1. Personil Penelitian 1.1. Ketua Penelitian Nama : dr. Syilvia Jiero Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Personil Penelitian 1.1. Ketua Penelitian Nama : dr. Syilvia Jiero Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 1. Personil Penelitian 1.1. Ketua Penelitian Nama : dr. Syilvia Jiero Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 1.2. Anggota Penelitian 1. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked(Ped), Sp.A, Ph.D(CTM) 2. dr. Tina Christina L. Tobing, M.Ked(Ped), Sp.A(K) 3. Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 4. Prof. dr. dr. H. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc(CTM), Sp.A(K) 5. dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis, DTM&H, M.Ked(Ped), Sp.A 6. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), Sp.A 7. dr. Selwan Situngkir 8. dr. Silvia Yasmin Lubis 9. dr. Atika Rimalda Nasution 10. dr. Sylvi Febriza Riskasari 11. dr. Johan Christian Silaen 12. dr. Yuni Arcan Sianturi 2. Biaya Penelitian 1. Bahan/ Perlengkapan : Rp Transportasi/ Akomodasi : Rp Penyusunan/ Penggandaan : Rp Seminar Hasil Penelitian : Rp Jumlah : Rp

2 LAMPIRAN 2 Jadwal Penelitian WAKTU Februari 2014 Maret 2014 April 2014 KEGIATAN Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan

3 LAMPIRAN 3 Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua Kepada Yth Bapak/ Ibu... Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri (dengan menunjukkan surat tugas dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU). Nama saya dokter Syilvia Jiero bertugas di Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/ RSUP Haji Adam Malik Medan. Bersama ini, saya ingin menyampaikan kepada Bapak/ Ibu bahwa Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan, bermaksud mengadakan penelitian mengenai korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi soil-transmitted helminth pada anak. Bapak/ Ibu, pertama saya akan menjelaskan mengenai masalah kesehatan yang masih banyak di Indonesia yaitu penyakit cacing perut yang ditularkan melalui tanah. Infeksi cacing tersebut pada manusia akibat tertelan telur atau melalui kontak dengan larva yang berkembang dengan cepat pada tanah yang hangat dan basah di negara-negara subtropis dan tropis di berbagai belahan dunia. Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan termasuk negara yang sedang berkembang. Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah ini merupakan infeksi yang kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang. Gejala klinis pada awal infeksi seringkali terlihat hanya jika infeksi yang terjadi tergolong dalam kategori berat. Secara keseluruhan infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah tersebut pada manusia dapat menimbulkan kehilangan zat gizi berupa karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja. Kecacingan juga dapat menghambat perkembangan fisik dan kecerdasan pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta menurunkan ketahanan tubuh akibatnya anak mudah terkena penyakit lainnya.

4 Untuk mengetahui pasti adanya infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah maka dilakukan pemeriksaan tinja. Selain itu untuk mendeteksi dini adanya infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah tersebut dapat juga dilakukan dengan melihat nilai leukosit dan eosinofil melalui pemeriksaan apusan darah tepi yaitu dengan mengambil sampel darah dari jari anak sebanyak ± 1 cc (setara dengan 1/5 sendok teh) dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop. Pemeriksaan tinja akan dilakukan oleh analis terlatih di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran dan pemeriksaan darah akan dilakukan oleh analis terlatih di laboratorium Patologi Klinik RS H. Adam Malik Medan. Setelah mengetahui anak Bapak/ Ibu terinfeksi cacing perut yang ditularkan melalui tanah, maka akan saya berikan terapi sesuai jenis cacing yang saya temukan. Jika Bapak/ Ibu bersedia agar anaknya diperiksa nilai leukosit dan eosinofil dalam darah, maka saya mengharapkan Bapak/ Ibu menandatangani lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP). Jika dijumpai keluhan atau efek samping berkelanjutan pada putra/ putri Bapak/ Ibu sehubungan dengan pemeriksaan yang telah dilakukan misalnya dijumpai tanda-tanda infeksi di tempat pengambilan darah yaitu bengkak, kemerahan, teraba lebih hangat dari kulit sekitar, dan nyeri, Bapak/ Ibu dapat menghubungi dr. Syilvia Jiero, nomor telepon Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/ Ibu, saya ucapkan terima kasih. Mengetahui, Medan, 2014 Tim Peneliti, Nama Jelas dan Tanda tangan Nama Jelas dan Tanda tangan

5 LAMPIRAN 4 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... Umur... Tahun L / P Alamat :... dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan PERSETUJUAN Untuk dilakukan pemeriksaan tinja dan pemeriksaan nilai leukosit dan eosinofil dalam darah anak saya: Nama :... Umur... Tahun L / P Alamat Rumah :.. Alamat Sekolah :.. Yang tujuan, sifat, dan perlunya pemeriksaan tersebut di atas, serta risiko yang dapat ditimbulkannya telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya mengerti sepenuhnya. Demikianlah pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan. Medan, 2014 Yang memberikan penjelasan, Yang membuat pernyataan persetujuan, Nama Jelas dan Tanda tangan Nama Jelas dan Tanda tangan Saksi-saksi: Nama Tanda tangan

