Rencana Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rencana Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR A lhamdullilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun Rencana Kinerja ini merupakan salah satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari Perencanaan stratejik dan di akhiri dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dokumen Rencana Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2014 ini, berisi gambaran mengenai sasaran beserta indicator sasaran dan rencana capaiannya, kemudian program dan kegiatan-kegiatan terkait yang akan dilaksanakan dalam tahun i

3 Rencana kinerja ini merupakan bentuk komitmen organisasi untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya sebagai bagian dari upaya memenuhi visi dan misi organisasi. Dengan demikian seluruh proses perencanaan dan pengendalian kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung selama tahun 2014 sepenuhnya dapat merujuk pada dokumen Rencana Kinerja ini. Bandung, 2014 Plt. KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG Drs.H.MEIVY ADHA KRISNAN, M.Si. Pembina Utama Muda Nip ii

4 DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB.II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Re+nstra SKPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB. III TUJUAN, SASARAN, ROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan BAB. IV PENUTUP LAMPIRAN Hal iii

5 Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2014 (Program Wajib) Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2014 (Program Pilihan) Rumusan Rencana Program Kegiatan Tahun 2014 Dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Usulan Program Dan Kegiatan Dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2014 iv

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Penyusunan RKPD merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 serta Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah. 1

7 RENJA mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, karena RENJA menerjemahkan perencanan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra SKPD) ke dalam rencana, program, dan penganggaran tahunan, RENJA menjembatani sinkronisasi, harmonisasi Rencana Strategis ke dalam langkah langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur. Dengan demikian RENJA merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dimana kebijakan umum APBD ditetapkan secara bersama sama antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan Pemerintah. Dengan cakupan dan cara penetapan tersebut, RENJA mempunyai fungsi pokok dan menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan karena memuat seluruh kebijakan publik sebagai berikut : 1. Menjadi pedoman dalam penyusunan APBD karena memuat arah kebijakan Pembangunan Daerah satu tahun; 2. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah. Proses penyusunan RENJA didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan melalui forum Musyawarah 2

8 Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan Daerah pada tahun sebelumnya. Lebih lanjut penyusunan Dokumen RKPD dan RENJA SKPD juga diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, hal ini sejalan dengan Pasal 2 (dua) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa Daerah Kabupaten dan Kota merupakan bagian dari Provinsi serta mempunyai hubungan wewenang, keuangan, Pelayanan umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya lainnya. Musrenbang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD dan RENJA SKPD, yang menitikberatkan pada pembahasan untuk sinkronisasi sasaran, arah kebijakan, program dan kegiatan SKPD serta masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan Kota Bandung. Sebagai Dokumen resmi Pemerintah Daerah, Rencana Kerja SKPD yang dilanjutkan dengan RENJA SKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD dan RENJA SKPD 3

9 berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana regional dengan memuat arah kebijakan pembangunan, Prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah dan program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sebagai rencana operasional, RKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara dan APBD. 1.2 Landasan Hukum Dalam penyusunan RENJA, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai dasar, yaitu : a) Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286). b) Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4400). c) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 4

10 d) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4437). e) Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4438). f) Undang-Undang No. 15 Tahun 2005 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara. g) Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. h) Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No i) Perarturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja j) Peraturan pemerintah No. 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja k) Peraturan Mentri No. 54 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja 5

11 l) Peraturan Menteri/Menteri Dalam Negeri No. 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja m) Peraturan Walikota No. 412 tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung n) Peraturan Daerah No.6 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susuna Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung ini adalah untuk mengetahui dan mendokumenkan perencanaan dalam kurun waktu satu tahun yang berisi program program prioritas yang dilaksanakan langsung oleh Satuan Polisi Pamong Praja dengan dukungan pembiayaan dari Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota dengan harapan dapat mendorong partisipasi masyarakat. 6

12 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagai berikut: BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB.II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB. III TUJUAN, SASARAN, ROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan BAB. IV PENUTUP 7

13 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2013 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2013 meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program & kegiatan, pelaksanaan rencana program & kegiatan, dan hasil rencana program & kegiatan. Pada tahun 2013, rencana kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mencakup 3 (tiga) sasaran strategis berikut ini : 1) Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum, dengan indikator kinerjanya adalah : 8

14 a. Terjalinnya penyelenggaraan pemeliharaan dan penegakan Perda b. Terbentuknya satuan keamanan lingkngan 2) Tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum, dengan indikator kinerjanya adalah : a. Terciptanya peningkatan wilayah kota yang lebih tentram dan tertib. b. Bertambahnya peningkatan peraserta dan partisipasi masyarakat dalam memelihara dan mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat. 3) Tegaknya Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota, dengan indikator kinerjanya adalah: Pelanggar Peraturan daerah, Peraturan Walikota, dan Keputusan Walikota Bandung melalui tindakan Preventif dan Represif ( saksi hukum). Ketiga sasaran tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) program wajib dan 6 (enam) program pedukung. Pendanaan yang disediakan untuk pelaksanaan RENJA seluruhnya berdasarkan dari APBD Kota Bandung. Program dan kegiatankegiatan tersebut adalah sebagai berikut : 9

15 1. Program Pemeliharaan Keamanan Ketentraman Ketertiban Masyarakat dan pencgahan tindakan kriminal 1.1. Kerjasama pengembangan kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja dengan TNI/POLRI, PN serta Kejaksaan Program/Kegiatan Keluaran Target 2013 Indikator Kinerja Kegiatan Target 2014 Hasil Capaian Target Kerjasama pengembangan kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja dengan TNI/POLRI serta Kejaksaan (TNI,POLRI,PN,KEJAKSAAN) Terjalinnya kerjasama Operasionanal gabungan penyelenggaraan pemeliharaan dan penegakan ketentraman dan ketertiban di kota Bandung 4 instansi 4 instansi Tercapainya sinergitas kerjasama Operasional penyelenggaraan pemeliharaan TRANTIBUM di kota Bandung ( TNI,POLRI,KEJAKSAAN) Lokasi 30 Kec Kegiatan tersebut bersifat rutin dan wajib dilaksanakan dalam kerangka koordinasi dengan instansi penegak hukum seperti TNI, POLRI dan Kejaksaan. Pada tahun 2014, kerjasama ini dilakukan dengan 4 lembaga yakni TNI, POLRI, PN dan Kejaksaan. Untuk Tahun berjalan yaitu Tahun 2014 kerjasama ini akan tetap dilakukan dengan 4 lembaga yakni TNI, POLRI, PN dan Kejaksaan serta dinas-dinas terkait. 10

