BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action"

Transkripsi

1 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang difokuskan pada situasi kelas. Kemmis & Mc. Taggart (dalam Kunandar, 2011: 42) penelitian tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi praktik itu dilaksanakan. Reason & Breadbury (dalam Kunandar, 2011: 44) penelitian tindakan adalah proses partisipori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan-tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia partisipori yang muncul pada momentum histori sekarang ini. Reason & Breadbury berusaha memadukan tindakan dengan refleksi, teori dengan praktik, dengan menyertakan pihak-pihak lain, uasaha menemukan solusi praktis terhadap persoalan-persoalan yang menyesakkan dan lebih umum lagi demi pengembangan individu-individu bersama komunitasnya. Selanjutnya menurut Kunandar (2011: 45) penelitian tindakan kelas meliputi tiga unsur atau konsep yaitu penelitian, tindakan, kelas.

2 36 Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu, melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali pembelajaran, tetapi dapat dilaksanakan beberapa kali sampai tujuan pembelajaran tercapai. Siklus tindakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I Pengamatan I Perencanaan II Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan II Gambar 3.1 Siklus PTK Sumber: Adopsi dari Arikunto (2006: 16)

3 37 B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 03 Metro Barat. Tepatnya Jl. Soekarno Hatta 16C Mulyojati Kecamatan Metro Barat Kota Metro. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan lama penelitian 5 bulan, terhitung dari penelitian pendahuluan hingga penyusunan skripsi ini selesai. Adapun jadwal penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada kelas V SD Negeri 03 Metro Barat sebagai berikut. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Hari/tanggal Waktu I 1 Sabtu, 07 Februari s.d WIB 2 Senin, 09 Februari s.d WIB II 1 Sabtu, 14 Februari s.d WIB 2 Senin, 18 Februari s.d WIB 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seorang guru dan siswa kelas V SD Negeri 03 Metro Barat yang berjumlah 35 siswa terdiri dari jumlah perempuan 17 dan laki-laki 18. C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah tenik tes dan non tes.

4 38 a. Teknik Nontes Teknik nontes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap dan kepribadian. Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data yang bersifat kualitatif yang dilakukan melalui observasi untuk mengukur variabel berupa kinerja guru, aktivitas, afektif, dan pdikomotor selama pembelajaran berlangsung. b. Teknik tes Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah. Dalam penelitian ini, teknik tes digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat kuantitatif yaitu nilai hasil belajar kognitif siswa. Teknis tes dilakukan untuk memperoleh data nilai-nilai siswa berupa angka yang akan dilaksanakan pada akhir setiap siklus dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran treffinger. 2 Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memudahkan observer untuk memperoleh data yang lengkap, valid, dan reliabel mengenai hasil belajar siswa dan kinerja guru. Adapun alat pengumpulan data aktivitas belajar dan hasil belajar adalah sebagai berikut. a. Lembar pengamatan 1) Lembar pengamatan aktivitas kinerja guru Penilaian kinerja guru diperoleh melalui pengamatan yang dilakukan oleh observer menggunakan lembar pengamatan.

5 39 Lembar pengamatan penilaian aktivitas kinerja guru digunakan dengan tujuan memperoleh informasi tentang kemampuan guru dalam melaksanakan praktik mengajar yang baik dan benar. Adapun model yang digunakan untuk melaksanakan praktik mengajar, yaitu model treffinger. Indikator kinerja guru yang dipakai adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Indikator penilaian kinerja guru No Indikator kinerja guru berkenaan dengan penerapan model treffinger Guru menentukan tujuan: guru menginformasikan kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajarannya. Menggali data: guru mendemonstrasi/ menyajikan fenomena alam yang dapat mengundang keingintahuan siswa. Merumuskan masalah: guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengindentifikasi permasalahan. Memunculkan gagasan: guru memberi waktu dan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dan juga membimbing siswa untuk menyepakati alternatif pemecahan masalah yang akan diuji. Mengembangkan solusi: guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Membangun penerimaan: guru mengecek solusi yang telah diperoleh siswa dan memberikan permasalahan yang baru namun lebih kompleks agar siswa dapat menerapkan solusi yang telah ia peroleh. Rubrik penskoran yang digunakan untuk menilai kinerja guru selama pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.

