BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 36 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Profil Perusahaan PT.Panin Life.Tbk adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. PT.Panin Life.Tbk memiliki berbagai departemen, salah satunya adalah departemen bancassurance artinya karyawanan asuransi mencari nasabah dengan melakukan kerja sama dengan pihak bank, tanpa harus turun lansung ke lapangan untuk mencari nasabahnya. PT.Panin Life.Tbk telah melayani nasabahnya selama lebih dari 3 dekade yaitu sejak tahun PT.Panin Life.Tbk mencatatkan diri sebagai di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1983, sebagai perusahaan publik pertama di sektor asuransi jiwa. PT.Panin Life.Tbk adalah salah satu anggota perusahaan dari Panin Group yang bergerak di berbagai sektor Jasa Keuangan yaitu perbankan, asuransi jiwa, asuransi umum, pembiayaan dan sekuritas. PT.Panin Life.Tbk terbukti mampu menjalankan roda bisnis di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, hal ini ditunjukkan dengan komitmen pemegang saham utama untuk menjadi salah satu perusahaan yang dapat diandalkan oleh masyarakat Indonesia. Selama itu pula, PT.Panin Life.Tbk mampu menjawab tantangan perubahan industri perasuransian di Indonesia diantaranya melayani kebutuhan nasabah akan produkproduk asuransi yang dikaitkan dengan investasi dan produk asuransi jiwa yang berbasiskan prinsip Syariah. Dari tahun ke tahun karyawan yang dimiliki Panin Life, khususnya departemen Bancassurance terus-menerus bertambah. Tahun 1974 berjumlah 14 orang, sedangkan di tahun 1984 bertambah cukup banyak menjadi 77 orang. Perkembangan perusahaan

2 37 ini semakin pesat sehingga pada tahun 1994 menjadi 112 orang, tahun 2004 menjadi 136 orang, tahun 2008 menjadi 182 orang, dan tahun 2009 menjadi 206 orang yang tentunya tersebar diberbagai kota di Indonesia. Pertambahan karyawan yang terusmenerus ini tentunya karena adanya pertumbuhan nasabah yang baik sehingga PT.Panin Life. Tbk perlu menambah karyawannya agar kebutuhan nasabah dapat terpenuhi. Nasabah yang dimiliki Panin Life menunjukkan peningkatan yang cukup dratis dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 1985 Panin Life sudah memiliki nasabah sebanyak nasabah. Pertumbuhan yang pesat terjadi pada setiap tahunnya. Tahun 1995 nasabah Panin Life sudah bertambah menjadi nasabah. Sedangkan 10 tahun kemudian yaitu tahun 2005 peningkatan nasabah sangat membanggakan yaitu sebanyak nasabah, dan selama rentan waktu kurang lebih 4 tahun nasabah Panin Life meningkat hampir dua kali lipatnya yaitu nasabah. Saat ini kantor pusat PT.Panin Life.Tbk berada di Jl.Letjend S.Parman Kav.9, Jakarta 11420, Indonesia. PT.Panin Life.Tbk dalam menjalankan bisnis asuransinya memiliki empat jenis asuransi, yaitu Proteksi, Dana Pendidikan Anak, Dana Hari Tua, dan Syariah. Dimana asuransi proteksi dapat melindungi keluarga pemegang polis dari resiko atas masalah keuangan akibat pemegang polis/nasabah meninggal, biaya rumah sakit apabila nasabah mengalami kecelakaan dan cacat sehingga tidak mampu bekerja. Asuransi proteksi juga dapat melindungi keluarga nasabah dari kehilangan tempat tinggal apabila nasabah meninggal, namun masih meninggalkan pinjaman di bank yang masih belum dilunasi. Sedangkan untuk asuransi jenis Dana Pendidikan Anak, orang tua dapat mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak mereka dengan melakukan investasi agar pada saatnya dapat digunakan untuk biaya pendidikan. Asuransi Dana Pendidikan Anak, dapat juga memberikan perlindungan bagi anak-anak apabila orang tua/nasabah meninggal dunia, atau cacat total, atau menderita penyakit kritis sehingga anak-anak dapat tetap merasakan pendidikan yang layak.

3 38 Selain itu, untuk asuransi jenis Dana Hari Tua, tentunya dalam asuransi ini dapat menjamin nasabah agar dapat menikmati hari tua/pensiunnya dengan baik. Yang terakhir adalah jenis asuransi Syariah. Pada jenis asuransi ini, nasabah mampu memberikan kesejahteraan bagi keluarga dan juga pendidikan yang layak bagi anak. Untuk produk asuransinya yang berkaitan dengan empat jenis asuransi diatas. Panin Life memiliki lebih kurang 6 produk asuransi, yaitu Panin Accident Protection, Panin Cober, Panin New Multilinked, Panin Secure, Panin Lifevestlinked dan Tuntas Madani. Dimana Panin Accident Protection merupakan produk asuransi yang memberikan perlindungan akibat kecelakaan. Sedangkan Panin Cover merupakan produk asuransi yang memberikan pertanggungan bagi orang-orang tercinta apabila nasabah meninggal. Sedangkan untuk Panin New Multilinked produk asuransi ini memberikan perlindungan pada nasabahnya sampai usia 99 tahun dengan nilai polis yang dihubungkan dengan kinerja investasi. Kinerja investasi adalah hasil dari pengelolaan investasi yang dipilih oleh nasabah yang bersangkutan pada saat pembelian asuransi. Investasi itu sendiri memiliki 4 pilihan, yaitu: Cash Fund, investasi pada pasar uang (deposito, obligasi pemerintah dengan resiko yang paling rendah). Fixed Income Fund, investasi pada obligasi perusahaan (dengan resiko rendah). Managed Fund, investasi pada instrument campuran (pasar uang, obligasi dan saham dengan tingkat resiko dan pengembalian sedang). Equity Fund, investasi pada instrument saham dengan tingkat resiko maupun pengembalian yang tinggi. Setelah melakukan pilihan jenis investasi oleh nasabah, maka investasi akan dikelola oleh PT. Panin Life.Tbk. Selanjutnya nasabah dapat memantau kinerja investasi mereka melalui perhitungan Nilai Aktive Bersih (NAB) yang diterbitkan di koran Bisnis Indonesia setiap harinya. Untuk periode pembayaran asuransi bervariasi, minimal 5 tahun

4 39 pembayaran sampai dengan usia nasabah 99tahun. Nasabah tidak perlu menentukan periode pembayaran pada saat membeli asuransi tersebut, yang terpenting nasabah memahami bahwa minimal komitmen pembayaran adalah 5 tahun. Seringkali terjadi apabila nasabah melihat hasil investasinya baik, maka nasabah akan rutin membayar tanpa diminta. Selain itu, pada asuransi jenis ini nasabah diberikan fasilitas tambahan berupa cuti premi, maksudnya adalah setelah nasabah melakukan pembayaran secara rutin minimal 5 tahun nasabah dapat melakukan cuti premi, contohnya membayar di tahun ke-6, kemudian tahun ke-7 dan ke-8 tidak membayar kemudian kembali membayar di tahun ke-9. Asuransi Panin New Multilinked juga sangat fleksibel, artinya jenis asuransi ini dapat dibeli secara polos (hanya ada manfaat meninggal dunia dan investasi), atau dibeli dengan tambahan rider (misalnya ditambahkan manfaat rawat inap, penyakit kritis, kecelakaan, dsb). Semua itu tergantung dari biaya premi yang harus dibayarkan setiap tahun. Serta yang terakhir adalah Tuntas Madani, merupakan produk asuransi dengan cara pembayaran berkala dan masa asuransi maksimum sampai usia 80 tahun dengan menerapkan akad Al Wakalah yang artinya diwakilkan oleh PT. Panin Life.Tbk maksudnya investasi dapat menghasilkan keuntungan maupun kerugian karena mengikuti akad Al Wakalah maka setiap hasil dari investasi tersebut akan dikembalikan pada pihak nasabah. Panin Life telah memiliki kerjasama dengan berbagai perusahaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya. Perusahaan yang memiliki ikatan kerjasama dengan Panin Life diantaranya: ANZ Panin Bank Bank Bukopin Syariah Bank Central Asia Bank Commonwealth Bank Danamon Syariah Citibank Danareksa Deutshe Bank

5 40 Fortis Investment Schroders Selain itu, nasabah Panin Life sangat dibantu dengan banyak tersebarnya kantorkantor perwakilan Panin Life yang dapat memenuhi keperluan nasabahnya diseluruh Indonesia. Kantor-kantor perwakilan Panin Life, rata-rata terletak dikota-kota besar di Indonesia sehingga mudah diakses, seperti: Jakarta (kantor pusat) Bandar Lampung Bandung Banjarmasin Bogor Cirebon Makassar Malang Manado Medan Padang Palembang Pangkal Pinang Pemantang Siantar Pontianak Purwokerto Samarinda Semarang Solo Surabaya Tasikmalaya Yogyakarta PT.Panin Life.Tbk merupakan perusahaan jasa yang sudah cukup besar. Penyusunan metode Balanced Scorecard difokuskan untuk department Bancassurance. Struktur organisasi Panin Life secara keseluruhan akan dilampirkan.

6 41 STRUKTUR ORGANISASI Broad of Commissioners Audit Committe Broad of Directors Internal Audit Corporate Secretary Dewan Pengawas Syariah Sales & Marketing Syariah Branch Life Operation Technical Support Human Capital Agency Agency Partnership Administration Actuarial & Reinsuranace Sales & Marketing Support Human Capital Bancassurance Bancassurance Underwriting Finance & Accounting Legal Direct Marketing Financial Planning Claims Policy service Investment Information Technology Compliance Group Insurance Sales Training & Development Costumer Care Costumer Retention Management Information System Worksite Marketing Support Business Process General Affairs User Acceptance Test

7 42 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Panin Life.Tbk Sumber: Data Perusahaan Panin memiliki 6 divisi dalam perusahaan, diantaranya: Sales and Marketing Syariah Branch Life Operation Technical Support Human Capital Pengukuran metode Balanced Scorecard dilakukan pada divisi Sales and Marketing khusus departemen Bancassurance. Struktur organisasi dari Bancassuranse adalah:

8

9 44 Dimana tugas dari masing-masing jabatan adalah: 1. Head of Bancassurance Tugasnya adalah: Memimpin distributin channel yang bekerja sama dengan para bank-bank partner untuk menjual produk-produk Panin Life melalui jaringan cabang bank. Memastikan kualitas pelayanan tertinggi untuk membawa bisnis tertinggi kepada perusahaan. 2. Deputy Head of Bancassurance Tugasnya adalah: Memimpin dan bertanggung jawab penuh terhadap kerja sama dengan dua partner terbesar, yaitu Panin Bank dan Commonwealth Bank. Mewakili Head of Bancassurance jika yang bersangkutan berhalangan. 3. National Sales Manager Tugasnya adalah: Menjadi PIC (Person In Charge) untuk setiap satu bank partner yang telah ditunjuk. Memastikan penjualan tertinggi dapat dihasilkan dengan pemantauan dan monitoring bahwa proses pada setiap tahap dan setiap tingkatan dilakukan dengan baik. Menjadi penghubung pada level strategis antara Panin Life dan Bank Partner. 4. Bancassurance Specialist Manager/ Bancassurance Business Manager Tugasnya adalah: Sebagai sales manager, memiliki tim penjualan yang melakukan report langsung kepada para BSM/BBM.

10 45 Melakukan monitoring secara harian, memastikan bahwa setiap tim salesnya melakukan semua aktivitas penjualan dengan kualitas terbaik, sehingga dapat membawa kontribusi premi setinggi-tingginya. 5. Bancassurance Sepcialist Tugasnya adalah: Mendampingi para staf yang berada di cabang-cabang Bank Partner untuk melakukan proses penjualan produk-produk Panin Life yang ada di Bank Partner. Memastikan pencapaian target penjualan yang telah ditentukan. 6. Business Development Manager Tugasnya adalah: Mencari Bank Partner baru untuk diajak kerja sama dalam menjadi jaringan bisnis Panin Life. Memastikan dokumentasi kerja sama terselesaikan sesuai dengan regulasi yang telah ditentukan di masing-masing institusi. 7. Business Development Executive Tugasnya adalah: Untuk membantu tugas-tugas yang bersifat administrative (dokumentasi) yang berhubungan dengan kerja sama dengan Bank Partner baru yang telah terjalin. 8. Sales Support Tugasnya adalah: Men-support sales (penjualan) namun tidak melalui penjualan langsung. 9. Recruitment Manager Tugasnya adalah: Mengatur strategi untuk memastikan rekrutmen untuk sales force terbaik terus berlangsung.

