DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA"

Transkripsi

1 KAMUS KOMPETENSI 007

2 Kamus Kompetensi ini dicetak untuk keperluan Diklat Berbasis Kompetensi III Oktober - Desember 009

3 DAFTAR ISI DEPARTEMEN KEUANGAN KOMPETENSI Hlm THINKING : Visioning Innovation In Depth Problem Solving and Analysis Decisive Judgment Championing Change Adapting to Change Courage of Convictions Business Acumen WORKING : 9 Planning and Organizing Driving for Results Delivering Results Quality Focus Continuous Improvement Policies, Processes and Procedure Safety Stakeholder Focus Stakeholder Service Integrity Resilience Continuous Learning RELATING : Teamwork and Collaboration Influencing and Persuading Managing Others Team Leadership Coaching and Developing Others Motivating Others Organizational Savvy Relationship Management Negotiation Conflict Management Interpersonal Communication Written Communication Presentation Skills Meeting Leadership Meeting Contribution i

4 PENGANTAR Kompetensi diartikan sebagai kemampuan (capability) atau keahlian (expertise) yang lebih dari sekedar ketrampilan (skill) belaka, namun merupakan hasil dari pengalaman yang melibatkan pemahaman/ pengetahuan, tindakan nyata, serta proses mental yang terjadi dalam jangka waktu tertentu serta brulang-ulang sehingga menghasilkan kemampuan/keahlian dalam bidang tertentu. Oleh karena itu dikatakan pula bahwa kompetensi dibentuk oleh interaksi antara faktor pengalaman dan faktor bawaan. Kompetensi digunakan pula untuk menggambarkan pengelom-pokkan pengetahuan, keahlian dan perilaku yang menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam pekerjaan. Pengelompokkan pengetahuan, keahlian dan perilaku yang dimaksud tersebut bukanlah pengelompokkan yang terpisah-pisah yang memiliki batas-batas yang tegas, namun merupakan cluster atau pengkategorisasian berdasarkan ciri-ciri yang menonjol dan unik dan saling berhubungan satu sama lain. Struktur Kamus Kompetensi Perilaku terdiri dari Nama Kompetensi, Definisi Kompetensi, dan (key behavior) sebagaimana dijelaskan berikut ini : Nama Kompetensi : Adalah nama yang mewakili kompetensi perilaku. Definisi Kompetensi : Adalah pengertian umum mengenai kompetensi tertentu. : Adalah pengertian khusus mengenai tingkat penguasaan dari suatu kompetensi. Dalam kamus ini, ada (empat) tingkatan kemahiran pada setiap kompetensi, yaitu: - Level atau Entry Level = Dasar - Level atau Effective Level = Efektif - Level atau Mastery Level = Menguasai - Level atau Expert Level = Ahli (key behavior): Adalah perilaku yang seyogyanya ditampilkan mewakili kompetensi dan level kompetensi tertentu yang menunjukkan kinerja tertentu yang harus dimiliki dalam suatu kompetensi untuk memastikan tugas dilaksanakan dengan berhasil. ii

5 Secara umum kamus ini dibagi menjadi cluster kompetensi, yaitu kelompok kompetensi yang berhubungan dengan aspek thinking, working, dan relating. Kamus ini menyajikan definisi dan penjelasan tentang kompetensi perilaku. Selain itu, kamus ini memuat pula indikator perilaku (perilaku yang dapat diamati) yang berfokus pada kinerja setiap tingkat kemahiran dalam kompetensi perilaku. Indikator perilaku yang dapat diamati merupakan komponen kompetensi perilaku yang jika ditunjukkan secara efektif, akan menghasilkan kinerja yang baik dari kompetensi perilaku itu sendiri. Indikator perilaku dapat dipakai untuk mengevaluasi secara mendalam kinerja individu dalam kompetensi perilaku dan menuntun pengembangannya. iii

6 iv KLUSTER KOMPETENSI THINKING WORKING RELATING DEPARTEMEN KEUANGAN Visioning or Innovation In-Depth Problem Solving & Analysis or Decisive Judgment Championing Change or Adapting to Change Courage of Convictions Business Acumen Functional Acumen Planning and Organizing Driving For Results or Delivering Results Quality Focus or Continuous Improvement or Policies, Processes and Procedures Safety Stakeholder Focus or Stakeholder Service Integrity Resilience Continuous Learning Team Work and Collaboration Influencing & Persuading Managing Others or Team Leadeship Coaching and Developing Motivating Others Organizational Savvy or Relationship Management Negotiation or Conflict Management Interpersonal Communication Written Communication Presentation Skill Meeting Leadership or Meeting Contribution

7 . VISIONING (PENETAPAN VISI) Mengidentifikasi sasaran jangka panjang dan mendorong implementasi dari berbagai gagasan atau alternatif yang berbeda. Orang-orang yang kompeten, menghasilkan solusi yang kreatif dan strategis yang dapat berhasil diimplementasikan. Mereka berpikir dengan cara-cara yang inovatif dan mendukung pemikiran yang serupa dalam diri orang lain. Mereka menantang dan mendorong organisasi untuk terus meningkatkan diri dan bertumbuh. Berpikir terbuka. Berpikir strategis sesuai visi. Merumuskan visi. Menciptakan dan mengimplementasikan gagasan sesuai visinya. Terbuka terhadap ide-ide baru. Berpikir dengan cara-cara yang inovatif dan kreatif serta berpikir jangka panjang. Cermat dan terampil untuk melihat peluang di masa yang akan datang. Memanfaatkan visi sebagai acuan dalam menetapkan langkah-langkah strategis. Menekankan solusi yang mendukung tujuan strategis. Mendukung dan memprakarsai inisiatif strategis orang lain. Merumuskan rencana strategi jangka panjang untuk organisasi dan/ atau departemen. Menciptakan dan memprakarsai gagasan-gagasan baru sampai berhasil diimplementasikan. Menantang dan mendorong organisasi untuk meningkatkan dan bertumbuh secara konstan.

8 . INNOVATION (INOVASI) Mencetuskan solusi-solusi baru dan kreatif, yang akan menghasilkan peningkatan kinerja, produktivitas yang lebih tinggi, dan sebagainya. Orang-orang yang kompeten, mencetuskan gagasan dan solusi yang kreatif dan baru. Mereka mempertanyakan cara kerja yang berlaku di masa lalu dan mencoba mengem-bangkan cara-cara baru untuk menangani persoalan dan masalah bisnis. Mereka adalah orang-orang yang berpikiran ke depan. Mencetuskan gagasan. Mengembangkan gagasan baru. Mengimplementasikan gagasan/ hal baru. Melakukan terobosan. Menterjemahkan informasi, instruksi, atau arahan tugas ke dalam gagasan yang dapat mendukung pencapaian hasil. Berpikir dengan cara-cara yang inovatif dan kreatif. Mempertanyakan bagaimana hal-hal dikerjakan di masa lalu dan mengidentifikasi cara-cara baru untuk menangani persoalan. Mengembangkan gagasan/karya yang sudah ada ke dalam bentuk gagasan/ karya baru yang lebih memaksimalkan pencapaian hasil. Memandang masalah-masalah taktis atau inisiatif dari perspektif yang luas dan menekankan solusi yang mendukung tujuan organisasi. Menciptakan dan mengimplementasikan gagasan baru atau karya kreatif yang menghasilkan peningkatan kinerja organisasi. Mengelola implementasi gagasan baru secara berkesinambungan. Melakukan terobosan sehingga menghasilkan kinerja organisasi yang unggul.

9 . IN-DEPTH PROBLEM SOLVING AND ANALYSIS (PEMECAHAN DAN ANALISA MASALAH) DEPARTEMEN KEUANGAN Memecahkan masalah yang sulit melalui evaluasi yang seksama dan sistematis terhadap informasi, alternatif yang mungkin dan konsekuensinya. Orang-orang yang kompeten, secara mendalam mampu menghasilkan solusi yang tepat untuk masalah-masalah yang sulit. Mereka mempertimbangkan banyak sumber informasi, secara sistematis mengolah dan mengevaluasi informasi dengan membandingkan berbagai arah tindakan, dan secara hati-hati mendiskusikannya sebelum membuat keputusan akhir. Menganalisa masalah secara terbatas. Analisis masalah secara mendalam. Mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi yang dibutuhkan dalam mencari solusi. Mengenali situasi/pilihan yang tepat untuk bertindak sesuai kewenangan. Mengembangkan alternatif solusi yang tepat dalam pekerjaan rutin ber dasarkan kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan. Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi. Membuat kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai dengan pedoman yang ada. Menerapkan analisis yang seksama terhadap masalah-masalah yang harus dievaluasi secara mendalam. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil kesimpulan.

10 . IN-DEPTH PROBLEM SOLVING AND ANALYSIS (Con t) Menyelesaikan masalah yang mengandung resiko tinggi. Menghasilkan solusi berdampak jangka panjang. Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan implikasinya, serta memilih alternatif yang terbaik berdasarkan analisis data yang sistematis. Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait dengan bidang kerjanya dan berdampak pada pihak lain. Menyeimbangkan antara kemungkinan resiko dan keberhasilan dalam implementasinya. Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka panjang. Menghasilkan solusi strategis yang berdampak terhadap masyarakat luas.

11 . DECISIVE JUDGMENT (KEPUTUSAN YANG TEGAS) Membuat keputusan-keputusan yang baik, benar dan tepat waktu. Orang-orang yang kompeten, membuat keputusan yang baik, benar dan tepat waktu. Mereka mempertimbangkan alternatif keputusan dan konsekuensinya, serta dapat memutuskan dan bertanggung jawab atas keputusannya. Membuat keputusan untuk masalah sederhana. Membuat keputusan untuk masalah yang lebih rumit. Membuat keputusan yang mempengaruhi banyak pihak. Membuat keputusan strategis. Mengatasi masalah sederhana secara efektif dengan menggunakan panduan yang ada. Membuat keputusan berdasarkan analisa logis dan pengalaman pribadi. Membuat keputusan setelah mencari informasi dari berbagai macam sumber. Mempertimbangkan dampak langsung yang akan terjadi, serta segera mengambil keputusan yang tepat. Mempertimbangkan alternatif keputusan dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Membuat keputusan berdasarkan analisis mendalam dengan menggunakan metode tertentu. Membuat analisa dampak yang akan dihadapi dan mengambil keputusan yang jelas. Menyusun dan/atau memutuskan konsep penyelesaian masalah yang melibatkan beberapa/seluruh fungsi dalam organisasi. Membuat keputusan atau kebijakan yang berdampak nasional. 5

12 5. CHAMPIONING CHANGE (MEMIMPIN PERUBAHAN) Mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan inisiatif perubahan secara efektif. Orang-orang yang kompeten, secara aktif memimpin upaya perubahan lewat kata-kata dan tindakan mereka. Mereka mendapatkan dukungan dari orang-orang yang terpengaruh oleh perubahan tersebut dan mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan bahwa perubahan tersebut berhasil diimplementasikan. Melakukan perubahan bagi diri pribadi. Memprakarsai perubahan pada orang lain. Memimpin perubahan pada unit kerjanya. Memimpin perubahan untuk organisasi. Menerima perubahan secara terbuka dan sukarela. Beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi baru/ perubahan. Mengubah cara kerja dengan menerapkan metode/ proses baru. Aktif mempromosikan perubahan pada rekan kerja/orang lain. Membantu orang lain dalam melakukan perubahan. Memberikan solusi efektif terhadap masalah yang ditimbulkan oleh adanya perubahan. Secara aktif mempromosikan perubahan pada kelompok/unit kerjanya. Memastikan bahwa perubahan sudah diterapkan secara efektif di unit kerjanya. Mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan oleh unit kerjanya secara cepat. Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan. Memimpin dan memastikan penerapan program-program perubahan di berbagai unit kerja dalam organisasi. Mempromosikan inisiatif perubahan dalam organisasi secara aktif. Mempelopori dan mendorong programprogram perubahan organisasi untuk keperluan jangka panjang. 6

13 6. ADAPTING TO CHANGE (ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN) DEPARTEMEN KEUANGAN Beradaptasi terhadap perubahan situasi, menyusun kembali tugastugas dan prioritas selama perubahan terjadi dalam lingkup kerja dan organisasi. Orang-orang yang kompeten, adalah orang-orang yang fleksibel dalam perubahan situasi. Mereka terbuka terhadap perubahan dan cara-cara yang berbeda dalam melakukan suatu hal, tidak bergantung secara berlebihan pada metode/ proses yang lama. Mengikuti perubahan dengan arahan. Mengikuti perubahan secara mandiri. Cepat dan siap mengikuti perubahan. Menempatkan perubahan sebagai hal yang penting. Mengikuti perubahan secara terbuka sesuai dengan petunjuk/pedoman yang ada. Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode baru atau proses baru dengan bimbingan orang lain. Mengikuti perubahan secara terbuka dan melakukan perubahan dengan sukarela. Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode baru atau proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa arahan orang lain. Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan. Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan. Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-ulang jika diperlukan. Menjadi contoh bagi orang lain dalam menerima perubahan. 7

14 7. COURAGE OF CONVICTIONS (KEBERANIAN BERDASARKAN KEYAKINAN) Memiliki keberanian pribadi untuk menangani persoalan-persoalan yang sulit ketika menghadapi kemungkinan akan adanya pertentangan. Orang-orang yang kompeten, menaruh tingkat kepentingan yang tinggi terhadap usaha untuk menyelesaikan persoalan yang sulit. Mereka bersedia mengatakan dan melakukan apa yang mereka pandang benar, sekalipun orang lain disekitar mereka memiliki pandangan yang berbeda. Menunjukkan sikap percaya diri. Melihat masalah sebagai tantangan. Mempertahankan pendapat yang diyakini benar. Menunjukkan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri. Membuat keputusan secara mandiri. Memiliki keberanian dalam menyatakan pendapat yang dianggap benar. Memiliki keyakinan dalam mengerjakan tugas-tugas baru. Memandang masalah lebih sebagai tantangan daripada hambatan. Memiliki keyakinan terhadap pandangannya dan tidak terpengaruh oleh pandangan pihak lain. Mencari informasi atau referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan pendapat yang diyakininya Menunjukkan keyakinan dirinya dalam menyampaikan pikiran dan pandangan saat menangani persoalan-persoalan sulit. Mempertahankan sikap atau pendapat walaupun berpotensi konflik dengan berbagai pihak termasuk dengan yang lebih senior. 8

15 7. COURAGE OF CONVICTIONS (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Berani menerima resiko dalam mempertahankan pendapat. Mempertahankan pendapatnya yang dianggap benar dan tidak terpengaruh oleh intimidasi dari berbagai pihak. Memiliki keyakinan untuk mengerjakan tugas-tugas yang menantang dan sulit walaupun sebagian besar orang menghindarinya. 9

16 8. BUSINESS ACUMEN (KEAHLIAN BISNIS) Memahami konsep-konsep bisnis dan keuangan secara umum, memahami bisnis organisasi, dan menggunakan pengetahuan baik secara umum maupun spesifik untuk bekerja secara efektif. Orang yang kompeten, memiliki pemahaman yang baik tentang bisnis dan konsep keuangan secara umum. Efektif dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk memahami persoalanpersoalan bisnis yang penting dan berkaitan dengan pekerjaan mereka. Memahami dasardasar keuangan operasional bisnis. Memahami bidang dan faktor yang terkait dengan bisnis. Memiliki pemahaman operasional bisnis dan aspek finansial dari organisasi, mulai dari tujuan bisnis, jenis layanan bisnis, serta berbagai bentuk parameter menyangkut perencanaan bisnis yang diperlukan. Memiliki pemahaman konsep-konsep bisnis dan keuangan secara umum, memahami bisnis organisasi, dan menggunakan pengetahuan baik secara umum maupun spesifik untuk bekerja secara efektif. Bertindak untuk terus memperbaharui informasi bisnis dan prioritas organisasi untuk menyelaraskan harapan organisasi, tercakup di dalamnya adalah informasi mengenai kompetitor, perubahan pasar, teknologi baru, dan praktek-praktek unggulan. Mengungkapkan masalah kompleks yang mempengaruhi penetrasi pasar atau penghasilan bagi organisasi; memahami factor-faktor yang menentukan kelayakan dari peluang-peluang baru secara komersial. 0

17 8. BUSINESS ACUMEN (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Membuat keputusan/ rekomendasi yang didasarkan pengetahuan bisnis. Melakukan penyelarasan dalam kemitraan bisnis. Membuat berbagai konsep atau rekomendasi yang didasarkan pada pengetahuan atau pengalaman bisnis maupun pasar, termasuk berbagai kemungkinan dalam proses pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan (stakeholders). Terlibat dalam aktivitas eksternal (misalnya yang berhubungan dengan pemetaan dan investigasi pasar) yang menghasilkan peluang bisnis (secara global/lokal/wilayah); mengindentifikasi hubungan kerjasama strategis yang penting. Mengambil berbagai tindakan yang bertujuan untuk memperbesar peluang bisnis, sehingga mampu menterjemahkan ancaman menjadi peluang bisnis, memahami ba-gaimana menilai risiko yang terkait dengan perjanjian, sekaligus mengamankan risiko tersebut. Mengindentifikasi atau menciptakan strategi yang menguntungkan didalam maupun di luar norma-norma organisasi saat ini; memanfaatkan kekuatan pasar saat ini; mengenali cara-cara untuk membuat pemangku kepentingan (stakeholders) mencoba produk baru; memperhitungkan resiko (ekspansi global, penurunan biaya yang terstruktur, dll).

18 9. PLANNING AND ORGANIZING (PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN) Secara efektif merencanakan dan mengorganisir pekerjaan sesuai kebutuhan organisasi, dengan menetapkan tujuan dan mengantisipasi kebutuhan dan prioritas. Orang-orang yang kompeten, secara efisien mengelola waktu mereka dan waktu orang lain, serta secara efektif menangani berbagai tuntutan dalam batas waktu yang ketat. Mereka mengidentifikasi sasaran, mengembangkan rencana, mengestimasi waktu dan memantau kemajuan. Mengelola diri sendiri dan menetapkan rencana jangka pendek Menentukan prioritas pekerjaan Merencanakan dan mengorganisasi tugas secara simultan dan efisien. Mengelola waktunya sendiri. Menetapkan sasaran yang realistis dan menyusun rencana jangka pendek untuk pencapaian sasaran. Menyimpan data dan catatan dengan teratur sehingga mudah dan cepat ditelusuri saat diperlukan. Mengidentifikasi dan menggunakan proses dan prosedur yang baik dan benar untuk mengelola pekerjaan. Membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang lebih spesifik, menetapkan prioritas, dan jangka waktu. Mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya yang tersedia untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Membuat perencanaan dan mengorganisir beberapa kegiatan atau tugas secara simultan dan efisien. Secara konsisten mencapai sasaran yang didasarkan oleh kemampuan perencanaan dan pengorganisasiannya.

19 9. PLANNING AND ORGANIZING (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Menyusun rencana kontingensi. Mengidentifikasi hambatan yang mungkin timbul dan membuat rencana kontingensi sebagai antisipasinya. Mengidentifikasi sasaran, membuat perencanaan, mengestimasi waktu dan memantau kemajuan tugas jangka panjang.

20 0. DRIVING FOR RESULTS (MENDORONG HASIL) Menantang, mendorong organisasi dan diri mereka sendiri untuk menjadi unggul dan berprestasi tinggi. Orang-orang yang kompeten, dapat menetapkan atau membantu menetapkan tujuan dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan itu. Mereka menunjukkan tanggung jawab pribadi untuk keberhasilan organisasi dan tetap tekun untuk mencapai hasil sekalipun dihadapkan dengan tantangan. Mendorong tim kerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Mendorong tim kerja untuk menggunakan kemampuannya secara optimal. Membuat target kerja yang menantang bagi tim. Menjadikan tim kerjanya mampu bersaing. Tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan demi terselesainya tugas sesuai dengan yang diharapkan. Menunjukkan usaha untuk memenuhi standar kerja. Membuat standar kerja pribadi dan unit kerjanya yang lebih tinggi dari standar prestasi yang ditetapkan organisasi. Melakukan usaha atau perubahan metode kerja untuk meningkatkan hasil kerja pribadi dan unit kerjanya. Menantang diri sendiri dan unit kerjanya untuk menetapkan target kerja yang tinggi. Membuat target kerja yang me-nantang tapi realistis bagi diri sendiri dan unit kerjanya. Mendorong diri sendiri dan unit kerjanya untuk mencapai target yang menantang. Meningkatkan kemampuan tim kerjanya untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Mendorong tim kerja untuk menetapkan target melebihi yang pernah dicapai pihak lain.

21 . DELIVERING RESULTS (MEMBERIKAN HASIL) DEPARTEMEN KEUANGAN Mempertahankan tingkat komitmen yang tinggi untuk mencapai hasil secara pribadi. Orang-orang yang kompeten, menunjukkan tanggung jawab pribadi untuk mencapai hasil dan bekerja secara efektif dengan sedikit petunjuk. Orang-orang ini dapat diandalkan dan bertanggung jawab. Bertanggung jawab untuk memenuhi standar kerja. Meningkatkan kinerja. Menyelesaikan pekerjaan yang menantang bagi dirinya. Menjadi pribadi yang unggul. Bertanggung jawab untuk memberikan hasil sesuai standar yang ditetapkan. Menyelesaikan tugas dengan tuntas. Dapat diandalkan dan bertanggung jawab. Menetapkan hasil kerja sendiri yang lebih tinggi dari standar hasil kerja yang ditetapkan organisasi. Melakukan usaha atau perubahan pada metode kerja untuk meningkatkan hasil kerja. Menunjukkan usaha/kerja keras untuk mencapai hasil yang lebih baik. Tangguh dalam menghadapi hambatan untuk mencapai hasil yang lebih baik melebihi standar. Memberikan hasil kerja yang sifatnya menantang namun realistis bagi diri sendiri dan unit kerjanya. Memberikan usaha ekstra dan waktu pribadi untuk memberikan hasil kerja yang menantang bagi diri sendiri dan unit kerjanya. Menetapkan dan berhasil mencapai hasil kerja yang belum pernah dicapai orang lain. 5

22 . QUALITY FOCUS (FOKUS KEPADA KUALITAS) Mendorong dan mempertahankan standar kualitas yang tinggi dalam pekerjaan Orang-orang yang kompeten, secara konsisten menunjukkan kualitas kerja yang tinggi. Mereka menerapkan disiplin dan ketelitian terhadap kegiatan kerja mereka dan secara konsisten mencari caracara untuk meningkatkan kualitas kerja. Mereka mendorong orang lain untuk memiliki standar kualitas yang tinggi dalam pekerjaan mereka Memastikan proses kerja yang dilakukan selalu sesuai dengan standar kualitas. Menunjukkan usaha meningkatkan kualitas kerjanya. Mendorong dan mengarahkan orang agar menggunakan standar kualitas yang tinggi. Menunjukkan perhatian terhadap kejelasan dan keteraturan dalam menjalankan pekerjaan. Bekerja dengan teliti dan hati-hati, ser-ta meminimalkan kemungkinan melakukan kesalahan. Mengecek dan mengacu pada standar kualitas yang ada (sesuai prosedur, akurasi, ketepatan waktu, dan biaya). Mencari dan menggunakan cara yang dapat meningkatkan kualitas kerjanya. Melakukan perbaikan cara kerja untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif dan berkualitas. Konsisten menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Menjaga kualitas kerja yang dihasilkan organisasi agar tetap dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Aktif mendorong dan mengarahkan orang lain untuk patuh pada standar kualitas yang berlaku. Memegang komitmen terhadap kualitas keseluruhan dari hasil kerja yang diberikan oleh organisasi, serta berusaha untuk membantu mempertahankan standar yang tinggi. 6

23 . QUALITY FOCUS (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Mengarahkan pembakuan, pelembagaan dan integrasi berbagai standar kualitas dalam organisasi. Menerapkan penggunaan standar kualitas kerja tinggi dan sistem pengendalian serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran. Meneliti penyimpangan dan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku, dan berusaha memperbaikinya. Berinisiatif untuk melakukan evaluasi sistem dan aturan kerja yang ada. Mengembangkan sistem/ prosedur, aturan kerja dan pembakuannya dalam organisasi secara keseluruhan. 7

24 . CONTINUOUS IMPROVEMENT (PERBAIKAN TERUS-MENERUS) Mencari peluang untuk meningkatkan proses, sistem dan metode yang ada untuk mendorong keandalan, kualitas dan efisiensi pekerjaan. Orang-orang yang kompeten, berdedikasi terhadap peningkatan proses kerja organisasi. Mereka menerapkan disiplin dan ketelitian dalam kegiatan kerja mereka dan terus mencari cara-cara untuk membantu meningkatkan kualitas, efisiensi atau efektivitas dari proses kerja. Mereka mendorong orang lain untuk menerapkan disiplin yang sama untuk mencapai peningkatan yang berkelanjutan. Mencari dan menerapkan cara-cara (ide, solusi, metode) baru untuk meningkatkan hasil dan proses kerja. Dilakukan melalui perbaikan yang terus menerus dan efektif serta melibatkan perubahan paradigma berpikir, termasuk mencoba cara yang berbeda, baru dan tidak biasa (kreatif). Mengidentifikasi kebutuhan peningkatan dan perbaikan dalam proses kerja. Melakukan dan menerapkan cara baru untuk meningkatkan hasil dan proses perbaikan kerja. Memahami inti permasalahan; menggunakan berbagai sumber/alternatif dalam pemecahan masalah. Mencari cara-cara untuk memperbaiki proses dan meningkatkan kualitas kerjanya. Mencari peluang untuk perbaikan proses kerja, metode dan sistem secara umum. Melibatkan diri dalam program pengembangan prosedur baru sesuai kebutuhan. Mengubah proses dan metode kerja kearah yang lebih baik. Menerapkan cara-cara (pendekatan/metode/solusi) baru dalam melaksanakan pekerjaan dalam menghadapi situasi atau masalah yang lebih kompleks. Melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi/ proses kerja. Mengkombinasikan dan menerapkan pendekatan-pendekatan standar dengan cara baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan/situasi. 8

25 . CONTINUOUS IMPROVEMENT (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Membantu orang lain agar memiliki keinginan untuk menemukan cara melakukan perbaikan proses kerja. Menciptakan lingkungan yang terus menerus melakukan perbaikan proses kerja. Mendorong orang lain untuk menerapkan disiplin dalam mencapai peningkatan yang berkelanjutan. Membantu orang lain agar selalu menetapkan target perbaikan kondisi dan proses kerja yang dilakukannya. Membimbing timnya untuk dapat menemukan alternatif-alternatif solusi dan menentukan target perbaikan kondisi dan proses kerja yang dilakukan. Memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektivitas secara keseluruhan dari pekerjaannya sendiri, dan pekerjaan kelompok atau departemennya. Mempelopori dan mendorong pengembangan pemikiran inovatif di seluruh organisasi. Mendorong budaya yang berorientasi pada perbaikan terus menerus untuk seluruh organisasi. 9

26 . POLICIES, PROCESSES AND PROCEDURES (KEBIJAKAN, PROSES DAN PROSEDUR) Mengikuti prosedur dan pedoman organisasi untuk mencapai tujuan. Orang-orang yang kompeten, mengikuti dan mendorong orang lain untuk mengikuti pedoman, proses dan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi. Mereka memberikan contoh yang baik dengan secara konsisten bekerja dalam batas-batas pedoman untuk mencapai pekerjaan mereka. Berusaha mengikuti kebijakan, proses dan prosedur. Bekerja sesuai kebijakan, proses dan prosedur. Menjadi contoh dan/ nara sumber. Memahami kebijakan, proses dan prosedur. Dalam situasi kerja berupaya untuk mengikuti kebijakan, proses dan prosedur. Melaksanakan pekerjaan dengan berpatokan pada kebijakan, proses dan prosedur yang ditetapkan. Mengikuti pedoman, prosedur dan peraturan yang ditetapkan oleh organisasi. Memiliki pemahaman yang mendasar mengenai berbagai kebijakan, proses dan prosedur, sehingga menjadi nara sumber bagi orang di lingkungan kerjanya. Mendukung dan memprakarsai penggunaan kebijakan, proses dan prosedur yang sesuai untuk mencapai tujuantujuan yang penting. Memberikan contoh yang baik dengan secara konsisten bekerja dalam batasbatas pedoman untuk mencapai tujuan pekerjaan. 0

27 . POLICIES, PROCESSES AND PROCEDURES (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Mendorong orang lain untuk mengikuti kebijakan, proses dan prosedur. Secara efektif mendorong orang lain untuk mengikuti pedoman, prosedur dan peraturan organisasi. Memastikan bahwa kebijakan, proses dan prosedur sudah dijalankan dengan tepat. Menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam pelaksanaan kebijakan, proses dan prosedur.

28 5. SAFETY (KESELAMATAN KERJA) Memahami pentingnya praktek/teknik keselamatan kerja, mengikuti dan menerapkannya secara efektif serta mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Orang-orang yang kompeten, adalah orang-orang yang memiliki ketelitian terhadap keselamatan kerja, memiliki pemahaman umum tentang operasi bisnis dan/atau peralatan serta jenis kecelakaan kerja yang dapat berdampak terhadap keamanan dalam pekerjaan. Mereka mampu menganalisa kemungkinan bahaya secara efektif, menilai tingkat resiko, mempertimbangkan konsekuensi dan ruang lingkup, serta mengambil tindakan untuk menjaga diri mereka sendiri dan orang lain terhadap kemungkinan biaya yang timbul. Berusaha peduli terhadap prinsip keselamatan kerja. Melakukan segala sesuatu sesuai dengan prinsip keselamatan kerja. Menjadi contoh dan mengingatkan orang lain terhadap prinsip keselamatan kerja. Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang aman. Mengenali dan mengidentifikasi masalah-masalah keselamatan kerja. Secara efektif dapat menilai bahaya yang potensial dan dapat menentukan konsekuensi yang mungkin terjadi. Secara reguler melakukan pengecekan terhadap peralatan, area dan kondisi kerja yang dapat mempengaruhi keselamatan kerja. Konsisten menerapkan praktek-praktek keselamatan kerja yang standar. Memberikan rekomendasi yang sesuai untuk perbaikan keselamatan kerja secara terus menerus. Memperbaiki dengan segera kondisi kerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan kerja. Secara aktif menghindari situasi yang mungkin mengarah pada bahaya untuk mengurangi resiko cedera, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Membuat dan menekankan pentingnya peraturan dan prosedur tentang keselamatan kerja.

29 5. SAFETY (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Mensosialisasikan dan memperbaiki kondisi kerja yang kurang menunjang keselamatan kerja. Mengawasi masalah keselamatan dan keamanan kerja setelah dilakukan tindakan perbaikan. Memastikan semua kondisi kerja tetap sesuai dengan persyaratan keselamatan secara berkelanjutan. Secara efektif mampu melakukan keseimbangan antara pertimbangan keselamatan kerja dengan produktivitas kerja.

30 6. STAKEHOLDER FOCUS (FOKUS KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN) Mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dengan merancang, mendorong dan mendukung penyampaian hasil (produk dan jasa) yang melebihi harapan. Orang yang kompeten, memiliki keinginan untuk menyenangkan pemangku kepentingan (stakeholders) dan berusaha mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Mereka mendorong organisasi untuk melakukan lebih banyak dari yang diperlukan untuk memastikan pemangku kepentingan (stakeholders) merasa puas. Mempelajari kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan pemangku kepentingan (stakeholders). Monitor dan evaluasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Mendengarkan dan menghargai kebutuhan, saran dan umpan balik dari pemangku kepentingan (stakeholders). Secara aktif mencari informasi untuk mengerti tentang kondisi pemangku kepentingan (stakeholders) dan berusaha memahami perspektif mereka. Melayani kebutuhan, permintaan dan keluhan pemangku kepentingan (stakeholders), menyelesaikan masalah dengan tepat tanpa bersikap membela diri. Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif dan konstruktif dengan pemangku kepentingan (stakeholders). Mengimplementasikan cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan (stakeholders) dan mengantisipasi kebutuhan mereka. Dalam bidang yang ada dibawah kendalinya, mengembangkan atau menyesuaikan hasil kerja untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).

31 6. STAKEHOLDER FOCUS (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Mengembangkan cara baru untuk kepuasan pemangku kepentingan (stakeholders). Menunjukkan usaha yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) secara tepat waktu. Mampu mengutarakan opini pribadi tentang kebutuhan, masalah pemangku kepentingan (stakeholders), serta bertindak sebagai penasehat mereka. Memiliki strategi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). 5

32 7. STAKEHOLDER SERVICE (PELAYANAN PEMANGKU KEPENTINGAN) Mengenali dan memahami kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dan menyampaikan hasil yang melebihi harapan pemangku kepentingan (stakeholders). Orang yang kompeten, memiliki keinginan untuk menyenangkan (melayani) pemangku kepentingan (stakeholders) sebaik-baiknya dengan cara mengenali kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Mereka secara konsisten melakukan lebih dari yang diharuskan untuk memastikan pemangku kepentingan (stakeholders) merasa puas. Memberi perhatian kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Mengembangkan hubungan yang lebih produktif. Bertindak untuk memperbaiki keadaan. Mengumpulkan info secara aktif tentang bisnis pemangku kepentingan (stakeholders) dan berusaha memahami perspektif bisnis mereka. Cepat tanggap dalam merespons kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Mendengarkan dan menghargai kebutuhan, saran dan umpan balik dari pemangku kepentingan (stakeholders). Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif dan konstruktif dengan pemangku kepentingan (stakeholders). Memelihara komunikasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) tentang hal-hal yang diharapkan. Mengembangkan kesempatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan ketentuan. Menyediakan diri untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama dalam keadaan kritis. Bertangung jawab dalam menyelesaikan masalah pemangku kepentingan (stakeholders). 6

33 7. STAKEHOLDER SERVICE (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Berorientasi jangka panjang. Melakukan berbagai upaya khusus melalui program, hasil kerja, dan proyek dalam rangka meningkatkan kepuasan pemang-ku kepentingan (stakeholders). Memelihara hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) yang berorientasi pada manfaat jangka panjang. 7

34 8. INTEGRITY (INTEGRITAS) Mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari. Orang-orang yang kompeten, secara teliti dan handal berperilaku dengan cara yang etis dan dapat dipercaya dalam hubungan mereka dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pihak luar. Mereka memberlakukan orang lain secara adil (Fair). Dapat dipercaya. Sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya. Konsisten menerapkan normanorma yang ada. Bertindak sesuai kode etik dan prinsip moral yang tinggi. Bertingkah laku sesuai dengan perkataan. Berkata sesuai dengan fakta. Dikenal sebagai orang yang dapat dipercaya. Melaksanakan peraturan dan kode etik organisasi. Memberikan informasi yang dapat dipercaya kebenarannya dengan cara yang pantas. Tidak menjanjikan sesuatu yang tidak dapat atau tidak boleh diberikannya. Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi. Bertindak sesuai etika dalam pekerjaan dan hubungan dengan orang lain. Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya. Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik. Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/ nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain, meskipun ada resiko. 8

35 9. RESILIENCE (KETABAHAN) Menangani masalah, tekanan, dan stres yang berkaitan dengan pekerjaan secara efektif, profesional, dan positif. Orang-orang yang kompeten, menunjukkan ketabahan mempertahankan sikap positif sekalipun dihadapkan dengan rasa frustrasi, tekanan, atau perubahan. Mereka pulih dengan cepat ketika dihadapkan dengan rintangan atau kesulitan. Mampu mengatasi tekanan. Berusaha mempertahankan kinerja. Mempertahankan sikap positif. Mengelola tekanan menjadi energi positif. Berusaha mengendalikan diri dalam situasi yang menekan, sehingga tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja. Bereaksi secara positif dalam mengatasi tekanan. Memulihkan diri dengan cepat dalam menghadapi tekanan. Tetap fokus pada tugas meskipun menghadapi kesulitan dan tantangan. Melakukan pekerjaan sebaik-baiknya saat menghadapi tekanan. Ulet/ tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan demi terselesainya tugas. Mencari solusi dari sumber yang kompeten untuk mempertahankan kinerja. Mempertahankan sikap positif walaupun dalam menghadapi tekanan. Mempertahankan kinerjanya walaupun dalam menghadapi tekanan. Menjadikan tekanan sebagai tantangan. Mampu meningkatkan kinerjanya walaupun dalam menghadapi tekanan. 9

36 0. CONTINUOUS LEARNING (PEMBELAJARAN BERKESINAMBUNGAN) Berusaha memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan (pembelajaran formal maupun non formal). Memberikan inspirasi kepada orang lain untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan yang relevan dengan pekerjaan mereka. Orang-orang yang kompeten, selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan keterampilan mereka di sepanjang kehidupan kerja mereka. Melalui contoh yang mereka tunjukkan atau dengan memberikan dorongan langsung, mereka juga mendorong orang lain untuk belajar secara terus menerus. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. Mengaplikasikan kemampuan. Membantu orang lain untuk belajar. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menseleksi sumber dan metodologi pem-belajaran secara tepat. Menerima tantangan sebagai media belajar. Secara rutin menunjukkan usaha untuk mempelajari keterampilan atau kemampuan baru dengan menghadiri program pelatihan dan pendidikan. Mencari dan belajar dari mentor dan orang orang lain yang berwawasan luas di dalam organisasi. Secara berkesinambungan mempraktekkan hal-hal baru yang dipelajarinya untuk meningkatkan keterampilan. Bersedia mengambil pekerjaan dan tugastugas yang akan mempersiapkannya untuk kemajuan karir di masa mendatang. Mengajarkan keterampilan baru untuk pengembangan diri orang lain. Memonitor rencana pengembangan orang lain dan memberikan dukungan unuk mempelajari hal-hal baru. Memberi inspirasi dan mendorong orang lain untuk belajar dan berkembang. 0

37 0. CONTINUOUS LEARNING (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Menciptakan lingkungan belajar yang terus menerus. Menciptakan lingkungan yang mendorong orang-orang untuk lebih tertantang mempelajari hal-hal baru.

38 . TEAM WORK AND COLLABORATION (KERJA SAMA TIM DAN KOLABORASI) Secara efektif bekerja dan berkolaborasi dengan orang lain ke arah sasaran bersama, dikaitkan dengan tingkat partisipasi dan kontribusi terhadap kinerja tim. Orang-orang yang kompeten, membina dan mempertahankan hubungan kerja yang kooperatif dengan orang lain. Mereka menyelesaikan tugasnya dalam sebuah tim secara tepat waktu dan bertanggung jawab, serta berkontribusi terhadap pencapaian sasaran tim. Berpartisipasi dalam tim. Menumbuhkan suasana partisipatif bagi orang lain. Berperan dalam peningkatan efektivitas tim. Membangun komitmen tim. Berpartisipasi sebagai anggota tim yang baik, melakukan tugas/ bagiannya, mendukung keputusan tim. Memberikan usulan-usulan bagi kepentingan tim. Mendengarkan dan menghargai masukan dari orang lain. Bekerja sama secara efektif dalam interaksi formal dan informal. Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk mendukung sasaran tim. Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota tim. Mendorong dan memberdayakan orang lain, yang membuat mereka merasa dibutuhkan. Memberikan prioritas yang lebih tinggi kepada tujuan tim dibanding tujuan pribadi. Melihat kelemahan tim dan mengantisipasi kemungkinan hambatan, serta mencari solusi yang tepat. Melakukan kolaborasi dengan tim lain sehingga tercipta sinergi. Memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari anggota tim sehingga tercipta suasana yang kondusif.

39 . INFLUENCING AND PERSUADING (MEMPENGARUHI DAN MEMPERSUASI) DEPARTEMEN KEUANGAN Meyakinkan orang lain untuk mengambil satu tindakan tertentu. Orang-orang yang kompeten, mempengaruhi orang lain tanpa sikap agresif secara berlebihan atau memaksakan kehendak. Mereka memahami orang yang mereka hadapi dan mampu menyesuaikan cara persuasinya. Mereka adalah orang-orang yang percaya diri dan tidak mudah putus asa. Memahami orang lain. Menggunakan persuasi langsung. Tindakan yang beragam. Menggunakan strategi persuasi. Memahami orang yang dihadapinya untuk memudahkan dalam menyampaikan informasi. Menggunakan cara-cara persuasi yang disesuaikan dengan orang yang dihadapi. Menggunakan persuasi langsung dalam diskusi atau presentasi. Menyiapkan informasi pendukung yang diperlukan untuk mempe-ngaruhi orang lain. Menggunakan cara yang berbedabeda untuk mempengaruhi orang yang dihadapi. Menggunakan lebih dari satu tindakan, dilakukan secara spesifik untuk orang yang dihadapi. Menyusun strategi untuk mempengaruhi pihak lain, seperti melakukan lobi, membangun dukungan di balik layar, dan memberi/menahan informasi tertentu. Menggunakan pihak ketiga untuk mempengaruhi orang lain.

40 . MANAGING OTHERS (MENGELOLA ORANG LAIN) Mengarahkan dan memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi Orang-orang yang kompeten, secara efektif mengelola dan mengarahkan kegiatan orang lain. Mereka bekerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan dan mendorong kinerja melalui motivasi dan umpan balik serta mampu memberdayakan akuntabilitas orang lain. Mengarahkan orang lain/bawahan. Memberi dorongan dengan pendekatan personal. Mengoptimalkan potensi bawahan. Menciptakan lingkungan kerja untuk pengembangan bawahan. Memiliki keinginan untuk memimpin atau mengarahkan orang lain. Memberikan instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas dalam membantu penyelesaian pekerjaan orang lain. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari orang lain/bawahan yang berhubungan dalam pekerjaan. Memberi umpan balik atas kekurangan orang lain untuk men-dukung perbaikan kinerja. Mendelegasikan dan memberi tugas kepada bawahan sesuai kemampuannya Memberikan kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan atau melakukan tugas-tugas yang me-nantang. Mendidik, melatih dan mempersiapkan orang lain/bawahan untuk menjadi efektif dalam pekerjaan mereka. Menciptakan lingkungan kerja kondusif untuk pengembangan bawahan. Mendorong dan mempromosikan lingkungan kolaborasi. Menyelaraskan kebutuhan bawahan dengan visi/misi organisasi. Menyelaraskan seluruh sistem di organisasi untuk pengembangan bawahan.

41 . TEAM LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN TIM) DEPARTEMEN KEUANGAN Memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan tim. Orang-orang yang kompeten, secara efektif mempengaruhi kegiatan-kegiatan para anggota tim untuk mencapai hasil. Mereka memperkuat kerja sama dan mendorong proses yang baik dengan memanfaatkan talenta tim untuk mencapai tujuan. Memberikan tugas sesuai kemampuan anggota. Memberdayakan anggota kelompok. Meningkatkan efektivitas kelompok. Konsisten dalam mengarahkan orang lain. Memberikan tugas-tugas kepada anggota tim sesuai kemampuannya. Memberikan pengarahan dan mengambil keputusan untuk anggota tim. Mengontrol penggunaan waktu. Memberikan contoh yang baik dalam hal kerja keras. Menggunakan wewenang secara adil dan obyektif. Memastikan seluruh anggota tim memiliki informasi yang tepat/diperlukan. Mengarahkan anggota tim sesuai dengan tujuan kelompok. Mendorong anggota tim untuk berprestasi dan bekerja lebih dari standar yang ditetapkan. Menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dan mampu bersikap tegas jika diperlukan. Memiliki pandangan yang optimis yang berdampak terhadap sema-ngat tim. Menunjukkan usaha-usaha pribadi yang diperlukan dalam mengarahkan anggota secara efektif dan konsisten. 5

42 5. COACHING AND DEVELOPING OTHERS (MEMBIMBING DAN MENGEMBANGKAN ORANG LAIN) Memberikan saran, bantuan, bimbingan dan umpan balik kepada orang lain untuk mendorong dan memberikan inspirasi untuk perkembangan kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertumbuhan karir dalam jangka panjang. Orang-orang yang kompeten secara tulus tertarik pada pengembangan dan keberhasilan orang lain. Mereka memberikan umpan balik yang sesuai dengan fakta dan bimbingan secara suportif, membantu orang lain untuk mencapai sasaran individual dan menjawab tantangan yang mereka hadapi. Secara keseluruhan mereka orang yang positif, objektif dan adil. Memberikan con-toh dan penjelasan cara melaksanakan suatu pekerjaan. Memberikan umpan balik. Mengembangkan bawahan. Memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru. Memberikan tugas-tugas pada bawahan untuk mengembangkan kemampuannya. Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur. Melakukan diskusi dengan bawahan untuk memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan. Mendorong kepercayaan diri bawahan. Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan, bimbingan, penugasan, dan pengalaman lainnya. Memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang untuk berkembang. Memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri. 6

43 5. COACHING AND DEVELOPING OTHERS (Con t) DEPARTEMEN KEUANGAN Membimbing dan mengembangkan orang lain. Memberikan pengetahuan dan pengalaman yang bernilai untuk dibagikan kepada orang lain dalam perannya sebagai pembimbing. Mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten. 7

44 6. MOTIVATING OTHERS (MEMOTIVASI ORANG LAIN) Mendorong dan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk berprestasi tinggi. Orang-orang yang kompeten, secara aktif menunjukkan antusiasme dan semangat untuk bekerja dengan baik, serta memberikan inspirasi pada orang lain. Mendengarkan secara aktif. Menunjukkan perhatian dan dukungan. Mengarahkan orang lain untuk berprestasi. Memberikan inspirasi kepada orang lain. Memberikan perhatian penuh terhadap permasalahan orang lain. Bersikap terbuka kepada orang lain. Menggunakan kata dan tindakan yang tepat dalam membantu orang lain meningkatkan kinerjanya. Memberi apresiasi yang sesuai ke-pada orang yang berprestasi. Memberikan saran dan mendorong orang lain untuk menyelesaikan masalahnya. Menggunakan dan menyesuaikan beberapa pendekatan dalam usaha untuk meningkatkan motivasi kerja orang lain. Menunjukkan semangat pribadi dan motivasi diri untuk berprestasi di tingkat yang tinggi. Memberikan contoh atau menjadi panutan bagi orang lain. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk terciptanya motivasi kerja di lingkungan kerja. 8

45 7. ORGANIZATION SAVVY (KEAHLIAN BERORGANISASI) DEPARTEMEN KEUANGAN Mengendalikan dan memahami politik organisasi dan bekerja di dalam lingkup dinamika organisasi untuk mencapai tujuan. Orang-orang yang kompeten, memahami dinamika sosial dan politik dalam sebuah organisasi dan mengembangkan serta mempertahankan hubungan dan aliansi. Mereka memahami peran orang lain dalam organisasi dan dapat secara efektif bekerja lewat orang lain untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan dan mencapai tujuan. Memahami struktur organisasi formal dan informal. Memahami iklim dan budaya. Mengenali dan dapat mendiskripsikan (memanfaatkan) struktur formal dan hirarki dari suatu organisasi. Memahami dan dapat memanfaatkan jalur dan struktur informal (mampu mengindentifikasi pelaku utama, orang yang bisa mempengaruhi keputusan dan sebagainya). Memahami dinamika sosial dan politik dalam organisasi. Mengenali batasan organisasional yang tidak dinyatakan secara eksplisit apa yang dimungkinkan dan apa yang tidak pada waktu tertentu atau posisi tertentu. Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, si-tuasi tertentu dan sebagainya sehingga apa yang disampaikan menjadi didengar. Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan dan tujuan kelompoknya. 9

46 7. ORGANIZATION SAVVY (Con t) Memahami politik organisasi dan juga isu-isu yang berada dibalik organisasi. Memahami isu-isu jangka panjang. Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau persaingan). Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan dan tujuan kelompok yang lebih besar. Menggunakan pengetahuan mengenai keterkaitan antara berbagai unit yang terdapat di dalam organisasi untuk kepentingan yang lebih luas. Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu yang berjangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. Mengindentifikasi sumber daya yang diperlukan berdasarkan rencana strategis organisasi. 0

47 8. RELATIONSHIP MANAGEMENT (MENGELOLA HUBUNGAN) Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif dengan para individu di dalam dan di luar unit kerja mereka. Orang yang kompeten, secara aktif mencari peluang untuk membina hubungan yang penting dalam pekerjaan mereka. Mereka sering melakukan kontak dengan pihak internal dan eksternal bagian untuk memastikan kepuasan mereka. Mereka mempertimbangkan bagaimana tindakan atau keputusan mereka dapat berdampak terhadap kelompok atau departemen lain dan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sasaran kerja. Memelihara hubungan kerja. Melakukan hubungan informal sesuai kode etik organisasi. Mempertahankan hubungan. Membina hubungan baik untuk kepentingan pekerjaan. Memelihara hubungan kerja yang formal. Menghargai hubungan kerja didalam dan lintas organisasi. Berinisiatif untuk melakukan hubungan informal sesuai kode etik organisasi dengan orang-orang di lingkungan kerja internal dan eksternal. Menjaga hubungan informal sesuai kode etik organisasi untuk mendukung kelancaran operasi kerja. Secara aktif membina dan mempertahankan hubungan yang mendukung tujuan organisasi. Menyelenggarakan kontak informal dilingkungan kerja, baik dengan rekan maupun relasi. Kadang kala mengadakan kegiatan untuk membina persahabatan dengan rekan atau relasi di luar lingkungan kerja. Mengalokasikan waktu dan usaha untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pihak internal dan eksternal. Menjalin hubungan yang akrab dengan relasi; dan menggunakan hubungan personal ini untuk memperluas jaringan kerja. Menunjukkan keterampilan sosial yang baik.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 55/SJ/2008 TENTANG PELAKSANAAN ASSESSMENT CENTER DEPARTEMEN KEUANGAN SEKRETARIS JENDERAL, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN MANAJERIAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN BERBASIS KOMPETENSI UU No.4 Tahun 2014 tentang ASN PEMBINAAN KARIR JABATAN DAN JENJANG PANGKAT POLA DASAR KARIR PERPINDAHAN JABATAN POLA KARIR MANAJEMEN KARIR TALENT POOL SDM

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017)

STANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017) Lampiran I Pengumuman Nomor : 12 /PANSEL.KOMINFO/KP.03.01/03/2018 Tanggal : 4 Maret 2018 STANDAR KOMPETENSI (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KAMUS KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik The Medical Leadership Competency Framework (MLCF) Dibuat atas dasar konsep kepemimpinan bersama di mana kepemimpinan tidak terbatas hanya pada pemimpin saja, dan

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

Meningkatkan Kompetensi Influencing and Persuading. (Mempengaruhi dan Mempersuasi)

Meningkatkan Kompetensi Influencing and Persuading. (Mempengaruhi dan Mempersuasi) Meningkatkan Kompetensi Influencing and Persuading (Mempengaruhi dan Mempersuasi) Ditulis oleh: Febta Rina Handayani 1 Dalam dunia kerja setiap pegawai dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadahi

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: John Doe ID: HC243158 Tanggal: 29 Juli 2015 2 0 0 9 H O G A N A S S E

Lebih terperinci

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. mansur@uny.ac.id 1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi. 3. Membahas sejumlah topik yang terkait dengan individu yang bekerja dalam manajemen olahraga.

Lebih terperinci

KUESIONER MODEL KOMPETENSI PADA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM

KUESIONER MODEL KOMPETENSI PADA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RAHASIA KUESIONER MODEL KOMPETENSI PADA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM Dalam kuesioner ini disajikan pernyataan yang menggambarkan berbagai kegiatan dalam pekerjaan sebagai perawat pelaksana.

Lebih terperinci

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran LAMPIRAN II.1 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BAGI KEPALA SEKOLAH

KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BAGI KEPALA SEKOLAH KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BAGI KEPALA SEKOLAH OLEH A. MULIATI, AM Kepala sekolah dalam meningkatkan profesonalisme guru diakui sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam organisasi

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah. LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PROFIL KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PROFIL KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PROFIL KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1

SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP PPM MANAJEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM EFFECTIVE TEAM LEADERSHIP BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI 12/22/2016 1 SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1.Mengembangkan gaya

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2091, 2015 LEMSANEG. Jabatan Fungsional. Sandiman. Profil. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PROFIL KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ASSESSMENT CENTER KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR A. ASUMSI MODEL Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu konsep. Sebagai pendekatan, model dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

KAMUS KOMPETENSI. 1. Mendengarkan ucapan orang lain Berupaya mendengarkan ucapan atau perkataan orang lain dengan seksama.

KAMUS KOMPETENSI. 1. Mendengarkan ucapan orang lain Berupaya mendengarkan ucapan atau perkataan orang lain dengan seksama. KAMUS KOMPETENSI NO. KOMPETENSI DASAR PENGERTIAN TINGKAT KOMPETENSI 1. Berorientasi pada pelayanan Keinginan untuk membantu atau melayani orang lain guna memenuhi kebutuhan mereka, artinya selalu berusaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL T. DINAS PERHUBUNGAN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS PERHUBUNGAN 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama NO KOMPETENSI LEVEL KOMPTENSI 1. Perencanaan (Per) Menyusun

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal. LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 80 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 80 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 80 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 80 TAHUN 2012 T E N T A N G STANDAR KOMPETENSI DAN SYARAT JABATAN STRUKTURAL KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 4.1 Gambaran Umum Camar Resources Canada, Inc. CRC, Inc pada bulan November 2004 membeli 70% saham Indo- Pacific Resources (Java) Ltd. dan menjadi operator

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Modul ke: 13 Fakultas PSIKOLOGI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BAB XIII PROGRAM PELATIHAN Program Studi PSIKOLOGI Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi TIPE-TIPE PROGRAM PELATIHAN 1. Pelatihan Orientasi

Lebih terperinci

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH A. Prawacana DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Budaya orgnanisasi berpengaruh

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan.

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan. LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN: Direktur Dana Perimbangan.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 61 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 61 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 61 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 61 TAHUN 2012 T E N T A N G STANDAR KOMPETENSI DAN SYARAT JABATAN STRUKTURAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan

BAB II KAJIAN TEORITIS. memengaruhi tersebut. Berdasarkan pengertian diatas dan dikaitkan dengan kegiatan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Kepemimpinan Pembahasan tentang kepemimpinan secara umum dapat dijelaskan bahwa Kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh orang untuk mempengaruhi orang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah.

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah. LAMPIRAN VI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL I II BUKU PROSEDUR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : PM/UMNAw/LPM/04/01-01 Revisi : 01 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) Lilik Aslichati 1), Gede Umbaran Dipodjoyo 2) Universitas Terbuka, Jakarta Universitas Persada

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL M. DINAS KETAHANAN PANGAN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama NO KOMPETENSI LEVEL KOMPTENSI 1. Perencanaan

Lebih terperinci

1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Visi 1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Menjadi program studi yang unggul dan profesional dalam pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi yang secara

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II. BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

Q. DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

Q. DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL Q. DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen pegawai merupakan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta budaya kerja yang dianut

Lebih terperinci

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu Kode Unit : O.842340.012.01 Judul Unit : MemimpinKerjasamaLintas Organisasi Deskripsi Unit : Unit ini menjelaskan hasil kinerja, keterampilan pengetahuan,dan sikap yang diperlukan untuk menunjukkan perilaku

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Lebih terperinci

KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA

KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA MUKADIMAH Profesional SDM Indonesia yang berada dibawah naungan Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM) menjunjung tinggi nilai-nilai yang diemban

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

DAFTAR ISI FILOSOFI PEMBELAJARAN I. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 12/19/2013

DAFTAR ISI FILOSOFI PEMBELAJARAN I. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 12/19/2013 FILOSOFI PEMBELAJARAN DAFTAR ISI 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN Harsono Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran/ Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 2 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1.1.Belajar

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya

Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya 1 1 Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut : personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan) Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Kelelahan: Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko

Manajemen Risiko Kelelahan: Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko Manajemen Risiko Kelelahan: Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko Solichul HA. BAKRI, et al Ergonomi untuk Keselamatan, Keselamatan Kerja dan Produktivitas ISBN: 979-98339-0-6 Mengelola Kelelahan

Lebih terperinci

K. DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

K. DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL K. DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

Lebih terperinci

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN Pemahaman mengenai cara merancang sistem pelatihan, orientasi dan pengembangan yang dikaitkan dengan strategi bisnis organisasi Pemahaman mengenai metode-metode dalam pelatihan Pemahaman mengenai sosialisasi

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara - 155-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara 2. IKHTISAR JABATAN : Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara mempunyai tugas melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas pokok Bank Indonesia (BI) sebagaimana ditetapkan dalam Undang undang tentang Bank Sentral, memiliki fungsi yang sangat strategis yaitu mencapai dan memelihara

Lebih terperinci

PROFESSIONAL EXPOSURE***

PROFESSIONAL EXPOSURE*** Lampiran VIII Pengumuman Nomor : PENG-01/PANSEL/2015 Tanggal: 27 April 2015 PROFESSIONAL EXPOSURE*** Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : NIP/NRP/NIK* : Jabatan : Eselon** : Kementerian/Lembaga/Instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil

Lebih terperinci

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI MATERI PELENGKAP MODUL (MPM) MATA DIKLAT ORGANISASI BERKINERJA TINGGI TRANSFORMASI BUDAYA KERJA APARATUR DALAM MEMBANGUN ORGANISASI PUBLIK BERKINERJA TINGGI Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli

Lebih terperinci

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan KODE UNIT : O.842340.003.01 JUDUL UNIT : Menjalin Hubungan yang Positif dengan Pemangku Kepentingan DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keterampilan, pengetahuan, dan Sikap kerja yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd KEPEMIMPINAN OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd Apa itu Kepemimpinan? Suatu kemampuan untuk berproses dari seseorang untuk dapat membawakan tujuan dari kelompok yang dipimpinnya. Profil Pemimpin Tanggung

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA PERUSAHAAN Bapak/Ibu/Sdr/I yang terhormat, Dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU INDONESIA

KODE ETIK GURU INDONESIA KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari berbagai elemen sumber daya yang terdiri dari bahan baku, peralatan, metode (cara kerja),

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Faktor-faktor penting yang digunakan untuk merancang formulir penilaian kinerja jabatan kepala laboratorium berbeda setiap Fakultas

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja - 107-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi kinerja Direktorat meliputi perencanaan

Lebih terperinci

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB Ciri dan Karakter Technopreneur by: AGB CIRI UMUM MIMPI KETEGASAN PEKERJA KERAS KETETAPAN HATI DEDIKASI KESETIAAN TERPERINCI NASIB UANG SOSIAL WATAK UMUM Percaya Diri Berorientaskan Tugas dan Hasil Kepemimpinan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II - 191-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sistem aplikasi, perencanaan, pembangunan,

Lebih terperinci

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS HAKEKAT PENGARAHAN (DIRECTING) DAN LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) OLEH: NETI JUNIARTI TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Batasan dan prinsip Directing

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL O. DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Nama Jabatan : KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 2. Jenjang Jabatan : Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama 3. Unit Organisasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal 117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Peran Sumber Daya Manusia dalam sebuah proses bisnis organisasi atau perusahaan sangatlah penting bahkan bisa dikatakan melebihi unsur unsur yang dipakai dalam perusahaan tersebut.

Lebih terperinci