16 1.1. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Program/Kegiatan Keluaran Indikator Kinerja Kegiatan Target 2013 Target 2014 Hasil Capaian Target Memonitor, mengevaluasi, dan melaporkan kondisi keamanan dan ketertiban di Wilayah Kota Bandung Tersedianya laporan monitoring pemeliharaan kamtramtibmas di 30 wilayah kecamatan kota Bandung 12 dokumen - Sebagai masukan dalam melaksanakan tugas pokok Satpol PP Lokasi 30 kec Pada Tahun 2013 Kegiatan ini bersifat rutin dan wajib untuk memonitor pemeliharaan kamtramtibmas di 30 kecamatan di Wilayah Kota Bandung, sebagai masukan bagi tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung. Sedangkan pada Tahun 2014 kegiatan ini tidak ada lagi karena sudah tercakup dalam Monev di Bidang Perlindungan Masyarakat. 2. Program penegakan Ketentraman dan Ketertiban Umum 2.1. Kegiatan Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Kegiatan ini merupakan tugas pokok dan fungsi dalam menciptakan situasi wilayah Kota terbebas dari 11

17 gangguan ketentraman dan Ketertiban, kegiatan ini di laksanakan dalam bentuk penjagaan, pencegahan, dan penegakan beberapa titik/simpul simpul kota yang sering terjadi ancaman gangguan trantib, seperti pusat-pusat perekonomian kota, tempat tempat hiburan, tempat/ruang publik, pusat kegiatan pemerintahan (kantor-kantor), pada tahun 2013 akan dilaksanakan di 30 wilayah Kecamatan, begitu juga untuk tahun 2014 tetap akan dilaksanankan di 30 wilayah kecamatan dalam 1 tahun. Program/Kegiata n Keluaran Indikator Kinerja Kegiatan Targe t 2013 Targe t 2014 Hasil Capaia n Target Kegiatan Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Peningkata n kondusifitas ketentrama n dan ketertiban umum di wilayah kota bandung Ketentraman dan ketertiban umum di tempattempat penting, kegiatankegiatan penting, pengawalan pejabat/orang -orang penting selama 1 tahun Lokas i 30 kec 12

18 1.1. Kegiatan peningkatan Partisipasi Masyarakat Kegiatan tersebut berupa pembinaan dan evaluasi pelaksanaan terhadap unsur Kewilayahan dan masyarakat dalam implementasi pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta perwujudan K-3 di wilayahnya kecamatan. Tahun 2013, kegiatan ini ditargetkan dilaksanakan kepada 5 wilayah percontohan K-3 dalam kerangka peran serta dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban lingkungan. Selain itu, akan dilaksanakan juga pelatihan/pembekalan kepada petugas/masyarakat pemahaman perda-perda ketentraman ketertiban/ K3. Sama halnya pada tahun

19 Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota 3.1 Operasi Penegakan Perda dan Perwal Program/Kegiata n Operasi penegakan perda dan perwal Keluaran Indikator Kinerja Kegiatan Targe t 2013 Targe t 2014 Hasil Capaia n Target Pelaksanaan Operasi penertiban dan penegakan Perda/Perwal/kepwa l di Kawasan wilayah 7 titik dan Kawasan di luar 7 titik 24 kali 240 kali Pelanggar perda/perwa l yang terjaring operasi penegakan dikenakan sanksi 70% Lokasi kawasa n 7 titik Kegiatan tersebut merupakan rutin dan wajib dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini mengingat pelanggaran terhadap Perda, Perwal, dan Kepwal masih terus berlangsung. Selain itu meskipun operasi penegakan terus dilakukan setiap tahunnya para pelanggar relatif tidak menunjukan kejeraan. Pada tahun 2014, melalui penegakan yang akan dilakukan meliputi 7 (tujuh) titik dan di luar 7 (tujuh) titik termasuk di dalamnya atas usulan beberapa kecamatan, yaitu: a) Penertiban bangunan liar, di RW.01 RW.03. RW.09. Kel Sukaasih kec. Bojongloa kaler. 14

20 b) Penertiban /Pembongkaran Bangunan Liar di Bantaran sungai Cikapundung Kecamatan Cidadap c) Penertiban PKL di Jalan Setiabudi dan sekitar RS Salamun Kecamatan Cidadap. d) Penertiban/penataan PKL di Kawasan Industri Cihampelas Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan. e) Pembongkaran PKL dan Bangunan Liar di Jalan Cikutra Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler. f) Penertiban bangunan liar di RW.06 Kelurahan Cisaranten Kidul Kecamatan Gede Bage. g) Penertiban dan pendataan PKL di Jalan Soekarno Hatta, Jalan AH. Nasution, Pasar Induk Gede Bage di Kecamatan Panyileukan. h) Penertiban Pedagang Kaki Lima di jalan Dr.Rum Kecamatan cicendo. i) Penertiban Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Astana Anyar Kecamatan Astana Anyar. 15

21 j) Penertiban Pedagang Kakilima Sepanjang Jalan di Bawah Fly over Kiaracondong, Kecamatan Batununggal. Untuk tahun 2014 kegiatan ini tetap dilaksanakan pada 7 titik tersebut namun akan lebih fokus untuk 4 (empat) titik dan di luar 4 (empat) titik termasuk di dalamnya atas usulan beberapa kecamatan seperti : a) Penertiban bangunan liar : kec. Bojongloa kaler sebanyak 2 unit jl. Laswi batununggal kiaracondong sebanyak 70 kios Kec. Cibeunying kaler sebanyak 23 unit Gede bage sebanyak 1 paket b) Penertiban PKL : Kec. Bojongloa kaler Kec. Cicendo Astana anyar Kec. Batununggal Jl. Cibaduyut Terminal leuwi panjang, bojongloa kidul Gede bage 16

22 3.2 Pelaksanaan Yustisi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota Program/Kegiatan Operasi Yustisi Keluaran Indikator Kinerja Kegiatan Target 2013 Target 2014 Hasil Capaian Target Razia prostitusi dan PSK jalanan Razia Anjal,Gepeng dan Razia kependudukan 1 tahun 8 kali Terlaksananya penegakan hukum dan peningkatan kesadaran hukum Lokasi se-kota bandung Berupa Razia tempat-tempat Prostitusi / Operasi PSK jalanan, Anak Jalanan (Anjal), Gelandangan dan Pengemis (Gepeng), dan Operasi Kependudukan di Wilayah Kota Bandung. Pada tahun 2014 kegiatan ini tetap berlangsung dan di targetkan sebanyak 8 kali kegiatan. 3.3 Sosialisasi / Penyuluhan Peraturan Daerah dan Perwal Ketentraman Ketertiban. 17

