ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK KERAJINAN AKAR WANGI (STUDI KASUS PADA KUB ZOCHA GRAHA KRIYA, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK KERAJINAN AKAR WANGI (STUDI KASUS PADA KUB ZOCHA GRAHA KRIYA, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT)"

Transkripsi

1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK KERAJINAN AKAR WANGI (STUDI KASUS PADA KUB ZOCHA GRAHA KRIYA, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT) Oleh NURAVIVA MUTIA RIZKY H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 RINGKASAN NURAVIVA MUTIA RIZKY. H Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Akar Wangi (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat). Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH. Kabupaten Garut yang sejak lama dikenal sebagai sentra kulit dan dodol, ternyata memiiki produk unggulan lainnya, yaitu akar wangi (Vetivera Zizanioides). Hasil produksi akar wangi asal Kabupaten Garut termasuk nominatif di dunia, tetapi budidaya akar wangi sejak tahun 1920-an sebagian besar dilakukan untuk menghasilkan minyak atsiri sebagai bahan dasar wewangian atau kosmetik. Potensi ini kemudian dikembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Zocha Graha Kriya dengan memanfaatkan akar wangi sebagai bahan baku dari berbagai produk kerajinan yang dihasilkan sejak tahun Walaupun pangsa pasar serta produktivitas usaha KUB Zocha Graha Kriya terus meningkat, berdasarkan hasil penelitian awal diketahui bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) ini belum memiliki fokus dalam merancang, memformulasikan serta mengimplementasikan strategi pemasaran dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi unsur penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya, dan (2) merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan pada KUB Zocha Graha Kriya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan pihak internal UKM untuk mengetahui aktivitas pemasaran yang telah dilaksanakan serta pengisian kuesioner oleh para pakar yang meliputi jajaran pimpinan KUB Zocha Graha Kriya, Kepala Bidang Industri dan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut, Kepala Divisi Marketing Asgar muda Garut. Data sekunder diperoleh dari studi literatur di perpustakaan, internet, skripsi terdahulu dan beberapa literatur yang terkait. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah AHP (Analytical Hierarchy Process). Berdasarkan hasil penelitian, faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran adalah kapasitas perusahaan (0,351), produk (0,288), kondisi finansial perusahaan (0,164), sikap konsumen (0,079), kondisi persaingan (0,069) dan kapasitas outlet (0,050). Aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran perusahaan yaitu Kepala Operasional (0,394), Pimpinan Umum (0,331) dan General Manager (0,275). Tujuan penyusun strategi pemasaran produk kerajinan akar wangi yang paling ingin dicapai KUB Zocha Graha Kriya yaitu mempertahankan loyalitas pelanggan (0,362). Alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh KUB Zocha Graha Kriya adalah dengan menerapkan customer intimacy (0,372), positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (0,280), memanfaatkan media massa secara optimal (0,210) serta mengembangkan program Factory and Galery Visit bekerja sama dengan outlet (0,139).

3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN UKM PENGHASIL PRODUK KERAJINAN AKAR WANGI (STUDI KASUS PADA KUB ZOCHA GRAHA KRIYA, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh NURAVIVA MUTIA RIZKY H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

4 Judul Skripsi Nama NIM : Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Akar Wangi (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat) : Nuraviva Mutia Rizky : H Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Hj. Mimin Aminah, MM NIP Mengetahui, Ketua Departemen Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP Tanggal Lulus:

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, 23 September Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Ma mur dan Reni Budiawati. Penulis mengawali pendidikan formal di TK Aisyiyah Pondok Pinang pada tahun Pada tahun , penulis meneruskan pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 12 Pamulang dan pendidikan menengah pertama ditempuh dari tahun di SLTPI Al Syukro, Ciputat. Kemudian, penulis menempuh pendidikan menengah atas pada tahun di SMA Negeri 1 Cisauk. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) pada tahun 2007 dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan minor Komunikasi. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam berbagai kepanitiaan dan organisasi kemahasiswaan antara lain sebagai Staff Departemen Infokom BEM TPB IPB periode 2007/2008, Staff Public Relation di Centre of Management (COM@) periode 2008/2009, dan Direktur Public Relation di Centre of Management (COM@) pada periode 2009/2010. Selama masa perkuliahan, prestasi yang telah diraih oleh penulis antara lain Penyaji Makalah Tingkat Nasional pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXII tahun 2009 di Universitas Brawijaya, Malang; Mahasiswa Berprestasi Departemen Manajemen tahun 2010 dan Juara Tiga Tim Debat dalam Indonesian Marketing Competition (I-Motion) tahun 2010 di Universitas Indonesia. Penulis juga pernah menjadi asisten dosen (praktikum) mata kuliah Sosiologi Umum dan Dasar-dasar Komunikasi. iii

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji senantiasa penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini berjudul Analisis Strategi Pemasaran UKM Penghasil Produk Kerajinan Akar Wangi (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Kabupaten Garut, Jawa Barat). Skripsi ini membahas tentang penyusunan strategi pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya yang memproduksi produk kerajinan akar wangi berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) serta bauran pemasaran perusahaan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran dan merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat untuk dilaksanakan oleh KUB Zocha Graha Kriya. Penulis menyadari bahwa skripsi yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor ini masih mengandung kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan untuk bahan perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Bogor, September 2011 Penulis iv

7 UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu: 1. Kedua orang tua tercinta, Ma mur dan Reni Budiawati atas segala cinta, doa, semangat dan dukungan bagi penulis yang tak pernah lekang oleh waktu. 2. Aa Irwan, Dede Dian dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan yang tak terhingga kepada penulis. 3. Firdaus, SP atas cinta, doa, kesabaran serta semangat yang selalu diberikan dan menghiasi hari-hari penulis. 4. Ibu Ir. Hj. Mimin Aminah, MM sebagai pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran, motivasi serta berbagai pelajaran hidup kepada penulis dengan penuh kesabaran. 5. Bapak R. Dikky Indrawan, SP, MM; Bapak Dedy Cahyadi Sutarman, S.TP, MM; Ibu Heti Mulyati, S.TP, MT dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM atas segala arahan, masukan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis. 6. Bapak Prof. Dr. Ir. W.H. Limbong, MS dan Ibu Erlin Trisyulianti, S.TP, MSi sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada penulis. 7. Bapak Franz Limiart, Ibu Joanna, Bapak Mega Kosasih serta seluruh pihak KUB Zocha Graha Kriya yang telah memberikan kemudahan dalam penelitian. 8. Bapak H. Tjutju Ruhiyat, M.Si; Bapak Teddy Kusnadi; dan Bapak Dasep Badrusalam yang telah meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam pengisian kuisioner penulis. 9. Seluruh Dosen dan staf tata usaha Departemen Manajemen FEM IPB yang sangat membantu penulis dalam memperoleh ilmu dan penelitian. 10. Sahabat sekaligus saudara The Mangrovers (Mas Agung, Mas Ringga, Mba Nia, Hilmy), Mbak Utin, Ayu, Ane yang selalu mengajarkan kebersamaan dan saling membantu dalam suka maupun duka. v

8 11. Kakak sekaligus sahabat Kak Adit, Bang Tono, Delon, serta rekan-rekan pengurus IPB periode 2008/2009 dan pengurus IPB periode 2009/2010 atas segala dukungan, semangat, dan motivasi bagi penulis. 12. Teman-teman sebimbingan (Intan, Anne, Putri, Astriana, Ima) yang telah bersama-sama menghadapi semua rintangan dan saling menguatkan. 13. Devi, Mevi, Annes, Elis, Arif, Gery, Dini dan seluruh teman-teman Manajemen 44 yang telah memberikan banyak inspirasi dan kenangan indah dalam kebersamaan bagi penulis. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. vi

9 DAFTAR ISI RINGKASAN RIWAYAT HIDUP.... KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman iii iv v vii ix x xi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi UMKM Pemasaran Strategi Pemasaran Segmentation, Targeting, Positioning Konsep Bauran Pemasaran Product/ Produk Price/ Harga Place/ Tempat Promotion/ Promosi Akar Wangi Proses Hirarki Analitik Konsep Dasar AHP Langkah-langkah Penggunaan AHP Keuntungan AHP Penelitian Terdahulu 25 III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Tahapan Proses Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data... 30

10 3.5. Metode Pengambilan Sample Pengolahan dan Analisis Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan KUB Zocha Graha Kriya Visi, Misi dan Tujuan KUB Zocha Graha Kriya Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Segmentation, Targeting dan Positioning Bauran Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Produk Harga Tempat Promosi Analisis Elemen Penyusun Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Identifikasi Faktor-faktor Penyusun Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Tujuan Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Alternatif Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Analisis Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Menggunakan Metode AHP Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Horizontal. 53 A. Hasil Pengolahan pada Level Aktor. 53 B. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan 56 C. Hasil Pengolahan pada Level Alternatif Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Vertikal. 60 A. Hasil Pengolahan pada Level Faktor. 60 B. Hasil Pengolahan pada Level Aktor.. 62 C. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan 63 D. Hasil Pengolahan pada Level Alternatif Implikasi Manajerial. 66 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

11 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Perkembangan jumlah dan volume usaha UKM di Kabupaten Garut, Jawa Barat tahun Nilai skala banding berpasangan Matriks pendapat individu Matriks pendapat gabungan Indeks acak Bobot dan prioritas elemen aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Bobot dan prioritas elemen tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Bobot dan prioritas elemen alternatif strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Bobot dan prioritas tujuan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Bobot dan prioritas alternatif strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya.. 65 ix

12 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Model sederhana proses pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) Struktur hirarki lengkap (Mulyono dalam Eldianson, 2008) Alur kerangka pemikiran konseptual Struktur hirarki penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Struktur organisasi KUB Zocha Graha Kriya Grafik penjualan produk KUB Zocha Graha Kriya Struktur hirarki penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Hasil pengolahan horizontal penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Hasil pengolahan vertikal penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya 68 x

13 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Tahapan proses penelitian Kuisioner penelitian Daftar pertanyaan wawancara awal kepada KUB Zocha Graha Kriya Hasil perhitungan horizontal Hasil perhitungan vertikal Rangkaian proses pembuatan kerajinan akar wangi Ragam produk kerajinan KUB Zocha Graha Kriya xi

14 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perhatian pada pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan makna tersendiri pada usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi serta dalam usaha menekan angka kemiskinan suatu negara. Pertumbuhan dan pengembangan sektor UMKM sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan, khususnya bagi negara-negara yang memiliki income perkapita yang rendah. Berdasarkan data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, tiga tahun pasca krisis (tahun 1997) saja sektor UMKM telah mampu memberikan kontribusi yang mengesankan, yaitu dalam total pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional tahun 2000 sebesar 4,9 persen, sebanyak 2,8 persen berasal dari pertumbuhan sektor UMKM (Primiana, 2009). Kontribusi sektor UMKM yang besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional tersebut membuat sektor UMKM memiliki peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian bangsa. Pengembangan UMKM dapat dijadikan sebagai suatu stimulus pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan sebagian besar lapangan kerja. Sektor UMKM ini juga mampu berperan dalam memperkenalkan atau menerapkan berbagai ide lokal (bahkan global), produk atau metode berusaha yang relevan dan inovatif disamping mampu mendorong restrukturisasi ekonomi dan modernisasi usaha-usaha yang bersifat tidak saling berkompetisi, serta mampu mendorong terciptanya sektor swasta sebagai sektor ekonomi yang efisien. Kontribusi strategis sektor UMKM membuat pemerintah melakukan upaya untuk terus mengembangkan pertumbuhan UMKM Indonesia agar terciptanya kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan dicanangkannya program One Village, One Product pada tahun Program ini bertujuan untuk membangun kemandirian dan kesejahteraan ekonomi lokal dengan mengeksplorasi sumber daya khas yang dimiliki tiap daerah melalui penciptaan produk kebanggaan lokal. Produk kebanggan lokal yang mendominasi program ini adalah kerajinan dan makanan.

15 2 Industri kecil kerajinan memiliki kemampuan besar dalam penyerapan tenaga kerja. Industri kecil kerajinan ini tersebar luas di seluruh pelosok Indonesia dengan basis potensi produksi di berbagai wilayah, salah satunya di Jawa Barat. Kinerja para pelaku industri kerajinan di Jawa Barat saat ini menunjukkan pencapaian yang mengesankan. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, disebutkan bahwa realisasi nilai ekspor produk industri kerajinan pada tahun 2010 mencapai Rp. 2,87 triliun lebih. Selain itu, industri kerajinan ini pun mampu menggerakan sekitar 40 persen industri kecil menengah (kategori industri rumah tangga). Salah satu daerah di Jawa Barat yang terkenal dengan keunggulan sektor industri kerajinannya adalah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kabupaten Garut yang sejak lama dikenal dengan kerajinan kulit juga memiliki sumber daya khas lain yang dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan yang unik yaitu akar wangi. Akar wangi (Vetiveria Zizanioides) merupakan tanaman yang tergolong ke dalam famili Graminae (rumput-rumputan). Akar wangi menjadi salah satu komoditas khas unggulan Kabupaten Garut karena hanya di Kabupaten Garut, Jawa Barat tanaman ini dikembangkan secara besar-besaran yaitu sekitar ha. Sehingga, Indonesia menjadi produsen akar wangi terbesar di dunia bersama dengan Bourbon serta Haiti. Hasil produksi akar wangi asal Kabupaten Garut termasuk nominatif dunia, tetapi budidaya akar wangi sejak tahun 1920 sebagian besar dilakukan untuk menghasilkan minyak atsiri sebagai bahan dasar wewangian atau kosmetik. Pemanfaatan akar wangi sebagai bahan utama produk kerajinan merupakan potensi yang besar dan mempunyai prospek yang baik dalam kaitannya dengan pengembangan usaha kecil berbasis pertanian yang diharapakan dapat meningkatkan kesejahteraan para kelompok usaha (termasuk petani). Namun, adanya keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pemasaran yang dimiliki oleh kelompok usaha membuat perlu adanya pemotivasian dan pendampingan terhadap kelompok usaha agar dapat mengembangkan usaha kerajinan akar wangi secara berkelanjutan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi kelompok usaha yang menghasilkan produk kerajinan akar wangi.

16 Perumusan Masalah Kabupaten Garut, Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya lokal yang unik dan prospek pertumbuhan UMKM yang baik untuk dikembangkan dalam tujuan membangun kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan sektor kerajinannya. Hal ini ditunjukkan dalam tabel perkembangan UMKM di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tabel 1. Perkembangan jumlah dan volume usaha UKM di Kabupaten Garut, Jawa Barat tahun No Uraian Satuan Perkembangan 1 Jumlah UKM Unit ,45% 2 Jumlah Modal Sendiri 3 Volume Usaha Rp Rp ,96% 1,96% 4 Asset Rp ,96% 5 Modal Luar Rp ,96% 6 Tenaga Kerja Orang ,96% Sumber: Dinas Perindagkop & UKM Kabupaten Garut ( Kabupaten Garut yang sejak lama identik dengan kulit dan dodol sebagai produk unggulan daerahnya, ternyata memiliki potensi sumber daya unggulan lainnya yang sangat potensial untuk dikembangkan, yaitu akar wangi. Sejak tahun 1920-an akar wangi yang diproduksi secara besar-besaran di Kabupaten Garut, Jawa Barat hanya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan minyak atsiri dan kosmetik. Kemudian, baru pada tahun 1960-an mulai dikembangkan usaha kerajinan akar wangi oleh petani setempat. Namun, kualitas dan kontinitas usaha masih belum berkembang dengan baik karena para petani masih berfokus pada usaha minyak atsiri. Padahal, masih terdapat ragam akar wangi yang sangat sesuai untuk dimanfaatkan sebagai bahan utama produk kerajinan, mengingat bentuk akar wangi yang panjang sehingga dapat dikembangkan menjadi produk kerajinan yang sangat indah dan juga memiliki manfaat sebagai aromaterapi dan pengusir nyamuk yang ramah lingkungan. Potensi inilah yang kemudian dimanfaatkan dan dikembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Zocha Graha Kriya, di Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk memanfaatkan akar wangi sebagai bahan baku dari berbagai produk kerajinan yang dihasilkan sejak tahun 1999.

17 4 KUB Zocha Graha Kriya menghasilkan produk-produk kerajinan yang memiliki nilai estetika dan kualitas tinggi dengan memanfaatkan akar wangi sebagai material utama dari seluruh produk kerajinannya. Keseluruhan produk yang dihasilkan oleh UKM penerima penghargaan Pengabdi Pariwisata Tingkat Jawa Barat pada tahun 2002 ini berupa tenunan plus menggunakan alat tenun bukan mesin dengan sentuhan gambar inovatif, kreatif dan dengan desain yang dapat dipesan sesuai selera pelanggan. Produk-produk yang dihasilkan UKM ini memadukan akar wangi sebagai bahan utama dengan batok kelapa, bambu cendani serta bulu itik yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok produk, yaitu: produk fashionable, fungsional, dan dekoratif. Produk-produk kerajinan akar wangi yang dihasilkan oleh delapan kelompok usaha ini, antara lain: ragam aneka taplak meja, tas, lampion, tudung saji, tutup kulkas, boneka, sarung bantal, hingga sekat ruangan. Walaupun pangsa pasar serta produktivitas usaha KUB Zocha Graha Kriya terus meningkat, berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan oleh pihak internal perusahaan, KUB Zocha Graha Kriya belum memiliki fokus dalam merancang, memformulasikan serta mengimplementasikan strategi pemasaran dalam mengembangkan usahanya. Padahal, strategi pemasaran merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan serta sasaran suatu usaha dengan cara mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Dengan adanya perumusan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan, trend, serta perubahan lingkungan, suatu perusahaan akan mampu mengembangkan keunggulan bersaingnya serta mampu membuat perusahaan mempertahankan eksistensi usahanya secara berkelanjutan. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya? 2. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk diimplementasikan oleh KUB Zocha Graha Kriya?

18 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini antara lain: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi unsur penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. 2. Menyusun dan merekomendasikan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan KUB Zocha Graha Kriya Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Zocha Graha Kriya Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbang saran yang positif bagi pelaku usaha agar dapat menjadi bahan masukan maupun pertimbangan dalam menyusun strategi pemasaran bagi produk yang dihasilkan. 2. Bagi Akademisi Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran serta pengetahuan penerapan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menyusun strategi pemasaran serta sebagai sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Lembaga Pemerintah Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang terkait dengan kebijakan pemasaran bagi pengembangan usaha kecil berbasiskan pertanian dengan komoditi unggulan akar wangi. 4. Bagi Masyarakat Umum Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan masyarakat dan menjadi salah satu referensi alternatif penyusunan strategi bidang pemasaran bagi UMKM Ruang Lingkup Penelitian Analisis strategi pemasaran pada UKM penghasil produk kerajinan akar wangi pada KUB Zocha Graha Kriya ini dilakukan pada pusat usaha (sekretariat) KUB Zocha Graha Kriya di Jalan Pakuwon No. 10, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ruang lingkup analisis dan pembahasan dalam penelitian ini meliputi profil KUB

19 6 Zocha Graha Kriya, gambaran umum usaha produk kerajinan akar wangi, analisis terhadap Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) dan bauran pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. Melalui analisis strategi pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya ini akan diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh dan menjadi unsur penyusun hirarki strategi pemasaran. Faktor dan unsur penyusun hirarki strategi pemasaran tersebut kemudian akan dianalisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) agar menghasilkan rekomendasi strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan oleh KUB Zocha Graha Kriya untuk pengembangan usaha kerajinan akar wangi yang dijalankannya.

20 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang UMKM yang dikutip dari ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah : 1. Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Usaha Kecil Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menurut UU No. 20 tahun 2008 ini digolongkan berdasarkan jumlah aset dan omset yang dimiliki oleh sebuah usaha seperti yang diuraikan sebagai berikut: 1. Usaha Mikro a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp ,00 (tiga

21 8 ratus juta rupiah). 2. Usaha Kecil a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Usaha Menengah a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (sepuluh milyar rupiah); atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (lima puluh milyar rupiah). Berdasarkan pasal 2 UU No. 20 tahun 2008, UMKM berasaskan: (1) kekeluargaan; (2) demokrasi ekonomi; (3) kebersamaan; (4) efisiensi berkeadilan; (5) berkelanjutan; (6) berwawasan lingkungan; (7) kemandirian; (8) keseimbangan kemajuan; dan (9) kesatuan ekonomi nasional. Sedangkan tujuan UMKM adalah menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga pemerintah seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS), selama ini menggunakan jumlah pekerja sebagai ukuran untuk mendefinisikan kriteria skala usaha. Misalnya, menurut BPS, Usaha Mikro Indonesia (UMI) adalah unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang; Usaha Kecil (UK) antara 5 hingga 19 pekerja; Usaha Menengah (UM) dari 20 hingga 99 orang. Perusahaan-perusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam kategori Usaha Besar (UB).

22 Pemasaran Selama ini istilah pemasaran sering kali dibiaskan dengan penjualan dan periklanan. Sebagai contoh: ditemukannya departemen pemasaran di banyak perusahaan yang kinerjanya hanya berfokus pada perancangan iklan dan aktivitas penjualan. Kinerja para manajer dan staff pemasaran pun hanya diukur dari pencapaian target penjualan semata. Padahal sesungguhnya, istilah pemasaran jauh lebih luas dibandingkan dengan penjualan maupun periklanan. Oleh karena itu, hadirnya definisi formal pemasaran ditujukan agar mampu mengungkapkan secara jelas makna pemasaran. Perbedaan yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran, yaitu: penjualan berfokus pada kebutuhan penjual, sementara pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai, sementara pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengonsumsinya (Levitt dalam Kotler, 2007). Menurut McKenna dalam Tjiptono (2008) adalah marketing is everything and everything is marketing. Dengan kata lain, pemasaran bukan lagi sekedar departemen atau fungsi manajerial dalam sebuah organisasi. Pemasaran telah menjelma menjadi filosofi dan cara berbisnis yang berorientasi pada pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara efektif, efisien, dan etis sedemikian rupa sehingga lebih unggul dibandingkan para pesaing dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara umum. Menurut Kotler dan Armstrong (2008), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Oleh karena itu, definisi pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

23 10 Proses pemasaran secara sederhana digambarkan dalam lima langkah, seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 1. Dalam empat langkah pertama, perusahaan bekerja untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Dalam langkah akhir, perusahaan menuai hasil dari menciptakan nilai unggul bagi pelanggan. Dengan menciptakan nilai bagi pelanggan, sebagai imbalannya mereka menangkap nilai dari pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas pelanggan dalam jangka panjang (Kotler dan Armstrong, 2008). Menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun hubungan pelanggan Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberi nilai unggul Menangkap kembali nilai pelanggan Gambar 1. Model sederhana proses pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008) Fokus utama proses pemasaran adalah untuk menciptakan serta menangkap kembali nilai pelanggan. Hal ini sejalan dengan konsep pemasaran yang berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan (customer value) kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing. Definisi nilai pelanggan adalah rasio antara apa yang diperoleh pelanggan dan apa yang ia berikan (Tjiptono, 2008). Membangun hubungan yang menguntungkan dan menciptakan kepuasan pelanggan 2.3. Strategi Pemasaran Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan Berdasarkan asal-usul kata, istilah startegi berasal dari bahasa Yunani startegia (stratos = militer; dan ig = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman

24 11 untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha organisasi (Tjiptono dan Diana, 2000). Menurut Jain dalam Tjiptono dan Diana (2000) pada umumnya, suatu organisasi bisnis membutuhkan strategi apabila berada dalam beberapa situasi berikut: 1. Sumber daya (manusia, modal, bahan baku, teknologi, waktu, dan lain-lain) yang dimiliki terbatas. 2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi. 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi. 4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu. 5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif. Menurut Ohmae dalam Dirgantoro (2001), perbedaan strategi bisnis dengan perencanaan bisnis terletak pada kata keunggulan bersaing. Tanpa pesaing, tidak diperlukan adanya strategi. Oleh karena itu, lahirlah gagasan manajemen starategis yang berarti mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Istilah keunggulan kompetitif dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dilakukan dengan jauh lebih baik oleh sebuah perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan saingan (David, 2009). Menurut Umar (2001) dalam sisi tingkatan manajemen, terdapat dua jenis perencanaan, yaitu: 1. Perencanaan Strategis Merupakan bagian dari manajemen strategis. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang. Jadi, perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. 2. Perencanaan operasional Merupakan bagian dari strategi operasional yang lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan dalam rangka untuk memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik dan berjangka pendek.

25 12 Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga dengan strategi di bidang fungsional lainnya. Berdasarkan uraian yang ada, identifikasi dan penentuan strategi berbagai bidang fungsional sangat penting karena dapat lebih memperjelas strategi utama. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi manajemen kecuali mengembangkan berbagai strategi bidang fungsional dengan memberikan perhatian utama pada bidang-bidang fungsional yang penting, salah satunya adalah bidang pemasaran. Terdapat beberapa macam pengertian strategi pemasaran dari para ahli. Menurut Marrus dalam Umar (2001) strategi pemasaran didefiniskan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi pemasaran didefinikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad dalam Umar, 2001). Menurut David (2006) strategi pemasaran adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses manajemen strategis terdiri atas tiga tahap, yaitu: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Implementasi strategi atau sering kali disebut tahap pelaksanaan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan. Sedangkan evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Menurut Tjiptono (2008), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar

26 13 sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya Segmentation, Targeting dan Positioning Dalam dunia bisnis, ada banyak jenis konsumen dengan banyak ragam kebutuhan. Sebagian perusahaan berada dalam posisi untuk melayani beberapa segmen dengan lebih baik daripada segmen lainnya. Oleh karena itu, masingmasing perusahaan harus membagi keseluruhan pasar, memilih segmen terbaik, dan merancang strategi untuk melayani segmen terpilih dengan baik (Kotler dan Armstrong, 2007). Proses pemilihan segmen pasar terbaik dan perancangan strategi untuk melayani segmen pasar yang dipilih tersebut melibatkan segmentasi pasar, penetapan target pasar, diferensiasi, dan positioning pasar. Menurut Kotler dan Armstrong (2007), pengertian istilah-istilah tersebut, yaitu: 1. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah. Segmen pasar sendiri terdiri dari sekelompok konsumen yang merespon dengan cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu. 2. Target Pasar Penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. 3. Diferensiasi pasar dan Positioning Positioning yang efektif dimulai dengan diferensiasi yang benar-benar mendiferensiasikan penawaran pasar perusahaan sehingga perusahaan dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen. Sedangkan positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.

27 Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal dengan marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut empat P,yaitu: Product/ Produk Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Elemen-elemn yang termasuk dalam bauran produk antara lain ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan. Menurut Kotler (2005) produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya, yaitu: 1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. 2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali. Produk tahan lama pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mengenakan marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak dari penjual. 3. Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis. Produk jenis ini, memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Produk-produk jasa oleh perusahaan haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perusahaan, sehingga produk jasa yang ditawarkan dapat memuaskan konsumen Price/ Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk, saluran

28 15 distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga memposisikan nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar tentang produk dan mereknya (Kotler, 2005) Place/ Tempat Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran pemasaran adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran pemasaran dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2005) Promotion/ Promosi Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Definisi promosi menurut Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk, dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Secara rinci tujuan promosi menurut Tjiptono (2008) adalah sebagai berikut: 1. Menginformasikan, dapat berupa: a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar d. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan e. Meluruskan kesan yang keliru f. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli g. Membangun citra perusahaan 2. Membujuk pelanggan sasaran untuk: a. Membentuk pilihan merek b. Mengalihkan pilihan merek ke merek tertentu c. Mengubah persepsi pelanggan tersebut atribut produk d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

29 16 e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga 3. Mengingatkan, dapat terdiri dari: a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan 2.6. Akar Wangi Akar wangi (Vetiveria Zizanioides) merupakan tanaman yang tergolong ke dalam famili Graminae (rumput-rumputan). Secara fisik, tanaman ini terlihat seperti rumput yang lebat, tumbuhnya tegak ke atas dan tingginya mencapai 1,5 meter. Akar tanaman ini berupa akar bercabang banyak, berwarna kuning pucat atau abu-abu hingga merah tua (Rusli, 2010). Akar wangi tumbuh subur di dataran tinggi pada ketinggian 700 m dpl, suhu C dengan curah hujan mm/tahun. Tetapi, tanaman ini juga dapat tumbuh di tanah miskin hara dan di tempat panas. Tanah yang cocok untuk budidaya akar wangi adalah tanah yang berpasir atau tanah abu vulkanik. Penanaman akar wangi dapat dilakukan secara monokultur ataupun tumpang sari. Tanaman ini juga dapat ditanam di lahan miring, seperti yang dikembangkan di Garut dengan kemiringan lahan mencapai 15 persen. Umur panen tanaman akar wangi berkisar bulan (Rusli, 2010). Menurut Gunawan (2010), manfaat lain budidaya akar wangi yang dikembangkan oleh petani di Garut sejak tahun 1960-an berupa kerajinan akar wangi. Produksi akar wangi dan sentra produksi kerajinan akar wangi dikembangkan di Kecamatan Leles, Samarang, Bayombong dan Cilawu Proses Hirarki Analitik Konsep Dasar AHP Pengolahan data untuk analisis strategi pemasaran pada UKM penghasil produk kerajinan akar wangi, studi kasus pada KUB Zocha Graha Kriya ini menggunakan metode Proses Hirarki Analitik atau yang biasa disebut dengan

30 17 Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dan merupakan sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks, dengan cara menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan untuk memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau peubah ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang pentingnya tiap peubah dan mensintesis berbagai pertimbangan untuk menetapkan peubah mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil sesuai dengan perkiraan secara intuitif, sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat (Saaty, 1991). Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang digunakan dalam penelitan ini mencoba menstrukturkan permasalahan yang kompleks dan menunjukkan prioritas untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari penilaian pendapat kualitatif ke kuantitatif. Kerangka ini akan mempermudah dalam menstratifikasikan permasalahan dan informasi yang tersedia. Menurut Saaty (1991), terdapat tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan AHP, yaitu prinsip menyusun hirarki (Decomposition), prinsip menentukan prioritas (Comparative Judgement), dan prinsip konsistensi logis (Logical Consistency). Hirarki yang dimaksud adalah hirarki dari permasalahan yang akan dipecahkan untuk mempertimbangkan kriteria-kriteria atau komponenkomponen yang mendukung pencapaian tujuan. Dalam proses menentukan tujuan dan hirarki tujuan, perlu diperhatikan apakah kumpulan tujuan beserta kriteriakriteria yang bersangkutan tepat untuk persoalan yang dihadapi.

31 18 Ma arif dan Tanjung (2003) menerangkan dasar dari prinsip kerja AHP tersebut, yaitu: 1. Decompotition Tahap ini memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Pemecahan dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tersebut. 2. Comparative judgement Tahap ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua unsur pada satu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat atasnya. Hasil dari penilaian ini dapat disajikan dalam matriks pairwise comparison (komparasi berpasangan). Dalam penyusunan skala kepentingan digunakan skala dasar kepentingan pendapat. 3. Synthesis of priority Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari eigen vector-nya untuk mendapat local priority dan global priority. Tahap ini merupakan pengurutan unsur-unsur menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa. 4. Logical Consistency Konsistensi logis memiliki dua makna yaitu pertama, bahwa obyek-obyek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansinya. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antara obyek-obyek yang didasarkan pada kriteria tertentu Langkah-Langkah Penggunaan AHP Saaty (1991) menjelaskan terdapat beberapa langkah dalam penggunaan metode AHP sebagai suatu alat untuk memecahkan persoalan. Adapun langkahlangkah tersebut antara lain: 1. Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan yang diinginkan. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasikan persoalan dengan melakukan analisa atau pemahaman yang mendalam terhadap persoalan yang dihadapi dan ingin dipecahkan. Proses selanjutnya adalah pengidentifikasian dan pemilihan elemen-elemen yang akan masuk komponen sistem seperti focus, forces, actors, objectives, dan scenario dalam struktur AHP nantinya.

32 19 Dalam AHP sendiri tidak terdapat prosedur yang pasti untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem. Komponen-komponen sistem dapat diidentifikasi berdasarkan kemampuan pada analisa untuk menemukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem. 2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajerial secara menyeluruh. Hirarki merupakan suatu abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan. Struktur hirarki disusun berdasarkan jenis keputusan yang akan diambil berdasarkan sudut pandang dari tingkat puncak sampai ke tingkat dimana dimungkinkan campur tangan untuk memecahkan persoalan tersebut. Hirarki yang dapat terbentuk dalam metode AHP sendiri dapat berupa hirarki lengkap dan hirarki tak lengkap. Dalam struktur hirarki yang lengkap seperti pada Gambar 2, semua elemen pada satu tingkat memiliki hubungan dengan semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Gambar 2. Struktur Hirarki Lengkap (Mulyono dalam Eldianson, 2008) 3. Menyusun matriks banding berpasangan Matriks banding berpasangan ini berfungsi untuk mengetahui kontribusi dan pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh yang berada setingkat di atasnya. Pada matriks ini, pasangan-pasangan elemen dibandingkan berkenaan suatu kriteria di tingkat yang lebih tinggi. Dalam membandingkan dua elemen, biasanya memberi suatu pertimbangan yang

33 20 menunjukkan dominasi sebagai bilangan bulat. Matriks ini memiliki satu tempat untuk memasukkan bilangan itu dan satu tempat lain untuk memasukkan nilai resiprokalnya. Tabel 2. Nilai Skala Banding Berpasangan Intensitas pentingnya Definisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lainnya 9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lainnya 2, 4, 6, 8 Nilai-nilai diantara dua pertimbangan yang berdekatan Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu. Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemenyang lainnya Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan Kompromi diperhatikan diantara dua pertimbangan Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i Sumber: Saaty, Mendapatkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat matriks dilangkah tiga. Setelah matriks banding berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan penilaian antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap elemen pada baris ke-j.

34 21 Penilaian antar elemen tersebut dilakukan dengan pertanyaan seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi, dipenuhi, diuntungkan oleh fokus di puncak hirarki, dibandingkan dengan kolom ke-j?. Untuk mengisi matriks banding berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 4. Angka-angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya sehubungan dengan sifat kriteria tertentu. Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dari kiri ke kanan bawah. 5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama. Angka 1 sampai 9 digunakan apabila F i lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat fokus puncak hirarki (x) dibandingkan dengan F j, namun bila F i kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan F j, maka digunakan angka kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya. Contoh, bila elemen F 24 memiliki nilai 7, maka elemen F 42 adalah 1/7. 6. Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam hirarki tersebut. Perbandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap tingkat keputusan yang terdapat pada hirarki, berkenaan dengan kriteria elemen di atasnya. Matriks perbandingan dalam AHP dibedakan menjadi dua yaitu: Matriks Pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat Gabungan (MPG). 1. Matriks Pendapat Individu (MPI) MPI adalah matriks hasil perbandingan yang dilakukan individu. MPI memiliki elemen yang disimbolkan dengan a ij, yaitu elemen matriks pada baris kolom ke-i dan kolom ke-j. MPI dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Matriks Pendapat Individu X A 1 A 2 A 3 A n A 1 a 11 a 12 a 13 a 1n A 2 a 21 a 22 a 23 a 2n A 3 a 31 a 32 a 33 a 3n A n a n1 a n2 a n3 a nn

35 22 2. Matriks Pendapat Gabungan (MPG) MPG adalah susunan matriks baru yang elemen (g ij ) berasal dari rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10 persen dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik (Tabel 4). Tabel 4. Matriks Pendapat Gabungan X G 1 G 2 G 3 G n G 1 g 11 g 12 g 13 g 1n G 2 g 21 g 22 g 23 g 2n G 3 g 31 g 32 g 33 g 3n G n g n1 g n2 g n3 g nn Rumus rataan geometrik adalah sebagai berikut: G ij =...(1) dengan : n = jumlah responden (pakar) a ij(k) = sel penilaian setiap pakar 7. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya. Adapun vektor prioritas dapat dihitung dengan rumus : VP (vektor Prioritas) =.(2) dimana : VE (Vector Eigen) =....(3) dengan : a ij n = elemen MPI pada baris ke-i dan kolom ke-j = jumlah elemen yang diperbandingkan 8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki Pengukuran konsistensi ini diperlukan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang berpengaruh terhadap kesahihan hasil. Langkah yang digunakan yaitu dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas kriteria

36 23 bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama setiap indeks konsistensi acak juga dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistensi hirarki harus kurang dari sama dengan 10 persen. Jiak tidak, mutu informasi harus diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika melakukan pengisian ulang kuesioner atau lebih baik dalam mengarahkan responden yang mengisi kuesioner. Rumus untuk perhitungan uji konsistensi adalah sebagai berikut : CI (Indeks Konsistensi) CI=...(4) dengan : CI = Indeks Konsistensi λ max n dimana: λ max = = eigen value maksimum = jumlah elemen yang dibandingkan.. (5) VB (Nilai Eigen) =....(6) VA (Vektor Antara) = a ij X VP..... (7) Lebih lanjut ingin diketahui apakah CI dengan besaran cukup baik atau tidak, maka perlu diketahui rasio konsistensinya (CR) yaitu: CR (Rasio Konsistensi) CR =....(8) Rasio yang dianggap baik yaitu apabila CR 0,1. RI adalah indeks acak yang dikeluarkan oleh OAK RIDGE LABORATORY, dari matriks berorde 1 sampai 15 dengan menggunakan sampel berukuran 100. Tabel RI tersebut seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Indeks Acak N RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32

37 24 N RI 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 Sumber : Fewidarto, Merevisi judgement Menurut Fewidarto (1996), apabila index konsistensi cukup tinggi dapat dilakukan revisi judgement yaitu dengan mencari deviasi maksimal RMS (Root Mean Square) dari barisan a ij dan merevisi judgement pada baris yang mempunyai nilai terbesar. Max i. (9) Dari hasil perhitungan rumus di atas, dipilih elemen matriks yang memiliki selisih absolut terbesar dengan perbandingan bobotnya dan elemen a ij tersebut diganti dengan w i /w j. Penggunaan revisi judgement ini sangat terbatas, mengingat akan terjadinya distorsi pada jawaban sebenarnya Keuntungan AHP Secara umum, keuntungan penggunaan metode AHP dapat diikhtisarkan sebagai berikut (Ma arif dan Tanjung, 2003) : a. Kesatuan: AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti dan luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstuktur. b. Kompleksitas: AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan. c. Saling ketergantungan: AHP dapat menangani saling ketergantungan elemenelemen dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier. d. Penyusunan hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah elemen elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. e. Pengukuran: AHP memberi suatu skala untuk mengukur objek dalam wujud suatu metode untuk menetapkan prioritas. f. Konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas g. Sintesis: AHP menuntun pada suatu taksiran yang menyeluruh tentang kebaikan setiap skenario.

38 25 h. Tawar-menawar: AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih skenario terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka. i. Penilaian dan konsensus: AHP tidak memaksakan konsensus, tetapi mensintesiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda. j. Pengulangan proses: AHP memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaikinya Penelitian Terdahulu Yang Relevan Krislianto (2009) melakukan analisis mengenai strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari, Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor. Penelitian yang menggunakan metode PHA ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari, mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyusun strategi pemasaran yang ada pada Kampung Wisata Cendawasari dan merumuskan strategi pemasaran yang sesuai untuk Kampung Wisata Cendawasari. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diketahui bahwa alternatif strategi pemasaran bagi Kampung wisata Cendawasari adalah menawarkan paket kampung wisata bagi anak-anak sekolah dan untuk family gathering bagi perusahaan (0,259). Selanjutnya alternatif dengan prioritas kedua adalah menambah sarana dan prasarana, menambah paket wisata serta pengaturan layout dan landskap agar kawasan wisata menjadi lebih indah (0,238). Kemudian, alternatif prioritas ketiga dan keempat adalah bekerjasama dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar kegiatan kampung wisata dapat menjadi bagian dari perjalanan (0,222) dan melakukan kerjasama dengan tempat-tempat wisata lain yang ada di Bogor untuk melakukan paket wisata bersama (0,157). Prioritas kelima adalah penggunaan teknologi sebagai sarana promosi yang optimal (0,124). Sembiring (2010) melakukan analisis terhadap strategi pemasaran teh botol sosro pada PT. Sinar Sosro di kantor penjualan Bogor. Hasil pengolahan dengan menggunakan metode PHA dan bantuan program Expert Choice 2000 menghasilkan prioritas alternatif strategi pemasaran. Prioritas pertama adalah

39 26 melakukan promosi secara intensif dengan bobot (0,251). Prioritas kedua yaitu strategi mempertahankan saluran distribusi yang ada dengan cara menjalin kerjasama yang baik dengan semua pihak yang terkait dengan bobot (0,236). Prioritas ketiga yaitu strategi mengoptimalkan biaya operasional guna mempertahankan harga produk tetap stabil dengan bobot (0,179). Prioritas keempat adalah meningkatkan kapasitas persediaan produk dengan bobot (0,167). Prioritas kelima yaitu meningkatkan kualitas produk untuk mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh pelanggan baru dengan bobot (0,118). Strategi yang menjadi prioritas terakhir adalah aktif melakukan kegiatan pengembangan produk yang berbeda dengan pesaing dengan bobot (0,049). Lestari (2010) melakukan analisis strategi pemasaran pada UKM Pakaian Muslim Galih Design, Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan metode analisis PHA. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa elemen utama yang dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemasaran Galih Design adalah kualitas produk dengan bobot (0,248). Elemen kedua yang adalah saluran distribusi pemasaran dengan bobot (0,222). Selanjutnya, selera konsumen menempati prioritas ketiga dengan bobot (0,220). Karakteristik persaingan menjadi prioritas keempat (0,115). Elemen kelima dan keenam yang berpengaruh adalah kemampuan finansial dengan bobot (0,103) dan persaingan dengan bobot (0,092). Alternatif strategi yang menjadi prioritas utama dalam Galih Design adalah memperluas dan memperkuat kemitraan dengan agen dengan bobot (0,360). Alternatif kedua adalah mengintensifkan dan mengefektifkan promosi dengan bobot (0,335). Alternatif strategi ketiga dan keempat dalam urutan prioritas strategi pemasaran Galih Design adalah meningkatkan penjualan langsung dan memantapkan posisi dalam persaingan, masing-masing dengan bobot sebesar (0,230) dan (0,118).

40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kabupaten Garut, Jawa Barat yang telah lama dikenal sebagai sentra kerajinan kulit, kini dikenal pula melalui potensi sumber daya lokal lainnya yang unik, yaitu tanaman akar wangi (Vetiveria Zizanioides). Berdasarkan fakta yang ada, saat ini hanya Haiti dan Borbon di Pasifik yang mengembangkan jenis komoditi yang sama. Sehingga, akar wangi menjadi komoditi khas Kabupaten Garut yang memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi banyak jenis produk selain produk minyak atsiri yang telah dikembangkan sejak tahun KUB Zocha Graha Kriya adalah salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Garut yang mampu menangkap prospek produk kerajinan berbahan dasar akar wangi ini untuk terus dikembangkan karena mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif serta masih terbukanya pangsa pasar, baik pasar domestik maupun pasar luar negeri. Sebagai UKM penghasil produk kerajinan akar wangi sejak tahun 1999, KUB Zocha Graha Kriya diharuskan mampu merumuskan strategi pemasaran yang tepat agar dapat mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Langkah pertama yang dilakukan untuk merumuskan strategi pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya adalah dengan mengetahui secara rinci tentang profil KUB Zocha Graha Kriya di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kemudian dilakukan identifikasi tujuan KUB Zocha Graha Kriya karena kelompok usaha ini tidak memiliki visi dan misi tertulis. Langkah selanjutnya setelah mengetahui profil dan tujuan KUB Zocha Graha Kriya adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyusunan strategi pemasaran perusahaan berdasarkan analisis terhadap Segmentation, Targeting, Positioning (STP) dan bauran pemasaran perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan strategi pemasaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam bidang pemasarannya. Kemudian, dilakukan identifikasi strategi pemasaran perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyusun strategi perusahaan yang telah teridentifikasi sebelumnya. Setelah mengidentifikasi strategi perusahaan maka dilakukan analisis terhadap strategi perusahaan dengan

41 28 menggunakan metode AHP sehingga diperoleh alternatif strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Alur kerangka pemikiran konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. KUB. Zocha Graha Tujuan Perusahaan Identifikasi Strategi Pemasaran KUB Zocha Segmentation Targeting Positioning Marketing Mix: Product, Price, Place, Promotion Identifikasi Faktor-faktor Penyusun Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Metode AHP Alternatif Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Gambar 3. Alur Kerangka Pemikiran Konseptual 3.2. Tahapan Proses Penelitian Proses penelitian diawali dengan tahap pengumpulan dan pembelajaran terhadap literatur tentang pemasaran, pengembangan sektor UMKM Indonesia, ekonomi kreatif, akar wangi dan metode AHP. Fokus pembelajaran ditujukan pada pengembangan strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM untuk produk kerajinan (khususnya akar wangi) yang akan dianalisis dengan teknik AHP. Rekomendasi Strategi Pemasaran bagi KUB Zocha Graha Kriya

42 29 Penelitian yang dilakukan kemudian diawali dengan mengkaji permasalahan yang dihadapi KUB Zocha Graha Kriya (fokus dalam bidang pemasaran) serta tujuan yang akan diteliti. Pengkajian permasalahan dan tujuan yang akan diteliti ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak internal KUB Zocha Graha Kriya serta pakar akademisi. Kemudian, setelah pengkajian masalah dan tujuan dilakukan maka dilanjutkan dengan tahap pengumpulan data gambaran umum perusahaan, identifikasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan serta penyusunan struktur awal berdasarkan hasil kaji pustaka. Setelah tahap penyusunan struktur awal melalui kaji pustaka, maka dilanjutkan dengan pengolahan data untuk menyusun struktur berdasarkan masukan dari pakar. Tahap selanjutnya adalah tahap penilaian struktur yang dilakukan dengan menyusun kuisioner dari struktur yang ditetapkan, kemudian dilakukan penilaian kuisioner oleh pakar. Tahap selanjutnya setelah penilaian kuisioner oleh para pakar dilakukan pengolahan horizontal yang meliputi perkalian elemen baris (VE=Vektor Eigen), perhitungan vektor prioritas (VP), vektor antara (VA), nilai eigen (VB), indeks konsistensi (CI) dan rasio konsistensi (CR). Pemenuhan konsistensi menguatkan terkendalinya jawaban yang diberikan responden dalam pengisian kuesioner. Apabila hasil perhitungan belum konsisten maka akan dilakukan revisi pendapat dengan mencari deviasi maksimal RMS (Root Mean Square) kemudian direvisi sampai memenuhi CI dan CR. Hasil penilaian pakar yang telah dinyatakan konsisten kemudian digabungkan dengan menggunakan rataan geometrik. Hasil dari gabungan pendapat akan diolah sesuai dengan prosedur AHP yang telah diuraikan sebelumnya sehingga menghasilkan bobot untuk alternatif. Hasil pengolahan ini selanjutnya dapat menjadi rekomendasi bagi KUB Zocha Graha Kriya dalam menyusun strategi pemasaran bagi produk kerajinan akar wangi yang dihasilkannya. Tahapan proses penelitian sebagaimana diuraikan diatas dapat dilihat pada Lampiran 1.

43 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di KUB Zocha Graha Kriya yang sekretariat pusatnya berada di Jalan Pakuwon No. 10, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa KUB Zocha Graha Kriya merupakan kelompok usaha yang khusus mengembangkan akar wangi yang merupakan salah satu komditas unggulan Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai bahan utama produk kerajinan yang dihasilkannya. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan berasal dari pihak internal KUB Zocha Graha Kriya yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam serta diskusi kelompok bersama pihak internal KUB Zocha Graha Kriya. Data tersebut meliputi profil kelompok usaha, tujuan, sistem ketenagakerjaan kelompok usaha, segmentation, targeting dan positioning (STP), bauran pemasaran yang telah ditetapkan kelompok usaha, pasar yang dituju serta kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan kelompok usaha tersebut. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari literatur-literatur tentang masalah yang akan diteliti, seperti literatur dari Pemerintah Kabupaten Garut, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat dan Pusat, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Desperindagkop) Kabupaten Garut, serta literatur-literatur lainnya berupa jurnal, makalah, dan hasil penelitian terdahulu Metode Pengambilan Sample Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan responden tersebut paham mengenai strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya dan besarnya peranan responden yang dipilih tersebut dalam kegiatan pemasaran kelompok usaha tersebut sehingga seluruh responden dianggap berkompeten dan mampu mewakili keseluruhan populasi. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang-orang ahli

44 31 atau pakar dalam bidangnya yang berasal dari pihak internal maupun pihak eksternal kelompok usaha. Responden dalam penelitian ini berjumlah enam orang yang terdiri dari Pimpinan Umum (pendiri), Kepala Operasional (pendiri), General Manager KUB Zocha Graha Kriya, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Garut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut, dan Kepala Divisi Marketing Asgar Muda Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah melalui tahap awal yaitu mempelajari literatur yang berkaitan dengan strategi pemasaran, akar wangi, KUB Zocha Graha Kriya dan metode AHP untuk pengolahan data selanjutnya. Setelah mempelajari hal-hal tersebut, dilakukan identifikasi bentuk kegiatan pemasaran yang telah dilakukan KUB Zocha Graha Kriya melalui wawancara mendalam dengan pihak internal UKM yang memiliki wewenang dalam penyusunan kebijakan pemasaran perusahaan. Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi pemasaran yang juga dilakukan melalui wawancara dengan pihak penyusun strategi pemasaran. Hasil identifikasi faktor, aktor, tujuan dan alternatif strategi pemasaran ini kemudian didiskusikan kembali dengan pakar strategi (akademisi) agar diperoleh struktur hirarki yang tepat untuk kemudian dijadikan sebagai acuan kuisioner yang akan dinilai oleh pakar (jajaran pimpinan KUB Zocha Graha Kriya, Kepala Bidang Perindustrian dan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut, Kepala Divisi Marketing Asgar Muda Garut). Narasumber interview dan penilai kuesioner dipilih secara sengaja (purposive sampling) dengan mempertimbangkan pemahaman tentang strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. Berikut adalah gambar struktur hirarki penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya.

45 32 Goal Alternatif Strategi Pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya Faktor KFP KP Prod SK KO KPr Aktor PU KOpr GM Tujuan T1 T2 T3 Alternatif A2 A3 A4 A5 Gambar 4. Struktur Hirarki Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Keterangan: A. Faktor KFP : Kondisi Finansial Perusahaan KP : Kapasitas Perusahaan Prod : Produk SK : Sikap Konsumen KO : Kapasitas Outlet KPr : Kondisi Persaingan B. Aktor PU : Pimpinan Umum KOpr : Kepala Operasional GM : General Manager

46 33 C. Tujuan T1 : Meningkatkan Omzet Perusahaan T2 :Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi Konsumen dan Mitra Dagang T3 : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan D. Alternatif A1 : Positioning Produk Berdasarkan Kualitas dan Harga A2 : Pengembangan Program Factory and Galery Visit dengan Outlet A3 : Memanfaatkan Media Promosi secara Optimal A4 : Penerapan Customer Intimacy Hasil penilaian struktur oleh pakar akan diolah dengan metode AHP untuk diketahui pembobotan pada setiap elemen hirarkinya. Hasil dari pengolahan tersebut adalah konsistensi dari jawaban responden yang dilakukan menggunakan software AHP dengan batas inkonsitensi ditetapkan 10 persen. Apabila ada penilaian pakar yang tidak konsisten maka harus direvisi dengan mencari deviasi RMS (Root Mean Square). Setelah Matriks Pendapat Individu (MPI) dinyatakan konsisten, akan dilakukan penggabungan matriks yang kemudian diukur kembali dengan pengolahan horisontal dan vertikal sesuai dengan mekanisme AHP. Hasil pengolahan horizontal menunjukkan elemen-elemen yang berhubungan dalam satu tingkat hirarki dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Sedangkan hasil pengolahan vertikal menggambarkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara elemen pada satu tingkat hirarki dengan elemen pada tingkat hirarki lainnya. Hasil pengolahan yang menunjukkan pemilihan alternatif strategi pemasaran diperoleh dari pengolahan vertikal.

47 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan KUB Zocha Graha Kriya KUB Zocha Graha Kriya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan dan seni yang berbentuk kelompok usaha bersama, gabungan dari pengrajin, pekerja dan penggiat seni serta penggiat pariwisata. UKM ini didirikan pada tanggal 9 September 1999 di Garut oleh Bapak Franz Limiart dan Ibu Joanna. Latar belakang didirikannya UKM ini didasarkan atas keprihatinan pendiri bahwa selama ini produk kerajinan cenderung menjadi komoditas di pasar luas. Oleh karena itu, lahir keinginan yang kuat untuk mengembangkan produk kerajinan yang tidak hanya mampu memberi suatu nilai estetika yang dapat dinikmati indera, tetapi juga mampu memberikan prestise tersendiri bagi para konsumen yang memilikinya. Berdasarkan statusnya sebagai Kelompok Usaha Bersama (KUB), KUB Zocha Graha Kriya terdiri dari delapan kelompok usaha yang saling terkait dan dikategorikan ke dalam fungsi kerja yang berbeda. Kedelapan kelompok tersebut, yaitu: kelompok petani akar wangi, kelompok tenun, kelompok jahit, kelompok bordir, kelompok pengrajin batok, kelompok pengrajin bambu, kelompok pengrajin hiasan kupu-kupu dari bulu itik, dan kelompok pengrajin box. Kedelapan kelompok tersebut secara intensif dibina langsung oleh pendiri/pemilik beserta General Manager agar memiliki teknik dan keterampilan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga mampu menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas dan bernilai estetika tinggi. Produk-produk kerajinan yang dihasilkan KUB Zocha Graha Kriya sebagian besar memanfaatkan potensi lokal Kabupaten Garut, yaitu akar wangi sebagai bahan utama pembuatan produknya. Selain itu, dengan kreativitas dan teknik yang dimiliki, UKM ini mengkolaborasikan produk kerajinan akar wangi dengan menghasilkan jenis produk kerajinan lainnya yang terbuat dari batok kelapa, bambu cendani serta bulu itik.

48 35 Seiring dengan berjalannya usaha, keberadaan KUB Zocha Graha Kriya kemudian diperkuat dengan diterbitkannya beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh dinas terkait seperti: 1. SIUP (Surat Izin Usaha Perorangan): No. 530/0124/PM/IZ/VI/2008.B 2. TDP (Tanda Daftar Perusahaan): No Izin Tempat Usaha: No. 503/605-ITU/PPTSP/201 KUB Zocha Graha Kriya telah dua belas tahun mengembangkan usaha kerajinan yang mengeksplorasi potensi lokal Kabupaten Garut. Selama kurun waktu tersebut, KUB Zocha Graha Kriya berhasil menunjukan kinerja yang baik sehingga mampu menjadi salah satu UKM berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional. Beberapa prestasi yang pernah diraih KUB Zocha Graha Kriya, antara lain: 1. Adhy Karya Pariwisata dari MPI (Masyarakat Pariwisata Indonesia) Jawa Barat sebagai Pengabdi dan Pengembang Kepariwisataan Jawa Barat tahun Pengrajin Inovatif Kabupaten Garut tahun PJI Award 2009 dari Persatuan Jurnalis Indonesia. 4. Garut Award Penghargaan Pro-Mutu dari Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia tahun 2011 atas keberhasilannya dalam menerapkan teknologi produksi secara kreatif dan inovatif Visi, Misi dan Tujuan KUB Zocha Graha Kriya KUB Zocha Graha Kriya tidak memiliki pernyataan visi dan misi secara tertulis, namun KUB Zocha Graha Kriya tetap merepresentasikannya ke dalam beberapa tujuan yang jelas untuk dicapai. Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan kepada pihak pendiri/ pemilik, tujuan pendirian KUB Zocha Graha Kriya adalah: 1. Menghasilkan berbagai produk kerajinan dengan memanfaatkan potensi lokal (akar wangi) yang memiliki keunikan, nilai estetika tinggi serta kepuasan/ prestise tersendiri bagi pasar sasaran guna mengubah citra kerajinan yang sebelumnya hanya sebagai komoditas.

49 36 2. Memakmurkan kehidupan orang banyak melalui penyerapan tenaga kerja lokal yang dibina secara intensif dan konsisten sehingga mampu memiliki kompetensi yang tinggi di bidang teknik kerajinan. 3. Mempromosikan Kabupaten Garut (khususnya) dan Indonesia kepada masyarakat luas melalui keunggulan produk dan layanan yang diberikan. 4. Menghasilkan produk berkualitas tinggi bagi pasar dalam negeri Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Struktur organisasi yang digunakan oleh KUB Zocha Graha Kriya adalah sistem fungsional yang dapat dilihat pada Gambar 5. Pimpinan Kepala Operasional General Manager Kepala Produksi Kepala Toko A B C D E F G H I J K L Gambar 5. Struktur Organisasi KUB Zocha Graha Kriya Keterangan : A: Kelompok Petani di Samarang dan Cilawu B: Kelompok Jahit di Muara Sanding C: Kelompok Tenun di Bayombong D: Kelompok Bordir di Bayombong E: Kelompok Pengrajin Batok di Cilawu F: Kelompok Pengrajin Bambu di Cilawu G: Kelompok Pengrajin Bulu Itik di Leles H: Kelompok Pengrajin Box di Copong I: Pengepakan

50 37 J: Bagian Cutting dan Jahit K: Bagian Lukis L: Bagian Finishing Sistem kerja dalam KUB Zocha Graha Kriya bersifat anggota mandiri. Hal ini berarti bahwa setelah para pengrajin mendapat pelatihan tentang teknik dan keterampilan dasar dalam memproduksi produk kerajinan, maka mereka memiliki kebebasan sepenuhnya untuk membuat desain, produksi dan sistem pemasaran sendiri. Namun, seluruh kelompok pengrajin wajib memprioritaskan pekerjaan atau pesanan yang masuk dari sekretariat pusat. Asal anggota kelompok terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Anggota yang pada awalnya merupakan karyawan. 2. Anggota yang merupakan pemuda dari pedesaan yang memiliki keinginan untuk maju dalam usahanya dan memiliki kemampuan dalam berkarya seni dan kerajinan. Mereka akan diberikan pelatihan yang intensif tentang teknik dan keterampilan dasar pembuatan produk. Pengrajin yang telah mampu mandiri diwajibkan untuk membentuk kelompok sendiri dengan kelengkapan perizinan administratif sendiri seperti SIUP dan TDP atas nama kelompok itu sendiri. Pengrajin yang telah mampu mandiri wajib mempekerjakan warga di sekitar sebelum mempekerjakan warga luar sehingga mereka tidak hanya sekedar mampu hidup tetapi lebih dari itu agar mereka mampu menghidupi orang lain. Fungsi dari kelompok pengrajin adalah memproduksi barang sampai sekitar 80 persen jadi. Kegiatan finishing dan quality control dikerjakan di sekretariat pusat. Sekretariat pusat berfungsi sebagai pencari pelanggan atau pesanan, merumuskan desain dan sistem kerja serta memastikan packaging atau pengemasan produk telah dilakukan dengan benar agar konsumen mendapatkan produk yang bernilai estetika tinggi dan terjaga kualitasnya. Proses produksi dapat dilihat pada Lampiran 5. Saat ini KUB Zocha Graha Kriya memiliki 117 orang karyawan yang terbagi dalam enam kelompok yang tersebar di lima kecamatan dengan 18 orang karyawan tetap yang diberi upah dengan sistem harian. Dalam melaksanakan

51 38 usahanya, terdapat tiga aktor yang berpengaruh dalam perencanaan strategi serta pengambilan keputusan. Ketiga aktor tersebut, yaitu: 1. Pimpinan Pimpinan KUB Zocha Graha Kriya adalah Bapak Franz Limiart yang juga berperan sebagai salah satu pendiri dan pemilik UKM tersebut. Pimpinan usaha memiliki wewenang dalam mengatur keseluruhan sistem atau kinerja dalam organisasi. Pimpinan perusahaan juga berwenang dalam menetapkan standard mutu dan bertindak sebagai pembina teknik dan keterampilan seluruh kelompok usaha dalam UKM ini. Pimpinan dalam UKM ini juga aktif sebagai pelatih dalam berbagai pelatihan kerajinan, entrepreneurship dan pariwisata di berbagai tempat di Jawa Barat dan beberapa provinsi lainnya, seperti pelatihan HAKI, eksport-import, desain dan fotografi tingkat nasional. 2. Kepala Operasional Kepala Operasional KUB Zocha Graha Kriya adalah Ibu Joana yang bertanggung jawab dalam bidang operasional, pemasaran serta keuangan UKM ini. Kepala Operasional memiliki wewenang untuk menetapkan rencanarencana pemasaran produk, mengurus bagian keuangan (menetapkan harga produk, mencatat keuangan termasuk perhitungan profit laba-rugi), mengkoordinir pesanan maupun penjualan. 3. General Manager General Manager KUB Zocha Graha Kriya adalah Bapak Mega yang bertaggung jawab dalam bidang administrasi perusahaan sekaligus berperan sebagai jembatan koordinasi dan kontrol keseluruhan kelompok serta outlet penyalur produk UKM ini. Selain ketiga aktor yang berpengaruh dalam membuat keputusankeputusan strategis perusahaan, pada struktur organisasi UKM ini terdapat bagianbagian penting yang saling mendukung keberhasilan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan. Bagian-bagian tersebut yaitu: 1. Kepala Produksi Bertugas dalam melaksanakan dan mengawasi kegiatan produksi yang telah ditetapkan. Kepala produksi membawahi tiga bagian,yaitu bagian cutting, jahit, lukis dan finishing.

52 39 2. Kepala Toko Bertugas dalam mengoordinasikan dan mengawasi penjualan di galeri dan outlet, mengatur display produk di galeri, memastikan produk dan pelayanan berkualitas tinggi bagi para konsumen. 3. Bagian Pengepakan Bertugas dalam mengemas dan mengatur pendistribusian seluruh produk yang telah dipesan (fix order) dan siap untuk dikirimkan kepada konsumen yang memesan. Jajaran pimpinan KUB Zocha Graha Kriya selain aktif dalam membina kelompok usaha serta mengembangkan bisnis secara intensif, pimpinan UKM ini juga tercatat aktif dalam berbagai organisasi, seperti: 1. Asosiasi Exportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Kabupaten Garut) 2. Gabungan Masyarakat Penggiat Kerajinan dan Pariwisata Jawa Barat 3. Dewan Kerajinan Nasional (Kabupaten Garut) Masyarakat Pariwisata Indonesia (Kabupaten Garut) 4.2. Segmentation, Targeting dan Positioning KUB Zocha Graha Kriya menetapkan segmentasi pasar berdasarkan variable demografi, yaitu pendapatan. Dalam hal ini, KUB Zocha Graha Kriya menetapkan seluruh produknya fokus dipasarkan pada segmen pendapatan menengah karena seluruh produk kerajinan yang dihasilkan memiliki standar estetika dan kualitas yang tinggi dibandingkan produk-produk kerajinan lainya di pasaran sehingga harga yang ditetapkan untuk setiap produk kerajinan yang dihasilkan pun jauh lebih mahal. Sebagai contoh, berdasarkan hasil survey pasar, harga taplak meja tamu akar wangi (ukuran 35x100 cm) yang diproduksi oleh KUB Zocha Graha Kriya adalah Rp Sedangkan, harga taplak meja tamu akar wangi yang diproduksi di Pekalongan atau Yogyakarta untuk ukuran yang sama hanya seharga Rp Dalam pengembangan usaha, KUB Zocha Graha Kriya memfokuskan usahanya pada konsep pemasaran individual karena penggunaan pemasaran massal yang menyebar luas telah diragukan dengan kenyataan bahwa sejak dahulu konsumen dilayani secara individual. Dalam pemasaran individual atau yang biasa disebut dengan pemasaran satu-satu, perusahaan menghantarkan produk atau

53 40 program pemasaran khusus untuk kebutuhan dan preferensi pelanggan individual. Tidak seperti produsen kerajinan yang telah beroperasi di pasaran, KUB Zocha Graha Kriya memberi kesempatan kepada setiap pelanggan untuk berperan dalam menetukan model, desain, warna, ukuran produk, dsb sesuai dengan keinginan dan kebutuhan spesifik tiap pelanggan. Sehingga produk kerajinan yang dihasilkan perusahaan memiliki nilai lebih dari sekedar komoditas yang diperdagangkan secara massal dengan harga murah semata. Selanjutnya, selain memutuskan segmen pasar mana yang menjadi sasaran, KUB Zocha Graha Kriya juga menetapkan posisi produknya sebagai produk kerajinan yang personal, bernilai estetika serta kualitas yang tinggi. Dengan positioning tersebut, KUB Zocha Graha Kriya kian memantapkan posisi produknya sebagai produk kerajinan eksklusif yang memanfaatkan potensi lokal Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai bahan baku utama pembuatan produk kerajinan yang dipasarkan Bauran Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Keberhasilan perusahaan di bidang pemasaran terkait dengan keberhasilannya dalam menentukan produk yang tepat, harga yang layak, saluran distribusi yang baik, serta promosi yang efektif. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat serta promosi ditetapkan dengan cermat oleh KUB Zocha Graha Kriya agar kepuasan konsumen serta keberlanjutan usaha dapat tercipta Produk Produk kerajinan yang dihasilkan KUB Zocha Graha Kriya sebagian besar memanfaatkan akar wangi sebagai bahan utama pembuatannya. Dengan tujuan untuk mengembangkan usahanya, UKM ini kemudian memadukan produk kerajinan akar wangi yang telah menjadi andalan dengan produk kerajinan yang terbuat dari batok kelapa, bambu cendani serta bulu itik. Tiap produk yang dipasarkan dan dijual kepada target pasarnya dikemas dengan kantong kertas dengan desain yang menarik dan ramah lingkungan. Bahkan untuk tujuan pembelian tertentu (seperti untuk hadiah, souvenir, dsb) sudah dilengkapi dengan pita serta kartu ucapan yang diberikan secara gratis

54 41 sebagai suatu bentuk pelayanan prima bagi tiap pelanggan setia KUB Zocha Graha Kriya. Produk-produk kerajinan yang dihasilkan serta dipasarkan oleh KUB Zocha Graha Kriya dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Fashionable (aneka jenis tas dari akar wangi, sajadah, dsb) 2. Fungsional (tempat koran, aneka furniture, tudung saji,dsb) 3. Dekoratif (tirai, tudung lampu, aneka miniatur pajangan,dsb) Selain ketiga kelompok di atas, UKM ini juga melayani pembuatan kemasan (packaging) berbahan kertas, akar wangi, mendong dan pandan yang seluruhnya dikerjakan sesuai dengan kebutuhan klien atau dengan desain lepas. UKM ini juga menyediakan aneka ragam bentuk parsel untuk berbagai keperluan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hingga saat ini jumlah produk yang dihasilkan telah mencapai jenis produk. Daftar ragam produk yang telah dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 6. Setelah dua belas tahun konsisten mengembangkan usaha kerajinan akar wangi tersebut, kinerja yang dicapai oleh KUB Zocha Graha Kriya dapat dikatakan baik sesuai dengan grafik penjualan yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat pada Gambar Gambar 6. Penjualan Produk KUB Zocha Graha Kriya Periode Harga Penetapan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi manajemen perusahaan. Harga ditetapkan berdasarkan perhitungan besarnya biaya yang dibutuhkan (biaya bahan baku, biaya maintenance, pajak 10 persen, biaya promosi) ditambah dengan presentase keuntungan yang diinginkan. Harga yang

55 42 ditetapkan beragam sesuai dengan bentuk, ukuran, serta tingkat kesulitan produksi produk yang diinginkan konsumen. Secara garis besar harga produk-produk kerajinan yang dijual oleh UKM ini mulai dari Rp Rp (harga terendah diberikan untuk pembelian dalam jumlah besar). Harga produk kerajinan UKM ini memang jauh lebih mahal dibandingkan harga produk kerajinan yang banyak beredar di pasaran karena bahan yang digunakan berkualitas tinggi yang diproses dengan teknik dan detail yang spesifik. Keseluruhan harga lengkap dapat dilihat pada lampiran harga produk KUB Zocha Graha Kriya (Lampiran 6) Tempat Saluran distribusi terkait dengan berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk dapat disalurkan ke konsumen. Sebagian besar produk dijual secara langsung di galeri pusat KUB Zocha Graha Kriya di Jl. Pakuwon No. 10 Garut. Dalam rangka memperluas jaringan usaha dan mempermudah akses konsumen untuk mendapatkan produk, UKM ini juga membentuk kerja sama dengan pihak lain berupa mitra dagang yang terdapat di dalam maupun luar negeri. Mitra dagang KUB Zocha Graha Kriya, yaitu: 1. Outlet : Sampireun Boutique Hotel Garut, Alamanda Resort& Resto, Jemani Resto. 2. Dalam negeri : PT. Martha Beauty Gallery Jakarta, Salak Boutique Hotel Sukabumi, Cre-Asian Craft Mart Bandung, Hanna Collection Bandung, Al Wanni Art Depok. 3. Luar negeri : Anjung Akrya Kuala Lumpur Malaysia, Natural Art Malaysia, Ashbum Handicraft Singapura, Faisal al- Faiz Saudi Arabia Promosi Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang aktif dilakukan oleh KUB Zocha Graha Kriya untuk memberitahu, mengenalkan, dan mempengaruhi konsumen mengenai produk yang ditawarkan. Promosi KUB Zocha Graha Kriya dimulai dengan membuat merek yang mengasosiasikan keunggulan dan usaha yang digelutinya yaitu Zocha (baca: socha) yang dalam bahasa sunda berarti mata. Hal ini juga mengasosiasikan bahwa UKM ini bergerak pada pengembangan

56 43 usaha kerajinan yang memiliki nilai estetika dan kualitas tinggi sehingga keindahannya dapat dinikmati konsumen melalui indera penglihatan (mata). Selain itu, dalam setiap label produk yang dipasarkan, selain terdapat nama merek dan alamat galeri juga terdapat petunjuk perawatan produk yang menunjukkan kepedulian terhadap seluruh konsumennya. Kemudian UKM ini juga melakukan promosi dengan menerbitkan brosur, flyer, leaflet, katalog produk, serta aktif mengikuti pameran-pameran dari tingkat lokal sampai tingkat internasional. Beberapa pameran yang pernah diikuti oleh KUB Zocha Graha Kriya, yakni: 1. Pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (sejak tahun sekarang). 2. Promosi Kraft Tangan Nusantara antara Malaysia- Indonesia- Brunei (tahun 2003 dan 2004). 3. World Expo di Aichi, Nagoya, Jepang (tahun 2005). 4. Export-Import Africa, Johanesberg, South Africa (tahun 2006). 5. Misi Dagang Batam (tahun 2007) Keberhasilan KUB Zocha Graha Kriya dalam menjaga kualitas dan mempromosikan produk kerajinan yang dihasilkannya membuat KUB Zocha Graha Kriya mampu mendapatkan kepercayaan untuk menangani berbagai proyek pengadaan produk,antara lain: 1. Souvenir untuk Delegasi Peringatan Konferensi Asia-Afrika (tahun 2005). 2. Souvenir MTQ Jawa Barat (tahun 2005). 3. Souvenir untuk beberapa promosi produk kosmetik Martha Tilaar. 4. Seminar Kit Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (tahun 2010). 5. Seminar Kit Mabes Polri (tahun 2010). 6. Souvenir untuk tamu pihak-pihak penting seperti: Gubernur DKI Jakarta, Ibu Jero Wacik, Paspampres, PT. Indonesia Power, Polres Garut, Polwil Priangan, Polda Jawa Barat, Dandim 0611 Garut, Dandim Lilawangsa Aceh Timur, Danrem 062 Tarumanagara Garut dan Kodam Jawa Barat, Mabes TNI. 7. Interior Accesoris untuk beberapa hotel, spa, rumah sakit dan perumahan.

57 Analisis Elemen Penyusun Pemilihan Strategi Pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Dalam analisis pemilihan strategi pemasaran terdapat empat elemen yang saling terkait antara lain faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pemasaran, aktor yang berperan dalam menyusun strategi pemasaran, tujuan strategi pemasaran dan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan perusahaan agar tujuan pemasaran perusahaan dapat tercapai. Elemen-elemen ini kemudian disusun ke dalam suatu hirarki seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Goal Alternatif Strategi Pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya Faktor KFP KP Prod SK KO KPr Aktor PU KOpr GM Tujuan T1 T2 T3 Alternatif A1 A2 A3 A4 Gambar 7. Struktur Hirarki Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya

58 45 Keterangan: A. Faktor KFP KP Prod SK KO KPr B. Aktor PU : Kondisi Finansial Perusahaan : Kapasitas Perusahaan : Produk : Sikap Konsumen : Kapasitas Outlet : Kondisi Persaingan : Pimpinan Umum KOpr : Kepala Operasional GM C. Tujuan T1 T2 T3 D. Alternatif A1 A2 A3 A4 : General Manager : Meningkatkan Omzet Perusahaan :Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi Konsumen dan Mitra Dagang : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan : Positioning Produk Berdasarkan Kualitas dan Harga : Pengembangan Program Factory and Galery Visit dengan Outlet : Memanfaatkan Media Promosi secara Optimal : Penerapan Customer Intimacy Identifikasi Faktor-faktor Penyusun Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Berdasarkan kaji pustaka dari berbagai sumber, wawancara mendalam dengan pihak yang berperan dalam pemilihan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya serta wawancara dengan pakar strategi pemasaran, terdapat enam faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pemasaran,yaitu: 1. Kondisi Finansial Perusahaan (KFP) Dalam penyusunan strategi pemasaran, kemampuan finansial/ keuangan perusahaan menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan karena berbagai aktivitas pemasaran perusahaan membutuhkan alokasi dana/finansial

59 46 dalam jumlah tertentu agar aktivitas pemasaran dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan apa yang telah direncanakan. 2. Kapasitas Perusahaan (KP) Strategi pemasaran yang telah ditetapkan hanya dapat dilaksanakan dengan baik apabila seluruh bagian fungsional serta sumber daya dalam perusahaan dapat bekerja sama dan berkontribusi secara optimal. Oleh karena itu, kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasaran yang telah dibuatnya sangat bergantung pada kinerja para pimpinan dalam membina, mengkoordinasikan, mengawasi implementasi program pemasaran yang telah ditetapkan. Kemudian, bergantung pula kepada masing-masing kelompok usaha dalam menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas dan estetika yang telah ditetapkan, serta bergantung juga kepada ketersediaan sumber daya fisik yang mendukung aktivitas pemasaran seperti ketersediaan brosur, blog untuk pemasaran produk, galeri dan outlet untuk pemasaran dan promosi produk serta fasilitas penunjang pemasaran produk lainnya. 3. Produk (Prod) Pada dasarnya, fungsi utama dari penyusunan strategi dan rencana pemasaran adalah untuk memilih dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan seluruh konsumen dalam lingkup sumber daya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, faktor yang juga perlu dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemasaran adalah kesesuaian produk yang ditawarkan perusahaan dalam hal sifat produk, ketahanan produk, atribut produk (mutu, fitur, desain dan kemasan), merek, harga, biaya produk serta layanan pendukung lainnya dengan target pasar yang telah ditentukan. 4. Sikap Konsumen (SK) Seluruh strategi pemasaran yang dibuat dalam perusahaan selalu mempertimbangkan konsumen sebagai sasaran dari tiap produk yang dihasilkannya. Memahami segala kebutuhan dan keinginan dari seluruh konsumen yang terwujud melalui sikap konsumen merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan perusahaan agar strategi pemasaran yang ditetapkan sesuai dengan nilai dan manfaat yang diharapkan oleh konsumen.

60 47 5. Kapasitas Outlet (KO) Sistem distribusi yang baik merupakan salah satu aspek pendukung terlaksananya strategi pemasaran yang efektif. Kunci dari sistem distribusi yang baik adalah dengan membuat seluruh produk yang dihasilkan perusahaan tersedia pada waktu dan tempat yang tepat bagi pasar target perusahaan. Oleh karena itu, kapasitas outlet (jasa yang mampu diberikan outlet, jangkauannya terhadap target pasar serta pertimbangan tentang sikap outlet terhadap kebijakan perusahaan) menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemasaran. 6. Kondisi Persaingan (KPr) Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemasaran adalah kondisi persaingan yang dihadapi perusahaan saat ini. Pertimbangan terhadap kondisi persaingan yang ada dalam bisnis serupa (terkait dengan jumlah pesaing, karakteristik produk yang ditawarkan pesaing serta aktivitas pemasaran yang dilakukannya) memberikan petunjuk bagi penyusunan strategi pemasaran yang berorientasi pada keunggulan bersaing Aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Pengambilan keputusan strategis dalam KUB Zocha Graha Kriya hanya melibatkan tiga aktor yang berasal dari jajaran pimpinan (internal) perusahaan. Ketiga aktor yang berperan dalam penyusunan strategi pemasaran dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pimpinan Umum (PU) Pimpinan Umum berwenang dalam memberikan masukan, saran serta arahan bagi perencanaan pemasaran. Pimpinan Umum juga bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan seluruh strategi yang ditetapkan agar seluruh komponen dalam perusahaan saling bekerja sama dalam mengimplementasikan strategi yang ada. 2. Kepala Operasional (KOpr) Kepala Operasional berwenang dalam menyusun rencana pemasaran, mengatur dan mengkoordinasikan implementasi seluruh kegiatan pemasaran sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan, serta bertanggung jawab dalam

61 48 pengawasan operasi dan administrasi perusahaan agar kelancaran operasional perusahaan dapat terlaksana dengan baik. 3. General Manager (GM) General Manager bertanggung jawab dalam memberikan laporan keuangan kepada pimpinan dan Kepala Operasional, menjaga keseluruhan asset perusahaan dan sumber-sumber keuangan lainnya yang akan digunakan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan Tujuan Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Strategi pemasaran disusun dalam rangka mencapai beberapa tujuan pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. Berdasarkan hasil wawancara serta kaji pustaka dari beberapa sumber, tujuan pemasaran KUB Zocha Graha Kriya dalam melaksanakan strategi pemasaran dijabarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan omzet perusahaan (MO) Seluruh strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk meningkatkan jumlah produk yang dibeli oleh para konsumen (target pasar). Peningkatan jumlah pembelian akan meningkatkan jumlah omzet yang diperoleh KUB Zocha Graha Kriya sehingga mampu mengembangkan usaha secara berkelanjutan. 2. Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang (MP) KUB Zocha Graha Kriya merupakan salah satu pionir dalam pengembangan usaha produk kerajinan yang mengembangkan potensi lokal Kabupaten Garut, yaitu akar wangi sebagai bahan utama pembuatan produk kerajinannya. Produk-produk kerajinan yang dihasilkan bersifat personal dengan nilai estetika dan kualitas yang tinggi. Pelaksanaan startegi pemasaran diharapkan mampu untuk memantapkan posisi merek produk-produk yang dihasilkan dan membangun citra KUB Zocha Graha Kriya menjadi semakin kuat di mata konsumen dan mitra dagang. Posisi merek yang kuat memberikan beberapa manfaat seperti memudahkan konsumen dan mitra dagang untuk mengidentifikasi produk, melindungi produk (tampilan/ fitur produk) agar tidak dengan mudah ditiru oleh orang lain/ pesaing, serta mampu mendorong terciptanya pembelian berkelanjutan dan kesetiaan konsumen terhadap KUB Zocha Graha Kriya.

62 49 3. Mempertahankan loyalitas konsumen (ML) Konsumen yang loyal merupakan aset berharga yang terus dijaga oleh KUB Zocha Graha Kriya. Loyalitas konsumen ditunjukkan dengan terciptanya kepercayaan dan komitmen para pelanggan terhadap produk-produk kerajinan yang dihasilkan KUB Zocha Graha Kriya karena mereka mendapatkan kepuasan dari produk serta layanan pemasaran prima yang diberikan. Oleh karena itu, loyalitas konsumen merupakan salah satu tujuan utama yang ingin diwujudkan oleh KUB Zocha Graha Kriya melalui pelaksanaan strategi pemasarannya, mengingat konsumen yang loyal mampu menjamin keberlangsungan pengembangan usaha di masa depan Alternatif Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Berdasarkan hasil analisis terhadap Segmentation, Targeting dan Positioning (STP) dan bauran pemasaran (4P) KUB Zocha Graha Kriya serta mempertimbangkan faktor, aktor dan tujuan dalam hirarki pemilihan strategi pemasaran, maka terdapat empat alternatif strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan oleh KUB Zocha Graha Kriya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Alternatif strategi pemasaran tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1. Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (PP) Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul bila dibandingkan dengan merek/ produk pesaing. Dengan ditetapkannya strategi positioning berdasarkan kualitas dan harga, KUB Zocha Graha Kriya membuktikan komitmennya yang selalu berusaha untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang tinggi sesuai dengan citra yang ingin diwujudkan perusahaan yakni menciptakan produk kerajinan yang bernilai estetika dan kualitas tinggi bagi para pelanggan sasarannya. 2. Pengembangan program Factory and Galery Visit bekerja sama dengan outlet (PFG) KUB Zocha Graha Kriya menetapkan strategi cakupan distribusi eksklusif, yaitu perusahaan hanya bekerja sama dengan perantara khusus (mitra dagang berbentuk outlet) untuk menyediakan produk-produk kerajinannya di wilayah

63 50 Kabupaten Garut dan Bandung. Tujuan pemilihan strategi ini adalah menciptakan citra produk sebagai produk kerajinan eksklusif yang memiliki nilai estetika dan kualitas yang tingi, memiliki tingkat pengendalian yang tinggi atas harga dan jasa yang diberikan perantara (outlet) serta menciptakan loyalitas yang tinggi antara perusahaan dan mitra dagang sehingga perusahaan dapat memperoleh dukungan penjualan yang besar, salah satunya dengan bekerja sama dalam mengembangkan program Factory and Galery Visit. 3. Memanfaatkan media promosi secara optimal (MProm) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, apabila konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin bahwa produk itu berguna bagi mereka, maka konsumen tidak akan pernah membelinya. Oleh karena itu, dalam tujuan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi dan/ atau mengingatkan pasar sasaran atas keberadaan perusahaan dan produknya agar mereka bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan, KUB Zocha Graha Kriya harus mampu memanfaatkan media promosi secara optimal. Secara umum media yang tersedia untuk kegiatan promosi perusahaan dikelompokkan menjadi media cetak (contoh: surat kabar, majalah, brosur, dsb), media elektronik (contoh: berpromosi di televisi atau radio), media luar ruangan (contoh: umbul-umbul, poster, spanduk, dsb) dan media lini bawah (pameran, direct mail, dsb). 4. Menerapkan customer intimacy (CInt) Dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar serta menguatkan posisinya di dalam pasar, KUB Zocha Graha Kriya selalu berkomitmen untuk menyesuaikan produk maupun pelayanan tambahan dengan kebutuhan spesifik tiap pelanggan. Selain itu, kesadaran perusahaan bahwa biaya dalam mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dibandingkan biaya untuk menarik pelanggan baru membuat KUB Zocha Graha Kriya menekankan upaya memaksimalkan potensi dari basis pelanggan saat ini melalui penerapan customer intimacy (kedekatan dengan pelanggan). Penerapan customer intimacy membuat perusahaan tidak hanya sekedar menjual produk, tetapi

64 51 menjual solusi total dengan memberikan pelayanan dan advis yang bersifat personal Analisis Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Menggunakan Metode AHP Seluruh elemen yang telah diidentifikasi disusun menjadi struktur AHP yang akan dinilai oleh pakar. Penyusunan struktur hirarki dalam penelitian ini berdasarkan wawancara dengan pihak penyusun strategi pemasaran dan wawancara dengan pakar strategi pemasaran. Struktur hirarki digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kuesioner untuk memperoleh pendapat responden dalam menilai faktor, aktor, tujuan dan alternatif dalam struktur. Kuesioner dalam penelitian ini terlampir pada Lampiran 3. Kuesioner kemudian digunakan oleh para pakar untuk menilai struktur. Pakar yang terlibat dalam penilaian struktur ini antara lain dari pihak KUB Zocha Graha Kriya (terdiri dari Pimpinan Umum, Kepala Operasional serta General Manager), pakar dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut (terdiri dari Kepala Bidang Perindustrian dan Kepala Bidang Perdagangan) yang paham tentang strategi pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya, dan pakar dari Asgar Muda Garut (Kepala Hubungan Eksternal) sebagai pihak yang bekerja sama dalam pengembangan usaha kerajinan akar wangi. Pakar yang menilai struktur dalam penelitian ini mempunyai pandangan dan penilaian yang berbeda sehingga penggabungan penilaian dari pakar akan menghasilkan penilaian yang objektif. Struktur hirarki terdiri dari lima tingkat antara lain ultimate goal pada tingkat pertama, faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada tingkat dua, aktor yang berpengaruh pada penyusunan strategi pemasran pada tingkat tiga, tujuan yang ingin dicapai oleh setiap aktor pada tingkat empat dan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh KUB Zocha Graha Kriya pada tingkat lima. Keempat elemen ini kemudian disusun menjadi struktur hirarki yang dapat dilihat pada Gambar 5.

65 52 Goal Alternatif Strategi Pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya Faktor KFP (0,164) KP (0,351) Prod (0,288) SK (0,079) KO (0,050) KPr (0,069) Aktor PU (0,331) KOpr (0,394) GM (0,275) Tujuan T1 (0,289) T2 (0,349) T3 (0,362) Alternatif A1 (0,280) A2 (0,139) A3 (0,210) A4 (0,372) Gambar 8. Hasil Pengolahan Horizontal Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Keterangan: A. Faktor KFP : Kondisi Finansial Perusahaan KP : Kapasitas Perusahaan Prod : Produk SK : Sikap Konsumen KO : Kapasitas Outlet KPr : Kondisi Persaingan B. Aktor PU : Pimpinan Umum KOpr : Kepala Operasional GM : General Manager

66 53 C. Tujuan T1 : Meningkatkan Omzet Perusahaan T2 :Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi Konsumen dan Mitra Dagang T3 : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan D. Alternatif A1 : Positioning Produk Berdasarkan Kualitas dan Harga A2 : Pengembangan Program Factory and Galery Visit dengan Outlet A3 : Memanfaatkan Media Promosi secara Optimal A4 : Penerapan Customer Intimacy Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Horizontal Pengolahan horizontal dengan menggunakan metode AHP menunjukkan elemen-elemen yang berhubungan dalam satu tingkat hirarki dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Pengaruh antara satu faktor terhadap faktor lainnya pada tingkat hirarki di bawahnya akan terlihat dari hasil pengolahan data. Pengolahan horizontal terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pengolahan horizontal tingkat tiga mengenai aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya, pengolahan horizontal tingkat empat mengenai tujuan yang ingin dicapai KUB Zocha Graha Kriya dan pengolahan horizontal tingkat lima mengenai alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh KUB Zocha Graha Kriya. A. Hasil Pengolahan pada Level Aktor Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode AHP didapatkan bahwa Pimpinan Umum (0,567) merupakan aktor yang paling bertanggung jawab terhadap kondisi finansial perusahaan karena dalam mekanisme kerja KUB Zocha Graha Kriya, Pimpinan Umum berwenang dalam mengoordinasikan dan mengawasi seluruh kinerja perusahaan, termasuk kinerja perusahaan dalam hal keuangan. Pimpinan Umum bertanggung jawab untuk mencari sumber-sumber finansial untuk mendukung program pemasaran yang telah ditetapkan. Kemudian, Pimpinan Umum kemudian dibantu oleh Kepala Operasional (0,290) sebagai aktor kedua yang bertanggung jawab dalam mengawasi aliran uang yang keluar ataupun masuk ke perusahaan. Kepala Operasional kemudian

67 54 menetapkan alokasi dana bagi kegiatan pemasaran perusahaan yang telah dibuatnya. Kemudian, General Manager (0,144) sebagai aktor ketiga yang bertanggung jawab terhadap kondisi finansial perusahaan bertugas dalam mengatur pelaporan kondisi keuangan perusahaan agar Pimpinan Umum dan Kepala Operasional dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara lengkap. Pada Tabel 6 dapat dilihat secara lengkap bobot setiap aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. Tabel 6. Bobot dan prioritas elemen aktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Elemen Aktor Elemen Faktor PU KOpr GM Kondisi Finansial Perusahaan 0,567 0,290 0,144 Kapasitas Perusahaan 0,347 0,418 0,235 Produk 0,189 0,424 0,387 Sikap Konsumen 0,251 0,496 0,253 Kapasitas Outlet 0,331 0,321 0,348 Kondisi Persaingan 0,372 0,331 0,297 Pada faktor kapasitas perusahaan, Kepala Operasional (0,418) menjadi aktor yang paling berpengaruh terhadap kapasitas perusahaan. Kepala Operasional merupakan aktor yang secara langsung mengetahui, membina dan mengawasi pemanfaatan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam bidang pemasaran agar seluruh kegiatan pemasaran produk yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Aktor kedua yang berpengaruh terhadap kapasitas perusahaan adalah Pimpinan Umum (0,347). Pimpinan Umum berperan dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dengan bertanggung jawab terhadap kegiatan pengawasan pelaksanaan kegiatan pemasaran yang telah ditetapkan. Kemudian, General Manager (0,235) menjadi aktor ketiga yang berpengaruh terhadap kapasitas perusahaan karena General Manager berperan sebagai jembatan penghubung antara pimpinan KUB Zocha Graha Kriya dengan seluruh kelompok usaha dan mitra dagang yang ada. Sehingga, segala aspirasi dari kelompok usaha dan mitra dagang yang terkait dengan kegiatan pemasaran perusahaan difasilitasi oleh General Manager.

68 55 Dalam hal produk, Kepala Operasional (0,424) menjadi aktor yang paling berpengaruh dalam penentuan produk perusahaan karena Kepala Operasional merupakan aktor yang langsung berhubungan dengan para konsumen. Kepala Operasional dibantu dengan General Manager (0,387) sebagai aktor kedua yang berpengaruh terhadap produk, berperan dalam menciptakan berbagai ragam kreasi bentuk dan desain serta penentuan harga produk dengan mempertimbangkan perkembangkan trend dan minat konsumen. Kepala Operasional mengawasi keseluruhan aktivitas produksi di kantor pusat yakni pengawasan kegiatan penyempurnaan produk termasuk pengawasan standar kualitas sebelum produk dipasarkan. Sedangkan seorang General Manager bersama dengan Pimpinan Umum (0,189) sebagai aktor ketiga yang berpengaruh terhadap produk bertanggung jawab untuk memastikan keseluruhan kelompok usaha mampu menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Sikap konsumen merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam penetuan strategi pemasaran perusahaan. Pada KUB Zocha Graha Kriya, Kepala Operasional (0,496) merupakan aktor yang paling berperan dalam pemahaman sikap konsumen karena Kepala Operasional merupakan aktor yang berinteraksi secara langsung dengan konsumen. Kepala Operasional bertanggung jawab untuk mengakomodasi segala keinginan konsumen dalam hal produk dan pelayanan tambahan lainnya yang diinginkan konsumen. Sedangkan General Manager (0,253) dan Pimpinan Umum (0,251) merupakan aktor kedua dan ketiga yang berperan dalam pemahaman sikap konsumen. Kedua aktor ini berperan dalam membantu Kepala Operasional untuk mewujudkan produk dan pelayanan yang diinginkan oleh konsumen. Pada faktor kapasitas outlet, General Manager (0,348) menjadi aktor yang paling berpengaruh dalam kapasitas outlet. General Manager bertanggung jawab untuk memastikan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh mitra dagang (outlet) perusahaan sesuai dengan standar kualitas dan citra yang ingin dibangun oleh perusahaan. Selanjutnya, pertimbangan dari General Manager menjadi bahan masukan bagi Pimpinan Umum (0,331) sebagai aktor kedua yang berpengaruh terhadap kapasitas outlet untuk menentukan kebijakan pemilihan mitra dagang (outlet). Kepala Operasional (0,321) sebagai aktor ketiga yang bertanggung jawab

69 56 terhadap kapasitas outlet juga berperan dalam memberi masukan sesuai dengan pertimbangan kemampuan dan sumber daya perusahaan serta dengan mempertimbangkan konsumen (target pasar). Kondisi persaingan tetap menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemasaran. Pimpinan Umum (0,372) menjadi aktor yang paling berperan terhadap kondisi persaingan karena Pimpinan Umum-lah yang mengendalikan dan mengawasi kinerja seluruh bagian dalam perusahaan sehingga Pimpinan Umum menjadi aktor yang paling bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengambil kebijakan/ taktik untuk menyikapi kondisi persaingan yang ada. Kemudian, Kepala Operasional (0,331) dan General Manager (0,297) menjadi aktor kedua dan ketiga yang berpengaruh terhadap kondisi persaingan. Kedua aktor ini saling bekerja sama agar perusahaan mampu menghasilkan produk yang lebih unggul dari pada produk pesaing yang mulai memasuki pasar. B. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode AHP didapatkan hasil mengenai prioritas tujuan yang ingin dicapai masing-masing aktor dalam penentuan strategi pemasaran perusahaan. Keseluruhan hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Bobot dan prioritas elemen tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Elemen Tujuan Elemen Aktor MO MP ML Pimpinan Umum 0,392 0,445 0,163 Kepala Operasional 0,161 0,208 0,631 General Manager 0,349 0,435 0,217 Keterangan MO : Meningkatkan Omzet Perusahaan MP : Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi Konsumen dan Mitra Dagang (outlet) ML : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

70 57 Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang (0,445) merupakan tujuan yang paling ingin dicapai oleh aktor Pimpinan Umum. Dengan menguatnya merek di mata konsumen dan mitra dagang akan berimplikasi pada profit yang dapat diraih oleh perusahaan. Sehingga, meningkatknya omzet perusahaan (0,392) menjadi tujuan kedua yang paling ingin dicapai oleh Pimpinan Umum. Kemudian, untuk menjamin keberlangsungan pengembangan usaha produk kerajinan dengan akar wangi sebagai bahan utama produk kerajinan yang dihasilkannya, Pimpinan Umum berperan dalam menggordinasikan, membina, mengawasi serta memotivasi seluruh pekerja dalam KUB Zocha Graha Kriya agar dapat memberikan produk yang bernilai estetika dan berkualitas tinggi dengan pelayanan prima kepada tiap konsumen. Hal ini dilakukan agar perusahaan mampu mempertahankan loyalitas pelanggan (0,163) yang menjadi tujuan ketiga yang ingin dicapai oleh pemimpin umum. Aktor Kepala Operasional merupakan aktor yang berinteraksi secara langsung dengan konsumen sehingga tujuan mempertahankan loyalitas pelanggan (0,631) menjadi tujuan utama yang ingin dicapai oleh Kepala Operasional dalam penyusunan strategi pemasaran. Pelanggan yang loyal merupakan asset berharga yang harus dijaga oleh perusahaan karena pelanggan yang loyal tidak saja mampu meningkatkan omzet yang didapat oleh perusahaan melalui pembelian berulang dalam jumlah yang besar, akan tetapi pelanggan yang loyal juga mampu menjadi agen pemasaran terbaik bagi perusahaan. Kepala Operasional juga berfokus untuk mewujudkan tujuan kedua dan ketiga yaitu memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang (0,208) serta meningkatkan omzet perusahaan (0,161). Aktor General Manager berfokus kepada tujuan untuk memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang (0,435). Setelah dua belas tahun mengembangkan usaha produk kerajinan yang mengeksplorasi potensi lokal Kabupaten Garut, KUB Zocha Graha Kriya telah memiliki merek yang sudah mapan. Penyusunan strategi yang bertujuan untuk menguatkan merek yang sudah mapan mampu menghasilkan profitabilitas, bahkan mampu meningkatkan jumlah unit yang terjual. Selain itu, menguatnya posisi merek juga mampu menumbuhkan loyalitas pelanggan dan mitra dagang terhadap perusahaan karena konsumen

71 58 (target pasar) dan mitra dagang mendapatkan jaminan bahwa produk yang mereka beli dan pasarkan merupakan produk kerajinan yang bernilai estetika dan berkualitas tinggi yang didukung oleh pelayanan prima dalam tiap proses transaksinya. Oleh karena itu, bagi General Manager tujuan kedua dan ketiga yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi pemasaran adalah meningkatkan omzet perusahaan (0,349) dan mempertahankan loyalitas pelanggan (0,217). C. Hasil Pengolahan pada Level Alternatif Dalam Tabel 8 didapatkan hasil prioritas alternatif strategi yang dapat dilakukan KUB Zocha Graha Kriya untuk mencapai tujuan-tujuan penyusunan strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Tabel 8. Bobot dan prioritas elemen alternatif strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Elemen Alternatif Elemen Tujuan PP PFG MP CI Meningkatkan Omzet Perusahaan 0,354 0,174 0,201 0,271 Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi 0,213 0,145 0,258 0,385 Konsumen dan Mitra Dagang Mempertahankan Loyalitas Pelanggan 0,287 0,104 0, 170 0,439 Keterangan PP : Positioning Produk Berdasarkan Kualitas dan Harga PFG : Pengembangan Program Factory and Gallery Visit Bekerja Sama dengan Mitra Dagang (Outlet) MP : Memanfaatkan Media Promosi secara Optimal CI : Menerapkan Customer Intimacy Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Tabel 8 dapat dilihat bahwa dalam tujuan untuk meningkatkan omzet perusahaan, prioritas pertama alternatif strategi yang dapat dilakukan KUB Zocha Graha Kriya adalah positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (0,354). Alternatif strategi ini berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, dalam hal ini perusahaan menciptakan citra berkualitas yang diwujudkan dengan penetapan standar kualitas pada setiap produk kerajinan yang dihasilkan sehingga produkproduk kerajinan yang dipasarkan mampu menghadirkan kepuasan/ prestise

72 59 tersendiri bagi para konsumen sasaran, walaupun untuk kategori produk kerajinan, seluruh produk yang dihasilkan KUB Zocha Graha Kriya jauh lebih mahal. Alternatif strategi pertama tersebut kemudian dapat dikolaborasikan dengan melakukan alternatif strategi kedua yaitu penerapan customer intimacy (0,271). Penerapan customer intimacy dilakukan untuk mempertahankan posisi perusahaan di dalam pasar serta untuk memperluas pangsa pasar perusahaan. Penerapan customer intimacy dilakukan perusahaan dengan selalu berusaha menyesuaikan produk maupun pelayanan pendukungnya dengan kebutuhan spesifik setiap pelanggan serta tanggap terhadap segala keluhan pelanggan. Dengan pengolaborasian dua alternatif strategi dengan prioritas terbesar tersebut, KUB Zocha Graha Kriya dapat mencapai salah satu tujuan penyusunan strategi pemasarannya, yaitu meningkatkan omzet perusahaan. Kemudian, alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang perusahaan dapat dilakukan KUB Zocha Graha Kriya dengan menerapkan customer intimacy (0,385) dan memanfaatkan media promosi secara optimal (0,258). Penguatan merek dapat diwujudkan dengan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dan mitra dagang serta terkait pula dengan usaha perusahaan dalam mempromosikan merek yang telah mapan melalui berbagai media baik cetak (brosur, leaflet, spanduk, bekerja sama dengan surat kabar dan majalah, dsb), media elektronik (mengizinkan peliputan oleh wartawan televisi maupun radio) sampai memanfaatkan media promosi lini bawah dengan aktif mengikuti berbagai pameran produk kerajinan. Usaha promosi merek ini terbukti mampu menanamkan citra produk dan perusahaan. Tujuan mempertahankan loyalitas pelanggan didasari kesadaran para pengambil keputusan dalam perusahaan bahwa mempertahankan pelanggan membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan menciptakan pelanggan baru. Loyalitas pelanggan dapat dipertahankan untuk mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan dengan melaksanakan alternatif strategi pemasaran yaitu menerapkan customer intimacy (0,439) sebagai prioritas pertama rekomendasi yang dapat dilakukan KUB Zocha Graha Kriya untuk mewujudkan tujuannya tersebut. Kemudian, perusahaan juga dapat melaksanakan alternatif

73 60 strategi pemasaran kedua yaitu positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (0,287) agar pelanggan mendapatkan jaminan kualitas pada setiap produk yang dipasarkan oleh perusahaan serta jaminan pelayanan prima yang mendukung seluruh proses transaksi Hasil Pengolahan Data dengan AHP secara Vertikal Pengolahan vertikal dengan menggunakan metode AHP bertujuan untuk mengetahui pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki tertentu terhadapo sasaran utama. Berikut adalah hasil pengolahan data secara vertikal dengan teknik AHP. A. Hasil Pengolahan pada Level Faktor Berdasarkan pengolahan yang dilakukan pada tingkat dua dengan menggunakan metode AHP, maka diperoleh hasil bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya adalah kapasitas perusahaan (0,351). Pada Tabel 9 dapat dilihat secara lengkap bobot setiap faktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. Tabel 9. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Faktor Bobot Prioritas Kondisi Finansial Perusahaan 0,164 3 Kapasitas Perusahaan 0,351 1 Produk 0,288 2 Sikap Konsumen 0,079 4 Kapasitas Outlet 0,050 6 Kondisi Persaingan 0,069 5 Kapasitas perusahaan menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya berdasarkan penggabungan judgment para pakar. Kapasitas perusahaan merupakan faktor yang harus diprioritaskan karena dalam penyusunan strategi pemasaran yang baik, perusahaan harus mampu menganalisa peta kapasitas perusahaannya dalam bidang pemasaran agar seluruh tujuan dari penyusunan strategi pemasaran dapat tercapai.

74 61 Kapasitas perusahaan merupakan perpaduan dari sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan dalam bidang pemasaran. Sumber daya adalah aset perusahaan yang berdiri sendiri seperti barang-barang perlengkapan pendukung pemasaran, keahlian para pegawai dalam melayani pelanggan, keahlian outlet/ mitra produk dalam memasarkan produk, dan sebagainya. Sedangkan kemampuan adalah sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu hasil kerja sama sumber daya untuk mencapai tugas-tugas yang produktif dalam bidang pemasaran. Dengan kata lain, kapasitas perusahaan adalah pondasi penyusunan strategi pemasaran perusahaan. Fokus KUB Zocha Graha Kriya dalam mengembangkan kapasitas perusahaan di bidang pemasaran telah diimplementasikan dalam beberapa usaha, diantaranya dengan memberikan pelatihan pelayanan prima yang diberikan kepada kepala toko agar seluruh pelanggan maupun calon pelanggan yang datang ke galeri utama di Jalan Pakuwon No. 10, Garut mendapatkan pelayanan yang memuaskan, menyediakan makanan dan minuman ringan khas Kabupaten Garut yang diberikan secara gratis kepada pelanggan ketika mereka sedang memilih produk kerajinan yang akan dibeli. Selain itu, KUB Zocha Graha Kriya juga memberikan edukasi tentang bahan baku dan metode produksi pada tiap media promosi cetak (brosur, flyer, leaflet, dsb) agar konsumen mengetahui secara jelas proses pengerjaan produk kerajinan yang sedikit lebih lama karena bahan baku utama (akar wangi) hanya dapat dipanen tiap dua belas bulan. Faktor kedua yang harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya adalah produk (0,288). Produk menjadi faktor terpenting kedua setelah kapasitas perusahaan karena seluruh strategi pemasaran yang disusun perusahaan berfokus pada usaha untuk membuat seluruh produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan target pasar sehingga perusahaan mampu menciptakan produk yang memuaskan pelanggan sasarannya dalam lingkup sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Kondisi finansial perusahaan (0,164) menjadi faktor ketiga yang harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pemasaran karena seluruh strategi pemasaran yang nantinya akan diimplementasikan dalam bentuk aktivitas pemasaran membutuhkan alokasi dana/ keuangan dalam jumlah tertentu. KUB

75 62 Zocha Graha Kriya selalu berusaha meningkatkan performa finansial perusahaannya agar seluruh aktivitas pemasaran dapat didukung dengan alokasi dana yang optimal agar tujuan pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai. Faktor keempat yang harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya adalah sikap konsumen (0,079). Sikap konsumen yang terkait dengan nilai dan manfaat yang diinginkan konsumen merupakan fokus utama perusahaan agar perusahaan mampu menciptakan produk-produk yang memuaskan kebutuhan konsumen. Sikap konsumen ini dapat dipahami dengan baik apabila konsumen dijadikan sebagai partner atau mitra perusahan bukan sekedar sasaran atau objek pemasaran produk semata. Pemahaman yang baik terhadap sikap konsumen membuat perusahaan mampu menyusun strategi pemasaran yang menguntungkan dalam jangka panjang. Kondisi persaingan (0,069) menjadi faktor kelima yang harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. Bagaimanapun seluruh strategi pemasaran yang disusun oleh perusahaan secara garis besar bertujuan untuk mempertahankan posisi perusahaan dalam persaingan yang ada. Perusahaan harus mampu memahami kondisi persaingannya di samping memahami dirinya sendiri agar seluruh strategi pemasaran yang disusun mampu memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Faktor keenam yang menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya adalah kapasitas outlet (0,050). Seperti halnya kapasitas perusahaan, sumber daya dan kemampuan yang dapat diberikan outlet sebagai mitra dagang menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam penyusunan strategi perusahaan. Kesesuaian lokasi, fasilitas fisik lainnya yang dimiliki outlet serta kemampuan pelayanan outlet harus sesuai dengan citra yang ingin dibangun oleh perusahaan. B. Hasil Pengolahan pada Level Aktor Pada Tabel 10 dapat dilihat keseluruhan bobot aktor-aktor yang berkepentingan dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya.

76 63 Tabel 10. Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Aktor Bobot Prioritas Pimpinan Umum 0,331 2 Kepala Operasional 0,394 1 General Manager 0,275 3 Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa Kepala Operasional (0,394) merupakan aktor yang memiliki peranan paling penting dalam penyusunan strategi pemasaran perusahaan. Kepala Operasional yang merupakan salah satu pendiri dan pemilik KUB Zocha Graha Kriya memiliki kewenangan dalam membina, mengatur, menggordinasikan serta mengawasi seluruh kegiatan operasional dan pemasaran perusahaan serta merancang rencana penggunaan sumber daya, menetapkan alokasi finansial bagi kegiatan pemasaran serta mengatur pelaksanaan aktivitas pemasaran perusahaan. Kepala Operasional juga bertanggung jawab dalam membina hubungan yang baik dengan para konsumen sehingga produk-produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan pasar sasarannya. Kepala Operasional secara aktif mengawasi kesesuaian mutu dan kualitas produk yang dihasilkan seluruh kelompok usaha yang ada. Oleh karena itu, Kepala Operasional memiliki peran yang paling penting dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya. C. Hasil Pengolahan pada Level Tujuan Tujuan yang paling ingin dicapai dalam penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya adalah mempertahankan loyalitas pelanggan (0,362). Tujuan mempertahankan posisi perusahaan yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang (outlet) menjadi tujuan terpenting kedua (0,349) dan tujuan meningkatkan omzet perusahaan menjadi tujuan ketiga yang ingin dicapai (0,289) dari strategi pemasaran perusahaan. Bobot hasil penilaian terhadap elemen tujuan dapat dilihat pada Tabel 11.

77 64 Tabel 11. Bobot dan prioritas tujuan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Tujuan Bobot Prioritas Meningkatkan Omzet Perusahaan 0,289 3 Memantapkan Posisi Merek yang Kuat Bagi Konsumen dan Mitra Dagang 0,349 2 Mempertahankan Loyalitas Pelanggan 0,362 1 Seluruh strategi pemasaran yang disusun oleh KUB Zocha Graha Kriya memiliki tujuan utama untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal ini dikarenakan keberhasilan suatu perusahaan dalam jangka panjang tidak didasarkan pada banyaknya konsumen yang melakukan pembelian sekali saja terhadap produk yang ditawarkan. Sebaliknya, perusahaan dikatakan berhasil apabila memiliki konsumen yang setia, yang membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan secara berulang. Loyalitas konsumen mampu menciptakan peningkatan omzet perusahaan serta penguatan posisi perusahaan dalam persaingan. Hal ini dikarenakan bahwa konsumen yang loyal merupakan agen pemasaran terbaik yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, penyusunan strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya berfokus pada upaya untuk mempertahankan basis pelanggan saat ini atau dengan kata lain mempertahankan loyalitas para pelanggan untuk memaksimalkan potensi penjualan masa depan. D. Hasil pengolahan pada Level Alternatif Berdasarkan hasil penggabungan judgment para pakar didapatkan empat alternatif strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh KUB Zocha Graha Kriya. Alternatif yang dinilai para pakar sebagai alternatif strategi paling penting untuk dilakukan adalah menerapkan customer intimacy (0,372). Alternatif terpenting kedua yaitu mengimplementasikan strategi positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (0,280), alternatif terpenting ketiga yaitu memanfaatkan media promosi secara optimal (0,210) dan alternatif terpenting keempat yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah mengembangkan program Factory and Galery

78 65 Visit yang bekerja sama dengan outlet (0.139). Bobot dan prioritas strategi pemasaran dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 12. Tabel 12. Bobot dan prioritas alternatif strategi pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Alternatif Bobot Prioritas Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga 0,280 2 Mengembangkan program Factory and Galery Visit dengan outlet 0,139 4 Memanfaatkan media promosi secara optimal 0,210 3 Penerapan customer intimacy 0,372 1 Penerapan customer intimacy merupakan alternatif terpenting untuk dilaksanakan oleh KUB Zocha Graha Kriya sesuai dengan tujuan utama penerapan strategi pemasarannya yaitu untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Penerapan customer intimacy merupakan salah satu startegi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperluas pangsa pasar dan mempertahankan posisi produknya di pasar. Penerapan customer intimacy yang baik membuat perusahaan harus berkomitmen dalam menjalin keakraban dengan pelanggan yang dicirikan dengan adanya upaya pengembangan solusi, membantu pelanggan memahami dengan tepat apa yang mereka butuhkan sehingga seluruh sistem manajemen diarahkan pada upaya memberikan hasil yang memuaskan bagi para pelanggan. Alternatif strategi pemasaran terpenting kedua yaitu positioning produk berdasarkan kualitas dan harga. Pelaksanaan strategi ini dirasa tidak menyulitkan oleh para pakar karena sejak awal didirikan, KUB Zocha Graha Kriya memiliki komitmen yang besar terhadap kualitas produk-produk kerajinan yang dihasilkannya sehingga citra eksklusif dengan nilai estetika dan kualitas tinggi menjadi citra bagi seluruh produk kerajinan yang dihasilkan. Memanfaatkan media promosi secara optimal merupakan alternatif strategi pemasaran terpenting ketiga yang dapat dilaksanakan oleh KUB Zocha Graha Kriya. Dengan memanfaatkan media promosi secara optimal, posisi merek dari produk KUB Zocha Graha Kriya akan semakin kuat disamping itu peningkatan

79 66 omzet pun akan dapat tercapai seiring semakin familiarnya konsumen terhadap produk kerajinan yang dihasilkan oleh KUB Zocha Graha Kriya. Alternatif strategi pemasaran terpenting keempat yang dapat dilaksanakan oleh KUB Zocha Graha Kriya adalah pengembangan program Factory and Galery Visit bekerja sama dengan outlet. Alternatif ini juga dirasakan tidak sulit untuk diterapkan oleh perusahaan karena perusahaan telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan outlet dalam jangka waktu yang sudah cukup lama. Pelaksanaan pengembangan program Factory and Galery Visit yang baik tidak hanya memberikan manfaat berupa meningkatnya jumlah konsumen, akan tetapi juga mampu meningkatkan hubungan baik yang telah terbina antara KUB Zocha Graha Kriya dengan pihak outlet tersebut. 4.6 Implikasi Manajerial Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penyusunan strategi pemasaran sebaiknya dilakukan dengan memfokuskan pada kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan saat ini agar tidak terjadi kesenjangan antara strategi yang disusun dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Penerapan kemampuan dengan strategi yang tepat pada akhirnya akan mampu menciptakan suatu keunggulan bersaing bagi perusahaan yang kemudian menghasilkan arus laba untuk terus menumbuhkan pusat sumber daya perusahaan. Walaupun KUB Zocha Graha Kriya belum memiliki pesaing yang cukup berarti dalam usaha produk kerajinan berbahan utama akar wangi ini, perusahaan tetap harus berfokus kepada pengembangan kapasitas perusahaan di bidang pemasaran agar para pesaing sulit untuk menghadapi keberadaan perusahaan yang telah lebih dulu mengembangkan usaha ini. Kapasitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan memberikan pelatihan kepada kepala toko agar dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan yang datang ke galeri, pembuatan website atau blog untuk memasarkan produk kerajinan yang dihasilkan, sampai menyediakan personel khusus dalam bidang pemasaran yang menangani keluhan, komentar serta saran dari pelanggan yang dapat menjadi masukan yang membangun bagi eksistensi perusahaan di masa depan. Sebagai aktor yang paling berpengaruh, Kepala Operasional terlibat secara dominan dalam penyusunan strategi pemasaran. Dalam KUB Zocha Graha Kriya,

80 67 Kepala Operasional memiliki keterlibatan yang sangat besar dalam menjalankan operasional dan pemasaran perusahaan, menjalin kerja sama dengan mitra dagang dan mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan. Sedangkan pemimpin umum berfokus terhadap seluruh upaya riset dan pengembangan bahan baku serta pengembangan teknik produksi yang inovatif. General Manager memiliki keterlibatan besar dalam mengatur administrasi perusahaan dan sebagai jembatan penghubung antara pihak pimpinan dengan keseluruhan kelompok usaha dan mitra dagang. Dalam penyusunan strategi pemasaran selain melibatkan pihak internal, KUB Zocha Graha Kriya juga dapat menjalin komunikasi yang baik dengan mitra dagang agar pengembangan program pemasaran yang membutuhkan kerja sama antara pihak internal dengan outlet dapat terselenggara secara optimal. Salah satu hal yang melandasi penyusunan strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah adanya situasi keterbatasan dalam aspek sumber daya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, pengalokasian sumber daya yang lebih besar untuk alternatif strategi pemasaran dengan bobot yang lebih tinggi daripada alternatif lainnya merupakan salah satu bentuk penghematan. Implementasi strategi pemasaran akan menjadi lebih efektif apabila perusahaan mengalokasikan sumberdaya secara tepat dan efektif yaitu lebih besar untuk alternatif yang memiliki bobot lebih besar dibandingkan alternatif lainnya.

81 68 Goal Alternatif Strategi Pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya Faktor KFP (0,164) KP (0,350) Prod (0,287) SK (0,080) KO (0,050) KPr (0,069) Aktor PU (0,331) KOpr (0,394) GM (0,275) Tujuan T1 (0,289) T2 (0,349) T3 (0,362) Alternatif A1 (0,280) A2 (0,139) A3 (0,210) A4 (0,372) Gambar 9. Hasil Pengolahan Vertikal Penyusunan Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Keterangan : A. Faktor KFP KP Prod SK KO KPr B. Aktor PU : Kondisi Finansial Perusahaan : Kapasitas Perusahaan : Produk : Sikap Konsumen : Kapasitas Outlet : Kondisi Persaingan : Pimpinan Umum KOpr : Kepala Operasional GM C. Tujuan T1 T2 T3 : General Manager : Meningkatkan Omzet Perusahaan :Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi Konsumen dan Mitra Dagang : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan

82 69 D. Alternatif A1 : Positioning Produk Berdasarkan Kualitas dan Harga A2 : Pengembangan Program Factory and Galery Visit dengan Mitra Dagang (outlet) A3 : Memanfaatkan Media Promosi secara Optimal A4 : Penerapan Customer Intimacy

83 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Faktor utama yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya adalah kapasitas perusahaan (0,351). Selanjutnya, faktor produk (0,288) dan kondisi finansial perusahaan (0,164) menjadi faktor dengan prioritas kedua dan ketiga yang paling mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran perusahaan. Faktor sikap konsumen (0,079) menjadi faktor keempat yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran perusahaan. Kemudian, faktor kelima dan keenam yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran adalah kondisi persaingan (0,069) dan kapasitas outlet (0,050). b. Penyusunan strategi KUB Zocha Graha Kriya dipengaruhi secara dominan oleh aktor kepala operasional (0,394). Selanjutnya, aktor Pimpinan Umum (0,331) menjadi aktor kedua yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran. Sedangkan General Manager (0,275) menjadi aktor berpengaruh ketiga dalam penyusunan strategi pemasaran perusahaan. Tujuan utama yang ingin dicapai melalui strategi pemasaran adalah mempertahankan loyalitas pelanggan (0,362). Tujuan kedua dan ketiga yang ingin dicapai melalui penyusunan strategi pemasaran adalah memantapkan posisi merek bagi konsumen dan mitra dagang (0,349) dan meningkatkan omzet perusahaan (0,289). c. Alternatif strategi pemasaran yang paling utama untuk diimplementasikan oleh KUB Zocha Graha Kriya adalah menerapkan customer intimacy. Penerapan customer intimacy tidak hanya bermanfaat dalam mempertahankan loyalitas pelanggan, tetapi juga mampu meningkatkan omzet perusahaan dan menguatkan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar. Selain itu, terdapat alternatif strategi pemasaran lainnya yang dapat diterapkan secara intensif oleh KUB Zocha Graha Kriya, yakni positioning produk berdasarkan kualitas dan harga (0,280), memanfaatkan media promosi secara optimal (0,210) serta mengembangkan program Factory and Galery Visit bekerja sama dengan outlet (0,139).

84 71 2. Saran Beberapa saran yang dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan perusahaan, yaitu: a. KUB Zocha Graha Kriya memang tidak memiliki pesaing yang cukup berarti di dalam bisnis produk kerajinan berbahan dasar akar wangi. Akan tetapi, perusahaan tetap harus mewaspadai potensi masuknya pesaing dengan tetap menjaga komitmen untuk memberikan kinerja prima dalam bidang pemasaran. Hal ini diusahakan mulai dari memberi pelatihan pelayanan prima kepada kepala toko maupun degan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mempromosikan produknya melalui internet, yaitu membuat website KUB Zocha Graha Kriya yang berisi informasi lengkap tentang produk dan pelayanan pendukung yang diberikan sehingga dapat diakses dengan mudah oleh konsumen dimana saja. b. Dalam penyusunan strategi pemasaran perlu dilibatkan pihak outlet sebagai mitra dagang perusahaan agar program pemasaran yang telah ditetapkan (khususnya program yang terkait langsung dengan kinerja outlet) dapat diimplementasikan secara optimal. c. Dalam pengembangan usaha ke depannya, KUB Zocha Graha Kriya diharapkan memiliki penanggung jawab khusus di bidang pemasaran (Manager Pemasaran) agar perusahaan dapat fokus dalam merancang, memformulasikan, mengimplementasikan dan melakukan pengawasan terhadap seluruh strategi dan program pemasaran yang telah ditetapkan.

85 72 DAFTAR PUSTAKA Amir, M.T Dinamika Pemasaran, Jelajahi dan Rasakan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Bloom, P.N. dan L.N. Boone Strategi Pemasaran Produk. 18 Langkah Membangun Jaringan Pemasaran Produk yang Kokoh. Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta. Chandra, G Strategi dan Program Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta. Craig, J.C. dan R.M. Grant Strategic Management. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. David, F.R Manajemen Strategis (Terjemahan). PT. Indeks, Jakarta. David, F.R Manajemen Strategis Konsep Edisi 12. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Dirgantoro, C Manajemen Strategik. Konsep, Kasus, dan Implementasi. PT. Grasindo, Jakarta. Eldianson, R Analisis strategi Promosi dan Penilaian Nasabah terhadap Produk Pembiayaan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Fewidarto, P. D Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process). Materi Khusus Program Pascasarjana pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gunawan, I Sentra Bisnis Se-Jawa Barat. Trans Media Pustaka, Jakarta. Hutabarat Analisis Bauran Pemasaran Restoran Pizza (Studi Kasus di Pizza Hut, Padjajaran 29, Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kotler, P Manajemen Pemasaran. Indeks Media Group, Jakarta. Kotler, P. and G. Armstrong Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan. Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, P. dan G. Armstrong Prinsip-prinsip Pemasaran (Terjemahan). Penerbit Erlangga, Jakarta. Krislianto Strategi Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Lestari Analisis Strategi Pemasaran pada Usaha Kecil Menengah Pakaian Muslim (Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galih Design, Bogor,

86 73 Jawa Barat). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ma arif M.S. dan H. Tanjung Teknik-Teknik Kuantitatif Manajemen. PT Grasindo. Jakarta. [Pemerintah Kabupaten Garut] Perkembangan jumlah dan volume usaha UKM di Kabupaten Garut, Jawa Barat tahun [26 Januari 2010] Rusli, M.S Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. PT. AgroMedia Pustaka, Jakarta. Sembiring Analisis Strategi Pemasaran Restoran Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Skripsi pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Situs Tribun Jabar Kerajinan Sumbang Nilai Ekspor Jabar Rp. 2,87 Triliun. Ekspor-Jabar-Rp-287-Triliun. [26 Juli 2011] Primiana, I Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri Sumbangan Pemikiran Dr. Ina Pramiana, S.E, M.T. CV. Alfabeta, Bandung. Saaty, T.L Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks (Terjemahan). PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Tjiptono, F Strategi Pemasaran Edisi III. CV. Andi Offset, Yogyakarta. Tjiptono, F. dan A. Diana Prinsip dan Dinamika Pemasaran. J&J Learning, Yogyakarta Tjiptono, F., G. Chandra. dan A. Dadi Pemasaran Strategik. CV. Andi Offset, Yogyakarta. Umar, H Strategic Management in Action, Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

87 LAMPIRAN

88 74 Lampiran 1. Tahapan Proses Penelitian Mulai Mengumpulkan dan mempelajari literatur Mempelajari strategi pemasaran dan teknik AHP Mengidentifikasi kegiatan pemasaran KUB Zocha Graha Kriya Interview pakar : Mengidentifikasi faktor-faktor SP Mengidentifikasi aktor-aktor SP Mengidentifikasi tujuan SP Mengidentifikasi alternatif SP Menyusun hirarki Pengisian kuesioner oleh pakar Penilaian MPI dengan pairwise comparison Pengolahan horisontal T IC CI:CR memenuhi C Revisi pendapat Penyusunan MPG A

89 75 Lanjutan Lampiran 1 A Pengolahan horisontal dan vertikal Menghitung vektor prioritas sistem Hasil dan pembahasan Kesimpulan dan saran Selesai

90 76 Lampiran 2. Kuesioner penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PRODUK KERAJINAN AKAR WANGI (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Garut, Jawa Barat) Oleh : NURAVIVA MUTIA RIZKY H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

91 77 Lanjutan Lampiran 2 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PRODUK KERAJINAN AKAR WANGI (Studi Kasus pada KUB Zocha Graha Kriya, Garut, Jawa Barat) Kepada Responden yang terhormat, Dalam rangka menyelesaikan studi/ tugas akhir di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor, diperlukan dukungan serta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuisioner ini. Kuisioner ini dibuat untuk mendukung proses akhir pengolahan data dalam rangka pemecahan masalah dalam bidang pemasaran dalam perusahaan. Pengisian kuisioner ini memiliki tujuan untuk menentukan besarnya pengaruh serta tingkat faktor, aktor, tujuan, dan komponen lain dalam memperoleh alternatif strategi pemasaran bagi perusahaan. Pengisian kuisioner ini berlandaskan sebuah hirarki (struktur PHA) dengan komponen-komponen lengkap yang disusun sesuai literatur, hasil observasi, dan pendapat pihak terkait di dalam perusahaan. Penyusunan hirarki ini sesungguhnya disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Kami sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner ini. Objektifitas serta kejujuran Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuisioner ini, sangat berarti bagi penelitian kami. Terima kasih atas bantuan dan kesediannya mengisi kuisioner ini. Juni, 2010 Nuraviva Mutia Rizky H Kuisioner ini dibuat untuk kepentingan penelitian semata.

92 78 Lanjutan Lampiran 2 DATA RESPONDEN 1. Nama :. 2. Jenis Kelamin : Pria/ Wanita 3. Usia :. 4. Pendidikan Terakhir :. a. SMA atau sederajat b. Diploma/Sarjana Muda c. Sarjana S1 d. S2 atau lebih 5. Jabatan :. 6. Tugas dan Wewenang : a.. b.. c.. d.. e.. 7. Tanggal pengisian :. 8. Tanda Tangan :

93 79 Lanjutan Lampiran 2 A. PETUNJUK PENGISIAN I. UMUM 1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden dengan menjawab setiap pertanyaan tertulis. 2. Jawaban dapat merupakan jawaban pribadi ataupun hasil diskusi atau pemikiran dengan orang lain. 3. Pertanyaan yang ditujukan adalah membandingkan data dua faktor berdasarkan tingkat kepentingan/besarya peranan dengan memberikan skala penilaian (Petunjuk II). 4. Dalam pengisian kuesioner ini, diharapkan responden melakukan dengan sekaligus (tidak tertunda). II. SKALA PENILAIAN Berilah nilai pada kolom yang tersedia pada tabel skala penilaian dengan memilih nilai yang ditentukan, berdasarkan tingkat/besarnya peranan dari faktor yang dibandingkan dengan ketentuan di bawah ini. Misalnya, A dibandingkan dengan B, maka berilah nilai : Faktor Lebih Penting Lebih Penting Faktor A B Skala Penilaian : 9 Mutlak lebih penting 7 Sangat jelas lebih penting 5 Jelas lebih penting 3 Sedikit lebih penting 1 Sama penting Nilai skala 2,4,6,8 diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan dengan patokan-patokan di atas.

94 80 Lanjutan Lampiran 2 CONTOH Apabila Anda diminta untuk membandingkan tingkat kepentingan antara Kondisi finansial perusahaan dengan Kapasitas perusahaan 1. Jika Anda menganggap Kondisi finansial perusahaan sama penting dengan Kapasitas perusahaan, maka: Faktor Kondisi finansial perusahaan Lebih Penting Lebih Penting Jika Anda menganggap Kondisi finansial perusahaan sedikit lebih penting dari Kapasitas perusahaan, maka: Faktor Kondisi finansial perusahaan Lebih Penting Lebih Penting Jika Anda menganggap Kapasitas perusahaan sangat jelas lebih penting dari Kondisi finansial perusahaan, maka: Faktor Kondisi finansial perusahaan Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kapasitas perusahaan Faktor Kapasitas perusahaan Faktor Kapasitas perusahaan

95 81 Lanjutan Lampiran 2 B. PERTANYAAN I. Dalam kaitannya, dengan fokus hirarki, yaitu pemilihan strategi pemasaran pada KUB Zocha Graha Kriya, maka faktor/ kriteria masalah yang teridentifikasi adalah : a. Kondisi finansial perusahaan b. Kapasitas perusahaan c. Produk d. Sikap konsumen e. Kapasitas outlet f. Kondisi persaingan Untuk itu, bandingkanlah besarnya peran/pengaruh/tingkat kepentingan kriteria masalah tersebut : Faktor Kondisi finansial perusahaan Kondisi finansial perusahaan Kemampuan Finansial Kondisi finansial perusahaan Kondisi finansial perusahaan Kapasitas perusahaan Kapasitas perusahaan Kapasitas perusahaan Kapasitas perusahaan Produk Produk Produk Sikap konsumen (Selera/Trend) Sikap konsumen (Selera/Trend) Kapasitas outlet Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kapasitas perusahaan Produk Sikap konsumen Kapasitas outlet Kondisi persaingan Produk Sikap konsumen Kapasitas outlet Kondisi persaingan Sikap konsumen Kapasitas outlet Kondisi persaingan Kapasitas outlet Kondisi persaingan Kondisi persaingan

96 82 Lanjutan Lampiran 2 II. Dalam kaitannya dengan faktor/ kriteria masalah di atas, aktor-aktor yang berperan dalam penyusunan strategi pemasaran adalah : a. Pimpinan Umum b. Kepala Operasional c. General Manager 1. Dalam masalah Kondisi finansial perusahaan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut : Faktor Pimpinan Umum Pimpinan Umum Kepala Operasional Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kepala Operasional General Manager General Manager 2. Dalam masalah Kapasitas perusahaan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut : Faktor Pimpinan Umum Pimpinan Umum Kepala Operasional Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kepala Operasional General Manager General Manager 3. Dalam masalah Produk, bandingkan tingkat kepentingan dari masingmasing aktor berikut : Faktor Pimpinan Umum Pimpinan Umum Kepala Operasional Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kepala Operasional General Manager General Manager 4. Dalam masalah Sikap konsumen, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut : Faktor Pimpinan Umum Pimpinan Umum Kepala Operasional Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kepala Operasional General Manager General Manager

97 83 Lanjutan Lampiran 2 5. Dalam masalah Kapasitas outlet, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut : Faktor Pimpinan Umum Pimpinan Umum Kepala Operasional Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kepala Operasional General Manager General Manager 6. Dalam masalah Kondisi persaingan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing aktor berikut : Faktor Pimpinan Umum Pimpinan Umum Kepala Operasional Lebih Penting Lebih Penting Faktor Kepala Operasional General Manager General Manager III. Dalam Kaitannya dengan aktor-aktor yang berpengaruh/ bertanggungjawab dalam analisis pemilihan strategi pemasaran, tujuan yang ingin diraih adalah : a. Meningkatkan omzet perusahaan b. Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang c. Mempertahankan loyalitas pelanggan 1. Berdasarkan tingkat perhatian Pimpinan Umum, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing tujuan berikut : Faktor Meningkatkan omzet perusahaan Meningkatkan omzet perusahaan Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang Lebih Penting Lebih Penting Faktor Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang Mempertahankan loyalitas pelanggan Mempertahankan loyalitas pelanggan

98 84 Lanjutan Lampiran 2 2. Berdasarkan tingkat perhatian Kepala Operasional, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing tujuan berikut: Faktor Meningkatkan omzet perusahaan Meningkatkan omzet perusahaan Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang Lebih Penting Lebih Penting Faktor Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang Mempertahankan loyalitas pelanggan Mempertahankan loyalitas pelanggan 3. Berdasarkan tingkat perhatian General Manager, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing tujuan berikut : Faktor Meningkatkan omzet perusahaan Meningkatkan omzet perusahaan Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang Lebih Penting Lebih Penting Faktor Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang Mempertahankan loyalitas pelanggan Mempertahankan loyalitas pelanggan IV. Dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin diraih terkait dalam pemilihan strategi pemasaran, maka alternatif kegiatan/tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah : a. Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga b. Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet c. Memanfaatkan media promosi secara optimal d. Penerapan customer intimacy

99 85 Lanjutan Lampiran 2 1. Dalam tujuan Meningkatkan omzet perusahaan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing alternatif berikut : Lebih Penting Lebih Penting Faktor Faktor Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Memanfaatkan media promosi secara optimal Memanfaatkan media promosi secara optimal Penerapan customer intimacy Memanfaatkan media promosi secara optimal Penerapan customer intimacy Penerapan customer intimacy 2. Dalam tujuan Memantapkan posisi merek yang kuat bagi konsumen dan mitra dagang, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing alternatif berikut : Faktor Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Lebih Penting Lebih Penting Faktor Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Memanfaatkan media promosi secara optimal Penerapan customer intimacy

100 86 Lanjutan Lampiran 2 Faktor Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Memanfaatkan media promosi secara optimal Lebih Penting Lebih Penting Faktor Memanfaatkan media promosi secara optimal Penerapan customer intimacy Penerapan customer intimacy 3. Dalam tujuan Mempertahankan loyalitas pelanggan, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing alternatif berikut : Faktor Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Positioning produk berdasarkan kualitas dan harga Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Memanfaatkan media promosi secara optimal Lebih Penting Lebih Penting **Terima Kasih* Faktor Pengembangan program Factory and Gallery Visit dengan outlet Memanfaatkan media promosi secara optimal Penerapan customer intimacy Memanfaatkan media promosi secara optimal Penerapan customer intimacy Penerapan customer intimacy

101 87 Lampiran 3. Daftar pertanyaan wawancara awal kepada KUB Zocha Graha Kriya Tahap I 1. Bagaimana gambaran umum usaha yang dilaksanakan oleh perusahaan? 2. Bagaimana sejarah berdirinya dan perkembangannya hingga saat ini? 3. Apakah visi dan misi perusahaan? 4. Sejauh apakah perusahaan pada saat ini dapat merealisasikan visi dan misi tersebut? 5. Bagaimana penerapan proses manajemen di perusahaan mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, implementasi hingga pengawasan? 6. Bagaimana kondisi persaingan usaha saat ini? Bagaimana posisi perusahaan? 7. Seperti apa rencana pengembangan usaha pada masa yang akan datang? 8. Hambatan apa sajakah yang Bapak/Ibu temui dan menjadi kendala bagi kemajuan perusahaan? 9. Menurut Bapak/Ibu apakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan Tahap II. perusahaan saat ini? 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan oleh perusahaan? 2. Bagaimana strategi pemasaran yang telah diimplementasikan perusahaan? 3. Identifikasi faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam implementasi strategi pemasaran. 4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam penyusunan strategi pemasaran? 5. Apakah tujuan usaha yang ingin dicapai dari implementasi startegi Tahap III. pemasaran? 1. Pencarian solusi atas permasalahan yang ada. Tindakan apakah yang dapat menjadi solusi terhadap permasalah yang ada terkait dengan pemilihan strategi pemasaran bagi KUB Zocha Graha Kriya?

102 1. BOBOT FAKTOR DALAM ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KUB ZOCHA GRAHA KRIYA Responden 1 Tabel Faktor terhadap UG VE VP (WF) UG KFP KP P SK KO KPr normalisasi bobot VA λ MAKS CI KFP 1 1/5 1/3 1/ ,066 KP Prod 3 1/ SK 3 1/5 1/ KO 1/2 1/4 1/4 1/ CR KPr 1/3 1/5 1/4 1/4 1/ ,053 Responden Tabel Faktor terhadap UG VE VP (WF) UG KFP KP P SK KO KPr normalisasi bobot VA λ MAKS CI KFP 1 1/7 1/6 1/ ,090 KP Prod SK 5 1/5 1/ KO 1 1/8 1/4 1/ CR KPr 1/4 1/7 1/4 1/4 1/ , Lampiran 4. Hasil Perhitungan Horizontal 88

103 Responden 3 Tabel Faktor terhadap UG VE VP (WF) UG KFP KP P SK KO KPr normalisasi bobot VA λ MAKS CI KFP 1 1/ ,084 KP Prod 1/3 1/ SK 1/5 1/7 1/ / KO 1/5 1/9 1/5 1/2 1 1/ CR KPr 1/5 1/7 1/ , Lanjutan Lampiran 4 Responden 4 Tabel Faktor terhadap UG VE VP (WF) UG KFP KP P SK KO KPr normalisasi bobot VA λ MAKS CI KFP 1 1/5 1/ / ,062 KP 5 1 1/ Prod SK 1/3 1/5 1/ / KO 1/3 1/7 1/5 1/2 1 1/ CR KPr 2 1/3 1/ ,

104 Responden 5 Tabel Faktor terhadap UG VE VP (WF) UG KFP KP P SK KO KPr normalisasi bobot VA λ MAKS CI KFP ,058 KP 1/ Prod 1/5 1/ SK 1/5 1/5 1/ KO 1/7 1/7 1/5 1/ CR KPr 1/9 1/7 1/7 1/4 1/ , Lanjutan Lampiran 4 Responden 6 Tabel Faktor terhadap UG VE VP (WF) UG KFP KP P SK KD KP normalisasi bobot VA λ MAKS CI KFP 1 2 1/ ,040 KP 1/2 1 1/ Prod SK 1/7 1/6 1/8 1 1/2 1/ KO 1/5 1/3 1/ / CR KPr 1/3 1/2 1/ , Keterangan KFP KP Prod SK KO KPr : Kondisi Finansial Perusahaan : Kapasitas Perusahaan : Produk : Sikap Konsumen : Kapasitas Outlet : Kondisi Persaingan 90

105 Matriks Pendapat Gabungan Antar Faktor (Gabungan 6 Responden) tabel faktor terhadap UG VE normalisasi VP (WF) bobot VA λ MAKS UG KFP KP Prod SK KO KPr KFP 1 3/7 5/9 1 4/5 3 1/ ,012 KP 2 2/ /5 5 4/ / Prod 1 4/5 5/ / / SK 5/9 1/5 2/ / KO 1/3 1/6 1/5 4/9 1 5/ CR KPr 1/3 2/9 1/ / , CI Lanjutan Lampiran 4 Keterangan KFP : Kondisi Finansial Perusahaan KP : Kapasitas Perusahaan Prod : Produk SK : Sikap Konsumen KO : Kapasitas Outlet KPr : Kondisi Persaingan 91

106 2. BOBOT AKTOR DALAM ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KUB ZOCHA GRAHA KRIYA A. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Kondisi Finansial Perusahaan KFP PU KOpr GM VE VP VA λ MAKS CI PU 1 1 4/5 4 1/ / ,003 Kopr 5/ / / GM 1/4 1/ / CR ,0052 Lanjutan Lampiran 4 B. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Kapasitas Perusahaan KP PU KOpr GM VE VP VA λ MAKS CI PU 1 7/8 1 2/ ,001 KOpr 1 1/ / / GM 5/7 1/ / , C. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Produk P PU KOpr GM VE VP VA λ MAKS CI PU 1 1/2 1/ / ,00025 Kopr 2 1/ / / GM 2 8/ / CR ,

107 D. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Sikap Konsumen SK PU KOpr GM VE VP VA λ MAKS CI PU 1 1/ / ,001 KOpr / / GM 1 1/ / CR ,0017 E. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Kapasitas Outlet KO PU KOpr GM VE VP VA λ MAKS CI PU 1 1 2/9 4/ ,016 KOpr 4/ / GM 1 1/ CR ,027 Lanjutan Lampiran 4 F. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Aktor dalam Kondisi Persaingan KPr PU KOpr GM VE VP VA λ MAKS CI PU / / ,007 KOpr GM 5/ / CR ,012 Keterangan PU: Pimpinan Umum KOpr: Kepala Operasional GM: General Manager 93

108 3. BOBOT TUJUAN DALAM ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KUB ZOCHA GRAHA KRIYA A. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan dalam Konteks Pengaruh Aktor Pimpinan Umum PU MO MP ML VE VP VA λ MAKS CI MO / / ,003 MP / ML 4/9 1/ / CR ,0052 B. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan dalam Konteks Pengaruh Aktor Kepala Operasional KOpr MO MP ML VE VP VA λ MAKS CI MO 1 5/6 1/ / ,002 MP 1 1/5 1 1/ / ML 4 1/5 2 5/ / CR ,0034 Lanjutan Lampiran 4 C. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Tujuan dalam Konteks Pengaruh Aktor General Manager GM MO MP ML VE VP VA λ MAKS CI MO 1 7/8 1 1/ ,003 MP 1 1/ / / ML 2/3 1/ / CR ,0052 Keterangan MO : Meningkatkan Omzet Perusahaan MP : Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi Konsumen dan Mitra Dagang ML : Mempertahankan Loyalitas Pelanggan 94

109 4. BOBOT ALTERNATIF DALAM ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KUB ZOCHA GRAHA KRIYA A. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif dalam Konteks Pengaruh Meningkatkan Omzet Perusahaan MO PP PFG MProm CInt VE VP VA λ MAKS CI PP 1 2 1/3 1 3/4 1 1/ / ,012 PFG 3/ / / MProm 4/ / CInt 8/9 1 2/ CR ,013 Lanjutan Lampiran 4 B. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif dalam Konteks Pengaruh Memantapkan Posisi Merek yang Kuat bagi Konsumen dan Mitra Dagang MP PP PFG MProm CInt VE VP VA λ MAKS CI PP 1 1 1/2 1 1/ / ,006 PFG 2/3 1 5/8 1/ / Mprom 1 1/9 1 3/5 1 4/ Cint / / CR ,007 C. Matriks Pendapat Gabungan Tingkat Kepentingan Alternatif dalam Konteks Pengaruh Mempertahankan Loyalitas Pelanggan ML PP PFG MProm CInt VE VP VA λ MAKS CI PP 1 3 1/4 1 3/4 1/ / ,010 PFG 1/3 1 4/7 2/ / MProm 4/7 1 3/4 1 3/ / CInt 1 6/7 3 2/5 2 2/ / CR ,011 Keterangan PP : Positioning Produk berdasarkan Kualitas dan Harga MProm: Memanfaatkan Media Promosi secara Optimal PFG: Pengembangan Program Factory and Galery Visit CInt : Penerapan Customer Intimacy dengan Mitra Dagang 95

110 96 Lampiran 5. Hasil Perhitungan Vertikal 1. Prioritas Aktor yang Berkepentingan dalam Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya faktor KFP KP P SK PO KP VP Bobot faktor PU KOpr GM Prioritas Tujuan yang Dipentingkan dalam Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya aktor PU KOpr GM VP Bobot aktor MO PM ML Prioritas Alternatif yang Dipentingkan dalam Strategi Pemasaran KUB Zocha Graha Kriya tujuan MO MP ML VP Bobot tujuan PO PFG MProm CInt

111 97 Lampiran 6. Rangkaian Proses Pembuatan Kerajinan Akar Wangi 1. Kebun akar wangi

112 98 Lanjutan Lampiran 6 2. Pengadaan Bahan Baku

113 99 Lanjutan Lampiran 6 3. Proses Penenunan

114 100 Lanjutan Lampiran 6 4. Proses Lukis/ Penggambaran

115 101 Lanjutan Lampiran 6 5. Proses Penjahitan

116 102 Lanjutan Lampiran 6 6. Produksi Gabungan

117 103 Lampiran 7. Ragam Produk Kerajinan KUB Zocha Graha Kriya No Nama Produk Deskripsi Produk Ukuran (cm) Harga ( Rp ) Keterangan 1 Akar Wangi Ikatan - - 8,000 2 Batok Nagog Material dari tempurung kelapa - 30,000 3 Batok Tika Toples batok pake kaki bambu - 30,000 4 Boneka Akar Wangi S1 Replika aktifitas orang Indonesia seharihari T = 20 cm 75,000 5 Boneka Akar Wangi S2 Replika aktifitas orang Indonesia seharihari T = 20 cm 140,000 1 pc bed cover 240 x Bed Cover Set 7 Bed Cover Set 1 pc sprei 180 x pc sarung bantal standar 2 pc sarung guling standar 1 pc bed cover 240 x pc sprei 180 x pc sarung bantal standar 2 pc sarung guling standar 1,500,000 4,500,000 8 Bros Kupu - S Material dari bulu itik - 5,000 9 Bros Kupu - M Material dari bulu itik - 8, Bros Kupu - L Material dari bulu itik - 10, Cangkir batok Material dari tempurung kelapa - 12,500 (25 x 25 x Lukis aneka motif 12 Folding Lamp Segi 4 - M 100) 250,000 (25 x 25 x Lukis aneka motif 13 Folding Lamp Segi 4 - L 150) 275, Folding Lamp Segi 6 (M) Lukis aneka motif T = 110 cm 250, Folding Lamp Segi 6 (L) Lukis aneka motif T = 150 cm 300, Gordyn Kain tenun kombinasi batik 100 x , Gordyn Kain tenun aplikasi aneka lukisan 100 x , Hanging Wall AW Full lukis aneka motif 70 x , Hanging Wall AW Full lukis kaligrafi Ayat Kursyi 60 x , Hiasan Dinding AW Full lukis aneka motif 35 x , Jepit Kupu S Material dari bulu itik - 5, Jepit Kupu M Material dari bulu itik - 8, Jepit Kupu L Material dari bulu itik - 10, Jepit Kupu Pasangan Material dari bulu itik - 10, Kupu - kupu Rama Material dari bulu itik - 45, Kupu - kupu Raja Material dari bulu itik - 150, Lampu Indian - S Kombinasi lukisan atau batik T = 80 cm 150, Lampu Indian - M Kombinasi lukisan atau batik T = 105 cm 160, Lampu Indian Mini Polos Aplikasi material AW atau kain tenun polos - 85, Lampu Indian Mini AW Lukis Alikasi material AW/kain tenun # lukis aneka - 130,000 kain tenun kombinasi batik Solo kain tenun kombinasi batik tulis Garutan batik Garutan atau Solo

118 104 No Nama Produk 30 Lampu Genta Polos Lanjutan Lampiran 7 31 Lampu Genta AW Lukis Deskripsi Produk Ukuran (cm) Harga (Rp) Aplikasi material AW atau kain tenun polos - 90,000 Alikasi material AW/kain tenun # lukis aneka - 130, Lampu Gantung Kombinasi lukisan atau batik - 130, Mangkok Batok Material dari tempurung kelapa D = 12 cm 15, Placemate AW kombinasi batik 35 x 50 30, Placemate AW kombinasi lukis aneka motif 35 x 50 40, Poci Batok Material dari tempurung kelapa - 60, Pohon Natal S Material pokok akar wangi ornamen natural T = 40 cm 125, Pohon Natal M Material pokok akar wangi ornamen natural T = 60 cm 250, Pohon Natal L Material pokok akar wangi ornamen natural T = 75 cm 350, Rak Susun 5 Material dari bambu T = 120 cm 325, Rak Sepatu Material dari bambu T = 100 cm 250, Rak Gantungan Baju Material dari bambu T = 90 cm 275, Sandal Batik Model Jepit (batik Solo/Garutan) - 35, Sandal Batik Model Selop (batik Solo/Garutan) - 35, Sarung Bantal Kursi AW Kombinasi Batik 40 x 40 60, Sarung Bantal Kursi AW kombinasi lukis aneka motif 40 x 40 70, Sarung Bantal Lantai Tenun Kombinasi Batik 70 x 70 75, Sarung Bantal Lantai AW kombinasi lukis aneka motif 70 x , Sajadah Akar Wangi AW Kombinasi Batik Garutan / Solo 70 x ,000 Keterangan batik Garutan atau Solo Sajadah Kepala Akar Wangi Aplikasi Batik 45 x 35 75, Sekat Ruangan AW kombinasi lukis aneka motif 50 x ,000 per pintu 1 pc Sprei, 2 pc Sarung Bantal, 2 pc S. 53 Set Sprei Guling 180 x ,000 kombinasi batik 54 Taplak Meja Tamu AW Kombinasi Batik 35 x ,000 model ujung lurus/lancip 55 Taplak Meja Tamu AW kombinasi lukis aneka motif 35 x ,000 model ujung lurus/lancip 56 Taplak Meja Panjang AW Kombinasi Batik 35 x ,000 model ujung lancip 57 Taplak Meja Panjang AW kombinasi lukis aneka motif 35 x ,000 model ujung lancip Taplak Meja Makan Persegi Kain tenun aplikasi batik 58 (6 kursi) 240 x ,000 Taplak Meja Makan Bulat (6 Kain tenun aplikasi batik 59 kursi) D = , Tas Jarot - S AW kombinasi lukis aneka motif 22 x 35 85, Tas Jarot - M AW kombinasi lukis aneka motif 30 x 35 90, Tas Jinjing Deny - S AW kombinasi lukis aneka motif 22 x 25 85, Tas Jinjing Deny - M AW kombinasi lukis aneka motif 30 x 35 90, Tas Jinjing Deny - L AW kombinasi lukis aneka motif 40 x , Tas Esty - S AW kombinasi lukis aneka motif 22 x 25 85,000

119 105 Lanjutan Lampiran 7 No Nama Produk Deskripsi Produk Ukuran (cm) Harga (Rp) 66 Tas Esty - M AW kombinasi lukis aneka motif 30 x 35 90, Tas Esty - L AW kombinasi lukis aneka motif 40 x , Tas Kamal - S AW kombinasi lukis aneka motif 30 x 20 85, Tas Kamal - M AW kombinasi lukis aneka motif 35 x 30 90,000 AW kombinasi batik aplikasi lukisan 70 Tas Kamal - M aneka motif 35 x , Tas Kamal - L AW kombinasi lukis aneka motif 40 x , Tas Serut - S AW Kombinasi batik 30 x 20 65, Tas Serut - L AW Kombinasi batik 35 x 25 75, Tas Serut - S AW Kombinasi batik aplikasi lukis 30 x 20 55, Tas Serut - L AW Kombinasi batik aplikasi lukis 35 x 25 65, Tas Selempang AW AW kombinasi lukis aneka motif 45 x , Tas Kargo Tali AW kombinasi batik 45 x , Tas Kargo Tali AW kombinasi lukis aneka motif 45 x , Tas Kargo Handle Kayu AW kombinasi batik 45 x , Tas Alissa Eceng Gondok Print 45 x 35 85, Tas Alissa - Lukis Akar Wangi Lukis Aneka Motif 45 x 35 90, Tas Slimmy AW kombinasi batik 40 x 35 70, Tatakan Gelas Kotak Polos AW Kombinasi List Tenun Polos 10 x 10 6, Tatakan Gelas Bulat Polos AW Kombinasi List Tenun Polos d = 10 cm 6, Tutup Gelas Polos AW Kombinasi List Tenun Polos 10 x 10 7, Tatakan Gelas Kotak Batik AW Kombinasi List Batik 10 x 10 7, Tatakan Gelas Bulat Batik AW Kombinasi List Batik d = 10 cm 6, Tutup Gelas Batik AW Kombinasi List Batik 10 x 10 10,000 Tutup Gelas Batik/Tutup AW Aplikasi Lukis 89 Gelas d = 10 cm 12, x 37 x AW Kombinasi Batik 90 Tempat Majalah , x 37 x AW kombinasi lukis aneka motif 91 Tempat Majalah , Tempat Majalah Berdiri AW Kombinasi Batik 45 x , Tirai AW Full lukis aneka motif 60 x , Tirai AW Full lukis aneka motif 90 x , Tirai Polosan aneka motif model naik turun 90 x , Tisu Kotak AW Kombinasi Batik - 40, Tisu Kotak AW kombinasi lukis aneka motif - 40, Tisu Gantung AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 85, Traynet Bulat AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif d = 35 cm 65, Traynet Segi Panjang AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif 35 x 20 65, Traynet Kotak - S AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif 30 x 30 65, Tray Stand Material dari bambu - 175,000 Keterangan

120 106 Lanjutan Lampiran 7 No Nama Produk Deskripsi Produk Ukuran (cm) Harga (Rp) 103 Tutup Kulkas 1 Pintu AW Kombinasi Batik - 100, Tutup Kulkas 1 Pintu AW kombinasi lukis aneka motif - 110, Tutup Kulkas 2 Pintu AW Kombinasi Batik - 110, Tutup Kulkas 2 Pintu AW kombinasi lukis aneka motif - 125, Tutup Aqua AW Kombinasi Batik - 100, Tutup Aqua AW kombinasi lukis aneka motif - 110, Toples Jinjing 002 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 150, Toples Jinjing 003 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 225, Toples Sepeda 002 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 175, Toples Dorongan Bayi 002 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 200, Toples Dorongan Bayi 003 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 300, Toples Payung 003 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 275, Toples Payung 004 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 325, Toples Perahu 003 AW Kombinasi Batik dan Lukis Aneka Motif - 300, x 35 x AW Kombinasi Batik 117 Tudung Saji Kotak S , x 55 x AW Kombinasi Batik 118 Tudung Saji Kotak M , x 65 x AW Kombinasi Batik 119 Tudung Saji Kotak L , Tudung Saji Bulat S AW Kombinasi Batik d = 40 cm 90, Tudung Saji Bulat M AW Kombinasi Batik d = 65 cm 200, Tudung Saji Bulat L AW Kombinasi Batik d = 75 cm 225, x 35 x AW kombinasi lukis aneka motif 123 Tudung Saji Kotak S , x 55 x AW kombinasi lukis aneka motif 124 Tudung Saji Kotak M , x 65 x AW kombinasi lukis aneka motif 125 Tudung Saji Kotak L , Tudung Saji Bulat S AW kombinasi lukis aneka motif d = 40 cm 100, Tudung Saji Bulat M AW kombinasi lukis aneka motif d = 65 cm 200, Tudung Saji Bulat L AW kombinasi lukis aneka motif d = 75 cm 225, x 65 x AW kombinasi lukis aneka motif 129 Tudung Saji Oval , Toples Batok Bulat Material dari tempurung kelapa - 35, Toples Batok Oval Material dari tempurung kelapa - 35,000 d = 10 ; t = Material Utama Bambu Kombinasi Batik 132 Toples Bambu S 17 25,000 d = 12 ; t = Material Utama Bambu Kombinasi Batik 133 Toples Bambu M 20 35,000 d = 18 ; t = Material Utama Bambu Kombinasi Batik 134 Toples Bambu L 22 45,000 Keterangan

121 107 Lanjutan Lampiran 7 Ukuran Harga No Deskripsi Produk Nama Produk (cm) (Rp) 135 Set Meja Makan Batik 6 pc Placemate ; 6 pc Coster Batik - 225, Set Meja Makan Lukis 6 pc Placemate ; 6 pc Coster Lukis Aneka - 300, pc TM. Tamu, 5 pc SB. Kursi, 1 pc Tisu - Set Ruang Tamu Batik Kotak 450, pc TM. Tamu, 5 pc SB. Kursi, 1 pc Tisu - Set Ruang Tamu Lukis Kotak 485, Set Meja Makan Lengkap TM (35x250) cm, 6 PM, 6 Coster, 1 Tisu - Batik Kotak 425, Set Meja Makan Lengkap TM (35x250) cm, 6 PM, 6 Coster, 1 Tisu - Lukis Kotak 475, Taplak Tisu Batik Taplak Meja Tamu + Tisu Kotak Batik - 135, Taplak Tisu Lukis Taplak Meja Tamu + Tisu Kotak Lukis - 145, Set Placemate Lukis aneka motif (isi 4 pc) - 185,000 Keterangan Keterangan : Variasi komposisi produk untuk gift set bisa disesuaikan dengan kebutuhan Wedding Merchandise Ukuran (cm) Harga (Rp) No Nama Produk Deskripsi Produk Sampul Agenda/Al Kitab/Al 144 Qur'an Akar Wangi Kombinasi Batik (25x10) cm - 25, Dompet Koin Kain Blacu (plus sablon nama) - 5, Dompet Lipstik 002 Akar Wangi Kombinasi Batik - 25, Dompet Lipstik 003 Akar Wangi Kombinasi Batik - 30,000 Akar Wangi Full/Kombinasi Mendong 148 Dompet Tissu Anyam - 12, Boks Segitiga Mendong Anyam - 7, Boks Bulat (Tempat Koin) Finishing Pasir Laut Aplikasi Ornamen Batik - 7, Tempat Pensil Finishing Pasir Laut Aplikasi Ornamen Natural - 7, Ballpoint Bambu Bambu Kombinasi Akar Wangi & Batik - 10,000 Variasi Ornamen Natural (plus sablon 153 Pensil nama) - 2, Pensil Variasi Akar Wangi Kombinasi Batik - 7, Gantungan Kunci (serut AW) Akar Wangi Ornamen Nuansa Natural - 2, Tempelan Kulkas (serut AW) Akar Wangi Ornamen Nuansa Natural - 2, Tempelan Kulkas (boks kayu) Ornamen Nuansa Natural - 2, Gantungan Kunci Akar Wangi (kotak) Akar Wangi Ornamen Nuansa Natural - 2, Gantungan Kunci Akar Wangi (oval) Akar Wangi Ornamen Nuansa Natural - 2, Gantungan Kunci AW Jelangkung Akar Wangi Ornamen Nuansa Natural - 15,000 Keterangan

122 108 Lanjutan Lampiran 7 Ukuran (cm) Harga (Rp) No Nama Produk Deskripsi Produk Gantungan Kunci AW 161 Bebegig Akar Wangi Kombinasi Batik - 7, Kipas Akar Wangi Kombinasi Batik - 12, Tasel Akar Wangi Material Utama Akar wangi - 12,500 Lanjutan Lampiran 7 Aneka Jenis dan Ukuran Boks No Nama Produk Deskripsi Produk 164 Boks Toples Kue (isi 3) 165 Boks Toples (pake gagang) Bobot Toples (3x0,5 kg) Finishing Cover Kertas Linen Bobot Toples (4x0,25 kg) Finishing Cover Kertas Linen Ukuran (cm) Harga (Rp) 43 x 15 x 9 52,500 26x13,5x6 40, Boks Mahar Finishing Cover Kertas "Tembaga" 15 x 12 x 7 20, Boks Badak Heuay Batik 168 Boks Mahar Akar Wangi - Batik 169 Boks Pyramid AW - Batik 170 Boks Gagang (Kulit Kayu) Boks Gagang (Akar Wangi- Batik) Boks Mahar Akar Wangi (Heart) 173 Boks Hantaran 174 Boks Model Peti (tutup mika) Bagian Dalam Kain Katun Polos, Bagian Tutup Diaplikasi Dengan Batik Akar Wangi Aplikasi Variasi Batik Akar Wangi Aplikasi Variasi Batik (Sisi Bawah 40 cm - Sisi Atas 20 cm - Panjang 50 cm - Tinggi 10 cm) Cover Kulit Kayu Aplikasi Variasi Batik (Ukuran Panjang Alas 37 cm - Lebar Alas 23 cm - Ukuran Boks 31x21x10) cm Cover Akar Wangi Aplikasi Variasi Batik (Ukuran Panjang Alas 37 cm - Lebar Alas 23 cm - Ukuran Boks 31x21x10) cm Material Akar Wangi Variasi Ornamen Natural Material Akar Wangi Variasi Ornamen Natural Material Akar Wangi Aplikasi Variasi Batik 35 x 25 x 9 65, x 15 x 10 60,000-75,000-75,000-75,000 Garis Horizontal 25 cm - Garis Vertikal 17,5 cm 40,000 35x25x10 45, x 17 x 15 50,000 Keterangan Keterangan Aneka Partisi dan Furniture No Nama Produk Ukuran (cm) Harga (Rp) Keterangan A. Bambu 1 Rak Sepatu 3 Level 36X27X ,000 2 Tray Stand 70X60X65 150,000 3 Rak Susun 5 TINGGI 120 cm 350,000 4 Rak CD 5 Level 19X19X ,000 5 Gantungan Baju Alas 100X45X ,000 6 Rak Pyramid 59X59X ,000 Alas Segi Empat 7 Rak Buku 90X30X85 350,000 8 Rak Jari-jari 65X35X ,000 Model Knock Down 9 Lemari Nakas Bambu 35X35X60 350,000

123 109 Lanjutan Lampiran 7 No Nama Produk Ukuran (cm) Harga (Rp) 10 Rak Sudut Bawah Laci 65X40X , Meja Telepon (S) 25X25X80 125, Meja Telepon (M) 31X31X90 150, Meja Telepon (L) 37X37X , Bangku Segi 8 D 40 T ,000 B. Kayu Aplikasi Lidi 15 Almari Nakas 1 Pintu 38X38X66 600, Meja TV 4 Laci 85X43X80 1,000, Nakas Kayu Aplikasi Lidi 45X40X60 700, Nakas Kayu Aplikasi AW 45X40X60 750, Almari CD (S) 37X37X55 550, Almari CD (M) 37X37X65 650, Almari CD (L) 37X37X80 750, Almari 6 Laci 50X40X123 1,150,000 C. Tisu Gantung - 80,000 Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Zocha Graha Kriya di Garut merupakan sebuah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak di bidang kerajinan, seni, dan pariwisata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR Oleh WIDI ADIYANTO H 24066033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori dalam upaya pemecahan masalah yang kan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian. Kerangka pemikiran akan memberikan arah yang dapat dijadikan pedoman bagi para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Kecil Menengah di Kota Tasikmalaya Departemen Perindustrian pada tahun 1991 mendefinisikan usaha kecil dan kerajinan sebagai kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN 47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, 98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. oleh Deny Irawan NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. oleh Deny Irawan NIM: PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KOMPETENSI SPENCER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus Di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet Medan USU) TUGAS SARJANA Diajukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perhatian pada pengembangan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memberikan makna tersendiri pada usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi serta dalam usaha menekan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang menakutkan bagi perekonomian Indonesia. Krisis pada saat itu telah mengganggu seluruh

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR Oleh RETNA WULANDARI H24052635 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA (Studi Kasus pada Industri Kecil Olahan Carica di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo) SKRIPSI SHINTA KARTIKA DEWI H34050442 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA ERKY ISTYANTO H

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA ERKY ISTYANTO H PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENYUSUNAN STRATEGI PROMOSI PADA CV. GINTERA Oleh ERKY ISTYANTO H 24066013 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat persaingan usaha sangatlah tinggi. Hal ini secara otomatis memaksa para pelaku usaha untuk terus mengembangkan diri

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT

ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT ANALISIS DAN PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA SUB DIREKTORAT PROPERTY AND FACILITIES MANAGEMENT PT. INDOSAT, Tbk. SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRATEGI DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA PT. RELIFE REALTY INDONESIA DEPOK. Oleh AKHIRUDIN ANNAFI H

PERANCANGAN STRATEGI DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA PT. RELIFE REALTY INDONESIA DEPOK. Oleh AKHIRUDIN ANNAFI H PERANCANGAN STRATEGI DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD PADA PT. RELIFE REALTY INDONESIA DEPOK Oleh AKHIRUDIN ANNAFI H 24076005 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO)

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) Oleh ETTY NUR BAETI H24103062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri makanan dan minuman (food and beverage) merupakan salah satu industri yang berkembang di Negara Indonesia, khususnya pada Provinsi Jawa Barat. Industri ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya memiliki jumlah penjualan sebesar < Rp per

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya memiliki jumlah penjualan sebesar < Rp per 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah pelaku usaha yang dalam menjalankan usahanya memiliki jumlah penjualan sebesar < Rp 1.000.000.000 per tahun dan biasanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh MAHARDHIKA YUDA H24077025 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H

ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN PADA MEDIA TELEVISI (STUDI KASUS PADA PRODUK TEBS DI KOTA BOGOR) Oleh KURNIA DEWI H24104097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI ONLINE DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS BUKUKITA.COM, JAKARTA) Oleh NURIKA KURNIA H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI ONLINE DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS BUKUKITA.COM, JAKARTA) Oleh NURIKA KURNIA H ANALISIS STRATEGI PROMOSI ONLINE DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS BUKUKITA.COM, JAKARTA) Oleh NURIKA KURNIA H24104074 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Rakyat 2.1.1 Pengertian Hutan Rakyat Hutan secara singkat dan sederhana didefinisikan sebagai suatu ekosistem yang didominasi oleh pohon. Penekanan hutan sebagai suatu

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ROSI ANRAYANI H24050175 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MINYAK GORENG BERMEREK DAN TIDAK BERMEREK (Kasus : Rumah Makan di Kota Bogor) EKO SUPRIYANA A.14101630 PROGRAM STUDI EKSTENSI

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA. Oleh EKO SUGENG HARAFI H

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA. Oleh EKO SUGENG HARAFI H ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA Oleh EKO SUGENG HARAFI H24103082 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI

ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN DAN SELEKSI SUMBER DAYAA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI (Studi Kasus pada Jabatan Account Officer PT. BPRS Amanah Ummah, Bogor) Oleh : ADE SURYADY H24104087 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENERAPAN CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PEMASARAN TANAMAN ANGGREK

PENERAPAN CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PEMASARAN TANAMAN ANGGREK PENERAPAN CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) PADA PEMASARAN TANAMAN ANGGREK (Studi Kasus : Antika Anggrek, Taman Anggrek Ragunan, Jakarta) Oleh : TRIYADI A 14104122 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 222 juta jiwa dengan laju pertumbuhan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi perusahaan menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) Oleh AHMAD ZULKARNAEN H24076004 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA UDANG GALAH PADA KELOMPOK TANI HURANG GALUNGGUNG KECAMATAN SUKARATU TASIKMALAYA Oleh AIDI RAHMAN H 24066055 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

Lebih terperinci

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

Jakarta, 4 Desember Chairul Ade Gunawan

Jakarta, 4 Desember Chairul Ade Gunawan KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunianya yang tak terbatas kepada penulis, sehingga tesis ini dapat selesai pada waktunya. Penulisan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK. Oleh RIHZA SYAFRIZAL H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK. Oleh RIHZA SYAFRIZAL H ANALISIS STRATEGI PROMOSI BEDAK Marcks VENUS PADA PT. KIMIA FARMA TBK Oleh RIHZA SYAFRIZAL H24102009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK Rihza Syafrizal.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR. Oleh YULDHASTIYA RACHMANDA H

ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR. Oleh YULDHASTIYA RACHMANDA H ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SILIWANGI BOGOR Oleh YULDHASTIYA RACHMANDA H 24066043 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Wisatawan Domestik di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor) Oleh EKA TAMIA MAHAKAMI H24104056 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR

STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR STRATEGI PEMASARAN PRODUK JUS JAMBU MERAH JJM KELOMPOK WANITA TANI TURI, KELURAHAN SUKARESMI, KECAMATAN TANAH SAREAL, KOTA BOGOR Oleh PITRI YULIAN SARI H 34066100 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PERUSAHAAN TAS PADA PT. GRAHAMANDIRI SEJATI JAKARTA. Oleh RIKA HERASTUTI H

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PERUSAHAAN TAS PADA PT. GRAHAMANDIRI SEJATI JAKARTA. Oleh RIKA HERASTUTI H ANALISIS BAURAN PEMASARAN PERUSAHAAN TAS PADA PT. GRAHAMANDIRI SEJATI JAKARTA Oleh RIKA HERASTUTI H24101132 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK RIKA

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA CV. CELUP MITRA SAUDARA. Oleh OKTAVIA H

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA CV. CELUP MITRA SAUDARA. Oleh OKTAVIA H ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA CV. CELUP MITRA SAUDARA Oleh OKTAVIA H 24102094 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK Oktavia. H 24102094. Analisis

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan AHP

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Magdalena (2006) tentang Analisis Strategi Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia terlihat dari aspek kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto); penyediaan lapangan kerja, penyediaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA UKM WAROENG COKELAT, BOGOR. Oleh YUSI SARAGI H

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA UKM WAROENG COKELAT, BOGOR. Oleh YUSI SARAGI H ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA UKM WAROENG COKELAT, BOGOR Oleh YUSI SARAGI H 24076141 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK Oleh : Arie Kusuma Wardana H24104109 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR Oleh FITRI RAHMAWATI H24104090 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

Oleh EKO RENDRO PRIASWANTO H

Oleh EKO RENDRO PRIASWANTO H PREFERENSI CALON KONSUMEN PEMINAT JASA EKSTENSI MANAJEMEN (STUDI KASUS MAHASISWA DIPLOMA DI KOTAMADYA BOGOR) Oleh EKO RENDRO PRIASWANTO H24102028 INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK Eko Rendro Priaswanto.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian Indonesia selalu menarik untuk diteliti dan diperbincangkan. Negara kepulauan terbesar di dunia ini memiliki tantangan tersendiri dalam mengatur kegiatan ekonominya

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT TERHADAP KEBERDAYAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA

PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT TERHADAP KEBERDAYAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT TERHADAP KEBERDAYAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA (Kasus: Program Urban Masyarakat Mandiri, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur) Oleh: DEVIALINA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. UKM Saat ini, di Indonesia terdapat 41.301.263 (99,13%) usaha kecil (UK) dan 361.052 (0,86%) usaha menengah (UM). Kedua usaha tersebut atau dikenal sebagai Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI PERGURUAN TINGGI - BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT-BHMN) Oleh RIJKI SAEFULOH BASALMAH H24104062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA AGROWISATA RUMAH SUTERA ALAM KECAMATAN PASIR EURIH, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA AGROWISATA RUMAH SUTERA ALAM KECAMATAN PASIR EURIH, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA AGROWISATA RUMAH SUTERA ALAM KECAMATAN PASIR EURIH, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANDY AKHDIAR A14104101 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO RINGKASAN ISVENTINA. H14102124. Analisis Dampak Peningkatan Ekspor Karet Alam Terhadap Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Analisis Input-Output. Di bawah bimbingan DJONI HARTONO. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta meliputi: 1. Strategi Pemasaran (Relation Marketing) dilaksanakan dengan fokus terhadap pelayanan masyarakat pengguna, sosialisasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Jasa Pemasaran dalam suatu perusahaan akan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR Oleh EVITA DWI PRANOVITANTY A 14203053 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT NIC merupakan perusahaan yang memproduksi roti tawar spesial (RTS). Permintaan RTS menunjukkan bahwa dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebanyak

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN PERSEPSI SISWA - SISWI SMU DI BOGOR. Oleh TUBAGUS M EIDRI H

ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN PERSEPSI SISWA - SISWI SMU DI BOGOR. Oleh TUBAGUS M EIDRI H ANALISIS POSITIONING INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN PERSEPSI SISWA - SISWI SMU DI BOGOR Oleh TUBAGUS M EIDRI H24104125 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H 1 ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H24051975 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

STRATEGI BAURAN PEMASARAN DENGAN PENERAPAN METODE PROSES HIERARKI ANALITIK DI AGROWISATA LITTLE FARMERS LEMBANG, BANDUNG

STRATEGI BAURAN PEMASARAN DENGAN PENERAPAN METODE PROSES HIERARKI ANALITIK DI AGROWISATA LITTLE FARMERS LEMBANG, BANDUNG STRATEGI BAURAN PEMASARAN DENGAN PENERAPAN METODE PROSES HIERARKI ANALITIK DI AGROWISATA LITTLE FARMERS LEMBANG, BANDUNG SKRIPSI IMAM WAHYUDI H34066064 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Ruang Lingkup Definisi pemasaran : Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR Oleh DEVI FITRIYANA H24066045 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H

ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H ANALISIS PENGARUH LABEL HALAL TERHADAP BRAND SWITCHING (KASUS PRODUK KOSMETIK WARDAH) OLEH LILI SUKMAWATI H24102118 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

Oleh ELLA RAHMANIA H

Oleh ELLA RAHMANIA H ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERFORMANCE RESTORAN PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian CV. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi seragam seperti kaos, jaket, kemeja, sweater yang berada di wilayah kampus.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci