PEMILIHAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMILIHAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE"

Transkripsi

1 PEMILIHAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN GENERALISED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH) Nama Mahasiswa : Putu Ayu Gatrani S. NRP : Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT. Abstrak Setelah terjadinya krisis global, hampir setiap investasi yang dilakukan selalu mempertimbangkan adanya risiko. Investasi dalam bentuk portofolio merupakan strategi untuk melimitasi risiko yang ada dengan cara melakukan diversifikasi dalam pembentukan portofolio tersebut. Teori mean-variance portfolio Markowitz adalah pendekatan yang paling luas digunakan dalam pemilihan portofolio. Namun, teori ini memberikan bobot yang sama pada setiap data sehingga dianggap kurang mampu mencerminkan kedinamisan pasar. Untuk itu digunakan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) yang memberikan bobot yang lebih besar pada data terbaru, dan Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) yang mengasumsikan bahwa volatilitas tidak hanya dipengaruhi oleh data masa lalu, tetapi juga volatilitas masa lalu. Sehingga kedua metode ini dipercaya lebih effektif dalam pembentukan portofolio. Selain itu, penggunaan simulasi Monte Carlo dalam membentuk suatu portofolio, juga sangat relevan mengingat fungsinya yang mampu mengilustrasikan naik-turunnya harga saham berdasarkan data historis saham dengan membangkitkan bilangan random yang berdistribusi normal standar. Penggunaan simulasi ini bertujuan untuk mempertahankan tingkat kepercayaan investor terhadap keuntungan jangka panjang dan mengurangi pembatalan suatu portofolio ketika salah satu sahamnya mengalami penurunan jangka pendek. Uji terhadap efek GARCH dilakukan terlebih dahulu pada beberapa saham, sebelum menentukan data historis saham yang digunakan dalam penelitian ini. Setelah menentukan variansi masing-masing saham dengan metode GARCH, EWMA dan data hasil Simulasi Monte Carlo, dibentuk persamaan portofolio dari matrik varians-kovarians yang dihasilkan. Penyelesaian persamaan portofolio tersebut akan menghasilkan serangkaian solusi yang dapat dibentuk menjadi kurva efficient frontier. Tugas Akhir ini memberikan hasil akhir berupa langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan portofolio masing-masing saham menggunakan metode GARCH, EWMA dan Simulasi Monte Carlo dan bagaimana mengambil keputusan dari kurva efficient frontier yang dihasilkan dari rangkaian portofolio tersebut. Tugas akhir ini juga menunjukkan bahwa metode GARCH adalah metode yang memberikan risiko yang paling kecil untuk return yang sama dan juga memberikan return yang lebih besar untuk risiko yang sama. Kata kunci : Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH), Exponentially Weighted Moving Average (EWMA), Simulasi Monte Carlo, Portofolio, Teori Mean-Variance Portofolio Markowitz, efficient frontier. 1. PENDAHULUAN Dewasa ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Investasi pada saham menawarkan tingkat pertumbuhan keuntungan yang cepat dengan risiko yang juga sebanding. Untuk memperoleh tingkat return yang tinggi, maka investor harus berani menanggung risiko yang tinggi juga. Oleh karena itu, pemodal harus berhati-hati dalam menentukan saham mana yang akan dipilihnya untuk berinvestasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, hendaknya seorang investor melakukan analisis terhadap semua saham-saham yang ada dan kemudian memilih yang dianggap aman serta mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Salah satu cara untuk meminimumkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi atau menyebar investasinya dengan membentuk portofolio yang terdiri dari beberapa saham. 1

2 Teori Mean-variance Markowitz yang optimal adalah pendekatan yang paling banyak digunakan dalam pembentukan portofolio. Ide terpenting dari teori yang dikembangkan oleh Harry Markowitz pada tahun 1952 ini adalah penggunaan deviasi standar dari keuntungan untuk mengukur risiko. Teori ini memberikan bobot yang sama pada setiap data dan mengasumsikan bahwa data berdistribusi normal dalam mengestimasi parameter seperti expected returns, variances dan covariances (Horasanh & Fidan, 26). Mandelbrot (1963) menyatakan bahwa variabel dari pasar keuangan memiliki 3 karakteristik yaitu : 1. Distribusi tidak bersyarat dari data keuangan seperti return harga saham memiliki ekor yang lebih besar dibandingkan dengan distribusi normal. 2. Nilai dari keuntungan tidak memiliki korelasi, tetapi nilai dari kuadrat residual keuntungannya memiliki korelasi yang sangat tinggi. 3. Perubahan dalam keuntungannya cenderung bersifat cluster artinya perubahan besar (kecil) yang terjadi sekarang cenderung akan diikuti oleh perubahan yang besar (kecil) pada periode berikutnya. Berdasarkan fenomena ini, pemakaian metode Markowitz tidak merefleksikan keadaan riil pasar. Sehingga, jika diterapkan dalam bentuk portofolio, kecenderungan penyimpangan terhadap ekspektasi keuntungan dan risiko portofolio semakin besar. Horasanh & Fidan (26) dalam jurnalnya mengusulkan penggunaan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) untuk mengekspresikan dinamika harga saham. Sedangkan penggunaan metode Generelised Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) telah banyak digunakan dalam memodelkan asset finansial terutama dalam bentuk saham seperti yang telah dilakukan oleh Zahrimi et al (29) yang menggunakan GARCH untuk meramalkan volatilitas Kuala Lumpur Composite Index (KLCI). Penggunaan EWMA lebih merefleksikan kondisi pasar karena memberikan bobot yang lebih besar pada data terbaru sedangkan GARCH dapat mengatasi kedinamisan volatilitas di pasar dalam mengestimasi matrix kovarians. Kedua metode ini sama-sama menggunakan data historis saham dalam meramalkan volatilitas. Selain itu, penggunaan simulasi Monte Carlo dalam membentuk suatu portofolio, juga sangat relevan. Hal ini 2 dikarenakan oleh fungsinya yang mampu mengilustrasikan naik-turunnya harga saham berdasarkan data historis saham. Penggunaan simulasi ini bertujuan untuk mempertahankan tingkat kepercayaan investor terhadap keuntungan jangka panjang dan mengurangi pembatalan suatu portofolio ketika salah satu sahamnya mengalami penurunan jangka pendek. Dalam Tugas Akhir ini, dibahas mengenai bagaimana memodelkan data finansial dengan menggunakan metode Exponentially Weighted Moving Average (EWMA), Generalised Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) dan Simulasi Monte Carlo, bagaimana mengambil kebijakan dari serangkaian portofolio pada kurva efficient frontier yang dibentuk menggunakan metode GARCH, EWMA dan simulasi Monte Carlo, serta dari ketiga metode tersebut, metode mana yang memberikan risk yang lebih kecil untuk return yang sama atau metode mana yang memberikan return yang lebih besar untuk risk yang sama. 2. TINJAUAN PUSTAKA Untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu, secara umum digunakan rumus 1 Dan untuk risiko yang dapat diartikan sebagai kemungkinan menyimpangannya keuntungan atau kerugian dari keuntungan atau kerugian yang diharapkan. Rumus yang digunakan adalah 2 Sedangkan untuk keuntungan dari suatu deret waktu data historis saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut... 3 Pada prinsipnya, portofolio mean variance yang efisien bisa dicapai dengan dua cara (Scherer & Martin, 25) : 1. Meminimumkan risiko (variansi) untuk memperoleh rata-rata keuntungan (mean return) tertentu. 2. Memaksimalkan rata-rata keuntungan (mean return) dengan menanggung risiko (variansi) tertentu. Tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio didefinisikan sebagai :

3 4 Untuk variance atau risiko portofolio, rumus umumnya adalah, 5 Model portofolio efisien akan dibentuk menjadi suatu formulasi dengan konsep optimasi, dengan mengubah komponen persamaan portofolio ke bentuk matriks dan vector seperti berikut 6 7 Dua model portofolio efisien dapat diformulasikan sebagai berikut : 1. Meminimalkan risiko dengan keuntungan tertentu Minimalkan : Dengan batasan : ; 1 dan 2. Memaksimalkan keuntungan dengan risiko tertentu Maksimalkan : Dengan batasan : ; 1 dan Proses adalah model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic ordo dan, GARCH (,, (Bollerslev, 1986) jika : ~, dengan 8 Dimana,,, untuk 1,,, untuk 1,,. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun GARCH (, ) (Surya & Hariadi, 24) adalah : 3 1. Pra-estimasi 2. Estimasi 3. Pasca-estimasi Dalam menentukan variansi saham dengan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) untuk beberapa periode kedepan, digunakan rumus sebagai berikut :, 1, 9 Dan nilai adalah faktor peluruhan yang dalam kasus ini diberi nilai.94. Simulasi Monte Carlo baik digunakan dalam kasus dimana distribusi probabilitas atau peluang suatu proses dapat diketahui namun nilai peluang yang sebenarnya sulit untuk ditentukan. Penggunaan simulasi Monte Carlo ini akan mensimulasikan keuntungan yang berkorelasi dari saham-saham yang ada dan selanjutnya ditampilkan dalam jumlah observasi yang diinginkan. Harga saham dari suatu asset mengikuti gerak geometrik Brownian dengan yang konstant dan volatilitas yang mengikuti persamaan differensial stokastik Dimana adalah proses random Weiner : ~,. Membagi ruas kanan dan kiri dengan kemudian mengintegralkan dari ke, maka didapat Sehingga, Dengan menggunakan definisi proses Wiener, persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi:,, 1 Jadi, dari persamaan di atas, disimpulkan bahwa harga saham dapat disimulasikan dengan membangkitkan bilangan random yang berdistribusi normal standar. Dengan menyelesaikan persamaan portofolio pada persamaan, akan dihasilkan serangkaian solusi yang akan diterjemahkan menjadi serangkaian titik yang akan membentuk garis yang merupakan garis efficient frontier. Portofolio yang terletak pada garis ini adalah portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang memberikan harapan keuntungan tertinggi dengan risiko seminimal mungkin. Portofolio yang terletak di luar garis ini, dikatakan tidak efisien.

4 E( r P ) Portofolio varians minimum global Efficient frontier Port 1 Port 2 Port 2 Gambar 2.5 Efficient Frontier Aset individual σ p 1. Membentuk matriks varians-kovarians saham dari hasil simulasi Monte Carlo. 11. Pembentukan persamaan portofolio 12. Penyelesaian persamaan portofolio yang menghasilkan proporsi masing-masing saham untuk metode EWMA, GARCH dan Simulasi Monte Carlo. 13. Pembentukan efficient frontier. 14. Membandingkan hasilnya. 3. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah data sekunder yang diambil dari yang juga mengambil datanya di Bursa Efek Indonesia. Periode data yang digunakan adalah data dari bulan November 28 hingga Oktober 29. Perusahaan yang memenuhi kriteria untuk penelitian ini adalah : PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Timah Tbk. (TINS) dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. (TRUB). Pengolahan data menggunakan metode EWMA, GARCH dan Simulasi Monte Carlo dibantu dengan menggunakan software MATLAB7. Langkah-langkah dalam memperoleh efficient frontier adalah : 1. Memplot data dan return dalam bentuk grafik. 2. Menentukan harapan keuntungan 3. Membentuk plot Fungsi Autokorelasi dan Fungsi Autokorelasi Parsial, melakukan Uji Ljung-Box dan Uji Engle s ARCH. 4. Melakukan estimasi parameter GARCH, menguji model GARCH dengan uji BIC, menetapkan model GARCH, dan menguji residual model GARCH yang telah ditetapkan. 5. Menentukan variansi masing-masing saham dengan metode EWMA dan model GARCH yang telah ditetapkan sebelumnya. 6. Menentukan koefisien korelasi antar saham. 7. Menentukan matriks varians-kovarians antar saham menggunakan untuk metode EWMA dan GARCH. 8. Melakukan simulasi Monte Carlo yaitu membangkitkan bilangan random dengan harapan keuntungan dan kovarians data historis saham sebagai input. 9. Menentukan harapan keuntungan, koefisien korelasi, variansi dan standar deviasi data hasil simulasi Monte Carlo. 4. HASIL PENELITIAN Misal adalah harga masing-masing saham pada waktu untuk,,. Dengan bantuan program MATLAB7, plot deret waktu keempat saham tersebut disajikan satu persatu seperti pada gambar berikut : Harga Saham Harga Saham Harian PT Bakrie Telecom Tbk. 4 Nov 8 Jan 9 Mar 9 Mei 9 Jul 9 Sep 9 Nov 9 Bulan Gambar 1 Plot deret waktu saham Dari gambar diatas terlihat bahwa harga saham selama kurun waktu yang diamati, bergerak naik. Hal ini menandakan bahwa saham-saham perusahaan ini sedang mengalami pemulihan, setelah sebelumnya mengalami penurunan yang drastis, akibat dampak dari krisis ekonomi global yang melanda dunia diawal tahun 28. Misal adalah keuntungan dari masing-masing saham. Gambar dibawah memperlihatkan grafik tingkat keuntungan saham. 4

5 Return Harian Saham PT Bakrie Telecom Tbk. hasil untuk salah satu saham saja. Untuk saham yang lain, prosesnya adalah sama. Plot ACF Saham PT Bakrie Telecom Tbk. Return Periode Gambar 2 Plot Return Saham Sample Autocorrelation Setelah itu, ditentukan harapan keuntungan keempat saham, yang hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 1 Harapan keuntungan saham Saham Bakrie Telecom.188 Perusahaan Gas Negara.323 Timah.163 Truba Alam Manunggal Eng..264 Markowitz mengusulkan penggunaan persamaan (2) untuk mengukur variansi suatu data. Jika diterapkan pada data ini, akan memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 Variansi & standar deviasi saham Saham Variansi Deviasi Standar Bakrie Telecom Perusahaan Gas Negara Timah Truba Alam Manunggal Eng Penentuan variansi saham untuk metode EWMA menggunakan persamaan (9) dan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 3 Variansi Saham Menggunakan Metode EWMA Saham Variansi Deviasi Standar Bakrie Telecom Perusahaan Gas Negara Timah Truba Alam Manunggal Eng Lag Gambar 3 Plot ACF Saham Untuk semua saham yang dipilih, hampir semua lag berada dalam batas kepercayaan 95%. Ini mengindikasikan kecilnya korelasi yang terjadi antar. Oleh karena itu, selanjutnya akan dilihat plot ACF untuk return dan PACF untuk. Hasilnya adalah sebagai berikut : Sample Autocorrelation ACF Kuadrat Saham PT Bakrie Telecom Tbk Lag Gambar 4 Plot ACF Kuadrat Saham Sedangkan untuk memperoleh variansi dengan metode GARCH, harus melalui proses yang panjang. Pertama-tama, akan dilihat plot ACF dan PACF keempat data. Dalam makalah ini, hanya akan memperlihatkan 5

6 Sample Partial Autocorrelations PACF PT Bakrie Telecom Tbk Lag Gambar 5 Plot PACF Saham Dari plot ACF kuadrat, terlihat bahwa semakin banyak lag yang menembus batas atas plot ACF dan untuk plot PACF, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa lag yang melewati batas atas maupun bawah plot. Ini menandakan bahwa terdapat korelasi yang cukup antar return. Hal yang sama terjadi pada keempat saham lainnya. Untuk lebih memastikan adanya korelasi pada data, akan digunakan Uji Ljung Box Q-Statistik yang akan dilakukan terhadap residual data. Hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Uji Ljung Box Q-Statistic Saham Saham Perusahaan Gas Negara H P QStat CV Seperti yang terlihat pada tabel di atas, bahwa terdapat beberapa nilai Boolean nol di bawah yang sama artinya dengan menerima yaitu tidak adanya korelasi pada data. Setiap baris merepresentasikan setiap 1 lag, sehingga dari tabel dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi pada lag ke 2 dan ke 5. Namun, selanjutnya akan dilihat juga hasil dari uji Ljung Box Q- Statistic untuk residual kuadrat data. Tabel 5 Hasil Uji Ljung Box Q-Statistic Kuadrat Saham Saham Perusahaan Gas Negara H P QStat CV Hasil di atas membenarkan kembali pernyataan Manderbrot (1963) yang mengatakan bahwa nilai dari tidak memiliki banyak korelasi, namun nilai dari memiliki korelasi yang tinggi. Selanjutnya, akan dilihat apakah saham-saham tersebut memiliki efek ARCH sehingga model GARCH dapat diterapkan dengan baik. Uji ini dilakukan untuk melihat apakah data memiliki sifat independent identically distributed (i.i.d). Tabel 6 Hasil Uji Engle s ARCH Saham Perusahaan Gas Negara H P QStat CV Angka Boolean satu dibawah menunjukkan bahwa data berdistribusi seragam dan independent hingga lag ke -5 (karena setiap baris merepresentasikan lag kelipatan 1). Keempat saham tersebut memberikan hasil yang sama, yaitu adanya efek ARCH setidaknya hingga lag ke-5, sehingga dipastikan bahwa model GARCH dapat diterapkan pada keempat saham ini. Langkah selanjutnya adalah mengestimasi parameter untuk beberapa model yang mungkin. Dalam hal ini, model yang akan diestimasi parameternya adalah model GARCH(1,1), GARCH(1,2), dan GARCH(2,1). Pemilihan ketiga model ini adalah sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa model GARCH yang paling tepat untuk data historis saham adalah model GARCH berordo rendah, karena dianggap telah mampu merepresentasikan data dengan baik. Hasil dari estimasi parameternya adalah : Tabel 7 Hasil Estimasi Parameter PT Bakrie Telecom Tbk. Parameter Value Standard Error T Statistic GARCH (1,1) C K GARCH(1) ARCH(1) GARCH (1,2) C K GARCH(1) ARCH(1) ARCH(2) GARCH (2,1) C K GARCH(1)

7 GARCH(2) ARCH(1) Nilai C adalah nilai rata-rata data, K adalah koefisien yang pada penelitian ini disimbolkan dengan, ARCH(p) adalah dan GARCH(q) adalah. Selanjutnya, tiap model tersebut akan diuji menggunakan Bayesian Information Criterion (BIC) yang akan memberikan model yang terbaik untuk data saham tersebut. Tabel 8 Hasil Uji BIC GARCH (1,1) GARCH (1,2) GARCH (2,1) BIC Terlihat bahwa nilai minimum BIC adalah pada model GARCH (1,1), sehingga model inilah yang akan digunakan dalam peramalan volatilitas data untuk saham tersebut. Namun sebelumnya, harus dilihat dulu apakah tiap parameter dari GARCH(1,1) adalah signifikan. Dari Tabel 7 terlihat bahwa nilai statistik untuk parameter K, GARCH(1) dan ARCH(1) pada model GARCH(1,1) sama-sama lebih besar dari 1.98 yang merupakan nilai batas atas penerimaan atau penolakan terhadap signifikansi parameter. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua parameter sudah signifikan. Sehingga, model yang didapatkan untuk saham PT Bakrie Telecom Tbk adalah : Dengan cara yang sama maka didapatkan model untuk ketiga saham lainnya yaitu : Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk Saham PT Timah Tbk Saham PT Truba Alam Manunggal Eng. Tbk Setelah model tersebut diterapkan pada data historis saham yang ada, grafik di bawah memperlihatkan bagaimana bentuk residual dan standar deviasi saham per periodenya. 7 Innovation Standard Deviation Return Conditional Standard Deviations.2.1 Gambar 6 Grafik residual dan standar deviasi saham Terlihat bahwa residual dan return data tidak jauh berbeda. Ini diakibatkan oleh nilai rata-rata data yang sangat kecil dan mendekati nol, sehingga memiliki pengaruh yang kecil terhadap residual data. Selanjutnya, untuk dilihat apakah model bekerja dengan baik pada data, akan dilihat apakah residual data masih berkorelasi ataupun masih memiliki efek GARCH. Residual yang diuji sekarang adalah residual yang telah distandarisasikan yaitu /. Plot ACF kuadratnya adalah Innovations Returns Sample Autocorrelation ACF Kuadrat Residual PT Bakrie Telecom Tbk Lag Gambar 7 Plot ACF Kuadrat Residual Ternyata, setelah model diterapkan pada data, residualnya memiliki korelasi yang sangat kecil dan hampir mendekati nol. Hasil uji Ljung Box Q- Statistiknya pun mengatakan hal yang sama dengan nilai Boolean nol di bawah hingga lag ke 6. Uji Engle s ARCH juga memperlihatkan hilangnya efek ARCH pada residual setelah model diterapkan. Ini cukup membuktikan bahwa model relatif baik dalam merepresentasikan data. Tabel 9 Hasil Uji Ljung Box dan Engle s ARCH Residual Uji Ljung Box ARCH Test Saham Bakrie Telecom H P Q-Stat CV H P Q-Stat CV

8 Namun, jika residual ini di plot kedalam suatu plot distribusi normal, akan terlihat bagaimana residual ini tidak berdistribusi normal walau sebagian besar dari residual terletak sepanjang garis normal seperti pada gambar berikut : Probability Normal Probability Plot Saham Perusahaan Gas Negara Data Gambar 8 Plot distribusi normal residual Hal ini dipastikan lagi oleh hasil uji Jarque-berra yang dilakukan pada residual yang menolak bahwa data berdistribusi normal seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil Uji Jarque-Berra pada residual Saham H P JB-Stat CV BTEL PGAS TINS TRUB Walau terbukti bahwa residual data tidak berdistribusi normal, bukan berarti model tidak dapat dengan baik digunakan dalam meramalkan volatilitas. Ini dikarenakan tidak adanya asumsi dalam metode GARCH yang mengharuskan residual berdistribusi normal. Model dikatakan baik cukup dengan mengetahui bahwa model tersebut mampu menghilangkan korelasi dan efek ARCH pada residual yang distandarkan. Sehingga, hasil ramalan volatilitas untuk satu periode kedepan adalah : Tabel 11 Hasil ramalan variansi dan strandar deviasi dengan metode GARCH Saham Variansi Deviasi Standart BTEL PGAS TINS TRUB Setelah mendapatkan variansi untuk masing-masing metode, maka langkah selanjutnya adalah menentukan koefisien korelasi antar saham dan hasil sebagai berikut : Tabel 12 Koefisien korelasi antar saham Saham BTEL PGAS TINS TRUB BTEL PGAS TINS TRUB Matriks varians-kovarians yang akan dibentuk secara umum memiliki bentuk seperti : Sehingga dengan menggunakan hasil pada Tabel 4.3 dan 4.9 maka didapatkan matriks varians-kovarians masingmasing metode seperti berikut : Tabel 13 Matriks varians-kovarians untuk metode EWMA Saham BTEL PGAS TINS TRUB BTEL PGAS TINS TRUB Tabel 14 Matriks varians-kovarians untuk metode GARCH Saham BTEL PGAS TINS TRUB BTEL PGAS TINS TRUB Sedangkan matriks-varians kovarians untuk simulasi Monte Carlo adalah : Tabel 15 Matriks varians-kovarians untuk simulasi Monte Carlo Saham BTEL PGAS TINS TRUB BTEL PGAS TINS TRUB Matriks varians-kovarians untuk Simulasi Monte Carlo didapatkan dengan membangkitkan 24 bilangan random berdistribusi normal standar yang merepresentasikan return harian saham. Simulasi ini membangkitkan bilangan random sesuai dengan input awal yang diberikan yakni harapan keuntungan saham, koefisien korelasi antar saham serta, matriks varians-

9 kovarians saham. Return yang didapatkan juga dapat dirubah kedalam bentuk harga harian saham yang diplot seperti pada gambar berikut : Return Simulasi Harga PT Perusahaan Gas Negara Tbk Periode Gambar 9 Plot harga saham hasil Simulasi Monte Carlo Selanjutnya, untuk mendapatkan matriks varianskovarians hasil simulasi tersebut, ditentukan terlebih dahulu harapan keuntungan, variansi dan koefisien korelasi antar saham hasil simulasi ini. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 16 koefisien korelasi return saham hasil simulasi Monte Carlo Saham BTEL PGAS TINS TRUB BTEL PGAS TINS TRUB Tabel 17 Variansi dan standar deviasi return saham hasil simulasi Monte Carlo Saham Variansi Deviasi Standar BTEL PGAS TINS TRUB Tabel 18 Harapan keuntungan saham hasil simulasi Monte Carlo Saham Bakrie Telecom Perusahaan Gas Negara.4793 Timah.7848 Truba Alam Manunggal Eng Langkah selanjutnya adalah membentuk persamaan return portofolio sebagai berikut : Dengan menggunakan metode EWMA Dengan menggunakan metode GARCH Dengan menggunakan simulasi Monte Carlo Sehingga permasalahan optimasi yang harus diselesaikan adalah : Minimumkan : Dengan batasan : 1 Dimana adalah matriks yang dihasilkan dari persamaan portofolio untuk variansi. Sehingga Untuk metode EWMA : Untuk metode GARCH : Untuk Simulasi Monte Carlo : Dengan bantuan MATLAB, didapatkan serangkaian solusi untuk permasalahan optimasi tersebut Tabel 19 Port Return, Port Risk dan Proporsi Dana masingmasing saham menggunakan metode EWMA No. Port Port Risk Port Returns

10 Tabel 2 Port Return, Port Risk dan Proporsi Dana masingmasing saham menggunakan metode GARCH No. Port Port Risk Port Returns Tabel 21 Port Return, Port Risk dan Proporsi Dana masingmasing saham menggunakan Simulasi Monte Carlo Port Port Risk Returns Sehingga, efficient frontier yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Return 3.3 x Efficient Frontier 2.9 Simulasi Monte Carlo EWMA 2.8 GARCH Markowitz Risk Gambar 1 efficient frontier Sebagai perbandingan, dibentuk juga efficient frontier yang dibentuk melalui metode Markowitz. Terlihat bahwa semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula risiko yang harus diterima. Namun, pada umumnya, untuk tingkat keuntungan tertentu, metode GARCH selalu memberikan risiko yang paling kecil, disusul oleh metode EWMA dan Simulasi Monte Carlo terbukti memberikan risiko yang paling besar. Tetapi, jika efficient frontier ketiga metode tersebut dibandingkan dengan efficient frontier dari metode Markowitz (garis merah muda), maka terlihat bahwa metode ini memberikan risiko yang paling besar untuk tingkat keuntungan tertentu. Hasil yang sama didapatkan oleh Badrayasa (29) yang menyimpulkan bahwa metode EWMA dan GARCH lebih sensitif terhadap perubahan volatilitas dibanding metode Markowitz. Sedangkan, dalam Horasanh & Fidan (28) dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa seorang investor selalu dapat memilih risiko terkecil untuk harapan keuntungan portofolio tertentu dengan metode EWMA kemudian Markowitz, dan terakhir metode GARCH. Sedangkan dalam penelitian ini, didapatkan bahwa metode GARCH memberikan risiko terkecil dengan harapan keuntungan tertentu. Perbedaan ini mungkin diakibatkan oleh penggunaan data pada masing-masing penelitian. Horasanh & Fidan menggunakan lima belas saham dari Istanbul Stock Exchange, namun dalam memilih kelimabelas saham tersebut, kriteria yang diterapkan hanyalah berdasarkan asumsi kenormalan, karena ide utama dalam penelitian itu hanya membandingkan metode EWMA & GARCH pada saham yang sama. Sedangkan penelitian ini memilih saham yang digunakan sesuai dengan kriteria GARCH itu sendiri yaitu selain 1

11 berdistribusi normal, juga harus berkorelasi dan memiliki efek ARCH. Oleh karena itu, hasil yang didapatkan juga lebih memihak pada metode GARCH. Walau demikian, grafik-grafik keempat metode tersebut sama-sama berpotongan pada tingkat keuntungan yang tertinggi. Hal ini menegaskan kembali untuk mendapatkan harapan tingakat keuntungan yang tertinggi, risiko yang harus diderita tertinggi juga. 5. Kesimpulan Dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam pembentukan model data finansial dengan metode Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) saham yang digunakan tidak harus memiliki kriteria tertentu, sehingga hampir semua saham dapat dengan baik dimodelkan oleh metode ini. Selanjutnya, variansi saham dapat dihitung menggunakan persamaan, 1, Dengan menggunakan persamaan diatas, didapatkan variansi dan standar deviasi saham sebagai berikut : Saham Variansi Deviasi Standar BTEL PGAS TINS TRUB Dalam pembentukan model data finansial dengan metode Generalised Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) data yang digunakan harus berkorelasi dan memiliki efek ARCH. Setelah memastikan hal itu, maka dilakukan estimasi parameter, dilakukan pengujian terhadap beberapa model GARCH yang dihasilkan, dan menentukan salah satu model yang memiliki persamaan umum sebagai berikut : Model yang digunakan untuk masing-masing saham secara umum adalah model GARCH(1,1) seperti : Saham PT Bakrie Telecom Tbk Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk Saham PT Timah Tbk Saham PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk Kemudian, model masing-masing saham tersebut juga akan menghasilkan nilai variansi dan standar deviasi seperti pada tabel di bawah ini : Saham Variansi Deviasi Standart BTEL PGAS TINS TRUB Dalam pembentukan model data finansial dengan Simulasi Monte Carlo, data saham yang digunakan adalah bebas. Pembangkitan bilangan random dilakukan dengan memasukkan harapan keuntungan dan kovarians data historis saham. Setelah bilangan random dibangkitkan, maka akan didapatkan harapan keuntungan dan kovarians baru yang akan digunakan dalam membentuk portofolio. Variansi yang dihasilkan dari hasil simulasi tersebut adalah : Saham Variansi Deviasi Standar BTEL PGAS TINS TRUB Dalam mengambil kebijakan dari serangkaian portofolio pada kurva efficient frontier yang dibentuk menggunakan metode GARCH, EWMA dan simulasi Monte Carlo seorang investor harus menentukan preferensi risikonya dan metode mana yang lebih dipercaya. Serangkaian portofolio yang dibentuk menjadi suatu kurva efficient frontier merupakan portofolio yang effisien. Investor tinggal memilih portofolio yang diinginkan dari kurva tersebut dengan mempertimbangkan preferensi risiko dan kepercayaannya terhadap metode-metode tersebut. Investor dapat memilih portofolio yang berada di luar kurva tersebut dengan mengetahui bahwa portofolio tersebut tidaklah efisien. Investor juga dapat memilih portofolio yang optimal yaitu

12 portofolio yang berada pada batas lengkung kurva efficient frontier karena merupakan portofolio varians minimum global yaitu portofolio yang memberikan risiko yang paling minimum dengan return yang sepadan. 5. Dari ketiga metode tersebut, metode yang memberikan risk yang lebih kecil untuk return yang sama ataupun yang memberikan return yang lebih besar untuk risk yang sama adalah metode GARCH. DAFTAR PUSTAKA Ang, R Pasar Modal Indonesia. First Edition. Indonesia : Mediasoft Indonesia. Arisona, R. 27. Pemodelan volatilitas indeks harga saham LQ45 dengan Metode ARCH-GARCH. Tugas Akhir Jurusan Statistika ITS. Badrayasa, I M. 29. Perbandingan Sensitivitas Metode Markowitz, EWMA, dan GARCH Terhadap Perubahan Volatilitas Dalam Pembentukan Portofolio. Tugas Akhir Jurusan Matematika Universitas Udayana. Bollerslev, T Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity, Journal of Econometrics, 31: Box, G. E. P., Jenkins, G. M., & Reinsel, G. C Time Series Analysis : Forecasting and Control. Third Edition. United State of America : Prentice Hall, Inc. Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. J. 25. Investments. Sixth Edition. Singapore : The McGraw-Hill Companies. Chen, N & Hong, L. J. 27. Monte Carlo Simulation in Financial Engineering. Proceeding of the 27 Winter Simulation Conference. Endhartia, S. 29. Analisis Portofolio Optimal pada No Short Selling dengan Menggunakan Algoritma Markowitz. Tugas Akhir Jurusan Matematika ITS Fryzlewicz, P. 27. Lecture Notes : Financial Time Series, ARCH & GARCH Models. Department of Mathematics, University of Bristol. Guarmat, C., & Harris, R. D. F., 22. Forecasting value at risk allowing for time variation in the variance and kurtosis of portfolio returns. International Journal of Forecasting, 18: Harris, R. D. F., & Yilmaz, F. 29. Estimation of the conditional variance covariance matrix of returns using the intraday range. International Journal of Forecasting, doi: Husnan, S. 23. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Horasanh, M. & Fidan, N. 26. Portfolio Selection by Using Time Varying Covariance Matrices. Journal of Economic and Social Research, 9:1-22. Keeling, K. B., Kvanli, A. H. & Pavur, R. J. 23. Introduction to Business Statistics. USA : South Western, Thomson Learning. Laws, J. & Thompson, J. 25. Hedging effectiveness of stock index futures. European Journal of Operational Research, 163: Lo, M. S., 23. Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedastic Time Series Models. Partial Requirements For The Degree of Master Of Science, Makridakis, S., Wheelwright, S. C., & McGee, V. E Metode dan Aplikasi Peramalan. Jilid Satu. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh Untung Sus Andriyanto & Abdul Basith. Jakarta : Penerbit Erlangga. Moskowitz, H & Serel, D. A. 28. Joint Economic Design of EWMA Control Charts for Mean and Variance. European Journal of Operatinal Research, 184: Podlozhnyuk, V. & Harris, M. 28. Monte Carlo Option Pricing. NVIDIA Corporation. Santa Clara, California. Surya, Y. 24. Aplikasi Fisika Dalam Analisis Keuangan Mekanika Statistika Interaksi Agen. Jakarta : PT Bina Sumber Daya MIPA. Surya, Y. & Hariadi, Y. 24. GARCH (2,1) Pada LQ45. Working Papers. Bandung Fe Institute. Wahyuni, S. T. 25. Peramalan Volatilitas Indeks Harga Saham menggunakan model Asimetrik GARCH dengan distribusi Skewed Student-t. Tesis Jurusan Statistika ITS. Walpole, R. E. & Myers, R. H Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan. Diterjemahkan oleh RK Sembiring. Bandung : Penerbit ITB. Wirastuti, A. P. 26. Analisis statistic pada indeks berjangka Nikkei & Dow Jones di pasar modal 12

13 dengan menggunakan ARIMA & ARCH- GARCH. Tugas Akhir Jurusan Statistika ITS. Winston, W. L., Operations Research Applications and Algorithms. California : Wadsworth Publishing Company Yusi, N. E. 23. Studi pengaruh kenaikan harga konsumen kelompok transport & komunikasi terhadap kenaikan harga konsumen umum dan tingkat inflasi melalui penerapan analisis Fungsi Transfer dan ARCH-GARCH. Tugas Akhir Jurusan Statistika ITS. Zahrimi et al. 29. Modeling the Kuala Lumpur Composite Index. European Journal of Scientific Research 25:

EFFICIENT FRONTIER. Efficient Frontier. 3.3 x Return Simulasi Monte Carlo EWMA GARCH Markowitz 2.8

EFFICIENT FRONTIER. Efficient Frontier. 3.3 x Return Simulasi Monte Carlo EWMA GARCH Markowitz 2.8 EFFICIENT FRONTIER 3.3 x 10-3 Efficient Frontier 3.2 3.1 Return 3 2.9 2.8 Simulasi Monte Carlo EWMA GARCH Markowitz 2.7 0.0158 0.016 0.0162 0.0164 0.0166 0.0168 0.017 0.0172 0.0174 0.0176 Risk 1. Dalam

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SENSITIVITAS MODEL MARKOWITZ, EWMA, DAN GARCH TERHADAP PERUBAHAN NILAI VOLATILITAS DALAM PEMBETUKAN PORTOFOLIO INVESTASI

PERBANDINGAN SENSITIVITAS MODEL MARKOWITZ, EWMA, DAN GARCH TERHADAP PERUBAHAN NILAI VOLATILITAS DALAM PEMBETUKAN PORTOFOLIO INVESTASI Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PERBANDINGAN SENSITIVITAS MODEL MARKOWITZ, EWMA, DAN GARCH TERHADAP PERUBAHAN NILAI VOLATILITAS DALAM PEMBETUKAN PORTOFOLIO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Menurut Fahmi dan Hadi (2009) investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi

Lebih terperinci

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 25 32 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

Lebih terperinci

MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL CONDITIONAL MEAN VARIANCE

MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL CONDITIONAL MEAN VARIANCE E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 82-89 ISSN: 2303-1751 MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL CONDITIONAL MEAN VARIANCE I Gede Ery Niscahyana 1, Komang Dharmawan 2, I Nyoman Widana

Lebih terperinci

MENAKSIR VALUE AT RISK (VAR) PORTOFOLIO PADA INDEKS SAHAM DENGAN METODE PENDUGA VOLATILITAS GARCH

MENAKSIR VALUE AT RISK (VAR) PORTOFOLIO PADA INDEKS SAHAM DENGAN METODE PENDUGA VOLATILITAS GARCH MENAKSIR VALUE AT RISK (VAR) PORTOFOLIO PADA INDEKS SAHAM DENGAN METODE PENDUGA VOLATILITAS GARCH INTAN AWYA WAHARIKA 1, KOMANG DHARMAWAN 2, NI MADE ASIH 3 1, 2, 3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 5 (2) (2016) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PERBANDINGAN TAKSIRAN VALUE AT RISK DENGAN PROGRAM R DAN MATLAB DALAM ANALISIS INVESTASI SAHAM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji 35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II akan dibahas konsep-konsep yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji ACF, uji PACF, uji ARCH-LM,

Lebih terperinci

MODEL NON LINIER GARCH (NGARCH) UNTUK MENGESTIMASI NILAI VALUE at RISK (VaR) PADA IHSG

MODEL NON LINIER GARCH (NGARCH) UNTUK MENGESTIMASI NILAI VALUE at RISK (VaR) PADA IHSG E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 215, pp. 59-66 ISSN: 233-1751 MODEL NON LINIER (N) UNTUK MENGESTIMASI NILAI VALUE at RISK (VaR) PADA IHSG I Komang Try Bayu Mahendra 1, Komang Dharmawan 2, Ni Ketut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH) Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal. 80 88 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 27 PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Holtikultura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saham adalah surat berharga yang menjadi bukti seseorang berinvestasi pada suatu perusahaan. Harga saham selalu mengalami perubahan harga atau biasa disebut

Lebih terperinci

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka Litterman-2. Keuntungan aktual maksimal kedua kinerja Black Litterman ternyata terjadi pada waktu yang sama yaitu tanggal 19 Februari 2013. Secara umum dapat dinyatakan bahwa pembentukan portofolio dengan

Lebih terperinci

Metode Resampled Efficient Frontier Mean Variance Simulasi Montecarlo Untuk Pemilihan Bobot Portofolio

Metode Resampled Efficient Frontier Mean Variance Simulasi Montecarlo Untuk Pemilihan Bobot Portofolio METODE RESAMPLED EFFICIENT FRONTIER MEAN VARIANCE SIMULASI MONTECARLO UNTUK PEMILIHAN BOBOT PORTOFOLIO Anita Andriani D3 Manajemen Informatika, Universitas Hasyim Asy ari Tebuireng Jombang Email: anita.unhasy@gmail.com

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO 1 e-jurnal Matematika Vol. 1 No. 1 Agustus 2012 PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO WAYAN ARTHINI 1, KOMANG DHARMAWAN 2, LUH PUTU IDA HARINI 3 1, 2,

Lebih terperinci

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013), hal 71 78. TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari

Lebih terperinci

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI LULIK PRESDITA W 1207 100 002 APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI 1 Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes BAB I PENDAHULUAN 2 LATAR BELAKANG 1. Stabilitas ekonomi dapat dilihat

Lebih terperinci

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n SBAB III MODEL VARMAX 3.1. Metode Analisis VARMAX Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n dengan variabel random Z n yang dapat dipandang sebagai variabel random berdistribusi

Lebih terperinci

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS S-9 PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si Jurusan Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Pada data finansial sering terjadi keadaan leverage effect,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO WAYAN ARTHINI 1, KOMANG DHARMAWAN 2, LUH PUTU IDA HARINI 3 1, 2, 3 Jurusan Matematika FMIPA Universtitas Udayana,

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar PEMODELAN DAN PERAMALAN NILAI RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE ASYMMETRIC POWER AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY (APARCH) Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih 24010211120019

Lebih terperinci

Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data. Identifikasi model ARCH

Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data. Identifikasi model ARCH 6 Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data Identifikasi model ARCH Pendugaan parameter dan pemilihan model ARCH/GARCH Uji pengaruh asimetrik

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 110 117 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi berkaitan dengan penempatan dana ke dalam bentuk aset yang lain selama periode tertentu dengan harapan tertentu. Aset yang menjadi objek investasi seseorang

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 Boy A Lumban Gaol 1, Tumpal Parulian Nababan 2, Haposan Sirait 2 1 Mahasiswa Program Studi S1

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M Oleh: NURKHOIRIYAH 1205100050 Dosen Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes. 1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang, peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan peramalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Investasi Menurut Kamaruddin (2004), investasi adalah menempatkan dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana

Lebih terperinci

Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH

Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH Dhafinta Widyasaraswati1,a), Acep Purqon1,b) 1 Laboratorium Fisika Bumi, Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) Liana Kusuma Ningrum dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham Menurut Anoraga dan Parkanti [1], saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga yang dikeluarkan perusahaan atau perseroan terbatas ke masyarakat agar sesesorang dapat

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS SKRIPSI Disusun Oleh : MUHAMMAD ARIFIN 24010212140058 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GARCH

PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GARCH E-Jurnal Matematika Vol. 5 (2), Mei 216, pp. 67-75 ISSN: 233-1751 PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE Ni Kadek Puspitayanti 1, Komang Dharmawan 2,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO PERHITUNGAN VALUE AT RISK PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Adilla Chandra 1*, Johannes Kho 2, Musraini M 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer 1 Faridah Yuliani dan 2 Dr. rer pol Heri Kuswanto 1,2 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M Oleh: Nurkhoiriyah 1205100050 Dosen pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M. Kes. Jurusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani, Sugiman

PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani, Sugiman g UJM 5 (1) (2016) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GARCH

PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GARCH E-Jurnal Matematika Vol. 5 (2), Mei 216, pp. 67-75 ISSN: 233-1751 PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE Ni Kadek Puspitayanti 1, Komang Dharmawan 2,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data harian yang dimulai dari 3 Januari 2007

Lebih terperinci

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta MENDETEKSI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR SIMPANAN BANK, NILAI TUKAR RIIL, DAN NILAI TUKAR PERDAGANGAN Anis Nur Aini, Sugiyanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian Objek sampel data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data deret waktu harga saham,

Lebih terperinci

PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (GARCH-M)

PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (GARCH-M) PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (GARCH-M) (Studi Kasus pada Return Harga Saham PT. Wijaya Karya) SKRIPSI Disusun Oleh : Dwi Hasti

Lebih terperinci

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA 1) Nurul Latifa Hadi 2) Artanti Indrasetianingsih 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2)

Lebih terperinci

EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN SEMI VARIANS (SV)

EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN SEMI VARIANS (SV) EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN SEMI VARIANS (SV) 3.1 Exponentially Weighted Moving Average Perhitungan standar deviasi yang dijelaskan pada bab sebelumnya mempunyai asumsi bahwa volatilitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Pindad merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produk peralatan militer dan produk komersial di Indonesia. Selain memproduksi senjata, PT. Pindad juga memproduksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK) PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK) FITROH AMALIA (1306100073) Dosen Pembimbing: Drs. Haryono, MSIE PENGENDALIAN KUALITAS

Lebih terperinci

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER PKMT-2-13-1 PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER Umi Rosyiidah, Diah Taukhida K, Dwi Sitharini Jurusan Matematika, Universitas Jember, Jember ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat. Hal ini mendorong manusia untuk terus berupaya memanfaatkan kemajuan teknologi di antaranya diwujudkan

Lebih terperinci

PERAMALAN DATA SAHAM S&P 500 INDEX MENGGUNAKAN MODEL TARCH

PERAMALAN DATA SAHAM S&P 500 INDEX MENGGUNAKAN MODEL TARCH PERAMALAN DATA SAHAM S&P 500 INDEX MENGGUNAKAN MODEL TARCH Universitas Negeri Malang E-mail: abiyaniprisca@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model peramalan terbaik dari data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini didasari oleh gejolak/volatilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (valuta asing).pada nilai transaksi jual beli valuta asing yang

Lebih terperinci

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo JURAL MIPA USRAT OLIE 2 (1) 5-11 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo Leony P. Tupan a*, Tohap

Lebih terperinci

PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS. Keywords: Stocks, Portfolio, Return, Volatility, Asymmetric GARCH.

PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS. Keywords: Stocks, Portfolio, Return, Volatility, Asymmetric GARCH. ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 51-60 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

Lebih terperinci

Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch

Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch EKBISI, Vol. IX, No. 1, Desember 2014, hal. 57-66 ISSN:1907-9109 Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch Ahmad Syarif 1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena terkadang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : OKTAFIANI WIDYA NINGRUM

SKRIPSI. Disusun Oleh : OKTAFIANI WIDYA NINGRUM PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKANN COPULA (Studi Kasus : Saham-Saham Perusahaan di Indonesia Periode 13 Oktober 2011-12 Oktober 2016) SKRIPSI Disusun Oleh : OKTAFIANI WIDYA NINGRUM

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian

Lebih terperinci

VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE VARIANCE COVARIANCE

VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE VARIANCE COVARIANCE VALUE AT RISK MENGGUNAKAN METODE VARIANCE COVARIANCE Oleh IBNUHARDI FAIZAINI IHSAN M0108045 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN

Lebih terperinci

COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO Nama Mahasiswa : Putri Ciptaningrum NRP : Dosen Pembimbing : Drs.

COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO Nama Mahasiswa : Putri Ciptaningrum NRP : Dosen Pembimbing : Drs. COMPROMISE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN PORTOFOLIO Nama Mahasiswa : Putri Ciptaningrum NRP : 1206 100 018 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, MT Abstrak merupakan gabungan atas sekumpulan

Lebih terperinci

KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1. Abstract

KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1. Abstract KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1 Retno Subekti 2 Abstract Teori pembentukan portofolio diawali oleh Markowitz dengan mean-variancenya di tahun 50an. Selanjutnya bermunculan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Pengukuran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR)

PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR) PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR) Oleh: Julianto (1) Entit Puspita (2) Fitriani Agustina (2) ABSTRAK Dalam melakukan investasi dalam saham, investor

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi

Lebih terperinci

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI Trio Yonathan Teja Kusuma 1, Sandra Praharani Nur Asmoro 2 1,2)

Lebih terperinci

PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (EGARCH)

PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (EGARCH) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 91-99 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED

Lebih terperinci

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH Khoiru Liummah Ayu Nastiti, Agus Suharsono Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief

Lebih terperinci

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 1 8 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No.1 (2014), hal 51-56. PERHITUNGAN NILAI EKSPEKTASI RETURN DAN RISIKO DARI PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MEAN - VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. nonstasioneritas, Autocorrelation Function (ACF) dan Parsial Autocorrelation

BAB II LANDASAN TEORI. nonstasioneritas, Autocorrelation Function (ACF) dan Parsial Autocorrelation BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II akan dijelaskan pengertian-pengertian dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya yaitu peramalan data runtun waktu (time series), konsep dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data time series merupakan serangkaian data pengamatan yang berasal dari satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan interval

Lebih terperinci

MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL CONDITIONAL MEAN VARIANCE KOMPETENSI MATEMATIKA TERAPAN SKRIPSI I GEDE ERY NISCAHYANA

MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL CONDITIONAL MEAN VARIANCE KOMPETENSI MATEMATIKA TERAPAN SKRIPSI I GEDE ERY NISCAHYANA MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL CONDITIONAL MEAN VARIANCE KOMPETENSI MATEMATIKA TERAPAN SKRIPSI I GEDE ERY NISCAHYANA 1008405058 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an menunjukkan bahwa secara umum risiko sekuritas dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian tentang risiko harga sayuran di Indonesia mencakup komoditas kentang, kubis, dan tomat dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, yang

Lebih terperinci

Pengukuran Risiko Portofolio Investasi dengan Value at RISK (VaR) melalui Pendekatan Metode Variansi-Kovariansi dan Simulasi Historis

Pengukuran Risiko Portofolio Investasi dengan Value at RISK (VaR) melalui Pendekatan Metode Variansi-Kovariansi dan Simulasi Historis Pengukuran Risiko Portofolio Investasi dengan Value at RISK (VaR) melalui Pendekatan Metode Variansi-Kovariansi dan Simulasi Historis Ines Saraswati Machfiroh Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 465-474 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu

Lebih terperinci

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. 2) ISSN: 2-928X D-29 Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH Khoiru Liummah Ayu Nastiti, Agus Suharsono Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Secara umum risiko merupakan ketidakpastian tentang peristiwa masa depan atas

BAB V PENUTUP. Secara umum risiko merupakan ketidakpastian tentang peristiwa masa depan atas BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Secara umum risiko merupakan ketidakpastian tentang peristiwa masa depan atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan (Griffin, 2002: 715). Dalam konteks keuangan, risiko

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PEMODELAN NILAI EKSPOR DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH) SKRIPSI BAGUS HADI PRASTYA PROGRAM STUDI S-1 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL EGARCH PADA ESTIMASI VOLATILITAS HARGA MINYAK KELAPA SAWIT

PENERAPAN MODEL EGARCH PADA ESTIMASI VOLATILITAS HARGA MINYAK KELAPA SAWIT PENERAPAN MODEL EGARCH PADA ESTIMASI VOLATILITAS HARGA MINYAK KELAPA SAWIT Yoseva Agung Prihandini 1, Komang Dharmawan 2, Kartika Sari 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku dari harga suatu aset finansial dapat dilihat dari dua parameter,

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku dari harga suatu aset finansial dapat dilihat dari dua parameter, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perilaku dari harga suatu aset finansial dapat dilihat dari dua parameter, yaitu mean dan standar deviasi harga aset tersebut. Dalam bahasa keuangan, standar deviasi

Lebih terperinci

PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI

PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN METODE RESAMPLED EFFICIENT FRONTIER UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 655-662 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : DITA ROSITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

SKRIPSI. Disusun Oleh : DITA ROSITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG PREDIKSI RETURN PORTOFOLIO MENGGUNAKAN METODE KALMAN FILTER (Studi Kasus pada Harga Saham Bulanan PT Mayora Indah Tbk dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Bulan Januari 2005 sampai Desember 2015) SKRIPSI

Lebih terperinci

Kajian Simulasi terhadap Sensitivitas Portofolio Optimal Model Mean-Variance

Kajian Simulasi terhadap Sensitivitas Portofolio Optimal Model Mean-Variance SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Kajian Simulasi terhadap Sensitivitas Portofolio Optimal Model Mean-Variance S - 2 Epha Diana Supandi 1,2, Dedi Rosadi 2, Abdurakhman 2 1

Lebih terperinci

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) Oleh : Nofinda Lestari 1208 100 039 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang memegang peranan penting dalam perekonomian setiap negara. Aktifitas ekonomi yang dapat dilakukan suatu negara dengan menggunakan uang adalah perdagangan, baik

Lebih terperinci

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010 Statistika, Vol., No., Mei PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI Reksa Nila Anityaloka, Atika Nurani Ambarwati Program Studi S Statistika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH Tri Mulyaningsih ), Budi Nurani R ), Soemartini 3) ) Mahasiswa Program Magister Statistika Terapan Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

PADA PORTOFOLIO SAHAM

PADA PORTOFOLIO SAHAM PERBANDINGAN PENDEKATAN GENERALIZED EXTREME VALUE DAN GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM SKRIPSI Disusun oleh: AYU AMBARSARI 24010212140079 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 3 Hal. 59 67 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA ANNISA UL UKHRA Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sering terjadi ketidak-akuratan hasil peramalan, tetapi mengapa peramalan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sering terjadi ketidak-akuratan hasil peramalan, tetapi mengapa peramalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah salah satu input penting bagi para manajer dalam proses pengambilan keputusan investasi. Dalam proses peramalan dapat disadari bahwa sering terjadi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK

PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK Reza Mubarak ) dan Suhartono ) ) Program Pasca Sarjana Jurusan Statistika, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL

ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL 52 Jurnal Matematika Vol 6 No 4 Tahun 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA BLACK-LITTERMAN MENGGUNAKAN INFORMATION RATIO DENGAN BENCHMARK CAPITAL ASSETS PRICING MODEL THE BLACK-LITTERMAN PERFORMANCE ANALYSIS

Lebih terperinci