KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUMPULAN PANDUAN PEMANDU"

Transkripsi

1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) KEGIATAN INFRASTRUKTUR LOKASI SIKLUS TAHUN KE 2, 3 & 4

2 Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1. Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2. Peserta mampu menciptakan keakraban 3. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 4. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan 1: Perkenalan Kegiatan 2: orientasi Belajar 1 JPL (45 Menit) Bahan Bacaan: Kurikulum Pelatihan KSM Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 1

3 Perkenalan Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai pelatihan ini dengan perkenalan peserta. Sebelum kegiatan ini dimulai, pemandu kelas harus sudah memilih cara perkenalan yang akan digunakan. Cara perkenalan yang dipilih sebaiknya menjadi proses awal membangun dinamika kelas. Jika menggunakan permainan sebagai cara untuk melakukan perkenalan, siapkan peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Seluruh peserta (pemandu kelas, wakil pemandu, panitia, dll) di dalam kelas ikut serta dalam permainan perkenalan ini. Contoh jenis-jenis perkenalan dapat dilihat pada Bahan Bacaan : Metoda Permainan. Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 1) Mintalah setiap peserta untuk menuliskan dalam kartu mepataplan harapan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini. 2) Kelompokan harapan harapan tersebut dalam kelompok besar, misalnya kelompok menambah pemahaman, menambah pengalaman, menambah jaringan persaudaraan, dan lainnya 3) Jelaskan Garis Besar Program Pembelajaran dan gunakan Bahan Bacaan GBPP Pelatihan KSM. 4) Buka kesempatan tanya jawab untuk kegiatan ini 5) Jelaskan kepada peserta bahwa kita punya harapan bersama yang dirumuskan pada awal kegiatan. Diperlukan kesepakatan bersama untuk mencapai harapan tersebut selama pelatihan ini. Kesepakatan bersama tersebut merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan merupakan aturan main bersama termasuk tata tertib agar dapat tercapai harapan bersama, yang harus ditaati oleh seluruh peserta dan penyelenggara dalam melaksanakan pelatihan. 6) Diskusikan dengan peserta hal-hal apa saja yang harus disepakati untuk diatur bersama untuk menjaga proses pelatihan tersebut. 7) Tuliskan semua hal yang disepakati dan tata tertib yang telah disepakati tersebut pada kertas plano dan tempelkan di dinding di tempat semua peserta dapat melihat. Bangun kesepakatan 2 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

4 bahwa aturan main dan tata tertib tersebut bersifat mengikat semua pihak di kelas tersebut selama pelatihan. 8) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih. 9) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih. MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 3

5 Modul 2 Topik: Review Peran KSM Peserta mampu mereview konsep KSM Peserta mengetahui peran KSM dalam melaksanakan kegiatan infrastruktur Kegiatan 1: Diskusi Konsep dan Peran KSM 1 JPL (45 Menit) Bahan Bacaan: Pengertian KSM Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya 4 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

6 Diskusi Konsep dan Peran KSM 1) Buka pertemuen dengan salam singkat, jelaskan bahwa kita akan mereview tupoksi dan kinerja KSM, dengan tujuan belajar sebagai berikut : Peserta mampu mereview konsep KSM Peserta mengetahui peran KSM dalam melaksanakan kegiatan infrastruktur 2) Lakukan dialog dengan peserta apa yang dimaksud dengan KSM? apa peran KSM dalam kegiatan Lingkungan?. 3) Tuliskan pendapat peserta dalam kertas plano. 4) Hal- hal apa saja yang telah dilakukan oleh KSM dalam mempersiapkan kegiatan lingkungan? Bagaimana peran KSM agar suatu kegiatan infrastruktur dapat berjalan dengan baik? 5) Catatlah pendapat peserta dalam kertas plano. 6) Berilah penguatan mengenai KSM Kegiatan lingkungan Kelompok Swadaya Masyarakat disingkat KSM adalah kumpulan orang/masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu, yaitu adanya kepentingan dan kebutuhan yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai. Mengapa KSM/Panitia perlu dilibatkan dalam PNPM Mandiri Perkotaan? Memberikan kesempatan kepada masyarakat ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan sarana & prasarana di wilayahnya. Meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat baik dalam hal pengelolaan pembangunan yang bersifat teknis maupun dalam hal berorganisasi. Menumbuhkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap prasarana yang akan dibangun. Memberikan peluang dan kesempatan berfungsinya gerakan keswadayaan modal masyarakat untuk turut serta di dalam proses pembangunan, seperti menyumbangkan tanah atau tanaman yang terkena proyek, sumbangan bahan/alat yang dibutuhkan, ikut bekerja langsung, dll. Dalam rangka lebih mendaya gunakan dan melibatkan organisasi/lembaga kemasyarakatan yang ada terkait dengan pembangunan daerahnya (kel/desa). Peran KSM dalam kegiatan lingkungan a. Memperoleh amanat masyarakat untuk mengelola kegiatan infrastruktur yang transparan dan dapat dipertanggung jawabkan; b. Mengikuti coaching/ojt yang dilaksanakan UPL/faskel baik terkait teknis infrastruktur, MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 5

7 administrasi maupun pembukuan keuangan KSM; c. Memastikan prasarana yang dibangun tidak boleh menimbulkan Dampak Lingkungan dan Social; d. Melakukan musyawarah untuk Membentuk Organisasi Pemanfaat dan Pemelihara (O&P); e. Menyampaikan Jadwal Kerja, Rencana Pengadaan Bahan/Alat, Rencana Pemeliharaan, Rencana Tenaga Kerja, Tim Pelaksana Kegiatan yang lebih rinci kepada UPL sebelum MP2K/PCM; f. Melaksanakan Musyawarah Pengadaan Bahan/Alat, Musyawarah Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan dan memastikan Tim O&P turut serta dalam MP2K; g. Membangun Prasarana dengan kualitas baik dan bermanfaat sesuai persyaratan teknis; h. Membuat Papan Nama/Informasi Proyek sehingga dapat diketahui oleh masyarakat umum; i. Membuat administrasi, termasuk photo-photo, laporan-laporan pertanggungjawaban kegiatan dan mengarsipkannya; j. Melakukan penggantian atau perbaikan prasarana yang diperintahkan oleh konsultan/upl selama proses konstruksi berlangsung; k. Mendorong Peningkatan Swadaya Masyarakat, minimal merealisasikan seluruh swadaya yang telah disepakati sebelumnya; l. Mendorong pelibatan masyarakat sebanyak-banyaknya dalam pelaksanaan kegiatan; m. Dana BLM tidak boleh dipakai untuk biaya ganti rugi apapun; n. Aktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul akibat pelaksanaan kegiatannya; 7) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya 8) Simpulkan bersama hasilnya. 6 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

8 Modul 3 Topik: Perencanaan Teknis Peserta memahami perencanaan teknis Peserta mampu mereview penyusunan proposal yang telah dilaksanakan Kegiatan 1: Diskusi Perencanaan Infrastruktur Kegiatan 2: Review Penyusunan Proposal 3 JPL (135 Menit) Bahan Bacaan: Penyusunan Proposal atau Perencanaan Teknis Proposal Kegiatan Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 7

9 Diskusi Perencanaan Infrastruktur 1) Buka pertemuen dengan salam singkat, jelaskan bahwa kita memasuki materi perencanaan teknis, dengan tujuan sebagai berikut : Peserta memahami perencanaan teknis Peserta mampu mereview penyusunan proposal yang telah dilaksanakan 1) Lakukan dialog dengan peserta, mengenai beberapa hal, sebagai berikut : Apa yang dilakukan oleh KSM dalam kegiatan perencanaan Teknis? Apa saja yang masih harus di perbaiki oleh KSM agar perencanaan teknisnya menjadi lebih baik? 2) Tulislah jawaban peserta dalam kertas plano 3) Berilah penguatan mengenai perencanaan teknis. Kegiatan Perencanaan Teknis : 1. Survey lokasi, harga bahan/ alat serta tenaga kerja 2. Pembuatan proposal; Design gambar Pembuatan RAB Memilih kualitas bahan Identifikasi dampak lingkungan dan sosial Membuat jadwal pelaksanaan Membuat struktur organisasi pelaksana Membuat kesepakatan panitia O&P Sertifikasi 4) Beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya 5) Simpulkan bersama hasilnya. 8 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

10 Review Penyusunan Proposal 1) Jelaskan bahwa kita akan memasuki kegiatan 2, yaitu review penyusunan proposal 2) Ingatkan kembali kepada peserta, bahwa penyusunan proposal merupakan bagian dari kegiatan perencanaan teknis, Mintalah beberapa peserta untuk menceritakan, bagaimana penyusunan proposal yang telah dilakukan? Siapa yang membuat, Apakah ada yang memfasilitasi? 3) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, mintalah setiap kelompok untuk membahas lembar kerja berikut ini : No ASPEK Ada Tidak Alasan A ASPEK ORGANISASI 1 Adakah pengurus, anggota, sekretariat atau alamat domisili KSM/Panitia yang jelas? 2 Apakah Panitia telah Mendaftar pada BKM? 3 Apakah KSM?Panitia Merupakan Pemanfaat & Pemelihara Sarana & Prasarana? 4 Adakah kontribusi Swadaya masyarakat? B ASPEK MANAJEMEN, TEKNIS KEGIATAN 1 Apakah Prasarana yang diusulkan sesuai dokumen PJM-Pronangkis? 2 Apakah Penerima Manfaat dominan adalah warga miskin (minimal = 60% adalah warga miskin)? 3 Apakah rencana Bangunan tidak berpotensi menimbulkan Dampak Negatif (merusak) Lingkungan? 4 Apakah rencana Bangunan tidak bertentangan dengan Daftar Kegiatan Terlarang? 5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan: a) Adakah Jadwal Pelaksanaan Kegiatan? b) Adakah Struktur Organisasi/Susunan Tim Pelaksanaan Kegiatan? c) Adakah Perhitungan RAB Swadaya dan RAB BLM/P2KP? d) Adakah Daftar Kuantitas Pekerjaan? e) Adakah Kesepakatan Harga Hasil Survey (minimal 3 toko setempat)? f) Adakah calon tenaga kerja yang akan terlibat? MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 9

11 g) Adakah Gambar sederhana Infrastruktur? h) Adakah dokumentasi/photo kondisi awal (0%)? 6 Apakah rencana Bangunan layak secara teknis? (Keamanan Pemakai, Umur Prasarana/Kualitas Bahan Utama, Pencapaian Manfaat, dan Kemampuan Dana (Swadaya/BLM) yang ada). 4) Mintalah wakil dari setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Dorong terjadinya dialog agar terjadi tukar pengalaman diantara peserta. 5) Berilah penjelasan mengenai hasil temuan misi supervisi maupun uji petik menyangkut penyusunan proposal. Beberapa hasil temuan dilapangan : Nama Usulan tidak jelas/tidak lengkap Tidak ada surat pernyataan hibah (lokasi usulan ada kepemilikannya) Berita acara kesepakatan swadaya tidak lengkap terisi Penilaian terhadap daftar kegiatan terlarang (negatif list) Daftar uji identifikasi dampak lingkungan Tidak ada data hasil survey bahan material Tidak ada rekapitulasi dari RAB Gambar rencana/desain tidak bertanda tangan Tidak ada foto dokumentasi kondisi existing (sebelum konstruksi) Tanda tangan tidak lengkap Rencana Jadwal pelaksanaan, Daftar rencana pengadaan (form 6, 7) tidak ada/tidak terisi/tidak ada tanda tangan Proposal tidak sesuai dengan PJM Pronangkis 6) Berilah penguatan kepada peserta mengenai proposal yang baik, bahas secara detail format proposal yang ada dalam bahan serahan. 7) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya 8) Simpulkan bersama hasilnya 10 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

12 Modul 4 Topik: Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Peserta mengetahui pelaksanaan kegiatan Infrastruktur (Tahapan Persiapan & Pelaksanaan konstruksi), Peserta mampu melaksanakan kegiatan infrastruktur dengan baik. Kegiatan 1 : Diskusi Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Kegiatan 2 : Penjelasan LPJ 3 JPL (135 Menit) Bahan Bacaan: Pelaksanaan Kontruksi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 11

13 Diskusi Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki materi pelaksanaan infrastruktur, dengan tujuan sebagai berikut : Peserta mengetahui pelaksanaan kegiatan Infrastruktur (Tahapan Persiapan & Pelaksanaan konstruksi), Peserta mampu melaksanakan kegiatan infrastruktur dengan baik. 2) Lakukan dialog dengan peserta, apa yang mereka ketahui mengenai pelaksanaan kontruksi? Apa saja tahapannya? 3) Lakukan kesimpulan secara pleno, berilah penguatan mengenai pelaksanaan kontruksi. 4) Jelaskan kepada peserta temuan-temuan dari hasil supervisi dan uji petik mengenai pelaksanaan infrastruktur Beberapa hasil temuan dilapangan : MCK tanpa Septicktank dan Resapan, Pintunya kecil atau tidak ada, Air tidak tersedia; tidak ada akses jalan. Drainase yang tidak terintegrasi dengan pembuangan akhir, Air tidak mengalir pada drainase yang dibuat; bibir drainase 30 cm diatas elevasi tanah dasar; Jalan Rabat Beton tanpa drainase, sehingga air hujan dari atap warga mengalir saja diatas badan jalan; Jalan rabat beton hanya diplaster saja; tidak ada dilatasi tiap beberapa meter Air Bersih Perpipaan tidak mengalir sampai ke HU; Jembatan tidak ada sandarannya; Jembatan/plat duicker dibangun ditengah kebun, padahal jalan yang ada masih dilalui oleh pejalan kaki saja; Proposal tidak menjadi acuan pelaksanaan kegiatan di lapangan; Realisasi Swadaya masyarakat tidak diketahui nilainya, sehingga tidak dapat terinput di data SIM. Tidak Ada LPJ Panitia; LPJ terlambat dibuat; Jumlah penerima manfaat tidak jelas; tidak tercatat,terutama KK miskin. Kegiatan infrastruktur tidak berorientasi terhadap penanggulangan kemiskinan Tahapan Pelaksanaan Kontruksi : Persiapan Pelaksanaan; Penyiapan OP Penajaman Rencana Kerja 12 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

14 Penandatangan SPPDL Melaksanakan MP2K Coaching KSM Sosialisasi kegiatan Pemasangan papan nama kegiatan Pelaksanaan Konstruksi; Pencairan dana Mobilisasi Tenaga kerja/ bahan/ alat Musyawarah pengadaan bahan/ alat Praktek kerja lapangan (OJT) Pelaksanaan konstruksi Supervisi pelaksanaan Rapat evaluasi kemajuan Pantauan dampak lingkungan 50% dan 100% Pembuatan dokumen photo 0% dan 50% Perubahan pekerjaan dilapangan Penyelesaian pekerjaan KSM/ Panitia Tahapan pasca Pembangunan Pembuatan LPJ; Usulah kegiatan Laporan kemajuan kegiatan dwi mingguan Kemajuan fisik Rekapitulasi realisasi penggunaan dana Realisasi penggunaan dana swadaya dan BLM PNPM Realisasi penggunaan tenaga kerja Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAP2) Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan (SP3) Sertifikasi Infrastruktur Gambar realisasi Dokumentasi photo 50% dan 100% (pada titik yang sama) 5) Beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya 6) Lanjutkan ke kegiatan berikutnya Penjelasan LPJ 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki kegiatan 2, yaitu penjelasan LPJ 2) Lakukan dialog dengan peserta, apa yang mereke ketahui mengenai LPJ (laporan pertanggungjawaban kegiatan), apa saja yang harus ada dalam LPJ? 3) Catat jawaban peserta dalam kertas plano MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 13

15 4) Jelaskan kepada peserta tentang LPJ secara detail dengan menggunakan format LPJ yang ada dalam bahan serahan. 5) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya 6) Simpulkan bersama hasilnya 14 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

16 Modul 5 Topik: Membangun Keswadayaan Masyarakat Peserta memahami pentingnya membangun keswadayaan masyarakat Peserta memahami makna swadaya masyarakat Peserta mampu memahami langkah-langkah membangun keswadayaan masyarakat Kegiatan 1: Memahami pentingnya membangun keswadayaan masyarakat Kegiatan 2: langkah-langkah membangun keswadayaan 1 JPL (45 Menit) Best Practices Swadaya masyarakat bukan sesuatu yang mustahil Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart, LCD, Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 15

17 Memahami Pentingnya Keswadayaan Masyarakat 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki materi membangun keswadayaan masyarakat, dengan tujuan sebagai berikut : Peserta memahami pentingnya membangun keswadayaan masyarakat Peserta memahami makna swadaya masyarakat Peserta mampu memahami langkah-langkah membangun keswadayaan masyarakat 2) Ajaklah peserta untuk membaca best practices Swadaya masyarakat bukan sesuatu yang mustahil. 3) Mintalah peserta untuk menceritakan, pembelajaran apa yang di peroleh dari best practices tersebut? Bagaimana mereka bisa membangun swadaya masyarakat, padahal sebelumnya pesimis untuk mendapat swadaya?, 4) tanyakan kembali kepada peserta apa makna dari membangun keswadayaan masyarakat? Mungkinkah kegiatan pembangunan di masyarakat dilakukan tanpa ada swadaya? 5) Berilah penguatan. Dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan adalah stimulan agar masyarakat mampu membangun wilayahnya secara mandiri, melalui kegiatan pembangunan inilah diharapkan dapat memunculkan kegotong royongan, rasa memiliki terhadap wilayahnya, saling asih, saling asuh diantara masyarakat,. Makna keswadayaan mengandung arti bahwa masyarakat masih memiliki rasa cinta dan peduli terhadap wilayahnya terutama kepedulian terhadap warga miskin. Tentunya walaupun tidak ada dana dari pihak luar, pembangunan wilayah tetap harus berjalan dan dilakukan oleh masyarakatnya sendiri. 16 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

18 Langkah-langkah Membangun Keswadayaan 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu Diskusi langkah-langkah membangun keswadayaan masyarakat 2) Tanyakan kepada peserta, apa saja yang dinamakan swadaya masyarakat? 3) Tulislah pendapat peserta dalam kertas plano 4) Bagikan kartu metaplan kepada peserta, mintalah setiap peserta untuk menuliskan langkahlangkah KSM membangun keswdayaan masyarakat 5) Mintalah setiap peserta untuk menyebutkan langkah-langkah yang dituliskan kemudian menempelkannya di papan tulis 6) Urutkan langkah langkah tersebut, lakukan dialog dengan peserta agar langkah-langkah tersebut realistis. 7) Simpulkan bersama berilah penguatan. Keswadayaan masyarakat akan muncul apabila masyarakat sudah memahami dan mempunyai kesadaran terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga langkah-langkah yang perlu di tempuh agar keswadayaan muncul, diantaranya sebagai berikut : Pada saat melakukan perencanaan kegiatan yang akan di bangun, senantiasa melibatkan seluruh masyarakat, sehingga kegiatan tersebut merupakan kebutuhan yang mendesak Sebelum pelaksanaan pembangunan, melakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai rencana kegiatan infrastruktur, rencana anggaran biaya dan sepakati bersama bagaimana kontribusi masyatakat terhadap kegiatan tersebut Membangun kesadaran kepada masyarakat mengenai makna kegiatan infrastruktur tersebut, Merumuskan bersama rencana kegiatan pembangunan infrastruktur Lakukan kegiatan dengan transparan dan akuntabel baik pelaksanaan kegiatan secara berkala maupun hasil dari pelaksanaan. MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 17

19 Blitar, 14 April 2010 Swadaya Masyarakat Bukan Sesuatu yang Mustahil PNPM Mandiri Perkotaan, sebagai program pemberdayaan, sejak awal sudah mengedepankan pentingnya swadaya masyarakat. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) hanya stimulan yang diharapkan bisa menggerakkan peran serta masyarakat secara aktif dalam melaksanakan kegiatan, salah satunya adalah swadaya masyarakat. Kabupaten Blitar. Pertanyaan yang sering muncul ketika masalah swadaya disosialisasikan adalah apakah swadaya masyarakat bisa direalisasikan? Apakah masyarakat mau berswadaya? Ternyata pertanyaaan-pertanyaan di atas menemukan jawabannya di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Awal menyusun program, menyertakan swadaya sepertinya suatu hal yang berat untuk direalisasikan. Akan tetapi, ketika hal tersebut disosialisasikan secara intensif ke masyarakat, khususnya masyarakat sekitar lokasi, ternyata tanggapan masyarakat sungguh di luar dugaan. Rencana swadaya tidak hanya terpenuhi, tapi malah melampaui target yang direncanakan, jelas Koordinator BKM Jaya Makmur, Desa Gogodeso Ahmad Mundir. Menurut Unit Pengelola Lingkungan (UPL) BKM Jaya Makmur Lilik Harmono, program pembangunan jalan makadam merupakan salah satu kegiatan masyarakat di bidang lingkungan. Saat itu masyarakat lingkungan RT 01, 03/RW 12 melihat kebutuhan jalan ini sangat mendesak untuk segera diselesaikan. Warga lingkungan pun sepakat membuat usulan kegiatan berupa pembangunan jalan makadam, dengan cara membentuk KSM Lingkungan yang diberi nama KSM Brantas Hulu II yang beranggotakan tujuh orang. Jalan yang diusulkan merupakan jalur utama Desa Gogodeso yang menghubungkan Dusun Gogodeso dengan Dusun Dogong. Jalan ini juga merupakan jalur perekonomian yang dipergunakan oleh banyak masyarakat, termasuk di dalamnya adalah masyarakat miskin, ungkap Ketua KSM/Panitia Brantas Hulu II Abdul Karim. Usulan yang disampaikan bukan hanya untuk memanfaatkan dana BLM PNPM saja, masyarakat juga telah memperhitungkan kemampuan swadaya yang bisa mereka sediakan. Akhirnya, pada pelaksanaan pembangunan jalan makadam, masyarakat mampu membuktikan keswadayaan yang telah mereka rencanakan. Selain dengan cara pengerjaan gotong-royong, keswadayaaan masyarakat juga diwujudkan dengan memberikan bantuan material maupun konsumsi dari ibu-ibu untuk kaum bapak yang gigih 18 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

20 membangun lingkungannya. Rencana awal jalan makadam adalah sepanjang 310 meter, ternyata bisa direalisasikan sampai meter, dengan menyerap dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan sebesar Rp21 juta dan dana swadaya Rp30 juta dari yang semula diperkirakan hanya Rp6,3 juta. Kini, masyarakat bisa berbangga diri dan merasakan betul manfaat dari pembangunan jalan makadam. Selain bisa melaksanakan dengan baik, juga dapat membuktikan bahwa swadaya bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk direalisasikan. Pembangunan jalan makadam di RT 01, 03/RW 12 bisa menjadi contoh bahwa swadaya masyarakat bukan sesuatu yang sulit untuk diwujudkan. Dengan sosialisasi yang benar dan terus-menerus sebelum pelaksanaan, swadaya menjadi sesuatu yang mudah untuk diwujudkan. Semoga kita bisa menularkan hal ini pada kegiatan-kegiatan lain, baik yang termasuk dalam program PNPM Mandiri Perkotaan maupun programprogram lain, imbuh Ahmad Mundir. Akhirnya setelah pekerjaan rampung, masyarakat RT 01, 03/RW 12 bisa tidur nyenyak dan berharap mimpi indah. Karena esok pagi, ketika sang surya menyunggingkan senyumnya di permukaan bumi dan warga RT 01, 03/RW 12 terbangun dari tidurnya, pemandangan baru di lingkungannya akan tertampil. Yakni, sebuah karya nyata dari saudara-saudaranya. Teriring senyum, terucap kata lirih, Ternyata masih ada kepedulian di lingkungan tercinta ini. Lingkunganku rupanya masih peduli. Apa yang selama ini hanya mimpi telah terwujud nyata. Jalan baru dan semangat baru, yaitu semangat untuk berswadaya. (Indra Budi Cahyanto, Senior Fasilitator/Dieni Kurnia Rahmawati, Fasilitator Teknik/Candra Ayu Kusumawati, Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat/Yosa Hadarisma Ardhi, Fasilitator Ekonomi, Tim Askot Kabupaten/Kota Blitar, Tim 18 Kanigoro, KMW XVI PNPM Mandiri Perkotaan Jawa Timur; Firstavina) MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 19

21 Modul 6 Topik : Pengendalian Kegiatan Lingkungan Peserta mampu : Peserta memahami point-point penting pengendalian infrastruktur Memahami upaya-upaya pengendalian kegiatan infrastruktur (kualitas, administrasi, waktu, biaya,dll). Kegiatan 1 : Diskusi Langkah langkah Pengendalian Infrastruktur 3 JPL (135 menit) Bahan Bacaan : Pengendalian Pelaksanaan Kontruksi Contoh-contoh Format Pemeriksanaan Pekerjaan 20 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

22 Diskusi Langkah langkah Pengendalian Infrastruktur 1) Sampaikan tujuan session ini, pastikan hal ini dipahami oleh peserta, jelaskan tujuan dari materi ini yaitu : Peserta memahami point-point penting pengendalian infrastruktur Memahami upaya-upaya pengendalian kegiatan infrastruktur (kualitas, administrasi, waktu, biaya,dll). 2) Lakukan dialog dengan peserta, mengapa suatu kegiatan harus dikendalikan? Hal hal apa saja yang harus dikendalikan? Siapa yang harus mengendalikan? 3) Tulislah jawaban peserta pada kertas plano 4) Berilah penjelasan mengenai mekanisme pengendalian kegiatan infrastruktur kepada peserta Pengertian : Penggunaan Istilah Pengendalian sering diartikan sama dengan pengawasan/supervisi tetapi juga sering diartikan berbeda. Dalam istilah yang berbeda, pengawasan berhenti sampai pada proses adanya temuan/penyimpangan pelaksanaan dari rencana/standarnya, termasuk rekomendasi/tindaklanjutnya sedangkan pengendalian sampai pada dilakukannya tindakan perbaikan atas penyimpangan tersebut. Pengawas hanya sampai pada memberikan saran tindaklanjut/perbaikan atas temuan sedangkan tindaklanjutnya dilakukan oleh pengendali. Jadi Pengendalian lebih luas dari sekedar pengawasan/supervisi. Sasaran/Keluaran Pengendalian : Kegiatan/Pekerjaan terlaksana secara benar, lancar (terkoordinasi) dan terarah menuju perwujudan bangunan yang direncanakan; Meningkatnya kemampuan dari personil organisasi pelaksana pekerjaan untuk melaksanakan tugas/kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya secara benar dan teliti; Dilakukan tindakan perbaikan atau penyelesaiaan atas temuan penyimpangan/ kesalahan/kekurangan dari setiap pekerjaan sehingga dapat kembali sesuai dengan standar yang telah dipersyaratkan/direncanakan sebelumnya Pelaku Pengendalian Kegiatan Lingkungan : Askot Infra / Fasilitator kelurahan Masyarakat Relawan bersama UPL dan BKM KSM MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 21

23 Langkah-Langkah Pengendalian : 1. Buatlah/Rencanakan : (1). Ditentukan/dipilih mana yang ingin dikendalikan ; (2). Tetapkan suatu satuan ukuran; (3). Tetapkan suatu Patokan/Standar dari satuan ukuran; (4). Buat instrumen pengukuran Patokan dilapangan, sesuai satuan ukuran pekerjaan yang telah ditetapkan; Langkah-Langkah Pengendalian : 2. Lakukan/Laksanakan : 5) Lakukan Supervisi/Pengawasan (Membimbing, Mengarahkan) agar kemampuan mereka (personil pelaksana pekerjaan) terus meningkat dalam melaksanakan tugas dengan benar dan teliti. 6) Lakukan Inspeksi atau pengecekan/pemeriksaan terhadap pelaksanaan tugas/kegiatan yang dilaksanakan. 7) Lakukan Pengukuran dan pelaporan hasil pemeriksaan berdasarkan instrumen yang telah Anda persiapkan, Lalu Evaluasi Hasil Pelaksanaan (Bandingkan hasil pengukuran dengan standar/patokannya dan lakukan penilaian untuk mengetahui apakah ada penyimpangan). Pengukuran/penilaian pelaksanaan sesuai standar pengukuran kegiatan tersebut. 8) Tentukan dan Lakukan tindakan koreksi/penyelesaian masalah yang terjadi (penyimpangan negatif) bila ada atau Berikan pujian yang sesuai atas keberhasilan (penyimpangan positif); 5) Ajaklah peserta membahas bersama Check List Pemeriksaan Pekerjaan, jelaskan satu persatu cheklist tersebut No I BENTUK PENILAIAN KONDISI FISIK 1 Apakah volume dan dimensi pekerjaan sesuai dengan rencana? 2 Apakah jenis pekerjaan sesuai dengan rencana? 3 Apakah kondisi lokasi sesuai dengan rencana? 4 Apakah fungsi sarana terpenuhi? 5 Apa sudah memperhatikan dampak lingkungan? KRITERIA YA TIDAK II MUTU & KUALIATAS PEKERJAAN 1 Apakah bahan yang digunakan berkualitas baik? 2 Apakah volume pengunaan bahan sesuai rencana? 22 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

24 3 Alat yang digunakan memenuhi kebutuhan kerja? 4 Apakah tenaga kerja yang digunakan memiliki keterampilan? 5 Kelengkapan bangunan memenuhi keamanan/kenyamanan? 6 Apakah tahapan kerja sudah dilakukan dengan baik? 7 Khusus untuk air bersih, adakah pengujian lab? III WAKTU 1 Apakah waktu pelaksanaan sesuai rencana? IV BIAYA 1 Apakah penggunaan dana sesuai RAB? 2 Apakah ada penyalahgunaan dana? 3 Apakah tiap transaksi disertai bukti? 4 Apakah tiap transaksi telah dibukukan dengan baik? 5 Apakah nilai swadaya yang disepakati telah terealisasi? V ADMINISTRASI PELAKSANAAN 1 Apakah dibuat laporan penggunaan dana? 2 Apakah dibuat laporan kemajuan pekerjaan? 3 Apakah seluruh dokumen diarsipkan dengan baik? 6) Beri kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal yang belum jelas dan ajak peserta lain untuk berpartisipasi dalam pembahasan pertanyaan pertanyaan yang di sampaikan. 7) Berikan kesimpulan dan pencerahan kepada peserta. Cakupan Kualitas Kegiatan Infrastruktur PNPM MP : Persyaratan Mutu Infrastruktur PNPM MP tidak hanya dilihat pada sekedar kualitas fisik konstruksi tetapi haruslah meliputi : 1. Infrastruktur sesuai dengan kebutuhan masyarakat miskin, 2. Infrastruktur dapat dioperasikan/berfungsi, 3. Tersedia akses yang mudah/aman untuk digunakan oleh warga pemanfaat, 4. Infrastruktur Menjamin keselamatan (Keamanan, Kekuatan) dan Kesehatan warga pemanfaat, 5. Infrastruktur Menjamin Tidak menimbulkan dampak negatif atas Sosial dan Lingkungan. Mutu pekerjaan Konstruksi meliputi : lingkup aktivitas setiap pekerjaan (termasuk Jadwal pelaksanaan setiap aktivitas dan pengamanan keselamatan kerja), kuantitas/volume pekerjaan yang harus diselesaikan, Metode Kerja, Persyaratan Bahan/alat, Komposisi Campuran, Dimensi/Ukuran Pekerjaan, dan lain-lain yang tercantum dalam spesifiksi teknis/gambar rencana. MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 23

25 Modul 7 Topik: Operasional dan Pemeliharaan Peserta mampu mereview pelaksanaan O & P Peserta mampu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan O & P Peserta mampu mengetahui langkah-langkah perbaikan pengelolaan O & P (agenda kerja, sumber dana, pembagian tugas) Kegiatan 1: Penguatan Pemahaman O & P Kegiatan 2: Pembahasan dan pengisian Format O & P 3 JPL (125 Menit) Bahan Bacaan: Pengendalian Operasional dan Pemeliharaan Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya 24 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

