Nama Penulis. Ahmad Faisal Jl. Pahlawan Kp. Baru No. 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11560, Indonesia
|
|
- Sudirman Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KRITERIA MALCOLM BALDRIGE DAN KINERJA UNGGUL UNIT INDUSTRY TRADING BUSINESS PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk DALAM PERSPEKTIF AMBIDEKSTERITAS TERHADAP EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI Nama Penulis Ahmad Faisal Jl. Pahlawan Kp. Baru No. 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11560, Indonesia Dita Ayu Kusuma Taman Wisma Asri Jl. Srikaya 3 No. 8, Bekasi Utara 17121, Indonesia ditaayu.kusuma@yahoo.com Fildzah Nadhira Isnainy Jl Kebon Kacang XI Blok 4 No. 10, Jakarta Pusat, Indonesia fildzahnadhira@yahoo.com Khristian Edi Nugroho Soebandrija, BSIE, MM Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara Kampus Syahdan, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat Indonesia knugroho@binus.edu, khristian.teknik.industri@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study was to deine the decision making strategies is a priority Industry Trading Business unit in perspective ambidexterity to exploration and exploitation, knowing the position of Industry Trading Business unit with the implementation of the 7 criteria to 6 variables and relationships between variables and repair solutions of Malcolm Baldrige results. The method ANP (Analytical Network Process) used is making with Super Decisions, the relationship between variables with SmartPLS, reliability test with SPSS and Malcolm Baldrige. The results showed that the strategy of the priorities is the performance of 0,32938 and innovation of 0, Position Industry Trading Business unit is currently at the "Emerging Leader" with a score of 616,25. Results of the Malcolm Baldrige lowest can be used as material for operational improvements which amounted to 77,9% and customer amounted to 78,73%. The result of this research is expected to be used by the management company to make an improvement so that Industry Trading Business unit's performance to be better than ever. (AF, DAK, FNI). Keywords: Super Decisions, Malcolm Baldrige, SmartPLS, Ambidexterity, Exploration, Exploitation, ANP
2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengambilan keputusan strategi yang menjadi prioritas unit Industry Trading Business dalam perspektif ambideksteritas terhadap eksplorasi dan eksploitasi, mengetahui posisi unit Industry Trading Business dengan implementasi 7 kriteria terhadap 6 variabel dan hubungan antar variabel serta solusi perbaikan dari hasil Malcolm Baldrige. Metode penelitian yang digunakan yaitu ANP (Analytical Network Process) pengambilan keputusan dengan Super Decisions, hubungan antar variabel dengan SmartPLS, uji reliabilitas dengan SPSS dan Malcolm Baldrige. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang menjadi prioritas yaitu kinerja sebesar 0,32938 dan inovasi sebesar 0, Posisi unit Industry Trading Business saat ini berada pada Emerging Leader dengan skor 616,25. Hasil dari Malcolm Baldrige yang terendah dapat dijadikan bahan untuk perbaikan yaitu operational sebesar 77,9% dan customer sebesar 78,73%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk dijadikan bahan perbaikan agar kinerja unit Industry Trading Business menjadi lebih baik dari sebelumnya (AF, DAK, FNI). Kata Kunci: Super Decisions, Malcolm Baldrige, SmartPLS, Ambideksteritas, Eksplorasi, Eksploitasi, ANP PENDAHULUAN Pada era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, munculnya pesaing, perubahan kondisi lingkungan, perubahan tuntutan konsumen dan lainlain menjadi hal yang harus diantisipasi oleh perusahaan (Dewantara, Ali & Sudirman, 2010, p. 1). Kinerja yang baik menjadi faktor yang menentukan suatu industri mampu menghadapi persaingan global khususnya di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang industri telekomunikasi. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang mempunyai visi menjadi perusahaan unggul dalam penyelenggaran Telecommunication, Information, Media, Edutainment, dan Service (TIMES), memiliki tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus. Untuk melayani segmen bisnis dalam skala usaha kecil dan menengah (UKM), PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk membentuk Divisi Business Service dalam menggarap pasar Small Medium Entreprise (SME). Maka dari itu, terdapat unit Industry Trading Business yang mengelola customer SME dalam membantu pelaku usaha, agar usaha bisnis dapat tumbuh dengan menggunakan Information Communication Technologies (ICT). Unit Industry Trading Business memiliki program IndiSchool, IndiCampus, IndiHealth, dan IndiTrading. Program tersebut yang dikelola oleh unit Industry Trading Business dalam memfasilitasi ICT. Penerapan strategi ambideksteritas terhadap eksplorasi dan eksploitasi dibutuhkan untuk mengembangkan suatu inovasi. Kinerja unggul diharapkan berasal dari ambidextrous organization yang menggambarkan mekanisme struktural yang memungkinkan terjadinya ambideksteritas (Raisch et al., 2009, p. 685). Maka dari itu, pengertian ambidextrous organization adalah organisasi yang mampu memiliki keunggulan proses dan juga inovasi, serta melakukan eksploitasi maupun eksplorasi sama baiknya. Organisasi ini juga memberikan unit kebebasan yang kreatif, berintegrasi dengan struktur organisasi. Oleh sebab itu, dalam mengembangkan suatu inovasi untuk mencapai tujuan organisasi akan mendorong pembelajaran organisasi yang pada gilirannya akan meningkatkan pengetahuan organisasi dan inovasi yang selanjutnya akan meningkatkan kompetensi eksplorasi dan eksploitasi yang akan meningkatkan kinerja perusahaan (Lukiastuti, 2011, p. 10).
3 Gambar 1 Perbandingan Kinerja Strategi Ambideksteritas dan Kebimbangan Sumber: (Boumgarden, Nickerson, & Zenger, 2012, p. 49) Keterangan: 1. High Performance Organizational Ambidexterity 2. Low Performance Organizational Ambidexterity 3. Performance Range Organizational Vacillation Pada gambar 1 menjelaskan bahwa pada titik 1 kinerja dengan konsep ambidexterity yaitu eksplorasi dan eksploitasi memiliki kinerja yang tinggi, pada titik 2 memiliki kinerja yang rendah. Pada titik 3 berada pada organizational vacillation. Ambidexterity digunakan dalam organisasi untuk melakukan inovasi. Pada tahap strategic, pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner ke Business Account Manager (BAM) mewakili suara customer yang berada di Jabotabek (Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Bogor, Tangerang dan Bekasi). Pada tahap tactical, penerapan dilakukan dengan pengukuran kinerja karyawan unit Industry Trading Business agar mengetahui hubungan variabel yang memiliki pengaruh paling kuat. Penelitian ini akan mengukur 6 variabel yaitu kepemimpinan (leadership), pembelajaran organisasi (oganizational learning), inovasi (innovation), kinerja (performance), keberlanjutan (sustainability), dan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Dalam mengukur variabel-variabel tersebut, maka akan diimplementasikan dengan menggunakan 7 kriteria Malcolm Baldrige agar dapat mengetahui posisi unit Industry Trading Business untuk mencapai target Industry Leader. Pada tahap operational, penerapan Kriteria Malcolm Baldrige dapat digunakan untuk mengarahkan perbaikan. Perbaikan dilakukan dengan monitoring hasil kontrak manajemen dan nilai kinerja individu untuk meningkatkan kinerja organisasi. Penelitian ini mengarahkan pada topik industri yaitu Quality berupa kuesioner untuk mengetahui posisi kinerja organisasi menggunakan kriteria Malcolm Baldrige, kuesioner customer dengan metode Analytical Network Process, dan perhitungan bonus yang didapat dengan bobot indeks berdasarkan ketetapan dari manajemen PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja unit Industry Trading Business dalam meningkatkan kinerja perusahaan berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige untuk mengarahkan perbaikan. Hasil dari penelitian ini diberikan kepada pihak manajemen perusahaan sebagai perencanaan untuk perbaikan ke depan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. METODOLOGI PENELITIAN Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing langkah penelitian pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Metodologi penelitian yang dilakukan merupakan hasil penyesuaian dari (Arikunto, 2010, p. 132). Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, observasi lapangan yang dilakukan oleh penulis bertempat di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi ini, tentunya menjual berbagai fasilitas jasa untuk customer. Observasi dilakukan dengan maksud untuk menemui atau mengenal lebih dalam tentang unit Industry Trading Business di perusahaan tersebut. Diharapkan nantinya dapat menemui kendala atau masalah-masalah yang dapat dibahas lebih lanjut di dalam penelitian ini, sehingga dapat memenuhi tujuan penulis dan memberikan masukan atau saran kepada pihak perusahaan (PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk) itu sendiri. Setelah
4 megidentifikasi permasalahan maka dapat dilakukan pula studi pustaka yang bertujuan untuk mencari alternatif solusi yang sesuai dengan bidang keilmuan Teknik Industri, yaitu pendekatan terhadap Malcolm Baldrige, Analytical Network Process (ANP), SPSS, software Super Decisions dan SmartPLS. Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan untuk mempermudah penulis dalam menganalisis data yang diperoleh, baik data kuantitatif dengan uji validitas dan uji reliabilitas (menggunakan SmartPLS) maupun data kualitatif. Untuk mempermudah menganalisis permasalahan terkait topik yang digunakan, data-data yang ada kemudian diolah menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dengan software Super Decisions untuk mengetahui variabel dan perspektif mana yang menjadi prioritas. Selain itu, dalam penelitian ini penulis menerapkan Malcolm Baldrige, sehingga dapat dipastikan bahwa penulis akan mempertimbangkan 7 kriteria yang ada pada Malcolm Baldrige dengan perusahaan untuk menentukan posisi dari perusahaan itu sendiri. Pengolahan data ini dipecah menjadi 3 bagian, pengolahan data strategic, tactical, maupun operational. Strategic merupakan proses-proses strategis yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam menjaga hubungannya dengan customer. Untuk itu, dalam penelitian ini juga mendapat bantuan dari unit Business Account Manager (BAM) sebagai perwakilan responden dari customer, karena unit BAM sendiri merupakan unit yang berhubungan langsung dengan para customer. Komunikasi dua arah antara BAM dengan customer memperoleh informasi tentang kebutuhan dan keinginan customer serta keluhan terhadap layanan yang ada. Informasi umpan balik menjadi bahan yang dapat digunakan unit BAM untuk meningkatkan kinerja unit Industry Trading Business. Sedangkan tactical, adalah proses taktis yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan dalam rangka menyaingi atau mengungguli para competitor. Mengetahui posisi unit Industry Trading Business saat ini dari perspektif orang luar dalam hal kualitas dan perusahaan manajemen kinerja sangat penting sebagai dasar bagi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk untuk melakukan peningkatan kualitas dengan 7 kriteria Malcolm Baldridge dalam rangka mewujudkan visinya menjadi operator terkemuka, sehingga dapat mengalahkan pesaingnya. Pada tahap operational, penerapan Kriteria Malcolm Baldrige dapat digunakan untuk mengarahkan perbaikan. Perbaikan dilakukan dengan monitoring hasil kontrak manajemen dan nilai kinerja individu untuk meningkatkan kinerja organisasi. HASIL DAN BAHASAN Pembobotan Analitycal Network Process Gambar 1 Goal Kriteria dan Alternatif yang Digunakan Pada Super Decisions Sumber: Pengolahan Data Penulis 2015
5 Hasil Menggunakan Super Decisions Sumber: Data primer yang diolah 2015 Tabel 1 Prioritas Kriteria Strategi Unit Industry Trading Business Name Normalized by Cluster Peringkat Performance 0, Innovation 0, Sustainability 0, Competitive Advantage 0, Organizational Learning 0, Leadership 0, Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa yang mendapatkan nilai tertinggi pada strategi variabel prioritas unit Industry Trading Business adalah performance dan innovation. Untuk penilaian yang dilakukan pada setiap kategori, haruslah mendapatkan consistency ratio (CR) yang lebih kecil dari 0,1. Apabila nilai consistency ratio yang didapat lebih besar dari 0,1 maka perlu diadakan peninjauan kembali terhadap penilaian yang dilakukan. Penilaian dilakukan dengan cara pengisian nilai antara 1-9 untuk setiap variabel yang dibandingkan. Pemilihan prioritas dilakukan dengan menghubungkan kriteria dan alternatif antara 6 variabel dan 7 kriteria Malcolm Baldrige dalam perspektif keberhasilan perusahaan. Penilaian consistency ratio pada masing-masing kriteria yaitu, leadership (cr = 0, 07478), strategy (cr = 0,07248), customers (cr= 0,05880), analysis (cr = 0,07082), workforce (cr = 0,08672), operations (cr = 0,07353) dan results (cr = 0,08588). Penilaian masing-masing kriteria mendapatkan consistency ratio (CR) kurang dari 0,1 maka pemilihan keputusan tersebut dianggap sudah konsisten. Hasil Pengolahan dengan SmartPLS Hasil SmartPLS menunjukkan bahwa konstruk leadership diukur dari 4 indikator yaitu L1, L2, L3, L4. Konstruk organizational learning diukur dari 5 indikator yaitu OL1, OL2, OL3, OL4, OL5. Konstruk innovation diukur dari 3 indikator yaitu I1, I2, I3. Konstruk performance diukur dari 4 indikator, yaitu P1, P2, P3, P4. Konstruk sustainability diukur dari 4 indikator, yaitu S1, S2, S3, S4. Sedangkan konstruk competitive advantage diukur dari 3 indikator yaitu CA1, CA2, CA3. Hasil SmartPLS menunjukkan bahwa ada 3 indikator yang tidak valid, yaitu indikator pada leadership (L1) sebesar 0,081, organizational learning (OL5) sebesar 0,239 dan innovation (I1) sebesar 0,165. Suatu indikator dikatakan tidak valid apabila nilainya kurang dari 0,5. Oleh karena itu, pernyataan dari indikator yang tidak valid tersebut tidak akan digunakan untuk diuji kepada responden (Aprillia, Febbyola, Ivanaldy & Suwignyo, 2014, p. 6). Gambar 2 Hasil Outter Model SmartPLS Kuesioner Customer dengan Bootstrapping
6 Tabel 1 Nilai Hubungan antar Variabel Variabel Nilai Leadership- Organizational Learning 35,110 Leadership Innovation 46,779 Leadership Performance 6,733 Organizational Learning Innovation 2,177 Organizational Learning Performance 18,324 Innovation Performance 6,405 Performance - Competitive Advantage 13,093 Performance Sustainability 8,187 Sumber: Data primer yang diolah 2015 SmartPLS digunakan untuk memproyeksikan hubungan linear antar variabel-variabel pengamatan (Ukhisia, Astuti, & Hidayat, 2013, p. 97). Setelah mengetahui nilai pada masing-masing indikator maka dapat terlihat adanya suatu hubungan antar variabel. Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi adalah hubungan antar variabel leadership - innovation sebesar 46,779. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara 2 variabel tersebut paling kuat dan memiliki pengaruh yang tinggi. Perhitungan Skor Kriteria Malcolm Baldrige Menurut kriteria Malcolm Baldrige (Baldrige, 2014), untuk menjadi sebuah perusahaan yang unggul dibutuhkan skor berkisar Setelah melakukan diskusi dengan pihak unit Industry Trading Business, saat ini unit Industry Trading Business memiliki target pencapaian sebesar 750 dan berada pada level Pemimpin Industri (Industry Leader). Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya pada Divisi Business Service, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam peningkatan kualitas pengelolaan organisasi untuk meningkatkan skor nilai kriteria Malcolm Baldrige dan kinerja organisasi. Hasil Malcolm Baldrige No Tabel 2 Hasil Perhitungan Kuesioner dengan Malcolm Baldrige Kriteria Skor Malcolm Baldrige Skor yang ingin dicapai Skor berdasarkan kuesioner 1 Leadership ,04 2 Strategy 85 63,75 52,12 3 Customers 85 63,75 50,19 4 Analysis, and Knowledge Management 90 67,5 53,29 5 Workforce 85 63,75 54,55 6 Operations 85 63,75 49,66 7 Results ,5 277,4 Total ,25 Sumber: Data primer yang diolah 2015 Analisis Malcolm Baldrige Dari hasil tabel di atas, maka dapat terlihat perbandingan antara target skor yang ingin dicapai dengan hasil skor berdasarkan kuesioner. Target yang diinginkan sebesar 750, karena unit Industry Trading
7 Business merupakan unit baru dan berusaha untuk memberikan kontribusi yang baik kepada Divisi Business Service dan juga PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Berdasarkan hasil kuesioner, unit Industry Trading Business mendapatkan skor sebesar 616,25 yang berada pada level Emerging Leader. Skor tersebut dianggap dapat menggambarkan kondisi unit Industry Trading Business saat ini yang dalam masa kepemimpinan baru. Dengan posisi unit Industry Trading Business saat ini yang berada pada level Emerging Leader memiliki peluang yang besar untuk mengalami peningkatan ke level Industry Leader, karena kepemimpinan pada unit Industry Trading Business sudah baik dan dibutuhkan kerja sama tim dalam organisasi agar kinerja organisasi menjadi lebih baik (Aprillia, Febbyola, Ivanaldy & Suwignyo, 2014, p. 9). Hasil SmartPLS Malcolm Baldrige Hasil SmartPLS menunjukkan bahwa konstruk leadership diukur dari 8 indikator yaitu L1, L2, L3, L4, L5, L6, L7, L8. Konstruk organizational learning diukur dari 13 indikator yaitu OL1, OL2, OL3, OL4, OL5, OL6, OL7, OL8, OL9, OL10, OL11, OL12, OL13. Konstruk innovation diukur dari 5 indikator yaitu I1, I2, I3, I4, I5. Konstruk performance diukur dari 12 indikator, yaitu P1,P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P10, P11, P12. Konstruk sustainability diukur dari 6 indikator, yaitu S1, S2, S3, S4, S5, S6. Sedangkan konstruk competitive advantage diukur dari 4 indikator yaitu CA1, CA2, CA3, CA4. Hasil SmartPLS menunjukkan bahwa ada 1 indikator yang tidak valid, yaitu indikator pada leadership (L5) dengan nilai 0,437. Suatu indikator dikatakan tidak valid apabila nilainya lebih kecil dari 0,5. Oleh karena itu, pertanyaan dari indikator yang tidak valid tersebut tidak akan digunakan untuk diuji kepada responden. Hasil tabel berikut merupakan tabel bobot hasil SmartPLS per indikator: Gambar 3 Hasil Outter Model SmartPLS Kuesioner Malcolm Baldrige dengan Bootstrapping Tabel 3 Nilai dari Hubungan antar Variabel Variabel Nilai Leadership- Organizational Learning 60,764 Leadership Innovation 4,100 Leadership Performance 3,650 Organizational Learning Innovation 4,034 Organizational Learning Performance 4,083 Innovation Performance 4,654 Performance - Competitive Advantage 27,484 Performance Sustainability 14,864 Sumber: Data primer yang diolah 2015
8 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi adalah hubungan antar variabel leadershiporganizational learning sebesar 60,764. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara 2 variabel tersebut paling kuat dan memiliki pengaruh yang tinggi. Tabel 4 Persentase Pencapaian No Variabel Kriteria Persentase Pencapaian Peringkat 1 Leadership Leadership 87,82% 1 2 Competitive Advantage Strategy 81,76% 4 3 Innovation Customers 78,73% 6 4 Organizational Learning Analysis, and Knowledge Management 78,95% 5 5 Workforce 85,57% 2 6 Sustainability Operations 77,9% 7 7 Performance Results 82,19% 3 Sumber: Data primer yang diolah 2015 Dari tabel di atas, hasil dengan persentase tertinggi adalah leadership sebesar 87,82%. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan di dalam unit Industry Trading Business sudah baik, sehingga dapat menjadi teladan bagi karyawannya. Sedangkan yang terendah yaitu operations sebesar 77,9% dan customers sebesar 78,95%. Hal ini diakibatkan karena unit Industry Trading Business masih dalam proses pengembangan, sehingga proses organisasi dalam mendesain, mengelola, dan meningkatkan layanan serta proses kerja organisasi masih perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, unit Industry Trading Business harus meningkatkan efektivitas operational agar dapat memberikan value kepada customer untuk mencapai keberhasilan dan sustainability (Malcolm, 2014, p. 22). Monitoring Hasil Kontrak Manajemen dan Nilai Kinerja Individu untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi Berdasarkan Hasil Malcolm Baldrige Dari sisi operational, penerapan Kriteria Malcolm Baldrige dapat digunakan untuk mengarahkan perbaikan. Banyak perusahaan yang tidak memahami bagaimana mengambil manfaat dari proses ini untuk perencanaan perbaikan ke depan. Padahal, untuk menjalani penilaian ini dibutuhkan banyak usaha dan waktu (Dewantara, Ali & Sudirman, 2011, p. 4). Temuan yang didapatkan dari proses penilaian perlu ditunjukkan kepada pihak manajemen perusahaan. Dari hasil Malcolm Baldrige, dapat dilihat bahwa persentase pencapaian terendah berdasarkan 7 kriteria terdapat pada operations dan customers. Hasil tersebut dapat diberikan kepada pihak manajemen perusahaan sebagai perencanaan untuk perbaikan ke depan. Perihal masukan tersebut nantinya diterapkan atau tidak oleh perusahaan, itu semua kembali ke kebijakan manajemen perusahaan. Apabila perencanaan perbaikan tersebut dilakukan, pimpinan dapat melakukan monitor melalui hasil kontrak manajemen dan nilai kinerja individu. Dengan mengetahui hasil persentase kontrak manajemen unit Industry Trading Business dan nilai kerja individu, dapat digunakan sebagai perhitungan bonus yang diperoleh. Dalam perhitungannya sudah terdapat ketetapan bahwa untuk triwulan 1, triwulan 2, dan triwulan 3 memiliki indeks bobot sebesar 1,5 sedangkan triwulan 4 memiliki indeks bobot sebesar 0,75. Pada unit Industry Trading Business memiliki standard wage sebesar Rp ,00. Pada triwulan 4 penilaian unit Industry Trading Business sebesar 102% dan salah satu nilai kinerja individu karyawan unit Industry Trading Business sebesar 97,02%. Rumus Perhitungan untuk Triwulan 4: 0,75 x Rp x 102% + n = Rp ,02%
9 Berdasarkan hasil di atas, bonus yang diperoleh juga diakumulasikan dengan perolehan nilai kerja individu yang dikonversikan. Nilai konversi untuk persentase pencapaian nilai kerja individu selalu berubah dan tidak memiliki ketetapan nominal sehingga jumlah bonus yang didapat lebih dari Rp karena mendapat penambahan dari % nilai kerja individu sebesar 97,02%. Analisis Operational Dengan melakukan perbaikan berdasarkan hasil Malcolm Baldrige dapat mempengaruhi kinerja organisasi menjadi lebih baik. Diharapkan nilai kinerja individu dapat meningkat dari 97,02% menjadi 105%. Salah satu yang dapat dilihat apabila kinerja organisasi menjadi lebih baik adalah perolehan hasil kontrak manajemen dan nilai kinerja individu. Hasil kontrak manajemen dan nilai kinerja individu saling berkaitan. Begitu pula unit Industry Trading Business dan unit lainnya saling berkesinambungan dalam bekerja. Setiap karyawan memiliki target kerja yang berbeda-beda sesuai dengan job desk masing-masing. Nilai kinerja individu dapat dilihat dari target output yang diinginkan dibandingkan dengan realisasi yang dapat dilakukan. Dari hasil tersebut dapat dilihat pula bonus yang akan didapat, bonus yang akan diterima tergantung pada pencapaian nilai kontrak manajemen dan juga nilai kinerja individu. Semakin besar hasil kontrak manajemen dan nilai kinerja individu, maka akan semakin besar pula bonus yang didapat. Namun, perolehan bonus yang didapat tiap karyawan berbeda-beda tergantung dari nilai kinerja individu. Oleh sebab itu, diharapkan setelah melakukan perbaikan unit Industry Trading Business dapat merealisasikan target pada program kerja agar hasil kontrak manajemen dapat meningkat dan berdampak pada peningkatan nilai kerja individu serta bonus yang akan didapatkan. SIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan pengolahan data, maka dapat menghasilkan simpulan-simpulan yang menjawab rumusan masalah serta saran-saran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk perbaikan berkesinambungan, diantaranya: Simpulan 1. Berdasarkan metode Analytical Network Process (ANP) dengan software Super Decisions, variabel yang memiliki pengaruh paling penting menjadi strategi yang dapat diterapkan di unit Industry Trading Business adalah performance sebesar 0,32938 dan innovation sebesar 0, Kedua variabel tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasi untuk keunggulan kompetitif. Kinerja organisasi juga dipengaruhi oleh inovasi ambideksteritas. Oleh karena itu, unit Industry Trading Business dianggap mungkin dan perlu untuk melaksanakan eksploitasi dan eksplorasi. Dengan pemilihan strategi tersebut dan penerapan inovasi ambideksteritas diharapkan dapat meningkatkan persentase kontrak manajemen saat ini sebesar 102% dapat menjadi 107%. 2. Target yang diinginkan sebesar 750 (75%) pada posisi Industry Leader. Saat ini unit Industry Trading Business berada pada posisi Emerging Leader dengan jumlah total skor sebesar 616,25 (61,625%). Skor tersebut dianggap dapat menggambarkan kondisi unit Industry Trading Business yang dalam masa kepemimpinan baru. Dilihat dari hubungan antar variabel tertinggi di unit Industry Trading Business yaitu leadership-organizational learning sebesar 60,764. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara 2 variabel tersebut paling kuat dan memiliki pengaruh yang tinggi. Dengan posisi unit Industry Trading Business saat ini yang berada pada Emerging Leader memiliki peluang yang besar untuk mengalami peningkatan ke level Industry Leader karena kepemimpinan pada unit Industry Trading Business sudah baik dan dibutuhkan kerja sama tim dalam organisasi agar kinerja organisasi menjadi lebih baik. Dengan mengetahui posisi saat ini dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. 3. Setelah mengetahui skor dan posisi unit Industry Trading Business, penerapan Malcolm Baldrige dapat digunakan untuk mengarahkan solusi perbaikan yang dilihat dari hasil persentase pencapaian terendah yaitu operations sebesar 77,9% dan customers sebesar 78,73%. Hasil tersebut dapat diberikan kepada pihak manajemen perusahaan sebagai perencanaan untuk perbaikan ke depan dengan melakukan monitor secara berkala. Dengan solusi perbaikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan persentase nilai kinerja yang saat ini sebesar 97,02% dapat meningkat menjadi 105%. Semakin besar nilai kontrak manajemen akan mempengaruhi nilai kinerja individu. Dengan mengetahui hasil persentase kontrak manajemen unit Industry Trading Business dan nilai kerja individu dapat digunakan sebagai perhitungan bonus yang akan diperoleh.
10 Saran 1. Action + - Short Melakukan perbaikan agar target pencapaian dapat sesuai dengan kenyataan setelah mengetahui variabel yang mempengaruhi kinerja unit Industry Trading Business Adanya kerja sama dari seluruh karyawan unit Industry Trading Business untuk melakukan perbaikan Karyawan dapat mengecek kembali target pada job desk masing-masing Tidak semua karyawan dapat berkontribusi dengan baik Mid Memonitor tindakan eksploitasi dan eksplorasi secara berkala untuk melihat perubahan yang terjadi Ada peningkatan maka tindakan tersebut berhasil dilakukan target dapat tercapai sesuai dengan kenyataan Perolehan kontrak manajemen dapat meningkat Memerlukan waktu yang lebih untuk melakukan monitor dalam memantau tindakan tersebut Long Melakukan pemilihan ulang strategi agar mengetahui fokus yang digunakan pada masa yang akan datang Akan mengetahui fokus yang dipilih kedepannya karena bisa berubah sesuai dengan kondisi unit Industry Trading Business Membutuhkan waktu untuk pemilihan ulang kembali Improvement yang dapat terjadi apabila saran tersebut direalisasikan adalah meningkatnya skor kontrak manajemen. Dengan mengimplementasikan pemilihan stategi yaitu performance dan innovation serta adanya tindakan eksploitasi dan eksplorasi persentase kontrak manajemen dapat meningkat secara bertahap dari 102% menjadi 105%. Apabila terus diperbaiki tidak menutup kemungkinan untuk mencapai skor 107%. Karena dalam pelaksanaannya membutuhkan proses sosialisasi dan kerja sama seluruh karyawan unit Industry Trading Business. 2. Action + - Short Melakukan perbaikan berdasarkan hasil terendah pada penilaian Malcolm Baldrige Dapat mengimplementasikan hasil Malcolm Baldrige dan melakukan perbaikan Unit Industry Trading Business dapat mengetahui kekurangannya Harus ada waktu dan biaya untuk melakukan penilaian
11 Mid Memantau posisi unit Industry Trading Business agar mengetahui perbaikan mana yang sudah terlaksana Apabila terjadi perubahan penerapan Malcolm Baldrige tersebut berhasil dilakukan Kinerja organisasi dapat meningkat Perlu mengecek ulang kembali perbaikan tersebut Long Melakukan penilaian Malcolm Baldrige kembali agar mengetahui posisi tersebut terdapat peningkatan hingga dapat mencapai target Penilaian dapat dijadikan bahan evaluasi dan tolak ukur Membutuhkan waktu untuk penilaian ulang kembali Improvement yang dapat terjadi apabila saran tersebut direalisasikan adalah meningkatnya skor Malcolm Baldrige. Dengan mengetahui posisi saat ini dapat menjadi acuan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Perbaikan yang dilakukan berdasarkan dari hasil Malcolm Baldrige yang terendah yaitu customer dan operations. Apabila perbaikan terus dilakukan dan ditingkatkan maka skor saat ini sebesar 616,25 (61,625%) dapat meningkat dan mencapai target sebesar 750 (75%) sehingga kinerja organisasi dapat menjadi lebih baik. 3. Action + - Short Membuat rencana-rencana perbaikan operations dan customers di unit Industry Trading Business Dapat mengetahui target kontrak manajemen yang belum tercapai Dapat mengetahui target nilai kerja individu yang belum tercapai Tidak semua target proses kerja pada kontrak manajemen dan nilai kerja individu dapat tercapai Mid Melakukan perbaikan lanjutan setelah terdapat perubahan skor kontrak manajemen dan persentase nilai kerja individu Persentase kontrak manajemen dapat meningkat Persentase nilai kerja individu karyawan dapat meningkat dan bonus juga akan bertambah Persentase nilai kerja individu dan kontrak manajemen akan meningkat apabila target kerja sudah tercapai Long Perbaikan semakin baik dan dapat meningkatkan manajemen mutu Kualitas kinerja kerja perusahaan menjadi lebih baik Membutuhkan waktu melakukan perbaikan sampai perubahan terjadi Improvement yang dapat terjadi apabila saran tersebut direalisasikan adalah meningkatnya persentase nilai kinerja individu. Untuk dapat meningkatkan persentase pencapaian akhir nilai kinerja individu menjadi 105% dan berada pada P2 (baik sekali), maka pada penilaian selanjutnya proses kerja harus dapat sesuai target ataupun melebihi target. Apabila pada penilaian selanjutnya dapat mencapai target, persentase nilai kerja individu akan meningkat dari semula 97,02% menjadi 105%. Peningkatan tersebut akan berdampak pula pada perolehan bonus. Bonus yang akan diterima juga akan meningkat dari Rp konversi penambahan dari % nilai kerja individu sebesar 97,02% menjadi Rp konversi penambahan dari % nilai kerja individu sebesar 105%.
12 REFERENSI Aprillia, D., Febbyola, Ivanaldy & Suwignyo, J.J. (2014). Pengaruh Strategi Sumber Daya Manusia Sebagai Keunggulan dari PT. Penta Cahaya Bintang (PANECOOK) Untuk Bersaing di Industri Makanan, Arikunto, P.D Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Baldrige, M. (2014) Education Criteria for Performance Excellence. Gaithersburg, MD: U.S.: Department of Commerce, National Institute of Standards and Technology. Retrieved from Dewantara, I. W., & Sudirman, M. A. (2011). Evaluasi Kinerja Inisiatif Manajemen Pemeliharaan Menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige (Suatu Pendekatan Kualitatif-Evaluatif) Lukiastuti, F. (2011). Upaya Peningkatan Kinerja UKM Melalui Dukungan Komitmen Perilaku Terhadap Proses Orientasi Wirausaha dan Kapabilitas Jejaring. Dissertation. Marshellina, H.P. (2013). Pengaruh E-CRM dan Service Quality Terhadap Customer Satisfaction dan Dampaknya Terhadap Customer Loyalty pada PT. XL. Binus Business Review, 4(2), Raisch, S., Birkinshaw, J., Probst, G., & Tushman, M. L. (2009). Organizational Ambidexterity: Balancing Exploitation and Exploration. Organization Science, 20(4), Ukhisia, B. G., Astuti, R., & Hidayat, A. (2013). Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Partial Least Squares. Jurnal Teknologi Pertanian, RIWAYAT PENULIS Ahmad Faisal lahir di Jakarta pada 12 Desember Penulis akan mendapatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang ilmu Teknik Industri pada tahun Penulis pernah melakukan magang di PT Vitra Graha Interia pada tahun Dita Ayu Kusuma lahir di Bekasi pada 13 Mei Penulis akan mendapatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang ilmu Teknik Industri pada tahun Penulis pernah melakukan magang di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada Divisi Business Service selama 3 bulan pada tahun Penulis pernah terlibat aktif dalam organisasi kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HIMTRI). Fildzah Nadhira Isnainy lahir di Manado pada tanggal 1 Desember Penulis akan mendapatkan S1 di BINUS University di bidang Teknik Industri pada tahun Penulis telah melakukan magang di PT Bank BRISyariah di Operasional & Service Group selama 3 bulan pada tahun Penulis aktif terlibat dalam organisasi kampus, yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HIMTRI) sebagai Aktivis Kepanitiaan, Staf Seminar dan Staf Penelitian.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, munculnya pesaing, perubahan kondisi lingkungan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas Pelayanan (Servqual) dan Kinerja Jasa (Servperf)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Pelayanan (Servqual) dan Kinerja Jasa (Servperf) Instrumen servqual asli mengidentifikasi sepuluh komponen kualitas pelayanan. Kemudian dengan perkembangan teori, sepuluh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Sinar Sosro adalah perusahaan manufaktur teh kemasan siap minum sejak tahun 1974, dengan visi menjadi perusahaan minuman world class. Konteks global (world
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi dan misi adalah merupakan dasar terbentuknya suatu perusahaan. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembuatan perencanaan strategis. Visi dan misi dalam
Lebih terperinciAGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan
1 Malcolm Baldrige AGENDA Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 2 Pendahuluan Pasar /Dunia kerja Mahasiswa Proses Belajar- Mengajar; Riset& PPM Sarjana Apresiasi Masyarakat Luas Pemerintah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to Performance Excellence dengan judul Alignment of Baldrige with Six Sigma, Lean Thinking,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau mensyaratkan perusahaan untuk berjalan sejalan dengan kemajuan tersebut. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD
TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Quality Service, Customer Satisfaction, Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Due to the intense competition and encouraged by the advancement in technology, information and communication systems, the companies engaged in the service sector must be able to achieve competitive
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :
PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam suasana persaingan yang semakin ketat dan aktivitas perusahaan yang semakin kompleks, setiap perusahaan dituntut untuk menghasilkan laba seoptimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance.
