BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.2. Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody Can Be A Hero Untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana citra iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, maka peneliti merumuskan terlebih dahulu persepsi keenam informan berdasarkan delapan elemen iklan yaitu video, audio, talent, prop, setting, lighting, graphics, dan pacing pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Elemen Video Menurut para informan keseluruhan gambar pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero sudah jelas. Kejelasan pada elemen video berupa gambar tersebut mendukung munculnya keinginan untuk melihat iklan secara keseluruhan dan memahami jalan cerita pada iklan secara mendalam. Selain itu, gambar yang jelas pada iklan tidak menyulitkan para informan untuk mengamati keseluruhan gambar pada iklan. Sehingga pada elemen video, persepsi yang banyak muncul oleh informan adalah gambar jelas. Bagi para informan semua properti yang nampak pada iklan sudah jelas dilihat dan dimengerti jenisnya. Seperti jenis buah yang dijual oleh laki-laki pada iklan, uang gaji, motor butut/cb, ketika lomba melewati tumpukan mobil-mobil, di dalam rumah yang terdapat tempat tidur, kursi, dan meja. 43

2 Elemen video merupakan segala sesuatu yang nampak pada layar iklan televisi. Gambar yang disajikan oleh iklan televisi didominasi oleh gambar gerak yang memudahkan khalayak untuk memahami iklan tanpa harus berimajinasi dan membayangkan bentuk gambar pada iklan. Oleh karena itu gambar yang jelas pada iklan akan memudahkan khalayak untuk melihat iklan. Menurut Wells, dkk (1998:451) keseluruhan unsur visual mendominasi persepsi dari sebuah pesan yang diiklankan oleh televisi. Iklan televisi yang sukses adalah iklan yang berhasil mengkooordinasikan dengan baik sejumlah besar unsur-unsur visual yang ada di dalamnya. a. Jalan cerita Gambar 4.1 Jalan Cerita Iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero

3 Bagi seluruh informan yang diteliti, jalan cerita pada iklan sangat menarik karena menceritakan tentang kehidupan dan kerja keras seorang anak kepada ibunya. Iklan ini menjadi sangat bagus karena terdapat bintang iklan seorang ibu. Bagi para informan ibu merupakan sosok orang tua yang harus dihargai karena terdapat kenyakinan dimasyarakat jika surga ditelapak kaki ibu, sehingga dengan jalan cerita yang berakhir dengan perjuangan untuk ibu membuat iklan menjadi sebuah iklan yang mengharukan. Jalan cerita dianggap seperti kisah nyata karena sangat dekat dengan informan karena menggambarkan kehidupan sekitar mereka sebagai pekerja berat. Semua informan mengganggap jika iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero identik dengan jalan cerita yang mengharukan, bahkan sampai saat ini jika mereka ditanya seputar iklan M-150 mana yang paling diingat pasti akan menjawab iklan ini, karena jalan cerita iklan versi Everybody Can Be A Hero dianggap berbeda dengan iklan yang lain atau iklan M-150 yang sebelumnya. Jika iklan lain selalu menayangkan kekuatan otot dan kerja keras untuk diri sendiri, tetapi pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero perjuangan untuk ibunya. Awal mula mereka tertarik untuk menonton iklan ini karena penasaran dengan jalan cerita yang mengharukan. Persepsi yang muncul pada informan mengenai jalan cerita iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero adalah jalan cerita seperti kisah nyata karena menceritakan tentang perjuangan ibu yang mengharukan. Jalan cerita merupakan bagian dari elemen video yang berupa urutan aksi dengan jalinan cerita yang saling terkait dan teratur. Jalan cerita pada 45

4 iklan harus dibuat sekreatif mungkin agar khalayak bisa mengingat iklan karena jalan cerita berbeda dari iklan. Alur cerita menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 1995 : 113), adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa. b. Desain Warna Desain warna pada iklan dapat dilihat dari gambar 4.1 dimana warna yang dimaksud adalah keseluruhan nuansa warna dari tampilan iklan. Desain warna pada iklan juga merupakan bagian dari elemen video. Menurut para informan desain warna pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero menarik perhatian karena desain warna pada iklan memiliki warna yang kalem (berwarna coklat), teduh, natural dan bernuansa klasik, sehingga iklan dianggap menggambarkan suatu kesedihan karena berdominan warna coklat yang kalem. Warna yang teduh dan natural juga membuaat iklan seperti pada kehidupan nyata yang diiklankan atau seperti sebuah film. Selain itu warna yang mewakili sebuah nuansa klasik juga menggambarkan sebuah kehidupan yang sederhana. Desain warna pada iklan bagi para informan mendukung jalan cerita yang berakhir dengan kesedihan. Jalan cerita yang seperti kehidupan asli di dukung dengan desain warna yang natural menambah kesan jika iklan ini seperti asli menggambarkan kisah nyata, dan 46

5 mendukung jalan cerita yang mengharukan. Bagi informan Arip, Nurviyanto, Muchlisin, Eko dan Shinwan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero sangat menarik dibandingkan iklan lain karena iklan lain terkesan dibuat-buat dengan desain warna yang mencolok mengikuti warna logo produk. Berbeda dengan informan Agus, desain warna pada iklan cenderung terlalu kalem, untuk minuman berenergi seharusnya memiliki warna yang nge-jreng agar terlihat lebih segar saat menonton iklan seperti iklan lain pada umumnya yang memang memiliki warna mencolok agar identik dengan produk yang diiklankan. Desain warna pada iklan merupakan pelengkap pada gambar. Pada unsur visual warna unsur yang tajam dalam menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu menstimuli perasaan, perhatian dan minat seseorang. Menurut Rossister dan Percy (1987:197) warna merupakan komposisi dan keserasian gambar, warna, tulisan, dan termasuk dalam pengaturan cahaya yang terdapat pada penayangan iklan. Warna digunakan dalam iklan untuk menarik perhatian, dan memberikan realisme. Dalam sebuah penelitian telah membuktikan bahwa iklan dengan menggunakan warna mendapat perhatian lebih daripada iklan yang tidak memberikan warna. Warna dapat mewakili suatu suasana hati, seperti persepsi informan terhadap iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero warna iklan mendukung jalan cerita iklan yang mengharukan, kesederhanaan, dan membuat iklan seperti kisah nyata. 47

6 c. Adegan Gambar 4.2 Cuplikan Beberapa Adegan Pada Iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Adegan juga merupakan bagian dari elemen video yang menjadi gambar gerak pada iklan, yang menjadi perbedaan antara jalan cerita dan adegan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero adalah jalan cerita lebih komplek karena berisi tentang urutan kejadian dan sebab akibat suatu peristiwa pada iklan, sedangkan adegan merupakan bagian dari jalan cerita berupa gerakan. Menurut para informan, beberapa adegan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero juga menjadi sebuah identik dari iklan sampai saat ini. Bagi informan Arip dan Nuryanto adegan yang paling menarik perhatian adalah saat berlomba mengendarai motor butut/cb, pada adegan ini membuktikan jika perjuangan anak yang besar pada ibunya. Bermodal motor

7 CB berani untuk melakukan adegan yang berbahaya hanya untuk mendapatkan uang tambahan. Ketertarikan pada degan tersebut juga didukung dengan latar belakang mereka yang tertarik dengan dunia otomotif. Berbeda dengan Muchlisin, Eko dan Agus, adegan yang danggap paling menarik bagi mereka adalah adegan terakhir ketika menggendong ibu. Adegan menggendong ibu pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero bagi mereka satu-satunya yang ada pada sebuah iklan minuman berenergi. Walaupun iklan sudah tidak tayang, tetapi adegan ini yang paling mengingatkan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. Adegan seperti ini menggambarkan bentuk kasih sayang, kesetiaan, dan tanggung jawab yang besar seorang anak kepada ibunya. Sebuah adegan juga didukung dengan ekpresi dan akting, gerak badan, atau bahasa tubuh. Menurut para informan akting dan ekpresi bintang iklan pria (pemeran utama) sebagai seorang buruh pasar sudah meyakinkan, ketika harus menggangkat buah-buah dari motornya ke penjual, ekspresi kesakitan ketika dia harus berlomba dan jatuh, ekpresi dan akting kebahagiaan ketika menggendong ibu dari kamar menuju meja makan dimana terlihat seperti kejadian nyata dan jauh dari kesan dibuat-buat. Selain itu ekspresi dan akting dari ibu (ibu dari pemeran utama) ketika menjadi seorang yang sedang sakit terlihat nyata karena pucat, selain itu ekpresi bahagia ketika mendapat kejutan dari anaknya juga tidak terlihat seperti dibuat-buat. Semua bintang iklan sudah memperlihatkan karakternya masing-masing dengan baik terlihat natural seperti tidak dibuat-buat. 49

8 Adegan dalam iklan televisi sangat penting, pengemasan adegan pada iklan televisi harus menarik perhatian khalayak. Pada sebuah iklan adegan terdiri dari action (tindakan) dan Motion (gerakan). Menurut Rossister dan Percy (1987:197) gerakan menggambarkan adegan yang digunakan untuk memperjelas maksud dari iklan tersebut dimana diharapkan gerakan yang dilakukan dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya yang meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan. Termasuk pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, adegan seperti menggendong ibu dan jumping dengann motor menjadi hal yang menarik bagi informan. d. Slogan Gambar 4.3 Cuplikan Slogan M-150 Pada Iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Bagi para informan slogan dari produk M-150 adalah Bisa, menurut mereka slogan M-150 ini sudah sangat aware karena kata Bisa sering dijadikan bahan celotehan bagi mereka. Slogan Bisa bagi paraa informan sudah mewakili jalan cerita pada iklan jika dengan minum M-150 bisa menjadi laki-laki yang bekerja keras, pantang menyerah, dan segala perjuangan behasil. Akan tetapi bagi Muchlisin, slogan Bisa belum

9 tergambarkan pada jalan cerita, karena adegan minum M-150 dan logo yang berada diakhir. Menurut dia, apa yang telah dilakukan oleh laki-laki (pemeran utama) pada iklan belum tentu berkat minum M-150. Slogan pada iklan merupakan bagian dari unsur video karena berbentuk tulisan yang merupakan rangkaian kata-kata yang singkat, padat, mengandung arti, serta mampu mengetengahkan khasiat/kegunaan produk, selain itu slogan juga harus menjadi identitas sebuah produk. Menurut Suyanto (2005:139), slogan mempunyai dua fungsi utama, yaitu untuk menjaga keberlangsungan serangkaian iklan dalam kampanye dan untuk menyederhanakan sebuah srategi pesan periklanan pada pernyataan positioning agar menjadi ringkas, dapat diulang, menarik perhatian dan mudah diingat. Berdasarkan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero hasil persepsi oleh para informan bahwa slogan M-150 tidak terlalu menjadi perhatian pada iklan, hanya jalan cerita sudah mewakili slogan menjadi lakilaki yang bisa, menjadi laki-laki yang pekerja keras, berkemauan keras dan sukses menjalani hidup. e. Pesan Dari pesan yang disampaikan oleh iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero para informan dapat mempersepsikan pesan iklan walaupun tidak ada pesan secara tertulis. Berdasarkan jalan cerita dan adegan pada iklan, pesan yang dapat diambil oleh para informan adalah kejujuran, kasih sayang, 51

10 sportifitas, tanggung jawab dan bekerja keras. Kejujuran, pada adegan laki-laki (pemeran utama) mengembalikan uang gaji yang kelebihan ketika bekerja. Kasih sayang, perjuangan yang dilakukan oleh laki-laki ternyata dilakukan sebagai wujud kasih sayang kepada ibunya walaupun sudah mempunyai istri. Sportifitas, ketika adegan jatuh saat berlomba dan menerima keadaan membuktikan jika sikap sportif dalam melakukan apapun ketika bersaing dengan orang lain sangat dibutuhkan. Tanggung jawab dan bekerja keras, jika melihat pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, tugas seorang suami adalah bertanggung jawab kepada keluarganya termasuk juga pada orang tua sehingga harus rela bekerja apapun yang khalal untuk mencukupi keluarga, dari adegan pada iklan memperlihatkan perjuangan dengan kerja keras juga akan berdampak positif. Bagi informan, pesan yang disampaikan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero positif untuk dicontoh. Pesan yang disampaikan berbeda dengan iklan lainnya. Jika iklan lain hanya memberi pesan tentang stamina dan kekuatan otot saja, di iklan M-150 ini lebih pada nilai-nilai dalam kehidupan. Akan tetapi bagi para informan untuk mengetahui bagaimana pesan yang disampaikan iklan, harus melakukan beberapa kali menonton karena pesan dicerna melalui jalan cerita dan adegan pada iklan. Pesan dalam sebuah iklan merupakan bagian dari unsur video, menurut Bovee (1995:14) pesan iklan adalah ide atau berita yang dikomunikasikan atau yang disampaikan pada audience melalui media iklan. Untuk menentukan isi pesan yang baik perlu ada daya tarik yang unik, daya 52

11 tarik positif seperti humor, cinta, kebanggaan dan kebahagian dan daya tarik emosional negatif adalah rasa takut, rasa bersalah, dan malu (Kottler, 1989). Pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero daya tarik yang digunakan adalah emosional dimana untuk membangkitkan emosi positif atau negatif yang akan memotivasi audience. Dari pesan-pesan yang bisa dipersepsikan oleh informan, setelah melihat iklan ini pasti para informan merasa terinspirasi untuk dapat melakukan pesan-pesan yang disampaikan oleh iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Elemen Audio / Lagu Elemen Audio pada iklan yang bisa didengar oleh indera pendengaran para informan hanya musik saja, tidak ada voices, ataupun sound effect yang menarik perhatian mereka. Menurut para informan, pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero lagu atau backsound merupakan pendukung dari jalan cerita iklan, karena lagu merupakan satu-satu yang bisa didengar pada iklan. Lagu pada iklan berjudul Hero yang dipopulerkan oleh penyanyi Mariah Carrey. Oleh karena itu, para informan hanya dapat berpersepsi pada lagu iklan saja. Berdasarkan pengalaman mereka dan membandingkan dengan iklan lain, untuk sebuah iklan minuman berenergi hanya iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang memiliki lagu / backsound bernada mellow, jika dibanding iklan lainnya cenderung menggunakan lagu yang semangat. Menurut Informan Arip, Nuriyanto dan Eko, persepsi yang muncul setelah mendengarkan lagu adalah menyentuh. Lagu yang berjudul Hero bagi mereka 53

12 tidak asing untuk didengar karena dulu pernah menjadi soundtrack sebuah film berjudul Bodyguard yang identik dengan sebuah kisah percintaan yang menyedihkan dan lagu Hero juga sering diputar diradio-radio. Walaupun mereka tidak hafal mengenai lirik atau tidak tahu arti dari lagu karena berbahasa inggris, tetapi jika dikaitkan dengan jalan cerita, lagu ini sudah sesuai dengan jalan cerita iklan tentang kasih sayang seorang anak kepada ibunya yang berakhir dengan cerita yang mengharukan. Bagi Informan Muchlisin, lagu dari backsound iklan baru pertama kali di dengar ketika melihat iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. Walaupun lagu pada iklan menggunakan bahasa inggris, tetapi Muclisin bisa berpersepsi berdasarkan nada lagu pada iklan. Nada lagu pada iklan yang mellow memberi kesan sedih, sehingga menambah kesan mengharukan pada iklan. Jika dikaitkan dengan jalan cerita pada iklan sudah sesuai lagu yang sedih dengan jalan cerita yang mengharukan. Berbeda dengan informan Agus dan informan Shinwan, persepsi yang muncul adalah lagu pada iklan justru tidak sesuai dengan iklan minuman berenergi, seharusnya lagu yang digunakan lagu semangat. Menurut informan Agus jika lagu pada iklan menggunakan lagu semangat ketika menonton juga ikut semangat. Tetapi jika didengar dari nada iklan yang mellow sudah sesuai dengan jalan cerita iklan yang mengharukan. Elemen audio merupakan segala hal yang berbentuk suara yang dapat didengar dengan indera pendengaran. Pada iklan M-150 elemen audio hanya didominasi oleh musik saja. Penggunaan musik pada iklan seharusnya menarik 54

13 perhatian dan sesuai dengan jalan cerita iklan agar tercipta suatu kesatuan pada iklan. Musik adalah komponen penting dalam periklanan. Musik yang sederhana dan mudah, baik nada maupun liriknya, akan dapat dengan mudah diingat atau bahkan dinyanyikan oleh pendengarnya dalam berbagai kesempatan, apalagi jika dinyanyikan oleh penyanyi yang sedang menjadi pujaan publik, sehingga pesan yang disampaikan akan sangat menarik (Kasali, 1993:92). Seperti halnya persepsi informan jika lagu bernada sedih pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero sesuai dengan jalan cerita yang mengharukan Talent / Bintang Iklan Gambar 4.44 Bintang Iklan Laki-Laki dan Ibu Pada M-150 versi Everybody Can Be A Hero Gambar 4.5 Bintang Iklan Wanita Sebagai Istri M-150 versi Everybody Can Be A Hero

14 Menurut para informan, talent atau bintang iklan memiliki akting dan ekspresi yang meyakinkan seperti yang diungkapkan pada penjelasan elemen video di atas. Bagi mereka bintang iklan yang digunakan oleh iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero menggunakan bintang yang tidak terkenal (bukan artis). Pada iklan hanya terdapat tiga bintang iklan, laki-laki sebagai pemeran utama/suami, perempuan sebagai istri dan wanita tua sebagai ibu dari laki-laki. Menurut informan Arip, Nuryanto, Muhlisin, Eko dan Agus persepsi yang muncul terhadap bintang iklan adalah bintang iklan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero bagus jika menggunakan bintang yang tidak terkenal, karena para informan tidak tahu latar belakang bintang iklan sehingga mengganggap jika bintang iklan yang tidak terkenal sangat mendukung jalan cerita tentang kehidupan masyarakat biasa. Bintang iklan juga menambah kesan nyata pada iklan, seperti menggangkat kisah nyata di masyarakat. Berdasarkan pengetahuan dan membandingkan dengan iklan lain para informan, jika menggunakan bintang terkenal iklan seakan hanya mempromosikan atau menjual artis bukan produk, iklan seperti dibuat-buat, tidak menggambarkan masyarakat biasa dan kelihatan berbohong. Berbeda dengan persepsi Shinwan berdasarkan pengalaman dan membandingkan iklan lain, menurut dia bintang iklan yang sesuai dengan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero adalah yang menggunakan bintang terkenal, karena jika menggunakan artis dan memiliki ikon sendiri seperti halnya iklan yang lain maka iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero semakin 56

15 mudah diingat dan semakin percaya dengan produk jika produk M-150 juga dikonsumsi artis. Orang-orang yang berperan dalam iklan disebut sebagai talent atau bintang iklan. Talent pada iklan televisi digunakan sebagai pemeran adegan pada iklan untuk menunjukkan manfaat produk. Talent pada iklan selayaknyaa memiliki kesamaan oleh target khalayak yang disasar. Menurut Rakhmat (2003) talent harus memiliki unsur kesamaan dimana target penonton haruslah menyamakan dengan gambaran emosional dalam iklan dan hal ini ditambah dengan memperlihatkan seseorang diiklan yang memiliki gaya serupa dengan anggota target penonton. Seperti halnya talent pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang menampilkan bintang iklan tidak terkenal bagi sebagian informan bisa menggambarkan diri mereka sebagai pekerja keras Prop / Produk / Kemasan Produk / Cara Menggunakan / Logo Gambar 4.6 Tampilan Produk M-150 Versi Everybody Can Be A Hero

16 Gambar 4.7 Adegan Minum M-150 Versi Everybody Can Be A Hero Elemen Prop pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, terlihat dari iklan yang sudah menampilkan produk M-150. Berdasarkan persepsi para informan pada tampilan produk dan adegan minum M-150 pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A mengkonsumsi produk Hero tidak membuat para informan terpengaruh untuk M-150, karena disaat melihat iklan para informan lebih fokus pada jalan cerita dari pada fokus pada produk M-150. Bagi mereka produk M-150 bukan produk baru lagi dipasaran sehingga sudah biasa terhadap produk M-150. Bahwa beberapaa diantara informan seperti Arip, Muclisin dan Agus juga sudah mengurangi mengkonsumsi M-150 sehingga tidak tertarik lagi terhadap produk M-150, dan mengkonsumsi M-150 bagi Nurviyanto, Eko, dan Shinwan yang masih juga tidak terpengaruh dengan produk M-150 ketika diiklankan. Iklan yang juga menampilkan manfaat dari produk justru dapat dipersepsikan oleh para informan walaupun mereka tidak tertarik dengan produk. Menurut informan Arip, Nuriyanto, Eko, Agus dan Shinwan manfaat dari produk M-150 dapat dipahamii dari adegan yang dilakukan oleh bintang iklan. Jadi dengan minum M-150 dapat melakukan kegiatan yang menguras tenaga seperti

17 pada iklan, sedangkan bagi Muchlisin manfaat produk tidak bisa di persepsikan karena munculnya produk dan adegan minum berada diakhir sehingga tidak jelas efek dari minum M-150. Elemen prop merupakan produk yang diiklankan. Menurut Wells, dkk (1998:452) sebuah iklan haruslah dapat merefleksikan bagian-bagian penting dari produk yang diiklankan. Bagian tersebut biasanya berupa logo dari produk, kemasan produk, cara penggunaan produk, dan sebagainya. Dalam iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Hero prop ditunjukkan pada adegan minum oleh talent, dan logo dari M-150 diakhir iklan yang tidak mendapat respon baik oleh para informan karena lebih tertarik pada jalan cerita iklan daripada produk Setting / Lokasi dan Suasana Gambar 4.8 Contoh Lokasi Atau Suasana indoor Versi Everybody Can Be A Hero Gambar 4.9 Contoh Lokasi Dan Suasana outdoor Versi Everybody Can Be A Hero

18 Elemen setting pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero merupakan bagian dari suasana dan lokasi yang mendukung jalan cerita. Pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero suasana dan lokasi memiliki tempat yang berbeda-beda seperti di pasar memperlihatkan tempat kerja dari lakilaki (pemeran utama), tempat lomba yang digunakan oleh laki-laki untuk mencari tambahan uang, lokasi tempat membeli bunga untuk memberi kejutan ibunya, dan lokasi dirumah ketika adegan menggendong ibu dari kamar keluar ketempat meja makan. Suasana dan lokasi yang berbeda-beda membuat para informan tertarik dan dapat mempersepsikan elemen setting. Menurut para informan suasana dan lokasi pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero seperti gambaran di kehidupan nyata yang pengaturan tempatnya tidak dibuat-buat, walaupun lokasi berbeda-beda tetapi saling berkaitan dan menggambarkan perjalanan hidup yang berat. Suasana dan lokasi pada iklan jika dikaitkan dengan jalan cerita terkesan dramatis, karena suasana dan lokasi pada iklan tidak menggambarkan kehidupan mewah atau berlebihan semakin menambah kesan mengharukan. Bagi para informan Nurviyanto, Eko, Agus dan Shinwan suasana dan lokasi yang paling menarik perhatian mereka adalah lokasi di rumah ketika terdapat adegan menggendong ibu. Lokasi dalam rumah tersebut menggambarkan suasana yang mengharukan dan romantis dari anak kepada ibunya. Selain itu suasana ketika lomba yang menggambarkan suasana dramatis tentang perjuangan hidup. Berbeda dengan informan Arip dan Muclisin semua suasana dan lokasi 60

19 pada iklan tidak membuat bosan karena lokasinya tidak monoton disatu tempat saja dan berkelanjutan dari awal berangkat kerja sampai pulang lagi kerumah. Elemen setting merupakan lokasi pembuatan suatu iklan televisi atau tempat pengambilan adegan pada iklan. Lokasi yang biasanya di gunakan dalam mengambilan gambar indoor atau outdoor. Pengambilan tempat harus sesuai dengan jalan cerita agar menarik. Termasuk lokasi pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang dianggap oleh informan seperti asli tidak dibuat-buat dan segala lokasi dan suasana memperlihatkan perjuangan anak untuk ibu dengan akhir suasana yang mengharukan dan romantis Lighting / Pencahayaan Pencahayaan pada iklan dapat dilihat pada gambar 4.1 berdasarkan tampilan pada iklan. Elemen lighting atau cahaya pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero dapat dipersepsikan oleh para informan. Menurut informan Arip, Nurviyanto, Muchlisin, Eko dan Shinwan sistem pencahayaan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero adalah pencahayaan yang natural dan redup, karena pencahayaan tidak terlalu over lebih nampak seperti dikehidupan nyata. Pencahayaan yang natural dan redup jika dikaitkan dengan jalan cerita iklan yang mengharukan, semakin menambah kesan menyentuh seperti sebuah film drama. Jika mempersepsi berdasarkan pengalaman dan membandingkan dengan iklan lain, cahaya yang digunakan terlalu over sehingga iklan terkesan dibuat-buat. Menurut Agus, pencahayaan kurang terang seperti halnya desain warna yang juga 61

20 kurang terang, karena jika gambar sedikit terang maka ketika melihat iklan M-150 versi Everybody Can semangat. Be A Hero tidak terlalu mengharukan tetapi ada unsur Elemen lighting adalah efek pencahayaan yang digunakan pada iklan. Efek pada iklan digunakan untuk mempertegas adegan-adegan pada iklan. Efek cahaya pada iklan harus disesuaikan dengan jalan cerita iklan. Seperti halnya pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, bagi sebagian informan cahaya yang redup pada iklan sesuai dengan jalan cerita yang mengharukan Graphics / Efek Grafis Dari Komputer Gambar 4.11 Tampilan Grafis Versi Everybody Can Be A Hero Tampilan grafis pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero hanya ada pada logo M-150 saja yang berada di akhir iklan. Menurut para informan penempatan logo pada akhir iklan menentukan suatu iklan dilihat atau tidak, karena kebiasaan para informan ketika menonton iklan dipindah atau zapping sehingga ketika melihat iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero

21 di awal, mengira jika ini bukan sebuah iklan M-150 tetapi iklan film, atau cuplikan sebuah film sehingga ada keinginan untuk melihat tayangan yang sebenarnya adalah iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. Kemungkinan informan tidak akan menonton jika logo produk sudah berada di awal iklan, karena mereka akan mengira jika iklan minuman berenergi akan sama dengan iklan yang lain. Penempatan logo diakhir dan didukung dengan adegan minum M-150 juga berada diakhir iklan setelah adegan menggendong ibu memang membuat para informan mengikuti iklan dari awal sampai akhir, setelah tahu jika itu iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero justru membuat para informan semakin penasaran dengan jalan cerita untuk ingin melihat lagi dan memahami iklan, karena menurut mereka tampilan iklan seperti film jarang ada di iklan minuman berenergi. Bagi semua informan gambar grafis berupa logo dan tulisan pada iklan tidak dapat dipersepsikan karena bagi mereka grafis yang ditampilkan pada iklan tidak memiliki keistimewaan dengan grafis pada iklan kompetitor. Penempatan logo di akhir membuat para informan dapat melihat grafis akan tetapi grafis tersebut tidak mempengaruhi para informan untuk membeli produk atau tertarik dengan produk. Elemen Graphics atau grafis pada iklan merupakan desain yang dibuat dengan teknik komputer. Efek grafis pada iklan berupa ilustrasi, tagline, logo, info produk dan lain sebagainya. Ada juga yang disebut dengan istilah stock footage yakni merupakan rekaman baik yang berupa video ataupun gambar yang tidak 63

22 mungkin diambil langsung pada saat syuting sebuah iklan. Pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero efek grafis hanya pada logo dan tagline produk diakhir iklan dimana bagi para informan penempatan logo dan tagline tidak diawal iklan membuat iklan bisa ditonton, karena logo dan tagline tidak bergitu menjadi menarik perhatian informan Pacing / Cepat Lambat Adegan Pada Iklan Menurut para informan, elemen pacing dapat dipersepsikan sebagai berikut, secara keseluruhan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero menarik, tidak membosankan, tidak terlalu cepat untuk ditonton karena memiliki jalan cerita yang mengharukan berbeda dari iklan lain. Selain itu jalan cerita pada iklan menggambarkan pekerja berat seperti latar belakang informan. Elemen pacing merupakan kecepatan dari setiap frame ataupun adegan yang ditampilkan dalam sebuah iklan televisi. Pacing mendeskripsikan seberapa cepat atau seberapa cepat sebuah iklan iklan berlangsung sehingga akan berdampak pada bosan atau tidak bosan pemirsa yang menonton (Wells, dkk, 1998: 452). Pacing juga merupakan durasi, dimana menurut Singh (1993:92) durasi yaitu lamanya sesuatu berlangsung. Disini berarti lamanya iklan berlangsung dapat mempengaruhi pemirsa televisi dalam menempatkan image terhadap iklan tersebut. Dalam iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero durasi iklan 60 detik, tetapi bagi informan durasi lama tidak membuat bosan karena memiliki jalan cerita yang bagus. 64

23 2.2. Persepsi Informan Terhadap Iklan M-150 Versi Everybody Can Be A Hero Menurut Judy C. Person dan Paul E. Nelson (Mulyana:2007:181) persepsi adalah proses stimuli itu disensasi, diatensi dan diinterpretasikan. Berdasarkan hasil persepsi terhadap elemen iklan di atas, maka proses persepsi informan terhadap iklan M-150 Versi Everybody Can Be A Hero adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Proses Persepsi (Sensasi Atensi - Intepretasi) Sensasi Atensi Intepretasi a. Sistem indera penglihatan informan menangkap stimuli berupa elemen Video Jalan cerita Jalan cerita telah menarik Berdasarkan pengalamannya perhatian karena iklan yang memiliki jalan cerita lebih menarik untuk dilihat dan dimengerti seperti jalan cerita tentang kehidupan daripada yang tidak memiliki jalan cerita. membandingkan dengan iklan lain bahwa hanya iklan M-150 saja yang memiliki cerita mengharukan karena terdapat cerita tentang kerja keras terhadap ibu, dimana ketika kekurangan penghasilan berani berlomba bertaruh nyawa untuk ibu dibandingkan dengan iklan 65

24 Jalan cerita mendapat perhatian, karena ada suatu hal kebaruan dari sebuah iklan minuman berenergi yang memiliki jalan cerita yang panjang tentang anak untuk ibu. kompetitor yang hanya menampilkan kekuatan otot, dan kepentingan diri sendiri. Bagi mereka ibu merupakan sosok orang tua yang harus dihargai karena terdapat kenyakinan dimasyarakat jika surga ditelapak kaki ibu. Berdasarkan pengalaman kehidupan sebagai masyarakat menengah kebawah jalan cerita seperti iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero sangat mengena. Desain Mendapat perhatian Berdasarkan pengalamanya warna warna karena warnanya coklat menandakan sebuah dominasi coklat dan kesedihan, dimana jika warna memiliki dibandingkan dengan jalan cerita kesamaan seperti film iklan sudah sesuai karena menjadi dan memiliki warna iklan yang mengharukan. Warna berbeda. pada iklan juga seperti film sehingga bernuansa klasik dimana iklan berkesan hidup yang sederhana tidak berlebihan seperti 66

25 iklan kompetitor. Berdasarkan pengalamannya, warna pada iklan adalah natural tidak mencolok, tidak sepeti iklan lain yang warna selalu disesuaikan dengan warna produk. Bagi informan 5 tidak dapat berintepretasi terhadap desain warna. Adegan Adegan berupa gerakan Berdasarkan pengalamannya pada iklan telah menarik jumping dengan motor sampai jatuh perhatian termasuk karena demi mencari tambahan adegan jumping motor dengan motor CB karena sesuai dengan hobi uang dan ketika menggendong ibu merupakan hal yang mulia berbakti kepada orang tua membuat iklan otomotif laki-laki dan adegan yang semakin tersentuh. Kedua adegan itu telah menggambarkan suatu menggendong ibu. pengorbanan untuk ibu yang menyentuh dan menjadi bukti jika laki-laki bertanggung jawab biarpun sudah beristri jangan lupa dengan ibunya sendiri. 67

26 Slogan Tulisan slogan mendapat perhatian karena muncul tiba-tiba diakhir iklan. Berdasarkan pengalaman mereka, slogan M-150 adalah bisa dan slogan sudah mewakili iklan yaitu setelah minum bisa menjadi lakilaki yang mempunyai kemauan keras dan bertanggung jawab tidak hanya untuk diri sendiri tapi untuk ibu juga. Selain itu beberapa informan slogan belum bisa mewakili iklan karena adegan minum di akhir, harusnya tengah/awal Pesan Pesan mendapat perhatian karena sudah Berdasarkan pengalaman hidupnya, adegan yang disampaikan pada memperhatikan sebelumnya. adegan pesan telah memicu keinginan untuk melakukan tindakan yang positif seperti yang dianut dimasyarakat. b. Sistem indera Berulang kali lagu Berdasarkan pengalamanya, lagu pendengaran didengarkan karena pada iklan merupakan soundtrack informan menjadi soundtrack film sebuah film romantis yang menangkap tentang kisah memiliki kesamaan dengan jalan stimuli berupa mengharukan. cerita iklan M-150 versi 68

27 elemen Audio Everybody Can Be A Hero tentang kasih sayang untuk ibu dan sama-sama menyentuh. Selain itu nada pada lagu yang mellow juga sesuai dengan jalan cerita iklan yang mengarukan. Selain itu, beberapa informan elemen lagu Berdasarkan pengalamannya, jika nada pada iklan adalah mellow mendapat perhatian, menggambarkan kesedihan yang tetapi respon negatif karena lagu iklan sesuai dengan jalan cerita yang mengharukan. seharusnya semangat. c. Sistem indera Mendapat perhatian, Berdasarakan pengalaman penglihatan informan menangkap karena bintang iklan selalu muncul pada iklan. membandingkan dengan iklan kompetitor bahwa bintang pada iklan M-150 versi Everybody Can stimuli berupa Be A Hero yang tidak terkenal elemen Talent terkesan iklan tidak dibuatbuat,karena kita tahu pekerjaan aslinya, kemungkinan benar pekerjaan dia adalah buruh pasar, jika menggunakan bintang terkenal 69

28 sudah tahu pekerjaan aslinya jadi iklan terkesan dibuat-buat. Seharusnya iklan menggunakan artis dan mempunyai ikon agar semakin mudah diingat dan percaya dengan produk karena dikonsumsi artis. d. Sistem indera Mendapat perhatian penglihatan informan menangkap karena adegan minum M- 150 dan tampilan produk berada diakhir iklan stimuli berupa bersamaan dengan elemen Prop slogan. Tetapi mendapat respon negatif karena tidak tertarik tentang produk. e. Sistem indera Mendapat perhatian Berdasarkan pengalaman mereka, penglihatan informan menangkap karena lokasi seperti nyata dan lokasi berbedabeda. yaitu suasana dan lokasi pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero terkesan natural ketika stimuli berupa dirumah dengan suasana yang elemen Setting redup, romantis. Selain itu suasana ketika akan lomba terlihat suasana 70

29 semangat para penonton yang mengisahkan perjuangan menjalani hidup sehingga menambah kesan dramatis dan mengharukan serta tidak bosan untuk dilihat. f. Sistem indera Mendapat perhatian Berdasarkan pengalaman penglihatan informan menangkap karena cahaya tidak mencolok mata, natural. membandingkan dengan iklan kompetitor bahwa iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero stimuli berupa ini terkesan natural dan cahaya eleme Lighting pada iklan terkesan hangat sesuai dengan alur cerita yang menambah kesan mengharukan pada iklan. g. Sistem indera Mendapat perhatian penglihatan informan menangkap karena muncul dengan tiba-tiba di akhir iklan bersamaan dengan slogan stimuli berupa dan tampilan produk. elemen Graph h. Sistem indera Mendapat perhatian Berdasarkan pengalamannya, iklan penglihatan informan menangkap karena iklan tidak terlalu cepat. M-150 versi Everybody Can Be A Hero tidak membosankan untuk dilihat dan dapat diterima karena 71

30 stimuli berupa memiliki jalan cerita yang elemen Pacing mengharukan dan menggambarkan kehidupan masyarakat biasa. Jika berdasarkan membandingkan dengan iklan kompetitor iklan M- 150 versi Everybody Can Be A Hero berbeda dengan iklan lain dari segi konsep dan sebagainya dan iklan menggambarkan pekerja berat. Ket: : tidak terjadi proses intepretasi Berdasarkan klasifikasi proses persepsi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Sensasi Proses pertama dalam membentuk suatu persepsi oleh informan adalah proses sensasi. Sensasi merupakan proses menangkap stimuli/rangsangan dengan menggunakan alat indera manusia. Berdasarkan tabel di atas, untuk mengawali proses persepsi alat indera yang digunakan untuk menangkap stimuli adalah melalui penglihatan dan pendengaran. Stimuli/rangsangan tersebut adalah elemen iklan berupa video (jalan cerita, desain warna, adegan, slogan, dan pesan), audio (musik), talent (bintang iklan), prop (informasi produk), setting (lokasi dan suasana), lighting (pencahayaan), graphics (logo), dan pacing. Pada proses sensasi ini semua elemen iklan telah disensasikan oleh informan, yaitu penglihatan pada elemen video, talent, prop, setting, lighting, 72

31 graphics, dan pacing. Melalui indera pendengaran adalah audio. Hasil persepsi dari semua informan telah melewati proses sensasi tanpa kecuali Atensi Stimuli berupa elemen iklan yang telah disensasikan semua telah berlanjut pada proses atensi yang dimana telah diatensikan semua oleh informan. Pada hasil penelitian ternyata proses sensasi ini terjadi hampir bersamaan proses atensi, dimana indera kita dapat menangkap stimuli (terjadi pada proses sensasi ketika indera penglihatan dan pendengaran bekerja menangkap stimuli/rangsangan elemen iklan) karena terdorong oleh proses atensi (terjadi pada proses pemberi perhatian pada stimuli/rangangan elemen iklan). Singkatnya, proses penangkapan stimuli oleh alat indera (sensasi) terjadi karena didorong oleh perhatian (atensi) terhadap terhadap stimuli tersebut. Salah satu contoh, informan dapat menangkap stimuli adegan jumping dengan motor CB karena adanya ketertarikan terhadap otomotif Intepretasi Proses terakhir dari persepsi adalah intepretasi di atas stimuli yang diterima oleh seseorang. Dalam penelitian terhadap iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero proses intepretasi merupakan pemberian makna/pemaknaan kepada hasil atensi terjadi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan informan pada masa lalu, akan tetapi dari delapan elemen iklan yang dapat di sensasi dan diatensikan informan hanya enam elemen iklan, dua diantaranya tidak dapat diintepretasikan 73

32 yaitu elemen prop dan graphics. Pada elemen prop tidak dapat diintepretasikan karena bagi para informan, informasi produk, tampilan produk dan adegan minum merupakan hal yang biasa saja ketika melihat iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero karena sudah mengetahui produk dari iklan yang lama. Bagi para informan saat ini mengkonsumsi M-150 juga bukan kegiatan yang sering karena takut merusak kesehatan dan kebutuhan hidup yang semakin banyak. Pada elemen Graphics tidak dapat diintepretasikan karena tampilan logo tidak berpengaruh dalam menonton iklan. Hasil persepsi dari proses intepretasi yang muncul pada informan berdasarkan proses coding pada lampiran dua sampai lampiran tujuh adalah: a. Menyentuh Intepretasi menyentuh pada iklan paling mendominasi persepsi informan pada ikan M-150 iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. - Berdasarkan pengalaman para informan, iklan dianggap menyentuh karena memiliki jalan cerita pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang berakhir dengan kesedihan dimana seorang anak yang bekerja keras mencari nafkah dan tambahan uang untuk membehagiakan ibunya yang sakit. Bagi para informan jalan cerita yang bercerita tentang kisah anak kepada ibunya adalah hal yang baik, karena bagi para informan kewajiban anak adalah berbakti pada ibunya. Sehingga perjuangan anak dan kewajibannya sebagai anak pada jalan cerita membuat iklan menyentuh. 74

33 - Berdasarkan pengalaman para informan, warna pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang mendominasi tampilan iklan juga dianggap oleh informan mewakili iklan yang menyentuh, karena warna yang kalem tidak mencolok seperti halnya iklan kompetitor membuat iklan mendukung jalan cerita juga menyentuh. - Berdasarkan pengalaman informan, lagu pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero juga mewakili iklan yang menyentuh, karena lagu yang merupakan soundtrack dari film menyentuh dan nada pada lagu pada iklan yang mellow juga membuat lagu terkesan menyedihkan sehingga mewakili juga iklan yang menyentuh. - Berdasarkan pengalamanya jika lagu pada iklan merupakan soundtrack sebuah film romantis yang memiliki kesamaan dengan jalan cerita iklan M- 150 versi Everybody Can Be A Hero tentang kasih sayang untuk ibu yang menggambarkan iklan menyentuh. - Berdasarkan pengalaman bahwa pencahayaan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero ini terkesan natural dan redup sehingga menambah kesan menyentuh pada iklan. - Berdasarkan pengalaman mereka pada suasana dan lokasi pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero ketika dirumah dengan suasana yang redup dan suasana ketika akan lomba terlihat suasana semangat para penonton yang mengisahkan perjuangan menjalani hidup sehingga menambah kesan dramatis/ menyentuh pada iklan. 75

34 - Berdasarkan pengalamannya dan melihat bahwa ketika lomba dengan motor sampai akhirnya jatuh karena demi mencari tambahan uang, dan ketika menggendong ibu merupakan hal yang mulia berbakti kepada orang tua membuat iklan semakin tersentuh. b. Perjuangan dan berbakti untuk ibu Perjuangan dan bakti yang diberikan anak kepada ibunya merupakan hal yang sangat identik pada iklan, sehingga persepsi yang muncul terhadap iklan adalah perjuangan dan berbakti anak pada ibunya. - Berdasarkan pengalaman para informan jalan cerita pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero menggambarkan tentang perjuangan dan wujud berbakti anak untuk ibu yang tidak ditemui oleh para informan di iklan kompetitor sehingga iklan ini dapat diingat dari jalan cerita tentang perjuangan anak kepada ibunya. - Berdasarkan pengalamannya adegan jumping menggunakan motor butut atau CB yang bukan motor khusus untuk lomba nekat digunakan hanya untuk mencari nafkah merupakan keberanian sebagai wujud perjuangan untuk ibu. - Berdasarkan pengalamannya adegan menggendong ibu baru ditemui pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, dan adegan ini menjadi bukti jika laki-laki berbakti pada ibunya biarpun sudah beristri. - Lagu pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang memiliki kesamaan pada cerita film tentang kasih sayang. 76

35 c. Menginspirasi berbuat positif Menurut para informan, pesan yang disampaikan oleh iklan memuat banyak pesan positif yang berbeda dengan iklan kompetitor yang terkadang sedikit atau bahkan tidak ada pesan positif yang disampaikan. - Berdasarkan pemahaman terhadap pesan iklan dan pengalaman informan adegan-adegan pada iklan mengandung sebuah pesan baik ketika mengembalikan uang lebih ketika mendapat gaji diintepretasikan jika tindakan tersebut memiliki pesan tentang kejujuran. Adanya perjuangan yang besar untuk ibu diintepretasikan jika tindakan tersebut memiliki pesan tentang kasih sayang untuk ibu. d. Iklan seperti film Iklan dianggap seperti sebuh film karena adanya kesamaan dengan film, sinetron dan drama yang ada pada iklan. - Berdasarkan pengalamannya bahwa desain warna pada iklan yang natural seperti pada film-film. - Berdasarkan pengalaman mereka membandingkan jalan cerita pada iklan M- 150 versi Everybody Can Be A Hero dan yang mengharukan pada iklan seperti jalan cerita sebuah film atau sinetron yang sering dilihat di televisi. - Berdasarkan pengalaman membandingkan lagu pada iklan seperti lagu pada sebuh film, sehingga lagu pada film yang sudah identik dengan film dianggap iklan juga seperti film. 77

36 - Berdasarkan pengalaman mereka dalam melihat film, ada kesamaan dengan pencahayaan pada film dengan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang tidak terlalu terang. e. Kisah nyata - Berdasarakan pengalaman mereka membandingkan dengan iklan kompetitor bahwa bintang pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yang tidak terkenal terkesan iklan nyata. Jika menggunakan bintang terkenal sudah tahu pekerjaan aslinya jadi iklan terkesan dibuat-buat - Berdasarkan pengalamannya suasana pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero terkesan natural seperti kisah nyata tentang perjuangan hidup sehingga terkesan mengharukan, selain itu lokasi yang berbeda-beda juga menunjukkan kehidupan masyarakat biasa. - Berdasarakan pengalaman mereka iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero memiliki jalan cerita seperti kisah nyata yang diiklankan. f. Laki-laki Bertanggung jawab, dan Pekerja Keras Pada Keluarga Menurut para informan laki-laki yang menjadi bintang utama pada iklan menjadi identik dengan keberanian, dan seorang pekerja keras sebagai wujud tanggung jawab sebagai seorang anak dan suami berbeda dengan iklan kompetitor yang menunjukkan otot saja. 78

37 - Berdasarkan pengalaman terhadap adegan baik ketika jumping dan menggendong ibu memperlihatkan jika laki-laki pada iklan memiliki keberanian, bertanggung jawab atas ibunya yang sedang sakit dan pekerja keras melakukan apa saja untuk ibu. - Berdasarkan pengalamannya terhadap memaknai slogan M-150 Bisa adalah, dengan mengkonsumsi M-150 menjadi laki-laki yang pemberani dan pekerja keras. g. Iklan tidak membosankan Dari keseluruhan iklan dan durasi pada iklan 60 detik, membuat iklan tidak membosankan untuk dilihat. - Berdasarkan pengalamannya, iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero tidak membosankan untuk dilihat dan dapat diterima karena memiliki jalan cerita yang menggambarkan kehidupan masyarakat dan pengorbanan untuk ibu seperti tampilan gambar yang seperti film dan memiliki jalan cerita yang bagus. Jika berdasarkan membandingkan dengan iklan kompetitor iklan ini mudah diingat dan paling mengena karena berbeda dengan iklan yang lain. Jadi persepsi yang muncul oleh para informan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero adalah iklan yang menyentuh, iklan tentang berbakti pada ibu, iklan yang dapat menginspirasi berbuat positif, iklan seperti sebuah film, iklan tentang kisah nyata, iklan yang menggambarkan laki-laki pemberai karena bertanggung jawab pada ibu dan iklan tidak membosankan. Pesepsi yang muncul terhadap iklan sebagai akibat dari persepsi terhadap elemen iklan video (terdiri 79

38 dari jalan cerita, adegan, warna dan pesan), audio (musik), talent, setting, lighting, dan pacing yang saling berkaitan Citra Iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Citra iklan merupakan pandangan atau persepsi individu tentang iklan yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Sedangkan persepsi itu sendiri diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap stimuli/rangsangan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dalam proses pembentukan citra iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, proses persepsi sudah sampai pada tahap intepretasi/pemaknaan dimana hasil persepsi tersebut dipengaruhi oleh stimuli/rangsangan berupa elemen iklan yaitu video (terdiri dari jalan cerita, adegan, warna dan pesan), audio (musik), talent, setting, lighting, dan pacing. Berdasarkan hasil penelitian pada bab 4.2. di atas mengenai persepsi iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero telah mendorong terbentuknya citra iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. Dalam membentuk suatu citra iklan maka persepsi yang muncul merupakan hasil dari pengalaman serta pengetahuan khalayak, oleh karena itu bagi para informan citra yang muncul sebagai hasil persepsi iklan dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Citra terhadap Iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero adalah menyentuh (Daya tarik Emosional) Citra iklan yang mengharukan tersebut merupakan hasil persepsi dari iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, berdasarkan elemen video (terdiri dari 80

39 jalan cerita, warna, adegan), elemen audio (musik), elemen setting (lokasi dan suasana), dan elemen lighting (pencahayaan) yang saling berkaitan. Bagi informan menyentuh dianggap dapat mewakili iklan karena menyentuh merupakan wujud dari emosional perasaan yang mengharukan atau menyedihkan dengan melihat jalan cerita, adegan, warna, cahaya, musik dan lokasi iklan. Citra yang dibangun oleh informan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero menyentuh karena iklan menggunakan daya tarik emosional. Daya tarik pesan dalam iklan mempengaruhi khalayak untuk dapat memahami pesan pada iklan. Menurut Suyanto (2005: ) daya tarik pada iklan diklasifikasikan menjadi Daya Tarik Selebritis, Daya Tarik Humor, Daya Tarik Rasa Takut, Daya Tarik Kesalahan, Daya Tarik Musik, Daya Tarik Komparatif, Daya Tarik Positif/ Rasional, Daya Tarik Emosional, Daya Tarik Seks dan Daya Tarik Kombinasi. Banyak sekali daya tarik yang digunakan iklan minuman berenergi untuk beriklan. Sebagian besar sebuah iklan minuman berenergi selalu menggunakan daya tarik selebriti seperti iklan e-juss menggunakan Sule, hemaviton menggunakan Titik Puspa, Kuku Bima dengan Mbah Marijan, dan lain sebagianya. Daya tarik humor seperti iklan e-juss dengan tingkah lucu Sule ketika menarik angkot, dan lain sebagainya. Daya tarik Seks iklan M-150 versi susu dimana dada seorang binaraga bergoyang-goyang, iklan torpedo dimana gigi palsu menempel pada dada seorang wanita, dan lain sebagainya. Daya tarik musik seperti iklan Kuku Bima versi lagu-lagu daerah dan lain sebagainya. Pendekatan pada beberapa iklan kompetitor atau iklan 81

40 sebelumnya sangat berbeda dengan pendekatan pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero yaitu emosional. Daya tarik emosional yaitu berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli produk. Menurut Kottler (1989) untuk membangkitkan emosi negatif dan positif yang akan memotivasi audience. Daya tarik emosional yang positif humor, cinta, kebahagiaan, dan kebanggan. Daya tarik emosional negatif seperti rasa takut, rasa bersalah dan malu. Pada iklan M-150 persepsi terhadap iklan dapat dicitrakan menggunakan daya tarik emosional positif yang mengharukan karena menampilkan cinta, kebahagiaan, dan kebanggaan anak kepada ibunya atas kerja kerasnya. b. Citra terhadap iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero adalah Maskulin. Berdasarkan pengalaman membandingkan dengan iklan kompetitor, sebuah iklan minuman berenergi selalu identik dengan sosok jagoan layaknya pria perkasa yang mampu menyelamatkan dunia dari kekacauan dan kecelakaan dengan aksi-aksi dramatis untuk diri sendiri atau menarik perhatian lawan jenis. Akan tetapi berdasarkan para informan, citra yang muncul pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero berbeda dengan iklan kompetitor karena persepsi yang muncul bahwa pria pada iklan lebih menonjolkan keberanian dan tanggung jawab kepada ibu. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan para informan, ibu merupakan orang tua yang harus dihargai dan sebagai anak wajib berbakti kepada ibu. Oleh karena itu citra yang muncul terhadap sosok laki-laki yang bertanggung jawab oleh ibunya pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya serta saran dari penulis yang menyangkut hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya serta saran dari penulis yang menyangkut hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dan tentunya dilihat dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran dari penulis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring munculnya berbagai macam industri ditengah masyarakat, membuat persaingan antar industri yang menghasilkan produk sejenis semakin ketat. Banyak dari mereka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian karena pendekatan pendekatan yang dipergunakan berasal

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. informasi tentang produk minuman berenergi M-150.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. informasi tentang produk minuman berenergi M-150. BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bagian ini peneliti akan memaparkan tentang identitas produk yang akan dibahas dalam penelitian ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai informasi tentang produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting

Modul ke: 15Fakultas. 15Ilmu. Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom. Komunikasi. Program Studi Broadcasting Modul ke: Penulisan Skenario Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom 15Fakultas 15Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting Penguatan Ide Cerita 082112790223// patriciarobin23@gmail.com 082112790223// patriciarobin23@gmail.com

Lebih terperinci

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parfum Casablanca merupakan produk perawatan tubuh yang berupa body spray. Melalui kegiatan promosi pada iklan di televisi, Casablanca ingin menyampaikan pesan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan

BAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dari waktu ke waktu pasti akan mengalami perubahan menuju kehidupan yang lebih modern. Kebutuhan masyarakat akan sesuatu, baik itu berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri periklanan di Indonesia cukup pesat. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting media iklan dalam mata rantai strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut sehingga dapat menjawab identifikasi masalah yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media penyampaian informasi. Kekuatan media massa televisi paling mempunyai kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

PENULISAN PR EKSTERNAL

PENULISAN PR EKSTERNAL Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia entertainment selalu dijadikan fenomena oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia entertainment selalu dijadikan fenomena oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini, dunia entertainment selalu dijadikan fenomena oleh para masyarakat. Hal ini dikarenakan dunia entertainment dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang- Undang No 33 tahun 2009 dalam pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah satu tayangan yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi sikap penontonnya, karena media televisi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha kian gencar seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk di dunia. Makhluk hidup di bumi memiliki berbagai macam bentuk dan jenis yang dipengaruhi oleh tempat tinggal masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur tanpa garam. Begitu juga dengan produk, tanpa adanya suatu proses pengenalan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat. Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh musik melayu. Namun biasanya penikmat musik dangdut diidentikkan

Lebih terperinci

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Bauran promosi meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai agar data yang dikirim oleh pengirim bisa sampai ke penerima. Media yang dipakai bisa melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan dalam televisi senantiasa hanya mempertentangkan antara wanita karir dan menjadi ibu-ibu rumah tangga. Dua posisi ini ada didalam lokasi yang berseberangan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia semakin komplek. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia semakin komplek. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia semakin komplek. Hal ini menjadikan hubungan antar manusia saling ketergantungan. Masyarakat dituntut harus mampu bekerja

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

SINEMATOGRAFI DAN SARANA FISIK SINEMATOGRAFI

SINEMATOGRAFI DAN SARANA FISIK SINEMATOGRAFI SINE MATO GRAFI SINEMATOGRAFI DAN SARANA FISIK SINEMATOGRAFI DESKRIPSI SINEMATOGRAFI Merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris : cinematography kinema (latin) yg artinya gambar. Sinematografi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi persuasif yang menyajikan informasi tentang aneka ragam produk, gagasan, serta layanan yang tujuan akhirnya adalah memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Iklan atau periklanan didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. nantinya disampaikan melalui media poster. Perancangan yang lebih

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. nantinya disampaikan melalui media poster. Perancangan yang lebih BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan akan dibuat penulis melalui beberapa tahapan yang nantinya disampaikan melalui media poster. Perancangan yang lebih mengutamakan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. Menggunakan visual fotografi dan gaya bertutur langsung (straight) serta. hampir seluruh aplikasi kampanye.

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. Menggunakan visual fotografi dan gaya bertutur langsung (straight) serta. hampir seluruh aplikasi kampanye. 44 BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Menggunakan visual fotografi dan gaya bertutur langsung (straight) serta bahasa visual yang exaggerated, mengingat target sasaran adalah orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra merupakan sebuah ciptaan yang disampaikan secara komunikatif untuk tujuan estetika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, komunikasi sudah banyak cara penyaluran pesannya kepada masyarakat, salah satunya adalah film, disamping menggunakan media lain, seperti koran, televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Responden memiliki versi yang berbeda-beda mengenai makna kata orang pintar, dari sekian banyak makna yang dikemukakan oleh responden diperoleh 3 kelompok jawaban yang menjadi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN SINETRON KEPOMPONG DI TELEVISI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA PUTERI

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN SINETRON KEPOMPONG DI TELEVISI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA PUTERI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN SINETRON KEPOMPONG DI TELEVISI DENGAN CITRA DIRI PADA REMAJA PUTERI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi

Lebih terperinci

Surat dari Praha, Kisah Cinta Sejati yang Terhalang Tirani

Surat dari Praha, Kisah Cinta Sejati yang Terhalang Tirani Surat dari Praha, Kisah Cinta Sejati yang Terhalang Tirani 01 Februari 2016 12:43:56 Diperbarui: 01 Februari 2016 22:44:39 Dibaca : 1,006 Komentar : 6 Nilai : 13 Ilustrasi: Twitter Ofisial @SuratDariPraha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah cara penyampaian pesan kepada seseorang yangbisa berupa informasi berbentuk bahasa ataupun lewat simbol- simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yaitu televisi memiliki peran yang cukup besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Sebagai media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin-mesin produksi dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan penelitian dan pembahasan kesimpulan yang diperoleh dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media Televisi, dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya media penyampaian suatu cerita sejak Tahun 70-an, film mulai banyak mengambil inspirasi atau karya- karya sastra yang telah ada sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF 3.1 Strategi Komunikasi Mengingat rasa kepedulian terhadap anak-anak yang kian marak menjadi korban pedofil. Message (pesan) akan disampaikan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. film berupa gambar, dialog, adegan, visualisasi serta setting pada setiap

BAB V PENUTUP. film berupa gambar, dialog, adegan, visualisasi serta setting pada setiap BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Skripsi ini berusaha meneliti teknik penyampaian pesan dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dilihat dari kacamata dakwah menggunakan metode deskriptif analisis dan kategorisasi.

Lebih terperinci

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena BAB IV TINJAUAN PERSEPSI VISUAL ANAK-ANAK DAN PESAN MORAL PADA FILM ANIMASI KARTUN SPONGEBOB SQUAREPANTS 1.1. Deskripsi Penemuan Pada Penelitian Deskriptif Berdasarkan pengamatan melalui metode analisis

Lebih terperinci

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

KERANGKA PIDATO. Tine A. Wulandari, M.I.Kom. KERANGKA PIDATO Tine A. Wulandari, M.I.Kom. Pendahuluan Isi Pembahasan Penutup Pendahuluan Berisi salam pembuka. Salam pembuka ini berfungsi untuk mengantar kea rah pokok persoalan yang akan dibahas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari 3.1 Metodologi BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari informasi lebih mendalam tentang eksistensi Ludruk sebagai seni tradisional.

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti yang

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang diperoleh dari informan maupun dari lapangan. Analisis data

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. musik yang dapat kita nikmati sehari-hari adalah sebagai media yang dapat kita

BAB I PENDAHULUAN. musik yang dapat kita nikmati sehari-hari adalah sebagai media yang dapat kita A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Musik pada hakikatnya merupakan bagian dari seni. Salah satu manfaat musik yang dapat kita nikmati sehari-hari adalah sebagai media yang dapat kita jadikan untuk

Lebih terperinci

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1 05. MEMBUAT CERITA KOMIK KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1 KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 2 Komik = Cerita + Gambar PENDAHULUAN Komik Intrinsik Ekstrinsik Jiwa Komik Tema Cerita Plot Penokohan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapakan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsurunsur musik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

BAB III Analisa Masalah

BAB III Analisa Masalah BAB III Analisa Masalah 3.1. Analisa SWOT 3.1.1. Strength Kekuatan pada film pendek ini adalah yang membedakannya dengan kampanye biasa. Bila pada kampanye biasa, informan menyampaikan pesan secara langsung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price,

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Penciptaan produk-produk baru barang dan jasa saat ini sangat besar sekali. Diiringi dengan tingkat permintaan konsumen guna memenuhi keperluan dan kebutuhan

Lebih terperinci