PENDAHULUAN. (Tata Sutabri, tahun tidak. diketahui)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. (Tata Sutabri, tahun tidak. diketahui)"

Transkripsi

1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini globalisasi informasi mengalami perkembangan pesat dan telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya menguasai aspek-aspek materi dari teknologi yang ada, melainkan juga mampu menerapkan dan mengembangkan teknologi tersebut di berbagai bidang. Kebutuhan tenaga kerja profesional bidang TI (Teknologi Informasi) terus tumbuh, seiring dengan produk dan layanan TI yang makin berkembang. Sebagai gambaran bahwa kebutuhan terhadap tenaga IT (Information Tecnology) di bidang industri software baik di luar negeri maupun di dalam negeri, adalah sebagai berikut : Tenaga IT di luar negeri, untuk tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan Tenaga IT domestik, berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun 2010 target produksi US $, dengan asumsi produktifitas perorang, dibutuhkan orang. ( (Tata Sutabri, tahun tidak diketahui) Sebagai gambaran kebutuhan tenaga IT di bidang industri di bawah ini dikemukakan dalam konsep blue book yang disusun ITB. (bhtv.insan.co.id/docs/blue-book.pdf)

2 2 Tabel 1 Untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang IT dewasa ini diisi oleh tenaga-tenaga lulusan pendidikan tinggi baik dari jurusan teknologi informasi, sekolah kejurunan dan kursus-kusus di bidang telematika. Dilihat dari konsentrsai kajian, terdapat keanekaragaman yaitu antara lain, ilmu komputer, teknologi komputer, manajemen informatika, teknik informatika, sistem informasi, komputerisasi akutansi. Jumlah perguruan Tinggi yang termasuk dalam kategori di atas berdasarkan data Depertemen Pendidikan Nasional, terdapat 476 Perguruan Tinggi (berdasarkan data Depdiknas). Jumlah lulusan di bidang ini, menurut data Depdiknas dari 256 Perguruan Tinggi negeri dan swasta setiap tahun mengasilkan Data lain (sumber aptikom) menunjukkan pada saat ini terdapat sekitar 200 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program studi terkait dengan teknologi informasi untuk jenjang pendidikan sarjana, magister, dan doktoral serta sekitar 300 perguruan tinggi untuk jenjang pendidikan diploma-iii dan diploma- IV, yang keseluruhannya menghasilkan kurang lebih lulusan setiap tahunnya. Banyak pengamat industri menilai bahwa jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan industri yang sebenarnya, yang dapat mencapai sekitar 500,000

3 3 per tahun. Berdasarkan estimasi perencanaan, keberadaan ini baru akan dicapai pada tahun 2020 yaitu pada saat jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia sekitar 6 juta orang per tahun (United Nations, 2002) dengan asumsi bahwa sekitar 7% mahasiswa mengambil disiplin ilmu teknologi informasi. (artikel.total.or.id/sudah saatnya SARJANA KOMPUTER Indonesia GO INTERNATIONAL) Jika Indonesia tidak mempersiapkan pemenuhan kebutuhan SDM IT, maka bukan tidak mungkin Indonesia hanya akan menjadi pengimpor atau konsumen IT. Dan bukan pemasukan devisa negara sebesar $8,2 miliar/tahun yang diperoleh, tapi pengeluaran sebesar itu untuk memenuhi kebutuhan IT di dalam negeri. Oleh karena itu penting bagi Indonesia untuk merencanakan dan mempersiapkan pemenuhan kebutuhan SDM IT. Tentunya pemerintah tidak ingin pada tahun 2010 nanti semua posisi IT diisi oleh orang-orang India, China, Thaiwan dan lain-lain. Dalam hal ini perlu dukungan dari berbagai pihak antara lain, pemerintah, universitas-universitas, lembaga-lembaga non-formal penghasil SDM IT dan masyarakat pengguna IT. (asep-mulyadi.blogspot.com, komputer dan masyarakat: Blue Book ICT Indonesia) Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ini Adakah upaya untuk dapat menyiapkan SDM IT dalam Era Teknologi Informasi di Indonesia? Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang cyber university dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. 2. Memaparkan cara-cara yang dapat diterapkan pada cyber university terkait penyiapan SDM IT dalam era teknologi informasi.

4 4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penulisan ini sebagai berikut: 1. Bagi Penulis: a. Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis tentang cyber university dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. b. Digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana teori-teori yang didapat di perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata. 2. Bagi a. GAGASAN Berdasarkan survey yang dilakukan JICA Jepang di beberapa kantor dinas dan perusahaan di Indonesia, umumnya mereka merasa kesulitan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang handal dari bidang TI. Ternyata yang dicari adalah yang memahami dan bisa mengimplementasikan bukan yang mendapat gelar saja. Sumber daya manusia Indonesia yang mendalami bidang TI termasuk yang diperhitungkan dalam dunia internasional. Salah satu buktinya adalah Indonesia mampu menguasai dua peringkat tertinggi bidang pemrograman salah satu lomba yang diadakan google di India pada awal tahun Sedangkan Amerika menduduki peringkat ke 17. Selain itu, bagi SDM TI Indonesia yang memiliki kemampuan bersaing tidak jarang yang bekerja di luar negeri karena kemampuannya diakui dengan sertifikasi berkelas internasinal. (Perpuskini.blogspot.com)

5 5 Kebutuhan SDM IT Definisi Kebutuhan Kualitatif SDM telematika diperlukan untuk meningkatkan produktivitas unit kerja. Paling tidak ada dua macam lapangan kerja: (1) Pekerjaan yang menghasilkan produk dan jasa IT (IT enabling job) dan (2) Pekerjaan yang dimungkinkan akibat penggunaan produk IT (IT enabled job). IT enabled job ini berada di industry telematika sedangkan IT enabling job berada di berbagai sektor ekonomi. Perlu dicatat bahwa dalam unit kerja IT enabling job terdapat juga IT enabled office. Secara generik, sebuah IT enable unit membutuhkan operator (user) dari produk telematika. Misalnya, pekerja klerikal menggunakan komputer dan produk Microsoft Office dan Microsoft Windows. Perangkat telematika perlu dipelihara oleh maintainer agar tetap bisa beroperasi. Misalnya maintainer ini memelihari koneksi Internet atau akses printer bnagi jaringan komputer. Sistem telmatika ini dikelola oleh seorang administrator, yang memastikan agar sistem telematika ini dapat mencapai sasaran bisnis dari unit kerja tersebut. Administrator ini mengatur privilage dari operator serta user name. Hal ini sejalan dengan sistem generik telematika yang beroperasi dalam suatu unit kerja. Maintainer memelihara infrasturktur dan sistm pengoperasi, sedangkan operator mengoperasikan aplikasi dan menghasilkan konten. Gambar 1. Sistem generik telematika dalam suatu unit kerja, yang terdiri dari empat layer. Layer dasar adalah infrastruktur peralatan. Layer di atasnya adalah sistem pengoperasi, aplikasi, dan konten. Sistem telematika yang dipasang pada suatu unit kerja biasanya adalah hasil pengembangan dari unit kerja IT enabling units. Misalnya, produk pengelolaan basis data yang beroperasi di IT enabled units adalah buatan sebuah

6 6 Software House sebagai sebuah IT enabling unit. Sebelum produk tersebut dibuat, ada sistem analis yang mengerti proses kerja dalam IT enabled unit, kemudian membuat spesifikasi dan requirement dari produk ini. Seorang desainer kemudian menggunakan hasil sistem analis untuk merancang produk telematika tersebut. Satu atau lebih programmer kemudian merealisasi desain ini dalam bentuk kode komputer. Beberapa orang tester melakukan verifikasi dan validasi dari kode. Proses ini dikelola oleh program manager. Produk yang dihasilkan kemudian diinstal oleh installer ke dalam IT enabled office. Hampir semua IT enabling office juga menggunakan IT sebagai latar kerja, sehingga dalam unit kerjanya adalah juga IT enabled office. Jadi IT enabling office pada akhirnya mirip sekali dengan IT enabled office, tetapi para operatornya adalah software developer, seperti project manager, system analyst and designer, specialist, programmer, tester, dokumenter. Gambar 2. Lapangan kerja telematika ada di dua jenis unit kerja: IT enabling units dan IT enabled units. Di dalam setiap IT enabling units terdapat pula sebuah IT enabled unit. Pengembangan SDM IT diarahkan untuk menjawab kebutuhan pertumbuhan industri ICT Indonesia. Kebutuhan industri akan SDM dapat diklasifikasikan menurut rentang waktu, yaitu: Kebutuhan jangka pendek (immediate needs). Kebutuhan ini adalah kebutuhan segera saat ini untuk mengisi kekosongan tenaga ahli bersertifikasi. Kebutuhan jangka menengah, (misalnya profesi) bersertifikasi profesional

7 7 Kebutuhan jangka panjang. Kebutuhan ini adalah kebutuhan untuk membangun fundamen agar industri ICT Indonesia bisa kerkelanjutan. Dalam jangka pendek saat ini, kebutuhan keahlian SDM teridentifikasi sebagai berikut: Tenaga Trampil IT Specialist: tenaga yang sangat trampil (advanced) dalam menggunakan suatu produk IT. Misalnya Aplipcation, Software Application, E-consumer, telesales. IT Professional: tenaga trampil yang dapat mengimplementasikan suatu produk IT atau teknologi sebagai bagian dari solusi bisnis dalam sebuah organisasi. Misalnya, Multimedia specialist. IT System Administrators: tenaga trampil pengelola jaringan dan system IT. Misalnya network administrator, website administrator, system administrator. Tenaga Ahli IT System Engineers: tenaga ahli menganalisa kebutuhan bisnis dan kemudian mendesain dan mengimplementasi solusi infrastruktur IT (komputer, jaringan komunikasi, server, dsb) yang optimal untuk kebutuhan tersebut. Misalnya network engineer, system analyst dan desain, programmer, client support, multimedia integrator. IT Application Developer: tenaga ahli dalam menggunakan teknologi IT untuk mengembangkan dan memelihara aplikasi, komponen, web/desktop client, atau layanan data back-end. Misalnya website developers, project management, knowledge management, website design, e-security. IT Solution Developers: tenaga ahli desain dan pengembangan solusi bisnis menggunakan IT development tools, teknologi, platform, arsitektur. Misalnya software developers, business analyst, e-business analyst. IT Databases: tenaga ahli mendesain, mengimplementasi, dan mengelola basis data menggunakan server seperti SQL. Misalnya database design and development, database administration.

8 8 IT Trainers, penyedia dan pelaksana pendidikan IT. Misalnya e-learning developers. Tenaga IT lainnya Tenaga IT ini antara lain: internetworking, technical support, general IT, dan helpdesk. Dalam jangka panjang, tenaga yang diperlukan adalah content developer, researcher dan enjineer. Definisi Kebutuhan Kuantitatif Estimasi jumlah tenaga yang diperlukan dapat dilakukan menggunakan kinerja industri yang diharapkan. Dalam rencana Indonesia, ditargetkan produksi bidang IT Indonesia di tahun 2010 adalah sebesar $8.2 miliar dengan produktivitas rata-rata $25,000 per tahun. Proyeksi pertumbuhan produksi ini membutuhkan tenaga kerja hingga 327,000 orang di tahun Asumsi yang digunakan adalah perbandingan jumlah tenaga yang diperlukan menuruti suatu pola perbandingan yang tetap. Kebutuhan tenaga ini diperkuat dengan fenomena offshore jobs, dimana diperkirakan 3.3 juta lapangan kerja telematika AS akan diekspor ke negara dunia ketiga, dengan nilai gaji sebesar 136 milyar. Selain itu diperkirakan pasar telematika dalam negeri sendiri berkisar antara $270 juta (Bisnis Indonesia, Agustus 2003) s/d $1 miliar (estimasi belanja telematika perusahaan di Indonesia tahun 2002). Ketua Aspiluki memperkirakan pertumbuhan pasar software Indonesia tumbuh 200% (Bisnis Indonesia, Agustus 2003). Perhitungan di atas akan membengkak besar apabila diikutsertakan SDM yang diperlukan untuk IT enabled office. Diperkirakan dari setiap 10 pekerja, delapan adalah operator dan satu merangkap maintainer dan adminsitrator. Untuk seratus pekerja, sembilan puluh adalah operator, lima spesialis, tiga administrator dan satu network manager. Dari perkiraan jumlah tenaga yang diperlukan dapat kemudian diestimasikan jumlah tenaga yang perlu dilatih dan disiapkan. Setiap tahun jumlah minimal yang harus dilatih adalah selisih dari jumlah tenaga tahun depan dengan tenaga yang ada pada tahun ini. (BlueBook v1.0.doc)

9 9 Spesifikasi SDM IT SDM yang diperlukan dapat dibagi tiga jenis. Entrepreneur IT Manjemen dan Profesional Tenaga Teknis/Enjiniring IT Tenaga teknis IT sendiri bisa dibagi menjadi dua orientasi Penghasil contents (pengetahuan, informasi, dan inovasi) Tenaga IT efisien (enjinir software, enjinir HW, enjinir network/internet, enjinir pemasaran, sistem analis, program desainer, interface designer, interface artist, SW programmer, WWW programer, operator, tester, dokumenter, quality assurance, user trainer, maintainer, installer, HW support). Tabel A-4.6 pada lampiran memberikan contoh tenaga IT beserta deskripsinya. Diharapkan SDM ini dapat menjalankan dengan baik semua prosedur standar semacam ISO9000 dan standar desain seperti software maturity model. SDM jenis ini direkomendasikan agar disertifikasi. (Armein Z. R. Langi, Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Industri Teknologi Informasi dan Software di BHTV, technical report, 2000.) Solusi yang pernah ditawarkan sebelumnya untuk memperbaiki Beberapa inisiatif di bidang Teknologi Informasi sudah dilakukan di Indonesia. Perlu diingat bahwa SDM yang dihasilkan ada dua kelompok, yaitu SDM yang terampil menggunakan produk TekInfo (IT user) dan SDM yang terampil menghasilkan produk TekInfo (IT producer). Program Sekolah 2000 Program Sekolah 2000 merupakan program kerja dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Tujuan khusus dari program ini adalah untuk menjaring sekolah-sekolah seluruh Indonesia dengan Internet. Siswa Indonesia harus mulai dikenalkan dengan Internet dari sejak dini. Kemampuan menggunakan Internet sama pentingnya dengan kemampuan menggunakan telepon. Bayangkan apabila ada siswa SMU yang tidak dapat menggunakan telepon. Tentu anda akan merasa aneh. Tidak lama lagi, hal yang sama akan terjadi juga dengan . Perlu diingat bahwa kemampuan

10 10 menggunakan telepon tidak mengharuskan seseorang memiliki fasilitas telepon di rumah. Dia dapat menggunakan fasilitas wartel. Hal yang sama dengan fasilitas e- mail, yaitu siswa tidak harus memiliki komputer dan modem sendiri untuk mampu menggunakan . Ada wartel yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima . Dengan kata lain, siswa Indonesia tidak gagap teknologi dan akan memiliki kesempatan yang sama dengan siswa di luar negeri. Ada beberapa hambatan yang dialami dalam pelaksanaan program Sekolah 2000 ini, antara lain: Kemampuan finansial sekolah dalam mengadakan fasilitas komputer dan sambungan ke jaringan Internet. Diskon dari PT Telkom tentunya bisa mengurangi permasalahan ini. Kemampuan mengelola fasilitas komputer yang berkelanjutan. Perawatan fasilitas membutuhkan biaya dan SDM yang terampil (yang langka). Program SMK-TI Salah satu cara mengatasi krisis SDM di bidang Teknologi Informasi adalah dengan menghasilkan SDM di setiap tingkat. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang diharapkan dapat menghasilkan tenaga yang siap pakai. Hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa SMK dapat diarahkan untuk menempati posisi operator, technical support, help desk, dan web designer. Untuk itu dibuatkan kurikulum dan program khusus untuk mendidik SMK dalam bidang Teknologi Informasi. Saat ini tengah berlangung program khusus SMK-TI untuk beberapa sekolah di Indonesia. Pada bulan Januari tahun 2001 akan dilakukan pengujian sertifikasi terhadap para peserta program ini. Program Diploma IT Satu tingkat di atas lulusan SMK dan SMU adalah tingkat diploma. Banyak perusahaan menginginkan tenaga kerja level diploma yang telah memiliki pengalaman kerja. Program Sarjana IT Perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana di bidang Teknologi Informasi sudah banyak. Namun ternyata kualitas lulusannya belum memadai.

11 11 Dalam suatu diskusi dengan seorang pelaku bisnis software mengatakan bahwa umumnya perguruan tinggi di Indonesia umumnya menghasilkan programmer akan tetapi belum mampu menghasilkan software engineer. Menurut pengamatannya saat ini hanya ITB dan UI yang mampu menghasilkan software engineer. Untuk itu perguruan tinggi lain perlu dibina agar dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas software engineer. Bangsa Indonesia masih lebih menjunjung gelar dibandingkan kemampuan. Pemikiran seperti ini harus mulai ditinggalkan. Dalam era sekarang ini kemampuan lebih utama daripada gelar. Program Pasca Sarjana IT Bidang Teknologi Informasi membutuhkan tenaga yang memiliki keahlian cukup tinggi. Untuk itu inisiatif jenjang S2 (masters) di bidang Teknologi Informasi sudah mulai terlihat dilakukan di berbagai perguruan tinggi. ITB memiliki beberapa program S2 di khusus bidang Teknologi Informasi dan bidang yang terkait dengan Teknologi Informasi (seperti bidang Multimedia). Salah satu program yang sedang dikembangan adalah S2 IT di Cikarang bekerjasama dengan Lippo. Program ini merupakan salah satu langkah kerjasama institusi pendidikan dengan industri. Program Profesional Program-program yang telah disebut dahulu umumnya berhubungan dengan institusi pendidikan formal. Akan tetapi jika kita lihat volume keluaran institusi pendidikan formal, maka kita masih membutuhkan banyak SDM lagi. Selain itu, bidang IT umumnya tidak membutuhkan gelar melainkan kemampuan (skill). Untuk itu perlu adanya program pendidikan yang sifatnya profesional dan terus menerus. Khususnya di bidang IT, kegiatan ini dapat dinaungi di tempat yang sering disebut sebagai IT Training Center. Bandung High Tech Valley Bandung High Tech Valley (BHTV) merupakan salah satu inisiatif untuk menciptakan sebuah ecosystem yang kondusif untuk menjalankan kegiatan bisnis yang high-tech. Inisiatif lain antara lain Bali Camp, dan Cybercity (di beberapa tempat yang masing-masing menamakan ciber city). Saat ini nampaknya belum

12 12 terdapat synergy diantara inisiatif-inisiatif tersebut. Di masa yang akan datang akan terjadi kerjasama antar inisiatif tersebut. Seberapa jauh kondisi kekinian dalam memperbaiki gagasan ajuan Jumlah perguruan Tinggi yang termasuk dalam kategori di atas berdasarkan data Depertemen Pendidikan Nasional, terdapat 476 Perguruan Tinggi (berdasarkan data Depdiknas). Jumlah lulusan di bidang ini, menurut data Depdiknas dari 256 Perguruan Tinggi negeri dan swasta setiap tahun mengasilkan Data lain (sumber aptikom) menunjukkan pada saat ini terdapat sekitar 200 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program studi terkait dengan teknologi informasi untuk jenjang pendidikan sarjana, magister, dan doktoral serta sekitar 300 perguruan tinggi untuk jenjang pendidikan diploma-iii dan diploma- IV, yang keseluruhannya menghasilkan kurang lebih lulusan setiap tahunnya. Banyak pengamat industri menilai bahwa jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan industri yang sebenarnya, yang dapat mencapai sekitar 500,000 per tahun. Berdasarkan estimasi perencanaan, keberadaan ini baru akan dicapai pada tahun 2020 yaitu pada saat jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia sekitar 6 juta orang per tahun (United Nations, 2002) dengan asumsi bahwa sekitar 7% mahasiswa mengambil disiplin ilmu teknologi informasi. (artikel.total.or.id/sudah saatnya SARJANA KOMPUTER Indonesia GO INTERNATIONAL) (sama kayak yang ada di atas) Pihak yang perlu dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan cyber university Dukungan Pemerintah Situasi ekonomi Indonesia menjadi salah satu sebab menurunnya daya beli masyarakat. Pendidikan dalam bentuk training umumnya cukup mahal bagi sebagian orang. Perlu dikembangkan paket-paket pelatihan yang terjangkau. Pemerintah dapat memberikan bantuan kepada masyarakat melalui bantuan kredit

13 13 untuk pendidikan, potongan pajak bagi perusahaan yang meningkatkan kualitas SDMnya melalui pendidikan. Kerjasama Industri ICT Kerjasama dengan pihak industri perlu dilakukan terutama untuk memperoleh tenaga trampil. Kandidat kerjasama adalah antara lain dengan: Microsoft, yaitu perusahaan terbesar di bidang pembuatan perangkat lunak. Hewlett-Packard, yaitu perusahaan di bidang elektronika dan IT. Cisco, yaitu perusahaan dibidang peralatan jaringan komputer Oracle, yaitu perusahaan di bidang solusi perangkat lunak korporasi (seperti basis data) IBM, yaitu perusahaan di bidang komputer dan IT. Schlumberger, yaitu perusahaan di bidang peralatan industri dan teknologi informasi (smart card) SUN Microsystem, yaitu perusahaan di bidang server, workstation, dan perangkat lunak korporasi. Prinsip kerjasama adalah diperolehnya standar kompetensi yang sesuai dengan realitas teknologi di industri. Perusahaan-perusahaan ini pada umumnya memiliki program pendidikan yang dapat diakses. (blue book) Kerjasama Perguruan Tinggi Terkemuka IT Kerjasama perlu dilakukan dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk menyusun program dan penyediaan resources bagi pengembangan SDM di Indonesia. Institusi yang diharapkan bisa berpartisipasi adalah: Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Fakultas Teknik Informasi ITS STIKOM Fakultas Teknologi Industri, Universitas Petra Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara

14 14 FTI dan FIKOM Universitas Gunadarma STT Telkom UGM Tentunya semakin banyak perguruan tinggi yang ikut dalam penyusunan program dan penyediaan resource bagi pengembangan SDM IT di Indonesia akan semakin baik. Karena institusi-institusi inilah yang akan menjadi ujung tombak baik sebagai penyedia kebutuhan SDM IT, atau pun sebagai pengembang IT itu sendiri. Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan Cyber University Kata cyber sendiri muncul dari kata cybernetics, yang mana dia menjelaskan sebuah cara untuk mengendalikan (robot) dari jarak jauh. Jadi kata cyber memberikan konotasi pengendalian dan jarak jauh. Konsep cyber university terkait dengan hal lain seperti distance learning, cyber campus, virtual university, e-education, e-classes dan bentuk kelas jarak jauh lainnya yang memberikan gelar (degree) kepada pesertanya. Cyber university menggunakan komputer dan jaringan komputer (Internet, LAN, WAN) untuk melaksanakan kegiatan atau fungsinya. Dalam sebuah cyber university ada: koleksi materi dalam format digital (silabus, buku teks, materi kuliah, pekerjaan rumah, latihan, ujian, bacaan referensi lainnya, ebooks) bulletin / discussion board untuk diskusi secara asinkron (dimana orang tidak harus ada atau hadir pada saat yang sama) chat room untuk melakukan diskusi secara real time (mode sinkron dimana orang yang hadirlah yang dapat berdiskusi) cyber / virtual class. ( ) Beberapa keunggulan cyber university apabila dibandingkan dengan universitas konvensional antara lain: - Fleksibel. Siswa dapat mengikuti proses pendidikan dari berbagai tempat dengan berbagai kondisi, seperti dari rumah. Siswa juga tidak perlu mengkondisikan

15 15 dirinya untuk berpakaian dan berpenampilan rapi sebagaimana pada pendidikan konvensional. - Memperpendek jarak. Universitas dapat lebih mendekatkan diri dengan siswa dimana jarak secara fisik dapat diatasi hanya dengan mengklik situsnya. Sementara itu birokrasi antara pendidik dan mahasiswa dapat dipersingkat, dimana siswa dapat langsung mengirimkan pesan dan melakukan konsultasi langsung melalui . - Perluasan pasar. Jangkauan pasar peserta didik dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem pendidikan tradisional yang dibatasi oleh lokasi. Cyber University bisa diterapkan untuk siswa di daerah terpencil seperti Irian jaya sehingga terjadi pemerataan tenaga tenaga IT di Indonesia. - Biaya terkendali. Universitas tidak perlu hadir secara fisik diberbagai kota dan penjuru dunia, namun dapat melakukan proses pendidikan di berbagai lokasi. Disamping itu, perkuliahan tidak memerlukan biaya pembangunan fisik, dan pengaturan jadwal kelas. Melalui sistem ini biaya komunikasi juga dapat ditekan serendah mungkin. Diharapkan dengan adanya cyber university yang akan menghasilkan tenaga-tenaga profesional dengan jumlah kuantitas yang banyak, merata di seluruh penjuru Indonesia dan kualitas yang bagus seperti ITB, UI sehingga kebutuhan SDM IT di masa mendatang dapat terpenuhi dengan baik.

16 16 blue book DAFTAR PUSTAKA sudah saatnya sarjana komputer indonesia go internasional Tata Sutabri S.Kom,MM bhtv.insan.co.id/docs/blue-book.pdf BLUE BOOK (versi 1) Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI asep-mulyadi.blogspot.com/2008/.../blue-book-ict-indonesia.html komputer dan masyarakat: Blue Book ICT Indonesia; diakses tanggal 18 Februari Cyber University, Teknologi Informasi, dan Perguruan Tinggi di Indonesia Perpuskini.blogspot.com. The Future Information and Library: kondisi SDM teknologi informasi Armein Z. R. Langi, Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Industri Teknologi Informasi dan Software di BHTV, technical report, 2000.

BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI

BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI 1 Mengapa Blue Book? Industri ICT Indonesia membutuhkan SDM sampai sekitar 500,000 orang di tahun 2010

Lebih terperinci

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI MODUL 5 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI APA YANG ANDA KETAHUI? PEKERJAAN? PROFESI? PROFESIONAL? PROFESIONALISME? ETIKA PROFESI? KODE ETIK? BEBERAPA TERMINOLOGI PEKERJAAN Kodrat manusia untuk bertahan

Lebih terperinci

Computer Careers and Certification

Computer Careers and Certification Computer Careers and Certification Chapter 2 Source : Shelly, G.B., Cashman, T., and Vermaat, M. 2005. Discovering Computers 2006, Complete. America: Course Technology Thomson Learning The Computer Industry

Lebih terperinci

Karir di Bidang Teknologi Informasi. 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT

Karir di Bidang Teknologi Informasi. 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT Karir di Bidang Teknologi Informasi 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT Banks Transport Sector Hospitals Schools Telecommunications Engineering Manufacturing Retail Offices Entertainment ICT is everywhere

Lebih terperinci

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT :

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : 2005110040 Kelas : B Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Tugas Etika Profesi 1. IT Support Officer 1. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer 2. Mahir Windows System, Linux System, Networking,

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK

PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK Disusun oleh: Muhammad Faris Musthafa 5113100131 Ahmad Zaki 5113100155 Teknik Pengembangan: Prototyping Cara kerja: 1. Developer menganalisis kebutuhan

Lebih terperinci

Standardisasi SDM IT. Cucu Sukmana

Standardisasi SDM IT. Cucu Sukmana Standardisasi SDM IT Cucu Sukmana What is ICT? ICT dalam Rumah Tangga Source: Radio TV PC 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 - Bangladesh Bhutan Cambodia India Indonesia Kazakhstan Kyrgyzstan Maldives Pakistan

Lebih terperinci

Pembahasan. 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi

Pembahasan. 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi Pertemuan 3 Pembahasan 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi I. Kompetensi Bidang TI Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal : 1. Keterampilan

Lebih terperinci

P9 Profesi Di Bidang TI. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P9 Profesi Di Bidang TI. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P9 Profesi Di Bidang TI A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta BEBERAPA PENGERTIAN Pekerjaan Pencaharian; yg dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yg dilakukan untuk mendapat nafkah (KBBI3) Suatu

Lebih terperinci

Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT

Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Pembahasan 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi I. Kompetensi Bidang TI Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi

Lebih terperinci

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber Teknologi Informasi adalah teknologi yang selalu berkembang, hal itu mengakibatkan pekerjaan di bidang TI menjadi suatu pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya. 5.1

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi. Rudi Susanto, M.Si

Pengantar Teknologi Informasi. Rudi Susanto, M.Si Pengantar Teknologi Informasi Rudi Susanto, M.Si Rudi Susanto Wonogiri, 14 Februari 1987 S1 dan S2 Fisika di Universitas Sebelas Maret Rudist_87@yahoo.co.id 085647296211 Rudist.wordpress.com Tujuan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina 44 BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Riwayat Organisasi Program studi Sistem Informasi merupakan salah satu program studi yang terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara.

Lebih terperinci

PENTINGNYA SERTIFIKASI (1)

PENTINGNYA SERTIFIKASI (1) SERTIFIKASI IT PENTINGNYA SERTIFIKASI (1) Jika Anda berada di antara ratusan pelamar yang berharap mengisi beberapa lowongan di bidang TI, apa yang bisa membuat Anda berbeda dengan pelamar-pelamar lain?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi yang saat ini banyak dibutuhkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi yang saat ini banyak dibutuhkan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah sesuatu yang tak dapat dipungkiri telah banyak merubah dan mempengaruhi kehidupan manusia. Teknologi yang saat ini banyak dibutuhkan dan dikembangkan

Lebih terperinci

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) L1 LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Imam M.R (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) 1. Apakah sistem informasi yang menjadi kebutuhan perusahaan saat ini, mengingat

Lebih terperinci

BIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI

BIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI BIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI IT Component Hardware Software Brainware PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI Lukito Edi Nugroho 1. OPERATOR 2. TEKNISI KOMPUTER 3. PROGRAMER 4. SISTEM ANALIS 5. DATABASE ADMINISTRATOR

Lebih terperinci

Meningkatkan Profesionalisme di bidang Teknologi Informasi

Meningkatkan Profesionalisme di bidang Teknologi Informasi T08 Meningkatkan Profesionalisme di bidang Teknologi Informasi Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Organisasi Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) adalah perusahaan yang menyediakan end-to-end ICT Solutions. Memperkerjakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam

Lebih terperinci

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA Media Informatika Vol. 9. No. 1 (2010) PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bina Nusantara merupakan salah satu institusi pendidikan swasta yang ada di Indonesia yang menawarkan berbagai program studi kepada pelajar-pelajar yang ingin mengembangkan

Lebih terperinci

TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Latar Belakang Mempelajari Manajemen Proyek Tahun 2001, Project Management Institute (PMI) melaporkan: Setiap tahun US menghabiskan dana proyek sebesar $2.3 trilyun,

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Profesi, Profesional dan Profesionalisme Kerja Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Profesi Profesi adalah kata serapan

Lebih terperinci

PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT

PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Secara umum pekerjaan bidang IT dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : Kelompok I, dibidang software yaitu : Sistem analisis, programmer, web designer dan web programer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan

Lebih terperinci

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C

E-EDUCATION. 6. Komputer dan Pendidikan PTSI C E-EDUCATION Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M, 1995). Ivan Illich

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Manajemen Proyek Perangkat Lunak Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Paket Aplikasi Sekolah (PAS) Oleh: Muhammad Faris Musthafa (5113100131) Dosen: Fajar Baskoro S.Kom., M.T. Kelas A JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

Kurikulum SMK 2004 SMK TI Airlangga Samarinda

Kurikulum SMK 2004 SMK TI Airlangga Samarinda Kurikulum SMK 2004 SMK TI Airlangga Samarinda http://smka-smr.sch.id smr.sch.id Program Keahlian : Multimedia Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Komputer & Jaringan Apa saja yang dipelajari di SMK-TI? Program

Lebih terperinci

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19012 - Application Architect - DPSI 19013 - Application Architect - DPSI 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer Maksimal 40 tahun

Lebih terperinci

TAKE HOME TEST MATA KULIAH ETIKA PROFESI TIK

TAKE HOME TEST MATA KULIAH ETIKA PROFESI TIK TAKE HOME TEST MATA KULIAH ETIKA PROFESI TIK Nama : Siti Hasanah NIM : 0905726 Prodi/Kelas : Pendidikan Ilmu Komputer / A 1. Buatlah deskripsi analisis terhadap fenomena kejadian atau kemungkinan kejadian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

Pertemuan 4. Pembahasan. 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support

Pertemuan 4. Pembahasan. 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support Pertemuan 4 Pembahasan 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support 1 Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja Kerangka Acuan Kerja Proyek Pembuatan Sistem Informasi Sidang Kabinet Republik Indonesia Oleh: Ilham Gurat Adillion (5113100077) MPPL A Dosen Fajar Baskoro, S.Kom., M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri di Indonesia semakin kreatif dari tahun ke tahun, ini membuat persaingan di dunia industri semakin ketat terutama pada bidang IT. Persaingan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci

1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI)

1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI) 1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI) Visi Program Studi S1-TI adalah : Pada tahun 2030 menjadi Program Studi Teknologi Informasi unggulan Dunia dalam Bidang Animasi dan Game yang berbasis

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi General Ledger (GL) adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur Teknologi Informasi Infrastruktur Teknologi Informasi Content Definisi Infrastruktur TI Layanan-layanan Infrastruktur TI Evolusi Infrastruktur TI Komponen-komponen Infrastruktur Tren Platform Peranti Keras Dan Teknologi Baru

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendapat untuk mencapai tujuan bersama. 2. Membagi tanggung jawab bersama sama untuk mencapai tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. pendapat untuk mencapai tujuan bersama. 2. Membagi tanggung jawab bersama sama untuk mencapai tujuan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kolaborasi Kolaborasi bisa didefinisikan sebagai sebuah proses mencapai sebuah tujuan yang tidak akan mungkin bisa dilakukan secara individual. Termasuk didalamnya

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan. I.1.1 Tujuan. I.1.2 Ruang Lingkup

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan. I.1.1 Tujuan. I.1.2 Ruang Lingkup Bab I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Dengan berkembang pesatnya teknologi perangkat bergerak seperti smart phone dan PDA maka pengiriman pesan melalui SMS maupun mobile internet mungkin dilakukan.

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org

Lebih terperinci

Open Source: Akselerator Pengembangan TI

Open Source: Akselerator Pengembangan TI Open Source: Akselerator Pengembangan TI Romi Satria Wahono Romi Satria Wahono Department of Computer Sciences, Saitama University,, Japan (1994-2004) Software Engineering, elearning System, Knowledge

Lebih terperinci

Urutan instruksi yang akan dieksekusi oleh hardware untuk melakukan tugas tertentu

Urutan instruksi yang akan dieksekusi oleh hardware untuk melakukan tugas tertentu SOFTWARE SOFTWARE Definisi: Urutan instruksi yang akan dieksekusi oleh hardware untuk melakukan tugas tertentu Membentuk layer antara user dengan komputer Penggolongan : Software Sistem (System Software)

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DATA PERGURUAN TINGGI. Wahyu Catur Wibowo. Wahyu Catur Wibowo

PENGELOLAAN DATA PERGURUAN TINGGI. Wahyu Catur Wibowo. Wahyu Catur Wibowo PENGELOLAAN DATA PERGURUAN TINGGI http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Data Perguruan Tinggi } PRIMER Akademik Mahasiswa Kurikulum Perkuliahan Aset Barang Lahan dan Bangunan Transportasi SDM Pengajar Pendukung

Lebih terperinci

Panduan Software Legal ITB Microsoft Campus Agreement

Panduan Software Legal ITB Microsoft Campus Agreement Panduan Software Legal ITB Microsoft Campus Agreement Pengantar Perangkat software yang digunakan secara rutin untuk kegiatan operasional seperti sistem operasi, aplikasi office, desain dan rekayasa, lingkungan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian. 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN B2C SISTEM INFORMASI E-COMMERCE PADA TOKO PAKAIAN GAYAKU

PENERAPAN B2C SISTEM INFORMASI E-COMMERCE PADA TOKO PAKAIAN GAYAKU Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 467~472 467 PENERAPAN B2C SISTEM INFORMASI E-COMMERCE PADA TOKO PAKAIAN GAYAKU Syaiful Anwar 1, Yudi Dwi Romadhoni 2, Tri Murni 3 1 AMIK

Lebih terperinci

Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi OBJEKTIR/TUJUAN 28/02/2014 Komponen Sistem Informasi Aloysius Airlangga Bajuadji, S.Kom, M.Eng www.bayurlangga.web.id/kuliah Mengenal komponen sistem informasi, arsitektur informasi, sistem pemrosesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik jumlah pengguna internet di Indonesia tahun versi APJII

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik jumlah pengguna internet di Indonesia tahun versi APJII BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet merupakan kemajuan teknologi informasi yang sangat nyata dan berpengaruh besar dalam kehidupan, namun dampak negatif dari internet turut berkembang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampus dan Mahasiswa adalah dua element yang saling terikat dimana ada kampus disana pun harus ada mahasiswa sebagai pelengkap elementnya. Antara mahasiswa dan kampus

Lebih terperinci

r o a d m a p PENGEMBANGAN SDM KOMINFO MAKASSAR BRANCH Jl. Nikel I Blok A No.18 Makassar 90222

r o a d m a p PENGEMBANGAN SDM KOMINFO MAKASSAR BRANCH Jl. Nikel I Blok A No.18 Makassar 90222 SDM KOMINFO MAKASSAR BRANCH Jl. Nikel I Blok A No.18 Makassar 90222 0411 445944 0811 445944 salesmks@inixindo.co.id LEVEL SDM TEKNOLOGI INFORMASI EIS MANAGEMENT Project Management IT Governance IT Service

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL MANAJEMEN INFORMATIKA PROFESI 1,5 TAHUN 3 SEMESTER

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL MANAJEMEN INFORMATIKA PROFESI 1,5 TAHUN 3 SEMESTER PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL INFORMATIKA PROFESI 1,5 TAHUN 3 SEMESTER TUJUAN PENDIDIKAN Sudah sejak lama pendidikan untuk jurusan Manajemen menjadi kelas favorit bagi lulusan SMU/ Sederajat khususnya

Lebih terperinci

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR SISTEM INFORMASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI

Lebih terperinci

Pemilihan Kurikulum pada Program Teknologi Informasi

Pemilihan Kurikulum pada Program Teknologi Informasi Pemilihan Kurikulum pada Program Teknologi Informasi Kamis, 12 Oktober 2017 Manager Akademik - CEP CCIT FTUI 2 NextG curriculum Kurikulum Program TI NextG Software Engineering NextG Web Development Tren

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Sangat Sering 8% Tidak Pernah 0% Biasa Saja 40% Sering 52%

Bab I Pendahuluan. Sangat Sering 8% Tidak Pernah 0% Biasa Saja 40% Sering 52% Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Keprofesian Product Design and Ergonomic (PDE) adalah keprofesian yang berkonsentrasi pada desain produk dan sifat ergonomis dari sebuah produk. Keprofesian ini dibentuk

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Abstrak APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Metra Cahya Utama, Asfira Sagitri, Cokorda Raka A.J, Dian Tresna N., DivKom HME ITB Computer Network Research Group Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Raymond McLeod and George Schell

Raymond McLeod and George Schell Management Information Sstems10/e Systems, 4 System Users and Developers (Pengguna dan Pengembang Sistem) Tujuan Pembelajaran Mengetahui bahwa konten keorganisasian untuk pengembangan penggunaan dan sistem

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat, semua badan usaha dalam setiap industri wajib bekerja keras dalam menghadapi persaingan. Saat ini gerbang era globalisasi

Lebih terperinci

Studi Tentang Kendala Teknologi Informasi di Indonesia. Hendra Gunawan, Ir. Dosen Luar Biasa STMIK Sumedang

Studi Tentang Kendala Teknologi Informasi di Indonesia. Hendra Gunawan, Ir. Dosen Luar Biasa STMIK Sumedang Studi Tentang Kendala Teknologi Informasi di Indonesia Hendra Gunawan, Ir. Dosen Luar Biasa STMIK Sumedang Abstrak Penerapan Teknologi Informasi pada era globalisasi informasi saat ini menjadi sangat penting.

Lebih terperinci

Kampus PRADITA - Summarecon Serpong. Develop. Nation s Potential.

Kampus PRADITA - Summarecon Serpong. Develop. Nation s Potential. Kampus PRADITA - Summarecon Serpong Develop Nation s Potential www.pradita.ac.id Develop Nation s Potential Tahun 2030, Indonesia diprediksi akan menduduki peringkat ke 7 kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, khususnya di Indonesia perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan komputer di era globalisasi semakin pesat, sesuai kebutuhan seiring dengan

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010

Tujuan Perkuliahan. PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Agenda. Definisi Software (Perangkat Lunak) Lunak) 23/09/2010 Tujuan Perkuliahan PENGANTAR RPL (Pert. 2 chapter 1 Pressman) Oleh : Sarwosri, S.Kom, M.T. Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Memberikan gambaran tentang perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak. Memberikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profile Binus Center Balikpapan Di era globalisasi yang ketat dengan persaingan bisnis, keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangatlah pesat. Kemajuan teknologi ini berhubungan dengan sistem komputerisasi yang dapat menciptakan aplikasi-aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, waktu merupakan sesuatu yang sangat signifikan. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

Lebih terperinci

IT Maintenance Proposal [ Client]

IT Maintenance Proposal [ Client] IT Maintenance Proposal [--------Client] Salinan ke Versi Tanggal Abstrak Dibuat oleh Proposal ini merepresentasikan penawaran flip_nine dalam rangka memberikan penawaran IT Maintenance Proposal. flip_nine

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

Pengelolaan SI Global

Pengelolaan SI Global By: U. Abd. Rohim Website : http://www.arsys.or.id Mailto : info@arsys.or.id 1 Manajer & Teknologi Informasi (1) TI/SI telah membawa banyak perubahan perubahan diantaranya pada : Organisasi & manajerial

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Implementasi Open Source Software pada Badan Usaha Widoyo PT. INTI (persero), Jl. Moh. Toha 77 Bandung, 40253. e-mail: widoyo@inti.co.id

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen INSTITUT PERTANIAN BOGOR Program Keahlian Manajemen Informatika ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sks 4(2-2) Pokok Bahasan Pelembagaan Sistem Informasi dan Penanganan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah memanfaatkan perkembangan

Lebih terperinci

Standarisasi & Sertifikasi. Etika Profesi

Standarisasi & Sertifikasi. Etika Profesi Standarisasi & Sertifikasi Etika Profesi Pendahuluan Indonesa kini telah bersiap-siap untuk memasuki era perdagangan bebas. Dalam WTO (World Trade Organization) telah diatur 40 profesi yang akan bebas

Lebih terperinci

Profesi dibidang Teknologi Informasi

Profesi dibidang Teknologi Informasi T05 Profesi dibidang Teknologi Informasi Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Arief

Lebih terperinci

Kebijakan Pengembangan Teknologi Informasi di ITB

Kebijakan Pengembangan Teknologi Informasi di ITB Kebijakan Pengembangan Teknologi Informasi di ITB Menuju ITB Smart Campus (White Paper versi 1.1 (PSDI)) Pendahuluan Institut Teknologi Bandung (ITB) memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi insitutsi

Lebih terperinci

Fitur dalam PDA business software

Fitur dalam PDA business software Personal Information Manager (PIM) Software Terdiri dari kalender (calendar), buku alamat (address book), notepad, dan memiliki sinkronisasi dengan komputer PDA dan smart phones memiliki fitur PIM ini

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1

PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1 PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1 Profesi 1 Mobile Application Developer 2 Database Administrator 3 Software Engineer/Developer - Tingkat pertumbuhan lapangan kerja: 32% - Gaji rata-rata: USD 94 ribu per tahun

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Yudi Herdiana, S.T, M.T. Dekan Fakultas Teknologi Informasi UNIBBA Pembekalan KKN UNIBBA, Senin 14 Agustus 2017 PENDAHULUAN Kemajuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATAM MELALUI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BATAM

PEMERINTAH KOTA BATAM MELALUI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BATAM PEMERINTAH KOTA BATAM MELALUI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BATAM MEMBUKA LOWONGAN UNTUK TENAGA PROFESIONAL SEBAGAI TENAGA AHLI NON PEGAWAI UNTUK POSISI: 1 (SATU) ORANG MANAJER TIM Pendidikan minimal

Lebih terperinci

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N Pengertian Teknologi Informasi Kamus Oxford (1995) : TI adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,

Lebih terperinci

Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT

Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT Aspek Teknologi Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Game animasi yang di tayangkan di internet banyak di senangi oleh banyak pemirsa, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. ini di karenakan game animasi

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE DISUSUN OLEH: NAMA :EKO WAHYUDI NIM :10.12.5213 KELAS :10-S1-SI-10 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012-2013 ABSTRAK Di era globalisasi

Lebih terperinci

PELUANG DAN TANTANGAN LULUSAN BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA

PELUANG DAN TANTANGAN LULUSAN BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA PELUANG DAN TANTANGAN LULUSAN BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DI INDONESIA Oleh : Tutang, MCSE, MM Microsoft MVP Desktop Experience Pranata Komputer Utama IV/d, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Abstrak Dengan

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

MAKALAH ETIKA PROFESI

MAKALAH ETIKA PROFESI MAKALAH ETIKA PROFESI ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKNIK KOMPUTER DI SUSUN OLEH : Nama : Abiyanto Gustorino NPM : 40112056 Kelas : 3DC02 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

Masa Depan Client Server

Masa Depan Client Server Masa Depan Client Server Abdulrahman Soleh rhjole@ymail.com Abstrak Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun

Lebih terperinci

Yusnaeni A & Udin SS, Faktor-faktor Terpenting dalam Pembangunan E-Learning System

Yusnaeni A & Udin SS, Faktor-faktor Terpenting dalam Pembangunan E-Learning System Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 1, April 2009 FAKTOR-FAKTOR TERPENTING DALAM PEMBANGUNAN E-LEARNING SYSTEM Yusnaeni Arifin 1) dan Udin Sidik Sidin 2) 1) Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako 2)Jurusan

Lebih terperinci

PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN APARTEMENT UNSRI BERBASIS WEBSITE

PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN APARTEMENT UNSRI BERBASIS WEBSITE PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN APARTEMENT BERBASIS WEBSITE Program Studi Sistem Informasi Bilingual Jenjang Strata I Kelompok 4: ArdiPribadi 09121403019 Debi AlpaNugraha 09121403031

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi (information technology) berlangsung dengan sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih

Lebih terperinci

Overview. By: Uro AbdRohim. U. Abd. Rohim Rekayasa Perangkat Lunak (OVERVIEW) Halaman: 1

Overview. By: Uro AbdRohim. U. Abd. Rohim Rekayasa Perangkat Lunak (OVERVIEW) Halaman: 1 Overview By: Uro AbdRohim Halaman: 1 Tujuan Umum Memberikan pengertian dan pemahaman mendasar yang rinci terhadap setiap tahapan dan proses pembangunan suatu perangkat lunak; Memberikan pengetahuan dan

Lebih terperinci