23 Program/Kegiata n Sosialisasi perda dan perwal ketentraman ketrtiban Keluaran Indikator Kinerja Kegiatan Targe t 2013 Targe t 2014 Hasil Capaia n Target Lokasi Terlaksanany a sosialisasi/ penyuluhan peraturan daerah dan peraturan walikota trantibum 300 orang 5 kali Pengetahua n masyarakat tentang perda, perwal dan kepwal kota bandung sebanyak 300 orang Kota bandun g Kegiatan ini juga sifatnya rutin dan wajib dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya terkait Perda dan Perwal Ketentraman ketertiban. Pada tahun 2013, sosialisasi Perda tersebut diberikan kepada 300 orang tokoh dan warga masyarakat Kota Bandung, dan telah terealisasikan melebihi target yaitu sebanyak 315 orang. Sedangkan untuk tahun 2014 kegiatan sosialisasi Perda tersebut akan diberikan sebanyak 5 kali penyuluhan kepada tokoh dan warga masyarakat Kota Bandung. 18

24 Penyusunan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2014, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai mana berikut : a. Masalah masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya; b. Tujuan yang dikehendaki; c. Sasaran sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya; d. Kebijakan kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana; Penyusunan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Tahun 2014 juga memperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2013 sebagai entry point dalam penyusunan perencanaan tahun 2014; b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan konsistensi pembangunan. Masalah masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya; 19

25 Evaluasi pelaksanaan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung s.d. tahun 2013 dapat dilihat dari berbagai indikator sebagai berikut:dalam tabel 2.1. Dari Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s.d. Tahun 2013 di atas dapat kita lihat bahwa tidak semua program yang telah direncanakan dalam renstra terealisasi. Keterbatasan anggaran mengakibatkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tidak leluasa dalam melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan. Dari tabel dapat kita lihat bahwa hampir semua program kerja Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013 terealisasi. Khusus untuk program peningkatan sumber daya manusia kami merasakan anggaran yang tersedia jauh dari ideal, karena berdasarkan Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja Bab IV Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian, persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yaitu: a. Pegawai Negeri Sipil; b. Berijasah sekurang kurangnya SLTA dan atau serendah rendahnya berpangkat Pengatur Muda (II/a); 20

26 c. Tinggi Badan sekurang kurangnya 160 cm untuk laki laki dan 155 cm untuk perempuan; d. Umur sekurang kurangnya 21 tahun; e. Sehat jasmani dan rohani; f. Lulus Pendidikan dan Pelatihan Dasar Satuan Polisi Pamong Praja. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pengelolaan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia harus terus diupayakan secara terencana dan sistematis agar kapasitas personil baik individu maupun ketika berada di dalam kelompok bidangnya bisa ditingkatkan dan dikembangkan untuk dapat lebih proaktif dan secara kolektif bisa menentukan masa depan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja. Kapasitas ideal yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia antara lain mencakup lima aspek masing-masing : 1. Kapasitas untuk berkreasi atau berproduksi; 2. Pemerataan distribusi kompisisi personil sesuai kapasitas dan kualifikasinya; 3. Pemberian keleluasaan dan wewenang; 4. Kesempatan untuk berkembang (sustainable); 21

27 5. Kesadaran akan interdepensi. Lima aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia sebagaimana disebutkan di atas dapat dianggap penting untuk dikembangkan, mengingat unsur dominan dalam manajemen yang berfungsi menggerakkan sumber daya yang ada serta dapat berperan dalam mengelola dan mendukung kinerja sebuah organisasi/kelembagaan, yaitu faktor manusia. Karena dengan memiliki dukungan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mumpuni tentu akan menjadi modal dasar potensial sebagai salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh dalam menentukan dan menggerakkan segenap potensi yang ada dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, maka Satuan Polisi Pamong Praja sebagai sub ordinansi dari organisasi Pemerintah Kota Bandung, tentunya tidak bisa menghindar, apalagi mengesampingkan peran penting dari variabel ini, terutama dalam pencapaian target Tujuan dan Sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam Renstra unit kerjanya. Untuk dapat mendukung pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia pada Satuan Polisi Pamong Praja, selain diupayakan melalui rekruitmen yang selektif didasarkan pada kecakapan fisik dan mental, juga 22

28 mempertimbangkan latar belakang pendidikan, yang pada gilirannya nanti akan terus dikembangkan lebih lanjut melalui mekanisme perkembangan pegawai pada program Diklat Penjejangan maupun Diklat Fungsional. Sehingga ke depan diharapkan ada perhatian yang lebih pada program peningkatan sumber daya manusia Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Wilayah Kota Bandung yang begitu luasnya dimana terdiri dari 30 Kecamatan dan 151 Kelurahan serta Sumber Daya Alam dan kondisi Demografis penduduk yang beraneka ragam sangat dimungkinkan menimbulkan gangguan Ketentraman dan Ketertiban. Unjuk rasa yang marak, Pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Walikota di wilayah Kota Bandung juga tetap menjadi perhatian Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam menyelenggarakan fungsi dan tugas pokok untuk mewujudkan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Penegakan Peraturan Daerah di Kota Bandung, Satuan Polisi Pamong Praja semakin berperan aktif dan profesional dalam 23

29 melaksanakan tugas dengan selalu tampil terdepan sebagai motivator. Perkembangan ekonomi mikro melalui tingkat penyebaran tempat usaha di Kota Bandung relatif berkembang cukup pesat dari tahun ke tahun. Salah satu indikator pertumbuhan ini dapat dilihat dari tingkat kepatuhan dan kesadaran pelaku usaha atau wajib pajak/wajib retribusi dalam mentaati kebijakan/regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui penetapan Peraturan Daerah dalam mendukung peningkatan iklim usaha. Disamping dinas teknis yang membidangi fungsi sosialisasi, pengawasan dan pelayanan masyarakat, masih tetap dibutuhkan instrumen pendukung dalam rangka menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung. Instrumen dimaksud dibutuhkan karena berdasarkan data yang ada, jumlah tingkat pelanggaran terhadap Peraturan Daerah di Kota Bandung menunjukkan angka variatif dan senantiasa fluktuatif dari tahun ke tahun. Instrumen pendukung dimaksud adalah lebih memberdayakan Satuan Polisi Pamong Praja, melalui usulan anggaran Pendidikan dan Latihan bagi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). 24