6 LAMPIRAN 5 KUESIONER PENELITIAN Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Dept. Ilmu Kesehatan Anak FK USU RSUP H. Adam Malik Medan Nomor urut pengambilan tinja :. Nomor urut pengambilan darah :. Sekolah Dasar :.. Kelas :.. Desa :.. Kecamatan :.. Tanggal pengisian kuesioner :.. Pewawancara :.. Nama pengisi kuesioner :.. Tanda tangan : IDENTITAS PRIBADI Nama Anak : Tanggal Lahir :. Umur : Jenis Kelamin : Urutan Anak dalam Keluarga :... Jumlah Saudara :. orang Alamat Rumah : Desa.Kecamatan... Berat Badan Tinggi Badan :..kg :..cm Status Nutrisi : obesitas/ overweight/ normal/ malnutrisi ringan/ malnutrisi sedang/ malnutrisi berat

7 DATA ORANG TUA Orang tua : Ayah Ibu Nama :.... Tanggal Lahir :.... Suku :.... Agama :.... Pekerjaan : ( ) Petani ( ) Petani ( ) Wiraswasta ( ) Wiraswasta ( ) Pegawai Negeri ( ) Pegawai Negeri ( ) Lain-lain ( ) Lain-lain Penghasilan/ bulan :.... Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) Tidak Sekolah ( ) Sekolah Dasar ( ) Sekolah Dasar ( ) SLTP ( ) SLTP ( ) SLTA ( ) SLTA ( ) Perguruan Tinggi ( ) Perguruan Tinggi ( ) Lain-lain ( ) Lain-lain No. Telp :.... ANAMNESE 1. Apakah anak rutin mengkonsumsi obat cacing? a. Ya, sebutkan:.. b. Tidak 2. Apakah anak minum obat cacing 3 bulan terakhir? a. Ya b. Tidak 3. Apakah anak pernah keluar cacing? (jika ya, sebutkan bentuk dan warna cacing) a. Ya, sebutkan:. b. Tidak

8 4. Apakah tanda-tanda anak yang terkena penyakit kecacingan? a. Anak tampak kurus, perut buncit, rewel b. Anak senang bermain tanah c. Anak senang tidur-tiduran di lantai d. Anak terlihat lincah dan tidak cengeng e. Tidak tahu 5. Menurut Anda penyakit kecacingan disebabkan oleh apa? a. Telur cacing terikut makanan masuk ke dalam mulut dan sampai di usus b. Makan daging atau sayur yang kurang matang dan tidak bersih c. Makan makanan yang sudah dihinggapi lalat d. Tidak tahu 6. Apakah anak memiliki penyakit alergi (makanan, obat-obatan, cuaca, debu, dan lain-lain)? a. Ya, sebutkan: b. Tidak 7. Apakah anak menderita penyakit tertentu saat ini? a. Ya, sebutkan: b. Tidak 8. Apakah anak sedang mengkonsumsi obat tertentu secara rutin? a. Ya, sebutkan: b. Tidak 9. Apa jenis toilet di rumah Anda? a. Jamban b. Kloset c. Lain-lain:. 10. Apakah anak mencuci tangan sebelum makan? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 11. Bagaimana anak mencuci tangan sebelum makan? a. Dengan air bersih dan sabun b. Dengan air bersih saja c. Dengan air yang tersedia dan sabun d. Dengan air yang tersedia saja e. Tidak mencuci tangan

9 12. Apakah anak mencuci tangan setelah selesai bermain? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 13. Bagaimana anak mencuci tangan setelah selesai bermain? a. Dengan air bersih dan sabun b. Dengan air bersih saja c. Dengan air yang tersedia dan sabun d. Dengan air yang tersedia saja e. Tidak mencuci tangan 14. Apakah anak mencuci tangan setelah buang air besar? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 15. Bagaimana anak mencuci tangan setelah buang air besar? a. Dengan air bersih dan sabun b. Dengan air bersih saja c. Dengan air yang tersedia dan sabun d. Dengan air yang tersedia saja e. Tidak mencuci tangan 16. Apakah Anda (*istri/ pembantu rumah tangga) mencuci tangan sebelum memasak? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 17. Bagaimana Anda (*istri/ pembantu rumah tangga) mencuci tangan sebelum memasak? a. Dengan air bersih dan sabun b. Dengan air bersih saja c. Dengan air yang tersedia dan sabun d. Dengan air yang tersedia saja e. Tidak mencuci tangan 18. Berapa kali anak mandi dalam sehari? a. 2 kali atau lebih b. 1 kali c. Tidak mandi

10 19. Apakah anak mandi menggunakan sabun? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 20. Kapan anak menggunting kuku? a. Setiap minggu b. Setiap 2 minggu c. Jarang menggunting kuku d. Lain-lain: 21. Apakah anak sering menggigit kuku? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 22. Setiap kali keluar rumah, apakah anak menggunakan alas kaki (sandal, sepatu)? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 23. Apakah anak bermain di tanah atau dengan menggunakan tanah? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 24. Apakah anak makan sambil bermain di tanah? a. Ya b. Tidak c. Kadang-kadang 25. Apa jenis lantai di rumah Anda? a. Tanah b. Ubin c. Babut / karpet d. Papan e. Keramik f. Lain-lain:.

11 26. Darimana sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga di rumah Anda? a. Sungai b. Sumur c. Perusahaan Air Minum (PAM) d. Lain-lain:. 27. Darimana sumber air minum di rumah Anda? a. Sungai b. Sumur c. Perusahaan Air Minum (PAM) d. Lain-lain:. 28. Apakah tempat pembuangan sampah di rumah Anda menimbulkan bau tidak enak? a. Ya b. Tidak 29. Berapa jarak rumah Anda dengan tempat pembuangan sampah? a. Dekat ( 10 meter) b. Jauh (> 10 meter) 30. Bagaimana dengan prestasi belajar anak di sekolah selama ini? a. Menurun b. Biasa saja c. Baik

12 DATA PARASIT Pemeriksaan Feses Negatif/ Positif Telur/slide Telur/gram (epg) Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Campuran Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura DATA SEDIAAN APUS DARAH TEPI Jumlah Leukosit (per µl darah) Jumlah Eosinofil (%) Nilai Eosinofil (per µl darah) = Jumlah Leukosit (per µl darah) x Jumlah eosinofil (%)/ 100

13 LAMPIRAN 6 PEMERIKSAAN KATO-KATZ Bahan dan Peralatan a. Aquadest b. Glycerin c. Malachite green (hijau malasit) d. Gelas objek e. Cellophane tape (selofan), ukuran lebar 2.5 cm f. Karton ukuran tebal 2 mm dan dilubangi dengan perforator g. Kawat saring atau kawat kasa (wire screen) h. Pot plastik ukuran 10 cc i. Lidi atau tusuk gigi j. Kertas minyak k. Kertas saring atau tissue l. Spidol tahan air m. Tutup botol dari karet n. Gunting logam o. Waskom plastik kecil p. Sabun dan deterjen q. Handuk kecil r. Sarung tangan karet s. Formalin 5% sampai 10% t. Mikroskop u. Formulir v. Ember w. Counter (alat penghitung)

14 Metode Pemeriksaan Kato-Katz a) Cara Membuat Larutan Kato 1) Untuk membuat Larutan Kato diperlukan campuran dengan perbandingan: Aquadest 100 bagian, Glycerin 100 bagian dan Larutan malachite green 3% sebanyak 1 bagian. 2) Timbang malachite green sebanyak 3 gram, masukkan ke dalam botol/ beker glass dan tambahkan aquadest 100 cc sedikit demi sedikit lalu aduk/ kocok sehingga homogen, maka akan diperoleh larutan malchite green 3%. 3) Masukkan 100 cc aquadest ke dalam Waskom plastik kecil, lalu tambahkan 100 cc glycerin sedikit demi sedikit dan tambahkan 1 cc larutan malachite green 3%, lalu aduk sampai homogen. Maka akan didapatkan Larutan Kato 201 cc. b) Cara merendam/ memulas selofan (cellophane tape) 1) Buatlah bingkai kayu segi empat sesuai dengan ukuran Waskom plastik kecil. Contoh: Misal bingkai untuk foto 2) Libatkan/ lilitkan selofan pada bingkai tersebut. 3) Rendamlah selama ±18 jam dalam Larutan Kato. 4) Pada waktu akan dipakai, guntinglah selofan yang sudah direndam sepanjang 3 cm. c) Cara Pemeriksaan Kualitatif (modifikasi teknik Kato) 1) Cara Membuat Preparat a. Letakkan sedikit tinja diatas kertas untuk diabsorbsi

15 b. Letakkan kawat saring diatas tinja, lalu tekan agar tinja tersaring dan bertumpuk diatas kawat saring c. Letakkan template diatas kaca objek d. Isi lubang di template dengan tinja yang telah disaring e. Ratakan tinja yang berlebih dengan spatula f. Angkat template tersebut

16 g. Lapisi tinja yang tertinggal dengan cellophane tape h. Tekan slide ke permukaan yang rata agar tinja rata dan menyebar i. Perataan yang baik jika dapat membaca kertas koran dibalik hapusan tinja j. Bacalah slide dengan mikroskop (10 x 10 dan 10 x 40) d) Cara Pemeriksaan Kuantitatif 1) Cara Membuat Preparat Langkah (a) (j) sama dengan di atas. k. Hitung jumlah telur di seluruh slide l. Catat jumlah telur untuk setiap spesies m. Kalikan jumlah tersebut dengan 24 untuk mendapat jumlah telur per gram feses (eggs per gram)

17 2) Cara Menghitung Telur Bila X = jumlah telur per slide maka, nepg = X kali 24 Keterangan: nepg = number of egg per gram 3) Interpretasi Gambar. Telur cacing A. lumbricoides Gambar. Telur cacing T. trichura Tabel. Klasifikasi Intensitas Infeksi Menurut Jenis Cacing No Klasifikasi Jenis Cacing Ascaris lumbricoides (epg) Ringan Sedang Berat 1 sampai sampai Trichuris trichiura (epg) 1 sampai sampai

18 LAMPIRAN 7 PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH PERIFER Bahan dan Peralatan a. Sarung tangan b. Hemolet c. Kapas alkohol dan kapas kering Cara a. Pilihlah jari yang akan diambil darahnya, hindari ibu jari dan jari kelingking karena risiko infeksius besar apabila terjadi infeksi maka akan menjalar. Disarankan untuk jari manis, tengah, dan telunjuk karena ketiga jari tersebut merupakan jalur limfa tertutup, sehingga risiko infeksius sedikit. b. Basahi jari yang akan dilakukan penusukan dengan kapas alkohol dengan cara memutar dari dalam/ tengah ke luar area penusukan. Biarkan mengering.

19 c. Lakukan penusukan tetapi jangan terlalu pinggir karena terdapat saraf dan akan terasa lebih sakit. Jangan pada area tengah jari, tetapi lakukanlah tidak ditengah dan tidak terlalu dipinggir. d. Usapkan dengan kapas kering saat sudah mengeluarkan darah. e. Lakukan penampungan darah dengan tube/ tabung kecil atau pada kaca objek. f. Setelah selesai, usapkan jari kembali menggunakan kapas bola kering sampai area penusukan benar-benar bersih. g. Buang bekas jarum ke tempat yang tersedia dan kapas secara terpisah.

20 LAMPIRAN 8 MEMBUAT SEDIAAN APUS DARAH Bahan dan Peralatan a. Sarung tangan b. Hemolet c. Kapas alkohol d. Kaca objek e. Stiker label Cara a. Sentuhlah tanpa menyentuh kulit setetes darah kecil (garis tengah tidak melebihi 2 mm) dengan kaca itu, kira-kira 2 cm dari ujungnya, dan letakkanlah kaca itu di atas meja dengan tetes darah di sebelah kanan. b. Dengan tangan kanan diletakkan kaca objek lain di sebelah kiri tetes darah tadi dan digerakkan ke kanan hingga mengenai tetes darah.

21 c. Tetes darah akan menyebar pada sisi kaca penggeser itu. Tunggulah sampai darah itu mencapai titik kira-kira ½ cm dari sudut kaca penggeser. d. Segeralah geserkan kaca itu ke kiri sambil memegangnya miring dengan sudut antara 30 dan 45 derajat. Janganlah menekan kaca penggeser itu ke bawah. e. Biarkan sediaan itu kering di udara. f. Tulislah kode nomor pada bagian sediaan yang tebal.

22 LAMPIRAN 9 MEMULAS SEDIAAN APUS DARAH Bahan dan Peralatan a. Rak pewarnaan b. Zat pulas Giemsa c. Aquadest Cara Sebelum dipakai, larutan Giemsa ini harus diencerkan 20 kali dengan penyangga ph 6.4 (atau dengan aqua dest ph 6.4): 1 tetes Giemsa pokok untuk tiap 1 ml penyangga. Zat pulas Giemsa yang telah diencerkan tidak tahan lebih lama dari satu hari, buatlah secukupnya saja agar hemat. a. Letakkan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas dengan lapisan darah ke atas. b. Teteskanlah sekian banyak metilalkohol ke atas sediaan itu, sehingga bagian yang terlapis darah tertutup seluruhnya. Biarkan selama 5 menit atau lebih lama. c. Tuanglah kelebihan metilalkohol dari kaca. d. Liputilah sediaan itu dengan Giemsa yang telah diencerkan dengan larutan penyangga dan biarkan selama 20 menit. e. Bilaslah dengan air suling. f. Letakkan sediaan dalam sikap vertikal dan biarkan mengering pada udara.

23 LAMPIRAN 10 MEMERIKSA SEDIAAN APUS DARAH Bahan dan Peralatan a. Mikroskop b. Minyak imersi Hitung Eosinofil a. Pilihlah sebagian dari sediaan yang patut dipakai, yaitu yang cukup tipis dengan penyebaran leukosit yang merata. b. Mulailah menghitung pada pinggir atas sediaan dan berpindahlah ke arah pinggir bawah dengan menggunakan mikromanipulator mikroskop. c. Pada pinggir bawah geserlah lapangan ke kanan agak lebih banyak dari lebarnya lapangan imersi, kemudian ke arah pinggir atas lagi. d. Sesampai di pinggir atas geserlah ke kanan lagi dan kemudian ke arah pinggir bawah. e. Lakukanlah pekerjaan itu terus-menerus sampai 100 sel leukosit dihitung menurut jenisnya. f. Catat jumlah eosinofil (persentase). Gambar. Eosinofil

24 LAMPIRAN 11 MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT Bahan dan Peralatan a. Pipet Thoma Leukosit b. Kamar hitung Improved Neubauer c. Cawan petri berisi kapas basah d. Larutan Turk Cara a. Hisap darah kapiler, darah EDTA atau darah oksalat sampai tanda 0,5. b. Hapus kelebihan darah di ujung pipet. c. Masukkan ujung pipet ke dalam larutan Turk dengan sudut 45 o, tahan agar tetap di tanda 0,5. Isap larutan Turk hingga mencapai tanda 11. Jangan sampai ada gelembung udara. d. Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. e. Kocok selama detik f. Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horisontal di atas meja. g. Kocok pipet selama 3 menit, jaga agar cairan tak terbuang dari pipet. h. Buang semua cairan di batang kapiler (3-4 tetes) dan cepat sentuhkan ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup dengan sudut 30 o. Biarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya kapilaritas. i. Biarkan 2-3 menit supaya lekosit mengendap. j. Gunakan lensa objektif mikroskop dengan pembesaran 10 kali, fokus diarahkan ke garis-garis bagi.

25 k. Hitunglah lekosit di empat bidang besar dari kiri atas ke kanan, ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas. l. Jumlah lekosit per μl darah adalah: jumlah sel X 50. Gambar. Kamar hitung improved Neubauer Keterangan: : dihitung : tidak dihitung Gambar. Cara menghitung leukosit

26 LAMPIRAN 12

27 LAMPIRAN 13

28 LAMPIRAN 14

29 LAMPIRAN 15 RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Syilvia Jiero Tempat dantanggal Lahir : Ujung Pandang, 9 Februari 1987 Alamat : Perumahan Citra Garden Kompleks Mansion Garden Blok C15 No9, Medan, Sumatera Utara PENDIDIKAN Sekolah Dasar : SD Zion Makassar, tamat tahun 1997 Sekolah Menengah Pertama : SMP Zion Makassar, tamat tahun 2002 Sekolah Menengah Umum : SMA Katolik Rajawali Makassar, tamat tahun 2004 Dokter Umum : FK Universitas Pelita Harapan, Jakarta, tamat tahun 2011 Magister Kedokteran Klinik : Fakultas Kedokteran USU Medan, sekarang Dokter Spesialis Anak : Fakultas Kedokteran USU Medan, Juli sekarang RIWAYAT PEKERJAAN April 2010 Juni 2010 : Dokter Umum di RS Pelamonia Makassar PENELITIAN : 1. Korelasi antara nilai eosinofil dengan infeksi soil-transmitted helminth pada anak

30 ORGANISASI 2005 sekarang : IDI (Ikatan Dokter Indonesia)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya parasitologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian telah dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak dan parasitologi. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar di

Lebih terperinci

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpAK

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpAK LAMPIRAN 1. Jadwal Penelitian Juli 2008 Mei 2009 1. Persiapan : 3 bulan 2. Pelaksanaan : 4 bulan 3. Penyusunan Laporan : 1 bulan 4. Penggandaan/Pengiriman : 1 bulan Kegiatan/ Waktu Juli September 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik. 2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian di lakukan di laboratorium klinik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian adalah dilaboratorium Klinik Analis Kesehatan UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang

Lebih terperinci

TESIS KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK SYILVIA JIERO / IKA

TESIS KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK SYILVIA JIERO / IKA TESIS KORELASI ANTARA NILAI EOSINOFIL DENGAN INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK SYILVIA JIERO 117103014 / IKA PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Soil Transmitted Helminhs Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak bersegmen dan tubuhnya bilateral simetrik. Panjang cacing ini mulai

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat

Lebih terperinci

Lampiran 1 JULI 2009 OKTOBER 2009 AGUSTUS 2009 WAKTU KEGIATAN SEPTEMBER Persiapan. Pelaksanaan. Penyusunan laporan Pengiriman laporan

Lampiran 1 JULI 2009 OKTOBER 2009 AGUSTUS 2009 WAKTU KEGIATAN SEPTEMBER Persiapan. Pelaksanaan. Penyusunan laporan Pengiriman laporan Lampiran 1 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Ifo Faujiah Sihite Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B. Alat

Lebih terperinci

Penjelasan dan persetujuan kepada orang tua. Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, nama saya dr. Karlince Sitanggang

Penjelasan dan persetujuan kepada orang tua. Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, nama saya dr. Karlince Sitanggang Penjelasan dan persetujuan kepada orang tua Kepada YTH bapak/ibu Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, nama saya dr. Karlince Sitanggang yang bertugas di divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilakukan di laboratorium klinik Analis Kesehatan fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik. B. Waktu dan tempat penelitian Tempat penelitian desa Pekacangan, Cacaban, dan Ketosari Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sediaan Apus Darah Tepi Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai unsur sel darah tepi seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit dan mencari adanya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 1. Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) 6. dr. Hj. Beby Syofiani Hasibuan, SpA

LAMPIRAN. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 1. Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) 6. dr. Hj. Beby Syofiani Hasibuan, SpA LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Nelly Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) 2. dr. H.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Cara pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Cara pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu

Lebih terperinci

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1 1 MANUAL KETERAMPILAN PENGAMBILAN DARAH TEPI, MEMBUAT APUSAN, PEWARNAAN GIEMSA DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK APUSAN DARAH TEPI Sitti Wahyuni, MD, PhD Bagian Parasitologi Universitas Hasanuddin, sittiwahyunim@gmail.com

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN PUSAT STUDI OBAT BAHAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 2. Jadwal Penelitian. November- Januari Desember. Desember Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan

LAMPIRAN. 2. Jadwal Penelitian. November- Januari Desember. Desember Persiapan Pelaksanaan Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Marlina Tanjung Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji,SpAK 2. dr. Supriatmo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang Fapet Farm dan analisis proksimat bahan pakan dan pemeriksaan darah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan untuk pengambilan sampel darah yaitu obyek glass, cover glass, Haemicitometer, jarum suntik, pipet kapiler, mikroskop monokuler. Vitamin E

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Nama : dr. Ade Amelia. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. Nama : dr. Ade Amelia. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Ade Amelia Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K) 2. dr. Supriatmo,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Ghazali Ahmad Siregar Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Ghazali Ahmad Siregar Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 40 LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Ghazali Ahmad Siregar Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. dr. Muhammad Ali, SpA(K) 2. dr.

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP No. Dokumen : 05/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-4 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr. I Ketut

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Cherie Nurul F Lubis Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Cherie Nurul F Lubis Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Cherie Nurul F Lubis Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. dr. Ridwan M Daulay, SpA(K) 2. dr. Selvi

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 TUJUAN Mampu membuat, mewarnai dan melakukan pemeriksaan mikroskpis sediaan darah malaria sesuai standar : Melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik karena dengan perlakuan berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam pemeriksaan metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Dewi Angreany Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Dewi Angreany Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Dewi Angreany Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. dr. Johannes H. Saing, SpA(K) 2. dr. Hj. Melda

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA

KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA 1 KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA Sitti Wahyuni, MD, PhD Bagian Parasitologi Universitas Hasanuddin, wahyunim@indosat.net.id INDIKASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Des Infrando G.Sinaga Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Dr. Sri Sofyani, SpA(K) 2. Dr. Supriatmo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah telur cacing yang ditemukan berdasarkan ukuran tabung apung yang berbeda pada pemeriksaan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini 1 KETERAMPILAN PENGAMBILAN DARAH TEPI, MEMBUAT APUSAN, PEWARNAAN GIEMSA DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK APUSAN DARAH TEPI (Dipersiapkan oleh Sitti Wahyuni) TUJUAN Umum: Setelah selesai melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian : dr. Khairunisa Agustina : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian : dr. Khairunisa Agustina : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 49 LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama Jabatan : dr. Khairunisa Agustina : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Rafita R, SpA(K) 2. dr.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B.

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP No. Dokumen : 21/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-4 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr. I Ketut

Lebih terperinci

Pemeriksaan mikroskopis tinja terhadap parasit metode kwantitatif : 1. Metode Stoll 2. Metode Kato-Katz

Pemeriksaan mikroskopis tinja terhadap parasit metode kwantitatif : 1. Metode Stoll 2. Metode Kato-Katz PRAKTIKUM PARASITOLOGI (TM-Pr.4) Praktikum I: Menghitung Telur Cacing Pada Sediaan Tinja Pemeriksaan mikroskopis tinja terhadap parasit metode kwantitatif : 1. Metode Stoll 2. Metode Kato-Katz Membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten Purbalingga.

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari 2017. Lokasi pemeliharaan ayam broiler di Peternakan milik Bapak Hadi Desa Sodong Kecamatan Mijen Kota Semarang. Analisis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Tengku Ellya Fazilla Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Tengku Ellya Fazilla Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Tengku Ellya Fazilla Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K)

Lebih terperinci

Nama : Novita Sitanggang. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 3. dr. Wisman Dalimunthe, M.Ked(Ped), Sp.A (K)

Nama : Novita Sitanggang. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 3. dr. Wisman Dalimunthe, M.Ked(Ped), Sp.A (K) 44 LAMPIRAN 1 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Novita Sitanggang Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. dr. Ridwan M Daulay, Sp.A (K) 2. dr. Rita

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PERSONIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1. PERSONIL PENELITIAN LAMPIRAN 1. PERSONIL PENELITIAN 1.Ketua Penelitian a. Nama : dr. Sri Yanti Harahap b. NIP : 19741112 200502 2 002 c. Pangkat / Golongan : IIIc d. Bidang keahlian : Ilmu Kesehatan Anak e. Fakultas / Program

Lebih terperinci

Nama : dr. Devita Sari ( ) : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU. Anggota penelitian : Nova Yulia Rita ( )

Nama : dr. Devita Sari ( ) : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU. Anggota penelitian : Nova Yulia Rita ( ) Lampiran 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Devita Sari (08129907195) Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU Anggota penelitian : Nova Yulia Rita (085262110021) Irike Ayumi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman. Karangawen, Kabupaten Demak. Sampel diperiksa di

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman. Karangawen, Kabupaten Demak. Sampel diperiksa di BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, karena menganalisa hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman rumah dengan kejadian

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di laboratorium Patologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Rahmad Sumiko Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Rahmad Sumiko Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Rahmad Sumiko Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Dr. Melda Deliana, SpA(K) 2. Dr. Yazid Dimyati,

Lebih terperinci

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK: Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK: DARAH 2: -LED -Membuat & memeriksa sediaan apus darah tepi -Evaluasi DARAH 3: - Pemeriksaan gol.darah -Tes inkompatibilitas DARAH 4: Bleeding

Lebih terperinci

Sumber dana diharapkan dari donatur yang bersifat tidak mengikat. Universitas Sumatera Utara

Sumber dana diharapkan dari donatur yang bersifat tidak mengikat. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua penelitian : dr. Indiana Aulia 2. Supervisor / Anggota : dr. Supriatmo, SpA (K) dr. Emil Azlin, SpA (K) 3. Anggota penelitian : dr. Hariadi Edi Sahputra dr. Anjelli

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Nama : dr. Marlisye Marpaung. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM

LAMPIRAN. Nama : dr. Marlisye Marpaung. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : dr. Marlisye Marpaung Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, SpA(K) 2.

Lebih terperinci

Nama : Dr. Hendri Wijaya. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. Prof. Dr. H. M. Sjabaroeddin Loebis, SpA(K)

Nama : Dr. Hendri Wijaya. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. Prof. Dr. H. M. Sjabaroeddin Loebis, SpA(K) Lampiran 1 1. Personil Penelitian 1.1. Ketua Penelitian Nama : Dr. Hendri Wijaya Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 1.2. Anggota Penelitian Dr. Lily Irsa, SpA(K) Dr. Supriatmo, SpA(K)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 KUESIONER

LAMPIRAN. Lampiran 1 KUESIONER LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER No : Nama : Umur : tahun Jenis Kelamin : L / P Alamat : Nama ibu : Pekerjaan ibu: a. Pegawai Negeri d. Wiraswasta b. TNI/polisi e. Buruh c. Guru f. Ibu Rumah Tangga 1. Apakah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Nama : Willy Santoso. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 5. dr. Beatrix Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A

LAMPIRAN. Nama : Willy Santoso. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 5. dr. Beatrix Siregar, M.Ked(Ped), Sp.A 50 LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Willy Santoso Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. Prof. dr. Hj. Rafita Ramayati, SpA(K) 2. Prof.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sediaan Malaria Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini dapat menemukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Agustus 2009

LAMPIRAN. Agustus 2009 LAMPIRAN 1. PERSONIL PENELITIAN 1.Ketua Penelitian a. Nama : dr. Fastralina b. NIP : - c. Pangkat / Golongan : - d. Bidang keahlian : Ilmu Kesehatan Anak e. Fakultas / Program Studi : Kedokteran / PPDS-IKA/

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Indocement Citeureup, Bogor selama 10 minggu. Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober

Lebih terperinci

Lampiran 1. Road-map Penelitian

Lampiran 1. Road-map Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1. Road-map Penelitian Persiapan Penelitian Persiapan wadah dan ikan uji Bak ukuran 40x30x30cm sebanyak 4 buah dicuci, didesinfeksi, dan dikeringkan Diletakkan secara acak dan diberi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di kandang ayam petelur Varia Agung Jaya Farm, Desa Varia Agung, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dan masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah.

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH PARASITOLOGI

PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH PARASITOLOGI 2016 PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH PARASITOLOGI LABORATORIUM JURUSAN ILMU PETERNAKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI AS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR I. IDENTIFIKASI EKTOPARASIT A. Pengantar Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Entok (Cairina moschata), telah

BAB III MATERI DAN METODE. Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Entok (Cairina moschata), telah 1 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Hubungan Bobot Badan dengan Konsentrasi, Persentase Hidup dan Abnormalitas Spermatozoa Entok (Cairina moschata), telah dilaksanakan pada bulan Juli -

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA. B.

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM ) UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I SOP PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM ) No. Dokumen : 23/SOP/Lab-NPI/2016 No. Revisi : 01 Tgl. Terbit : 01 April 2016 Halaman : 1-5 Kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I dr.

Lebih terperinci

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP. H. : 1. dr.hj. Tiangsa Sembiring MKed(Ped), SpA(K) 2. dr.hj. Melda Deliana MKed(Ped),SpA(K)

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP. H. : 1. dr.hj. Tiangsa Sembiring MKed(Ped), SpA(K) 2. dr.hj. Melda Deliana MKed(Ped),SpA(K) 43 Lampiran 1... I. Personalia Penelitian 1. Ketua penelitian Nama : dr. Rosmauliana Damanik Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP. H. Adam Malik, Medan Anggota : 1. dr.hj. Tiangsa Sembiring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANGTUA dan SUBJEK PENELITIAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANGTUA dan SUBJEK PENELITIAN 37 AMIAN 1 EMA ENJEAAN EADA OANGTUA dan UJE ENEITIAN Judul enelitian: HUUNGAN INTENITA INFEI TH DENGAN TATU GIZI DAN NIAI AO ADA ANA DN 2 AGAN UAA AUATEN EDANG EDAGAI Assallammu alaikum ww, saya dr. Erni

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Jadwal Penelitian. Desember Februari Januari Persiapan. Pelaksanaan. Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan

LAMPIRAN. 1. Jadwal Penelitian. Desember Februari Januari Persiapan. Pelaksanaan. Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan LAMPIRAN 1. Jadwal Penelitian Kegiatan/ Waktu Persiapan November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Pelaksanaan Penyusunan Laporan Pengiriman Laporan 2. Personil penelitian 1. Ketua Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan. III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan. 3.2 Bahan dan Alat 3.2.1

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN LAMPIRAN 58 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN KARAKTERISTIK SAMPEL Responden adalah penjamah makanan di rumah makan Jumlah responden adalah seluruh penjamah makanan di rumah makan Lembar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang Telp.: Fax:

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang Telp.: Fax: FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127 Telp.: 0751-31746 Fax: 0751-32838 Email: fk2unand@pdg.vision.net.id PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK 6 BLOK 3.5 (DARAH 7) BAGIAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Persentil Tinggi Badan Berdasarkan Usia Untuk Anak Laki-laki 2 Sampai 20 Tahun

Lampiran 1. Persentil Tinggi Badan Berdasarkan Usia Untuk Anak Laki-laki 2 Sampai 20 Tahun Lampiran 1. Persentil Tinggi Badan Berdasarkan Usia Untuk Anak Laki-laki 2 Sampai 20 Tahun Lampiran 2: Persentil Tinggi Badan Berdasarkan Usia Untuk Anak Perempuan, 2 sampai 20 tahun Lampiran 3. Tabel

Lebih terperinci

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH. BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH. Tujuan Praktikum Mengamati darah tanpa diproses lebih lanjut. 1. Memperhatikan bentuk-bentuk sel-sel darah ada tidaknya sel eritrosit yang mengalami krenasi (pengerutan),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Soil Transmitted Helminth (STH) atau penyakit kecacingan yang penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan masyarakat khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode diskriptif yang di dukung oleh studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. 19 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. Penginduksian zat karsinogen dan pemberian taurin kepada hewan uji dilaksanakan di

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2011, bertempat di kandang pemuliaan ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5

I. PENDAHULUAN. Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 2. Biaya Penelitian No Uraian Jumlah. 1 Pengadaan mikrotoa, timbangan, dll Rp ,-

LAMPIRAN. 2. Biaya Penelitian No Uraian Jumlah. 1 Pengadaan mikrotoa, timbangan, dll Rp ,- LAMPIRAN 1. Personil Penelitian 1.1. Ketua Penelitian : dr. Rose Grand Chen Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 1.2. Supervisor / Anggota : dr. Hj. Sri Sofyani, M.Ked(Ped), SpA(K) dr.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya : Dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pemeliharaan ayam dan penampungan semen dilakukan di Kandang B, Laboratorium Lapang, Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp. LAMPIRAN 1 Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Kristina Ambarita Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Pembimbing Penelitian 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Loboratorium Klinik Fikkes Unimus Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitan 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006,

I. PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006, yaitu sebesar 32,6 %. Kejadian kecacingan STH yang tertinggi terlihat pada anak-anak, khususnya

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Cara menggunakannya adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian dimasukkan larutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Yang dimaksud dengan penelitian analitik yaitu penelitian yang hasilnya tidak

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu diantaranya adalah penyakit infeksikecacingan yang ditularkan melalui tanah(soil transmitted

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soil transmitted helminths adalah cacing perut yang siklus hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soil transmitted helminths adalah cacing perut yang siklus hidup dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Soil Transmitted Helminths 1. Pengertian Soil transmitted helminths adalah cacing perut yang siklus hidup dan penularannya melalui tanah. Di Indonesia terdapat lima species cacing

Lebih terperinci

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan. Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk Cara nya Pembersihan sangat mengencerkan suatu larutan. adalah dibersihkan, dikalibrasi, lalu disarankan busa / dikeringkandengan lap.

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung 18 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak penelitian Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang yang berumur 35 hari. Kisaran bobot badan itik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan. hygiene dan status gizi (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan. hygiene dan status gizi (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. DARAH Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga mensuplai jaringan tubuh dengan

Lebih terperinci

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008 IDENTITAS RESPONDEN 1. Umur Responden : a). < 20 tahun b).

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN PIPET

MENGOPERASIKAN PIPET MENGOPERASIKAN PIPET A. Pengertian Pipet Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan sedotan. Terbuat dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter (ml). Secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1Tujuan A. Pungsi Darah Vena (Flebotomi) Untuk pemeriksaan hematologi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. B. Pemeriksaan Laju

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.

Lebih terperinci