BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian Seting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen tepatnya di kelas 5 semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Desa Rogodadi masuk pada wilayah Kecamatan Buayan yang terletak di lereng Pegunungan dekat obyek wisata Pantai Karangbolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Jarak dengan Kota Kecamatan sekitar 10 Km. SD Negeri Rogodadi merupakan SD Impres akan tetapi sarana dan prasarana kurang memadai wilayahnya termasuk daerah pedesaan yang mata pencaharian warga desanya menjadi pemecah batu bangunan. SD Negeri Rogodad terdiri dari kepala sekolah, guru dan karyawan ada 10 orang. Guru yang Sarjana 5 orang, yang sedang menempuh S1 sebanyak 3 orang. 2 orang 1 tenaga perpustakaan dan 1 orang penjaga. Dengan jumlah siswa 130 siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas Karakteristik Subyek penelitian Karakteristik Sebyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Diantaranya adalah berjumlah 22 siswa 8 siswa laki-laki, dan 14 siswa perempuan usia siswa rata-rata tahun. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pegawai, pengusaha, banyak juga yang tani. Bahkan tidak sedikit pula yang hanya buruh tani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SD Negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen terutama di tingkat kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik.pengambilan lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan merupakan tempat bekerja sebagai guru di sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi. Alasan lain karena SD Negeri Rogodadi merupakan salah satu SD imbas di Gugus Ahmad Yani.

2 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian ada dua jenis yaitu variabel Indpenden atau Variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat. 1) Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan tindakan yang dilaksanan guru dalam penelitian yaitu dengan menggunakan Pendekatan STM atau dikenal dengan variabel (x) 2) Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh tindakan yang dilaksanakan dari variabel independen yaitu hasil yang dicapai variabel (Y) adalah hasil belajar IPA Devinisi Operasional Untuk memperjelas permasalahan yang akan dijadikan penelitian untuk itu perlu penjelasan dari definisi operasional. 1) Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) Model pendekatan STM suatu model pendekatan yang dipergunakan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan langkah-langkah : 1. Tahap apersepsi (inisiasi, invitasi, dan eksplorasi) yang mengemukakan isu/ masalah aktual yang ada di masyarakat. 2. Tahap pembentukan konsep, yaitu siswa membangun atau mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui observasi, eksperimen, dan diskusi. 3. Tahap aplikasi konsep atau penyelesaian masalah, yaitu menganalisis isu/ masalah yang telah dikemukakan di awal pembelajaran berdasar konsep yang telah dipahami siswa. 4. Tahap pemantapan konsep, dimana guru memberikan pemahaman konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa. 2) Hasil Belajar Hasil pelajar siswa pada materi sifat sifat cahaya, pemahaman siswa menggunakan pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) Menurut Widayati, Nanik (2010). Peningkatan Belajar IPA Melalui Sains- Teknologi- Masyarakat (STM) Mengacu Pada Model Spiral Dari Kemmis dan Taggart di Kelas III SDN Soko I Bojonegoro. Penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas IIIA SDN Soko I Bojonegoro yang ditunjukkan dari data peningkatan ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 14 siswa tuntas dari 22 siswa.

3 29 Hasil belajar yang diperoleh adalah nilai 60 ke atas, sedangkan 8 siswa belum tuntas dengang nilai kurang dari 60. Jadi ketuntasan pada siklus I adalah 70%. Pada siklus II 22 siswa tuntas semua sehingga ketuntasan klasikal 100%. Pada tahap pra tindakan ketuntasan 50% pada siklus I meningkat 17 20%, sehingga ketuntasan menjadi70%. Pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat 30%, sehingga ketuntasan klasikal menjadi 100% (Widayati, 2010). Maka dari itu dengan pemahaman siswa pada penelitian sebelumnya maka di SD Negeri Rogodadi juga akan melaksanakan penelitian menggunakan pendekatan STM dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3.3 Prosedur Penelitian Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto, dkk (2008:6) dalam pelaksanaan PTK ada empat tahap penting yaitu ; 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanan tindakan3) Observasi dan 4) refleksi yang digambarkan dalam skema berikut Dialog awal Perencanaan Tindakan 1 Observasi dan momonitoring Putaran 2 Evaluasi Refleksi Pengertian dan pemahaman Perencanaan Tindakan 2 Observasi dan monitorin Evaluasi refleksi Seterusnya sesuai waktu yang dirwncanakan Gambar 2 Rancngan Prosedur Peneltian Menurut Kemis