6 40 Tabel 3.3 Rubrik penilaian kinerja guru Nilai Angka Nilai Mutu Indikator 1 Kurang Dilaksanakan dengan kurang baik oleh guru dan guru terlihat kurang menguasai 2 Cukup Dilaksankan dengan cukup baik oleh guru dan guru terlihat cukup menguasai 3 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh guru dan guru terlihat menguasai 4 Sangat baik Dilaksanakan dengan sangat baik oleh guru dan guru terlihat profesional (Sumber: Adopsi Andayani, 2009: 73) 2) Lembar pengamatan penilaian aktivitas siswa Lembar pengamatan penilaian aktivitas siswa ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa ini dikembangkan berdasarkan indikator aktivitas dalam penelitian ini, antara lain antusias/ semangat mengikuti pembelajaran, menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar, melakukan kerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan, dan aktif mengerjakan tugas. Tabel 3.4 Indikator aktivitas pembelajaran Keterangan A B C D E Indikator Antusias/ semangat mengikuti pembelajaran Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar Melakukan kerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok Mengajukan pertanyaan Aktif mengerjakan tugas (sumber: Modifikasi Kunandar, 2013: 233)

7 41 b. Hasil Belajar 1) Hasil belajar kognitif Alat Pengumpulan data hasil belajar kognitif dalam penelitian ini menggunakan lembar evaluasi atau tes. Lembar soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah dalam bentuk soal pilihan jamak dan esai untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan ketercapaian indikator pembelajaran. Tabel 3.5 Kisi-kisi soal tes formatif Indikator Soal Tes Formatif I 1. Menyebutkan benda-benda tembus cahaya dan tidak tembus cahaya. 2. Menentukan benda-benda yang merupakan sumber cahaya dan bukan sumber cahaya. Bentuk Soal Pilihan ganda Esai Pilihan ganda Esai 3. Menyebutkan sifat-sifat cahaya. Pilihan ganda Esai 4. Mengaitkan contoh penggunaan cermin datar, cekung dan cembung dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. 6. Menganalisis sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Tes Formatif II 1. Menganalisis suatu suatu karya atau model misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. 2. Menentukan berbagai alat atau bahan yang sesuai untuk suatu suatu karya atau model misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Pilihan ganda Esai Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Esai Pilihan ganda No Soal 3 6, 9 2 5, 7 5 Ranah C1 C2 C1 C3 C2 4, 8, 10 C4 1,8 3,5 C4 2 C2

8 42 Indikator Soal 3. Menyebutkan suatu contoh alat optik menerapkan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan seharihari. 4. Menyebutkan suatu pekerjaan yang menggunakan alat optik yang menerapkan sifat-sifat cahaya. 5. Menjelaskan kegunaan suatu alat optik yang menerapkan sifat-sifat cahaya. 6. Menguji cara kerja model yang dibuat misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Bentuk Soal Pilihan ganda No Soal 6,7,9, 10 Ranah C1 Esai 2 C1 Esai 1, 4 C2 Pilihan ganda 3,4,5 C4 2) Lembar pengamatan penilaian hasil belajar afektif Lembar pengamatan penilaian hasil belajar afektif ini digunakan untuk mengetahui sikap dan tingkah laku setiap siswa selama proses pembelajaran. Ada dua sikap siswa yang harus dinilai yaitu tanggung jawab dan percaya diri. Adapun indikator penilaian hasil belajar afektif siswa dan rubrik penilaian hasil belajar afektif siswa adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Indikator Penilaian Hasil Belajar Afektif No Sikap Indikator 1. Tanggung jawab 2. Percaya diri Menjaga kebersihan dan merapikan alat-alat percobaan setelah selesai melaksanakan percobaan. Melaksanakan percobaan dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Berani menyatakan pendapat. Berani mengemukakan hasil percobaan di depan teman-temannya. (Sumber: Modifikasi Kemendikbud, 2013, Mulyasa, 2013)

9 43 Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Kriteria Baik sekali 4 Baik 3 Cukup 2 Menjaga Menjaga Kurang kebersihan kebersihan menjaga dan dan tidak kebersihan merapikan merapikan dan tidak alat-alat alat-alat merapikan percobaan percobaan alat-alat setelah setelah percobaan selesai selesai setelah melaksana melaksanakan selesai kan melaksana- percobaan. percobaan. kan Tanggung jawab Percaya diri Melaksana kan percobaan dan mampu menyelesai -kan tugas tepat waktu. Tidak terlihat ragu-ragu atau berani menyataka n pendapat. Tidak terlihat ragu-ragu dan berani mengemuk a kan hasil percobaan di depan temantemannya. Melaksana kan percobaan dan tidak mampu menyelesai kan tugas tepat waktu. Terlihat ragu-ragu dalam menyatakan pendapat. Terlihat ragu-ragu dalam mengemuka -kan hasil percobaan di depan temantemannya. percobaan. Kurang mampu melaksana kan percobaan dan tidak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. Memerlukan bantuan guru dalam mengemu kakan pendapat. Memerlukan bantuan guru dalam mengemuka kan hasil percobaan di depan temantemannya. Kurang 1 Tidak menjaga kebersihan dan tidak merapikan alat-alat percobaan setelah selesai melaksanakan percobaan. Tidak melaksana kan percobaan dan tidak mampu menyelesai kan tugas tepat waktu. Belum berani menyatakan pendapat. Belum berani mengemukakan hasil percobaan di depan temantemannya. 3) Lembar Observasi Penilaian Hasil Belajar Psikomotor Alat pengumpulan data psikomotor ini menggunakan lembar pengamatan yang digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa.

10 44 Pada aspek psikomotor yang dikembangkan dalam penelitian ini keterampilan mengamati dan mengkomunikasikan. Tabel 3.8 Indikator Penilaian Hasil Belajar Psikomotor NO Jenis keterampilan Indikator 1 2 Keterampilan mengamati Keterampilan mengkomunikasikan (Sumber: Modifikasi Trianto, 2010: ) 1. Menggunakan indera/alat bantu indera 2. Mengamati objek percobaan/ pengamatan dengan posisi tubuh yang benar. 3. Mengurutkan secara teratur susatu objek atau peristiwa sesuai LKS yang diberikan. 1. Menyampaikan hasil percobaan dengan kalimat singkat dan jelas. 2. Menyampaikan hasil percobaan dengan sikap tenang. 3. Menyampaikan hasil percobaan dengan bahasa komunikatif dan runtut. Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotor N O 1 2 Aspek yang dinilai Keterampilan mengamati Keterampilan mengkomuni -ka sikan hasil percobaan Baik sekali (1) Ketiga indikator dilakukan dengan baik. Ketiga indikator dilakukan dengan baik. Hasil Penilaian Baik (3) Hanya dua indikator yang muncul selama pengamatan. Hanya dua indikator yang muncul selama pengamatan. Cukup (2) Hanya satu indikator yang muncul selama pengamatan. Hanya satu indikator yang muncul selama pengamatan. Kurang (1) Indikator tidak ada yang muncul selama pengamatan. Indikator tidak ada yang muncul selama pengamatan.

11 45 D. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data mengenai kinerja guru, aktivitas, afektif dan psikomotor siswa yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara nyata dan mendalam. a. Kinerja guru Data kinerja guru diperoleh dari pengamatan langsung kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Analisis kualitatif pada lembar pengamatan kinerja guru menggunakan teknik rumus. Keterangan: Nkg = Nilai yang dicari R = Jumlah skor yang diperoleh SM = skor maksimal dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap (Sumber: Adopsi dari Purwanto, 2008: 102) Nilai kinerja guru yang telah diperoleh dikategorikan dalam kategori keberhasilan kinerja guru sebagai berikut. Tabel 3.10 Kategori IPKG berdasarkan perolehan nilai Nilai Kategori Sangat baik Baik Cukup baik <50 Kurang (sumber: Modifikasi Kemendikbud, 2013: 314)

12 46 b. Aktivitas siswa Penilaian aktivitas belajar siswa diperoleh melalui lembar pengamatan yang dilakukan oleh observer selama kegiatan pembelajaran di kelas.. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagi berikut. Keterangan: Na = Nilai aktivitas JS = Jumlah skor yang diperoleh SM = Total skor maksimal 100 = Bilangan tetap (Sumber: Adopsi Aqib, dkk, 2010: 41) Setelah diperoleh nilai aktivitas belajar siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil pengamata sebagai berikut. Tabel 3.11 Kategori Aktivitas Berdasarkan Perolehan Nilai Rentang Nilai Kategori Na 66 Aktif 50 < Na 65 Cukup aktif 34 < Na 49 Kurang aktif Na 33 Pasif (Sumber: Modifikasi Purwanti, 2008: 7.8) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa secara klasikal digunakan rumus: P a = x 100% Keterangan: P s = Persentase ketuntasan nilai aktivitas secara klasikal (sumber: Modifikasi Aqib, dkk., 2009: 41

13 47 Persentase yang telah diperoleh dikategorikan dalam kriteria persentase tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal seperti yang terdapat pada tabel berikut. Tabel 3.12 Kategori tingkat keberhasilan aktivitas, hasil belajar afektif, psikomotor, dan kognitif secara klasikal Tingkat Keberhasilan (%) Kategori Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah <55 Sangat rendah (sumber: Modifikasi Purwanto, 2008: 103) c. Hasil belajar afektif siswa Hasil belajar afektif yang dicari yaitu nilai afektif siswa secara individu dan ketuntasan nilai sikap siswa secara klasikal. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagi berikut. Keterangan: Nha = Nilai hasil belajar afektif yang dicari R = Jumlah skor yang diperoleh SM = skor maksimal dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap (Sumber: Adopsi Purwanto, 2008: 102) Tabel 3.13 Kategori Hasil Belajar Afektif. Nilai Angka Kategori Sangat baik Baik Cukup baik 0-50 Kurang baik (Sumber : adaptasi dari Kemendikbud 2013: 131)

14 48 Persentase hasil belajar afektif tanggung jawab dan percaya diri siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus: P k = x 100% Keterangan: P k = Persentase ketuntasan nilai afektif secara klasikal (sumber: Modifikasi Aqib, dkk., 2009: 41) Persentase tersebut dikategorikan dalam kriteria persentase tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk pada tabel d. Analisis data hasil belajar psikomotor siswa Analisis data kualitatif untuk memperoleh nilai psikomotor siswa digunakan teknik rumus: Keterangan: Np = Nilai psikomotor yang dicari R = Jumlah skor yang diperoleh SM = Nilai maksimal 100 = Bilangan tetap (Sumber: Purwanto, 2008: 102) Nilai psikomotor yang telah diperoleh dikategorikan dalam kategori yang terdapat pada tabel sebagai berikut. Tabel 3.14 Kategori Hasil Belajar Psikomotor. Nilai Angka Kategori Sangat terampil Terampil Cukup terampil 0-50 Kurang terampil (Adaptasi dari Kemendikbud 2013: 131)

15 49 Persentase hasil belajar psikomotor mengamati dan mengomunikasikan secara klasikal, diperoleh dengan rumus: P p = x 100% Keterangan: P p = Persentase ketuntasan nilai psikomotor secara klasikal (sumber: Modifikasi Aqib, dkk., 2009: 41) Persentase tersebut dikategorikan dalam kriteria persentase tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk pada tabel Teknik Analisis Data Kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan kemajuan hasil belajar siswa mengenai penguasaan materi yang diajarkan guru. a. Nilai kognitif siswa secara individual diperoleh dengan rumus: N k = Keterangan: N k = Nilai kognitif R = Skor yang diperoleh SM = Skor maksimun dari tes 100 = Bilangan Tetap (Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 112) Nilai kognitif yang telah diperoleh tersebut dikategorikan dalam kategori nilai pengetahuan siswa sebagai berikut.

16 50 Tabel 3.15 Kategori nilai kognitif siswa Nilai Angka Huruf Mutu Kategori A A- Sangat baik B B Baik B C C Cukup C D D Kurang (Sumber: Adaptasi Kemendibud, 2013: 8) b. Nilai persentase ketuntasan belajar siswa dalam ranah kognitif secara klasikal diperoleh dengan rumus: P p = x 100% Keterangan: P p = Persentase ketuntasan nilai kognitif secara klasikal (sumber: adaptasi Aqib, dkk., 2009: 41) Persentase tersebut dikategorikan dalam kriteria persentase tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk pada tabel c. Nilai rata-rata dari hasil tes formatif dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: Keterangan = nilai rata-rata = Jumlah seluruh nilai siswa = Jumlah siswa (Sumber: Adopsi Aqib, dkk., 2009: 40)

17 51 E. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus yang dilaksanakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mengetahui materi pokok pembelajaran, dengan berpedoman pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar isi. 2) Membuat perangkat pembelajaran yaitu pemetaan, silabus, dan RPP secara kolaboratif dengan guru yang berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses. 3) Membuat LKS dan menyiapkan alat-alat percobaan 4) Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk menilai kinerja guru, sikap, keterampilan serta membuat soal tes formatif untuk mengukur pengetahuan siswa. 5) Menyiapkan alat dokumentasi. b. Pelaksanaan Pada tahap ini dilaksanakan sesuai dengan proses pembelajaran yang didesain menggunakan model treffinger. Pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Pendahuluan a) Guru memberikan salam dan siswa merespon salam guru sebelum memulai pembelajaran.

18 52 b) Siswa merespon ajakan berdo a menurut agama dan kepercayaan masing-masing. c) Mengecek kehadiran siswa. d) Mengondisikan siswa agar siap untuk belajar e) Memberikan apersepsi f) Guru memberikan motivasi kepada siswa. 2) Kegiatan Inti Eksplorasi a) Guru menentukan tujuan: guru menginformasikan kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajarannya. b) Menggali data: guru mendemonstrasi/ menyajikan fenomena alam yang dapat mengundang keingintahuan siswa. c) Merumuskan masalah: guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengindentifikasi permasalahan. Elaborasi a) Memunculkan gagasan: guru memberi waktu dan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dan juga membimbing siswa untuk menyepakati alternatif pemecahan masalah yang akan diuji. b) Mengembangkan solusi: guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

19 53 c) Membangun penerimaan: guru mengecek solusi yang telah diperoleh siswa dan memberikan permasalahan yang baru namun lebih kompleks agar siswa dapat menerapkan solusi yang telah ia peroleh. d) Masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Konfirmasi a) Guru meluruskan dan memperjelas jawaban dari setiap kelompok. b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang jelas. c) Siswa mengerjakan tes formatif. 3) Kegiatan Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dilanjutkan dengan melakukan refleksi pembelajaran berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan. b. Memberikan tindak lanjut pembelajaran. c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu diamati yaitu kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa, hasil belajar afektif dan psikomotor siswa yang ditunjukkan selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

20 54 d. Refleksi Berdasarkan hasil data observasi yang diperoleh. maka diadakan analisis data sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Hasil analisis data pada siklus I digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus II. 2. Siklus II Siklus II ini dilakukan setelah merefleksi kegiatan Siklus I. Siklus II ini dilakukan sebagai usaha peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa melalui penerapan model treffinger. Hasil pada siklus II ini diharapkan lebih baik dari siklus I. a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut. 1) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mengetahui materi pokok pembelajaran, dengan berpedoman pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar isi. 2) Membuat perangkat pembelajaran yaitu pemetaan, silabus, dan RPP secara kolaboratif dengan guru yang berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses. 3) Membuat LKS dan menyiapkan alat-alat percobaan. 4) Menyiapkan instrumen penilaian yaitu lembar observasi untuk mengamati kinerja guru, sikap, dan keterampilan serta membuat lembar soal tes formatif untuk mengukur pengetahuan siswa.

21 55 b. Pelaksanaan Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari RPP siklus II yang telah dibuat pada tahap perencanaan, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai berikut: 1) Kegiatan Pendahuluan a) Guru memberikan salam dan siswa merespon salam guru sebelum memulai pembelajaran. b) Siswa merespon ajakan berdo a menurut agama dan kepercayaan masing-masing. c) Mengecek kehadiran siswa. d) Mengondisikan siswa agar siap untuk belajar e) Memberikan apersepsi f) Guru memberikan motivasi kepada siswa. 2) Kegiatan Inti Eksplorasi a) Guru menentukan tujuan: guru menginformasikan kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajarannya. b) Menggali data: guru mendemonstrasi/ menyajikan fenomena alam yang dapat mengundang keingintahuan siswa. c) Merumuskan masalah: guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengindentifikasi permasalahan.

22 56 Elaborasi a) Memunculkan gagasan: guru memberi waktu dan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dan juga membimbing siswa untuk menyepakati alternatif pemecahan masalah yang akan diuji. b) Mengembangkan solusi: guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. c) Membangun penerimaan: guru mengecek solusi yang telah diperoleh siswa dan memberikan permasalahan yang baru namun lebih kompleks agar siswa dapat menerapkan solusi yang telah ia peroleh. d) Masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Konfirmasi a) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang jelas; b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran; c) Siswa mengerjakan tes formatif; 3) Kegiatan Penutup a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dilanjutkan dengan melakukan refleksi pembelajaran berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.

23 57 b. Memberikan tindak lanjut pembelajaran. c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati yaitu kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif, dan psikomotor siswa yang ditunjukkan selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. d. Refleksi 1) Menganalisis kekurangan dan keberhasilan guru dalam menerapkan model treffinger. 2) Menganalisis hasil observasi hasil belajar siswa selama pembelajaran melalui model treffinger. F. Indikator Keberhasilan Keberhasilan implementasi pembelajaran IPA dan model treffinger dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat dilihat dari segi proses dan hasil. 1. Dari segi proses, siswa aktif apabila sebagian besar ( 75%) siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. 2. Dari segi hasil, adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Keberhasilan pembelajaran ditentukan apabila sebagian besar siswa tuntas mencapai ( 75%) dari jumlah siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan ini merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. Arikunto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menemukan alternatif dari pemecahan masalah dan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang 37 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012: 63) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Muslikah (2010: 32) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 27 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan jenis Penulisan Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk., (2006: 3) PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually Repetition) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib (2014: 18) PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang difokuskan pada situasi kelas. Yanti dan Munaris (2012: 13) mendifinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4) 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kaji tindak lanjut dengan menggunakan pedoman yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu Action Research yang dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2008:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan PTK. Penelitian yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitaian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan, atau istilah dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006: 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti bukan hanya memecahkan persoalan di kelasnya saja, tetapi juga berupaya meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep siswa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut Kunandar (2011:46) PTK

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil 34 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ( research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah. Fungsi penelitian adalah mencairkan penjelasan dan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research (Wardhani,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan istilah PTK. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada hakikatnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran keterampilan membaca yang ada di kelas VA SD Negeri 2 Metro Utara. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelasnya. PTK merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2006: 16) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action research. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Prosedur penelitian dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007: 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007: 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tahapan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai classroom action research.

III. METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai classroom action research. 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa asing dikenal sebagai classroom action research. Penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang lazim disebut Classroom Action Research. Wardani (2006: 1.3) menjelaskan bahwa PTK dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto, S (2006: 58) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2011-2012, antara bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012 di SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru SD Negeri 06 Metro Barat. Dalam penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action 22 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action research

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58) 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan classroom action research, yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu Action Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006: 136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Penelitian yang dilaksanakan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, dkk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 3 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action rescarch (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci