BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 BINUS UNIVERSITY Sejarah BINUS UNIVERSITY BINUS UNIVERSITY bermula sebagai suatu lembaga jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang kuat dan visi yang jelas, lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan Jurusan Manajemen Informatika. Pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat Status terdaftar dan berubah menjadi AMIK Jakarta. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 1 Juli 1985, dibuka Jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK Bina Nusantara. Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK Bina Nusantara dengan terpilih sebagai Akademi Komputer terbaik oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret Peningkatan kebutuhan akan tenaga-tenaga handal dalam bidang teknologi informasi mendorong dikembangkan AMIK menjadi STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Bina Nusantara sejak tanggal 1 Juli 1986, STMIK Bina Nusantara didirikan dengan Program Strata1 (S1) Jurusan Manajemen Informatika, Teknik Informatika dan Jurusan Teknik Komputer (S1). 65

2 66 Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara dilebur ke dalam STMIK Bina Nusantara hingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata1 (S1). STMIK Bina Nusantara berhasil memperoleh status Disamakan untuk semua Jurusan dan Jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 membuka Program Pascasarjana Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu program pascasarjana pertama di Indonesia dalam bidang ini. Pada tanggal 8 Agustus 1996, BINUS UNIVERSITY berdiri dan secara sah diakui oleh Pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam BINUS UNIVERSITY pada tanggal 20 Desember 1998, dan hingga sekarang BINUS UNIVERSITY terdiri dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi; Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Ganda serta Program Pascasarjana. Pada akhir tahun 1997, BINUS UNIVERSITY memperoleh Sertifikasi Manajemen Mutu Internasional. Sejak tahun 2007, BINUS UNIVERSITY bekerja sama dengan Curtin University of Technology, Australia; Murdoch Unversity, Australia; Macquarie University, Australia; The Royal Melbourne of Technology (RMIT), Australia; Limkokwing University of Creative Technology, Malaysia, dan Cologne Business School, Jerman, dengan 5 jurusan, yaitu Computer Science, Information Systems, marketing, Accounting, dan Art & Design. Pada

3 67 tahun 2007, BINUS UNIVERSITY membuka 2 fakultas baru yaitu Fakultas Psikologi dan Fakultas Komunikasi dan Multimedia Visi dan Misi BINUS UNIVERSITY Visi A World-class UNIVERSITY In continuous pursuit of innovation and enterprise Menjadi institusi pengetahuan dengan praktek terbaik yang dikenal secara internasional. Dengan cara menciptakan nilai ekonomi melalui perbedaan kemampunan, menciptakan inovasi dan kemampuan organisasi untuk dapat melakukan perubahan positif pada pasar global dan lingkungan Misi Menyelenggarakan program studi berkelanjutan yang ditunjang oleh hal yang terkait dengan teknologi informasi, kemampuan berbahasa asing, komunikasi, kepemimpinan, kemampuan berinovasi dan berwirausaha serta berkarakter baik. Menjadi model sarana penelitian antara dosen, mahasiswa dan pihak-pihak yang terkait. Menjadi penyedia sumber daya IT yang mumpuni dan mampu bersaing di tingkat global.

4 68 Menjadi model kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia industri khususnya yang terkait dengan aplikasi terapan. Membangun kebanggaan para pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam proses pendidikan.

5 Struktur Organisasi BINUS UNIVERSITY Gambar 3.1 Struktur Organisasi BINUS UNIVERSITY

6 70 Gambar 3.2 Struktur Organisasi Computer Science BINUS UNIVERSITY 3.2 Analisis Masalah Wawancara terhadap Objek Penelitian Untuk memperoleh informasi mengenai sistem yang sedang berjalan pada BINUS UNIVERSITY terutama cara kerja pengkoreksian jawab dari mahasiswa/i oleh dosen, maka penulis pun menerapkan metode wawancara pada objek penelitian, yaitu pada pihak dosen di BINUS UNIVERSITY. Penulis hanya melakukan wawancara kepada Kepala Jurusan Computer Science dari BINUS UNIVERSITY dan beberapa dosen matakuliah Pengantar Teknologi Informasi (PTI) untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Dengan melakukan wawancara terhadap beberapa dosen dirasa penulis sudah dapat mewakili keseluruhan kebutuhan dari dosen PTI, yaitu dapat langsung melihat nilai ujian dari

7 71 mahasiswa/i tanpa harus mengkoreksi jawaban tersebut secara manual. Adapun data hasil wawancara adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Hasil Wawancara 1 Narasumber : Narasumber 1 Jabatan : Kepala Jurusan Computer Science Metode : Wawancara 1. P : Bagaimana cara Bapak dalam mengoreksi soal esai? J : Dalam mengkoreksi soal esai saya membuat keyword atau kunci jawaban terlebih dahulu untuk setiap soal. Tetapi untuk soal esai harus dilihat juga jawaban dari mahasiswa/i tidak harus terfokus dengan kunci jawaban yang sudah dibuat karena ada mahasiswa/i dalam menjawab soal dengan bobot yang lebih dari yang seharusnya. 2. P : Pernahkan Bapak menggunakan aplikasi yang dapat langsung mengkoreksi tanpa perlu dibaca? J : Belum pernah menemukan aplikasi tersebut sehingga belum pernah menggunakan. 3. P : Apa saran Bapak terhadap aplikasi yang akan kami buat? J : Saran saya terhadap aplikasi ini yaitu dalam mengkoreksi jawaban dari mahasiswa/i menggunakan rubrik sehingga hasil yang dicapai dapat lebih akurat.

8 72 Tabel 3.2 Hasil Wawancara 2 Narasumber : Dosen 1 Jabatan : Dosen Pengantar Teknologi Informasi Metode : Wawancara 1. P : Bagaimana cara Ibu dalam mengoreksi soal esai? J : Dalam mengoreksi soal esai ada keyword atau kunci jawaban yang sudah ditentukan kemudian dikaitkan menjadi kalimat - kalimat, kemudian baru dilihat lagi penalaran dari mahasiswa/i dalam menjawab soal. Penalaran tersebut akan menjadi nilai tambahan. 2. P : Pernahkan Ibu menggunakan aplikasi yang dapat langsung mengkoreksi tanpa perlu dibaca? J : Belum pernah menggunakan. 3. P : Apa saran Ibu terhadap aplikasi yang akan kami buat? J : Saran saya terhadap aplikasi ini yaitu dalam mengkoreksi jawaban dari mahasiswa/i aplikasi ini dapat merangkai kata-kata yang menjadi inti dari jawaban sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih akurat. Tabel 3.3 Hasil Wawancara 3 Narasumber : Dosen 2 Jabatan : Dosen Pengantar Teknologi Informasi Metode : Wawancara 1. P : Bagaimana cara Bapak dalam mengoreksi soal esai? J : Dalam mengoreksi soal esai mencocokan point-point penting yang ada pada jawaban dari mahasiswa/i. Kemudian melihat kembali bagaimana cara mahasiswa/i dalam menjawab, sehingga dapat dilihat pemahaman mahasiswa/i tentang soal yang diberikan 2. P : Pernahkan Bapak menggunakan aplikasi yang dapat langsung mengkoreksi tanpa perlu dibaca? J : Belum pernah menggunakan 3. P : Apa saran Bapak terhadap aplikasi yang akan kami buat? J : Saran saya terhadap aplikasi ini yaitu dalam mengkoreksi jawaban dari mahasiswa/i aplikasi ini sangat berguna dan membantu dosen dalam mengkoreksi soal ujian.

9 73 Dari wawancara yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan informasi dapat disimpulkan bahwa dalam mengkoreksi soal esai, dosen menggunakan kunci analisis dosen dari sendiri sehingga pengkoreksian dapat berjalan dengan baik dan cepat. Dosen juga menyarankan agar analisis yang dibuat oleh penulis dapat merangkai kalimat inti dari jawaban yang diberikan oleh mahasiswa/i Sistem yang Sedang Berjalan BINUS UNIVERSITY merupakan salah satu universitas swasta di Indonesia yang memiliki banyak mahasiswa/i yang terbagi atas beberapa fakultas. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis memfokuskan pada mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi pada jurusan Computer Science yang berada dibawah naungan Fakultas Ilmu Komputer. Pada Fakultas Ilmu Komputer BINUS UNIVERSITY dalam mempelajari mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi (PTI) terdapat silabus atau pedoman mengajar yang diberikan kepada dosen mata kuliah tersebut, sehingga dalam mengajar dosen tidak keluar dari tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh mahasiswa/i pada setiap pertemuan. Untuk menguji kemampuan mahasiswa/i secara informal dosen dapat memberikan kuis atau tugas mandiri kepada mahasiswa/i tersebut, dan secara formal mahasiswa/i diuji dengan diadakannya Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semater (UAS) untuk memperoleh nilai akhir dari mahasiswa/i.

10 74 Secara garis besar, sistem yang dijalankan oleh dosen untuk mengkoreksi jawaban dari mahasiswa/i saat ini dapat di gambarkan melalui alur berikut ini: Jawaban Mahasiswa masuk di nilai Akademis Dosen nilai di kembalikan Gambar 3.3 Alur Sistem Pengkoreksian Jawaban Mahasiswa/i Cara yang digunakan oleh dosen dalam mengkoreksi jawaban ujian dari mahasiswa/i saat ini adalah dengan cara manual, jadi dosen mata kuliah tersebut langsung mengkoreksi tanpa melalui suatu aplikasi. Dalam mengkoreksi jawaban dari mahasiswa dosen menerapkan dengan dua langkah yaitu dengan melihat kunci jawaban yang dibuat oleh dosen sendiri dan menganalisis jawaban dari mahasiswa/i Identifikasi Masalah Pada saat mahasiswa telah selesai mengerjakan soal ujian, maka lembar jawab tersebut akan diperiksa oleh dosen yang mengajar kelas tersebut. Jika pada soal ujian terdapat soal pilihan ganda (PG) maka dosen dapat menggunakan suatu aplikasi untuk mengecek apakah semua jawaban tersebut benar atau salah, maka dengan mudah suatu aplikasi tersebut memberikan nilai pada pilihan ganda tersebut. Tetapi jika pada

11 75 soal ujian terdapat esai yang mengharuskan mahasiswa untuk mendeskripsikan, mendefinisikan, menjelaskan, menyebutkan, dan menganalisis sesuatu, maka dosen sekarang ini harus membaca, menelaah, dan menganalisis apakah jawaban dari mahasiswa/i tersebut sudah sesuai dengan point-point yang sudah di sepakati oleh tim pembuat soal. Dengan menggunakan cara manual tersebut banyak ditemui kendala-kendala yaitu : - Membutuhkan waktu lama untuk menganalisis jawaban. - Jika mata kuliah yang di koreksi merupakan matakuliah yang wajib diambil oleh semua fakultas pada semester yang sama, maka peng-input-an nilai akan memakan proses yang lama. - Dosen dapat tidak secara maksimal mengkoreksi jawaban karena tidak teraturnya tulisan mahasiswa/i sehingga menyulitkan dosen untuk menganalisa jawaban Usulan Pemecahan Masalah Berdasarkan kendala-kendala yang ditemui dari sistem berjalan tersebut, diperlukan suatu aplikasi yang dapat membantu mempercepat pengkoreksian jawaban sehingga dosen yang banyak mengajar kelas yang banyak tidak perlu lagi membaca dan menganalisis jawaban dari mahasiswa/i terlalu lama. Maka penulis mengusulkan perancangan aplikasi sistem koreksi ini sebagai solusi atas kendala tersebut.

12 76 Aplikasi ini akan membantu dosen-dosen yang mengajar banyak kelas dan kelas tersebut merupakan kelas yang ada pada sepuluh jurusan. Pada aplikasi sistem koreksi ini, diterapkan metode Natural Language Processing (NLP) dan diproses oleh internal kampus, sehingga data yang digunakan tidak mudah disalah gunakan oleh pihak luar. Proses analisis dimulai pada saat mahasiswa/i menjawab soal, kemudian dari jawaban mahasiswa/i akan dicari jawaban yang tepat dan sesuai dengan yang ada pada database. Dengan demikian akan meringankan pekerjaan dosen dalam mengkoreksi jawaban dari mahasiswa/i. 3.3 Perancangan Sistem yang Diusulkan Gambaran Umum Sistem yang diusulkan Aplikasi analisis sistem koreksi soal esai ini akan membantu dosen dalam mengkoreksi dan memberi penilaian terhadap jawaban dari mahasiswa/i. Jawaban dari mahasiswa/i akan langsung dianalisis oleh sistem yaitu dengan cara mencocokan jawaban tersebut dengan database kata kunci yang sudah disediakan, sehingga dapat membantu dosen dalam memberikan nilai terhadap jawaban. Sistem dimulai pada saat mahasiswa/i meng-input jawaban ke dalam aplikasi. Agar dapat memberikan penilaian dan evaluasi terhadap jawaban dengan optimal, maka pada proses analisis ini diterapkan metode Natural Language Processing (NLP). Dengan adanya metode NLP, akan berusaha untuk memahami inti dari jawaban mahasiswa/i dalam

13 77 menjawab soal. Pada perancangan analisis ini, proses NLP hanya akan sampai pada tahapan analisis semantik. Sistem akan mencari kata kunci pada database yang ada dan menyusun katakunci tersebut menjadi kalimat inti, kemudian kalimat tersebut dicocokan dengan inti dari jawaban mahasiswa/i Perancangan Natural Language Processing Seperti yang telah penulis uraikan sebelumnya, dalam analisis dan perancangan sistem koreksi ini, penulis menerapkan metode NLP terutama pada saat mahasiswa/i memasukkan jawaban pada aplikasi. Sebagai contoh untuk menunjukan proses dalam perancangan NLP, penulis menggunakan kalimat berikut. Tanda petik dua disini hanya sebagai penanda awal dan akhir kalimat, bukan bagian dari contoh kalimat yang di-input oleh mahasiswa/i. Contoh kalimat Input Jawaban dari mahasiswa/i: Aplikasi software adalah aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah, atau sekedar mencari hiburan. Aplikasi tersebut terdiri atas program-program Analisis Morfologi Tahap awal dari proses NLP pada pengembangan aplikasi analisis sistem koreksi esai ini adalah analisis morfologi. Pada tahap analisis ini akan dilakukan pengecekan awal pada kalimat

14 78 input-an. Inti dari proses analisis ini adalah mencari bentuk morfem dari kata-kata yang di-input oleh mahasiswa/i. Penulis membedakan morfem menjadi morfem imbuhan dan morfem dasar. Misalnya menemukan kata mengerjakan, maka morfem imbuhannya adalah meng-kan, dan morfem dasarnya adalah kerja. Kemudian hasil dari penemuan morfem tersebut, ditentukan jenis kata atau kelas katanya agar dapat dilakukan pemrosesan analisis sintaksis. Dalam menentukan morfem dari kalimat yang di-input oleh mahasiswa/i, penulis melakukan tahap berikut: 1. Memecah paragraf menjadi kalimat Pada tahap ini kalimat-kalimat atau paragraf input-an mahasiswa/i akan dipecah menajdi kalimat tunggal. Pemecahan didasarkan pada tanda baca titik (.), tanda seru (!), dan tanda tanya (?). Jadi jika pada saat pengecekan paragraf ditemukan salah satu dari ketiga tanda baca tersebut, maka sistem akan memecahnya paragraf tersebut menjadi kalimatkalimat tunggal. Dari contoh paragraf input-an yang dijabarkan diatas, maka sistem akan memecah paragraf menjadi kalimat berdasarkan tanda titik (.) yang ada. Aplikasi software adalah aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah, atau sekedar mencari hiburan. (terdapat

15 79 tanda titik, maka kalimat ini dipecah), dan aplikasi tersebut terdiri atas program-program. Sehingga terbentuk menjadi dua kalimat: (1) Aplikasi software adalah aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah, atau sekedar mencari hiburan. (2) Aplikasi tersebut terdiri atas program-program. 2. Menghapus karakter-karakter yang tidak perlu Pada tahap ini, untuk setiap kalimat tunggal yang telah terbentuk setelah melewati tahap pertama, maka dilakukan penghapusan karakter-karakter tertentu yang tidak diperlukan dalam menganalisis kalimat, yaitu karakter-karakter yang apabila dihapus, tidak akan mengubah makna kalimat awal. Misalnya karakter \/. Proses penghapusan karakter tersebut dilakukan berulang kali sampai semua karakter yang tidak diperlukan telah dihapus. Karakter yang dihapus tersebut akan digantikan oleh karakter spasi kosong (whitespace). Penghapusan karakter juga dimaksudkan untuk memudahkan proses tahap selanjutnya. Pada contoh kalimat input-an, karakter yang dihapus adalah karakter titik (.), dan karakter koma (,).

16 80 (1) Aplikasi software adalah aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah, atau sekedar mencari hiburan. (karakter titik, dan koma dihapus) (2) Aplikasi tersebut terdiri atas program-program. (karakter titik dan strip dihapus) Sehingga menghasilkan kalimat sebagai berikut: (1) Aplikasi software adalah aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah, atau sekedar mencari hiburan (2) Aplikasi tersebut terdiri atas program program 3. Memecah kalimat menjadi kata Pada tahap ini, kalimat tunggal yang telah melewati tahap ke-dua yaitu penghapusan karakter akan dipecah menjadi katakata. Pemecahan didasarkan pada karakter spasi kosong yang ditemukan selama sistem membaca kalimat tersebut. Jadi jika ditemukan karakter spasi kosong pada saat pengecekan kalimat, maka sistem akan memecahnya menjadi kata-kata. Maka contoh kalimat yang dipecah berdasar pada hasil dari tahap ke-dua adalah sebagai berikut: (1,1) Aplikasi (2,1) Aplikasi (1,2) software (2,2) tersebut (1,3) adalah (2,3) terdiri

17 81 (1,4) aplikasi (2,4) atas (1,5) yang (2,5) program (1,6) membuat (2,6) program (1,7) kita (1,8) bisa (1,9) mengerjakan (1,10) tugas (1,11) tertentu (1,12) memecahkan (1,13) masalah (1,14) atau (1,15) sekedar (1,16) mencari (1,17) hiburan 4. Mencari bentuk morfem dari kata Pada tahap ini, hasil dari pemecahan kata yang dihasilkan berupa kata-kata tunggal. Pada setiap kata tunggal ini, dilakukan pencarian bentuk morfem dari kata tersebut, yang merupakan satuan gramatikal terkecil. Untuk menemukan bentuk morfem tersebut penulis menggunakan algoritma stemming Nazief dan Adriani. Dari algoritma stemming ini, akan ditemukan morfem imbuhan dan morfem dasar. Morfem imbuhan seolah-olah

18 82 dihapus sehingga akan menghasilkan morfem dasar. Morfem imbuhan tidak benar-benar dihapus karena akan digunakan untuk proses penentuan jenis kata pada analisis sintaksis. Proses pertama kali yang dilakukan oleh sistem adalah pengecekan tiap kata ke dalam database. Jika kata tersebut berada di database dan sudah merupakan morfem dasar, maka tidak akan dilakukan proses stemming. Tetapi jika kata tersebut berada dalam database dan ternyata memiliki imbuhan maka proses stemming dilakukan untuk memperoleh morfem dasar, dan jika kata tersebut tidak ditemukan dalam database, maka kata tersebut akan dihapus dan digantikan oleh spasi kosong. Untuk itu, penulis berusahan membuat kamus data selengkap mungkin. Berdasar pada proses ke-tiga ini, maka kata-kata yang tidak dilakukan proses stemming karena sudah merupakan morfem dasar adalah sebagai berikut: (1,1) Aplikasi (2,1) Aplikasi (1,2) software (2,4) atas (1,3) adalah (2,5) program (1,4) aplikasi (2,6) program (1,5) yang (1,7) kita (1,8) bisa (1,10) tugas

19 83 (1,13) masalah (1,14) atau (1,15) sekedar (1,17) hiburan Kata-kata ini yang akan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan bentuk morfem dasarnya adalah sebagai berikut: (1,6) membuat (2,2) tersebut (1,9) mengerjakan (2,3) terdiri (1,11) tertentu (1,12) memecahkan (1,16) mencari Setelah mendapatkan kata yang masih memiliki imbuhan, maka kata-kata tersebut harus diproses lebih lanjut yaitu dengan menggunakan algoritma stemming Nazief dan Adriani. Penulis hanya mengambil contoh pada kata mengerjakan. Tahapan yang dilakukan untuk kata mengerjakan, dikerjakan dengan langkahlangkah berikut: a. Membuang inflection suffix Pada kata mengerjakan akan dicek apakah memiliki inflection suffix, yaitu akhiran -lah, -kah, -ku, -mu, -nya, -pun,

20 84 -tah. Ternyata tidak terdapat inflection suffix pada kata mengerjakan, maka proses selanjutnya dijalankan. b. Membuang derivation suffix Kemudian kata mengerjakan dicek apakah memiliki derivation suffix, yaitu akhiran -i, -an, -kan. Ternyata ditemukan akhiran -kan. Maka akhiran -kan, sehingga kata mengkerja.kemudian sistem mengerjakan pencarian ke database, dan ternyata kata mengkerja tidak terdapat dalam database. c. Membuang derivation prefix Dari proses sebelumnya setelah dilakukan pengecekan ternyata kata mengerjakan manjadi mengerja. Maka pada kata mengerja akan dilakukan pengecekan apakah terdapat awalan pada kata tersebut. Ternyata ditemukan pola awalan meng- pada kata mengerja, maka dilakukan pemotongan awalan pada kata tersebut. Sehingga kata mengerja menjadi erja, kemudian sistem mencari kata tersebut dalam database. Dan ternyata kata erja tidak terdapat dalam database, maka sistem untuk kata erja ditambah dengan huruf k. Karena huruf awal pada kata mengerja adalah huruf e, maka kata

21 85 mengerja menjadi kerja. Kemudian dilakukan pengecekan ke database, dan ternyata ditemukan kata kerja. d. Setelah sampai pada tahap berhasil menemukan kata di dalam database, maka diasumsikan bahwa pada kata mengerjakan memiliki morfem dasar kerja dan morfem imbuhan adalah meng, dan morfem akhiran adalah kan Analisis Sintaksis Pada tahap analisis sintaksis, input-an jawaban dari mahasiswa/i berupa kalimat jawab, pola, dan struktur bahasa Indonesia yang baik dan benar akan di analisis oleh sistem. Terdapat beberapa tahapan analisis yang dilakukan pada tahap analisis sintaksis ini, yaitu: 1. Analisis Pola Kalimat Pada tahap analisis pola kalimat ini, sistem akan menganalisis apakah pola kalimat yang digunakan oleh mahasiswa/i dalam menjawab soal sudah sesuai dengan tata bahasa Indonesia. Tata bahasa yang diterima oleh sistem akan disusun dalam bentuk grammar yang dibangun oleh penulis. Sebelum membuat grammar, penulis mendefinisikan katakata yang dapat diterima berdasarkan grammar terlebih dahulu, atau yang disebut dengan lexicon. Lexicon ini akan

22 86 lebih diutamakan pada hal yang berkaitan dan sering digunakan dalam permasalahan Teknologi Informasi dan istilah-istilah seputar Terknologi Informasi. Lexicon juga berisi beberapa kata dalam bahasa Inggris yang penggunaannya berkaitan dengan Teknologi Informasi. Berikut terdapat beberapa kata yang merupakan lexicon untuk digunakan pada sistem ini: KB saya anda monitor printer komputer CPU hardware software memori program kesalahan layar user pengguna karyawan motherboard parallel serial port CD-ROM CD- RW hasil modem KK menjalankan menerima menulis membaca KS rusak cepat lambat baik benar salah KTunjuk ini itu panas sukses KBil satu sepuluh tiga pertama KDep di dalam atas antara dari ke kepada akan terhadap oleh tentang mengenai hingga sampai dengan

23 87 KHub dan serta atau tetapi namun sedangkan sebaiknya melainkan hanya bahkan malah lagipula apalagi jangankan kecuali lalu kemudian selanjutnya yaitu yakni bahwa adalah ialah kalau jikalau jika bila apabila asal untuk buat guna seperti sebagai laksana KKet memang pasti tertentu barangkali mungkin kiranya rasanya agaknya rupanya semoga hendaknya seringkali jarang sudah telah sedang lagi tengah akan belum masih pernah sempat ingin mau hendak suka sangat amat sekali tidak tak tiada bukan Berdasarkan lexicon tersebut, misalnya pada KK menjalankan, terkesan seolah-olah kata yang akan diperiksa oleh sistem adalah menjalankan. Namun penulisan lexicon ini hanya untuk menjelaskan bahwa kata menjalankan merupakan kata kerja (KK). Proses yang dilakukan oleh sistem adalah pengecekan morfem dasar jalan dan morfem imbuhan men-kan. Pada saat pengecekan kalimat

24 88 berdasarkan grammar, akan diperiksa apakah kata jalan yang memiliki imbuhan men-kan merupakan kata kerja. Jika ya, maka kata tersebut lolos dalan proses parsing. Setelah lexicon dibuat, makan selanjutnya akan dibuat grammar untuk memeriksa kalimat input-an dari mahasiswa/i: KALIMAT Klausa KH1 Klausa KH1 Klausa Klausa Klausa S P O Ket S2 S3 FB FB1 FB2 FBil FN2 KT1 KH1 KH2 FB3 S P Opel Ket FB S2 ε FB3 FK FS FN FP FB FB KH Klausa ε Ket1 Ket2 Klausa ε S3 KT1 ε KH2 Klausa ε FB1 KH1 FB2 ε KS FB FBil KB FB KS FB FBil KB FB ε Kbil FN2 ε KKet2 FBil KKet2 ε KT ε KHn ε KHs Kket2 FB

25 89 FK FK2 FK4 FK3 FS FS2 FN FP FP2 Ket1 FN1 Ket2 Ket3 KKet2 KB FK2 FK3 KKet2 FK4 KK KKet2 KK KH KKet2 KK KKet2 FK2 ε KKet2 FS2 KKet2 KS KS KH KS KKet2 KBil FB KKet2 KDep FP2 FB FP ε FN1 KKet2 Kbil KKet2 ε KH Ket3 ε KDep ε KKet KKet2 ε KB Pe Kata Pem Kata Pen Kata Peng Kata Peny Kata Kata an Kata nya Pe Kata an Per Kata an Ke Kata an Ter kata KK KK Me Kata Mem Kata Men Kata Meng Kata Meny Kata Ber Kata Per Kata Per Kata an Kata kan Kata i Ber Kata kan Ber Kata an Per Kata i Me Kata kan Me Kata i Memper kata Memper kata kan Memper kata i Di kata Di kata kan Di kata

26 90 i Diper kata Diper Kata kan Diper Kata i Ter Kata kan Ter kata i Kata KB KK KS KBil KH KHn KHs KDep KKet KT KB KK KS KBil KKet Kata Benda Kata Kerja Kata Sifat Kata Bilangan Kata Hubung Kata Hubung (selain yang) Kata Hubung (khusus yang) Kata Depan Kata Keterangan Kata Tunjuk Berdasar pada grammar diatas, maka sistem dapat memeriksa kalimat dalam bentuk: a. Kalimat sederhana b. Kalimat majemuk rapatan c. Kalimat majemuk bersisipan d. Kalimat majemuk bertingkat Kemudian, dari keseluruhan proses tahap morfologi pada contoh kalimat input-an diawal, dilakukan pengecekan berdasarkan grammar yang telah dibuat. Input-an yang

27 91 diperiksa oleh sistem mulai dari kalimat sampai dengan morfem dari kalimat tersebut. 2. Penerapan Algoritma Earley Pada tahap analisis sintaksis, penulis tidak hanya menganalisis pola kalimat saja tetapi juga menggunakan algoritma Earley untuk menentukan apakah kalimat input-an dari mahasiswa/i bisa diproses berdasarkan grammar yang telah dibangun pada analisis pola kalimat. Untuk membut parser-nya penulis menggunakan Jerly (J-Earley), yaitu sebuah implementasi Java dari parser sintaksis berdasarkan algoritma Earley. Jerly ini bersifat open source sehingga penulis memutuskan untuk menggunakan Jerly ke dalam sistem ini (reuse code). Sistem akan membaca input-an kalimat mahasiswa/i, kemudian memeriksanya berdasarkan pada grammar yang ada. Grammar berupa Context Free Grammar (CFG) dengan G=(V N, V T, S, H). Matriks F akan dikompilasi per kolom dari kiri ke kanan dengan setiap kolom dikomputasi bottom up kecuali sel F i,j dalam diagonal utama, yang akan dikomputasi terakhir pada tiap kolom. Pertama kali sel dari F bernilai kosong dan akan diisi dengan algoritma berikut:

28 92 1. j 0 S W Є H S.W Є F 0,0 Penjelasan : aturan S W Є H ditulis ke sel (0,0) sebagai S.W Є F 0,0 2. B U Є H k j A X. BY Є F i,k B.U Є F i,j (dimana B Є V N ; U Є (V N U V T ) + ; X,Y Є (V N U V T ) x ) Penjelasan: Ulangi selama k j (misalnya dalam kolom j, proses bergerak ke bawah sel demi sel) { Pada sel A X. BY Є F i,k, dicari aturan dimana ada sebuah non-terminal setelah tanda dot. Non-terminal ini dianggap sebagai B (disimpan ke dalam sebuah variable). Jika ada aturan B U Є H, maka tambahkan B.U Є F i,j yang merupakan sel bawah kolom. } 3. Jika j = n, maka komputasi selesai Jika j < n, maka j j+1, i i-1 Penjelasan:

29 93 Jika j = n, maka komputasi selesai. Jika j < n, maka tambahkan j dan kurangi i. Variabel j menunjuk pada kolom saat ini. Dengan j, proses bergerak satu kolom ke kanan. Variabel i menunjuk pada sel saat ini, terbawah, dan proses bergerka maju dengan i pada langkah berikutnya. 4. A X.a j Y Є F i,j-1 A X.a j Y Є F i,j Penjelasan: Pada satu sel di sebleh kiri sel (i,j), jika ada aturan yang memiliki terminal setelah dot, maka cocokan pada database: terminal tersebut dengan kata ke-j dari input-an kalimat. Jika hasilnya cocok, maka salin aturan ini ke sel (i,j), dan pindahkan dot ke satu posisi ke kanan. 5. I k < j: A X. BY Є F i,k B U. Є F k,j A XB.Y Є F i,j (dimana U Є (V N U V T ) x ) Penjelasan: Simpan sel pada posisi (k,j) ke dalam variable E. Kemudian simpan sel pada posisi (i,k) ke dalam variable G. Jika ada aturan dalam E yang letak dot paling akhir

30 94 (seperti B U. Є F k,j ), maka simpan B. Kemudian liat G. Jika ada aturan dimana B berada disebelah kanan dari dot, maka salin aturan ini ke sel (i,j), lalu pindahkan dot tersebut ke satu posisi kanan. Setelah itu, bergerak dengan E satu sel ke bawah, dan dengan G satu sel ke kanan, dan proses dimulai lagi. Perulangan akan berhenti ketika mencapai F pada sel, yang di sebelah (i,j) Jika ada aturan baru pada B U. Є F i,j, maka harus dipasangkan antara sel (0,j) dengan (0,0) lagi. 6. Jika i > 0: i i-1, goto 4 Jika i = 0: goto 2 Penjelasan: Jika i > 0: i i-1, goto 4, maka kurangi i dan menuju ke langkah 4. Artinya jika proses belum sampai ke atas dengan i, maka bergerak dengan i ke satu posisi ke atas, dan melompat ke langkah 4. Jika i = 0: goto 2, maka menuju ke langkah 2. Artinya jika proses sudah di atas dengan i, maka melompat ke langkah 2. Berikut contoh simulasi penerapan algoritma Earley pada contoh grammar sederhana untuk kalimat Aplikasi menjalankan komputer.

31 95 Grammar contoh: KALIMAT S P O S KBenda (KB) P KKerja (KK) O KBenda (KB) Tabel 3.4 Proses Simulasi Algoritma Earley ,0 KALIMAT.S P O S.KBenda P.KKerja O.KBenda 0,1 S KBenda. K S. P O 0,2 K S P. O 0,3 K S P O. 2 1,1 P.KKerja 1,2 P KKerja. 1,3 3 3,2 O.KBenda 3,3 O KBenda. Sel (0,3) memiliki aturan dot dari bentuk S U., oleh karena itu, kalimat Aplikasi menjalankan komputer dapat diterima oleh sistem berdasarkan contoh grammar sederhana diatas. Untuk mempermudah dalam melihat prose yang terjadi di sistem, maka penulis membangun parser tree berdasar contoh kalimat diatas. Parser tree ini hanya sekedar bentuk

32 96 representasi visual dari proses parsing yang terjadi pada sistem. Klausa S P O Ket FB S2 FK O Ket 1 Klausa 5 ε ε FB KH 1 FB 2 FK 2 FK 3 KH 2 Klausa 2 Ket 2 ε ε ε FB F.Bil KB FB K.Ket FK 4 KH Ket 3 ε ε ε Aplikasi KH 1 FB 2 KK K.Ket 2 F.Bil KB FB Atau FB 1 ε ε ε ε ε Adalah Aplikasi FB 1 KB FB ε ε Software Gambar 3.4 Parse Tree Pada Kalimat Jawaban

33 97 Klausa 2 S P O Ket ε FK FB Ket 1 Klausa 3 ε FK 2 FK 3 KH 2 FB 2 Ket 2 ε FB ε ε ε K.Ket 2 FK 4 ε KK K.Ket 2 F.Bil KB FB ε ε ε Membuat Anda Gambar 3.5 Parser Tree Klausa 2 Pada Kalimat Jawaban

34 98 Klausa 3 S P O Ket ε FK FB Ket 1 Klausa 4 ε FK 2 FK 3 KH 1 FB 2 Ket 2 FB 1 ε ε ε K.Ket 2 FK 4 FK 2 ε KK K.Ket 2 F.Bil KB FB ε K.Ket 2 FK 4 ε Bisa ε Tugas FB 1 KH 1 FB 2 KK K.Ket 2 ε ε ε KS FB Mengerjakan Tertentu ε Gambar 3.6 Parser Tree Klausa 3 Pada Kalimat Jawaban

35 99 Klausa 4 S P O Ket ε FK FB ε FK 2 FK 3 KH 1 FB 2 ε FB 1 ε ε K.Ket 2 FK 4 ε KK K.Ket 2 F.Bil KB FB ε ε ε Memecahkan Masalah Gambar 3.7 Parser Tree Klausa 4 Pada Kalimat Jawaban

36 100 Klausa 5 S P O Ket ε FK FB ε FK 2 FK 3 KH 1 FB 2 ε FB 1 ε ε K.Ket 2 FK 4 Sekedar KK K.Ket 2 F.Bil KB FB ε ε ε Mencari Hiburan Gambar 3.8 Parser Tree Klausa 5 Pada Kalimat Jawaban

37 101 Jika dilihat dari hasil parsing pada Gambar 3.4 sampai dengan Gambar 3.8. Parsing dibuat berdasarkan pada grammar yang dibuat, kalimat input-an dinyatakan Benar (True) jika kalimat tersebut dianggap sesuai dengan tata bahasa Indonesia atau diterima oleh grammar. Sebaliknya, kalimat dinyatakan Salah (False) maka sistem akan menolak kalimat tersebut. Hal ini disebabkan oleh kalimat input-an jawaban yang memang tidak sesuai dengan grammar yang ada, terjadi kesalahan mengetikan kata sehingga tidak ditemukan pada database pada saat pencarian. Saat ini sistem parser yang dibangun penulis hanya bisa menerima kalimat input-an yang sesuai dengan grammar dan yang tiap katanya terdapat di dalam database Analisis Semantik Setelah berhasil melewati tahap morfologi, dan sintaksis, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kalimat input-an mahasiswa/i sudah sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang dirumuskan melalui grammar yang dibuat. Maka dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu analisis semantik. Pada perancangan analisis semantik ini, sistem hanya akan dibuat melalui tahapan analisis semantik kata dari input-an mahasiswa/i dari beberapa kalimat yang di-input, sistem akan

38 102 mencoba untuk membangun konsep atau intisari dari kalimat tersebut berdasarkan arti tiap kata. Hal yang sama dilakukan oleh dosen dalam menganalisis jawaban dari mahasiswa/i yaitu dengan membuat rubrik, tetapi masih dengan cara manual dan tidak diresmikan oleh tim pembuat soal. Kalimat intisari yang diperoleh dari sistem oleh penulis akan dicocokan dengan database jawaban yang sudah disediakan. Hasil dari pencocokan atau pengevaluasian dari sistem akan ditampilkan pada layar beserta nilai yang dapat diperoleh mahasiswa setelah menjawab soal Untuk mendapatkan evaluasi yang diinginkan maka penulis dalam rancangannya mengerjakan beberapa tahapan yaitu: 1. Mendapatkan kedudukan kalimat S-P-O Berdasarkan hasil parsing pada analisis sintaksis, maka sistem akan dapat mengenali kedudukan kata pada kalimat. Contohnya dapat diliat pada kalimat diawal, maka kedudukan kaliat tersebut yaitu: Aplikasi software adalah aplikasi yang membuat kita bisa S P O mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah, atau sekedar mencari hiburan. Ket

39 103 Pada perancangan ini, sistem akan mengambil pola kalimat Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (S-P-O-K). Pada kalimat Aplikasi software adalah aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah, atau sekedar mencari hiburan. memiliki perluasan Objek yaitu pada frase aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas tertentu, memecahkan masalah dan perluasan Keterangan yaitu atau sekedar mencari hiburan. Dari perluasan Objek tersebut dapat ditelaah menjadi: aplikasi yang membuat kita bisa mengerjakan tugas S P O P tertentu, memecahkan masalah O P O dan dari perluasan Keterangan ditelaah menjadi: atau sekedar mencari hiburan Ket P O 2. Membandingkan kalimat input-an mahasiswa/i dengan database Setelah mendapatkan konsep kalimat dari input-an, maka sistem akan membandingkan intisari dari kalimat dengan database. Dengan adanya perbandingan dari database dapat dilihat kemiripan dengan konsep kalimat yang sudah

40 104 didapat. Nilai dan hasil dari perbandingan tersebut akan ditampilkan pada layar, sehingga analisis yang dilakukan oleh sistem sampai dengan tahap semantik kata dapat terlihat jelas. Pada penambahan kalimat jawab pada database juga menggunakan motode NLP, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam menganalisis jawaban dari mahasiswa/i. 3.4 Perancangan Unified Modelling Language Class Diagram kata_pertanyaan -pertanyaan_id : int -pertanyaan_isi : string -pertanyaan_tipe : string kata_dasar -dasar_id : int -dasar_kata : string -dasar_tipe : string -dasar_sinonim : string +mencek_kata() * kata_jawab -jawaban_id : int -jawaban_kunci : string -jawaban_tipe : string -jawaban_nilai : string -jawaban_struktur : string kata_nondasar -nondasar_id : int -nondasar_kata : string -nondasar_tipe : string -nondasar_sinonim : string +mencek_kata() Gambar 3.9. Class Diagram

41 Use Case Diagram Analisis Sistem Koreksi Soal Esai Melihat Soal Menjawab Soal Dosen Mahasiswa/i Mengetahui nilai dan evaluasi Gambar 3.10 Use Case Diagram Sequence Diagram untuk Mengkoreksi Jawaban Mahasiswa/i Jawaban Database Mahasiswa/i Menjawab Memeriksa Jawaban Tampilkan Nilai dan Evaluasi Kembalikan Nilai dan Evaluasi Gambar 3.11 Sequence Diagram untuk Mengkoreksi Jawaban Mahasiswa/i

42 106 Tabel 3.5 Penjelasan Sequence Diagram Penjelasan Singkat Actor Preconditions Main Flow Post-conditions Mengkoreksi Jawaban Menggambarkan proses pengkoreksian jawaban Mahasiswa/i Mahasiswa/i tidak menjawab soal / tidak mengerjakan kegiatan apapun Mahasiswa/i menjawab soal pada kotak yang sudah disediakan Jawaban dari mahasiswa/i di analisis menggunakan database yang ada, dan mengembalikan nilai dari hasil analisis pada layar Activity Diagram Natural Language Processing Menerima Kalimat Analisis Morfologi Kata Kunci Analisis Sintaktis Analisis Semantik Kembalikan Hasil Gambar 3.12 Activity Diagram Proses NLP

43 107 Memecah Paragraf menjadi Kalimat Menghapus karakter-karakter yang tidak perlu Memecah kalimat menjadi kata Mencari bentuk morfem dari kata Kembalikan Kata dasar dan imbuhannya secara terpisah Gambar 3.13 Activity Diagram Analisis Morfologi Analisis pola kalimat Perancangan Algoritma Earley Kembalikan kalimat dan kedudukannya Gambar 3.14 Activity Diagram Analisis Sintaksis

44 108 Mendapatkan kedudukan kalimat S-P-O Membentuk konsep kalimat Membentuk konsep kalimat yang memiliki persamaan arti Membandingkan kalimat inputan dengan database kata kunci Kembalikan database jawaban yang sesuai Gambar 3.15 Activity Diagram Analisis Semantik

45 Perancangan Layar Gambar 3.16 Rancangan Layar User untuk Soal Esai Tipe Sebutkan Pada rancangan layar ini, mahasiswa/i dapat langsung membaca soal yang sudah disediakan oleh sistem, kemudian mahasiswa/i dapat menjawab pada kotak yang sudah disediakan. Pada soal sebutkan akan terdapat beberapa kotak jawaban yang menunjukan jumlah jawaban yang harus diberikan oleh mahasiswa/i dalam menjawab soal. Setelah mahasiswa yakin dengan jawaban, mahasiswa/i dapat mengklik tombol submit, kemudian sistem akan menganalisis jawaban dari mahasiswa/i dan sistem akan mengeluarkan evaluasi yang berupa analisis pengecekan dengan database dan nilai yang sesuai dengan jawaban yang diberikan. Evaluasi dari sistem akan ditampilkan pada kotak evaluasi.

46 110 Gambar 3.17 Rancangan Layar User untuk Soal Esai Tipe Jelaskan Pada rancangan layar ini, mahasiswa/i dapat langsung membaca soal yang sudah disediakan oleh sistem, kemudian mahasiswa/i dapat menjawab pada kotak yang sudah disediakan. Pada soal jelaskan hanya terdapat satu kotak jawaban yang dapat digunakan oleh mahasiswa/i untuk meng-input jawaban yang ditanyakan. Setelah mahasiswa yakin dengan jawaban, mahasiswa/i dapat mengklik tombol submit, kemudian sistem akan menganalisis jawaban dari mahasiswa/i dan sistem akan mengeluarkan evaluasi yang berupa analisis pengecekan dengan database dan nilai yang sesuai dengan jawaban yang diberikan. Evaluasi dari sistem akan ditampilkan pada kotak evaluasi.

47 111 Gambar 3.18 Rancangan Layar User untuk Soal Esai Tipe Bedakan Pada rancangan layar ini, mahasiswa/i dapat langsung membaca soal yang sudah disediakan oleh sistem, kemudian mahasiswa/i dapat menjawab pada kotak yang sudah disediakan. Pada soal bedakan akan terdapat dua kotak jawaban yang digunakan untuk menjelaskan perbedaan dari suatu hal. Setelah mahasiswa yakin dengan jawaban, mahasiswa/i dapat mengklik tombol submit, kemudian sistem akan menganalisis jawaban dari mahasiswa/i dan sistem akan mengeluarkan evaluasi yang berupa analisis pengecekan dengan database dan nilai yang sesuai dengan jawaban yang diberikan. Evaluasi dari sistem akan ditampilkan pada kotak evaluasi.

48 Pseudocode Analisis Aplikasi Sistem Koreksi Soal Esai Mulai Baca jawab JIKA ada karakter. atau! atau? MAKA pecah paragraf jadi kalimat Inisialisasi variabel SELAMA posisi < panjang kalimat JIKA ditemukan karakter # $ % ^ & * ( ) _ + - = [ ] { } ` \ ; :, <. > /? pada kalimat MAKA ganti karakter dengan spasi AKHIR PERULANGAN Kembalikan kalimat Inisialisasi variabel1 SELAMA posisi < jumlah kalimat JIKA ditemukan karakter spasi Maka pecah kalimat menjadi kata AKHIR PERULANGAN Inisialisasi variabel JIKA ditemukan akhiran lah, kah, pun, tah MAKA potong akhiran lah, kah, pun, tah JIKA ditemukan akhiran ku, mu, nya MAKA potong akhiran ku, mu, nya

49 113 AKHIRJIKA JIKA ditemukan akhiran ku, mu, nya MAKA potong akhiran ku, mu, nya Periksa hasil pemotongan akhiran ke dalam database JIKA tidak ditemukan di database JIKA ditemukan awalan di, ke, se, te, me, be, pe MAKA potong awalan di, ke, se, te, me, be, pe Periksa hasil pemotongan akhiran ke dalam database JIKA tidak ditemukan di database JIKA ditemukan awalan di, te, me JIKA ditemukan akhiran i, kan MAKA potong akhiran i, kan JIKA ditemukan awalan ke, se, pe JIKA ditemukan akhiran an MAKA potong akhiran an JIKA ditemukan awalan be JIKA ditemukan akhiran an, kan

50 114 MAKA potong akhiran an, kan Periksa hasil pemotongan akhiran ke dalam database JIKA ditemukan awalan be, te JIKA ditemukan awalan1 r MAKA potong awalan1 r JIKA ditemukan awalan me JIKA ditemukan awalan1 m, n MAKA potong awalan1 m, n Periksa hasil pemotongan akhiran ke dalam database JIKA tidak ditemukan di database JIKA ditemukan awalan1 n JIKA ditemukan awalan2 g MAKA potong awalan2 g SELAIN ITU JIKA ditemukan awalan2 y MAKA ubah awalan2 y menjadi s SELAIN ITU MAKA ubah awalan1 n menjadi t

51 115 JIKA ditemukan awalan pe JIKA ditemukan awalan1 r MAKA potong akhiran r JIKA ditemukan awalan1 m, n MAKA potong awalan1 m, n Periksa hasil pemotongan akhiran ke dalam database JIKA tidak ditemukan di database JIKA ditemukan awalan1 n JIKA ditemukan awalan2 g MAKA potong awalan2 g SELAIN ITU JIKA ditemukan awalan2 y MAKA ubah awalan2 y menjadi s SELAIN ITU MAKA ubah awalan1 n menjadi t Periksa hasil pemotongan akhiran ke dalam database

52 116 JIKA tidak ditemukan di database Kembalikan akhiran Periksa hasil pemotongan akhiran ke dalam database JIKA tidak ditemukan di database Kembalikan nilai salah SELAIN ITU Kembalikan nilai benar 3.7 Spesifikasi Database PK PK kata_dasar dasar_id dasar_kata dasar_tipe dasar_sinonim kata_nondasar nondasar_id PK kata_pertanyaan pertanyaan_id pertanyaan_isi pertanyaan_tipe kata_jawab * dimiliki nondasar_kata nondasar_tipe nondasar_sinonim PK FK1 jawab_id jawab_kunci pertanyaan_id jawab_tipe jawab_nilai jawab_struktur Gambar 3.19 ERD Analisis Database

53 117 Dalam perancangan untuk membuat analisis sistem koreksi soal esai yang menggunakan metode Natural Language Processing ini telah dijabarkan oleh penulis pada subbab di atas. Perancangan terhadap web tidak dilakukan karena web hanya digunakan sebagai perantara agar analisis dapat berjalan dengan benar dan penulis juga tidak berfokus pada tampilan dari web tersebut. Perancangan terhadap metode NLP yang terintegrasi di dalam sistem juga dilakukan oleh penulis untuk merancang alur tahapan NLP mulai dari tahap pertama yaitu analisis tahap morfologi, kemudian tahap ke-dua yaitu analisis tahap sintaksis, dan yang terakhir yaitu analisis tahap semantik kata. Selain itu penulis juga menyertakan rancangan layar dan spesifikasi fungsi agar semakin memperjelas gambaran tentang analisis yang akan dibuat oleh penulis. Dengan demikian, penerapan dan pengevaluasian terhadap analisis dapat dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi sekarang ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi di era globalisasi sekarang ini berkembang semakin pesat dan membawa dampak besar bagi aspek kehidupan. Sama halnya dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem yang digunakan agar analisis dapat berjalan dengan baik.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem yang digunakan agar analisis dapat berjalan dengan baik. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam menguji analisis sistem koreksi soal esai, penulis menyarankan spesifikasi sistem yang digunakan agar analisis dapat berjalan dengan baik. Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penentu dalam usaha untuk mewujudkan universitas yang berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan praktek, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem a) Identifikasi Masalah Permasalahan permasalahan yang terjadi pada sistem lama atau sistem yang berjalan saat ini antara lain : a. Faktor kelelahan penilai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI HELP DESK BERBASIS INTRANET DENGAN PENERAPAN METODE NATURAL LANGUAGE PROCESSING PADA PT GLOBAL INFORMASI BERMUTU

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI HELP DESK BERBASIS INTRANET DENGAN PENERAPAN METODE NATURAL LANGUAGE PROCESSING PADA PT GLOBAL INFORMASI BERMUTU ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI HELP DESK BERBASIS INTRANET DENGAN PENERAPAN METODE NATURAL LANGUAGE PROCESSING PADA PT GLOBAL INFORMASI BERMUTU SKRIPSI Oleh Lia 0900787940 Hirenny Ika Surianty 0900792360

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Penelitian yang sudah pernah membuat sistem ini berhasil menciptakan pembangkitan pertanyaan non-factoid secara otomatis dengan menggunakan tiga jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, waktu merupakan sesuatu yang sangat signifikan. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya BINUS University merupakan lembaga pendidikan computer jangka pendek yang diberi nama Modern Computer Course yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa alami adalah bahasa yang biasa digunakan untuk berkomunikasi antarmanusia, misalnya bahasa Indonesia, Sunda, Jawa, Inggris, Jepang, dan sebagainya. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama di bidang teknologi dan informasi, maka berbagai macam perubahan terjadi dalam kehidupan kita, tidak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dari negara Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki sekitar 23 juta penutur asli pada tahun 2010, dan lebih dari 140.000.000 penutur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan analisis dan perancangan sistem dari aplikasi translator bahasa Indonesia Sunda, Sunda Indonesia berbasis mobile dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Latar Belakang Universitas 3.1.1 Sejarah Universitas Pada mulanya BINUS UNIVERSITY merupakan tempat computer training untuk jangka waktu pendek dinamakan Modern

Lebih terperinci

2.5 Context-Free Grammar (CFG) LALR Parser Bab 3 Metodologi Penelitian Studi Literatur Desain Sistem P

2.5 Context-Free Grammar (CFG) LALR Parser Bab 3 Metodologi Penelitian Studi Literatur Desain Sistem P Daftar Isi Lembar Pengesahan Pembimbing... i Lembar Pengesahan Penguji... ii Abstrak... iii Abstract... iv Pernyataan Keaslian Tulisan... v Publikasi Selama Masa Studi... vi Kontribusi Yang Diberikan Oleh

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENERJEMAH BAHASA INDONESIA KE DALAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Text Mining Text Mining merupakan penerapan konsep dan teknik data mining untuk mencari pola dalam teks, proses penganalisaan teks guna menemukan informasi yang bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang sangat pesat membuat lahan industri semakin berkurang. Salah satu incaran pemerintah provinsi Jawa Timur untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

PENERAPAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING UNTUK PENGARTIAN DAN PENDISTRIBUSIAN PESAN SINGKAT (SMS) STUDI KASUS PUSDATIN KEMENTERIAN PERTANIAN RI SKRIPSI

PENERAPAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING UNTUK PENGARTIAN DAN PENDISTRIBUSIAN PESAN SINGKAT (SMS) STUDI KASUS PUSDATIN KEMENTERIAN PERTANIAN RI SKRIPSI PENERAPAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING UNTUK PENGARTIAN DAN PENDISTRIBUSIAN PESAN SINGKAT (SMS) STUDI KASUS PUSDATIN KEMENTERIAN PERTANIAN RI SKRIPSI Oleh Renny Siswanto 1100047163 Adrian Victor Juandi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 State of the Art Pada penelitian sebelumnya sudah ada yang menggunakan metode Stemming untuk preprocessing text dalam mengolah data pelatihan dan data uji untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina 44 BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Riwayat Organisasi Program studi Sistem Informasi merupakan salah satu program studi yang terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi yang dirasakan semakin cepat dan pesat, pada saat ini khususnya dalam perkembangan teknologi komputer. Hal ini menuntut perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN KATA DASAR DARI KATA BERIMBUHAN PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA DENGAN ALGORITMA STEMMING

APLIKASI PENENTUAN KATA DASAR DARI KATA BERIMBUHAN PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA DENGAN ALGORITMA STEMMING APLIKASI PENENTUAN KATA DASAR DARI KATA BERIMBUHAN PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA DENGAN ALGORITMA STEMMING Julianto Wibowo Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisimangaraja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. 3.1 Latar Belakang Perusahaan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BINUS UNIVERSITY pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern

Lebih terperinci

Analisa dan Evaluasi Afiks Stemming untuk Bahasa Indonesia

Analisa dan Evaluasi Afiks Stemming untuk Bahasa Indonesia ISSN : 088-9984 Seminar Nasional dan ExpoTeknik Elektro 0 Analisa dan Evaluasi Afiks Stemming untuk Bahasa Indonesia Jiwa Malem Marsya ) dan Taufik Fuadi Abidin ) ) Data Mining and IR Research Group FMIPA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi lingual manusia baik secara lisan maupun tulisan. Dalam membuat suatu karya ilmiah, penggunaan Bahasa Indonesia harus sesuai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. pembentukan pola word graph, pengujian pola word graph, analisis hasil pengujian.

HASIL DAN PEMBAHASAN. pembentukan pola word graph, pengujian pola word graph, analisis hasil pengujian. yang sesuai dengan pola tersebut. Di lain pihak, jika hasil dari stemming berupa pola kata dasar dan imbuhan yang tidak ada dalam pola kata kerja menurut Ahmad Muslik (2009) dan gagal dalam proses pengenalan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam kehidupan manusia. Dalam bentuk tulisan, bahasa menyimpan pengetahuan dari satu generasi ke generasi

Lebih terperinci

Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB dengan Metode Natural Language Processing

Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB dengan Metode Natural Language Processing Jurnal Telematika, vol.8 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung, Indonesia Sistem Wawancara Virtual untuk Penerimaan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di ITHB Harry Hartanto #1, The Houw Liong

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku merupakan media informasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena dengan buku kita dapat memperoleh banyak informasi, pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang sering digunakan baik pada percakapan sehari-hari maupun pada dunia akademik. Penelitian mengenai pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas

Lebih terperinci

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita

Tabel 3 Situs berita dan jumlah RSS yang diunduh Situs Berita 6 besar dibandingkan dengan istilah yang berada pada description. Lingkup Implemental Lingkungan implementasi yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Perangkat Lunak : Sistem operasi Windows XP Professional

Lebih terperinci

Natural Language Processing

Natural Language Processing Disiplin ilmu NPL Natural Language Processing By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Fonetik / fonologi Morfologi Sintaksis Semantik Pragmatik Discource knowledge World knowledge 1 3 Apa itu NLP Proses pembuatan

Lebih terperinci

SISTEM TEMU BALIK INFORMASI

SISTEM TEMU BALIK INFORMASI SISTEM TEMU BALIK INFORMASI Algoritma Nazief dan Adriani Disusun Oleh: Dyan Keke Rian Chikita Agus Dwi Prayogo 11/323494/PA/14356 11/323813/PA/14362 11/323856/PA/14367 PRODI S1 ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT

IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT IMPLEMENTASI METODE SUPPORT VECTOR MACHINES UNTUK PENCARIAN INFORMASI BUKU RIKI HIDAYAT 10108371 Latar Belakang Masalah 1. Jumlah buku yang semakin banyak. 2. Belum adanya sistem pencarian informasi buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office

BAB I PENDAHULUAN. karya tulis. Berbagai aplikasi seperti Ms. Word, Notepad, maupun Open Office BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, maka kegunaan komputer dirasa makin besar. Komputer berperan penting dalam mempermudah pekerjaan sehari hari. Salah satu manfaat

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa dapat disajikan dalam bentuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pola Word Graph Kata Benda 1 Listen to Customer 2 Build or Revise Mock-up Customer Test Drives Mock-up

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pola Word Graph Kata Benda 1 Listen to Customer 2 Build or Revise Mock-up Customer Test Drives Mock-up 4 Listen to customer Gambar 1 Diagram metode pengembangan prototype. 1 Listen to Customer Tahap listen to customer merupakan tahap untuk melakukan pengumpulan kebutuhan pengguna (requirements gathering).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan penelitian dalam melakukan penelitian dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat khususnya di bidang teknologi komunikasi dan informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang kehidupan. Dalam kemajuan teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Natural Language Processing Natural language processing (NLP), merupakan salah satu pendekatan terkomputerisasi untuk menganalisa teks berdasarkan aspek teori dan teknologi. Menurut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA

PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA PERBANDINGAN ALGORITMA STEMMING PORTER DENGAN ALGORITMA NAZIEF & ADRIANI UNTUK STEMMING DOKUMEN TEKS BAHASA INDONESIA Ledy Agusta Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana ledyagusta@gmail.com

Lebih terperinci

Penerapan Metode Left Corner Parsing dalam Aplikasi Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bima

Penerapan Metode Left Corner Parsing dalam Aplikasi Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bima Penerapan Metode Left Corner Parsing dalam Aplikasi Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Bima Esty Istiqamah 1, Dewi Soyusiawaty 2 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Indonesia 1 estyistiqamah27@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang sebuah sistem yang dapat meringkas teks dokumen secara otomatis menggunakan metode generalized vector space model (GVSM). 1.2 Latar Belakang Dunia informasi yang

Lebih terperinci

STEMMING BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PORTER

STEMMING BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PORTER STEMMING BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PORTER Dony Yudha Lestiyanto, A12.2009.03537 Sistem Informasi S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2014 Abstrak Stemming

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat sehingga berbagai macam informasi dapat diperoleh dan diproses dengan mudah dan cepat. Banyak perusahaan memanfaatkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Sintiche Mayang Suwandi

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya proses pembelajaran di sebuah universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses pembelajaran tersebut. Sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah aplikasi Pembelajaran Berbasis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah aplikasi Pembelajaran Berbasis 32 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah aplikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia tentang Fungsi Aljabar, yaitu suatu aplikasi yang membantu user

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM :

PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM : PEMANFAATAN TEKNIK STEMMING UNTUK APLIKASI TEXT PROCESSING BAHASA INDONESIA SKRIPSI Oleh : SEPTIAN BAGUS WAHYONO NPM : 0734010126 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini perkembangan di bidang teknologi informasi sangat pesat, perkembangan yang begitu signifikan terjadi pada perangkat keras (hardware) maupun pada perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Teknik informatika merupakan jurusan pada School Of Computer Science Binus University dimana perkembangannya yang semakin pesat dalam bidang teknologi dan komputerisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak perusahaan maupun institusi yang berupaya untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi proses bisnis. Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan kehidupan manusia yang semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan kehidupan manusia yang semakin hari semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kehidupan manusia yang semakin hari semakin berkembang, maka kebutuhan manusiapun semakin kompleks seiring dengan kehidupan mereka yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

Pemanfaatan Aljabar Vektor Pada Mesin Pencari

Pemanfaatan Aljabar Vektor Pada Mesin Pencari Pemanfaatan Aljabar Vektor Pada Mesin Pencari Anwar Ramadha 13514013 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 sebagai lembaga pelatihan komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi merupakan salah satu bentuk teknologi yang dapat ditemui di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat. Seiring dengan itu, banyak solusi yang diciptakan melalui teknologi informasi. Dalam dunia informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Era teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak besar bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan. Berbagai usaha dilakukan seperti perbaikan terhadap materi perkuliahan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisis perangkat lunak dibutuhkan sebagai bahan acuan dalam membuat perangkat lunak chatbot. Hasil dari analisis tersebut dapat dikembangkan ke dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina. Nusantara Sejarah Universitas Bina Nusantara

BAB 3 ANALISA DATA. 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina. Nusantara Sejarah Universitas Bina Nusantara BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Perkembangan Peminatan Broadcasting Sastra China Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Awal dibukanya Universitas Bina Nusantara adalah lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi cabang komoditas

Lebih terperinci

STEMMING KATA KERJA BAHASA INDONESIA PADA FILE TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA LOVINS DAN ALGORITMA PAICE/HUSK. Proposal Tugas Akhir. Logo kampus.

STEMMING KATA KERJA BAHASA INDONESIA PADA FILE TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA LOVINS DAN ALGORITMA PAICE/HUSK. Proposal Tugas Akhir. Logo kampus. Disiapkan Oleh: Sunaryo, S.Kom Email: sunaryo.online@gmail.com STEMMING KATA KERJA BAHASA INDONESIA PADA FILE TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA LOVINS DAN ALGORITMA PAICE/HUSK Proposal Tugas Akhir Logo kampus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi komputer dan fasilitas pendukungnya seperti layanan internet saat ini membuat perkembangan yang sangat luas. Segala informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Persiapan Membuat Animasi Animasi ini dibuat secara interaktif dan menarik agar pengguna aplikasi ini tidak merasa bosan ataupun jenuh dengan aplikasi yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia semakin meningkat, tingginya persaingan antar lembaga pendidikan mengakibatkan setiap lembaga pendidikan harus dapat mengelola lembaga

Lebih terperinci

MANUAL PROCEDURE PETUNJUK & MEKANISME PENGOPERASIAN ACADEMIC ONLINE CAMPUS

MANUAL PROCEDURE PETUNJUK & MEKANISME PENGOPERASIAN ACADEMIC ONLINE CAMPUS MANUAL PROCEDURE PETUNJUK & MEKANISME PENGOPERASIAN ACADEMIC ONLINE CAMPUS Untuk : Mahasiswa & Admin Prodi Disusun oleh: PUSAT DATA DAN APLIKASI INFORMASI (PDAI) UNIVERSITAS MEDAN AREA 2016 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 49 RANCANG BANGUN APLIKASI CHATBOT INFORMASI OBJEK WISATA KOTA BANDUNG DENGAN PENDEKATAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING Elisabet Nila S. C. P 1, Irawan Afrianto 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu perusahaan/organisasi dalam skala kecil, sedang ataupun

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu perusahaan/organisasi dalam skala kecil, sedang ataupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini teknologi informasi merupakan sarana informasi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/organisasi dalam skala kecil, sedang ataupun besar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Dunia Informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak lembaga yang berusaha meningkatkan usahanya. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamur di berbagai perusahaan maupun organisasi. Dengan bantuan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamur di berbagai perusahaan maupun organisasi. Dengan bantuan sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi informasi berbasis sistem komputer telah menjamur di berbagai perusahaan maupun organisasi. Dengan bantuan sistem komputer, kinerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa merupakan bidang yang menarik, melibatkan studi interaksi antar manusia, kelompok-kelompok orang, komputer dan organisasi. Yang digunakan dalam penelitian ini cara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Kebutuhan Analisis Masalah

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Kebutuhan Analisis Masalah BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah 3.1.1 Analisis Kebutuhan Ada banyak hal yang berhubungan dengan sastra atau ilmu bahasa yang dapat diterapkan di dalam teknologi, seperti penerjemahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pengendalian persediaan menjadi sangat penting bagi perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. listen to customer. build/revise. mock-up. customer test-drives

HASIL DAN PEMBAHASAN. listen to customer. build/revise. mock-up. customer test-drives 4 dilakukan oleh Muslik (2009). Tahap selanjutnya yaitu pembuatan modul word graph kata kerja pada KG_EDITOR. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan modul kata kerja ini yaitu prototype.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Saat ini penggunaan smartphone berbasis android sudah menjadi keharusan karena penggunaannya yang mudah dan banyaknya aplikasi yang saat ini digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa usahanya kearah yang lebih baik, karena pada era sekarang ini persaingan dalam dunia kerja sangat

Lebih terperinci

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1

JULIO ADISANTOSO - ILKOM IPB 1 KOM341 Temu Kembali Informasi KULIAH #3 Inverted Index Inverted index construction Kumpulan dokumen Token Modifikasi token Tokenizer Linguistic modules perkebunan, pertanian, dan kehutanan perkebunan pertanian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis 3.1.1 Sejarah Singkat Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara pada mulanya didirkan sebagai institut pelatihan komputer jangka pendek, Kursus Komputer

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN CHATBOT UNTUK TANYA-JAWAB TENTANG FAQ BINUSMAYA Astari Kartika Hadinata

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Analisis atau bisa juga disebut dengan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar yang efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar yang efektif. 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Binus University sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia dituntut untuk mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

APLIKASI PENTERJEMAH BAHASA INDONESIA KE BAHASA BANJAR DISERTAI ANASLISIS SINTAKSIS

APLIKASI PENTERJEMAH BAHASA INDONESIA KE BAHASA BANJAR DISERTAI ANASLISIS SINTAKSIS APLIKASI PENTERJEMAH BAHASA INDONESIA KE BAHASA BANJAR DISERTAI ANASLISIS SINTAKSIS 1 Chaidar Ristiawan, 2 Tedy Setiady (0407016801) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Prof.

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi E learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado BAB 1 PENDAHULUAN

Pengembangan Aplikasi E learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan yang berjalan pada saat ini yaitu tatap muka antara mahasiswa dengan dosen memang sudah berjalan dengan baik. Namun terkadang ada beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI PEMERIKSAAN PERSYARATAN YUDISIUM PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK SUMEDANG. Oleh : Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom.

PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI PEMERIKSAAN PERSYARATAN YUDISIUM PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK SUMEDANG. Oleh : Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom. PENGEMBANGAN MODEL APLIKASI PEMERIKSAAN PERSYARATAN YUDISIUM PADA JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK SUMEDANG Oleh : Sri Bekti Handayani N, S.T., M.Kom. (sribekti@stmik-sumedang.ac.id) ABSTRAK Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada. Sosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia pemrograman komputer, kode program (source code) adalah kumpulan deklarasi atau pernyataan dari bahasa pemrograman computer yang di tulis dan bisa dibaca

Lebih terperinci