BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 FUNGSI DAN HIRARKI JALAN Jala memiliki 2 fugsi dasar yag salig bertetaga, karea disatu pihak harus lacar da dipihak lai harus memberika kemudaha utuk peetrasi kadalam suatu laha atau daerah, yaitu : Utuk meggeraka volume lalu litas yag tiggi serta efisie da ama. Utuk meyediaka akses bagi laha disekitarya. Suatu arus lalu litas dapat dikataka lacar apabila arus lalu litas tersebut dapat melewati suatu ruas jala tapa megalami hambata atau gaggua dari jala atau arah lai. Masalah lalu litas yag timbul di jala raya dapat disebabka oleh beberapa faktor yag dapat mempegaruhi efisiesi serta keamaa selama dalam perjalaa, misalya : faktor jala (fisik), faktor lalu litas (kedaraa), da faktor mausia. 2.2 KLASIFIKASI FUNGSI JALAN Pedoma utama fugsi jala seperti yag dijabarka dalam Peratura Pemeritah No.26 (pasal 4 sampai dega 12) tahu 1985 da Udag-Udag No.13 tahu 1980 da diperbaharui dega UU No. 38 tahu 2004 tetag jala adalah sebagai berikut : Sistem jariga jala di Idoesia dibagi atas : 1. Sistem Jariga Jala Primer Sistim jariga jala primer disusu megikuti ketetua peratura tata ruag da struktur pegembaga wilayah tigkat asioal, yag meghubugka simpul-simpul jasa distribusi sebagai berikut : Dalam satua wilayah pegembaga meghubugka secara meerus kota jejag kesatu, kota jejag kedua, kota jejag ketiga, da kota jejag di bawahya. II - 1 This documet is Udip Istitutioal Repository Collectio. The author(s) or copyright ower(s) agree that UNDIP IR may, without chagig the cotet, traslate the submissio to ay medium or format for the purpose of preservatio. The author(s) or copyright ower(s) also agree that UNDIP IR may keep more tha oe copy of this submissio for purpose of security, back up ad preservatio: ( )

2 Meghubugka kota jejag kesatu dega kota jejag kesatu atar satua wilayah pegembaga. Berdasarka fugsi/peraa jala dibagi atas : a. Jala Arteri Primer Jala arteri primer meghubugka kota jejag kesatu yag terletak berdampiga atau meghubugka kota jejag kesatu dega kota jejag kedua. b. Jala Kolektor Primer Jala kolektor primer meghubugka kota jejag kedua dega kota jejag kedua atau meghubugka kota jejag kedua dega kota jejag ketiga. c. Jala Lokal Primer Jala lokal primer meghubugka kota jejag kesatu dega persil atau meghubugka kota jejag kedua dega persil atau meghubugka kota jejag ketiga dega di bawahya, kota jejag ketiga dega persil atau di bawah jejag ketiga sampai persil. 2. Sistem Jariga Jala Sekuder Sistem jariga jala sekuder disusu megikuti ketetua tata ruag kota yag meghubugka kawasa-kawasa yag mempuyai fugsi primer, fugsi sekuder kesatu, fugsi sekuder kedua da seterusya sampai ke perumaha. Berdasarka fugsi/peraa jala dibagi atas : a. Jala Arteri Sekuder Jala arteri sekuder meghubugka kawasa primer dega kawasa sekuder kesatu atau meghubugka kawasa sekuder kesatu dega kawasa sekuder kesatu atau kawasa sekuder kesatu dega kawasa sekuder kedua. II - 2 This documet is Udip Istitutioal Repository Collectio. The author(s) or copyright ower(s) agree that UNDIP IR may, without chagig the cotet, traslate the submissio to ay medium or format for the purpose of preservatio. The author(s) or copyright ower(s) also agree that UNDIP IR may keep more tha oe copy of this submissio for purpose of security, back up ad preservatio: ( )

3 b. Jala Kolektor Sekuder Jala kolektor sekuder meghubugka kawasa sekuder kedua dega kawasa sekuder kedua atau kawasa sekuder kedua dega kawasa sekuder ketiga. c. Jala Lokal Sekuder Jala lokal sekuder meghubugka kawasa sekuder kesatu dega perumaha, kawasa sekuder kedua dega perumaha, kawasa sekuder ketiga dega perumaha da seterusya. Sistem jariga jala primer da sekuder disajika pada gambar 2.1 da 2.2 : Kota Jejag I Jala Arteri Primer Kota Jejag I Jala Arteri Primer Jala Arteri Primer Kota Jejag II Jala Kolektor Kota Jejag II Jala Lokal Primer Jala Kolektor Jala Kolektor Primer Kota Jejag III Jala Lokal Primer Kota Jejag III Jala Lokal Primer Jala Lokal Primer Jala Lokal Primer Kota di bawah Jala Lokal Primer Perumaha Gambar 2.1 Sistem Jariga Jala Primer II - 3 This documet is Udip Istitutioal Repository Collectio. The author(s) or copyright ower(s) agree that UNDIP IR may, without chagig the cotet, traslate the submissio to ay medium or format for the purpose of preservatio. The author(s) or copyright ower(s) also agree that UNDIP IR may keep more tha oe copy of this submissio for purpose of security, back up ad preservatio: ( )

4 Kawasa Primer I Jala Arteri Sekuder Jala Arteri Sekuder Kawasa Sekuder Jala Kolektor Kawasa Sekuder I Jala Arteri Sekuder Jala Arteri Sekuder Jala Lokal Sekuder Kawasa Sekuder II Jala Kolektor Sekuder Kawasa Sekuder II Jala Kolektor Sekuder Jala Lokal Sekuder Kawasa Sekuder III Jala Lokal Sekuder Perumaha Gambar 2.2 Sistem Jariga Jala Sekuder (Sumber Buku Padua Bi Kot No. 010/T/BKNT/1990) 2.3 KARAKTERISTIK GEOMETRIK JALAN Meurut Maual Kapasitas Jala Idoesia (MKJI) 1997, yag disebut dega jala perkotaa adalah : Jala satu arah (I-3/I) Jala dua lajur dua arah (2/2) Jala empat lajur dua arah (4/2), dibagi mejadi : a. Tapa media (Udivided) b. Dega media (Divided) II - 4 This documet is Udip Istitutioal Repository Collectio. The author(s) or copyright ower(s) agree that UNDIP IR may, without chagig the cotet, traslate the submissio to ay medium or format for the purpose of preservatio. The author(s) or copyright ower(s) also agree that UNDIP IR may keep more tha oe copy of this submissio for purpose of security, back up ad preservatio: ( )

5 Karakteristik dari masig masig tipe jala tersebut adalah sebagai berikut : 1. Jala satu arah (1-3/1) Lebar jala 7 meter Dega kerb, terbebas palig sedikit 2 meter dari ritaga jala Tapa media Hambata sampig redah Ukura kota 1-3 juta peduduk Megutamaka tigkat keyamaa Diguaka pada aliyeme lurus 2. Jala dua lajur dua arah (2/2) Lebar 7 meter Lebar efektif bahu jala palig sedikit 2 meter pada tiap sisi Tapa media Pemisaha arus lalu litas adalah Hambata sampig redah Ukura kota 1-3 juta peduduk Megutamaka tigkat keyamaa Diguaka pada aliyeme lurus 3. Jala empat lajur dua arah (4/2) Lebar jala 14 meter Memakai kerb, terbebas palig sedikit 2 meter dari ritaga jala Tapa media Pemisaha arus lalu litas adalah Hambata sampig redah Ukura kota 1 3 juta peduduk Megutamaka tigkat keyamaa Diguaka pada aliyeme lurus II - 5

6 Sebuah ruas jala didefiisika sebagai jala yag pajagya atara simpag bersiyal atau simpag tak bersiyal utama da tidak terpegaruh karea adaya simpag tersebut, da merupaka jala yag mempuyai karakteristik yag sama sepajag jala tersebut. Kierja suatu ruas jala aka tergatug pada karakteristik utama suatu jala yaitu kapasitas, kecepata perjalaa rata rata da tigkat pelayaaya ketika dibebai lalu litas. Hal hal yag mempegaruhi kapasitas, kecepata perjalaa rata rata da tigkat pelayaa suatu ruas jala adalah : 1. Geometri Tipe jala seperti jala tol atau jala buka tol aka memberika beba lalu litas yag berbeda. Lebar jala aka berpegaruh terhadap kapasitas. Bahu jala / kerb aka mempegaruhi kapasitas da kecepata arus. Jala yag terpisah atau yag tidak terpisah oleh media aka mempegaruhi kapasitas. 2. Komposisi arus Pemisaha lalu litas aka meghasilka kapasitas tertiggi pada jala dua arah, yaitu Jika arus da kapasitas lalu litas dalam jumlah kedaraa / jam, komposisi lalu litas aka berpegaruh terhadap kapasitas. 3. Pegatura lalu litas Pegatura kecepata, geraka kedaraa berat, parkir da lai lai aka berpegaruh terhadap kapasitas jala. 4. Ligkuga Ligkuga da aktivitas di sekitar jala serig meyebabka koflik arus lalu litas yag disebut dega hambata sampig. Hambata sampig yag mempegaruhi lalu litas da serig terjadi di kota kota besar pada jala dua arah adalah : II - 6

7 a. Pejala kaki. b. Pemberhetia agkot di jala atau di bahu jala. c. Pemberhetia bus di sembarag tempat. d. Pemberhetia kedaraa bermotor di sembarag tempat. e. Pejala kaki yag meyeberag tidak pada jembata peyeberaga. f. Kedaraa yag keluar da masuk dari jala seeakya. g. Parkir di sepajag bada jala da bahu jala. Pegemudi da agka pertambaha kedaraa mempegaruhi kapasitas da kecepata arus lalu litas. Kierja lalu litas perkotaa dapat diilai dega megguaka parameter lalu litas berikut ii : a. Kapasitas b. Derajat kejeuha (DS) Derajat kejeuha merupaka rasio arus lalu litas terhadap kapasitas. c. Kecepata d. Waktu tempuh 2.4 PENELITIAN WAKTU PERJALANAN DAN TUNDAAN Perbedaa waktu perjalaa berkebalika dega kecepata perjalaa. Peelitia waktu perjalaa memberika data megeai jumlah waktu yag diperluka utuk melewati bagia tertetu dari jala raya. Peelita ii juga memberika kecepata da, biasaya, data tudaa. Waktu perjalaa da karakteristik tudaa merupaka idikator yag baik dari tigkat pelayaa yag diberika, da dapat diguaka sebagai pegukura relatif efisiesi alira. Suatu peelitia tudaa dilakuka utuk meetuka jumlah, peyebab, lokasi, durasi, da frekuesi tudaa, seperti halya keseluruha perjalaa da kecepata perjalaa Waktu Perjalaa da Data Tudaa 1. Kemaceta secara tepat dapat dievaluasi ketika iformasi diberika pada jumlah, lokasi, da peyebab tudaa. Iformasi demikia diperluka II - 7

8 bagi pemiliha perbaika kemaceta. Data ii juga meujukka lokasi dimaa peelitia-peelita lai diperluka utuk meetuka perbaika yag tepat bagi masalah kemaceta tertetu. Peelitiapeelitia lai ii mugki termasuk pegamata peratura kecelakaa, volume, pegedara da pejala kaki da peragkat-peragkat kotrol. 2. Peilaia yag memadai, ideks kemaceta, atau ideks kualitas merupaka seluruh metode yag diguaka utuk membadigka jala raya yag berlaia, da metode diatas serigkali didasarka atas waktu perjalaa. 3. Pemafaata data sebelum da setelah peelitia megeai waktu perjalaa da tudaa utuk meetuka efektifitas suatu perubaha di daerah laraga parkir atau tada-tada peetua waktu, jala baru satu arah, da perubaha-perubaha yag sama. 4. Peempata lalu litas utuk etwork da utuk fasilitas baru atau yag sudah diperbaiki yag didasarka atas waktu perjalaa relatif, sebagai tambaha utuk faktor-faktor laiya. Ii meghasilka tada pada recaa da racaga fisik megeai fasilitas baru da pada sifat perbaika fasilitas yag sudah ada. 5. Peelitia perekoomia, seperti misalya aalisis keutuga da kerugia, megguaka data waktu perjalaa utuk megevaluasi keutuga peghemata waktu. 6. Tred peelitia megguaka data waktu perjalaa utuk megevaluasi tigkat pelayaa ketika dia berubah dega berlaluya waktu Defiisi Kecepata ruag rata-rata: ii adalah kecepata yag berhubuga dega waktu perjalaa rata-rata melalui jarak tertetu, atau kecepata rata-rata kedaraa di dalam suatu jarak tertetu suatu waktu tertetu. Kecepata ruag rata-rata = x jarak t II - 8

9 dimaa = jumlah kedaraa TABEL 2.1 Cotoh Perhituga Utuk SMS da TMS RUN Total Waktu Tempuh (mi) Total Kecepata (mph) Rata-rata 2.47 TMS = 50 SMS = 2.0 x 60 = mph Kecepata ruag rata-rata dapat dikoversi secara lagsug mejadi waktu perjalaa rata-rata. Bagaimaapu, kecepata rata-rata aritmetika (kecepata rata-rata waktu) tidak dapat segera dikoversi. Kecepata rata-rata waktu (TMS) : Ii berhubuga dega rata-rata seluruh kecepata perjalaa, da ii lebih tiggi dari pada kecepata ruag rata-rata (SMS) utuk sampel yag sama. SMS lebih dipegaruhi oleh kedaraa yag bergerak lebih lambat karea mereka meempati bagia jala raya utuk periode waktu yag lebih pajag dari pada kedaraa yag bergerak lebih cepat. Utuk meggambarka perbedaa ii, pertimbaga cotoh sederhaa yag diberika dalam Tabel 2.1 utuk bagia jala raya sepajag 2.0 mil. ( jarak / t) Time mea speed = Terlihat bahwa hubuga atara TMS da SMS dapat dirumuska sebagai berikut: 2 σ TMS = SMS+ SMS σ = stadar deviasi SMS Sebuah aalisis regresi utuk megukur hubuga atara TMS da SMS meghasilka rumus berikut ii: SMS = x TMS II - 9

10 Aalisis megugkapka bahwa, ketika kecepata meigkat, perbedaa atara pegukura dua kecepata mejadi lebih kecil. Tudaa : ii adalah hilagya waktu ketika lalu litas terhalag oleh beberapa eleme dimaa pegemudi tidak dapat megotrolya. Tudaa operasioal : ii adalah tudaa yag disebabka oleh gaggua atara kompoe-kompoe lalu litas, yaitu, tudaa karea pearuh lalu litas laiya. Salah satu tipe tudaa operasioal disebabka oleh pergeraka lalu litas laiya yag meggaggu arus alira (sisi yag bergeseka). Ii termasuk kedaraa yag parkir atau tidak parkir, pejala kaki, kedaraa yag macet, parkir gada, da lalu litas di persilaga. Tipe kedua tudaa operasioal disebabka oleh gaggua di dalam alira lalu litas (pergeseka iteral), ii termasuk kemaceta karea tiggiya volume, tidak adaya kapasitas jala raya, da mauver-mauver gabuga atau jalia. Tudaa tetap : Ii merupaka tudaa yag disebabka oleh peragkat kotrol lalu litas. Ii merupaka tudaa dimaa kemaceta dimaksudka sebagai subyek tapa memperhatika jumlah volume lalu litas da kehadira gaggua, da ii terutama terjadi di persimpaga. Hal ii baragkali disebabka oleh rambu-rambu lalu litas, rambu berheti, rambu-rambu lapaga, da perlitasa jala kereta api. Tudaa waktu yag dihetika : ii merupaka periode waktu dimaa kedaraa sebearya masih berjala, karea sesuatu faktor. Tudaa waktu perjalaa : ii merupaka tudaa yag disebabka oleh percepata da perlambata, sebagai tambaha utuk meghetika waktu tudaa Metode utuk Mejalaka Peelitia Waktu Perjalaa / Tudaa Tekik Pegujia Mobil Tekik ii memafaatka sebuah kedaraa uji yag dikedarai melewati bagia uji dalam seragkaia perjalaa. Palig tidak ada 12 perjalaa yag harus dilakuka bagi pegukura yag cukup memadai utuk II - 10

11 meghitug kecepata da tudaa rata-rata utuk setiap arah da peragkat kodisi. Jumlah pelaksaaa uji yag direkomedasika agar mecapai keseluruha waktu perjalaa (atau kecepata), dalam batas kesalaha tertetu, diberika dalam Tabel 2.2 utuk tipe fasilitas yag berlaia. Dalam tekik mobil megapug, kedaraa pegamat megapug dega lalu litas. Istilah megapug megacu pada suatu usaha utuk melewati ketika bayak kedaraa melewati kedaraa uji. Dalam tekik megemudi lai, pegemudi memilih kecepata yag meurut pedapatya merupaka tigkat kecepata rata-rata dari alira lalu-litas tapa mecoba utuk meyeimbagka jumlah. Tekik megemudi lai yag diusulka adalah utuk megoperasika mobil uji pada batas kecepata yag telah ditetapka, kecuali terhalagi oleh kodisi lalu litas sebearya. Suatu tigkat ama dari operasi dipertahaka dega pegamata ama miimal megikuti jarak, jarak miimum yag dilewati, da percepata da perlambata wajar. Kecepata yag diukur dega tekik ii merupaka kecepata maksimum rata-rata, da diklaim bahwa ii merupaka kecepata yag memberika basis lebih baik utuk megukur performa dari pada kecepata rata-rata. Diyakii bahwa mobil uji yag dikedarai dega cara yag haya dimaksudka bagi tudaa fisik, sedagka tudaa psikologis karea sikap metal pegemudi dimiimalka. Prosedur ii disebut tekik mobil maksimum. II - 11

12 TABEL 2.2 Jumlah Kedaraa Utuk Memperkiraka Kecepata Dega Keakurata 95 % Jumlah Kedaraa Yag Diperluka Utuk Jeis Jala Meghasilka Keakurata sebagai berikut : 5% 10% Jala bersiyal 2 lajur, tidak padat lajur, padat Bayak lajur, tidak padat 18 5 Bayak lajur, padat Jala Lokal 2 lajur, vph lajur, vph (Sumber : Berry, Evaluatio of Techiques for Determiig Overall Travel Time, 1949) Metode pecatata data yag palig umum adalah dega megguaka dua stopwatch oleh pegamat. Pegamat memulai stopwatch pertama di awal pelaksaaa uji, da dia mecatat waktu yag dilalui pada berbagai titik kotrol sepajag rute. Stopwatch kedua diguaka utuk megukur pajagya waktu tudaa karea berheti. Waktu, lokasi da peyebab tudaa ii dicatat. Berbagai istrume tersedia dimaa buku catata grafis megeai hubuga dari kecepata kedaraa da tudaa dalam masalah waktu. Istrume-istrume ii memiliki kelebiha pecatata tidak haya durasi keseluruha waktu berheti, amu juga fluktuasi kecepata. Dalam kasus peelitia tudaa, peyebab tudaa biasaya merupaka faktor yag sigifika. Dega demikia ii mejadi perlu utuk meambah istrume dega seorag pegamat, utuk megidetifikasi, metabulasi, da meghubugka peyebab tudaa dega catata grafis yag secara mekais ditampilka Metode Plat Nomor Kedaraa Metode ii haya bergua ketika data waktu perjalaa memadai. Pegamat ditempatka di jala masuk, jala keluar, da, bila perlu, dititik- II - 12

13 titik strategis lai dari bagia uji dimaa waktu perjalaa diigika. Setiap pegamat mecatat tiga atau empat agka terakhir dari setiap kedaraa, sepajag waktu berheti pada waktu kedaraa melewati pos pegamata. Suatu cotoh sederhaa dari 50 plat omor yag sesuai biasaya memberika akurasi yag tepat. Ukura sampel yag direkomedasika utuk memperoleh keseluruha waktu perjalaa (atau kecepata) dega kesalaha tidak melebihi 5 perse ditampilka dalam Tabel 2.3 meurut tipe fasilitas yag berbeda. TABEL 2.3 Cotoh Ukura Utuk Memperkiraka Kecepata Dega Keakurata 95 % Jeis Jala Jumlah Plat Nomor Yag Cocok Jala bersiyal 2 lajur, tidak padat 32 2 lajur, padat 36 Bayak lajur, tidak padat 80 Bayak lajur, padat 102 Jala Lokal 2 lajur, vph 25 2 lajur, vph 41 4 lajur, tidak padat 30 Secara medasar tekik ii megorbaka akurasi dalam ricia perpidaha da tudaa utuk memperoleh sampel meurut waktu yag lebih besar. Ii memerluka kerja yag hati-hati, lama, da membosaka utuk megaalisis data secara maual amu megguaka komputer aka sagat meguragi masalah ii. Dalam suatu perbadiga metode plat omor da metode mobil-uji, metode plat omor ditemuka mejadi lebih akurat. Bagaimaapu, ii juga lebih mahal karea besarya teaga kerja da peralata yag diperluka dalam memperoleh da megaalisa data. II - 13

14 Metode Fotografi Metode fotografi sesuai utuk bagia uji yag sigkat seperti misalya persimpaga, amu juga diterapka utuk bagia uji yag lama. Meskipu metode-metode ii memberika pegertia peroleha sampel kedaraa yag bayak jumlahya da catata peelitia permae, aalisis data da persyarata perlegkapa aka meaikka biaya, da peelitia tersebut terbatas utuk jam-jam siag hari da kodisi atmosferik yag megutugka Metode Wawacara Metode ii melibatka wawacara idividu-idividu terpilih atas waktu perjalaa da tudaa yag mereka alami dalam perjalaa. Sebagai satu cotoh, karyawa dari firma yag berlokasi strategis dimita utuk mecatat waktu perjalaa ke da dari pekerjaa pada suatu hari tertetu. Dega kerja sama yag baik hasil-hasil yag dicapai mugki cukup memuaska. Metode ii bergua ketika sejumlah besar data dibutuhka dalam suatu waktu miimum, da sedikit biaya utuk pegamata lapaga. Variasi dari metode ii diguaka dalam suatu peelitia trasportasi utuk medapatka dari zoa ke zoa. Kerja sama dari perusahaa-perusahaa taksi utama sudah didapatka. Para pegedara taksi dimita mecatat asal da tujua perjalaa setiap memulai da meyelesaika giliraya Pegamata Elevasi Pegamat bertempat di tempat yag megutugka di ketiggia. Pegamat meyeleksi kedaraa tertetu secara acak da mecatat data permae megeai kemajua mereka melalui jala raya bagia. Metode ii tidak dapat dikerjaka utuk pegamata jagka pajag, ketika metode ii semaki tergatug pada ketersediaa pos pegamata yag sesuai. II - 14

15 2.4.4 Metode Kedaraa Bergerak utuk Volume Perkiraa da Waktu Perjalaa Sebuah kedaraa uji melaluka seragkaia uji di setiap arah melalui rute dibawah peelitia. Utuk medapatka hasil yag dapat dipercaya, miimal eam pelaksaaa uji harus dilakuka di setiap arah, dibawah kodisi yag dapat dibadigka. Metode haya dapat diterapka di rute dua jalur. Karea ditemuka lebih murah da dapat meghasilka kepuasa, perkiraa tapa prasagka megeai volume da waktu perjalaa. Rute uji dibagi dalam bagiabagia yag seseragam mugki dega perhatia pada kodisi fisik (lebar, jumlah jalur, parkir, dsb) da kodisi lalu litas (volume, kecepata, tipe lalu litas, dsb). Data yag diperluka, yag dicatat utuk setiap bagia sepajag rute, termasuk : 1. Waktu perjalaa. Diperoleh dega stopwatch atau alat laiya 2. Lalu litas yag berlawaa, sebuah peghituga maual jumlah kedaraa yag bergerak dalam arah yag berlawaa, yag bertemu dega mobil uji 3. Peyusula lalu litas, peghituga kedaraa, bergerak di arah yag sama, yag meyusul mobil uji 4. Lalu litas yag dilewati, meghitug kedaraa, bergerak dalam arah yag sama, yag dilewati mobil uji. Peghituga tipe data khusus aka ditujukka di bawah. Formula utuk volume da rata-rata waktu perjalaa masig-masig termasuk jumlah kedaraa yag meyusul mobil uji da jumlah kedaraa yag dilewati oleh mobil uji. Nilai-ilai ii perlu utuk megimbagi perpidaha tidak teratur dari mobil uji, bilamaa mobil uji berjala pada kecepata aktual rata-rata selama keseluruha perjalaa, mobil uji tersebut aka melewati bayak kedaraa ketika melewatiya, da ilai-ilai ii aka salig membatalka satu sama lai. Sebagai tambaha, formula utuk volume berisi jumlah waktu utuk perjalaa masigmasig arah. Ii diperluka karea volume utuk iterval satu waktu aka mejadi sekitar satu setegah dari volume yag bertemu dega mobil uji.. II - 15

16 Rumus-rumus. Dalam peghituga berikut ii, bagia uji diasumsika sebagai jala utara-selata. Huruf da s megacu pada arah mobil uji melakuka perjalaa ketika item diukur Volume satu jam Volume satu jam utuk alira satu arah pada bagia, di bawah kodisi yag ada, ditetuka oleh formula berikut ii: V 60( M s = T + O + T s P ) Keteraga : V = Volume Per Jam arah utara (utuk arah selata volume diaggap sebagai kebalikaya). M = Peghituga Jumlah Kedaraa Berlawaa yg berpapasa ketika mobil uji meuju kearah selata O = jumlah kedaraa yag meyusul mobil uji ketika meuju arah utara. P = jumlah kedaraa disusul / disalip oleh mobil uji ketika berjala ke utara T = Waktu Perjalaa ketika berjala ke utara (meit) T s = Waktu Perjalaa ketika berjala ke selata (meit) A M s O P B Gambar 2.3 Metode Kedaraa Bergerak II - 16

17 Kedaraa uji melakuka perjalaa memutar, secara esesial meghitug jumlah kedaraa yag aka melewati titik awal pada saat kedaraa melakuka perjalaa memutar dari A meuju B da kembali ke A lagi. Pertimbagka diagram dari gambar 2.3. Kedaraa mulai di A da melakuka perjalaa kearah selata, meghitug seluruh kedaraa yag melewati dalam arah berlawaa (M s ). Tetuya, seluruh kedaraa ii aka melewati titik A pada saat melewati mobil uji utuk kembali ke titik tersebut. Mobil uji kemudia bergerak memutar ke titik B. Semua kedaraa yag melewati mobil uji (O) juga aka tiba di titik A sebelum mobil uji dapat kembali. Setiap kedaraa yag disalip oleh mobil uji telah dihitug sebagai bagia dari M s. Bagaimaapu, kedaraakedaraa ii (P) tidak aka tiba dititik A sebelum kedaraa uji. Dega demikia, volume yag melewati titik A, dalam arah meuju utara, pada waktu kedaraa uji melakuka perjalaa memutar, adalah Ms + O P da formula terjadi. Apabila mobil uji bergerak cepat di B, perhituga aka mejadi pasti. Bagaimaapu, ada waktu yag hilag ketika kedaraa bergerak, yag mugki membuat beberapa kesalaha terjadi. Juga, mobil tidak dapat bergerak secara statistik mecermika kodisi rata-rata. Utuk alasa ii, metode diaggap sebagai estimasi, utuk itu beberapa perjalaa dilakuka da hasilya dirata-rata Waktu perjalaa rata-rata Waktu perjalaa rata-rata bagi satu arah alira ditetuka oleh formula berikut ii: T = T 60( O P ) V II - 17

18 keteraga : T = rata-rata waktu perjalaa ke arah utara ( utuk waktu perjalaa arah selata diaggap kebalikaya) Nilai (O-P) mecermika perhituga koreksi utuk keyataa bahwa mobil uji mugki belum melakuka perjalaa dega kecepata ratarata Kecepata rata-rata ruag Kecepata rata-rata ruag utuk satu arah alira ditetuka dega rumus berikut ii S 60d = T Keteraga S = Kecepata rata-rata ruag arah utara (mph) d = Pajag jala (mil) Cotoh Ilustratif Data utuk bagia uji sepajag 0.75 mil (arteri utama) diberika dalam Tabel 2.4 V V T 60( M s + O = T + T = 1,336 vph 60( M + Os = T + T s = 996 vph = T s P ) 60( ) = Ps ) 60( ) = ( O P ) 60( ) = 2.61 V 1336 = 2.59 meit 60( Os Ps ) 60( ) T s = Ts = 2.42 Vs 996 = 2.45 meit II - 18

19 S S 60d 60x0.75 = = 17.4 mph T 2.59 = 60d 60x0.75 = = 18.4 mph T 2.45 s = s TABEL 2.4 Cotoh Perhituga Utuk Metode Kedara Bergerak Perjalaa Ke Utara T (mi) M O P 1N N N N N N Total Rata-rata Perjalaa Ke Selata T s (mi) M s O s P s 1S S S S S S Total Rata-rata WAKTU PERJALANAN (KECEPATAN) DAN TUNDAAN SEBAGAI PENGUKUR KEMACETAN DAN TINGKAT PELAYANAN Pegukura kuatitatif dari kerugia ekoomi pada suatu komuitas karea kemaceta masih merupaka problematika, amu terdapat sedikit keragua bahwa kemaceta dapat memberi pegaruh merugika pada kehidupa perekoomia komuitas. Ii dicermika oleh pegaruh merusak pada aktifitas bisis bagia kota yag ramai da ilai-ilai kekayaa, meigkatka harga pelagga, perpecaha di ligkuga tetagga, da peigkata biaya peggua jala. Pembebasa kemaceta lalu litas meghasilka meuruya biaya operasi II - 19

20 kedaraa, meguragi kecelakaa lalu litas, meguragi waktu perjalaa, da peigkata substasial dalam keyamaa pegemudi. Ideks kemaceta yag tepat bagi fasilitas kota harus memasukka kombiasi dari tiga faktor : 1. Karakteristik operasioal, yag aka memerluka pegukura kecepata, tudaa, da keseluruha waktu perjalaa. 2. Karakteristik volume sampai kapasitas, yag aka memasukka determiasi hubuga volume lalu litas sebearya sampai kapasitas fasilitas. 3. Karakteristik kebebasa pergeraka, yag aka memasukka determiasi persetase kedaraa yag dibatasi pergerakaya (geraka bebas) da durasi pembatasa. Tidak ada keragua bahwa ideks kemaceta yag memasukka seluruh ketiga faktor ii aka sagat diigika utuk membatu program pembagua atau perbaika baru, da meetapka tigkat layaa. Kecepata operasi yag direkomedasika (kecepata seluruh perjalaa rata utuk tipe sistem jala yag berbeda, utuk memberika suatu tigkat pelayaa pabrik ditujukka dalam Tabel 2.5). TABEL 2.5 Stadar Kecepata yag Disaraka da Alira Rata-rata Tipe Jala Kecepata (mph) Alira Rata-rata, Jam Pucak Diluar Jam Pucak (mi/mi) Jam Pucak Tol : Kotrol peuh Semi kotrol Arteri : Terbagi Tidak terbagi Kolektor: 3.00 Lokal: Bisis Idustri Perumaha II - 20

21 Perbadiga hasil-hasil yag diperoleh dalam cotoh ilustrasi megeai metode estimasi volume kedaraa bergerak da waktu perjalaa da program stadar di atas megikuti ilai-ilai berikut : a. Tigkat Tudaa Ii adalah perbedaa atara tigkat aktual dari geraka rata-rata diarteri da tigkat stadar suatu geraka 60 Rata-rata pergeraka = = 3.45 meit per mil 17.4 Stadar rata-rata pergeraka = 2.40 meit per mil Rata-rata tudaa = = 1.05 meit per mil. b. Tigkat Tudaa Kedaraa Ii adalah total waktu yag hilag, dalam meit per mil oleh kedaraa di arus lalu litas, karea arteri tidak stadar. Ii didapatka dega megalika jam pucak, volume satu arah meurut waktu tudaa. Faktor utama yag diguaka dalam Kapasitas Maual jala tol utuk megevaluasi tigkat layaa adalah kecepata da waktu perjalaa. Tigkat layaa ditetapka utuk setiap tipe fasilitas berikut ii : jalur bebas da jalur cepat laiya, jala tol lii gada, jala tol dua atau tiga jalur, jalajala arteri kota, da jala-jala di pusat kota. c. Ideks-ideks kemaceta Beberapa ideks kemaceta telah diusulka utuk megukur kualitas alira lalu litas. Rigkasa sigkat berikut ii mecermika parameter-parameter dimaa metode yag berlaia didasarka : 1. Agka ideks kemaceta utuk fasilitas kota didasarka pada rasio waktu aktual suatu kedaraa meempati suatu bagia jala raya sampai waktu perjalaa optimal (tidak macet), yag memasukka pertimbaga batas kecepata, keamaa, da berkedaraa secara hati-hati. II - 21

22 2. Waktu perjalaa merupaka dasar dari bayak metode utuk megevaluasi kemaceta da tigkat pelayaa 3. Pembalika kecepata, yag diterapka dijala tol, adalah peguraga kecepata lalu litas yag terjadi pada volume tiggi tapa hubuga perubaha pada volume. Kemaceta diasumsika ada ketika pembalika kecepata 10 mil per jam terjadi. 4. Kualitas ideks adalah hubuga rata-rata seluruh kecepata sampai kecepata berubah da frekuesi kecepata berubah per mil. 5. Tigkat kecepata merupaka hubuga hilagya waktu pada pegemudi yag tidak yama da gelisah. 6. Model gaggua percepata didasarka pada gaggua kecepata kedaraa dari suatu kecepata yag seragam. II - 22