4 30 Penelitian ini berbasis kolaborasi Maka dalam penelitian ini pelaksanaanya memiliki rancangan PTK sebagai berikut 1. Rencana Penelitian Berdasarkan hasil kegiatan indentifikasi dan analisiss masalah bekerjasama dengan teman sejawat, kemudian diadakan rencana perbaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini mengadakan perbaikan pada mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar sebagi berikut: 6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya, 6.2 Membuat suatu karya/model misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Untuk pelaksanaan pembelajaran maka disusunlah pelaksanaan secara umum yaitu: a. Menetapkan perencanaan, menentukan tujuan pembelajaran dan tujuan perbaikan pembelajaran b. Merancang lembar observasi dan menyampaikan materi tindak lanjut. c. Menyusun kegiatan yang terdiri dari: 1. Memilih bahan yang relevan untuk perbaikan 2. Menetukan langkah-langkah pembelajaran 3. Memilih metode pembelajaran yang sesuai 4. Memilih alat peraga yang tepat dengan model pembelajaran dan KD yang di jadikan bahan perbaikan 5. Menyusun alat evaluasi untuk mencapai tujuan perbaikan 2. Pelaksanaaan Penelitian Dalam pelaksanaan ini masing masing siklus dilaksanakan 2 siklus dan setiap siklus 3 kali pertemuan dimana skenario antara siklus 1 dan siklus 2 terdapat kesinambungan yang baik, Adapun skenario perbaikan pembelajaran adalah sebagi berikut. a. Kegiatan persiapan 1. Mengidentivikasi kebutuhan belajar siswa 2. Merumuskan tujuan pembelajaran 3. Menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan dipecahkan. Materi yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan 4. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

5 31 b. Kegiatan pelaksanaan 1. Guru memulai pelajaran dengan membentuk kelompok 2. Guru menugaskan siswa untuk membentuk pengurus dalam kelompok 3. Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, mengenai pengamatan terhadap sifat-sifat cahaya. 4. Guru memerintahkan siswa untuk melakukan pengamatan tentang sifat cahaya dilingkungan sekitar sekolah dengan kelompoknya masing-masing 5. Siswa melaksanakan pengamatan tentang sifat cahaya sambil menggali informasi dari masyarakat guna melaksanakan pengamatan untuk dijadikan bahan laporan. 6. Siswa dan kelompoknya mewawancarai masyarakat sekitar menggali isu tentang cahaya dalam kehidupan sehari hari 7. Siswa beserta kelompok menyimpulkan hasil pengamata tentang sifat-sifat cahaya kemudian mempesentasikan hasil kesimpulan di depan kelas 8. Siswa merencanakan tindakan untuk membuktikan tentang sifat-sifat cahaya yang sudah di amati dengan mempersiapkan alat dan bahan untuk digunakan dalam pertemuan yang akan datang. 9. Guru melakukan evaluasi tentang pengamatan sifat sifat cahaya. c. Kegiatan Penutup 1. Guru meminta siswa untuk mempertanggungjawabkan hasil pengamatanya sesuai dengan kelompoknya masing-masing 2. Guru dan siswa melakukan pembahasan bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran 3. Melakukan tindak lanjut dari materi yang belum dikuasai 4. Melakukan tes evaluasi 3. Observasi Dalam pengamatan yang dilakukan disediakan lembar observasi dalam setiapsiklusnya yang dilakukan oleh teman sejawat. Untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar siswa dan kegiatan guru dalam mengajar dilakukan metode observasi (pengamatan) oleh guru kolaborasi.

6 32 Menurut Muliono (2000:126) pengamatan memungkinkan untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan langsung di peroleh dari data. Observasi dilakukan di kelas 5 SD Negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen yang menjadi subyek penelitian untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Dengan melakukan observasi dapat mengetahui kegiatan siswa dalam mempersiapkan dan menerima pelajaran dari guru selama proses belajar mengajar. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, 2006), Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 siklus, siklus pertama yaitu melakasanakan rencana pembelajaran yang telah disusun dan siklus kedua yaitu melaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah dibuat. Observasi atau pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat (Arikunto, 2006). Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan pada penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara umum tentang pembelajaran IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten kebumen. 4. Refleksi Kegiatan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. 1) Mengkaji pelaksanan pembelajaran pada siklus pertama. 2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus pertama. 3) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus pertama. 4) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua.

7 33 5. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan selama 6 kali pertemuan pada semester 2 yaitu pada tahun pelajaran 2012/2013.Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan penelitian dipaparkan pada tabel di bawah ini : Tabel 3 Alokasi Waktu Penelitian No Jenis Kegiatan 1 Persiapan a. Penulisan Proposal b. Penyusunan Instrumen Waktu Februari Maret April Mei Pelaksanaan a. Pelaksanaan Siklus 1 b. Pelaksanaan Siklus 2 c. Analisis Data 3 Pelaporan 6. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Rogodadi, kecamatan Buayan, Kabupaten kebumen yang memiliki kondisi geografis di lereng pegunungan pakuran wilayah barat wisata pantai Karangbolong.Propinsi Jawa Tengah Kabupaten Kebumen dekat dengan obyek 7. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa UKSW Salatiga Semsetre 3, program sarjana kependidikan guru dalam jabatan Program studi s1 pendidikan guru sekolah dasar Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas kristen satya wacana dengan tujuan untuk memenuhi sebagian penulisan skripsi pada universitas kristen satya wacana salatiga. 8. Peneliti memilih pendekatan sains-teknologi-masyarakat (STM) dalam penelitian kal ini dimana berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan dan pendapat para peneliti pendekatan ini dapat meningkatkan belajar siswa dimana dengan pendekatan ini anak dapat menemukan masalah, aktif, senang sehinga dengan anak merasa senang, aktif dan menemukan hal baru sehingga belajar anak meningkat dan hasil belajarpun menjadi lebih baik dan hasilnya belajar anak meningkat.

8 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Rogodadi Kecamatan Buayan, kabupaten Kebumen pda saat pelaksanaan pembelajatan menggunakan pendekatan STM. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh tidak secara langsung yaitu berupa hasil belajar Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan teknik tes. 1. Observasi digunakan untuk memperoleh data hasil kegiatan belajar mengajar guru dengan siswa( aspek afektif ) di kelas 2. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang dilakukan setelah tindakan dengan model pendekatan STM. Dengan cara melakukan tes setiap siklus di akhir pembelajaran melalui tes tertulis Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butirbutir soal. Sebelum melaksanakan penelitian membuat kisi-kisi instrumen yang akan digunakan dalam proses penelitian tindakan kelas. Hal ini dilakukan agar dalam penelitian dapat berjalan sesuai dengan langkah-langkah penerapan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas 5 SD Negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen dengan menggunakan pembelajaran penerapan Sains-Teknologi- Masyarakat(STM) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk pedoman dalam pelaksanan pengamatan proses pembelajaran. Sebelum membuat lembar observasi. Kegiatan yang perlu dilaksanakan adalah menyusun kisi-kisi lembar observasi yang sesuai dengan langkahlangkah penerapan pembelajaran STM. Berikut ini adalah kisi-kisi tentang pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam pembelajaran menggunakan pendekatan STM oelh guru ;

9 35 Tabel 4 Kisi kisi tindakan pendekatan STM pelajaran IPA Aspek Indikator Aitem Kegiatan awal Mencari masalah mengenai cahaya berdasarkan informasi masyarakat Guru melakukan apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti Guru melakukan Initi Eksplorasi 1. Guru meyuruh siswa membentuk kelompok 2. Siswa mengemukakan isu mengenai cahaya yang berkembang dimasyarakat 3. Siswa melakukan kegiatan eksperimen untuk mengumpulkan data menegenaia sifat cahaya 4. Siswa siswa berlatih keterampilan proses mengenai sifat cahaya Elaborasi 1. Siswa mengemukkan konsep tentang sifat sifat cahaya yang dikemukakan di awal pembelajaran 2. Siswa melakukan diskusi untuk mencari solusi dari masalah cahaya yang dihadapi masyarakat berdasarkan informasi dari kegiatan eksplorasi 3. Siswa menganalisis masalah yang dikemukakan berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumya 4. Siswa merancang cara membuktikan sifat-sifar cahaya 5. Siswa membuktikan beberapa sift cahaya sesuai kelompok masing-masing Konvirmasi 1. Guru meminta siswa mempersentasikan hasil diskusi tentang masalah yang dihadapi berdasarkan informasi masyarakat dan solusi dari permasalahan tersebut sesuai dengan materi 2. Guru memerintahkan siswa mempresentasikan cara membuktikan cifat-sifat cahaya 3. Guru meminta siswa menyampaikan hasil analisis masalah 4. Guru memberikan pemantapan konsep-konsep agar tidak terjadi kesalahan pada diri pendidik. Penutup 1. Guru mengadakan refleksi 2. Guru menyampaikan informasi pelajaran selanjutnya 3. Guru mengadakan evaluasi Lembar Kisi-kisi instrumen Lembar kisi-kisi instrumen digunakan untuk mempermudah kedua variabel dalam penelitian yaiti variabel dan variabel y yang akan digunakan untuk pembuatan evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran. Kisi-kisi instrumen berisi tentang: 1) Konsep yang dijabarkan dalam variabel, indikator-indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dan masing-masing indikator selanjutnya dijadikan pedoman dalam pemyusunan instrumen 2) Item Instrumen adalah item-item lembar observasi dan tes/evaluai hasil belajar sebagai tolak ukur didasarkan atas kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya. 3) Setelah indikator-indikator ditetapkan kemudian dituangkan ke dalam item-item instrumen yang disusun sesuai tujuan peneliti. Kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti dibedakan menjadi 2 yaitu kisi-kisi instrumen variabel (x) atau pembelajaran menggunakan pendekatan STM dan kisi-kisi instrumen (y) atau hasil belajar yang ingin dicapai setelah pembelajaran. Untuk itu kisi-kisi variabel (x) dapat dijelaskan sebagi berikut:

10 36 - Mengidentivikasi kebutuhan belajar - Merumuskan tujuan - Menyiapkan masalah - menyiapkan alat dan bahan - Mengemukaan isu Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian dengan model pendekatan STM IPA Pembelajaran dengan menggunakan metode pendekatan Sains Variabel (x) Teknologi Masyarakat (STM ) Indikator Kegiatan persiapan Sub Variabel () 1.Mengidentivikasi kebutuhan belajar siswa 2.Merumuskan tujuan pembelajaran 3.Menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan dipecahkan. Materi yang akan dipecahkan dalam bentuk penrnyataan dan pertanyaan 4.Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 5.Mengemukaan isu yang akan dicari jalan keluarnya menggunakan pendekatan STM 1. Apakah guru sudah mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa? 2. Apakah guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran? 3. Apakah guru sudah menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan dipecahkan? 4. Apakah guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 5. Apakah guru sudah mengemukakan. Isu atau masalah yang akan dicari jalan keluarnya dengan menggunakan pendekatan STM Pelaksanaan Aspek Indikator Aitem Instrumen Kegiatan awal 1.Mencari masalah mengenai cahaya berdasarkan informasi masyarakat 2.Guru melakukan apersepsi 3.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti Initi Eksplorasi Kegiatan inti Elaborasi Konvirmasi Konvirmasi Penutup Guru melakukan 1.Guru meyuruh siswa membentuk kelompok 2.Siswa mengemukakan isu mengenai cahaya melalui informasi dari dimasyarakat 3.Siswa melakukan kegiatan eksperimen untuk mengumpulkan data megenai sifat cahaya 4.Siswa membuat kesimpulan tentang sifat cahaya Guru melakukan 1.Siswa mengemukkan konsep tentang sifat sifat cahaya yang dikemukakan di awal pembelajaran 2.Siswa melakukan diskusi untuk mencari solusi dari masalah cahaya yang dihadapi masyarakat berdasarkan informasi dari kegiatan eksplorasi 3.Siswa menganalisis masalah yang dikemukakan berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumya 1.Guru meminta siswa mempersentasikan hasil diskusi tentang masalah yang dihadapi berdasarkan informasi masyarakat dan solusi dari permasalahan tersebut sesuai dengan materi 2.Guru meminta siswa menyampaikan hasil analisis masalah Guru melakukan 3.Guru memberikan pemantapan konsepkonsep agar tidak terjadi kesalahan pada diri pendidik. 1.Guru mengadakan refleksi 2.Guru mengadakan evaluasi 1.Apakah guru mempersiapkan masalah yang bersumber dari masyarakat? 2.Guru mulai pelajaran dengan aperepsi? 3.Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran? 1. Apakah guru menyuruh membentuk kelompok? 2. Apakha siswa mengemukaan isu mengenai cahaya melalui nformasi dari masyarakat 3. Apakah siswa melakukan kegiatan eksperimen untuk mengumpulkan data mengenai sifat cahaya? 4. Apakah siswa membuat kesimpulan mengenai sifat sifat cahaya? 1. Apakah sisfa mengemukakan konsep tentang sifat-sifat cahaya 2. Apakah siswa melakukan diskusi untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi berdasarkan informasi dari masyarakat? 3. Apakag siswa menganalisa masalah yang dikemukakan berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumnya 1. Apakag guru memerintahkan siswa untuk presentasi? 2. Apakah guru menyampaikan hasil analisis masalah? 3. Apakah guru memberikan pemantapan konsep agar tidak terjadi kesalahan pada anak didik? 1. Apakh guru mengadakan refleksi? 2. Apakah guru mengadakan evaluasi

11 37 Tabel 6 Sedangkan untuk kisi-kisi variabel (y) atau variabel hasil belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut: Variabel (x) Memaha mi sifat sifat cahaya Variabel (Y) Membuk tikan sifatsifat cahaya Indikator 1. Mengidentifikasi 3 sifat cahaya 2. Merumuskan konsep untuk membuktikan sifat sifat cahaya 3. Hal hal yang positif dari sifat cahaya (afektif ) 4. Membangun nilai baru dari belajar sift cahaya 5. Merumuskan masalah dari sifat-sifat cahaya Item soal 1. Sebutkan 3 sifat cahaya yang kalian ketahui? 2. Bagaimana cara merumuskan konsep untuk membuktikan i sifat cahaya? 3. Sebutkan 3 hal positif dari sifta cahaya? 4. Hal baru apakah yang kaian dapat dengan mempelajari sifatsifat cahaya? 5. Bagaimana cara membuktikan sifat cahaya? Validasi dan Realibilitas Tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan instrumen penlialian hasil belajar yang baik maka perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Validitas sendiri artinya adalah ketepatan mengukur yang dilakukan untuk tiap butir soal yang merupakan bagian dari tes. Sedangkan reabilitas adalah suatu tes yang pada intinya menguji keajegan atau ketepatan pertanyaan tes yang di dalam soal tersebut terdapat seperangkat butir soal yang diberikan pada obyek yang sama. Suatu instrumen mempunyai reabilitas yang tinggi apa bila memberikan hasil yang relatif konstan pada pengembangan subyek yang dijadikan penelitian. Tabel 7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 1 Indkator Nomor soal Soal valid Soal tidak valid 1.Mengidentifikasi 3 sifat cahaya 1,3,5 1,3 5 2.Merumuskan konsep sifat sifat cahaya 2,4,6 2,4,6-3.Merancang cara membuktikan sifat- sifat 7,9,11 7,9,11 - cahaya 4.Menunjukan sifat-sifat cahaya melalui 8,10,13 8,10,13 - demonstrasi 5.Merumuskan konsep sifat sifat cahaya 12,14, ,15

12 38 Berdasarkan data tabel di atas dapat terlihat bahwa dari 15 butir soal pilihan ganda yang vaid adalah 12 soal. Jadi dari keseluruhan uji validasi soal berjumlah 0,80 % sedangan soal yang tidak valid adalah 0,2% yang telah dibuta untuk uji coba soal yang akan digunakan untuk melaksanakan evaluasi pada pelaksanaan penelitian pada siklus 1. Sedangkan untuk soal yang digunakan untu evaluasi pada pelaksanaan siklus 2 padalah berupa tes perbuatan karena dalam pelaksaan siklus ke dua Kd yang di gunakan untk penelitian adalah 6.2 Membuat suatu karya/model misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. 3.5 Indikator Kinerja Guru melakukan kegiatan pembelajaran sebagaimana langkah langkah yang sesuai dengan pendekatan STM dengan ukuran Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi 80% dari seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, kabupaten Kebumen mengalami ketuntasan belajar individual sebesar 65 dalam pembelajaran IPA sebagaimana KKM yang ditentukan oleh sekolah. Siswa dapat menyerap materi yang disampaikan guru melalui pembelajaran proses mengenai pelajaran IPA kelas V SD Negeri Rogodadi sehingga semua siswa dapat menuntaskan KKM yang ditentukan sekolah melalui pembelajaran pendekatan Sains- Teknologi- Masyarakat (STM). Untuk itu dalam menentukan keberhasilan dalam penelitian maka dirumuskan indikator kinerja yang terdiri atas indikator proses dan indikator hasil. untuk kejelasanya dapat di uraikan berikut ini. 1) Indiktor Proses Kegiatan pembelajaran menggunakan model STM dikatan berhasil jika semua tahapan dalam pembelajaran sesuia dengan sintak atau langkah-langkah yang sesuai dengan penerapan pembelajaran STM berdasarkan teori dapat dilaksanakan dengan benar. Kategori dikatakan baik apabila 80 % dari jumlah seluruh kegiatan STM sudah dapat dilaksanakan.

13 39 2) Indikator Hasil Indikator hasil tindakan kelas ini adalah keberhasilan dalam pembelajaran yang dilaksanakan dimana skurang-kurangnya 80% siswa mendapat nilai 65 sebagaimana KKM yang ditentukan. Apa bila kedua indikator yang di atas dapat dilaksanakan maka pembelajaran dengan menggunkana pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dapat dikatan berjalan sesuai ketentuan dan tingkat hasil belajar siswa dapat dicapai. Akan tetapi sebaliknya apabila kedua indikator tersebut belum dapat dilaksanakan dengan sesuai prosedur maka kegiatan penelitaian belum dikatakan berhasil sebagaimana ketentuan yang diharapakan sehingga perlu adanya penyesuaian yang kembali agar indikator kinerja dapat dtercapai sebagaimana yang di jadikan sebagai ukuran keberhasilan dalam melaksanakan penelitian 3.6 Teknik Analisis Data Agar data yang dikumpulkan mempunyai arti dan dapat bermanfaat sebagai sumber atau dasar yang menentukan suatu keberhasilan, maka dari itu data perlu untuk diolah dan di analisis dimana sebuah analisis data merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Dalam hal ini analisis data dilakukan dengan dua macam yaitu analisis ketuntasan hasil dan analisis komperatif ketuntasan hasil belajar. Analisis ketuntasan hasil belajar dioleh dengan menggunkanan perbandingan data mentah dengan skor kriteria ketuntasan minimal pelajaran IPA. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar kemudian dilakukan analisis komperatif ketuntasan hasil belajar anat siklus dan kegiatan pra siklus. Analisis komperatif dilakukan dengan membandingkan antara data ketuntasan hasil belajar pelaksanaan pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditentukan dalam pelaksanaan penelitian Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap- tiap siklus. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar persiklus dengan cara prosentase yaitu dengan cara mengitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut memperoleh skor minimal 70 dan ketuntasan klasikal, jika siswa yng memperoleh 70 ini jumlahnya mencapai 80 %

14 40 Untuk data kualitatif diperoleh observasi pembelajaran guru pada saat melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pendekatan Sains- Teknologi-Masyarakat (STM) sebagi model pembelajaran siswa kelas 5 SD negeri Rogodadi, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, yang dianalisis menggunakan kriteria baik sekali, baik, sedang, kurang dan sangat kurang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Seting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kaleng Kecamatan Puring,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas II SD Panggungroyom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Mangunsari 02 Salatiga Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Penelitian dilaksanakan pada semester II

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 30 BAB III Metode Penelitian 3.. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Pandansari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tombo 01 Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang semester 2 pada tahun 2011/2012. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan di SD Negeri Gringgingsari, Kecamatan Wonotunggal,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat dan karakteristik subyek penelitian. penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelas I SD Negeri 3 Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan tahun pembelajaran 2011 / 2012 dengan jumlah siswa 33 orang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas VI SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Dalam penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri 2 Kajengan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora tepatnya di desa Kajengan RT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Tengaran 02 Kabupaten Semarang yang beralamatkan ditengaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di kelas V SDN Gulangpongge 01 kabupaten Pati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Subjek penelitian ditetapkan pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Tambahrejo 02, Kecamatan Bandar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Banioro, UPTD Dikpora Unit Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 selama bulan Maret-April 2013 di SDN Semowo 01 yang letaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 6.B SDN Nampudadi yang beralamat di desa Nampudadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.. Jenis, Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 3... Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian 10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Letak sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Peneliti melakukan penelitian di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang difokuskan pada situasi kelas. Kemmis & Mc. Taggart (dalam Kunandar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subiyantoro, 2009: 10 (dalam Amin 2011: 2) menyebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang merupakan salah satu model dalam penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2011-2012, antara bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012 di SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri Harjosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pakuran Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:3) PTK adalah suatu pencermatan terhadap pencermatan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Seting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan variabel bebas media gambar seri (X), dan sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 di kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Desa lamuk Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo kelas 5 SD Negeri 2 Lamuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian dan karakteristik Subjek Penelitian Bab III ini akan membahas mengenai latar dan karakteristik pada subjek penelitian ini. 3.1.1 Latar Penelitian Latar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di kelas 4 SDN Gulangpongge 01 Gunungwungkal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bergaskidul 01 Bergas Kabupaten Semarang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah BAB III METODE PENELITIAN A. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah terkandung di dalamnnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Rowoboni 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Waktu penelitian ini dilaksankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas II SD Negeri Subah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai setting dimana penelitian ini dilakukan serta penjabaran karakteristik mengenai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA Di SD 2.1.1.1 Latar Belakang Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research), sebuah penelitian yang dilakuakan oleh guru di kelasnya sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SD N Mangunsari 05 yang direncanakan terlaksana pada semester II tahun 2013, karena harus disesuaikan dengan alokasi waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Banioro, Unit Pelaksana Teknis Dinas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu Action Research yang dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2008:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Pojoksari Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci