COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS COST ACCOUNTING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS COST ACCOUNTING"

Transkripsi

1 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS COST ACCOUNTING Disusun oleh: Brilianto Luqman K. (08) Dhiah Ayu Putri R. (10) Halimah S. Nasution (17) Kelas 3-AG Spesialisasi Akuntansi 2014 Dosen: Robert Ricker KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK STAN TANGERANG SELATAN

2 A. Pentingnya Analisis CVP Dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis, manajemen menaruh perhatian besar pada peluang-peluang laba dari serangkaian alternative tindakan yang dihadapinya. Menyangkut alternatif tindakan yang melibatkan perubahan tingkat kegiatan usaha, laba tidaklah selalu berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan usaha. Hal ini diakibatkan oleh pola perilaku biaya. Konsekuensinya kalangan manajer perlu menyadari bahwa evaluasi-evaluasi yang lebih cermat dapat dilakukan terhadap peluang-peluang laba dengan cara mempelajari hubungan hubungan di antara biaya, volume penjualan, dan laba. Kajian-kajian terhadap faktor-faktor tersebut seyogyanya akan membuahkan keputusankeputusan yang lebih sehat. Analisis biaya volume laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendaliaan. Proses analisis ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah dengan bertumpukan pada pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya perusahaan. Analisis biaya volume laba (cost-volume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang mendasari hubungan-hubungan antara biaya,volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena signifikansi mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang diasumsikan berkorelasi dengan perubahan-perubahan pendapatan, biaya, dan laba. Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena hubungan-hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian diluar kendali manajemen. B. Contribution Margin Contribution Margin atau Margin Kontribusi merupakan pendapatan atau keuntungan yang diperhitungkan sebelum dikurangi biaya tetap. Dengan kata lain, margin kontribusi adalah jumlah penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap. Setelah biaya tetap tercover/tertutupi, maka sisa berikutnya dari hasil penjualan di perusahaan adalah sebagai laba/profit. Misalnya Emma menjual buku dalam sebuah pameran. Biaya sewa tempat adalah sebesar $2000. Biaya sewa tempat tersebut merupakan biaya tetap (fixed costs) karena biaya tersebut tidak akan berubah berapapun Emma menjual bukunya. Sedangkan total biaya dari buku yang dibeli Emma untuk dijual dalam pameran sebesar $120 merupakan biaya variabel (variable cost) karena biaya tersebut bertambah seiring dengan jumlah buku yang dapat dijual Emma dan Emma dapat mengembalikan buku yang tidak terjual dan mendapatkan uang kembali secara penuh. Untuk melihat bagaimana operating income akan berubah dengan menjual jumlah buku yang berbeda, Emma menghitung operating income jika ia menjual 5 buku dan 40 buku. Buku dijual dengan harga $200 per buku. Terjual 5 buku Terjual 40 buku Revenue $1000 ($200 x 5) $8000 ($200x 40) Variable cost $600 ($120 x 5) $4800 ($120 x 40) Fixed cost $2000 $2000 Operating income $(1600) $1200

3 Hanya total pendapatan (revenue) dan total biaya variabel (variable cost) yang berubah jika Emma menjual jumlah buku yang berbeda. Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi semua biaya variabel. Oleh karena itu, Contribution margin = total revenue total variable cost Margin kontribusi saat Emma menjual 5 buku adalah $400 ($1000-$600); sedangkan margin kontribusi saat Emma menjual 40 buku adalah $3200 ($8000-$4800). Margin kontribusi menunjukkan mengapa operating income berubah seiring dengan perubahan jumlah unit buku yang dijual. Operating income = Contribution margin fixed costs Contribution margin per unit adalah alat yang berguna untuk menghitung contribution margin dan operating income. Persamaannya adalah Contribution margin per unit = selling price variable cost per unit Dari contoh diatas, contribution margin per unit adalah sebesar $200-$120 = $80. Contribution margin per unit dapat juga digunakan sebagai cara yang lain untuk menghitung contribution margin. Contribution margin = Contribution margin per unit x Number of units sold Maka contribution margin saat Emma menjual 40 buku adalah sebesar $80 per unit x 40 units = $3200. Menghitung contribution margin per unit akan sulit digunakan untuk perusahan besar yang menjual produk yang bermacam-macam. Oleh karena itu, perusahan besar menggunakan contribution margin percentage. Contribution margin percentage = Dari persamaan diatas didapatkan Sehingga Contribution margin = Contribution margin percentage x Revenue Operating Income = Contribution margin percentage x Revenue Fixed Costs Seperti contoh diatas, jika Emma menjual 40 buku maka di dapat: Revenues $8000 Contribution margin percentage (3200/8000) 40% Contribution margin (40% x $8000) $3200 Fixed Costs $2000 Operating Income $1200

4 C. Hubungan Cost-Volume-Profit 1) Equation Method Revenues Variable costs Fixed costs = Operating Income Revenues = Selling price (SP) x Quantity of units sold (Q) Variable cost = Variable cost per unit (VCU) x Quantity of units sold (Q) Jadi didapatkan persamaan sebagai berikut: [(SP) x (Q) (VCU) x (Q)] Fixed Costs = Operating Income 2) Contribution Margin Method Dari persamaan diatas didapatkan persamaan baru sebagai berikut [(SP) x (Q) (VCU) x (Q)] Fixed Costs = Operating Income [(SP VCU) x (Q)] Fixed Costs = Operating Income (Contribution Margin per Unit x Q) Fixed Costs = Operating Income 3) Graph Method a. Total costs line Garis total biaya adalah jumlah dari biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs). b. Total revenues line Garis total pendapatan merupakan garis yang menunjukan jumlah pendapatan yang diterima sesuai unit yang terjual. Total Revenues Line Operating Income Operating Income Area Variable Total Costs Line Breakeven point Cost Operating Loss Area Fixed Cost

