Best practice by Melas Hariasih 1
|
|
- Vera Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berangkat dari sebuah keprihatinan, sebuah rasa yang memberontak tatkala guru yang bersertifikasi, guru yang seharusnya mendapat sebutan profesional justru memberi contoh yang tidak profesional. Guru yang seharusnya mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi sama sekali belum tampak dalam keseharian. Saya sedih, karena saya tidak pernah tanda tangan persiapan mengajar. Kalau pun tanda tangan karena para guru saya beritahu bahwa saya akan supervisi. Begitu jadwal supervisi tiba, kesedihan saya jadi bertambah. Kemampuan temanteman tidak ada yang istimewa. Bagaimana tidak bersedih? Sebenarnya, kalau dari kompetensi professional, mereka semua adalah orang-orang yang pintar, menguasai dalam bidang keilmuan masing-masing. Namun sayang, kepintaran itu tidak berimbas ketika mereka berada di depan kelas. Mereka membelajarkan anak masih dalam caracara yang kuno. Menjelaskan pembelajaran, memberi tugas, menilai, sudah merupakan menu wajib. Metode ceramah begitu dominan. Pembelajaran yang seharusnya PAKEM tidak pernah terlihat. Apalagi, sampai pada penggunaan alat peraga. Saya belum pernah melihat teman-teman menggunakan alat peraga. Mana bisa pembelajaran jadi menarik dan menyenangkan? Mana bisa anak-anak jadi cerdas? (Hasil lengkap supervisi bisa dilihat di buku supervise dalam kompetensi supervisi) Gambar 1.1 Rangkuman Hasil Supervisi Ketika hal ini saya coba ungkap di hadapan forum, jawaban yang mencul betul-betul menyedihkan. Bekerja ngoyo-ngoyo(bhs Jawa) tidak mungkin mengalahkan SDN Lumbang I. Perlu kami informasikan bahwa SDN Lumbang II merupakan SD Imbas dari SDN Lumbang I, SD inti di wilayah gugus kami. SDN Best practice by Melas Hariasih 1
2 Lumbang I yang dikenal selalu moncer dengan prestasinya. Maklum, input SDN Lumbang I sudah berkualitas. Biasanya putra dari pegawai, anak pejabat, sekolah di sana. Jawaban lain dari teman-teman, meskipun pinter, anak sini banyak yang tidak melanjutkan. Jawaban yang membuat saya harus mengelus dada, namun benar adanya. Keprihatinan kedua, ketika saya melihat karakter anak-anak yang menurut saya masih jauh dari yang saya harapkan, atau yang lebh keren jauh dari misi yang hendak dicapai. MANIS CERIA kependekan dari Mandiri, Insan Berbudi, Cerdas, Indah dan Asri tertulis manis di depan sekolah. Yang menjadi sorotan saya adalah insan berbudi. Seharusnya, perwujudan insan berbudi, akan sangat terlihat ketika anak-anak bersikap, bertingkah laku, bertutur sapa dalam koridor yang sesuai dengan norma yang berlaku. Bagaimana gaya berbicara dan cara bertingkah laku sudah merupakan gambaran tentang watak orang tersebut. Gaya dan sikap tersebut sudah memberikan petunjuk awal kepada kita bagaimana karakter seseorang tersebut. Contoh, anak-anak tanpa merasa bersalah dengan seenaknya membuang sampah sembarangan, berbicara dengan guru seperti layaknya berbicara dengan teman sendiri. Ketika bertemu dengan guru, jangankan memberi salam, gurunya tidak ditabrak saja sudah untung. Inikah yang dimaksud insan berbudi? Namun, hal itu juga tidak bisa dilepaskan dari kita. Tidak jarang hal yang kecil terlewatkan begitu saja. Kita lupa bahwa peristiwa besar selalu diawali dengan hal yang sepele. Misalnya, guru tahu ada anak membuang sampah sembarangan. Guru seolah-olah tidak tahu, acuh, bahkan mengatakan, ah cuma gitu doang. Contoh lain, ketika ulangan ada anak yang mencontek, guru hanya memarahi tanpa memberi sanksi apa-apa maka besoknya peristiwa itu akan terulang dan terulang kembali. Dan masih banyak contoh yang lain. Secara tidak langsung kita sudah mendidik anak berkarakter tidak berbudi. Padahal kalau kita cermati secara tidak langsung kita telah membiarkan anak tersebut menjadi seorang anak yang tidak bertanggung jawab, pembohong, dan tidak disiplin. Apa jadinya kelak jika suatu saat anak tersebut menjadi seorang pejabat? Lima bulan sejak dilantik ( bulan Februari dilantik) untuk mutasi ke SDN Lumbang II saya pikir cukup bagi saya untuk mengenali karakteristik sekolah secara utuh, baik karakteristik guru, murid, wali murid, dan lingkungan sekitar. Apalagi selama ini saya memang sudah dekat dengan teman-teman SDN Lumbang II. Aturanaturan maupun kebijakan-kebijakan, yang dilaksanakan, belum begitu menyentuh kepada visi dan misi sekolah yang bertajuk MANIS CERIA ( Mandiri, Insan Berbudi, Cerdas, Indah dan Asri ). Yang terlihat mencolok adalah bangunan yang Best practice by Melas Hariasih 2
3 megah, lingkungan yang indah dan asri meskipun halaman belum berpaving sempurna. Program penciptaan anak mandiri demi mewujudkan insan berbudi yang cerdas, belum terprogram secara detail. Nah, inilah yang kemudian menjadi tantangan bagi saya untuk lebih membuat kegiatan yang sudah ada diprogram dan dirancang ulang agar hasilnya menjadi lebih sempurna. Bertolak dari nilai-nilai antikorupsi yang di dalamnya di antaranya ada kejujuran, tanggung jawab, disiplin, sederhana, mandiri, kerja keras, adil, berani, dan peduli, mulailah kami mendeklarasikan pelaksanaan pendidikan antikorupsi yang kami fokuskan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Lumbang II demi terwujudnya murid-murid yang mandiri, berbudi, dan juga cerdas. Dan, ini pulalah yang kemudian kami angkat dalam sebuah sajian karya yang kami beri judul Media Wayang Solusi Membudayakan IPAK untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SDN Lumbang II. B. Tujuan yang ingin dicapai dari Pembudayaan IPAK ini di antaranya adalah: 1. Membangkitkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran. 2. Membelajarkan anak agar menjadi anak berbudi. 3. Meningkatkan kualitas pembelajaran. C. Rumusan Masalah Berdasarkan tujuan di atas maka dapat dirumuskan masalah: 1. Apakah pembudayaan IPAK dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran? 2. Apakah pembudayaan IPAK dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan karakter siswa menjadi lebih berbudi? 3. Apakah pembudayaan IPAK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran? D. Manfaat 1. Bagi Penulis: menjadi motivasi untuk terus berbuat yang terbaik demi kualitas pendidikan yang lebih bermutu di SDN Lumbang II. 2. Bagi Kepala Sekolah: memberikan gambaran tentang kualitas pembelajaran di sekolah. Gambaran tersebut lebih lanjut diharapkan berperan dalam menentukan bentuk strategi belajar mengajar, penuntasan pelajaran maupun penilaian dalam pembelajaran. Best practice by Melas Hariasih 3
4 3. Bagi guru: a. Menjadi tolok ukur bagi guru mengenai berhasil tidaknya pelaksanaan pembelajaran di kelas. b. Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c. Sebuah solusi media yang bisa diterapkan di kelas. 4. Bagi siswa: a. Meningkatkan kreativitas siswa. b. Memberikan rangsangan untuk selalu berperilaku yang berbudi. Best practice by Melas Hariasih 4
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Media Wayang Konsep dasar pembelajaran jelas tertulis dalam UU Sisdiknas Pasal 1 butir 20 yakni Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Dalam konsep tersebut terkandung 5 aspek, yakni interaksi, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar. Kemauan dan kemampuan siswa dalam belajar tergantung pada bagaimana pendidik menjalin hubungan dengan peserta didik sehingga pembelajaran yang ada menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bermakna. Untuk itu pendidik harus mampu memilih sumber belajar, media yang relevan yang ada di sekitar siswa sehingga siswa merasa tertarik dan mau belajar secara optimal. Sumber belajar adalah referensi materi yang kita ajarkan. Dari mana kita mendapatkan materi, itu merupakan indicator sumber belajar. Sumber belajar bisa kita ambil dari buku paket, perpustakaan, internet, lingkungan sekitar, atau pun dari sumber lain. Media merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam rangka mempermudah pembelajaran. Dengan menghadirkan media diharapkan siswa lebih mudah menangkap materi yang disajikan, pembelajaran tidak membosankan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Wayang yang dimaksud di sini adalah wayang yang terbuat dari karton, dibentuk sesuai tokoh yang kita inginkan. Jadi media wayang adalah alat bantu berupa wayang mainan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk meningkatkan keterampilan menulis. Berdasar uraian di atas maka jelas terlihat bahwa media yang tepat akan lebih mengarahkan guru untuk mencapai tujuan. Tujuan dalam tulisan ini adalah membudayakan IPAK dalam pembelajaran melalui media wayang sehingga anak terbiasa dengan pembiasaan sikap antikorupsi dalam kesehariannya. B. Pembudayaan IPAK IPAK merupakan kependekan dari Implementasi Pendidian Antikorupsi. Pendidikan antikorupsi merupakan salah satu realisasi dari pendidikan karakter. Best practice by Melas Hariasih 5
6 Penanaman karakter individu yang berupa nilai-nilai luhur dapat diperkenalkan sejak dini dalam rangka membentuk karakter bangsa yang berakhlaqul qarimah. Orang tua dan guru sangat diperlukan peranannya dalam rangka membangun karakter siswa. Peran orang tua dapat berwujud teladan dan bimbingan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Teladan atau contoh perilaku orang tua akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan kepribadian dan karakter anak. Contoh, karena orang tua selalu berperilaku jujur, maka anak akan meniru apa yang diakukan oleh orang tuanya. Begitu pula sebaliknya. Di sinilah sebenarnya persemaian pertama dan utama karakter yang dapat dilakukan orang tua. Anak-anak akan meniru secara utuh apa yang dilakukan oleh orang tuanya. C. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI LEMBAGA Sebelum secara khusus membahas tentang bagaimana implementasi media wayang solusi pembudayaan IPAK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Lumbang II, sejenak mari kita kilas balik dengan kejadian mulai saya menginjakkan kaki di SDN Lumbang II sampai sekarang. Kegiatan Dalam Tahun 2012 Berangkat dari sebuah semangat, saya pasti bisa, maka mulailah saya menata diri agar saya bisa memunculkan Lumbang II. Nada miring dari teman-teman bahwa kita SD Imbas tidak mampu berbuat banyak harus saya singkirkan. Dalam waktu yang amat singkat, saya mulai membaca peluang, apa yang bisa Lumbang II lakukan untuk mengatakan pada umum bahwa Lumbang II bisa. Oh drumband. Di Kecamatan Lumbang tidak ada satu pun sekolah yang menggalakkan ekstrakurikuler drumband. Bermodal tekad dan hutang kami membeli alat-alat drumband yang paling murah. Dan, dalam waktu tidak lebih dari empat bulan sejak bulan Maret drumband Lumbang II bisa unjuk gigi di kecamatan Lumbang. Kegiatan perpisahan SDN Lumbang II tahun pelajaran 2011/2012 anak-anak kita karak dengan iringan drumband pada siang hari dan diterskan dengan pelepasan secara resmi pada malam harinya. Masyarakat khususnya wali murid begitu bangga melihat putra-putrinya dikarak dengan berbaju toga. Best practice by Melas Hariasih 6
7 Gambar 2.1 Arak-arakan drumband mengiringi acara wisuda murid kelas VI tahun 2011/2012 Gambar atas, Melas Hariasih kanan, pegang mik, mengenalkan drumband Lumbang II kepada masyarakat. Bermodal tekad untuk menunjukkan pada umum bahwa seorang Melas Hariasih bisa memberikan perubahan yang positif, maka saya bulatkan semangat bahwa perpisahan kelas VI harus meriah. Dilaksanakan malam hari, agar semua wali murid bisa menyaksikan. Maklum, wali murid kami sebagian besar adalah buruh tani. Sehingga waktu siang biasanya untuk bekerja. Guru-guru yang pada awalnya sinis, mulai bergelora. Apalagi, ketika mereka melihat kegigihan saya melatih tari untuk anak-anak. Kami akhirnya semua bekerja keras, bagaimana supaya tampilan perpisahan di pertama sejak saya menjabat, lain dari sebelumnya. Kami semua ekstra kerja keras. Guru-guru saya wajibkan agar dari masing-masing kelas ada tampilan. Hasilnya? Bisa dilihat dari foto-foto di bawah ini. Dan, yang paling penting itu tidak pernah ada sebelumnya di Lumbang II, termasuk di sekolah-sekolah lain di Kecamatan Lumbang. Best practice by Melas Hariasih 7
8 Gambar 2.2 Suasana Wisuda a. Prosesi wisuda b. Pentas seni Kegiatan Tahun 2013 Masyarakat akhirnya menilai. Bertolak dari itu semua, dalam penerimaan murid baru di tahun 2012/2013 murid kelas I membludak. Kami pihak sekolah sampai harus menyeleksi karena lokal kami tidak mencukupi. Jumlah murid baru yang kami terima mencapai 40 orang. Kata teman-teman, siapa yang mengajar, di mana kelasnya, saya jawab saya yang mengajar. Kelas kita pakai perpustakaan. Sekaligus ingin saya tunjukkan kepada teman-teman, bahwa tugas seorang guru juga bisa saya lakukan d samping tugas berat saya sebagai seorang kepala sekolah. Memasuki tahun 2012/2013 saya harus mempunyai terobosan lain untuk memberikan perubahan yang berarti. Banyak PR yang sudah menunggu antrean. Waktu itu dengan jumlah siswa baru yang mencapai 40 orang ditambah dengan siswa Best practice by Melas Hariasih 8
9 kelas I yang tidak naik, terpaksa ruang kelas harus kami jadikan 2 rombel. Kami kekurangan tenaga pengajar dan juga ruang kelas. Belum lagi halaman yang belum berpaving, pagar belakang belum ada. Step by step, semua masalah kami rapatkan dengan dewan guru bersama komite sekolah. Setelah ada sepakat, kami mengundang semua wali murid. Berbarengan dengan sosialisasi program di awal tahun pelajaran, wali murid sepakat untuk membantu tenaga dan yang lainnya selain finansial tentunya, agar pemavingan halaman depan terlaksana dalam semester I. Gambar 2.3 Suasana Pertemuan Walimurid Gambar Kiri, Melas Hariasih (nomer 2 dari kiri) bersama ketua komite dan bendahara. Gb.kanan, wali murid Lumbang II Halaman Sebelum dipaving Gambar 2.4 Halaman sudah dipaving Berkat kerjasama antara sekolah dan wali murid pula, maka halaman sekolah belakang yang tidak berpagar kini sudah berpagar. Bantuan berupa uang memang tidak pernah sekolah dapatkan. Tapi wali murid siap dengan kerja dan kerja. Kalau dihitung dengan uang tenaga wali murid pasti melebihi dari uang yang disumbang. Best practice by Melas Hariasih 9
10 Gambar 2.5 Pekerjaan Pemagaran Halaman Belakang Pada tahun pelajaran 2012/2013 berbagai kegiatan ekstrakurikuler saya hidupkan. Ekstra tari, pramuka, olahraga. Karena kami kekurangan tenaga pelatih, akhirnya saya selaku kepala sekolah, terjun langsung ke lapangan. Bermodalkan sedikit keterampilan yang saya punya, saya bimbing anak-anak dalam bidang tari dan senam. Dan kembali, saya bisa mengatakan pada umum. Lumbang II tidak kalah dengan sekolah yang berada di kota. Dalam tahun 2013 banyak prestasi yang bisa kita ukir, diantaranya: Juara I Senam tingkat kabupaten, mewakili Kabupaten probolinggo di tingkat propinsi. Gambar 2.6 Kegiatan Senam di Kabupaten dan Propinsi Best practice by Melas Hariasih 10
11 Dalam tahun yang sama SDN Lumbang II juga menyabet juara I dalam bidang adiwiyata. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Cabang Dinas pendidikan Kec. Lumbang bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Lumbang. Peserta kegiatan ini dimulai dari SD sampai dengan SMA baik negeri maupun swasta. Gambar 2.7 Penerimaan Hadiah Adiwiyata Gambar atas, Melas Hariasih, nomer 2 dari kanan. Rupanya tahun 2013 merupakan tahun keberuntungan buat SDN Lumbang II. Buktinya di tahun ini pula, SDN Lumbang II berhasil meraih juara I dalam bidang lomba sekolah sehat. Lomba ini diseleggarakan oleh Puskesmas Lumbang bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Lumbang. Best practice by Melas Hariasih 11
12 Gambar 2.8 Penilaian Lomba Sekolah Sehat Gambar kiri, tim penilai bersama Melas Hariasih, di depan kamar kecil. Gambar kanan, ketika tim klarifikasi data ke KS di depan ruang kelas Tahun 2013 Lumbang II mulai bangkit. Kalau selama ini yang nampak baru kegiatan non akademik, kami ingin dari segi akademik juga mampu berbicara minimal di tingkat Kabupaten. Kembali kami mengadakan terobosan untuk mendongkrak nilai anak-anak. Kami membuat program kelas unggulan. Caranya, kelas IV dan V dipilih maksimal 5 anak terpandai di kelas untuk diikutkan dalam program kelas unggulan khusus materi olimpiade. Sementara untuk kelas VI kami juga memberikan les khusus pendalaman materi UAS Utama.Kami datangkan guru les dari luar. Hasilnya, SDN Lumbang II bisa menduduki 5 besar kecamatan. Prestasi yang sangat membanggakan bagi kami karena selama ini belum pernah kami dapatkan. Program ini terus menorehkan prestasi hingga kini. Setiap ajang olimpide murid kami selalu mendapat juara. Artinya meski SD Imbas kita tidak mau kalah dengan SD inti. Kegiatan tahun 2014 Jika fokus 2013 masih kepada bagaimana membuat SDN Lumbang II dikenal umum, tidak hanya di Lumbang namun bisa sampai ke tingkat yang di atasnya maka kini ganti teman-teman guru yang harus menjadi pusat perhatian. Khususnya kepada teman-teman PNS. Guru-guru saya pacu untuk berbuat yang terbaik. Saya buat diri saya menjadi teladan. Yang pada awalnya guru cenderung santai, tidak melaksanakan tupoksi dengan maksimal, guru-guru mulai berubah. Supervisi saya galakkan. Hasilnya kita tindak lanjuti dalam forum KKG Mini. Berbagai instrumen saya buat. Dengan harapan Best practice by Melas Hariasih 12
13 teman-teman tidak merasa diremehkan atau merasa kecil. Dengan instrument, temanteman menilai dirinya sendiri. Dalam forum KKG mini, teman-teman yang sudah bagus kita beri reward. Kita suruh sampaikan triknya sehingga bisa berhasil. Sementara punishment untuk temanteman yang belum berbuat cukup dengan moral. Artinya dia akan termaginalkan jika tidak mampu menbuat perubahan. Selain itu, foto-foto yang saya dapatkan secara diam-diam di masing-masing kelas selalu saya tunjukkan. Bukan untuk memojokkan, namun dengan harapan bisa jadi sumber motivasi. Penelitian saya lakukan. Selain sebagai sumber inspirasi bagi teman-teman harapan saya adalah ada perubahan. Di antaranya adalah mengenai pajangan siswa. Begitu sedihnya hati saya, ketika saya potret kelas-kelas. Kelas yang bersih tanpa pajangan. Kalau ada pajangan, terlihat semrawut, tidak enak dipandang mata. Gambar 2.9 Pajangan Sebelum Diadakan Tindakan Gambar 2.10 Pajangan Setelah Diadakan Tindakan Selain itu, di tahun 2014 saya juga membuat karya inovasi pembelajaran dalam bidang alat peraga. Alat peraga yang dimaksud adalah wayang. Tujuan utama dari pembuatan wayang ini sebenarnya untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Aplikasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan wayang adalah sebagai berikut: Best practice by Melas Hariasih 13
14 a. Tahap persiapan 1. Menentukan materi yang sesuai dengan metode yang dipilih. 2. Menyusun RPP beserta kelengkapannya. 3. Menyiapkan media/alat yang dibutuhkan. Gambar 2.11 Contoh boneka wayang yang dipunyai sekolah a. Tahap pelaksanaan 1. Sebelum KBM dimulai siswa dan guru bersama-sama menata panggung. Gambar 2.12 Panggung Boneka 2. Setelah panggung selesai ditata, guru memposisikan dirinya di balik panggung. Best practice by Melas Hariasih 14
15 Gambar 2.13 Posisi Guru 3. Mulailah guru bercerita sesuai dengan materi dan tujuan yang hendak dicapai. Guru memainkan wayang yang telah dipersiapkan. Dalam dialog-dialog itulah guru mulai menyelipkan nilai-nilai antikorupsi. 4. Di akhir cerita guru mengadakan tanya jawab tentang isi cerita dan fokuskan juga pada penanaman antikorupsi dengan tujuan tertanam semangat antikorupsi di dalam diri anak-anak. b. Tahap evaluasi dan refleksi. Hasil dari penggunaan media ini cukup fantastis. Anak-anak yang tadinya tidak gemar menulis menjadi termotivasi untuk menulis. Ini pula yang membuat sekolah berinspirasi untuk membuat bulletin sekolah untuk wadah anak-anak yang punya hobi menulis. Buletin itu kami beri nama BULADA kependekan dari Buletin Lumbang II. Gambar 2.14 Cover Bulada Namun, pada akhirnya penggunaan media wayang ini tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan menulis. Namun, lebih jauh dengan media wayang kita bisa menyelipkan pendidikan apa pun ke dalamnya. Saya beri contoh kepada guru, bagaimana memainkan wayang yang tujuannya untuk membidik karakter siswa. Best practice by Melas Hariasih 15
16 Kegiatan tahun 2015 Tahun 2015 merupakan tahun penuh prestasi. a. Juara Senam tingkat Kabupaten baik oleh guru maupun oleh siswa merupakan prestasi pertama yang diraih dalam tahun Gambar Berfoto bersama para pemenang Melas Hariasih barisan belakang nomer 2 dari kanan dan siswa barisan depan nomer 2 dari kanan (baju oranye celana hitam) b. Dari segi akademik juga tidak mau ketinggalan. 2 Murid SDN Lumbang II berhasil menjuarai olimpiade matematika tingkat Gugus. c. Yang sangat membanggakan bagi kami adalah terpilihnyasdn Lumbang II menjadi 10 nominator IPAK tingkat Kabupaten. Yang merupakan karya kami terbaik semenjak kami menjabat kepala sekolah sejak tahun Best practice by Melas Hariasih 16
17 BAB III PERJUANGAN MENDAPATKAN PENGAKUAN IPAK A. KONSEP AWAL Berawal dari adanya lomba pendidikan antikorupsi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo bekerjasama dengan Jawa Pos SDN Lumbang II maju bersama 3 sekolah yang lain dari Kecamatan Lumbang. Sebenarnya yang berhak maju ke kabupaten adalah sekolah inti. Namun, entah mengapa di gugus I pilihan justru jatuh ke SD saya yang hanya sebagai imbas. Kepercayaan tidak pernah saya sia-siakan. Bersama dengan 3 SD inti yang lain, kami mempersiapkan semuanya. Langkah awal kami harus mengumpulkan profil IPAK di sekolah masingmasing. Tidak sulit untuk mencari bukti fisik di sekolah kami. Karena sebenarnya pembiasaan pendidikan antikorupsi yang di dalamnya terkandung 9 nilai itu sudah biasa kami laksanakan dan kami dokumentasikan. Akhirnya dari 105 peserta awal, SDN Lumbang II masuk ke dalam 30 nominator. `Ke 30 nominator di atas berhak untuk mengikuti training selama 3 hari. Nara sumber berasal dari dinas pendidikan, kepolisian, dan kejaksaan. Selama 3 hari para nominator dibekali dengan berbagai materi tentang korupsi. Rangkaian puncak dari training 30 nominator diajak studi banding ke SD Lateng dan SD Brawijaya di Banyuwangi. Gambar 3.1 Suasana Training Gambar atas kanan, Melas Hariasih, tengah Best practice by Melas Hariasih 17
18 Gambar 3.2 Wawancara dengan Guru di SD Lateng Melas Hariasih, kaos hitam jilbab hitam Dari ke 30 nominator kemudian dikerucutkan menjadi 10. SDN Lumbang masuk lagi dalam 3 besar. Tugas berat menunggu. 10 finalis wajib memprestasikan profil sekolah masing-masing. Setelah itu tim juri akan ferifikasi ke lapangan untuk menentukan siapakah yang berhak menjadi jawara. Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Tepat pada peringatan 2 Mei, malam hari berbarengan dengan acara peringatan hari jadi Kabupaten probolinggo, pengumuman pemenang disampaikan. Ada 4 kategori yang diperebutkan. Lumbang II berhasil memenangkan kategori proses pembelajaran. Alhamdulillah. Perjuangan tidak sia-sia. Gambar 3.3 Penerimaan Hadiah IPAK Best practice by Melas Hariasih 18
19 B. STRATEGI MBUDAYAAN IPAK DI SDN LUMBANG II Pembudayaan IPAK di SDN Lumbang II kami beri judul Saber Tor Ta Judi Se Ma Kere Abdi ( Siap berantas koruptor dengan tanggung jawab, jujur, disiplin, sederhana, Mandiri, kerja keras, adil, berani, dan peduli). Berbagai program sudah kami laksanakan, baik yang rutin, terprogram,maupun insidental. Namun, fokus sekolah terletak pada proses pembelajaran yang di dalamnya mengintegrasikan pendidikan antikorupsi melalui media wayang. C. PENGGUNAAN DALAM PEMBELAJARAN Cara menggunakan alat ini adalah : 1. Guru menyiapkan tokoh-tokoh yang dikehendaki. 2. Guru berada di balik panggung dan memainkan cerita yang dipilih. 3. Untuk membuat permainan jadi lebih menarik, tambahkan dekorasi berupa gambar-gambar yang mencerminkan latar cerita, (bisa juga menggunakan LCD) untuk memberikan kesan hidup pada latar. 4. Siswa menyimak permainan wayang. 5. Tanya jawab isi cerita 6. Refleksi pesan dengan penekanan pada konsep antikorupsi. Gambar 3.4 Proses Pembelajaran dengan Media Wayang D. PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran maka siswa terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran. Akhirnya berpengaruh pada peningkatan hasil. Nilai siswa meningkat secara signifikan dibandingkan sebelum menggunakan wayang. Best practice by Melas Hariasih 19
20 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Media wayang dalam rangka pembudayaan IPAK dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran. 2. Media wayang dalam rangka pembudayaan IPAK dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan karakter siswa. 3. Media wayang dalam rangka pembudayaan IPAK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. B. Saran Tetap dengan satu tekat dan semangat disarankan kepada: 1. Guru: agar terus berkreasi dan berinovasi untuk kepentingan pendidikan 2. Kepala sekolah: Jadilah model, jadilah contoh yang baik yang bisa ditiru oleh guru. Best practice by Melas Hariasih 20
21 DAFTAR PUSTAKA Daryanto, Drs Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jakarta: Gaya Media Sapari, Achmad, Drs dan Hamzah Pendidikan Karakter dan Krativitas Guru. Solo : Tiga Serangkai Sapari, Achmad. Kabar Probolinggo, 10 maret Nilai Kejujuran Siswa. Halaman 4 Opini Mengembangkan diakses 6 Maret 2015 Best practice by Melas Hariasih 21
MEDIA WAYANG SOLUSI MEMBUDAYAKAN IPAK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SDN LUMBANG II BEST PRACTISE
MEDIA WAYANG SOLUSI MEMBUDAYAKAN IPAK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SDN LUMBANG II BEST PRACTISE Disajikan Dalam Rangka Pemilihan Kepala Sekolah Prestasi Tingkat Propinsi Jawa Timur Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial yang sering terjadi di masyarakat membuktikan adanya penurunan moralitas, kualitas sikap serta tidak tercapainya penanaman karakter yang berbudi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Lebih terperinciSEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL Disusun oleh: Fu adi, S.Sn., M.A Disusun oleh: Fu adi, S.Sn., M.A NIP 19781202 200501
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam bab
Lebih terperinciCONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3
CONTOH SUKSES PELAKSANAAN MBS B2-3 FA Book 2 3.indd 1 10/26/10 2:13:03 PM FA Book 2 3.indd 2 10/26/10 2:13:03 PM DAFTAR ISI B2-3 A. Manajemen Sekolah 04 B. PAKEM 06 C. Peran Serta Masyarakat 07 D. Dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,
Lebih terperinciPedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru
Lampiran 1 edoman Wawancara untuk Kepala Sekolah dan Guru 1. Dalam waktu 5 tahun terakhir upaya apa saja yang sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu? 2. Apakah dalam penyusunan program
Lebih terperinciHasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?
Hasil Wawancara dengan Siswa Nama : Kendy Mayo Kelas : XI IPS 2 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Jawab : menerangkan dengan menggunakan LCD, ada tanya jawab.
Lebih terperinciMenghormati Orang Lain
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hal yang menyebabkan menurunnya hasil Ujian Sekolah adalah faktor internal yaitu
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN
BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO
BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CIPP. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian ini sasaran
143 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan evaluasi model CIPP. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian
Lebih terperinciSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA 1. Responden : Kepala Sekolah/Guru 2. Hari/tgl/waktu :.. 3. Tempat : Pertanyaan: 1. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir SMP Negeri 9 memiliki prestasi yang membanggakan. Langkah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. belajar siswa berada pada kategori sedang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik,
Lebih terperinciLampiran 5. Instrumen Uji Coba 139 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Yogyakarta, April 2012 Kepada: Yth. Bapak Guru Program Studi Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Depok Sleman Di tempat
Lebih terperinciDari Bulgaria, Mahasiswa FK Boyong Pulang Medali Perak
Dari Bulgaria, Mahasiswa FK Boyong Pulang Medali Perak UNAIR NEWS Tekad Jefferson Caesario untuk kembali memenangkan kejuaraan dalam olimpiade International Mathematics Competition (IMC) di Bulgaria akhirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Profil Sekolah SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang dapat memperkaya pengalaman anak dan menjadikannya lebih tanggap terhadap peristiwa-peristiwa di sekelilingnya.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Umum SMA Negeri 14 Surabaya SMA Negeri 14 Surabaya berdiri pada tanggal 8 Oktober 1981. Pada saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pengajar dan peserta didik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu mendidik anak mereka secara sempurna, karena pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat yang kedua bagi anak untuk memperoleh pendidikan setelah lingkungan keluarga. Asal mula munculnya sekolah adalah atas dasar anggapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam bangsa itu sendiri. Hal tersebut juga mengharuskan kita sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Manajemen pembelajaran adalah sebuah proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan pembelajaran sehingga akan didapatkan sistem pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,
Lebih terperinciKegemaran 15. Bab 2. Kegemaran
Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat
Lebih terperinciLEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA
53 55 Lampiran 1: Lembar Angket Disiplin Belajar Siswa NAMA : KELAS : No. Absen : LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan ini dengan cermat. 2. Berilah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan aset berharga dalam mengembangkan kemajuan bangsa.
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN NO : 800/.../2012
Lampiran 1 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN UPT KECAMATAN KEDU SD NEGERI 3 CANDIMULYO Alamat : Dusun Nglarangan Candimulyo Kedu 56252 SURAT KETERANGAN NO : 800/.../2012 Yang bertanda tangan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
Lebih terperinciGAIRAH PENDIDIKAN UNTUK MENCERDASKAN ANAK BANGSA DI DESA BARU MUARA KIBUL KECAMATAN TABIR BARAT
GAIRAH PENDIDIKAN UNTUK MENCERDASKAN ANAK BANGSA DI DESA BARU MUARA KIBUL KECAMATAN TABIR BARAT Oleh: Srimabela, Evi Susanti,Andika,Tio Ervandri,Reza Fahlevi Mahasiswa Kukerta UMB Tahun 2017 ABSTRAK Belajar
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI LAGU ISLAMI TINGKAT SMP/MTs SE KABUPATEN BANTUL Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dan senang terhadap aktivitas membaca, sehingga siswa mau melakukan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat Baca Minat baca yaitu suatu dorongan untuk memperhatikan, rasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca, sehingga siswa mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis SMP N 1 Wiradesa terletak di kelurahan Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Mempunyai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN PAI SD UNGGULAN NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/674/2014.I.II/2/HM.01/1271A/2013 BAB I PENDAHULUAN
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PAI SD UNGGULAN NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/674/2014.I.II/2/HM.01/1271A/2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah upaya seseorang dalam menempuh suatu tingkatan atau derajat tertentu untuk memperoleh hasil berupa gelar, kepuasan, maupun perubahan sikap menjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN
BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua
Lebih terperinciSKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)
SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP :. (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya) Petunjuk : Angket ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kepala sekolah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus citacita perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksananakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Soft Skills dalam pendidikan adalah suatu hal yang harus dicermati bersama oleh semua pihak mulai dari struktur teratas yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan,
Lebih terperinciBAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN
BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah
Lebih terperinciBEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN
BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SDN-SN Pasar Lama 1 A l a m a t : Jl. Letjen. S. Parman Banjarmasin B e r d i r i :
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MELALUI IMPLEMENTASI TEKNIK MIND MAPPING DI SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan dan memanfaatkan ilmu
Lebih terperinciSKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR
SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang perilaku bermain game online dan disiplin belajar pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan tatanan pendidikan yang mandiri dan berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang duduk di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar merupakan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada kemampuan berbicara bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada kemampuan berbicara bahasa Jawa pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bayat Klaten masih rendah, berdasarkan observasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Full Day School di MTs Muhammadiyah Kebonan Kecamatan Batang Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia yang dapat hidup tanpa berkomunikasi. Apalagi di zaman modern ini ketika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan primer manusia, sama seperti kebutuhan terhadap sandang, pangan, papan, air dan udara. Manusia sebagai mahluk sosial
Lebih terperinciPROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku manusia. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia sehingga terjadilah
Lebih terperinciProgram Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018
Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018 I. PENDAHULUAN Sekolah merupakan tempat/wahana pembentukan kepribadian siswa secara utuh. Disamping transfer ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten
Lebih terperinciBAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Strategi Rumah Belajar Pandawa dalam Mengorganisir Anak-anak Jalanan
BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Strategi Rumah Belajar Pandawa dalam Mengorganisir Anak-anak Jalanan di Ngagel Wonokromo Surabaya. Sebelum adanya Pandawa keadaan di Lumumba Dalam Gang Buntu Ngagel
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Islam Terpadu pada hakekatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al Qur an dan As Sunnah. Konsep operasional
Lebih terperinciKUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT
Lampiran MP1 KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT A. IDENTITAS 1. Nama Sekolah : 2. Nama Guru : 3. Matapelajaran/Kelas : 4. Hari dan Tanggal : B. TUJUAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian deskripsi, analisis dan pembahasan telah di paparkan gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulam dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pengelola dalam membangun Lembaga PAUD yang berkarakter. A. Kesimpulan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.
L1 LAMPIRAN Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara. Wawancara ini diikuti oleh kepala sekolah serta kelompok
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan
BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH A. Faktor Penyebab Efikasi Diri Anak Rendah Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan pendidikan. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya. Pendidikan IPA atau sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
Lebih terperinciIt s a long story Part I
It s a long story Part I #throwback MFR. Mantan terakhirku di zaman smp dulu. Semasa aku dan kamu mempunyai status, orang orang di sekolah bilang pasangan paling sweet satu sekolah. Bagaimana aku dan kamu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di mana pun berada. Pendidikan sangat penting artinya
Lebih terperinciCERDAS, TERAMPIL, KREATIF, dan KOMPETITIF untuk MERAIH PRESTASI TERBAIK
A. LATAR BELAKANG Peningkatan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran melalui pemerataan mutu sekolah, penilaian proses serta hasil belajar secara bertahap dan berkelanjutan merupakan upaya peningkatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. : Manajemen Pelayanan Pendidikan
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Program Lampung Mengajar 4.1.1 Profil Lampung Mengajar SKPD Program Kegiatan Sasaran : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. : Manajemen Pelayanan Pendidikan : Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu memproduksi film sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi adegan-adegan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Gugus Untung Suropati Gugus Untung Suropati merupakan satu gugus yang berada di Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Gugus Untung Suropati berpusat di SD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari di sekolah, antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1) cara belajar siswa
Lebih terperinci! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan
! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia 6 tahun. Secara alamiah perkembangan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat
Lebih terperinci