FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS"

Transkripsi

1 hapter 6 Part 2 FOREIGN URRENIES TRANSLATIONS TRANSLATIONS METOD By MASINA, SE, MSI sisin@suryasoft.com Mahsina_se@hotmail.com

2 ALASAN TRANSLASI Alasan utama translasi valuta asing adalah penyusunan laporan keuangan konsolidasi perusahaan-perusahaan induk yang beroperasi signifikasn di luar negeri Laporan keuangan konsolidasi tidak dapat disusun tenpa terlebih dulu akun anak perusahaan dinyatakan dalam mata uang YANG SAMA dengan induk ---> Mata Uang Pelaporan Perusahaan INDUK ontoh: Perusahaan induk di Indonesia mempunyai cabang di Singapore, Jepang dan AS. Ketika menyusun laporan konsolidasi maka LK anak cabang tersebut harus terlebih dulu di translasikan ke mata uang RUPIA

3 LASAN LAIN TRANSLASI 1. Mencatat transaksi valuta asing 2.Melaporkan aktivitas cabang international dan anak perusahaannya 3.Melaporkan hasil operasi independen di luar negeri 4.Adanya konsep onvenience Translation

4 METODE TRANSLASI & PENGARUNYA PADA LAPORAN KEUANGAN Metode SINGLE RATE Metode ini menarik & sederhana banyak diperdebatkan Karena menyajikan hasil-hasil operasi untuk keuntungan PEMEGANG SAAM perusahaan INDUK Misal: Sebuah afiliasi MN AS di luar negeri (i.e Jepang) membeli sebidang tanah dg harga = 1.. (Kurs pertukaran historis 1 1 = $1). Shg. arga historis tanah itu = $1... Karena perubahan harga tanah naik menjadi 1.5. (tdk diakui berdasarkan US GAAP), sedang pada akhir periode kurs turun menjadi 1,4=$1. Jika Aset Valuta Asing (Yen) dijabarkan kedolar AS akan dicatat $ (berarti terjadi kerugian=$ ) - - Akan tetapi pertambahan nilai pasar tanah menunjukkan $ ( 1.5./( 1,4) $1/ 1.4 = $, *1..

5 Dari ilustrasi diatas mengindikasikan 2 hal: Nilai Aset yang dijabarkan TIDAK ADA ARTINYA TANPA Penyesuaian tingkat harga LOKAL terlebih dahulu. Translasi Jumlah arga ISTORIS dengan kurs pertukaran harga pasar sekarang $ menghasilkan Jumlah yang TIDAK SAMA baik itu dengan ARGA ISTORIS ($1..) MAUPUN Nilai Pasar Sekarang ($ ) Sehingga semua VALUTA ASING dengan Kurs URRENT menghasilkan Keuntungan & Kerugian Translasi pada setiap kali terjadi PERUBAAN KURS PERTUKARAN

6 Metode MULTIPLE RATE Metode URRENT-NON URRENT Metode ini menerapkan: Aset lancar & Utang Lancar (urrent) anak perusahaan saat itu ditranslasikan pada mata uang INDUK kurs berlaku/ saat itu. Aset & Kewajiban Non urrent ditranslasikan pada kurs istoris Item Laba/ Rugi (kec. Depresiasi & Amortisasi) ditranslasikan dg kurs rata-rata operasional tiap bulan rata-rata tertimbang dari seluruh periode yg akan dilaporkan Depresiasi & Amortisasi ditranslasikan dg kurs istoris

7 Metode MULTIPLE RATE Metode MONETER-NONMONETER Metode ini menerapkan: Aset & Kewajiban moneter (Kas, piutang dan utang termasuk utang jangka panjang) ditranslasi memakai kurs berlaku. Unsur-unsur non moneter (aset tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasi menggunakan kurs historis. Unsur-unsur laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan prosedur yang telah dijelaskan bagi kerangka metode kurs berlaku historis