26 Penguatan Pemahaman O & P 9) Buka pertemuen dengan salam singkat, jelaskan bahwa kita akan mereview pelaksanaan O & P, dengan tujuan belajar sebagai berikut : Peserta mampu mereview pelaksanaan O & P Peserta mampu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan O & P Peserta mampu mengetahui langkah-langkah perbaikan pengelolaan O & P (agenda kerja, sumber dana, pembagian tugas) 2) Lakukan dialog dengan peserta, apa yang mereka ketahui dengan O & P?, mengapa O & P Penting dalam sebuah kegiatan infrastruktur? 3) Tulislah pendapat peserta dalam kertas plano O & P peranannya sangat penting sekali untuk menjaga agar prasarana tetap dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan O&P: Memelihara prasarana secara berkelanjutan Adanya jaminan terhadap kualitas prasarana Adanya keuntungan yang berkelnjutan dari hasil pemanfaatan prasarana Masyarakat mempunyai kemandirian dan kemampuan dalam hal memelihara dan mengembangkan prasarana yang ada di daerahnya Manajemen Pemanfaat dan Pemelihara terhadap prasarana bisa dilakukan dengan benar sesuai kebutuhan melalui wadah Organisasi O & P yang berfungsi dengan baik. 4) Jelaskan kepada peserta, bahwa kita akan mereview pelaksanaan O & P pada kegiatan sebelumnya. Apabila ada wilayah yang O & P nya sudah berjalan, maka mintalah kelompok O&P untuk menjadi narasumber pelaksanaan O & P, mintalah narasumber untuk menceritakan beberapa hal sebagai berikut : Bagaimana pelaksanaan O & P? Apa jenis kegiatannya? Sumber biaya O & Pnya darimana? Hambatan-hambatan yang terjadi? 5) Kemudian bagilah peserta menjadi beberapa kelompok, untuk membahas beberapa hal diantaranya : MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 25

27 Bagaimana sebaiknya KSM menyiapkan O & P agar pemeliharaannya berjalan dengan baik? Apa saja hambatan yang terjadi? Apa yang harus diperbaiki? ku 6) Mintalah seluruh wakil kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya 7) Berilah penguatan pemahaman mengenai O & P 8) Simpulkan bersama hasilnya. Pembahasan dan Pengisian Format O & P 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu pembahasan dan pengisian Format O & P 2) Ajaklah peserta untuk membahas secara detail format O & P yang ada dalam bahan serahan. Berilah kesempatan bertanya apabila masih ada yang belum dipahami. 3) Berilah penguatan mengenai substansi O & P dan teknis pengelolaannya, Seperti O & P Jalan, O & P MCK, dll 4) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 5) Simpulkan bersama hasilnya 26 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

28 Modul 8 Topik: Analisa Dampak Lingkungan & Sosial Peserta mampu mengidentifikasi potensi dampak lingkungan dan sosial yang harus diperhatikan dalam kegiatan infrastruktur Peserta memahami langkah penanggulangan dampak lingkungan & Sosial Kegiatan 1: Memahami pentingnya analisa dampak lingkungan dan sosial Kegiatan 2: Penjelasan aturan-aturan Penting tentang Lingkungan Kegiatan 3 : Penjelasan analisa dampak sosial 2 JPL (90 Menit) Bahan Bacaan: Pedoman safeguard Lingkungan dan sosial Peraturan penting Lingkungan Pengamanan Sosial Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar, Papan Tulis dengan perlengkapannya MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 27

29 Memahami Pentingnya Analisa Dampak Lingkungan & Sosial 1) Buka pertemuen dengan salam singkat, jelaskan bahwa kita akan memasuki materi analisa dampak lingkungan (safeguard lingkungan), dengan tujuan belajar sebagai berikut : Peserta mampu mengidentifikasi potensi dampak lingkungan (safeguard) yang harus diperhatikan dalam kegiatan infrastruktur Peserta mengetahui kriteria pembangunan ramah lingkungan Peserta memahami langkah penanggulangan dampak lingkungan 2) Jelaskan kepada bahwa kita akan memasuki kegiatan 1, yaitu memahami pentingnya analisa dampak lingkungan dan sosial. 3) Lakukan dialog dengan peserta mengapa kita harus menganalisa dampak lingkungan dari suatu kegiatan? Bagaimana akibatnya apabila hal tersebut tidak dituruti? 4) Tulislah seluruh jawaban peserta dalam kertas plano. 5) Jelaskan kepada peserta mengenai prinsip-prinsip pengamanan sosial dan lingkungan Prinsip prinsip pengamanan sosial dan lingkungan PNPM MP tidak akan membiayai kegiatan apapun yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang serius dan tidak dapat diperbaiki/dipulihkan. Bila diperkirakan kegiatan akan menimbulkan dampak negatif maka perlu dipastikan adanya upaya mitigasi yang dapat meminimalkan dampak negatif tersebut, baik pada tahap perencanaan, persiapan maupun tahap pelaksanaan. PNPM MP tidak akan membiayai kegiatan yang karena kondisi lokal tertentu tidak memungkinkan terjadinya konsultasi publik yang memadai dengan masyarakat, baik yang terkena dampak maupun penerima manfaat. Usulan kegiatan harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan menghindari potensi terjadinya konflik sosial, persengketaan tanah, menghilangkan kearifan lokal, dan juga menghindari wilayah-wilayah yang dilindungi yang telah ditetapkan oleh pemerintah/kementerian terkait. Setiap keputusan, laporan, dan perencanaan yang berkaitan dengan kerangka pengamanan harus dikonsultasikan dan disebarluaskan terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak. Khusus bagi masyarakat terkena dampak harus diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan serta menyampaikan aspirasi termasuk keberatan atas rencana kegiatan yang berpotensi 28 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

30 dapat menimbulkan dampak negatif bagi mereka. 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya 7) Simpulkan bersama hasilnya, berilah penguatan. Dampak Lingkungan dan sosial adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan. Dampak lingkungan dan sosial dapat bersifat negatif dan positif Pengendalian dampak tidak hanya bersifat reaktif: baru melakukan setelah terjadi dampak terutama dampak negatif. Yang seharusnya terjadi adalah pengendalian dampak harus bersifat antisipatif, melakukan pengkajian dan membuat rencana tindakan pencegahan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya dampak negatif dan meningkatkan dampak positif. Timbulnya dampak dapat menimbulkan multi efek, berlangsung lama dan dapat berulang, bahkan dapat tidak berbalik. Kegiatan yang diusulkan ada yang bersifat merubah dampak negatif ke bentuk dampak negatif lainnya atau ke tempat lainnya, sehingga angka kemiskinan di suatu wilayah tidak berkurang bahkan malah meningkat. Hal inilah yang coba diantisipasi oleh PNPMMP dengan materi pengendalian dampak lingkungan Penjelasan Aturan-aturan Penting Tentang Lingkungan 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2 yaitu penjelasan aturan-aturan penting tentang lingkungan 2) Berilah penjelasan mengenai aturan-aturan yang berkaitan dengan lingkungan dan kegiatan yang dilarang dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan dengan menggunakan bahan bacaan 3) Beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 4) Lakukan dialog dengan peserta mengenai contoh-contoh apabila aturan tersebut dilanggar 5) Simpulkan bersama, berilah penguatan Aturan lingkungan bukan merupakan tulisan semata-mata di atas kertas, tetapi mengantisipasi agar kegiatan berjalan tertib dan mengandung sanksi hukum bila tidak dijalankan Aturan lingkungan juga berisikan petunjuk kehati-hatian dalam melakukan suatu kegiatan agar dampak terhadap lingkungan dapat diminimalkan atau diatasi. MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 29

31 Penjelasan Analisa Dampak Sosial 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai proses belajar untuk memahami pengertian, tujuan dan prinsip-prinsip tentang pengamanan sosial. Jelaskan pula bahwa salah satu syarat pembangunan prasarana lingkungan PNPM adalah tidak memiliki dampak sosial 2) Tanyakan kepada peserta apasaja pemahaman umumnya tentang dampak sosial dan jenisjenisnya. 3) Berilah penjelasan tentang aspek-aspek pengamanan sosial (penyedian lahan, pengadaan kayu, perlakuan terhadap penduduk asli, penggusuran dan pemukiman kembali) dan jenis-jenis dampak sosial. Mengenali komponen pengamanan sosial adalah bagian paling penting untuk memahami upaya pencegahan terhadap munculnya dampak sosial di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa komponen yang dapat menimbulkan dampak sosial di masyarakat: (1) Penyediaan Lahan Pengetahuan mengenai status hukum lahan yang akan digunakan merupakan kewajiban yang harus disadari sejak awal perencanaan. Tanpa pengetahuan mengenai status hukum terhadap lahan dimana infrastruktur akan dibangun berarti membuka peluang timbulnya masalah baru. Kemungkinan-kemungkinan masalah yang dapat terjadi adalah infrastruktur yang akan dibangun tidak dapat dilanjutkan, atau terjadi pembongkaran paksa setelah dibangun, karena pemilik lahan berkeberatan. Untuk menghindari munculnya kasus seperti itu, maka kejelasan status lahan yang akan digunakan harus diketahui dan diselesaikan dari awal perencanaan. (2) Pengadaan Kayu Beberapa jenis infrastruktur yang akan dibangun mengunakan kayu sebagai salah satu materialnya, misalnya: jembatan, MCK, los pasar, dll dan kerangka atap gedung, dll. Kayu yang dibeli dengan dana program haruslah kayu yang legal. Artinya, kayu tersebut dibeli/didapatkan dari sumber material yang memiliki SK-SHH (Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan) (Informasi lengkap mengenai SK-SHH dapat dilihat di Kepmenhut 126/kpts-II/2003). Mengapa program melarang penggunaan kayu ilegal untuk infrastruktur yang dibangun? Kebijakan ini adalah dalam rangka memberi dukungan untuk mencegah/mengurangi terjadinya penebangan kayu secara liar yang berdampak pada perusakan hutan lindung dan cagar alam lainnya. Kerusakan hutan dan lingkungan, pada saatnya akan merugikan masyarakat sendiri. Seperti misalnya akan terjadi banjir, tanah longsor dan bahkan kekurangan sumber air baku. (3) Perlakuan Terhadap Penduduk Asli. Definisi Penduduk Asli adalah komunitas terbatas yang memiliki budaya dan adat yang khas yang dianggap berbeda dengan sebagian besar komunitas lain yang berada di sekitanya. Budaya dan adat yang khas ini telah berlangsung dan bertahan sangat lama. Umumnya, kelompok ini mendiami lokasi tertentu dan memiliki beberapa karakteristik budaya tertentu pula. Para fasilitator yang bertugas di lokasi khusus ini - terutama bila bukan berasal dari komunitas tersebut - harus memperhatikan dan mempertimbangkan budaya dan adat setempat agar terhindar dari konflik yang tidak diinginkan. Oleh karena itu para fasilitator program seharusnya 30 MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur

32 memiliki empati terhadap budaya dan adat penduduk asli serta mampu mewaspadai kemungkinan munculnya potensi konflik sedini mungkin. (4) Penggusuran Dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan, makna dari penggusuran adalah tindakan yang mengakibatkan satu atau sejumlah kegiatan/bangunan/rumah tangga terpaksa berpindah dari lokasi yang ditempatinya selama ini, dikarenakan lokasi tersebut menjadi lokasi kegiatan yang diusulkan masyarakat. Secara lebih rinci, sebuah tindakan dapat disebut penggusuran bila memenuhi kriteria berikut ini: Semuanya atau lebih dari 50% dari lahan atau bangunan milik seseorang atau sejumlah orang terkena subproyek, atau Kurang dari 50% dari lahan atau bangunan terkena subproyek, dan bagian yang tersisa secara ekonomi tidak layak atau tidak dapat dihuni. Tindakan penggusuran memiliki konsekuensi terhadap nilai kompensasi yang diterima oleh pihak tergusur, ketidaksepakatan terhadap nilai kompensasi dapat berdampak munculnya konflik di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan persetujuan mengenai nilai kompensasi sebagai hasil dari negosiasi dari para pihak terkait. (5) Permukiman Kembali Definisi Permukiman kembali adalah sebuah upaya untuk memindahkan penduduk dari lokasi yang terkena proyek ke lokasi baru. Pemindahan ini harus mengandung makna bahwa penduduk yang terkena dampak tersebut dapat mengembangkan kehidupan yang lebih baik di lokasi baru. 4) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya 5) Simpulkan bersama hasilnya MODUL Pelatihan KSM Infrastruktur 31

33 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan KANTOR PUSAT Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia KANTOR PROYEK Jl. Penjernihan 1, No.19F, Pejompongan, Jakarta Pusat, Indonesia SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRI PENGADUAN P.O. Box 2222 JKPMT SMS : ppm@pnpm-perkotaan.org l

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN KHUSUS UNIT PENGELOLA LINGKUNGAN (UPL) LOKASI SIKLUS TAHUN KE 4 Modul

Lebih terperinci

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN KHUSUS UNIT PENGELOLA LINGKUNGAN (UPL) LOKASI SIKLUS TAHUN KE 2 &

Lebih terperinci

Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 2

Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 2 Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 2 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 6 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1 Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2 Peserta mampu menciptakan keakraban 3 Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :. PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor. Pada hari ini. tanggal.. bulan. tahun 20, kami yang bertanda tangan di bawah ini

Lebih terperinci

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP Tujuan Perlindungan Sosial dan Lingkungan Menjamin tidak adanya dampak negatif dari hasil pelaksanaan program kepada sosial dan lingkungan Optimalisasi

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman,dan nyaman. Contoh: JALAN, DRAINASE,

Lebih terperinci

KUMPULAN BAHAN SERAHAN

KUMPULAN BAHAN SERAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN BAHAN SERAHAN PELATIHAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) KEGIATAN INFRASTRUKTUR LOKASI SIKLUS

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Peserta menyadari perlunya perubahan peran fasilitator Peserta memahami transformasi peran dari fasilitator umum ke fasilitator wirausaha ke konsultan pembangunan

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN Bahan Bacaan Kurikulum Pelatihan KSM 1 Bahan Bacaan Pengertian KSM 3 Bahan Bacaan Penyusunan Proposal atau Perencanaan Teknis 5 Bahan Bacaan Pelaksanaan Konstruksi 24 Bahan Bacaan Swadaya Masyarakat Bukan

Lebih terperinci

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP Bahan Presentasi pada Lokakarya & Pelatihan Tim Peneliti Strudy Tematik Evaluasi P2KP, Maret 2009 I. Mengapa Pembangunan Infrastruktur dilakukan dalam program pemberdayaan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F12 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Diskusi

Lebih terperinci

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN 38 BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN 5.1 Konsep PNPM Mandiri Perkotaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan merupakan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP 7.1. STIMULAN P2KP 7.1.1. Tingkat Bantuan Dana BLM untuk Pemugaran Rumah, Perbaikan Fasilitas Umum dan Bantuan Sosial Salah satu indikator keberhasilan P2KP yaitu

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun

Lebih terperinci

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-Perkotaan 2 Pemetaan Swadaya PERKOTAAN Mengenali Kampung

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang Mengingat : : WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2011 LAMPIRAN : 1 (satu) berkas TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS LEMBAGA

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 7 ( BENGKULU) 1. KABUPATEN BENGKULU UTARA 1. Penyelesaian

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) BUKU 2 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL PP MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL Topik Tujuan Kegiatan belajar Waktu Acuan Penguatan Pendampingan KSM dalam Kegiatan Sosial 1. Peserta memahami tentang pentingnya penguatan modal sosial di dalam KSM 2. PANCASUTRA,tanggung

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Desa/Kelurahan BKM/LKM Kecamatan Kota/Kabupaten Berdasarkan hasil kesepakatan antara BKM/LKM, Aparat Desa/Kelurahan,

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah

Lebih terperinci

Modul 7 Membangun KSM Harapan

Modul 7 Membangun KSM Harapan Modul 7 Membangun KSM Harapan Peserta memahami tahapan perkembangan KSM Peserta memahami tata cara membangun KSM harapan (yang mampu mengembangkan penghidupan yang berkelanjutan) Peserta mampu membangun

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya

Lebih terperinci

TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TANGGAL 2 Pebruari 2011 TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN Jenis Bantuan Bidang Sarana Dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010 1 P a g e Periode tahun 2011 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI

Lebih terperinci

Supervisi kegiatan Konstruksi

Supervisi kegiatan Konstruksi Supervisi kegiatan Konstruksi A. Supervisi Pelaksanaan Pengawasan/supervisi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk menjadikan segala kegiatan di proyek berlangsung dan berhasil sesuai dengan

Lebih terperinci

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH PP.03 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 4 Modul

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM BUKU 5a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-P2KP Panduan Fasilitasi Pengembangan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Peserta memahami dan menyadari berbagai tantangan dalam membangun KSM untuk mengembangkan penghidupan Kegiatan 1 : Curah pendapat mengenai

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM Topik Pengelolaan Keuangan LKM Peserta memahami kebijakan dan alur pengelolaan keuangan LKM. Peserta mampu menyusun Rencana Angaran Pendapatan dan Biaya (RAPB)

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN A. Lokasi Kegiatan Program pengabdian pada masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Sukapada merupakan program berkelanjutan yang dimulai sejak bulan Mei 2007. Pada

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 3 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 3 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 7 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan ke khadirat Alloh SWT, berkat ridha serta petunjuknya bahwa Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun 2015 telah selesai dan disajikan. Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun

Lebih terperinci

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

Modul 4 Gagasan KSM Ideal Modul 4 Gagasan KSM Ideal Peserta mampu merumuskan pengertian dan kriteria suatu KSM yang siap mengembangkan penghidupan Kegiatan 1 : Curah pendapat KSM yang ideal Kegiatan 2 : Diskusi definisi dan kriteria

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP 1. PENDAHULUAN BKM adalah lembaga masyarakat warga (Civil Society Organization), yang pada hakekatnya mengandung pengertian sebagai wadah masyarakat untuk

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata

Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata Kecamatan Kembang Tanjong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pidie yang mendapatkan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012 2012, No.766 8 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2012 STRUKTUR

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013 Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. POKMAS adalah kelompok masyarakat yang dibentuk dari penerima manfaat, yang telah ditetapkan melalui SK. Penetapan Walikota Manado.

I. PENDAHULUAN. POKMAS adalah kelompok masyarakat yang dibentuk dari penerima manfaat, yang telah ditetapkan melalui SK. Penetapan Walikota Manado. KM RELOKASI 2016 I. PENDAHULUAN Penyusunan Dokumen Teknis Perencanaan Perumahan merupakan tahapan dalam kegiatan pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang harus dilakukan oleh POKMAS sebelum proses

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM BUKU 7 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM Perkotaan DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran

Lebih terperinci

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 1. Pedoman umum

Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAM BM) 1. Pedoman umum Pd T-05-2005-C Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (P BM) 1. Pedoman umum 1 Ruang lingkup Pedoman ini meliputi ketentuan umum dalam penyelenggaraan, kelembagaan, pembiayaan, pembangunan prasarana

Lebih terperinci

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) BUKU 5 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 31 BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 4.1 Kondisi Kemiskinan Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Kemiskinan tidak sematamata didefinisikan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP KMW 13 (KALIMANTAN TIMUR) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KOTA BONTANG No. KONDISI

Lebih terperinci

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN 2 1.4. 3 Gampong adalah wilayah

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2013TAHUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. PNPM Mandiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT Menimbang : a. BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2015 SERI : E A BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS TAHUN 2015

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Fungsi BKM pada program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran perlu ditingkatkan, sehingga dalam pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT 1/1/2010 PENINGKATAN KUALITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR... 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI... 4 PELAKSANAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Pemetaan Wilayah, Sebaran Warga Miskin, Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4b SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Ranking Kemiskinan dan Transek Lingkungan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG I. PENDAHULUAN LAMPIRAN : NOMOR : 38 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 DESEMBER 2011 a. Latar Belakang Salah satu program pembangunan Kabupaten Karawang adalah Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni merupakan Program

Lebih terperinci

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Pertanyaan Penelitian Siapakah yang menjadi relawan dan apa saja jenis kemampuan, kapasitas, dan komitmen

Lebih terperinci

Tahapan Pemetaan Swadaya

Tahapan Pemetaan Swadaya Langkah Satu : Persiapan Agar proses Pemetaan Swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu persiapan yang baik. Di bawah

Lebih terperinci