Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN"

Transkripsi

1 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGA PANAH DAN PUSKESMAS KUTABULUH KABUPATEN KARO TAHUN 2010 NO :... I. Karakteristik Bidan desa A. Identitas responden (Bidan desa) 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : 4. Lama kerja : 5. Tempat Tinggal : B. Pengetahuan tentang ASI eksklusif dan pelayanan ASI eksklusif 1. Kapan mulai memberikan ASI pada saat bayi lahir? a) Segera setelah lahir b) 1 jam pertama setelah lahir 2. Apa yang diberikan kepada bayi baru lahir atau berumur dibawah 1 minggu? a) ASI saja b) ASI + Susu formula 3. Sampai umur berapa ibu memberikan ASI secara eksklusif pada bayi? a) 6 bulan b) 4 bulan 4. Kapan jadwal ibu memberikan ASI pada bayi? a) Tidak terjadwal/ sekehendak bayi a) 1-2 jam sekali 5. Setelah ibu selesai bersalin maka yang seharusnya dilakukan : a) ibu dan bayi dimasukkan ke ruang rawat gabung b) ibu dan bayi dipisahkan di ruang tersendiri

2 6. Tujuan dari kegiatan upaya meningkatkan kinerja pencapaian ASI eksklusif oleh petugas puskesmas adalah : a) Diperolehnya peningkatan angka ASI eksklusif secara nasional menjadi 80% pada tahun 2010 b) Supaya terjadi peningkatan angka ASI eksklusif menjadi 90% pada tahun Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka urutan langkah kegiatan yang dilakukan adalah : a) Pengamatan situasi, penyebarluasan hasil pengamatan situasi, kegiatan intervensi, pemantauan b) Penyebarluasan hasil pengamatan situasi, kegiatan intervensi, pengamatan situasi 8. Pengamatan situasi dilakukan melalui pengumpulan data pencapaian ASI eksklusif yang diperoleh dari : a) Register Kohort balita dan anak pra sekolah b) Register Kohort balita saja 9. Penyebarluasan hasil pengamatan situasi diinformasikan kepada : a) Lintas program puskesmas, lintas sektoral terkait b) Cukup hanya lintas program puskesmas 10. Kegiatan intervensi terdiri dari : a) Pendekatan kepada tokoh masyarakat, pemberdayaan bidan di desa, petugas puskesmas dan kader, pemberdayaan masyarakat b) Cukup hanya pemberdayaan petugas puskesmas 11. Pada pemantauan ASI eksklusif ada indikator pemantauan dengan menggunakan kode sebagai berikut : a) AE1 sampai AE6 b) AE1 sampai AE4 12. Waktu pemantauan dilaksanakan : a) Setiap bulan sesuai kegiatan Posyandu b) Setiap Triwulan sesuai kegiatan Posyandu B. Sikap 1. Apakah ibu setuju dengan langkah-langkah pada buku petunjuk pelaksanaan peningkatan ASI eksklusif? a) Setuju b) Tidak setuju

3 2. Apakah ibu setuju meningkatkan keberhasilan pelayanan ASI eksklusif? a) Setuju b) Tidak setuju 3. Setelah melahirkan seharusnya ibu dibantu petugas agar kontak dengan bayi untuk menyusui a) Setuju b) Tidak setuju 4. Sebaiknya bayi diberi ASI segera setelah lahir a) Setuju b) Tidak setuju 5. Kunjungan rumah dapat dilakukan pada ibu menyusui untuk memantau pelaksanaan menyusui oleh petugas kesehatan a) Setuju b) Tidak setuju

4 II. Motivasi Bidan Desa PERTANYAAN Berilah tanda checklist ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia di sebelah pertanyaan sesuai dengan apa yang saudara lakukan. No Pernyataan Jawaban Skor A. Kebutuhan I.Motivasi Internal YA TIDAK 1. Saya menjadi bidan desa karena keinginan sendiri Saya senang menjelaskan tentang manfaat 2. menyusui dan penatalaksanaannya kepada ibu hamil 3. Saya senang membantu ibu bersalin untuk menyusui bayinya segera setelah lahir Saya melakukan rawat gabung kepada ibu 4. dan bayinya agar memudahkan ibu menyusui bayinya karena keinginan saya sendiri 5. kalau ibu mampu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, saya senang B. Prestasi 1. Saya senang, kalau standar pelayanan dalam pekerjaan saya, tercapai 2. Saya senang bila berhasil memberikan pelayanan yang prima kepada ibu 3. Kalau semua pekerjaan saya selesai tepat waktu, saya senang 4. Kalau saya berhasil mencapai mutu pelayanan ASI yang baik kepada ibu, saya senang 5. Kalau saya berhasil mencapai target cakupan ASI eksklusif, saya senang C. Tanggungjawab 1. Saya bekerja sesuai peran dan fungsi sebagai bidan

5 2. Saya melakukan pekerjaan saya sesuai dengan tupoksi kerja 3. Saya merasa bertanggungjawab menjelaskan kepada ibu tentang manfaat ASI dan penatalaksanaannya 4. Saya merasa bertanggungjawab kepada ibu dalam membantu menumbuhkan percaya diri ibu dalam pemberian ASI 5. Saya bertanggungjawab untuk memotivasi ibu supaya hanya memberikan ASI eksklusif kepada bayinya II. MOTIVASI EKSTERNAL A. Kondisi Kerja 1. Saya mempunyai ruangan yang khusus untuk melakukan promosi tentang ASI eksklusif 2. Saya mempunyai Fasilitas promosi seperti leaflet, booklet dan poster tentang ASI eksklusif 3. Alat elektronik yang mendukung kegiatan pelayanan ASI eksklusif seperti Tape,,TV dan Video cukup memadai di tempat kerja saya 4. Saya mempunyai kerja sama yang baik dengan lintas sektoral seperti kepala desa, perangkat desa, ibu PKK, LSM dll 5. Kerja sama yang baik terjalin dengan rekan sekerja 6. Mempunyai Ruangan rawat gabung untuk mendukung pelayanan menyusui secara eksklusif 7. Adanya ruangan Pojok Laktasi untuk memantau kesehatan ibu nifas dan bayi B. Supervisi 1. Atasan saya melakukan pemantauan cakupan ASI eksklusif setiap rapat bulanan 2. Saya mendapat bimbingan teknis bila target cakupan ASI eksklusif tidak tercapai

6 3. Atasan saya melakukan monitoring ke tempat kerja saya untuk melihat pencapaian cakupan ASI eksklusif secara nyata 4. Menindaklanjuti pencapaian cakupan ASI eksklusif yang belum tercapai 5. Setiap bulan saya langsung mendapat evaluasi tentang pencapaian program yang saya kerjakan 6. Saya mendapat teguran apabila bekerja tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan 7. Ada program pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan C. Gaji 1. Besar gaji saya dapat memenuhi kebutuhan hidup 2. Besar gaji yang saya terima sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan 3. Gaji saya sesuai waktu yang ditentukan pembayarannya 4. Besar gaji saya sesuai dengan jenjang pendidikan 5. Saya mendapat insentif tambahan atas satu prestasi atau kerja ekstra 6. Peningkatan gaji saya diperhatikan pemerintah setempat 7. Permasalahan gaji yang saya terima ditanggapi oleh atasan saya D. Penghargaan Produsen susu 1. Saya mendapat insentif dari produsen susu bila saya berhasil meningkatkan penjualan susu formula setiap bulan 2. Ada hadiah sekotak susu dari produsen susu bila saya berhasil menjual 6 kotak susu formula 3. Saya mendapat seminar kesehatan gratis karena saya sudah menjadi pelanggan tetap susu formula 4. Saya berwisata ke dalam dan luar negeri dengan fasilitas akomodasi secara gratis

7 karena saya sudah berhasil mencapai target dalam pemasaran susu formula 5. Saya mendapat pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pelayanan kebidanan karena saya berhasil meningkatkan penjualan susu formula 6. Saya mendapat sponsor dari produsen susu untuk setiap kegiatan pelayanan kebidanan 7. Saya mendapat sampel gratis, potongan harga dari produsen susu bila saya berhasil memasarkan susu formula kepada ibu bersalin E. Penghargaan dari Pemerintah 1. Saya mendapat kenaikan jabatan bila berhasil meningkatkan cakupan ASI eksklusif 2. Ada insentif ekstra dari pemerintah bila cakupan ASI eksklusif saya meningkat 3. Saya mendapat surat penghargaan karena cakupan ASI eksklusif meningkat 4. Saya mendapat hadiah uang tunai dari pemerintah 5. Saya mendapatkan Seminar kesehatan gratis dari pemerintah 6. Saya berwisata ke dalam dan luar negeri dengan fasilitas akomodasi secara gratis dari pemerintah 7. Saya mendapat medali kehormatan dari pemerintah karena keberhasilan saya meningkatkan cakupan ASI eksklusif

8 FORMAT PENILAIAN TENTANG KINERJA BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF NO INDIKATOR PENILAIAN YA PENILAIAN Kadang- Tidak Kadang 1.. Mengumpulkan data pengamatan situasi yang diperoleh dari register kohort balita dan anak pra sekolah tentang pencapaian ASI eksklusif 2. Mengumpulkan data situasi tentang latar belakang budaya setempat meliputi persepsi, kebiasaan, dan pola pemberian makan bayi dari masyarakat 3. Mengumpulkan data tentang sumber daya dan sarana meliputi biaya, jumlah dan macam tenaga, serta media penyuluhan yang tersedia di tempat kerja 4. Menyebarluaskan hasil pengamatan situasi dengan mengidentifikasi masalah kepada lintas program dan lintas sektoral terkait 5. Melakukan intervensi hasil pengamatan situasi kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, kader agar mengetahui dan berperan aktif dalam menggerakkan masyarakat sasaran melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ASI Eksklusif 6. Melakukan penyuluhan ASI eksklusif sebulan sekali kepada kelompok masyarakat misalnya PKK, LSM, organisasi wanita atau kelompok arisan, pengajian dll 7. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil tentang manfaat ASI dan penatalaksanaaanya 8. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan rawat gabung kepada ibu bersalin 9.. Membentuk dan mengaktifkan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) 10. Melakukan pemantauan ASI eksklusif setiap bulan

9 Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian No VALIDITAS RELIABILITAS Pertanyaan Harga r Hitung Harga r Tabel Keputusan Harga r Hitung Harga r Tabel Keputus an Pengetahuan ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Sikap ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Kebutuhan ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Prestasi ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Tanggungjawab ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Kondisi kerja ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel

10 No VALIDITAS RELIABILITAS Pertanyaan Harga r Harga r Harga r Harga r Keputus Keputusan Hitung Tabel Hitung Tabel an ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Supervisi ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Gaji ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Penghargaan Produsen Susu ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Penghargaan Pemerintah ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel ,361 Valid ,361 Reliabel Kinerja Bidan Desa dalam Pencapaian ASI Eksklusif 1 0,809 0,361 Valid 0,935 0,361 Reliabel 2 0,715 0,361 Valid 0,938 0,361 Reliabel 3 0,715 0,361 Valid 0,938 0,361 Reliabel 4 0,549 0,361 Valid 0,945 0,361 Reliabel 5 0,750 0,361 Valid 0,936 0,361 Reliabel

11 No VALIDITAS RELIABILITAS Pertanyaan Harga r Harga r Harga r Harga r Keputus Keputusan Hitung Tabel Hitung Tabel an 6 0,934 0,361 Valid 0,927 0,361 Reliabel 7 0,869 0,361 Valid 0,931 0,361 Reliabel 8 0,848 0,361 Valid 0,932 0,361 Reliabel 9 0,787 0,361 Valid 0,935 0,361 Reliabel 10 0,681 0,361 Valid 0,939 0,361 Reliabel

12 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh PENGETAHUAN JUMLAH % Kapan mulai memberikan ASI pada saat bayi lahir? a) Segera setelah lahir 40 83,3 b) 1 jam pertama setelah lahir 8 16,7 Apa yang diberikan kepada bayi baru lahir atau berumur dibawah 1 minggu? a) ASI saja b) ASI + Susu formula ,6 10,4 Sampai umur berapa ibu memberikan ASI secara eksklusif pada bayi? a) 6 bulan b) 4 bulan Kapan jadwal ibu memberikan ASI pada bayi? a) Tidak terjadwal/ sekehendak bayi b) 1-2 jam sekali 42 87,5 6 12,5 Jumlah Setelah ibu selesai bersalin maka yang seharusnya dilakukan : a) ibu dan bayi dimasukkan ke ruang rawat gabung b) ibu dan bayi dipisahkan di ruang tersendiri ,1 22,9 7 14,6 Tujuan dari kegiatan upaya meningkatkan kinerja pencapaian ASI eksklusif oleh petugas puskesmas adalah : a) Diperolehnya peningkatan angka ASI eksklusif secara nasional menjadi 80% pada tahun 2010 b) Supaya terjadi peningkatan angka ASI eksklusif menjadi 90% pada tahun ,3 Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka urutan langkah kegiatan yang dilakukan adalah : a) Pengamatan situasi, penyebarluasan hasil pengamatan situasi, kegiatan intervensi, pemantauan b) Penyebarluasan hasil pengamatan situasi, kegiatan intervensi, pengamatan situasi ,4 41,7 72,9 27,1

13 (sambungan) PENGETAHUAN JUMLAH % Pengamatan situasi dilakukan melalui pengumpulan data pencapaian ASI eksklusif yang diperoleh dari : a) Register Kohort balita dan anak pra sekolah b) Register Kohort balita saja ,4 64,6 Penyebarluasan hasil pengamatan situasi diinformasikan kepada : a) Lintas program puskesmas, lintas sektoral terkait 39 81,3 b) Cukup hanya lintas program puskesmas 9 18,8 Kegiatan intervensi terdiri dari : a) Pendekatan kepada tokoh masyarakat, pemberdayaan bidan di desa, petugas puskesmas dan kader, pemberdayaan masyarakat b) Cukup hanya pemberdayaan petugas puskesmas Pada pemantauan ASI eksklusif ada indikator pemantauan dengan menggunakan kode sebagai berikut : a) AE1 sampai AE6 b) AE1 sampai AE ,4 14, ,6 5 10,4 Waktu pemantauan dilaksanakan : a) Setiap bulan sesuai kegiatan Posyandu b) Setiap Triwulan sesuai kegiatan Posyandu 45 93,8 3 6,3 Keterangan: Jumlah responden yang menjawab sesuai dengan jawaban yang bersesuaian.

14 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pernyataan Total SIKAP Setuju % Tidak % Jlh % Setuju Apakah ibu setuju dengan langkah langkah pada buku petunjuk pelaksanaan peningkatan ASI eksklusif? Apakah ibu setuju meningkatkan keberhasilan pelayanan ASI eksklusif? Setelah melahirkan seharusnya ibu dibantu petugas agar kontak dengan bayi untuk menyusui Sebaiknya bayi diberi ASI segera setelah lahir Kunjungan rumah dapat dilakukan pada ibu menyusui untuk memantau pelaksanaan menyusui oleh petugas kesehatan Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Kebutuhan di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah YA TIDAK Total KEBUTUHAN Jlh % Jlh % Jlh % Saya menjadi bidan desa karena keinginan sendiri Saya senang menjelaskan tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya kepada ibu hamil Saya senang membantu ibu bersalin untuk menyusui bayinya segera setelah lahir Saya melakukan rawat gabung kepada ibu dan bayinya agar memudahkan ibu menyusui bayinya karena keinginan saya sendiri kalau ibu mampu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, saya senang ASI eksklusif secara nasional menjadi 80% 27 56, , , , , , , ,

15 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Prestasi di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah YA TIDAK Total PRESTASI Jlh % Jlh % Jlh % Saya senang, kalau standar pelayanan dalam pekerjaan saya, tercapai Saya senang bila berhasil memberikan pelayanan yang prima kepada ibu Kalau semua pekerjaan saya selesai tepat waktu, saya senang Kalau saya berhasil mencapai mutu pelayanan ASI yang baik kepada ibu, saya senang Kalau saya berhasil mencapai target cakupan ASI eksklusif, saya senang 21 43, , , , , , , , , , Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Tanggungjawab di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah YA TIDAK Total TANGGUNGJAWAB Jlh % Jlh % Jlh % Saya bekerja sesuai peran dan fungsi sebagai bidan Saya melakukan pekerjaan saya sesuai dengan tupoksi kerja Saya merasa bertanggungjawab menjelaskan kepada ibu tentang manfaat ASI dan penatalaksanaannya Saya merasa bertanggungjawab kepada ibu dalam membantu menumbuhkan percaya diri ibu dalam pemberian ASI Saya bertanggungjawab untuk memotivasi ibu supaya hanya memberikan ASI eksklusif kepada bayinya 28 58, , , , , , , , , ,

16 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Kerja di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah YA TIDAK Total KONDISI KERJA Jlh % Jlh % Jlh % Saya mempunyai ruangan yang khusus untuk 13 27, , melakukan promosi tentang ASI eksklusif Saya mempunyai Fasilitas promosi seperti leaflet, 15 31, , booklet dan poster tentang ASI eksklusif Alat elektronik yang mendukung kegiatan pelayanan 16 33, , ASI eksklusif seperti Tape,,TV dan Video cukup memadai di tempat kerja saya Saya mempunyai kerja sama yang baik dengan lintas 27 56, , sektoral seperti kepala desa, perangkat desa, ibu PKK, LSM dll Kerja sama yang baik terjalin dengan rekan sekerja 28 58, , Mempunyai Ruangan rawat gabung untuk mendukung pelayanan menyusui secara eksklusif Adanya ruangan Pojok Laktasi untuk memantau kesehatan ibu nifas dan bayi 17 35, , , , Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Supervisi di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah YA TIDAK Total SUPERVISI Jlh % Jlh % Jlh % Atasan saya melakukan pemantauan cakupan ASI eksklusif setiap rapat bulanan Saya mendapat bimbingan teknis bila target cakupan ASI eksklusif tidak tercapai Atasan saya melakukan monitoring ke tempat kerja saya untuk melihat pencapaian cakupan ASI eksklusif secara nyata Menindaklanjuti pencapaian cakupan ASI eksklusif yang belum tercapai Setiap bulan saya langsung mendapat evaluasi tentang pencapaian program yang saya kerjakan 18 37, , , , , ,

17 Sambungan Saya mendapat teguran apabila bekerja tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Ada program pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan 27 56, , , , Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Gaji di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah GAJI YA TIDAK Total Jlh % Jlh % Jlh % Besar gaji saya dapat memenuhi kebutuhan hidup Besar gaji yang saya terima sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan Gaji saya sesuai waktu yang ditentukan pembayarannya Besar gaji saya sesuai dengan jenjang pendidikan Saya mendapat insentif tambahan atas satu prestasi atau kerja ekstra Peningkatan gaji saya diperhatikan pemerintah setempat Permasalahan gaji yang saya terima ditanggapi oleh atasan saya 17 35, , , , , , , , , , , , , , Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Penghargaan Produsen Susu di Wilayah Kerja Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah YA TIDAK Total Penghargaan Produsen Susu Jlh % Jlh % Jlh % Saya mendapat insentif dari produsen susu bila saya berhasil meningkatkan penjualan susu formula setiap bulan Ada hadiah sekotak susu dari produsen susu bila saya berhasil menjual 6 kotak susu formula Saya mendapat seminar kesehatan gratis karena saya sudah menjadi pelanggan tetap susu formula Saya berwisata ke dalam dan luar negeri dengan fasilitas akomodasi secara gratis karena saya 3 6, , , , , , , ,

18 sudah berhasil mencapai target dalam pemasaran susu formula Saya mendapat pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pelayanan kebidanan karena saya berhasil meningkatkan penjualan susu formula Saya mendapat sponsor dari produsen susu untuk setiap kegiatan pelayanan kebidanan Saya mendapat sampel gratis, potongan harga dari produsen susu bila saya berhasil memasarkan susu formula kepada ibu bersalin 1 2, , , , , , Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Penghargaan Pemerintah di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh Pertanyaan Jawaban Jumlah PENGHARGAAN PEMERINTAH YA TIDAK Total Jlh % Jlh % Jlh % Saya mendapat kenaikan jabatan bila berhasil meningkatkan cakupan ASI eksklusif Ada insentif ekstra dari pemerintah bila cakupan ASI eksklusif saya meningkat Saya mendapat surat penghargaan karena cakupan ASI eksklusif meningkat Saya mendapat hadiah uang tunai dari pemerintah Saya mendapatkan Seminar kesehatan gratis dari pemerintah Saya berwisata ke dalam dan luar negeri dengan fasilitas akomodasi secara gratis dari pemerintah Saya mendapat medali kehormatan dari pemerintah karena keberhasilan saya meningkatkan cakupan ASI eksklusif 2 4, , , , , , , , , , , ,

19 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja Bidan Desa dalam Pencapaian ASI Eksklusif di Puskesmas Tiga Panah dan Puskesmas Kutabuluh YA Kadang- TIDAK Jumlah Kinerja Bidan Desa dalam Pencapaian Kadang ASI eksklusif Jlh % Jlh % Jlh % jlh % Mengumpulkan data pengamatan situasi yang diperoleh dari register kohort balita dan anak pra sekolah tentang pencapaian ASI eksklusif Mengumpulkan data situasi tentang latar belakang budaya setempat meliputi persepsi, kebiasaan, dan pola pemberian makan bayi dari masyarakat Mengumpulkan data tentang sumber daya dan sarana meliputi biaya, jumlah dan macam tenaga, serta media penyuluhan yang tersedia di tempat kerja Menyebarluaskan hasil pengamatan situasi dengan mengidentifikasi masalah kepada lintas program dan lintas sektoral terkait Melakukan intervensi hasil pengamatan situasi kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, kader agar mengetahui dan berperan aktif dalam menggerakkan masyarakat sasaran melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ASI Eksklusif Melakukan penyuluhan ASI eksklusif sebulan sekali kepada kelompok masyarakat misalnya PKK, LSM, organisasi wanita atau kelompok arisan, pengajian dll Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil tentang manfaat ASI dan penatalaksanaannya Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan rawat gabung kepada ibu bersalin Membentuk dan mengaktifkan Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) Melakukan pemantauan ASI eksklusif setiap bulan 29 60,4 1 2, , ,2 7 14, , ,2 2 4, , , , , , , , , , , ,0 9 18, , ,8 5 10, , , , , , , ,

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara dengan pimpinan puskesmas, pemegang program, dan orang orang yang menjalankan program

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. b. c. Mengingat :

Lebih terperinci

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah Kecamatan Tebet pada tahun 2016 tercatat 84 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU DI KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BERGAS, KABUPATEN SEMARANG. Natalia Desty Kartika Sari

MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BERGAS, KABUPATEN SEMARANG. Natalia Desty Kartika Sari MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BERGAS, KABUPATEN SEMARANG Natalia Desty Kartika Sari ABSTRAK Keunggulan ASI adalah adanya kolostrum yang akan memberikan antibodi

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan LEMBAR PERTANYAAN PENGARUH TERPAAN INFORMASI TERHADAP HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIFDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA TAHUN 2009 I. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden :

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

INISIASI MENYUSU DINI & PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF

INISIASI MENYUSU DINI & PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF INISIASI MENYUSU DINI & PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF MENURUNKAN RESIKO KEMATIAN BAYI & MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Oleh : Dr. Limawan B, M.Kes Kabid Kesmas Dinkes Kab.Klaten PENDAHULUAN Laporan WHO/Unicef

Lebih terperinci

RUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA

RUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA RUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Salah satu visi Kota Malang adalah terwujudnya Kota Malang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu masalah penting pencapaian pembangunan kesehatan dunia. Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah

Lebih terperinci

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus menggembirakan. Ada satu hal yang selama ini tidak disadari dan tidak dilakukan orang tua dan tenaga

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung Wanda Redisa Lambertus 1 & Imelda Sianipar 1* 1 STIK Immanuel Bandung Abstrak Latar

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelurahan : 4. RW : 5. RT : 6. Kecamatan : Cibeunying 7. Kota : Bandung 8. Jenis Kelamin : L

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No. PUSKESMA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM Revisi Halaman 1. Pengertian Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran program adalah Kegiatan mencari, menemukan,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF BAGI TENAGA KESEHATAN, PENYELENGGARA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN, PENYELENGGARA SATUAN

Lebih terperinci

MATERI PENYEGARAN KADER

MATERI PENYEGARAN KADER MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan

BAB 1 PENDAHULUAN. langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Inisiasi Menyusu Dini atau yang dikenal sekarang dengan IMD merupakan langkah awal menuju kesuksesan menyusui. Salah satu tujuan IMD adalah menekan mortalitas bayi.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETUGAS KESEHATAN DALAM KEGIATAN INISIASI MENYUSU DINI DIWILAYAH KELURAHAN SIRINGO-RINGO KECAMATAN RANTAU UTARA KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2008 No.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak,

BAB 1 : PENDAHULUAN. individu, dimulai sejak janin masih dalam kandungan, bayi, balita, anak-anak, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan, yang dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya sehingga dapat berperan maksimal

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta yang terletak

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta yang terletak BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta yang terletak di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres. Puskesmas Sibela merupakan Puskesmas

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA 94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat badan yang paling pesat dibanding dengan kelompok umur lain, masa ini tidak terulang sehingga disebut window

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 5 TAHUN 2011

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 5 TAHUN 2011 BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGARAAN KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS BAB 1 PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK A. Latar Belakang Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT ~ 1 ~ BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan 112 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Posyandu

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Petunjuk pengisian: Isilah titik-titik pada tempat yang tersedia atau memilih salah

IDENTITAS RESPONDEN. Petunjuk pengisian: Isilah titik-titik pada tempat yang tersedia atau memilih salah IDENTITAS RESPONDEN No. Petunjuk pengisian: Isilah titik-titik pada tempat yang tersedia atau memilih salah satu pernyataan yang ada pada setiap pertanyaan dengan memberi tanda silang. Format A. Identitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi

Lebih terperinci

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Kabupaten Trenggalek merupakan suatu bentuk kerja sama antara bidan dan dukun dengan tujuan meningkatkan akses ibu dan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2016 A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Teladan I. Data Umum 1. Nama : 2. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif; BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obstetri di Indonesia adalah sebesar 23 per Kelahiran Hidup (KH)

BAB I PENDAHULUAN. obstetri di Indonesia adalah sebesar 23 per Kelahiran Hidup (KH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Target Millenium Development Goals (MDGs) untuk penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) yang diakibatkan oleh berbagai masalah obstetri di Indonesia adalah sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada

Lebih terperinci

2012, No Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 2. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanju

2012, No Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. 2. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanju No.58, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. ASI Eksklusif. Pemberian. Penggunaan. Susu Formula Bayi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5291) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK BALITA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) 3272105 HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM KEGIATAN PHN No

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2016 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 14 APRIL 2016 NOMOR : 2 TAHUN 2016 TENTANG : PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF Sekretariat Daerah Kota Sukabumi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Faktor Pemudah/predisposisi 1. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif 2. Sikap Ibu terhadap pembrian ASI Eksklusif 3. Pekerjaan

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan ASI kepada bayi baru lahir, bayi tidak boleh dibersihkan terlebih dahulu dan tidak dipisahkan dari ibu. Pada inisiasi menyusu

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa pemberian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA

KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI I. PENDAHULUAN Dalam kondisi pembangunan kearah industrialisasi dimana persaingan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung adalah asupan energi, asupan protein, ASI eksklusif, MP-ASI, ISPA, umur balita, pemantauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan yang tertuang dalam arah kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Kota yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04 Purwokinanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tumbuh kembang anak dapat dicapai secara optimal melalui empat hal penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2013 belum dapat memenuhi target Millenium Depelopment Goals (MDGs) 2015. Dimana angka kematian bayi (AKB) di Indonesia

Lebih terperinci

Bab 5. Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif

Bab 5. Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif Bab 5 Dasar Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif Inisiasi Menyusu Dini dan Pemberian ASI secara Eksklusif Ditinjau dari Aspek Hukum dan Kebijakan Kesehatan merupakan modal penting dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 32 TAHUN 2008 TENTANG KELOMPOK KERJA OPERASIONAL (POKJANAL) POSYANDU TINGKAT KABUPATEN, TINGKAT KECAMATAN, DAN KELOMPOK KERJA (POKJA) POSYANDU

Lebih terperinci

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( )

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( ) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN KEBUMEN Jafar Arifin*), Putri Asmita Wigati**), Anneke Suparwati**), Septo Pawela Arso**) *)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. PELAKSANAAN PENINGKATAN ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN

I. PENDAHULUAN II. PELAKSANAAN PENINGKATAN ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENINGKATAN ASI EKSKLUSIF BAGI PETUGAS PUSKESMAS DEPARTEMEN KESEHATAN, DIREKTORAT JENDERAL BINKESMAS, DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT JAKARTA, 1997 I. PENDAHULUAN Upaya Perbaikan Gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, dewasa sampai usia lanjut, memerlukan kesehatan dan gizi yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR UPT PUSKESMAS KECAMATAN CIGOMBONG Jl.Mayjen HR. Edi Sukma No. 75 Bogor Telepon (0251) 8221047 Email : uptpuskesmascigombong@yahoo.co.id KERANGKA

Lebih terperinci

B. TUJUAN 1. Umum Menggalang kerjasama Lintas sektor dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di bidang kesehatan 2. Khusus a. Meningkatkan program

B. TUJUAN 1. Umum Menggalang kerjasama Lintas sektor dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di bidang kesehatan 2. Khusus a. Meningkatkan program BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM

LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM LAMPIRAN I KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN DI DESA PAKUALAM I. Data Identitas Responden Isilah titik-titik dibawah ini! 1. No. Responden : 2. Nama Responden

Lebih terperinci

ANALISIS FORMULASI DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSKLUSIF KABUPATEN KLATEN

ANALISIS FORMULASI DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSKLUSIF KABUPATEN KLATEN ANALISIS FORMULASI DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSKLUSIF KABUPATEN KLATEN RINI PRATIWI ANALISIS FORMULASI DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi 1 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Input a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi di Kota Bengkulu yaitu pada tahun 2013 sebesar Rp. 239.990.000,00 (proporsi 0,64%)

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ANALISIS PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 Nama : Umur : Tahun Pendidikan

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa untuk mencapai

Lebih terperinci

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI 6.1. Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Analisis SWOT yang digunakan dalam mengkaji revitalisasi Posyandu di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seseorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan

Lebih terperinci

Bantuan Incentiv Masyarakat dan Penyedia Layanan. Kesehatan dan Pendidikan: PNPM Generasi

Bantuan Incentiv Masyarakat dan Penyedia Layanan. Kesehatan dan Pendidikan: PNPM Generasi Bantuan Incentiv Masyarakat dan Penyedia Layanan Meningkatkan Hasil Kesehatan dan Pendidikan: PNPM Generasi Agustus 2011 Struktur Presentasi Tujuan PNPM Generasi Dua bentuk model insentif yang ada - Insentif

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

KUESIONER PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN Lampiran 1 64 65 Lampiran 2 KUESIONER PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN Data Pribadi Ibu: Usia : Pendidikan terakhir : Pekerjaan : Jumlah anak : Bayi Jenis Kelamin : Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pendekatan survey yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Identitas Responden Angkatan : Desa dan Kecamatan Lokasi KKN : Daftar Pertanyaan 1. Setelah

Lebih terperinci

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat

Rumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat Disiapkan oleh: Dievaluasi oleh: Mengetahui: Disetujui oleh: Disahkan oleh: Tanggal Terbit: GM Rumah Sehat Indonesia Dr. Yudi Feriandi PENGERTIAN Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian Lampiran 1: Kuesioner Penelitian PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI BIDAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA UNIT PELAKSANA TEHNIK DINAS (UPTD) PUSKESMAS DI KABUPATEN ACEH BARAT No. Urut

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

2 pertama kehidupan Bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infe

2 pertama kehidupan Bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infe TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjlasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 58) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan potensi dan penerus untuk mewujudkan kualitas dan keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan sejak dini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

Lebih terperinci

Memahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional

Memahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional Memahami Perilaku Masyarakat Indonesia tentang Gizi dan Kebersihan Hasil Studi Formatif Program Komunikasi dan Kampanye Gizi Nasional Jakarta, 23 Januari 2015 Tujuan Mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 I. KARAKTERISTIK 1 Nama : 2 Umur : 3 Alamat : 4. Pekerjaan : 1. PNS 2.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) penerus bangsa dan harapan masa depan keluarga, masyarakat dan negara, perlu diberikan pembinaan terarah sedini mungkin,

Lebih terperinci

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar. 4.2 Prioritas Masalah Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh tidak memungkinkan untuk diselesaikan sekaligus atau seluruhnya, sehingga perlu dilakukan penentuan prioritas masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajad kesehatan yang optimal sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN DATA AWAL

LAMPIRAN. Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN DATA AWAL LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN DATA AWAL 433 434 Lampiran 2 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 435 Lampiran 3 INFORM CONSENT 436 Lampiran 4 KSPR 437 Lampiran 5 DENVER 438 Lampiran 6 LEMBAR PENAPISAN

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE, Menimbang

Lebih terperinci

TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG

TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG Dewi Anggraini 1), Wiku Widyo Baskoro 2), Bayu Mahendra

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS INDUSTRI GRESIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sasaran pembangunan kesehatan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2015-2019 yaitu meningkatnya

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI KABUPATEN SEMARANG.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI KABUPATEN SEMARANG. BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN TARGET CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS DI KABUPATEN SEMARANG Nurheny Agustina ABSTRAK Salah satu indikator kesehatan ibu dan bayi dapat

Lebih terperinci