BAB II KAJIAN TEORITIS
|
|
- Suryadi Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan. Iklan juga merupakan suatu kegiatan komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya dalam bentuk pesan menggunakan media massa dan ditujukan kepada khalayak. Wright dalam Widyatama, mengatakan bahwa iklan merupakan bentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif (Widyatama, 2009:15). Pengemasan iklan yang menarik dan mudah dipahami akan membentuk persepsi khalayak terhadap citra iklan, jika persepsi citra iklan baik maka khalayak akan memahami pesan iklan dengan baik. Disisi lain, iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat. Bahkan dapat pula membangun citra terhadap iklan. Perusahaan M-150 adalah perusahaan 10
2 minuman berenergi yang mencoba mempertahankan keberadaannya dipasaran dengan mengeluarkan iklan baru dengan konsep iklan yang berbeda dari iklan pada umumnya. Pada iklan sebelumnya lebih menonjolkan sosok jagoan layaknya pria perkasa yang mampu menyelamatkan dunia dari kekacauan dan kecelakaan dengan aksi-aksi dramatis, para pekerja berat seperti buruh yang capek bekerja dengan hanya meminum M-150 langsung bugar kembali dengan alur cerita yang lebih semangat. Berbeda dengan iklan versi baru ini yang lebih mengusung sosok pria sebagai pahlawan, yang mampu bertanggung jawab kepada keluarga, dengan mengusung nilai-nilai pengabdian, keberanian, pengorbanan, dengan digambarkan dengan alur yang menyentuh. Dari perbedaan iklan baru dan sebelumnya terdapat proses pemahaman komunikasi yang berbeda, dari sini peneliti ingin mengetahui bagaimana citra iklan versi Everybody Can Be A Hero yang berbeda dengan iklan biasanya. Agar terjadi komunikasi yang efektif dari perusahaan ke khalayak maka iklan harus dapat dipahami atau dipersepsikan dengan baik oleh khalayak dan harus didukung dengan media yang tepat, seperti media televisi. Televisi yang memiliki objek bergerak akan lebih menarik perhatian khalayak daripada yang diam, sehingga hal ini akan memudahkan komunikan untuk mempersepsi pesan iklan. Effendy (1986:21) televisi adalah siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya serempak dalam komunikan (khalayak) yang heterogen. 11
3 Televisi merupakan media massa elektronik yang digunakan sebagai media menyampaikan pesan yang berisi seperangkat lambang dari proses encoding 4 yang kemudian akan diintepretasikan oleh komunikan dalam proses decoding. Pada proses decoding inilah iklan dapat dipersepsikan oleh khalayak. Pada iklan M-150 televisi digunakan sebagai media dalam beriklan untuk menggambarkan tujuan perusahaan. Penanyangan iklan ini akan berdampak pada pembentukan citra iklan, maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana citra iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero Dinamika Iklan Iklan yang merupakan kegiatan komunikasi harus dapat memperhitungkan khalayaknya sebagai target market perusahaan. Perusahaan juga harus tahu bagaiman efek yang terjadi pada khalayak setelah melihat iklan. Tidak hanya efek pada penjualan saja, akan tetapi juga citra iklan, karena jika citra iklan baik maka iklan telah berhasil menyampaikan pesan kepada khalayak. Dalam memaknai citra iklan setiap khalayak pasti akan berbeda-beda sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing khalayak. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan proses persepsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman khalayak terhadap iklan. Dalam membentuk suatu persepsi terhadap iklan harus ada stimuli yang menjadi awal proses persepsi terbentuk. Iklan televisi memiliki beberapa elemen Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima 12
4 iklan yang dapat dikategorisasikan menjadi stimuli/rangsangan bagi awal terbentuknya persepsi Elemen Iklan Televisi Aktifitas iklan yang dijalankan oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan tertentu bagi khalayak, memang harus dapat dilakukan sekreatif mungkin agar iklan menggugah perhatian khalayak untuk menonton. Elemen iklan merupakan stimuli atau rangsangan yang dapat ditangkap oleh panca indra kita yang akan menjadi awal pemahaman muncul. Berdasarkan Wells William, dkk (1998:451) elemen dalam iklan televisi yaitu: a. Video Video merupakan keseluruhan unsur visual yang mendominasi terhadap persepsi dari sebuah pesan yang diiklankan televisi. Unsur-unsur video mencakup semua hal yang terlihat pada layar televisi. Video juga menggandung rangkaian adegan, yang berupa gerakan kata-kata yang menceritakan sesuatu, selain itu emosi akan lebih menyakinkan apabila diekspresikan melalui raut wajah, gerak badan, ataupun bahawa tubuh lainnya. b. Audio Iklan televisi merupakan media audio-visual sehingga elemen audio menjadi penting. Audio merupakan keseluruhan unsur audio yang 13
5 ditampilkan pada iklan televisi yang biasa berupa music, voices (suara), sound effect. Dalam dimensi suara, terdapat suatu percakapan atau dialog, tetapi juga narator atau voice over. c. Talent Talent merupakan pemeran ataupun tokoh-tokoh yang muncul dalam sebuh iklan televisi atau yang sering disebut sebagai bintang iklan. Pada iklan televisi bintang iklan dibutuhkan untuk memerankan adegan yang menunjukkan manfaat, cara kerja, kehebatan, dan lain sebagainya agar khalayak mendapat informasi yang cukup. d. Props Hal penting dalam sebuah iklan adalah produk yang diiklankan. Suatu iklan seharusnya dapat merefleksikan bagian-bagian terpenting dari produk yang diiklankan. Bagian-bagian tersebut biasanya berupa logo dari produk, kemasan produk, cara penggunaan produk, dan sebagainya. e. Setting Setting merupakan tempat/lokasi dimana adegan dalam iklan diambil baik diluar ruangan atau dalam ruangan. Dalam iklan televisi lokasi digunakan untuk pengambilan adegan. 14
6 f. Lighting Lighting merupakan efek pencahayaan yang ditampilkan dalam iklan televisi yang digunakan sebagai pelengkap iklan. Pencahayaan dalam iklan harus tepat agar iklan menarik. Efek dalam pencahayaan dibutuhkan untuk memberi penekanan pada adegan/lokasi. g. Graphics Graphics merupakan keseluruhan efek grafis yang ada pada sebuah iklan televisi yang dapat berupa tulisan (misalkan tagline, info produk, dsb), desain grafis aatu ilustrasi foto. Beberapa graphics dibuat dengan menggunakan teknologi computer agar tampilan iklan lebih baik. h. Pacing Pacing merupakan kecepatan dari setiap frame atau adegan yang ditampilkan dalam sebuah iklan televisi. Kecepatan dalam adegan merupakan faktor yang sangat penting dalam tayangan iklan. Pacing menggambarkan seberapa cepat atau lambatnya sebuah adegan iklan berlangsung Persepsi Menurut Jallaludin Rakhmat (2007:51), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan 15
7 informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Komunikasi yang efektif tidak hanya merangkai kata saja, namun juga harus mempertimbangkan pesan untuk dipersepsikan. Persepsi adalah inti komunikasi. Adapun alasannya bahwa persepsi adalah inti dari komunikasi dikarenakan jika persepsi seseorang tidak akurat, maka tidak mungkin berkomunikasi secara efektif. Persepsi merupakan hasil dari memaknai stimuli yang ada. Persepsi akan menentukan seorang khalayak untuk menerima atau mengabaikan pesan. Pada proses iklan, persepsi akan sangat berpengaruh pada iklan itu akan diterima atau diabaikan oleh khalayak. Jika iklan tidak menarik dan sulit dipahami maka kecenderungan khalayak akan sulit mempersepsi bahkan tidak mempedulikan iklan. Untuk memulai suatu persepsi harus ada suatu stimuli yang menjadi daya tarik khalayak, oleh karena itu peneliti memberi batasan pada elemen-elemen yang terdapat pada iklan televisi sebagai stimuli/rangsangan yang akan diseleksi. Dengan hasil intepretasi, maka mucul suatu citra iklan sebagai hasil persepsi Proses Persepsi Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Karena persepsi bersifat subjektif. Persepsi yang dibentuk seseorang dipengaruhi oleh pikiran, lingkungan sekitar serta, pengalaman-pengalaman, keinginan-keinginan dan pengharapan. Sedangkan menurut Judy C. Person dan Paul E. Nelson 16
8 (Mulyana,2007:181) persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu disensasi, atensi dan interpretasikan, dengan stimuli elemen-elemen yang terdapat pada iklan televisi. a. Sensasi Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Reseptor indrawi mata, telinga, kulit, dan otot, hidung, dan lidah adalah penghubung antara otak manusia dan lingkungan sekitar. Lalu rangsangan-rangsangan ini dikirimkan ke otak. (Mulyana, 2007:181). Pada iklan M-150, terdapat beberapa elemen dasar iklan televisi yang akan diseleksi dengan reseptor indrawi atau mengakap stimuli/rangsangan yang dianggap menarik oleh khalayak. b. Atensi Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah (Andersen,1972:46). Perhatian dapat terjadi bila mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. Perhatian dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja.sensasi dan atensi biasanya terjadi secara bersamaan, karena stimuli yang 17
9 dianggap memberi perhatian bagi alat indera kita, maka stimuli itu yang nantinya akan kita maknai. c. Intepretasi Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan intepretasi atas stimuli yang diterima oleh seseorang. Dalam proses intepretasi, seseorang membuka kembali berbagai informasi dalam memori yang telah tersimpan dalam waktu yang lama (long term memory) yang berhubungan dengan stimulus yang diterima. Intepretasi itu didasarkan pada pengalaman penggunaan masa lalu, dan pengalaman itu tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen (Setiadi,2003:176). Suatu iklan akan bisa diintepretasikan jika iklan mudah dipahami oleh khalayak. Bagi perusahaan, khalayak akan berhasil menginteptretasikan sebuah iklan jika sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan pada iklan. Dari beberapa stimuli dari elemen iklan yang dianggap penting bagi khalayak akan di intepretasikan makna informasinya sesuai yang dianggap mewakili stimuli tersebut. Iklan televisi membuat jangkauan penyiaran lebih luas, dan membuat karakter lebih hidup. Salah satu keuntungan utama periklanan lewat televisi adalah kemampuannya dalam membangun citra. Iklan televise memiliki cakupan, jangkauan dan repitisi yang tinggi dan dapat menampilkan pesan multimedia (suara, gambar,animasi) yang dapat mempertajam ingatan (Suyanto,2005:5) 18
10 Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra Citra Iklan Citra berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan, konkritnya diberikan secara individual dan merupakan pandangam atau persepsi serta proses terjadinya proses akumulasi dari amanat kepercayaan yang diberikan oleh individu-individu, akan mengalami proses cepat atau lambat untuk membentuk opini suatu publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu yang sering dinamakan citra Frank Jefkins (1995:64). Selain itu menurut Philip Kotler (2009:299) memberikan definisi atau pengertian citra sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Berdasarkan kedua pendapat diatas citra merupakan, persepsi masyarakat terhadap pesan dalam iklan, dengan memproses informasi yang telah diketahui oleh khalayak berdasarkan hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Tetapi dalam penelitian ini penulis lebih meneliti citra iklan. Citra iklan adalah kesan sesorang/individu terhadap iklan yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamnnya. 19
11 Citra Iklan merupakan citra yang muncul pada iklan, bukan produk, ataupun merek. Citra iklan merupakan hasil dari sebuah persepsi iklan, dan persepsi adalah bagian dari iklan karena iklan merupakan proses komunikasi. Iklan merupakan media yang digunakan untuk membuat citra dalam jangka panjang. Jadi untuk menghasilkan citra yang positif atau negatif perlu diketahui dulu persepsi apa yang muncul pada khalayak. Dalam penelitian ini, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana citra iklan versi Everybody Can Be A Hero, sejauh mana persepsi khalayak terhadap iklan ini, apakah menghasilkan citra positif pada iklan dengan pemahaman yang baik ataupun sebaliknya. Karena dengan citra yang baik kemungkinan iklan baru ini dapat diterima oleh khalayak dan harapan perusahaan tercapai 20
12 2.4. Kerangka Pikir Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran Perusahaan M-150 meluncurkan iklan dengan konsep pahlawan versi Everybody Can Be A Hero. Khalayak / Komunikan Elemen-Elemen Iklan Proses persepsi Menurut Judy C. Person dan Paul E.Nelson Sensasi Pesan yang diterima target market M- 150 melalui panca indra Atensi Perhatian target market mengenai iklan M-150 Intepretasi Penafsiran target market mengenai iklan M-150 Persepsi pada iklan M-150 Citra iklan M
13 Berdasarkan proses pada gambar 2.1 yang merupakan model kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perusahaan M-150 meluncurkan iklan dengan konsep pahlawan versi Everybody Can Be A Hero : pada kolom kerangka pikir yang pertama menjelaskan bahwa, perusahaan M-150 bertindak sebagai komunikator yang menggunakan media televisi untuk mengiklankan produk M-150. Iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan M-150 memiliki konsep yang berbeda dengan iklan kompetitor dan iklan sebelumnya, dimana iklan lebih menggambarkan sesosok laki-laki pahlawan daripada sosok jagoan 5 2. Khalayak : pada kolom kerangka pikir kedua, khalayak merupakan komunikan atau pasar sasaran yang dituju oleh perusahaan M-150 dalam beriklan. Pada penelitian ini khalayak yang diteliti oleh peneliti adalah warga Salatiga yang merupakan pasar sasaran dari M-150 dengan segmentasi B dan C Elemen-Elemen Iklan : pada kolom ketiga menjelaskan bahwa elemen iklan merupakan stimuli/rangsangan yang diproses oleh khalayak dalam membentuk persepsi terhadap iklan televisi. Elemen-elemen iklan pada Sosok laki-laki pahlawan yang digambarkan oleh perusahaan M-150 pada iklan versi Everybody Can Be A Hero adalah sosok pahlawan dengan nilai-nilai masyarakat yang diusung yaitu Devotion (pengabdian), Courage (keberanian), Sacrifice (pengorbanan) Sosok laki-laki jagoan pada iklan kompetitor dan iklan M-150 yang lama adalah sosok jagoan layaknya pria perkasa yang mampu menyelamatkan dunia dari kekacauan dan kecelakaan dengan aksi-aksi dramatis. 22
14 iklan M-150 yang dilihat oleh khalayak menjadi stimuli/rangsangan untuk mempersepsikan iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. 4. Proses Persepsi : pada kolom keempat menjelaskan bahwa, proses persepsi terjadi untuk mengetahui persepsi yang muncul, elemen iklan sebagai stimuli/rangsangan diproses melalui tiga tahap persepsi yaitu: a. Sensasi: dimana proses ini merupakan awal mula pembentukan persepsi. Pada proses ini elemen iklan yang menjadi stimuli/rangsangan ditangkap oleh khalayak melalui alat indera. Pada penelitian ini alat indera yang diguanakan oleh khalayak dalam menangkap stimuli/rangsangan elemen iklan adalah penglihatan (mata) dimana segala sesuatu yang dilihat dilayar televisi, dan pendengaran (telinga) dimana lagu/backsound yang dapat didengar. b. Atensi : dalam proses atensi ini, stimuli/rangsangan elemen iklan yang ditangkap oleh indera diberi perhatian. c. Intepretasi : dalam proses intepretasi ini, hasil sensasi dan atensi terhadap elemen iklan diberi makna berdasarkan dengan pengalaman dan pengetahuan khalayak. 5. Persepsi iklan M-150 : pada kolom kelima kerangka pikir diatas menjelaskan bahwa, berdasarkan proses persepsi terhadap elemen iklan tersebut menghasilkan hasil persepsi terhadap Iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. 23
15 6. Citra Iklan M-150 : pada kolom keenam kerangka pikir diatas menjelaskan bahwa citra iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero, merupakan hasil dari pengetahun dan pengalaman khalayak terhadap persepsi yang muncul pada iklan M-150 versi Everybody Can Be A Hero. 24
BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring munculnya berbagai macam industri ditengah masyarakat, membuat persaingan antar industri yang menghasilkan produk sejenis semakin ketat. Banyak dari mereka
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya serta saran dari penulis yang menyangkut hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dan tentunya dilihat dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran dari penulis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.2. Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi Everybody Can Be A Hero Untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana citra iklan M-150 versi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian karena pendekatan pendekatan yang dipergunakan berasal
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya dengan kegiatan iklan. Iklan bertujuan untuk mengenalkan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan suatu produk bisa diproduksi secara massal, cepat, dan berkualitas. Konsumen menjadi penting disini karena merekalah
Lebih terperinciBAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi
BAB IX Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi A. PENGINDERAAN Penginderaan adalah proses penerimaan stimulus oleh individu melalui alat penerima, yaitu alat indera yang terdiri dari indera penglihatan
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting peranannya.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum 2.1.1 Psikologi Komunikasi Komunikasi adalah studi tentang bagaimana cara manusia berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Responden memiliki versi yang berbeda-beda mengenai makna kata orang pintar, dari sekian banyak makna yang dikemukakan oleh responden diperoleh 3 kelompok jawaban yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Iklan atau periklanan didefinisikan
Lebih terperinciPengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM
Modul ke: Pengantar Ilmu Komunikasi PERSEPSI Fakultas 06FIKOM Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM PERSEPSI? Kata persepsi seringkali diucapkan dalam proses komunikasi sehari-hari. Ada
Lebih terperinci01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing 2.1.1 Pengertian Marketing Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha kian gencar seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan harus memperhatikan
Lebih terperinciSensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi
Proses Kognitif Proses kognitif dalam diri manusia terdiri dari : Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi 1. Sensasi - Tahap paling awal dalam penerimaan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat. Taqiyyudin An Nabhani, seorang ulama asal palestina.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada akhir tahun belakangan ini salah satu organisasi Transnasional (Hizbut Tahrir) menjadi sebuah fenomena di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pasalnya hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain. Manusia ingin mendapatkan perhatian diantara sesama dan kelompok. Diperlukan serba
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada
BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Bauran promosi meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi media massa mempunyai peran yang sangat penting untuk menyampaikan berita, gambaran umum serta berbagai informasi kepada masyarakat luas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah cara penyampaian pesan kepada seseorang yangbisa berupa informasi berbentuk bahasa ataupun lewat simbol- simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
Lebih terperinciPersepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan
PERSEPSI Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan pandangan tentang dunia yang sebenarnya (Gamble&Gamble)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses
Lebih terperinciSENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/
SENSASI dan PERSEPSI 4/2/2015 1 SENSASI =PENGAMATAN (PENGINDERAAN) 4/2/2015 2 A. PENGERTIAN PENGAMATAN MANUSIA PENGAMATAN REALITAS (DUNIA OBJEKTIF) 4/2/2015 3 PENGAMATAN Pengamatan / penginderaan : proses
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap media, didalamnya mengandung sebuah pesan akan makna tertentu. Pesan tersebut digambarkan melalui isi dari media tersebut, bisa berupa lirik (lagu), alur cerita (film),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi Intrapersonal Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Melihat hal ini, banyak produsen maupun biro iklan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk B dan produk-produk yang lain, dan penentuan keputusan sangat. stimulus-stimulus yang diberikan dalam bentuk iklan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen memiliki peran penting dalam dunia marketing dan iklan. Masing-masing konsumen pastilah memiliki alasan yang berbeda-beda dalam mengambil keputusan
Lebih terperinciMODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK
MODUL ENAM KERJANYA OPINI PUBLIK Opini publik bekerja dalam konteks sebagai berikut: 1. Membentuk Citra Baru 2. Mempertahankan Citra yang Sudah Terbangun 3. Memperbaiki Citra yang Terpuruk 4. Menguatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin-mesin produksi dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Arus teknologi dan informasi yang terjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Pada bab ini diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisa persepsi kredibilitas terhadap data variabel kredibilitas endorser dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN TENTANG PERSEPSI KONSUMEN TELKOMSEL TERHADAP PROGRAM HOOQ & VIU
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN TENTANG PERSEPSI KONSUMEN TELKOMSEL TERHADAP PROGRAM HOOQ & VIU Pada bab ini menyajikan pembahasan hasil temuan penelitian tentang persepsi konsumen Telkomsel terhadap program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap saat kita dapat melihat orang-orang menonton televisi, membaca koran atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yaitu televisi memiliki peran yang cukup besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Sebagai media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seseorang yang menggunakan produk dan atau jasa yang dipasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh mana harapan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 5 dan 6
PERTEMUAN KE 5 dan 6 Aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id PERSEPSI Dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, Dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak persaingan produk di pasaran. Untuk dapat memperluas dan menjangkau pasar sasarannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf
Lebih terperinciPENULISAN PR EKSTERNAL
Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. film berupa gambar, dialog, adegan, visualisasi serta setting pada setiap
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Skripsi ini berusaha meneliti teknik penyampaian pesan dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dilihat dari kacamata dakwah menggunakan metode deskriptif analisis dan kategorisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan periklanan sangat lekat dalam kehidupan masyarakat terutama di kota kota besar. Dalam satu hari, masyarakat kota selalu berhadapan dengan iklan, dalam tampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang beragam. Dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kebutuhan mendasar dari manusia adalah informasi. Seiring dengan berkembangnya jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Data Orang-orang kreatif membutuhkan wadah, Jakarta sudah memiliki wadah tetapi mereka tidak memiliki awareness yang sangat baik untuk diketahui masyarakat. 2.1.1 Definisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mengisi aktivitas keseharian, Alat indera memiliki peranan yang sangat penting. Karena melalui alat inderalah kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 02 Komunikasi Intra Personal Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Definisi: Komunikasi intrapersonal
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA Setelah mengurai semua data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian, penulis akan menguraikan hasil yang diperoleh penulis dari penelitian kali ini. Dalam analysis kali ini, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri periklanan di Indonesia cukup pesat. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting media iklan dalam mata rantai strategi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ada yang buatan lokal, tapi tak sedikit pula yang diimpor. Kebutuhan oli di negeri
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Bisnis oli tidak ada matinya, produsen oli terus bermunculan. Tren membanjirnya merek-merek pelumas baru, menjadikan persaingan bisnis di sektor ini semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan merupakan media yang dipakai perusahaan dengan tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Iklan merupakan media yang dipakai perusahaan dengan tujuan mengingatkan, membujuk dan memberi informasi (Kotler, 1993). Selain itu iklan sebagai sarana memperkenalkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau
Lebih terperinciPerilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication
Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Persepsi Proses dimana individu memilih, mengatur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. promosi dalam perdagangan memiliki banyak macam seperti trade allowance, periklanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dari waktu ke waktu pasti akan mengalami perubahan menuju kehidupan yang lebih modern. Kebutuhan masyarakat akan sesuatu, baik itu berupa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat sehari-hari, salah satunya adalah perilaku membeli. Untuk mendapatkan pasar konsumen, para
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Dasar / Umum Teori - teori dasar / umum yang digunakan penulis dan dibahas penulis yaitu : 2.1.1 Komunikasi Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi karena di dalamnya terdapat elemen elemen komunikasi yang diantaranya terdapat komunikator sebagai pembuat dan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsumen dan Perilaku Konsumen Menurut Sumarwan (2002), konsumen terdiri dari dua jenis yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada keberhasilan khalayak dalam proses negosiasi makna dari pesan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film sebagai bagian dari media massa dalam kajian komunikasi masa modern dinilai memiliki pengaruh pada khalayaknya. Munculnya pengaruh itu sesungguhnya sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Slogan RCTI OK mungkin telah terdengar akrab ditelinga khalayak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Slogan RCTI OK mungkin telah terdengar akrab ditelinga khalayak pecinta media massa televisi. Namun tidak jarang, khalayak hanya mendengar slogan tersebut tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk (barang, jasa, atau ide). Iklan sering kali menjadi andalan
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan merupakan kegiatan mengomunikasikan nilai pada masyarakat terhadap suatu produk (barang, jasa, atau ide). Iklan sering kali menjadi andalan perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciPsikologi Komunikasi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Proses Komunikasi Intra Personal I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Markom & 85006 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Periklanan di Indonesia mengalami perkembangan semakin pesat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan di Indonesia mengalami perkembangan semakin pesat seiring semakin ketatnya persaingan di bidang usaha, fenomena iklan yang mewarnai kehidupan kita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa
Lebih terperinci2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran
BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persepsi berasal dari Bahasa Inggris perception yang berarti pengalihan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi berasal dari Bahasa Inggris perception yang berarti pengalihan atau tanggapan. Menurut Slamento (2006: 20), persepsi adalah proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan teknologi komunikasi yang mampu memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri periklanan belakangan ini menunjukan perubahan orientasi yang sangat signifikan dari sifatnya yang hanya sekedar menempatkan iklan berbayar di media massa menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan sasaran utama pemasar dalam menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar konsumen mengambil
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide / Gagasan Perancangan 4.1.1. Ide Desain Atas dasar Gagasan iklan yang datang dari pihak produsen produk, disini penulis bertugas sebagai team kreatif yang menerjemahkan
Lebih terperinci