Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan. Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan. Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI"

Transkripsi

1 Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI What is policy? About decision making Non decision vs decision policy Is policy political? Is policy rational? Health policy embraces courses of action that affect the set of institutions, organizations, services, and funding arrangements of the health care system. It goes beyond health services; however, it includes actions or intended actions by public, private, and voluntary organizations that have impact on health

2 Public Policy Public policy is purposive, goal oriented behaviour rather than random or chance behaviour Public policy consists of courses of actions performed by government officials Policy is what government do not what they say will do or what they intend to do Public policy may be either negative or positive Public policy is based on law and is authoritive Public Health Policy Issues Decentralization Equity Privatization of hospitals Referral system Telemedicine Proactive hospital Environmental Mgt for health facility Immunization Man-power: PTT, Bidan Desa Familiy Planning Disaster Plan/Emergency Response System Health care financing (curative, preventive, promotive, rehabilitative)

3 Policy: Types & Levels High politics Macro policy, systemic policy (type) National government, regional government, local government (level) Examples: Regulation of private sector, public health reforms, etc Low Politics ( politics as usual ) Micro policy, Sectoral policy (type) Local health authority (Hospitals, Clinics, etc.) Examples: Abatement program, Dengue Control, etc. Agenda Publik & Kebijakan Publik Agenda Publik adalah barometer politik Berubah bila terjadi pergeseran prioritas dan nilai-nilai dalam masyarakat Agenda publik adalah sekumpulan issue penting yang selalu berubah (dinamis), biasanya tidak bisa diprediksi, dan menunggu tindakan dari pembuat kebijakan

4 Elemen Agenda Building Sumber pembuat/pembangun agenda publik (aktor, media, pressure group, birokrasi) Issue Substantif dan Simbolik dalam agenda publik Substantif = alokasi SD dari pemerintah Simbolik = kebutuhan keputusan terhadap sebuah nilai di masyarakat Kesulitan mengkonstruksi Agenda Publik issue vs non-issue agenda tersembunyi Pembuatan Kebijakan Proses Kebijakan berawal dari sebuah mekanisme yang menyulut dan kejadian-kejadian yang tidak diantisipasi Banyak orang mengekspresikan kepeduliannya (terkena dampak -) kepada orang/lembaga yang dapat melakukan perubahan Siapa yang akan mendengarkan & menanggapi? Dalam arena/mekanisme seperti apa penyelesaian masalah dilakukan? Bahas peran pembuat kebijakan publik dan otoritas dalam pemerintahan merubah kepedulian menjadi aksi Keterbukaan konflik & kebebasan beropini (manifestasi demokrasi) Pembuat kebijakan menyeimbangkan kepentingan & tekanan kelompok yg bersaing menjadi meningkatnya hasil dari upaya pembuat kebijakan tsb.

5 Pembuatan Kebijakan Tanpa aksi masalah tetap unsolved Pembuat kebijakan memiliki legitimasi dan obligasi legal masalah politik-sosial-ekonomi masyarakat, aktor politik tidak Bila keinginan masy tidak dipenuhi, PK menjadi bgn dari kelompok besar yang mengungkapkan keinginan - tidak bertindak Sebagian issue tidak menjadi agenda publik diselesaikan diluar sistem publik, misalnya: manipulasi bursa efek, cessie dsb. - Kita tidak bisa tahu berapa besar dampaknya pada masyarakat PK adalah inti dari sistem politik yang membuat komitmen, tujuan, dan kerangka bertindak tetapi tidak selalu membuat atau menempatkan issue pada agenda Power brokers (siapa?) yang menciptakan tanggapan dlm bentuk kebijakan dr permasalahan agenda publik Aktor Pembuat Kebijakan Lembaga MPR / DPR, bagaimana perannya? Lembaga Kepresidenan, bagaimana perannya? Lembaga Hukum & Peradilan (MA, Kejagung, Kehakiman, Kepolisian), bagaimana perannya? Birokrasi (Departemen & Pemda), perannya? Publik / Masyarakat

6 Peran Aktor Pembuat Kebijakan Kemampuan membuat kebijakan & lingkupnya? Power? Lingkup Legitimasi? MPR/DPR Tergantung pada kegentingan issue yang perlu resolusi Kepresidenan (& Kabinet) Paling powerful menyelesaikan kebuntuan & krisis Bisa konfrontatif dengan MPR/DPR Mengusulkan kebijakan, membuat kebijakan, memerintahkan pelaksanaan kebijakan via kabinet menghilangkan & menciptakan lembaga pemerintahan membuat perjanjian dengan bangsa/negara lain Dalam policy making process - paling vital - dapat melakukan perombakan struktur & hubungan dalam proses policy making sebelumnya Peran Aktor Pembuat Kebijakan Kemampuan membuat kebijakan & lingkupnya? Power? Lingkup Legitimasi? Lembaga Hukum & Peradilan Paling rendah perannya dalam proses kebijakan Mencermati & bertindak untuk kebijakan tataran pada interpretasi hukum - peran konvensional Meningkat perannya dalam proses demokratisasi Birokrasi Definisi: unit pemerintahan yang membuat dan melaksanakan kebijakan publik Dibuat melalui mandat legistlatif / perintah eksekutif Beda pembuat kebijakan publik & birokrat: Birokrat adalah civil servant berkarakteristik kontinuitas & stabilitas (keahlian max dan bertahan lama). Birokrat diasumsikan sbg posisi pembuat kebijakan

7 Peran Aktor Pembuat Kebijakan Birokrat adalah perpanjangan logis / bagian dari sistem politik - kelangsungan kekuatan politik merupakan dasar eksistensinya Kelangsungan bergantung pada dukungan legislatif dan eksekutif Publik/Masyarakat Bentuknya adalah inisiatif pulik (melalui petisi) dan referendum Inisiatif memberi peluang publik untuk mendorong kebijakan publik tertentu Tantangan klaim labelisasi proses inkonstitusional POINTS Proses pembuat kebijakan itu kabur tidak jelas tetapi aktor pembuat kebijakan itu jelas Memprediksi tingkah laku pembuat kebijakan perlu: nilai-nilai yang dianutnya, tekanan interest group, sikap warganegara, sistem checking institusional, dll. Apa yang membuat seorang pembuat kebijakan lebih menonjol dari yg lainnya?

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN

AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN AKTOR, KONTEN, KONTEKS KEBIJAKAN Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Context Actors national politicians

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PUBLIK & KEBIJAKAN KESEHATAN

KEBIJAKAN PUBLIK & KEBIJAKAN KESEHATAN KEBIJAKAN PUBLIK & KEBIJAKAN KESEHATAN Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Suatu rangkaian praktek

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN POLICY BERBEDA DENGAN WISDOM KAJIAN UTAMA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN ADALAH ADALAH KEBIJAKAN PEMERINTAHAN (PUBLIC POLICY) KEBIJAKAN ADALAH WHATEVER GOVERMENT CHOOSE TO DO OR NOT TO

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Instruksional Umum 0 Membahas tentang ilmu kebijakan dan manajemen yang diterapkan di sektor kesehatan Reference 0 Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009

Lebih terperinci

D I S U S U N O L E H : I D A Y U S T I N A

D I S U S U N O L E H : I D A Y U S T I N A KEBIJAK AN DAN MANA JEMEN PEL AYANAN KESEHATAN D I S U S U N O L E H : I D A Y U S T I N A TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Membahas tentang ilmu kebijakan dan manajemen yang diterapkan di sektor kesehatan REFERENCE

Lebih terperinci

AGENDA & ARENA KEBIJAKAN NASIONAL

AGENDA & ARENA KEBIJAKAN NASIONAL AGENDA & ARENA KEBIJAKAN NASIONAL Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. WHAT IS THE POLICY AGENDA? the

Lebih terperinci

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM

WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan. Yogyakarta, Juni 2010 MAKALAH. Otda & Konflik Tata Ruang Publik. Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan Yogyakarta, 21-22 Juni 2010 MAKALAH Otda & Konflik Tata Ruang Publik Oleh: Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM Otda & Konflik Tata Ruang Publik Wawan Mas udi JPP Fisipol

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

Mosher : Perhaps it is best that it (public administration) not be defined. It is more an area of interest than a discipline, more a focus than a

Mosher : Perhaps it is best that it (public administration) not be defined. It is more an area of interest than a discipline, more a focus than a Mosher : Perhaps it is best that it (public administration) not be defined. It is more an area of interest than a discipline, more a focus than a separate science It is necessarily cross-disciplinary.

Lebih terperinci

Otda & Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM. Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII

Otda & Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM. Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII Otda & Konflik Tata Ruang Publik Wawan Mas udi JPP Fisipol UGM Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyusunan Buku Kelompok Rentan, yang diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan NCHR Uuniversity

Lebih terperinci

Lina Miftahul Jannah.

