Hubungan Media Komunikasi Citra dan Jenis Citra Terhadap Citra PT. Blue Bird Group Di Mata Warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan Media Komunikasi Citra dan Jenis Citra Terhadap Citra PT. Blue Bird Group Di Mata Warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan"

Transkripsi

1 Hubungan Media Komunikasi Citra dan Jenis Citra Terhadap Citra PT. Blue Bird Group Di Mata Warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2015 Muhammad Luddy Ramadhan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubugan antara media komunikasi citra dan jenis citra terhadap citra PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Peneliti tidak memakai sampel namun semua populasi peneliti pakai untuk penelitian ini, peneliti memakai sensus, karena total responden warga Kemang Selatan IV sebanyak 68 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner dengan skala pengukuran dalam kuisioner ini adalah Skala Likert. Hasil penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson s Product Moment. Maka diperoleh nilai koefisien korelasi variabel X (Media Komunikasi Citra) terhadap Variabel Y (Jenis Citra) sebesar (0,774) dan tingkat nilai signifikan 0,000 yang mana nilai ini menunjukan adanya hubungan yang tinggi antara kedua variabel. Kemudian hasil pengujian menggunakan pengujian koefisien untuk menentukan hasil hipotesis, diketahui nilai pada uji dua sisi nilai signifikansi dari kedua variabel adalah yang artinya nilai tersebut kurang (<) dari 0.05 dan hasil hipotesis menunjukan bahwa Ho ditolak sehingga ada hubungan antara media komunikasi citra dengan jenis citra terhadap citra PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan. Kata Kunci: Media Komunikasi, Citra, Korporat, Blue Bird Group Daftar Pustaka: 23 buku ( ), 1 situs online. 1

2 Latar Belakang Blue Bird Group merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi di Indonesia. Nama Blue Bird Group sudah melekat dalam benak masyarakat sebagai konsumen perusahaan tersebut, mulai dari armada transportasi Blue Bird, Silver Bird, Golden Bird, hingga Big Bird. Mulai melayani tahun 1972, Blue Bird merupakan mitra transportasi terpercaya. Selama beberapa tahun nama Blue Bird sinonim dengan standar tinggi layanan taksi penumpang, mengangkut lebih dari 8,5 juta orang di seluruh Indonesia per-bulan. (( diakses pada 10 Juni 2014) Menjadi sebuah perusahaan transportasi terbesar, Blue Bird Group harus mampu mempertahankan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan rekan kerja kepada perusahaan. Dengan nama besar yang disandang Blue Bird Group, perusahaan diharapkan dapat memiliki kredibilitas yang mampu memperkuat citra positif perusahaan di mata masyarakat. Citra Menurut Sutojo (2004:60) yaitu: Tidak dapat dipungkiri, citra memang hal yang mutlak bagi suatu perusahaan dan menjadi hal terpenting guna mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Citra yang baik merupakan alat yang kuat bukan, bukan hanya untuk menarik konsumen saja, melainkan juga untuk memperbaiki kepuasan konsumen terhadap suatu perusahaan. Blue Bird Group sangat memperhatikan citra positif yang mereka miliki saat ini. Tugas kedepannya adalah, Blue Bird Group harus dapat mempertahankan citra positif mereka dan menciptakan citra yang lebih baik lagi guna menunjang nama baik perusahaan di mata masyarakat. Salah satu cara menciptakan citra positif adalah dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Di sisi lain, Blue Bird Group harus dapat mengkomunikasikan citra mereka kepada masyarakat melalui sebuah media ataupun situasi yang mampu diterima oleh masyarakat sebagai konsumen dari Blue Bird Group. Dalam mengkomunikasikan citra mereka, diharapkan masyarakat dapat melihat dengan langsung seperti apa citra dari Blue Bird Group yang beredar di masyarakat. Menurut Kotler, terdapat empat media utama yang dapat digunakan dalam mengkomunikasikan citra sebuah perusahaan. Media tersebut adalah lambang, media, suasana, dan peristiwa (Kotler, 2000:338). Keempat unsur ini dapat diterpakan sebagai pembentukan citra sebuah perusahaan yang nantinya akan di informasikan kepada masyarakat luas. Ketika 2

