ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOL SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. TRI TUNGGAL BANGUN SEJAHTERA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOL SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. TRI TUNGGAL BANGUN SEJAHTERA"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOL SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. TRI TUNGGAL BANGUN SEJAHTERA David Soefran Muhammad Zuhca Octaria Mulyawati Januar Nasution Bina Nusantara University, Jakarta Jalan Kebon Jeruk Raya Nomor 27, Jakarta Barat ABSTRAK PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di industri sol sepatu di daerah Tangerang. Barang yang diproduksi adalah berdasarkan pesanan industri-industri sepatu besar di Indonesia. Produk sol sepatu yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagai part/bagian dari proses produksi sepatu sebagai sol sepatu perusahaan pemesan. Sol sepatu yang menjadi hasil produksinya menuntut adanya peningkatan kualitas secara terus-menerus. Dari hasil penelitian di lapangan, didapatkan bahwa tingkat kecacatan selama proses produksi bulan September 2011 hingga Oktober 2011 adalah sebesar 5,19%. Tingkat kecacatan yang tertinggi ada pada jenis mentah, di mana hal tersebut disebabkan karena proses cetak menggunakan mesin press yang kurang benar. Usulan perbaikan yang dilakukan adalah dengan memberikan SOP. SOP adalah serangkaian instruksi kerja yang dijabarkan seumum mungkin agar dapat menjadi acuan karyawan dalam bekerja. Dengan menempelkan SOP pada mesin press, tingkat kecacatan dapat berkurang sekitar 2,04% menjadi 3,15%. Untuk mempertahakan angka tersebut maka harus dilakukan perbaikan kualitas secara terus-menerus termasuk dengan tetap menempelkan SOP pada mesin press dan terhadap jenis cacat lainnya. Kata kunci: Out-Sol, Kualitas, Seven Tools, Mesin Press, SOP.

2 ABSTRACT PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera is a company engaged in the shoe sole industry in Tangerang. Manufactured goods is based on the order of footwear industries in Indonesia. Shoe sole product produced will be used as a part / section of the shoe as a shoe sole production enterprise customer. Soles of shoes are a result of its production requires an increase in quality on an ongoing basis. From the results of research in the field, it was found that the degree of disability during the production month of September 2011 to October 2011 amounted to 5.19%. The highest level of defect is on pressing process using a pressing machine that is less true. The proposed repair to be done is to provide SOP. SOP is a set of work instructions may be described as common in order to be a reference to employees in the work. SOP on a machine with glue press, the defect rate can be reduced by about 2.04% to 3.15%. To retain these figures it must be done to improve quality continuously, including the SOP remains stuck in the machine press and to other types of defects. Keywords: Out-Sol, Quality, Seven Tools, Pressing Machine, SOP.

3 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di industri sol sepatu di daerah kota Tangerang. PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera telah berdiri sejak tahun 1990, akan tetapi pada kenyataannya masih terdapat produk yang memiliki kualitas cacat atau belum memenuhi standar kualitas yang ada. Barang yang diproduksi adalah berdasarkan pesanan industri-industri sepatu besar di Indonesia. Produk out-sol sepatu yang dihasilkan nantinya akan digunakan sebagai part/bagian dari proses produksi sepatu sebagai sol sepatu perusahaan pemesan. Out-sol sepatu yang menjadi hasil produksinya menuntut adanya peningkatan kualitas secara terus-menerus. Sesuai dengan standar PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera dikatakan bahwa berkualitas apabila hasil out-sol yang diproduksi mulus tanpa cacat dan pewarnaan yang tepat. Produk yang cacat tentunya menjadi suatu kerugian bagi perusahaan karena mengakibatkan terjadinya pemborosan dalam produksi, terlebih apabila produk yang rusak (cacat) tersebut jumlahnya melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa dari data jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan masih terdapat produk cacat yang jumlahnya cukup tinggi. Berdasarkan data hasil produksi bulan September 2011 hingga Oktober 2011, hasil produksinya masih memiliki tingkat kecacatan hasil produksi yang lebih dari 5% dari total jumlah out-sol yang diproduksi. Jumlah total produk cacat adalah sebesar 5,19%. Dengan demikian artinya bahwa program pengendalian kualitas produksi out-sol yang diterapkan PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera masih belum optimal sehingga harus dilakukan tindakan analisa terhadap upaya pengendalian kualitas yang diterapkan oleh PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera dan mencari sebab dari terjadinya kecacatan serta mencari solusi perbaikan dengan menggunakan alat bantu statistik sehingga persentase produk cacat dapat menjadi lebih rendah dari yang sebelumnya. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah yang akan ditulis, yaitu: 1. Apakah produk out-sol berada di dalam batas pengendali statistikal? 2. Bagaimana tingkat kecacatan produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera? 3. Jenis kecacatan apa saja yang terjadi pada produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera? 4. Jenis kecacatan apa yang paling dominan pada produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera? 5. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kecacatan dominan pada produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera? 6. Bagaimana cara untuk memperbaiki dan mencegah kecacatan yang terjadi pada pembuatan outsol? Ruang Lingkup Pembahasan Karena permasalahan-permasalahan yang ada dalam perusahaan sangat luas, dan agar pembahasan permasalahan bisa lebih terarah maka akan ditentukan batasan masalah yang akan di ulas. Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penelitian hanya dilakukan pada proses pembuatan out-sol sepatu. 2. Proses produksi dilakukan dengan normal ketika penelitian dilakukan. 3. Faktor - faktor lingkungan yang berpengaruh berada pada kondisi yang tetap, termasuk faktor manusia yang bekerja. 4. Data yang digunakan adalah data produksi selama bulan September 2011 hingga Oktober Metode yang digunakan adalah metode pengendalian kualitas seven tools. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah: 1. Mengetahui tingkat kecacatan produk sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera. 2. Mengetahui jenis kecacatan yang paling dominan terjadi pada produk sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera. 3. Mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi penyebab kecacatan produk sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera.