Lina Miftahul Jannah. Lina Miftahul Jannah miftahul@ui.ac.id http://linamjannah.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Administrasi Kepegawaian Negara Kegiatan penyelenggaraan negara Pegawai dalam kegiatan penyelenggaraan negara Administrasi

Lebih terperinci

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI

GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI Ari Wibowo, M.Pd LATAR BELAKANG Reformasi 1998 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi PRINSIP GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat

Lebih terperinci

Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik

Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik What is public policy? Keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah publik (pattern

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Program S2 Transportasi PPS UNHAS

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK. Program S2 Transportasi PPS UNHAS ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK Program S2 Transportasi PPS UNHAS Oktober 2011 Summary Apakah itu public policy atau Kebijakan Publik? Mengapa Kita Perlukan Kebijakan Publik? Tipologi Kebijakan Publik Idiologi

Lebih terperinci

Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan

Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan KMA Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Proses Pembuatan Kebijakan

Lebih terperinci

Mubasysyir Hasanbasri: Policy making process - managerial approach

Mubasysyir Hasanbasri: Policy making process - managerial approach Topik Ini: Mengapa Keterampilan membuat kebijakan di Program MPH 1.Tekanan pada pendekatan rasional producing policy document 2.Lack of management practice dalam pendidikan 3.The need to learn from realities

Lebih terperinci

Materi 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik

Materi 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik Materi 1 PENGUATAN KAPASITAS Organisasi Publik Organisasi sektor publik? BADAN PUBLIK (UU NO 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK) Organisasi pemerintah: lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif,

Lebih terperinci

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : KEBIJAKAN PEMERINTAH JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ III HARI/ TANGGAL : SELASA,

Lebih terperinci

Pendekatan Kebijakan Publik

Pendekatan Kebijakan Publik Kuliah 5 Pendekatan Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 1. Pendekatan Kebijakan Diadopsi dari kombinasi pandangan Wibawa (1994). Dye (1978) dan Wahab (1990) menyebutnya dgn istilah model. Dua pendekatan

Lebih terperinci

Konsep dan Studi Kebijakan Publik

Konsep dan Studi Kebijakan Publik Konsep dan Studi Kebijakan Publik Pelatihan Analisis Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan 26 September 2017 Wahyudi Kumorotomo Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada www.kumoro.staff.ugm.ac.id

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik (bagian 1)

Konsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik (bagian 1) Konsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik (bagian 1) Pertemuan 2 Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep dasar dalam ilmu politik, antara lain: Nilai-nilai politik Kekuasaan politik Kewengan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA OTONOMI DAERAH D.I. JOGJAKARTA. Pengantar Diskusi

INDIKATOR KINERJA OTONOMI DAERAH D.I. JOGJAKARTA. Pengantar Diskusi INDIKATOR KINERJA OTONOMI DAERAH D.I. JOGJAKARTA Pengantar Diskusi Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@map.ugm.ac.id KONSEP DASAR DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Devolution

Lebih terperinci

Politik & Strategi Nasional

Politik & Strategi Nasional Politik & Strategi Nasional 4 Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat mengerti, memahami, mendalami, menghayati politik dan strategi nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 1 PROSES KEBIJAKAN PUBLIK Proses kebijakan publik merupakan proses yg amat rumit dan kompleks. Oleh karenanya untuk mengkajinya para ahli kemudian membagi

Lebih terperinci

PEMBIAYAAN KESEHATAN IBU & UPAYA PENURUNAN AKI: Antara kenyataan dan harapan. Mardiati Nadjib FKM UI 3 Juni 2010

PEMBIAYAAN KESEHATAN IBU & UPAYA PENURUNAN AKI: Antara kenyataan dan harapan. Mardiati Nadjib FKM UI 3 Juni 2010 PEMBIAYAAN KESEHATAN IBU & UPAYA PENURUNAN AKI: Antara kenyataan dan harapan Mardiati Nadjib FKM UI 3 Juni 2010 Latar Belakang AKI masih tinggi Berbagai intervensi telah dilaksanakan (PTT BDD, P4K, Kemitraan

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility. Mery Citra.S,SE.,MSi

Corporate Social Responsibility. Mery Citra.S,SE.,MSi Corporate Social Responsibility Mery Citra.S,SE.,MSi BUSINESS ETHICS AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Individual decision making personal business ethics Organizational level corporate social responsibility

Lebih terperinci

Yogyakarta, Juni 2013

Yogyakarta, Juni 2013 Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada bersama dengan AusAId Menyelenggarakan Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik: BPJS sebagai titik

Lebih terperinci

PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK NASIONAL

PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK NASIONAL PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK NASIONAL Wahyudi Kumorotomo www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@map.ugm.ac.id MODEL KEBIJAKAN (Allison, 1981) 1. Rational actor; Sosok pemerintah sebagai kotakhitam, spt aktor

Lebih terperinci

manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit studi tentang manajemen publik

manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit studi tentang manajemen publik Administrasi Negara Studi tentang manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit, meliputi manajemen informasi, uang, dan pegawai untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. AN = studi tentang manajemen

Lebih terperinci

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016

Bahasan. Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Ignatius Praptoraharjo, PhD Rabu, 24 Februari 2016 Bahasan Konsep Sehat dan Sakit Faktor faktor yang menentukan tingkat kesehatan Sistem Kesehatan Memahami Kebijakan Kesehatan 1 Sehat Absence of disease:

Lebih terperinci

Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi

Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi Kuliah 2 Luas Lingkup dan Perkembangan Studi Implementasi What Ever Happened to Policy Implementation? An Alternative Approach By Peter and Linda deleon Journal of Public Policy Administration Research

Lebih terperinci

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) LATAR BELAKANG, KONSEP KEPEMERINTAHA, KONSEP GOOD GOVERNANCE

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) LATAR BELAKANG, KONSEP KEPEMERINTAHA, KONSEP GOOD GOVERNANCE KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) LATAR BELAKANG, KONSEP KEPEMERINTAHA, KONSEP GOOD GOVERNANCE JAT KELOMPOK IV 1 LATAR BELAKANG 1. ADANYA PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL POLITIK PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

POLICY & PUBLIC POLICY ( KONSEP DASAR & PENGERTIAN )

POLICY & PUBLIC POLICY ( KONSEP DASAR & PENGERTIAN ) ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN ( MIKM UNDIP ) POLICY & PUBLIC POLICY ( KONSEP DASAR & PENGERTIAN ) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes Ongkos transportasi naik? Pembatasan energi tertentu? Barang barang konsumsi lenyap?

Lebih terperinci

ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA

ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA ORGANISASI BISNIS & ORGANISASI PUBLIK IKA RUHANA ORGANISASI PUBLIK DAN BISNIS mengapa harus dibedakan? Gunanya untuk menghindari kekeliruan dalam mengkonstruksi pemikiran / analisis. Pencampuran antara

Lebih terperinci

Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik

Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Kuliah 3 Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Batasan Kebijakan dan Kebijakan Publik. Ragam Istilah Kebijakan - Graycar menyebutkan 4 penggunaan istilah kebijakan : 1) kebijakan

Lebih terperinci

HAKIKAT ILMU NUR ENDAH JANUARTI

HAKIKAT ILMU NUR ENDAH JANUARTI HAKIKAT ILMU POLITIK NUR ENDAH JANUARTI TUJUAN MAHASISWA MEMAHAMI HAKIKAT ILMU POLITIK POLITIK? ETIMOLOGIS Polis (Yunani) negara/ kota Polities warga negara Politikos kewarganegaraan Politike tehne kemahiran

Lebih terperinci

Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service

Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service TOPIK : Paradigma Governance : Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service Governance = Proses atau fungsi kepemerintahan yang melibatkan peran banyak aktor di lingkup negara, bisnis maupun

Lebih terperinci

Kuliah Ke-9. Marlan Hutahaean

Kuliah Ke-9. Marlan Hutahaean Kuliah Ke9 Agenda Setting 1 Pendahuluan Agenda setting merupakan daftar permasalahan atau isu yang ditindaklanjuti, a listing of items for action (Jones, 1984) Agenda setting sebagai permasalahan yang

Lebih terperinci

Karakteristik Komunikator politik 1

Karakteristik Komunikator politik 1 Karakteristik Komunikator politik 1 Oleh: Adiyana Slamet 2 Sosiolog J.D. Halloran, seorang pengamat komunikasi massa mengatakan, bahwa banyak studi komunikasi mangabaikan satu karakteristik proses yang

Lebih terperinci

HEALTH POLICY. Dadi S Argadiredja,dr,DTM&H, MPH

HEALTH POLICY. Dadi S Argadiredja,dr,DTM&H, MPH HEALTH POLICY Dadi S Argadiredja,dr,DTM&H, MPH Mengapa Health policy (kebijakan kesehat an) penting: diberbagai negara sektor kes merupa kan bagian dari ekonomi negara -membutuhkan biaya besar u/ gaji

Lebih terperinci

Pembangunan Hanneg sampai saat ini blm dpt mewujudkan sosok pertahanan yg kuat & disegani Pada lingkup regional sekalipun, pertahanan Indonesia bukan

Pembangunan Hanneg sampai saat ini blm dpt mewujudkan sosok pertahanan yg kuat & disegani Pada lingkup regional sekalipun, pertahanan Indonesia bukan Jakarta, 28 Mei 2008 Pembangunan Hanneg sampai saat ini blm dpt mewujudkan sosok pertahanan yg kuat & disegani Pada lingkup regional sekalipun, pertahanan Indonesia bukan yg terkuat Pembangunan nasional

Lebih terperinci

MENGAPA PROMOSI KESEHATAN?

MENGAPA PROMOSI KESEHATAN? MENGAPA PROMOSI KESEHATAN? Promosi Pro = Depan Mosi = Gerak Promosi = Mengedepankan Promosi Kesehatan = Mengedepankan Kesehatan Siapakah Penghasil Kesehatan Yang Utama? Atau Mereka? Bagaimana dengan Mereka?

Lebih terperinci

Model-model Kebijakan Publik

Model-model Kebijakan Publik Kuliah 6 Model-model Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Model-model Kebijakan Publik Model Umum Model Perceptual-Process Model Struktural Model Elite Model Kelompok Model Rasional Model Inkremental Marlan

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN APARATUR NEGARA Jakarta, 4 Agustus 2008

KISI-KISI MATERI SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN APARATUR NEGARA Jakarta, 4 Agustus 2008 DRAFT AWAL KISI-KISI MATERI SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN APARATUR NEGARA Jakarta, 4 Agustus 2008 Keynote Speech : Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara : Menuju Inisiatif Nasional Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah pembangunan yang bertumpu pada peningkatan sumber daya aparatur pemerintah sebagai kunci pokok

Lebih terperinci

3 Tantangan Besar yang harus diselesaikan Negara 3

3 Tantangan Besar yang harus diselesaikan Negara 3 5/28/2013 MERUBAH DNA (DEOXYRIBONUCLEIC ACID) BIROKRAT INDONESIA Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi REALITA BIROKRASI DI INDONESIA (Common Indonesian Bureaupathology) Orientasi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PUBLIK DAN PELAYANAN PUBLIK

KEBIJAKAN PUBLIK DAN PELAYANAN PUBLIK KEBIJAKAN PUBLIK DAN PELAYANAN PUBLIK Jusuf Irianto Gitadi Tegas S. Pelatihan Analisis Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, 5 Juni 2012 AKTIVITAS DAN ELEMEN

Lebih terperinci

REKRUTMEN CALON LEGISLATIF (Studi Analisis : DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo)

REKRUTMEN CALON LEGISLATIF (Studi Analisis : DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo) REKRUTMEN CALON LEGISLATIF 2014-2019 (Studi Analisis : DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo) YUDI B B PURBA 080906090 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti

Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti 1 Kebijakan Publik dan Penelitian Sosial Proses Kebijakan: Anggapan bahwa proses kebijakan merupakan suatu chaos tujuan dan kecelakaan. Sama sekali bukan persoalan pelaksanaan

Lebih terperinci

KAITAN ANTARA POLITIK, PEMERINTAHAN DAN NEGARA

KAITAN ANTARA POLITIK, PEMERINTAHAN DAN NEGARA KAITAN ANTARA POLITIK, PEMERINTAHAN DAN NEGARA 1. Politik sebagai seni memerintah 2. Politik sebagai urusan kemasyarakatan (public affairs) 3. Politik sebagai pergulatan kekuasaan dan sumberdaya. POLITIK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN

PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN Handout Perkuliahan PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN Program Studi PGSD Program Kelanjutan Studi Semester Gasal 2011/2012 Kelas G, H, dan I. Oleh: Samsuri E-mail: samsuri@uny.ac.id Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

DEMOKRASI DAN DEMOKRATISASI

DEMOKRASI DAN DEMOKRATISASI 3 DEMOKRASI DAN DEMOKRATISASI Demokrasi adalah gagasan yang berkembang dalam dunia politik dianut sebagai sitem politik di sebagian besar negara di dunia. Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan

Lebih terperinci

Please know that any use or reproduction of content must systematically and clearly state the following copyright: Professor drh.

Please know that any use or reproduction of content must systematically and clearly state the following copyright: Professor drh. Please know that any use or reproduction of content must systematically and clearly state the following copyright: Professor drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD. SILABUS MATA AJARAN S-2 ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

ETIKA PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT ETIKA PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Terjadinya pergeseran perkembangan kesehatan dari pelayanan medis (medical care ) ke pemeliharaan kesehatan (health care) Uaya penanggulangan kesehatan lebih menonjolkan

Lebih terperinci

Silabus Analisis Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana

Silabus Analisis Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Silabus Analisis Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Kompetensi Tujuan Instruksional Tujuan Belajar Topik Menggunakan berbagai pendekatan ilmu kedokteran,

Lebih terperinci

UTAMI DEWI IAN UNY 2013 Week 1

UTAMI DEWI IAN UNY 2013 Week 1 UTAMI DEWI IAN UNY 2013 Week 1 Utami.dewi@uny.ac.id A. Kebijakan sebagai Keputusan (pilihan) 1. Menurut Thomas R Dye Public policy is whatever governments choose to do or not to do Definisi ini memiliki

Lebih terperinci

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE

Lebih terperinci

RESIDU KAMTIBMAS PASCA PILKADA PEMULIHAN SITUASI PASCA PILKADA SINERGI DALAM MENJAGA KAMTIBMAS

RESIDU KAMTIBMAS PASCA PILKADA PEMULIHAN SITUASI PASCA PILKADA SINERGI DALAM MENJAGA KAMTIBMAS DEMOKRASI & PILKADA RESIDU KAMTIBMAS PASCA PILKADA PEMULIHAN SITUASI PASCA PILKADA UPAYA POLRI DALAM TERKAIT PILKADA PENANGANAN KONFLIK SINERGI DALAM MENJAGA KAMTIBMAS 2 SOSIAL TERJADI POLARISASI MASYARAKAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education

Lebih terperinci

Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia

Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia Pengantar Diskusi: Ideologi, Rasionalisme Pragmatisme dalam penetapan agenda kebijakan pembiayaan kesehatan di Indonesia Laksono Trisnantoro Center for Health Service Management Gadjah Mada University

Lebih terperinci

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #4 Y E S I M A R I N C E, M. S I

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #4 Y E S I M A R I N C E, M. S I Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #4 Y E S I M A R I N C E, M. S I PENGERTIAN ILMU POLITIK Secara Etimologis istilah politik berasal dari kata dalam bahasa Yunani Kuno yakni polis yang artinya adalah

Lebih terperinci

Pengantar Power Mapping. Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro

Pengantar Power Mapping. Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro Pengantar Power Mapping Priyatno Harsasto, Fisip Universitas Diponegoro The first and second steps How important Pemetaan konteks Mengidentifikasikan Pemangku Kepentingan Merupakan dua langkah utama untuk

Lebih terperinci

akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang

akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hingga kini belum ada upaya kongkrit untuk mengatasi tawuran pelajar di Kota Yogya, akibatnya fenomena seperti ini menjadi hal yang berdampak sistemik. Tawuran pelajar yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Demokrasi di Indonesia Definisi demokrasi menurut Murod (1999:59), sebagai suatu policy di mana semua warga menikmati kebebasan untuk berbicara, kebebasan berserikat, mempunyai

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: 14 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Good Governance : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )/ RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) 1. Nama Mata Kuliah : Perencanaan Pembangunan 2. Dosen Pembina : Drs. Achmadur Rifa i 3. Kode/ SKS : 010 023311/

Lebih terperinci

Luas Lingkup Kebijakan Publik

Luas Lingkup Kebijakan Publik Luas Lingkup Kebijakan Publik Luasnya Dimensi Kebijakan Publik Dari berbagai definisi, kebijakan publik memiliki lingkup yang sangat luas. Mengikuti definisi Thomas Dye, misalnya, hampir semua yang diputuskan

Lebih terperinci

PEMBUBARAN PARTAI POLITIK (Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Hukum Pemohon dan Akibat Hukum Pembubaran Partai Politik) S K R I P S I.

PEMBUBARAN PARTAI POLITIK (Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Hukum Pemohon dan Akibat Hukum Pembubaran Partai Politik) S K R I P S I. PEMBUBARAN PARTAI POLITIK (Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Hukum Pemohon dan Akibat Hukum Pembubaran Partai Politik) S K R I P S I Oleh : EIA007323 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

TERMINOLOGI PARTISIPATIF

TERMINOLOGI PARTISIPATIF TERMINOLOGI PARTISIPATIF METODE PENGEMBANGAN PARTISIPATIF Agustina Bidarti & Yunita Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya APA ITU PARTISIPASI? Partisipasi sering dikaitkan dengan kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

GOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007

GOOD GOVERNANCE. Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007 GOOD GOVERNANCE Bahan Kuliah 10 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 02 Mei 2007 Latar Belakang Pada tahun 1990an, dampak negatif dari penekanan yang tidak pada tempatnya terhadap efesiensi dan ekonomi dalam

Lebih terperinci

Miriam Budiardjo : Didefinisikan bermacam-macam dilihat dari unsur-undur pokoknya, yaitu : - Negara : - Kekuasaan - Pengambilan keputusan -

Miriam Budiardjo : Didefinisikan bermacam-macam dilihat dari unsur-undur pokoknya, yaitu : - Negara : - Kekuasaan - Pengambilan keputusan - Miriam Budiardjo : Didefinisikan bermacam-macam dilihat dari unsur-undur pokoknya, yaitu : - Negara : - Kekuasaan - Pengambilan keputusan - Distribusi dan alokasi nilai Politik = Negara Suatu organisasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH Policy Brief [05] Kodifikasi Undang-undang Pemilu Oleh Sekretariat Bersama Kodifikasi Undang-undang Pemilu MASALAH Demokrasi bukanlah bentuk pemerintahan yang terbaik, namun demokrasi adalah bentuk pemerintahan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN DALAM PEMENUHAN HAK KESEHATAN PEKERJA MELALUI PELAYANAN KESEHATAN YANG DILAKUKAN OLEH KLINIK PERUSAHAAN

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN DALAM PEMENUHAN HAK KESEHATAN PEKERJA MELALUI PELAYANAN KESEHATAN YANG DILAKUKAN OLEH KLINIK PERUSAHAAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB HUKUM PERUSAHAAN DALAM PEMENUHAN HAK KESEHATAN PEKERJA MELALUI PELAYANAN KESEHATAN YANG DILAKUKAN OLEH KLINIK PERUSAHAAN TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat

Lebih terperinci

STRATEGI DALAM PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

STRATEGI DALAM PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN STRATEGI DALAM PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN Oleh : Andreas W. Sukur PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Content List/ Outline Study Strategi global

Lebih terperinci

Peran Anggota Dewan dalam Pembuatan Kebijakan Publik

Peran Anggota Dewan dalam Pembuatan Kebijakan Publik Peran Anggota Dewan dalam Pembuatan Kebijakan Publik Oleh: Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@map.ugm.ac.id Definisi Kebijakan

Lebih terperinci

Bussiness Ethic and Good Governence

Bussiness Ethic and Good Governence Bussiness Ethic and Good Governence Dr.H.Ahmad Badawi Saluy,SE.,MM www.mercubuana.ac.id WHAT IS ETHICS? Disiplin yang berhubungan dgn apa yg baik dan buruk dan berhubungan dgn tugas dan kewajiban moral

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dibagi-baginya penyelenggaraan kekuasaan tersebut, agar kekuasaan tidak

I. PENDAHULUAN. dibagi-baginya penyelenggaraan kekuasaan tersebut, agar kekuasaan tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konteks pemerintahan yang demokratis kekuasaan tidak berada dan dijalankan oleh satu badan tapi dilaksanakan oleh beberapa badan atau lembaga. Tujuan dari dibagi-baginya

Lebih terperinci

PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK

PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK KONSEP DASAR DALAM ILMU POLITIK Kategori Metodologi Seharusnya (ought to be) DEFINISI DEFINISI PENDEKATAN Klasik Kelembagaan Negara TRADISIONAL/ KENEGARAAN Kenyataan (what

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK Mada Sutapa *) Abstract In the context of public goods, education is publicly owned goods and services, which the public has a right to get education

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP PELAYANAN KESEHATAN Dl JAWA, SUMATERA, DAN KALIMANTAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP PELAYANAN KESEHATAN Dl JAWA, SUMATERA, DAN KALIMANTAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP PELAYANAN KESEHATAN Dl JAWA, SUMATERA, DAN KALIMANTAN Yuslely Usman1, Ning Sulistiyowati2, dan Noor Edi W idya Sukoco 1 Background:

Lebih terperinci

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda Nusa Dua Bali, 25 26 Maret 2013 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

POLLING DAN PENDAPAT UMUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA PERKULIAHAN OPINI PUBLIK FASILITATOR: DANANG TRIJAYANTO

POLLING DAN PENDAPAT UMUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA PERKULIAHAN OPINI PUBLIK FASILITATOR: DANANG TRIJAYANTO POLLING DAN PENDAPAT UMUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA PERKULIAHAN OPINI PUBLIK FASILITATOR: DANANG TRIJAYANTO PUBLIC OPINION POLLING Bagaimanakah Polling bekerja? Polling akan berpengaruh lebih

Lebih terperinci

HUBUNGAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI ERA OTONOMI DAERAH

HUBUNGAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI ERA OTONOMI DAERAH RUANG UTAMA HUBUNGAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI ERA OTONOMI DAERAH Siti Nuraini Abstrak Perubahan sistem politik pasca tumbangnya rezim Orde Baru berdampak pada semua sendi perpolitikan di Indonesia,

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN

PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN Skripsi PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN Disusun Oleh : Limmi Pangaribuan 080906082 Dosen Pembimbing : Drs.Zakaria Taher, MSP Dosen Pembaca :

Lebih terperinci

PENGUJIAN UU TERHADAP UUD. Riana Susmayanti, SH. MH

PENGUJIAN UU TERHADAP UUD. Riana Susmayanti, SH. MH PENGUJIAN UU TERHADAP UUD Riana Susmayanti, SH. MH PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. Subyek yg melakukan pengujian a. Hakim (toetsingsrecht van de rechter / judicial review) b. Legislatif (legislative

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dibawah undang undang ini tidak sekedar memindahkan

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dibawah undang undang ini tidak sekedar memindahkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberlakukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa konsekuensi terhadap semua aspek penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

ANGGOTA DPRD. Pembekalan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar MEP-UGM, 5 September Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP

ANGGOTA DPRD. Pembekalan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar MEP-UGM, 5 September Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP SUSUNAN DAN KEDUDUKAN ANGGOTA DPRD Pembekalan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar MEP-UGM, 5 September 2009 Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Lebih terperinci

Dr. Samodra Wibawa. Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXIX Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta 14 Mei 2011

Dr. Samodra Wibawa. Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXIX Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta 14 Mei 2011 Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXIX Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta 14 Mei 2011 Dr. Samodra Wibawa Email: samodra03@yahoo.com Hp. 081328 001383 Negara Pengurus, pemerintah Eksekutif/ DPR Birokrasi

Lebih terperinci

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Oleh: Hardinata Abstract In the culture of Elections in Indonesia, one of new challenge for Indonesia is the Regional Election directly initiated

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Otonomi Daerah. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Otonomi Daerah. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc. Modul ke: 11 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Otonomi Daerah Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1. Pengertian Otonomi Daerah 2. Latar Belakang Otonomi

Lebih terperinci

APAKAH AGENDA KEBIJAKAN ITU?

APAKAH AGENDA KEBIJAKAN ITU? MENETAPKAN AGENDA KEBIJAKAN APAKAH AGENDA KEBIJAKAN ITU? Terminologi agenda diartikan sebagai daftar subyek atau masalah yang mana pejabat pemerintah dan masyarakat diluar pemerintah yang berhubungan erat

Lebih terperinci

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada oleh AA Gde Putra, SH.MH Demokrasi (pengertian Umum) Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan

Lebih terperinci

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK A. KONDISI UMUM Setelah melalui lima tahun masa kerja parlemen dan pemerintahan demokratis hasil Pemilu 1999, secara umum dapat dikatakan bahwa proses demokratisasi telah

Lebih terperinci

SEJARAH PERTUMBUHAN KONSEP GOVERNANCE ASAL MUASAL

SEJARAH PERTUMBUHAN KONSEP GOVERNANCE ASAL MUASAL SEJARAH PERTUMBUHAN KONSEP GOVERNANCE Teori dan Praktek Governance Program S2 Politik Lokal & Otonomi Daerah UNIVERSITAS GADJAH MADA ASAL MUASAL Secara etimologi, berasal dari kata kerja bahasa Yunani

Lebih terperinci

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan) Tujuan utama buku ini adalah untuk menjawab tentang peran teori terkait permasalahan administrasi publik. Sebagaimana diketahui, tujuan utama

Lebih terperinci

PEMIKIRAN MENGENAI RUU PEMERINTAHAN DAERAH (RENCANA REVISI UU NO.32/2004)

PEMIKIRAN MENGENAI RUU PEMERINTAHAN DAERAH (RENCANA REVISI UU NO.32/2004) PEMIKIRAN MENGENAI RUU PEMERINTAHAN DAERAH (RENCANA REVISI UU NO.32/2004) Wahyudi Kumorotomo, PhD Guru-besar pada Jurusan Manajemen Kebijakan Publik Fisipol UGM 2014 APAKAH KOMITMEN UNTUK REVISI UU.32/2004

Lebih terperinci

PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG DEMOKRATIS

PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG DEMOKRATIS PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG DEMOKRATIS Oleh : I Gusti Ayu Oka Pramitha Dewi Ida Bagus Wyasa Putra Bagian Hukum Pemerintah Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract

Lebih terperinci

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f.

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f. PERENCANAAN FUNGSI PERENCANAAN Fungsi pertama dalam manajemen dan didefinisikan sebagai fungsi manajer yang menyangkut pemilihan beberapa alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program (Koontz dan

Lebih terperinci

SISTEM POLITIK INDONESIA

SISTEM POLITIK INDONESIA NAMA : VINA RACHMAYA NIM : 124 674 042 PRODI : S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2012 KELAS : B SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian Sistem, Politik, dan Sistem Politik a. Sistem Sistem menurut pamudji (1981:4)

Lebih terperinci

dan Organisasi Petani

dan Organisasi Petani Sessi - 7 A. Klarifikasi pemahaman konsep Kelembagaan dan Organisasi Petani Jepperson (1991), Lembaga suatu aturan yang dipahami dan dipakai oleh suatu kelompok masyarakat atau biasa disebut rules of the

Lebih terperinci