11 46 Memastikan kualitas sales force yang direkrut sesuai dengan profil dan karakteristik dari setiap Bank Partner. 10. Recruitment Executive Tugasnya adalah: Mengeksekusi aktivitas-aktivitas rekrutmen yang telah disusun oleh Recruitment Manager. 11. Training and Development Tugasnya adalah: Menyusun kurikulum training yang paling sesuai untuk setiap Bank Partner. Memastikan pembawaan training dengan kualitas terbaik juga dari para trainer di bawahnya. Memastikan adanya korelasi yang positif antara hasil pelatihan yang baik akan menghasilkan hasil sales person yang baik pula. 12. Marketing Support Tugasnya adalah: Memberikan dukungan dalam bentuk lain, seperti pengadaan brosur, bahan presentasi yang menarik, banner, poster, pengadaan kontes beserta pengumumannya yang diharuskan untuk dapat membuat para sales force termotivasi untuk melakukan penjualan yang lebih baik. Selain itu, produk yang ditawarkan pada departemen Bancassurance juga memiliki karakteristik tersendiri, yang tentunya menambah keragaman dari produk Panin Life. Produknya terbagi atas dua jenis, yaitu: 1. Non Syariah Managed Unit Linked, kerja sama dengan Commonwealth Bank MEDICA (Medical and Life Care), kerja sama dengan Commonwealth Bank Panin Dana Pasti

12 47 Panin New Multilinked 2. Syariah Syariah Medika Plus, kerja sama dengan Bank Mandiri Syariah Tabungan Berencana BSM, kerja sama dengan Bank Mandiri Syariah Tabungan Rencana Bukopin Syariah, kerja sama dengan Bank Bukopin Kondisi Perusahaan Tahun 2008 adalah tahun yang penuh kesulitan diakibatkan krisis hipotek subprime di Amerika Serikat dan dampak susulan yang parah pada pasar kredit global. Namun, Panin Life tetap memiliki arus kas yang kuat dan posisi modal yang solid untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dari bisnis kami. Ekonomi Indonesia terus bertumbuh dengan laju 6,1%. Pertumbuhan ini membawa munculnya suatu kelas menengah yang baru. Kabar baiknya ekonomi Indonesia tidak terlalu terpengaruh oleh penurunan ekonomi yang parah ini, karena institusi-institusi keuangan di Indonesia tidak terpapat terhadap aset-aset bermasalah di Amerika Serikat dan nilai ekspor yang tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan total Pendapatan Domestik Bruto. Hal ini merupakan pengarung yang signifikan untuk ekonomi Indonesia, walaupun diperkirakan akan semakin berkurang di tahun Krisis yang disebabkan oleh gagalnya program pinjaman pembiayaan perumahan di Amerika Serikat telah memberikan pengaruh negatif terhadap pasar-pasar bursa dunia. Selama bursa tahun 2008, indeks pasar-pasar dari negara-negara maju menurun secara drastis, seperti Dow Jones (-34.34%), FTSE100 (-31.54%), Nikkei225 (-42.12%), dan Australia (-43.03%). Bursa-bursa saham dari negara berkembang juga tidak dapat menghindar dari pengaruh negatif ini, seperti contohnya Shanghai (-65.39%), Singapura (-48.88%), Hong Kong (-47.43%), dan Malaysia (-39.41%).

13 48 Tahun 2008 juga merupakan tahun yang sulit bagi bursa saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 1,355.41, turun sebanyak 1, poin (-50.64%) dari tingkat penutupan tahun 2007, yaitu sebesar 2, Penurunan lebih dari 50% dalam satu tahun menunjukkan kinerja terburuk sejak bursa saham di Indonesia diaktifkan kembali pada tahun Pasar obligasi di tahun 2008 mengalami goncangan yang serupa, yang disebabkan oleh krisis global. Namun demikian, pasar obligasi masih memberikan keuntungan yang positif sepanjang tahun. Kinerja negatif dari IHSG telah mengurangi pendapatan saham dan produk-produk unit-linked dana campuran (managed unit-linked product). Karena mayoritas dana dari unit-linked diinvestasikan dalam produk ekuitas dan dana campuran, investasi Panin Life di tahun 2008 mengalami dampak yang cukup berat dan penurunan keuntungan secara signifikan. Dimana departement mengambil bagian sekitar 60% dari penghasilan Panin Life. Namun demikian, meski keuntungan dari produk-produk unit-linked mengalami penurunan, kondisi ini tidak mengakibatkan penarikan dana atau klaim dana jumlah yang besar dari para nasabah/pelanggan. Bahkan faktanya, selama tahun 2008 total dana yang masuk dari produk-produk unit-linked telah melebihi total penarikan dana atau klaim dari para pelanggan sebesar Rp. 12 milyar. Sebagai akibatnya, total pendapatan investasi mengalami penurunan secara dratis yaitu sebesar 92,57% atau sebesar Rp.771 milyar, yang terutama disebabkan oleh penurunan pada nilai aktiva bersih dari equity fund dan managed fund dengan kerugian selisih kurs sebesar Rp. 399 milyar pada tahun 2008, dibandingkan dengan keuntungan selisih kurs tahun 2007 sebesar Rp. 338 milyar. Panin Life mencatat total penerimaan premi bruto sebesar Rp. 1,19 trilyun atau menurun 13,42% dibandingkan tahun 2007, yaitu sebesar Rp. 1,37 trilyun, sebagai akibat dari goncangan pasar keuangan di triwulan terakhir tahun Penurunan ini diakibatkan oleh penurunan produk premi tunggal, sebesar 19,17%. Namun demikian, pendapatan premi regular Panin Life terus meningkat sebesar 22,71%.

14 49 Untuk dapat terus memperbaiki kondisi perusahaan saat ini, maka Panin Life melakukan berbagai cara diantaranya dengan sumber daya manusia. Keunggulan sumber daya manusia adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan, seperti halnya faktor-faktor lain, faktor ini juga yang akan meningkatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan yang dimiliki oleh Panin Life saat ini. Pada Bancassurance, para karyawan terus menyempurnakan metode penyampaiannya, khususnya dalam hal pendekatan penjualan secara tatap muka. Pendekatan pelanggan tidaklah cukup untuk dapat meningkatkan kinerja Panin Life pada departemen Bancassurance. Oleh sebab itu, penulis akan mengukur kinerja perusahaan dengan berbagai aspek dalam metode Balanced Scorecard Porter Analisis Untuk dapat terus bertahan dalam persaingan yang sangat ketat, maka perlu dianalisis kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Penulis menggunakan analisis Porter untuk melakukan analisis. Berdasarkan lima kekuatan persaingan porter, faktorfaktor yang menentukan yaitu: 1. Persaingan antar perusahaan sejenis Persaingan dalam perusahaan asuransi di Indonesia sangatlah ketat. Hampir tiap tahun banyak sekali perusahaan asuransi asing yang masuk ke Indonesia. Pesaing dari perusahaan asing di antaranya Prudetial, Allianz, AXA, AIA Financial. Tidak kalah dengan perusahaan asing, ada juga perusahaan lokal yang sudah lama bergerak dalam bidang jasa asuransi yang menjadi pesaing bagi PT.Panin Life.Tbk, diantaranya Bumiputera dan Jiwasraya. Prudential Allianz AXA AIA Financial Bumiputera Jiwasraya

15 50 2. Kemungkinan masuknya perusahaan baru Kemunginan masuknya pesaing baru dalam jasa keuangan ini sangatlah besar. Namun untuk dapat terjun ke bisnis ini diperlukan dana yang cukup besar, yaitu paling sedikit sebesar 20 milyar. Hal ini menyulitkan perusahaan lokal untuk membuka bisnis ini. Pesaing baru umumnya adalah perusahan asing yang sudah terkenal dinegara asalnya yang memiliki modal kuat. Pesaing asing menyukai Indonesia karena populasi Indonesia yang lebih dari 200juta orang dan rasio masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi Jiwa hanya sebesar 6%. Commonwealth Life adalah salah satu perusahaan asing yang terbilang baru di Indonesia, karena perusahaan ini baru hadir sekitar akhir tahun Namun untuk memperkuat bisnisnya perusahaan ini mengakuisisi perusahaan yang sudah cukup lama berada di Indonesia yaitu Astra CMG. 3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Produk asuransi tidak memiliki produk substitusi. Kita sering mengenal produk tabungan yang sudah berasuransi namun produk tersebut adalah produk gabungan sehingga tidak dapat dikatakan sebagai produk substitusi. Sedangkan untuk tabungan memiliki manfaat yang berbeda dengan asuransi. 4. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok Produk asuransi sifatnya fleksibel karena premi dapat ditentukan oleh nasabah. Namun harga dari premi itu sendiri sudah ditentukan oleh peruahaan. Penentuan harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pemerintah dengan peraturannya, tabel mortalitas, kepolisian, ketentuan rumah sakit, dan juga perusahaan reasuransi. Perusahaan reasuransi sendiri merupakan perusahaan pendukung yang dapat menjamin nasabah bahwa klaim akan dibayarkan walaupun tanggungan yang harus dibayar sangatlah besar. Sedangkan untuk tabel mortalitas merupakan tabel yang menghitung probabilitas populasi Indonesia yang dapat

16 51 meninggal di setiap usia. Tabel ini digunakan oleh seluruh perusahaan asuransi yang ada di Indonesia. 5. Kekuatan tawar-menawar pembeli Produk asuransi tentunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, baik untuk kepentingan individu maupun untuk kepentingan organisasi atau perusahaan. Jika kebutuhan asuransi diperuntukkan untuk suatu organisasi tentunya produk asuransi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan asuransi perusahaan atau organisasi tersebut. Model lima kekuatan Porter Ancaman Produk Subsitusi: Tidak ada Kekuatan tawarmenawar penjual/pemasok: Table mortalita Pemerintah Kepolisian Rumah sakit Perusahaan Reasuransi Persaingan antar perusahaan sejenis: Prudential Allianz AXA AIA Financial Bumiputera Jiwasraya Kekuatan tawarmenawar pembeli/konsumen: Masyarakat/indi vidu Perusahaan/org anisasi Ancaman Pesaing baru: Commonwealth Life Gambar 4.3 Model Lima kekuatan Porter Departemen Bancassurance Sumber: Hasil diolah penulis (2009)

17 Sistem yang Berjalan Sekarang Dalam menunjang kelancaran bisnis, PT. Panin Life.Tbk memiliki dua program komputer yang dapat mempermudah karyawannya dalam melayani setiap kebutuhan nasabah. Program komputer yang dimiliki PT. Panin Life.Tbk, yaitu: Delphi -> berguna untuk program pembuatan ilustrasi, dimana karyawan dapat memasukkan data nasabah dan manfaat yang diinginkan oleh nasabah, serta nilai asuransi dan juga nilai investasi kedepannya yang dapat langsung tercantum dalam program tersebut. AS400 -> berguna untuk menyimpan data nasabah yang sudah diproses menjadi polis-polis asuransi. 4.2 Pembahasan Penerapan Metode Balanced Scorecard pada Panin Life PT. Panin Life.Tbk merupakan perusahaan jasa dibidang keuangan yang melayani nasabahnya dilebih dari 3 dekade. Pengalaman tidak menjamin kesuksesan suatu perusahaan karena lingkungan makro yang sangat cepat berubah. Saat ini persaingan dalam perusahaan asuransi tidak sama seperti saat pertama kali PT. Panin Life.Tbk didirikan, maka PT. Panin Life.Tbk perlu mengubah atau menganalisa pengukuran kinerjanya. Dalam mengukur kinerja perusahaan PT. Panin Life.Tbk tidak lagi dapat mengukur hanya dari saru sisi, yaitu sisi keuangan melainkan dari berbagai aspek yang dapat menunjang sisi keuangan tersebut. Saat ini PT. Panin Life.Tbk khususnya pada divisi Bancassurance belum menerapkan pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard. maka penulisan kali ini dikhususkan untuk mengukur kinerja PT. Panin Life.Tbk tidak hanya berdasarkan satu perspektif yaitu perspektif keuangan, melainkan berdasarkan empat perspektif yang ada dalam metode Balanced Scorecard. Ke empat perspektif yaitu

18 53 perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Metode Balanced Scorecard dapat membantu perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan jika dipahami dan dijalankan dengan benar. Tentunya semua ini harus ada campur tangan dari manajer tingkat atas. Dalam pengukuran kinerja Balanced Scorecard memandang unit bisnis dari empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Pengukuran dilakukan melalui mekanisme sebab akibat, dimana perspektif keuangan menjadi tolok ukur utama, yang dijelaskan oleh tolok ukur operasional pada tiga perspektif lain (pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran). Balanced Scorecard yang akan disusun dalam upaya peningkatan kinerja PT. Panin Life.Tbk berupa map strategi (strategy mapping) yang dapat membantu PT. Panin Life.Tbk departemen bancassuranse dalam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja PT. Panin Life.Tbk Membangun Konsensus Tentang Pentingnya Perubahan Manajemen Agar proses implementasi Balanced Scorecard dapat berjalan dengan maksimal masa isu tentang perubahan manajemen harus ditempatkan pada posisi paling atas. Tujuannya tidak lain agar Balanced Scorecard dapat dipandang sebagai sarana manajemen yang dapat mengubah sistem dan proses manajemen secara mendasar. Dalam penerapan Balanced Scorecard dukungan dari manajer eksekutif sangat dibutuhkan. Selain manajer eksekutif, untuk mengimplementasikan agar Balanced Scorecard dapat bekerja dibutuhkan orang-orang yang konsisten dan memiliki pemahaman yang memadai tentang Balanced Scorecard. Dalam membangun sebuah scorecard yang berhasil consensus dan dukungan dari manajemen senior mengenai mengapa scorecard tersebut dibuat. Maksudnya adalah, perlu pengamatan mengenai

19 54 alasan implementasi Balanced Scorecard mampu menopang kesuksesan Balanced Scorecard dalam proses berikutnya. Diskusi harus diarahkan bahwa proyek utama dalam pembangunan Balanced Scorecardi adalah melakukan perubahan manajemen dan budaya organisasi secara keseluruhan di bawah panduan Balanced Scorecard. Praktik Balanced Scorecard di Indonesia belum dikenal luas dan mendalam oleh manajemen. Sehingga permasalahan ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Tim Balanced Scorecard bertanggung jawab penuh atas masalah ini, sehingga seharusnya Balanced Scorecard dijelaskan terlebih dahulu fungsi dan tujuannya dalam organisasi. Dengan mensosialisasikan terlebih dahulu fungsi dan tujuan Balanced Scorecard, maka hal ini dapat membantu manajemen untuk memberikan pedoman dalam penentuan tujuan-tujuan dan tolok ukur scorecard, mendapatkan komitmen dari partisipan proyek, mengklarifikasi kerangka kerja bagi pelaksana proses manjemen yang harus dilaksanakan setelah penyusunan scorecard awal Pembentukan Tim Proyek Tim proyek harus terdiri dari para manajemen level atas yang memahami keseluruhan permasalahan perusahaan dimana masuk-masukan atau ide-ide dari para manajemen level atas ini sangat berguna bagi kelangsungan proyek. Pada PT. Panin Life.Tbk khususnya pada divisi Bancassurance yang akan menjadi tim proyek adalah orang-orang yang dipilih berdasarkan pengalaman mengenai perusahaan dan mengerti mengenai metode Balanced Scorecard. Tim harus dipimpin oleh ketua tim. Ketua tim adalah Head of Bancassurance karena paling mengerti situasi keseluruhan perusahaan. Dalam hal penyusunan tim proyek, keputusan mengenai siapa yang termasuk dalam manajemen proyek merupakan hal terpenting bagi kesuksesan, dan manajemen

20 55 tentunya harus berhati-hati dalam meyakinkan bahwa tim proyek merupakan wakil dari keseluruhan perusahaan Mendefinisikan Industri, Menjelaskan Perkembangan dan Peran Perusahaan Tujuan dari pelaksanaan tahap ini adalah untuk mengembangkan sebuah dasar dalam menyusun konsensus berbagai karakteristik dan persyaratan industri, serta untuk sampai pada definisi yang jelas tentang posisi dan perusahaan saat ini. Untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini maka akan dilakukan analisis SWOT. Analisis ini membagi lingkungan organisasi menjadi dua bagian, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Pengaruh-pengaruh eksternal yang berdampak positif bagi organisasi diidentifikasikan sebagai peluang, sedangkan pengaruh-pengaruh yang berdampak negatif bagi perusahaan diidentifikasikan sebagai ancaman. Pengaruhpengaruh internal yang berdampak positif bagi terhadap perusahaan diidentifikasikan sebagai kekuatan, sedangkan pengaruh-pengaruh internal yang berdampak negatif bagi perusahaan diidentifikasikan sebagai kelemahan. Perusahaan harus mampu menempatkan diri, melalui misi dan strateginya untuk menggali dan memanfaatkan semaksimal mungkin peluang yang ada dan kekuatan yang dimiliki. Pada saat yang sama, perusahaan juga harus dapat mengatasi kelemahan dan ancaman yang ada melalui penggunaan strategi yang tepat. Analisis SWOT pada PT. Panin Life.Tbk divisi Bancassurance Analisis SWOT dapat membagi lingkungan perusahaan menjadi dua bagian, yaitu lingkungan internal dan eksternal. 1. Lingkungan Eksternal

21 56 Pengaruh-pengaruh eksternal yang berdampak positif bagi organisasi diidentifikasikan sebagai peluang, sedangkan pengaruh-pengaruh yang berdampak negatif bagi perusahaan diidentifikasikan sebagai ancaman. Peluang Peluang yang dimiliki PT. Panin Life.Tbk: o Meningkatnya kepedulian masyarakat akan jaminan kesehatan, jiwa dan pendidikan o o Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi Presentase penduduk Indonesia yang belum memiliki asuransi jiwa masih sangat besar o o Persaingan Nasional yang masih sedikit Kesempatan untuk menjadi perusahaan jasa asuransi Nasional terbaik Ancaman Ancaman yang dimiliki PT. Panin Life.Tbk: o o o o o Pendapatan per kapita yang semakin menurun Pertumbuhan ekonomi nasional yang lambat Semakin banyaknya pesaing asing Kebutuhan nasabah yang sangat beraneka ragam Rendahya kepedulian masyarakat terhadap perlindungan asuransi Agar dapat melakukan evalusi mengenai faktor-faktor internal maka digunakan matriks evaluasi faktor internal (EFE). Matriks Evaluasi Faktor Internal (External Factor Evaluation) memungkin penyusun strategi dapat merangkum dan mengevaluasi ekonomi, social, budaya, politik, pemerintah, hukum, teknologi, lingkungan, demografi dan persaingan. Dimana peringkat dari Matriks EFE, adalah: 1 = respon perusahaan buruk 2 = respon perusahaan rata-rata

22 57 3 = respon perusahaan di atas rata-rata 4 = respon perusahaan superior Tabel 4.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal PT.Panin Life.Tbk Faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Peluang 1. Meningkatnya kepedulian masyarakat akan jaminan kesehatan, jiwa dan pendidikan 2. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi Presentase penduduk Indonesia yang belum memiliki asuransi jiwa masih sangat besar 4. Persaingan nasional yang masih sedikit Kesempatan untuk menjadi perusahaan jasa asuransi Nasional terbaik Ancaman 1. Pendapatan per kapita yang semakin menurun Pertumbuhan ekonomi nasional yang lambat Semakin banyaknya pesaing asing Kebutuhan nasabah yang sangat beraneka ragam Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap perlindungan asuransi Total Sumber: Hasil diolah penulis (2009) Dari hasil analisis berdasarkan Matriks EFE, Panin Life mendapat hasil peringkat 30.5 atau lebih besar dari 2.50 artinya Panin Life dapat memanfaat peluang yang ada dalam perusahaan untuk menutupi kelemahannya. 2. Lingkungan Internal Pengaruh-pengaruh internal yang berdampak positif bagi terhadap perusahaan diidentifikasikan sebagai kekuatan, sedangkan pengaruh-pengaruh internal yang berdampak negatif bagi perusahaan diidentifikasikan sebagai kelemahan. Kekuatan

23 58 o o o o o Manfaat yang diperoleh dari produk asuransi Diferensiasi produk asuransi Nama yang sudah dikenal Luasnya jaringan kerja sama Pengalaman dalam bisnis yang sudah cukup banyak Kelemahan o o o Jangka waktu produk yang panjang Proses yang dibutuhkan cukup lama Kurangnya account officer (karyawan Panin Life yang berada dikantor cabang Bank Partner) o o Sistem Informasi perusahaan yang kurang merata Kurangnya pendekatan terhadap pelanggan Agar dapat menganalisis faktor internal Panin Life, maka digunakan Matriks Evaluasi Faktor Internal atau Internal Factor Evaluation (IFE). Matriks Evaluasi Faktor Internal dapat berguna untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan dalam area fungsional bisnis. Dimana peringkat dari Matriks IFE adalah: 1 = Kelemahan Utama 2 = Kelemahan Minor 3 = Kekuatan Minor 4 = Kekuatan Utama Tabel 4.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal PT.Panin Life.Tbk Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Kekuatan 1. Manfaat yang diperoleh dari produk asuransi Diferensiasi produk asuransi Nama yang sudah dikenal Luasnya jaringan kerja sama Pengalaman dalam bisnis yang sudah cukup banyak Kelemahan

24 59 1. Jangka waktu produk yang panjang Proses yang dibutuhkan cukup lama Kurangnya account officer Sistem Informasi perusahaan yang kurang merata Kurangnya pendekatan terhadap pelanggan Total Sumber: Hasil diolah penulis (2009) Dari hasil perhitungan menggunakan tabel Matriks IFE hasil peringkat yang diperoleh oleh PT.Panin Life.Tbk adalah 2.80 = lebih besar dari Berarti kekuatan yang dimiliki Panin Life dapat dimanfaatkan untuk menutupi kelemahan yang dimiliki Panin Life Menentukan Unit atau SBU Balanced Scorecard diperlukan bagi unit bisnis strategis yang memiliki pelanggan, saluran distribusi, fasilitas produksi dam tolok ukur keuangan yang terpisah. Sejak awal, tim pengembangan Balanced Scorecard secara hati-hati harus mempertimbangkan jangkauan aktivitas dan unit organisasi yang akan dicakup. Bagi perusahaan yang relatif kecil, langkah yang paling baik adalah menciptakan scorecard untuk keseleruhan organisasi. Namun bagi PT.Panin Life.Tbk,karena merupakan perusahaan yang sudah besar, maka akan ditentukan unit bisnis yang akan diukur kinerjanya menggunakan Balanced Scorecard. Seperti yang telah dijelaskan, penulis akan menyusun Balanced Scorecard untuk PT.Panin Life.Tbk pada departemen Bancassurance Mengevaluasi Sistem Pengukuran yang Ada Pada umumnya sebagian besar organisasi tidak memiliki satu set tolok ukur yang seimbang, mereka terlalu fokus pada tolok ukur keuangan jangka pendek dan

25 60 mengabaikan tujuan jangka panjang seperti kepuasan pelanggan/ nasabah, pegawai maupun mengenai pertumbuhan perusahaan. Dalam mengevaluasi system pengukuran organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan survei yang didasarkan pada The Baldrige Criteria. Dengan menggunakan survei tersebut akan terlihat karakteristik suatu sistem pengukuran yang efektif dan seberapa jauh perusahaan terlibat dalam standard dan praktik yang ada dalam Balanced Scorecard. The Baldrige Criteria sudah terbukti manfaatnya, karena selama lebih dari satu dekade telah digunakan oleh ribuan organisasi yang ada di Amerika agar dapar berkompetisi dalam meningkatkan kinerja organisasi. Ribuan organisasi tersebut berasal dari berbagai jenis organisasi yang berbeda, baik besar maupun kecil, perusahaan manufaktur atau jasa, maupun perusahaan yang hanya memiliki satu kantor atau tersebar di seluruh dunia dapat menggunakan The Baldrige Criteria. The Baldrige Criteria mencakup berbagai indikator kunci sebagai framework untuk menilai kinerja organisasi, seperti : pelanggan, produk dan jasa, operasional, sumber daya manusia dan keuangan. Kriteria ini akan membantu perusahaan dalam menyelaraskan sumber daya yang ada, dapat juga meningkatkan komunikasi, produktivitas, efektivitas serta mencapai tujuan strategis. Kuisioner terbagai dalam tiga bagian, yaitu: Bagian pertama, meliputi 5 pernyataan mengenai keseluruhan pendekatan yang ada. Bagian kedua, meliputi 35 pertanyaan mengenai jenis pengukuran yang spesifik. Bagian ketiga, meliputi 10 pertanyaan mengenai analisis dan penggunaan data dalam organisasi. Pengisian kuisioner dilakukan oleh pihak perusahaan, dan hasilnya adalah: Total pertanyaan 1-5 = 18 x 2 = 36 Total pertanyaan 6-40 = 128

26 61 Total pertanyaan = 33 x 2 = Menurut Yuwono,et.all (2008,p.101) Interprestasi nilai 226 hingga 275, artinya perusahaan memiliki pendekatan yang sistematik dalam pengukuran dan dapat mencapai suatu keseimbangan yang baik, namun perusahaan memiliki kelemahan dalam pengukuran kepuasan pelanggan dan pegawai. Perusahaan juga kurang dapat menggabungkan scorecard individu ke dalam ringkasan statistik dan menganalisis data untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perusahaan telah membuat kemajuan dalam mengembangkan pendekatan pengukuran namun berbagai perbaikan harus terus dilakukan termasuk riset-riset tambahan untuk mengidentifikasi hubungan antara tolok ukur jangka panjang sepesti kepuasan pelanggan/pegawai dengan tolok ukur jangka pendek seperti kinerja keuangan Merumuskan/Mengkonfirmasi Visi Perusahaan Visi PT. Panin Life.Tbk adalah: Panin Life akan menjadi jasa keuangan ritel yang terkemuka di Indonesia yang mampu memberikan solusi inovatif yang dapat memuaskan kebutuhan nasabah baik untuk proteksi keuangan maupun investasi. Nilai Inti Life.Tbk adalah: Dorongan untuk berubah Organisasi yang berorientasi pada pelanggan Orientasi pada kinerja SDM yang kompeten Hubungan yang dapat dipercaya Komunikasi yang terbuka dan efektif

27 62 Panin Life belum memiliki misi. Oleh sebab itu, berdasarkan diskusi penulis dengan pihak perusahaan diperoleh misi sebagai berikut: Panin life merupakan perusahaan keuangan yang menawarkan jasa asuransi dan pengelolaan investasi. Panin Life akan memberikan pelayanan dan solusi terbaik bagi kebutuhan nasabah. Panin Life akan mengelola usaha secara professional dengan peningkatan teknologi, sumber daya manusia, dan nilai pemegang saham Merumuskan Perspektif Setelah perumusan visi dan konsep bisnis, maka langkah selanjutnya adalah menentukan perspektif yang akan digunakan dalam penyusunan Balanced Scorecard. Ada empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan/nasabah, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Jika ke empat perspektif ini dirasa belum memadai maka, dimungkinkan untuk menambah perspektif lain, seperti perspektif karyawan atau manusia. Pilihan pada perspektif harus diatur berdasarkan logika bisnis, dengan hubungan timbal balik yang jelas antarperspektif yang berbeda-beda. Perspektif yang berkembang harus menunjukkan cara-cara yang dikehendaki oleh manajemen. Sehingga dapat mengembangkan organisasi untuk tujuan proses singkat atau untuk tujuan penambahan nilai bagi pelanggan. Pengaruh ini harus dapat diamati dari perspektif keuangan. Semua perubahan perspektif tentunya harus berdasarkan alasan yang strategis. Hal ini yang menyebabkan, jarang sekali perspektif karyawan yang terpisah, karena karyawan dianggap sebagai sumber daya khususnya dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. PT. Panin Life.Tbk akan merumuskan perspektif berdasarkan empat perspektif yang ditemukan oleh Kaplan dan Norton, yaitu:

28 63 Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan/Nasabah Perspektif Proses Bisnis Internal Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan Merinci Visi Berdasarkan Masing-masing Perspektif dan Merumuskan Seluruh Tujuan Strategis Tujuan dari langkah ini adalah untuk menerjemahkan visi dan misi ke dalam istilah nyata dari perspektif yang telah disusun. Dengan demikian, maka keseimbangan keseluruhan yang merupakan ciri unik dari model dan metode ini akan tercapai. Proses ini merupakan bagian yang sangat penting dalam pengembangan bisnis, karena akan merumuskan strategi secara keseluruhan dalam istilah yang lebih umum. Berdasarkan pengalaman yang ada, manfaat terpenting dari Balanced Scorecard adalah pada proses ini. Model ini dapat memudahkan perusahaan untuk menguraikan visi menjadi lebih spesifik. Strategi disusun berdasarkan realita sehingga orang-orang yang berada dalam perusahaan merasa bahwa mereka mengerti dan dapat bekerja sama. Tabel 4.3 Visi dan Misi PT. Panin Life.Tbk Visi Panin Life akan menjadi jasa keuangan ritel yang terkemuka di Indonesia yang mampu memberikan solusi inovatif yang dapat memuaskan kebutuhan nasabah baik untuk proteksi keuangan maupun investasi. Misi Panin life merupakan perusahaan keuangan yang menawarkan jasa asuransi dan pengelolaan investasi. Panin Life akan memberikan pelayanan dan solusi terbaik bagi kebutuhan nasabah. Panin Life akan mengelola usaha secara professional dengan peningkatan teknologi, sumber daya manusia, nilai shareholder, dan perluasan kerja sama. Sumber: Data Perusahaan dan Hasil diolah penulis (2009)

29 64 Berdasarkan visi dan misi dari PT. Panin Life.Tbk, dapat diambil kata kunci dari setiap perspektif, kata kunci tersebut yaitu: 1. Perspektif Keuangan Meningkatkan pendapatan perusahaan Meningkatkan laba perusahaan Meningkatkan produktivitas perusahaan 2. Perspektif Pelanggan/ Nasabah Meningkatkan kepercayaan nasabah dalam proteksi keuangan dan investasi Meningkatkan kepuasan nasabah Memperluas pangsa pasar 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Melakukan pembaharuan produk asuransi Proses yang efektif dan efisien 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Meningkatkan teknologi Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Maka dengan demikian, penerjemahan visi dan misi PT. Panin Life.Tbk ke dalam empat perspektif, adalah: 1. Perspektif Keuangan PT. Panin Life.Tbk berusaha agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, dengan meningkatknya produktivitas maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan yang berujung pada peningkatan laba perusahaan. 2. Perspektif Pelanggan/Nasabah PT. Panin Life.Tbk berusaha meningkatkan kerja sama agar dapat memperluas pangsa pasar. Selain itu, meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan peningkatan kepuasan maka kepercayaan pelanggan pada PT.Panin Life.Tbk dapat meningkat.

30 65 3. Perspektif Proses Bisnis Internal PT. Panin Life.Tbk berusaha melaksanakan usaha dengan efektif dan efisien selain itu juga terus melakukan pembaharuan produk asuransi agar dapat memberikan layanan terbaik bagi nasabah. 4. Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan PT. Panin Life.Tbk akan terus berusaha melakukan peningkatan teknologi yang dapat menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga PT. Panin Life.Tbk dapat menghasilkan karyawan yang kompeten. Untuk dapat menentukan tujuan yang ingin dicapai PT. Panin Life.Tbk khusus departemen Bancassurance maka penulis melakukan wawancara dengan pihak perusahaan. Hasilnya adalah: Menciptakan persepsi perusahaan yang baik kepada nasabah Meningkatkan pendapatan perusahaan melalui pengelolaan secara profesional Mengutamakan kepentingan nasabah dengan memenuhi kebutuhannya dan mempercepat proses layanan Meningkatkan kerjasama untuk memperluas jaringan usaha Meningkatkan teknologi dan sumber daya manusia untuk kepentingan internal dan eksternal perusahaan. Tujuan strategis PT. Panin Life.Tbk, sebagai berikut: Tabel 4.4 Tujuan Strategis PT. Panin Life.Tbk Perspektif Tujuan Strategis Keuangan K1-Meningkatkan pendapatan perusahaan K2-Meningkatkan laba perusahaan K3-Meningkatkan produktivitas perusahaan Nasabah Proses Bisnis Internal N1-Meningkatkan Kepercayaan pelanggan N2-Meningkatkan Kepuasan Pelanggan N3-Meningkatkan Pangsa Pasar I1-Mengembangkan Produk I2-Proses efektif dan efisien

31 66 Pembelajaran dan Pertumbuhan Sumber: Hasil diolah penulis (2009) P1-Meningkatkan Teknologi P2-Meningkatkan kualitas karyawan Identifikasi Faktor-faktor Penting Bagi Kesuksesan Pada langkah ini, akan ditetapkan apa saja yang dibutuhkan visi untuk berhasil dan juga faktor-faktor apa saja yan paling berpengaruh besar dalam hasil. Dengan kata lain, pada tahap ini perusahaan harus menentukan faktor-faktor apa saja yang paling penting bagi kesuksesan, lalu menyusun prioritasnya. faktor-faktor dari kunci keberhasilan ini yang nantinya akan digunakan perusahaan untuk menjawab apa yang ingin dilakukan perusahaan dalam bisnisnya. Critical success factor merupakan tolok ukur dari aspek-aspek kinerja perusahaan yang penting terhadap keunggulan kompetitifnya. Critical success factor, mengukur keberhasilan berdasarkan dua sifat, yaitu yang bersifat keuangan dan yang bersifat non keuangan. Tabel 4.5 Critical success factor PT. Panin Life.Tbk Ukuran Keberhasilan yang Bersifat Keuangan Ukuran dari sisi Keuangan Tingkat Pendapatan Tingkat Laba/Profitabilitas Tingkat Produktivitas Ukuran Keberhasilan yang Bersifat Non Keuangan Ukuran dari sisi Nasabah Tingkat Kepercayaan Tingkat Kepuasan Pangsa Pasar Ukuran dari sisi Proses Bisnis Internal Inovasi Produk Proses waktu yang efektif Sumber: Hasil diolah penulis (2009) Ukuran dari sisi Pembelajaran dan Pertumbuhan Teknologi Tingkat produktivitas karyawan

32 Mengembangkan Tolok Ukur, Identifikasi Sebab dan Akibat, dan Menyusun Keseimbangan Mengembangkan Tolok Ukur Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, maka kita harus menentukan tolok ukur yang sesuai pada setiap perspektif yang ada. 1. Perspektif Keuangan Dalam perspektif keuangan, visi dan misi PT. Panin Life.Tbk dapat diartikan sebagai berikut: PT. Panin Life.Tbk berusaha agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, dengan peningkatan produktivitas maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan yang berujung pada peningkatan laba perusahaan. Agar tujuan dapat tercapai, tolok ukur yang akan digunakan pada perspektif keuangan, adalah: a. Meningkatkan Pendapatan Perusahaan Pengukuran yang akan digunakan adalah Tingkat Pengembalian Asset atau Return on Assets (ROA) sering disebut juga sebagai Return on Investment (ROI). ROA merupakan pembagian antara keuntungan bersih dan aset (aktiva/harta) total. Rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya. ROA dinyatakan dalam presentase. Nilai presentase ROA yang semakin tinggi maka menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Inisiatif yang dilakukan PT. Panin Life.Tbk, adalah: - Melakukan evaluasi usaha secara berkala - Meningkatkan kinerja perusahaan dengan peningkatan sumber daya - Melakukan perluasan bisnis dengan kerja sama yang saling menguntungkan Data keuangan perusahaan yang diperlukan untuk melakukan perhitungan ini adalah keuntungan/laba bersih dan asset perusahaan.

33 68 b. Meningkatkan Laba Perusahaan Pengukuran yang akan digunakan adalah Keuntungan Bersih atau Net Profit Margin (NPM) merupakan keuntungan bersih dibagi dengan penjualan bersih. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam presentase. Untuk mengetahui keuntungan bersih, harus dilakukan perhitungan (penjualan+pendapatan lainlain)-(total biaya langsung dan tidak langsung + bunga pinjaman dan pajak). Rasio ini mampu menggambarkan kesuksesan dari suatu operasi perusahaan dari segi keuangan, dan juga rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan profitabilitas dalam suatu rencana bisnis. Semakin tinggi nilai presentase keuntungan bersih dibandingkan dengan penjualan bersih, maka menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik. Inisiatif yang dilakukan PT. Panin Life.Tbk, adalah : - Mengusahakan kelancaran pembayaran piutang - Penghematan biaya operasi yang tidak diperlukan - Meningkatkan keragaman produk asuransi - Melakukan promosi untuk meningkatkan pembelian produk asuransi c. Meningkatkan Produktivitas Perusahaan Pengukuran yang akan digunakan adalah tingat perputaran harta total atau Total Assets Turnover (ATO). ATO merupakan rasio penjualan terhadap harta total. Rasio ini mengukur perputaran harta total yang dimiliki perusahaan. ATO juga menunjukkan seberapa jauh perusahaan menggunakan harta total secara efisien. Semakin tinggi tingkat perputaran harta total, maka perusahaan semakin efisien mengelola harta total. Inisiatif yang dilakukan oleh PT. Panin Life.Tbk, adalah: - Pengelolaan harta secara optimal - Evaluasi kinerja perusahaan secara berkala

34 69 2. Perspektif Pelanggan/Nasabah Dalam perspektif nasabah, visi dan misi PT. Panin Life.Tbk dapat diterjemah sebagai berikut: PT. Panin Life.Tbk berusaha meningkatkan kerja sama agar dapat memperluas pangsa pasar. Selain itu, meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan peningkatan kepuasan maka kepercayaan pelanggan pada PT.Panin Life.Tbk dapat meningkat. Untuk dapat mewujudkan tujuan dari visi dan misi tersebut, maka Panin Life harus: a. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Pelanggan adalah faktor yang terpenting dalam menjalankan setiap usaha. Tanpa adanya pelanggan maka suatu bisnis tidak dapat berjalan. Untuk itu PT. Panin Life.Tbk ingin menjaga dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Untuk mengukur hal ini, tolok ukur yang akan digunakan adalah retensi nasabah dan akuisisi nasabah. Inisiatif yang dilakukan PT. Panin Life.Tbk, adalah: - Memberikan keuntungan lebih bagi nasabah - Melakukan diferensiasi produk agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah b. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Untuk dapat mengukur tingkat kepuasan pelanggan, maka PT. Panin Life.Tbk menggunakan tolok ukur jumlah keluhan dari nasabah yang masuk ke perusahaan. Insiatif yang dilakukan PT. Panin Life.Tbk, adalah: - Mempercepat proses layanan agar dapat mengurangi keluhan nasabah - Melakukan interaksi rutin dengan nasabah agar dapat mengenal karakteristik nasabah - Menyediakan tempat kritik dan saran, agar dapat mengetahui kepuasan pelanggan.

35 70 c. Meningkatkan Pangsa Pasar Agar dapat mengetahui seberapa besar pangsa pasar yang telah dimasuki perusahaan berdasarkan target yang hendak dicapai. Maka untuk melakukan pengukuran ini digunakan tolok ukur market share. Dengan semakin besarnya pangsa pasar yang telah dimasuki maka semakin besar pula peluang perusahaan untuk dapat mengungguli pesaingnya. Insiatif yang dilakukan PT. Panin Life.Tbk, adalah: - Melakukan kerjasama dengan perusahaan perbankan atau jasa keuangan yang memiliki jaringan luas - Menjaring pelanggan baru, dengan memberikan penawaran khusus 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif proses bisnis internal, visi dan misi Panin Life dapat diterjemahkan sebagai, PT. Panin Life.Tbk berusaha melaksanakan usaha dengan efektif dan efisien selain itu juga terus melakukan pembaharuan produk asuransi agar dapat memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Agar PT.Panin Life.Tbk dapat mewujudkan tujuan tersebut, maka: a. Melakukan Pengembangan Produk Dalam menjual produk maupun jasa, setiap pemilik bisnis harus selalu berinovasi dalam mengembankan produk/jasanya agar pelanggan tidak jenuh dengan produk/jasa yang monoton. Selain itu, dengan adanya inovasi produk maka kebutuhan pelanggan yang sangat bergaram dapat terpenuhi. Tolok ukur yang akan digunakan adalah data produk terbaru yang dikeluarkan setiap tahunnya. Inisiatif yang dilakukan PT.Panin Life.Tbk, adalah: - Melakukan survei rutin terhadap keinginan nasabah

36 71 - Selalu mengikuti perkembangan pasar, dengan mencari data yang akurat b. Menjalankan Proses bisnis dengan efektif dan efisien Agar proses bisnis dapat berjalan dengan lancar, maka untuk dapat mengukur kelancaran usaha, tolok ukur yang akan digunakan adalah tingkat ketepatan waktu proses. Sering kali terjadi pembatalan jasa asuransi yang sedang diproses, akibat proses yang terlalu memakan waktu ataupun akibat rumitnya proses yang harus dijalani. Inisiatif yang dilakukan PT.Panin Life.Tbk, adalah: - Memberikan gambaran yang jelas pada nasabah sebelum proses dijalankan. - Mempercepat proses pelaksanaan 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, visi dan misi PT.Panin Life.Tbk dapat diterjemahkan sebagai, PT. Panin Life.Tbk akan terus berusaha melakukan peningkatan teknologi yang dapat menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sehingga PT. Panin Life.Tbk dapat menghasilkan karyawan yang kompeten. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka: a. Meningkatkan teknologi yang digunakan Agar suatu bisnis dapat berjalan dengan lancer, tentunya tidak lepas dari bantuan teknologi. Terlebih lagi untuk perusahaan jasa asuransi yang sudah besar seperti Panin Life. Teknologi tentu sangat dibutuhkan baik untuk mempermudah karyawan untuk melayani nasabah, selain itu nasabah dapat lebih cepat jika ingin mengetahui data yang dibutuhkan. Tolok ukur yang akan digunakan ialah tingkat penambahan program komputer. Inisiatid yang dilakukan PT.Panin Life.Tbk, adalah: - Mengadakan pelatihan secara rutin kepada karyawan untuk penggunaan teknologi

37 72 - Mempekerjakan pakar teknologi yang dapat membantu peningkatan penggunaan teknologi perusahaan - Melakukan survei terhadap kebutuhan karyawan maupun nasabah akan teknologi yang diinginkan. b. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia Dalam mengembangkan kualitas karyawan tentu perusahaan harus melakukan pelatihan secara rutin. Setelah melakukan pelatihan secara rutin untuk mengetahui hasil dan manfaat yang diterima karyawan. Maka perusahaan harus mengukur pula pendapat per karyawan. Untuk itu, tolok ukur yang digunakan adalah tingkat pelatihan karyawan dan tingkat pendapatan per karyawan. Insiatif yang dilakukan adalah: - Melakukan pelatihan secara rutin kepada karyawan - Memberikan penghargaan yang sesuai pada karyawan yang berprestasi - Menyediakan fasilitas yang mendukung kinerja karyawan Tabel 4.6 Indikator Sebab dan Idikator Akibat PT.Panin Life.Tbk Strategic Objective (Sasaran strategis) Perspektif Keuangan K1-Meningkatkan pendapatan perusahaan K2-Meningkatkan perusahaan K3-Meningkatkan produktivitas perusahaan laba Perspektif Pelanggan/Nasabah N1-Meningkatkan Kepercayaan pelanggan Lag Indicator (Indikator Akibat) ROA (Return on Assets) NPM (Net Profit Margin) ATO (Asset Turnover) Retensi Nasabah Ukuran Strategis Lead Indocator (Indikator Sebab) Semakin tinggi ROA maka kinerja perusahaan semakin baik. Semakin tinggi presentase keuntungan bersih dibandingkan penjualan maka kinerja perusahaan semakin baik. Semakin tinggi perputaran harta total maka perusahaan makin efisien dalam mengelola hartanya. Semakin banyak produk dari Panin Life yang dimiliki oleh tiap nasabah, maka semakin tinggi pula kepercayaan nasabah. Dengan

38 73 N2-Meningkatkan Kepuasan Pelanggan N3-Meningkatkan Pangsa Pasar Akuisisi Nasabah Presentase keluhan nasabah Market share Perspektif Proses Bisnis Internal I1-Mengembangkan Jumlah Penambahan Produk Produk Terbaru I2-Proses efektif dan efisien Tingkat ketepatan waktu proses Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan P1-Meningkatkan Teknologi P2-Meningkatkan kualitas karyawan Sumber: Hasil diolah penulis (2009) Tingkat penambahan aplikasi komputer Pelatihan Karyawan Tingkat pendapatan per karyawan meningkatkannya nama baik Panin Life, maka semakin mudah untuk menjaring pelanggan baru. Perbandingan keluhan nasabah dari tahun ke tahun. Semakin besar pangsa pasar yang berhasil dikuasai perusahaan, maka semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan nasabah baru. Inovasi produk yang dikeluarkan perusahaan setiap tahunnya. Ketepatan waktu dalam proses akan membawa pengaruh yang berarti bagi kelancaran proses, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan dukungan teknologi yang terus ditingkatkan untuk kebutuhan karyawan, maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pelatihan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan, dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan karyawan Identifikasi Sebab dan Akibat Menurut Gaspersz (2005,p.6), Hubungan sebab-akibat (cause-effect relationship) merupakan aliran kinerja bisnis dari tingkat yang lebih rendah (lower level) ke tingkat yang lebih tinggi (upper level) di dalam atau di antara perspektif. Misalnya, pelatihan karyawan tentang pelayanan pelanggan akan mengakibatkan pelayanan pelanggan menjadi lebih baik, sehingga memimpin kearah peningkatan hasil-hasil finansial. Hubungan sebab-akibat menunjukkan pemimpin atau pengendali pada satu sisi, menghasilkan suatu hasil akhir atau akibat pada sisi lain. Di bawah ini merupakan hubungan sebab-akibat dalam empat perspektif Balanced Scorecard pada perusahaan Panin Life.

39 74 Perspektif Keuangn ROA NPM ATO Perspektif Pelanggan/Nasabah Tingkat Kepercayaan Pelangan Tingkat kepuasan Pelanggan Market share Perspektif Proses Bisnis Internal Waktu Proses Inovasi Produk Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Pelatihan Karyawan Tk. Pendapatan per Karyawan Tk. Penambahan aplikasi komputer Gambar 4.4 Hubungan sebab-akibat Sumber:Hasil diolah penulis (2009) Analisis hubungan sebab akibat model Balanced Scorecard pada gambar 4.4. Pada gambar tersebut terlihat adanya hubungan yang berkesinambungan antara setiap perspektif dengan tujuan strategisnya. Hubungan sebab-akibat, adalah:

40 75 1. Pelatihan karyawan yang dilakukan secara berkala atau rutin oleh perusahaan dapat meningkatkan kualitas karyawan dan juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan per karyawan. 2. Peningkatan teknologi dengan penambahan aplikasi komputer dapat membantu produktivitas yang artinya dapat menambah pendapatan karyawan karena kinerja yang semakin baik, sehingga dapat memperoleh penghasilan yang lebih. 3. Dengan adanya penambahan aplikasi komputer juga dapat membantu kerja karyawan sehingga dapat mempercepat proses bisnis. 4. Jika pelatihan karyawan dilakukan secara rutin maka dapat membantu meningkatkan kualitas karyawan, sehingga dapat membantu dalam pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 5. Dengan peningkatan produktivitas karyawan (pendapatan per karyawan) dapat meningkatkan proses bisnis atau mempercepat proses bisnis. 6. Proses bisnis yang cepat dan tepat waktu dapat memberikan pengaruh positif bagi kepuasan pelanggan. Hal ini dapat menyebabkan tingkat keluhan pelanggan berkurang. 7. Pengembangan produk dapat membuat kebutuhan pelanggan terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan pelanggan maka keluhan atau klaim pelanggan menjadi semakin berkurang. 8. Dengan berkurangnya tingkat keluhan pelanggan maka, kepercayaan pelanggan kepada perusahaan semakin meningkat. 9. Kepercayaan pelanggan dapat menjaring nasabah baru, sehingga secara tidak langsung dapat memperluas pangsa pasar. 10. Dengan kepercayaan pelanggan yang semakin meningkat, maka penjualan produk perusahaan dapat meningkat. Sehingga pendapatan perusahaan pun meningkat.

41 Kerpecayaan pelanggan juga membawa pengaruh yang positif bagi produktivitas perusahaan. 12. Perluasan pangsa pasar dapat membuat laba perusahaan meningkat karena perusahaan dapat lebih banyak menjaring nasabah baru yang tentunya membeli produk perusahaan. 13. Dengan laba yang terus meningkat, tentunya akan meningkatkan pula pendapatan perusahaan. 14. Semakin baiknya pendapatan perusahaan, akan membawa dampak baik bagi perluasan pangsa pasar perusahaan. 15. Peningkatan pada keuntungan (ROA), pendapatan (NPM), dan produktivitas (ATO) dapat mencapai visi dan misi perusahaan Mengembangkan Top-level Scorecard Ketika semua langkah sebelumnya sudah lengkap, maka scorecard tingkat tinggi diletakkan bersama-sama untuk dipresentasikan dan mendapatkan persetujuan pihakpihak terkait. Untuk memfasilitasi implementasi, sebelum masuk ke dalam pengembangan scorecard, semua orang di dalam organisasi perlu memiliki pola pikir efisien dalam beberapa hal yang dikerjakan dan dipikirkan. Para peserta perlu mendapatkan pembagian dokumentasi yang menyediakan teks penjelasan, pendekatanpendekatan yang mungkin, dan saran-saran untuk kerja kelompok guna memfasilitasi proses perincian scorecard Rincian Scorecard dan Tolok Ukur oleh Unit Organisasi Perincian scorecard dalam fase-fase awal kerjanya harus sudah menentukan bentuk organisasi yang paling cocok untuk pemanfaatan secara maksimal kompetensi internal dan eksternal didasarkan pada pengalaman masa lalu.

42 77 Seberapa jauh angka perusahaan pada suatu tolok ukur tertentu biasanya dipengaruhi oleh aktivitas yang berbeda-beda yang dilakukan oleh berbagai unit pada berbagai tingkat organisasi. Jika karyawan ingin melihat bagaimana hasil kinerja mereka dapat membantu perusahaan untuk mencapai angka yang baik dalam tolok ukur level yang tinggi, maka tolok ukur harus dijelaskan secara detail. Sehingga, kegunaan dari masing-masing tolok ukur sebagai suatu kumpulan mejadi penting. Ketika perusahaan terdiri dari unit bisnis yang berbeda-beda, di mana satu sama lain tidak tergantung dari sudut pasar mereka, secara umum ada sedikit hubungan antara scorecard level tinggi dan scorecard untuk unit-unit tersebut pada level di bawahnya. Pada kasus seperti ini biasanya masing-masing unit perusahaan cocok untuk mengembangkan scorecard level tingginya. Dalam kasus-kasus lain, dimana berbagai bagian perusahaan jelas berhubungan satu dengan yang lainnya, biasanya lebih baik untuk memiliki visi bersama dan sasaransasaran strategis keseluruhan bersama. Dianjurkan agar garis pedoman dikembangkan untuk menfasilitasi fase-fase kerja terakhir. Garis pedoman ini harus meliputi semua pertanyaan bagaimana menginterprestasikan scorecard level tinggi sampai apa yang diharapkan dari masing-masing individu Merumuskan Tujuan-tujuan Tiap tolok ukur yang digunakan harus memiliki sasaran. Suatu perusahaan membutuhkan sasaran jangka pendek dan sasaran jangka panjang, sehingga perusahaan dapat memeriksa bagiannya secara berkelanjutan dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan pada waktunya. Sasaran harus konsisten dengan visi komprehensif dan strategi keseluruhan, da tetntunya tidak berbenturan satu dengan yang lainya. Oleh sebab itu, sasaran harus diselaraskan baik secara vertikal maupun

43 78 secara horizontal. Diperlukan pula menciptakan proses spesifikasi tanggung jawab untuk sasaran-sasaran yang disusun dan kinerja yang diukur. Tabel 4.7 Tabel mengenai penjelasan tema, tujuan dan tolok ukur strategis berdasarkan empat perspektif Tema-tema Tujuan-tujuan Tolok Ukur Perspektif Strategik Strategik Strategik Keuangan Pelanggan/Nasa bah Proses Bisnis Internal Pembelajaran dan Pertumbuhan Meningkatkan pendapatan perusahaan melalui pengelolaan secara profesional Menciptakan persepsi perusahaan yang baik kepada nasabah Meningkatkan kerjasama untuk memperluas jaringan usaha Mengutamakan kepentingan nasabah dengan memenuhi kebutahannya dan mempercepat proses layanan Meningkatkan teknologi dan sumber daya manusia untuk kepentingan internal dan eksternal perusahaan. Sumber:Hasil diolah penulis (2009) K1-Pendapatan K2-Profitabilitas K3-Produktivitas ROA NPM ATO N1-Kepercayaan Retensi Nasabah Akuisisi Nasabah Presentase penurunan N2-Kepuasan keluhan nasabah N3-Pangsa Pasar Market share I1- Pengembanga n Produk I2-Proses efektif dan efisien P1-Peningkatkan Teknologi P2-Peningkatkan kualitas karyawan Jumlah Produk Terbaru Tingkat ketepatan waktu proses Tingkat penambahan aplikasi komputer Pelatihan Karyawan Tingkat pendapatan per karyawan Mengembangkan Rencana Tindakan Tabel 4.8 Tabel mengenai penjelasan tolok ukur, target, dan insiatif strategis berdasarkan empat perspektif Keuangan Perspektif Tolok Ukur Strategis Target-target ROA Target 10% Inisiatif Strategis - Melakukan evaluasi usaha secara berkala - Meningkatkan kinerja perusahaan dengan peningkatan sumber daya - Melakukan perluasan bisnis

44 79 dengan kerja sama yang saling menguntungkan NPM Target 42% - Mengusahakan kelancaran pembayaran piutang - Penghematan biaya operasi yang tidak diperlukan - Meningkatkan keragaman produk asuransi - Melakukan promosi untuk meningkatkan pembelian produk asuransi ATO Pelanggan/Nasabah Retensi Nasabah Akuisisi Nasabah Kepuasan Pelanggan Pangsa Pasar Target 25x Rentasi nasabah 35% Target nasabah Penurunan Keluhan 10% Menaikkan Market Share menjadi 9.8% - Pengelolaan harta secara optimal - Evaluasi kinerja perusahaan secara berkala - Memberikan keuntungan lebih bagi nasabah - Melakukan diferensiasi produk agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah - Mempercepat proses layanan agar dapat mengurangi keluhan - Melakukan interaksi rutin dengan nasabah agar dapat mengenal karakteristik nasabah - Menyediakan tempat kritik dan saran, agar dapat mengetahui kepuasan pelanggan. - Melakukan kerjasama dengan perusahaan perbankan atau jasa keuangan yang memiliki jaringan luas - Menjaring pelanggan baru, dengan memberikan penawaran khusus. Proses Internal Bisnis Jumlah Penambahan Produk Baru Penambahan 5 produk baru - Melakukan survei rutin terhadap keinginan nasabah - Selalu mengikuti perkembangan pasar,

45 80 dengan mencari data yang akurat Tingkat Ketepatan Waktu Proses Target kerja 18hari - Memberikan gambaran yang jelas pada nasabah sebelum proses dijalankan. - Mempercepat proses pelaksanaan Pembelajaran Pertumbuhan dan Peningkatan Teknologi Berdasarkan Penilaian Perusahaan - Mengadakan pelatihan secara rutin kepada karyawan untuk penggunaan teknologi - Mempekerjakan pakar teknologi yang dapat membantu peningkatan penggunaan teknologi perusahaan - Melakukan survei terhadap kebutuhan karyawan maupun nasabah akan teknologi yang diinginkan. Tingkat Pelatihan karyawan Tingkat Pendapata n per karyawan Berdasarkan penilaian perusahaan Meningkat menjadi 4,41jt/bulan - Melakukan pelatihan secara rutin kepada karyawan - Memberikan penghargaan yang sesuai pada karyawan yang berprestasi - Menyediakan fasilitas yang mendukung kinerja karyawan Sumber:Hasil diolah penulis (2009) Implementasi Scorecard Data Skala penilaian sebagai ketentuan dalam pengukuran kinerja perusahaan dalam setiap perspektif menggunakan skala likert. Dimana angka 5 merupakan nilai tertinggi dan angka 1 merupakan nilai terendah. Interprestasi nilai adalah sebagai berikut: 5 = performance perusahaan sangat baik 4-4,9 = performance perusahaan baik 3-3,9 = performance perusahaan cukup

46 81 2-2,9 = performance perusahaan buruk 1-1,9 = performance perusahaan sangat buruk Berikut merupakan data yang diperoleh dari perusahaan : Data Keuangan Berikut merupakan data keuangan PT.Panin Life.tbk departemen Bancassurance, untuk tahun 2007, 2008 dan Data Penjualan Bersih Data penjualan bersih pada tahun 2007, 2008, dan 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Tabel Penjualan Bersih Tahun Penjualan Bersih (jutaan rupiah) (Jan-Sept) Sumber: Data Perusahaan Berdasarkan data diatas, penurunan terjadi pada tahun Dibandingkan tahun 2007, tahun 2008 mengalami penurunan penjualan. Hal ini dikarenakan penurunan pada kuartal ke empat tahun 2008, dimana kondisi pasar keuangan global milai memburuk akibat kasus subprime mortgage yang terjadi di Amerika Serikat. Dampaknya, jumlah premi tunggal PT.Panin Life.Tbk menurun. Tahun 2007 Rp 1,18 triliun menjadi Rp 995 miliar pada tahun 2008 atau menurun sebesar 19% (menurut dokumen perusahaan). Tetapi pada tahun 2009 penjualan perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan tahun Data Laba Bersih Laba bersih yang diperoleh department Bancassurance dari tahun , adalah:

47 82 Tabel 4.10 Tabel Laba Bersih Tahun Laba Bersih (jutaan rupiah) , (Jan-Sept) Sumber: Data Perusahaan Sama halnya dengan laba bersih perusahaan, pada tahun 2007 sampai tahun 2008 laba menunjukan pada kinerja yang kurang baik, karena mengalami penurunan yang cukup banyak. Penurunan ini terjadi karena goncangan pasar keuangan dunia yang mengakibatkan para investor mengubah portofolio investasinya ke investasi yang lebih terproteksi. Akibatnya jumlah klaim dan manfaat meningkat sebesar 98% dari tahun 2007 menjadi 2008 ( 2007= Rp 744 miliar, 2008 = Rp 1,48 triliun). Dampak lainnya adalah kenaikan biaya operasioanl sebesar 25% (menurut dokumen perusahaan). Pada tahun 2009 laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnnya yaitu tahun Data Jumlah Harta Perusahaan Harta yang dimiliki oleh perusahaan dari tahun 2007, 2008 dan 2009, adalah: Tabel 4.11 Tabel Total Harta Tahun Total Harta (jutaan rupiah) (Jan-Sept) Sumber: Data Perusahaan Pada harta perusahaan, penurunan kembali terjadi dari tahun 2007 ke tahun Penurunan ini terjadi karena menurunnya jumlah investasi sebesar 5,81% dari Rp 6,21 triliun pada tahun 2007 menjadi Rp 5,85 triliun pada tahun 2008 (menurut

48 83 dokumen perusahaan). Namun pada tahun 2009 kinerja perusahaan kembali membaik, ditunjukkan dengan adanya peningkatan dibandingkan tahun Target yang hendak dicapai perusahaan: Target Return on Assets (ROA) untuk periode 1 tahun adalah 10% Target Net Profit Margin (NPM) untuk periode 1 tahun adalah 42% Target Asset Turnover (ATO) adalah 25 kali Data Pelanggan Untuk dapat menganalisa perusahaan berdasarkan perspektif pelanggan maka ada beberapa data yang perlu diketahui, berdasarkan sumber dari perusahaan. Data tersebut diantaranya: Data presentase nasabah yang memiliki polis > 1 Tabel 4.12 Tabel Presentase Nasabah yang memiliki polis > 1 Tahun Polis > % % % (Jan-Sept) Sumber: Data Perusahaan Presentase ini menunjukan seberapa besar tingkat kepercayaan nasabah yang diberikan kepada perusahaan dalam mengelola investasi dari nasabah Panin Life. Dari tahun ke tahun tingkat kepercayaan nasabah terus bertambah. Pada tahun 2007 presentase nasabah yang memiliki produk asuransi lebih dari satu sebesar 31%%. Sedangkan untuk tahun 2008 presentase kepercayaan nasabah menurun menjadi 29%. Untuk tahun 2009 sendiri, menunjukan peningkatan sebesar 7% yaitu sebesar 36%.

49 84 Data nasabah baru Tabel 4.13 Tabel Akuisisi Nasabah Tahun Akuisisi Nasabah Sumber: Data Perusahaan Dengan peningkatan nasabah perusahaan maka perusahaan dapat memperluas resiko yang dimiliki. Dampak krisis global membawa pengaruh yang sangat buruk, terbukti dengan penurunan jumlah nasabah baru dari tahun 2007 ke tahun Namun pada tahun 2009, akusisi nasabah kembali meningkat. Tabel 4.14 Tabel Keluhan Nasabah Tahun Keluhan Sumber: Data Perusahaan Keluhan nasabah dalam artian ini adalah ketidakpuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan. Pada tahun 2008 keluhan pelanggan yang masuk ke perusahaan sebesar 982 keluhan atau complain. Pada tahun 2009 tingkat keluhan sedikit berkurang dibandingkan pada tahun Data pangsa pasar Tabel 4.15 Tabel Pangsa Pasar Tahun Market Share ,8 % % ,8% Sumer: Hasil wawancara Perluasan pangsa pasar pada tahun 2007 sebesar 4,6%. Pada tahun 2008 meningkat menjadi 4,8%. Peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar 6,8%.

50 85 Target yang ingin dicapai oleh perusahaan, adalah: 1. Target retensi nasabah 35% Target akuisisi nasabah adalah nasabah 2. Target keluhan nasabah penurunan sebanyak 10% 3. Target market share adalah 9,8% Data Proses Bisnis Internal Dalam proses bisnis internal, hal yang perlu diketahui untuk dapat menganalisa perspektif ini adalah pengembangan produk baru dan ketepatan waktu proses. Pengembangan Produk Tabel 4.16 Tabel Pengembangan Produk Tahun Jumlah Produk Managed Unit Linked USD Medica New Riders SAGE USD SAGE IDR Sumber: Hasil wawancara Pengembangan produk diperlukan agar perusahaan dapat terus meningkatkan kepuasan nasabah dengan terpenuhinya kebutuhan mereka akan perlindungan asuransi. Tahun 2008 perusahaan menambahkan dua produk baru. Untuk tahun 2009 terdapat penambahan tiga produk baru. Penambahan produk ini, biasanya diawali dengan kerja sama dengan perusahaan keuangan baru (new partner). Hal ini juga dapat membatu perluasan pangsa pasar perusahaan. Tingkat Ketepatan Waktu Proses yang dibutuhkan dari mulai awal asuransi ditawarkan kepada nasabah sampai menjadi polis cukup panjang. Waktu yang dibutuhkan rata-rata adalah 21 hari kerja. Proses yang terjadi adalah: 1. Awalnya adalah pengenalan dan analisa kebutuhan calon nasabah

51 86 2. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan pertanggungan yang dibutuhkan serta jenis asuransi yang paling sesusai dengan nasabah. 3. Jenis asuransi tersebut akan dipresentasikan kembali pada calon nasabah, agar semakin dipahami 4. Bila nasabah telah menyetujui, maka dilakuakan pengisian Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang berisikan data pribadi lengkap nasabah beserta riwayat kesehatan keluarga dengan sejujur-jujurnya. 5. Pembayaran premi pertama 6. Setekah pengisian data lengkap dan pembayaran premi pertama, maka seluruh data akan dimasukkan ke satu departemen yang bernama New Bussines Department. Disini data akan diperikasa terlebih dahulu kelengkapannya. 7. Jika data belum lengkap, maka tidak dapat diproses dan akan diinformasikan kembali kepada pihak agen untuk dilengkapi. 8. Jika data yang sudah lengkap, maka data akan dipindahkan ke departemen selanjutnya yaitu Underwriting Departement. Bagian ini merupakan proses seleksi resiko. Dimana biasanya ada beberapa dokter yang bertugas untuk mendiagnosa kondisi kesehatan calon nasabah melalui data kesehatan dan juga hasil medis dari calon nasabah. Bagian ini merupakan tempat dilakukannya putusan, apakah nasabah tersebut disetujui pengajuan asuransinya. 9. Setelah asuransi disetujui, maka data dipindahkan kebagian premium collection untuk di data preminya, jatuh tempo selanjutnya. 10. Terakhir adalah pencetakan polis. Tahap yang memakan waktu cukup lama biasanya adalah penawaran dan negosiasi mengenai premi yang paling cocok untuk calon nasabah. Nasabah juga digolongkan berdasarkan ketentuan standard, dalam artian masih berusia muda dan jumlah

52 87 pertanggungan kurang dari Rp 500juta. Jika diluar golongan standard maka calon nasabah harus melakukan medical check up terlebih dahulu. Target yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah: - Target penambahan jumlah produk baru adalah 5 produk - Target ketepatan waktu proses adalah 18 hari Data Karyawan Untuk dapat mengukur perspektif pembelajaran dan pertumbuhan beberapa data yang perlu diketahui untuk perkembangan pada karyawan. Data yang perlu diketahui diantaranya adalah mengenai pertumbuhan teknologi atau perkembangan teknologi yang dilakukan perusahaan dengan menambahkan aplikasi komputer yang tentunya dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, data lainya adalah mengenai pelatihan karyawan yang dapat membantu meningkatkan kualitas karyawan. Serta data mengenai tingkat pendapatan karyawan. Tingkat Penambahan Aplikasi Komputer Tabel 4.17 Tabel Penambahan Aplikasi Komputer Tahun Aplikasi Komputer Keterangan 2008 Refund of Premium (ROP) Merupakan program komputer untuk produk baru yang membutuhkan system platform yang berbeda untuk mendapat penjualan produk tersebut. Claim System Merupakan program komputer untuk memperbaharui sistem klaim yang ada 2009 Partnership Management Suatu program komputer yang System (PMS) digunakan untuk medata produk-produk yang dijual melalui Bank Partner yang dapat men-generate beberapa jenis laporan yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing Bank Partner yang unik. Universal Life Program komputer yang dapat

53 88 Sumber: Hasil wawancara menunjang kebutuhan informasi akan produk asuransi Penambahan aplikasi komputer yang dilakukan oleh perusahaan, sebanyak 2 aplikasi tiap tahunnya. Baik tahun 2008 maupun tahun 2009, ada 2 aplikasi yang terpasang. Sehingga tidak ada perkembangan yang terjadi antara tahun 2008 ke tahun Tingkat Pelatihan Karyawan Pelatihan karyawan dilakukan tiga kali dalam satu bulan. Tema yang dibahas dalam setiap pertemuannya adalah sama, sehingga para karyawan dapat menyesuaikan waktunya. Topik pelatihan tentunya beraneka ragam dan tentunya disesuaikan dengan level karyawan. Tabel 4.18 Tabel Data Pelatihan Karyawan Level Jenis Pelatihan/Topik Semua Level (khusus karyawan baru) Level Staf Level Supervisor Level Manager Sumber: Hasil wawancara NEOP (New Employyee Orientation Program) Attitude is the key to success Advance Microsoft Office (Exel, Word, Power Point) The Power of Goal Setting Key to Good Leadership Monitoring Skill Reward and Punishment 7 Habits of Steven Covey Who Moved by Chesse (about Change) Are you A Good Leader? Pada pelatihan karyawan, frekuensi pelatihan yaitu tiga kali dalam satu bulan dianggap sudah ideal sehingga perusahaan tidak menetapkan taget baru. Namun untuk pelatihan pada level staf dan supervisor akan dikaji ulang agar lebih efektif dan dapat dinilai secara konkret kegunaannya terhadap pekerjaan langsung.

54 89 Tingkat Pendapatan Karyawan Pendapatan karyawan yang diperoleh oleh para karyawan merupakan salah satu indikator penting yang dapat mengukur kinerja karyawan dalam perusahaan. Pendapatan rata-rata per karyawan, adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 Tabel Pendapatan Per Karyawan Tahun Pendapatan/bulan Pendapatan/tahun 2008 Rp ,00 Rp , Rp ,00 Rp ,00 Sumber: Data Perusahaan Target yang ingin dicapai perusahaan, adalah: Target penghasilan karyawan, adalah Rp ,00/bulan atau Rp ,00/tahun Perhitungan Kinerja PT.Panin Life.Tbk Departemen Bancassurance Tahun Perpektif Keuangan Pada perspektif keuangan, yang menjadi tolok ukur ada tiga, yaitu: Return on Asset, Net Profit Margin, dan Asset Turnover. Data yang dibutuhkan dalam perhitungan tiga tolok ukur tersebut adalah: 1. Penjualan Bersih tahun 2009 (Jan-Sept) : Rp ,00 2. Laba Bersih tahun 2009 (Jan-Sept) : Rp ,00 3. Total Harta tahun 2009 (Jan-Sept) : Rp ,00 Agar pengukuran kinerja dapat dilakukan, maka akan dilakukan perhitungan sebagai berikut: 1. Return on Asset = Laba bersih x 100% Total Harta

55 90 = x 100% = 7,5% 2. Net Profit Margin = Laba bersih Penjualan Bersih x 100 % = x 100% = 37,6% 3. Asset Turnover = Penjualan Bersih Total Harta x 100 = x = 20 kali Sedangkan target-target yang hendak dicapai perusahaan, adalah sebagai berikut: 1. Target Return on Assets (ROA) untuk periode 1 tahun adalah 10% 2. Target Net Profit Margin (NPM) untuk periode 1 tahun adalah 42% 3. Target Asset Turnover (ATO) adalah 25 kali. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dan berdasarkan target-target yang telah ditentukan perusahaan, maka penilaian untuk perspektif keuangan dapat ditunjukan oleh tabel berikut. Tabel 4.20 Penilaian Kinerja PT.Panin Life.Tbk Berdasarkan Perspektif Keuangan Strategic Tolok Ukur Kinerja Saat Penilaian Nilai Objective Ini K1-Tingkat Pendapatan K2-Tingkat Laba/ ROA 7,5% ROA 10% 8% ROA < 10% 6% ROA < 8% 4% ROA < 6% ROA < 4% NPM 37,6% NPM 42% 37% NPM < 42%

56 91 Profitabilitas 32% NPM < 37% 27% NPM < 32% NPM < 27% K3- Produktivitas ATO 20x ATO 25x 23x ATO < 25x 21x ATO < 23x 19x ATO < 21x ATO < 19x Sumber : Data Perusahaan dan diolah Penulis Perspektif Pelanggan Pada perspektif pelanggan yang menjadi tolok ukur dalam pengukurannya adalah retensi nasabah, akuisisi nasabah, jumlah keluhan nasabah dan pangsa pasar perusahaan. Data yang dibutuhkan dapat melakukan pengukuran berdasarkan tolok ukur diatas, adalah: 1. Retensi nasabah (presentase nasabah yang memiliki produk asuransi lebih dari 1) pada tahun 2009 = 36% Akuisisi Nasabah (Jumlah nasabah baru) tahun 2009 = nasabah 2. Jumlah keluhan nasabah adalah: x 100% 982 = 5,19% 3. Market share pada tahun 2009 = 6,8% Sedangkan target yang ingin dicapai perusahaan adalah: 1. Target retensi nasabah 35% Target akuisisi nasabah adalah nasabah 2. Target keluhan nasabah penurunan sebanyak 10% 4. Target market share adalah 9,8%

57 92 Berdasarkan data diatas dan berdasarkan tolok ukur yang telah ditentukan, maka penilaian yang ditujukan untuk perspektif pelanggan atau nasabah seperti tabel di bawah ini. Tabel 4.21 Penilaian Kinerja PT.Panin Life.Tbk Berdasarkan Perspektif Pelanggan Strategic Objective Tolok Ukur Kinerja Saat Ini Penilaian Nilai N1-Tingkat Retensi 35% 5 Kepercayaan Nasabah Retensi Nasabah 36% 31% Retensi < 35% 29% Retensi < 31% % Retensi < 29% 2 Retensi < 25% 1 Akuisisi Akuisisi < Akuisisi Nasabah Akuisisi < Akuisisi < Akuisisi < S N2-Tingkat Penurunan Klaim (PK) 10% 5 Kepuasan Nasabah Tingkat Keluhan Nasabah 5,19% 8% PK < 10% 6% PK < 8% 4% PK < 6% PK < 4% 1 N3-Market Market Share 9,8% 5 Share 7,8% Market Share < 9,8% 4 Pangsa Pasar 6,8% Sumber: Data Perusahaan dan diolah penulis 5,8% Market Share < 7,8% 3,8% Market Share < 5,8% Market Share < 3,8% 3 2 1

58 Perspektif Proses Bisnis Internal Pada perspektif proses bisnis internal yang menjadi tolok ukur adalah tingkat penambahan produk baru, tingkat ketepatan waktu proses dan tingkat penambahan aplikasi komputer. Data yang dibutuhkan agar dapat melakukan pengukuran berdasarkan tolok ukur tersebut, adalah: 1. Tingkat Penambahan Produk adalah 3 produk pada tahun Tingkat ketepatan waktu proses 21 hari kerja Sedangkan target yang ingin dicapai perusahaan adalah: 1. Tingkat Penambahan Produk sebanyak 5 produk baru 2. Tingat ketepatan waktu proses = 18 hari kerja Berdasarkan data-data diatas, berserta data target yang ingin dicapai perusahaan. Maka penilain untuk perspektif proses bisnis internal seperti ditunjukkan pada tabel Tabel 4.22 Penilai Kinerja PT.Panin Life.Tbk Berdasarkan Perspektif Proses Bisnis Internal Strategic Tolok Ukur Kinerja Saat Penilaian Nilai Objective Ini I1- Jumlah 3 produk Produk Baru (PB) 5 5 Pengembangan Penambahan 3 PB < 4 4 Produk Produk Baru 2 PB < PB < 2 2 PB 1 1 I2-Proses Tingkat 21hari kerja Waktu 18hari 5 efektif dan Ketepatan 20hari waktu > 18hari 4 efisien Waktu Proses 22hari waktu > 20hari 3 24hari waktu > 22hari 2 Wakti > 24hari 1 Sumber : Data Perusahaan dan diolah penulis

59 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Pada perspektif ini, yaitu pertumbuhan dan pembelajaran tolok ukur yang akan digunakan adalah tingkat penambahan aplikasi komputer, tingkat pelatihan karyawan, dan tingkat pendapatan per karyawan. Data yang diperlukan adalah: 1. Tingkat Penambahan aplikasi komputer adalah 2 2. Tingkat Pelatihan Karyawan adalah 3kali per bulan Tingkat pendapatan per karyawan adalah Rp ,00/bulan atau Rp ,00/tahun. Sedangkan target yang ingin dicapai perusahaan adalah: - Target pendapatan per karyawan adalah Rp ,00/bulan atau Rp ,00/tahun. - Berdasarkan pelaian perusahaan untuk penamban aplikasi komputer adalah 4, hal ini dikarenakan program komputer untuk mendukung kinerja karyawan dianggap sudah sangat menunjang. Sedangkan untuk menambah berbagai aplikasi komputer memerlukan biaya yang lebih besar, sehingga dapat pula menghemat biaya. Penambahan aplikasi komputer juga bertambah seiring dengan bertambahnya rekan kerja perusahaan. Perusahaan juga melakukan reset ulang untuk aplikasi komputer tertentu per tiga bulan. Hal ini dilakukan agar data perusahaan tidak disalah gunakan oleh karyawan yang sudah tidak bekerja lagi pada perusahaan. - Sedangkan nilai 3 pada tingkat pelatihan karyawan, hal ini dikarena pelatihan karyawan tiga kali dalam satu bulan sudah dianggap cukup. Sedangkan untuk pelatihan pada level tertentu, justru akan lebih di efisienkan. Terutama pada level staf dan supervisor akan dipilih topik-topik yang dapat langsung digunakan dan dinilai secara konkret kegunaannya terhadap pekerjaan langsung. Berdasakan data diatas, maka penilai kinerja pada perusahaan dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ditunjukan pada tabel di bawah ini.

60 95 Tabel 4.23 Penilaian Kinerja PT.Panin Life.Tbk Berdasarkan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Strategic Objective Tolok Ukur Kinerja Saat Ini Penilaian Nilai P1- Peningkatan Teknologi Jumlah Penambahan Aplikasi Komputer 4 Berdasarkan penilaian perusahaan P2- Kualitas 5 Karyawan Tingkat Pelatihan Karyawan 3 Berdasarkan penilaian perusahaan Pendapatan(P) 4,41jt 5 Tingkat Pendapatan per karyawan Rp ,00 4,21jt P < 4,41jt 4,01jt P < 4,21jt 3,81jt P < 4,01jt P < 3,81jt 1 Sumber: Data Perusahaan dan diolah penulis Hasil Pengukuran Untuk dapat mengukur kinerja perusahaan. Maka diperlukan skala penilaian kinerja perusahaan berdasarkan skala likert. Tabel 4.24 Skala Penilaian Kinerja Perusahaan Nilai 1-1,9 2-2,9 3-3,9 4-4,9 5 Keterangan Sangat buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik

61 96 Berdasarkan penilaian diatas, maka hasil yang diperoleh untuk setiap perspektif adalah: Perspektif Keuangan Untuk perspektif keuangan berdasarkan pengukuran pada setiap tolok ukur, maka hasil yang diperoleh adalah: Tabel 4.25 Kinerja Perusahaan pada Perspektif Keuangan Perspektif Strategis Objective Tolok Ukur Nilai Keuangan K1- Tingkat Return on Asset 3 Pendapatan K2- Tingkat Laba/ Net Profit Margin 4 Profitabilitas K3- Tingkat Asset Turnover 2 Produktivitas Nilai Kinerja untuk Pespektif Keuangan = 3 Sumber : Hasil diolah penulis Nilai kinerja pada perspektif keuangan menunjukan nilai atau skor 3. Nilai 3 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup (3-3,9 = performance perusahaan cukup). Walaupun kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang cukup, tetapi tetap diperlukan peningkatan dan motivasi agar dapat lebih meningkat Perspektif Pelanggan Pada perspektif pelanggan, berdasarkan pengukuran setiap tolok ukur hasil yang dapat diperoleh adalah: Tabel 4.26 Kinerja Perusahaan pada Perspektif Pelanggan Perspektif Strategis Objective Tolok Ukur Nilai Pelanggan N1-Tingkat Retensi Nasabah 5 Kepercayaan Nasabah Akuisisi Nasabah 2 N2-Tingkat Kepuasan Presentase 2 Nasabah Penurunan Jumlah Keluhan N3-Pangsa Pasar Market Share 3 Nilai Kinerja untuk Pespektif Pelanggan= 3 Sumber: Hasil diolah Penulis

62 97 Nilai yang diperoleh pada perspektif ini adalah 3. Artinya kinerja perusahaan pada perspektif pelanggan cukup. Ada dua tolok ukur yang memiliki kinerja yang cukup buruk yaitu tingkat keluhan pelanggan dan akuisisi nasabah atau jumlah penambahan nasabah baru. Untuk itu perusahaan harus lebih meningkatkan kepuasan pelanggan agar dapat menjaring nasabah baru yang lebih banyak. Pada tolok ukur retensi nasabah mendapat nilai yang sangat tinggi yaitu lima, perusahaan sendiri tidak ingin menambahkan namun lebih ingin menambah pelanggan baru agar resiko perusahaan dapat lebih tersebar Perspektif Proses Bisnis Internal Sedangkan untuk perspektif proses bisnis internal, yang didasarkan pada pengukuran setiap tolok ukur. Dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.27 Kinerja Perusahaan pada Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif Strategis Objective Tolok Ukur Nilai Proses Bisnis Internal I1- Pengembangan Produk Jumlah Penambahan Produk Baru 4 I2- Proses efektif dan efisien Tingkat Ketepatan Waktu Proses 3 Nilai Kinerja untuk Pespektif Proses Bisnis Internal = 3,5 Sumber: Hasil diolah penulis Pada perspektif proses bisnis internal, penilaian kinerja menunjukan nilai 3,5. Nilai tersebut mengartikan bahwa kinerja perusahaan menurut perspektif proses bisnis internal sudah cukup. Walaupun menunjukkan hasil yang cukup, perusahaan perlu melakukan peningkatan kinerja agar dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Yang terakhir adalah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, berdasarkan pada pengukuran untuk setiap tolok ukurnya. Maka hasil yang dapat diperoleh adalah:

63 98 Tabel 4.28 Kinerja Perusahaan pada Persepktif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif Strategis Objective Tolok Ukur Nilai Pembelajaran dan Pertumbuhan P1- Peningkatan Tekonolig Jumlah Penambahan Aplikasi Komputer P2- Kualitas Karyawan Tingkat Pelatihan Karyawan 4 3 Tingkat Pendapatan 3 per karyawan Nilai Kinerja untuk Pespektif Pembelajaran dan Pertumbuhan= 3,33 Sumber : Hasil diolah penulis Hasil yang didapatkan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah 3,33. Nilai ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada perspektif ini cukup baik. Namun tentunya, cukup saja tidaklah cukup jika ingin terus maju dan bersaing Hasil Balanced Scorecard pada tahun 2009 Berdasarkan pengukuran untuk masing-masing perspektif, maka nilai atau skor yang diperoleh adalah: Gambar 4.5 Hasil Scorecard pada setiap perspektif Sumber: Hasil diolah penulis

64 99 Nilai atau skor dari masing-masing perspektif memiliki bobot yang seimbang terhadap nilai dari Balanced Scorecard secara keseluruhan. Dibawah ini merupakan hasil Balanced Scorecard berdasarkan nilai dari masing-masing perspektif. Gambar 4.6 Hasil Pengukuran Balanced Scorecard Sumber: Hasil diolah penulis Hasil pengukuran Balanced Scorecard menunjukkan nilai 3,2, berarti kinerja perusahaan cukup. Walaupun kinerja PT.Panin Life.Tbk departemen bancassurance pada tahun 2009 sudah cukup, namun perlu tetap perlu ditingkatkan dengan mengimplementasikan Balanced Scorecard dengan baik agar kinerja perusahaan dapat meningkat.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah singkat PT Panin Financial Tbk (PNLF) didirikan tanggal 19 Juli 1974 dengan nama PT Asuransi Jiwa Panin Putra dan memulai kegiatan

Lebih terperinci

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BAB III LABA TERTAHAN (RETAINED SHARING) PADA PRODUK PRULINK SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE A. Gambaran Umum Tentang PT. Prudential Life Assurance 1. Latar Belakang Berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda seluruh belahan dunia belakang ini membawa berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda seluruh belahan dunia belakang ini membawa berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda seluruh belahan dunia belakang ini membawa berbagai dampak bagi perekonomian setiap perusahaan. Tidak terkecuali perusahaan jasa yang

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan 43 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan menuju era informasi yang serba cepat sehingga tercipta kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PT.PANIN LIFE.TBK (STUDI KASUS:Departemen Bancassurance)

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PT.PANIN LIFE.TBK (STUDI KASUS:Departemen Bancassurance) PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PT.PANIN LIFE.TBK (STUDI KASUS:Departemen Bancassurance) SKRIPSI Oleh : Stephanie Shinta Dewi Laksana 1000875566 Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa keuangan merupakan salah satu komponen yang ada didalam sistem perekonomian Indonesia. Industri jasa keuangan terdiri dari berbagai lembaga seperti:

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank

Lebih terperinci

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan

Lebih terperinci

KUESIONER. No Pernyataan Tolok ukur yang terdapat dalam database terhubung dengan key

KUESIONER. No Pernyataan Tolok ukur yang terdapat dalam database terhubung dengan key L1 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian I : Pendekatan terhadap Keseluruhan Pengukuran Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = cukup setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Kerangka Kerja

BAB III ANALISIS. 3.1 Kerangka Kerja BAB III ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan analisis dari tugas akhir dengan mengacu pada metode balanced scorecard yang meliputi kerangka kerja, identifikasi lingkungan industri, pemahaman komprehensif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan

Lebih terperinci

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE. Profil Perusahaan. Always Listening, Always Understanding

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE. Profil Perusahaan. Always Listening, Always Understanding PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE Profil Perusahaan Always Listening, Always Understanding PRUDENTIAL DI ASIA Prudential Corporation Asia PRUDENTIAL memiliki jaringan bisnis asuransi jiwa dan pengelola keuangan

Lebih terperinci

PRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel

PRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel PRESTIGIO Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel Prestigio Memberikan ketenangan jiwa bagi Anda dan keluarga dengan memberikan perlindungan jiwa sampai usia

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Investra Titanium Unit Link PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan pembayaran premi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

AVRIST PERLINDUNGAN JIWA ANDA DENGAN HASIL INVESTASI OPTIMAL INVESTMENT. Plus PLUS

AVRIST PERLINDUNGAN JIWA ANDA DENGAN HASIL INVESTASI OPTIMAL INVESTMENT. Plus PLUS AVRIST INVESTMENT Plus PLUS PERLINDUNGAN JIWA ANDA DENGAN HASIL INVESTASI OPTIMAL AVRIST INVESTMENT Plus PLUS KEUNGGULAN Apakah investasi hasil jerih payah Anda masih rentan untuk menanggung semua biaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT Prudential Life Assurance Indonesia didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Grafik Kinerja Investasi

Grafik Kinerja Investasi Grafik Kinerja Investasi 1,600 1,400 1,300 1,200 1,100 Dec-06 Dec-07 Dec-08 Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 IDR MONEY MARKET FUND 1,600 1,400 1,300 1,200 1,100 Dec-06 Dec-07 Dec-08 Dec-09 Dec-10

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 1. Wawancara dengan Commonwealth Life marketing. Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antar anggota masyarakat, karena

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 1. Wawancara dengan Commonwealth Life marketing. Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antar anggota masyarakat, karena BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data ini didapat penulis dari: 1. Wawancara dengan Commonwealth Life marketing 2. Survey (angket) 3. Brochure, Flyer, dll 4. Literatur 2.1.1 Etika Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko

Lebih terperinci

Insurance Investment Link Product. AVA ismart. Proteksi Tepat untuk Masa Depan Anda

Insurance Investment Link Product. AVA ismart. Proteksi Tepat untuk Masa Depan Anda Insurance Investment Link Product AVA ismart Proteksi Tepat untuk Masa Depan Anda AVA ismart Merupakan sebuah produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi dengan pembayaran premi yang dilakukan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN JIWA DENGAN SOLUSI INVESTASI OPTIMAL UNTUK ANDA DAN KELUARGA SESUAI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PERLINDUNGAN JIWA DENGAN SOLUSI INVESTASI OPTIMAL UNTUK ANDA DAN KELUARGA SESUAI DENGAN PRINSIP SYARIAH PERLINDUNGAN JIWA DENGAN SOLUSI INVESTASI OPTIMAL UNTUK ANDA DAN KELUARGA SESUAI DENGAN PRINSIP SYARIAH Sudahkah Anda mempersiapkan dana untuk memenuhi kebutuhan masa depan Anda dan keluarga? AVRIST ASYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum,

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan

Lebih terperinci

Investing Today, Investing Tomorrow.

Investing Today, Investing Tomorrow. Investing Today, Investing Tomorrow. Keistimewaan: Kemudahan menentukan komposisi proteksi & investasi Fleksibilitas dalam bertransaksi Potensi hasil investasi yang optimal 1 Produk asuransi jiwa dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM adalah perlindungan asuransi

Lebih terperinci

FLEKSIBEL DAN LELUASA FLEKSIBILITAS YANG MENJAMIN KELELUASAAN KEUNGGULAN INVESTASI SEJAK DINI DENGAN BIAYA MINIM

FLEKSIBEL DAN LELUASA FLEKSIBILITAS YANG MENJAMIN KELELUASAAN KEUNGGULAN INVESTASI SEJAK DINI DENGAN BIAYA MINIM AVRIST INVESTMENT LINK SYARIAH Perpaduan yang tepat antara investasi dan perlindungan jiwa, dikelola dengan prinsip Syariah, menjadikan hasil investasi Anda lebih optimal dan menentramkan disertai asas

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2. 1 PRODUK DAN JASA produk BRINGIN LIFE dibagi menjadi dua kelompok, yakni, produk individu, produk korporasi, Bancassurance, DPLK dan Syariah. Berikut adalah penjelasan mengenai

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Bank Perkreditan Rakyat Danatama Indonesia yang tumbuh dan berkembang di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR Pundi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara NERACA KONSOLIDASI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA KETERANGAN 2006 2007 2008 AKTIVA AKTIVA TETAP (NETTO) 2,482,713,066,583 2,518,816,537,493 2,492,265,069,386 Aktiva Tetap (Bruto) 3,348,544,604,735

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Kualitas Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah sebagai berikut : Biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak membuat pertumbuhan industri asuransi di Indonesia menjadi terpuruk, namun

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN DI PT. DANAREKSA SURABAYA. A. Gambaran Umum PT. Danareksa Surabaya

BAB III MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN DI PT. DANAREKSA SURABAYA. A. Gambaran Umum PT. Danareksa Surabaya BAB III MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN DI PT. DANAREKSA SURABAYA A. Gambaran Umum PT. Danareksa Surabaya 1. Profil PT. Danareksa Surabaya a. Identitas Persero PT. Danareksa Persero, merupakan perusahaan

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA

UKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA UKURAN KINERJA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA Definisi Sistem Ukuran Kinerja Sistem ukuran kinerja merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan organisasi mengimplementasikan strategi dengan berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan Indonesia semakin menghadapi banyak tantangan, terutama menghadapi pasar global. Di dalam melaksanakan bisnis, perbankan Indonesia akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional dan tidak terelakkan lagi pada situasi dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK 3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode pengukuran kinerja di PT Tera Data Indonusa Selama ini PT. Tera Data Indonusa mengukur kinerja dengan melakukan analisis terhadap laporang keuangannya dan membandingkannya

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN ASURANSI DAN SOLUSI INVESTASI DALAM SATU PAKET BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERLINDUNGAN ASURANSI DAN SOLUSI INVESTASI DALAM SATU PAKET BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH AVRIST I - LINK PERLINDUNGAN ASURANSI DAN SOLUSI DALAM SATU PAKET BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH AVRIST I-LINK membantu Anda melindungi diri dan masa depan melalui program asuransi dan investasi yang dikelola

Lebih terperinci

BAB 1 PROFIL PT DANAREKSA (PERSERO)

BAB 1 PROFIL PT DANAREKSA (PERSERO) BAB 1 PROFIL PT DANAREKSA (PERSERO) 1.1. Sejarah Perusahaan PT Danareksa (Persero) adalah salah satu perusahaan jasa keuangan yang termasuk dalam lembaga keuangan non-bank yang bergerak dalam bidang jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK FOR WORKSITE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK FOR WORKSITE RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK FOR WORKSITE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Investra Link for Worksite Unit Link PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan

Lebih terperinci

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman BERITA PERS Jakarta, 17 April, 2013 Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman PRUaman Menyediakan Asuransi Jiwa yang terjangkau, Mudah Diakses; Membuka Pintu ke Masa Depan Keuangan Yang Sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha di antara perusahaan yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non migas nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS Signature Life Assurance Plus merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai komoditi yang bisa diperdagangkan atau diambil manfaatnya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai komoditi yang bisa diperdagangkan atau diambil manfaatnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini negara maju maupun berkembang berusaha selalu mengikuti inovasi dalam dunia bisnis mereka untuk mempertahankan ekonomi dan kestabilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dengan bank yaitu perusahaan investasi yang bergerak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Posisi bank bjb syariah pada industri perbankan syariah adalah bank swasta yang berada di pertengahan bank umum syariah lainnya. Mengacu kepada total aset secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk mengatur bagaimana perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 20 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Sejarah Perusahaan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan di Bandung pada 5 Februari 1958, yang awalnya bernama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, banyak berdiri berbagai bentuk perusahaan baik yang bergerak dibidang perdagangan, jasa maupun

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI DANAREKSA OBLIGASI REPO RITEL (DORR) DI PT. DANAREKSA SURABAYA

BAB III APLIKASI DANAREKSA OBLIGASI REPO RITEL (DORR) DI PT. DANAREKSA SURABAYA 45 BAB III APLIKASI DANAREKSA OBLIGASI REPO RITEL (DORR) DI PT. DANAREKSA SURABAYA A. Gambaran Umum PT. Danareksa Surabaya 1. Identitas Persero PT. Danareksa Persero merupakan perusahaan reksadana yang

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN MAXI INFINITE LINK ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN MAXI INFINITE LINK ASSURANCE Maxi Infinite Link Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Maxi Infinite Link Assurance.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan industri manufaktur yang berkembang bebas saat ini, perusahaan diharapkan mampu menghasilkan produk bermutu bagi konsumen untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing

Lebih terperinci

AVRIST. INVESTMENT Link INVESTASI MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL

AVRIST. INVESTMENT Link INVESTASI MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL AVRIST MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL AVRIST KEUNGGULAN AVRIST LINK memastikan kekayaan Anda tidak hanya terproteksi, tetapi juga berkembang secara maksimal. IMBAL HASIL LEBIH TINGGI Seluruh premi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha

Lebih terperinci

PRUlink fixed pay MKT/BRCH082 (03/14)

PRUlink fixed pay MKT/BRCH082 (03/14) MKT/BRCH082 (03/14) PRUlink fixed pay PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62 21) 2995 8888 Fax: (62 21) 2995 8800 Customer Line: 500085

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara

Lebih terperinci

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16 376/DR/BRCH/05/16 PRUlink fixed pay PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62 21) 2995 8888 Fax: (62 21) 2995 8800 Customer Line: 1500085

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Investra Titanium Unit Link Premi Berkala PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan pembayaran

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan 1 UKURAN KINERJA Laporan kinerja keuangan meskipun penting tetapi hanya merupakan salah satu aspek dari kinerja suatu organisasi. Ada aspek-aspek lain yang juga merupakan ukuran kinerja suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS Signature Life Assurance Plus merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1 Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan asuransi saat ini sangat pesat. Sampai tahun 2013 jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98 perusahaan, untuk

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK EXTRA

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK EXTRA RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA LINK EXTRA Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Investra Link Extra Unit Link PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan pembayaran premi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tujuan

Lebih terperinci

Universitas Bakrie LAMPIRAN

Universitas Bakrie LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice

Lebih terperinci

(SENIN - JUMAT, PK WIB)

(SENIN - JUMAT, PK WIB) Biaya Penyerahan Polis TAHUN 6% 2 3 0% 30% 20% 6 0% 7 % 8+ 0% SHARIA INSURANCE AVRIST SHARIA LIFE INSURANCE PT AVRIST ASSURANCE (BUSINESS UNIT) PENSION DPLK AVRIST GENERAL INSURANCE PT AVRIST GENERAL INSURANCE

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat tidak berdasarkan tekanan apapun dan murni dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran terhadap brand asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia dilakukan dengan menyebarkan 200 set kuesioner kepada penduduk yang berdomisili didaerah daerah DKI

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN

PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN PANDUAN PEMBUATAN BUSINESS PLAN Business Plan adalah dokumen yang berisi narasi mengenai hal yang ingin dicapai sebuah perusahaan dan cara mencapainya. Secara umum, terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Asia. Langkah yang ditempuh dalam menghadapi krisis moneter salah satunya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global pada tahun 2008, fakta yang terjadi bermula dari ambruknya bisnis property di Amerika Serikat, berdampak cepat ke Eropa dan Asia. Langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan penelitian.

Lebih terperinci

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Momentum bisnis yang kuat serta pencapaian rekor kinerja yang konsisten Ringkasan: Laba Group meningkat

Lebih terperinci