5 D. Asumsi-asumsi Cost-Volume-Profit Dalam menganalisa Cost-Volume-Profit digunakan beberapa asumsi seperti sebagai berikut: 1. Perubahan dalam pendapatan (revenue) dan biaya (costs) hanya disebabkan oleh perubahan jumlah produk yang terjual. Jumlah unit yang terjual adalah satu-satunya yang menggerakan pendapatan dan menggerakan biaya. 2. Biaya total (total costs) dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu biaya tetap yang tidak berubah seiring dengan jumlah unit produk yang terjual (fixed costs) dan biaya variabel yang berubah tergantung dari unit produk yang terjual (variable costs). 3. Jika digambarkan dalam sebuah grafik, fungsi dari total pendapatan dan total biaya adalah linear (garis lurus) dalam kisaran relevan. 4. Harga jual, biaya variabel per unit, dan total biaya tetap (dalam kisaran relevan) diketahui dan bernilai konstan. BEP (Breakeven Point) Adalah suatu keadaan yang menunjukkan jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya, atau dalam kondisi impas dimana laba=0. Pada kondisi ini perusahaan belum mendapatkan laba tetapi juga tidak mendapatkan rugi. Cara menghitung BEP Contoh : Emma menjual barang seharga $200, dengan variabel cost $120, dan fixed cost $2000. Berapa unit barang yang dijual Emma pada saat BEP? Dan berapa pendapatan yang diterima Emma ketik BEP? Cara I. Equation Method (p x Q) (VC x Q) FC = Operating Income Keterangan: P = Q = VC= FC= Selling Price Quantity of units sold Variable cost per unit Fixed Cost Jawab (p x Q) (VC x Q) FC = Operating Income ($2000 x Q) ($120 x Q) $2000 = 0 $80 x Q = $2000 Q = 25 units

6 Berarti, jika Emma menjual kurang dari 25 unit, ia akan mengalami rugi, jika ia menjual 25 unit ia akan mengalami impas, dan jika ia menjual lebih dari 25 unit ia akan mendapatkan laba. Breakeven Revenue = 25 units x $200 = $5000 Cara II. Contribution Margin Method Contribution Margin (CM)adalah kelebihan harga jual dan biaya variabel yang digunakan untuk menutup biaya tetap CM per unit x Q FC = Operating Dimana CM atau Contribution Margin didapat melalui price selling dikurangi dengan variable cost (p-vc) Ada tiga kemungkinan penghitungan contribution margin 1. CM = FC Atau dalam kondisi impas (BEP) 2. CM > FC CM dapat menutup fixed cost dan masih ada sisa, sehingga perusahaan mendapatkan laba 3. CM < FC CM tidak dapat menutup biaya tetap, sehinga perusahaan mengalami rugi Jawab CM per unit x Q FC = Operating Income CM per unit x Q FC = 0 CM per unit x Q = Fixed Cost Q = = = 25 units Breakeven Revenue = 25 x $200 =$5000 Cara III. Contribution Margin Ratio Method Contribution Margin Persentage = = = 0,40 = 40%

7 Breakeven Revenues = = = $5000 Jadi Emma harus menjual 25 unit dengan harga $200 atau harus memiliki revenue sebesar $5000 agar tidak mendapatkan rugi. Target Operating Income Adalah pendapatan yang diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan. Contoh : Emma ingin memperoleh pendapatan sebesar $1200. Berapa banyak unit yang harus ia jual agar dapat mencapai target tersebut? Cara I. Equation Method (p x Q) (VC x Q) FC = Operating Income Jawab ($200 x Q) ($120 x Q) - $2000 = $1200 $80 x Q = $ $2000 Cara II. Contribution Margin Method Q = = 40 units CM per unit x Q FC = Operating Jawab CM per unit x Q FC = Operating Income CM per unit x Q FC = $1200 CM per unit x Q = $ Fixed Cost Q = = = 40 units Breakeven Revenue = 40 x $200 =$8000

8 Cara III. Contribution Margin Ratio Method Contribution Margin Persentage = = = 0,40 = 40% Breakeven Revenues = = = $8000 Profit-volume Graph Selain menggunakan ketiga cara tersebut, Emma juga dapat mengetahui berapa banyak barang yang harus ia jual untuk mencapai target pendapatan menggunakan profit-volume graph. Titik M berada di angka -$2000 karena menunjukkan rugi yang ditanggung oleh perusahaan ketika tidak ada barang terjual (angka fixed cost) Titik N merupakan BEP, yatu ketika Emma menjual 25 unit barang Tarik garis di titik M dan N, akan menghasilkan profit-volume line. Titik-titik dalam profit-volume line ini menunjukkan berbagai kombinasi yang dapat dilakukan oleh Emma. Misal Emma harus menjual 40 unit jika ingin memperoleh pendapatan $1200 atau Emma harus menjual 45 unit apabila ingin memperoleh pendapatan $1600.

9 Bagian yang diarsir diatas BEP merupakan operating income area, dan bagian yang diarsir di bawah BEP merupakan operating loss area Jadi, PV Graph menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan pada jumlah output yang dijual pada operating income yang didapat. Target Net Income dan Income Taxes Di bebrapa perusahaan target pendapatan dinyatakan dalam net income karena mereka mempertimbangkan akibat yang akan muncul dari keputusan mereka terhadap operating income setelah adanya income taxes. Contoh: Emma memiliki target net income sebesar $960, berapa banyak barang yang harus ia jual apabila tarif pajak sebesar 40%? Jawab pertam, kita cari target operating income setelah dikurangi dengan pajak. Net income = Operating income Income taxes Target net income = Target operating income (target operating income x tax rate) Target net income = (Target operating income) x (1 Tax Rate) Target net income Target operating income = Tax rate = = $1600 Lalu menggunakan equation method (p x Q) (VC x Q) FC = Operating Income ($2000 x Q) ($120 x Q) $2000 = $1600 $80 x Q =$ $2000 Q = $3600 / $80 = 45 units Using CVP Analysis for Decision Making Selain untuk menghitung jumlah barang yang harus dijual pada BEP, atau untuk mencapai target operating income atau target net income, CVP analysis juga dapat digunakan untuk membuat keputusan strategi lainnya. 1. Decision to Advertise Contoh: Emma dapat menjual 40 barang, maka ia mendapat operating income sebesar $1200. Emma berpikir untuk mengiklankan produknya. Biaya iklan akan menambah fixed cost sebesar $500, dan akan menaikkan penjualan sebesar 10% menjadi 44 buah yang terjual. Apabila dilihat dari operating incomenya, haruskan Emma memasang iklan?

10 Jawab Selling revenue $200 x 44 = $8800 Variable cost $120 x 44 = $5280 Contribution margin = $3520 Fixed cost $ $500 = $2500 Operating Income = $1020 Operating income yang diterima Emma setelah ia mengiklankan produknya lebih sedikit daripada sebelum ia mengiklankannya. Operating income akan berkurang sebesar $180. Jadi lebih baik Emma tidak mengiklankan produk tersebut. 2. Decision to Reduce the Selling Price Contoh: Emma berpikir untuk mengurangi harga jual dari $200 menjadi $175. Pada harga ini ia akan menjual 50 unit, sebelumnya ia menjual 40 unit. Supplier barang yang dijual oleh Emma memberikan harga kepada Emma sebesar $115 yang sebelumnya $120. Apabila dilihat dari income operatingnya, haruskah Emma mengurangi harga jual? Jawab CM at $175 price = ($175 - $115) x 50 unit = $3000 CM at $200 price = ($200 - $120) x 40 unit = $3200 Change in Contribution margin = (200) Pengurangan harga jual akan mengurangi contribution margin sebesar $200, karena fixed cost tetap pada angka $2000, maka operating income Emma juga akan berkurang sebesar $200. Sehingga sebaiknya Emma tidak menurunkan harga jual produknya. 3. Determining Target Price Contoh : Lalu dalam harga berapa Emma harus menjual barang tersebut (50 unit, harga beli $115 per unit) dengan tetap memperoleh operating income sebesar $1200? Jawab Target operating income = $1200 Add fixed cost = $2000 Target contribution margin = $3200 Divided by number of units sold = 50 Target CM per unit = $ 64 Add variable cost per unit = $ 115 Target Selling price = $ 179 Jadi Emma harus menjual dengan harga $179 Sensitivity Analysis Digunakan untuk menguji jika terjadi perubahan-perubahan pada data yang diprediksi atau pada asumsi-asumsi yang ditetapkan. Selain itu juga membantu untuk menggambarkan kemungkinan yang akan terjadi sebelum perusahaan melakukaan pendanaan terhadap suatu rencana. Contoh, bagaimana apabila terjadi perubahan kenaikan 5% terhadap biaya variabel? Berapa jumlah laba jika terjadi kenaikan terhadap biaya tetap?

11 Dengan menggunakan electronic spreadsheet seperti excel, memungkinkan perusahaan untuk mengetahui akibat dan hubungan dari perubahan pada harga jual, variabel cost, dan fixed cost terhadap operating income. Emma dapat dengan cepat mengetahui berapa banyak barang yang harus ia jual untuk mencapai target operating income. Terdapat beberapa kemungkinan variable dan fixed cost yang mungkin akan ia hadapi. Misal, ia harus menjual 32 unit barang untuk mendapatkan $1200 operating income ketika fixed cost $2000 dan variavle cost per unitnya $100. Margin of Safety Bisa diartikan sebagai batas aman. Yaitu suatu informasi mengenai sampai tingkat berapa perusahaan boleh mengalami penurunan penjualan namun perusahaan tidak mengalami kerugian (masih berada diatas BEP). Dalam hal ini semakin besar Margin Safety, makin baik untuk perusahaan karena perusahaan bisa mengalami penurunan yang cukup jauh. Contoh: Emma memiliki FC $2000, selling price, $200, dan VC per unit $120. Emma menjual 40 unit, budgeted revenue $8000, dan budgeted operating income $1200. BEP ketika menjual 25 unit atau ketika pendapatan sebesar $5000 Jawab Margin of Safety = Budgeted revenue Breakeven revenue = $ $5000 = $3000 Margin of Safety percentag = = = 37,5 %

12 Artinya, jika pendapatan turun sampai 37,5% dari pendapatan diharapkan, maka pendapatan akan mencapai titik impas (BEP). Dengan kata lain penurunan pendapatan yang masih dapat ditolerir agar perusahaan tidak mendapatkan rugi setinggi-tingginya sebesar 37,5%. Apabila pendapatan turun lebih dari 37,5% maka Emma akan menderita rugi. Dengan demikian maka Margin Safety merupakan jarak antara titik impas dengan volume penjualan yang diharapkan. COST PLANNING AND CVP Menejer memiliki kemampuan untuk memilih tingkat fixed cost dan variable costs di setruktur biaya mereka. Ini merupakan keputusan strategis. Pada bagian ini, kita menguraikan beberapa faktor penting yang dipertimbangkan menejer dan menejemen akuntansi ketika mengambil keputusan. Alternative fixed- cost / variable cost structures CVP based sensitivity analysis menggambarkan resiko dan pengembalian dari biaya tetap disubsitusi untuk biaya variable pada struktur biaya suatu perusahaan. Number of units required to be sold at $200 selling price to earn target operating income of Fixed cost Variabel cost $0 (BEF) $2000 Line 6 $2000 $ Line 11 $2800 $ Pada line 11, dimana fixed cost lebih tinggi dan variable cost lebih rendah dari line 6, memiliki titik impas(bef) lebih tinggi tetapi unit yang dijual lebih sedikit yaitu 48 unit untuk memcapai laba operasi sebesar $2000. CVP analisis dapat membantu manager mengevaluasi struktur biaya tetap atau biaya variable yang penting. Dan kemudian mempertimbangkan lebih lanjut efek dari pilihanpilihan secara lebih detil. Misalnya Emma memiliki 3 alternatif : Option 1 : $2000 fixed fee Option 2 : $800 fixed fee plus 15% of GMAT success revenue Option 3 : 25% of GMAT success revenue with no fixed fee Emma perlu mengetahui bagaimana pilihannya akan mempengaruhi income yang akan diterimanya dan resiko apa yang akan dihadapi. Berikut grafik Profit-Volume yang menggambarkan hubungan dari masing-masing option.

13 Option 1 dengan fixed cost $2000 dan Contribution margin per unit $80 Option 2 menunjukkan fixed cost $800 dan kontribusi margin per unit $50 (selling price- variable cost per unit- variable rental fees per unit = $200-$120- (0.15x$200)) Option 3 menunjukkan fixed cost $0 dan contribusi margin per unit $30 ($ ( 0.25 x $200)) Option 3 memiliki titik impas (BEF ) yang paling rendah yaitu $0 dan option 1 memiliki titik impas yang paling tinggi (25 unit). Option 1 menunjukkan resiko yang tinggi dari kerugian jika penjualan rendah.tetapi option 1 juga memiliki kontribusi margin per unit yang tinggi yaitu $80 dan oleh karena itu laba operasi tertinggi ketika penjualan juga tinggi (lebih besar dari 40 unit). Pilihan diantara option1,2 dan 3 adalah keputusan strategis. Karena dengan keputusan yang paling strategis, keputusan yang diambli akan memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap laba/rugi, tergantung dari permintaan produk. Pada situasi yang tidak pasti seperti ini, keputusan Emma akan dipengaruhi oleh kepercayaan pada tingat permintaan untuk GMAT success packages dan ketersediaannya untuk menerima resiko kerugian ketika permintaan rendah. Misalnya, jika toleransi emma terhadap rugi cukup tinggi, dia akan memilih option 1 dengan potensi keuntungan yang tinggi. Tetapi jika Emma tidak berani mengambil resiko rugi, ia akan memilih option 3 dimana keuntungan lebih kecil saat penjualan tinggi dan ia juga tidak akan menderita kerugian jika penjualan rendah. Operating Leverage Operating Leverage menunjukkan efek dimana biaya tetap mengubah laba operasi karena perubahan pada unit yang dijual dan margin kontribusi. Sedikit kenaikan pada penjualan mendorong kenaikan besar pada laba operasi. Sedikit penurunan pada penjualan menghasilkan penurunan besar secara relatif, mendorong kepada resiko yang lebih besar pada rugi operasi.

14 Degree of operating leverage (DOL) = Tabel berikut ini akan menunjukkan Degree of operating leverage dengan penjualan 40 unit dan operating income $1200 untuk ketiga option yang telah kita bahas sebelumnya. Option 1 Option 2 Option 3 1.Contribution Margin per unit $80 $50 $30 2.Contribution Margin(CM per unit x 40) $3200 $2000 $ Opearating Income (lihat grafik) $1200 $1200 $ Degree of Operating Leverage (2 : 3) 2,67 1,67 1,00 Hasil ini menunjukkan bahwa ketika penjualan 40unit, perubahan 1% pada penjualan dan kontribusi margin akan menghasilkan 2,67% perubahan pada laba operasi untuk option 1. Untuk option 3, 1% perubahan penjualan dan kontribusi margin akan menghasilkan hanya 1% perubahan pada laba operasi. Anggaplah bahwa penjualan meningkat 50% dari 40 ke 60 unit. Kontribusi margin akan meningkat 50% pada setiap option.laba operasi akan meningkat 2,67 x 50% = 133% dari $1200 ke $2800 pada option 1. Tetapi laba operasi hanya akan meningkat dari $1200 ke $1800 pada option 3. Dengan demikian, The Degree of operating leverage (DOL) yang meunjukkan tingkat dari penjualan membantu menejer menghitung efek dari fluktuasi penjualan pada laba operasi. Dengan adanya fixed cost yang berbeda, tingkat Operating leverage akan berbeda pada setiap tingkat penjualan. Misalnya, pada penjualan 60 unit, degree of operating leverage diantara ketiga option diatas adalah : Option 1 Option 2 Option 3 1.Contribution Margin per unit $80 $50 $30 2.Contribution Margin(CM per unit x 40) $4800 $3000 $ Opearating Income (lihat grafik) $2800 $2200 $ Degree of Operating Laverage (2 : 3) 1,71 1,36 1,00 Pada umumnya, kapanpun ada biaya tetap, degree of operating leverage menurun selama tingkat penjualan bertambah melebihi breakeven point.jika biaya tetap $0 seperti pada option 3, Contribution margin sama dengan laba operasi dan degree of operating leverage sama dengan 1,00 pada semua tingkat penjualan. Effects of sales mix on income ( efek bauran penjualan pada laba) Sales mix adalah kuantitas dari beberapa produk barang/jasa penting yang merupakan total unit penjualan pada perusahaan. Misalnya Emma berencana akan menjual 2 produk yang berbeda, GMAT succes dan GRE-Guarantee. Dan Anggaran meliputi :

15 GMAT Success GRE Guarentee Total Expected Sales Revenues,$200 dan $100 per unit $ $ 4000 $16000 Variable Costs,$120 dan $70 per unit Contribution Margin $80 dan $30 per unit $ 4800 $ Fixed Cost 4500 Operating Income $ 1500 Total Jumlah unit yang harus dijual untuk titik impas pada perusahaan multiproduct tergantung pada bauran penjualan (sale mix). Dalam contoh diatas yaitu total penjualan GMAT success dan GRE Guarantee. Kita asumsikan bahwa Anggaran bauran penjualan tidak akan berubah pada tingkat total unit penjualan yang berbeda. 60 unit GMAT Success dijual setiap 40 unit GRE Guarantee diual (rasio 3:2). Misalkan Emma menjual 3 unit GMAT Success dan 2 unit GRE Guarantee.Masing-masing bundle akan menghasilkan kontribusi margin $300. Hasil ini diperoleh dari : Number of unit of Contribution margin GMAT success and per unit for Contribution Gree Guarantee GMAT Success and Marginof bundle In Each bundle GRE Guarantee GMAT Success 3 $80 $240 GRE Guarantee 2 $30 $60 $300 Untuk menghitung Breakeven point, kita menghitung jumlah bundle yang hendak di jual. BEF in bundles = = = 15 bundle Breakeven point pada unit dari GMAT Success dan GRE Guarantee adalah : GMAT Success : 15 bundles x 3 unit per bundle 45 unit GRE Guarantee : 15 bundles x 2 unit per bundle 30 unit Total number of unit to breke even 75 unit Breakeven point in dollars untuk GMAT Success dan GRE Guarantee adalah : GMAT Success : 45 unit x $200 per unit $9000 GRE Guarantee : 30 unit x $100 per unit $300 Breakeven Revenue $12000 Ketika terdapat multiple-product, kerapkali tepat untuk menggunakan persentase kontribusi margin. Dengan pendekatan ini, Emma juga menjumlahkan pendapatan(revenue) penjualan bundle 3 unit GMAT Success dan 2 unit GRE Guarantee :

16 Number of nit of Selling price for GMAT success and GMAT Success Revenue of GRE Guarantee in and GRE Guarantee the bundle Each bundle GMAT Success 3 $200 $600 GRE Guarantee 2 $100 $200 Total $800 Contribution Margin Percentage for the bundle = = = 37,5% Breakeven Revennues = Fixed Cost = $4500 = $12000 Contribution margin % for bundle Breakeven Revenues = = = $1200 Number of bundles required Breakeven revenues $12000 To be sold to breake even = revenue per bundle = $800 per bundle = 15 bundles Breakeven point per unit dan dollars untuk GMAT Success dan GRE Guarantee adalah : GMAT success : 15 bundles x 3 unit per bundles = 45 unit x $200 per unit = $9000 GRE Guarantee : 15 bundles x 2 unit per bundles = 30 unit x $100 per unit = $3000 Akan ada banyak perbedaan bauran penjualan (in unit) yang dapat dihasilkan dari kontribusi margin sebesar $4500. Seperti pada table berikut : Sales mix(unit) contribution margin from Total GMAT Succes GRE Guarantee GMAT Success GRE Guarantee Contribution margin (1) (2) (3) = $80 x( 1) (4) = $30 x 2 (5) = (3) + (4) $3840 $660 $ $2880 $1620 $ $2400 $2100 $4500 Sebagai contoh, bauran penjualan berubah 3 unit dari GMAT Success untuk setiap 7 unit dari GRE Guarantee, maka breakeven point meningkat dari 75 unit ke 100 unit, terdiri dari 30 unit GMAT success dan 70 unit GRE Guarantee. Breakeven Quantity meningkat karena bauran penjualan bergeser kearah kontribusi margin produk yang lebih rendah, GRE Guarantee ( dimana $30 per unit

17 dibandingkan dengan GMAT Succes $80per unit).pada umumnya, untuk semua total kuantitas dari unit yang dijual, bauran penjualan bergeser ke arah unit dengan kontribusi margin yang lebih kecil (lebih banyak unit GRE Guarantee dibandingkan dengan GMAT success), maka akan lebih rendah laba operasi. Perusahaan memilih bauran penjualan mereka dengan megatur bauran untuk merespon perubahan permintaan. Misalkan saja harga minyak naik dan konsumen menginginkan mobil yang kecil. Perusahaan mobil seperti ford dan Toyota akan merubah bauran produksi mereka ke produk mobil kecil.perubahan ke mobil kecil mungkin menghasilkan peningkatan pada breakeven point karena bauran penjualan telah bergeser ke arah kontribusi margin produk yang lebih rendah.meskipun peningkatan ini pada breakeven point, mengubah bauran penjualan ke mobil kecil adalah keputusan yang benar karena permintaan untuk mobil yang lebih besar telah menurun/merosot. CVP Analysis in service and not for profit Organization Untuk menerapkan CVP analysis pada perusahaan jasa dan organisasi non profit, kita perlu fokus pada mengukur output mereka yang mana berbeda dengan tangible unit yang dijual pada perusahaan dagang dan manufactur. Misalnya Industry Airlines Hotel Hospital Universitas Measure of Output passanger miles room-night Patient days Student Credit-hours Misalkan saja sebuah jasa bagian sosial yang membantu penyandang disabilitas mencari pekerjaan. Agensi ini memiliki anggaran $ yang berasal dari sumbangan tahun 2014, ini dianggap sebagai revenue/pendapatan. Secara merata, agensi ini menambah pendapatan setiap orang sebesar $5000 setiap tahun. Biaya lainnya hanya biaya tetap dari sewa dan gaji administrasi yaitu $ Jika Menejer agensi ingin mengetahui sebera banyak orang yang dapat dibantu pada tahun 2014, kita dapat menggunakan CPV analysis dengan mengatur laba operasi agensi sama dengan $0. Anggaplah Q adalah jumlah penyandang dissabilitas yang dapat dibantu : Revenue variable cost fixed cost = 0 $ $5000 Q - $ = 0 $5000 Q = $ $ Q = $ : $5000 per person = 126 people

18 Apabila sumbangan anggaran pada tahun 2015 menurun 15% (( $ x (1-0.15)) menjadi $ Jika bantuan keuangn per orang dan biaya tetap agensi tidak berubah, maka banyaknya orang yang dapat dibantu adalah : $ $5000 Q - $ = 0 $5000 Q = $ $ Q = $ : $5000 per person = 99 people Jadi pada tahun 2015 tidak dapat mencapai 126 orang tetapi hanya dapat membantu 99 orang. Dua karakteristik dari hubungan CVP pada situasi non profit ini adalah : 1. Penurunan persentase orang yang dapat dibantu adalah 21.4% (( ) : 126) lebih besar dari penurunan sumbangan anggaran. Ini lebih besar karena fixed cost sebesar $ tetap harus dibayar dan memotong proporsi anggaran. Dengan demikian, penurunan persentase orang yang dapat dibantu melibihi penurunan persentase anggaran yang disumbangkan. 2. Dengan Penurunan sumbangan anggaran pada tahun 2015, menejer dapat megatur operasi agensi degan satu atau beberapa cara berikut : (a) Dengan menurunkan jumlah orang yang dibantu (b) dengan menurunkan variable cost per orang,.(c) Dengan mengurangi total biaya tetap. Contribution Margin Versus Gross Margin Contribution margin adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi dengan biaya variable, sedangkan Gross margin adalah ukuran untuk daya saing. Gross margin Contribution Margin = Revenue - COGS = Revenues All variable Cost Gross margin mengukur seberapa banyak perusahaan dapat memenuhi produk diatas biaya untuk memproduksi. Contribution margin mengindikasikan seberapa banyak pendapatan perusahaan untuk dapat menutupi biaya tetapnya yang membantu dalam menaksir resiko kerugian. Sebagai contoh, resiko kerugian rendah apabila contribution margin melebihi biaya tetap perusahaan meskipun penjualan rendah.gross Margin dan Contribution margin berhubungan tetapi memberikan pengetahuan yang berbeda. Contohnya sebuah perusahaan yang beroperasi pada pasar yang kompetitif dengan gross margin yang rendah akan memiliki resiko kerugian rendah jika biaya tetap kecil Mengingat perbedan antara Gross margin dan Contribution margin pada sektor manufaktur, konsep ini berbeda dalam 2 hal : fixed manufacturing cost dan variable non manufacturing cost. Contoh berikut akan mengilustrasikan perbedaan ini( dengan angka asumsi) :

19 Contribution income statement emphasizing Contribution margin ( in thousands) Financial Accounting Income Statement Emphasizing Gross margin ( in thousands) Revenue $1000 Revenue $1000 Variable manufacturing cost $250 COGS (variable manufacturing cost, Variable manufacturing cost $270 $520 $250+fixed manufacturing cost, $160) $410 Contribution margin $480 Gross Margin $590 Fixed manufacturing cost $160 Non manufacturing costs Fixed non manufacturing cost $138 $298 (variable, $270 + fixed $138) $409 Operating Income $182 Operating income $ 182 Biaya tetap manufaktur $ tidak dikurangkan dalam menghitung Contribution margin tetapi dikurangkan ketika menghitung Gross margin. COGS pada peruahaan manufaktur memasukkan semua biaya tetap dan biaya variable manufaktur ( $ $160000). Biaya Variable non manufacturing seperti biaya komisi penjualan sebesar $ dikurangkan dari pendapatan ketika menghitung contribution margin tetapi tidak dikurangkan ketika menghitung Gross margin. Seperti Contribution margin, Gross margin dapat di jelaskan dengan total, seperti jumlah per unit atau persentase. Sebagai contoh, persentase Gross margin adalah Gross margin dibagi dengan revenue $590 : $1000= 59% dari contoh manufacturing diatas. Satu alasan mengapa menejer terkadang bingung dalam membedakan Gross margin dan Contribution Margin adalah karena keduanya identik pada kasus perusahaan manufaktur dimana COGS sama dengan variable cost of good purchased ( dan sudah dijual).

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016

Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11. Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Analysis Cost Volume Profit: Alat Perencanaan Manajerial Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 11 Present By: Ayub W.S. Pradana 30 Maret 2016 Materi Pokok 1. Titik Impas dalam unit 2. Titik Impas dalam

Lebih terperinci

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis)

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar Perubahan dalam volume produksi/penjualan adalah penyebab tunggal atas perubahan biaya dan pendapatan Biaya total terdiri

Lebih terperinci

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar

Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar Analisis Biaya-Volume-Laba (Cost-Volume-Profit/CVP Analysis) Asumsi-asumsi Dasar Perubahan dalam volume produksi/penjualan adalah penyebab tunggal atas perubahan biaya dan pendapatan Biaya total terdiri

Lebih terperinci

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN Biaya - volume-profit ( CVP ) analisis memperkirakan bagaimana perubahan biaya ( baik variabel dan tetap ), volume penjualan, dan harga mempengaruhi

Lebih terperinci

Adalah suatu keadaan pada saat seluruh penerimaan (total revenues) secara persis hanya mampu menutup seluruh pengeluaran (total cost) pada keadaan

Adalah suatu keadaan pada saat seluruh penerimaan (total revenues) secara persis hanya mampu menutup seluruh pengeluaran (total cost) pada keadaan Adalah suatu keadaan pada saat seluruh penerimaan (total revenues) secara persis hanya mampu menutup seluruh pengeluaran (total cost) pada keadaan ini keuntungan atau kerugian sama dengan nol Hal tersebut

Lebih terperinci

COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS

COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS TUJUAN : MENGETAHUI PENTINGNYA CVP ANALISIS MEMAHAMI ASUMSI DASAR CVP ANALISIS MEMPELAJARI KONSEP KONTRIBUSI MARGIN MEMPELAJARI ANALISIS BREAK EVEN MEMPELAJARI MARGIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA

PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA PERTEMUAN KE-13 ANALISIS BIAYA DAN VOLUME LABA A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 13.1. Mahasiswa mengetahui tentang break even point. 13.2 Mahasiswa mengetahui tentang CVP. B. URAIAN MATERI. 13.1. Mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA 1 ANALISA Cost Volume Profit 2 ANALISA Cost Volume Profit 1. Berapa banyak unit yang harus dijual / berapa banyak penjualan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even ( titik impas ) Break even point atau titik impas sampai saat ini belum bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia secara pasti. Hal ini dikarenakan belum

Lebih terperinci

Department of Business Adminstration Brawijaya University

Department of Business Adminstration Brawijaya University Department of Business Adminstration Brawijaya University Analisis break even point yang sering kali juga disebut sebagai cost-volume-profit analysis Tujuan Mencari Titik Impas : Mencari tingkat aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM JANGKA PENDEK. Oleh : Ani Hidayati PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Oleh : Ani Hidayati PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK Perencanaan laba jangka pendek dilakukan manajemen dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS

COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan) Ade Heryana, SSt, MKM UNIVERSITAS ESA UNGGUL Prodi Kesehatan Masyarakat Cost-Volume-Profit Analysis (Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan) Ade

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) DISUSUN OLEH : 043061211001 GISKA TETIANA 043061211002 RAHMI ZAHRA RAHMATILLAH 043061211004 NIDA RIFQIA 043061211005 RISA NAFILAH 043061211006

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISA BIAYA PRODUKSI ANALISA BIAYA PRODUKSI Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA

HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA Modul ke: HUBUNGAN BIAYA VOLUME & LABA Dasar analisis BVL, Analisis BVL, BVL dalam memilih struktur biaya dan Asumsi Break Event Point untuk Singel Produk Fakultas EKONOMI & BISNIS Ali Ridho,SE.,M.Si.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Biaya, Biaya Penjualan, Harga dan Laba 2.1.1 Definisi Biaya Menurut Mulyadi (Buku Sistem Akutansi. 2001:8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan semakin kompleks pula masalah yang akan dihadapi. Untuk dapat menghadapi masalah tersebut diperlukan perencanaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PERENCANAAN LABA. Tugas Kelompok

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PERENCANAAN LABA. Tugas Kelompok PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PERENCANAAN LABA Tugas Kelompok Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Strategik dan Kepemimpinan (DosenPengampu :Nurkholis, SE., M.Bus.,Ph.D., Ak., CA*) Disusun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA BREAK EVENT POINT MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L)

MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) MAKALAH MANAJEMEN AKUNTANSI ANALISIS HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA (B-V-L) DISUSUN OLEH: Widya Iswara Nuning Yunara Nurfadillah Ramlah FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Mata Kuliah : MANAJEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION

ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION ANALISIS COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA USAHA KONVEKSI RIRI COLLECTION NAMA NPM JURUSAN DOSEN PEMBIMBING : RIRIN ZULIYANINGSIH : 29214475 : AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan dunia usaha tidak lepas dari semakin meningkat dan semakin beranekaragamnya

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. introduction

BREAK EVEN POINT. introduction BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si.

BREAK EVEN POINT. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. BREAK EVEN POINT Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si 1 introduction Tujuan perusahaan: profit optimal Analisis terhadap saling hubungan antara unsur-unsur yang menbentuk laba yaitu Analisis break Even Point

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

Operating leverage: hubungan sales revenue dengan EBIT

Operating leverage: hubungan sales revenue dengan EBIT Kelompok 4: Billy Saputra - 1401108332 Erwin -1401102335 Ignatius Fritz - 1401111743 Mario Krisna Kunawan - 1401108080 Suwandy Kartono - 1401076513 Class 07 PAZ Ringkasan Chapter 6 Long Term Financial

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU Rika Sylvia Politeknik Kotabaru ABSTRACT Information about changes in costs, volumes and revenues

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat Break

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha kecil menengah merupakan sebuah unit usaha yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan yang memproduksi suatu produk baik itu barang maupun jasa

Lebih terperinci

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas

04FEB. Akuntansi Manajemen. Analisa Break Event Point (BEP) Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas Modul ke: Akuntansi Manajemen Analisa Break Event Point (BEP) Fakultas 04FEB Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi introduction Tujuan perusahaan:profit optimal Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan situasi perekonomian yang dinamis membuat persaingan antar usaha bisnis menjadi semakin kompleks, terutama dengan perusahaan lain yang bergerak pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya Akuntansi secara umum adalah merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara

Lebih terperinci

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT. Kelompok IV FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AKADEMIK 2015/2016

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT. Kelompok IV FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AKADEMIK 2015/2016 MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT Kelompok IV MANNAWA FARABY ANDI M. RIZAL A31114505 A31114519 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AKADEMIK 2015/2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam pemenuhan keinginan, manusia selalu disertai oleh pengorbanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.begitupun pula dengan perusahaan yang dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI. Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana EB34

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI. Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana EB34 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI PENENTU LABA PADA RUMAH TAKOYAKI Disusun Oleh: Gilang Hardi Maulana 24214548 3EB34 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Setiap Perusahaan membutuhkan Perencanaan Keuntungan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT

ANALISIS BREAK EVEN POINT ANALISIS BREAK EVEN POINT A. Pengertian Break Even Point (Analisis Pulang Pokok) Break Even Point adalah Teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Laba dan Volume Penjualan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words : analysis cost-volume-profit, break even point, profit target, operating leverage

ABSTRACT. Key Words : analysis cost-volume-profit, break even point, profit target, operating leverage ABSTRACT This study aims to show how the companies plan to profit using the method of cost - volume - profit ( cost - volume - profit ) in addition to profit planning, cost- benefit methods now volume

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii vii viii I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2.Rumusan Masalah... 4 1.3.Tujuan Penelitian... 5 1.4.Manfaat Penelitian... 5 1.5.Ruang

Lebih terperinci

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10

Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari. Ryzmelinda EB10 Analisis Cost-Volume- Profit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari Ryzmelinda 26211531 3EB10 BAB I LATAR BELAKANG Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Kemampuan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Analisa Pengertian analisa menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan

Lebih terperinci

TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN

TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN Periansya Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang-30139 ABSTRACT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN KEGUNAAN PENELITIAN 4 ABSTRAKSI Suatu perusahaan seringkali menghadapi berbagai masalah. Seperti dalam menghadapi pesaing, harga bahan baku yang cenderung berubah, ataupun keadaan ekonomi yang berubah dan faktor - faktor lain

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Analisis Cost Volume Profit adalah

Lebih terperinci

Analisis Keuangan agar Bisnis Sukses*

Analisis Keuangan agar Bisnis Sukses* Analisis Keuangan agar Bisnis Sukses* Swasta Priambada, S.Sos, MAB** *MK Nutrition Entrepreneurship PS Ilmu Gizi FKUB, Maret 2015 **PS Administrasi Bisnis, FIA-UB Analisis Rencana Keuangan, Swasta Priambada,

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] MATERI 5 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (Cost-Volume Profit Analysis) Analisis biaya-volume-laba (CVP) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami krisis moneter sejak tahun 1997 yang menyebabkan harga-harga naik karena mengikuti kurs (U$ dollar). Tahun ini (2005) pemerintah menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan yaitu berusaha untuk mencapai pendapatan yang sebesar-besarnya

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014

PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA- VOLUME-LABA PADA UKM SLAMET SEMARANG TAHUN 2014 Siti Murthosiyah, Maria Theresia Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Sudarto, SH Tembalang Semarang

Lebih terperinci

Analisis Cost, Profit, Volume & Analisis Titik Impas

Analisis Cost, Profit, Volume & Analisis Titik Impas Analisis Cost, Profit, Volume & Analisis Titik Impas Analisis C, P, V dan Asumsi Analisis hubungan timbal balik antara biaya, laba dan volume, yang berguna sebagai alat bantu pengambilan keputusan yang

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Modul ke: AKUNTANSI MANAJEMEN ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVEN POINT

ANALISA BREAK EVEN POINT Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib ANALISA BREAK EVEN OINT Analisa break even adalah teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis Cost Volume Profit (CVP), dan memaksimalkan laba. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK UP 2 U Factory Outlet merupakan sebuah perusahaan yang mengkhususkan bidang usahanya pada penjualan pakaian sisa ekspor. Sampai saat ini, UP 2 U Factory Outlet menjual bermacam-macam jenis produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu alasan untuk berdirinya sebuah organisasi / perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu alasan untuk berdirinya sebuah organisasi / perusahaan. BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Laba merupakan salah satu alasan untuk berdirinya sebuah organisasi / perusahaan. Laba juga merupakan salah satu syarat agar suatu kegiatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba, karena ukuran untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah laba. Untuk memberikan perencanaan guna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa untuk menghadapi persaingan dalam harga jual atau sumbangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan laba. Laba perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu harga jual, volume penjualan dan biaya oleh karena itu perencanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi bertumpu pada fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi bertumpu pada fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) Upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi bertumpu pada fungsi kembar, yakni perencanaan dan pengendalian. Fungsi pengendalian

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

Manajemen Keuangan. Break-Even Point Manajemen Keuangan Break-Even Point Break Even Point Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Biaya Dan Beban Pada umunya penetapan harga produk tergantung dari banyaknya penawaran dan permintaan masyarakat. Namun, tetap saja penetapan harga jual yang menguntungkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si

Bahan Kuliah. Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII. Analisis Break Even. Dosen : Suryanto, SE., M.Si Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan VII Analisis Break Even Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Break Even Adalah suatu keadaan dimana seluruh penerimaan (total revenues) secara persis

Lebih terperinci

Andri Helmi M, SE., MM.

Andri Helmi M, SE., MM. Andri Helmi M, SE., MM. Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V. analysis).

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat ABSTRAK Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba yang maksimal. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu biaya, harga jual serta volume penjualan. Analisis Cost-Volume-Profit

Lebih terperinci

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS

perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS perencanaan laba: COST-VOLUME- PROFIT ANALYSIS ANALISIS BIAYA TOTAL Dalam analisis biaya total, biaya disajikan dalam suatu ikhtisar yang menunjukkan alokasi dari semua biaya menurut tempat atau bagian

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT ANALISIS BIAYA VOLUME - LABA PADA HOME INDUSTRY KONVEKSI JESSLYN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT Nama : Hendra NPM : 23210204 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam era globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Wirausaha Menurut Garjito (2014:13) wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen, antara lain sebagai berikut: Menurut Hasibuan (2007), definisi manajemen, yaitu:

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT

ANALISIS BREAK EVEN POINT ANALISIS BREAK EVEN POINT 1. Pengertian Analisis Break Even Point (BEP) Analisis BEP adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya ( Biaya Variable dan Biaya Tetap), Profit dan Volume

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan analisis cost-volumeprofit sebagai alat dalam membantu manajemen meningkatkan laba, di mana yang menjadi objek penelitian adalah distributor PT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada PT X. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah PT X yang

Lebih terperinci

AKUNTANSI MANAJEMEN. Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume

AKUNTANSI MANAJEMEN. Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume Dosen: Christian Ramos K AKUNTANSI MANAJEMEN Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume REFERENSI: Ray H. Garrison. Managerial Accounting : Concepts for Planning, Control, & Decision Making, Boston

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeritan Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Hasibuan (2011:2), manajemen adalah ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MERENCANAKAN LABA

ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MERENCANAKAN LABA ANALISIS COST VOLUME PROFIT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MERENCANAKAN LABA Fitri Damayanti S1 Akuntansi Universitas Negeri Surabaya Email: fitridamayanti2404@gmail.com Abstract This research aims

Lebih terperinci

Pemicu Biaya(Cost Drivers) Pengertian Tujuan Contoh

Pemicu Biaya(Cost Drivers) Pengertian Tujuan Contoh PENGANTAR : HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BIAYA DAN BIAYA VOLUME Pemicu Biaya(Cost Drivers) Pengertian Tujuan Contoh Perbandingan Biaya Variabel dan Biaya Tetap Rentang Relevan Perbedaan Penyederhanaan Biaya

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN, DAN LABA SEBAGAI ALAT UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA KEDAI MANG DEDE Nama NPM Dosen Pembimbing : Tri Setyanisa Wulandari : 2A214846 : Cicilia Erly

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 2017 Volume 11 Nomor 1 Hal. 49 53 ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA) Mozart Wiston Talakua

Lebih terperinci

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT ( CVP ) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA UKM SAMUDERA GOOD SHELL

ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT ( CVP ) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA UKM SAMUDERA GOOD SHELL ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT ( CVP ) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA UKM SAMUDERA GOOD SHELL Nama : Fera Lufhidarani Pranita Npm : 22210722 Kelas : 3EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas :

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER) PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER) PROFIT PLANNING WITH BREAK EVEN POINT METHOD (CASE STUDY ON POULTRY HUSBANDRY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak

BAB I PENDAHULUAN. kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui pihak Bab I:Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Munculnya era globalisasi yang membuat adanya tantangan dengan banyaknya kompetitor bisnis baru dalam bidang usaha membuat perusahaan melalui

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan)

Lebih terperinci

M. Yusuf Universitas Pamulang Abstract

M. Yusuf Universitas Pamulang Abstract Vol. 4, No. 1, April 2014 E S E N S I Jurnal Bisnis dan Manajemen ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP) TERHADAP LABA PERUSAHAAN M. Yusuf Universitas Pamulang yusuf_zidan96@yahoo.com Abstract Break event point

Lebih terperinci

COST VOLUME - PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS)

COST VOLUME - PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS) COST VOLUME - PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS) Analisis CVP merupakan suatu alat perencanaan dan pengambilan keputusan yang menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga. Analisis

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. BIAYA Aktivitas merupakan suatu tindakan-tindakan atau pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan untuk merubah input dengan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan output dan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Primaco Panca Indonesia yang bergerak dalam bidang industry dan sebagai penyuplai bagi

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) MULTI PRODUK DALAM PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI ROTI CHEZINI BAKERY Disusun oleh : Nama : Pidia Citra NPM : 26213856 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Haryono, SE.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia perekonomian berkembang dengan sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia perekonomian berkembang dengan sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, dunia perekonomian berkembang dengan sangat pesat. Banyaknya perusahaan yang memasuki dunia usaha menyebabkan persaingan yang ketat untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 6 Pokok Bahasan : Keputusan Perencanaan Laba dan Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian Indonesia dan dunia yang melemah dewasa ini serta minimnya tingkat pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh krisis ekonomi, menyebabkan

Lebih terperinci

Analisis dan Dampak Leverage

Analisis dan Dampak Leverage Analisis dan Dampak Leverage leverage penggunaan assets dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar peningkatan keuntungan potensial pemegang saham. leverage juga meningkatkan

Lebih terperinci

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH)

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH) COST ACCOUNTING Akuntansi Biaya COST CONCEPT Cost = Biaya, spt living cost, overhead cost Cost = Harga perolehan, spt cost of equipment, cost of land, cost of building cost of investment Cost = Harga pokok,

Lebih terperinci