BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Dalam Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan terdapat kebijakan akuntansi perusahaan yang diterapkan terhadap seluruh transaksi operasional selama satu tahun buku, yang dijelaskan berikut ini : a. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK 10) Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Institut Akuntan Indonesia yang terkait dengan operasi untuk periode akuntansi yang dimulai tanggal 1 Januari Dalam PSAK 10 tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing : Standar ini menunjukan indikator dalam menentukan mata uang fungsional dan perlakuan akuntasi terhadap transaksi yang terkait dengan valuta asing.

2 Indikator yang diberikan untuk menentukan mata uang fungsional meliputi : 1. Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa 2. Berdasarkan Negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas 3. Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, biaya lain dari pengadaan barang atau jasa b. Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Mata uang pelaporan (penyajian) yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing masing akun. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan daam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utana dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya).

3 Transaksi yang terjadi selama setahun dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelapcoran, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Kerugian ataupun keuntungan yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Kurs yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia / booking rate, yang umumnya diperoleh berdasarkan penghitungan ataupun informasi dari holding yang kemudian pada saat akhir bulan ataupun akhir tahun menggunakan closing rate. d. Pedoman Pencatatan Transaksi Pendapatan : Pendapatan usaha diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan, dimana jasa yang diberikan dapat berupa service, maintenance, penyediaan gudang dan yang terkait dengan pelayanan pengurusan pesawat. Dalam prosesnya, pekerjaan mekanik dilakukan oleh teknisi pesawat yang merupakan pegawai perusahaan dan menggunakan invoice atas pelaksanaan jasa tersebut

4 Hutang Usaha Pengakuan hutang usaha dilakukan pada saat barang telah diterima atau jasa dinikmati, pembayaran hutang dilakukan minimal 30 hari sejak diterimanya tagihan kecuali terdapat perjanjian yang mengatur mengenai transaksi, transaksi yang sering terjadi (berulang) atau kebutuhan yang mendesak, pengakuan hutang dapat berdasarkan tagihan (invoice) disertai dokumen pendukung (misal PO dan surat permintaan barang jasa) Piutang Usaha Dalam pencatatan piutang usaha, setiap piutang usaha dibuat daftar piutangnya (aging schedule) dengan umur nomrla piutanng 60 hari dari tanggal invoice terbit kecuali bila terlah diatur dalam perjanjian, dan masa overdue piutang adalah 90 hari. Penyisihan piutang ragu ragu diberntuk apabila seluruh usaha untuk menagih telah dilakukan dan pelanggan belum juga membayar. Kebijakan penyisihan piutang ragu ragu dilakukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1.Umur Piutang Tarif 1 30 hari hari hari 1%

5 Lebih dari 90 hari 2.50% 2. Didukung oleh analisa credit customer yang menunjukkan adanya kesulitan cash flow atau customer mengalami masalah mengenai perkembangan usahanya yang mengarah kepada kebangkrutan. 3. persetujuan penghapusan piutang customer adalah : - Diatas USD atau equivalent Rp10 juta persetujuan dari Dewan Komisaris. - Dibawah USD atau equivalent Rp 10 juta persetujuan dari Dewan Direksi 4.2. Penentuan Mata Uang Fungsional Perusahaan XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa servis, untuk mata uang transaksi yang digunakan adalah USD dan IDR, untuk penggajian dan aktivitas operasional perusahaan, umumnya menggunakan IDR dalam bertransaksi, sehingga pencatatannya akan dilakukan berdasarkan nominal yang telah tercantum. Sementara untuk pendapatan perusahaan, pendapatan diperoleh dari penjualan jasa servis kepada maskapai penerbangan, yang hampir 80% nya merupakan maskapai penerbangan yang berdomisili di luar negeri, sehingga pembayaran yang dilakukan menggunakan USD. Dalam menentukan mata uang fungsional, perusahaan haruslah menggunakan indikator yang sudah ditetapkan di dalam PSAK 10, indikator tersebut diukur berdasarkan perbandingan nilai

6 atas akun akun tertentu, hal hal yang mengatur mengenai penentuan mata uang fungsional berdasarkan PSAK 10 paragraf 9, adalah i. Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang yang harga jual barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan) ii. Dari Negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan entitas iii. Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lainnya dari pengadaan barang atau jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang yang mana bisa tersebut didenominasikan dan diselesaikan) iv. Berdasarkan pengukuran diatas, maka penentuan mata uang fungsional atas dasar indikator indikator tersebut dapat dilakukan, dengan melihat informasi keuangan perusahaan yang ada, jika dengan menggunakan faktor faktor diatas belum dapat ditentukan, maka dapat digunakan faktor faktor lain yang dapat memberikan bukti mengenai mata uang fungsional, yaitu : a. Mata uang yang dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan b. Mata uang yang mana penerinaam dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan Jika indikator bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, maka manajemen menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat, namun manajemen memberikan prioritas pada indikator utama di paragraph 9 sebelum menggunakan indikator pendukung.

7 Nomor Penjelasan mengenai indikator Mata Uang Keterangan Yang Digunakan I Mata uang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang yang seringkali menjadi mata USD, IDR Penjualan jasa maintenance umumnya dilakukan dalam mata uang asing (USD), namun ada sebagian kecil menggunakan mata uang lkcal (IDR) Ii uang yang harga jual barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan Dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas USD Secara keseluruhan, customer yang melakukan transaksi atas pembelian jasa adalah maskapai luar negeri Iii Mata uang dari Negara yang USD, IDR Biaya yang dibebankan oleh perusahaan paling mempengaruhi biaya dalam melaksanakan aktivitas operasi tenaga kerja, bahan baku, dan menggunakan dua mata uang, yaitu USD dan biaya lain dari pengadaan IDR barang atau jasa (menjadi mata uang yang mana biaya tersebut didenominasikan dan diselesaikan)

8 Pengukuran Indikator Berdasarkan indikator diatas, maka penjelasan mengenai mata uang fungsional pada perusahaan, memerlukan ketepatan dan ketelitian data, sehingga untuk setiap indikator akan dijelaskan pengukurannya. I. Transaksi Penjualan Transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan umumnya adalah USD, karena maskapai yang menjadi pelanggan, umumnya adalah perusahaan luar, sehingga menggunakan mata uang USD hal ini juga didasari pemikiran bahwa penggunaan mata uang USD lebih aman terhadap resiko perubahan nilai mata uang yang terjadi. Informasi mengenai rincian penjualan berdasarkan mata uang asing, adalah sebagai berikut Persentase Piutang Usaha Kredit antara USD dan IDR No. Mata Uang Jumlah nilai transaksi (dalam IDR) Persentase 1 IDR % 2 USD % 3 SGD % Total %

9 Berdasarkan pengkuruan diatas, diketahui bahwa perbandingan persentase antara penggunaan mata uang USD dan IDR dalam transaksi penjualan jasa, adalah 87.64% : 12.36%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan mata uang USD lebih dominan dibandingkan dengan mata uang IDR. II. Dari Negara Yang Persaingannya Menentukan Harga Jual Harga jual terhadap jasa yang diberikan, ditentukan besarnya berdasarkan mata uang USD, hal ini didasari karena harga yang digunakan oleh pasar adalah dalam dolar, pemerolehan atas bahan baku, peralatan operasi ataupun perlengkapan dalam menjalankan aktivitas operasi juga diperoleh secara mendominasi dengan menggunakan mata uang USD, contohnya adalah pembelian atas GPU (Ground Power Unit) III. Pengenaan Biaya Tenaga Kerja, Bahan Baku dan Biaya Lainnya. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi tidak hanya menggunakan IDR, tetapi juga menggunakan mata uang USD. Biaya yang menggunakan mata uang IDR umumnya adalah pembayaran gaji karyawan, biaya pemasaran, biaya tunjangan pegawai, biaya konsesi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemilik bandara dan biaya operasional. Sementara dalam kegiatan operasi yang menggunakan mata uang USD adalah sewa apartemen bagi pegawai asing, biaya tiket pesawat untuk perjalanan ke luar negeri dalam melaksanakan pelatihan dan seminar, biaya pelatihan di luar negeri bagi mekanik pesawat, serta biaya iuran (IATP, International Airlines Technical Pool) yang merupakan iuran untuk keanggotaan, yang

10 juga berfungsi pertukaran informasi, peningkatan operasi, dan membuka peluang bisnis yang lebih baik, khususnya dalam bidang penerbangan. Perbandingan antara penggunaan mata uang asing dalam beban adalah sebagai berikut : Mata Uang Jumlah Saldo Beban Persentase data IDR , % USD , % SGD , % Perusahaan XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa servis, untuk mata uang transaksi yang digunakan adalah SGD, USD dan IDR, untuk penggajian dan aktivitas operasional perusahaan, umumnya menggunakan IDR dalam bertransaksi, sehingga pencatatannya akan dilakukan berdasarkan nominal yang telah tercantum. Sementara untuk pendapatan perusahaan, pendapatan diperoleh dari penjualan jasa servis kepada maskapai penerbangan, yang hampir 80% nya merupakan maskapai penerbangan yang berdomisili di luar negeri, sehingga pembayaran yang dilakukan menggunakan USD. Dalam menentukan mata uang fungsional, perusahaan haruslah menggunakan indikator yang sudah ditetapkan di dalam PSAK 10, indikator tersebut diukur berdasarkan perbandingan nilai atas akun akun tertentu, hal hal yang mengatur mengenai penentuan mata uang fungsional berdasarkan PSAK 10 paragraf 9, adalah

11 v. Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang yang harga jual barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan) vi. Dari Negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan entitas vii. Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lainnya dari pengadaan barang atau jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang yang mana bisa tersebut didenominasikan dan diselesaikan) Berdasarkan pengukuran diatas, maka penentuan mata uang fungsional atas dasar indikator indikator tersebut dapat dilakukan, dengan melihat informasi keuangan perusahaan yang ada, jika dengan menggunakan faktor faktor diatas belum dapat ditentukan, maka dapat digunakan faktor faktor lain yang dapat memberikan bukti mengenai mata uang fungsional, yaitu : a. Mata uang yang dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan b. Mata uang yang mana penerinaam dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan Jika indikator bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, maka manajemen menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat, namun manajemen memberikan prioritas pada indikator utama di paragraph 9 dalam PSAK 10 sebelum menggunakan indikator pendukung.

12 4.3 Perlakuan Akuntansi Untuk Transaksi valuta Asing Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mengenai transaksi valuta asing, setiap perusahaan yang yang bergerak di bidang penerbangan, umumnya memiliki transaksi yang terkait dengan penggunaan valuta asing di dalam akunnya. Namun dalam pencatatannya dibutuhkan standar khusus yang mengatur, agar atas selisih kurs yang timbul dapat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Umumnya transaksi yang terkait dengan valuta asing adalah transaksi yang kegiatannya berupa ekspor, impor barang dan pemberian jasa. Secara akuntansi, dalam penerapan transaksi valuta asing yang terjadi, diklasifikasikan dalam 3 tahap, yaitu : - Pada saat transaksi terjadi - Pada saat pembuatan neraca (balance sheet) yang terjadi antara tanggal tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian - Pada saat penyelesaian Secara ilustrasi dalam penerapannya secara akuntansi, pencatatan tersebut dilakukan sebagai berikut : PT Sinar merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli, barang dagang yang ia perjual belikan berupa sebuah pesawat terbang, pada tanggal 1 Desember 2010 membeli 10 unit pesawat seharga $ , yang akan dilunasi pada tanggal 1 Maret Akhir Tahun fiskal yang digunakan perusahaan ini tertanggal pada 31 Desember. Selama periode tersebut, nilai kurs spot (rp/$) yang terjadi adalah

13 Spot rate Tanggal transaksi 1 Desember 2010 Rp Balance Sheet 31 Desember 2010 Rp Tanggal Penyelesaian 1 Maret 2011 Rp Sehingga jurnal yang dibuat Keterangan Jurnal Debet Kredit Pada saat tanggal transaksi, yaitu 1 Purchases ($ x ) desember 2010 Account Payable Pada saat laporan neraca dibuat, jumlah yang sudah tercantum tersebut, harus disesuaikan dengan kurs yang berlaku pada saat laporan neraca dibuat, sehingga akan ada perubahan nilai kurs terhadap nilai sebelumnya, yaitu : Keterangan Jurnal Debet Kredit Pada saat tanggal neraca dibuat, yaitu Transaction loss Account Payable Desember 2010 Cara penghitungannya adalah dengan cara Nilai Utang usaha pada 31 Desember 2010 ( * Rp ) Nilai Utang usaha pada 1 Desember 2010 ( * Rp )

14 Jurnal penyesuaian Jika nilai kurs mengalami penurunan, maka selisih yang timbul dapat diakui sebagai keuntungan selisih kurs, dengan nilai yang diperoleh dari pengurangan antara nilai pada saat transaksi dengan nilai pada saat laporan neraca. Kemudian pada saat pelunasan, yaitu tertanggal 1 maret 2011, terjadi kembali perubahan nilai kurs, sehingga pada saat ini perusahaan harus menggunakan kurs ini dalam pelunasannya Namun hal ini memberikan keuntungan karena nilai kursnya telah mengalami penurunan menjadi , sehingga memberikan keuntungan dari penyesuaian sebelumnya. Keterangan Jurnal Debet Kredit Pada saat tanggal neraca dibuat, yaitu 1 Account Payable Transaction Gain Maret 2011 Cash ( x ) Sama halnya jika perusahaan melakukan kegiatan penjualan, bila hal tersebut terjadi maka perlakuan akuntansi yang dilakukan dalam penjualan akan menggunakan konsep yang sama, dengan menggunakan jurnal yang terkait dengan penjualan. Gambaran yang dapat diberikan mengenail relasi antar transaksi dijelaskan sebagai berikut : Jurnal Terkait Pengaruh pada Laporan Pengaruh pada laporan

15 Neraca laba rugi (jumlah nominal) Peningkatan Nilai Kurs - Transaksi Pemasukan / Mengimpor Hutang Meningkat Kerugian (loss) - Transaksi Pengeluaran / Mengekspor Piutang Meningkat Keuntungan (gain) Penurunan Nilai Kurs - Transaksi Pemasukan / Mengimpor Hutang Menurun Keuntungan (gain) - Transaksi Pengeluaran / Mengekspor Piutang Menurun Kerugian (loss) 4.4. Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Dalam pengukuran dan pelaporannya, perusahaan telah mentranslasikan nilai nominal yang tersaji kedalam mata uang rupiah, dengan menggunakan kurs akhir tahun, yaitu tertanggal 31 Desember 2012, dengan nilai sebagai berikut :

16 Mata Uang Nilai Tukar Terhadap IDR pada 1 Desember 2012 USD IDR IDR IDR SGD Nilai kurs tersebut adalah nilai yang digunakan perusahaan dalam melakukan konversi ke mata uang IDR, sehingga nilai translasi dapat dicari dengan menggunakan kurs tersebut. KAS Dalam akun kas, saldo yang diperoleh atas kas pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Akun Jumlah (dalam IDR) Translasi ke USD Hasil Kas - Rupiah /9.670 USD 9.410,55 - Dollar USD /9.670 USD Berdasarkan penghitungan di atas, diperoleh jumlah saldo kas yang dimiliki perusahaan adalah sebesar USD 9.410,55 + USD = USD ,55. Selain akun kas, yang terkait atau setara dengan kas adalah akun bank, untuk bank itu sendiri, penghitungannya ke dalam mata uang USD adalah sebagai berikut :

17 Saldo Bank 31 Jumlah (dalam IDR) Translasi ke USD Hasil Desember 2012 dalam mata uang IDR /9.760 USD ,04 USD /9.760 USD ,45 SGD /9.760 USD ,45 Untuk akun bank, berdasarkan penghitungan tersebut, maka jumlah keseluruhan atas nilai pada saldo bank berdasarkan USD adalah USD , , ,45 = USD ,94. Maka total keseluruhan untuk saldo kas dan setara kas / bank adalah USD ,49 PIUTANG USAHA Dalam akun piutang dagang, saldo yang diperoleh atas piutang dagang pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut, No. Mata Uang Asal Posisi saldo (dalam Kurs Mata Uang Posisi Dalam USD IDR) Asing 1 IDR ,86 2 USD ,11 3 SGD ,99 Total ,96 Maka penghitungan atas nilai USD pada setiap mata uang dilakukan sebagai berikut :

18 1. IDR : Jumlah saldo / = ,86 USD : Jumlah Saldo / = ,11 SGD : Jumlah Saldo / = ,99 USD Di dalam perusahaan juga terjadi pengukuran untuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang yang dinilai sebesar Rp , serta laba kurs yang telah terealisasi Laba Kurs Terealisasi USD 115, Cadangan Penurunan Nilai : / , PIUTANG LAIN LAIN Dalam akun piutang lain - lain, saldo yang diperoleh atas piutang lain lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Mata Uang Jumlah Saldo 31 Desember 2012 IDR Maka Pengukuran Untuk saldo dalam Mata Uang USD adalah sebagai berikut : Nilai kurs 31 Desember 2012, USD : IDR 1 : Jumlah Saldo Piutang (1 Januari 2012) / = USD ,11

19 Jumlah Saldo Piutang (31 Desember 2012) / = USD ,86 Selisih kurs USD 8413,25 PAJAK DIBAYAR DIMUKA Untuk akun pajak dibayar dimuka, telah diketahui jumlah saldo pajak yang dibayar dimuka, yaitu Akun Saldo 31 Desember 2012 Pajak Dibayar Dimuka Rp Maka dengan menggunakan Kurs pajak, diketahui jumlah Dalam USD yaitu : Kurs Pajak 1 USD : Rp Maka nilai pajak yang dibayar dimuka : Rp / = USD ,94 UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Untuk Penghitungan uang muka serta biaya yang dibayar dimuka, telah diketahui jumlah saldo pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut Mata Uang Jumlah Saldo IDR Setelah Diukur Ke dalam Mata Uang USD USD $107,855.17

20 Sehingga Nilai dalam USD setelah pengukuran dengan menggunakan kurs historis, diperoleh nilai $ ,17, penjelasan penghitungan berada dalam lampiran ASET TETAP Untuk Aset tetap, terdapat beragam asset teap yang dimiliki oleh perusahaan, bagi peralatan kantor, peralatan operasional lapangan, maupun software program yang digunakan dalam melakukan input data untuk kegiatan perusahaan, seperti pencatatan transaksi. Jumlah saldo atas asset tetap yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut : Akun Harga Perolehan Peralatan Operasi Lapangan Peralatan Dan Perabot Kantor Kendaraan Operasional Sementara untuk nilai akumulasi atas penyusutan asset tetap pada perusahaan, dengan contoh data penyajian nilai akumulasi dengan kurs historis adalah sebagai berikut : Account Debit Credit Date Number Amount Amount Currency Rate_USD Db. USD Cr. USD 1/31/ IDR 9, $ - $ 50.70

21 456, /31/ , IDR 9, $ - $ /31/ , IDR 9, $ - $ /15/ , IDR 9, $ 9.55 $ - 3/15/ , IDR 9, $ - $ /27/ , IDR 9, $ - $ /31/ , IDR 9, $ - $ /31/ ,797, IDR 9, $ - $ /31/ , IDR 9, $ - $ /30/ ,000, IDR 9, $ - $ /30/ , IDR 9, $ - $ 19.20

22 Dengan Menggunakan Kurs historis pada setiap akumulasi fixed asset pada perusahaan, maka diperoleh nilai total akumulasi penyusutan atas setiap akun, yang kemudian diukur dalam nilai USD, sehingga diperoleh nilai $ ,70, berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan, diperoleh jumlah fixed asset adalah Fixed Asset dalam USD $ ,71 Accumulated Depr $ , ,01 UTANG USAHA Untuk akun utang usaha telah diketahui bahwa jumlah saldo utang usaha pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Mata Uang Asal Jumlah Saldo (Dalam IDR) IDR USD SGD Berdasarkan Kurs penutupan pada tanggal 31 Desember 2012, maka penghitungan kurs yang digunakan dalam mengukur nilai dalam mata uang USD adalah : Kurs 31 Desember 2012: 9670 Mata Uang Asal Penghitungan Nilai Dalam USD IDR / ,05 USD / ,21

23 SGD / , ,41 Sehingga jumlah utang usaha yang diukur dalam nilai USD adalah sebesar USD UTANG PAJAK Untuk Nilai utang pajak yang masih harus dibayarkan oleh perusahaan, telah diperoleh saldo pada 31 Desember 2012, yaitu : Akun Jumlah saldo 31 Desember 2012 (dalam IDR) Utang Pajak Sehingga untuk menilai utang pajak tersebut ke dalam nilai USD, menggunakan kurs pajak yang berlaku pada akhir tahun sesuai dengan ketentuan perpajakan. Maka penghitungannya adalah sebagai berikut : Kurs Pajak 31 Desember 2012 : Saldo dalam USD : /9708 Maka nilai dalam USD : USD ,39 UTANG LAIN LAIN

24 Di dalam Laporan keuangan perusahaan ditemukan akun utang lain lain, biasanya akun utang lain lain merupakan akun yang terkait dengan utang yang tidak langsung berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan, saldo akun utang lain lain adalah Mata Uang Saldo 31 Desember 2012 IDR Maka Penghitungan atas nilai dalam USD Maka Pengukuran Untuk saldo dalam Mata Uang USD adalah sebagai berikut : Nilai kurs 31 Desember 2012, USD : IDR 1 : Jumlah Saldo Piutang (1 Januari 2012) / =USD ,20 Jumlah Saldo Piutang (31 Desember 2012) / =USD ,20 Selisih kurs USD BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Untuk akun biaya yang masih harus dibayar dilakukan penghitungan, dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2012, sebagai berikut : Mata Uang Saldo 31 Desember 2012

25 IDR Maka penghitungan dengan menggunakan kurs historis pada setiap transaksi dilakukan, dan diperoleh sebagai berikut: Mata Uang Saldo 31 Desember 2012 IDR Pengukuran Dengan Kurs Historis menjadi USD USD ,81 Sehingga nilai dalam USD berdasarkan pengukuran menggunakan kurs historis adalah sebesar USD ,81 MODAL SAHAM DISETOR Dalam memulai kegiatan operasinya, perusahaan diberikan modal agar bisa beroperasi, dalam akun modal disetor telah diketahui jumlah saldo pada tanggal 31 Desember 2012, yaitu sebesar Mata Uang Saldo 31 Desember 2012 IDR Dengan kurs akhir tahun, yaitu pada tanggal 31 Desember 2012, maka pengukuran dalam mata uang USD adalah sebagai berikut :

26 Kurs 31 Desember 2012 : Penghitungan : IDR /9.670 Nilai dalam USD : USD ,97 Namun modal yang disetor merupakan modal yang diberikan dalam bentuk USD, sehingga nilainya bisa langsung dimasukkan sebesar PENDAPATAN Perusahaan juga memperoleh pendapatan dalam beragam mata uang, yaitu USD, SGD, dan IDR, namun transaksi paling banyak dilakukan dalam mata uang USD, sementara IDR dan SGD hanya dilakukan dalam jumlah yang sedikit. Maka pengukuran dalam mata uang USD adalah sebagai berikut : Mata Uang Saldo 31 Desember 2012 IDR Kemudian dilakukan perhitungan atas saldo pendapatan, hasil dari perhitungan tersebut dibagi berdasarkan mata uang masing masing, sehingga diperoleh data sebagai berikut : Mata Uang Saldo 31 Desember 2012 Dalam USD Menggunakan Kurs Historis IDR ,92 USD ,53 SGD ,58 USD ,05

27 USD ,01 USD ,87 Sehingga total penjualan yang diperoleh oleh perusahaan adalah sebesar USD ,45 setelah diukur ke dalam nilai USD dengan menggunakan kurs historis BEBAN USAHA Perusahaan mengeluarkan biaya agar bisa melakukan penjualan, biaya yang dikeluarkan bisa berupa biaya yang terkait langsung dengan biaya penjualan ataupun tidak terkait secara langsung, Akun Biaya Saldo 31 Desember 2012 Saldo Dalam USD dengan pengukuran historis Biaya Lain , ,10 Biaya Travel / Perjalanan , ,65 Biaya Konsesi , ,86 Biaya Asuransi , ,30 Biaya Operasional , ,3 Biaya Operasional Kantor , ,52 Biaya Karyawan Pelatihan , ,62 Biaya Sewa , ,85 Biaya Jasa Profesional ,37

28 Biaya Pesawat Pembersihan ,03 Biaya Bahan Bakar, Oli , ,6 dan GSE Biaya Lisensi dan Pajak , ,26 Biaya Gaji Pegawai , ,11 Biaya Depresiasi , ,65 Biaya Pemasaran 0 161,81 Total , ,06 Sehingga nilai atas penghitungan beban tersaji diatas, beban yang diperoleh diukur berdasarkan nilai historis ketika beban terlaksana, sementara itu terjadi nilai yang disajikan akan mengalami perbedaan, untuk beberapa akun yang terkait dengan USD, terjadi kenaikan jumlah utang walaupun tidak banyak, karena jumlah pembayaran dengan USD dalam beban hanya sedikit. Berdasarkan Penghitungan yang telah dilakukan, maka dalam laporan keugan perusahaan, diperoleh data keuangan yang telah diukur ke dalam nilai USD, yang disajikan sebagai berikut ASET ASET LANCAR Laporan Keuangan (IDR) Laporan Keuangan (USD) Kas dan bank 25,263,772, ,592, Piutang Usaha 9,814,809, ,902, Piutang lain lain 1,225,477,794.00

29 118, Pajak dibayar dimuka 4,295,362, , Uang Muka dan Biaya dibayar di muka lainnya 1,488,111, , Aset derivatif 57,820, , Jumlah Aset Lancar 50,729,443, ,169, ASET TIDAK LANCAR Aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp ,712,894, ,042, aset pajak tangguhan 5,480,189, , aset lain lain 3,902,684, , Jumlah aset tidak Lancar 16,095,768, ,015, JUMLAH ASET 66,825,211, ,185, LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha 4,186,311, , Utang lain lain 157,313, ,2 Utang Pajak 2,167,062, , Utang dividen 2,550,000, , Biaya masih harus dibayar 3,169,465, , Uang muka dan deposit dari pelanggan 2,526,147, ,235.54

30 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 10,569,989, ,552, LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 4,578,660, , Jumlah Liabilitas 19,334,960, ,026, Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp (US$ 1) per saham Modal dasar saham Modal ditempatkan dan disetor saham 36,617,232, ,314, Selisih kurs atas modal disetor 30,198, Saldo Laba 7,323,446, , Belum ditentukan penggunaannya 3,519,374, Jumlah Ekuitas 47,490,250, ,159, Jumlah liabilitas dan Ekuitas 66,825,211, ,185, Rp 2012 USD PENDAPATAN 77,743,813, ,316, BEBAN USAHA 62,471,062, ,824,764.06

31 LABA SEBELUM POS KEUANGAN DAN LAIN LAIN 15,272,751, ,492, POS KEUANGAN DAN LAIN - LAIN BERSIH Kompensasi Bunga Pajak 343,717, , Keuntungan (kerugian) selisih kurs bersih 1,257,696, , Beban Lain lain (2,681,573,337.00) (277,308.51) LABA SEBELUM PAJAK 14,192,591, ,374, BEBAN PAJAK - BERSIH 4,404,244, , Kini (731,027,767.00) (75,301.58) Tangguhan 3,673,216, , LABA TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 10,519,374, , Analisa Pengaruh Perubahan Terhadap Laporan Keuangan Berdasarkan penghitungan diatas terdapat perubahan perubahan yang terjadi pada setiap akun, yang terjadi akibat adanya perubahan nilai terhadap kurs yang berlaku. Perubahan laporan keuangan perusahaan yang berawal dari penggunaan mata uang fungsional IDR menjadi USD memberikan beberapa pengaruh, yaitu

32 Pada nilai pendapatan dan beban, terjadi peningkatan nilai dalamusd, namun perbandingan keduanya berbeda, hal ini dikarenakan jumlah transaksi penjualan yang dilakukan dalam USD pada perusahaan, jauh lebih banyak jumlahnya daripada beban dalam USD, sehingga meningkatkan keuntungan perusahaan Selisih kurs yang terjadi memberikan keuntung atau gain pada perusahaan, hal ini terjadi karena penjualan yang dilakukan dalam USD cukup banyak, sehingga terjadinya peningkatan kurs, memberikan keuntungan bagi perusahaan Peningkatan nilai di dalam mata uang USD memberikan keuntungan yang berlebih bagi perusahaan, namun perolehan pendapatan yang menurun disebabkan karena nilai beban yang turut meningkat, yang disebabkan karena perusahaan melakukan pembayaran beban dalam mata uang USD, sementara gain yang diperoleh oleh perusahaan dialihkan ke dalam selisih kurs. 4.6 Dampak Pengaruh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 10 Penerapan Standar Akuntansi Keuangan 10, mengenai transaksi valuta asing memberikan keuntungan tersendiri. Hal ini disebabkan karena perubahan yang timbul pada nilai kurs, cukup signifikan, sehingga jauh meningkatkan jumlah penerimaan perusahaan pada akhir tahun, padahal sebelumnya, perusahaan menggunakan system pencatatan dengan menggunakan kurs booking rate, sehingga menyebabkan nilai penerimaan perusahaan menurun. Hal ini disebabkan karena penggunaan kurs pada bulan tertentu menggunakan kurs booking rate, yang diperoleh

33 dari rata rata akhir bulan berikut, sehingga nilai tersebut akan menanggung nilai kurs pada bulan berikutnya, berbeda dengan penrapan PSAK 10, yang menggunakan kurs transaksi, sehingga nilai yang timbul lebih stabil.

34

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember 2009 2011 2010 (Disajikan kembali) ASET ASET LANCAR

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

30 September 31 Desember Catatan

30 September 31 Desember Catatan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 30 September 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e, 4, 30, 33 59998597270 63710521871 Investasi 2c, 5, 30, 33 2068611000

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING 2015 Aria Farah Mita RUANGLINGKUP Akuntansi untuk transaksi mata uang asing, selain beberapa transaksi derivatif yang diatur di PSAK 55 Penjabaran hasil dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang E1 2 Penjualan PL1 96,000,000 PPN Keluaran M2 9,600,000 Piutang dagang E1

Lebih terperinci

ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1.429.755 1.314.091 1.020.730 Investasi jangka pendek 83.865 47.822 38.657 Investasi mudharabah - - 352.512 Piutang usaha Pihak berelasi 14.397 20.413 30.670 Pihak ketiga

Lebih terperinci

menggunakan asumsi bahwa penghitungan jumlah laba rugi

menggunakan asumsi bahwa penghitungan jumlah laba rugi BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Kebijakan Mata Uang Fungsional Dan Pengukuran Kembali Laporan Keuangan 1. Asumsi-asumsi Sebelum dilakukan analisis faktor penentu mata uang fungsional

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG

PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING LATAR BELAKANG Suatu entitas dapat melakukan aktivitas yangmenyangkut valuta asing dalam dua cara. Entitas mungkin memiliki transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2012 dan 2011, serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010/31 Dese 2009 1 Januari 2011 / Catatan 2012 2011 *) 31 Desember 2010 *) ASET

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Nama : Syarif Saefullah NPM : 26210788 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira SE.,MM. bab1 Latar Belakang Banyak

Lebih terperinci

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Tidak AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,3,23 126.580.527.261 136.152.760.743 Deposito berjangka 2a,4 2.904.735.723 1.467.734.629 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari Husada Tbk dengan menggunakan analisis rasio, analisis horizontal dan vertikal. Analisis horizontal dan vertikal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

) ( ASET INVESTASI

) ( ASET INVESTASI Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 228,807,677,154 35,950,725,000 Deposito On Call 2,500,000,000 9,600,000,000 Deposito

Lebih terperinci

1 L a p o r a n T a h u n a n

1 L a p o r a n T a h u n a n Laporan Aset Neto ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara - Konvensional 317,710,940,000 228,807,677,154 - Syariah 20,027,140,856 Deposito

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2d,3,24 92.942.187.030 136.752.706.763 Deposito berjangka 2a,4 2.643.566.861 2.398.641.980 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED) LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED) DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN UNTUK TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Kondisi Perusahaan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Yang Ada

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Kondisi Perusahaan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Yang Ada BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Kondisi Perusahaan Sesuai Dengan Standar Akuntansi Yang Ada Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis permasalahan tentang penerapan PSAK 10 terhadap PT Unitec Artha

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastucture, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Exhibit A ASET Catatan 31 Maret 2013 31 Desember 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,f,4,32 81,718,963,534 66,142,222,074 Piutang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen i Neraca 1 Laporan Laba Rugi 2 Laporan

Lebih terperinci

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan? Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan? Oleh: Tarkosunaryo Paper ini bermaksud untuk menyajikan analisis penggunaan mata uang yang seharusnya digunakan oleh perusahaan dalam menyusun

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan Bab IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK yang kemudian dianalisis

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Untuk Periode yang Dimulai dari 18 Desember 2012 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21-39838747 Per Desember - 217 ASSET 1. Kas 14,553 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 198,882 3. Penempatan Pada Bank Lain 87,799 4. Tagihan Spot dan derivative 61 5. Surat Berharga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21-39838747 Per Oktober 216 ASSET 1. Kas 13,389 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 28,974 3. Penempatan Pada Bank Lain 54,399 4. Tagihan Spot dan derivative 26 5. Surat Berharga 1,712,81

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) 2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21 39838747 Per September - 216 ASSET 1. Kas 13,474 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 191,11 3. Penempatan Pada Bank Lain 51,23 4. Tagihan Spot dan derivative 1,471 5. Surat Berharga

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA BULANAN BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 POS - POS ASET 1. Kas 9,157 2. Penempatan pada Bank Indonesia 44,950 3. Penempatan pada bank lain 2,401 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15 & 24 21-39838747 Per Desember - 216 (dalam

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1.726.219 3. Penempatan pada bank lain 988.082 4. Tagihan spot dan derivatif 16.719

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9.089 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4.826.555 3. Penempatan pada bank lain 1.928.587 4. Tagihan spot dan derivatif 35.715

Lebih terperinci

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo ) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 9,471 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,809,222 3. Penempatan pada bank lain 882,630 4. Tagihan spot dan derivatif 21,247

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 18,791 2.Penempatan pada Bank Indonesia 5,086,538 3.Penempatan pada bank lain 354,221 4.Tagihan spot dan derivatif 481,514 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 17,201 2.Penempatan pada Bank Indonesia 6,442,333 3.Penempatan pada bank lain 1,724,324 4.Tagihan spot dan derivatif 505,192 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 17,510 2.Penempatan pada Bank Indonesia 10,173,959 3.Penempatan pada bank lain 808,807 4.Tagihan spot dan derivatif 460,221 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 18,042 2.Penempatan pada Bank Indonesia 8,781,296 3.Penempatan pada bank lain 1,105,912 4.Tagihan spot dan derivatif 534,156 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 18,568 2.Penempatan pada Bank Indonesia 11,687,077 3.Penempatan pada bank lain 804,336 4.Tagihan spot dan derivatif 549,367 5.Surat berharga

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE )

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE ) ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS (STUDI KASUS PT.XL AXIATA TBK PERIODE 2013-2015) Nama :Gita Febria Ramadani NPM : 23213752 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing: Anne Dahliawati SE, MM. Latar Belakang

Lebih terperinci

PT RIN INDONESIA JAYA. LAPORAN KEUANGAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER Dan 31 AGUSTUS 2014

PT RIN INDONESIA JAYA. LAPORAN KEUANGAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER Dan 31 AGUSTUS 2014 Patra Jasa Building 22th Floor, Jl Gatot Subroto Jakarta Selatan, Indonesia PT RIN INDONESIA JAYA LAPORAN KEUANGAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER Dan 31 AGUSTUS 2014 LAPORAN KEUANGAN BULAN YANG BERAKHIR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (dalam jutaan Rupiah) No. POS POS ASET 1. Kas 10.087 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3.680.914 3. Penempatan pada bank lain 1.451.922 4. Tagihan spot dan derivatif 14.824

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21 39838747 Per Agustus 215 ASSET 1. Kas 13,981 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 258,362 3. Penempatan Pada Bank Lain 98,68 4. Tagihan Spot dan derivative 5. Surat Berharga 1,188,793

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 10.486.630 2. Penempatan pada Bank Indonesia 49.714.819 3. Penempatan pada bank lain 20.132.802 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN TANGGAL LAPORAN : Per POS POS ASET 1. Kas 9.300.575 2. Penempatan pada Bank Indonesia 40.665.033 3. Penempatan pada bank lain 20.128.708 4. Tagihan spot dan derivatif

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 9,917,585 2. Penempatan pada Bank Indonesia 45,967,392 3. Penempatan pada bank lain 18,194,806 4. Tagihan spot dan derivatif 517,945 5. Surat

Lebih terperinci