8 Metode MULTIPLE RATE Metode TEMPORAL Metode ini menerapkan: Uang, piutang & utang yg diukur pada jumlah yg dijanjikan seharusnya di translasikan memakai kurs pada tanggal NERAA Aset & Kewajiban yang diukur pada harga uang seharusnya ditranslasi memakai kurs yang berlaku pada tanggal yang berkenaan dg harga uang tersebut. Jadi, unsur-unsur non moneter ditranslasi dg kurs yg sesuai dg basis pengukuran aslinya. Secara khusus, aset dalam LK Valuta asing berbasis biaya historis di translasikan memakai kurs historis

9 Tabel Kurs Pertukaran digunakan dalam Metode Translasi Berbeda untuk Pos-pos Neraca Khusus urrent Rate urrent-non urrent Monetary- NonMonetary Temporal Kas Piutang Persediaan (at ost) ost Market Investasi Jangka Panjang ost Market Aset Tetap Aset Lainnya Utang Lancar Utang Jangka Panjang Saham Biasa Saldo Laba * * * * = Kurs Berlaku (urrent Rate) =Kurs istoris * = Balancing (residual) figure representing a composite of successive current rate

10 ontoh: Neraca anak perusahaan AS di Indonesia Sebelum Devaluasi urrent Rate urrent-non urrent Monetary- NonMonetar y Temporal Rp1 = $,125 Rp 8.=$1 $,1 Rp1.=$1 $,1 Rp1.=$1 $,1 Rp1.= $1 $,1 Rp1.= $1 Kas Piutang Persediaan (at ost) Aset Tetap a Utang Lancar Utang Jangka Panjang Modal Saham Total Eksposure Akuntansi Keuntungan/ Kerugian Translasi ($) atatan: Jika kurs pertukaran tidak berubah, laporan yang ditranslasi akan sama dalam semua metode translasi. *Asumsikan persediaan berdasarkan mana yang lebih rendah harga pokok pasar. Jika didasarkan pada biaya historis, neraca identik dengan metode monetary-non monetary

11 Penjelasan urrent rate menghasilkan eksposure akuntansi Rp =Rp 3..; Kerugian translasi $375-3=$75 urrent-nonurrent menghasilkan eksposure akuntansi Rp = Rp 1.8.; Kerugian translasi $375-33=$45 MOnetary-NonMonetary menghasilkan eksposure akuntansi Rp =-Rp 2.4.; Keuntungan translasi=$435-$375=$6 Temporal menghasilkan eksposure akuntansi Rp =-Rp6.; dan keuntungan translasi $39-$375=$15. Karena modal dan aset tetap rentan (terbuka) terhadap perubahan kurs

12 ontoh: Neraca anak perusahaan AS di Indonesia Sebelum Devaluasi urrent Rate urrent-non urrent Monetary- NonMonetary Temporal Rp1 = $,125 Rp 8.=$1 $,1 Rp1.=$1 $,1 Rp1.=$1 $,1 Rp1.=$1 $,1 Rp1.=$1 Penjualan arga Pokok Penjualan * Depresiasi ** Beban Lainnya Penghasilan sblm Pph Pph (3%) ,5-61,2-61,2-61,2-61,2 Keuntungan/ kerugian translasi -75, -45, 6, 15, Penghasilan(Rugi)Ber sih ,5 67,8 88,8-26,2 48,8 atatan: *=Mengasumsikan persediaan dicatat pada harga pasar pada akhir periode; **= Estimasi usia aset tetap diasumsikan 1 tahun; ***ontoh ini mencerminkan bagaimana laba akan terlihat seandainya semua keuntungan dan kerugian translasi segera di refleksikan dalam penghasilan berjalan

FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS

FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS Chapter 6 Part 3 FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.com Mahsina_se@hotmail.com GAMBARAN STANDARD (FAS) NO. 52 STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. valuta asing (Foreign Currency Transactions) terjadi apabila suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. valuta asing (Foreign Currency Transactions) terjadi apabila suatu perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seluruh atau sebagian transaksi valuta asing atau operasi luar negeri yang merupakan aktivitas dari perusahaan, maka transaksi atas aktivitas tersebut memerlukan

Lebih terperinci

TRANSLASI MATA UANG ASING

TRANSLASI MATA UANG ASING TRANSLASI MATA UANG ASING Konsolidasi dan akuntansi ekuitas atas anak perusahaan asing (dan afiliasi) memerlukan translasi LK menjadi setara dollar. Hal ini dilakukan sebelum akun anak perusahaan asing

Lebih terperinci

KONSEP dan TRANSAKSI MATA UANG ASING

KONSEP dan TRANSAKSI MATA UANG ASING MODUL 9 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I Afrizon KONSEP dan TRANSAKSI MATA UANG ASING LATAR BELAKANG LAHIRNYA KETENTUAN AKUNTANSI UNTUK KEGIATAN BISNIS INTERNASIONAL Standar akuntansi untuk bisnis luar negeri

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan

Lebih terperinci

FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS

FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS Chapter 6 Part 1 FOREIGN CURRENCIES TRANSLATIONS TRANSLASI VALUTA ASING By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.com Mahsina_se@hotmail.com Mata Uang Asing atau Valuta Asing (Foreign Currency) adalah

Lebih terperinci

MENGUKUR DAN MENGANTISIPASI TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

MENGUKUR DAN MENGANTISIPASI TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING Mengukur dan Mengantisipasi Translasi Laporan Keuangan 47 MENGUKUR DAN MENGANTISIPASI TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING Primsa Bangun Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract

Lebih terperinci

BAB 15 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB 15 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING BAB 15 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan tujuan dibuatnya laporan keuangan mata uang asing. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING 2015 Aria Farah Mita RUANGLINGKUP Akuntansi untuk transaksi mata uang asing, selain beberapa transaksi derivatif yang diatur di PSAK 55 Penjabaran hasil dan

Lebih terperinci

MATA UANG FUNGSIONAL SEBAGAI MATA UANG PELAPORAN DAN PENCATATAN SESUAI PSAK 52

MATA UANG FUNGSIONAL SEBAGAI MATA UANG PELAPORAN DAN PENCATATAN SESUAI PSAK 52 MATA UANG FUNGSIONAL SEBAGAI MATA UANG PELAPORAN DAN PENCATATAN SESUAI PSAK 52 Yuliawati Tan Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya Abstract : For companies which use foreign currencies repetitively in

Lebih terperinci

AKUNTANSI INTERNASIONAL

AKUNTANSI INTERNASIONAL AKUNTANSI INTERNASIONAL A. Definisi Akuntansi Internasional 1. Accounting for foreign subsidiary, akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Bab 17: Consolidated Statements: Foreign Subsidiaries LK Konsolidasian Perusahaan Anak di Luar Negeri Sesi 12 Copyright 2010 Bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1. Memahamkan pengertian pemilikan PT A di luar negeri

Lebih terperinci

1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi!

1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi! 1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi! Ada 8 faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan akuntansi, antara lain

Lebih terperinci

TRANSAKSI DENGAN MATA UANG ASING

TRANSAKSI DENGAN MATA UANG ASING TRANSAKSI DENGAN MATA UANG ASING Dasar teori Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG Suatu entitas dapat melakukan aktivitas yangmenyangkut valuta asing dalam dua cara. Entitas mungkin memiliki transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

Konsep dan Transaksi Dalam Mata Uang Asing

Konsep dan Transaksi Dalam Mata Uang Asing Konsep dan Transaksi Dalam Mata Uang Asing Mata Uang : - Menyediakan suatu standar nilai - Media pertukaran atau alat tukar - Unit pengukuran bagi transaksi ekonomi. Pada umumnya Mata uang yang digunakan

Lebih terperinci

Iman P. Hidayat, SE., M.,Si., Ak., CA.

Iman P. Hidayat, SE., M.,Si., Ak., CA. Iman P. Hidayat, SE., M.,Si., Ak., CA. Perusahaan yang sudah maju ada yang mempunyai kantor cabang diluar negeri. Dalam hal ini laporan konsolidasi harus berdasarkan mata uang negara tempat kantor pusat

Lebih terperinci

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan laporan keuangan mata uang asing dengan laporan keuangan biasa tanpa adanya unsur mata uang asing.

Lebih terperinci

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13 Transaksi Mata Uang Asing Bab 13 Mengenal Valuta Asing Valuta asing atau biasa disebut juga dengan kata lain seperti valas, foreign exchange, forex atau juga fx adalah mata uang yang di keluarkan sebagai

Lebih terperinci

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING. PDF created with pdffactory Pro trial version

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING. PDF created with pdffactory Pro trial version TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING KONSEP MATA UANG Mata uang Fungsional Mata uang Asing (Foreign currency) Mata uang lokal (Local currency) Mata uang lokal adalah mata uang yang menjadi alat transaksi dalam

Lebih terperinci

PSAK NO. 52 - MATA UANG PELAPORAN SEBUAH CONTOH PENERAPAN

PSAK NO. 52 - MATA UANG PELAPORAN SEBUAH CONTOH PENERAPAN 16 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999 : 16-27 PSAK NO. 52 - MATA UANG PELAPORAN SEBUAH CONTOH PENERAPAN Y. Jogi Christiawan Dosen Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Kristen

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL: TRANSAKSI MATA UANG DAN INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING. Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

AKUNTANSI MULTINASIONAL: TRANSAKSI MATA UANG DAN INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING. Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 AKUNTANSI MULTINASIONAL: TRANSAKSI MATA UANG DAN INSTRUMEN KEUANGAN SERTA TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Jelika Wisye - 121210028 Fanny Rastiti 121210012 Monika

Lebih terperinci

PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 )

PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 ) ISSN 1411 0393 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 ) Akhmad Riduwan *) ABSTRAK Mata uang pelaporan (reporting currency) bagi perusahaan yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN EKSPOSUR EKONOMI

MANAJEMEN EKSPOSUR EKONOMI Materi 8 MANAJEMEN EKSPOSUR EKONOMI http://www.deden08m.com 1 PENDAHULUAN (1) Perubahan dalam kurs tukar mempunyai konsekuensi ekonomi bagi perusahaan, terutama MNC. Perubahan kurs berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh resiko bisnis normal : 1. Kurangnya permintaan atas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10 tentang Transaksi dalam Mata Uang Asing disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu: Sekuritas investasi Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Dr. Bandi, M.Si., Ak 12/23/2014 Bandi, 2011 1 Materi 8 HUBUNGAN PUSAT-CABANG 3: Cabang di Luar Negeri 12/23/2014 Bandi, 2011 2 KANTOR CABANG DI LUAR NEGERI PT B Dlm Rp K Cabang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 10 (REVISI 2010) ATAS PERUBAHAN MATA UANG FUNGSIONAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR : STUDI KASUS PT ABC PERIODE

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 10 (REVISI 2010) ATAS PERUBAHAN MATA UANG FUNGSIONAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR : STUDI KASUS PT ABC PERIODE ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 10 (REVISI 2010) ATAS PERUBAHAN MATA UANG FUNGSIONAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR : STUDI KASUS PT ABC PERIODE 2013-2014 Nikkie Samantha dan Dini Marina Program Studi Ekstensi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH...

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH... DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN... 1 8 Tujuan Umum Kebijakan Akuntansi... 1 2 Tujuan Khusus Kebijakan Akuntansi... 3 Ruang Lingkup Kebijakan Akuntansi... 4 5 Basis Akuntansi... 6 8 DEFINISI... 9 LAPORAN

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Agenda Tujuan dan Lingkup Definisi Ringkasan Pendekatan Pelaporan Transaksi mata uang Penggunaan mata uang Pengaruh pajak Pengungkapan 2 Tujuan Bagaimana memasukkan

Lebih terperinci

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.com Mahsina_se@hotmail.com TUJUAN UTAMA MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Meminimalkan Potensi kerugian yang timbul dari perubahan

Lebih terperinci

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS 1 TUJUAN PELAPORAN ARUS KAS Memberikan informasi : sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara selama suatu periode akuntansi, serta

Lebih terperinci

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan bisnis internasional. Bisnis internasional merupakan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan bisnis internasional. Bisnis internasional merupakan transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi perekonomian dunia telah memungkinkan perusahaan melakukan bisnis internasional. Bisnis internasional merupakan transaksi komersial antar perusahaan

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION)

PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) PENGGABUNGAN BADAN USAHA (BUSINESS COMBINATION) DEFINISI PENGGABUNGAN BADAN USAHA Konsep Akuntansi dari penggabungan usaha direfleksikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22, tentang

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Transaksi asing / valuta asing Berdasarkan PSAK 10 (2012) valuta asing didefinisikan sebagai mata uang selain mata uang fungsional entitas, sedangankan definisi atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masa arus globalisasi pada masa masa ini yang ditandain

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masa arus globalisasi pada masa masa ini yang ditandain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masa arus globalisasi pada masa masa ini yang ditandain dengan perdagangan bebas, dunia usaha telah mengalami peningkatan yang sangat luar biasa.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan Bank Pada dasarnya bank adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang menyangkut bidang likuid dan mengalami perputaran yang cukup tinggi, sehingga tidak

Lebih terperinci

AKUNTANSI TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.10)

AKUNTANSI TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.10) ISSN 0000-000 AKUNTANSI TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.10) Akhmad Riduwan *) ABSTRAK Mata uang yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi dan pelaporan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 52 IKATAN AKUNTAN INDONESIA MATA UANG PELAPORAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 52 tentang MATA UANG PELAPORAN telah disetujui dalam Rapat

Lebih terperinci

PT Multi Prima Sejahtera Tbk dan Anak Perusahaan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah) 34. Standar akuntansi baru Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Konsep dan Transaksi mata uang asing. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 13 KONSEP MATA UANG ASING DAN TRANSAKSI

BAB 13 KONSEP MATA UANG ASING DAN TRANSAKSI BAB 13 KONSEP MATA UANG ASING DAN TRANSAKSI Jurusan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia 2007 BAB 13 KONSEP MATA UANG ASING DAN TRANSAKSI SEJAK 1981, PERNYATAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A.

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A. LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A. PENDAHULUAN 1. Tujuan Tujuan kebijakan akuntansi ini adalah mengatur

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 11 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 11 tentang Penjabaran Laporan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas Apabila saham perusahaan anak diperoleh, maka harga pokok perolehan saham ini dicatat dalam perkiraan investasi. Sesudah itu, perusahaan induk dapat

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 52 MATA UANG PELAPORAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 52 MATA UANG PELAPORAN 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. MATA UANG PELAPORAN Paragraf standar, yang dicetak dengan format tebal dan miring, harus dibaca dalam konteks paragraf penjelasan dan panduan implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi

BAB I PENDAHULUAN. modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Pasar modal di Indonesia merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat guna

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL

EKONOMI INTERNASIONAL URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,

Lebih terperinci

PENGANTAR (LANJUTAN )

PENGANTAR (LANJUTAN ) AKUNTANSI INFLASI PENGANTAR Negara kita menganut ekonomi terbuka, akibatnya Indonesia memiliki masalah inflasi dari tahun ke tahun. Pencatatan akuntansi di Indonesia menganut Historical Cost, dimana konsep

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Induk dan Holding Company Perusahaan yang memegang saham perusahaan lain dan mengendalikan kegiatan perusahaan ini disebut perusahaan induk. Apakah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi laporan arus kas adalah mengatur penyajian

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 13 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1. 2. 3. 4. Pajak dalam LK Pajak dan Akuntansi Akt.

Lebih terperinci

Materi: 2 LAPORAN KEUANGAN FISKAL

Materi: 2 LAPORAN KEUANGAN FISKAL Materi: 2 LAPORAN KEUANGAN FISKAL AGENDA Pengantar Kerangka dasar penyusunan laporan keuangan. Asumsi dasar dan persamaan akuntansi. Perbedaan lap. Keuangan komersial dan lap. keuangan fiskal. Proses penyusunan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7) LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7) 19 Juni 2012 Universitas Bakri Aris Suryanta Laporan Keuangan Konsolidasi Definisi Kriteria Pengendalian Prosedur Konsolidasi

Lebih terperinci

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved Ikatan Akuntan Indonesia Tiga Pilar Akuntansi Keuangan: Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK ETAP SAK Syariah SAK ETAP digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP). ETAP adalah entitas yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN

ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN ANALISIS PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI PSAK HASIL ADOPSI IFRS PADA PT. MARTINA BERTO, TBK TAHUN 2010-2014 Nama : Rifka Hendrawan Savitri NPM : 26212336 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rofi ah, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS PSAP No. 0 Laporan Arus Kas 0 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG Mengapa Perusahaan Melakukan Investasi? 1. Perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak akan segera diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan. 2.

Lebih terperinci

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive Makalah Seminar Akuntansi Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar nive rsita PELAKSANAAN PENGGABUNGAN USAHA MELALUI AKUISISI SAHAM s Konsep akuntansu penggabungan usaha, yang diuraikan pasa FASB No.

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Pemilikan Anak Perusahaan INVESTASI PADA PERUSAHAAN MELALUI PEMILIKAN SAHAM Perusahaan yang menguasai sebagai besar saham perusahaan lain (>50%) akan menduduki posisi kontrol

Lebih terperinci

Silabus. EKA 4021 Akuntansi Keuangan Lanjutan II. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Silabus. EKA 4021 Akuntansi Keuangan Lanjutan II. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Silabus EKA 4021 Akuntansi Keuangan Lanjutan II Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan,

Lebih terperinci

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI.,

: HERU WIDYANTO NPM : PEMBIMBING : Dr. SIGIT SUKMONO, SE,. MMSI., ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LABA LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PSAK BERBASIS IFRS REVISI 2010 DAN 2015 PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK NAMA : HERU WIDYANTO NPM : 23212456

Lebih terperinci

IAS 7 Laporan Arus Kas

IAS 7 Laporan Arus Kas IAS 7 Laporan Arus Kas Pendahuluan Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11 NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11 HAKEKAT TRANSAKSI VALUTA ASING Pasar valuta asing Pasar valuta asing (foreign exchange market / forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KEWAJIBAN Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah 2

KEWAJIBAN Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah 2 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN MODUL PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN Juli 2006 1 KEWAJIBAN Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber

Lebih terperinci

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan,

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan, Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan, misalkan perseroan menginginkan saham-saham tsb dimiliki

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN B.IV : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan. tedi-last 10/16

Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan. tedi-last 10/16 Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan tedi-last 10/16 1 Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau manfaat

Lebih terperinci

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA Definisi Perubahan Harga Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis internasional.

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015 PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015 Perbedaan PSAK 1 Tahun 2013 & 2009 Perihal PSAK 1 (2013) PSAK 1 (2009) Judul laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan

Lebih terperinci

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait

Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasional perusahaan selama periode tertentu. Kegunaan: 1. Evaluasi dan prediksi

Lebih terperinci

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, ASET Kas 2c, 2g 15.286.190 11.357.523 9.521.713 Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h, 4 38.272.155 36.152.674 24.856.699 Giro pada Bank Lain 2c, 2f, 2g, 2h, 5 Pihak berelasi 54 16.079 44.516 14.386 Pihak

Lebih terperinci

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan. Kecuali ditentukan lain, entitas harus menerapkan amandemen dalam

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA. oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016

SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA. oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016 SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016 OUTLINE Kerangka pelaporan akuntansi komersial vs pelaporan akuntansi pajak di Indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci