PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2017"

Transkripsi

1 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Kepala Puskesmas Data Responden Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan Pendidikan : dr. Juminar Helen : 52 Tahun : Perempuan : Kepala Puskesmas : S1 Kedokteran Pertanyaan 1. Bagaimana tugas pokok dan fungsi yang Ibu jalani sebagai seorang pimpinan di Puskesmas Tugas pokok dan fungsi yang saya jalani sebagai seorang pimpinan Puskesmas itu banyak ya, diantaranya menyusun dan menetapkan rencana operasional pelaksanaan pembinaan Puskesmas, mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan urusan Dinas Kesehatan, melaksanakan pembinaan sikap perilaku dan disipilin pegawai, peningkatan kompetensi dan penilaian kinerja setiap pegawai di Puskesmas ini, dan juga melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan perintah yang diberikan. Sudah berapa lama Ibu menjabat sebagai Kepala Puskesmas

2 Saya menjabat sebagai Kepala Puskesmas Sukaramai hampir 4 tahun sejak Apa pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang ada di Puskesmas SIMPUS ya memang sangat diperlukan, tetapi di Puskesmas Sukaramai belum terlaksana secara baik. Kebanyakan masih diolah secara manual. Padahal dengan adanya SIMPUS yang dimanfaatkan dengan baik tentunya akan sangat bermanfaat. Data-data yang diolah akan lebih akurat. 2. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? Dengan adanya sistem online ini sangat membantu kita, jadi kita dapat mengatasi keterlambatan pengumpulan laporan, misalnya laporan yang kita kumpul terkadang dengan cara online dulu, kemudian print out nya menyusul dikumpulkan ke Dinas. Apakah ada pelatihan mengenai SIMPUS yang diberikan oleh Dinas Kesehatan? Sejauh ini pelatihan secara formal belum diberikan oleh Dinas. Dinas Kesehatan hanya sebatas memberikan sosialisasi pelaksanaan SIMPUS saja. Namun dalam beberapa waktu ke depan pada saat saya rapat di Dinas, saya mendengar bahwasanya akan diadakan pelatihan mengenai SIMPUS oleh Dinas Kesehatan. 3. Bagaimana peran Ibu sebagai Kepala Puskesmas terhadap kegiatan manajemen pelaksanaan SIMPUS yang ada di Puskesmas Kita selalu mengadakan evaluasi setiap ada kegiatan mini lokakarya. Disitu kita membahas dimana ada kendala, hambatan, dan masalahnya. Masalahnya sendiri yaitu diantaranya pemegang program ada yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan laporan, adanya kendala yang dihadapi petugas di lapangan, adanya pegawai yang sering absen sehingga menyebabkan pekerjaan terbengkalai. Selain itu di setiap

3 minggunya kita juga mengadakan briefing kepada para petugas agar mereka bekerja lebih sigap dan juga tepat waktu. Bagaimana mekanisme pengumpulan laporan bulanan oleh para pemegang program yang ada di Puskesmas Kalau di Puskesmas Sukaramai ini para pemegang program sudah harus mengumpulkan laporan kepada petugas SP2TP sebelum tanggal 1 setiap bulannya. Karena nanti tanggal 1 petugas SP2TP sudah mulai mengirim laporan secara online kepada Dinas Kesehatan Kota Medan, baru kemudian sebelum tanggal 5 kita juga sudah harus mengantarkan print out laporan ke Dinas Kesehatan. 4. Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas Sarana dan prasarananya yaitu komputer, jaringan internet speedy yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan. Bagaimana pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang dilakukan secara online? Kita menggunakan SIMPUS ini kan sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh Dinas Kesehatan dan juga undang-undang tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS Online), jadi kita juga harus bisa beradaptasi dengan aturan yang berlaku saat ini selain juga membantu kita dalam bekerja. Karena kan dengan sistem online dapat membuat pekerjaan kita lebih mudah. 5. Apakah pada saat pengumpulan data oleh para pemegang program masih terdapat kendala? SIMPUS itu kan suatu sistem yang dikembangkan supaya bisa lebih akurat pelaporan dengan memanfaatkan teknologi tentunya, dibalik itu kerjaannya nya jadi double karena kan manual juga, dimasukkan ke

4 SIMPUS juga. Kendalanya ya itu tadi kalau jaringannya lambat jadi ya entry data juga lama. Apakah data yang dikumpulkan sudah lengkap, akurat, dan tepat waktu? Kalau mengenai kelengkapan data, tentunya lengkap ya. Kita juga udah ada format tersendiri untuk diisi, jadi lebih mudah untuk di lihat lengkap ata tidaknya. Kalau mengenai ketepatan waktu, terkadang masalahnya itu disini. Pemegang program masih saja ada yang suka terlambat dalam pengumpulan data. Padahal batas wajtu juga sudah kita tetapkan. Apa saja masalah yang terjadi pada proses pengumpulan data? Masalahnya ya itu tadi, kami sering melihat bahwa petugas kesling sering terlambat mengumpulkan data ke petugas SP2TP dikarenakan adanya kendala pada masyarakat pada saat mereka turun ke lapangan. Bagaimana proses pengolahan data? Ketika para pemegang program sudah merekap laporannya, maka kemudian mereka mengumpulkan kepada petugas SP2TP. Lalu petugas SP2TP merekap data yang dikumpulkan tadi secara manual dulu baru kemudian datanya dientry secara online dengan komputer. Bagaimana proses penyajian dan penyebarluasan informasi? Laporan akan dikirim secara online dan juga disertai dengan pengumpulan print out ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Bagaimana proses penataan dokumentasi? Setelah dientry, nanti hasilnya akan tersimpan sesuai dengan jenis laporan yang kita kerjakan, lalu kita print kemudian hasilnya kita simpan untuk pertinggal kita sendiri dan juga untuk dikirim ke Dinas. 6. Kapan dan kemana informasi dilaporkan? Laporan akan dikumpulkan ke Dinas Kesehatan Kota selambatlambatnya tanggal 5 setiap bulannya.

5 Bagaimana keakuratan antara data dan informasi yang dihasilkan? Kalau data yang dimasukkan akurat, secara tidak langsung infomasi yang dihasilkan juga akurat. Bagaimana kelengkapan informasi yang dihasilkan? Seharusnya memang bisa dikatakan lengkap ya, karena rasanya sudah menggambarkan program, wilayah kerja, apa kendala-kendala yang dihadapi, namun masih ada yang belum terpenuhi untuk kelengkapan data oleh karena kendala di lapangan tadi.

6 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas SP2TP Data Responden Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan Pendidikan : Wahyuni Naz : 41 Tahun : Perempuan : Petugas SP2TP : D3 Keperawatan Pertanyaan 7. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas SP2TP di Puskesmas Mengkoordinir seluruh laporan Puskesmas dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan, membantu membina petugas Puskesmas dalam pelaksanaan SIMPUS, membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan data yang berupa pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data, membantu Kepala Puskesmas menyusun laporan tahunan dan profil Puskesmas, dan juga membantu petugas dalam pengelolaan data di unit masing-masing. 8. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS yang ada di Puskesmas SIMPUS kan sama saja dengan SP2TP, hanya penggunaan istilahnya saja yang berbeda gitu ya. Tentunya SIMPUS sangat membantu dalam hal pelaporan secara online, dan juga memudahkan kegiatan manajemen di

7 Puskesmas. Selain itu juga memang membantu supaya data-data yang dikumpul oleh pemegang program lengkap dan dikumpulkan tepat waktu agar setiap bulannya dapat kita kirim ke Dinas. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai Petugas SP2TP di Puskesmas Saya bekerja sebagai petugas SP2TP sekitar 8 tahun dimulai dari Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? Tentunya sangat membanu kita dalam mengerjakan laporan. Pengiriman laporan ke Dinas juga lebih efisien dengan menggunakan sistem online, ya walaupun print out laporan juga harus kita kumpulkan ke Dinas ya. Apakah ada pelatihan mengenai SIMPUS yang diberikan oleh Dinas Kesehatan? Dari Dinas Kesehatan Kota Medan sendiri belum pernah memberi pelatihan tentang penggunaan SIMPUS, melainkan hanya sebatas sosialisasi saja tanpa ada pelatihan khusus Jadi saya sendiri hanya menyesuaikan saja terhadap tuntutan mengoperasikan komputer untuk mengentry data secara online. Namun saya pernah mendengar pada saat rapat di Dinas Kesehatan bahwasanya akan diadakan pelatihan mengenai SIMPUS tetapi kapan pastinya pihak Dinas Kesehatan sendiri belum memastikan. 10. Bagaimana mekanisme pengumpulan laporan bulanan oleh para pemegang program kepada Ibu selaku petugas SP2TP di Puskesmas Saya punya format laporan yang harus diisi oleh para pemegang program. Masing-masing para pemegang program akan saya datangi. Saya memberikan format lalu mereka isi.. Lalu saya yang menanya apakah laporan tersebut sudah selesai atau belum. Saya melakukan input data secara online dan manual. Kemudian setelah laporan selesai makan akan kita kumpulkan ke Dinas Kesehatan selambat-lambatnya di tanggal 5 setiap bulannya.

8 Bagaimana pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang dilakukan secara online? Karena adanya peraturan dari Dinas Kesehatan yang mengharuskan pencatatan dan pelaporan dikumpul dalam bentuk laporan dan juga dengan sistem online, jadi ya mau tak mau kita disini harus bisa menyesuaikan dengan keterampilan kita dalam menggunakan komputer untuk mengentry data. 11. Apakah ada kendala yang dialamai dengan penggunaan sistem online tersebut? Sejauh ini saya rasa mudah untuk dipelajari, meskipun pertama-tama agak kesulitan, tetapi lama-kelamaan bisa menyesuaikan.tidak ada masalah dalam mengoperasikan sistem onlinenya, waktu pertama kali wajar saja masih bingung karena hal yang baru, tetapi bisa diatasi. Ya memang butuh waktu yang agak lama karena kita harus teliti agar tidak salah. 12. Apakah data yang dikumpulkan sudah lengkap, akurat, dan tepat waktu? Dari laporan yang saya terima, terkadang datanya terisi lengkap terkadang juga ada yang tidak lengkap. Tetapi selalu saya himbau bahwasanya data yang dilaporkan harus benar-benar lengkap. Mengenai keakuratan data, kalau dibilang akurat sih ya akurat, karena kan diisi oleh mereka yang diberi tanggungjawab dan sudah sesuai dengan form yang diberikan. Mengenai pengumpulannya, terkadang tepat waktu, terkadang masih ada yang terlambat mengumpulkan. 13. Apa saja masalah yang terjadi pada proses pengumpulan data? Pengumpulan data oleh para pemegang program terkadang masih ada yang mengalami keterlambatan, terutama pada bagian petugas kesling. Bagaimana proses pengolahan data? Saya merekap data dua kali, pertama saya rekap secara manual kemudian baru saya entry data-datanya ke komputer. Bagaimana proses penyajian dan penyebarluasan informasi? Kita mengirimkan laporan dua kali, pertama secara online baru kemudian kita mengantar print out ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Bagaimana proses penataan dokumentasi?

9 Di Puskesmas sendiri kita juga membuat pertinggal, kalau yang untuk pertinggal dan dikirim ke Dinas kita print, di komputer pun laporan juga sudah tersimpan. 14. Bagaimana keakuratan antara data dan informasi yang dihasilkan? Data yang dilaporkan sudah akurat, karena data yang dimasukkan tetap itu yang jadi informasi, tidak ada yang di ubah-ubah. Kapan dan kemana informasi dilaporkan? Laporan dikirim ke Dinas tanggal 5 setiap bulan. 15. Bagaimana kelengkapan informasi yang dihasilkan? Misalnya ada informasi yang kurang, misalnya penyakit karena formatnya sudah kayak gitu, jadi ya tidak bisa ditambahkan, kalau manual kan bisa ditambahkan di bawahnya dengan cara kita tulis. Untuk pemegang program tetap lebih perpedoman dengan cara manual.

10 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas KIA Data Responden Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan Pendidikan : Anita Simanjuntak : 38 Tahun : Perempuan : Petugas KIA : D3 Kebidanan, S1 Kesehatan Masyarakat Pertanyaan 1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas KIA di Puskesmas Kalau di KIA sendiri ada pemeriksaan Ibu hamil, memberikan penyuluhan kepada Ibu hamil, memberikan imunisasi pada bayi, seperti itulah. 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas KIA di Puskesmas Di Puskesmas ini saya bekerja sudah 9 tahun. 3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? SIMPUS adalah sistem informasi manajemen yang berguna dalam proses pencatatan dan pelaporan Puskesmas yang menggunakan sistem online. Saya rasa SIMPUS sama dengan SP2TP.

11 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? Sangat bermanfaat ya dalam pengolahan data. Bisa lebih menghemat waktu dalam pengolahan data. 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data KIA kepada petugas SP2TP? Saya mengambil form yang akan saya isi dari petugas SP2TP, kemudian saya isi form tersebut sesuai dengan pelayanan KIA, misalnya data seputar kunjungan Ibu hamil, Ibu bersalin, dan lain sebagainya. 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? Tanggal 5 selambat-lambatnya sudah harus dikumpulkan ke petugas SP2TP. 7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data? Kalau dari saya sih tidak. Karena saya selalu menanyakan kepada petugas SP2TP di awal bulan kak, mana laporan biar saya isi? setelah saya isi langsung saya kasih ke dia.

12 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas Gizi Data Responden Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan Pendidikan : Nerianna Tampubolon : 42 Tahun : Perempuan : Petugas Gizi : D3 Pertanyaan 1. Apa tugas pokok Ibu sebagai petugas Gizi di Puskesmas Tugas pokok saya sebagai petugas gizi diantaranya mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas, melakukan survei terhadap gizi balita, melaksanaan pemberian vitamin A pada balita, dan lain sebagainya. 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Gizi di Puskesmas Saya kerja sebagai petugas gizi sudah hampir 8 tahun. 3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? SIMPUS itu kan berhubungan dengan SP2TP ya. Jadi saya rasa fungsinya sama yaitu sebagai sistem pencatatan dan pelaporan yang dapat mempermudah manajemen di Puskesmas.

13 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? Tentunya sangat membantu sekali ya. Seperti yang kita ketahui juga bahwa dengan adanya sistem online ini ebenarnya dapat menghemat waktu kita dalam melakukan pekerjaan. 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Gizi kepada petugas SP2TP? Pertama, format laporan disediakan oleh petugas SP2TP. Kemudian saya isi sesuai dengan format tersebut. Misalnya, kalau program gizi kan cenderung berhubungan dengan para balita seperti mendata jumlah balita, pemberian kapsul vitamin A, penyuluhan tentang gizi balita, dan sebagainya. Setelah saya isi form tersebut saya serahkan kembali ke petugas SP2TP untuk kemudian dibuat laporan ke Dinas. 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? Disini selambat-lambatnya dikumpulkan pada tanggal Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data? Kalau untuk program gizi sendiri sih tidak ada ya. Karena jumlah balita yang datang ke Puskesmas saja yang saya data dan isi sesuai dengan form.

14 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas Kesling Data Responden Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan Pendidikan : Juliana Elisabet : 36 Tahun : Perempuan : Petugas Kesling : S1 Kesehatan Masyarakat Pertanyaan 1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Kesling di Puskesmas Kalau dari Kesling sendiri kita kebanyakan turun ke lapangan ya. Kita datang ke rumah para warga untuk mendata bagaimana sumber air bersihnya, sarana pembuangan sampah, Sistem Pembuangan Air Limbahnya, bagaimana jamban keluarganya, seperti itu ya. Kemudian selain itu juga mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan, serta melakukan pengawasan kesehatan pada tempat-tempat umumlainnya seperti rumah makan, salon, dan lain sebagainya. 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Kesling di Puskesmas

15 Saya kerja disini udah 7 tahun dari tahun Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? SIMPUS adalah sistem manajemen Puskesmas yang sebenarnya sama dengan SP2TP ya, dimana SIMPUS mempermudah kita dalam membuat laporan secara online. Pekerjaan kita tidak memakan banyak waktu. 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? Sangat membantu dan juga lebih menghemat waktu. 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Kesling kepada petugas SP2TP? Petugas SP2TP memberikan kita form. Kita turun ke lapangan karena kita bagian dari promotif dan preventif. Setiap minggunya petugas kesling akan turun ke lapangan. Misalnya pemeriksaan rumah sehat, pemeriksaan tempat-tempat umum, dan lain sebagainya. Setelah turun ke lapangan, kita mengerjakan pelaporan, selain dikumpulkan ke petugas SP2TP sendiri kita juga melaporkan program kesling ke Dinkes langsung ke Departemen Kesling. Laporan yang dikirim dilakukan secara online dan juga print out yang diserahkan ke Dinkes. 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? Selambat-lambatnya tanggal Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data? Sebenarnya kalau boleh jujur sih, kesling sendiri paling sering mengalami keterlambatan pengumpulan laporan, kita dijadwalkan mengumpulkan laporan kalau bisa sih awal bulan ya kepada petugas SP2TP, nah setelah itu kan dia yang melaporkan. Tetapi memang dari kesling sendiri sering terjadi kendala pada saat turun ke lapangan. Misalnya pada saat pemeriksaan rumah sehat setiap minggunya, masyarakat banyak sekali yang tidak welcome dengan kedatangan kita. Hal ini tentu memakan banyak waktu karena kita harus mencari

16 masyarakat lain yang bersedia untuk disurvei sehingga dari kesling sendiri masih sering terlambat mengumpulkan data.

17 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas Promkes Data Responden Nama Umur Jenis Kelamin Jabatan Pendidikan : Katerina Simaremare : 39 Tahun : Perempuan : Petugas Promkes : S1 Kesehatan Masyarakat Pertanyaan 1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Promkes di Puskesmas Disini kita mengadakan penyuluhan tentang kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi keluarga, imunisasi, dan lain sebaginya, misalnya di sekolah, posyandu, dan tempat-tempat umum lainnya. 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Promkes di Puskesmas Saya kerja disini kira-kira sekitar 8 tahun 3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? Yang saya tahu SIMPUS itu sama halnya dengan SP2TP, yaitu berupa pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan yang ada di Puskesmas, dimana sekarang pengolahan datanya adalah dengan sistem online.

18 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? Adanya sistem online tentu sangat memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan ya jika dibandingkan dengan manual, pekerjaan secara manual biasanya selesai lebih lama. Kalau online kan bisa menghemat waktu. 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Promkes kepada petugas SP2TP? Kalau Promkes itu kita langsung turun ke lapangan. Kita melihat PHBS masyarakat dan juga pelaksanaan posyandu. Dari situ data yang kita dapatkan dari lapangan misalnya kita melihat bagaimana PHBS di masyarakat disitu kita mengisi sesuai form yang disediakan, setelah itu data yang diperoleh kita rekap secara manual. Lalu kita kumpulkan ke petugas SP2TP pada awal bulan sebelum tanggal 5 karena petugas SP2TP kan juga mau merekap datanya, lalu kemudian akan kumpulkan ke Dinas. 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? Tanggal 5 setiap bulannya. 7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data? Kendalanya kalau dari promkes sendiri tidak ada kendala karena kita langsung turun ke lapangan mengamati kejadian apa saja serta juga data dari posyandu.

19 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Kepala Puskesmas Data Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan : Pertanyaan 1. Bagaimana tugas pokok dan fungsi yang Ibu jalani sebagai seorang pimpinan di Puskesmas 2. Apa pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang ada di Puskesmas 3. Bagaimana peran Ibu sebagai Kepala Puskesmas terhadap kegiatan manajemen pelaksanaan SIMPUS yang ada di Puskesmas 4. Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas 5. Apakah pada saat pengumpulan data oleh para pemegang program masih terdapat kendala? 6. Kapan dan kemana informasi dilaporkan?

20 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas SP2TP Data Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan : Pertanyaan 1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas SP2TP di Puskesmas 2. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS yang ada di Puskesmas 3. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? 4. Bagaimana mekanisme pengumpulan laporan bulanan oleh para pemegang program kepada Ibu selaku petugas SP2TP di Puskesmas 5. Apakah ada kendala yang dialamai dengan penggunaan sistem online tersebut? 6. Apakah data yang dikumpulkan sudah lengkap, akurat, dan tepat waktu? 7. Apa saja masalah yang terjadi pada proses pengumpulan data?

21 8. Bagaimana keakuratan antara data dan informasi yang dihasilkan? 9. Bagaimana kelengkapan informasi yang dihasilkan?

22 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas KIA Data Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan : Pertanyaan 1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas KIA di Puskesmas 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas KIA di Puskesmas 3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data KIA kepada petugas SP2TP? 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? 7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

23 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas Gizi Data Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan : Pertanyaan 1. Apa tugas pokok Ibu sebagai petugas gizi di Puskesmas 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Gizi di Puskesmas 3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Gizi kepada petugas SP2TP? 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? 7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

24 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas Kesling Data Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan : Pertanyaan 1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Kesling di Puskesmas 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Kesling di Puskesmas 3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Kesling kepada petugas SP2TP? 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? 7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

25 PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN Petugas Promkes Data Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan : Pertanyaan 1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Promkes di Puskesmas 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Promkes di Puskesmas 3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS? 4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang? 5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Promkes kepada petugas SP2TP? 6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? 7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

26

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Nasional Online (SIKNAS Online) agar komunikasi data antara pusat dan daerah menjadi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara PANDUAN WAWANCARA ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS PEGANG BARU KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN SUMATERA BARAT TAHUN 2014 Petugas SIMPUS (I 1) Data Responden

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUMBERDAYA ORGANISASI DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN

HUBUNGAN SUMBERDAYA ORGANISASI DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 131 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN SUMBERDAYA ORGANISASI DENGAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2009 Karakteristik Responden 1. mor Responden :... (diisi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No. PUSKESMA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM Revisi Halaman 1. Pengertian Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran program adalah Kegiatan mencari, menemukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan masyarakat, tampak bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pada dasarnya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pada dasarnya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi adalah suatu tatanan untuk membantu mengambil keputusan dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pada dasarnya adalah alat untuk mendukung

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. Lampiran 1 ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA

DAFTAR PERTANYAAN. Lampiran 1 ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS IMPLEMENTASI KEPMENKES NOMOR 128 TAHUN 2004 DALAM PEMANTAUAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KIA I. Kepala Puskesmas Jenis Kelamin 1. Apakah Anda tahu Kepmenkes No. 128/2004

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat 1 menyatakan: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Terpadu Puskesmas (SP2TP) ditetapkan melalui Surat Keputusan MENKES/SK/II/1981.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Terpadu Puskesmas (SP2TP) ditetapkan melalui Surat Keputusan MENKES/SK/II/1981. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 7.1.1. Komponen Input 7.1.1.1. Kebijakan Dasar Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ditetapkan melalui

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM A. Pendahuluan Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016 A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas II. Data Khusus 1. Apakah bapak ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

MODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS)

MODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS) Modul Puskesmas 1. SIMPUS MODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS) I. DESKRIPSI SINGKAT Sistem informasi merupakan bagian penting dalam suatu organisasi, termasuk puskesmas. Sistem infomasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu masalah penting pencapaian pembangunan kesehatan dunia. Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Lengkong terletak di wilayah Kabupaten Bandung dan merupakan satu di antara enam desa yang ada di Kecamatan Bojongsoang. Desa Lengkong memiliki luas wilayah 394.211

Lebih terperinci

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila kesehatan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TINGKAT PUSKESMAS (SP2TP)

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TINGKAT PUSKESMAS (SP2TP) KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TINGKAT PUSKESMAS (SP2TP) 1.Latar Belakang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG (INFORMAN 1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG (INFORMAN 1) 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG (INFORMAN 1) Petunjuk Umum Wawancara: 1. Ucapkan terima kasih atas kesediaan diwawancarai. 2. Lakukan perkenalan

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja adalah penampilan

Lebih terperinci

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN di Puskesmas Padang Pasir meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif,

Lebih terperinci

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan. BAB 7 : PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Komponen Input 1. Kebijakan berpedoman dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI dan Surat Keputusan Walikota Padang. Kebijakan ini belum maksimal disosialisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat, bangsa

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016 KAK No. 440/ /412.23.16/KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016 Terbit Halaman 1 / 3 PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KANOR KECAMATAN KANOR dr. VERA AGUSTINA NIP.197908172010012003

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan Aplikasi

Panduan Penggunaan Aplikasi Panduan Penggunaan Aplikasi PENDAHULUAN Aplikasi SISFOMas ini dikembangkan sejak tahun 2004 dengan nama SIKESDA yang merupakan aplikasi sistem informasi puskesmas yang dikembangkan bekerja sama dengan

Lebih terperinci

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABOKINGKING KOTA PALEMBANG (RESPONDEN ADALAH IBU) Tanggal pengumpulan data : / / Enumerator

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PARSOBURAN (POA) Pasien yang berobat 2 kali. Pasien yang berobat 8 kali. Pasien yang berobat 1 kali

PERENCANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PARSOBURAN (POA) Pasien yang berobat 2 kali. Pasien yang berobat 8 kali. Pasien yang berobat 1 kali Lampiran 1 PERENCANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PARSOBURAN (POA) N o Program Promotif Preventif rencana Hasil biaya rencana Hasil Biaya 1 2 3 4 5 6 Promosi kesehatan a Didala m b Di luar KIA/ KB a Didala m b

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC KOORDINATOR SEKSI P2 TB Tugas Pokok Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular TBC I. Fungsi Membantu Koordinator Yankes Masyarakat dalam Kegiatan Puskesmas khususnya mengatasi penyakit menular TBC

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS Merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Bertanggung Jawab Terhadap Kesehatan di Satu

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas Widodaren adalah puskesmas yang terletak di desa Widodaren, kecamatan Gerih, kabupaten Ngawi. Pada puskesmas tersebut pelaksanaan imunisasi dilaksanakan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGIRIMAN LAPORAN KIA DARI PUSKESMAS KE DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGIRIMAN LAPORAN KIA DARI PUSKESMAS KE DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGIRIMAN LAPORAN KIA DARI PUSKESMAS KE DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

POA (Plant Of Action) Diare. No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari. Orang Tua Kader Petugas.

POA (Plant Of Action) Diare. No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari. Orang Tua Kader Petugas. Lampiran 1 POA (Plant Of Action) Diare No. Kegiatan Sasaran Biaya Waktu 1. Pendataan Orang Tua APBD Setiap Hari Balita 2. Penyuluhan -Dalam Gedung -Luar Gedung Orang Tua Kader Petugas APBD 1 kali seminggu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 125 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.3 Implementasi Program Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Pelayanan Antenatal Care dan Nifas di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Setiap kebijakan yang dibuat pasti

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang ekonomi maupun bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang ekonomi maupun bidang kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah menjadi faktor yang sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat di seluruh dunia baik yang berada di kota besar maupun

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 1. Pelayanan kesehatan bayi muda - Transport sweeping imunisasi bayi 2. Pelayanan kesehatan balita - Posyandu - Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga LEMBAR FAKTA 1 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Apa itu Pendekatan Keluarga? Pendekatan Keluarga Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1. VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam melakukan aktivitasnya. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat.

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan Indonesia diarahkan untuk mencapai visi Indonesia sehat 2010 yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat. Penduduknya berperilaku bersih dan

Lebih terperinci

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI PUSKESMAS TOMUAN KECAMATAN SIANTAR TIMUR KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2012 Keterangan / Petunjuk Pengisian Pertanyaan dijawab

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015 PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015 A. PERTANYAAN PUSKESMAS I. Identitas Puskesmas 1. Nama Puskesmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak usia pra

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak usia pra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian kesehatan ibu dan anak dalam hal ini adalah pemeliharaan terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak usia pra sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Departemen Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PROMKES PENYULUHAN DALAM GEDUNG PENYULUHAN DALAM GEDUNG NO DOK : NO. REVISI: HALAMAN:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PROMKES PENYULUHAN DALAM GEDUNG PENYULUHAN DALAM GEDUNG NO DOK : NO. REVISI: HALAMAN: STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PROMKES PENYULUHAN DALAM GEDUNG PENYULUHAN DALAM GEDUNG NIP.19751231 199503 1 005 Kegiatan penyuluhan yang di tampilkan di institusi bersangkutan seperti puskesmas

Lebih terperinci

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan. Skenario Kepala Puskesmas Melati adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah harus diterapkan di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas memiliki tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh lingkungan sehat,

Lebih terperinci

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Laporan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Dinas Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung perkembangan dan pembangunan suatu negara baik dalam segi sosial, ekonomi, maupun budaya. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu dan mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN Asmaripa Ainy Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya HOTEL HORISON

Lebih terperinci

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas P2 Diare (Program Pemberantasan Diare) Puskesmas Payolansek

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas P2 Diare (Program Pemberantasan Diare) Puskesmas Payolansek URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB PROGRAM A. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Penyuluhan Puskesmas Payolansek a. Sebagai coordinator kegiatan promosi kesehatan, penyukuhan kesehatan (PKM) dan peningkatan

Lebih terperinci

Kerangka Acuan. Acute Flacid Paralysis ( AFP )

Kerangka Acuan. Acute Flacid Paralysis ( AFP ) Kerangka Acuan Acute Flacid Paralysis ( AFP ) A. Pendahuluan Dalam Sidang Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assembly tahun 1998, Negara-negara anggota WHO, termasuk Indonesia, telah menyepakati

Lebih terperinci

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN 2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN KEPALA PUSKESMAS I.Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. 1. Sebagai seorang Dokter 2. Sebagai Manajer III. Kegiatan pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajad kesehatan yang optimal sebagai

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KESIAPAN DINAS KESEHATAN KOTA BINJAI DALAM IMPLEMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2016 I. Identitas Informan Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Asal

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERHADAP KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNGKAL KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2016 Rickah Liva Yulianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi dan anak balita di negara berkembang. ISPA menyebabkan empat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Bulanan Data kesakitan (LB1) merupakam bagian dari laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang memuat tentang data kesakitan. LB1

Lebih terperinci

GAMBARAN IMPLEMENTASI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DI PUSKESMAS KAWANGKOAN KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA TAHUN

GAMBARAN IMPLEMENTASI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DI PUSKESMAS KAWANGKOAN KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA TAHUN GAMBARAN IMPLEMENTASI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DI PUSKESMAS KAWANGKOAN KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA TAHUN 2017 Donni Hanni Andika Lomboan*, Franckie R. R. Maramis*, Chreisye K. F. Madagi*

Lebih terperinci

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS MAKALAH ASKEB V TENTANG SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS D I S U S U N OLEH : RIZKY RAHMADHANI 0112042 DOSEN PEMBIMBING : YULIARNI S.SIT. MPH PRODI DIII

Lebih terperinci

B. Tujuan Untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

B. Tujuan Untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. PEDOMAN PELAKSANAN UPAYA KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS SELEMADEG BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Kesehatan Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada BAB XII Kesehatan

Lebih terperinci

BUKTI KEGIATAN/REKAMAN IMPLEMENTASI PEDOMAN/ KAK / SOP. 2 Ijin Pendirian PKM 3 SK Penetapan PKM 4 Bukti Analisis Pendirian PKM. 1 Foto PKM 2 Denah PKM

BUKTI KEGIATAN/REKAMAN IMPLEMENTASI PEDOMAN/ KAK / SOP. 2 Ijin Pendirian PKM 3 SK Penetapan PKM 4 Bukti Analisis Pendirian PKM. 1 Foto PKM 2 Denah PKM IDENTIFIKASI DOKUMEN KRITERIA KEBIJAKAN DOKUMEN INTERNAL PEDOMAN/ KAK / SOP BUKTI KEGIATAN/REKAMAN IMPLEMENTASI DOKUMEN EKSTERNAL KETERANGAN 2.1.1 Lokasi pendirian Puskesmas harus sesuai dengan tata ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak. Pada tahun 2013

Lebih terperinci

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI Adalah : Upaya kesehatan yang memanfaatkan latihan fisik atau

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN BERGERAK PEMERIKSAAN KEHAMILAN (MOBILE ANTENATAL CARE) PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

4.5 Matriks Rencana Usulan Kegiatan Kesehatan Jiwa Tahun 2017 berdasarkan hasil PKP tahun Penderita. penderita. gangguan. gangguan jiwa.

4.5 Matriks Rencana Usulan Kegiatan Kesehatan Jiwa Tahun 2017 berdasarkan hasil PKP tahun Penderita. penderita. gangguan. gangguan jiwa. 4.5 Matriks Rencana Usulan Kegiatan Kesehatan Jiwa Tahun 2017 berdasarkan hasil PKP tahun 2016 No KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET ALAT. 1 Penyuluhan Meningkatkan Keluarga tiap buku TENAGA PELAKSANA petugas

Lebih terperinci

KAJIAN IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PERTIWI DAN PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

KAJIAN IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PERTIWI DAN PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR TAHUN 2012 KAJIAN IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PERTIWI DAN PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR TAHUN 2012 Alimin Maidin Fridawaty Rivai Indahwaty A.Sidin a. Latar Belakang PENDAHULUAN

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN 10T PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN Elvine Ivana Kabuhung 1, Slamet Pudji Basuki 2.

EVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN 10T PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN Elvine Ivana Kabuhung 1, Slamet Pudji Basuki 2. Evaluasi pelaksanaan pelayanan 10T pada ibu hamil 38 EVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN 10T PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012 Elvine Ivana Kabuhung 1, Slamet Pudji Basuki 2.

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

imunisasi, Gizi dan Penanggulangan diare (Zulkifli, 2003). Kegiatan posyandu penting untuk bayi dan balita, karena tidak terbatas hanya pemberian

imunisasi, Gizi dan Penanggulangan diare (Zulkifli, 2003). Kegiatan posyandu penting untuk bayi dan balita, karena tidak terbatas hanya pemberian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Balita yang masih tinggi khususnya (AKABA) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 10,12 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB)

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM I. Petunjuk Umum a. Sampaikan ucapan terima kasih atas kesediaannya untuk diwawancarai. b. Jelaskan tentang maksud dan tujuan diskusi. II. Petunjuk Wawancara Mendalam

Lebih terperinci

ANALISIS KETEPATAN WAKTU PELAPORAN DALAM SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA

ANALISIS KETEPATAN WAKTU PELAPORAN DALAM SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA ANALISIS KETEPATAN WAKTU PELAPORAN DALAM SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 75 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS Nama Wawancara Tanggal Tempat Nama Informan Pendidikan Lama Bekerja I. PETUNJUK UMUM 1. Sampaikan ucapan terima kasih

Lebih terperinci

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Persiapan persalinan mempunyai

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi 1 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Input a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi di Kota Bengkulu yaitu pada tahun 2013 sebesar Rp. 239.990.000,00 (proporsi 0,64%)

Lebih terperinci

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu 1. Akses Pelayanan Antenatal Pelaksanaan kegiatan yang belum sesuai

Lebih terperinci

No. Kode : Terbitan : No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku:

No. Kode : Terbitan : No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS SPO No. Kode : Terbitan : No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Wates PUSKESMAS WATES Halaman : 1 5 Drg. Citra Mayangsari NIP. 19820101 200604

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. oleh peneliti yang terdiri dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, deskripsi

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. oleh peneliti yang terdiri dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, deskripsi BAB IV LAPORAN PENELITIAN Pada kajian ini menjelaskan tentang laporan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, deskripsi subjek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuisioner Penelitian PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kuisioner Penelitian PENGARUH DESAIN PEKERJAAN DAN KOMPENSASI TERHADAP

Lebih terperinci

1. BAB1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil memiliki peranan penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat. Sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 adalah menjadi tiga-perempatnya. Angka kematian ibu di Indonesia

Lebih terperinci

PENYULUHAN DALAM GEDUNG PENYULUHAN DALAM GEDUNG NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

PENYULUHAN DALAM GEDUNG PENYULUHAN DALAM GEDUNG NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN : PENYULUHAN DALAM GEDUNG PENYULUHAN DALAM GEDUNG Kegiatan penyuluhan yang ditampilkan di Institusi bersangkutan seperti Puskesmas ataupun Puskesmas Pembantu Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGA PANAH DAN PUSKESMAS KUTABULUH

Lebih terperinci