BAB III STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIANANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH. A. Gambaran Umum RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIANANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH. A. Gambaran Umum RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni"

Transkripsi

1 BAB III STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIANANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH A. Gambaran Umum RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni RA Muslimat NU Pakisputih kedungwuni ini terletak di tengahtengah masyarakat di desa Pakisputih kecamatan kedungwuni yang merupakan RA unggulan di desa Pakisputih. RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni ini sangat berperan dan membantu para orang tua dalam mendidik anak-anaknya. 1. Sejarah Berdirinya RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni merupakan salah satu sekolah yang ada di desa Pakisputih. Awal berdirinya pada tanggal 1 Agustus 1975 merupakan inisiatif kepedulian dari kepengurusan Nahdlatul Ulama yang mempunyai misi meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, dengan dukungan dari masyarakat di desa Pakisputih maka dibangunlah secara gotong royong dengan tanah hasil sumbangan swadaya masyarakat. Status kepemilikan sendiri dibawah kepengurusan yayasan Nahdlatul Ulama Letak RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni beralokasi di dukuh Pesantren desa Pakisputih kecamatan Kedungwuni kabupaten 1 Tri Agustiyanti, Kepala Sekolah RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 25 Agustus

2 Pekalongan, adapun secara geografisnya batas-batasnya sebagai berikut: - Sebelah Utara : Masjid Jami Baitul Huda - Sebelah Timur : Perkampungan warga - Sebelah Selatan : Perkampungan warga - Sebelah Barat : Perkebunan 2 3. Visi, Misi dan Tujuan RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni a. Visi RA Muslimat NU Pakisputih Terciptanya generasi penerus yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, cerdas, kreatif dan mandiri. b. Misi RA Muslimat NU Pakisputih 1. Menyiapkan generasi yang mempunyai keimanan dan ketaqwaan sejak dini. 2. Menanamkan sikap dan sifat yang mulia. 3. Memberikan kegiatan yang memicu perkembangan fisik dan psikis. 4. Menyelenggarakan proses pembelajaran melalui kegiatan bermain yang kreatif dan inovatif. 5. Menumbuhkan sikap kemandirian siswa. c. Tujuan RA Muslimat NU Pakisputih 1. Memberikan tuntutan dasar keimanan yang kuat. 2. Memberikan tuntutan dalam melaksanakan ketaatan beribadah. 2 Observasi Letak Geografi RA Muslimat NU Pakisputih. Kedungwuni, 25 Agustus

3 44 3. Memberikan tuntutan perilaku yang benar sesuai dengan ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 4. Memberikan kegiatan-kegiatan yang inovatif melalui pembelajaran kognitif, fisik motorik, bahasa, sosio-emosional yang dapat menumbuhkan perkembangan kecerdasan pada anak. 5. Menciptakan suasana belajar yang tidak monoton, penuh dinamika kreatif dan menyenangkan didalam kelas. 6. Melatih anak untuk dapat bertanggung jawab melalui pembiasaan dan berani untuk mengungkapkan rasa ingin tahu yang besar sehingga akan timbul rasa kemandirian Struktur Organisasi RA Muslimat NU Pakisputih RA Muslimat NU Pakisputih dipimpin oleh seorang Kepala sekolah dan 6 guru kelas, selain itu juga terdapat pengurus, komite dan pengawas RA. pun susunannya sebagai berikut : Tabel 1 Struktur Kepengurusan RA Muslimat NU Pakisputih 4 NO. NAMA JABATAN 1. Tri Agustiyanti E.R Kepala RA 2. Abidatul Wakhidah Guru 3. Nailli khuriati Guru 4. Kustia Purwaningrum Guru 5. Eni Kurniasih Guru 6. Dhita Kurniasih Guru 3 Data Dokumentasi RA Muslimat NU Pakisputih Periode 2012/2013, dikutip pada tanggal 25 Agustus Data Dokumentasi RA Muslimat NU Pakisputih Periode 2012/2013, dikutip pada tanggal 21 Agustus 2013.

4 45 7. Bella Fauzatina Guru 8. Hj. Retno Winarsih Pengurus 9. Kusrini Komite 10. Nur Khikmah, M.Pd.I Pengawas 11. PD. IGRA Kab. Pekalongan Pengurus PD. IGRA Kab. Pekalongan 5. Keadaan Peserta didik di RA Muslimat NU Pakisputih Jumlah peserta didik RA Muslimat NU Pakisputih pada tahun ajaran 2013/2014 secara keseluruhan sebanyak 93 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan dengan penjelasan sebagai berikut: Tabel II Keadaan Peserta didik RA Muslimat NU 5 Kelas Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah Siswa A A B B Jumlah Dari data tabel di atas dijelaskan bahwa RA Muslimat NU Pakisputih dibagi menjadi dua kelas yaitu A dan B, namun untuk kelas A dibagi menjadi 2 yaitu A1 dan A2, sedangkan kelas B juga dibagi 2 yaitu B1 dan B2. 5 Data Dokumentasi RA Muslimat NU Pakisputih Periode 2012/2013, dikutip pada tanggal 25 Agustus 2013.

5 46 6. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pendidikan. Apabila kondisi sarana dan prasarana kurang mendukung dan memadai, maka tujuan pendidikan akan sulit tercapai, namun jika sarana dan prasarana mendukung dan memadai, maka tujuan pendidikan akan cepat tercapai. pun sarana dan prasarana yang ada di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni adalah sebagai berikut : Tabel III Sarana dan Prasarana RA Muslimat NU Pakisputih 6 Sarana Prasarana A. Keadaan Umum 1. Jumlah Ruang Belajar 2. Kantor 3. Gudang 4. Tempat Bermain 5. Air 6. Listrik 7. Tempat Cuci Tangan 8. Kamar Mandi 9. WC 10. Alat Peraga B. Perkakas Sekolah 1. Meja /Kursi Murid 2. Meja/ Kursi Guru 3. Jungkitan / Peluncur 4. Papan Titian 5. Papan Tulis 6. Ayunan / Panjatan 7. Bak Pasir C. Area Kegiatan 1. Area Agama 2. Area Bahasa Jumlah atau kodisi 4 ruang Sumur Cukup 43/95 7/7 1/1 Bersandar 6 Data Dokumentasi RA Muslimat NU Pakisputih Periode 2012/2013, dikutip pada tanggal 25 Agustus

6 47 3. Area Baca Tulis 4. Area Seni 5. Area Air dan Pasir 6. Area Matematika 7. Area Balok 8. Area Sains 9. Area Musik 10. Area Drama B. Strategi Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni Pendidikan anak usia dini sangat berperan dalam upaya memberikan stimulasi, bimbingan, asuhan, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan pada anak. Kemandirian anak merupakan hasil kegiatan belajar mengajar dikelas. Oleh karena itu, guru sebagai pemegang peranan utama dikelas harus bisa menciptakan sikap mandiri baik dalam belajar atau ketika anak bermain dengan temannya. Seorang anak akan lebih mandiri apabila ada upaya atau strategi untuk melatih kemandirian anak sejak usia dini, hal ini membuktikan kepada kita bahwa adanya strategi guru dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat diperlukan guna mencetak generasi yang berkualitas dan mandiri. Berdasarkan wawancara yang ditunjukkan kepada Kepala Sekolah dan guru RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni mengenai strategi

7 48 guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Proses Pembelajaran Berdasarkan wawancara yang ditunjukkan kepada Kepala Sekolah dan para guru mengenai proses pembelajaran di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dapat dipaparkan sebagai berikut: Ibu TA, selaku guru Kepala Sekolah menyatakan : Biasanya saya melihat pembelajaran guru mengawali dengan berdo a kemudian guru memberikan semangat bagi siswa seperti menyanyi bersama kemudian masuk kelas. Didalam kelas A biasanya ada dua guru yang satu sebagai penyampai materi sedangkan yang satunya sebagai pendamping membantu mengkondisikan anak. Ketika dalam pembelajaran latihan membaca saya mengajak anak untuk berlatih cara membaca dengan menirukan bersama. Setelah itu saya memberikan kesempatan bagi anak untuk berani maju membaca kata yang telah ditulis di papan. Setelah itu saya mendampingi anak membentuk kelompok untuk menyusun kata-kata yang telah disediakan agar siswa dapat mengenal dan bekerja sama dengan temannya. 7 Ibu NK, selaku Wali kelas A1 menyatakan : Ketika saya memberikan proses pembelajaran saya berusaha membuat anak senang, sebelum pembelajaran diawali dengan kami berdoa bersama di halaman sekolah dengan membaca doa kemudian menyanyi sebagai penyemangat belajar, setelah itu pembacaan Asmaul Husna bersama di kelas, dilanjutkan dengan penyampaian materi pelajaran seperti memberikan ketrampilan menggambar dengan memberikan tema seperti menggambar petani atau tema bebas agar siswa berimajinasi, kemudian guru memberikan penilaian. 8 Ibu EK, selaku Wali kelas B1 menyatakan : 7 TA, Kepala Sekolah RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 27 8 NK, Wali Kelas A1 RA Muslima NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 27

8 49 Kadang ketika pembelajaran olahraga anak biasanya diajak jalanjalan atau keliling rumah penduduk atau persawahan agar anak dapat wawasan dan dapat bercerita pengalaman antar temannya, atau datang ke lapangan dan latihan gerak atau senam bersama. Ibu KP, selaku Wali kelas B2 menyatakan: Pembelajaran pada kelas B diarahkan dengan menulis dan membaca agar ketika masuk Sekolah Dasar sudah bisa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa dan bernyanyi bersama kemudian membaca Asmaul Husna dilanjutkan dengan materi latihan menyusun kata menjadi kalimat secara berkelompok kelompok seperti ayah bekerja dikantor. Disajikan dalam potongan kertas kemudian secara bersama menyusunnya atau menirukan cara menulis atau menyambung titik-titik agar menjadi huruf kemudian menyuruh anak membacanya. Namun guru juga memberikan ketrampilan menggambar atau permainan agar anak senang 9 2. Bentuk Kegiatan Kemandirian Anak di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni Berdasarkan wawancara yang ditunjukkan kepada Kepala Sekolah dan para guru mengenai bentuk kemandirian anak di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dapat dipaparkan sebagai berikut: Ibu TA, selaku guru Kepala Sekolah menyatakan : Bahwa kemandirian anak di RA Muslimat NU termasuk progam sekolah sehingga semua guru berusaha meningkatkan kemandirian siswa dengan berusaha mensterilkan (bebas) area sekolah dari wali murid selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Oleh karena itu, wali murid tidak boleh berada didalam kelas namun ketika anak baru berangkat sekolah sudah rewel guru memberikan partisipasi wali murid untuk menemaninya maksimal selama 30 menit setelah itu orang tua berada diluar halaman sekolah. Sehingga anak belajar mandiri dikelas dengan teman dan guru selain itu mengadakan kegiatan makan bersama dipraktikan langsung dikelas KP,Wali Kelas B2 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, TA, Kepala Sekolah RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 27

9 50 Ibu NK, selaku Wali kelas A1 menyatakan : Melatih kemandirian anak harus didukung oleh semua pihak seperti mengadakan kegiatan makan bersama dilakukan setiap bulan atau seminggu sekali siswa diperintahkan untuk mengeluarkan bekal yang telah dibawa dari rumah kemudian guru dan anak-anak bersama mencuci tangan sebelum makan setelah itu guru dan anak duduk didepan meja dan sikap makan yang baik kemudian guru menyuruh siswa untuk berdoa bersama kemudian anak dipersilahkan makan dengan menggunakan sendok ditangan kanan dan garpu ditangan kiri. Mengajarkan anak untuk berbagi lauk dengan temannya apabila lauknya berlebihan,setelah makan selesai siswa disuruh membereskan peralatan makan dan siswa membaca do a sesudah makan hal ini dilakukan agar siswa dapat makan sendiri dengan tertib 11 Ibu EK, selaku Wali kelas B1 menyatakan : Kegiatan yang dapat melatih kemandirian anak diantaranya melaksanakan progam sekolah mengenai bebas area dari wali murid saat KBM, selain ada kegiatan kunjungan wisata salah satunya latihan haji dimana setiap setahun sekali anak-anak tampil di kabupaten atau kecamatan untuk praktik berhaji. Kegiatan karya wisata yang lainnya seperti kunjungan ke sawah melihat petani bekerja dan mempelajari jasa petani dalam menghasilkan beras yang kita makan sehingga pada siswa timbul kemandirian dalam melakukan pekerjaan, namun harus ada pembekalan terlebih dahulu agar anak paham apa yang akan dikunjungi. Sedangkan orang tua walaupun dilaksanakan diluar kelas namun hanya bisa memantau agar anak bisa leluasa melakukan apa yang diarahkan guru. 12 Ibu KP, selaku Wali kelas B2 menyatakan : Kemandirian anak dapat dilatih melalui kegiatan diantaranya siswa dilatih untuk membuat prakarya yang dikerjakan di kelas dengan bimbingan dari guru seperti mengecap batik anak mempersiapkan peralatan dari rumah seperti cat warna basah, pelepah kurma, dan kertas kemudian siswa disuruh untuk mengecap dikertas dan setelah itu dijemur semua itu dilakukan sendiri oleh siswa NK, Wali Kelas A1 RA Muslima NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, EK, Wali Kelas B1 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, KP,Wali Kelas B2 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 28

10 51 3. Strategi Guru Dalam Melatih Kemandirian Anak Berdasarkan wawancara yang ditunjukkan kepada Kepala Sekolah dan para guru mengenai strategi guru dalam melatih kemandirian anak di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dapat dipaparkan sebagai berikut: Ibu TA, selaku guru Kepala Sekolah menyatakan: Dalam melatih kemandirian anak di RA Muslimat NU Pakisputih, semua guru diusahakan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak selain itu mengajarkan siswa untuk mempunyai kebiasaan yang baik di rumah ataupun di sekolah seperti makan bersama, gosok gigi sendiri ataupun memakai sepatu sendiri dengan mengajarkan dari hal yang terkecil siswa akan mempunyai rasa kemandirian pada anak. pun dalam pembelajaran dikelas guru harus kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapat atau berpikir agar dapat saling mengenal dengan temannya dan tidak bergantung pada orang tua, sedangkan guru tidak boleh dominan dalam kelas. 14 Ibu NK, selaku Wali kelas A1 menyatakan: Strategi guru dalam melatih kemandirian anak sangat beragam diantaranya menghargai pendapat siswa, Seperti guru sedang menjelaskan tentang kebiasaan yang baik kemudian anak tersebut menceritakan tentang kebiasaannya dirumah seperti biasa mandi sendiri. Maka saya berusaha mendengarkannya dan memberikan tanggapan agar anak merasa dihargai karena sudah berani menyampaikan pendapatnya. 15 Ibu EK, selaku Wali kelas B1 menyatakan: Bahwa strategi dalam melatih kemandirian anak, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan juga perlu mendorong anak untuk memiliki kebanggaan dan rasa memiliki di dalam kelas, melalui keterlibatannya dalam merancang dan menyusun materi dan kegiatan belajar dengan membawa barang-barang untuk dipraktekkan di dalam kelas. Ketika siswa disuruh mengecap pada 14 TA, Kepala Sekolah RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, NK, Wali Kelas A1 RA Muslima NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 27

11 52 kertas dengan menggunakan pelepah pisang dari rumah namun ada siswa yang salah membawa, maka guru harus memberikan semangat dan mengajaknya bergabung dengan temannya agar siswa tersebut tidak malu atau menjadi manja minta ditungguin orang tuanya. 16 Ibu KP, selaku Wali kelas B2 menyatakan: Guru harus mempunyai strategi dalam melatih kemandirian anak, ketika proses pembelajaran siswa berani maju ke depan seperti menulis angka atau kata, maka guru berusaha memberikan reward, tetapi hadiah lebih ditekankan pada sesuatu yang bersifat simbolis misalnya pujian, bukan yang bersifat materi. Seperti kamu memang anak pemberani dan pintar. 17 C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni Berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah dan Guru RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dalam memberikan keterangan mengenai faktor pendukung dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dapat dilihat pada beberapa pernyataan sebagai berikut: Ibu TA, selaku guru Kepala Sekolah menyatakan : Dalam melatih kemandirian anak harus didukung oleh beberapa faktor salah satunya adanya kebijakan progam sekolah yang baik, dimana kebijakan tersebut harus dilaksanakan oleh semua warga sekolah terutama guru seperti adanya progam bebas area dari wali murid sehingga harus ditaati dan membuat anak untuk mempunyai sikap mandiri. Selain itu perlu adanya dukungan dari orang tua yang mengerti tentang kebijakan sekolah sehingga orang tua juga dapat melatih kemandirian siswa dirumah EK, Wali Kelas B1 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, KP,Wali Kelas B2 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 28 September TA, Kepala Sekolah RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 27

12 53 Ibu NK, selaku Wali kelas A1 menyatakan: Faktor yang mendukung strategi guru dalam melatih kemandirian anak sangat beragam diantaranya kecerdasan kognitif dan kepribadian yang baik, dengan mempunyai kecerdasan kogintif serta kepribadian yang baik tentu anak akan mempunyai keyakinan bahwa dirinya bisa mandiri seperti teman yang lain. oleh karena itu, peran guru disekolah sangat mendukung karena mengarahkan siswa untuk berani mandiri belajar dikelas, mengajarkan kebiasaan yang baik bagi siswa serta memberi motivasi kepada siswa agar tertanam keyakinan dalam diri siswa untuk bisa mandiri. 19 Ibu EK, selaku Wali kelas B1 menyatakan : Faktor yang dapat mendukung dalam melatih kemandirian anak usia dini yaitu dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler drumband, dengan adanya kegiatan tersebut maka akan muncul dalam diri siswa untuk saling bekerja sama dengan antar temannya dan sikap lebih mandiri. 20 Ibu KP, selaku Wali kelas B2 menyatakan: Dalam melatih kemandirian anak, adanya dukungan dari peran guru dalam memberikan perhatian yang khusus tehadap siswa seperti memberikan pujian ketika anak berani maju kedepan untuk menempelkan dipapan tulis, karena respon guru juga dapat mempengaruhi pola pikir siswa karena anak usia dini masih mudah mengikuti apa yang dikatakan orang tua atau guru. dengan konsep diri yang yang dimiliki oleh siswa baik tentu kemandirian pada dirinya dapat muncul. 21 pun berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah dan GuruRA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dalam memberikan keterangan mengenai faktor penghambat dalam melatih kemandirian anak usia dini di RA Muslimat NU Pakisputih Kedungwuni, dapat dilihat pada beberapa pernyataan sebagai berikut: 19 NK, Wali Kelas A1 RA Muslima NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, EK, Wali Kelas B1 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, KP,Wali Kelas B2 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 28 September 2013

13 54 Ibu TA, selaku guru Kepala Sekolah menyatakan: Melatih kemandirian anak, ada beberapa hal yang dapat menghambat diantaranya pola asuh orang tua yang kurang baik, seperti orang tua mengerjakan semua kebutuhan anak, menyuapi makan, memakaikan baju, sehingga anak mempunyai ketergantungan dengan orang lain dan ketika belajar di sekolah siswa enggan mengerjakan apa yang diperinintah guru, selain itu terkadang siswa kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya sehingga menjadikan minder dan takut karena kurang adanya motivasi. 22 Ibu NK, selaku Wali kelas A1 menyatakan: Faktor yang menghambat dalam melatih kemandirian anak salah satunya faktor lingkungan, anak yang kurang bergaul dengan teman sebayanya dirumah maka cenderung kurang aktif, anak jarang berinteraksi dan cenderung lebih suka menonton televisi serta main game. Sehingga ketika di kelas siswa kurang berinteraksi dan cenderung diam dan belum bisa bersikap mandiri. 23 Ibu EK, selaku Wali kelas B1 menyatakan: Yang menghambat dalam melatih kemandirian anak diantaranya faktor orang tua yang terlalu over protektif dan berlebihan kepada anak. Rang tua masih khawatir dan belum tega meninggalkan anaknya sendiri ketika sudah masuk kedalam gerbang sekolah, sehingga ketika proses pembelajaran sedang berlangsung terkadang orang tua masih menengok anaknya dari gerbang sekolah yang dapat mengganggu konsentrasi anak. 24 Ibu KP, selaku Wali kelas B2 menyatakan: Faktor penghambat dalam melatih kemandirian anak adalah perbedaan karakter dalam diri anak. Anak yang cenderung pendiam dan hipperaktif maka akan sulit untuk diajak konsentrasi, oleh karenanya dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dari seorang guru untuk membimbingnya agar mampu untuk melatih kemandiriannya TA, Kepala Sekolah RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, NK, Wali Kelas A1 RA Muslima NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, EK, Wali Kelas B1 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, KP,Wali Kelas B2 RA Muslimat NU Pakisputih, Wawancara Pribadi, Kedungwuni, 28 September 2013

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH A. Analisis Strategi Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU Pakisputih Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 44 BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 1. Sejarah TK Pertiwi Pagumenganmas TK Pertiwi Pagumenganmas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL A. Penerapan Metode Beyond Centers And Circles Time

Lebih terperinci

Menumbuhkan Kemandirian Anak

Menumbuhkan Kemandirian Anak Menumbuhkan Kemandirian Anak Oleh: Nur Hayati, M.Pd Dosen PGPAUD UNY Sikap mandiri, sopan santun, baik kepada orang sebaya maupun kepada orang tua, sabar, mengendalikan emosi, menunjukkan kepedulian terhadan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penerapan kegiatan keterampilan motorik halus bertujuan untuk meningkatkan kemandirian. 4.1.1 Deskripsi Kondisi awal Langkah awal yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh kembang anak sejak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks kenegaraan, penyelenggaraan pendidikan diatur dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 2004. Dalam Undang-Undang tersebut, pendidikan diartikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Latar Penelitian 1. Profil TK RA Nurul Hikmah Ringinharjo Sragen RA Nurul Hikmah Sragen terletak di Desa Ringinharjo RT 20 Kelurahan Banyuurip Kecamatan Sambungmacan

Lebih terperinci

BAB III PEMBELAJARAN MODEL BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI RA MUSLIMAT DESA WULED TIRTO PEKALONGAN

BAB III PEMBELAJARAN MODEL BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI RA MUSLIMAT DESA WULED TIRTO PEKALONGAN 38 BAB III PEMBELAJARAN MODEL BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI RA MUSLIMAT DESA WULED TIRTO PEKALONGAN A. Gambaran Umum RA Muslimat Desa Wuled Tirto Pekalongan Keberadaan RA Muslimat Desa Wuled Tirto Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Profil TK Dharma Wanita Tawangrejo TK Dharma Wanita Tawangrejo adalah Taman Kanakkanak dibawah Yayasan Dharma Wanita Desa Tawangrejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa memiliki

Lebih terperinci

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemandirian anak dalam melakukan aktivitas merupakan bagian yang teramat penting dalam upaya mendidik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemandirian anak dalam melakukan aktivitas merupakan bagian yang teramat penting dalam upaya mendidik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemandirian anak dalam melakukan aktivitas merupakan bagian yang teramat penting dalam upaya mendidik anak usia dini. Pada anak usia dini anak perlu dilatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya lebih baik, lebih hebat dan lebih berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV ini berisi tentang penyajian data penelitian tentang pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang. Data yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memiliki misi yaitu sekolah merupakan pengembangan prestasi dan kreatif siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memiliki misi yaitu sekolah merupakan pengembangan prestasi dan kreatif siswa 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Tunas Harapan merupakan salah satu TK yang berada di kecamatan Tilango tepatnya di Desa Tualango. TK ini memiliki visi yaitu

Lebih terperinci

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga Metode Pengembangan Fisik Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FIK-UNY Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB ARROHMAN 1. SOP Kedatangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru 43 4.1 Deskripsi Hasil Peneltian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Patriotik terletak di Jalan Makam H. Nani Wartabone Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota pelajar. Hal ini didasarkan dari beberapa faktor, salah satunya adalah dalam segi tingginya kuantitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI TK PERTIWI I KALIMACAN KALIJAMBE SRAGEN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI TK PERTIWI I KALIMACAN KALIJAMBE SRAGEN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI TK PERTIWI I KALIMACAN KALIJAMBE SRAGEN (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di TK Pertiwi I kalimacan,kalijambe,sragen)

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut. SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PEMBELAJARAN I. PENDAHULUAN Pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 2 Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehat Petemuan ke : 1 Semester : 2 (dua) Alokasi waktu : 1 Hari A.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Dasar Pemikiran Terbentuknya ANAK PRIMA Gambar II.1 Keluarga ANAK PRIMA Anak merupakan tumpuan dan harapan Bangsa dan Negara. Sebagai generasi penerus, tentu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Data yang telah tersusun dari Bab III tentang model pembelajaran pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mandiri berlokasi dijalan Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mandiri berlokasi dijalan Buke Panai Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pos Paud Bina Mandiri awalnya bernama Pos Paud Samudera II yang berdiri sejak tanggal 04 Juli 2005.

Lebih terperinci

BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2010

BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2010 BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2 A. Deskripsi Kondisi Awal Kedisiplinan Siswa di MI Muhammadiyah Karangasem Utara Batang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Ra Nu Ibnu Junaidi jalan Ampera II RT.. 46 NO. 05 Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti yang tercantum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ketidakmandirian dan ketergantungan disiplin pada kontrol luar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ketidakmandirian dan ketergantungan disiplin pada kontrol luar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia akan selalu dihadapkan pada situasi dan dinamika kehidupan yang terus berubah dan berkembang. Terlebih lagi ditunjang oleh laju perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa peka adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan

BAB V PENUTUP. teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berpijak pada uraian di atas yang merupakan perpaduan antara hasil kajian teoritis dengan hasil penelitian di lapangan dan juga mengacu pada rumusan masalah skripsi ini, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap tahapan mempunyai ciri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Percobaan 2 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : IIA/I Alokasi waktu : 2x35 menit A. Standar Kompetensi 3. Memahami teks pendek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter

Lebih terperinci

meliputi 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar

meliputi 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar meliputi 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

PROFIL PAUD GLOBAL INSANI RAHMAN

PROFIL PAUD GLOBAL INSANI RAHMAN PROFIL PAUD GLOBAL INSANI RAHMAN I. Pendahuluan Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dengan kemajuan bidang pendidikan dan teknologi di negaranya. Pendidikan dan penguasaan teknologi akan mengantarkan suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum TK Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak 1. Sejarah berdirinya TK Raudlotut Tholibin Bungo Wedung Demak Taman kanak-kanak (TK) Raudlotut Tholibin

Lebih terperinci

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus. Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus. a. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RA YASPI LOSARI 2 KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM RA YASPI LOSARI 2 KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM RA YASPI LOSARI 2 KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG A. Letak dan Kondisi Geografis 1. Deskripsi Lokasi RA Yaspi Losari 2 adalah sekolah yang bernaung di bawah naungan Muslimat NU.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP N 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak di

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Izharil Ulum yang terletak di Kampung Melayu Tengah Martapura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 7 BARENG KLATEN TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 7 BARENG KLATEN TAHUN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 7 BARENG KLATEN TAHUN 2012/2013 DISUSUN OLEH : SRI MURYANI NIM A53B090056 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus citacita perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksananakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Undang-Undang Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Manajemen pembelajaran adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran sehingga akan didapatkan sistem pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, sekaligus bagi perkembangan bangsa dan Negara. Kemajuan

Lebih terperinci

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5 CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5 TAHUN 1. Menyusun silabi yang diturunkan dari indikator kompetensi NO INDIKATOR KOMPETENSI SILABI- KONSEP/MATERI 1. Agama dan Moral Menyanyikan

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas 1 Tema : Kegemaranku Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : I (Satu) / 1 Tema / Topik : KEGEMARANKU Petemuan ke : 1 : 1 Hari A. KOMPETENSI INTI 1. Menerima

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Guru

Pedoman Wawancara Guru Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru 1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang pembelajaran Al-Qur an siswa kelas IV di TPQ Miftahul Muslim Desa Jati Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek? 2. Bagaimana perencanaan

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN METODE BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI TK MUSLIMAT TANGKIL KULON KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB III PELAKSANAAN METODE BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI TK MUSLIMAT TANGKIL KULON KEDUNGWUNI PEKALONGAN 43 BAB III PELAKSANAAN METODE BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI TK MUSLIMAT TANGKIL KULON KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Gambaran Umum TK Muslimat Tangkil Kulon Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Softball Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , ,

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , , Berikut ini contoh RPPH : Contoh 1: RPPH Model Pembelajaran Kelompok Dengan Sudut-Sudut Kegiatan Kelompok : A (4-5 tahun) Semester/Minggu : I/XV Tema : Binatang Sub Tema : Binatang Bersayap Hari/Tanggal

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang Letak Geografis Madrasah Ibtidaiya Assegaf Palembang berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat

Lebih terperinci

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling mendasar bagi pembentukan sumber daya manusia di masa mendatang (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A. Kompetensi Inti Satuan Pendidikan : SDN... Kelas/Semester : I/1 Tema : 1 / Diriku Sub Tema : 1/ Aku dan Teman Baru Pembelajaran ke : 2 Waktu : 5 JP 1. Menerima,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN

BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN 55 BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURAL MELALUI METODE KARYAWISATA DI RA MUSLIMAT NU MASYITHOH 14 DUWET PEKALONGAN SELATAN A. Analisis Pelaksanaan Metode Karyawisata di RA Muslimat NU

Lebih terperinci

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 35 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tema : Lingkungan Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit ( 3 x pertemuan) Pelaksanaan : 27

Lebih terperinci

U UKS S PORTFOLIO LOMBA UKS TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR BA AISYIAH MANGKUJAYAN

U UKS S PORTFOLIO LOMBA UKS TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR BA AISYIAH MANGKUJAYAN U UKS S PORTFOLIO LOMBA UKS TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR BA AISYIAH MANGKUJAYAN JL. KARIMATA 7 PONOROGO Telp. 0352-462291 E-mail: mbaaisyiahmangkujayan@yahoo.com DAFTAR ISI PROLOG VISI MISI BA AISYIYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble. 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis merasa perlu untuk mengungkapkan gambaran umum lokasi penelitian yang isinya antara lain: Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana semua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa kesimpulan sebagai 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan berkembangnya suatu negara itu dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu sendiri. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan

Lebih terperinci