3 masyarakat kurang memahami citra apa yang dimiliki Blue Bird Group, masyarakat dapat mengetahui dan menilai mengenai citra Blue Bird Group setelah mereka diberikan informasi mengenai citra Blue Bird Group melalui media-media yang digunakan dalam mengkomunikasikan citra perusahaan. Pendapat lain mengenai citra dikemukakan oleh PR Smith yang mendefinisikan Citra perusahaan sebagai sejumlah persepsi terhadap sebuah perusahaan. Lawrence L. Steinmentz juga mendefinisikan Citra perusahaan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi masyarakat terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan (Nova, 2011:299). Frank Jeffkins menuturkan bahwa ada enam jenis citra yang dapat mempresentasikan sebuah citra baik atau buruk bagi suat perusahaan. Jenis citra tersebut adalah citra bayangan, citra yang berlaku, citra yang diharapkan, citra perusahaan, citra majemuk, citra baik dan buruk (Nova, 2011: 299). Bagi suatu perusahaan besar seperti Blue Bird Group, citra positif dari masyrakat sangat dibutuhkan untuk dapat menunjang kredibilitas perusahaan di mata masyarkat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi citra Blue Bird Group di mata masyarakat tidak melulu soal strategi dalam menciptakan sebuah citra. Namun, kerja keras juga dibutuhkan untuk mencapai sebuah kemenangan dalam mendapat penghargaan dari pihak external. Penghargaan-penghargaan yang didapat oleh Blue Bird Group secara tidak langsung dapat mempengaruhi citra positive Blue Bird Group di mata masyarakat. Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih adalah warga yang tinggal di Kemang Selatan IV Jakarta Selatan. Peneliti memilih warga Kemang Selatan IV karena menurut peneliti banyak warga Kemang Selatan IV yang sering menggunakan aramada Blue Bird Group untuk aktivitas sehari-hari mulai dari regular taxi hingga executive taxi. Warga yang tinggal di Kemang Selatan IV dianggap sesuai dengan target market dari Blue Bird Group yaitu, konsumen yang menginginkan sebuah transportasi umum yang dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi konsumennya serta dapat membuat konsumen merasakan seperti berada di dalam kendaraan pribadi saat menggunakan armada-armada Blue Bird Group. Di sisi lain, pengalaman dari warga Kemang Selatan IV sebagai konsumen Blue Bird Group dapat menjadi potensi besar untuk memberikan jawaban yang berguna untuk kuisioner penelitian 3

4 ini. Warga Kemang Selatan IV merupakan kalangan mampu dalam hal materi dimana mereka mempunyai pekerjaan masing-masing dalam kesehariannya. Walaupun warga Kemang Selatan IV mempunyai alat trasnportasi pribadi, namun banyak yang tetap menggunakan alat transportasi umum seperti taksi. Identifikasi masalah dari kedua variabel yaitu seberapa besar PT. Blue Bird Group mampu mengkomunikasikan citra mereka melalui elemen-elemen yang ada pada dimensi media komunikasi citra di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan dan seberapa besar citra PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan melalui elemen-elemen yang ada pada dimensi jenis citra. Tujuan dari penilitian ini adalah peneliti ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara media komunikasi citra dan jenis citra terdapat citra PT. Blue Bird Group menurut persepsi dan pengalaman warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan sebagai konsumen dari PT. Blue Bird Group. Kerangka Teori Media Komunikasi Citra Citra dapat ditanamkan dan disebarluaskan melalui segala media komunikasi yang dimiliki. Media utama untuk mengkomunikasikan citra adalah (Kotler, 2000:338): 1. Lambang Menurut Kotler (2000:338), citra dapat diperkuat dengan menggunakan lambang-lambang yang kuat. Perusahaan dapat memiliki lambang seperti Apple Computer. Merek juga dapat dibangun sekitar orang-orang terkenal seperti Parfum Paris Hilton dan perusahaan juga mungkin memilih suatu warna dalam mengidentifikasikan jati diri perusahaan. 2. Media Menurut Kotler (2000:338), citra yang dipilih harus ditampilkan dalam iklan yang menyampaikan suatu cerita suasana hati. Pesan itu harus tampak di laporan tahunan, brosur dan katalog, poster dan media yang lainnya. 3. Suasana Menurut Kotler (2000:338), ruang fisik yang ditempati perusahaan merupakan pencipta citra yang kuat lainnya. Misal, hotel-hotel seperti Hyatt Regency mengembangkan suatu citra tersendiri melalui lobby atrium dan suatu bank ingin tampak ramah harus memilih rancangan gedung, interior tata letak, warna material, dan perabotan yang tepat. 4

5 4. Peristiwa Menurut Kotler (2000:338), suatu perusahaan dapat membangun suatu identitas melalui jenis kegiatan yang disponsorinya. Sebagai contoh, merek minuman terkemuka pocari sweat yang tampil menonjol dengan mensposori acara-acara olahraga kesehatan. Jenis Citra Citra perusahaan adalah persepsi yang berkembang dalam benak publik mengenai realitas dari perusahaan itu. Frank Jeffkins menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis citra yang terdapat pada suatu perusahaan (Nova, 2011: 299), yaitu: 1. Citra Bayangan (The Mirror Image) Menurut Jeffkins, citra bayangan adalah citra atau pandangan orang dalam perusahaan mengenai pandangan masyarakat terhadap perusahaannya. Citra ini sering kali tidak tepat bahkan hanya sekedar ilusi sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam perusahaan ini mengenai pendapat atau pandangan pihak luar. 2. Citra Yang Berlaku (The Current Image) Menurut Jeffkins, kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku adalah citra atau pandangan orang luar mengenai suatu perusahaan. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang terbentuk belum sesuai dengan kenyataan. Biasanya citra ini cenderung negatif. 3. Citra Yang Diharapkan (The Wish Image) Menurut Jeffkins, citra harapan adalah citra yang diinginkan oleh perusahaan. Citra ini itdak juga sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik dari pada citra yang sesungguhnya. 4. Citra Perusahaan (Corporate Image) Menurut Jeffkins, citra perusahaan adalah citra dari suatu perusahaan secara keseluruhan. Bukan hanya citra atas produk atau pelayanan dari perusahaan itu. Citra perusahaan terbentuk dari banyak hal seperti sejarah atau kinerja perusahaan, stabilitas keuangan, kualitas produk, dan lain-lain. 5. Citra Majemuk (The Multiple Image) Menurut Jeffkins, banyaknya jumlah pegawai, cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra perusahaan tersebut secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimiliki perusahaan tersebut. 6. Citra Yang Baik dan Buruk (Good and Bad Image) 5

6 Menurut Jeffkins, seorang public figure dapat menyandang reputasi yang baik atau buruk. Keduanya bersumber dari adanya citra-citra yang berlaku dan bersifat negatif atau positif. Citra PR yang ideal adalah kesan yang benar yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Ini berarti citra tidak dapat dipoles agar lebih indah dari warna aslinya. Suatu citra yang lebih baik sebenarnya dapat dimunculkan kapan saja, termasuk di tengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk. Metode Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Rosady Ruslan (2010:73) menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Dapat dikatakan bahwa, sistem dan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi atau bahan materi suatu pengetahuan ilmiah yang disebut dengan metodologi ilmiah. Suatu peneltiian dapat dibedakan melalui pendekatannya yang menjadi dasar suatu metodologi riset, baik kantitatif maupun kualitatif. Dalam riset ini, peneliti menggunakan riset kuantitatif. Rachmat Kriyantono (2006:55-56) menjelaskan bahwa: Riset Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Dalam riset ini, peneliti bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehndak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. Dengan kata lain, peneliti berusaha membatasi konsep atau variabel yang diteliti dengan cara mengarahkan riset dalam setting yang terkontrol, lebih sistematik dan terstruktur dalam sebuah desain riset. Desain riset ini sudah harus ditentukan sebelum riset dimulai. Karena peneliti harus menjaga sifat objektif maka dalam analisis datanya pun peneliti tidak boleh mengikutsertakan analisis dan interpretasi yang bersifat subjektif. Karena itu, digunakan uji stastistik untuk menganalisis data. Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan riset kuantitatif karena ingin mengetahui citra dari PT. Blue Bird Group dimata warga Kemang Selatan IV. Metode penelitian yang peneliti gunakan untuk meneliti citra PT. Blue Bird Group dimata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan adalah metode survei. Pada buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, Rachmat Kriyantono (2006:59) menjelaskan bahwa metode penelitian yang peneliti gunakan untuk meneliti citra PT. Blue Bird Group dimata warga Kemang Selatan IV adalah metode survei. Pada buku Teknik Praktis Riset Komunikasi, Rachmat Kriyantono (2006:59) menjelaskan bahwa metode survei adalah: 6

7 Metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. Karena itu penggunaan teknik sampling yang benar sangat menentukan kualitas riset. Menurut Rachmat Kriyantono pada buku Teknik Praktis Riset Komunikasi menjelaskan bahwa survei dibagi menjadi dua yaitu survey deskriptif dan survei eksplanatif. Pembagian ini berdasarkan pada tataran atau cara peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan dan jumlah variabel yang diteliti. Dari kedua jenis survei yang dipakai peneliti untuk meneliti adalah survei eksplanatif. Survei ini digunakan peneliti karena peneliti ingin mengetahui kondisi yang terjadi dan yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Di penelitian ini juga terdapat dua variabel yang saling berhubungan, karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar hubungan media komunikasi citra perusahaan dan jenis citra perusahaan PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan. Dalam hal survei ini, sifat survei eksplanatif ada kompratif dan asosiatif peneliti memakai sifat asosiatif karena penelitian ini menjelaskan hubungan antarvariabel. Populasi Sebanyak 68 warga yang tinggal di Kemang Selatan Jakarta Selatan. Dikarekan jumlah populasi yang sedikit, peneliti menggunakan sensus untuk meliti seluruh populasi yang ada. Alasan peneliti menggunakan sensus adalah, guna mempertimbangkan untuk meneliti seluruh elemen-elemen populasi. Jika elemen populasi relatif sedikit dan variabilitas setiap elemennya yang tinggi (heterogen). Sensus lebih layak dilakukan jika peneliti yang dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik setiap elemen dari suati populasi (Ruslan, 2010:142). Dari peryataan di atas dapat diketahui bahwa teknik sensus ini dipilih peneliti dikarenakan jumlah sampel yang diambil hanya sedikit yaitu 68 orang. Sehingga dapat dengan mudah untuk peneliti berhubungan langsung dengan responden. Maka, dapat disimpulkan seluruh populasi yang tinggal di Kemang Selatan IV Jakarta Selatan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan kuesioner sebagai teknik dalam mengumpulkan data yang akan disebar kepada seluruh warga yang tinggal di Kemang Selatan IV Jakarta Selatan. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahan suatu 7

8 instrumen. Secara mendasar, validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan dan mampu mengukur apa yang akan diukur (Taniredja dan Mustafidah, 2011:42). Definisi mengenai validitas tersebut dapat disimpulkan bahwa, validitas merupakan cara untuk mengetahui sejauh mana kuesioner sebagai alat ukur dalam mengukur suatu variabel yang sedang diteliti dan untuk mengetahui valid atau tidaknya data yang sedang diteliti. Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, suatu data dinyatakan valid apabila skor total (corrected item total correlation) di atas 0.3. Jika skor total (corrected item total correlation) di bawah 0.3, maka data tersebut dinyatakan tidak valid. Data yang tidak valid tersebut dapat diperbaiki atau dibuang. Tabel Validitas Variabel X (Media Komunikasi Citra Item-Total Statistics Pada Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted LAMBANG LAMBANG LAMBANG MEDIA MEDIA MEDIA SUASANA SUASANA SUASANA PERISTIWA PERISTIWA PERISTIWA tabel validitas, data dari media komunikasi citra sebagai variabel X dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai pada corrected item-total correlation yang berada di atas nilai 0.3. Tabel Validitas Variabel Y (Jenis Citra) Item-Total Statistics Corrected Item- Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted CITRABAYANGAN

9 CITRABAYANGAN CITRABAYANGAN CITRAYANGBERLAKU CITRAYANGBERLAKU CITRAYANGBERLAKU CITRAYANGDIHARAPKAN 19 CITRAYANGDIHARAPKAN 20 CITRAYANGDIHARAPKAN CITRAPERUSAHAAN CITRAPERUSAHAAN CITRAPERUSAHAAN CITRAMAJEMUK CITRAMAJEMUK CITRAMAJEMUK CITRABAIKDANBURUK CITRABAIKDANBURUK CITRABAIKDANBURUK Pada tabel validitas, data dari jenis citra sebagai variabel Y dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai pada corrected item-total correlation yang berada di atas nilai 0.3. Uji Reliabilitas Suatu alat ukur Reliabilitas memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relatif konsisten, apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atau peneliti yang lain (Kriyantono, 2012:143). Prof. Dr. Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D menjelaskan bahwa, reliabilitas merupakan cara untuk mengukur dan menentukan suatu instrumen dari penelitian yang dapat di percaya dengan indicator yang sama. Suatu data dapat dianggap reliabel jika nilai dari cronbach s alpha data tersebut di atas 0.6. Tabel Reliabilitas Variabel X (Media Komunikasi Citra) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa data pada variabel X yaitu media komunikasi citra 9

10 dapat dikatakan reliabel karena nilai pada cronbach s alpha yang berada di atas nilai 0.6. Tabel Reliabilitas Variabel Y (Jenis Citra) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa data pada variabel Y yaitu jenis citra dapat dikatakan reliabel karena nilai pada cronbach s alpha yang berada di atas nilai 0.6. Pembahasan Setelah peneliti melakukan analisis data terhadap penelitian mengenai hubungan media komunikasi citra dengan jenis citra terhadap citra PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan, maka peneliti akan membahas data yang telah didapat dan akan mengkaitkan dengan konsep yang telah dijabarkan sebelumnya. Warga yang tinggal di Kemang Selatan IV Jakarta Selatan dipilih sebagai objek peneltian ini. Peneliti melibatkan responden untuk dijadikan penelitian dengan melibatkan 68 warga yang tingal di Kemang Selatan IV. kemudian, peneliti menyebarkan kuesioner dengan jumlah 30 peryataan yang terdiri dari dua variabel yaitu variabel X meliputi media komunikasi citra dan variabel Y meliputi jenis citra. Untuk variabel X dibagi menjadi 12 peryataan berdasarkan 4 dimensi yaitu lambang, media, suasana, dan peristiwa. Sedangkan variabel Y dibagi menjadi 18 peryataan berdasarkan 6 dimensi yaitu citra bayangan, citra yang berlaku, citra yang diharapkan, citra perusahaan, citra majemuk, dan citra baik dan buruk. Hasil penelitian didapat dari jumlah populasi warga yang tinggal di Kemang Selatan IV Jakarta Selatan yaitu sebanyak 68 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Maka, hasil penelitian untuk variabel X berdasarkan empat elemen dengan nilai skor tinggi adalah sebesar 75%. Media komunikasi citra sebagai variabel X memiliki empat elemen yakni lambang, media, suasana, dan peristiwa. Dengan empat elemen tersebut sebuah citra mampu dikomunikasikan dengan baik untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas, mulai dari sebuah logo, identitas perusahaan, hingga kegiatan yang didukung oleh perusahaan tersebut. Pada dimensi lambang PT. Blue Bird Group tampil dengan warna dasar yang sudah banyak dikenal orang yaitu warna biru. PT. Blue Bird Group juga melakukan sebuah inovasi dengan menggunakan motif batik pada seragam karyawan dan juga beberapa armada dari PT. Blue Bird 10

11 Grup. Dimensi lambang memiliki skor tinggi yang didapat yaitu sebesar 93%, artinya responden dapat menilai bahwa melalui dimensi lambang PT. Blue Bird Group mampu mengkomunikasikan citra mereka kepada masyarakat. Dimensi selanjutnya ada media. Dimensi ini merupakan cara yang dilakukan oleh PT. Blue Bird Group dalam mengkomunikasikan citra mereka dan memperkenalkan diri mereka melalui media. Media yang digunakan berupa new media seperti twitter, facebook, website perusahaan dan juga media massa seperti majalah dan koran. Berdasarkan hasil penelitian dimensi media dinyatakan tinggi dengan nilai 62% yang artinya PT. Blue Bird Group dapat memaksimalkan dimensi media ini untuk mengkomunikasikan citra perusahaan yang nantinya diterima oleh masyarakat luas. Dimensi ketiga adalah dimensi suasana. Dimensi suasana dijadikan sebagai media komunikasi citra oleh PT. Blue Bird Group karena perusahaan dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui karyawan yang bertugas. Sebagai contoh saat seorang pengemudi armada PT. Blue Bird Group yang dapat melayani secara langsung masyarakat yang menumpangi aramada PT. Blue Bird Group dan juga fasilitas serta kebersihan armada PT. Blue Bird Group yang dirasakan oleh masyarakat. Pada dimensi ini, dapat didapat skor tinggi dengan nilai 74% dan disimpulkan bahwa masyarakat menilai langsung citra yang seperti apa yang akan dikomunikasikan kepada masyarakat melalui karyawan PT. Blue Bird Group. Responen memberikan nilai tinggi karena mendapat suasana yang baik pada saat mereka berhubungan langsung dengan PT. Blue Bird Group. Dimensi terakhir adalah dimensi peristiwa. Dimensi ini ada dalam media komunkasi citra karena salah satu dari media yang bisa digunakan perusahaan dalam memperlihatkan citra positif mereka kepada masyarakat. Dimensi peristiwa dapat dilihat dari keterlibatan perusahaan pada suatu acara yang melibatkan masyarakat banyak. Penilaian pada dimensi peristiwa adalah tinggi dengan nilai sebesar 94%. Kesimpulannya adalah, responden sangat tertarik dengan keterlibatan PT. Blue Bird Group pada sebuah acara besar seperti Java Jazz Festival dan Indonesia International Motor Show yang merupakan sebuah acara tahunan dan melibatan banyak masyarakat didalamnya. Untuk variabel Y yaitu jenis citra dengan nilai skor tinggi sebesar 56% yang dibagi menjadi 6 dimensi yaitu citra bayangan, citra yang berlaku, citra yang diharapkan, citra perusahaan, citra majemuk, dan citra baik dan buruk. Dimensi pertama adalah citra bayangan dimana citra ini 11

12 adalah pandangan pihak internal mengenai pandangan pihak eksternal mengenai perusahaannya. PT. Blue Bird Group ingin menginginkan penilaian yang baik dari masyarakat terhadap perusahan. Pada dimensi citra bayangan, nilai tinggi didapat sebesar 87% yang artinya masyarakat mempunyai pandangan yang sama dengan pihak internal PT. Blue Bird Group terhadap perusahaannya sendiri. Dimensi kedua adalah dimensi citra yang berlaku. Dimensi ini adalah sebuah penilaian langsung yang diberikan masyarakat untuk suatu perusahaan melalui pengalaman yang dimilikinya saat berhubungan langsung dengan perusahaan tersebut. Banyaknya masyarakat yang menilai PT. Blue Bird Group melalui apa yang mereka lihat dan dengar seperti ketik PT. Blue Bird Group mampu meningkatkan kinerja kerja mereka atau penilaian masyarakat kepada PT. Blue Bird Group sebagai salah satu leader perusahaan transportasi terbesar di Jakarta. Pada dimensi ini, hasil skornya tinggi sebesar 63% yang artinya masyarakat masih mempunyai penilaian yang baik terhadap citra positif PT. Blue Bird Group yang diperlihatkan kepada masyarakat luas. Dimensi ketiga adalah dimensi citra yang diharapkan. Dimensi ini adalah sebuah citra yang diharapkan oleh perusahaan berdasarkan penilaian dari masyarakat, PT. Blue Bird Group selalu mengharapkan mendapat nilai yang positif dari masyarakat, menjadi pilihan utama masyarakat, hingga program-program yang diberikan agar mampu diterima dnegan baik oleh masyarakat. Pada dimensi ini didapatkan hasil tinggi dengan nilai 81% yang artinya PT. Blue Bird Group layak mendapat citra yang positif di mata masyarakat. Masyarakat juga juga selalu memilih PT. Blue Bird Group sebagai modal transportasi umum sehari-hari dan program yang diberikan PT. Blue Bird Group dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Dimensi keempat adalah dimensi citra perusahaan. Dimensi ini adalah citra keseluruhan dari suatu perusahaan yang sudah melekat lama dan dikenal baik oleh masyarakat. Track record yang dimiliki PT. Blue Bird Grup tentu menjadi acuan penilain masyarakat terhadap perusahaan, di sisi lain inovasi menjadi nilai lebih bagi PT. Blue Bird Group dalam memberikan kesan positif perusahaan. Hasil yang didapat dari dimensi ini adalah tinggi dengan nilai 71% yang artinya responden menyetujui jika PT. Blue Bird Group memiliki citra yang positif melalui nama besar perusahaan yang di sandang oleh PT. Blue Bird Group, serta peremajaan armada dinilai sangat tepat untuk menambah kenyamanan penumpang dari armada PT. Blue Bird Group. Dimensi yang kelima adalah dimensi citra majemuk. Dimensi ini adalah citra yang 12

13 ditampilkan melalui karyawan dan program yang dimiliki oleh perusahaan. Melalui call center 24-hours dan lost and found service, PT. Blue Bird Group harus mampu membuat masyarakat merasa nyaman dengan program-program yang ada. Di sisi lain, attitude karyawan juga harus ditingkatkan guna menunjang program yang diberikan oleh PT. Blue Bird Group. Hasil yang didapat dari dimensi ini adalah sedang dengan nilai 54% yang artinya PT. Blue Bird Group kurang mampu mengoptimalkan program yang ada untuk dapat diterima masyarakat yang menjadi konsumen mereka dan hal ini bisa saja akan menurunkan citra positif PT. Blue Bird Group di mata masyarakat khususnya warga Kemang Selatan IV. Dimensi yang terakhir adalah dimensi citra baik dan buruk. Dimensi ini adalah sebuah citra yang melekat pada suatu perusahaan melalui sejarah perusahaan, keberhasilan program-program yang ada, hingga prestasi-prestasi yang didapat oleh perusahaan sehingga masyarakat dapat menilai citra baik atau buruknya melalui hal-hal tersebut. PT. Blue Bird Group mempunyai segudang prestasi yang dapat dipamerkan kepada masyarakat melalui hasil kerja keras perusahaan selama ini, hal ini menjadi nilai lebih bagi perusahaan agar tetap eksis di mata masyarakat. Kegiatan CSR yang dilakukan PT. Blue Bird Group juga dapat menjadi tolak ukur yang baik bagi perusahaan agar tetap menjadi kepercayaan di hati masyarakat. Hasil yang didapat dari dimensi ini adalah tinggi dengan nilai 88% yang artinya masyarakat memberikan penilaian berupa citra yang positif kepada PT. Blue Bird Group. Melalui prestasi-prestasi, kegiatan-kegiatan, dan inovasi-inovasi yang didapat dan dilakukan PT. Blue Bird Group mampu menarik perhatian masyarakat dan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat khususnya warga Kemang Selatan IV. Berdasarkan hasil analisa perhitungan dalam menganalisis kekuatan hubungan antara media komunikasi citra dengan jenis citra terhadap citra PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV, maka peneliti menggunakan perhitungan korelasi pearson s correlations. Hasil yang didapat sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar Artinya, kedua variabel tersebut menunjukan korelasi dengan kekuatan tinggi. Selanjutnya, hasil dari penilaian uji koefisien menunjukan bahwa output yang didapat pada table 4.47 pada nilai uji dua sisi (two tailed) nilai signifikansi variabel media komunikasi citra sebesar dan nilai signifikansi variabel jenis citra sebesar Artinya, karena nilai signifikansi kedua variabel < 0.05 maka Ho ditolak. Jadi, ada hubungan antara media komunikasi citra dengan jenis citra terhadap citra PT. Blue Bird Group. 13

14 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubugan antara media komunikasi citra dan jenis citra terhadap citra PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner dengan skala pengukuran dalam kuisioner ini adalah Skala Likert.Hasil penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson s Product Moment. Maka diperoleh nilai koefisien korelasi variabel X (Media Komunikasi Citra) terhadap Variabel Y (Jenis Citra) sebesar (0,774) dan tingkat nilai signifikan 0,000 yang mana nilai ini menunjukan adanya hubungan yang tinggi antara kedua variabel. Kemudian hasil pengujian menggunakan pengujian koefisien untuk menentukan hasil hipotesis, diketahui nilai pada uji dua sisi nilai signifikansi dari kedua variabel adalah yang artinya nilai tersebut kurang (<) dari 0.05 dan hasil hipotesis menunjukan bahwa Ho ditolak sehingga ada hubungan antara media komunikasi citra dengan jenis citra terhadap citra PT. Blue Bird Group di mata warga Kemang Selatan IV Jakarta Selatan. Saran Memahami teori yang kita gunakan merupakan modal utama untuk memulai penelitian. Dalam membuat kuesioner harus tepat dan tidak terlalu luas harus sesuai dengan alur atau acuan yang digunakan.untuk melakukan penelitian sejenis, maka Peneliti menyarankan untuk mempertimbangkan waktu tenaga dan biaya yang lebih besar karena akan sangat menguras. Namun dibalik itu semua dapat memberikan kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh peneliti. Terkait hasil dari penelitian ini, dari seluruh sepuluh elemen yang ada pada PT. Blue Bird Group dalam memperlihatkan citra positif mereka di mata warga Kemang Selatan IV, didapat hasil yang tertinggi dari dimensi media komunikasi citra yaitu elemen lambang dan elemen peristiwa dengan nilai presentase 94%. Hal ini menunjukan bahwa PT. Blue Bird Group berhasil mempengaruhi warga Kemang Selatan IV dengan citra positif mereka melalui dimensi media komunikasi citra khususnya elemen lambang dan peristiwa. Sedangkan, nilai terendah dari dimensi jenis citra yaitu citra majemuk dengan nilai presentase 57%. Hanya sedikit warga Kemang Selatan IV yang suka dengan cara penyampaian citra positif PT. Blue Bird Group. Menurut peneliti, saran bagi PT. Blue Bird Group agar dapat memperbaiki elemen citra majemuk yang terdapat pada dimensi jenis citra karena memiliki nilai yang kecil dibandingkan elemen yang lainnya. Perlunya peningkatan pelayanan pada Blue Bird Group 24-hours call 14

15 center dan pelayanan lost & found service agar dapat mudah digunakan oleh para konsumen khususnya warga Kemang Selatan IV. Di sisi lain, attitude karyawan PT. Blue Bird Group mulai sangat perlu ditingkatkan untuk selalu dapat berhubungan baik dengan para konsumen khususnya warga Kemang Selatan IV. Walaupun pada dimensi lainnya tidak ada nilai yang kurang, perlunya PT. Blue Bird Group tetap memepertahankan kinerja perusahaan untuk dapat memberikan hasil yang maksimal kepada para konsumen sehingga konsumen dapat memberikan feedback yang positif kepada PT. Blue Bird Group. DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan (2010, Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik, Serta Ilmu Sosial, Jakarta: Kencana Kriyantono, Rachmat (2006), Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Group Nova, Firsan (2011), Crisis PR, Jakarta: Rajawali Pers Philip, Kotler (2000), Marketing Management, Chicago: PAT Ruslan, Rusady (2006), Manajemen PR dan Media Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sutojo, Siswono (2004), Membangun Citra Perusahaan, Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka Taniredja, Tukiran, dan Mustafidah, Hidayati. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta. Sumber Elektronik 15

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

hubungan Pelayanan Full Board Dalam Membangun Citra Lampion Hotel

hubungan Pelayanan Full Board Dalam Membangun Citra Lampion Hotel hubungan Pelayanan Full Board Dalam Membangun Citra Lampion Hotel (Studi kolerasi antara pelayanan Full Board Dalam membangun citra Lampion Hotel Solo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna

Lebih terperinci

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi 61 Bab V Evaluasi Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai langkah-langkah evaluasi kerangka kerja yang dilakukan dalam penelitian ini. Evaluasi kerangka kerja bertujuan mendapatkan informasi yang luas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Guna mengetahui sejauhmana pengaruh program kunjungan masyarakat terhadap efek kognisi dan afeksi peserta didik khususnya mahasiswa mengenai produk Perum

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS Jika kita akan melakukan penelitian yang menggunakan kuisioner, setelah kuisioner diisi oleh responden dan sudah tabulasi data, maka langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian menurut Soerjono Soekanto merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodelogis, sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini Paradigma yang dipakai adalah paradigma positivistik. Penelitian ini dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Pendekatan yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Jenis pendekatan yang disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut pendapat dari Krisyantono mengenai riset kuantitatif: Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif,

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dalam kegiatan Public Relations (PR) dan termasuk bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dalam kegiatan Public Relations (PR) dan termasuk bidang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian dalam kegiatan Public Relations (PR) dan termasuk bidang studi lainnya, bahwa penelitian mempunyai peranan sangat penting sebagai kegiatan pendukung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam riset ini adalah penelitian Expostfacto artinya data yang dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu mengumpulkan data dengan cara mencacah pengumpulan data yang dikumpulkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan hasil uji

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH NASABAH PT. BANK DKI (STUDI KASUS NASABAH BANK DKI KANTOR CABANG BSD) WORKING PAPER.

PENGARUH CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OLEH NASABAH PT. BANK DKI (STUDI KASUS NASABAH BANK DKI KANTOR CABANG BSD) WORKING PAPER. ENGARUH CITRA ERUSAHAAN TERHADA KEUTUSAN EMBELIAN OLEH NASABAH T. BANK DKI (STUDI KASUS NASABAH BANK DKI KANTOR CABANG BSD) WORKING AER Oleh ANGELICA MARIA ROMAS 1301058365 07 AO Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif. Dimana pada penelitian ini hanya menggambarkan, menjelaskan atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Guna mengetahui sejauhmana pengaruh efektivitas sosial media Twitter terhadap pemenuhan kebutuhan informasi publik eksternal, peneliti menggunakan tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode pada dasarnya merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu hasil menurut. Arikunto (2006, hlm. 160)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi memiliki peran sangat penting karena metodologi merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang dilakukan oleh peneliti untuk mendekati masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Paradigma

BAB III METODOLOGI. 1. Paradigma BAB III METODOLOGI 1. Paradigma Paradigma adalah cara pandang seseorang ilmuwan tentang sisi strategis yang paling menentukan nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan itu sendiri. 54 Secara sederhana, paradigma

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara BAB 4 Analisis Data dan Penyajian 4.1 Penyajian data penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yaitu bertujuan untuk menjelaskan, meringankan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research) yang menjelaskan hubungan (asosiasi) antara variabel-variabel penelitian melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini jenis yang digunakan adalah kuantitatif, karena jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini jenis yang digunakan adalah kuantitatif, karena jenis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis yang digunakan adalah kuantitatif, karena jenis kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah perhitungan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

Asep Sugiarto Wina Puspitasari Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

Asep Sugiarto Wina Puspitasari Universitas Negeri Jakarta  ABSTRAK Opini Publik Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta terkait Surat Edaran oleh Kapolri No. SE/06/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech). Asep Sugiarto Wina

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kuantitatif. Lebih jelasnya lagi, penulis menggunakan metode penelitian

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kuantitatif. Lebih jelasnya lagi, penulis menggunakan metode penelitian BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Lebih jelasnya lagi, penulis menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3. Achmad Faisal EA06 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU GSM INDOSAT IM3 Achmad Faisal 11208417 4EA06 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan merupakan suatu keadaan dimana, keinginan, harapan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasional dan komparatif sehingga dapat mengukur pengaruh kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasional dan komparatif sehingga dapat mengukur pengaruh kualitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian eksplanatif yaitu dengan menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep variabel yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah nasabah PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama yang memiliki Tabungan Siger Mas. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu format deskriptif dan format eksplanatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu format deskriptif dan format eksplanatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan tipe penelitian Eksplanatif. Format penelitian kuantitatif dalam ilmu sosial tergantung pada permasalahan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk

KUESIONER PENELITIAN. (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, maka saya mohon kesediaan saudara/i untuk KUESIONER PENELITIAN Responden Yang Terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun data yang terkumpul dilakukan dengan cara menyebarkan angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun data yang terkumpul dilakukan dengan cara menyebarkan angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab VI ini peneliti akan menganalisa dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mengenai " Pemahaman Bahasa Jurnalistik Wartawan Non-Sarjana jurnalistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh :

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh : HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh : Suharto Email: hartoumm@gmail.com Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan secara langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Menurut

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Menurut BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Menurut Elvinaro Ardianto Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian. Kuesioner Survey IDENTITAS RESPONDEN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian. Kuesioner Survey IDENTITAS RESPONDEN Lampiran 1: Kuesioner Penelitian Kuesioner Survey Pengaruh Brand Image Terhadap kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen AMDK Aqua Galon (Pada warga yang berdomisli warga kelurahan Pagedangan, Tangerang)

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini ialah kuantitatif dengan jenis eksplanatif. Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta)

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta) PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta) Dyva Yulisda br Purba MC Ninik Sri Rejeki Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebab dan akibat dari beberapa variabel.pendekatan kuantitatif adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian kausal dengan pendekatan kuantitatif, Yaitu penelitian yang berfungsi untuk menjelaskan sebab

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menyusun penelitian, sehingga proses penelitian dapat terarah dan sistematis. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian 43 BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Sifat Penelitian Berdasarkan judul penelitian penulis, yaitu mengenai efektifitas Event KFC Music Hit List sebagai wahana Public Relations PT. Fastfood Indonesia, Tbk

Lebih terperinci

Hipotesis teori penelitian ini adalah : persepsi khalayak mengenai CSR. dipengaruhi oleh tingkat kredibilitas advertorial dan selanjutnya persepsi

Hipotesis teori penelitian ini adalah : persepsi khalayak mengenai CSR. dipengaruhi oleh tingkat kredibilitas advertorial dan selanjutnya persepsi Hipotesis teori penelitian ini adalah : persepsi khalayak mengenai CSR dipengaruhi oleh tingkat kredibilitas advertorial dan selanjutnya persepsi mengenai CSR tersebut mempengaruhi citra merek. BAB III

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian penjelasan (explanatory research) yakni kausalitas menjelaskan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah kuantitatif. Penelitian kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Objek ini disebut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009 : 206) menyatakan bahwa statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Gulo (2002), Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang didasarkan pada pertanyaan

Lebih terperinci

Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI

Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Pelayanan Terhadap Citra Bus PO. Raya Di Kalangan Raya Fans Community. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai gelar sarjana S-1 Ilmu Komunikasi. Disusun oleh : Pipin

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih?

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Hasil Kuesioner. Public Relations. membantu anda dalam menentukan jenis cetakan yang akan anda pilih? 30 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Kuesioner Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Public Relations Setujukah anda bahwa Public Relations PT. Uvindo Prima Cemerlang sangat membantu anda dalam menentukan jenis cetakan

Lebih terperinci