKLUS MSDM Planning Siklus pengelolaan SDM pada umumnya merupakan tahapan dari: Attaining Developing Maintaining You can take

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 98 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) NON PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

FORM QUALITY CONTROL SUHU MESIN PACKING (ISI TIAP 10 MENIT)

FORM QUALITY CONTROL SUHU MESIN PACKING (ISI TIAP 10 MENIT) LAMPIRAN 125 Lampiran 1 126 127 Lampiran 2 FORM QUALITY CONTROL SUHU MESIN PACKING (ISI TIAP 10 MENIT) Waktu MESIN NO MESIN NO MESIN NO VERTIKAL HORIZONTAL VERTIKAL HORIZONTAL VERTIKAL HORIZONTAL 0800

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013 KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / 413.032 / 2013 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG. TATA TERTIB SISWA SMK BONAVITA I. PENDAHULUAN 1. Tata tertib ini disusun untuk menciptakan disiplin peserta didik sebagai syarat utama terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif. 2. Tata tertib

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep - 150 / Men / 2000 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep - 150 / Men / 2000 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep - 150 / Men / 2000 TENTANG PENYELESAIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENETAPAN UANG PESANGON, UANG

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep - 150 / Men / 2000 TENTANG PENYELESAIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENETAPAN UANG PESANGON, UANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Kepala

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702] UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702] Bagian Kedua Ketentuan Pidana Pasal 171 Barangsiapa : a. tidak memberikan kesempatan yang sama kepada

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce No.1753, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Pengawasan Ketenagakerjaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang

Lebih terperinci

c. bahwa unluk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

c. bahwa unluk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-150/MEN/2000 TENTANG PENYELESAIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENETAPAN UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA DAN GANTI KERUGIAN DI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

SURAT PERINGATAN. No. 001/HRD-SP/CV-PREBU/XII/2016

SURAT PERINGATAN. No. 001/HRD-SP/CV-PREBU/XII/2016 No. 001/HRD-SP/CV-PREBU/XII/2016 Kepada : : Anisa Keyla Putri Sehubungan kinerja Saudari sebagai karyawan yang harus mematuhi dan melaksanakan semua kewajiban dan tata tertib serta disiplin dalam bekerja

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi

Bab I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu perusahaan, karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan

Lebih terperinci

PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN DAN IKATAN KERJA TAHUN

PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN DAN IKATAN KERJA TAHUN PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN 2014 2015 DAN IKATAN KERJA TAHUN 2015-2020 Nomor : /330//2014 Perjanjian ini dibuat di , pada hari, tanggal.bulan. tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR KEPEGAWAIAN BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :...

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :... PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :... Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a :... J a b a t a n :... A l a m a t :............ Dalam Perjanjian kerja ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan...,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep - 150 / Men / 2000 TENTANG PENYELESAIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENETAPAN UANG PESANGON, UANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NO. 01 TH 1985

PERATURAN PEMERINTAH NO. 01 TH 1985 PERATURAN PEMERINTAH NO. 01 TH 1985 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/85 TENTANG PELAKSANAAN TATA CARA PEMBUATAN KESEPAKATAN KERJA BERSAMA (KKB) MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-150/MEN/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-150/MEN/2000 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-150/MEN/2000 TENTANG PENYELESAIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENETAPAN UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA KERJA DAN GANTI KERUGIAN DI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

MEREFORMASI KERANGKA PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB)

MEREFORMASI KERANGKA PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) MEREFORMASI KERANGKA PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) Seperti yang saya ketahui setidaknya sejak tahun 1979, bahwa bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB) selalu didahului dengan MUKADIMAH. Sedangkan pihak-pihak

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 511 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN HAK CUTI DAN PERATURAN DISIPLIN BAGI PEGAWAI TIDAK TETAP DAN

Lebih terperinci

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.237, 2015 TENAGA KERJA. Pengupahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5747). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri otomotif adalah salah satu industri yang berkembang begitu cepat. Industri otomotif dipandang memiliki prospek yang sangat menjanjikan kedepannya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 071 / KMA / SK / V / 2008 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 071 / KMA / SK / V / 2008 TENTANG KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 071 / KMA / SK / V / 2008 TENTANG KETENTUAN PENEGAKAN DISIPLIN KERJA DALAM PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KHUSUS KINERJA HAKIM DAN PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas diperlukan tata tertib siswa yang terdiri dari hak, kewajiban, larangan dan sanksi. PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 19 JAKARTA Jalan Perniagaan No 31, Tambora Telepon (021) 6904454 Email : sman19jkt@yahoo.com JAKARTA Kode

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Singkat PT ABC PT ABC adalah perusahaan swasta yang bergerak pada bagian onderdil otomotif dan Accu Yuasa. Perusahaan ini berdiri berdasarkan akta pendirian

Lebih terperinci

KETENTUAN DAN PROSEDUR MAGANG PT KOKOH SEMESTA DENGAN STT PLN No. 036/A.12/III 2013

KETENTUAN DAN PROSEDUR MAGANG PT KOKOH SEMESTA DENGAN STT PLN No. 036/A.12/III 2013 KETENTUAN DAN PROSEDUR MAGANG PT KOKOH SEMESTA DENGAN STT PLN No. 036/A.12/III 2013 1. Pengertian Magang Magang adalah kegiatan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis mahasiswa, dalam hal ini bagi

Lebih terperinci

Panduan Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (SIMAK) Tahun 2016 STKIP PGRI Sumatera Barat =====================================================

Panduan Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (SIMAK) Tahun 2016 STKIP PGRI Sumatera Barat ===================================================== Panduan Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (SIMAK) Tahun 2016 STKIP PGRI Sumatera Barat ===================================================== 1. Dasar Pelaksanaan a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

KTB Resmikan Dealer & Truck Center Mitsubishi Fuso di Palembang

KTB Resmikan Dealer & Truck Center Mitsubishi Fuso di Palembang KTB Resmikan Dealer & Truck Center Mitsubishi Fuso di Palembang PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB X PERLINDUNGAN, PENGUPAHAN, DAN KESEJAHTERAAN Bagian Kesatu Perlindungan Paragraf 1 Penyandang Cacat Pasal 67 1. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184 UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] BAB XVI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Bagian Pertama Ketentuan Pidana Pasal 183 74 1, dikenakan sanksi pidana

Lebih terperinci