ABSTRACT PT. Pindad as company owned by Indonesian goverment made a response on development of company performance measures paradigm. It began with company re-structure policy in 1999, management and principals
Lebih terperinciLEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, disebutkan bahwa tugas dosen berkaitan dengan pelaksanaan tiga hal utama yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Karenanya kinerja dosen dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya pembangunan fisik (infrastruktur dalam berbagai sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara pelaksanaan proyek
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Service Quality, Customer Loyalty. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In the current era of globalization, beauty salon industry is increasing rapidly. The service industries in the services sector emphasizes consideration of the company to increase competitive
Lebih terperinciStrategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.
Strategic Management for Government Organization Yodhia Antariksa 1 Fasilitator Anda Yodhia Antariksa Master of Science in Human Resource Development, Texas A&M University under Fubright Scholarship Program
Lebih terperinciMencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge
Mencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge Oleh : Desita Silvia D. Sistem manajamen kualitas MBPE (Malcolm Baldridge Performance Excellence) diperkenalkan dan diterapkan sebagai guidline
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Internet telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai organisasi, khususnya di dunia usaha. Internet menyediakan banyak kelebihan dalam dunia usaha, seperti tersedianya
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia
69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan
Lebih terperinci- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Pengantar Kerangka Kerja KPKU Tata Nilai KPKU KPKU KPKU BUMN adalah sistem penilaian yang dibuat Kementerian BUMN sebagai panduan untuk membangun, menata dan memperdayakan kesisteman dan sumberdaya Perusahaan
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE
PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya memungkinkannya menjadi market leader tetapi juga memeliharanya pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa mempunyai peranan penting dalam ekonomi beberapa Negara. Perubahan multidimensional dan permintaan secara global mendorong bisnis bidang jasa menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan bisnis di era globalisasi, kompetisi pasar semakin meningkat. Hal tersebut menuntut seluruh pihak yang terkait untuk dapat menghasilkan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR FAKTOR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PT. CIMB NIAGA Tbk CABANG BANDUNG
ANALISIS FAKTOR FAKTOR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PT. CIMB NIAGA Tbk CABANG BANDUNG Tri Indra Wijaksana Business and communication faculty Telkom University Email : trez_natez@yahoo.com Abstract The
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI
ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI Nike Fransiska; Karyana Hutomo Management Department, School of Business Management,
Lebih terperinciTESIS. Oleh : HARDIANSYAH /IM
ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE TERHADAP KINERJA PT TRAKINDO UTAMA CABANG MEDAN TESIS Oleh : HARDIANSYAH 107019019/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Divisi Telkom Regional III Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, nomor PD.202.06/r02/HK200/COP-J4000000/2014
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI
EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION (STUDI KASUS DI EKS-JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI RUPA FKIP UNS) JURNAL Oleh: RIRIN ROHMA WIJAYANTI
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used
Lebih terperinciABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is
i ABSTRACT Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is profit oriented and nonprofit oriented during a specific period. Good performance can describe a stable company
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system
KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Pay satisfaction; management compensation; employee performance. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Generally, a company existed to fulfill human desire for goods and service. In the realization there is always an interaction between a company with their environment. At the end, an interaction
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 [Teknik Industri] Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY
ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY Dwi Putri Rahmadini, Idi Setyo Utomo Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 21 Kemanggisan /
Lebih terperinciTOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU
TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU LD/SEM II-04/05 1 QUALITY FRAMEWORK Sistem Evaluasi Diri Sasaran dan Visi Organisasi Analisa Pengukuran Kinerja Umpan Balik Misi Benchmarking Faktor Kritis untuk Sukses ISO
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK
BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK 3.1 Sejarah Perusahaan. PT. Fujitsu didirikan pertama kali pada tahun 1923 dengan nama Fuji Electric Co., Ltd. Pada awalnya Fuji Electric Co., Ltd. didirikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: The management commitment on service quality, training, empowerment, rewards, job satisfaction.
ABSTRACT Employee service quality and excellence in serving customers is needed in an increasingly competitive environment for companies to retain customers. Thus every company should focus on employee
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.
ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK INTERNAL ASSESSMENT MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In the era of globalization and free trade agreements that occurred in parts of the world at this time led to competition in the economy is increasing. This has led to increased competition among
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini adapun objek penelitiannya adalah Malcolm Baldrige national quality award
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciStandart Operating Procedure
Standart Operating Procedure Pengertian SOP : Instruksi sederhana, untuk menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang paling efektiv dalam rangka memenuhi persyaratan operasional. (EMS departement, 1998)
Lebih terperinciPengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciEVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION
EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION Efraim S. Ginting 1,Sugiharto Pujangkoro 2, Tuti Sarma Sinaga 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Management Control System, Intellectual Capital, Simple regression Method. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study was conducted to determine how is the process of control management system, intellectual capital existence the relationship between the implementation of management control systems
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Balanced scorecard has a privilege in terms of coverage measurement is more comprehensive because it covers four perspectives. The first perspective is the financial perspective (financial perspective),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang menentukan keberhasilan perusahaan, untuk mencapai tujuannya. Kini dunia sedang menghadapi era
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, turut berkembang pula dunia bisnis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman, turut berkembang pula dunia bisnis. Perusahaan-perusahaan baru bermunculan dan perusahaan-perusahaan lama yang dapat mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBab 2 Keputusan Perencanaan Strategi
Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Formulasi Strategi 1. Tentukan tugas utama 2. Menilai kompetensi inti 3. Menentukan urutan pemenang & urutan kualifikasi 4. Posisi perusahaan Persaingan pada Biaya
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Customer satisfaction, service quality. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This research was titled: "Effect of Service Quality on Consumer Satisfaction Primajasa In Transportation Company (Transportation Services BSM-Soetta)", the purpose of this study is to determine
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih
Lebih terperinciMenjadi Institusi yang Excellent
Menjadi Institusi yang Excellent Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis Standar National & Internasional oleh: Nosa P Kurniawan 2 3 PIHAK YANG TERKAIT INVESTOR INVESTMENT BAGI HASIL KOMUNITAS
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The purpose of this thesis are to test and prove that good performance of Horison Hotel Bandung if applying the concept of Balanced Scorecard. The research method used by the author is descriptive
Lebih terperinciPENGARUH COMPETITIVE DYNAMICS TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN PADA STRATEGI IMITASI ATAU INOVASI SERTA KONSEKUENSINYA DALAM KINERJA PERUSAHAAN
PENGARUH COMPETITIVE DYNAMICS TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN PADA STRATEGI IMITASI ATAU INOVASI SERTA KONSEKUENSINYA DALAM KINERJA PERUSAHAAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister
Lebih terperinciSTRATEGI BISNIS DENGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK PERGURUAN TINGGI
STRATEGI BISNIS DENGAN STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK PERGURUAN TINGGI Hendy Wijaya; Suparto Darudiato; Tanty Octavia Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi telah meningkatkan persaingan dan memicu perkembangan di segala bidang. Kondisi ini mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperincivii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komitmen organisasional merupakan faktor penting bagi setiap karyawan agar dapat loyal pada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaannya akan dapat
Lebih terperinciKAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN GUGUS KENDALI MUTU DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN GUGUS KENDALI MUTU DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus di KFC Cabang Galeria Matahari Pasar Baru Jakarta) SKRIPSI RIANSYAH PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA)
PENGUKURAN KINERJA FAKULTAS DI PERGURUAN TINGGI X MENGGUNAKAN PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE (EDUCATION CRITERIA) Sugih Arijanto, ST., MM., s_arijanto@itenas.ac.id Ir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciMohammad Agung Saryatmo, Ahmad dan Inge Elsera Kristian Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta
PENILAIAN KINERJA CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DALAM INDUSTRI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYSIS HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PADA BANK. XXX) Mohammad Agung Saryatmo, Ahmad dan Inge Elsera
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat, kebutuhan pendidikan mengenai konsep dan mekanisme belajar mengajar menjadi semakin penting dalam meningkatkan
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran budaya organisasi pada karyawan divisi SBU Formal PT. MGJ di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG)
28 PERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG) Agus Prasetyo Utomo, Hari Murti Fakultas Teknologi
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab I ini digunakan untuk menjelaskan latar belakang, rumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian dari
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM STUDI
EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL PADA PROGRAM STUDI DI EKS-JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FKIP UNS DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION SKRIPSI Oleh: DYAH SEPTI WIDHAYATI K2512031
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciPERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA
PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada
Lebih terperinciPENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN
PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN Ni Made Marlita Puji Astuti 1 Ida Bagus Dharmadiaksa 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud),
Lebih terperinciRANCANGAN PENILAIAN MANAJEMEN KINERJA BERDASARKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE UNTUK KINERJA TERBAIK (STUDI DI PT. INDONESIA POWER) PROJEK AKHIR
RANCANGAN PENILAIAN MANAJEMEN KINERJA BERDASARKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE UNTUK KINERJA TERBAIK (STUDI DI PT. INDONESIA POWER) PROJEK AKHIR Oleh: ANWAR YANUAR ISHAK NIM: 29106312 Program Magister Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi
Lebih terperinciANALISA IMPELEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN KUALITAS LAYANAN PADA BIDANG INDUSTRI MANUFACTURING
ANALISA IMPELEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN KUALITAS LAYANAN PADA BIDANG INDUSTRI MANUFACTURING TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pasca
Lebih terperinciKata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial
1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang semakin kompleks di berbagai aspek kehidupan. Sistem informasi sebagai infrastruktur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi Quality Management Center (QMC) merupakan salah satu organisasi internal yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan manajemen yang efektif pada setiap proses bisnis di dalam sebuah perusahaan menjadi sangatlah penting.
Lebih terperinciABSTRACT. Environmental Management Accounting (EMA), Strategy, Product Innovation.
ABSTRACT Product innovation is one of the important factors in company success through innovative products they created in order to satisfy customers. Therefore, the key to the success of product is product
Lebih terperinciJakarta, November Peneliti
KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat, bimbingan, serta rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tesis ini dengan tepat waktu sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia kini menghadapi tantangan baru dalam menghadapi permasalahan globalisasi. Di sisi lain permasalahan internal juga datang silih berganti, isu-isu kritis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinci