Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)

Transkripsi

1 Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)

2 Lampiran 2. Data pengukuran berat badan dan KGD pada tikus diabetes dengan perlakuan yang berbeda Pengamatan NORMAL H1 H3 H6 Nama perlakuan No BB BB KGD BB KGD BB KGD BB KGD Kontrol negatif Purata Purata Purata

3 Lampiran 2 (Lanjutan) Purata Gliben 1 mg/kgbb Purata

4 Lampiran 3 Data perubahan KGD Nama perlakuan No H1 H3 (mg/dl) H3 H6 (mg/dl) H1 H6 (mg/dl) Kontrol negatif Purata Purata Purata Purata Gliben 1 mg/kgbb

5 Lampiran 4. Analisis Statistika 1.Uji normalitas Data Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PerlakuanGB.NormaKGB.HoKGB.H3KGB.H6B.NormaBB.Ho BB.H3 BB.H6 Langerhan N Normal Param Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari table di atas dapat di jelaskan bahwa dari 30 sampel yang di amati dalam memiliki nilai Kolmogorov Smirnov yang besar dengan signifikan P lebih besar dari P=0,05 atau P hitung > dari P Table maka dapat di simpulkan data tersebut adalah normal. 2.Korelasi Antar Pengamatan Daftar korelasi Interval nilai r Interpretasi 0,001 0,200 korelasi sangat lemah 0,201 0,400 korelasi lemah 0,401 0,600 korelasi cukup kuat 0,601 0,800 korelasi kuat 0,801 1,00 korelasi sangat kuat

6 Dari hasil analisis dengan SPSS adalah sebagai berikut: Correlations Control Variables KGB.Normal KGB.Ho KGB.H3 KGB.H6 BB.Normal BB.Ho BB.H3 BB.H6 L.Langerhans Perlakuan KGB.Normal Correlation Significance (2-tailed) df KGB.Ho Correlation Significance (2-tailed) df KGB.H3 Correlation Significance (2-tailed) df KGB.H6 Correlation Significance (2-tailed) df BB.Normal Correlation Significance (2-tailed) df BB.Ho Correlation Significance (2-tailed) df BB.H3 Correlation.832 Significance (2-tailed) df BB.H6 Correlation Significance (2-tailed) df L.Langerhans Correlation Significance (2-tailed) df dapat di jelaskan bahwa otput tampilan diatas memiliki pola positif atau searah antar pengamatan. Dari ketiga pengamatan dengan nilai korelasi rata-rata memiliki hubungan korelasi yang kuat. 3.Analisis ANOVA Oneway 3.1.Analisis Anova KGD Descriptives KGB.Normal KGB.Ho KGB.H3 KGB.H6 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

7 KGB.Normal KGB.Ho KGB.H3 KGB.H6 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig Dari table di atas dapat di lihat seluruh nilai signifikan lebih kecil dari signifikan tabel 0,05 atau P hitung < P table. Jika P > 0,05 maka H 0 diterima atau populasi sama. Jika P < 0,05 maka H 0 di tolak atau ke 3 populasi tidak sama atau beda nyata yaitu KGD Ho, KGD H3 dan KGD H6. Dari pernyataan di atas dapat di sipulkan bahwa keempat kondisi dalam 5 perlakuan beda nyata satu dengan yang lainnya. Namuan pada KGD Normal P hitung > P table, dalam artian bahwa pada kondisi normal populasi adalah sama. 3.2.Analisis Anova Berat Badan Descriptives BB.Normal BB.Ho BB.H3 BB.H6 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

8 BB.Normal BB.Ho BB.H3 BB.H6 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig Pada Anova untuk berat badan juga sama dengan hasil Anova KGB juga, seluruh populasi berbeda nyata, kecuali pada berat badan normal. Jika P > 0,05 maka H 0 diterima atau populasi sama. Jika P < 0,05 maka H 0 di tolak atau ke 3 populasi tidak sama atau beda nyata.

9 4.Analisis Seluruh Variable(KGD dan Berat badan) Descriptives KGB.Normal KGB.Ho KGB.H3 KGB.H6 BB.Normal BB.Ho BB.H3 BB.H6 L.Langerhans VCO 2 ml/kgbb 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

10 KGB.Normal KGB.Ho KGB.H3 KGB.H6 BB.Normal BB.Ho BB.H3 BB.H6 L.Langerhans ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig Setelah dilakuakn Analisis ANOVA secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa seluruh perlakuan memiliki nilai perbedan dengan perlakuan yang lainnya hanya pada KGD normal dan KGD H0 memiliki nilai signifikan > 0,05. Sedangkan nilai F paling kecil. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang paling mengalami peruhaban adalah perlakuan pada nilai F terbesar yaitu KGD H6 dengan dengan nilai F serta berpengarauh terhadap luas Langerhans dengan nilai F 54,568.

11 Analisis Homogeneous Subsets KGD.Normal Subset for alpha =.05 Tukey HSD a Perlakuan N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = Dapat dijelaskan bahwa dalam KGD normal di dalam satu kelompok (Subset 1) yang berarti tidak memiliki perbedaan rata-rata signifikan. KGD.Ho Subset for alpha =.05 Tukey HSD a Perlakuan N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = KGD H0 (hari 0) juga dai dal satu kelompok (subset 1) yang berarti tidak memiliki perbedaan rata-rata signifikan.

12 KGD.H3 Subset for alpha =.05 Perlakuan N Tukey HSD a Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sam ple Size = KGD H3 (hari 1-3) memiliki perbedaan dan persmaan satu dengan yang lainnya untuk kelompok ( subset 1), memiliki perbedaan dengan yang lainnya. Untuk dan VCO 4 Ml/kgbb (subset 1 dan 2) tidak memiliki perbedaan rata-rata signifikan. Sedangkan VC O 2 ml/kgbb dan V CO 4 m l/kgbb (subset 2 dan 3), tidak memiliki perbedaan rata -rata signifik an.untuk kontrol negative memiliki perbedaan dengan yang lainnya. Atau dengan kata lain seluruh perlakuan saling berkaitan kecuali dan kontrol Negative. KGD.H6 Subset for alpha =.05 Perlakuan N 1 2 Tukey HSD a Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = KGD H6 (hari 3-6) memiliki perbedaan dengan yang lainnya untuk kelompok Gliben 1 ml/kgbb, dan (Subset 1), memiliki perbedaan signifikan dengan yang lainnya yaitu dan Kontrol negative (sebset 2).

13 Tukey HSD a Perlakuan Sig. L.Langerhans Subset for alpha =.05 N Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = Pada Luas Langerhans dapat dilihat bahwa seluruh Variabel memiliki perbedaan satu de ngan yang lainnya, kecuali pada sebset 1 dan 2. Perlakuan yang paling berpengaruh pada table diatas adalah dan yang terlihat jelas beda nyata dengan perlakuan yang lain.

14 Lampiran 6 Berat tikus putih sehat sebagai kontrol normal No. Be rat badan (g) H0 H1 H3 H purata sd

15 Lampiran 7 Tabel konversi dosis

16 Lampiran 8 Perhitungan luas pulau langerhans pankreas tikus menggunakan persamaan matematika : ½ π jari-jari minor x jari-jari mayor. a. Luas pulau langerhans pankreas tikus normal 100 µm 45 µm Jari-jari mayor = ½ x diameter mayor = ½ x 100 µm = 50 µm Jari-jari minor = ½ x diameter minor = ½ x 45 µm = 22,5 µm Luas pulau langerhans adalah = ½ π jari-jari minor x jari-jari mayor 2 ½ π x 50 x 22,5 = 1768 µm b. Luas pulau langerhans pankreas tikus Glibenklamid dan VCO kontrol negatif (CMC 0,5% tanpa 14 µm 9 µm

17 Jari-jari mayor = ½ x diameter mayor = ½ x 14 µm = 7 µm Jari-jari minor = ½ x diameter minor = ½ x 9 µm = 4,5 µm Luas pulau langerhans adalah = ½ π jari-jari minor x jari-jari mayor ½ π x 7 x 4,5 = 49,9 µm 2 c. Luas pulau langerhans pankreas tikus pemberian VCO dosis 2 ml/kg bb 17 µm 22 µm Jari-jari mayor = ½ x diameter mayor = ½ x 22 µm = 11 µm Jari-jari minor = ½ x diameter minor = ½ x 17 µm = 8,5 µm Luas pulau langerhans adalah = ½ π jari-jari minor x jari-jari mayor ½ π x 11 x 8,5 = 147 µm 2 d. Luas pulau langerhans pankreas tikus pemberian VCO dosis 4 ml/kg bb 26 µm 20 µm

18 Jari-jari mayor = ½ x diameter mayor = ½ x 26 µm = 13 µm Jari-jari minor = ½ x diameter minor = ½ x 20 µm = 10 µm Luas pulau langerhans adalah = ½ π jari-jari minor x jari-jari mayor ½ π x 13 x 10 = 204 µm 2 e. Luas pulau langerhans pankreas tikus pemberian VCO dosis 8 ml/kg bb 25 µm 41 µm Jari-jari mayor = ½ x diameter mayor = ½ x 41 µm = 20,5 µm Jari-jari minor = ½ x diameter minor = ½ x 25 µm = 12,5 µm Luas pulau langerhans adalah = ½ π jari-jari minor x jari-jari mayor ½ π x 20,5 x 12,5 = 403 µm 2 f. Luas pulau langerhans pankreas tikus pemberian Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb 17 µm 76 µm

19 Jari-jari mayor Jari-jari minor = ½ x diameter mayor = ½ x 76 µ m = 38 µm = ½ x diameter minor = ½ x 17 µm = 8,5 µm Luas pulau langerhans adalah = ½ π jari-jari minor x jari-jari mayor ½ π x 38 x 8,5 = 507 µm 2.