30 Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung : Faktor Internal : a. Masih minimnya kualitas dan kuantitas personil; (Staf yang telah mengikuti latihan dasar Satpol PP bagi staf maupun pejabat eselon masih sedikit, belum adanya tenaga teknis lainnya) b. Masih belum mencukupinya sarana dan prasarana seperti gedung kantor; c. Masih perlunya penambahan Anggaran. Faktor Eksternal : a. Masih banyaknya penyimpangan Pelanggaran Peraturan Daerah; b. Meningkatnya Kriminalitas dan gangguan ketentraman dan ketertiban umum; c. Sering terjadinya Unjuk rasa dan persengketaan; Dalam Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten dan Kota 25

31 disebutkan bahwa salah satu target jenis pelayanan dasar yang harus dicapai adalah Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) di Kabupaten/Kota, di mana ditargetkan pada tahun 2015 harus mencapai persentase 80%. Jenis pelayanan dasar ini merupakan domainnya Satpol PP. Lebih lanjut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) di Kabupaten/Kota adalah upaya mengkondisikan lingkungan kehidupan masyarakat yg kondusif dan demokratis, sesuai Peraturan daerah yang telah ditetapkan. Hal ini untuk mewujudkan pemenuhan hak masyarakat untuk hidup tertib, tentram serta menjaga keindahan. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan secara nasional itu langkah kegiatan yang perlu diambil (dan ini tentunya harus diimbangi dengan penyediaan anggaran yang cukup) adalah: a. Melakukan pemantauan gangguan Trantibum dengan dinas terkait di jalan, tempat hiburan, pemukiman penduduk dan ruang umum; b. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung operasional Satpol PP; 26

32 c. Penyebarluasan informasi dan sistem tanggap pengaduan masyarakat terhadap pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan; d. Pendidikan dan Pelatihan PPNS bagi aparat Satpol PP; e. Mengadakan patrol dengan melakukan koordinasi dengan kecamatan dan dinas terkait yang menyangkut penegakan peraturan daerah di kawasan perkotaan; f. Monitoring dan evaluasi Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD A. Masih rendahnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban umum serta mentaati perda dan perwal. a. Masih rendahnya ketaatan masyarakat terhadap K3. Pelanggaran pada Penyelenggaraan ketertiban, kebersihan dan keindahan (Perda No. 11 Tahun 2005) b. Maraknya minimarket bermasalah di Kota Bandung, tidak sesuai dengan Penataan Pasar tradisional pusat perbelanjaan dan toko modern (Perda No. 2 Tahun 2009) c. Maraknya peredaran minuman beralkohol illegal. Sebagaimana telah di atur dalam Perda yang berbunyi 27

33 Pelarangan, pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol (Perda No. 11 Tahun 2010) d. Maraknya café/resto illegal. perda yang mengatur Penyelenggaraan kepariwisataan (Perda no. 07 Tahun 2012) e. Semakin banyaknya reklame illegal. Perda yang mengatur Penyelenggaraan reklame (Perda no. 4 Tahun 2012) f. Meningkatnya jumlah PMKS di kota Bandung. Perda yang mengatur Penyelenggaraan dan Penanganan Kesejahteraan Sosial (Perda No.24 Tahun 2012) B. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan, kenyamanan serta perlindungan masyarakat itu sendiri. a. Potensi petugas Linmas yang kurang terlatih b. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan kenyaman lingkungan Menumbuh kembangkan kegiatan ketentraman dan ketertiban yang sudah terbangun selama ini adalah lebih banyak dalam bentuk kemitraan, peran serta masyarakat diharapkan lebih ditingkatkan lagi, melalui : 28

34 a. Peningkatan pelayanan masyarakat, dalam rangka mengantisipasi dinamika akselerasi reformasi yang demikian cepat sering bebenturan dalam memandang kewajiban selaku pengajar masyarakat, juga perlu dikaji lebih mendalam guna menyikapi berbagai opini dan benturan yang terjadi dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, disamping perlunya dibangun Citra Satuan Polisi Pamong Praja sebagai pendukung POLRI yang mahir, terampil, bersih dan berwibawa satu sebagai pelayan, pelindung, pengayom dan pembimbing masyarakat. b. Pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan atau bimbingan teknis dan pengawasan terhadap bentuk bentuk pengawasan swakarsa sebagai pengemban fungsi Satuan Polisi Pamong Praja yang memiliki kewenangan terbatas pada bidangnya masing masing. Bentuk bentuk pengawasan swakarsa ini diharapkan berperan aktif dalam mengantisipasi dan menanggulangi setiap gejala yang timbul dalam masyarakat dengan cara mencermati setiap gejala awal dan menemukan sinyal penyebabnya yang bersifat laten potensial pada sumbernya melalui upaya upaya yang mengutamakan tindakan tindakan pencegahan dan penangkalan. Usaha 29

35 pencegahan atas timbulnya ancaman / gangguan keamanan dan ketertiban melalui kegiatan pengaturan penjagaan, pengawasan dan Patroli serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib dan teratur. c. minimnya anggaran dan lemahnya koordinasi sehingga upaya penegakan Peraturan Daerah yang dilakukan satuan Polisi Pamong Praja tidak maksimal dan memperoleh hasil yang diharapkan. Upaya dalam bentuk tindakan yang didasarkan menurut cara yang diatur dalam Undang-Undang guna mencari serta menyimpulkan barang bukti atas dilanggar atau tidak ditaatinya peraturan Perundang-undangan yang berlaku, tidak dapat dilaksanakan karena belum berjalan nya Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang menjadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil Review terhadap Rancangan Awal RKPD Bahwa dalam proses penyusunan rancangan awal RKPD, hasil indentifikasi permasalahan menjadi konsep rumusan program dan kegiatan. Program dan kegiatan tersebut dengan 30

36 menganalisa kebutuhan SKPD kemudian dipilah antara program dan kegiatan yang sifatnya wajib, prioritas dan rutin. Satuan Polisi Pamong Praja dalam menyusun rancangan awal RKPD sudah sesuai dengan Permendagri No 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahkan dalam proses rancangan awal RKPD ada beberapa program yang belum dilaksanakan karena belum menjadi kebutuhan dan kondisi Satuan Polisi Pamong Praja Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Pada tahun 2014, melalui penegakan yang akan dilakukan meliputi 7 (tujuh) titik dan di luar 7 (tujuh) titik termasuk di dalamnya atas usulan beberapa kecamatan, yaitu: c) Penertiban bangunan liar : kec. Bojongloa kaler sebanyak 2 unit jl. Laswi Batununggal kiaracondong sebanyak 70 kios Kec. Cibeunying kaler sebanyak 23 unit 31

37 Gede bage sebanyak 1 paket d) Penertiban PKL : Kec. Bojongloa kaler Kec. Cicendo Astana anyar Kec. Batununggal Jl. Cibaduyut Terminal leuwi panjang, bojongloa kidul Gede bage e) Pembinaan anggota linmas di 30 kec sebanyak 120 orang f) Pembentukan satuan linmas di 30 kec sebanyak 60 orang g) Pengadaan pakaian / seragam linmas h) Sosialisasi / penyuluhan K3 Kec. Batununggal Kec. rancasari Dari beberapa usulan kecamatan tersebut telah termasuk dalam bagian program dan kegiatan yang ada di Satpol PP sehingga kemungkinan besar telah dapat di akomodir. 32

38 Beberapa program yang terkait program usulan dari kecamatan yaitu : 1. Program penegakan perda dan perwal 2. Program peningkatan keamanan dan kenyaman lingkungan 33

39 BAB. III TUJUAN, SASARAN, ROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mempunyai rencana stratejik yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun mendatang yaitu untuk tahun , telah mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana stratejik tersebut mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan sasarannya. A. Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merupakan unsur perangkat daerah dan akan senantiasa menjadi pendukung utama Pemerintah Kota Bandung dalam mewujudkan visi Kota Bandung sebagai kota Jasa yang Bermartabat. Oleh karenanya, Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung adalah sebagai berikut : 34

40 Terwujudnya masyarakat kota Bandung yang tentram, tertib, dan taat hukum B. Misi Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung merupakan implementasi dari visi yang memuat pernyataan tentang tujuan organisasi dalam bentuk produk dan pelayanan, nilainilai yang dianut, serta cita-cita di masa mendatang. Misi tersebut adalah : Meningkatkan penyelenggaraan dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta menumbuhkan kepatuhan hukum masyarakat 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD A. Tujuan Tujuan ditetapkan dengan didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah memperhitungkan kelebihan / kekuatan dan kekurangan / kelemahan yang dimiliki. Tujuan 35

41 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung menggambarkan arah strategis dan memfokuskan arah semua program dan kegiatan. Tujuan tersebut adalah : Mantapnya ketentraman dan ketertiban umum yang mengarah kepada kondisi kondusif sebagai kota jasa yang Bermartabat B. Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Sasaran yang dikembangkan mencakup konsep tujuan, ruang lingkup, arah, dan kepastian dari tujuan yang ingin di capai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Sasaran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tersebut adalah: 1) Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum; 2) Tumbuhnya kesadaran hukum masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum; 3) Tegaknya Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, dan Keputusan Walikota. 36

42 C. Strategi Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Satuan Polisi Pamong Praja merumuskan strategi yang merupakan rencana menyeluruh dan terpadu. Berikut strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun : 1) Mengembangkan kemampuan satuan dan meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait serta stakeholders lainnya. 2) Mendorong dan memfasilitasi adanya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan dan pemeliharaan ketentraman/ketertiban umum. 3) Meningkatkan intensitas penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, dan Keputusan Walikota. D. Kebijakan Kebijakan ditetapkan untuk mengarahkan program dan kegiatan organisasi agar fokus terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang sudah ditetapkan. Berikut ini kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun : 37

43 1) Penyelenggaraan ataupun pemeliharaan ketertiban dan ketentraman umum dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan atau dengan melibatkan instansi terkait. 2) Meningkatkan upaya yang mengarah kepada peningkatan kesadaran masyarakat dalam penyelenggaraan dan pemeliharaan ketentraman / ketertiban umum. 3) Memberikan peringatan, teguran keras sampai dengan pengenaan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dilanggar. 3.3 Program dan Kegiatan A. Program Untuk mengoperasikan kebijakan-kebijakan tersebut perlu ditetapkan program, sasaran program, dan kegiatankegiatan nyata sehingga strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan. Berikut ini program dan sasaran program Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2014 : 1) Program penyelenggaraan dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum. 38

44 2) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. 3) Program penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan walikota. 4) Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan 5) Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban Dan Keamanan 6) peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) B. Kegiatan Indikatif Berikut ini kegiatan-kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2014: 1) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan tindak Kriminal kegiatan-kegiatan indikatif dari program tersebut adalah : 1.1 Kerjasama Pengembangan Kemampuan Aparat Polisi Pamong Praja dengan TNI, POLRI, dan Kejaksaan 2) Program Penegakan Ketentraman dan Ketertiban Umum Kegiatan-kegiatan indikatif dari program dimaksud adalah : 39

45 2.1. Pemeliharaan Ketentraman dan ketertiban umum 2.2. Peningkatan Partisipasi Masyarakat 3) Program Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota Kegiatan-kegiatan indikatif sebagai berikut : 3.1 Sosialisasi/ Penyuluhan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota Ketentraman ketertiban. 3.2 Operasi Penertiban Perada dan Peraturan Walikota. 3.3 Pelaksanaan Yustisi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota. 3.4 Penertiban reklame illegal 4) Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan 4.1 Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan 4.2 Pengendalian keamanan lingkungan 4.3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 5) Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban Dan Keamanan 5.1 Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat 40

46 Rencana kinerja tahun 2014 merupakan penjabaran lebih lanjut dari Rencana Stratejik (Renstra) tahun Dokumen ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen Renstra. Rencana Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2014 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai selama tahun 2014, baik pada tingkat kegiatan maupun ditingkat sasaran. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan acuan untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam upaya pencapaian visi dan misi. Sedangkan target kinerja pada tingkat kegiatan ditujukan untuk mengukur efisiensi dan efektifitas kegiatan. A. Target Kinerja Pada tahun 2014, rencana kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mencakup 4 (empat) sasaran strategis berikut ini : 1. Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban umum, dengan indikator kinerjanya adalah : a. Cakupan Penegakan Perda 2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik 41

47 a. Indeks kepuasan masyarakat 3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi a. Nilai evaluasi akip b. Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti c. Prosentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah 4. Meningkatnya kenyamanan dan keamanan lingkungan a. Meningkatnya Cakupan Rasio Petugas linmas b. Jumlah Linmas Terlatih Ketiga sasaran tersebut akan dicapai melalui 6 (enam) program wajib dan 6 (enam) program pedukung. Pendanaan yang disediakan untuk pelaksanaan RENJA sebagian besar berdasarkan dari APBD Kota Bandung. Program dan kegiatankegiatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahan Tindakan Kriminal 1.1. Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja dengan TNI/POLRI dan Kejaksaan 42

48 Kegiatan tersebut bersifat rutin dan wajib dilaksanakan dalam kerangka koordinasi dengan instansi penegak hukum seperti TNI, POLRI, PN dan Kejaksaan. Pada tahun 2014, kerjasama ini dilakukan dengan 4 lembaga yakni TNI, POLRI, PN dan Kejaksaan. Untuk Tahun berjalan yaitu Tahun 2014 kerjasama ini akan tetap dilakukan dengan 4 lembaga yakni TNI, POLRI, dan Kejaksaan serta dinas-dinas terkait. 2. Program penegakan Ketentraman dan Ketertiban Umum 2.1. Kegiatan Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Kegiatan ini merupakan tugas pokok dan fungsi dalam menciptakan situasi wilayah Kota terbebas dari gangguan ketentraman dan Ketertiban, kegiatan ini di laksanakan dalam bentuk penjagaan, pencegahan, dan penegakan beberapa titik/simpul simpul kota yang sering terjadi anacaman gangguan trantib, seperti pusat-pusat perekonomian kota, tempat tempat hiburan, tempat/ruang publik, pusat kegiatan pemerintahan (kantor-kantor), pada tahun

49 dilaksanakan di 30 wilayah Kecamatan, begitu juga untuk tahun 2014 tetap akan dilaksanankan di 30 wilayah kecamatan dalam 1 tahun Kegiatan peningkatan Partisipasi Masyarakat Kegiatan tersebut berupa pembinaan dan evaluasi pelaksanaan terhadap unsur Kewilayahan dan masyarakat dalam implementasi pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta perwujudan K-3 di wilayahnya kecamatan. Tahun 2013, kegiatan ini ditargetkan dilaksanakan kepada 5 wilayah percontohan K-3 dalam kerangka peran serta dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban lingkungan. Selain itu, pada tahun 2014 akan dilaksanakan juga pelatihan/pembekalan kepada petugas/masyarakat pemahaman perdaperda ketentraman ketertiban/ K3. Sama halnya pada tahun Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, dan Keputusan Walikota a. Operasi Penegakan Perda dan Perwal 44

50 Kegiatan tersebut merupakan rutin dan wajib dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini mengingat pelanggaran terhadap Perda, Perwal, dan Kepwal masih terus berlangsung. Selain itu meskipun operasi penegakan terus dilakukan setiap tahunnya para pelanggar relatif tidak menunjukan kejeraan. Pada tahun 2014, melalui penegakan yang akan dilakukan meliputi 7 (tujuh) titik dan di luar 7 (tujuh) titik termasuk di dalamnya atas usulan beberapa kecamatan, yaitu: a) Penertiban bangunan liar : kec. Bojongloa kaler sebanyak 2 unit jl. Laswi batununggal kiaracondong sebanyak 70 kios Kec. Cibeunying kaler sebanyak 23 unit Gede bage sebanyak 1 paket b) Penertiban PKL : Kec. Bojongloa kaler Kec. Cicendo Astana anyar Kec. Batununggal 45

51 Jl. Cibaduyut Terminal leuwi panjang, bojongloa kidul Gede bage c) Pembinaan anggota linmas di 30 kec sebanyak 120 orang d) Pembentukan satuan linmas di 30 kec sebanyal 60 orang e) Pengadaan pakaian / seragam linmas f) Sosialisasi / penyuluhan K3 Kec. Batununggal Kec. rancasari Untuk tahun 2014 kegiatan ini tetap dilaksanakan pada kawasan se-kota Bandung termasuk di dalamnya atas usulan beberapa kecamatan. b. Pelaksanaan Yustisi Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota berupa Razia tempat-tempat Prostitusi / Operasi PSK jalanan, Anak Jalanan (Anjal), Gelandangan dan Pengemis (Gepeng), dan Operasi Kependudukan di Wilayah Kota Bandung. 46

52 c. Sosialisasi / Penyuluhan Peraturan Daerah dan Perda Nomor 11 tahun 2005 Kegiatan ini juga sifatnya rutin dan wajib dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya terkait Perda Nomor 11 tahun 2005 tentang Ketentraman, Ketertiban, Keindahan (K3). Pada tahun 2013, sosialisasi Perda tersebut diberikan kepada 300 orang tokoh dan warga masyarakat Kota Bandung,. Sedangkan untuk tahun 2014 kegiatan sosialisasi Perda tersebut akan diberikan sebanyak 5 kali penyuluhan kepada tokoh dan warga masyarakat Kota Bandung. d. Penertiban reklame illegal Pada tahun 2014 kegiatan penertiban yustisi akan dilaksanakan sebanyak 8 kali untuk memaksimalkan kinerja satpol pp kota bandung. 4. Program pendukung pada Renja 2014, meliputi 6 Program, seperti : 4.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur 4.3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 47

53 4.4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 4.6. Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaran Pemilihan Umum (Rincian kegiatan dapat dilihat dari matrik usulan) Rencana kinerja tersebut merupakan strategi untuk mewujudkan sasaran dan tujuan strategis dalam misi ke-2 Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Bandung. 48

54 BAB VI P E N U T U P Rencana Kinerja (renja) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung tahun 2014 adalah rencana tahunan berbentuk dokumen formal yang merupakan turunan dari Rencana Strategis (RENSTRA) yang telah tersusun sebelumnya. Rencana strategis sebagaimana diketahui merupakan rencana umum jangka menengah yang harus diuraikan ke dalam rencana tahunan agar program dan kegiatan lebih terfokus. Dokumen rencana kinerja ini memuat program, sasaran program, dan kegiatan-kegiatan yang akan dicapai dan dilaksanakan dalam tahun Dengan tersusunnya dokumen rencana kinerja tersebut diharapkan menjadi acuan atau pedoman dalam melaksanakan setiap kegiatan dan tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung selama tahun 2014 nanti. Rencana kinerja yang dibuat ini diharapkan mampu memenuhi fungsinya sebagai sarana perencanaan kinerja sesuai tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung di masa yang akan datang. 49

55 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD DAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPD s/d TAHUN 2013 KOTA BANDUNG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG NO KODE SKPD / URUSAN / BIDANG URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) / KEGIATAN (OUTPUT) TARGET KINERJA CAPAIAN PROGRAM (RENSTRA SKPD TAHUN 2014) REALISASI TARGET KINERJA HASIL PROGRAM DAN KELUARAN KEGIATAN s/d TAHUN 2011 TARGET DAN REALISASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2012 TARGET RENJA SKPD TAHUN 2012 REALISASI RENJA SKPD TAHUN 2012 TINGKAT REALISASI (%) TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN (RENJA SKPD TAHUN 2013) PERKIRAAN REALISASI CAPAIAN TARGET RENSTRA SKPD s/d TAHUN BERJALAN REALISASI CAPAIAN POGRAM DAN KEGIATAN s/d TAHUN 2013 TINGKAT CAPAIAN REALISASI TARGET RENSTRA (%) =(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 1.19 URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 01 Program Pelayanan Administrasi Tersedianya Pelayanan Administrasi Perkantoran Perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air Tersedianya listrik, air, telepon, internet dan listrik 1 tahun 1 tahun tahun 1 tahun Penyediaan jasa administrasi keuaangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Terlaksananya jasa kebersihan kantor 1 tahun 1 tahun tahun 1 tahun Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor 1 paket 1 paket paket 1 paket Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan pemeliharaan tantribum dan penegakan perda/perwal/kepwal 1 paket 1 paket paket 1 paket paket 1 paket paket 1 paket Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Tersedianya surat kabar, majalah, dan bahan 1 paket 1 paket paket 1 paket 100 perundang-undangan bacaan lainnya Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya Makanan dan Minuman 1 paket 1 paket paket 1 paket Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Sebagai masukan untuk perumusan kebijakan tentang penyelenggaraan trantibum dan penegakan perda/perwal/kepwal 1 tahun 1 tahun tahun 1 tahun Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran Tersedianya jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur Aparatur Satpol PP Pembangunan gedung kantor Terpenuhinya pembangunan gedung kantor Pengadaan kendaraan dinas/operasional Tersedianya kendaraan dinas/operasional unit 6 unit pengadaan mebeulair Tersedianya pengadaan mebeulair Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur Tersedianya Perlengkapan Peralatan Kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Sebagai penunjang kelancaran dinas/ operasional aparat satpol pp 1 tahun 1 tahun tahun 1 tahun tahun 1 tahun 100

56 =(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Terlaksananya rehab sarana dan prasarana kantor 1 paket 1 paket paket 1 paket Program Peningkatan Disiplin Aparatur Terlaksananya Program Peningkatan Disiplin aparatur Pengadaan pakaian dinas beserta Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur perlengkapannya satpol pp 1 paket 1 paket stel 260 stel Pengadaan pakaian kerja lapangan Tersedianya pakaian kerja lapangan 1 paket 1 paket stel 440 stel Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Tersedianya pakaian dinas khusus hari-hari tertentu (baju korpri) 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Meningkatnya kapasitas/ kompetensi Aparatur aparatur satpol pp 1 paket 1 paket stel 430 stel Pendidikan dan pelatihan formal Aparatur Satpol PP yang bersertifikat mengikuti pendidikan dan pelatihan formal 3 aparatur 3 aparatur tahun 1 tahun Sosialisasi peraturan perundang-undangan Aparatur Satpol PP mengikuti sosialisasi peraturan perundang-undangan 40 orang 102 orang orang Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan Terlaksananya bimbingan teknis penanggulangan bencana bagi personil satpol pp, terlaksananya bimbingan teknis pengamanan dan pengawalan pejabat/orang-orang penting bagi aparatur satpol pp 30 orang 83 orang orang Pembinaan kinerja aparatur Tercapainya kinerja dan disiplin aparatur satpol pp 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Meningkatnya sistem administrasi dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan pelaporan kinerja satpol pp 250 orang tdk terealisasi orang Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Dokumen perencanaan (renstra dan renja) dan laporan kinerja akhir tahun (LKPJ, LAKIP, LPPD) 3 dokumen 3 dokumen dokumen 3 dokumen Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan Terselenggaranya kesiapan anggota linmas dalam pengerahan dan pengamanan hari-hari besar nasional serta kesiagaan dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan di masyarakat Meningkatnya kesiapan anggota linmas 181 orang Pengendalian keamanan lingkungan Tersedianya potensi dalam rangka pengendalian keamanan lingkungan melalui diklatsar linmas Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Terdatanya rawan kamtibmas, rawan bencana dan potensi linmas di kelurahan/kecamatan se kota bandung 50 orang 181 kel/kec 6 16 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Meningkatnya kondusifitas ketentraman dan ketertiban di masyarakat kota bandung Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja dengan TNI/POLRI dan kejaksaan Sinergitas antara aparatur satpol pp dengan TNI, POLRI, Kejaksaan dan Pengadilan dalam pelaksanaan pemeliharaan trantibum 3 instansi 3 instansi instansi, 200 orang 3 instansi, 200 orang 100

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 25 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jl. Semeru No. 4 Telp./Fax

Lebih terperinci

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Otonomi Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur urusan pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2015

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2015 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K O T A W A R I N G I N B A R A T RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2015 POLISI PAMONG PRAJA 1950 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Jl. Hasanuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Penjabaran Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016 untuk Tahun Anggaran 2014

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN TANAH BUMBU

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN TANAH BUMBU KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadiran Allah SWT, Satuan Polisi Pamong

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA RENCANA KERJA (RENJA)

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA RENCANA KERJA (RENJA) PEMERINTAH KOTA SAMARINDA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA JL. CEMPAKA NO. 26 Telp. (0541) 731351 SAMARINDA 75121 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang perlu dipenuhi. Keamanan dan ketertiban adalah satu keadaan dinamis yang memungkinkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2017

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 217 PEMERINTAH KOTA BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Mastrip No. 83, DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Mastrip No. 83 Kota Blitar DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015 RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Mastrip no. 83, Kota Blitar KATA PENGANTAR Rencana Kerja Tahunan atau RENJA merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Blitar, 19 Juni 2017 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR. WIKANDRIO, SH Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Blitar, 19 Juni 2017 KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR. WIKANDRIO, SH Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah dari Satuan Polisi Pamong

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Wamena, 26 Januari TTD Penyusun

KATA PENGANTAR. Wamena, 26 Januari TTD Penyusun 33399 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadrah Tuhan Yang Kuasa atas berkat dan karunianya sehingga penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ini dapat diselesaikan atas

Lebih terperinci

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK Jl. Raya. Kedamean No. 51, Telp. (031) 7911001 Kedamean - Gresik KATA PENGANTAR Rencana Kerja Kecamatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG 1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 136,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Ki Gede Sebayu Nomor 2 (0283) Tegal

PEMERINTAH KOTA TEGAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Ki Gede Sebayu Nomor 2 (0283) Tegal PEMERINTAH KOTA TEGAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Ki Gede Sebayu Nomor 2 (0283) 353562 Tegal - 52123 BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 merupakan perwujudan dari Pelaksanaan Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIK a. VISI DAN MISI Visi yang tercantum dalam Rencana Strategis, yaitu : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yang BERMARTABAT melalui

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 5 Tahun 004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : SEKRETARIS 2. TUGAS : Mengelola administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan kepustakaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 A. Gambaran Umum Sesuai dengan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Lombok Barat 2015 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Lombok Barat 2015 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Barat diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010, dibentuk berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Organisasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR. i ii iii PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang 1 B C. D.

DAFTAR ISI. Hal DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR. i ii iii PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang 1 B C. D. DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR BAB I BAB II PENDAHULUAN Hal A. Latar Belakang 1 B C. D. Visi Dan Misi Landasan Hukum Maksud Dan Tujuan E. Sistimatika Penyajian 7 EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PAPARAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN PUCUK TAHUN 2016

PAPARAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN PUCUK TAHUN 2016 PAPARAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN PUCUK TAHUN 2016 KOMPONEN SAKIP A. PERENCANAAN KINERJA B. PENGUKURAN KINERJA C. PELAPORAN KINERJA D. EVALUASI KINERJA E. CAPAIAN

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Rawas sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Musi Rawas memiliki

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 88.4/ /KEP/35.07.04/20 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 PENDAHULUAN. Pendahuluan 1.1

Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 PENDAHULUAN. Pendahuluan 1.1 Rencana Kerja Unit Kerja Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten tahun 2016 BAB 1 Pendahuluan 1.1 BAB 1 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran

Lebih terperinci

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MAGELANG Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang. 1 BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya yang selanjutnya disingkat RENJA, adalah dokumen perencanaan Dinas Pendapatan Daerah Kota Palangka Raya untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG Ringkasan Renja 2015 1. LATAR BELAKANG Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1 PENDAHULUAN LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1 PENDAHULUAN LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektar. Kota ini memiliki 30 Kecamatan dan 151 kelurahan. Dalam perkembangannya

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) 881144 Pacitan KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya kita semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa Satuan Polisi Pamong

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Satpol PP Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PEMERINTAH KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Ringkas Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN DOKUMEN RENJA SATPOL PP TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BANTEN Jl. Syech Nawawi Albantani KP3B Kota Serang Telp. (0254) 267099 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

Lebih terperinci

RENCANA PERUBAHAN PROGRAM KERJA KECAMATAN KUTAWARINGIN TAHUN 2015

RENCANA PERUBAHAN PROGRAM KERJA KECAMATAN KUTAWARINGIN TAHUN 2015 RENCANA PERUBAHAN PROGRAM KERJA KECAMATAN KUTAWARINGIN TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG KECAMATAN KUTAWARINGIN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukuri Kami panjatkan kehadirat Alloh Subhanahu

Lebih terperinci

1.05 Urusan Pemerintahan Wajib Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja

1.05 Urusan Pemerintahan Wajib Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.05 Urusan Pemerintahan Wajib Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat 1.05.01 Satuan Polisi Pamong Praja KODE 00 00 5 00 00 5 1 00 00 5 1 1 BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2012 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD Untuk melaksanakan kebijakan yang merupakan perwujudan dari Visi

Lebih terperinci

MALANG TAHUN 2016 RENCANA KERJA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

MALANG TAHUN 2016 RENCANA KERJA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR:188.45/ /KEP/421.013/2015 TENTANG RENCANA KERJA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 RENCANA KERJA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan dan rahmatnya, sehingga penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Nanggalo Tahun 2015 merupakan gambaran program pembangunan di Kecamatan Nanggalo yang direncanakan mengacu pada Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kota Bandung dan merupakan tahun akhir pelaksanaan kebijakan penjabaran

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kota Bandung dan merupakan tahun akhir pelaksanaan kebijakan penjabaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Kecamatan Wetan Tahun 2014 mengacu pada RKPD dan merupakan tahun akhir pelaksanaan kebijakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketertiban umum, penegakan Perda dan Pergub; ketenteraman dan ketertiban umum di daerah;

BAB I PENDAHULUAN. ketertiban umum, penegakan Perda dan Pergub; ketenteraman dan ketertiban umum di daerah; BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Beradasarkan PP No. 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja, Perda No. 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG 1. LATAR BELAKANG Ringkasan Renja 2016 Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG 1. LATAR BELAKANG Ringkasan Renja 2015 Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011

WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011 WALIKOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Pahlawan No. 01, Telp. (0362) Singaraja Web Site :

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Pahlawan No. 01, Telp. (0362) Singaraja Web Site : RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERIODE 2012 S/D 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Jalan Pahlawan No. 01, Telp. (0362) 21142 Singaraja Web Site : www.polpp.bulelengkab.go.id, Email

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN Peran strategis kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD KOTA BONTANG

RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD KOTA BONTANG RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD KOTA BONTANG DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Landasan Hukum... 2 I.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

Program dan kegiatan SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2013 SKPD : SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Indikator

Program dan kegiatan SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2013 SKPD : SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Indikator Program dan kegiatan SKPD Kabupaten Bogor Tahun 2013 SKPD : SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Indikator URUSAN WAJIB BIDANG URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI 2,635,820,000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi

Lebih terperinci

1. Renja SKPD merupakan dokumen yang secara substansial penterjemahan dari visi,

1. Renja SKPD merupakan dokumen yang secara substansial penterjemahan dari visi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Peran strategis kecamatan di Kota Badnung menuntut adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi

Lebih terperinci

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

*40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Copyright (C) 2000 BPHN PP 32/2004, PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA *40931 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 32 TAHUN 2004 (32/2004) TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN

Lebih terperinci