4 Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan Sebagai masukan dan sumbangan pikiran untuk menganalisis tentang kualitas produk akhir yang dihasilkan (sol sepatu) dan dalam menentukan kebijakan pengendalian kualitas produksi agar dicapai produk sol berkualitas yang sesuai dengan standar. 2. Bagi penulis a) Untuk memperoleh gambaran secara langsung tentang pelaksanaan pengawasan proses produksi dan pengawasan kualitas produk akhir yang dilakukan secara nyata oleh perusahaan. b) Untuk menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh khususnya bidang manajemen produksi dan operasi tentang pengendalian kualitas. 3. Bagi pihak lain Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dasar bagi peneliti atau pihak - pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis. METODE PENELITIAN Secara rinci, langkah-langkah penelitian yang tertuang dalam diagram alir dapat dijelaskan sebagai berikut: Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan langsung di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera. Observasi lapangan dilakukan meliputi kegiatan pengamatan di lantai produksi sol sepatu untuk mengidentifikasikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan. Identifikasi Masalah Dari data yang terkumpul dapat ditentukan masalah yang sedang terjadi di perusahaan, yaitu banyaknya jumlah produk sol yang cacat. Hal ini kemungkinan terjadi karena pengendalian kualitas yang telah diterapkan masih belum dapat berjalan efektif. Banyaknya jumlah produk yang cacat dapat mempengaruhi hasil produksi yang akan dicapai, hal ini tentu saja akan sangat berpengaruh bagi perusahaan untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas baik dalam menghadapi ketatnya persaingan industri tanah air. Tujuan Penelitian Bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang permasalahan kualitas yang timbul pada produk sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera dan berusaha untuk mengurangi kesalahan/cacat yang ada dengan mengunakan metode Seven Tools. Studi Pustaka Pada tahap ini dilakukan studi pustaka berupa buku, informasi yang diperoleh melalui internet mengenai 7 (tujuh) metoda pengendalian kualitas dan memilih mana yang paling cocok digunakan dalam penelitian tersebut. Langkah ini dilakukan sebagai landasan dalam penentuan data yang perlu diambil, metoda pengolahan yang bisa digunakan serta analisisnya. Pengumpulan Data Berikutnya adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk kemudian akan diolah menggunakan metode yang telah dipelajari di awal sebelum melakukan penelitian. Data tersebut adalah data jumlah produk sol sepatu yang cacat selama periode produksi bulan September 2011 sampai dengan bulan Oktober Setelah data terkumpul, maka akan dilakukan uji kecukupan data, apabila data tidak mencukupi maka akan dilakukan penambahan data yang ada, yang kemudian akan diuji lagi kecukupannya sampai bisa lulus uji kecukupan data. Uji kecukupan data menggunakan rumus: N 1 N, maka data telah cukup. Pengolahan Data Setelah data berhasil dikumpulkan, semuanya akan diolah sesuai dengan studi pustaka yang telah dipelajari di awal menggunakan metode Seven Tools. Hasil yang akan diperoleh dari tahapan pengolahan data ini adalah jumlah kerusakan/cacat yang terjadi pada proses produksi sol sepatu dan juga penyebab-penyebab terjadinya kerusakan/cacat tersebut. Pembahasan dan Analisa Hasil Berdasarkan data yang telah diolah, langkah berikutnya adalah membahas hasilnya dan menganalisa secara mendalam mengenai masalah yang muncul. Beberapa hal akan dianalisa antara lain jenis kerusakan/cacat yang muncul dan penyebab terjadinya kerusakan/cacat tersebut. Metode

5 yang akan digunakan adalah analisis deskriptif. Output dari pembahasan ini adalah mendapatkan sebab-sebab yang paling sering menjadi penyebab terjadinya kerusakan/cacat. Kesimpulan dan Saran Setelah hasil pembahasan dibuat, langkah berikutnya adalah membuat serangkaian kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut akan menjadi hasil akhir dari penelitian yang dilakukan. Selain itu juga akan diberikan saran atas kesimpulan yang didapat agar untuk ke depannya masalah tersebut dapat dihindari. HASIL DAN BAHASAN Pada tahapan ini semua data yang telah didapatkan sebelumnya akan terlebih dahulu dilakukan perhitungan uji kecukupan data. Apabila sudah dinyatakan cukup, maka dilanjutkan dengan melakukan perhitungan menggunakan metode seven tools atau tujuh alat teknik pengendalian stastisikal, yaitu; check sheet, peta kendali (dalam hal ini adalah peta kontrol p), diagram pareto, histogram, run chart, diagram tebar (scatter diagram), dan diagram sebab-akibat. Nantinya hasil perhitungan yang didapat dari masing-masing metode alat teknik pengendalian stastisikal ini dilakukan analisis dari setiap permasalahan yang timbul. Setelah semua data dianalisis dengan menggunakan metode seven tools atau tujuh alat teknik pengendalian statistikal, maka akan dilakukan pembahasan lebih dalam mengenai diagram sebab-akibat yang menunjukan penyebab-penyebab dari terjadinya kecacatan produk out-sol. Faktor-faktor yang dinyatakan menjadi penyebab utama permasalahan tersebut selanjutnya akan dilakukan tindakan perbaikan yang hanya terfokus pada faktor penyebab utama permasalahan tersebut yakni dilakukannya usulan tindakan perbaikan yang hanya terfokus pada faktor penyebab utama permasalahan. Dengan dibuatnya check sheet untuk proses pembuatan out-sol, nantinya diharapkan dapat diketahui karakteristik kualitas atau Critical to Quality (CTQ) yang menjadi atribut-atribut yang sangat penting untuk diperhatikan. Hasil check sheet ini dapat dijadikan analisis pareto, di mana data kemudian akan diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil. Karakteristik kualitas (CTQ) yang ditetapkan oleh PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera dalam penentuan pengendalian kualitas out-sol antara lain adalah sebagai berikut: 1. Kurang angin Terdapat gelembung pada permukaan out-sol. Hal ini disebabkan pada saat outsol dicetak, angin yang ada di adonan karet belum dibuang semua. 2. Kurang isi Hasil out-sol terlalu tipis. Jumlah berat adonan karet yang dicetak kurang dari takaran yang diharuskan. 3. Oversize - tebal Hasil out-sol terlalu tebal. Jumlah berat adonan karet yang dicetak melebihi takaran yang diharuskan. 4. Mentah Hasil out-sol lembek dan tidak keras. Hal ini bisa disebabkan karena adonan yang melebihi takaran atau suhu pada saat dicetak kurang panas (berada di bawah 145 C). 5. Keriting Hasil out-sol yang bergelombang yang disebabkan karena pressing machine kurang menekan pada saat mencetak atau bisa juga. 6. Sobek atau menempel Hasil produk out-sol menempel pada cetakan di pressing machine sehingga menyebabkan sobek pada saat diangkat. Dari penjabaran di atas, terlihat bahwa jumlah karakteristik kualitas (CTQ) yang berpengaruh terhadap kualitas dari produk out-sol adalah 6 karakteristik kualitas (CTQ). Peta kontrol p digunakan untuk mengukur proporsi ketidaksesuaian (cacat/defect) dari barang dalam kelompok yang sedang diamati. Dalam hal ini kelompok yang sedang diamati adalah proses pembuatan out-sol periode September 2011 hingga Oktober 2011 di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera.

6 Gambar 1 Grafik Peta Kontrol P Jumlah Unit Cacat Dari gambar peta kontrol p yang telah di-plot atau ditebar yang ditunjukan pada gambar di atas terlihat bahwa sudah tidak terdapat data yang berada di luar batas pengendalian statistikal, keseluruhan data pada proses ini sudah berada di dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah. Dari hasil pengamatan peta kontrol p, maka data pada proses ini telah dinyatakan stabil. Gambar 2 Diagram Pareto CTQ Pembuatan Out-sol Diagram pareto di atas memperlihatkan secara jelas bahwa CTQ atau karakteristik kualitas yang terbanyak menghasilkan produk cacat selama periode September 2011 hingga Oktober 2011 ada pada cacat dengan jenis mentah yakni sebanyak 238 pasang unit atau sebesar 42,7 persen. Kemudian diikuti cacat dengan jenis kurang angin sebanyak 214 pasang unit atau sebesar 38,4 persen. Berikutnya adalah jenis cacat keriting sebanyak 29 pasang unit atau sebesar 5,2 persen, sobek/menempel sebanyak 28 pasang unit atau 5 persen, kurang isi sebanyak 26 pasang unit atau sebesar 4,7 persen. Untuk jenis cacat lain-lain (other) adalah jenis cacat oversize tebal dengan jumlah cacat sebesar 23 unit pasang atau 4,1 persen.

7 Gambar 3 Diagram Tebar (Scatter Diagram) Jumlah Unit Cacat dengan Jumlah Cacat Mentah pada Proses Pembuatan Out-sol Gambar di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara banyaknya jumlah proses pembuatan out-sol yang cacat dengan jenis cacat mentah selama periode September 2011-Oktober Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa diagram tebar dari dua variabel di atas mempunyai hubungan yang bersifat positif atau berkolerasi positif. Hal ini menunjukkan bahwa di mana nilai-nilai yang besar dari variabel x yaitu jumlah unit cacat pada proses pembuatan out-sol, berhubungan dengan nilai y yaitu jumlah cacat mentah pada periode September 2011-Oktober Serta nilai-nilai yang kecil dari variabel x berhubungan dengan nilainilai yang kecil dari variabel y. Setelah mengetahui bahwa jumlah cacat mentah mempunyai hubungan yang positif dengan jumlah cacat pada proses out-sol, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan seberapa kuatkah hubungan kedua variabel tersebut. Perhitungan analisis korelasi sederhana dapat mengetahui seberapa kuatkah/eratkah hubungan positif antara kedua variabel tersebut. Faktor-faktor yang menjadi penyebab dari jenis cacat mentah: 1. Faktor Manusia Faktor yang menyebabkan cacat mentah pada proses pembuatan out-sol salah satunya adalah faktor manusia. Kurangnya pelatihan untuk para pekerja yang menyebabkan kurangnya keahlian sumber daya manusia atau kurangnya keahlian operator/pekerja dapat mempengaruhi kecacatan dalam proses pembuatan out-sol tersebut. Kecacatan yang terjadi pada proses pembuatan out-sol dari faktor manusia juga dapat disebabkan karena tidak adanya prosedur pencetakan out-sol pada mesin press sehingga para operator melakukan pekerjaannya berdasarkan kebiasaan, bukan pada prosedur yang seharusnya. 2. Faktor Material Faktor material juga mempengaruhi kecacatan mentah pada proses pembuatan out-sol ini. Material yang terlalu tebal (mol yang terlalu berat) saat pencetakan akan menyebabkan bahan menjadi mentah atau matang tidak sempurna. 3. Faktor Metode Faktor selanjutnya yang menyebabkan cacat mentah pada proses pembuatan out-sol tersebut adalah metode. Metode kerja yang tidak tepat adalah pengaturan suhu yang tidak sesuai. Pengaturan suhu yang kurang dari 145 C, sehingga bahan baku bisa menjadi mentah. Selain itu, operator yang tidak mengetahui dengan jelas mengenai instruksi atau cara kerja yang seharusnya juga dapat menyebabkan bahan baku menjadi mentah. Ini disebabkan karena cara pengolahan yang salah oleh operator. 4. Faktor Mesin Kondisi mesin yang sudah tua dapat mempengaruhi kecacatan dalam proses pembuatan out-sol. Mesin yang sudah tua terkadang tidak dapat bekerja dengan baik. Pengaturan suhu yang tidak sesuai adalah faktor utama terjadinya kecacatan mentah pada proses pembuatan out-sol. Suhu yang terlalu rendah atau tidak sesuai dengan ketentuan standar dapat membuat bahan baku menjadi tidak matang atau mentah. Mesin yang tidak terawat juga dapat mempengaruhi kecacatan pada proses pembuatan out-sol tersebut, sehingga bisa saja dalam proses pembuatan out-sol mesin menjadi rusak dan bahan baku yang sedang diproses menjadi tidak matang. 5. Faktor Lingkungan Kerja Lingkungan kerja yang temperaturnya tidak panas, sehingga membuat lingkungan kerja terasa panas, dan para operator/pekerja tidak dapat bekerja dengan baik. Sirkulasi udara yang kurang dapat menyebabkan kurangnya sirkulasi udara, sehingga uap atau asap hasil proses pembuatan out-

8 sol itu sangat terasa sehingga para operator harus menggunakan masker agar uap atau asap hasil proses pembuatan out-sol itu tidak terhirup oleh operator/pekerja. Selain itu suara mesin yang terlalu bising juga dapat membuat operator/pekerja kurang konsentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Usulan Perbaikan Usulan perbaikan yang dilakukan untuk perbaikan adalah dengan menggunakan metode SOP. Metode SOP yang digunakan adalah penggunaan SOP mengenai cara pengoperasian mesin press dan tabel aturan berat bahan yang akan melalui proses cetak pada saat di mesin press, di mana SOP ini berisi angka-angka aturan berat untuk masing-masing ukuran sol yang hendak dicetak. SOP tabel berat yang dibuat ada 2 jenis, tergantung dari tipe sol yang akan diproduksi. Dengan membuat SOP yang ditempelkan pada masing-masing mesin, operator diharapkan dapat meningkatkan ketelitian dalam menimbang berat karet yang akan dicetak. Timbangan juga sudah disediakan di dekat operator agar berat dapat lebih akurat. Berat yang tidak sesuai akan menyebabkan oversize. Hasil Usulan Perbaikan Gambar 4 Diagram Pareto CTQ Hasil Simulasi Perbaikan Dari hasil pengamatan simulasi usulan pebaikan dengan menggunakan metode SOP, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jenis defect atau cacat, sebelum menggunakan SOP, defect atau cacat yang didapat adalah sebesar 5,19%, sedangkan setelah menggunakan SOP, defect atau cacat menjadi 3,15%. Sehingga penurunan defect atau cacat dari hasil simulasi usulan perbaikan kedua adalah sebesar 2,04%. Metode SOP ini merupakan instruksi bobot dari karet yang perlu diperhatikan dalam mencetak sol. SOP yang telah dibuat ditempelkan pada setiap mesin, karena dengan menempelkan SOP tersebut, setiap operator dapat melakukan pekerjaan sesuai standar yang ada dan kemudian menimbang terlebih dahulu, sehingga berat karet yang akan dicetak sesuai dengan instruksi yang ada, fokus, dan bekerja dengan teliti, dan memudahkan pekerja dalam menimbang karena tidak perlu mengingat terlalu banyak aturan berat karet yang harus dicetak, sehingga jenis defect atau cacat yang terjadi juga akan berkurang. Kondisi pada saat dilakukannya simulasi tidak berbeda jauh dengan kondisi pada saat dilakukannya pengumpulan data. Secara sistem, di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera tidak terjadi banyak perubahan. Rata-rata total hasil produksi pada saat pengumpulan data dan pada saat dilakukannya simulasi relatif sama, proses pembuatan out-sol pada saat pengumpulan data dan pada saat dilakukannya simulasi masih dilakukan dengan cara atau proses yang sama, proses pembuatannya masih dilakukan di area lingkungan yang sama, dan termasuk juga dengan para pekerjanya yang ratarata masih dengan pekerja yang sama pada saat pengumpulan data dan pada saat dilakukannya simulasi (tidak terjadi banyak pergantian pekerja). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

9 1. Produk out-sol sepatu yang diproduksi oleh PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera masih berada di dalam batas pengendalian statistikal. Hal ini ditunjukan dengan data pengamatan pada peta kontrol p yang berada di dalam batas pengendalian statistikal. 2. Tingkat kecacatan produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera yang diproduksi selama periode bulan September 2011 hingga bulan Oktober 2011 adalah sebesar 5,19%. 3. Jenis kecacatan yang terjadi pada produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera antara lain mentah, kurang angin, keriting, sobek atau menempel, kurang isi, dan terlalu tebal (oversize). 4. Jenis kecacatan yang paling dominan atau paling sering terjadi pada produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera adalah jenis cacat mentah yang prosesnya terjadi pada saat pencetakan menggunakan mesin press. 5. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kecacatan dominan pada produk out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera: Kurang angin Mentah Oversize Keriting Sobek/Menempel 6. Cara untuk memperbaiki dan mencegah kecacatan yang terjadi pada pembuatan out-sol adalah dengan membuat SOP untuk proses pressing di mesin press. Cara tersebut sudah disimulasikan di lantai produksi. Pembuatan SOP untuk mesin press terbukti dapat mengurangi tingkat kecacatan pembuatan out-sol sepatu hingga 2,04%. Saran yang dapat diberikan antara lain adalah: 1. Berikan training pada karyawan baru hingga benar-benar dinyatakan layak untuk melakukan proses press. 2. Memasang SOP yang telah dibuat pada setiap mesin press dengan sosialisasi yang jelas mengenai isi dari SOP tersebut, langkah-langkah yang ada dijelaskan secara detail oleh supervisor. 3. Berikan job description yang jelas untuk masing-masing karyawan sesuai dengan porsinya, sehingga setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas apa saja yang harus dikerjakan dan apa saja yang menjadi tanggung jawabnya. 4. Dengan adanya sistem yang terstruktur, terdeteksi, maka karyawan yang bekerja bisa melakukan pekerjaannya dengan lebih produktif, barang atau produk yang dihasilkan akan semakin banyak sehingga harga modalnya juga dapat lebih murah. 5. Buat peraturan tertulis yang jelas bagi para karyawan baik yang terkait secara langsung dengan proses produksi maupun yang tidak. Hal ini dilakukan agar para karyawan terbiasa bekerja secara teratur dan sesuai dengan prosedur yang ada. 6. Jelaskan dengan detail manfaat apa saja yang akan didapatkan karyawan apabila hasil kerjanya memuaskan (jumlah produk cacat sekecil mungkin). Berikan reward atau penghargaan bagi karyawan yang patuh pada peraturan tersebut. Bonus atau penghargaan dapat diberikan kepada para karyawan dengan hasil produksi yang dapat mencapai target. Bonus dapat diberikan secara tahunan. 7. Adanya sanksi berupa peringatan lisan maupun tertulis bagi para karyawan yang melanggar aturan. Sanksi tersebut disarankan bukan untuk menghukum karyawan, melainkan untuk memberikan efek jera agar tidak diulangi kembali. REFERENSI Besterfield, D. H. (2009). Quality Control (8th edition.). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Gasperz, Vincent. (2006). Total Quality Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Manghani, Kishu. (2011). Quality assurance: Importance of systems and standard operating procedures, 20 Agustus Montgomery, D. C. (2009). Statistical Quality Control: a modern introduction (6th Edition ed.). Wiley. Munizu, Musran. (2009). Critical Total Quality Management In Manufacturing Companies: A study In Makasar. Sowiński, Bartosz. (2012). No Room for Complacency - NG2 Group, 91-consumer-goods/ 368-ng2-group, Manufacturing Journal, 3 Mei 2012.

10 Wahyu Ariani, D. (2004). Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Andi. RIWAYAT PENULIS David Soefran lahir di kota Cirebon pada 13 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang teknik industri pada Muhammad Zuhca lahir di kota Jakarta pada 13 November Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang teknik industri pada Octaria Muliyawati lahir di kota Jakarta pada 8 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang teknik industri pada 2012.

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di industri sol sepatu di daerah kota Tangerang. PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera telah berdiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T L46 LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan selama melakukan observasi di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii

ABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii ABSTRAK Perusahaan-perusahaan di Indonesia dihadapkan dengan persaingan global, dimana semua perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Untuk memenangkan persaingan ini, semua perusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT CV. Pelangi abadi is a company engaged in the field of convection which produces jeans. This company uses macloon system, which the production process is done in accordance with the order. In

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 82 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model dalam perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Sehingga setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya, agar memenuhi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SEPATU MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI CV CANERA MULYA LESTARI CIBADUYUT *

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SEPATU MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI CV CANERA MULYA LESTARI CIBADUYUT * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SEPATU MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI CV

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia industry manufaktur maupun jasa semakin ketat dengan memasuki era globalisasi, karena persaingan bukan hanya dengan perusahaan dalam

Lebih terperinci

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Dwi Hadi Sulistyarini 1) 1) Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Email : dwihadi@ub.ac.id Abstrak. UD Podo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Mengidentifikasi jenis kecacatan atau kerusakan yang terdapat pada proses pembuatan sepatu atau sandal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.

Lebih terperinci

: defect, six sigma, DMAIC,

: defect, six sigma, DMAIC, ABSTRAK PD.Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam part mesin seperti carbon brus. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan maka perusahaan harus memiliki keunggulan. Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan proses pengumpulan data dan pengolahannya diperoleh data dalam bentuk diagram pareto, dari diagram pareto tersebut dapat diketahui bahwa orhanisasi/perusahaan

Lebih terperinci

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes Abstract Quality is the most important element in today's business world competition. A company that

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang membuat persaingan konveksi pakaian semakin ketat. Setiap perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya untuk dapat terus

Lebih terperinci

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

ANALISA PENGURANGAN DEFECT ANALISA PENGURANGAN DEFECT PADA PROSES PRODUKSI BATERAI ABC JENIS R6 DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY PLANT II SURABAYA SKRIPSI Oleh : ILUL

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Barly Joy Collection merupakan sebuah home industry yang bergerak di bidang manufaktur pakaian. Adapun produk yang dihasilkan adalah baju dengan bahan kaos. Banyak perusahaan pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus diperhatikan dengan baik, guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1) USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Muhammad Robiesa Npm : 30409301 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan membahas mengeni metode yang digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan dalam laporan penelitian ini. Penulis melakukan serangkaian tahap penelitian

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Produk yang dikatakan berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berupa

Lebih terperinci

ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC

ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC Nama Disusun Oleh: NPM : 36411388 Fakultas/Jurusan Pembimbing : Rizky Meiliatama

Lebih terperinci

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI

USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI Siau Fung, Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Product Defects, u Chart, Cause and Effect Diagram. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Product Defects, u Chart, Cause and Effect Diagram. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Garment industry has great potential to grow and compete. Competition will be intense in the increasing number of companies. Quality is the things that can become a weapon to win the competition

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang digunakan untuk membahas dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Sleeping Clothes, p Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vii

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Sleeping Clothes, p Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vii ABSTRACT Increased business competition and the number of competitors require each compay to maintain the quality of this product. Quality control is a technique and operational actifities, which is used

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 42 BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality being the basic factor of the consumer's decision to acquire a product. Companies must look at and pay attention to product quality or not well controlled, and can be accepted by consumers

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Quality Control, Types of Pants Defects, c Chart, Check Sheet, Pareto Diagram, Fish Bone Diagram. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Increased business competition and the number of competitors require each company to maintain the quality of its products. Quality control activities required to maintain the quality of the product.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena berguna untuk membantu usaha tersebut untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan keuntungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW) SKRIPSI Oleh : GITA SUCI RAMADHANI 24010210120012 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGENDALIAN KUALITAS PANEL STRAHL TYPE 600x400 PADA BAGIAN PAINTING DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. XYZ Umi Marfuah 1*, Andi Diani 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiah Jakarta HP. 08161852358

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah I.1 Latar Belakang Masalah orientasi BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang terjadi pada saat ini bukan hanya ber kepada seberapa tinggi tingkat produktifitas dari usaha tersebut melainkan lebih

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05 ABSTRAK PT Ateja Multi Industri merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil, dimana produk yang dihasilkannya berupa kain untuk public transportation berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah

Lebih terperinci

ANALYSIS PROPOSAL OF PRODUCT QUALITY CONTROL ON WALLET USING (SPC) STATISCAL PROCESS CONTROL METHOD ON CV CARDINA

ANALYSIS PROPOSAL OF PRODUCT QUALITY CONTROL ON WALLET USING (SPC) STATISCAL PROCESS CONTROL METHOD ON CV CARDINA 1 ANALYSIS PROPOSAL OF PRODUCT QUALITY CONTROL ON WALLET USING (SPC) STATISCAL PROCESS CONTROL METHOD ON CV CARDINA Denito Avisenna Bina Nusantara University, JL Raya Kebon Jeruk, Jakarta, Indonesia, denito99@hotmail.com

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah 3.1.Flowchart Pemecahan Masalah Flowchart pemecahan masalah menjelaskan gambaran langkah-langkah dalam penyusunan tugas akhir yang dilakukan secara sistematis. Adapun flowchart

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil mengenai jumlah produk, jumlah produk cacat, dan jenis cacat yang ada antara lain : gosong,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PROSES WELDING UNTUK PRODUK FURNACE BED BOILER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS PADA PT. BASUKI PRATAMA ENGINEERING

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PROSES WELDING UNTUK PRODUK FURNACE BED BOILER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS PADA PT. BASUKI PRATAMA ENGINEERING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester ganjil 2004/2005 USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PROSES WELDING UNTUK PRODUK FURNACE BED BOILER DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Anugrah, dkk USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Ninda Restu Anugrah, Lisye Fitria, Arie Desrianty

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3

Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3 Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3 Vera Devani 1, Fitri Wahyuni 2 Abstract. Purpose of this research is to determine types and causes of defects

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KECACATAN PRODUK SEPATU EAGLE DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (DI PT. MITRA PRATAMA HAN JAYA - GRESIK) SKRIPSI.

IDENTIFIKASI KECACATAN PRODUK SEPATU EAGLE DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (DI PT. MITRA PRATAMA HAN JAYA - GRESIK) SKRIPSI. IDENTIFIKASI KECACATAN PRODUK SEPATU EAGLE DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (DI PT. MITRA PRATAMA HAN JAYA - GRESIK) SKRIPSI Oleh : FEBRI PRAMITASARI NPM : 0732010177 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Product defects, quality control, statistical aid. Universitas Kristen Marantaha

ABSTRACT. Keywords: Product defects, quality control, statistical aid. Universitas Kristen Marantaha ABSTRACT PT. Guccitex specializes in producing high quality circular knitting products and possesses the latest, best technology to meet its consumers needs. In order to keep its consumers trust for producing

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Adapun data yang diperoleh adalah jumlah dan jenis-jenis cacat pada proses welding hasil audit dari periode akhir September Oktober 2004. Tabel 4.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat keadaan perekonomian di Indonesia menjadi tidak menentu. Nilai mata uang rupiah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini perkembangan jumlah perusahaan industri yang ada di Indonesia dari berbagai jenis industri mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak menentu.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

BAB 5 SIMPULAN & SARAN BAB 5 SIMPULAN & SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian, pengolahan data dan analisa yang sudah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulan sebagai berikut : 1. Jenis kecacatan yang terdapat pada proses

Lebih terperinci

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI PER BONEL PT PANCA GRAHA PRATAMA GRESIK

RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI PER BONEL PT PANCA GRAHA PRATAMA GRESIK RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI PER BONEL PT PANCA GRAHA PRATAMA GRESIK Andika Nugraha Manajemen Jejaring Bisnis/ Fakultas Bisnis dan Ekonomika andika_muts23@yahoo.com INTISARI Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah menuntut semua organisasi dan perusahaan untuk semakin inovatif dalam memenuhi keinginan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri percetakan adalah salah satu industri yang selalu berhubungan dengan gambar dan tulisan untuk dijadikan sebuah hardcopy. Semakin berkembangnya zaman, industri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah..

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah.. ABSTRAK Usaha untuk tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh pihak CV.X agar produknya dapat bersaing di pasaran.

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Natasya Christy Mukuan 1701344251 LD21 Statistical Process Control Sejarah Statistical Process Control (SPC) Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil

Lebih terperinci

ANALISIS KECACATAN PRODUK KARET SEAL TABUNG GAS DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE DAN SEVEN TOOLS DI CV. TANAH ARON RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS KECACATAN PRODUK KARET SEAL TABUNG GAS DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE DAN SEVEN TOOLS DI CV. TANAH ARON RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI ANALISIS KECACATAN PRODUK KARET SEAL TABUNG GAS DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE DAN SEVEN TOOLS DI CV. TANAH ARON RUNGKUT SURABAYA SKRIPSI Oleh : I GEDE PURBANTARA S 0632310210 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sepatu. Sebagai salah satu perusahaan yang menghasilkan produk kelas dunia, maka kualitas

Lebih terperinci