BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
|
|
- Devi Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP Bagian kesimpulan pada bab ini akan menguraikan poin-poin penting yang terungkap dalam kompleksitas implementasi PKH tahun 2008 sampai 2014 ini. Poin-poin penting yang diuraikan dalam kesimpulan nantinya merupakan ringkasan dari hasil evaluasi pada setiap level implementasi kebijakan. Secara esensial kesimpulan merupakan bagian penting dalam rangka pembuktian tujuan penelitian ini. Setelah pemaparan dari kesimpulan evaluasi implementasi kebijakan PKH ini, maka saran diperlukan dengan harapan kedepannya bisa menjadi kontribusi positif dalam mengaplikasikan kebijakan yang berkaitan dengan bantuan sosial. Rekomendasi ini ditujukan untuk beberapa aktor diantaranya diarahkan kepada stakeholders pelaksana kebijakan dan juga masyarakat selaku targeted group dari kebijakan A. Kesimpulan Kebijakan PKH merupakan kebijakan yang bertujuan untuk memproteksi masyarakat miskin. Tujuan umum dari PKH ini adalah untuk membantu mempercepat program pengentasan kemiskinan dan secara khusus adalah untuk memberikan perlindungan sosial kepada rumah tangga miskin dalam mendapatkan hak-hak dasarnya dibidang pendidikan dan kesehatan. Dalam pencapaian target populasi PKH sudah mampu mencapai taget rumah tangga sangat miskin yang belum mampu untuk mencapai hak-hak dasarnya. Rumah tangga miskin di Desa Tepus yang jumlahnya hampir setengah dari jumlah penduduk Tepus sudah terbantu dengan adanya bantuan PKH. Selain membantu meringankan pengeluaran sehari-hari, rumah tangga miskin juga mampu untuk melanjutkan pendidikan anaknya yang sempat terputus. Penyampaian pelayanan yang pemerintah berikan kepada masyarakat berupa pelayanan kesehatan dan pendidikan sebenarnya mampu memberikan 72
2 kesempatan rumah tangga miskin mampu mengakses pelayanan tersebut dengan mudah. Program Keluarga Harapan yang didesain guna memproteksi rumah tangga miskin mengharapkan pemerintah mampu menyediakan akses yang mudah bagi RTSM tersebut. Namun yang terjadi di Desa Tepus, pelayanan pendidikan dan kesehatan memanglah sudah tersedia, namun akses tersebut sulit untuk dijangkau terutama untuk masyarakat Tepus yang tinggal di sepanjang garis pantai. Transportasi menjadi hambatan mereka untuk mengakses layanan tersebut, rumah tangga miskin juga rata-rata tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk menjangkaunya, sementara kendaraan umum pun masih jarang. Kemudian hal menjadi evaluasi selanjutnya adalah terkait sumberdaya yang digunakan. Kebijakan PKH memang membutuhkan banyak aktor terkait agar implementaasinya bisa berjalan dengan lancar. Secara umum semua pihak yang terkait sudah mampu membantu melancarkan terlaksananya kebijakan PKH, mulai dari pemerintah di provinsi selaku penanggungjawab kebijakan sampai dengan pemerintah kecamatan juga mempunyai peran masing-masing. Namun sumberdaya yang mempunyai banyak peran disini ialah pendamping. Pedamping menjadi ujung tombak dari pelaksanaan PKH. Tepus sendiri mempunyai dua pendamping yang masing-masing pendamping mendampingi 13 kelompok. Kinerja dari pendamping Tepus ini sudah mampu untuk membantu RTSM dalam mendapatkan bantuan PKH dan juga membantu untuk mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan. Ketiga hal tersebut menjadi evaluasi formatif yang nantinya bisa menjadi pertimbangan pemerintah kedepan agar kebijakan bisa lebih efektif dan efisien. Kemudian dalam imlementasi PKH di Tepus terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi berjalannya implementasi PKH. Faktor-faktor tersebut antara lain 1. Faktor nodality yang merupakan faktor informasi yang didapat pemerintah dan harus dikembalikan kepada masyarakat selaku penerima dari kebijakan tersebut. Yang termasuk dalam nodality ini ialah yang pertama isi kebijakan dimana sudah mencakup target kebijakan yang tepat yang sangat membutuhkan manfaat dari PKH ini yaitu RTSM Desa Tepus yang rata-rata adalah petani dan nelayan. 73
3 Kemudian yang selanjutnya adalah sosialisasi, penyampaian sosialisasi pun dapat dikatakan sudah mampu mencakup semua RTSM, sehingga RTSM mengerti akan kewajibannya selaku peserta PKH. Yang ketiga adalah respon dari target kebijakan, dimana RTSM ini sudah mendapatkan bantuan dana namun untuk mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan tersebut masih terkendala akan transportasi menujuke ke pelayanan kesehatan dan pendidikan. Dana tersebut hanyalah cukup untuk mendanai SPP atau perlengkapan sekolah anaknya. 2. Faktor authority yang merupakan otoritas dari pelaksana kebijakan yang tercermin dari kepatuhan dan daya tanggap dar masing-masing lembaga. Masing-masing aktor atau lembaga telah mampu untuk menjalankan peran dalam mengimplementasikan PKH. Namun yang harus menjadi perhatian disini ialah belum semua aktor terutama yang berada di tingkat kecamatan maupun desa terlibat langsung dalam pelaksanaan PKH. Tepus termasuk yang kekurangan sumberdaya untuk menjalankan PKH bersama pendamping. 3. Faktor treasure yang merupakan pemanfaatan pendamping. Pendamping di Desa Tepus pada dasarnya telah mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa yang tertulis di buku kerja pendamping. Kekurangan dari pendamping di Tepus ini ialah pendamping belum mempunyai inovasi untuk lebih meningkatkan kesadaran pendidikan dan kesehatan dari RTSM. Meskipun pemerintah telah mempermudah pelayanan tersebut namun RTSM masih terjebak dalam mindset bahwa jika anak mereka bekerja akan bisa menghasilkan biaya tambahan lebih untuk keluarganya. 4. Faktor organization yang termasuk didalamnya adalah karakteristik dari lembaga pelaksana PKH. Karakteristik dari masing-masing lembaga menandakan bagaimana mereka bekerja dalam pelaksanaan PKH. Seperti yang telah dijelaskan pula dalam faktor authority yang 74
4 menjelaskan bahwa peran dari aktor yang berada di tingkat desa atau kecamatan masih belum maksimal karena keterbatasan sumber daya. Jadi dapat disimpulkan disini bahwa implementasi PKH di Tepus sudah termasuk mampu untuk memberikan perlindungan sosial bagi rumah tangga miskin. Namun pelaksanaan tersebut hanyalah sebatas pada pemberian dana yang hanya cukup untuk kebutuhan kesehatan dan pendidikan. Misalkan saja anak sekolah yang harus memerlukan biaya termasuk transportasi, namun transportasi ini masih belum sepenuhnya bisa dijangkau dengan dana bantuan tersebut. Kondisi ini terjadi karena Tepus antara pemukiman satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang cukup jauh. Sementara itu pendamping juga masih belum mempunyai kinerja yang maksimal dalam membantu RTSM untuk sadar akan kualitas pendidikan dan kesehatan. Kegiatan pendampingan masih sebatas hanya untuk menggugurkan kewajiban untuk verifikasi tingkat kehadiran para ibu dalam pelayanan pendidikan dan kesehatan. B. Saran Sebagai program pemberdayaan masyarakat dalam frame pengentasan kemiskinan, PKH masih perlu dilanjutkan. PKH mampu membantu rumah tangga miskin untuk setidaknya menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMP dan tidak putus hanya di Sekolah Dasar. Dalam hal tertent, PKH sebenarnya juga sedikit mengurangi beban biaya hidup yang harus dikeluarkan oleh masing-masing rumah tangga miskin. Agar efektifitas program PKH ini kedepa bisa lebih baik, maka perlu beberapa perbaikan yang mendasar dalam desain maupun teknis impelementasi, diantaranya adalah: 1. Pengoptimalan pendamping. Pendamping sangat penting dalam rangka menyadarkan setiap individu masyarakat miskin untuk bisa mentas dari kemiskinan. Namun tugas pendamping tidak hanya sebatas melakukan pertemuan rutin dan mengecek apakah RTSM sudah menjalankan kewajibannya. Setelah RTSM tersebut mentas dari 75
5 bantuan, pendampingan juga diperlukan agar mereka tetap sadar akan peningkatan kualitas hidup keluarganya. 2. Memaksimalkan fungsi dan tugas pelaksana kebijakan. Pemerintah selaku pelaksana kebijakan diharap lebih tanggap akan kesejahteraan keluarga miskin. Keluarga miskin ini yang dibutuhkan bukanlah bantuan materi secara terus menerus, melainkan kesadaran mereka akan pentingnya mentas dari kemiskinan harus ditumbuhkan. Misalkan saja pelatihan keterampilan agar menjadi keluarga yang mandiri dan tidak bergantung kepada masyarakat. 3. Sementara untuk masyarakat penerima bantuan, perlu adanya pembinaan kembali setelah mereka mentas dari bantuan tersebut. Karena faktanya setelah mereka mentas dari bantuan mereka akan kembali pada kebiasaan lama mereka untuk tidak menomor sekian perihal pendidikan anak turunnya. Mindset mereka perlu dirubah untuk sadar akan pendidikan anakanya, karena pendidikan anak-anak mampu mengubah kualitas hidup keluarganya kelak. 76
BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA
66 BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 6.1 Penguatan Kapasitas Rumah Tangga Penerima PKH Mutu sumberdaya manusia bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa kadar pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan sosial yang masih belum bisa teratasi dan selalu menimbulkan efek domino terhadap seseorang. Pada umumnya masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan kesejahteraan sosial yang kompleks dan multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran, keterbelakangan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011
EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 Erna Fidyatun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan
Lebih terperinciBAB V EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM MANDIRI ANGGUR MERAH DI KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BAB V EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM MANDIRI ANGGUR MERAH DI KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Populasi penelitian merupakan seluruh penerima manfaat Program Mandiri Anggur Merah di Desa
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA TETEHOSI KECAMATAN IDANOGAWO KABUPATEN NIAS
Pertanyaan Kuisioner EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA TETEHOSI KECAMATAN IDANOGAWO KABUPATEN NIAS Petunjuk Pengisian Mohon angket ini diisi oleh Saudara/i dengan menjawab seluruh
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lampung
Lebih terperincid. Alasan : d. Lainnya, sebutkan. 3. Dalam pemberian dana PKH, apakah Ibu menerima Kartu Peserta PKH?
1. Daftar Kuesioner 1. Apakah ibu mengerti tentang tujuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) ini? a. Mengerti b. Kurang Mengerti tahu d. Alasan :. 2. Dari mana awalnya Ibu mengetahui tentang Program Keluarga
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN
BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PKH di Desa Petir, baik itu faktor internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya berada di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu bentuk kebijakan perlindungan sosial dengan basis keluarga sangat miskin sebagai peserta peneriman bantuan. Bantuan tersebut
Lebih terperinciSyarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
50-54 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Syarifah Maihani
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN A.1. Pelaksanaan PPK 1. Efektifitas Pemberdayaan dalam PPK a) Kesesuaian Pemberdayaan dengan dimensi Konteks Program pemberdayaan yang dilakukan: untuk penetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (involution), yaitu keadaan di mana kualitas akan makin menurun karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi bangsa Indonesia, karena pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan nasional. Keberlangsungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. belum baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan tingginya angka putus
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan anak pada masayarakat nelayan Bungus Selatan bisa dikatakan belum baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan tingginya angka putus sekolah pada keluarga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha
146 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. SMP Islam Ibnu Rusyd Kotabumi Lampung Utara selalu berusaha memberikan informasi dan akses pelayanan kepada siswa penerima BSM, ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat maka individu akan mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari untuk bekerja sehingga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. (KSM/RTSM), untuk membantu meningkatkan kesehatan dan pendidikan bagi
BAB V PENUTUP V.1. Kesimpulan Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi salah satu program pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan, merupakan program yang diperuntukkan bagi Keluarga Sangat Miskin/Rumah
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)
DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) Dengan kerendahan hati saya mohon kesediaan Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan (angket) yang saya berikan. Data ini diperlukan sebagai tambahan informasi dalam penyusunan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DAERAH PEDESAAN* *
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DAERAH PEDESAAN* * Slamet Widodo Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura me@slametwidodo.com ABSTRACT Jumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada dasarnya penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan model kecakapan hidup terintegrasi dengan nilai-nilai budaya lokal dalam meningkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terpadu. Fisika, kimia, dan biologi dikemas dalam satu buku dan dibelajarkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilaksanakan secara terpadu. Fisika, kimia, dan biologi dikemas dalam satu buku dan dibelajarkan oleh satu guru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, REKOMENDASI DAN KETERBATASAN PENELITIAN
BAB VI SIMPULAN, REKOMENDASI DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif serta pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Keluarga Petani
TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Petani Keluarga petani ialah keluarga yang kepala keluarga atau anggota keluarganya bermatapencaharian sebagai petani. Keluarga petani mendapatkan penghasilan utama dari kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perumahan yang telah disediakan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat dari
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perumahan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk menyebabkan tidak semua masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya akan perumahan yang telah
Lebih terperinciBAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI
BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI 8.1 Mekanisme dan Prosedur Monitoring Berbagai upaya yang dilakukan melalui pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan dapat dimaksimalkan bila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah suatu situasi dimana seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuah dasar, sementara lingkungan pendukungnya kurang memberikan
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengkaji hubungan modal sosial dan unsur tumbuh kembang partisipasi terhadap partisipasi KSM dalam PKH, maka dapat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka peneliti akan memaparkan simpulan dengan menjawab dari rumusan masalah yang sudah ditetapkan
Lebih terperinciEfektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Medan Johor
Proposal Penelitian Efektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Medan Johor Disusun Oleh : SUJI NOVANDA SARI (060903015) DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat
Lebih terperinciTENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN
TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN A. PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN DAN SYARAT PROGRAM Penerima bantuan PKH adalah rumahtangga sangat miskin (RTSM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak
Lebih terperinciKata kunci : Evaluasi, Pekerja Anak, Putus Sekolah, Efektif dan Efisien
EVALUASI PROGRAM PPA-PKH (PENGURANGAN PEKERJA ANAK PROGRAM KELUARGA HARAPAN) TERHADAP PENGURANGAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2015 Iin Yuliyanti 1 Abstrak Alasan yang melatarbelakangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional mencakup upaya peningkatan semua segi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional mencakup upaya peningkatan semua segi kehidupan bangsa. Agar penduduk dapat berfungsi sebagai modal pembangunan dan merupakan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pada deskripsi dan analisis data dari hasil penelitian maka pokok bahasan terakhir dari penulisan ini adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup masyarakat yang lebih berkualitas sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku. Oleh karena itu proses pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini berfokus pada Strategi Komunikasi BP3AKB dalam mensosialisasikan perlindungan anak kepada masyarakat di Kota Bekasi, dan bertujuan untuk memberikan gambaran dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu argumen dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah bahwa perangkat pemerintahan daerah dengan kewenangan-kewenangan otonominya harus mampu menyediakan pelayanan
Lebih terperinciNOMOR 5 Tahun 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,
PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 Tahun 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan kinerja
Lebih terperinciBAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.
BAB 7 : PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Komponen Input 1. Kebijakan berpedoman dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI dan Surat Keputusan Walikota Padang. Kebijakan ini belum maksimal disosialisasikan
Lebih terperinciBAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat
BAB V KESIMPULAN Proses monitoring dan evaluasi menjadi sangat krusial kaitannya dengan keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat terdapat berbagai permasalahan baik dari awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG MASALAH Tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah secara umum adalah mentransfer ilmu dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran belanja pemerintah pusat berupa anggaran subsidi sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan dan alokasi anggaran belanja negara, termasuk kebijakan anggaran belanja pemerintah pusat berupa anggaran subsidi sebagai salah satu instrumen utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan desa memegang peranan yang penting karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan desa memegang peranan yang penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan pada hakikatnya bersinergi terhadap pembangunan daerah dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA
PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA Cahya Wulandari, Rindia Fanny Kusumaningtyas Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah melakukan penelitian, maka penulis mengabil kesimpulan dari data dan fakta yang ada, dan memberikan rekomendasi sebagai pertimbangan dan masukan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciIDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh
PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN OLEH UPPKH KECAMATAN DI DESA CILIANG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN IDA YUNANI DESTIANTI ABSTRAK Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. PNPM-MP
Lebih terperinciPotensi Tiga Sektor Dunia Paska Kampus
Potensi Tiga Sektor Dunia Paska Kampus DIAKUI atau tidak, hampir sebagian besar pandangan mengatakan bahwa tujuan perkuliahan adalah untuk mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompeten (Yanfaune Ade)
Lebih terperinciPertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan?
Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial 1. Apa saja permasalahan utama yang dihadapi pemerintah kabupaten kerinci khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan? 2. Dalam mengurangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi, terutama, oleh negara-negara yang sedang berkembang, memang sangatlah kompleks. Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan peningkatan sumber daya manusia sebagai tenaga terdidik dan terampil. Pendidikan juga merupakan
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. Setelah melakukan penelitian dan analisis terhadap hasil-hasil penelitian. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan analisis terhadap hasil-hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Taman Pintar merupakan obyek wisata pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Desa Tanjung Binga merupakan salah satu kawasan yang berada di zona pusat pengembangan pariwisata di Belitung yaitu terletak di Kecamatan Sijuk kawasan pesisir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara geografis, Indonesia terdiri dari beribu pulau yang sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis, Indonesia terdiri dari beribu pulau yang sebagian besar wiliyahnya merupakan perairan laut, selat dan teluk, sedangkan lainnya adalah daratan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi bangsa Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi bangsa Indonesia, karena pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan nasional. Keberlangsungan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat nelayan merupakan salah satu bagian mayarakat Indonesia yang hidup dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
92 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah di bahas dalam bab V sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: Kondisi tingkat penyalahgunaan narkotika
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Melalui produk model pembelajaran yang dikembangkan dari hasil Research and Development (R & D), telah memberikan implikasi praktis dan teoritis bagi pengembangan kurikulum/pembelajaran,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. mengkaji hakikat dan makna dari temuan penelitian, masing-masing temuan
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan tentang pemberdayaan masyarakat nelayan oleh kelompok nelayan Tuna Jaya di Desa Tasikmadu Kccamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek, telah dipaparkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik. Data Penduduk Indonesia Per Maret Diakses 14 Februari 2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Kemiskinan dapat dilihat dari dua sudut, yaitu material dan kultural. Dua sudut pandang tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun budidaya. Mereka pada umumnya tinggal di sebuah lingkungan. pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budidaya. Mereka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan informasi dari Ketua Unit Pelaksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maladministrasi banyak terjadi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maladministrasi banyak terjadi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia. Hal ini membuat masyarakat sebagai pengakses maupun pengguna layanan publik semakin
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Kekuatan yang dimiliki oleh kelompok pengrajin tenun ikat tradisional di desa Hambapraing, sehingga dapat bertahan sampai sekarang adalah, kekompakan kelompok, suasana
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1.1 Peranan Perwakilan ORI DIY dalam Menangani Laporan Masyarakat. Peranan Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia DI.
127 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan 1.1 Peranan Perwakilan ORI DIY dalam Menangani Laporan Masyarakat Mengenai Perbuatan Maladministrasi Di Wilayah DIY dalam Rangka Pengawasan Pelayanan Publik Peranan Perwakilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada tahun 1990-an berpengaruh terhadap konsep anggaran negara pada
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Simpulan Paradigma baru New Public Management (NPM) yang baru muncul pada tahun 1990-an berpengaruh terhadap konsep anggaran negara pada umumnya. Salah satu pengaruhnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pendidikan bertujuan menghasilkan manusia Indonesia
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang pendidikan bertujuan menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbatasan jumlah sekolah luar biasa di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan sering kita temukan berbagai macam permasalahan, salah satunya adalah masalah diskriminasi yang secara tidak langsung dialami oleh para
Lebih terperinciKONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung
KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung Ringkasan Eksekutif Masalah kemiskinan akan sangat berkaitan dengan ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan hingga saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Sejak zaman kemerdekaan bangsa Indonesia sudah dihadapkan dengan permasalahan ini dan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan masih menjadi persoalan mendasar di Indonesia. Oleh karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan masih menjadi persoalan mendasar di Indonesia. Oleh karena itu, program penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu dari 11 prioritas pembangunan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Hal ini dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama. Begitu juga dengan
Lebih terperinciLampiran 11. Hasil Perhitungan Uji t dengan menggunakan Uji 2 Arah
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Uji t dengan menggunakan Uji 2 Arah n 1 = 12 (untuk desa pesisir) ; n 2 = 72 (untuk desa non pesisir) a. Kepadatan S 2 1 = n X 2 ( X) 2 = 145.291.638,8 S 2 2 = 72.239.370,29
Lebih terperinciModel Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001
Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001 ELEMEN ISO 14001 IMPLEMENTASI PENANGGUNG- 4.2. Kebijakan Lingkungan Mengevaluasi kebijakan SMM & SMK3 dan menyusun kebijakan lingkungan sesuai persyaratan
Lebih terperinci9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN
9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN Oleh: Syahputra Adisanjaya Suleman & Risna Resnawaty syahputraasuleman@yahoo.com; risna.resnawaty@unpad.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL
MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada sejumlah masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan tata cara dan aturan pokok yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan UU. No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan multidimensial yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Adapun masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kemiskinan dalam pembangunan di Indonesia merupakan salah satu masalah utama yang ditandai oleh masih besarnya jumlah penduduk miskin, pengangguran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh aspek kehidupan. Perubahan tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap penyediaan jasa
Lebih terperinciperwakilan pusat di daerah, gubernur yang menunjuk SPKD provinsi sebagai pengelola dana dekonsentrasi sesuai bidangnya masingmasing.
108 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dana dekonsentrasi pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat dan mengetahui permasalahan
Lebih terperinciHalaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN vii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PRAKATA...... v DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... vii... ix DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Bentuk-bentuk pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMAN 1 dan 2 Kecamatan. pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan analisisnya yang diuraikan pada bab IV, peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk pelaksanaan
Lebih terperinciKata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi
BAB 4 P E N U T U P Kata Pengantar Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Bab 4 Berisi : Gorontalo di susun sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Kesimpulan dari hasil penyusunan Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010-2014 mencantumkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Menurunnya disparitas status kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian utama untuk suatu Negara yang ingin maju dan ingin menguasai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah Satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa adalah tingkat capaian Sumber Daya Manusianya, bahkan pendidikan merupakan bagian utama untuk suatu
Lebih terperinci