BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Taylor dan Bogdan dalam (Suyanto, 2005:166). Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejal-gejala sosial di dalam masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu (Bungin, 2006: 302). Peneliti kualitatif mempelajari benda-benda didalam konteks alaminya, yang berupaya untuk memahami, atau menafsirkan, fenomena dilihat dari sisi makna yang dilekatkan manusia (peneliti) kepadanya. Penelitian kualitatif mencakup penggunaan subjek yang dikaji dan kumpulan berbagai data empiris studi kasus, pengalaman pribadi, instropeksi, perjalanan hidup, wawancara, teks-teks hasil pengamatan, historis, interaksional, dan visual yang menggambarkan saat-saat dan 25

2 makna keseharian dan problematik dalam kehidupan seseorang (Denzin & Lincoln, 2009:6) Penelitian kualitatif digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti secara mendalam, dan untuk mendapatkan data maupun informasi yang mendukung maka peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang diharapkan peneliti Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Data atau fakta yang ditemukan tidak berarti menyajikan data mentah, akan tetapi harus diberi arti, diolah, dan ditafsirkan (Nawawi dkk,1993:73). Jenis penelitian ini digunakan peneliti untuk menguraikan data dan memberikan gambaran secara diskriptif mengenai hasil wawancara langsung terhadap informan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena peneliti akan menggambar citra iklan yang muncul dari proses persepsi dengan menggunakan elemen-elemen iklan sebagai rangsangan/stimuli. 26

3 3.3. Unit Analisa dan Unit Pengamatan Unit Analisa Dalam penelitian ini, yang ingin di analisa oleh peneliti adalah citra iklan yang muncul dari tahapan proses persepsi (sensasi, atensi dan intepretasi) khalayak terhadap iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. Serta kaitan persepsi khalayak tersebut pada pembentukan citra iklan. Dengan alasan bahwa iklan baru M-150 yang muncul dengan konsep berbeda dengan iklan lainnya dapat dimengerti target market atau tidak. Untuk mengetahuinya maka analisa yang dilakukan adalah dengan mengetahui proses persepsi yang terjadi dengan dikaitkan terhadap elemen-elemen iklan televisi yang menjadi rangsangan/stimuli Unit Pengamatan Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan metode wawancara mendalam pada setiap subjek penelitian. Wawancara mendalam atau in-depth interview menurut Mulyana (2010:180) wawancara mendalam merupakan wawancara tak terstruktur. Wawancara ini merupakan percakapan informal dengan tujuan memperoleh 27

4 bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan cirri-ciri setiap informan. In-dept interview pada kususnya dan metode wawancara pada umumnya, biasanya berlangsung agak longgar, santai dan mungkin juga dapat diulang untuk dapat memperoleh data yang dirasakan cukup oleh peneliti. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan pedoman wawancara (interview guide), dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan pada persoalan-persoalan yang menjadi minat penelitian. Pedoman wawancara ini tidak berisi pertanyaan yang mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang data yang nanti dapat berkembang dengan memperhatikan konteks, dan situasi wawancara (Pawito, 2008:132). Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah masyarakat Salatiga yang pernah meminum produk M-150 dan melihat iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero dengan batasan umur 15 tahun keatas dengan teknik snowball 6. Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap enam informan antara tanggal 3 Januari 2012 sampai 14 Januari Peneliti melakukan wawancara dengan mendatangi rumah para informan satu per satu dengan menggunakan guide question. Sebelum memulai wawancara peneliti menanyakan latar belakang Snow ball merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan sampel pertama diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan sampel lagi,begitu seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini berakhir bila periset merasa data telah jenuh, artinya periset merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara (Kriyanto, 2006: ) 28

5 ekonomi, geografi dan demografi informan, kemudian peneliti memutarkan iklan M-150 terlebih dahulu sebagai pengingat Jenis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data: a. Data primer adalah merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu/perseorangan data yang dikumpulkan secara langsung yaitu wawancara dengan para informan diambil dengan teknik snow ball. b. Data sekunder, yaitu jenis data yang tidak langsung diperoleh dari objek yang diteliti. Peneliti memperoleh data sekunder dari data yang diolah dalam bentuk buku, yaitu buku mengenai periklanan, majalah periklanan, dan artikel-artikel dalam internet mengenai kreatif iklan Teknik Analisa Data Analisis data kualitatif (Bodgan & Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 29

6 Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode analisa data model Miles dan Huberman (Pawito, 2008: ). Karena metode ini sangat sesuai dengan tujuan penelitian penulis. Metode análisis data kualitatif model Miles dan Huberman membagi analisa data kualitatif menjadi tiga komponen, yaitu (1) reduksi data, (2) display atau penyajian data, (3) penarikan serta pengujan kesimpulan. Gambar 3.1 Analisis data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (1994:12) Pengumpulan data Penyajian data Reduksi data Penarikan/pengujian kesimpulan 1. Pengumpulan Data Pada tahap awal penelitian, peneliti memulai melakukan penelitian dengan mengumpulkan data sesuai dengan metode yang digunakan oleh 30

7 peneliti. Pada penelitian terhadap iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero pengumpulan data dilakukan dengan teknik in-dept interview kepada enam orang informan yang menjadi kriteria dalam penelitian dengan menggunakan guide interview. 2. Reduksi Data Pada tahap ini, peneliti melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan, dan meringkas data, dengan menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo) mengenai data dilapangan. Kemudian peneliti harus mampu menyusun data atau menyeleksi masing masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Pada penelitian terhadap iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, reduksi data dilakukan dengan cara menyusun data hasil wawancara dengan dikelompokkan dan disesuaikan terhadap delapan elemen iklan kemudian data digolongkan berdasarkan proses persepsi yaitu sensasi, atensi, intepretasi. 3. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data Tahap ini merupakan tahap untuk penyajian data. Data hasil dari lapangan yang sangat banyak, tidak mungkin dipaparkan semuanya. Oleh karena itu, dalam penyajian data peneliti dapat di análisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. 31

8 Pada tahap ini peneliti memulai menyajikan data dengan menganalisa proses persepsi dari elemen iklan untuk mendapatkan hasil citra iklan yang terbentuk pada informan terhadap iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. 4. Penarikan dan Pengujian Kesimpulan Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan. Didapat kesimpulan sementara yang dapat diuji kembali di lapangan. Setelah hasil penelitian telah diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian. Pada penelitian ini, setelah peneliti mendapatkan hasil citra apa yang muncul dari proses persepsi terhadap iklan, kemudian peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian dalam bentuk deskripstif data Sumber Informasi Sumber informasi dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto,1982:90). Pada penelitian ini yang menjadi informan adalah para pekerja buruh industri di Salatiga. Pemilihan buruh industri sebagai sumber informasi karena di Salatiga buruh industri yang mendominasi mata pencaharian warga Salatiga. Selain itu, prosentase menonton televisi lebih juga lebih sering. 32

9 Penentuan informan kunci di sesuaikan dengan target market M-150 yaitu segmentasi demografi menengah kebawah dengan kisaran umur diatas 15 tahun, karena pada umur ini khalayak dapat memberikan jawaban secara benar serta sudah dapat membuat keputusan sendiri untuk memilih sesuatu, serta merupakan objek utama yang bersentuhan langsung dengan masalah yang ingin peneliti angkat. Karakteristik yang menjadi informan yaitu, pernah melihat iklan M-150 minimal tiga kali selama iklan tayang di televisi dan pernah meminum produk M Selain informan, peneliti juga mencari sumber informasi melalui bahan pustaka, artikel-artikel di internet, majalah, dan lain-lain yang sekiranya dapat membantu penulis dalam memperoleh data/informasi. Dalam penelitian ini, penulis memilih informan berdasarkan segmentasi sasaran dari produk M-150 yaitu B dan C + atau menengah kebawah, seorang lakilaki dengan batasan umur 15 tahun ke atas. Selain itu responden yang diteliti juga berdomisili di kota Salatiga dan berstatus sebagai seorang pekerja pernah meminum produk M-150 lebih dari satu kali dan pernah melihat iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. Maka yang menjadi informan adalah: Arif Rahman (Informan 1) Bertempat tinggal di kampung kemiri Salatiga, laki-laki berumur 32 tahun ini sering disapa dengan panggilan Arip. Sebagai seorang kepala keluarga dengan satu anak yang berumur tiga tahun, tanggung jawabnya terhadap keluarga sangatlah besar. Bekerja selama enam tahun sebagai buruh bangunan yang mengerjakan proyek-proyek rumah perorangan di Salatiga, sangat menguras 33

10 tenaga Arip setiap hari saat bekerja. Penghasilan antara Rp ,00 - Rp ,00 per minggu (penghasilan bisa berubah-ubah tergantung dari berapa hari bekerja) sangat digantungkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan istri, anak, rumah tangga, dan kebutuhan kecil Arip seperti membeli rokok dan lain-lain. Kebutuhan Arip yang wajib dia keluarkan setiap hari adalah rokok dan minuman bersuplemen yaitu M-150. Mengkonsumsi M-150 merupakan kegiatan yang sering dilakukan beberapa tahun yang lalu, karena bagi Arip semua minuman berenergi memiliki kasiat yang hampir sama, tetapi harga setiap produk berbeda-beda dan produk M-150 dianggap paling murah sehingga M-150 dipilih sebagai minuman penambah energi sewaktu dia sedang bekerja. Akan tetapi selama satu tahun terakhir mulai berkurang mengkonsumsi M-150 karena sudah merasa anaknya tumbuh semakin besar dan kebutuhan hidup juga semakin besar. Pertama kali mengetahui produk M-150 dan akhirnya mulai mengkonsumsi karena tahu dari iklan televisi. Walaupun tidak semua iklan M-150 diingat, akan tetapi beberapa iklannya seperti versi menyelamatkan perempuan, versi M-150 susu, dan yang lainnya. Ketika harus bekerja berangkat pagi dan pulang malam, hiburan ketika pulang kerja adalah televisi. Arip menonton televisi pada malam hari dan pada acara tertentu saja, seperti melihat film dan acara olah raga saja. Termasuk ketika melihat iklan, menurut Arip iklan ditonton ketika menunggu jeda acara televisi saja. Seperti halnya iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, iklan ini pertama kali ditonton ketika sedang menunggu jeda nonton acara televisi. Awal 34

11 mula menduga jika ini bukan sebuah iklan tetapi cuplikan film, tetapi setelah melihat sampai akhir baru tahu jika itu adalah tayangan iklan M-150 yang baru. Beberapa adegan yang dilihat membuat Arif penasaran dan ingin mengerti bagaimana jalan cerita iklan sehingga ketika melihat televisi dan tidak sengaja melihat iklan M-150 ditonton dulu sampai paham walaupun harus beberapa kali nonton Nurviyanto (Informan 2) Nurviyanto atau yang sering di sapa Nur merupakan warga desa Bugel Salatiga yang berprofesi sebagai buruh industri di PT. Damatex Salatiga. Nur yang berumur 22 tahun dan belum berkeluarga masih bertempat tinggal bersama kedua orang tua dan saudara-saudaranya. Bekerja sebagai karyawan tetap selama dua tahun dengan penghasilan antara Rp ,00 - Rp ,00 membuat Nur hidup harus serba irit karena gaji banyak kepotong oleh cicilan motor. Bekerja menjadi buruh industri membutuhkan tenaga yang besar, jangan mudah lesu dan ngantuk, oleh karena itu Nur mencoba menutupi hal itu dengan mengkonsumsi minuman M-150. Dengan sisa gaji yang ada Nur tidak merasa berat harus mengkonsumsi M-150 sebagai minuman tambahan karena dalam mengkonsumsi terhitung jarang hanya tiga sampai empat kali saja dalam satu atau dua bulan dan tidak terbatas waktu tertentu. Nur merasa sudah cocok dengan produk M-150 karena sudah terbiasa meminum produk tersebut. Pertama kali mengetahui produk M-150 dan akhirnya mulai mengkonsumsi karena ingin mencoba rasa M-150, setelah itu ketagihan. Selain itu produk M-150 juga sering tampil di iklan televisi sehingga merasa minuman ini khalal. 35

12 Salah satu hiburan rutin yang dinikmati oleh Nur hanya televisi, saat menonton televisi bisa sampai larut malam mengikuti segala acara yang dianggap dia menarik. Tidak sekedar acara televisi saja tetapi iklan juga sering diihat ketika memang menarik, begitu juga dengan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, menurut Nur iklan M-150 memiliki tampilan seperti sebuah cuplikan film, sehingga pada awal melihat mengira bukan tayangan iklan. Walaupun akhirnya tahu jika itu iklan, tetapi masih ada rasa penasaran untuk melihat lagi terhadap jalan cerita iklan. Rasa penasaran yang besar dan keinginan untuk melihat lagi iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero karena iklan ini tidak sama dengan iklan lain yang selalu memperlihatkan kekuatan otot Muchlisin (Informan 3) Bertempat tinggal di jalan Cemara Salatiga, Muchlisin seorang laki-laki berumur 31 tahun yang sudah berkeluarga dipilih peneliti untuk dijadikan informan penelitian. Muchlisin yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum selama 2,5 tahun dengan penghasilan antara Rp ,00 - Rp ,00 per bulan (penghasilan bisa berubah-ubah tergantung dari pemasukan setiap harinya) menjadi tulang puggung keluarga dengan satu anak yang sudah bersekolah dan seorang istri. Penghasilan yang dimiliki oleh Lisin sering disisakan untuk bekal kerja walaupun penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Salah satu bekal yang wajib ada ketika bekerja adalah M-150. Produk ini sudah dikonsumsi oleh Lisin selama bekerja sebagai sopir ketika badan lesu atau saat 36

13 ngantuk diperjalanan, tetapi sekarang sudah mulai mengurangi dengan jarang minum M-150 karena efek dari minuman berenergi yang lama-lama tidak baik untuk kesehatan. Pertama kali mengetahui produk M-150 dan akhirnya mulai mengkonsumsi dari melihat iklan di televisi, ada beberapa iklan M-150 yang memberi manfaat, salah satunya tidak membuat ngantuk, dari iklan inilah membuat terpengaruh dan akhirnya mengkonsumsi M-150. Ketika melihat televisi kecenderungan akan dipindah channel ketika ada iklan, tetapi iklan dapat dilihat jika ada iklan yang dianggap menarik perhatian, termasuk salah satunya iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. Berawal tertarik dengan tampilan awal yang seperti bukan sebah iklan, membuat Lisin mengamati sampai akhir. Setiap ada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero di televisi selalu dilihat dulu karena memiliki jalan cerita yang bagus dari yang lain A.Z. Eko Purwanto (Informan 4) Bertempat tinggal di jalan Kemiri Cemara Salatiga, laki-laki berumur 32 tahun ini sering disapa dengan panggilan Eko. Sebagai seorang kepala keluarga dengan satu anak yang berumur enam tahun, tanggung jawabnya terhadap keluarga sangatlah besar. Bekerja selama 10 tahun sebagai buruh bangunan yang mengerjakan proyek-proyek rumah perorangan di Salatiga, sangat menguras tenaga Eko setiap. Penghasilan antara Rp ,00 - Rp ,00 per minggu (penghasilan bisa berubah-ubah tergantung dari berapa hari bekerja) sangat digantungkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Walaupun istri Eko 37

14 juga bekerja akan tetapi sebagai kepala keluarga dia harus bisa lebih bekerja keras lagi untuk keluarga. Kebutuhan yang semakin besar setiap harinya membuat Eko harus lebih kerja keras dan selalu semangat ketika bekerja agar kepercayaan orang-orang terhadap dirinya terjaga. Oleh karena ketika bekerja Eko tidak lupa untuk mengkonsumsi M-150 sebagai minuman penambah tenaga. Mengkonsumsi M- 150 merupakan kegiatan yang tidak terlalu sering dilakukan hanya ketika ingin saja dan badan terlalu capek saat bekerja. memilih M-150 sebagai minuman penambah tenaga karena harga yang terjangkau juga kemasan botol yang tidak ribet. Pertama kali mengetahui produk M-150 dan akhirnya mulai mengkonsumsi karena tahu dari iklan televisi. Walaupun tidak semua iklan M-150 diingat, akan tetapi beberapa iklannya memiliki jalan cerita yang sama dengan merek lain. Ketika harus bekerja berangkat pagi dan pulang sore, hiburan ketika pulang kerja adalah televisi. Eko menonton televisi pada malam hari dan pada acara tertentu saja, seperti melihat film dan acara olah raga saja. Termasuk ketika melihat iklan, menurut Eko iklan ditonton ketika menunggu jeda acara televisi saja. Seperti halnya iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, iklan ini pertama kali ditonton ketika sedang menunggu jeda nonton acara televisi. Tidak segaja melihat iklan ini, Eko merasa tertarik untuk melihat lagi, karena jalan cerita yang bagus membuat Eko tidak bosan untuk melihat secara terus menerus. 38

15 Agus Wahyudi (Informan 5) Bertempat tinggal di kampung Karang Alit Salatiga, laki-laki berumur 34 tahun ini sering disapa dengan panggilan Agus. Sebagai seorang kepala keluarga dengan satu anak yang berumur empat tahun, tanggung jawabnya terhadap keluarga sangatlah besar. Bekerja sebagai sopir angkutan umum di Salatiga selama sembilan tahun, sangat menguras tenaga setiap harinya. Dengan penghasilan yang tidak selalu tetap antara Rp ,00 Rp ,00 per bulan sangat digantungkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan istri, anak, rumah tangga, dan kebutuhan pribadi Agus. Cobaan terberat ketika bekerja adalah rasa ngantuk yang besar ketika menyetir, sehingga Agus membutuhkan minuman penyegar setiap harinya seperti produk M-150. Produk M-150 merupakan minuman yang dikonsumsi sejak mulai bekerja tetapi selama setahun terakhir mulai berkurang mengkonsumsi M-150 karena sudah merasa anaknya tumbuh semakin besar dan menjaga kesehatan. Pertama kali mengetahui produk M-150 dari iklan televisi. Walaupun sudah lupa iklan mana yang pertama kali dilihat, tetapi bintang iklan yang dimainkan Tora Sudiro sangat dia ingat. Ketika harus bekerja berangkat pagi dan pulang malam membuat sisa waktu Agus selalu dihabiskan dengan keluarga seperti melihat televisi dirumah. Agus tidak pernah melihat televisi karena acara tertentu, jadi ketika saat iklanpun juga Agus tonton. Termasuk ketika melihat iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, iklan ini pertama kali ditonton ketika unsur ketidaksegajaan. Awal mula menduga jika ini bukan sebuah iklan tetapi cuplikan film, tetapi setelah melihat 39

16 sampai akhir baru tahu jika itu adalah tayangan iklan M-150 yang baru. Beberapa adegan yang dilihat membuat Agus penasaran dan ingin mengerti bagaimana jalan cerita iklan sehingga ketika melihat televisi dan tidak sengaja melihat iklan M-150 ditonton dulu sampai paham walaupun harus beberapa kali nonton Shinwan (Informan 6) Bertempat tinggal di kampung krajan Salatiga, laki-laki berumur 32 tahun ini sering disapa dengan panggilan Shinwan. Sebagai seorang kepala keluarga dengan satu anak yang berumur satu tahun, tanggung jawabnya terhadap keluarga sangatlah besar. Bekerja sebagai buruh serabutan di atau harian lepas yang tidak menetap pekerjaannya, terkadang menjadi buruh bangunan, tukang listrik dan air, selama dua tahun di sebuah Wisma Penginapan di Salatiga, sangat menguras tenaga setiap hari saat bekerja. Dengan penghasilan antara Rp ,00 per bulan sangat digantungkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan istri, anak, rumah tangga, dan kebutuhan pribadi Shinwan. Mengeluarkan tenaga yang besar ketika bekerja membuat Shinwan membutuhkan minuman penambah tenaga karena badan sering capek dan lesu sehingga membutuhkan tenaga yang besar sebagai penyegar dalam bekerja seperti M-150. Produk M-150 merupakan minuman yang dikonsumsi sejak mulai bekerja tetapi selama setahun terakhir mulai berkurang mengkonsumsi M-150 karena sudah merasa anaknya tumbuh semakin besar dan menjaga kesehatan. Pertama kali mengetahui produk M-150 dari iklan televisi. Walaupun sudah lupa iklan 40

17 mana yang pertama kali dilihat, tetapi Shinwan masih ingat betul dia tahu karena iklan televisi. Ketika harus bekerja berangkat pagi dan pulang malam ataupun sebaliknya membuat sisa waktu Shinwan selalu dihabiskan dengan keluarga seperti melihat televisi dirumah. Shiwan tidak pernah melihat televisi karena acara tertentu, jadi ketika saat iklanpun juga Shinwan tonton. Termasuk ketika melihat iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, iklan ini pertama kali ditonton ketika tiada unsur ketidaksegajaan. Awal mula menduga jika ini bukan sebuah iklan tetapi cuplikan film, tetapi setelah melihat sampai akhir baru tahu jika itu adalah tayangan iklan M-150 yang baru. Beberapa adegan yang dilihat membuat Shinwan penasaran dan ingin mengerti bagaimana jalan cerita iklan sehingga ketika melihat televisi dan tidak sengaja melihat iklan M-150 ditonton dulu sampai paham walaupun harus beberapa kali nonton Penentuan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian peneliti adalah di kota Salatiga karena masyarakat Salatiga termasuk pengkonsumsi produk minuman berenergi M-150. Masyarakat di kota salatiga sendiri memiliki mata pencaharian yang didominasi oleh buruh industri dengan angka tertinggi yaitu jiwa pada tahun Pemilihan Salatiga sebagai tempat penelitian karena produk M-150 menduduki peringkat Sumber : Salatiga Dalam Angka-BPS Kota Salatiga 41

18 kedua dalam pendistribusian produk minuman berenergi setelah kratingdeng di Salatiga. 8 Alasan praktis penentuan lokasi di Salatiga karena peneliti berdomisili di kota Salatiga, dan memilki banyak kenalan di kota ini yang dijadikan informan maka dapat memudahkan peneliti untuk melakukan wawancara mendalam terhadap informan secara terbuka. Berdasarkan data PT. Tumbakmas Niagasakti yang merupakan satu-satunya distributor resmi M- 150 yang berada di kota Salatiga. Dengan jumlah penjualan produk M-150 dari tahun (data tahun disesuaikan selama iklan M-150 tayang di televisi) yaitu sebanyak botol. Jumlah ini bisa bertambah karena distributor M-150 dari luar Salatiga seperti Klaten, Solo juga mendistributorkan M-150 ke Salatiga. 42

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis Pendekatan Metode yang digunakan dalam penelitian tentang efek informasi Tabloid PULSA ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005), metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka angka atau secara

BAB III METODE PENELITIAN. dan makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka angka atau secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan suatu peristiwa mempunyai arti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring munculnya berbagai macam industri ditengah masyarakat, membuat persaingan antar industri yang menghasilkan produk sejenis semakin ketat. Banyak dari mereka

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya serta saran dari penulis yang menyangkut hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya serta saran dari penulis yang menyangkut hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dan tentunya dilihat dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran dari penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan topik dan rumusan masalah akan diteliti. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.2. Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody Can Be A Hero Untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana citra iklan M-150 versi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut Nazir (2005 : 63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengambilan keputusan dan faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan seorang perokok yang sudah berhenti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian 109 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau gambaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitiaan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga 45 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi di dalam tubuh BUMN yaitu PT. PLN (Persero) dengan mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara untuk menyimpulkan, menyusun dan menganalisis data tentang masalah yang menjadi objek peneliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif 1. Desain Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. John W. Creswell (1998:15) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kata metodologi (methodology) secara garis besar dapat diartikan sebagai keseluruhan cara berpikir yang digunakan peneliti untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Sebelas Maret yang berlokasi di Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan Solo. Telepon: 0271-654311. Adapun pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti memilih lokasi ini, karena di daerah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative approach) dengan pengkajian dokumen, menganalisis data, hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini meliputi : lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan suatu peristiwa mempunyai arti dan makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode BAB III METODE PENELITIAN I. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif. Menurut Yin (1984a: 1981b dalam Robert K. Yin, 2006:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Dalam kegiatan rebranding Dhea Bordir, peneliti berusaha menganalisa dan menemukan informasi sebagai jalan keluar untuk permasalahan yang ada dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

BAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Bentuk deskriptif adalah bentuk penelitian yan memusatkan masalah-masalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Menurut Nazir (2013) metode penelitian

METODE PENELITIAN. deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Menurut Nazir (2013) metode penelitian III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Menurut Nazir (2013) metode penelitian deskriptif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan melakukan penelitian terhadap loyalitas distributor terhadap perusahaan Multi Level

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi adalah suatu faktor penting yang mempengaruhi hasil penelitian. Lokasi dalam penelitian tentang kepercayaan masyarakat terhadap ritual sebagai syarat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding III. METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian mengenai fenomena perempuan pengangkut garam di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya di pangkalan KUB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subyek yang diteliti 30 Oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subyek yang diteliti 30 Oleh karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti berusaha untuk menggambarkan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Pembinaan Pendidikan Politik Masyatakat Kota Metro sehingga tergolong kedalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kegiatan pencarian data, penyelidikan dan percobaan dalam suatu bidang tertentu yang dimaksudkan dan dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Mungseng yang berada di wilayah Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemberdayaan perempuan dalam kampanye pemilu oleh DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung, maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong (2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe 29 III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe penelitian yang mengeksplorasi dan atau memotret situasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk mendeskripsikan strategi jemput bola yang digunakan oleh 24 Mobile Spa dalam meraih calon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Bogdan & Taylor (dalam Moleong,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif berguna untuk melahirkan

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara tepat mengenai suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe

Lebih terperinci

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan BAB 3 PENDAHULUAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1 Penelitian Kualitatif Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 20 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara tepat tentang layanan di perpustakaan TPI untuk siaran program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007: 4) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mempergunakan paradigma budaya, maka rancangan penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar 3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana mengenai cara pengumpulan, pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Definisi penelitian kualitatif menurut Bogdan and Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. 34 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian apapun bentuk dan macamnya perlu kiranya membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu. Apalagi penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif, Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi program-program yang dilakukan oleh LSM KoAK dalam peningkatan kesadaaran wali murid terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas 64 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bagaimana Sikap Politik Anggota DRPD Terhadap Anggota DPRD. Perempuan di Lembaga Legislatif DPRD Kota Bandar Lampung, sehingga

III. METODE PENELITIAN. bagaimana Sikap Politik Anggota DRPD Terhadap Anggota DPRD. Perempuan di Lembaga Legislatif DPRD Kota Bandar Lampung, sehingga III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan mengenai bagaimana Sikap Politik Anggota DRPD Terhadap Anggota DPRD Perempuan di Lembaga Legislatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan secara tertulis hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Kota Surakarta, dimana di kota ini terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di desa Setrojenar, Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut karena ingin meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:118) obyek penelitian adalah Fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:118) obyek penelitian adalah Fenomena 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Suatu penelitian akan menunjukan suatu hasil penelitian yang baik ketika objek penelitian yang dipilih memang relevan dengan jenis penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam 34 3.1 Paradigma penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana pandangan tertentu bagaimana media

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan keadaan

III. METODE PENELITIAN. prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan keadaan 34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Nawawi (2001:63), penelitian deskriptif adalah sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah cara penyampaian pesan kepada seseorang yangbisa berupa informasi berbentuk bahasa ataupun lewat simbol- simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada mulanya bersumbar pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis memilih metode penelititan kualitatif karena ingin mendapatkan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian, diperlukan adanya pendekatan penelitian. Pendekatan dalam penelitian yang berjudul Fenomena Perjudian Di Masyarakat Desa Tambong Wetan

Lebih terperinci