BAB 4 HASIL, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil Best Life Indonesia Best Life adalah majalah gaya hidup berlisensi Rodale Amerika. Best Life Indonesia berada dibawah payung bisnis Femina Group. Majalah Best Life adalah majalah untuk pria dewasa yang percaya diri, berprestasi, dan pada sangat puncak kekuasaannya, pembaca Best Life lebih terlibat secara emosional terhadap keluarga, teman, dan dunia di sekelilingnya. Dia berkomitmen untuk sehat, gaya hidup aktif, untuk terus memperluas cakrawalanya dan menikmati kesuksesannya dengan berbagi dengan orang lain. Majalah Best Life menyediakan informasi yang dibutuhkan para pria mapan inicara mencapai tujuan yang lebih penting: pertumbuhan pribadi, vitalitas fisik dan keuangan, dan kehidupan, lebih bermakna lebih hidup. Range umur pembaca Best Life adalah pria 35+, berpendidikan baik, memiliki kesuksesan prestasi dalam berkarir(profesional, manajerial dan pemilik bisnis). Yang juga berada pada kelas sosial SES A+ (high class social status). 71

2 72 Gambar 4.1 Cover majalah Best Life Indonesia 4.2 Struktur organisasi Gambar 4.2 Struktur Organisasi Sumber : Perusahaan

3 73 Deskripsi Pekerjaan 1. Pemimpin Redaksi Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Di surat kabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional.. Kewenangan itu dimiliki karena ia harus bertanggung jawab jika pemberitaan medianya digugat pihak lain. Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas penulisan dan isi Tajuk rencana (Editorial). 2. Sekertaris Redaksi Seorang sekertaris redaksi memiliki tugas seperti : Menata dan mengatur undangan yang datang dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan. Menghubungi narasumber atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, ataupun kunjungan kerja. Men-support kebutuhan kerja para redaksi dalam pembuatan artikel ataupun peliputan acara, seperti mengoordinasikan pembuatan kartu pengenal dengan pihak pengundang, konfirmasi kehadiran redaksi dalam liputan, koordinasi kendaraan untuk kegiatan peliputan, peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset, alat tulis, dan note book. Menata keuangan untuk pembelian properti pemotretan, pembelian buku/majalah referensi, pembayaran honor narasumber/model/dll, uang perjalanan redaksi selama kegiatan peliputan ke luar kota/negeri. Mengatur jadwal rapat redaksi.

4 74 3. Redaktur Pelaksana Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor serta melakukan penyuntingan/editing. 4. Redaktur Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan peliputan, wawancara, dan pembuatan artikel. Setiap redaktur memiliki tanggung jawab terhadap satu atau lebih rubrik. 5. Koordinator Artistik Mengoordinasi dan bertanggung jawab terhadap kegiatan desain/tata letak keseluruhan isi majalah. Meminta persetujuan kepada Pemimpin Redaksi untuk desain keseluruhan majalah tersebut terlebih dulu sebelum dicetak oleh bagian produksi. 6. Artistik Eksekutif Bagian Artistik memiliki tugas sebagai berikut: Merancang cover atau kulit muka. Mendesain dan melayout setiap halaman dengan teks, foto, ataupunimage. Menulis judul berita,anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap naskah. Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit pada setiap edisi. Dalam melakukan tugasnya, bagian artistic

5 75 bekerja sama dengan redaksi yang bertanggung jawab pada artikelnya masingmasing sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam artikel dapat divisualisasikan lewat desain/layout yang dibuat oleh artistik. 7. Produksi Bagian Produksi memiliki tugas sebagai berikut: Membuat dummy atau nomor contoh sebelum produk dicetak. Mengatur peruntukan halaman majalah. Mematuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh bagian percetakan.membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin redaksi ke percetakan untuk dicetak. Berkoordinasi dengan bagian percetakan selama proses pencetakan. Menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari percetakan. 8. Divisi Advertising & Promotion Divisi ini juga disebut sebagai Divisi Bisnis dimana bertugas untuk melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (selling). Dibagi menjadi dua yaitu Advertising dan Promotion, dimana Advertising bertanggung jawab atas penjualan/pemasaran iklan print maupun online dari majalah, sementara promotion bertanggung jawab mengadakan aktivasi/kegiatan promosi seperti melakukan event, media partner, sampling majalah, sosialisasi media, dsb.

6 76 Gambar 4.3 Website Luxina by Best Life 4.3 Profil Website Pesaing Profile Robb Report Robb Report, dengan judul awal Twentieth Century Confederates, Didirikan oleh Robert L "Rusty" White sebagai newsletter untuk menjual koleksi pribadinya memorabilia Perang Sipil dan Rolls-Royc. White mendistribusikan buletin kepada anggota Klub Pemilik Rolls-Royce sebagai. Fotokopi lepas halaman, dan dia memberikan binder tiga-cincin suede untuk membayar pelanggan. Publikasi yang telah matang menjadi, advertorial salah satu yang pertama dari jenisnya, melayani klien kaya. Campuran iklan dan editorial disiarkan ke high-end, konsumen kaya melalui iklan di Architectural Digest. Pada tahun 2002, "Robb Report" merek itu dijual seharga US $ 150 juta untuk CurtCo Media, setelah CurtCo berganti nama menjadi Curtco Robb Media

7 77 LLC,. TD Modal bagian dibiayai dari akuisisi. CurtCo Robb Media kemudian diakuisisi vertikal-pasar gelar termasuk Rumah, Sepeda Motor, dan, terutama, Worth. (Publikasi lain yang dimiliki oleh CurtCo Robb Media mencakup San Diego Magazine, Sarasota, Seni & Barang Antik, dan Kehidupan Gulfshore. Selain menampilkan produk-produk mewah, majalah juga menunjukkan rencana perjalanan, secara rutin menyebutkan masyarakat kaya kelas atas, termasuk Beverly Hills dan La Jolla, California, bersama Scottsdale, Arizona, Palm Beach, Florida, dan Greenwich, Connecticut. Gambar 4.4 Wesbite Robb Report Profile Luxury-Insider Sejarah

8 78 Didirikan pada tahun 2005, Luxury Insider online adalah pelopor global dalam penerbitan online, dan majalah online mewah di Asia. Dengan staf editorial yang ahli dibidangnya dan dengan standar produksi tertinggi di Internet, Luxury Insider adalah sumber online yang dapat dipercaya untuk pelanggan mewah kawasan Asia. Pengunjung Luxury Insider mewakili generasi baru yang muncul dari pelanggan mewah. Ingin tahu dan serakah pada saat yang sama, mereka secara aktif melakukan penelitian pilihan sebelum membuat setiap keputusan pembelian. Internet adalah media utama dimana mereka mencari informasi mereka. Filosofi Hanya menampilkan produk dan jasa dari tatanan kualitas yang sangat tinggi yang tersedia di dunia saat ini, Luxury-Insider.com adalah panduan penting untuk penikmat modernitas. Konten Luxury Insider mengacu pada dua pilar: staf editorial Ahli, dikemas dengan Kualitas Produksi yang sangat baik. Luxury Insider berinvestasi dalam produksi konten dan originalitas, dengan menghindari strategi online yang lebih umum dari agregasi belaka. Pendekatan ini telah menarik bagi kita pengikut setia pembaca selama bertahun-tahun, dan juga para ahli kemewahan yang paling dihormati di dunia sebagai kontributor website kami. Dalam konten mewah online, Luxury Insider merupakan yang terbaik di Asia.

9 Gambar 4.5 Website Luxury Inside 79

10 Hasil Pengumpulan Data Data-data yang didapat untuk mengidentifikasi sebuah formulasi strategi pada 7Cs customer Interface diperoleh dengan melakukan observasi secara langsung di lapangan (untuk kasus ini adalah dunia maya) maupun hasil dari hasil wawancara dengan pihak yang bersangkutan, yaitu para decision maker website. Terdapat 7 (tujuh) jenis kriteria yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah customer interface dengan sub-kriteria yang akan dipasangakan dengan alternatif terpilih. Data mengenai kriteria, sub-kriteria dan alternatif didapat dari studi pustaka dan hasil interview dengan pihak perusahaan. Data tersebut dapat dilihat pada bagian metodologi dan model penelitian pada chapter sebelumnya dan hasil wawancara serta kuesioner dapat dilihat pada lampiran. Data-data yang berhasil dikumpulkan dari perusahaan adalah lembar kuesioner yang telah diisi oleh para rerponden terpilih yaitu para decision maker (pengambil keputusan). Para decision maker tersebut adalah Chief in Editor, Redaktur Senior, Redaktur Pelaksana, divisi marketing dan divisi pengembangan produk. Berikut ini adalah contoh perhitungan data - data yang diolah dengan menggunakan alat hitung 123ahp.com, perhitungan dengan menggunakan alat ini secara instan membantu peneliti menemukan hasil yang dan tepat. Perhitungannya dapat dilihat pada sub bab berikut ini.

11 Hasil Perhitungan AHP Data Pemilihan Kriteria pada Context Langkah awal perhitungan dimulai dari menentukan tujuan (tingkat 1), kriteria (tingkat 2), dan alternatif (tingkat 3) dari masalah, yang dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah Data Pemilihan Kriteria dan Sub-Kriteria Terbaik dari Context Untuk data kriteria dan sub kriteria pada context, pada studi literature terdapat tiga kriteria untuk menciptakan sebuah context yang sesuai dengan kebutuhan website. Kriteria kriterianya antara lain adalah fungsional, aesthetics, dan integration. Data data mengenai kriteria dan sub kriteria didapat dari data literature, hasil wawancara dengan para decision maker serta hasil pengamatan langsung yang dapat. Data hierarki untuk kriteria context dapat dilihat pada gambar 4.6 Lalu dibuat matriks berpasangan masing-masing level, termasuk alternatifnya yaitu, Luxina, Robb Report, Luxury 1 Insider. CONTEXT (1,00) 2 FUNGSIONAL(0,2904) AESTHETICS(0,057) INTEGRASI(0,6012) 3 LUXINA(0,2576) ROBB-REPORT(0,4918) LUXURY INSIDER(0,2569) Gambar 4.6 Hierarki dan Hasil Hitung Rata-rata Context

12 82 Keterangan : 1 tingkat 1 : Fokus 2 tingkat 2 : Kriteria 1 tingkat 3 : Sub criteria Pengolahan Data Berdasarkan Kriteria Context. Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak pihak pengambil keputusan, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. 123ahp.com membantu kita untuk memudahkan perhitungan, sehingga nilai normalisasi mudah diketahui tanpa harus melakukan perhitungan normalisasi manual Penentuan Bobot antar Kriteria Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang telah di isi, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Hasil Perhitungan Kriteria dan sub-kriteria Context berdasarkan Responden A.

13 Gambar 4.7 Intermediate Step 123ahp.com Context Responden A 83

14 84 Di dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan derajat kesalahannya adalah 10 % dimana berarti CR harus 0,1. Untuk menghitung berapa nilai CR, pertama kali kita harus menghitung terlebih dahulu Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI).123ahp.com telah menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI), sehingga nilai Consistency Index nya (CI), Concistency Ratio (CR)dan λ (eigen value) dapat dilihat pada masing-masing perhitungan. Tabel : Random Index B. Hasil Perhitungan Kriteria dan sub-kriteria Context berdasarkan Responden

15 85

16 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub-kriteria Responden C 86

17 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub-kriteria responden D. 87

18 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub-Kriteria Responden E. 88

19 Hasil Perhitungan Rata-Rata Responden Terhadap Kriteria Context. Tabel 4.1 Hasil Hitung Rata-rata Kriteria dan Alternatif Context Responden FUNGSIONAL AESTHETICS INTEGRATION LUXINA ROBB- REPORT LUXURY INSIDER A 0,2969 0,0856 0,6175 0,1679 0,6454 0,1867 B 0,2351 0,113 0,6519 0,256 0,5419 0,2012 C 0,3325 0,1396 0,5278 0,4286 0,2941 0,2772 D 0,2906 0,1048 0,6046 0,2142 0,5211 0,2646 E 0,2969 0,0856 0,6046 0,1921 0,4568 0,3551 TOTAL 1,452 0,5286 3,0064 1,2588 2,4593 1,2848 TOTAL AVERAGE 0,2904 0, , , , , Interpretasi Angka Rata-rata Hitung Kriteria Context. Berdasarkan hasil hitung rata-rata data yang didapat dari pengolahan data pilihan responden maka diperoleh berbagai rata-rata angka. Total pada Sisi Fungsional adalah sebesar 1,452 dengan total rata-rata 0,2904 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 30%. Ini menunjukan bahwa fungsional lebih baik dan dibutuhkan untuk menjaga kehandalan website. Selain berfokus pada kehandalan, fungsional sebuah website juga mengacu pada kecepatan website, navigasi yang mudah, dan ketersediaan aplikasi media akses dari platform apapun selain PC, seperti Ipad, Android, dan Nokia. Ini juga berarti membatasi penggunaan minimum

20 90 pada desain visual dan grafis untuk menjaga kecepatan operasional dan performa website. Total pada sisi Aesthetics adalah sebesar 0,5286 dengan total rata-rata 0,1057 atau dibulatkan dan diubah menjadi angka persentasi sebesar 10%. Angka 10% ini menunjukan bahwa sebuah elemen visual memang dibutuhkan sebuah website Luxury, tetapi nilai kepentingannya lebih rendah. Estetika pada website unggul pada bentuk desain, tetapi lemah terhadap fungsi. Hanya berfokus pada feel, terkadang menitikberatkan pada multimedia atau elemen visual lainnya walaupun akan memperlambat performa akses. Total pada sisi Integration adalah sebesar 3,0064 dengan total rata-rata 0,6012 atau dibulatkan dan diubah menjadi angka persentasi sebesar 60%. Ini menunjukan bahwa integrasi mutlak diperlukan untuk sebuah website Luxury, karena untuk menjadi unggul dan melayani pasar luxury haruslah dapat memenuhi ekspektasi visitor yang besar terhadap website ini. Integrasi yang diterapkan untuk website yang seimbang antara fungsi dan bentuk estetika akan menciptakan sebuah interface yang menarik dan mudah digunakan. Alat navigasi dan visual yang seimbang, ketersediaan fitur yang jelas dan menarik, tema yang sesuai dan didukung oleh penggunaan grafik dan skema warna akan menyempurnakan Look-and-Feel sebuah website majalah luxury. Pada sisi kiri tabel adalah hasil pilihan alternatif yaitu Luxina sebesar 1,2588 dengan total rata-rata 0,2517, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 25%. Robb Report sebesar 2,4593, dengan total rata-rata 0,4918, lalu diubah

21 91 menjadi angka persentasi sebesar 50%. Luxury Insider sebesar 1,2848, dengan total rata-rata 0,2569, lalu diubah menjadi angka persentase sebesar 26%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Robb Report menempati urutan pertama pada kriteria context. Oleh karena itu, dinilai perlu mencontoh jenis klasifikasi konteks yang dibangun oleh Robb Report untuk website Luxina yang lebih baik Data Pemilihan Kriteria pada Content Langkah awal perhitungan dimulai dari menentukan tujuan (tingkat 1), kriteria (tingkat 2), dan alternatif (tingkat 3) dari masalah, yang dapat dilihat pada gambar Data Pemilihan Kriteria dan Sub-Kriteria Terbaik dari Content Untuk data kriteria dan sub kriteria pada content, pada studi literature terdapat tiga kriteria untuk menciptakan sebuah content yang sesuai dengan kebutuhan website. Kriteria kriterianya antara lain adalah product dominant, information dominant, dan service dominant. Data data mengenai kriteria dan sub kriteria didapat dari data literatur dan hasil wawancara dengan para decision maker serta hasil pengamatan langsung yang dapat. Data hierarki untuk kriteria content dapat dilihat pada Gambar 4.8. Lalu dibuat matriks berpasangan masing-masing level, termasuk alternatifnya yaitu, Luxina, Robb Report, Luxury Insider.

22 92 CONTENT (1,00) PRODUCT DOMINANT (0,2470) INFORMATION DOMINANT (0,6651) SERVICE DOMINANT (0,0876) LUXINA(0,3265) ROBB-REPORT(0,5336) LUXURY INSIDER(0,2135) Gambar 4.8 Hierarki dan Hasil Hitung Rata-rata Content Pengolahan Data Berdasarkan Kriteria Content. Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak pihak pengambil keputusan, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. 123ahp.com membantu kita untuk memudahkan perhitungan, sehingga nilai normalisasi mudah diketahui tanpa harus melakukan perhitungan normalisasi manual.

23 Penentuan Bobot antar Kriteria Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang telah di isi, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.9 di bawah ini. Hasil Perhitungan Kriteria dan sub-kriteria Content berdasarkan Responden A.

24 94 Gambar 4.9 Intermediate Step 123ahp.com Content Responden A Di dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan derajat kesalahannya adalah 10 % dimana berarti CR harus 0,1. Untuk menghitung berapa nilai CR, pertama kali kita harus menghitung terlebih dahulu Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI).123ahp.com telah menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI), sehingga nilai Consistency Index nya (CI), Concistency Ratio (CR)dan λ (eigen value) dapat dilihat pada masing-masing perhitungan. Table Random Index

25 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Content Responden B 95

26 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub kriteria Content Responden C. 96

27 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Content Responden D 97

28 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Content responden E 98

29 Hasil perhitungan rata-rata kriteria dan alternatif berdasarkan data responden. Tabel 4.2 Hasil Hitung Rata-rata Kriteria dan Alternatif Content Responden PRODUCT INFORMATION SERVICE LUXINA ROBB- REPORT LUXURY INSIDER A 0,2654 0,6716 0,0629 0,521 0,7629 0,0848 B 0,2792 0,6267 0,0936 0,4788 0,2496 0,2715 C 0,1253 0,7957 0,0789 0,0937 0,72 0,1862 D 0,2969 0,6175 0,0856 0,3047 0,3003 0,395 E 0,2684 0,6144 0,1172 0,2343 0,6354 0,1303 TOTAL 1,2352 3,3259 0,4382 1,6325 2,6682 1,0678 TOTAL AVERAGE 0, , , ,3265 0, ,21356 Sumber : peneliti Interpretasi Angka Hasil Rata-rata Hitung Kriteria Content Berdasarkan hasil hitung rata-rata data yang didapat dari pengolahan data pilihan responden maka diperoleh berbagai rata-rata angka. Total pada product adalah sebesar 1,235 dengan total rata-rata 0,2470 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 25%. Angka ini menunjukan bahwa adanya klasifikasi promo dan penjualan produk/barang fisik.

30 100 Total pada product adalah sebesar 3,3325 dengan total rata-rata 0,6651 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 66%. Ini menunjukan bahwa konten yang terkandung pada sebuah website luxury adalah kelengkapan informasi. Walaupun biasanya konten sebuah majalah luxury berisi tentang produk ataupun aktifitas seputar luxury, tetapi yang diunggulkan tetaplah informasi seputar produk, ataupun value dan informasi apa yang dapat disampaikan kepada visitor. Total pada serviceadalah sebesar 0,4382 dengan total rata-rata 0,0874 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 8%. Angka ini menunjukan bahwa klasifikasi service pada sebuah website luxury memiliki tingkat kepentingan yang sangat rendah. Biasanya hanya dimiliki oleh website penyedia jasa, seperti jasa penjualan tiket online. Pada sisi kiri tabel adalah hasil pilihan alternatif yaitu Luxina sebesar 1,6325 dengan total rata-rata 0,3265, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 32%. Robb Report sebesar 2,6682, dengan total rata-rata 0,5336, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 53%. Luxury Insider sebesar 1,0678, dengan total rata-rata 0,2135, lalu diubah menjadi angka persentase sebesar 21%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Robb Report menempati urutan pertama pada kriteria content. Oleh karena itu, dinilai perlu mencontoh jenis klasifikasi kontent yang dibangun oleh Robb Report untuk website Luxina yang lebih baik.

31 Data Pemilihan Kriteria pada Community Langkah awal perhitungan dimulai dari menentukan tujuan (tingkat 1), kriteria (tingkat 2), dan alternatif (tingkat 3) dari masalah, yang dapat dilihat pada gambar Data Pemilihan Kriteria dan Sub-Kriteria Terbaik dari Community Untuk data kriteria dan sub kriteria pada community, pada studi literature terdapat tiga kriteria untuk menciptakan sebuah content yang sesuai dengan kebutuhan website. Kriteria kriterianya antara lain adalah nonexsistent, limited, dan strong. Data data mengenai kriteria dan sub kriteria didapat dari data literatur dan hasil wawancara dengan para decision maker serta hasil pengamatan langsung yang dapat. Data hierarki untuk kriteria content dapat dilihat pada Gambar 4.10 dibawah. Lalu dibuat matriks berpasangan masing-masing level, termasuk alternatifnya yaitu, Luxina, Robb Report, Luxury Insider. COMMUNITY(1,00) NONEXISTENT (0,1519) LIMITED (0,3043) STRONG(0,5436) LUXINA (0,3854) ROBB-REPORT(0,4195) LUXURY INSIDER (0,1951) Gambar 4.10 Hierarki dan Hasil Hitung Rata-rata Community

32 Pengolahan Data Berdasarkan Kriteria Community. Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak pihak pengambil keputusan, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. 123ahp.com membantu kita untuk memudahkan perhitungan, sehingga nilai normalisasi mudah diketahui tanpa harus melakukan perhitungan normalisasi manual Penentuan Bobot antar Kriteria Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang telah di isi, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

33 Gambar 4.11 Intermediate Step 123ahp.com Community Responden A 103

34 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Community Responden B 104

35 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Community responden C 105

36 Hasil perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Community Responden D 106

37 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Community Responden E 107

38 Hasil Hitung Rata-rata kriteria dan Altenatif Community Berdasarkan Data Responden Tabel. 4.3 Hasil Hitung Rata-rata Kriteria dan Alternatif Conmmunity Responden NONEXISTENT LIMITED STRONG LUXINA ROBB- REPORT LUXURY INSIDER A 0,0972 0,2021 0,7007 0,4229 0,3909 0,1867 B 0,0936 0,2797 0,6267 0,4365 0,3347 0,2288 C 0,1007 0,2255 0,6738 0,5413 0,2684 0,1904 D 0,2 0,2 0,6 0,2924 0,4682 0,2394 E 0,2684 0,6144 0,1172 0,2343 0,6354 0,1303 TOTAL 0,7599 1,5217 2,7184 1,9274 2,0976 0,9756 TOTAL AVERAGE 0, , , , , ,19512 Sumber : Penulis Interpretasi Angka Hasil Rata-rata Hitung Kriteria Community Berdasarkan hasil hitung rata-rata data yang didapat dari pengolahan data pilihan responden maka diperoleh berbagai rata-rata angka. Total pada nonexistent adalah sebesar 0,7599 dengan total rata-rata 0,1519 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 15%. Angka ini menunjukan bahwa klasifikasi nonexistent pada sebuah website luxury memiliki tingkat kepentingan yang sangat rendah.

39 109 Total pada limited adalah sebesar 1,521 dengan total rata-rata 0,3043 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 30%. Karena sifatnya luxury, maka masih adanya batasan dalam mengembangkan komunitas. Tetapi hal ini tidak menjadi pilihan utama, sebab tidak semua website luxury membatasi jenis komunitas. Akan lebih baik apabila terjadi hubungan antar komunitas yang kuat didalam komunitas apapun. Total pada strong adalah sebesar 2,7184 dengan total rata-rata 0,5436 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 54%. Walaupun website luxury bersifat eklusif, tetapi didalamnya tetap bisa memiliki komunitas yang kuat. Karena dengan adanya hubungan yang erat antar member dalam komunitas ini, maka akan tercipta intensitas kunjung website yang tinggi. Pada sisi kiri tabel adalah hasil pilihan alternatif yaitu Luxina sebesar 1,9274 dengan total rata-rata 0,3854, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 38%. Robb Report sebesar 2,0976, dengan total rata-rata 0,4195, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 42%. Luxury Insider sebesar 0,9756, dengan total rata-rata 0,1951, lalu diubah menjadi angka persentase sebesar 20%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Robb Report menempati urutan pertama pada kriteria community. Oleh karena itu, dinilai perlu mencontoh jenis klasifikasi community yang dibangun oleh Robb Report untuk website Luxina yang lebih baik.

40 Data Pemilihan Kriteria pada Customization Langkah awal perhitungan dimulai dari menentukan tujuan (tingkat 1), kriteria (tingkat 2), dan alternatif (tingkat 3) dari masalah, yang dapat dilihat pada gambar Data Pemilihan Kriteria dan Sub-Kriteria Terbaik dari Customization Untuk data kriteria dan sub kriteria pada customization, pada studi literature terdapat tiga kriteria untuk menciptakan sebuah customization yang sesuai dengan kebutuhan website. Kriteria kriterianya antara lain adalah generic, moderately, highly. Data data mengenai kriteria dan sub kriteria didapat dari data literatur dan hasil wawancara dengan para decision maker serta hasil pengamatan langsung yang dapat. Data hierarki untuk kriteria customization dapat dilihat pada Gambar 4.12 dibawah. Lalu dibuat matriks berpasangan masing-masing level, termasuk alternatifnya yaitu, Luxina, Robb Report, Luxury Insider. CUSTOMIZATION(1,00) GENERIC (0,7267) MODERATE (0,1799) HIGHLY (0,0935) LUXINA (0,2174) ROBB-REPORT (0,4900) LUXURY INSIDER (0,2925) Gambar 4.12 Hierarki dan Hasil Hitung Rata-rata Customization

41 Pengolahan Data Berdasarkan Kriteria Customization. Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak pihak pengambil keputusan, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. 123ahp.com membantu kita untuk memudahkan perhitungan, sehingga nilai normalisasi mudah diketahui tanpa harus melakukan perhitungan normalisasi manual Penentuan Bobot antar Kriteria Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang telah di isi, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

42 112 Gambar 4.13 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Customization Responden A

43 113 Di dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan derajat kesalahannya adalah 10 % dimana berarti CR harus 0,1. Untuk menghitung berapa nilai CR, pertama kali kita harus menghitung terlebih dahulu Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI).123ahp.com telah menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI), sehingga nilai Consistency Index nya (CI), Concistency Ratio (CR)dan λ (eigen value) dapat dilihat pada masing-masing perhitungan. Table : Random Index

44 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Customization Responden B 114

45 Hasil Kriteria dan Sub Kriteria Customization Responden C 115

46 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Customization Responden D 116

47 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Customization Responden E 117

48 Hasil Hitung Rata-rata Customization Berdasarkan Data Responden Tabel 4.4 Hasil Hitung Rata-rata Kriteria dan Alternatif Customization Responden GENERIC MODERATELY HIGHLY LUXINA ROBB- REPORT LUXURY INSIDER A 0,7667 0,1579 0,0759 0,3639 0,4415 0,1946 B 0,7695 0,1786 0,1125 0,2803 0,5098 0,2099 C 0,7089 0,1265 0,104 0,1424 0,5175 0,3402 D 0,637 0,2583 0,1047 0,1128 0,502 0,3851 E 0,7514 0,1782 0,0704 0,1878 0,4794 0,3327 TOTAL 3,6335 0,8995 0,4675 1,0872 2,4502 1,4625 TOTAL AVERAGE 0,7267 0,1799 0,0935 0, , ,2925 Sumber : peneliti Interpretasi Angka Hasil Rata-rata Hitung Kriteria Customization Berdasarkan hasil hitung rata-rata data yang didapat dari pengolahan data pilihan responden maka diperoleh berbagai rata-rata angka : Total pada generic adalah sebesar 3,6335 dengan total rata-rata 0,7267 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 72%. Kostumisasi pada sebuah website akan menarik apabila sesuai dengan tema dan segmennya. Sebuah website luxury dinilai memiliki tingkat kostumisasi generic yang sangat tinggi karena para visitor akan lebih memilih untuk mendapatkan website yang sudah disesuaikan oleh perusahaan. Tipe

49 119 kostumisasi generic ini biasanya adalah website dengan tipe informasi dominan seperti contoh website majalah dan koran, Total pada moderately adalah sebesar 0,8995 dengan total rata-rata 0,1799 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 17%. Jenis kostumisasi moderate dilakukan apabila ada request dari pengunjung dan website mengijinkan untuk memilih jenis kostumisasi dengan tingkat rendah. Total pada highly adalah sebesar 0,4675 dengan total rata-rata 0,0935 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 9%. Jenis kostumisasi ini dinilai tidak dibutuhkan oleh sebuah website majalah luxury karena tingkat kompleksitas yang tinggi dan rumit. Pada sisi kiri tabel adalah hasil pilihan alternatif yaitu Luxina sebesar 1,087 dengan total rata-rata 0,2174, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 21%. Robb Report sebesar 2,4502, dengan total rata-rata 0,4900, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 49%. Luxury Insider sebesar 1,4625, dengan total rata-rata 0,2925, lalu diubah menjadi angka persentase sebesar 29%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Robb Report menempati urutan pertama pada kriteria customization. Oleh karena itu, dinilai perlu mencontoh jenis klasifikasi customization yang dibangun oleh Robb Report untuk website Luxina yang lebih baik.

50 Data Pemilihan Kriteria pada Communication Langkah awal perhitungan dimulai dari menentukan tujuan (tingkat 1), kriteria (tingkat 2), dan alternatif (tingkat 3) dari masalah, yang dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah Data Pemilihan Kriteria dan Sub-Kriteria Terbaik dari Communication Untuk data kriteria dan sub kriteria pada communication, pada studi literature terdapat tiga kriteria untuk menciptakan sebuah customization yang sesuai dengan kebutuhan website. Kriteria kriterianya antara lain adalah broadcast, interactive dan integration. Data data mengenai kriteria dan sub kriteria didapat dari data literatur dan hasil wawancara dengan para decision maker serta hasil pengamatan langsung yang didapat. Data hierarki untuk kriteria communication dapat dilihat pada Gambar 4.14 dibawah. Lalu dibuat matriks berpasangan masing-masing level, termasuk alternatifnya yaitu, Luxina, Robb Report, Luxury Insider. COMMUNICATION (1,00) BROADCAST(0,2038) INTERACTIVE(0,1760) INTEGRATION(0,6564) LUXINA(0,5673) ROBB-REPORT (0,2275) LUXURY INSIDER(0,2196) Gambar 4.14 Hierarki dan Hasil Hitung Rata-rata Communication

51 Pengolahan Data Berdasarkan Kriteria Communication. Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak pihak pengambil keputusan, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. 123ahp.com membantu kita untuk memudahkan perhitungan, sehingga nilai normalisasi mudah diketahui tanpa harus melakukan perhitungan normalisasi manual Penentuan Bobot antar Kriteria Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang telah di isi, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

52 Gambar 4.15 Intermediate step 123ahp.com Communication Responden A 122

53 123 Di dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan derajat kesalahannya adalah 10% dimana berarti CR harus 0,1. Untuk menghitung berapa nilai CR, pertama kali kita harus menghitung terlebih dahulu Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI).123ahp.com telah menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI), sehingga nilai Consistency Index nya (CI), Concistency Ratio (CR)dan λ (eigen value) dapat dilihat pada masing-masing perhitungan. Table : Random Index

54 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Communication Responden B 124

55 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Communication Responden C 125

56 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Communication Responden D 126

57 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Communication Responden E 127

58 Hasil Hitung Rata-rata Communication Berdasarkan Data responden. Tabel 4.5 Hasil Hitung Rata-rata Kriteria dan Alternatif Communication ROBB- LUXURY Responden BROADCAST INTERACTIVE INTEGRATION LUXINA REPORT INSIDER A 0,3135 0,1744 0,6941 0,615 0,2523 0,1327 B 0,1429 0,1429 0,7143 0,5794 0,2123 0,2804 C 0,2 0,2 0,6 0,58 0,2379 0,1822 D 0,1047 0,2583 0,637 0,5607 0,2192 0,2201 E 0,2583 0,1047 0,637 0,5014 0,2159 0,2827 TOTAL 1,0194 0,8803 3,2824 2,8365 1,1376 1,0981 TOTAL AVERAGE 0, , , ,5673 0, ,21962 Sumber : penulis Interpretasi Angka Hasil Rata-rata Hitung Kriteria Communication Berdasarkan hasil hitung rata-rata data yang didapat dari pengolahan data pilihan responden maka diperoleh berbagai rata-rata angka : Total pada broadcast adalah sebesar 1,1094 dengan total rata-rata 0,2038 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 20%. Broadcast merupakan komunikasi yang menjangkau satu arah, dari perusahaan ke pembaca. Nilai tingkat kepentingannya adala 20% karena alat terpenting yang dapat digunakan adalah newsletter, content update reminders, mass mailing, FAQs, dan webcast event.

59 129 Total pada interactive adalah sebesar 0,8803 dengan total rata-rata 0,1760 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 18%. Walaupun tingkat kepentingannya tidak sebesar broadcast, tapi interaktif dinilai penting dalam respon pengunjung secara cepat. Interactive menjadi penting karena merupakan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pengunjung. Hubungan yang dibangun didalamnya menggunakan alat berupa chat rooms dan message boards. Total pada integration adalah sebesar 3,282 dengan total rata-rata 0,6564 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 66%. Tingkat kepentingan tertinggi terdapat pada klasifikasi integrasi. Integrasi merupakan gabungan antara broadcast dan interactive, dimana dapat dilakukan kostumisasi komunikasi seperti penyebaran newsletter sesuai dengan kesukaan pengunjung. Alat yang digunakanpun bervariasi karena menggabungkan dua klasifikasi penting lainnya. Pada sisi kiri tabel adalah hasil pilihan alternatif yaitu Luxina sebesar 2,8365 dengan total rata-rata 0,5673, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 56%. Robb Report sebesar 1,1376, dengan total rata-rata 0,2275, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 23%. Luxury Insider sebesar 1,0981, dengan total rata-rata 0,2196 lalu diubah menjadi angka persentase sebesar 21%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Luxina telah menempati urutan pertama pada kriteria communication. Oleh karena itu, dengan memantapkan strategi pelaksanaan dan menambah kekuatan pada komunikasi, maka website Luxina dapat tetap mengkomunikasikan dirinya lebih baik lagi.

60 Data Pemilihan Kriteria pada Connection Langkah awal perhitungan dimulai dari menentukan tujuan (tingkat 1), kriteria (tingkat 2), dan alternatif (tingkat 3) dari masalah, yang dapat dilihat pada gambar 4.16 dibawah Data Pemilihan Kriteria dan Sub-Kriteria Terbaik dari Connection Untuk data kriteria dan sub kriteria pada connection, pada studi literature terdapat tiga kriteria untuk menciptakan sebuah customization yang sesuai dengan kebutuhan website. Kriteria kriterianya antara lain adalah destination, hub, dan portal. Data data mengenai kriteria dan sub kriteria didapat dari data literatur dan hasil wawancara dengan para decision maker serta hasil pengamatan langsung yang didapat. Data hierarki untuk kriteria connection dapat dilihat pada Gambar 4.16 dibawah. Lalu dibuat matriks berpasangan masing-masing level, termasuk alternatifnya yaitu, Luxina, Robb Report, Luxury Insider. CONNECTION (1,00) PORTAL (0,2569) DESTINASI (0,6401) HUB (0,092) LUXINA (0,3480) ROBB-REPORT (0,4184) LUXURY INSIDER (0,3978) Gambar 4.16 Hierarki dan Hasil Hitung pada Kriteria Connection

61 Pengolahan Data Berdasarkan Kriteria Connection Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak pihak pengambil keputusan, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. 123ahp.com membantu kita untuk memudahkan perhitungan, sehingga nilai normalisasi mudah diketahui tanpa harus melakukan perhitungan normalisasi manual Penentuan Bobot antar Kriteria Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang telah di isi, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

62 132 Gambar 4.17 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Connection Responden A

63 133 Di dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan derajat kesalahannya adalah 10 % dimana berarti CR harus 0,1. Untuk menghitung berapa nilai CR, pertama kali kita harus menghitung terlebih dahulu Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI).123ahp.com telah menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI), sehingga nilai Consistency Index nya (CI), Concistency Ratio (CR)dan λ (eigen value) dapat dilihat pada masing-masing perhitungan. Table : Random Index

64 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Communication Responden B 134

65 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Connection Responden C 135

66 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Connection Responden D 136

67 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Communication Responden E 137

68 Hasil Hitung Rata-rata Connection Berdasarkan Data Responden Tabel 4.6 Hasil Hitung Rata-rata Kriteria dan Alternatif Connection Responden DESTINATION HUB PORTAL LUXINA ROBB- REPORT LUXURY INSIDER A 0,2297 0,6483 0,122 0,2399 0,5325 0,2276 B 0,3522 0,5591 0,0887 0,2278 0,5726 0,996 C 0,2021 0,7007 0,0972 0,5133 0,3404 0,1463 D 0,2021 0,637 0,0972 0,2559 0,4435 0,3305 E 0,2987 0,6554 0,0549 0,5032 0,2032 0,2935 TOTAL 1,2848 3,2005 0,46 1,7401 2,0922 1,9939 TOTAL AVERAGE 0, ,6401 0,092 0, , ,39878 Sumber : Peneliti Interpretasi Angka Hasil Rata-rata Hitung Kriteria Connection Berdasarkan hasil hitung rata-rata data yang didapat dari pengolahan data pilihan responden maka diperoleh berbagai rata-rata angka : Total pada destination adalah sebesar 1,284 dengan total rata-rata 0,2569 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 26%. Site destinasi menempati urutan nomor dua, karena memang dilihat memiliki kriteria yang hampir sesuai dengan website luxury. site destinasi menyediakan informasi yang diolah sendiri dan ekslusif, dengan sedikit link terhadap website laiinya.

69 139 Total pada hub adalah sebesar 3,282 dengan total rata-rata 0,6401 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 64%. Hub site dinilai sangat tepat dalam pengembangan Luxina sebagai website luxury. Karena hub site adalah kombinasi fitur yang menciptakan kontennya sendiri dengan link selektif terhadap website terkait. Total pada portal adalah sebesar 0,46 dengan total rata-rata 0,092 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 9%. Site portal dinilai tidak sesuai dengan karakteristik website luxury yang ekslusif. Portal site merupakan tempat dimana semua informasi outsource berkumpul dan terdapat sangat banyak link didalamnya. Pada sisi kiri tabel adalah hasil pilihan alternatif yaitu Luxina sebesar 1,7401 dengan total rata-rata 0,3480, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 35%. Robb Report sebesar 2,0922, dengan total rata-rata 0,4184, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 42%. Luxury Insider sebesar 1,9939, dengan total rata-rata 0,3987 lalu diubah menjadi angka persentase sebesar 40%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Robb Report menempati urutan pertama pada kriteria connection. Oleh karena itu, dengan melihat bagaimana connection yang dimiliki oleh Robb Report dan menjadikannya sebagi role model, maka akan membuat Luxina menjadi lebih baik.

70 Data Pemilihan Kriteria pada Commerce Langkah awal perhitungan dimulai dari menentukan tujuan (tingkat 1), kriteria (tingkat 2), dan alternatif (tingkat 3) dari masalah, yang dapat dilihat pada gambar Data Pemilihan Kriteria dan Sub-Kriteria Terbaik dari Commerce Untuk data kriteria dan sub kriteria pada commerce, pada studi literature terdapat tiga kriteria untuk menciptakan sebuah customization yang sesuai dengan kebutuhan website. Kriteria kriterianya antara lain adalah low, medium dan high. Data data mengenai kriteria dan sub kriteria didapat dari data literatur dan hasil wawancara dengan para decision maker serta hasil pengamatan langsung yang didapat. Data hierarki untuk kriteria commerce dapat dilihat pada Gambar 4.18 dibawah. Lalu dibuat matriks berpasangan masing-masing level, termasuk alternatifnya yaitu, Luxina, Robb Report, Luxury Insider. COMMERCE (1,00) LOW (0,1897) MEDIUM (0,6822) HIGH (0,1180) LUXINA (0,2414) ROBB-REPORT (0,5621) LUXURY INSIDER (0,1962) Gambar 4.18 Hierarki dan Hasil Hitung rata-rata Commerce

71 Pengolahan Data Berdasarkan Kriteria Commerce. Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang diisi oleh pihak pihak pengambil keputusan, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. 123ahp.com membantu kita untuk memudahkan perhitungan, sehingga nilai normalisasi mudah diketahui tanpa harus melakukan perhitungan normalisasi manual Penentuan Bobot antar Kriteria Setelah mendapatkan hasil kuesioner yang telah di isi, hasil kuesioner tersebut diterjemahkan kedalam Pairwise Comparisson matrix, kemudian matrix matrix tersebut dinormalisasi dan dicari konsistensi datanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

72 142 Gambar 4.19 Intermediate step 123ahp.com Commerce Responden A Responden A

73 143 Di dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan derajat kesalahannya adalah 10 % dimana berarti CR harus 0,1. Untuk menghitung berapa nilai CR, pertama kali kita harus menghitung terlebih dahulu Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI).123ahp.com telah menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector, λ, dan Consistency Index nya (CI), sehingga nilai Consistency Index nya (CI), Concistency Ratio (CR)dan λ (eigen value) dapat dilihat pada masing-masing perhitungan. Table : Random Index

74 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Commerce Responden B 144

75 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Commerce Responden C 145

76 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Commerce Responden D 146

77 Hasil Perhitungan Kriteria dan Sub Kriteria Commerce Responden E 147

78 Hasil Hitung Rata-rata Commerce Berdasarkan Data Responden Tabel 4.7 Hasil Hitung Rata-rata Kriteria dan Alternatif Commerce Responden LOW MEDIUM HIGH LUXINA ROBB- REPORT LUXURY INSIDER A 0,1166 0,7396 0,0938 0,2626 0,5982 0,1391 B 0,2969 0,6175 0,0856 0,2466 0,455 0,2984 C 0,2021 0,7007 0,0972 0,2063 0,58 0,2137 D 0,122 0,6483 0,2297 0,1927 0,5523 0,254 E 0,2109 0,7049 0,0841 0,2989 0,625 0,0761 TOTAL 0,9485 3,411 0,5904 1,2071 2,8105 0,9813 TOTAL AVERAGE 0,1897 0,6822 0, , ,5621 0,19626 Sumber : peneliti Interpretasi Angka Hasil Rata-rata Hitung Kriteria Commerce Berdasarkan hasil hitung rata-rata data yang didapat dari pengolahan data pilihan responden maka diperoleh berbagai rata-rata angka : Total pada low adalah sebesar 0,9485 dengan total rata-rata 0,1897 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 18%. Jenis klasifikasi low pada commerce dinilai dapat memproses sebuah transaksi, tetapi dengan fitur perdagangan yang terbatas. Biasanya hanya dimiliki oleh bisnis kecil, atau yang hanya ingin mempublish persentasi penjualan. Total pada medium adalah sebesar 3,411 dengan total rata-rata 0,682 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 68%. Tidak semua

79 149 jenis website memiliki semua jenis fitur perdagangan, sederhananya, karena kegiatan transaksi finansial memang penting, tetapi tidak menjadi tujuan utama dalam website. Jenis karakteristik medium pada kriteria ini tepat untuk sebuah website majalah karena didalam sebuah website majalah tercipta sebuah transaksi berlangganan. Dan pada kasus ini, Luxina menginginkan adanya kostumisasi perdagangan, yaitu menjadi intermediaris perdagangan barang-barang mewah. Total pada high adalah sebesar 0,5904 dengan total rata-rata 0,1180 atau dibulatkan dan diubah menjadi hasil persentasi sebesar 12%. Website jenis ini diperuntukan untuk perdagangan dengan kompleksitas tinggi. Sehingga dinilai tidak tepat untuk sebuah website majalah luxury. Pada sisi kiri tabel adalah hasil pilihan alternatif yaitu Luxina sebesar 1,2071 dengan total rata-rata 0,2414, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 24%. Robb Report sebesar 2,8105, dengan total rata-rata 0,5621, lalu diubah menjadi angka persentasi sebesar 56%. Luxury Insider sebesar 0,9813, dengan total rata-rata 0,1962 lalu diubah menjadi angka persentase sebesar 19%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa Robb Report menempati urutan pertama pada kriteria commerce. Robb Report menjadi intermediaris untuk penjualan barang-barang mewah di seluruh dunia. Oleh karena itu, dengan melihat bagaimana commerce yang dimiliki oleh Robb Report dan menjadikannya sebagi role model, maka akan membuat Luxina menjadi lebih baik.

80 Implikasi Hasil Penelitian Setelah semua data telah dikumpulkan dan hasil analisis telah selesai dilakukan, terlihat bahwa penilaian para decision maker. Keputusan ini berupa penilaian terhadap tingkat kepentingan tiap kriteria 7Cs jatuh pada beberapa klasifikasi/subkriteria yang dibutuhkan website Luxina by Best Life. Tabel. 4.8 Pilihan prioritas CONTEXT Fungsionally- Aesthetically-dominant Integrated dominant (60%) CONTENT Product- Information-dominant Service- dominant (66%) dominant COMMUNITY Non-existent Limited Strong(54%) CUSTOMIZATION Generic(72%) Moderate customized Highly Customized COMMUNICATION One-to-many, One-to- One-to-one, One-to- Nonresponding many, Nonresponding One, User Responding User Responding User User CONNECTION Destination Hub (64%) Portal COMMERCE Low Medium(68%) High Selanjutnya setelah hasil kuesioner selesai mengidentifikasi dengan menggunakan metode analisis AHP dan menggunakan alat hitung 123ahp.com, diketahui bahwa :

81 Kriteria dan alternatif pada Context Integration(integrasi) menjadi pilihan utama dengan nilai tertinggi dalam membangun customer interface pada klasifikasi konteks. Pengaplikasian integrasi merupakan penggabungan seimbang antara fungsionalitas website dan estetika visual tema website. Semakin baik integrasi website, maka semakin memudahkan visitor dalam menavigasi website dan membuat nyaman dalam segi feel. Integrasi yang tepat membuat Luxina menjadi pilihan utama site landing bagi pencari informasi seputar produk mewah dan ekslusif. Dari segi fungsional, Luxina harus mampu menciptakan navigasi pada website, menciptakan media akses lain, media akses ini seperti Ipad, Android, dan aplikasi pengakses website lainnya. Kecepatan dalam mengakses Luxina juga menjadi titik krusial, karena biasanya, desain dan grafis yang rumit dapat menurunkan performa website. Inilah yang menjadi tantangan pada pengembangan estetika, yaitu menyeimbangkan desain visual dan skema warna yang dapat mendukung fitur-fitur yang terdapat dalam website. Untuk contoh website yang telah mengintegrasikan website dengan baik adalah Robb Report. Pengalaman Robb Report dibidang website mewah menjadi faktor utama yang menjadikan websitenya memimpin pasar virtual atas website luxury. Bobot pemilihan terhadap kriteria Context jatuh pada subkriteria integrasi dengan contoh model website Robb Report.

82 Kriteria dan alternatif pada Content Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan klasifikasi informasi menjadi pilihan utama dari segi konten. Karena ini merupakan sebuah website majalah, maka yang ditawarkan adalah kelengkapan informasi dan juga mewakili karakteristik majalahnya. Informasi yang ditawarkan oleh Luxina adalah seputar produk ataupun kegiatan luxury yang ada. Konten informasi dapat berupa penggabungan (mixing) antara berbagai jenis multimedia, ketepatan dan kelengkapan informasi yang terkandung, dan juga pesan-pesan yang menarik pengunjung secara emosional. Dengan memiliki konten informasi yang berbeda dengan pesaing,dinilai akan meningkatkan competitive value bagi Luxina. Salah satu website yang menarik dalam konten informasi adalah Robb Report. Ini ditunjukan dengan tingginya nilai pilihan dari para decision maker. Para responden menilai Robb Report dapat menjadi contoh yang tepat untuk menciptakan klasifikasi konten inforamasi yang juga dapat digabungkan dengan fiturfitur konten seperti multimedia dan update informasi. 3. Kriteria dan alternatif pada Community Community menjadi alat bantu dalam membantu perkembangan sense of belonging visitor terhadap website yang dapat menciptakan kunjungan ulang dan meningkatkan traffic website. Dari hasil penelitian ini dihasilkan penilaian tertinggi pada klasifikasi strong, dimana website ini menawarkan fungsi komunitas interaktif seperti chat rooms dan message boards. Tidak hanya dari fungsi interaktif saja, website dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan bersifat penelitian eksploratif.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN. 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN. 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka Pelanggan) Customer interface merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA

PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI BRAND DAN BISNIS LOKAL INDONESIA (Studi Fenomenologi Pada Akun Instagram Dagelan) Nama Siti Zulzilah NPM: 18813589 Pembimbing: Dr. Edy Prihantoro Latar Belakang

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM PENJUALAN MELALUI WEBSITE DAN APLIKASI MOBILE BERDASARKAN 7C S FRAMEWORK (Studi: CV Alam Organik Makmur)

INTEGRASI SISTEM PENJUALAN MELALUI WEBSITE DAN APLIKASI MOBILE BERDASARKAN 7C S FRAMEWORK (Studi: CV Alam Organik Makmur) INTEGRASI SISTEM PENJUALAN MELALUI WEBSITE DAN APLIKASI MOBILE BERDASARKAN 7C S FRAMEWORK (Studi: CV Alam Organik Makmur) Lauw Melissa Lauwis 1 BINUS University Dyah Budiastuti 2 BINUS University Rudy

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan) Teknologi internet telah menyebabkan perubahan dalam hal cara pelanggan berinterakasi dengan perusahaan. Saat ini interaksi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Sistem Pemasaran Setelah Implementasi E-Marketing Setelah implementasi E-Marketing, proses pemasaran pada PT. Wadah Makmur Abadi akan mengalami beberapa perubahan. PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jasa Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, bercirikan antara lain tidak berpindah kepemilikan, mendapat value dari

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4. Perancangan Sistem 4.1 Tahap 4: Crafting the Customer Interface Dalam aplikasi e-marketing, perancangan layer (user interface) merupakan bagian yang paling penting.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT ANEKAYESS! Berdiri Tahun : 1990 Pendiri : Ibu Nuniek H. Musawa Ijin : No. 810/SK/MENPEN/SIUPP/1998

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING. perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional telah digantikan

BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING. perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional telah digantikan BAB 4 PERANCANGAN APLIKASI E-MARKETING 4.1 Merangkai Interface Konsumen Teknologi internet telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan perusahaan. Pertemuan tatap muka dalam lingkungan tradisional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen Customer interface yang ada akan dijelaskan dalam kerangka 7C sebagai berikut : 1. Context Website yang dimiliki

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN & PEMELIHARAAN MEDIA WEBSITE. By : PT. DYNTON PERSADA GLOBAL a new level of trust

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN & PEMELIHARAAN MEDIA WEBSITE. By : PT. DYNTON PERSADA GLOBAL a new level of trust PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN & PEMELIHARAAN MEDIA WEBSITE By : PT. DYNTON PERSADA GLOBAL a new level of trust INTRODUKSI Peran informasi saat ini sangat penting untuk mendukung kelancaran pekerjaan baik

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja di Bidang Redaksi 1. Pemimpin Redaksi Memimpin bagian redaksi Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan kegiatan kerja redaksi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT ANUGERAH PANGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii I II III IV PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 14 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan STP (Segmentation, Targeting, Positioning), Perceptual Map yang sesuai dengan website www.centro.co.id,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan umum Mengelola Majalah pada dasarnya sama dengan mengelola media cetak lain. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah: menggunakan uang elektronik pada transaksi e-commerce.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah: menggunakan uang elektronik pada transaksi e-commerce. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV, kesimpulan yang dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah: 1. Faktor kepercayaan konsumen

Lebih terperinci

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan

BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING. 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan 95 BAB 5 PERANCANGAN SISTEM INTERNET MARKETING 5.1 Tahap Keempat: Merancang Antarmuka Pelanggan Rancangan antarmuka website sangat menentukan persepsi pelanggan terhadap website kita. Bagaimana kita dapat

Lebih terperinci

Oleh : Budhi Santoso Pustakawan Fakultas Geografi UGM

Oleh : Budhi Santoso Pustakawan Fakultas Geografi UGM ANALISIS PERBANDINGAN WEBSITE PERPUSTAKAAN UII DENGAN WEBSITE PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DI YOGYAKARTA (UGM, UNY, UIN SUNAN KALIJAGA DAN ISI) Oleh : Budhi Santoso Pustakawan Fakultas Geografi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan / Program Studi Sistem Informasi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap Tahun 2007 / 2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan / Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007 / 2008 ANALISA DAN PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. PANCA BUDI IDAMAN Lucky 0700707162

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Wawancara dengan Ibu Nani Fiati, sebagai Sales Manager dari PT. Kreasi Sentosa. Abadi mengenai informasi perusahaan dan kondisi perusahaan.

LAMPIRAN. Wawancara dengan Ibu Nani Fiati, sebagai Sales Manager dari PT. Kreasi Sentosa. Abadi mengenai informasi perusahaan dan kondisi perusahaan. L1 LAMPIRAN Wawancara dengan Ibu Nani Fiati, sebagai Sales Manager dari PT. Kreasi Sentosa Abadi mengenai informasi perusahaan dan kondisi perusahaan. 1) Bagaimana sejarah singkat berdirinya PT. Kreasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan elemen penting dari kemajuan suatu perusahaan, dengan penggunaan teknologi proses bisnis suatu perusahaan dapat dilakukan dengan otomatis sehingga

Lebih terperinci

Link Flash Digital. Proposal untuk Digital Marketing dan Website Developement

Link Flash Digital. Proposal untuk Digital Marketing dan Website Developement Link Flash Digital Proposal untuk Digital Marketing dan Website Developement Link Flash Digital Jika anda menginginkan visibilitas bisnis produk dan jasa dilihat oleh ribuan orang yang tepat, ingin memulai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM. Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM. Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang 164 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM/PROGRAM 4.1 Crafting the Customer Interface Dalam merancang situs PT Berdikari Insurance, terdapat faktor-faktor yang dipertimbangkan, yang terangkum dalam 7C, yaitu : 4.1.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. Data Perusahaan Ketika melaksanakan kerja praktek, praktikan mempelajari mengenai data perusahaan, mulai dari rubric yang terdapat dalam majalah Herworld Indonesia hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang pesat didalam era globalisasi pada saat ini, hal ini berdampak pada hampir diseluruh sektor bisnis. Hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbukti dengan meningkatnya penjualan online (Zhang, 2006) karena

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbukti dengan meningkatnya penjualan online (Zhang, 2006) karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi seiring dengan berkembangnya zaman, terutama internet, memberikan dampak signifikan pada praktik bisnis. Hal tersebut terbukti dengan

Lebih terperinci

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan untuk tujuan pertama ( untuk mengetahui kondisi e-marketing pada PT Rejeki Alam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan 3.1.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Pengambilan data melalui wawancara secara lisan langsung dengan

Lebih terperinci

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) Trian Kurnia Hikmandika 14030111130042 ABSTRAK Saat ini, industri media di Indonesia saling terintegrasi

Lebih terperinci

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Kesimpulan Wawancara 7 C Pada sub bab ini akan diuraikan hasil kesimpulan wawancara mengenai perancangan tampilan (interface) e-crm PT.Prime Freight Indonesia, dengan

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis Gambar 1 Cover majalah Detik Edisi 191 Untuk referensi majalah digital yang saya jadikan panduan adalah majalah Detik dan majalah Male. Detik.com

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Tahap Empat: Crafting The Customer Interface Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan yang diperoleh dari tahap tiga sebelumnya dari penggunaan metode Quality Function

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Membangun Hubungan Antarmuka dengan Pelanggan Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dalam merancang suatu website yang baik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Manajemen Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN JASA PEMBUATAN MAKET BERBASIS INTERNET

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI.

ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI. ANALISIS STRATEGI DAN PERANCANGAN E-MARKETING BERBASIS WEBSITE PADA CV. INIKO SUKSES MAKMUR UNTUK MENDUKUNG PEMASARAN SKRIPSI Oleh : Iin Hanifa - 1100037206 Randa Purnama Amin - 1100054830 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis SWOT Melalui hasil wawancara dengan salah satu panitia fungsional rumah sakit RS Bersalin Asih, maka penulis dapat menganalisis data mengenai kekuatan (Strength),

Lebih terperinci

PENGELOLAAN MEDIA WARGA

PENGELOLAAN MEDIA WARGA PENGELOLAAN MEDIA WARGA WARGA / Komunitas Pengelolaan dapat juga diartikan sebagai pengaturan. Bagaimana mengatur media? Susahkan mengatur media? Atau bagaimana membuat media yang bagus? Marilah kita bahas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan model bisnis baru di bidang hukum ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan model bisnis baru di bidang hukum ditandai dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan model bisnis baru di bidang hukum ditandai dengan semakin cangihnya teknologi informasi khususnya internet dan semakin mudahnya praktisi dan akademisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan makanan, seperti sayur mayur, daging, ikan, buah, rempah-rempah, dan lain-lain. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi, pertumbuhan internet sangat berkembang dengan pesat, karena didorong semakin baiknya kemudahan dalam penggunaan internet, biaya akses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh besar dalam segala bidang, khususnya dalam bidang bisnis. Media internet merupakan salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN DAN APLIKASI

BAB 4 RANCANGAN DAN APLIKASI BAB 4 RANCANGAN DAN APLIKASI 4.1 Empat Tahap Lanjutan Pembangunan Awal E-Marketing 4.1.1 Tahap 4 : Merancang Customer Interface Pada tahap ini akan menjelaskan tentang perancangan tampilan dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1. Proses Pelaksanaan Umum Berikut adalah struktur proses pelaksanaan di redaksi Disney : EDITORIAL Editor In Chief Managing Editor Editors Editorial Officers : Lucia Triundari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu kegatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa Desain Produk Universitas Mercu Buana sebagai syarat pengambilan Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang diteliti, Perencanaan Strategi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang diteliti, Perencanaan Strategi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang diteliti, Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Majalah Investor maka tipe penilitian yang digunakan penelitian ini

Lebih terperinci

PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS

PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS Yogyakarta, 08 09 Maret 2018 DASAR PEMASARAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN? 1. Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen 2. Menetapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi terutama internet mengalami perkembangan yang pesat terutama di Indonesia. Internet memberikan kemudahan untuk saling bertukar informasi dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital berkaitan erat dengan digitalisasi media. Hal ini mendorong setiap media dan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era global ini peran serta informasi dari media massa telah menjadi kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 54 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi Struktur Hierarki PT. POWERPLAST memiliki kira-kira 100 supplier pilihan untuk menunjang proses produksinya mulai dari bahan baku, yakni

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Okezone.com resmi didirikan pada 29 Desember 2006 dan merupakan bisnis online pertama milik PT Media Nusantara Citra Tbk

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 92 BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Analisis data penelitian merupakan suatu hal yang terpenting dalam sebuah penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai suatu sarana informasi dan komunikasi dapat digunakan sebagai salah satu media bisnis untuk saat ini. Mulai dari pengusaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi sekarang ini internet sudah meraja rela di kehidupan masyarakat. Hal ini bermanfaat pada mempermudah serta mengefisiensikan waktu serta tempat para

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL

IMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL IMPLEMENTASI E-PAPER DALAM AKSES INFORMASI DIGITAL Muhammad Sholeh Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta muhash@akprind.ac.id Abstract E-paper merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki

LAMPIRAN. 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki LAMPIRAN Wawancara 1 1. Meliputi daerah mana saja jangkauan penjualan produk PT. Best Denki Indonesia? Target saat ini sampai tahun 2010 masi tetap di daerah Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Skema Metodologi Penelitian 119 Gambar 3.2. Skema Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 120 Gambar 3.3. Skema Metode Analisa Sistem Informasi (lanjutan 1) 121

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut sumber dari PT. Pikiran Rakyat Bandung Pikiran Rakyat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis media massa. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL Asep Nurhidayat Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Skema Perancangan Gb. 1. Skema Perancangan. Merupakan Alur/Bagan proses perancangan desain 27 4.2. Strategi Komunikasi Secara umum, komunikasi memiliki pengertian yaitu menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan lahirnya dan pesatnya perkembangan dari internet menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan dengan tingkat penerimaan yang luas, maka penggunaan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa yang melayani penjualan serta pemasangan gypsum untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa yang melayani penjualan serta pemasangan gypsum untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Langgeng Jaya Gypsum merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa yang melayani penjualan serta pemasangan gypsum untuk mempercantik arsitektur dalam

Lebih terperinci

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEPULUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEPULUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE SEPULUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN E-COMMERCE : PERSPEKTIF DAN PERKEMBANGAN MARKET SPACE DAN E-MARKETING APLIKASI INTERNET

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK BAB IV MATERI KERJA PRAKTIK Website adalah media informasi yang dibuat untuk mengabarkan berita dan promosi melalui jaringan internet. Melalui media website ini, Indomaret bisa memperluas informasi dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. karya seni. Hal inilah yang mendasari adanya sebuah pameran seni. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah karya seni tidak hanya dapat dinikmati melalui indra penglihatan saja. Namun indra lainnya juga dapat berperan dalam melakukan apresiasi terhadap karya seni.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya dunia teknologi dan sistem informasi saat ini, segala sesuatu dapat dilakukan secara online, salah satunya adalah pada sistem penjualan.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAH PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Kegiatan Marketbizmedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Kegiatan Marketbizmedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Marketbizmedia Consultant adalah perusahaan konsultan pertama teknologi informasi bisnis yang memfokuskan pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan Rumah.com adalah sebuah perusahaan media online yang ideal untuk pencarian properti, seperti rumah, bangunan komersial, dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 R. Nindyasari 1*, Endang Supriyati 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile / BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembang pesat nya usaha atau bisnis baru di era globalisasi ini kompetisi usaha semakin marak dan kompetitif. Diiringi dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci