BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan seoftware MS Excel 2007 dan software SPSS ver 16., untuk mengetahui hubungan dan pengaruh model dan pencitraan seksualitas terhadap keinginan membeli konsumen Kuesioner dan Responden Penelitian ini menggunakan data primer dengan menggunakan teknik kuesioner yaitu dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada responden. Selanjutnya responden memberi tanggapan atas pertanyaan yang diberikan, dan kuesioner ini bersifat tertutup dimana jawabannya sudah tersedia. Sebelumnya penulis membuat suatu pretest untuk menguji apakah alat ukur berupa iklan yang digunakan sudah memenuhi kreteria atau tidak. Antara iklan kaukasian seksual behavior dan Indonesia seksual behavior harus mempunyai persamaan demikian juga kaukasian seksual attractive dengan Indonesia seksual attractive dan Kaukasian seksual embed dengan Indonesia seksual embed. Dan antar pencitraan juga harus ada perbedaan, yaitu antara seksual behavior, seksual attractive, seksual embed. Hasil dari pretest digunakan untuk melengkapi kuesioner utama supaya hasil dapat maksimal. 25

2 26 Kuesioner yang dibutuhkan berjumlah 175 kuesioner, dan setelah terkumpul didapatkan 192 kuesioner. Dengan demografi sebagai berikut: Dari 175 responden perbandingan usia, kelompok terbesar adalah yang berusia tahun (95,83%) dan kelompok berikutnya secara berurutan adalah responden berusia tahun (2,60%), (1,04%), dan lebih dari 45 tahun keatas (0,52%). Responden perbandingan pengeluaran rutin per bulan kira-kira sebesar 1jt-2jt (81,77%), 2jt-5jt (17,19%), 5jt-10jt (0,52%), diatas 10jt (0,52%). Gambar 4.1 Usia Responden

3 27 Gambar 4.2 Pengeluaran Rutin per Bulan Karena alat ukur yang digunakan adalah iklan parfum maka peneliti juga mengukur seberapa banyak responden yang menggunakan parfum. Dan hasilnya 65.62% adalah pengguna sedangkan 34.38% tidak menggunakan parfum. Sedangkan keinginan untuk membeli parfum dalam sebulan kedepan adalah 25,52% dari total responden ingin membeli, 74,48% sedang tidak ingin membeli parfum dalam sebulan kedepan.

4 28 Gambar 4.3 Pengguna Parfum Gambar 4.4 Keinginan Membeli Parfum Dalam 1 Bulan Kedepan

5 29 Karena ini adalah penelitian eksperimen maka setiap responden yang mengisi kuesioner mendapat perlakuan berbeda. Perlakuan itu adalah melihat iklan atau gambar yang berbeda tiap responden. Ada 7 buah perlakuan dengan perbandingan sebagai berikut. Kaukasian seksual behavior 13,54%, kaukasian seksual attractive 17,71%, kaukasian seksual embed 13,02%, Indonesia seksual behavior 12,5%, Indonesia seksual attractive 13,54%, Indonesia seksual embed 15,10%, dan perlakuan terakhir adalah kontrol 14,58% Gambar 4.5 Perbandingan Perlakuan Yang Terkumpul

6 Uji Validitas Dan Realibilitas Uji Validitas Azwar (2001) mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempuyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur/instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Hagul (Singarimbun dan Syofian Effendi, 1989) menjelaskan bahwa validitas instrumen menunjukan kualitas dari keseluruhan proses pengumpulan data dalam suatu penelitian. Secara sederhana dapat dikemukan, bahwa validitas sebuah instrumen ditentukan dengan jalan mengkorelasikan antara skor masing-masing pertanyaan dengan total skor masing-masing pertanyaan. Field,A (2005), Discovery Using SPSS, London: Sage Publication. Mengatakan bahwa item total correlation berada pada nilai di bawah tidak bisa digunakan dalam penelitian Uji Reabilitas Azwar (2001) mengatakan bahwa reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang artinya keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya. Hasil pengukuran dapat dipercaya bila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap

7 31 kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur tidak berubah. Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel 2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel 5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel (Triton, 2005) Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha Cronbach untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak.

8 Uji Validitas dan Realibilitas Attitude Toward Brand Dari hasil realibilitas attitude toward the brand dengan menggunakan metode alpha Cronbach (data ada di lampiran) menunjukan bahwa data tersebut reliable, karena berada pada Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80 (0,772). Corected item total correlation masing-masing pertanyaan diatas 0,300 (0,497;0,692;0,638) jadi semua pertanyaan valid Uji Validitas dan Realibilitas Attitude Toward Company Dari hasil realibilitas attitude toward the company dengan menggunakan metode alpha Cronbach (data ada di lampiran) menunjukan bahwa data tersebut sangat reliable, karena berada pada nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00 (0,832). Corected item total correlation masing-masing pertanyaan diatas 0,300 (0,497;0,692;0,638) jadi semua pertanyaan valid Uji Validasi dan Reabilitas Purchase Intention Dari hasil realibilitas purchase intention dengan menggunakan metode alpha Cronbach (data ada di lampiran) menunjukan bahwa data tersebut sangat reliable, karena berada pada nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00 (0,866). Corected item total correlation masing-masing

9 33 pertanyaan diatas 0,300 (0,497;0,692;0,638) jadi semua pertanyaan valid. Nilai Cronbach's Alpha terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari semua variabel berada pada kisaran 0,772-0,866, ini berarti dapat disimpulkan bahwa semua item untuk tiap variabel reliabel sampai sangat reliabel. Dan semua pertanyaan adalah valid Hasil Dari Kuesioner Penelitian ini mengunakan desain faktorial, yaitu penelitian yang menggunakan lebih dari satu perlakuan atau lebih dari satu variabel independen. Yaitu model yang terdiri dari dua berdasarkan asalnya (Indonesia dan Kaukasian) dan pencitraan seksual yang terdiri dari tiga jenis (Seksual behavior, seksual attractive, dan seksual embed) ditambah satu kontrol. Variabel dependennya ada tiga yaitu attitude toward the brand, Attitude toward company, dan purchase intention. Dengan kombinasi seperti diatas peneliti dapat melakukan analisa berdasar data yang sudah terkumpul. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t dua sampel berpasangan, sehingga menghasilkan 45 kombinasi. Analisanya adalah sebagai berikut : Ho : tidak ada perbedaan rata-rata antara variabel independen tersebut (µ1=µ2)

10 34 Ha : ada perbedaan rata-rata antara variable independen tersebut (µ1 µ2) Dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,05(5%), maka bila nilai signifikan dibawah 0,05 berarti Ho ditolak, jadi kesimpulannya ada perbedaan antara kedua independen variabel. Tetapi jika signifikan diatas 0,05 berarti Ha ditolak, kesimpulannya tidak ada perbedaan antara kedua variabel independen tersebut atau sama Attitude toward the brand Hasil analisa yang didapat dari uji t dua sampel berpasangan untuk persepsi konsumen terhadap merek berdasarkan adakah perbedaan yang signifikan atau tidak dengan melihat signifikan(2- tailed) dari tabel Paired Samples test (data ada di lampiran) adalah : Tabel 4.1 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward the brand Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual attractive sama Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual behavior Kontrol sama Kaukasian seksual attractive Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual attractive Kontrol sama Kaukasian seksual embed Kontrol sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual attractive sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual behavior Kontrol sama Indonesia seksual attractive Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual attractive Kontrol sama Indonesia seksual embed Kontrol sama

11 35 Kaukasian seksual behavior Indonesia seksual behavior sama Kaukasian seksual attractive Indonesia seksual attractive sama Kaukasian seksual embed Indonesia seksual embed sama Dilihat dari hasil diatas ternyata semua perbandingan independen variable tidak ada perbedaan yang signifikan Jadi untuk perbedaan dalam persepsi konsumen terhadap merek ketika mereka diberi perlakuan berbeda baik perbedaan model maupun pencitraan seksual adalah sama atau tidak ada perbedaan Attitude toward company Hasil analisa yang didapat dari uji t dua sampel berpasangan (data ada di lampiran) untuk persepsi konsumen terhadap perusahaan berdasarkan adakah perbedaan yang signifikan atau tidak adalah : Tabel 4.2 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward company Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual attractive sama Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual behavior Kontrol sama Kaukasian seksual attractive Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual attractive Kontrol berbeda Kaukasian seksual embed Kontrol berbeda Indonesia seksual behavior Indonesia seksual attractive sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual embed berbeda Indonesia seksual behavior Kontrol berbeda Indonesia seksual attractive Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual attractive Kontrol sama Indonesia seksual embed Kontrol sama

12 36 Kaukasian seksual behavior Indonesia seksual behavior sama Kaukasian seksual attractive Indonesia seksual attractive sama Kaukasian seksual embed Indonesia seksual embed sama Dilihat dari hasil analisa diatas terlihat ada perbedaan antara kontrol atau iklan yang tidak memasukan unsur seksual dengan Kaukasian seksual attractive, Kaukasian seksual embed, dan Indonesia seksual behavior. Tetapi selain itu tetap tidak ada perbedaan yang signifikan Purchase intention Hasil analisa yang didapat dari uji t dua sampel berpasangan (data ada di lampiran) untuk minat membeli konsumen berdasarkan adakah perbedaan yang signifikan atau tidak adalah : Tabel 4.3 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Purchase intention Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual attractive sama Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual behavior Kontrol sama Kaukasian seksual attractive Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual attractive Kontrol sama Kaukasian seksual embed Kontrol sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual attractive sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual behavior Kontrol sama Indonesia seksual attractive Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual attractive Kontrol sama Indonesia seksual embed Kontrol sama

13 37 Kaukasian seksual behavior Indonesia seksual behavior sama Kaukasian seksual attractive Indonesia seksual attractive sama Kaukasian seksual embed Indonesia seksual embed sama Dilihat dari hasil diatas ternyata semua perbandingan independen variable tidak ada perbedaan yang signifikan. Jadi untuk perbedaan dalam minat membeli konsumen ketika mereka diberi perlakuan berbeda baik perbedaan model maupun pencitraan seksual adalah sama atau tidak ada perbedan Pengujian 1. Apakah iklan dengan unsur seksual ada perbedaan dalam menarik keinginan konsumen untuk melakukan pembelian? Ho : ada perbedaan antara iklan dengan unsur seksual dengan tidak ada unsur seksual (µ1 µ2) Ha : Tidak Ada perbedaan antara iklan dengan unsur seksual dengan yang tidak ada unsur seksual (µ1=µ2) Dengan uji t dua sampel berpasangan didapatkan perbandingan antara variabel kontrol dengan variabel independen yang lain yaitu Tabel 4.4 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward the brand Untuk 1 Kaukasian seksual behavior Kontrol sama Kaukasian seksual attractive Kontrol sama

14 38 Kaukasian seksual embed Kontrol sama Indonesia seksual behavior Kontrol sama Indonesia seksual attractive Kontrol sama Indonesia seksual embed Kontrol sama Tabel 4.5 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward company Untuk 1 Kaukasian seksual behavior Kontrol sama Kaukasian seksual attractive Kontrol Berbeda Kaukasian seksual embed Kontrol Berbeda Indonesia seksual behavior Kontrol Berbeda Indonesia seksual attractive Kontrol sama Indonesia seksual embed Kontrol sama Tabel 4.6 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Purchase intention Untuk 1 Kaukasian seksual behavior Kontrol sama Kaukasian seksual attractive Kontrol sama Kaukasian seksual embed Kontrol sama Indonesia seksual behavior Kontrol sama Indonesia seksual attractive Kontrol sama Indonesia seksual embed Kontrol sama Dilihat dari analisa diatas, terlihat perbedaan hanya pada persepsi konsumen kepada perusahaan yaitu antara kontrol dengan kaukasian seksual attractive, kontrol dengan kaukasian seksual embed, Indonesia seksual behavior. Selain itu hasil dari analisa statistik

15 39 mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara iklan yang diberi unsur seksual dan yang tidak diberi unsur seksual. Dari perbedaan terhadap persepsi perusahaan dengan membandingakan mean antara kedua variablel, terlihat bahwa ada perbedaan nilai mean antara kaukasian seksual attractive dengan kontol sebesar , kaukasian seksual embed dengan kontrol sebesar , Indonesia seksual behavior dengan kontrol sebesar semua menujukan bahwa iklan dengan unsur seksual lebih menonjol dari iklan dengan tidak ada unsur seksual. Jadi untuk menggangkat persepsi konsumen terhadap merek dengan memasukan unsur seksual pada iklan tidak ada perbedaan (tolak Ho). Untuk mengangkat persepsi konsumen terhadap perusahaan ada perbedaan ketika memakai iklan dengan model kaukasian seksual attractive, kaukasian seksual embed, indonesia seksual behavior. Sedangkan untuk menarik minat membeli konsumen tidak ada perbedaan antara memasukan unsur seksual pada iklan atau tidak (tolak Ho). 2. Apakah ada perbedaan antar model Kaukasian dengan model Indonesia? Ho : Tidak ada perbedaan antara model Kaukasian dan model Indonesia (µ1=µ2)

16 40 Ha : ada pengaruh antara iklan dengan unsur seksual dengan tidak ada unsur seksual (µ1 µ2) Dengan uji t dua sampel berpasangan didapatkan hasil perbandingan antara variabel model kaukasian dan model Indonesia yaitu : Tabel 4.7 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward the brand Untuk 2 Kaukasian seksual behavior Indonesia seksual behavior sama Kaukasian seksual attractive Indonesia seksual attractive sama Kaukasian seksual embed Indonesia seksual embed sama Tabel 4.8 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward company Untuk 2 Kaukasian seksual behavior Indonesia seksual behavior sama Kaukasian seksual attractive Indonesia seksual attractive sama Kaukasian seksual embed Indonesia seksual embed sama Tabel 4.9 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Purchase intention Untuk 2 Kaukasian seksual behavior Indonesia seksual behavior sama Kaukasian seksual attractive Indonesia seksual attractive sama Kaukasian seksual embed Indonesia seksual embed sama

17 41 Dilihat dari analisa diatas, tidak ada perbedaan yang signifikan antara iklan dengan model Kaukasian dengan model Indonesia walaupun dengan berbagai tingkatan pencitraan seksual. Jadi untuk menggangkat persepsi konsumen terhadap merek dengan menggunakan model Indonesia atau Kaukasian tidak ada perbedaan (tolak Ha). Begitu juga untuk mengangkat persepsi konsumen terhadap perusahaan dan menarik minat membeli konsumen dari hasil penelitian ini tidak ada perbedaan. 3. Membandingkan antara jenis-jenis pencitraan seksual dalam iklan tersebut Ho : Ada perbedaan antara jenis-jenis pencitraan seksual Ha : Tidak Ada perbedaan antara jenis-jenis pencitraan seksual Dengan uji t dua sampel berpasangan didapatkan hasil perbandingan antara variabel model kaukasian dan model Indonesia yaitu Tabel 4.10 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward the brand Untuk 3 Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual attractive sama Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual attractive Kaukasian seksual embed sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual attractive sama

18 42 Indonesia seksual behavior Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual attractive Indonesia seksual embed sama Tabel 4.11 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Attitude toward company Untuk 3 Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual attractive sama Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual attractive Kaukasian seksual embed sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual attractive sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual attractive Indonesia seksual embed sama Tabel 4.12 Uji T Dua Sampel Berpasangan Untuk Purchase intention Untuk 3 Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual attractive sama Kaukasian seksual behavior Kaukasian seksual embed sama Kaukasian seksual attractive Kaukasian seksual embed sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual attractive sama Indonesia seksual behavior Indonesia seksual embed sama Indonesia seksual attractive Indonesia seksual embed sama Dilihat dari analisa diatas, tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis-jenis pencitraan seksual pada iklan. Jadi untuk menggangkat persepsi konsumen terhadap merek dengan menggunakan tinggkatan pencitraan seksual pada iklan tidak ada perbedaan (tolak Ho). Begitu juga untuk mengangkat persepsi

19 43 konsumen terhadap perusahaan dan menarik minat membeli konsumen dari hasil penelitian ini tidak ada perbedaan Hasil Penelitian Dari penelitian di atas didapat hasil akhir dari keseluruhan bab 4 ini adalah sebagai berikut : 1. Responden dari penelitian ini adalah sebagian besar usia tahun, dengan pengeluaran 1-2jt, 65,62% adalah pengguna produk parfum, 74,48% sedang tidak ingin membeli produk parfum dalam 1 bulan kedepan. 2. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas didapat hasil : - Pada tabel pengujian validasi dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation semuanya lebih dari dan positif sehingga dapat disimpulkan bahwa 12 pertanyaan tersebut valid. (Hasil Uji Validitas) - Nilai Cronbach's Alpha terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha dari semua variabel berada pada kisaran 0,772-0,866, ini berarti dapat disimpulkan bahwa semua item untuk tiap variabel reliabel sampai sangat reliabel. Oleh karena itu kuesioner telah dinyatakan valid dan reliabel, kuesioner tersebut sudah layak disebarkan kepada responden untuk mengadakan penelitian. (Hasil Uji Reliabilitas) 3. Dengan mengunakan uji t dua sampel berpasangan

20 44 - Pada tabel uji dua sampel berpasangan attitude toward brand tidak terdapat perbedaan antara pengunaan model Indonesia-kaukasian atau jenis pencitraan seksualitas seksual behavior, seksual attractive, seksual embed dengan kontrol. Sehingga penggunaan unsur seksual pada iklan tidak berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap brand. Menurut penelitian yang dilakukan Richmond dan Hartman(1982) mengidentifikasi adanya pengaruh iklan dengan unsur seksual terhadap membeli merek tersebut. Tetapi di penelitian ini tidak menunjukan hasil seperti itu. Ada kemungkinan ada keterbatasan dari Penelitian ini. - Pada tabel uji dua sampel berpasangan attitude toward company terdapat perbedaan antara kontrol dengan kaukasian seksual attractive, kaukasian seksual embed, Indonesia seksual behavior. Sehingga telihat ada pengaruh antara iklan dengan unsur seksual membuat perbedaan attitude toward company. Perbedaan menunjukan ada pengaruh positif iklan dengan unsur seksualitas dibanding dengan tidak ada unsur seksual. - Pada tabel uji dua sampel berpasangan Purchase intention tidak terdapat perbedaan antara pengunaan model Indonesia-kaukasian atau jenis pencitraan seksualitas seksual behavior, seksual attractive, seksual embed dengan kontrol. Sehingga penggunaan

21 45 unsur seksual pada iklan tidak berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap purchase intention. 4. Hasil dari uji hipotesa - Apakah iklan dengan unsur seksual ada perbedaan dalam menarik keinginan konsumen untuk melakukan pembelian? Hasilnya adalah tidak ada perbedaan antara iklan dengan unsur seksual dengan iklan tanpa unsur seksual untuk attitude toward the brand dan purchase intention. Tetapi untuk attitude toward company terlihat ada perbedaan yaitu antara kaukasian seksual attractive, kaukasian seksual embed dan Indonesia seksual behavior. Perbedaannya adalah lebih positif iklan dengan unsur seksual dibanding dengan iklan tidak ada unsur seksual. - Untuk mengetahui apakah model Indonesia lebih menjual atau tidak. Hasilnya adalah tidak ada perbedaan antar model Indonesia dengan model kaukaisan. Jadi model Indonesia dapat bersaing dengan model kaukasian - Untuk mengetahui bagaimana tingkat pencitraan seksualitas yang tepat dalam membuat iklan yang menarik. Semua tingkatan seksualitas tidak ada perbedaan baik itu attitude toward the brand, company, dan purchase intention. 5. Analisa penulis

22 46 Hasil dari penelitian ini sangat disayangkan tidak sesuai dengan persepsi di masyarakat. Seharusnya iklan dengan ada unsur seksual dapat menarik minat membeli konsumen. Tetapi lewat penelitian ini hal itu tidak terbukti, Iklan dengan unsur seksual mendapatkan nilai yang sama dari responden. Penulis juga meneliti apakah model Indonesia dapat bersaing dengan model luar, untuk model luar penulis memilih model kaukasian. Ternyata dalam penelitian ini tidak ada perbedaan antara model Indonesia dengan model Kaukasian. Sehingga model Indonesia dapat bersaing dengan model kaukasian. Untuk hipotesa model ini penulis setuju, hal ini dikarenakan supaya iklan di Indonesia tidak memakai iklan dari luar. Dengan itu maka perkembangan dunia iklan dapat melaju. Sedangkan apakah ada perbedaan antara jenis pencitraan seksual, dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada perbedaan antara jenis pencitraan baik itu seksual behavior, seksual attractive, maupun seksual embed. Untuk hipotesa ini sangat disayangkan tidak terbukti ada perbedaan yang signifikan, seharusnya perbedaan pencitraan seksualitas dalam iklan sedikit tidak mempengaruhi dalam responden. Tetapi di penelitian ini tidak terbukti. Menurut penelitian ini ada kemungkinan bahwa masyarakat indonesia tidak menyukai unsur seksual dalam iklan, memang banyak penelitian dan jurnal-jurnal diluar Indonesia membuktikan bahwa

23 47 seksualitas dalam iklan dapat menjual. Tetapi di Indonesia mungkin ada berbedaan situasi dengan negara lain, berhubung Indonesia adalah negara muslim dan terkenal dengan budaya timur. Terlihat dari beberapa kasus seksual dalam periklanan dalam Indonesia, banyak respon negatif terhadap iklan-iklan yang memakai pendekatan seksual. Dari dampak negatif bagi anak-anak generasi sekarang sampai pelecehan terhadap perempuan atau dianggap menurunkan harkat perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 77 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil penelitian yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3 Achmad Faisal 11208417 4EA06 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan merupakan suatu keadaan dimana, keinginan, harapan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasi. Menurut. menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain berdasarkan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasi. Menurut. menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasi. Menurut Azwar (2008), penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam suatu penelitian, setelah menetapkan metodologi penelitian maka akan dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data, pengujian hipotesis dan analisa korelasi. Setelah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- Moo Hur et al. (2011), Unit analisa dalam penelitian ini adalah individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Eksperimen Semu. Menurut Sugiyono (2006 : 4), Metode Penelitian Eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validatas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam membuat item pernyataan kuesioner, peneliti terlebih dahulu melakukan uji item pernyataan atau try out dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah Larissa Aesthetic Center Semarang. 3.2 Populasi dan Sampling Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang

BAB IV ANALISIS DATA. menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru 22 BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field Research) yang bersifat deskriptif-kuantitatif. Penelitian lapangan bertujuan untuk melihat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Hartono (2004 :68) menyatakan bahwa penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (Pre Experiment Design) yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

Fakor-faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dalam Pembelian Kartu Perdana Internet Merek XL di Depok

Fakor-faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dalam Pembelian Kartu Perdana Internet Merek XL di Depok Fakor-faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dalam Pembelian Kartu Perdana Internet Merek XL di Depok Disusun Oleh : Nama : Arif Rohman Kelas : 4EA12 NPM :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dan untuk menentukan sampel (responden) digunakan teknik Cluster sampling yaitu suatu cara pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Azwar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Azwar BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan subyek penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Azwar (2008), penelitian korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA Nama : Nova Evlyn NPM : 16213506 Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental yaitu jenis penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kuesioner uji coba kepada member kaskus yang menggunakan forum jual-beli kaskus

BAB 4 HASIL PENELITIAN. kuesioner uji coba kepada member kaskus yang menggunakan forum jual-beli kaskus BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Responden Kuesioner Sebagai langkah awal akan dilakukan penyebaran kuesioner dengan metode nonprobability sampling yaitu penyebaran dimana setiap unsur populasi tidak memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian

Lebih terperinci

O 1 X O O 3 O 4

O 1 X O O 3 O 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU. SUCI AMALIAH 3ea FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STRATEGI POSITIONING PRODUK PT. MUSTIKA RATU SUCI AMALIAH 3ea07 14209155 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas

Lebih terperinci

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Unipara Express. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil merek Toyota Kijang Innova di Bandar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG) PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG) NUR AINI RAMADHANTI 16213585 Latar Belakang Kualitas layanan bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental 117 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest 79 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest and post-test atau dapat disebut juga penelitian pra eksperimen. ini Desain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 14 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung pada semester

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat 34 BAB III Metodologi penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan propsal skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. merupakan contoh kecil dari sebuah clothing company yang memadukan unsur

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. merupakan contoh kecil dari sebuah clothing company yang memadukan unsur BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Riotic Store merupakan salah satu distro yang ada di Kota Bandung dan merupakan contoh kecil dari sebuah clothing company yang memadukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitian 1. Obyek Objek penelitian menurut Sugiyono (2008) sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci