LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 LAMPIRAN DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan 1. Nama : 2. Usia :.. tahun 3. Pendidikan : SD/SLTP/SLTA(sederajat)/Diploma/Sarjana 4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 20.. b. daftar pertanyaan 1. Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah? 2. Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan? 3. Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu? 4. Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen? 5. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat? 6. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebeumnya? 7. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)? 8. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program? 9. Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat? 10. Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini? 11. Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang pendidikan?

2 12. Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen? 13. Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM? 14. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen?

3 PEDOMAN WAWANCARA A Komunikasi 1. Siapakah implementator yang terlibat dalam pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen? 2. Apakah sasaran dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen? 3. Bagaimana proses sosialisasi PKH yang terjadi di Kecamatan Bebesen? 4. Apakah komunikasi anatar pelaksana dan peserta penerima bantuan PKH sudah efektif? 5. Apakah Program Keluarga Harapan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Bebesen sudah mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal? 6. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen? 7. Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM? 8. Apasaja kendala pelaksanaan PKH dikecamatan Bebesen? B. sumberdaya 9. Bagaimana prosedur perekrutan pelaksana PKH di Kecamatan bebesen? 10. Apasaja kualifikasi pelaksana PKH di Kecamatan Bebesen? 11. Berapa dana yang di alokasikan pada PKH di Kecamatan Bebesen? 12. Apakah alokasi dana tersebut sudah mencukupi terlaksananya PKH di kecamatan Bebesen? C. Disposisi 15. Apakah pelaksanaan PKH sudah sesuai dengan prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan? 16. Bagaimana intensitas pelaksana melakukan proses sharing dengan peserta PKH di Kecamatan Bebesen? D. Struktur Birokrasi

4 17. Adakah Standard Operting Prosedures (SOP) pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen? 18. Bagaimana koordinasi antara UPPKH Pusat dan Daerah terkhusus di kabupaten Aceh tengah? 19. Bagaimana koordinasi antara UPPKH daerah kabupaten Aceh Tengah dengan UPPKH kecamatan? 20. Bagaimana koordinasi antara UPPKH kecamatan dengan pendamping PKH?

5 Hasil wawancara dengan ketua UPPKH kecamatan (Dra. Zuraini, MM) A. Komunikasi 1. Bagaimana gambaran umum PKH di kecamatan bebesen? PKH merupakan program bantuan bersyarat yang di gagas oleh kementerian sosial. Untuk di kabupaten aceh tengah kurang lebih peserta PKH berjumlah 3500 keluarga. Tujuan PKH ini adalah untuk memutuskan matarantai kemiskinan antar generasi. bantuan PKH ini hanya untuk dua komponen, yaitu untuk biaya pendidikan anak misalnya beli baju sekolah, beli buku-buku yang tidak diberikan sekolah, dan segala kebutuhan yang menunjang pendidikan anak. Kemudian kesehatan misalnya untuk pemeriksaan gizi anak dan kesehatan ibu hamil serta balita. 2. Siapalkah implementator yang terlibatdalam pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen? Yang terlibat dalam pelaksanaan PKH ini adalah dinas pendidikan yaitu UPTD di setiap kecamatan serta dengan kepala sekolah dan juga guru-guru, Kemeterian agama karena kan ada beberapa sekolah yang diurus olej kkantor Departemen Agama (Kandepag) seperti MIN, MTSn, dan MAN kemudian ada dinas kesehatan, dan yang utama adalah dinas sosial karena PKH ini merupakan program kementerian sosial. tidk lupa juga peran Kantor POS, karena seluruh informasi surat menyuran dan pecairan bantuan ini ya melaui ksntor POS. 3. Bagaimana proses sosialisasi PKH dikecamatan bebesen? Sebelum PKH ini diberikan, sebelumnya kita sudah mendapatkan data dari kementerian sosial melalui BPS, misalnya di kecamatan Bebesen tidak semua desa dapat bantuan karenakan ada sebagian desa yang tidak ada RTSM nya begitu. Nah, sebelum bantuan itu diberikan pendamping memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai PKH ini, tujuannya apa, sasarannya apa, manfaatnya apa, sampai apabila ada pelanggaran apa sanksiny serta apa kewajiban dari sipenerima bantuan, kewajibanyakan setiap

6 menerima bantuan bagaimana peserta ini harus bisa mempertanggungjawabkan apa saja yang sudah dibelanjakan dengan uang bantuan itu. 4. Apakah sasaran dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen? Sasaran utama PKH adalah rumah tangga sangat miskit (RTSM) atrinya kategori masyarakat miskin yang paling, agar mampu meningkatkan pendidikan dan kesehatannya. Standar dan sasaran PKH itu sendiri sudah ditetapkan oleh pusat. Proses PKH ini diawali dengan pemilihan dan penetapan peserta PKH. Dimana datanya itu langsung dari pusat melalui Badan Pusat Statistik (BPS). Peserta yang telah terdata kemudian cek kelapangan untuk melihat keadaan peserta yang sebenar-benarnya. Hal ini bertujuan agar bantuan ini tepat sasaran. Meskipun yang terjadi dilapangan masih ada penerima yang seharus tidak berhak tetapi mendapatkan bantuan ini. Karena ya data PKH ini kita terima dari pusat langsung melalu BPS jadi kita tidak terlibat langsung. Setelah mendapatkan data fix baru kita ke tahap selanjutnya yaitu pertemuan awal. Pertemuan awal ini melibatkan beberapa pihak termasuk aparat desa. Pertemuan ini bertujuan untuk menberikan informasi sedetail mungkin mengenai PKH ini kepada masyarakat penerima bantuan. Tahap selanjutnya pencairan bantuan tahap pertama setelah itu verifikasi komitmen. Setelah verifikasi komitmen pendamping PKH akan memantau secara kontinu apakah peserta memenuhi keajibannya sebagai penerima bantuan. Apabila melanggar maka peserta tersebut bisa saja dibatalkan menjadi penerima bantuan dengan beberapa pertimbangan yang telah ditetapkan. 5. Apakah komunikasi antara pelaksana dengan peserta PKH sudah efektif? Ibu rasa sudah efektif, karena kami punya jadwal pertemuan tidak hanya pendamping dengan peserta, kami juga dari UPPKH per kabupaten kami usahakan ada sosialisasi dengan penerima PKH. Nah, untuk pendamping sendiri sudah di jadwalkan pertemuan kelompok rutin setiap bulan sekali. Pertemuan ini dimanfaatkan sebagai wadah diskusi apabila peserta ada yang ingin ditanyakan. Tugas pendamping ini kan wakil dari dinas sosial yang ada dikecamatan untuk memfasilitasi peserta dengan instansi terkait seperti misalnya PT. Pos karena pencairan bantuan PKH ini melalui PT.Pos

7 6. Apakah ibu sebagai ketua UPPKH di kabupaten sudah memahami dengan jelas mengenai PKH ini? Tentunya saya memahami dengan jelas mengenai program ini karena kita melaksanakan PKH ini berdasarkan perturan yang telah dibuat oleh pemeritah pusat dan juga kami sebagai pelaksana di Daerah diberikan panduan umum mengenai PKH, panduan operasional kelembagaan PKH, pedoman pengaduan, pedoman pembayaran bantuan. Tidak hanya berupa buku para pelaksana PKH ini juga sebelum nya ada dibeerikan pelatihan, namanya Bimbingan Teknis (BIMTEK). 7. Apakah ada perubahan dari sebelum Program ini dilaksanakan dengan sesudah dilaksanakan? Saya sangat mandukung PKH ini, karena dari tujuan awalnya yaitu meningkstkan pendidikan dan kesehatan anak sudah terbukti di Kabupaten Aceh Tengah banyak prestasi anak penerima bantuan yang meningkat. Kita juga sudah melakukan survei langsung bagi anak penerima bantuan PKH ini bahwa prestasinya meningkat dari sebelum menerima bantuan, oleh sebab itu program ini bertahan sampai sekarang. Dari segi kesehatan juga meningkat, karena tidak adalagi alasan ibu-ibu tidak memeriksakan anaknya lagi ke puskesmas meskipun ada bantuan BPJS dan bantuan kesehatan lain yang gratis, tetapi ada kendala lain yang menghambat ibu-ibu memeriksa anaknya seperti tidak ada ongkos, rumahnya jauh, dan lain sebagainya. 8. Apakah PKH di kecamatan bebesen sudah mencapai tujuan yang diinginkan sejak awal? Sebenarnya sudah ya, tetapi setiap program apapun pada tahap pelaksanaanya pasti ada kendala yang dihadapi, sehingga untukmencapai tujuan yang diinginkan perlu pengoptimalan lagi baik dari sisi pelaksana maupun dana bantuan. 9. Apasaja program pembeerdayaan kelompok peserta PKH di kecamatan bebesen? Untuk kecamatan bebesen belum ada ya, tetapi ada beberapa kecamatan yang sudah ada program pemberdayaan ekonominya, hal ini disebabkan oleh terbatasnya anggaran dana untuk PKH ini.program emberdayaan ini bertujuan supaya ada keterampilan dari ibu-ibu ini agar mampu menunjang ekonomi keluarga. Ada

8 bantuan ekonomi produktif beruopa mesin untuk pengupas ubi dalam produksi keripik. 10. Sejauhmana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM? Sebenarnya tujuan pemberdayaan ini sangat bagus. Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu pengurngan masyarakat miskin. Namun karena keterbatasan anggaran sehingga tidak semua kecamatan dapat melakukan program pemberdayaan ini seperti di kecamatan bebesen ini. 11. Apa saja kendala pelaksanaan PKH dikecamatan bebesen? Kendalanya banyak. pertama, untuk program ini kan pemerintah menetapkan 5% dana sharing untuk menunjang pelaksanaan PKH ini, kebetulan dari tahun pertama pelaksanaannyadari tahun tidaksesuai dan sharingyang diberikan hanya sedikit. Dana sharing ini kan banya digunakan untuk operasional lain untuk PKH, untuk menambah BBM pendamping, rapat-rapat dan pertemuan. Karena biaya operasional yang besar yang belum dapat terealisasi inilsh menjadikan program ini sedikit terhambat dalam pelaksanaannya. Kedua, banyak penerima bantuan ini sebenarnya ekonominya sudah meningkat dan seharusnya sudah dikeluarkan sesuai dengan peraturannya. Tetapi kenyataannya masih banyak yang sudah meingkat perekonomiannya tapi tetap menerima bantuan. Ketiga, ada beberapa desa yang terisolir serta lokasinya jauh sehingga menyulitkan akses pendamping untuk meninaju langsung para pesertapkh ini B. sumberdaya 12. bagaimana prosedur perekrutan pelaksana PKH di kabupaten aceh gengah proses prekrutannya sama seperti CPNS. Pertama kami dihubungi oleh kementerian sosial bahwa ada ProgramPKH masuk ke kabupaten acegh tengah dam membutuhkan sekian pendamping (jumlahnya ditentukan kementerian sosial) setelah itu kami

9 umumkan ke setiap kecamatan yang dibutuhkan. Nah, proses selanjutnya itu langsung ditangani oleh orang kementerian sosial langsung. 13. Berapa dana yang di alokasikan pada PKH di Kecamatan Bebesen? pemerintah menetapkan 5% dana sharing untuk menunjang pelaksanaan PKH in 14. Apakah alokasi dana tersebut sudah mencukupi terlaksananya PKH di C. Disposisi kecamatan Bebesen? dari tahun pertama pelaksanaannyadari tahun tidaksesuai dan sharingyang diberikan hanya sedikit. Dana sharing ini kan banya digunakan untuk operasional lain untuk PKH, untuk menambah BBM pendamping, rapat-rapat dan pertemuan. Karena biaya operasional yang besar yang belum dapat terealisasi inilsh menjadikan program ini sedikit terhambat dalam pelaksanaannya. 15. Apakah pelaksanaan PKH sudah sesuai dengan prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan? Pelaksanaan PKH ini sudah sesuai dengan kebijakan yang tlah ditetapkan pemerintah. 16. Bagaimana intensitas pelaksana melakukan proses sharing dengan peserta PKH di Kecamatan Bebesen? Kalau untuk sharing menurut saya intensitasnya cukup tinggi ya, namun di kebupaten aceh tengah ini ada beberapa kecamatan seperti kecamatan linge dikarenakan lokasi yang jauh dan pendampingnya juga perempuan. Jadi permasalahan geografis juga mempengsruhi pelaksanaan PKH ini. biasanya di kecamatan Bebesen itu rutin mereka melakukan sharing kelompok setiap bulan. Namun, karena kekosongan pendamping dari awal januari 2016 ini mereka tidak rutin melakukan sharing meskipun pada saat ini untuk kecamatan bebesen itu ditangani oleh koordinator pendamping. D. Struktur Birokrasi

10 17. Adakah Standard Operting Prosedures (SOP) pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen? Ada, setiap program itu ada petunjuk pelaksanaannya agar kita melaksanakan program itu tidak melenceng dari peraturan yang ditetapkan. 18. Bagaimana koordinasi antara UPPKH Pusat dan Daerah terkhusus di kabupaten Aceh tengah? Kalau koordinasi denganpusat biasanya kita melalui , pemberitahuan pertemuan juga melalu . Biasanya kami kalau pertemun dengan pusat itu di provinsi yaitu di banda aceh. Kemudian ada juga dari jakarta langsung setiap satu tahun sekali kunjungan ke kabupaten dalamrangka silaturahmi dan sosialisasi PKH pusat, kemudian ada RAKOr (rapat koordinasi ) 19. Bagaimana koordinasi antara UPPKH daerah kabupaten Aceh Tengah dengan UPPKH kecamatan? Koordinasi UPPKH kabupaten aceh tengah dengan kecamatan ini sudah lumayan baik, kami juga rutin mengadakan pertemuan kepada seluruh pendamping di kabupaten aceh tengah dalam bentuk arisan. Hal ini bertujuan agar komunikasi kami sebagai pelaksana PKH tetap terjalin dengan baik. Namun seperti yang sudah saya katakan tadi ada beberapa kecamatan yang lokasinya jauh sehingga koordinasinya masihkurang dan perlu peningkatan lagi. 20. Apakah program ini sudah menjawab masalah kemiskinan di aceh tengah? Belum, karena pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dari PKH saja, harus ada berbagai macam program dari dinas-dinas lain, misalnya dari dinas kesehatan, pertanian, pendidikan harus turut membantu dan harus ada kerjasama lintas sektoral 21. Sejauh mana program ini mempengaruhi prilaku masyarakat?

11 Kebanyakan orang memang bergantung sama bantuan, namum PKH ini sendiri di rancang hanya untuk pendidikan dan kesehatan anak. Jadi untuk makan sehari-hari mereka harus mencari sumber pendapatan lain. Dengan adanya PKH ini setidaknya merubah prilaku masyarakat meskipun hanya sedikit. 22. Apa saja strategi pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen? Strategi pelaksanaan pada umumnya kami gunakan seperti yang ada pada pedoman PKH yaitu pendataan ulang atau resertifikasoi dan pemberdayaan kelompok. Sejauh ini pelaksanaan sama seperti yang ada di pedoman umum PKH. Namun masih ada kendalakendala teknis yang dialami. Harapannya kedepan lebih baik lagi agar tujuan PKH tercapai.

12 Hasil wawancara dengan koordinator pendamping PKH kabupaten Aceh tengah Bpk. Warsono, S.pd 1. Bagaimana gambaran umum pelaksanaan PKH di KecamatanBebesen Kabupaten Aceh Tengah? PKH merupakan program bantuan bersyarat yang digalakan oleh kementerian sosial. bantuan ini bertujuan untuk memutus matarantai kemiskinan yang ada di indonesia. PKH sendiri dilaksanakan di aceh tengah sejak tahun 2013 hingga saat ini, bahkan 2016ini ada tambahan bantuan penerima untuk dua kategori yaitu untuk lansia dan penderita disabilitas. 2. Siapakah implementator yang terlibat dalam pelaksanaan PKH dika bupaten Aceh Tengah? Seluruh elemen baik pemerintah pusat maupun provinsi sampai ke desa semua terlibat dalam pelaksanaan PKH ini. Karena koordinasinya antara pemerintah pusat dan daerah sampai kecamatan termasuk dengan fasilitato pendidikan dan fasilitator kesehatan 3. Apakah sasaran dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen? Sasaran utama PKH adalah masyarakat miskin agar mampu meningkatkan pendidikan dan kesehatannya. Standar dan sasaran PKH itu sendiri sudah ditetapkan oleh pusat, jadi kita pelaksana di daerah hanya tinggal menjalankan program ini sebagaimana mestinya. Proses PKH ini diawali dengan pemilihan dan penetapan peserta PKH. Dimana datanya itu langsng dari pusat melalui Badan Pusat Statistik (BPS) jadi kami tidak ada hak untuk menambah atau mengurangi penerima PKH apabila memang mereka berhak mendapatkan bantuan PKH ini. Setelah pemilihan peserta baru lah kami mengecek ke lapangan apakah benar data tersebut benar adanya. Setelah mendapatkan data fix baru kita ke tahap selanjutnya yaitu pertemuan awal. Pertemuan awal ini bertujuan untuk menberikan informasi sedetail mungkin mengenai PKH ini kepada masyarakat penerima bantuan. Tahap selanjutnya pencairan bantuan tahap pertama setelah itu verifikasi komitmen. Setelah verifikasi komitmen kami selaku pendamping melihat apakah pserta memenuhi keajibannya sebagai penerima bantuan, apabila melanggar maka peserta tersebut bisa saja dibatalkan menjadi

13 penerima bantuan dengan beberapa pertimbangan yang telah ditetapkan. 4. Bagaimana proses sosialisasi PKH yang terjadi di Kecamatan Bebesen? Proses sosialisasi PKH ini berjenjang mulai pusat ke kabupaten kemudian dari kabupaten ke kecamatan ke Desa baru ke sasaran penerima PKH ini. Tujuan sosialisasi ini adalah untuk menyampaikan informasi mengenai manfaat PKH itu sendiri. Sosialisasi ini dilakukan melalui pertemuan secara berkelompok. 5. Apakah komunikasi anatar pelaksana dan peserta penerima bantuan PKH sudah efektif? Sudah efektif karena kita selalu mengadakan pertemuan kelompok yang rutin diadakan per tiap bulannya. 6. Apakah bapak sebagai koordinator pendamping sudah memahami dengan jelas mengenai PKH? Kami melakasanakan program ini sesuai panduan dan TUPOKSI yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Kami juga diberikan beberapa buku panduan umum baik mengenai PKH secara umum, kelembagaannya, proses pencairan bantuannya dan panduanpanduan lain baik tertulis maupun melalui Bimbingan Teknis (BimTek). 7. Apakah dampak dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen? Sejak 2013 hingaa saat ini dampak dari pelaksanaan PKH ini sudah terlihat. Hal inidapat dilihat dari segi pendidikan misalnya, anak penerima bantuan ini aktif dalam kehadiran disekolah kemudian di bidang kesehatannya mereka rutin melakukan pengecekan ke posyandu

14 8. Apakah Program Keluarga Harapan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Bebesen sudah mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan sejak awal? Saya rasa sudah, namum belum maksimal. Hal ini juga dikarenakan banyak kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaannya. Karena pada dasarnya pelaksanaan programprogram bntuan sosial ini banyak sekali kendalanya. Seperti data masyarakat miskin yang tidak valid, sulitnya menjangkau beberapa lokasi penerima bantuan, danlain sebagainya. 9. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen? Kalau untuk kabupaten Aceh Tengah ada satu program pemberdayaan masyarakat miskin yaitu bantuan KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang diberikan kepada penerima manfaat. Namun di Kabupaten Aceh Tengah baru dua kecamatan yang sudah menjalankan KUBE ini yaitu kecamatan pegasing dan kecamatan Jagung. Untuk Bebesen sendiri belum ada program pemberdayaan yang dilakukan. 10. Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM? Pengaruhnya sangat besar, karena dengan adanya program pemerdayaanini masyarakat dituntut untuk kreatif dan membuat suatu kegiatan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri. 11. Apasaja kendala pelaksanaan PKH dikecamatan Bebesen? Meskipun PKH ini sudah berjalan baik di kecamatan Bebesen namun tentunya ada kendala-kendala yang dihadapi. Terbatasnya anggaran untuk program ini merupakan kendala utama dalam pencapaian tujuan secara maksimal. Semua program akan berjalan dengna baik jika anggaran cukup. Tidak hanya masalah dana, kendala lainnya yang kami alamai adalah masih banyak

15 masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan. Hal ini dikarenakan data Penerima PKH itu murni dari pemerintah pusat, jadi kami sebagai pelaksana di daerah hanya mengecek kembali data yang diberikan oleh pusat. Jadi kalau ada yang tidak terdata kami tidak tahu. B. sumberdaya 12. Bagaimana prosedur perekrutan pelaksana PKH di Kecamatan bebesen? Perekrutan untuk program ini khsusnya pendampig diseleksi melalui panitia seleksi yang ada dipusat. Jadi kami dari UPPKH daerah tidak terlibat dalam proses perekrutan pelaksana kami hanya membantu menyebarkn informasi bahwa ada lowongan sebagai pendamping PKH, hanya sebatas itu. 13. Apasaja kualifikasi pelaksana PKH di Kecamatan Bebesen? Kualifikasi pendamping juga ditentukan oleh pusat, karena kami sebagai pendamping juga sudah ada panduan tugas poko dan fungsi (TUPOKSI) sendiri. Jadi setiap yang lulus seleksi pendampig hrus mampu menjalankan TUPOKSI nya sebagai pendamping PKH. 14. Berapa dana yang di alokasikan pada PKH di Kecamatan Bebesen? Dana yang dialokasikan untuk PKH ini sebanyak 5% dari dana sharing. Jadi setiap kecamatan itu berbeda-beda tergantung berapa banyaknya penerima yang ada di kecamatan tersebut. 15. Apakah alokasi dana tersebut sudah mencukupi terlaksananya PKH di kecamatan Bebesen? Kalau menurut saya masih kurang, karena keputusan pemerintah untuk pelaksanaan PKH ini sebanyak 5% dari dana sharing, namum pada pelaksanaannya tidak seperti itu. C. Disposisi

16 16. Apakah pelaksanaan PKH sudah sesuai dengan prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan? Kalau pelaksanaan sejauh ini sidah sesuai dengan kebijakan yang telahditetpkan. Tetapi tidak kita tutupi bahwak terkadang terjadi keterlambatan atau kesalahan yang tidak kita minta tetapi muncul sehingga menghambat pelaksanaan PKH itu sendiri. 17. Bagaimana intensitas pelaksana melakukan proses sharing dengan peserta PKH di Kecamatan Bebesen? Kalau intensitas pertemuan itu sudah ditetapkan bahwa jadwal pertemuan kelompok rutin dilakukan satu kali dalam sebulan. Jadi setiap pendamping sudah membuat suatujadwal pertemuan setiap kelompok setiap desa yang ada KSM D. Struktur Birokrasi 18. Adakah Standard Operting Prosedures (SOP) pelaksanaan PKH di kecamatan Bebesen? Tentunya ada, karena kami melakasanakan program ini sesuai panduan dan TUPOKSI yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. 19. Bagaimana koordinasi antara UPPKH Pusat dan Daerah terkhusus di kabupaten Aceh tengah? Koordinasi antara pusat dan daerah sejauh ini baik, karena setiap ada informasi terbaru mengenai PKH selalu dibeeritahukan ke UPPKH daerah melalui . Tidak hanya itu tetapi kita juga melakukan Rapat Koordinasi (RAKOR) 20. Bagaimana koordinasi antara UPPKH daerah kabupaten Aceh Tengah dengan UPPKH kecamatan? Koordinasi antara daerah dengan kecamatan juga sangat baik, oleh sebabitu pelaksanaan PKH dapat berjalan dengan baik. 21. Apakah program ini sudah mampu meningkatkan pendidikan di Kecamatan Bebesen?

17 Kalau meningkatkan secara maksimal pastinya belum, tetapi sudah mendekati sempurna. Karena apabila seorang anak rajin datang sekolah maka otomatis minat belajarnya juga akan meningkat, berbeda dengan siswa yang jarang sekolah. Karena pada dasarnya banyak faktor yang dapat meningkatkan pendidikan seseorang termasuk dirinya sendiri. DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan 1. Nama : Yani (Ketua Kolompok Desa Blang Kolak 1) 2. Usia : 49 tahun 3. Pendidikan : STM 4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 2014 b. daftar pertanyaan 1. Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah?

18 Program keluarga harapan merupakan program bantuan bersyarat unuk membantu kami para peserta PKH untuk menyekolahkan anak dan juga untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil dan balita. Sejauh ini pelaksanaak program di kecamatan bebesen khusunya desa blng kolak 1 ini sudah terlaksana dengan baik. Meskipun setiap program penanggulan kemiskinan idakmudah dalam pelaksanaanya. Di desa belang kolak 1 misalnya, masih banyak masyarakat yng seharusnya menerima bantuan tetapi tidak dapat. Untuk desa belang kolak 1 ini saja hanya 6 RTSM yang mendapat bantuan PKH ini. Kemudian untuk pemberdayaan RTSM sendiri belum ada. Padahal menurut saya apabila pemberdayaan ini di manfaatkan sebaik-baiknya akan sangat mmbantu RTSM untuk kemandirian ekonomi keluarga. Saya sebagai ketua kelompok jugk tidak bisa berbuat banyak untuk program pemberdayaan ini apabila pendamping dan pelaksana PKH yang terlibat tidak turut serta membantu. 2. Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan? Saya rasa sudah ya, karena program ini dirancang agar anak hadir 85% kesekolah sehingga apabila anak tersebut rajin kesekolah maka otomatis prestasinya disekolah bisa meningkat juga. Namun tujuan PKH ini tidak hanya pada peningkatan kesehatan dan pendidikan saja melainkan ada program pemberdayaannya juga. Hal ini lah yang belum di capai pada kecamatan bebesen khususnya di desa belang kolak 1 ini. 3. Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu? Kalau untuk prosedur detail saya kurang paham, karena pendamping juga ga menjelaskan dengan detail tentang prosedur

19 program PKH ini, saya hanya mengikuti pendamping saja. Biasanya sebelumpencairan bantuan seluruh ketua kelompok yang ada di kecamatan Bebesen akan mengadakan rapat bersama pendamping untuk membahas teknis pencairan dan hal-hal penting mengenai perkembsngan program PKH ini. Setelah itu baru saya kumpulkan anggota lain di hari berikutnya untuk menyampaikan hasil rapat dengan pendamping tersebut. Setelah pencairan biasanya juga ada ngumpul lagi yaitu pertemuan rutin yang di dampingi oleh pendamping juga. Pertemuan ni bertujuan untuk rekapitukasi perkembangan data peserta PKH setiap bulanya. 4. Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen? Saya rasa belum, meskipun agak terbantulah dengan adanya program ini. Karena memang masalah kemiskinan inimerupakan masalah yang sulit untuk diatasi. Perlu adanya kerjasama dengan seluruh pihak terkait untuk mengatasinya. Dan program ini hanya salahsatunya saja. 5. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat? Belum, karenan masih banyak masyarakat miskin yang seharusnya dibantu juga tetapi tidak dapat, sepert di lorong rumah saya hanya saya yang dapat bantuan PKH ini. 6. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya? Ya mungkin sudah ya, karena kalau tidak sesuai kebijakan pasti palaksanaanya akan kacau balau. Dan juga akan menyebabkan masalah lain dikemudian hari.

20 7. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)? Sangat memberikan keuntungan. Dengan adanya bantuan PKH ini kebutuhan sekolah anak saya seperti baju sekolahh, sepatu, buku tulis bisa terpenuhi, karena sekolah kan butuh perlengkapan juga, jadi saya sangt terbantu dengan adanya program ini. Kemungkinan besar pertengahan tahun ini merupakan tahun terakhir saya menerima bantuan ini. Karena alhamdulillah perekonomian kelurga saya sudah meningkat dan anak saya juga sudah selesai kuliah tahun ini, jadi yang sekolah tinggal dua lagi. 8. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program? Sudah, namun sering terjadi apabila ada pengurangan bantuan mungkin karena komitmen peserta tidak dipenuhi tetapi tidak dijelaskan secara detail dengan kami peneerima PKH ini, sehingga menyebabkan kami sedikit bingung. 9. Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat? Tentu saja ada. Dengan adanya program ini saya terdorong untuk keluar dari rantai kemiskinan ini. Bahwa anak-anak sayaharus sekolah setinggi-tingginya. 10. Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini? Saya rasa belum banyak pencapaian program ini, hanya pendidikan dan kesehatan anak sedikit terbantu. Tapi untuk mengatasi kemiskinan saya rasa belum maksimal.

21 11. Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang pendidikan? Bantuan ini berupa uang tunai, jadi kita yang mengatur sendiri kebutuhan anak di bidang pendidikan itu apa, misalnya bajusekolah, tas, sepatu, dll. Tidak ada fasilitas khusus yang diberikan baik dari pihak sekolah maupun di bidang kesehatan. 12. Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen? PKH sangat berpengaruh dalam peningkatan pendidikan anak, meskipun tidak banyak alhamdulillah anak saya selalu berada di kelas unggul dan masuk peringakat 10 besar. Semenjak menjadi peserta PKH anak saya tidak pernah izin sekolah kecuali sakit. Kalau anak sudah rajin sekolah otomatis dengan sendirinya prestasinya pun pasti bisa meningkat. Karena pendamping juga memantau perkembangan prestasi anak setiap bulan. 13. Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM? Kalau di kecamatan bebesen khususnya belangkolak 1 belum ada program pemberdayaan peserta PKH sehingga tidak ada pengaruhnya sama sekali dalam kemandirian kami sebagai penerima bantuan. Harapannya semoga ada program pemberdayaan ini agar setelah kami tidak menerima bantuan ini kami sidah bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan kami

22 14. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen? Tidak ada program pemberdayaan di desa blang kolak 1 ini, pertemuan kelompok hanya kami manfaatkan sebagai wadah diskusi tentang perkembangan PKH ini saja. DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan 1. Nama : Julaiha 2. Usia : 44 tahun 3. Pendidikan : SLTP 4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 2014 b. daftar pertanyaan 15. Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah? Program keluarga harapan merupakan program bantuan bersyarat dengan tujuan membantu kami para peserta PKH untuk menyekolahkan anak dan juga untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil dan balita. Sehingga anak-anak kami tidak putus sekolah dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup. 16. Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan? Saya rasa sudah ya, karena tujuan program ini adalah meningkatkan pendidikan dan kesehatan anak. Setidaknya dengan adanya program ini anak saya mau sekolah dengan rajin dan tidak pernah bolos sekolah kecuali sakit.

23 17. Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu? Kalau untuk prosedur detail saya kurang paham, karena pendamping juga ga menjelaskan dengan detail tentang prosedur program PKH ini, saya hanya mengikuti istruksi dari ketua dan pendamping saja. Kalau kata ketua pencairan ya saya ke kantor pos, kalau kata ketua perkumpulan kelompok saya datang. Cuma prosedur seperti itu yang saya tau. Bahkan saya pernah menerima bantuan tidak sesuai dengan seharusnya tapi saya tidak tau apa penyebabnya, apakah karena anak saya tidak masuk sekolah atau bagaimana saya kurang tau. 18. Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen? Saya rasa belum, meskipun agak terbantulah dengan adanya program ini, setidaknya beban kami yang tergolong miskin ini sedikit berkurang. 19. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat? Belum, karenan masih banyak masyarakat miskin yang seharusnya dibantu juga tetapi tidak dapat, 20. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya? Ya mungkin sudah ya, karena kalau tidak sesuai kebijakan pasti di tangkap.

24 21. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)? Sangat memberikan keuntungan. Dengan adanya bantuan PKH ini kebutuhan sekolah anak saya seperti baju sekolahh, sepatu, buku tulis bisa terpenuhi, karena sekolah kan butuh perlengkapan juga, jadi saya sangat terbantu dengan adanya program ini. Apalagi anak saya sekolah di sekolah swasta, karena anak saya dikeluarkan secara sepihak dari sekolah lamanya karena saya tidak mampu membayar uang les nya meskipun sekolahnya negeri. Ditambah lagi suami saya tidak ada kerjaan. Jadi saya sangat bersyukur pemerintah mengadakan program PKH ini. 22. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program? Sudah, namun sering terjadi apabila ada pengurangan bantuan mungkin karena komitmen peserta tidak dipenuhi tetapi tidak dijelaskan secara detail dengan kami peneerima PKH ini, sehingga menyebabkan kami sedikit bingung. 23. Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat? Ada sedikit perubahan prilaku. Dengan adanya program ini saya terdorong utuk menyekolahkan anak saya sebaik-baiknya dan saya juga berusaha keluar dari rantai kemiskinan ini. Meskipun agak sulit bagi saya keluar dari rantai kemiskinan karena suami saya tidak kerja, jadi saya tulang punggung keluarga. Tapi saya akan berusaha memutuskan rantai kemiskinan ini dengan anak-anak saya, agar mereka tidak merasakan apa yang saya rasakan.

25 24. Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini? Saya rasa belum banyak pencapaian program ini, hanya pendidikan dan kesehatan anak sedikit terbantu. Tapi untuk mengurangi ingkat kemiskinan belum maksimal. 25. Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang pendidikan? Bantuan ini berupa uang tunai, jadi kita yang mengatur sendiri kebutuhan anak di bidang pendidikan itu apa, misalnya baju sekolah, tas, sepatu, dll. 26. Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen? Berpengaruh, meskipun tidak semuanya. Seperti anak saya yang tidak pernah bolos sekolah kecuali sakit dan nilainya tidak pernah di bawah 7, Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM? Kalau di kecamatan bebesen khususnya belangkolak 1 belum ada program pemberdayaan peserta PKH jadi ya ga ada pengaruhnya sama sekali. 28. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen? Tidak ada program pemberdayaan di desa blang kolak 1 ini, pertemuan kelompok hanya kami manfaatkan sebagai wadah diskusi tentang perkembangan PKH ini saja.

26 DAFTAR WAWANCARA a. Identitas Informan 1. Nama : Nursiah 2. Usia : 46 tahun 3. Pendidikan : SLTP 4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 2014 b. daftar pertanyaan 29. Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah?

27 Program keluarga harapan merupakan program bantuan bersyarat unuk membantu kami para peserta PKH untuk menyekolahkan anak dan juga untuk memeriksakan kesehatan ibu hamil dan balita. 30. Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya, terutama di bidang pendidikan? Saya rasa sudah ya, karena di segi pendidikan kaya anak saya sebelum dapat bantuan ini dia sekolahnya biasa-biasa aja, tapi setelah mendapat bantuan ini abangnya dari rangking 18 naik ke rengking 3, adeknya pun rengking dapatlah 5. Saya rasa begitu juga dengan kesehatan ya, kebetulan saya tidak mendapat bantuan untuk kesehatan ya, tapi yang saya lihat mereka-mereka yang dapat bantuan di bidang kesehatan lebih rajin memeriksa kesehatannya ibu hamil dan balitanya ke posyandu. 31. Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur dalam mendapatkan bantuan itu? Kalau untuk prosedur detail saya kurang paham, karena pendamping juga ga menjelaskan dengan detail tentang prosedur program PKH ini, saya hanya mengikuti istruksi dari ketua dan pendamping saja. Kalau kata ketua pencairan ya saya ke kantor pos, kalau kata ketua perkumpulan kelompok saya datang. Cuma prosedur seperti itu yang saya tau. 32. Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Bebesen? Saya rasa belum, meskipun agak terbantulah dengan adanya program ini.

28 33. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh lapisan masyarakat? Belum, karenan masih banyak masyarakat miskin yang seharusnya dibantu juga tetapi tidak dapat, sepert di lorong rumah saya hanya saya yang dapat bantuan PKH ini. 34. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya? Ya mungkin sudah ya, karena kalau tidak sesuai kebijakan pasti di tangkap. 35. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat miskin (target group)? Sangat memberikan keuntungan. Dengan adanya bantuan PKH ini kebutuhan sekolah anak saya seperti baju sekolahh, sepatu, buku tulis bisa terpenuhi, karena sekolah kan butuh perlengkapan juga, jadi saya sangt terbantu dengan adanya program ini. 36. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah didesain dalam program? Sudah, namun sering terjadi apabila ada pengurangan bantuan mungkin karena komitmen peserta tidak dipenuhi tetapi tidak dijelaskan secara detail dengan kami peneerima PKH ini, sehingga menyebabkan kami sedikit bingung. 37. Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat?

29 Ada sedikit perubahan prilaku. Dengan adanyaprogram ini saya terdorong utuk menyekolahkan anak saya sebaik-baiknya dan saya juga berusaha keluar dari rantai kemiskinan ini. 38. Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini? Saya rasa belum banyak pencapaian program ini, hanya pendidikan dan kesehatan anak sedikit terbantu. Tapi untuk mengatasi kemiskinan saya rasa belum maksimal. 39. Fasilitas apasaja yang di peroleh peserta penerima PKH di Bidang pendidikan? Bantuan ini berupa uang tunai, jadi kita yang mengatur sendiri kebutuhan anak di bidang pendidikan itu apa, misalnya bajusekolah, tas, sepatu, dll. 40. Apakah PKH berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kecamatan Bebesen? Program ini juga dapat meningkatkan pendidikan, karena program ini sangat mempengarui prestasi anak saya, Seperti anak saya yang memperoleh peringkat 3 dari peeringkat 18. Setelh menerima bantuan ini saya selalu menekankan kepada anak saya agar sekolah sebaik-baiknya agar kelak bisa menjadi orang yang sukses dan tidak merasakan apa yang saya rasakan. 41. Sejauh mana pengaruh kelompok pemberdayaan peserta PKH dalam kemandirian RTSM? Kalau di kecamatan bebesen khususnya belangkolak 1 belum ada program pemberdayaan peserta PKH jadi ya ga ada pengaruhnya sama sekali. 42. Apa saja program-program pemberdayaan kelompok peserta PKH di Kecamatan Bebesen?

30 Tidak ada program pemberdayaan di desa blang kolak 1 ini, pertemuan kelompok hanya kami manfaatkan sebagai wadah diskusi tentang perkembangan PKH ini saja.

31 DATA RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) PESERTA PKH KECAMATAN BEBESEN 2016 NO NAMA PENGURUS KELURAHAN SD SMP SMA BUMIL BALITA ART Tidak Sekolah 1 HALIA TANSARIL DESI ARSITA BLANG KOLAK II KERAMAT RENI ASMARA YENTI MUPAKAT KASMINI KEMILI RABUMAH KEMILI ASMAWATI BEBESEN HALIMAH EMPUS TALU YULISMADANI GELE LAH EVI DARMAWATI BLANG GELE SATINAH BLANG GELE RINA DAMAYANTI KALA KEMILI SUPINI BLANG GELE ASMARA DEWI DALING JULAIHA BLANG KOLAK I PURWANI UMANG SALAMIAH BEBESEN JUHRA BEBESEN ADAINI LEMAH BURBANA SITI SUMARNI MONGAL

32 20 MARWANI TANSARIL JULAIHA PANDERE SARIL SAKDIAH BEBESEN SRI MURNI KEMILI ARMILA LEMAH BURBANA PARIDAH UMANG MARIANA/NONA RIA UMANG YAHANI KEMILI SAIDAH BLANG GELE SITI ASMA MAH BENGI ATU GAJAH REJE PATIMAH GURU JURAIDAH MONGAL RUBINI PANDERE SARIL ELPIANA GELE LAH RAJUNAH BUR BIAH SUSILAWATI ULU NUIH SASTRA WATI KEMILI NURCAYA LEMAH BURBANA RAHMAH AINI LEMAH BURBANA SITI JULIDAR MONGAL ERLIANA KEMILI ATU GAJAH REJE ERNA WATI GURU ERYANI UMANG ZURAIDA MONGAL

33 44 ASMURNI DALING RISKANA BEBESEN RAMLAH BEBESEN SUPIANI KEBET SARITA EMPUS TALU SUSPIDAINI BEBESEN SUSILA WATI TANSARIL SALMIAH KEMILI SUMRAH PANDERE SARIL ATU GAJAH REJE ELI MARLINA GURU SABARIAH UMANG MISIEM BLANG GELE MAWAR JAYA TANSARIL MARLIAH BAHGIE RUSDA UMANG YULIA ULVA UMANG MARIANI UMANG KARTINI BLANG GELE JUNIAR TANSARIL HASANAH TENSAREN DARMAINI EMPUS TALU SARINAH BLANG GELE SULASTRI BLANG KOLAK II SUMIATI TENSAREN

34 68 YUSRINA BEBESEN SURMIATI ATU TULU SRI BEKTI BEBESEN ANISAH GELE LAH MEGAWATI MONGAL KAIDA EMPUS TALU ATU GAJAH REJE SURYANI GURU SUPIANTI SIMPANG EMPAT SULASTRI UMANG BAINAH BAHGIE SUMARNI TANSARIL MAISARAH BLANG KOLAK I AINUN MARDIAH MELALA BEBESEN MASNA WATI TANSARIL RAHMANI BEBESEN SUMARNI BLANG GELE ATU GAJAH REJE HUDENAH GURU ATU GAJAH REJE RUSMINI GURU SITI RAHMAH TANSARIL DEWI TANSARIL TURISAH ULU NUIH HAMSIATINA EMPUS TALU

35 90 NURHASANAH KEMILI MASNIAR BUR BIAH MAYANG MURNI ATU TULU RASMITA ULU NUIH MARUNA EMPUS TALU MEGA WATI BLANG GELE AMNA SARI BAHGIE ISNAINI UMANG PAINIK BLANG GELE JUFRIANI BLANG KOLAK I SUKARNI KEMILI AISYAH CALO BLANG GELE KARTINI KEMILI SALMIAH BEBESEN SALAWATI MONGAL HENDIAH TANSARIL SADONG JUTU HAMIDAWATI MUDI HALALUN KEMILI IRMAWATI UMANG SITI AYSAH UMANG FARIDA BEBESEN JULAIHA BUR BIAH YUSDA WARNI BEBESEN MISYAH BLANG KOLAK II

36 115 HELSARAH TANSARIL SADONG JUTU KARNAINI MUDI ZURAINI LELABU NUR RAHMAH KALA KEMILI MASYANI MONGAL MARIANI LEMAH BURBANA AMINAH TANSARIL ALMAINI BLANG GELE NURSIAH BLANG KOLAK II ERLINA TANSARIL HASANAH TENSAREN MAISARAH MONGAL ATU GAJAH REJE SITI AMINAH GURU IRNILA EMPUS TALU MARYANI BUR BIAH JERIAH BEBESEN UCI RAMAYANTI KEMILI MAHLASARI MONGAL MURNI MONGAL IDA WATI BEBESEN CUT LIDAWATI TENSAREN ELIDA LEMAH BURBANA NURMANI UMANG MASNIAR ATU TULU

37 139 ANI SUWARNI LEMAH BURBANA SANIAH KALA KEMILI ISWAHYUTI BAHGIE SADONG JUTU LASIEM MUDI ATU GAJAH REJE LINDA WATI GURU ARMILA / AISYAH MAH BENGI KERAMAT IDAWATI MUPAKAT KERAMAT SUHEMI MUPAKAT SASILAWATI BUR BIAH EVA BUR BIAH AMNI HASAN KEMILI SURYANI BAHGIE SRI ASTUTI SIMPANG EMPAT MAISYARAH KEMILI NADIA LAILA UMANG SURYANI BLANG KOLAK II SUPIANI EMPUS TALU MASINEM ULU NUIH RUMAINI SIMPANG EMPAT ULIS NAWATI KEBET MAHYANA KALA KEMILI HASNI SADONG JUTU

38 MUDI 161 HASANAH LEMAH BURBANA ASNAWATI KEMILI ZERIAH SIMPANG EMPAT SARDANI KEMILI RUSDIANA BAHGIE RADIAH GELE LAH FITRIANI ULU NUIH RAHMAYATI PANDERE SARIL FARTINI UMANG SUSILAWATI LEMAH BURBANA MISYANI BLANG KOLAK I KAUSAR TENSAREN RAHMAH UMANG MURNIATI GELE LAH MARLIAH ATU TULU SALMIAH LELABU HASRINA NUNANG ANTARA ILAWATI UMANG MASDIANA EMPUS TALU IDAWANI TENSAREN RAHMAWATI UMANG DAHNIAR BUR BIAH KERAMAT NURAINI MUPAKAT

39 184 SYAFRIANI LEMAH BURBANA SURYANI ATU TULU ANI RAHMAWATI BUR BIAH LELAWANI PANDERE SARIL RAWDAH BLANG KOLAK I SUMARNI DALING RUHAILA TANSARIL HADIJAH SIMPANG EMPAT MAHLANI LELABU SURYATI DALING YUSMAINI CALO BLANG GELE MARLAN SANI BUR BIAH AISYAH BLANG KOLAK I JURAIDAH ULU NUIH DARIAH LEMAH BURBANA SAKDIAH EMPUS TALU DAWIYAH MAH BENGI KERAMAT MASDAWATI MUPAKAT AKMALANI TANSARIL HADIJAH DALING RUHDINI DALING DAHRINA SIMPANG EMPAT MARDIAH UMANG MARLINA UMANG

40 208 SARINAH SYAM BLANG GELE IDAWATI BAHGIE MALASARI1 MAH BENGI LISMAKARYAWATI PANDERE SARIL RASIDAH DALING RASIMAH UMANG MAWARNI ULU NUIH ENDANG SUSANTI KEMILI MISNA WATI MONGAL BADARIAH DALING RAHMAWATI LELABU MAULIDA MONGAL

41

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 Erna Fidyatun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan

Lebih terperinci

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan. BAB 7 : PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Komponen Input 1. Kebijakan berpedoman dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI dan Surat Keputusan Walikota Padang. Kebijakan ini belum maksimal disosialisasikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an

BAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu bentuk kebijakan perlindungan sosial dengan basis keluarga sangat miskin sebagai peserta peneriman bantuan. Bantuan tersebut

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PKH di Desa Petir, baik itu faktor internal

Lebih terperinci

Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan?

Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan? Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial 1. Apa saja permasalahan utama yang dihadapi pemerintah kabupaten kerinci khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan? 2. Dalam mengurangi

Lebih terperinci

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat BAB V KESIMPULAN Proses monitoring dan evaluasi menjadi sangat krusial kaitannya dengan keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat terdapat berbagai permasalahan baik dari awal

Lebih terperinci

Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim 50-54 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Syarifah Maihani

Lebih terperinci

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 66 BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 6.1 Penguatan Kapasitas Rumah Tangga Penerima PKH Mutu sumberdaya manusia bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa kadar pengetahuan,

Lebih terperinci

IDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh

IDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN OLEH UPPKH KECAMATAN DI DESA CILIANG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN IDA YUNANI DESTIANTI ABSTRAK Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017 BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017 A. Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat maka individu akan mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari untuk bekerja sehingga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih termasuk ke dalam kategori negara berkembang. Ilmu pengetahuan dan perekonomian menjadi tolak ukur global sejauh mana suatu negara berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah suatu permasalahan dunia yang dialami oleh seluruh Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun. Permasalah ini sangat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Bagian kesimpulan pada bab ini akan menguraikan poin-poin penting yang terungkap dalam kompleksitas implementasi PKH tahun 2008 sampai 2014 ini. Poin-poin penting yang diuraikan dalam kesimpulan

Lebih terperinci

Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi Sumber informasi untuk Pemantauan dan Evaluasi Melaksanakan Kunjungan lapangan sebagai alat Pemantauan dan

Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi Sumber informasi untuk Pemantauan dan Evaluasi Melaksanakan Kunjungan lapangan sebagai alat Pemantauan dan Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi Sumber informasi untuk Pemantauan dan Evaluasi Melaksanakan Kunjungan lapangan sebagai alat Pemantauan dan Evaluasi yang Efektif Inovasi Untuk Fasilitasi Kegiatan Lapangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENINGKATAN PEDIDIKAN RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DI KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENINGKATAN PEDIDIKAN RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DI KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENINGKATAN PEDIDIKAN RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DI KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM

PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM BAMBANG WIDIANTO SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NATIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN RAPAT SINERGI

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA

BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA 5.1 Kelembagaan PKH Pemilihan rumah tangga untuk menjadi peserta PKH dilakukan berdasarkan kriteria BPS. Ada 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin

Lebih terperinci

TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN A. PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN DAN SYARAT PROGRAM Penerima bantuan PKH adalah rumahtangga sangat miskin (RTSM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

INOVASI PEMANFAATAN DATA UNTUK PEMANTAUAN KINERJA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Rapat Kerja Teknis TKPK

INOVASI PEMANFAATAN DATA UNTUK PEMANTAUAN KINERJA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Rapat Kerja Teknis TKPK INOVASI PEMANFAATAN DATA UNTUK PEMANTAUAN KINERJA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Rapat Kerja Teknis TKPK Jakarta, November 2015 KERANGKA MATERI Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi Sumber informasi untuk

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan maka dapat ditarik kesimpulan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan maka dapat ditarik kesimpulan 127 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Implementasi Kebijakan Kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Lebih terperinci

FINANCIAL PLANNING BAGI IBU-IBU PENERIMA BANTUAN PKH KEC. BLUTO

FINANCIAL PLANNING BAGI IBU-IBU PENERIMA BANTUAN PKH KEC. BLUTO FINANCIAL PLANNING BAGI IBU-IBU PENERIMA BANTUAN PKH KEC. BLUTO 1 Agusriyanti Puspitorini, 2 Fery Sudarwadi STKIP PGRI Sumenep rianti@stkippgrisumenep.ac.id ABSTRAK Masalah kelompok Ibu-ibu penerima bantuan

Lebih terperinci

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH BANTUAN TUNAI

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di 36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Georafis Desa Kopah Desa Kopah merupakan salah satu desa diantaranya 6 desa yang berada di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.Desa

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. penduduk Kota Magelang yang belum mempunyai jaminan kesehatan. Program

BAB VII PENUTUP. penduduk Kota Magelang yang belum mempunyai jaminan kesehatan. Program BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Program jamkesda Kota Magelang merupakan program yang diselenggarakan untuk memberikan jaminan kesehatan secara universal bagi penduduk Kota Magelang yang belum mempunyai

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji hubungan modal sosial dan unsur tumbuh kembang partisipasi terhadap partisipasi KSM dalam PKH, maka dapat

Lebih terperinci

No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana cara Humas

No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana cara Humas Hasil Wawancara Tabel 4. Hasil Wawancara No Pertanyaan Jawaban 1 Bagaimana cara Humas LKP Batik Siger dalam mengumpulkan data atau informasi sebelum melaksanakan kegiatan sosialisasi? Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas

BAB 6 PENUTUP. 6.1 Kesimpulan. Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Penelitian mengenai profesionalitas aparatur pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dalam implementasi kebijakan sertifikasi guru diperoleh melalui pengkajian beberapa

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Desa Oluhuta Utara merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 108-117 ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG *), Sudiro **), Lucia Ratna

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013 PENGANTAR Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan (teknik pengumpulan data) kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui metode survey (Singarimbun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan.kemiskinan tidak dipahami

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan.kemiskinan tidak dipahami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks bagi setiap negara, terutama negara besar seperti Indonesia.Sampai saat ini, masalah kemiskinan di Indonesia

Lebih terperinci

Efektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Medan Johor

Efektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Medan Johor Proposal Penelitian Efektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Medan Johor Disusun Oleh : SUJI NOVANDA SARI (060903015) DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan multidimensial yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Adapun masalah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2009 Nomor 1 Seri E.7 PERATURAN WALIKOTA PADANG PANJANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN (RASKIN)

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL RAKYAT BANTEN BERSATU DI PROVINSI BANTEN DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN. Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI

MEKANISME PELAKSANAAN. Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI MEKANISME PELAKSANAAN Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI Outline 5. Pengembangan Kepesertaan 1. Alur Pelaksanaan PKH 6. Pengelolaan Sumber Daya 2. Penetapan Sasaran 7. Organisasi

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018) KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018) 1. OPD : Bappeda 2. Kegiatan : Program Keluarga Harapan/PKH (54) 3. Latar Belakang a. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2009 T E N T A N G KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan, antara lain tingkat pendapatan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan, antara lain tingkat pendapatan, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan, antara lain tingkat pendapatan,

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016 KAK No. 440/ /412.23.16/KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016 Terbit Halaman 1 / 3 PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KANOR KECAMATAN KANOR dr. VERA AGUSTINA NIP.197908172010012003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai

BAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah Satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat capaian Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan merupakan bagian utama untuk suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan informasi dari Ketua Unit Pelaksana

Lebih terperinci

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA. Kepala KPPN. Standard dan arah kebijakan

LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA. Kepala KPPN. Standard dan arah kebijakan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA Kepala KPPN Standard dan arah kebijakan 1. Apa yang dimaksud dengan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara)? 2. Apakah dasar hukum pelaksanaan Sistem Perbendaharaan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMANTAUAN DAN PENLAIAN

RANCANGAN PEMANTAUAN DAN PENLAIAN RANCANGAN PEMANTAUAN DAN PENLAIAN KEGIATAN ADVOKASI KESEHATAN MATERI INTI 6 KonsepDasarPemantauandanPenilaian AdvokasiKesehatan PenyusunanInstrumendan- Penilaian AdvokasiKesehatan RancanganKegiatandan

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat.

Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat. Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang berada di bawah

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Implementasi Pelayanan Program Keluarga Harapan Bidang Pendidikan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Implementasi Pelayanan Program Keluarga Harapan Bidang Pendidikan 80 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Implementasi Pelayanan Program Keluarga Harapan Bidang Pendidikan dan Kesehatan Kawasan Pesisir Kota Bandar Lampung Di Kelurahan Bumi Waras Kota Bandar Lampung Implementasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta, BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta, maka dapat

Lebih terperinci

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 2. PKH New Initiatives Pedoman Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN Program penanggulangan kemiskinan, khususnya PKH tidak terlepas dari berbagai faktor yang memperngaruhi jalannya program. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN MODAL LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT DAN KOPERASI PEDESAAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEKRETARIAT (TNP2K) RAKORNAS TKPK JAKARTA, 13 MEI 2014 PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH BANTUAN TUNAI BERSYARAT

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA PELANGI KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya Kondisi Geografis

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya Kondisi Geografis 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Balumbang Jaya merupakan salah satu kelurahan yang berada dalam wilayah administratif

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421. PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Sejak zaman kemerdekaan bangsa Indonesia sudah dihadapkan dengan permasalahan ini dan sampai

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGA PANAH DAN PUSKESMAS KUTABULUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran,

BAB I PENDAHULUAN. multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan kesejahteraan sosial yang kompleks dan multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran, keterbelakangan

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017

PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017 1. Kepala Puskesmas Data Responden Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan

Lebih terperinci

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN

BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN 111 BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN Sekalipun pelaksanaan P2FM-BLPS di Kabupaten Bogor mengalami berbagai kendala, namun program tersebut sangat mendukung kebijakan pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Masih tingginya angka kemiskinan, baik secara absolut maupun relatif merupakan salah satu persoalan serius yang dihadapi bangsa Indonesia hingga saat ini. Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Paripurnanya suatu karya memerlukan sebuah wadah yang dapat menampung intisari dari keseluruhan riset yang dilakukan. Melalui simpulan ini, penikmat karya akan dengan mudah mengetahui

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 3. Tujuan PKH 6. Pendampingan 9.

Lebih terperinci

c. Bagaimana menurut bapak/ibu kejelasan dari informasi yang disampaikan pada saat sosialisasi tersebut? (probing : juknis, peraturan-peraturan)

c. Bagaimana menurut bapak/ibu kejelasan dari informasi yang disampaikan pada saat sosialisasi tersebut? (probing : juknis, peraturan-peraturan) Identitas Informan (Kadis Kesehatan, Kabid Binkesmas, Mantan Kasi Bimdal P2) b. Pekerjaan/Jabatan :... c. Lama Bekerja/bertugas :... d. Menduduki jabatan terakhir selama :... e. Pendidikan :... f. Alamat/

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH KATA PENGANTAR Kemiskinan masih menjadi penyebab utama siswa putus sekolah atau drop out. Fenomena putus sekolah ini bahkan dikhawatirkan semakin meningkat seiring tingginya angka pengangguran, karena

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 64 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ada 5 (lima) kesimpulan penelitian. Kesimpulan tersebut disajikan sebagai berikut : 1. Peran pendampingan bidan dalam upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah program Indonesia sehat dengan sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu meningkatkan status kesehatan dan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Rekrutmen dan seleksi karyawan di RS Permata Bekasi yang dilakukan selama ini, secara umum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada, walau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang peran komite sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung ini dibagi menjadi lima bagian. Lima bagian tersebut antara lain gambaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo ditujukan untuk seluruh penduduk tanpa membedakan laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi diseluruh provinsi di

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi diseluruh provinsi di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi diseluruh provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Lampung. Kemiskinan seringkali dipahami sebagai gejala rendahnya tingkat

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA TETEHOSI KECAMATAN IDANOGAWO KABUPATEN NIAS

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA TETEHOSI KECAMATAN IDANOGAWO KABUPATEN NIAS Pertanyaan Kuisioner EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA TETEHOSI KECAMATAN IDANOGAWO KABUPATEN NIAS Petunjuk Pengisian Mohon angket ini diisi oleh Saudara/i dengan menjawab seluruh

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP LAMPIRAN : KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III DELI SERDANG 2 SEI KARANG, GALANG

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Implementasi kebijakan beban kerja pengawas SMA di Kabupaten Padang Lawas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : (1) Komunikasi, (2) Sumber Daya, (3) Disposisi,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1)

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) LAMPIRAN 1 80 LAMPIRAN 2 81 LAMPIRAN 3 82 LAMPIRAN 4 83 LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (1) 1. Sejak kapan Anda menjabat sebagai Kepala Puskesmas/Penanggungjawab Program Posbindu? 2. Bagaimana pengalaman

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan 0 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR52TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA, SANTRI DAN MAHASISWA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan : 1. Patroli Keamanan Sekolah yang selanjutnya disebut

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR MINIMAL PELAYANAN POSYANDU PLUS DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR MINIMAL PELAYANAN POSYANDU PLUS DI KABUPATEN ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR MINIMAL PELAYANAN POSYANDU PLUS DI KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci