APLIKASI METODE MULTIPLEX POLYMERASE CHAIN REACTION
|
|
- Yuliani Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APLIKASI METODE MULTIPLEX POLYMERASE CHAIN REACTION UNTUK IDENTIFIKASI MUTASI PROMOTER inha, GEN inha DAN GEN katg PADA ISOLAT MULTIDRUG RESISTANCE Mycobacterium tuberculosis Skripsi LUH KETUT BUDI MAITRIANI JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i
2 ii
3 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul APLIKASI METODE MULTIPLEX POLYMERASE CHAIN REACTION UNTUK IDENTIFIKASI MUTASI PROMOTER inha, GEN inha DAN GEN katg PADA ISOLAT MULTIDRUG RESISTANCE Mycobacterium tuberculosis. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm.) di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Penulisan Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini. 2. Ir. A. A. Gde Raka Dalem, M.Sc (Hons), selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. 3. Dr. rer. nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana. 4. Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si., Apt., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam membimbing serta tak hentinya memberikan semangat dan dukungan hingga akhir penyusunan Skripsi ini. 5. Dr. I Nengah Wirajana, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing demi kelancaran penyusunan Skripsi ini. 6. Seluruh dosen pengajar beserta staf/pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana yang telah membantu penulis, terutama dalam hal pengurusan surat dan kelengkapan administratif lainnya. 7. Kedua orang tua penulis, I Wayan Nerta dan Ni Nyoman Wedei yang tak pernah berhenti memberikan dukungan, doa dan semangat. 8. Saudara penulis (Eka, Dewi, Nerdi, Ayu dan De Oka) yang selalu mendukung dan memberikan semangat bagi penulis. iii
4 9. Tim MDR-TB (Indra dan Cipta) yang telah menjadi teman diskusi dan berbagi suka duka selama pembuatan Skripsi. 10. Teman-teman mahasiswa Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana, khususnya Lumiere Onze Vauquelin yang telah berjuang bersama penulis. 11. Laboran di Laboratorium Biologi Molekuler (Mbok Nanik, Kak Echi, Bu Komang, Bu Wahyu dan Pak Ketut) yang telah banyak membantu penulis dalam pekerjaan penelitian. 12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi karya yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bukit - Jimbaran, 13 Juli 2015 Penulis iv
5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR SINGKATAN... viii DAFTAR ISTILAH... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv ABSTRAK... xvi ABSTRACT... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Keilmuan Manfaat Praktis... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mycobacterium tuberculosis Genomik Mekanisme dan Faktor-faktor Virulensi Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR-TB) Isoniazid Gen Resisten Isoniazid inha katg Mutasi Gen v
6 2.6 Isolasi DNA Polymerase Chain Reaction (PCR) Tahapan Siklus PCR Komponen Reaksi PCR Multiplex PCR Desain Primer Analisis Produk PCR Elektroforesis Sekuensing BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Bahan Penelitian Alat Penelitian Prosedur Penelitian Analisis Primer Desain Primer Isolasi DNA M. tuberculosis Amplifikasi Promoter inha, Gen inha dan Gen katg M. tuberculosis dengan Multiplex PCR Deteksi Produk PCR Sekuensing Produk PCR Analisis Data Penelitian dan Deteksi Mutasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis dan Desain Primer Isolasi DNA M. tuberculosis Optimasi Proses Multiplex PCR untuk Amplifikasi Promoter inha, Gen inha dan Gen katg M. tuberculosis Amplifikasi Promoter inha, Gen inha dan Gen katg M. tuberculosis dengan Multiplex PCR dan Deteksi Produk PCR vi
7 4.5 Sekuensing Produk PCR dan Analisis Data Sekuensing Regio Promoter inha, Fragmen Gen inha dan Gen katg Analisis Homologi Analisis Mutasi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii
8 DAFTAR SINGKATAN ACP : Enoil asil carrier protein AG : Arabinogalaktan ahpc : gen pengkode Alkil hidroperoksida reduktase BLASTn : Basic Local Alignment Search Tool nucleotide bp : base pairs BSC : Biological Safety Cabinet C : Cytosine (Sitosin) CoA : Co-enzim A datp : Deoksiadenosin trifosfat dctp : Deoksisitidin trifosfat ddntp : Dideoksiribonukleotida dgtp : Deoksiguanosin trifosfat dttp : Deoksitimidin trifosfat DNA : Deoxyribonucleic acid dntp : Deoxynukleotida trifosfat EDTA : Ethylenediaminetetraacetic acid ETH : Ethionamide FabG/mabA : gen pengkode 3-ketoacyl-acyl carrier protein reductase FAS I : Fatty Acid Synthases type I FAS II : Fatty Acid Synthases type II G : Guanin GuSCN : Guanidinium thiocyanate HCl : Hidroklorida INH : isoniazid inha : gen pengkode enoyl-acyl carrier protein (ACP) reductase kasa : gen pengkode keto-acyl-acp synthase katg : gen pengkode katalase peroksidase LAM : Lipoarabinomannan LM : Lipomannan viii
9 magp : mycolyl arabinogalactan-peptidoglikan MDR : Multidrug Resistance MEGA4 : Moleculer Evoluationary Genetics Analysis version 4.0 MIC : Minimum Inhibitor Concentration mrna : messenger Ribonucleic acid Ndh : gen pengkode NADH dehidrogenase OAT : obat antituberkulosis ORF : open reading frame pb : pasang basa PBS : Phosphate buffered saline PCR : Polymerase Chain Reaction ph : power of Hydrogen PG : peptidoglikan PIMs : Phosphatidylmyo inositol mannosides PMN : Polymorphonuclear R (Arg) : lambang asam amino Arginin ROI : Reactive Oxygen Intermediate RNA : Ribonucleic acid T : Timin Taq : Thermus aquaticus TAE : Tris-asetat-EDTA TB : Tuberculosis TBE : Tris-Borat-EDTA Tm : Temperature melting UV : ultraviolet W (Trp) : lambang asam amino Triptofan ix
10 DAFTAR ISTILAH Alignment : membandingkan sekuens DNA berdasarkan homologi sekuens tersebut terhadap subjek untuk mengidentifikasi sekuens yang memiliki kesamaan Amplifikasi DNA : perbanyakan DNA Amplikon : produk amplifikasi DNA Asam amino : unit monomer penyusun protein Building block : unit monomer penyusun komponen CDC1551 : salah satu jenis galur M. tuberculosis yang berhubungan dekat dengan H37Rv namun merupakan galur yang lemah Comb : alat menyerupai sisir yang digunakan untuk membentuk sumur (well) pada gel agarosa Chamber : wadah untuk meletakkan gel agarosa Dimer : primer hibridisasi secara bersama-sama DNA polimerase : enzim yang berperan sebagi katalis dalam proses polimerisasi DNA Elektroferogram : grafik hasil analisis elektroforesis kapiler Elektroforegram : pita hasil analisis elektroforesis gel False priming : penempelan primer yang tidak sesuai dengan tempat menempelnya pada suhu tertentu, diluar suhu annealing Gen : urutan DNA yang menyandi suatu protein GenBank : data base utama dalam biologi molekuler yang dikelola oleh NCBI H37Rv : galur standar yang dijadikan wild type M. tuberculosis H37Ra : salah satu galur yang berhubungan dekat dengan H37Rv namun merupakan galur yang lemah In vitro : percobaan yang dilakukan dalam tabung yang menyerupai sistem in vivo sehingga memberikan hasil yang mendekati proses in vivo In silico : menggunakan komputerisasi x
11 Kodon : triplet nukleotida berurutan dalam rantai RNA messenger yang mengkode asam amino spesifik dalam sintesis protein Lokus : letak suatu gen pada kromosom MIC : konsentrasi minimum obat yang dapat menghambat 99% pertumbuhan bakteri Mismatch : kesalahan pemasangan basa pada primer Mispriming : penempelan primer di tempat yang tidak diinginkan pada suhu annealing Mutan : agen yang mengalami mutasi Mutasi : terjadinya perubahan basa dari urutan nukleotida yang lazim dari suatu sekuens DNA organisme yang dapat menyebabkan perubahan sifat fenotip Nukleotida : unit monomer pembentuk DNA ORF : segmen pada sekuens nukleotida yang diawali dengan kodon start dan diakhiri oleh kodon stop serta memiliki panjang yang cukup untuk mengkode protein Pelet : endapan DNA yang berwarna putih pada dasar tabung setelah proses sentrifugasi PCR : teknik amplifikasi sekuens DNA dengan menggunakan reaksi enzimatis pf-inha : primer forward gen inha pada fragmen pr-inha : primer reverse gen inha pada fragmen Polimerisasi : reaksi pembentukan polimer Primer : rantai polinukleotida untai tunggal yang digunakan untuk menyalin template DNA berperan dalam amplikasi DNA dengan PCR Prodrug : senyawa yang tidak aktif namun di dalam tubuh dapat menjadi aktif karena proses enzimatik Promoter : regio DNA yang berperan dalam pengendalian transkripsi gen struktural xi
12 Resistensi : kapasitas suatu organisme, jaringan atau sel dalam menahan efek dari agen fisik atau lingkungan yang berbahaya. Resistensi silang : resistensi tehadap satu obat dan berkembang menjadi resistensi terhadap obat lain yang memiliki indikasi terapi yang sama RNA polimerase : enzim yang diperlukan dalam proses sintesis RNA dari DNA Sekuens DNA : urutan DNA Sekuensing : proses penentuan urutan basa nukleotida molekul DNA Smear : pita tipis yang tersebar Template DNA : DNA untai ganda yang membawa urutan basa fragmen atau gen yang akan digandakan Transkripsi : proses sintesis RNA dengan menggunakan DNA sebagai template Tray : alat yang digunakan untuk mencetak gel agarosa Well : kolom yang berfungsi sebagai tempat diletakkannya sampel yang akan di elektroforesis Wild type : organisme yang memunculkan karakter dalam populasi aslinya xii
13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Kode Genetik Universal Tabel 4.1 Hasil Desain Primer untuk Mengamplifikasi Fragmen Gen inha Tabel 4.2 Hasil Analisis Homologi Sekuens Regio Promoter inha Isolat Tabel 4.3 Hasil Analisis Homologi Sekuens Fragmen Gen inha Isolat Tabel 4.4 Hasil Analisis Homologi Sekuens Fragmen Gen katg Isolat Tabel 4.5 Mutasi pada Isolat 134 MDR-TB xiii
14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Struktur Morfologi M. tuberculosis... 6 Gambar 2.2 Struktur Dinding Sel M. tuberculosis... 8 Gambar 2.3 Struktur Isoniazid Gambar 2.4 Titik Mutasi pada Promoter dan Gen inha. 14 Gambar 2.5 Mutasi Titik Gambar 2.6 Tahapan Proses Amplifikasi PCR Gambar 2.7 Dimer Primer pada Ujung Gambar 2.8 Dimer Primer selain pada Ujung Gambar 2.9 Hairpin Primer Gambar 4.1 Elektroforegram Produk PCR Hasil Optimasi dengan Variasi Suhu Annealing Gambar 4.2 Elektroforegram PCR dengan Suhu Annealing 58 C 48 xiv
15 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Prosedur Penelitian Lampiran 2. Skema Kerja Analisis Primer secara in Silico Lampiran 3. Skema Kerja Desain Primer secara in Silico Lampiran 4. Tahapan Isolasi DNA Lampiran 5. Sekuens Nukleotida M. tuberculosis H37Rv Promoter inha 68 Lampiran 6. Sekuens Nukleotida M. tuberculosis H37Rv Gen inha Lampiran 7. Sekuens Nukleotida M. tuberculosis H37Rv Gen katg Lampiran 8. Pembuatan Larutan Lampiran 9. Hasil Analisis Primer maba-inha-promoter-fs Lampiran 10. Hasil Analisis Primer maba-inha-promoter-r Lampiran 11. Hasil Desain Primer Fragmen Gen inha Lampiran 12. Hasil Analisis Primer KG24F Lampiran 13. Hasil Analisis Primer KG60R Lampiran 14. Elektroforegram Hasil Sekuensing Promoter inha Lampiran 15. Elektroforegram Hasil Sekuensing Gen inha Lampiran 16. Elektroforegram Hasil Sekuensing Gen katg Lampiran 17. Hasil Aligment Sekuens Nukleotida Isolat 134 MDR-TB Regio Promoter inha dengan Data Base M. tuberculosis Lampiran 18. Hasil Aligment Sekuens Nukleotida Isolat 134 MDR-TB Fragmen Gen inha dengan Data Base M. tuberculosis Lampiran 19. Hasil Aligment Sekuens Nukleotida Isolat 134 MDR-TB Fragmen Gen katg dengan Data Base M. tuberculosis.. 87 Lampiran 20. Hasil Aligment Asam Amino Isolat 134 MDR-TB Fragmen Gen inha dengan Data Base M. tuberculosis Lampiran 21. Hasil Aligment Asam Amino Isolat 134 MDR-TB Fragmen Gen katg dengan Data Base M. tuberculosis Lampiran 22. Keterangan Kelaikan Etik (Judul Awal) Lampiran 23. Keterangan Kelaikan Etik (Revisi Judul) xv
16 ABSTRAK Adanya mutasi pada gen katg (50-95%) dan operon inha (8-43%) yang bertanggung jawab terhadap resistensi isoniazid merupakan salah satu penyebab terjadinya multidrug resistance tuberculosis (MDR-TB). Untuk penentuan mutasi pada beberapa daerah gen secara bersamaan, diperlukan suatu metode yang dapat dikerjakan secara lebih efisien. Metode yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut adalah multiplex Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan metode multiplex PCR dalam mengamplifikasi fragmen regio promoter inha (7-290), gen inha (31-490) dan gen katg ( ) secara bersamaan serta mengidentifikasi titik dan jenis mutasi ketiga regio tersebut pada isolat 134 MDR-TB. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, meliputi: desain dan analisis primer; isolasi DNA; amplifikasi fragmen DNA; deteksi produk PCR; sekuensing nukleotida dan deteksi mutasi dengan program MEGA4. Amplifikasi PCR dilakukan pada kondisi predenaturasi (95 C, 15 menit); dengan 45 siklus amplifikasi meliputi, denaturasi (94 C, 1 menit), annealing (58 C, 1 menit 20 detik), dan elongasi (72 C, 2 menit); elongasi akhir (72 C, 10 menit). Hasil deteksi produk PCR menunjukkan tiga pita yang sesuai (+284 bp; +460 bp dan +724 bp) sehingga metode multiplex PCR memiliki kemampuan yang baik dalam mengamplifikasi fragmen regio promoter inha, gen inha dan gen katg secara bersamaan. Hasil analisis menunjukkan terjadinya mutasi substitusi pada posisi -15 regio promoter inha (C T), gen katg pada basa nukleotida 571 (T C) dan 701 (C G). Pada gen katg terjadi perubahan asam amino W191R dan A234G. Namun tidak ditemukan adanya mutasi pada fragmen gen inha. Kata kunci : multiplex PCR, MDR-TB, gen inha, gen katg, promoter inha xvi
17 ABSTRACT Mutations in katg gene (50-95%) and operon of inha (8-43%), which is responsible for isoniazid resistance is one of the causes of multidrug resistance tuberculosis (MDR-TB). For identification of mutations in several regions of genes simultaneously, we need a method that can be done more efficiently. The method can be used for this purpose is a multiplex Polymerase Chain Reaction (PCR). This study aims to determine the ability of multiplex PCR method to amplifying fragment of inha promoter region (7-290), inha gene (31-490) and katg gene ( ) simultaneously and to identify the point and type of mutation at that regions in 134 MDR-TB isolate. This research was conducted in several steps, e.g.: primer design and analysis; DNA isolation; amplification of fragments; detection of PCR products; sequencing; and mutation detection using MEGA4. Optimum conditions for DNA amplification was predenaturation (95 C, 15 minutes), 45 cycles of amplification, e.g.: denaturation (94 C, 1 minute), annealing (58 C, 1 minute 20 seconds), extension (72 C, 2 minutes); post extension (72 C, 10 minutes). Detection of PCR product showed three bands (+284 bp; +460 bp and +724 bp) therefore, multiplex PCR method had good ability to amplify fragment of inha promoter region, inha gene and katg gene simultaneously. The result of mutation analyses showed substitution nucleotides alteration at -15 of inha promoter region (C T), at 571 (T C) and 701 (C G) nucleotide of katg gene. The amino acid alteration of katg gene were at W191R and A234G. But there was no any mutation in inha gene. Key words : multiplex PCR, MDR-TB, inha gene, katg gene, inha promoter xvii
DETEKSI Mycobacterium tuberculosis DENGAN PRIMER PROMOTER inha DARI DNA METAGENOMIK SPUTUM PASIEN TUBERKULOSIS
TESIS DETEKSI Mycobacterium tuberculosis DENGAN PRIMER PROMOTER inha DARI DNA METAGENOMIK SPUTUM PASIEN TUBERKULOSIS NI MADE YUSTIKARINI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i TESIS
Lebih terperinciAMPLIFIKASI FRAGMEN DAN IDENTIFIKASI MUTASI PROMOTER
AMPLIFIKASI FRAGMEN DAN IDENTIFIKASI MUTASI PROMOTER inha, GEN inha DAN GEN katg PADA ISOLAT MULTIDRUG RESISTANCE Mycobacterium tuberculosis (MDR-TB) DENGAN METODE MULTIPLEX POLYMERASE CHAIN REACTION SKRIPSI
Lebih terperinciAPLIKASI METODE POLYMERASE CHAIN REACTION
APLIKASI METODE POLYMERASE CHAIN REACTION-RESTRICTION FRAGMENT LENGTH POLYMORPHISM (PCR-RFLP) UNTUK DETEKSI MUTASI PROMOTER inha PADA PASIEN MULTIDRUG RESISTANT Mycobacterium tuberculosis (MDR-TB) Skripsi
Lebih terperinciSkripsi MADE RAI DWITYA WIRADIPUTRA
DETEKSI MUTASI DAERAH RRDR GEN rpob PADA ISOLAT DNA SPUTUM PASIEN MULTIDRUG RESISTANTT Mycobacterium tuberculosis (MDR-TB) DENGANN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION-RESTRICTION FRAGMENT LENGTH POLYMORPHISM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) merupakan tuberkulosis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) merupakan tuberkulosis yang disebabkan oleh resistensi Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) terhadap minimal dua jenis
Lebih terperinciMUTASI C825T GEN katg ISOLAT L5 MULTIDRUG RESISTANT Mycobacterium tuberculosis TESIS RINA BUDI SATIYARTI NIM: Program Studi Kimia
MUTASI C825T GEN katg ISOLAT L5 MULTIDRUG RESISTANT Mycobacterium tuberculosis TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: RINA BUDI
Lebih terperinciDESAIN PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI FRAGMEN GEN inha ISOLAT 134 MULTIDRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS (MDR-TB) DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) DESAIN PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI FRAGMEN GEN inha ISOLAT 134 MULTIDRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS (MDR-TB) DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION Luh
Lebih terperinciBAB XII. REAKSI POLIMERISASI BERANTAI
BAB XII. REAKSI POLIMERISASI BERANTAI Di dalam Bab XII ini akan dibahas pengertian dan kegunaan teknik Reaksi Polimerisasi Berantai atau Polymerase Chain Reaction (PCR) serta komponen-komponen dan tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Multi-Drug Resistance Mycobacterium tuberculosis (MDR-TB) adalah jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multi-Drug Resistance Mycobacterium tuberculosis (MDR-TB) adalah jenis Tuberkulosis (TB) yang resisten terhadap dua atau lebih Obat Anti Tuberkulosis (OAT) lini pertama,
Lebih terperinciOPTIMASI PCR (Polymerase Chain Reaction) FRAGMEN 724 pb GEN katg MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUK AMPLIFIKASI
OPTIMASI PCR (Polymerase Chain Reaction) FRAGMEN 724 pb GEN katg MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUK AMPLIFIKASI Deniariasih, N.W. 1, Ratnayani, K. 2, Yowani, S.C. 1 1 Jurusan
Lebih terperinciANALISIS PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI PROMOTER inha MULTIDRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS (MDR-TB) DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
ANALISIS PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI PROMOTER inha MULTIDRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS (MDR-TB) DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) I Gusti Ayu Agung Septiari 1 *, Putu Sanna Yustiantara 1,2, dan
Lebih terperinciAMPLIFIKASI GEN 18S rrna PADA DNA METAGENOMIK MADU DARI DESA SERAYA TENGAH, KARANGASEM DENGAN TEKNIK PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION)
AMPLIFIKASI GEN 18S rrna PADA DNA METAGENOMIK MADU DARI DESA SERAYA TENGAH, KARANGASEM DENGAN TEKNIK PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION) SKRIPSI Oleh: SATRIYA PUTRA PRAKOSO NIM. 1208105013 JURUSAN KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciDESAIN DNA PROBE SECARA IN SILICO SEBAGAI. PENDETEKSI DAERAH RRDR GEN rpob. Mycobacterium tuberculosis UNTUK METODE REAL-
DESAIN DNA PROBE SECARA IN SILICO SEBAGAI PENDETEKSI DAERAH RRDR GEN rpob Mycobacterium tuberculosis UNTUK METODE REAL- TIME POLYMERASE CHAIN REACTION Skripsi DEK PUETERI DEWI SURYANI 1208505085 JURUSAN
Lebih terperinci2 Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali-Indonesia
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) OPTIMASI SUHU ANNEALING DAN AMPLIFIKASI 0,3 kb GEN rpob DI HULU DARI RRDR PADA ISOLAT P16 Mycobacterium tuberculosis MULTIDRUG RESISTANT DI BALI
Lebih terperinciAMPLIFIKASI DAN IDENTIFIKASI MUTASI REGIO PROMOTER
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) AMPLIFIKASI DAN IDENTIFIKASI MUTASI REGIO PROMOTER inha PADA ISOLAT Mycobacterium tuberculosis MULTIDRUG RESISTANCE DENGAN TEKNIK POLYMERASE CHAIN
Lebih terperinciMetodologi Penelitian. Metode, bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini akan dipaparkan pada bab ini.
Bab III Metodologi Penelitian Metode, bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini akan dipaparkan pada bab ini. III.1 Rancangan Penelitian Secara garis besar tahapan penelitian dijelaskan pada diagram
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dipaparkan hasil dari tahap-tahap penelitian yang telah dilakukan. Melalui tahapan tersebut diperoleh urutan nukleotida sampel yang positif diabetes dan sampel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) merupakan bakteri nonmotil
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) merupakan bakteri nonmotil penyebab tuberkulosis pada manusia. Bakteri ini berbentuk batang sehingga disebut
Lebih terperinciKATAPENGANTAR. Pekanbaru, Desember2008. Penulis
KATAPENGANTAR Fuji syukut ke Hadirat Allah SWT. berkat rahmat dan izin-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beijudul "Skrining Bakteri Vibrio sp Penyebab Penyakit Udang Berbasis Teknik Sekuens
Lebih terperinciDESAIN PRIMER SECARA IN SILICO UNTUK AMPLIFIKASI FRAGMEN GEN rpob Mycobacterium tuberculosis DENGAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
Desain Primer secara in silico untuk Amplifikasi Fragmen Gen rpob Mycobacterium tuberculosis DESAIN PRIMER SECARA IN SILICO UNTUK AMPLIFIKASI FRAGMEN GEN rpob Mycobacterium tuberculosis DENGAN POLYMERASE
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan PCR, terlebih dahulu dilakukan perancangan primer menggunakan program DNA Star. Pemilihan primer dilakukan dengan mempertimbangkan parameter spesifisitas,
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel
16 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menggambarkan tahapan penelitian yang terdiri dari pengambilan sampel, penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel, amplifikasi D-loop mtdna dengan teknik
Lebih terperinciHasil dan Pembahasan
BAB IV Hasil dan Pembahasan Hasil yang diperoleh dari tahapan penelitian akan dijelaskan pada bab ini. Dimulai dengan amplifikasi gen katg, penentuan urutan nukleotida (sequencing), dan diakhiri dengan
Lebih terperinciSaintek Vol 5, No 6, Tahun 2010 POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Zuhriana K.Yusuf
Saintek Vol 5, No 6, Tahun 2010 POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Zuhriana K.Yusuf Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas Negeri Gorontalo Abstrak (Polymerase Chain Reaction, PCR) adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel, lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh, amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab tuberkulosis (TB),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab tuberkulosis (TB), suatu penyakit infeksi kronik (Boucau, 2008). Mikobakterium ini dibungkus oleh
Lebih terperinciIdentifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )
Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella (10.2011.185) Identifikasi gen abnormal Pemeriksaan kromosom DNA rekombinan PCR Kromosom waldeyer Kromonema : pita spiral yang tampak pada kromatid Kromomer : penebalan
Lebih terperinciPOLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Disusun oleh: Hanif Wahyuni (1210411003) Prayoga Wibhawa Nu Tursedhi Dina Putri Salim (1210412032) (1210413031) SEJARAH Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis pada tahun 1985
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi ini membutuhkan primer spesifik (sekuen oligonukelotida khusus) untuk daerah tersebut. Primer biasanya terdiri dari 10-20 nukleotida dan dirancang berdasarkan daerah konservatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sintesis fragmen gen HA Avian Influenza Virus (AIV) galur
20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI OPTIMAL REAKSI AMPLIFIKASI Sintesis fragmen 688--1119 gen HA Avian Influenza Virus (AIV) galur A/Indonesia/5/2005 dilakukan dengan teknik overlapping extension
Lebih terperinciTeknik-teknik Dasar Bioteknologi
Teknik-teknik Dasar Bioteknologi Oleh: TIM PENGAMPU Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa mengetahui macam-macam teknik dasar yang digunakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Genetika Molekuler Ternak, Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. penelitian ini
Lebih terperinciDESAIN PRIMER. LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Molekuler. oleh : Riani Ulfah
DESAIN PRIMER LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Molekuler oleh : Dhaifan Diza A 1303790 Anisa Suci S 1300904 Novia Rahayu A 1302152 Riani Ulfah 1300952 Shabrina
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN. Oligonukleotida sintetis daerah pengkode IFNα2b sintetis dirancang menggunakan
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Oligonukleotida sintetis daerah pengkode IFNα2b sintetis dirancang menggunakan program komputer berdasarkan metode sintesis dua arah TBIO, dimana proses sintesis daerah
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
29 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik isolat bakteri dari ikan tuna dan cakalang 4.1.1 Morfologi isolat bakteri Secara alamiah, mikroba terdapat dalam bentuk campuran dari berbagai jenis. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis. Secara umum penyebaran bakteri ini melalui inhalasi, yaitu udara yang tercemar oleh penderita
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah D-loop
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth
III. MATERI DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan sampel darah domba dilakukan di Kecamatan Koto Tengah Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober 2012. Amplifikasi gen Growth Hormone menggunakan
Lebih terperinciPengujian DNA, Prinsip Umum
Pengujian DNA, Prinsip Umum Pengujian berbasis DNA dalam pengujian mutu benih memang saat ini belum diregulasikan sebagai salah satu standar kelulusan benih dalam proses sertifikasi. Dalam ISTA Rules,
Lebih terperinciPRINSIP UMUM DAN PELAKSANAAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
Unitas, Vol. 9, No. 1, September 2000 - Pebruari 2001, 17-29 PRINSIP UMUM DAN PELAKSANAAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) [General Principles and Implementation of Polymerase Chain Reaction] Darmo Handoyo
Lebih terperinciPROSES AMPLIFIKASI DAERAH PROMOTER inha PADAISOLAT P11Mycobacterium tuberculosis MULTIDRUG RESISTANCE DI BALI DENGAN TEKNIK POLYMERASE CHAIN REACTION
Proses Amplifikasi Daerah Promoter inha pada Isolat P11 Mycobacterium tuberculosis Multidrug Resistance di Bali dengan Teknik Polymerase Chain Reaction (Asmara, A. A. R., Yustiantara, S., Yowani, S.C.)
Lebih terperinciBEBERAPA MUTASI GEN katg ISOLAT KLINIS Mycobacterium tuberculosis RESISTEN ISONIAZID TESIS. ELFIRA ROSA PANE NIM: Program Studi Kimia
BEBERAPA MUTASI GEN katg ISOLAT KLINIS Mycobacterium tuberculosis RESISTEN ISONIAZID TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: ELFIRA
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Bab Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ix x xii I II III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 2 1.4 Kegunaan Penelitian...
Lebih terperinciABSTRAK. OPTIMASI AMPLIFIKASI BAGIAN GEN parc DENGAN METODE PCR PADA ISOLAT Salmonella typhi DARI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 2006
ABSTRAK OPTIMASI AMPLIFIKASI BAGIAN GEN parc DENGAN METODE PCR PADA ISOLAT Salmonella typhi DARI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 2006 Hadi Sumitro Jioe, 2008. Pembimbing I : Ernawati Arifin Giri Rachman,
Lebih terperinciREPLIKASI DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
REPLIKASI DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Debbie S. Retnoningrum Sekolah Farmasi, ITB Pustaka: 1. Glick, BR and JJ Pasternak, 2003, hal. 27-28; 110-120 2. Groves MJ, 2006, hal. 40 44 3. Brown TA, 2006,
Lebih terperinciPRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas
PRAKATA Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas segala nikmat dan karunia-nya, penulisan Tugas Akhir dengan judul Keragaman Genetik Abalon (Haliotis asinina) Selat Lombok
Lebih terperinciANALISA HASIL TRANSFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PCR KOLONI DAN RESTRIKSI
1 ANALISA HASIL TRANSFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PCR KOLONI DAN RESTRIKSI PENDAHULUAN Polimerase Chain Reaction (PCR) PCR adalah suatu reaksi invitro untuk menggandakan jumlah molekul DNA pada target tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini pada umumnya menyerang paru-paru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini pada umumnya menyerang paru-paru (pulmonary tuberculosis),
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DNA BAKTERI MULTIRESISTEN GENUS Bacillus (ISOLAT MG 46) DENGAN PCR MENGGUNAKAN PRIMER UNIVERSAL 16S rrna
IDENTIFIKASI DNA BAKTERI MULTIRESISTEN GENUS Bacillus (ISOLAT MG 46) DENGAN PCR MENGGUNAKAN PRIMER UNIVERSAL 16S rrna SERVIN TRISNANINGSIH NENOHAI 0908010059 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Lebih terperinciJ U R N A L M E T A M O R F O S A Journal of Biological Sciences ISSN:
JURNAL METAMORFOSA IV (1): 87-93 (2017) J U R N A L M E T A M O R F O S A Journal of Biological Sciences ISSN: 2302-5697 http://ojs.unud.ac.id/index.php/metamorfosa OPTIMASI DIGESTI ENZIM RESTRIKSI SacII
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) merupakan salah satu fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) merupakan salah satu fenomena resistensi tuberkulosis ( TB). MDR-TB didefinisikan sebagai keadaan resistensi terhadap setidaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Babi Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Didalam Al-Qur an tertera dengan
Lebih terperinciFakultas Biologi Unsoed
TEKMK PCR oleh Drs. Agus Hery Susanto, M.S. staf pengajar Pendahuluan Teknik PCR (polymerase chain reaction) digunakan untuk menggandakan fragmen DNA (urutan basa nukleotida) tertentu secara invitro melalui
Lebih terperinciAMPLIFIKASI in vitro GEN PENGKODE PEMSILIN V ASILASE dari Bacillus sp. strain BACS
ABSTRAK' AMPLIFIKASI in vitro GEN PENGKODE PEMSILIN V ASILASE dari Bacillus sp. strain BACS Di dalam materi genetik Bacillus sp. strain diketahui - - ' terdapat gen Penisilin V Asilase. Hal ini terbukti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap penyiapan templat mtdna, amplifikasi fragmen mtdna pada daerah D-loop mtdna manusia dengan teknik PCR, deteksi
Lebih terperinci19/10/2016. The Central Dogma
TRANSKRIPSI dr.syazili Mustofa M.Biomed DEPARTEMEN BIOKIMIA DAN BIOLOGI MOLEKULER FK UNILA The Central Dogma 1 The Central Dogma TRANSKRIPSI Transkripsi: Proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada
Lebih terperinciIdentifikasi Mutasi Gen rpob Pada Daerah Hulu RRDR Mycobacterium Tuberculosis Multidrug Resistent Isolat P10
Identifikasi Mutasi Gen rpob Pada Daerah Hulu RRDR Mycobacterium Tuberculosis Multidrug Resistent Isolat P10 Pratiwi, M. A. 1), Ratnayani, K. 2, 3), Yowani, S.C. 1) Jurusan Farmasi-Fakultas Matematika
Lebih terperinciJADWAL PRAKTIKUM BIOKIMIA
JADWAL PRAKTIKUM BIOKIMIA Waktu Kegiatan dan Judul Percobaan 2 Februari 2018 Penjelasan Awal Praktikum di Lab. Biokimia Dasar 9 Februari 2018 23 Februari 2018 2 Maret 2018 9 Maret 2018 16 Maret 2018 23
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Deteksi genom virus avian influenza pada penelitian dilakukan
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONDISI OPTIMAL REAKSI AMPLIFIKASI Deteksi genom virus avian influenza pada penelitian dilakukan menggunakan primer NA. Primer NA dipilih karena protein neuraminidase,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah HVI mtdna
Lebih terperinci* ABSTRAK
AMPLIFIKASI DAN IDENTIFIKASI MUTASI PADA FRAGMEN 0,5 KB GEN rpob ISOLAT 134 Mycobacterium tuberculosis MULTIDRUG RESISTANT DENGAN METODE NESTED POLYMERASE CHAIN REACTION Made Dharmesti Wijaya 1) *, I Nengah
Lebih terperinciPCR Cabinet, Thermocycler (PCR Mechine) and Real Time -PCR
PCR Cabinet, Thermocycler (PCR Mechine) and Real Time -PCR Meet 6, Instrumentasi Bioteknologi Universitas Esa Unggul By: Seprianto, S.Pi, M.Si Thermocycler (Mesin PCR) Thermocyclers, or thermal
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Biokimia, Program Studi Kimia, Institut Teknologi Bandung. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II
ISBN : 978-602-97522-0-5 PROSEDING SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II Konstribusi Sains Untuk Pengembangan Pendidikan, Biodiversitas dan Metigasi Bencana Pada Daerah Kepulauan SCIENTIFIC COMMITTEE: Prof.
Lebih terperinciABSTRAK. ISOLASI, OPTIMASI AMPLIFIKASI DAN KLONING GEN phoq PADA Salmonella typhi
ABSTRAK ISOLASI, OPTIMASI AMPLIFIKASI DAN KLONING GEN phoq PADA Salmonella typhi Patrisia Puspapriyanti, 2008. Pembimbing I : Ernawati A.Girirachman, Ph.D. Pembimbing II : Johan Lucianus, dr., M.Si. Salmonella
Lebih terperinciIDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ratno Dwinanto NIM
IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI PAPUMA JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI Oleh Ratno Dwinanto NIM 061810401098 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagi sel tersebut. Disebut sebagai penghasil energi bagi sel karena dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mitokondria Mitokondria merupakan salah satu organel yang mempunyai peranan penting dalam sel berkaitan dengan kemampuannya dalam menghasilkan energi bagi sel tersebut. Disebut
Lebih terperinciKONSTRUKSI PRIMER UNTUK MENDETEKSI MUTASI GEN rpob Mycobacterium tuberculosis DENGAN METODE AMPLIFICATION REFRACTORY MUTATION SYSTEM (ARMS)-PCR
KONSTRUKSI PRIMER UNTUK MENDETEKSI MUTASI GEN rpob Mycobacterium tuberculosis DENGAN METODE AMPLIFICATION REFRACTORY MUTATION SYSTEM (ARMS)-PCR Arif Sardi Biologi, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia
Lebih terperinciABSTRAK. Deteksi Mutasi pada Quinolone Resistant Determining Regions (QRDRs ) gen gyra pada Salmonella typhi Isolat Klinik dan Galur Khas Indonesia
ABSTRAK Deteksi Mutasi pada Quinolone Resistant Determining Regions (QRDRs ) gen gyra pada Salmonella typhi Isolat Klinik dan Galur Khas Indonesia Kirby Saputra, 2008 Pembimbing I : Ernawati Arifin Giri
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS CHELATING LOGAM ION BESI MINUMAN GAMBIR KOMBUCHA LOKAL BALI SECARA IN VITRO YANG BERPOTENSI UNTUK PENGOBATAN ALZHEIMER
UJI AKTIVITAS CHELATING LOGAM ION BESI MINUMAN GAMBIR KOMBUCHA LOKAL BALI SECARA IN VITRO YANG BERPOTENSI UNTUK PENGOBATAN ALZHEIMER Skripsi I PUTU JEFFRY SATIAWAN 1108505050 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sampel DNA koleksi hasil
Lebih terperinciABSTRAK. OPTIMASI AMPLIFIKASI GEN flic DENGAN METODE PCR UNTUK DETEKSI Salmonella typhi GALUR INDONESIA
ABSTRAK OPTIMASI AMPLIFIKASI GEN flic DENGAN METODE PCR UNTUK DETEKSI Salmonella typhi GALUR INDONESIA T. Robertus, 2007. Pembimbing I : Johan Lucianus, dr., M.Si. Pembimbing II : Ernawati Arifin Giri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hewan Babi Hewan babi berasal dari Genus Sus, Linnaeus 1758 mempunyai bentuk hidung yang rata sangat khas, hewan ini merupakan jenis hewan omnivora atau hewan pemakan segala.
Lebih terperinciProses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi) By Lina Elfita
Proses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi) By Lina Elfita 1. Replikasi 2. Transkripsi 3. Translasi TOPIK REPLIKASI Replikasi: Adalah proses perbanyakan bahan genetik. Replikasi bahan genetik dapat
Lebih terperincimenggunakan program MEGA versi
DAFTAR ISI COVER... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii PENDAHULUAN...
Lebih terperinciKEJADIAN MERUGIKAN (ADVERSE EVENT) DARI KEMOTERAPI PADA PASIEN ANAK LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DENGAN VARIAN 2677 GEN MULTIDRUG RESISTANCE 1 (MDR1)
KEJADIAN MERUGIKAN (ADVERSE EVENT) DARI KEMOTERAPI PADA PASIEN ANAK LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DENGAN VARIAN 2677 GEN MULTIDRUG RESISTANCE 1 (MDR1) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Skripsi NI LUH ULANDARI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional molekuler. Data yang diperoleh berasal dari pemeriksaan langsung yang dilakukan peneliti sebanyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Resistensi bakteri Resistensi antibiotik menjadi masalah ketika antibiotik digunakan secara luas dengan tujuan pemusnahan bakteri, akan tetapi bakteri yang resisten terhadap
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi DNA Genomik Sengon
HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi DNA Genomik Sengon DNA genomik sengon diisolasi dari daun muda pohon sengon. Hasil uji integritas DNA metode 1, metode 2 dan metode 3 pada gel agarose dapat dilihat pada Gambar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menurut Kottelat dkk., (1993), klasifikasi dari ikan lele dumbo adalah.
TINJAUAN PUSTAKA Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menurut Kottelat dkk., (1993), klasifikasi dari ikan lele dumbo adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus : Animalia : Chordata
Lebih terperinciM A T E R I G E N E T I K
M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan
Lebih terperinciSINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya
SINTESIS PROTEIN Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya Sintesis Protein Proses dimana kode genetik yang dibawa oleh gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino SINTESIS PROTEIN EKSPRESI GEN Asam nukleat
Lebih terperinciIDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI BANDEALIT JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI. Oleh Dina Fitriyah NIM
IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI DARI PANTAI BANDEALIT JEMBER BERDASARKAN SEKUEN DNA PENGKODE 16S rrna SKRIPSI Oleh Dina Fitriyah NIM 061810401071 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu pengumpulan sampel berupa akar rambut, ekstraksi mtdna melalui proses lisis akar rambut, amplifikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) merupakan bakteri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) merupakan bakteri intraseluler sebagai agen penyebab penyakit tuberkulosis pada manusia. Bakteri ini
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SPESIES BAKTERI STAFILOKOKUS PADA IKAN KERAPU DI KARANGASEM DENGAN ANALISIS SEKUENS 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ketut Wella Mellisandy
IDENTIFIKASI SPESIES BAKTERI STAFILOKOKUS PADA IKAN KERAPU DI KARANGASEM DENGAN ANALISIS SEKUENS 16S rrna SKRIPSI Oleh Ketut Wella Mellisandy NIM. 0909005030 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinci2015 IDENTIFIKASI KANDIDAT MARKER GENETIK DAERAH HIPERVARIABEL II DNA MITOKONDRIA PADA EMPAT GENERASI DENGAN RIWAYAT DIABETES MELITUS TIPE
ABSTRAK Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit kelainan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah akibat tubuh menjadi tidak responsif terhadap insulin. Salah satu faktor
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and
23 BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and Cancer Biology of the University of Indonesia (IHVCB-UI), Jl. Salemba
Lebih terperinciAda 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu
DNA DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (deoxyribosenucleic acid) yaitu: 1. gula 5 karbon (deoksiribosa)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Kuantitas DNA Udang Jari (Metapenaeus elegans De Man, 1907) Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah dengan Spektrofotometer Pengujian kualitas DNA udang jari (Metapenaeus
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
DAFTAR ISI ABSTRAK... Error! ABSTRACT... Error! KATA PENGANTAR... Error! DAFTAR ISI... i DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... Error! BAB I PENDAHULUAN... Error! 1.1 Latar Belakang... Error! 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Survei penyakit klorosis dan koleksi sampel tanaman tomat sakit dilakukan di sentra produksi tomat di daerah Cianjur, Cipanas, Lembang, dan Garut. Deteksi
Lebih terperinciABSTRAK. Analisis Mutasi Gen Pengekspresi Domain B dan C DNA Polimerase HBV Dari Pasien Yang Terinfeksi Dengan Titer Rendah.
ABSTRAK Analisis Mutasi Gen Pengekspresi Domain B dan C DNA Polimerase HBV Dari Pasien Yang Terinfeksi Dengan Titer Rendah. Natalia, 2006 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping : Johan Lucianus, dr., M.Si.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
14 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Konfirmasi bakteri C. violaceum dan B. cereus dilakukan dengan pewarnaan Gram, identifikasi morfologi sel bakteri, sekuensing PCR 16s rdna dan uji kualitatif aktivitas
Lebih terperinciOPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN LINAMARASE
OPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN LINAMARASE Fitri Ramsela 1, Dewi Indriyani Roslim 2, Herman 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Biologi 2 Dosen Genetika Jurusan Biologi Fakultas Matematika
Lebih terperinciANALISIS MUTASI GEN PENGEKSPRESI DOMAIN B DAN C DNA POLIMERASE HBV DARI PASIEN YANG TERINFEKSI DENGAN TITER TINGGI
ABSTRAK ANALISIS MUTASI GEN PENGEKSPRESI DOMAIN B DAN C DNA POLIMERASE HBV DARI PASIEN YANG TERINFEKSI DENGAN TITER TINGGI Anton Mulyono., 2003 ; Pembimbing I: Johan Lucianus, dr, M.Si. Pembimbing II:
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN ISOLASI DNA
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN ISOLASI DNA Disusun Oleh: Nama : Aminatus Sholikah NIM : 115040213111035 Kelompok : kamis, 06.00-07.30 Asisten : Putu Shantiawan Prayoga PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciIdentifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information)
Identifikasi mikroba secara molekuler dengan metode NCBI (National Center for Biotechnology Information) Identifikasi bakteri pada saat ini masih dilakukan secara konvensional melalui studi morfologi dan
Lebih terperinci