LAMPIRAN 1. Diagram Kerja Pelaksanaan Penelitian. Studi pustaka. Responden/ nara sumber selain informan kunci. (semi- structural interview)
|
|
- Veronika Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 85 LAMPIRAN 1. Diagram Kerja Pelaksanaan Penelitian Studi pustaka Penentuan wilayah penelitian Informasi kunci (informant key) Studi pendahuluan (observasi awal) Responden/ nara sumber selain informan kunci Lokasi Wawancara semi terstruktur (semi- structural interview) Data penelitian Analisis data Uji zona hambat Kirby- Bauer,metode dilusi Kesimpulan Penyusunan laporan
2 86 LAMPIRAN 2. TABULASI DATA HASIL PENELITIAN ETNOBOTANI A. Perhitungan Persentase Tingkat Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Tradisional Penyakit Kulit Bisul (Furunkel) pada Masyarakat Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Madura. Responden yang menyebutkan Rumus: % Jenis Tumbuhan = suatu jenis tumbuhan X 100 % Total responden 1. Anting-anting = x 100% = 67,6% 11. Asam = x 100% = 7 % 2. Belimbing wuluh= x 100% = 9 % 12. Jahe = x 100% = 4 % 3. Sirih = x 100% = 4% 13. Temulawak = x 100% = 55% 4. Sirsak = x 100% = 12% 14. Temu ireng = x 100% = 46% 5. Bunga Pukul Empat= x 100% = 1 % 15. Kunyit = x 100% = 1% 6. Jambu Biji = x 100% = 7 % 16. Mengkudu = x 100% = 3% 7. Binahong = x 100% = 9 % 17. Pinang = x 100% = 1% 8. Bawang Putih = x 100% = 3 % 18. Lengkuas = x 100% = 7% 9. Putri Malu = x 100% = 1% 19. Mimba = x 100% = 4% 10. Cocor Bebek= x 100% = 3% 20. Ketela Rambat = x 100% = 31%
3 87 B. Perhitungan Persentase Organ Tumbuhan yang yang Digunakan Sebagai Obat Tradisional Penyakit Kulit Bisul (Furunkel) pada Masyarakat Kecamata Jrengik Kabupaten Sampang Madura. No Organ yang digunakan Jumlah penyebutan responden 1 Daun Rimpang 84 3 Buah 16 4 Akar 2 5 Tunas 2 6 Umbi Lapis 2 7 Umbi Akar 2 Jumlah Total 206 Organ tumbuhan jenis (i) Rumus: %Organ Tumbuhan = yang disebutkan responden X 100% Total seluruh organ tumbuhan yang disebutkan responden 1. Daun = x 100% = 49,5% 2. Rimpang = x 100% = 40,8% 3. Buah = x 100% = 5,8% 4. Tunas = x 100% = 1% 5. Umbi lapis = x 100% = 1% 6. Umbi Akar = x 100% = 1% 7. Akar = x 100% = 1%
4 88 C. Perhitungan Persentase Cara Pengolahan Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Tradisional Penyakit Kulit Bisul (Furunkel) pada Masyarakat Kecamata Jrengik Kabupaten Sampang Madura Proses Pengolahan Total penyebutan responden Ditumbuk,diperas airnya 61 Ditumbuk, ditempelkan 69 Dihangatkan, ditempelkan 50 Jumlah Total 180 Sumber pengolahan jenis (i) Rumus: % Sumber Pengolahan = yang diperoleh responden X100 % Total seluruh perolehan yang disebutkan responden 1. Diperas, diminum airnya = x 100% = 36% 2. Ditumbuk, ditempelkan = x 100% = 37% 3. Dihangatkan, ditempelkan = x 100% = 28%
5 89 D. Perhitungan Persentase Perolehan Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Tradisional Penyakit Kulit Bisul (Furunkel) pada Masyarakat Kecamata Jrengik Kabupaten Sampang Madura Sumber Perolehan Penyebutan responden Budidaya 145 Membeli 48 Tumbuh liar 21 Jumlah Total 214 Sumber perolehan jenis (i) Rumus: % Sumber Perolehan = yang diperoleh responden X100 % Total seluruh perolehan yang disebutkan responden 1. Budidaya = x 100% = 68% 2. Membeli = x 100% = 22% 3. Tumbuh Liar = x 100% = 10%
6 90 LAMPIRAN 3. Cara Pemanfaatan Tumbuhan Berpotensi Obat Penyakit Kulit Bisul (Furunkel) 1. Obat Luar Ramuan 1 Daun anting-anting sebanyak 5-6 lembar dipanaskan diatas api, setelah layu dicampur dengan minyak kelapa kemudian ditapelkan diatas bisul, hal ini bersifat maturatif ( mempercepat pematangan bisul), diganti sehari dua kali. Ramuan 2 Rimpang kunyit 1 jari dicampur daun asam 1 genggam ditambah air sedikit, ditumbukkemudian ditapelkan pada bisul dan diganti setiap 3 jam. Ramuan 3 Rimpang lengkuas dicampur dengan bawang putih dengan perbandingan 1:4 ditumbuk sampai menjadi bubur, lalu dioleskan ditempat bisul. Ramuan 4 Daun sirih 2 helai dihaluskan dengan sedikit air, kemudianditambah arak secukupnya, Ditapelkan pada organ yang terkena bisul. Ramuan 5 Daun kembang pukul empat 1/2 genggam dicuci, dtumbuk sampai halus laluditurapkan pada bisul dan sekelilingnya, dibalut dan diganti 2 kali sehari.
7 91 Ramuan 6 Akar putri malu 10 gr ditambah air secukupnya, ditumbuk kemudian ditapelkan pada bagian yang terkena bisul. Ramuan 7 Cuci bersih daun jambu biji secukupnya, lalu ditumbuk sampai halus. Balurkan ramuan pada bisul dan sekelilingnya, lalu balut dengan kain bersih. Ganti ramuan sehari 2 kali. Ramuan 8 Daun sirsak segar secukupnya dicuci bersih, lalu lumatkan daun hingga halus. Tambahkan sedikit air, lalu aduk daun sampai halus. Tempelkan ramuan di permukaan atas bisul. 2. Obat Dalam Ramuan 1 Cuci bersih 2 rimpang temulawak, lalu iris tipis-tipis. Tambahkan 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.). Rebus ramuan dalam 2 gelas air hingga mendidih danairnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum airnya sekaligus 1 kali sehari.
8 92 Ramuan 2 Rimpang temu ireng sebanyak 2 buah, diiris-iris, ditambahkan air 2 gelas hingga mendidih danairnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum airnya sekaligus 1 kali sehari. LAMPIRAN 4. Pedoman Wawancara I. Identifikasi Responden 1. Nama responden : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pekerjaan : II.Tingkat Pengetahua Responden Tentang Tumbuhan Obat 1. Apakah bapak/ibu pernah mengetahui warga di Desa Jrengik, Jungkarang dan Kotah mengalami penyakit kulit bisul? a. pernah ada b. belum pernah ada 2. Jika ada yang terkena penyakit kulit bisul, apakah benar di desa tersebut mengobatinya menggunakan tumbuhan? a. iya b. tidak 3. Apakah jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit bisul? (Tabel 1) 4. Organ tumbuhan yang digunakan pada tumbuhan nomor 03 adalah (Tabel 1) 5. Bagaimanakah cara memanfaatkan/pengolahan tumbuhan nomor 03? (Tabel 1) 6. Bagaimanakah cara memperoleh tumbuhan nomor 03? (Tabel 1) 7. Selain tumbuhan nomor 03, tumbuhan apa sajakah yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit bisul? (Tabel 1)
9 93 Tabel 1. Data Tumbuhan yang Digunakan Masyarakat sebagai Obat Penyakit Kulit bisul (Furunkel) No. Nama Tumbuhan (1) Organ (2) Cara Perolehan Ilmiah Lokal (3) Cara Pemanfaatan (4) Keterangan: Kolom 2 (Organ) Daun :1 Tunas : 4 Buah :2 Umbi Lapis : 5 Akar :3 Umbi Akar :6 Kolom 3 (Cara Perolehan) Budidaya :1 Membeli :2 Liar :3 Kolom 4 (Cara Pemanfaatan) Ditumbuk, ditempelkan :1 Ditumbuk, diperas airnya :2 Dihangatkan, ditempelkan :3 Difermentasi :4
10 94 LAMPIRAN 5. Data Responden Desa Kotah, Jrengik dan Jungkarang A. Responden Desa Kotah No. Nama Alamat (dusun) Umur 01. Misnati Dempol 51 tahun 02. Mujati Dempol 64 tahun 03. P. Martu Dempol 67 tahun 04. P. Nai Dempol 72 tahun 05. Latifah Dempol 64 tahun 06. Masrua Dempol 44 tahun 07. B. Madi Magug 53 tahun 08. B. Surroh Magug 40 tahun 09. H. Nadlor Magug 47 tahun 10. Hj. Mukminah Magug 42 tahun 11. B. fatimah Magug 39 tahun 12. Saliyeh Tengah 40 tahun 13. B. Soanah Tengah 60 tahun 14. H. Saniri Tengah 60 tahun 15. Mat Dehri Tengah 50 tahun 16. B. Martaji Gindajah 70 tahun 17. Sa adi Gindajah 30 tahun 18. H. Hadlori Gindajah 50 tahun 19. Tiana Gindajah 40 tahun 20. Darma Gindajah 45 tahun 21. H. Tasbir Gindajah 45 tahun 22. Matraji Kotah 50 tahun 23. Saniman Kotah 55 tahun 24. P. Safi ih Kotah 60 tahun 25. Busiroh/Mi un Kotah 60 tahun 26. Ali/H. Hasan Kotah 60 tahun B. Responden Desa Jrengik No. Nama Alamat (dusun) Umur 01. Muji Jrengik Laok 47 tahun 02. Hakki Jrengik Laok 37 tahun 03. Moh. Sirad Jrengik Laok 57 tahun 04. Luluk Jrengik Laok 48 tahun 05. Moh. Khoirun Jrengik Laok 39 tahun 06. Moh. Hotib Andung 43 tahun 07. Moh. Marsum Andung 37 thun 08. poniman Andung 44 tahun 09. Akib Andurng 53 tahun 10. Moh.Na arm Andung 38 tahun 11. Moh. Tohir Sumber Koning 43 tahun 12. P. Nausul Sumber Koning 60 tahun 13. Hanafi Sumber Koning 45 tahun 14. Hatiwah Sumber Koning 57 tahun 15. Masnunah Sumber Koning 60 tahun
11 Farrok Sumber Koning 52 tahun 17. Moh Hasn Nongko an 48 tahun 18. Sidi Nongko an 58 tahun 19. Yadi Nongko an 49 tahun 20. Hj. Noer Nongko an 43 tahun 21. Hodar Nongko an 51 tahun 22. Dulla Nongko an 43 tahun C. Responden Desa Jungkarang No. Nama Alamat (dusun) Umur 01. P. Masiyeh Kermata 53 tahun 02. Wawi Kermata 47 tahun 03. Ahmad Kermata 49 tahun 04. Hosilah Kermata 38 tahun 05. H.Hasyim Kermata 45 tahun 06. Slamer Tengkar 40 tahun 07. Sri Tengkar 39 tahun 08. Fatimah Tengkar 38 tahun 09. Tatik Tengkar 30 tahun 10. Sumayyaeh Tengkar 47 tahun 11. Djoeliaji Jungkarang 53 tahun 12. Abdurrachman Jungkarang 38 tahun 13. Bandi Jungkarang 37 tahun 14. Heri Jungkarang 28 tahun 15. Hasanuddin Jungkarang 39 tahun 16. H. Jupri Brambang 47 tahun 17. Hj. Jutiyah Brambang 39 tahun 18. Jumiati Brambang 56 tahun 19. H. Ismail Brambang 58 tahun 20. Ahmad Brambang 37 tahun 21. Musyawir Bandungan 30 tahun 22. Azizah Bandungan 33 tahun 23. Mistiteh Bandungan 47 tahun 24. Misyeh Bandungan 37 tahun 25. To if Bandungan 38 thaun
12 96 LAMPIRAN 6. DATA PERHITUNGAN PENELITIAN MIKROBIOLOGI A. Data Hasil Pengamatan Uji Zona Hambat Ekstrak Daun Ketela Rambat terhadap Bakteri Staphylococcus aureus No Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata I II III (mm) 1 EDKR 0% EDKR 3% ,3 3 EDKR 4% ,3 4 EDKR 5% ,3 5 EDKR 6% ,3 6 EDKR 7% ,7 Keterangan: EDKR : Ekstrak Daun Ketela Rambat B. Data Perhitungan Analisis Variansi dalam RAL (Rancangan Acak Lengkap) 1. Faktor Koreksi (FK) = ul = = 180,5 2. Menghitung JK a. JK Total = -FK = ( ,5) = 82,5 b. JK Perlakuan = - FK 3 = ( )-180,5 = 79,17 c. JK Galat =JK Total JK Perlakuan = 82,5-79,17
13 97 3. Menghitung db = 3,33 a. db Total = N-1 = 18-1= 17 b. db Perlakuan = n-1 = 6-1= 5 c. db Galat = db Total-db Perlakuan = 17-5=12 4. Menghitung KT a. KT Perlakuan = JK perlakuan db Perlakuan = 79,17 5 = 15,8 b. KT Galat = JK Galat db Galat = 3,33 12 = 0,27 c. Mencari F hitung = KT Perlakuan KT Galat = 15,8 0,27 = Mencari BNT BNT 5% = t ((0,005) (12)) X ulangan = 2,179 X 3 = 0,54
14 98 B. Analisa Data dengan Anova Satu Jalur Ringkasan anova satu jalur pengaruh ekstrak daun ketela rambat terhadap zona hambat bakteri Staphylococcus aureus Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Perhitungan Analisa Varian Menggunakan SPSS versi 15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test perlakuan ulangan data N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean 4,17 2,00 3,17 Std. Deviation 2,333,840 2,203 Absolute,142,216,186 Positive,130,216,146 Negative -,142 -,216 -,186 Kolmogorov-Smirnov Z,602,918,790 Asymp. Sig. (2-tailed),862,368,560 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
15 99 Duncan Post Hoc Tests Homogeneous Subsets perla kuan Subset for alpha = 0.05 N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
16 100 LAMPIRAN 7. FOTO LAMPIRAN PENELITIAN ETNOBOTANI A. Proses Wawancara dengan Responden dan Pengambilan Sampel Tumbuhan Obat Penyakit Kulit Bisul (Furunkel)
17 101 B. Budidaya Tanaman Obat Penyakit Kulit Bisul (Furunkel) Keterangan Gambar: A. 1-3 = Proses wawancara dengan responden Desa Jrengik, Jungkarang dan Kotah 4-5 = Wawancara dengan penjual tumbuhan obat 6 = Pengambilan sampel B. 7-9 = Budidaya tanaman obat ( Kunyit, temulawak dan binahong)
18 102 LAMPIRAN 8. FOTO LAMPIRAN PENELITIAN MIKROBIOLOGI A.Alat-alat Pembuatan Serbuk Simplisia dan Ekstraksi Secara Maserasi Keterangan Gambar: 1. Oven 2. Mesin Penggiling 3. Shaker 4. Mesin Penyaring 5. Rotary Evaporator Vakum
19 103 B. Alat dan Bahan Uji Zona Hambat Keterangan Gambar: 1. Inkubator 9. Suspensi bakteri S.aureus 2. Autoklaf 3. LAF ( Laminar Air Flow) 4. Kulkas 5. Hot plate 6. Bunsen, beaker glass, mikro pipet, tube, jarum ose, pinset, tabung reaksi dan rak tabung 7. Kapas, aluminium foil, plastik wrap, karet dan plastik tahan panas 8. Persiapan penanaman (inokulasi)
BAB III METODE PENELITIAN. metode observasi dan wawancara semi terstruktur (semi-structured interview).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Etnobotani 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini diawali dengan mengkaji tentang pemanfaatan tumbuhan obat penyakit
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Alir Pembuatan Kefir dan Uji Kualitas Susu Sapi. Pasteurisasi susu sapi. Pendinginan susu pasteurisasi
LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Pembuatan Kefir dan Uji Kualitas Susu Sapi Pasteurisasi susu sapi Pendinginan susu pasteurisasi Inokulasi starter kefir 2, 3, dan 5% Inkubasi selama 2 jam Penyaringan
Lebih terperinci1 atm selama 15 menit
85 Lampiran 1. Prosedur Kerja L.1.1 Pembuatan Media Nutrient Agar Media Nutrient Agar - ditimbang sebanyak 20 gram dan dimasukkan dalam erlenmeyer 1000 ml - dilarutkandengan aquades 1000 ml - dipanaskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan metode survey dan teknik wawancara semi terstruktur (semi-structural interview) melalui
Lebih terperinciLampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS
Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR Dicuci dalam 1 ml PBS Ditambahkan 400 μl larutan kloroform/etanol dingin ke dalam 150 μl lisat hati Divortex selama
Lebih terperinciLampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi. Limbah udang (kulit) 1000 gram. Dibersihkan dari benda asing
78 Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi Limbah udang (kulit) 1000 gram Dibersihkan dari benda asing Direndam dengan Filtrat Abu Air Sekam (FAAS) selama 48 jam Dikukus selama
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Pertambahan tinggi tanaman kacang hijau (Vigna radiata) Jenis Perlakuan
74 LAMPIRAN 1. Pertambahan tinggi tanaman kacang hijau (Vigna radiata) Jenis Perlakuan Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 P0a 12.6 20.2 24 24.2 30 30.4 31 31 P0b 10.7 16.7 17 18.1 21.6 24.8 27.1 27.3 P0c 8.6 16.8
Lebih terperinciLampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C
70 Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 40 0 C Penggilingan
Lebih terperinciLampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Lebih terperinciPerlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol
Lebih terperinciStudi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara
128 Lampiran 1. Diagram Langkah Kerja Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara Terstruktur
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
Lebih terperinciLampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala
Lebih terperinciLAMPIRAN. Preparasi sampel daun binahong. Ekstraksi Daun Binahong
LAMPIRAN Lampiran 1. Diagram Alir Kerja Preparasi sampel daun binahong Ekstraksi Daun Binahong Membuat konsentrasi ekstrak daun binahong : 1 Gram ekstrak ditambah aquades 10 ml kemudian di tambah larutan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Persiapan Alat dan Bahan. Sterilisasi Alat. Pembuatan Media. Inisiasi Kalus. Pengamatan. Penimbangan Kalus dan Subkultur.
LAMPIRAN Lampiran 1: Skema Penelitian Persiapan Alat dan Bahan Sterilisasi Alat Pembuatan Media Inisiasi Kalus Pengamatan Penimbangan Kalus dan Subkultur Hasil 98 99 Lampiran 2: Skema Kerja Sterilisasi
Lebih terperinciPERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS
PERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS Maria Agustini The Departement of Fisheries, Faculty of Agriculture, Dr. Soetomo
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi. Paku air. Diletakkan dalam bak. Diberi air. Dibersihkan.
92 Lampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi Paku air Diletakkan dalam bak Diberi air Dibersihkan Ditiriskan Dikering anginkan Digiling Tepung paku air Ditambahkan EM4
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciLampiran 1 Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk
Lebih terperinciKeterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) 114 Lampiran 2 Simplisia daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) A a b Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearanc
Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting
Lebih terperinciSel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.
59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan
Lebih terperinciLampiran Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat
Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak 81% Pakan Standar pellet 551 10% Lemak Kambing 1% Kuning Telur Dicampur rata sampai setengah padat Dibentuk berupa silinder dengan ukuran
Lebih terperinciFORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM
Lampiran 1 FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM Nama : Tanggal : Nama Produk : Mie Basah Jamur Tiram Dihadapan Saudara terdapat empat sampel produk mie basah. Saudara diminta untuk
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Lampiran : Uji ANAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ADL Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran : Uji AAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. Par Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 27 ormal Parameters a,b
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C.
79 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 40 0 C Penggilingan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba
Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba No. Media Selektif Jenis Mikroba Pengenceran Jumlah mikroba 1. Pikovskaya Pseudomonas sp. 10-5 3,3 x 10 6 10-5 7,1 x 10 6 2. MSA Rhizobium sp.
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. No. formula waktu inkubasi hasil SPC. 1 K 0 7 x K 0 1,1 x K 0 5,5 x 10 6.
LAMPIRAN 1. Data hasil penelitian A. Data Standart Plate Count (SPC) No. formula waktu inkubasi hasil SPC 1 K 0 7 x 10 6 2 K 0 1,1 x 10 5 3 K 0 5,5 x 10 6 4 K 7 1,2 x 10 21 5 K 7 3,1 x 10 16 6 K 7 7,1
Lebih terperinciTabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-
LAMPIRAN 1. Data Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Nabati Perasan Daun Kayu Kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap Mortalitas Hama Plutella xylostella pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Tabel.
Lebih terperinciKaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C
90 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 0 0 C Penggilingan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kadar Bilangan Peroksida dan Pengamatan Warna Minyak Goreng Bekas LAMPIRAN 4. Hasil Pengukuran Kadar Bilangan Peroksida dan Pengamatan Warna Sebelum Penambahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian. 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto Pasar Prajurit Kulon didirikan oleh Pemerintah Kota Mojokerto yang dibawah naungan UPTD
Lebih terperinciLampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)
Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.
Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol bunga kecombrang dijumpai adanya alkaloida, glikosida, antrakinon,
Lebih terperinciLampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)
Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera) Lampiran 2. Data pengukuran berat badan dan KGD pada tikus diabetes dengan perlakuan yang berbeda Pengamatan NORMAL H1 H3 H6 Nama perlakuan No BB BB
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume
Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume 51 Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Kulit Kayu Manis Madu Hutan 52 Lampiran 2. (lanjutan) Simplisia kulit
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). 1 Lampiran 1. Lanjutan 2 3 Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Organoleptis, Daya Lekat, Kekentalan, Susut Pengeringan Ekstrak
Lebih terperinciStudi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informant)
LAMPIRAN 1. Diagram Kerja Pelaksanaan Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informant) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara terstruktur
Lebih terperinciANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH
74 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH Variasi Bahan Inokulum Ulangan Jumlah Rataan Baku (G) (F) 1 Perlakuan Perlakuan F1 4,4 4,5 8,900 4,450 G1 F 4,5 4,5 9,000 4,500
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik
59 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 60 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam, Fluoxetin 1. Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam Dosis coklat hitam untuk manusia adalah 85 gram
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba
LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster berumur delapan minggu dengan berat badan 20 25 g, diperoleh
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan
Lebih terperinciFakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : SB Usia : 46 th Jenis Kelamin : Laki-laki Menyadari manfaat dan resiko
Lebih terperinciLampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro
68 Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro Beluntas Asam Brotowali Pisang Pepaya Jahe Sirih Bunga sepatu Sambiloto Kunyit
Lebih terperinciLampiran 1. Skema Penelitian Ayam pedaging
79 Lampiran 1. Skema Penelitian Ayam pedaging DOC umur 0-2 - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein 23-26,
Lebih terperinciPembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik
60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2
Lebih terperinciSampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge
36 Lampiran 1. Sampel Darah Hewan Uji Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 37 Lampiran 2. Hewan Uji Kelinci jantan albino 38 Lampiran 3. Tanaman Jaka Tuwa Tanaman Jaka Tuwa
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperinci1. KURVA STANDAR ASAM ASKORBAT
LAMPIRAN Lampiran 1. KURVA STANDAR ASAM ASKORBAT Konsentrasi asam askorbat (ppm) 8 16 20 24 32 40 Absorbansi 1 0,5017 0,3582 0,2925 0,2158 0,0861 0,0133 Absorbansi 2 0,5514 0,3682 0,2993 0,2308 0,0798
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)
Lampiran 1 Perhitungan dosis dan Proses Ektraksi Daun pepaya Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Dosis daun papaya sebagai antidiare untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 1 lembar
Lebih terperinciLampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35
Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi 2.1 Uji Kadar Air Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 35 3 gram dalam cawan porselin yang telah diketahui berat konstannya. Lalu sampel dikeringkan dalam
Lebih terperinciLampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit
83 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 0 0 C Penggilingan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji
Lebih terperinciLampiran 1 T test Pengaruh Jenis Larutan Terhadap penurunan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) Pada Kerang Bulu (Anadara antiquata)
77 Lampiran 1 T test Pengaruh Jenis Larutan Terhadap penurunan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) Pada Kerang Bulu (Anadara antiquata) S 2 jeruk = 0,063 S 2 belimbing = 0,025 S (jeruk-belimbing) = 0,134 t hitung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014
Lebih terperinciJawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data
Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data Peneliti di sebuah pabrik pembuatan genteng bermaksud mencari bahan dan suhu pemanasan optimal dalam produksi
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 246 Malang. Penelitian dilaksanakan selama 3 Februari Februari 2017.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian diameter zona hambat dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jalan Raya Tlogomas No. 246
Lebih terperinciKONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Kadar infus yang digunakan pada percobaan yaitu 10%, 20%, 30% Tikus 200 g 2 ml x 10% = 10 g/100 ml = 0,1 g/ml x 2 = 0,2 mg/ml Konversi tikus ke mencit = 0,14 Dosis 1 mencit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah
Lebih terperinciLampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan
55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen
Lebih terperinciCara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih
Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian
49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian tentang uji efektivitas jamu keputihan dengan parameter zona hambat dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI 01-3144:2009) 49 50 Lampiran 2. Kurva Standar Asam Sianida KODE KCN ABSORBANSI I ABSORBANSI II ABSORBANSI III ABSORBANSI RATA- RATA 1,2 µm 0,027 0,0269
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplorasi dan eksperimental dengan menguji isolat bakteri endofit dari akar tanaman kentang (Solanum tuberosum
Lebih terperinciLampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
Lampiran-lampiran Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis 1) Tinggi Tanaman Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4: Rata-rata tinggi tanaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinciKuesioner Penelitian. Pendidikan : a. SLTA b. Diploma c. S1 d. S2 e. S3. 1. Berapa lama Anda sudah menggunakan produk smartphone Samsung?
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk, dan Fitur Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Pada Staf Wahana Visi Indonesia Jakarta A. Karakteristik Responden
Lebih terperinci7. LAMPIRAN. x100% = 13,72% x100% = 15,90% 5,03. Sampel AK64. Ulangan 1: 0,75 x100% = 14,94% 5,02 Ulangan 2: 0,8 x100% = 16,00% 5,00 Ulangan 3: 0,8
33 7. LAMPIRAN 7.1. Perhitungan 7.1.1. Perhitungan Kadar Air Sampel AK46 0,78 x% = 15,60% 5,00 0,68 x% = 13,60% 5,00 0,75 x% = 15,03% 4,99 Sampel AK55 0,76 x% = 15,05% 5,05 0,79 x% = 15,83% 4,99 0,69 x%
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada penghambatan pertumbuhan jamur (Candida albicans) dan tingkat kerusakan dinding
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversity yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara mega biodiversity yang mempunyai keanekaragaman dan kekayaan flora berlimpah termasuk tumbuhan obat. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pembuatan nata dari umbi ubi jalar ungu oleh bakteri Acetobacter xylinum ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bandung dengan mengambil populasi seluruh kelas VII. Dengan sampel yang digunakan ada dua kelas yaitu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol
Lebih terperinciLampiran 1. Petunjuk Pengisian:
Lampiran 1 Kuisioner Analisis Pengaruh Kondisi Lingkungan Kerja dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan bagian Accounting, Administrasi dan Umum Pada Perusahaan Kontraktor di Sumatera
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 71 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 72 Lampiran 3. Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh Tumbuhan pugun tanoh Daun pugun tanoh 73 Lampiran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama, konsentrasi
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN Lampiran : 1 Instrumen Penelitian INSTRUMEN PENELITIAN I. Identitas Responden Nama responden : Alamat : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : II. Petunjuk 1. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinci