BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
|
|
- Ratna Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam bab terakhir ini akan dijelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk penelitian selanjutnya agar kesalahan-kesalahan yang terdapat pada penelitian ini dapat dihindari dan diperbaiki. 5.1 Simpulan Dari hasil uji korelasi yang dilakukan pada 632 responden pada variabel dukungan sosial dan kematangan karir didapatkan nilai Sig. sebesar 0,000. Dengan kata lain H0 dari penelitian ini ditolak atau dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan kematangan karir pada siswa SMA di Kota Bogor. Berarti jika dukungan sosial tinggi maka kematangan karir juga tinggi. Sebaliknya, jika dukungan sosial rendah maka kematangan karir juga rendah. Ini menjadikan arah korelasi antara dua variabel yang dikaitkan adalah korelasi positif. Korelasi positif menunjukan bahwa kedua variabel berubah ke arah yang sama (Gravetter & Forzano, 2012). Sementara itu besaran nilai korelasi koefisien yang didapat dari kedua variabel adalah 0,593 yang berarti hubungan antara kedua variabel termasuk dalam kategori sedang. Dari hasil koefisien determinasi pada tabel diatas didapatkan hasil r square adalah 0,426 (42,6%). Hal ini bisa desebabkan karena ada faktor-faktor lain yang memiliki kaitan yang lebih erat dengan kematangan karir selain dukungan sosial. 5.2 Diskusi Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kematangan karir. Uji korelasi kematangan karir dengan dukungan sosial menggunakan uji korelasi Spearman dengan bantuan software IBM SPSS Statistic 22, didapatkan hasil nilai signifikasi sebesar 0,000 (<0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian mengenai perencanaan dan eksplorasi karir yang menyatakan dukungan sosial yang tinggi akan meningkatkan kemampuan penetapan karir seseorang
2 (Rogers, Creed, & Glendon, 2008).Super juga menyatakan bahwa individu dengan kematangan karir tinggi cenderung mendapatkan informasi yang membantu dan mengarahkan mereka dalam memilih karir di masa depannya (Lau, Low, & Zakaria, 2013). Sementara itu korelasi koefisien yang didapat adalah 0,593 dimana nilai ini mengartikan bahwa hubungan antara dukungan sosial dan kematangan karir masuk dalam kategori sedang (0,40 0,599) (Priyatno,2013). Nilai korelasi koefisien ini mengartikan bahwa ada faktor-faktor lain yang memiliki hubungan yang lebih erat dengan kematangan karir. Menurut Seligman (1994, dalam Pinasti 2011) faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam diri individu seperti locus of control internal, self expectation (pengharapan diri), atau self efficacy (keyakinan akan kemampuan diri). Contohnya jika dukungan sosial yang didapat memang tinggi tetapi keyakinan individu pada dirinya sendiri tetap rendah, kematangan karir individu tersebut tidak memiliki nilai yang tinggi atau biasa-biasa saja. Maksudnya adalah individu tersebut sudah mampu menyelesaikan tugas dalam tahapan perkembangan karir di usianya seperti menyusun perencanaan dan pemilihan karir yang sesuai dengan minat dan bakatnya, tetapi keputusan itu masih bisa berubah karena rendahnya keyakinan dalam diri individu tersebut. Menurut Lachman (1986, dalam Mc Adams, 2001) individu dengan locus of control internal mempunyai usaha yang lebih besar untuk memperoleh informasi dari lingkungan. Siswa yang memiliki locus of control internal akan berusaha untuk melakukan eksplorasi karir dengan mencari informasi yang sebanyak-banyaknya yang dapat membantunya untuk memutuskan karir yang tepat untuknya. Ini juga yang bisa menjadi salah satu penyebab dukungan sosial memiliki hubungan yang sedang dengan kematangan karir. Karena dukungan dari lingkungan sosial saja belum cukup untuk meningkatkan kematangan karir, harus ada dorongan yang kuat dalam dirinya untuk berusaha mencari informasi mengenai karir yang diminatinya. Internal factor lain yang dapat dihubungkan adalah motivasi belajar, dimana menurut Rice (1993) siswa dengan performa belajar yang maksimal, cenderung memiliki pilihan karir yang lebih tinggi dan lebih baik. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan dukungan sosial hanya bersumbangsih sebesar 42,6% pada peningkatan kematangan karir. Selain karena ada faktor-faktor lain yang lebih erat kaitannya, korelasi yang rendah bisa disebabkan dari rendahnya nilai dukungan sosial itu sendiri. Nilai dukungan sosial yang rendah bisa
3 disebabkan oleh beberapa hal seperti terjadi penolakan bantuan oleh siswa atau individu yang bersangkutan. Seperti yang telah diuraikan oleh Saraafino (Sarafino & Smith, 2012), penolakan dapat terjadi karena bantuan yang diberikan orang lain tidak sesuai dengan kebutuhan individu sehingga tidak membantu individu mengatasi masalah yang sedang dialami (stressor). Hal ini dapat terjadi jika individu tidak menginginkan bantuan tersebut atau memang tidak menyadari bantuan yang diberikan. Selain itu ada juga faktor-faktor lain menurut Sarafino (Sarafino & Smith, 2012) yang mempengaruhi dukungan sosial seperti individu penerima dukungan (recipients) tidak assertive dalam membiarkan orang lain memberi bantuan untuknya, sumber pemberi dukungan (provider) yang tidak mampu memperikan bantuan yang sesuai kebutuhan atau tidak menyadari bahwa dirinya dibutuhkan, dan faktor eksternal lainnya seperti struktur dan kondisi keluarga siswa (keluarga utuh,bercerai,atau kurang harmonis), kemampuan bersosialisasi individu, atau situasi yang kurang kondusif saat mengisi soal, dan lain sebagainya Sementara itu Taylor (2012) menyatakan bahwa dukungan sosial akan lebih berguna bagi individu jika diberikan oleh orang tua, keluarga, teman, dan orang-orang yang memiliki kedekatan hubungan lainnya. Rendahnya nilai dukungan sosial individu bisa mengindikasikan bahwa individu tersebut tidak memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sosialnya. Rendahnya nilai dukungan sosial yang didapat siswa SMA di Bogor bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya tingkat sosial ekonomi. Siswa yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah biasanya kekurangan dukungan finansial dan juga tidak memiliki role model yang dapat membantunya untuk merencanakan karirnya dengan baik. Pada gambaran profil responden, rentang usia subjek dimulai dari usia tahun, dimana memang salah satu karakteristik responden dalam penelitian ini adalah individu yang berada dalam tahapan perkembangan exploration. Tahapan ini dibagi menjadi tiga substages, yaitu tentative,transisi, dan trial little commitment. Yang menjadi fokus peneliti adalah individu di Substages tentative yang dimulai dari usia tahun. Karakteristik responden lainnya adalah siswa SMA kelas XI yang bersekolah di Kota Bogor. Penelitian ini tidak membedakan responden berdasarkan jurusan dan sekolah (swasta/negeri). Selain itu dalam hasil penelitian didapatkan jumlah responden wanita lebih mendominasi dibandingkan pria.
4 Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa responden wanita lebih banyak mendapatkan nilai pada kategori tinggi dalam kematangan karir dibandingkan dengan pria, yaitu dengan jumlah 183 orang (57,2%). Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Luzzo (1995 dalam Akbulut, 2010 dalam Pinasti, 2011) bahwa perempuan memiliki kematangan karir yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki, salah satu penyebabnya adalah karena perempuan lebih mampu dalam menghadapi hambatan karir dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian yang terkait dengan perbedaan gender dalam kematangan karir juga menemukan bahwa anak perempuan di tingkat SMA mendapatkan score yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki dalam kematangan karir (Herr & Enderlein, 1976; Mintzer, 1976; Omvig & Thomas, 1977 dalam Naidoo, 1988). Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa wanita tidak hanya lebih matang dalam karir tetapi juga lebih berkomitmen dalam bekerja (Naidoo, 1993). Selain kematangan karir, responden wanita juga lebih banyak mendapatkan nilai pada kategori tinggi dalam dukungan sosial yaitu 189 responden (59,1%) mendapat nilai tinggi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Leavey (1983, dalam Osseiran-Waines & Elmacian, 1994) yang mengatakan bahwa wanita cenderung memiliki hubungan yang lebih supportive dibandingkan pria. Pada penelitiannya, Sarason (1988, dalam Osseiran- Waines & Elmacian, 1994) juga melihat perbedaan dukungan sosial pada pria dan wanita, dengan hasil pria cenderung lebih mencari hubungan persaudaraan dan memilih untuk tidak menceritakan rahasianya. Sementara wanita cenderung mencari hubungan yang terbuka dan penuh kasih sayang. Penelitian-penelitian serupa juga menunjukan bahwa perempuan mengatasi stres dengan mencari kenyamanan dari orang lain, sementara pria lebih menanggapi stress dengan penarikan sosial. Hal inilah yang mungkin menyebabkan wanita lebih banyak mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan sekitar, dan menjadikan nilai dukungan sosial pria lebih kecil dibandingkan wanita. Penelitian ini telah disusun sedemikian rupa, namun penulis menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini sehingga menjadikan ada kekurangan didalamnya. Kurangnya data kontrol subjek membuat penelitian ini tidak dapat menggambarkan faktor-faktor yang turut serta mempengaruhi nilai dukungan sosial dan kematangan karir, seperti latar belakang pendidikan orang tua, uang saku, dan lain-lain. Adanya keterbatasan informasi mengenai jumlah siswa kelas XI di Kota Bogor juga
5 membuat penelitian ini tidak mengetahui dengan pasti jumlah populasi dan juga jumlah penarikan sampel yang kurang merata. Selain itu faktor situasional di lapangan pada saat pengambilan data juga kurang lebihnya mempengaruhi hasil penelitian, dimana pengambilan data dilakukan saat siswa SMA sedang mempersiapkan Ujian Akhir Semester (UAS) sehingga mungkin kurang begitu fokus dalam menjawab pertanyaan yang ada. Selain itu sekolah atau lebih spesifiknya guru Bimbingan Konseling (BK) sendiri juga disibukan dengan SNMPTN undangan kelas XII sehingga penulis tidak mendapat banyak data tambahan yang berguna untuk hasil penelitian. 5.3 Saran Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Dari penelitian ini penulis memiliki saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu: a. Menambah dan memperluas jumlah subjek penelitian seperti di daerah kabupaten atau wilayah-wilayah lainnya untuk melihat apakah siswa/i yang tinggal di wilayah pinggiran atau terpencil memiliki kematangan karir yang sama seperti siswa/i di kota-kota besar pada umumnya. Selain itu bisa juga melihat bagaimana bentuk dukungan sosial yang diberikan sekolah, orangtua, keluarga, atau lingkungan sosial pada siswa yang tinggal di daerah-daerah terpencil. b. Penelitian ini juga memiliki keterbatasandalam data kontrol subjek, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan mampu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitian seperti pendidikan orang tua,uang saku, dan lain-lain. c. Memperhatikan faktor-faktor lain yang memiliki hubungan dengan kematangan karir seperti locus of control,self esteem,regulasi emosi, dan faktor-faktor lainnya. d. Penelitian ini dilakukan di kota kecil, sehingga disarankan penelitian selanjutnya membahas mengenai perbandingan kematangan karir dan dukungan sosial di kota kecil dan kota besar. e. Penelitian ini hanya meneliti siswa kelas reguler, disarankan penelitian selanjutnya untuk dapat menjadikan kelas akselerasi sebagai subjek juga
6 sehingga menghasilkan gambaran tambahan mengenai perbedaan kematangan karir pada siswa di kelas reguler dan akselerasi Saran Praktis Penelitian ini memberikan hasil adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kematangan karir. Artinya, pemberian dukungan sosial oleh orang-orang terdekat dapat meningkatkan kematangan karir siswa. Hasil dari penelitian ini dapat memberi masukan bagi lingkungan sosial siswa bahwa dukungan sosial diperlukan dalam upaya meningkatkan kematangan karir siswa. Siswa dapat memiliki perencanaan karir yang baik, jika lingkungan turut serta membantu siswa dalam memutuskan karir yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Tentunya, bantuan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Menurut Sarafino bantuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan individu tidak akan membantu individu mengatasi masalah yang sedang dialami (Sarafino & Smith, 2012). Melihat adanya faktor lain yang memiliki hubungan yang lebih erat dengan kematangan karir seperti internal factor, siswa yang sudah mendapatkan dukungan sosial juga diharapkan mampu memotivasi dirinya sendiri dan lebih aktif dalam mencari informasi yang dibutuhkan terkait dengan karir yang diminati. Sementara siswa yang merasa belum mendapat dukungan dari lingkungan sosialnya, dapat melakukan evaluasi diri. Evaluasi diri dapat dilakukan dengan cara mengingat dan merefleksikan ukuran jumlah, frekuensi hubungan, intensitas serta kedekatan hubungan dirinya dengan orangorang sekitar. Siswa juga diharapkan untuk lebih aware dengan lingkungannya, sehingga menyadari adanya dukungan yang diberikan orang lain.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana masih memiliki masalah-masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah pengangguran.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dukungan Sosial 2.1.1 Pengertian Dukungan Sosial Dukungan sosial adalah bantuan yang diberikan orang-orang yang berada dalam lingkungan sosial individu seperti keluarga, teman,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA DI KOTA BOGOR
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA DI KOTA BOGOR Ghanis Yusanti Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Ghanisarsyhan17@gmail.com
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang diselenggarakan di dalamnya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Dari hasil analisa utama bab 4 dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial teman
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa utama bab 4 dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial teman sebaya berpengaruh terhadap kecemasan dalam menghadapi Ujian Nasional pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa di mana individu banyak mengambil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa di mana individu banyak mengambil keputusan dalam berbagai hal (Santrock, 2002). Menurut Papalia dan Olds (2009:8), masa remaja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan segala usia (Soedijarto,2008). Di Indonesia, pendidikan terdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana mewujudkan proses belajar sepanjang hayat, menyentuh semua sendi kehidupan, semua lapisan masyarakat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL
BAB 4 ANALISIS HASIL Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisa data yang terdiri atas tiga bagian yaitu profil responden, hasil penelitian dan analisa tambahan. 4.1 Profil Responden 4.1.1
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
59 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Self-efficacy yang dimiliki sebagian besar mahasiswa jurusan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ini berlangsung
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Profil Subjek Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais ini berlangsung mulai tanggal 4 Januari sampai dengan 16 Januari 2011. Profil subjek pada penelitian
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan
BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini, penulis akan menyajikan segala data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui penyebaran angket, wawancara, dan dokumentasi. Angket adalah merupakan daftar pertanyaan
Lebih terperinci2016 PROFIL ASPIRASI KARIR PESERTA DIDIK BERDASARKAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN GENDER:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan karir merupakan salah satu aspek perkembangan individu yang bersifat sangat kompleks karena mengandung penggabungan dari banyak faktor dan bercirikan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa pada pemerolehan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elsa Sylvia Rosa, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Remaja, dalam hal ini pelajar dipandang sebagai generasi muda yang memegang peranan penting sebagai generasi penerus dalam pembangunan masyarakat, bangsa,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA HASIL Gambaran Umum Responden Penelitian. Deskripsi data responden berdasarkan usia akan dijeleskan pada tabel dibawah ini:
BAB 4 ANALISA HASIL 4.1 Profil Responden 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang mempunyai rentang umur 19 sampai 26 tahun, n=79, yang aktif beruniversitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penulis melakukan penelitian di SMK Pelita Salatiga dengan subjek seluruhnya adalah siswa kelas XI. Berikut adalah tabel rekapitulasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR BAGAN... xi DAFTAR GRAFIK... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1 B.
Lebih terperinciSIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam bab terakhir ini, peneliti akan menguraikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta diskusi terkait hasil-hasil yang diperoleh melalui pengolahan data. Selain
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting yang dapat dijadikan kesimpulan, yaitu: 1. Dari data yang didapatkan mengenai konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu. Dalam bekerja, seseorang dituntut untuk melaksanakannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja untuk memenuhi kebutuhan adalah hal penting yang dilakukan individu. Dalam bekerja, seseorang dituntut untuk melaksanakannya semaksimal mungkin. Mungkin
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menguraikan beberapa teori terkait dengan judul yang peneliti sampaikan diatas. Di dalam bab ini akan menguraikan teori mengenai kematangan karir, motivasi berprestasi
Lebih terperinci4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
36 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pembahasan dalam bagian empat ini meliputi gambaran umum partisipan, hasil penelitian, dan hasil analisis tambahan. Dalam bagian ini juga akan dijelaskan lebih lanjut
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan perilaku etis antara mahasiswa akuntansi
Lebih terperinciV. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN
V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Dukungan Sosial Teman Sebaya SMKN II Malang. Adapun hasil dari analisa adalah 138 siswa/siswi (71%) pada kategori tinggi,
113 BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan 1. Dukungan Sosial Teman Sebaya SMKN II Malang Berdasarkan hasil analisa tingkat dukungan sosial teman sebaya di SMKN II malang menunjukkan tingkat dukungan sosial teman
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan data pada bab-bab sebelumnya,
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan data pada bab-bab sebelumnya, dari hasil penelitian mengenai Hubungan self esteem dengan Orientasi Masa Depan pada Siswa SMA Kelas XI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ali dan Asrori (2004) mengemukakan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat utamanya tertuju pada pemilihan
Lebih terperinci5. ANALISIS HASIL PENELITIAN
5. ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Jawaban dari permasalahan penelitian diperoleh berdasarkan hasil pengolahan 55 data hasil Tes Kreativitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kualitas tenaga kerja merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya bahwa kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki serangkaian kebutuhan yang harus dipenuhi baik itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI Ushfuriyah_11410073 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecemasan siswa yang menghadapi ujian nasional pada siswa SMAN 1 Makale di Tana Toraja dengan siswa SMAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR DIAGRAM... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...
ABSTRAK Penelitian ini berjudul suatu penelitian mengenai perbandingan kecerdasan emosional antara siswa program umum dengan siswa program khusus di SMA X Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu memperoleh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100
Lebih terperinci4. HASIL DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
58 4. HASIL DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum responden, gambaran skor variabel penelitian, hasil analisis regresi berganda, hasil analisis tambahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa Remaja terkadang mereka masih belum memikirkan tentang masa depan mereka
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru IPS SMP negeri di Kabupaten Semarang. Pemilihan guru yang menjadi subjek penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan Antara Komunikasi Orangtua Dengan Regulasi Emosi Pada Remaja di Sekolah Menengah Atas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan (47 reponden) PT Bagus Mitra Abadi untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengembangan karir
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat memasuki dunia kerja, demikian halnya dengan pendidikan di SMA. Kurikulum SMA dirancang untuk
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian, diskusi mengenai hasil penelitian dan saran yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi sebagian lapisan masyarakat mendorong mahasiswa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Fenomena kuliah sambil kerja banyak dijumpai di berbagai negara. Hal ini terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju yang telah mapan secara ekonomi.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinci6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian berdasakan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis pada bab sebelumnya. Pada bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja. Pertanyaan Apa yang akan kulakukan? dan Aku akan jadi apa? sering
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan karir adalah salah satu aspek dalam pencarian identitas pada remaja. Pertanyaan Apa yang akan kulakukan? dan Aku akan jadi apa? sering muncul pada remaja.
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Dukungan Keluarga
BAB 6 PEMBAHASAN Setelah data dianalisis, maka akan dibahas mengenai karakteristik responden dengan hubungan antara dukungan keluarga dengan kemampuan sosial dan emosional ABK; tunarungu. 6.1 Dukungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap manusia pasti mempunyai berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan yang lainnya karena itulah manusia membutuhkan biaya atau
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi menyangkut normalitas dan linieritas. Uji asumsi ini dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi subjek. Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor Kontrol diri dan Disiplin lalu lintas. Peneliti mendeskripsikan skor Kontrol diri dan Disiplin
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA HASIL. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase.
BAB 4 ANALISA HASIL 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah karyawan PT Binayasa Putra Batara. Sampel terdiri dari pria ataupun wanita, berpendidikan minimal SMA,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum responden (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, tempat bekerja, dan dan lama bekerja), data, dan hasil
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN
67 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemasan dengan motivasi berprestasi dalam menghadapi Ujian Nasional pada siswa SMAN unggulan berdasarkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 for windows. 4.1 Profil Responden Responden berasal dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Peneliti akan menguraikan tentang gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin. Kemudian menjelaskan secara deskriptif dengan di sertai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di sebuah SMA Bilingual Boarding School di Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Uji Korelasi Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan antara self-efficacy
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS
ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN KAS DALAM MENDUKUNG KETEPATAN PENERIMAAN KAS Situasi perekonomian saat ini yang belum stabil, menuntut setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1Hasil Pengolahan Data Sampel 4.1.1Gambaran Umum Sampel Subjek dalam penelitian ini adalah remaja wanita penari balet sebanyak 52 orang yang memiliki range usia 10 s/d 20 serta range
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan disajikan tabel-tabel yang menggambarkan
58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1. Gambaran responden Pada bagian ini akan disajikan tabel-tabel yang menggambarkan responden penelitian. Tabel 4.1. tabel persentase responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan salah satu aktivitas yang didapatkan dari adanya pergerakan tubuh manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan salah satu aktivitas yang didapatkan dari adanya pergerakan tubuh manusia. Aktivitas ini memenuhi semua kehidupan manusia. Menurut WHO (2010),
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian UKSW adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Salatiga. Terletak di jalan Diponegoro No. 52 60 Salatiga yang terdiri
Lebih terperinciBAB 7 PENUTUP. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian serta pengujian hipotesis
BAB 7 PENUTUP Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian serta pengujian hipotesis penelitian seperti yang telah diuraikan pada Bab 5, maka pada bagian ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. hubungan antara internal locus of control dengan minat menjadi bidan desa.
BAB V PEMBAHASAN Dari data yang terkumpul, telah dilakukan pengolahan data yang diupayakan dapat menjawab pertanyaan penelitian, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara internal locus of control
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah seluruh subjek yang menjadi anggota populasi, oleh karena itu metode analisis yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisa dan Pembahasan Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua karyawan staff PT Bakrie Metal Industries yang berada di Unit Bekasi yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sebaran Responden
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Kristen Salatiga kepada 52 siswa yang terdiri atas 22 siswa kelas X Multimedia dan 30 siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Kecemasan dapat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Data Responden Dalam penelitian diperoleh data dari 70 orang responden. Namun, hanya terdapat 53 responden yang datanya dapat dipergunakan untuk dilakukan analisa. Berikut ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tahun. Menurut Erickson masa remaja merupakan masa berkembangnya identity.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa SMA tergolong ke anak remaja yang memiliki rentang usia 15-18 tahun. Menurut Erickson masa remaja merupakan masa berkembangnya identity. Identitas diri ini mencakup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. mengurangi distres. Menurut J.P.Chaplin (Badru, 2010) yaitu tingkah laku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coping Stress 1. Definisi Coping Stress Lazarus dan Folkman (Sugianto, 2012) yang mengartikan coping stress sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang ketika dihadapkan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN (Kuesioner) a. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya.
DAFTAR PERTANYAAN (Kuesioner) No. Responden :... Petunjuk pengisian : a. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang sebenarnya. b. Pilihlah jawaban yang sesuai atau yang paling mendekati dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah Plus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini, subjek yang digunakan oleh penulis adalah seluruh guru SMA N 1 Salatiga sebagai SMA RSBI dan guru SMA Muhmmadiyah
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini dipaparkan hal-hal yang berkenaan dengan simpulan dan rekomendasi penelitian. Simpulan penelitian dikemukakan secara sistematis sesuai dengan pertanyaan penelitian,
Lebih terperincikarir dengan eksplorasi dan mencari informasi karir yang diminati serta mulai
2 Masa remaja merupakan masa bagi individu untuk mulai membuat rencana karir dengan eksplorasi dan mencari informasi karir yang diminati serta mulai membuat keputusan karir (Bardick, Bernes, Magnusson,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk
1 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan mengenai hubungan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan mengenai hubungan pola asuh Orang tua, pergaulan teman sebaya dan kenakalan remaja siswa SMA Negeri 14 Medan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
Abstrak i ABSTRAK Manajemen sumber daya manusia merupakan faktor yang paling penting dalam suatu badan usaha. Terdapat berbagai cara untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berpotensial dan berkualitas,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia pekerjaan. Bidang
Lebih terperinciBAB 4 Analisis Hasil
BAB 4 Analisis Hasil Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan gambaran umum responden, uji normalitas dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran umum responden Responden pada penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Subjek Penelitian SMA Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMA Negeri yang ada di Kota Salatiga. SMA Negeri 2 Salatiga terletak di Jalan Tegalrejo
Lebih terperinciBAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan
BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan sepanjang hidup serta segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu proses penting yang harus didapatkan dalam hidup setiap individu, yang terdiri dari segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fase perkembangan tersebut meliputi masa bayi, masa kanak-kanak,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya mengalami beberapa fase perkembangan. Setiap fase perkembangan tentu saja berbeda pengalaman dan dituntut adanya perubahan perilaku
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1, tabel 4.2 dan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sampel penelitian dilihat dari usia (N=134)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian SMP Mardi Rahayu Ungaran terletak di jalan Diponegoro No. 741, Ungaran, Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ada 134 siswa
Lebih terperinciBAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN
BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN jiwa terletak di bagian Jawa Timur yang hampir
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI SUBJEK Peneliti mengambil lokasi penelitian di daerah kelurahan pakis kecamatan sawahan kota Surabaya. Daerah yang mempunyai jumlah penduduk + 4708 jiwa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang menyelenggrakan pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk meningkat taraf pendidikan
Lebih terperinci