BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
|
|
- Ida Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang dijelaskan pada Tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Lokasi Penelitian Nur Fajri Isnaini (2008) Deni Danar Rahayu (2012) Analisis Efektifitas Iklan Televisi Extra Joss versi Group Band Ungu (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang) Pengaruh Iklan dengan EPIC Model pada Media Televises terhadap Sikap Penonton (Studi Kasus pada Iklan Minuman Iotonik Fatigon Hydro versi Macet di Kota Pekanbaru) Sumber: Hasil olahan Penulis Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang Kota Pekanbaru Variabel - Perhatian - Pemahaman - Respon Kognitif - Respon Afektif - Sikap terahdap iklan - Emphaty - Persuasion - Impact - Communication Hasil Penelitian Ditijau dari dimensi DRM iklan dikatakan Efektif (3,78), secara parsial seluruh dimensi tergolong pada rentang skala Efektif. Ditinjau dari dimensi EPIC Model iklan dikatakan Efektif. Secara parsial Dimensi Emphaty, Impact dan Communication tergolong pada rentang skala Efektif. Sementara untuk Persuasion pada rentang skala Cukup Efektif Dari dua penelitian terdahulu di atas, pada penelitian ini peneliti juga menganalisis efektivitas iklan dengan judul Analisis Efektivitas Televisi Kopi Instan Top Coffee Endorser Iwan Fals (Studi pada Mahasiswa di Kota Malang). Namun penelitin kali ini menggunakan dua alat analisis yaitu dengan (DRM) Direct Rating Method dan Metode EPIC untuk melihat konsitensi indikasi yang akan dihasilkan jika digunakan untuk menganalisis iklan yang sama. 8
2 9 B. Landasan Teori 1. Pengertian Periklanan Menurut Jefkins (1997:5) periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurahmurahnya. Sementara menurut Kotler (2005:277) periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa, secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Dari dua pengertian tersebut dapat diartikan periklanan (advertising) merupakan suatu bentuk komunikasi massa nonpersonal yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring sesorang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan terhadap suatu merek. 2. Tujuan Periklanan Kotler (2005:278) mengungkapkan bahwa tujuan periklanan berdasarkan sasarannya terdiri dari: a. Periklanan informative, yaitu untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada. b. Periklanan persuasive, yaitu untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa. c. Iklan pengingat, bertujuan untuk mengingatkan dan merangsang pembelian produk dan jasa kembali. d. Iklan penguat, bertujuan untuk meyakinkan pembeli yang sudah ada bahwa mereka telah melakukan pemilihan yang tepat.
3 10 Menurut Durianto, dkk. (2003:3) menginformasikan (informative), membujuk (persuasive), atau mengingatkan (reminding) dengan penjelasan sebagai berikut: a. Periklanan untuk memberikan informasi (informative) Iklan memberikan informasi kepada khalayak tentang seluk-beluk suatu produk. Secara spesifik, tujuan iklan untuk menginformasikan berguna untuk: Membentuk pasar suatu produk baru, Mengusulkan kegunaan baru suatu produk, Memberitahukan pasar tentang perubahan harga, Menjelaskan penggunaan suatu produk, Menjelaskan pelayanan yang tersedia, Mengoreksi kesan yang ada, Mengurangi kecemasan pembelian, dan Membangun citra perusahaan. b. Periklanan untuk membujuk (persuasive) Periklanan ini dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif produk tertentu. Dalam hal ini, perusahaan melakukan persuasi tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Pada umumnya, periklanan yang bersifat membujuk digunakan untuk merek yang siklus kehidupannya pada taraf petumbuhan (growth stage). Secara spesifik, tujuan iklan untuk menginformasikan berguna untuk: Membentuk preferensi merek, Mendorong alih merek (brand switching), Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, Membujuk pembeli untuk membeli sesegera mungkin, dan Membujuk pembeli untuk menerima keunggulan penjual.
4 11 c. Periklanan untuk mengingatkan (reminding) digunakan untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat. Iklan ini sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan jenis ini adalah iklan penguat (reinforcement advertising) yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan tindakan pembelian yang benar. Umumnya iklan ini digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merek. Secara spesifik tujuan iklan ini untuk mengingatkan, yakni: mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan dikemudian hari, kemudian mengingatkan pembeli dimana mereka bisa membeli produk yang bersangkutan, selanjutnya membuat pembeli tetap ingat produk yang bersangkutan, meski tidak sedang musim, dan yang terakhir mempertahankan kesadaran puncak (top of mind). 3. Iklan Televisi Banyak media yang dapat digunakan untuk menampilkan iklan, seperti Televisi, Radio, Koran, Internet dan Media Luar Ruang lainnya. Media periklanan yang umum dipilih adalah media yang memiliki kemampuan untuk menjangkau jumlah besar pemakai atau pembeli potensial suatu produk dengan suatu pesan yang bersifat persuasif. Pada masing-masing media yang digunakan untuk beriklan, ada keuntungan dan kelebihannya masing-masing. Menurut Shimp (2003:535) kelebihan dan kelemahan media periklanan televisi adalah sebagai berikut:
5 12 a. Diluar pertimbangan lainnya, televisi memiliki kemampuan yang unik untuk mendemonstrasikan penggunaan produk. Tidak ada media lain yang mampu mengjangkau konsumen secara serempak melalui indra pendengaran dan penglihatan sekaligus. para penonton dapat melihat dan mendengarkan yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka memakai produk. b. Televisi juga mempunyai kemampuan untuk muncul tampa diharapkan (intrusion value) yang tidak sejajar dengan media lainnya. Iklan televisi menggunakan indra seseorang dan menarik perhatiannya bahkan pada saat orang tersebut tidak ingin menonton iklan. c. Keunggulan ketiga dari periklanan televisi adalah kemampuannya untuk memberikan hiburan dan menghasilkan kesenangan. Produk yang diiklankan dapat didramatisir dan dibuat lebih menggairahkan atau kurang lazim dari biasanya. Hal ini juga dikaitkan dengan unsur humor yang kerap ditampilkan ditelevisi sebagai strategi periklanan yang efektif untuk menarik perhatian pemirsa. d. Keunggulan ke empat terkait dengan kemampuan televisi untuk menjangkau konsumen satu persatu, misalnya pada saat seorang pembicara atau endoser mendukung keunggulan suatu produk. seperti presentasi penjualan perorangan, interaksi antara pembicara dan konsumen, terjadi pada tingkat perorangan.
6 13 e. Periklanan televisi juga efektif dengan tenaga penjulan perusahaan dan perdagangan. Para penjual akan lebih mudah menjual suatu produk yang kampanye periklanannya telah disusun. Dan perdagangan memiliki suatu dorongan tambahan untuk meningkatkan dukungan barang dagangan yang telah muncul dalam iklan televisi. f. Poin terakhir adalah kemampuanya untuk mencapai dampak yang diinginkan. Dampak tersebut adalah mutu/media periklanan yang mengaktifkan kesadaran konsumen dan mengaktifkan ingatannya untuk menerima pesan penjalan. Kelemahan media periklanan televisi sebagai berikut: a. Masalah yang paling serius adalah biaya periklanan yang meningkat dengan cepat. Biaya ini akan meningkat pada waktu-waktu prime time dimana banyak pemirsa menonton pada jam-jam tersebut. b. Terpecahnya penonton (audience fractionalization). Para pengiklan tidak dapat mengharapkan untuk menarik penonton homogen yang luas ketika memasang iklan pada program tertentu karena sekarang tersedia banyak pilihan program bagi penonton televisi. c. Kebiasaan pemirsa yang suka melakukan zipping dan zapping iklan. zapping terjadi ketika para penonton beralih ke saluran lain ketika iklan ditampilkan. zipping yaitu terjadi saat iklan yang telah direkam dengan VCR ditayangkan dengan cepat ketika penonton menonton materi iklan yang pernah ditayangkan sebelumnya.
7 14 d. Ketidak beraturan (clutter), clutter mengacu kepada semakin banyaknya materi nonprogram yaitu iklan, pesan layanan umum, dan pengumuman promosi stasiun dan program-program saluran yang bersangkutan. 4. Daya Tarik Iklan Menurut Belch dalam Morrisan (2010:342) daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu pada pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan atau memengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk (barang dan jasa). Suatu daya tarik iklan dapat pula dipahami sebagai sesuatu yang menggerakkan orang, berbicara mengenai keinginan atau kebutuhan mereka, dan membangkitkan ketertarikan mereka (Morrison, 2010:342). Terdapat berbagai daya tarik yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mempersiapkan suatu pesan iklan. Secara umum, daya tarik iklan dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori (Morrisan, 2010:343): a. Daya tarik informatif/rasional, menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap aspek praktis, fungsional, dan kegunaan suatu produk dan juga menekankan pada atribut yang dimiliki suatu produk dan atau manfaat atau alasan memiliki atau menggunakan merek produk tertentu. b. Daya tarik emosional adalah daya tarik yang terkait atau berhubungan dengan kebutuhan sosial dan psikologis konsumen dalam pembelian suatu produk.
8 15 Morissan (2010:366), menyatakan unsur-unsur yang diperlukan dalam iklan televisi agar memiliki daya tarik yang kuat, yaitu: a. Musik atau jingle, jingle adalah musik yang terdapat dalam iklan, bisa berupa lagu atau hanya musik ilustrasi sebagai backsound. b. Storyboard, storyboard adalah visualisasi untuk iklan televisi yang merupakan rangkaian gambar yang menampilkan alur cerita iklan. c. Copy atau script, script adalah susunan suatu kalimat yang membentuk headline atau pesan utama dalam sebuah iklan. d. Endorser, endorser berarti pengguna tokoh pendukung yang dapat digunakan sebagai pemeran iklan yang bertujuan untuk memperkuat pesan yang disampaikan. e. Signature Slogan atau strapline, (the pay of line). Slogan dapat ditampilkan dalam bentuk suara (voice) saja, visual (tulisan atau gambar) saja, atau audio dan visual (tulisan, gambar dan suara). f. Logo, logo digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan mengenali produk, perusahaan atau siapa yang menampilkan iklan tersebut. 5. Iklan Efektif Menurut Wells, et. al. (2003:5) Effective ads work on two levels. First, they should satisfy consumer s objectives by engaging them and delivering a relevant message. Futher, ads may reinforce her product decisions and remind her of how her needs have been satisfied. Artinya adalah Iklan yang efektif bekerja di dua level. Pertama, mereka harus
9 16 memuaskan pemikiran konsumen dengan mengikat mereka dan mengirimkan pesan yang relevan. Selanjutnya, iklan harus dapat mempengaruhi pemilihan produk konsumen dan mengingatkan mereka mengenai kebutuhan mereka untuk dapat merasa puas. Effendy (2002:32-33) mengatakan bahwa efektivitas iklan adalah kondisi sejauh mana efek pesan iklan yang disampaikan itu dapat menarik perhatian, dimengerti, dipahami, membangkitkan emosi dan menggerakkan sasarannya untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Selanjutnya Durianto, dkk. (2003:15) mengatakan bahwa secara umum, tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas periklanan, yaitu: penjualan, pengingatan dan persuasi. Efektivitas periklanan yang berkaitan dengan pengingatan dan persuasi dapat diketahui melalui riset tentang dampak komunikasi. 6. Alat Ukur Efektivitas Iklan a. Customer Response Index (CRI) Tahap awal dalam mengukur efektivitas periklanan menggunakan model Customer Response Index (CRI) adalah mengetahui tingkat kesadaran merek dari konsumen (brand awareness). Faktor faktor yang dapat diukur dalam (CRI) adalah awareness (kesadaran terhadap merek), comprehend (pemahaman isi pesan iklan oleh konsumen), interested (ketertarikan terhadap produk), intentions (minat untuk membeli), dan terakhir actions (tindakan pembelian nyata). Perkalian antara faktorfaktor tersebut merupakan index CRI. (Durianto, dkk. 2003:48).
10 17 b. Consumer Decision Model (CDM) Menurut Howard dalam Durianto, dkk. (2003:104) Consumer Decision Model (CDM) adalah suatu model dengan enam variabel yang saling berhubungan, yaitu: pesan iklan (finding information, pengenalan merek (brand recognition), kepercayaan konsumen (confidence), sikap konsumen (attitude), niat beli (intention), dan pembelian nyata (purchase). Consumer Decision Model (CDM) ini merupakan proses pembedaan dan pengelompokan bentuk-bentuk pikiran konsumen, bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk. Setiap variabel saling berintraksi dan saling mendukung yang berakhir dengan pembelian. c. Direct Rating Method (DRM) Direct Rating Method (DRM) atau metode penentuan peringkat langsung digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah iklan yang berkaitan dengan kemampuan iklan itu untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya iklan itu dibaca atau dilihat secara seksama, mudah tidaknya iklan itu dipahami, kemampuan iklan itu untuk menggugah perasaan, dan kemampuan iklan itu untuk mempengaruhi perilaku orang yang melihatnya. Metode ini mengemukakan bahwa semakin tinggi peringkat yang diperoleh sebuah iklan, semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif (Durianto, dkk. 2003:63).
11 18 Berikut akan dibahas lima variabel yang digunakan dalam Direct Rating Method atau metode penentuan peringkat langsung (Durianto, dkk. 2003:64-68): 1) Perhatian (Attention) Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Kapasitas merupakan sumber daya yang terbatas, maka konsumen sangat selektif mengalokasikan perhatian mereka. Ini berarti, pada saat sejumlah stimulus menerima perhatian, yang lain akan diabaikan. 2) Pemahaman (Readthrougness) Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada. 3) Respon Kognitif (Cognitive) Respon ini mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Termasuk juga pengetahuan yang di peroleh seseorang dari pengalamannya, serta yang tertanam dalam ingatan mereka. 4) Respon Afektif (Affection) Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan, atau tidak menyenangkan.
12 19 5) Sikap Terhadap Iklan (Behavior) Kemampuan iklan untuk menciptakan respon yang mendukung terhadap suatu produk sering bergantung pada respon konsumen terhadap iklan tersebut. Iklan yang disukai dapat menghasilkan respon yang lebih positif terhadap suatu produk. Sedangkan iklan yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dari sisi konsumen. d. Metode EPIC Metode EPIC menurut Durianto, dkk. (2003:86) adalah salah satu alat ukur efektivitas iklan yang dikembangkan oleh AC-Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia, mencakup empat dimensi kritis sebagai berikut: 1) Dimensi Empati (Empathy) Memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan/fikiran yang sama dengan orang/kelompok lain. 2) Dimensi Persuasi (Persuasion) Menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik merek.
13 20 3) Dimensi Dampak (Impact) Dimensi Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan. 4) Dimensi Komunikasi (Communicasion) Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil yang merupakan permasalahan komunikasi. 7. Kerangka Pikir Kerangka pikir akan memberikan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah atau objek dari penelitian. Dalam penelitian ini Iklan ditinjau dan dianalisis melalui lima dimensi Direct Rating Method (DRM) yaitu: attention, readthrougness, cognitive, affection, dan behavior (Durianto, dkk. 2003:64-68). Dan empat dimensi Metode EPIC yaitu: empathy, persuasion, impact, dan communication (Durianto, dkk. 2003:86). Sehingga kerangka pikir dapat di lihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:
14 21 Gambar 2.1 Kerangka Pikir IKLAN TOP COFFFEE Endorser IWAN FALS DRM Method Attention (X1) Tertarik melihat iklan ketika tayang (X1.1) Tidak mengganti chanel televisi ketika iklan tayang (X1.2) Adanya keinginan melihat kembali jika iklan ditayangkan lagi (X1.3) Readthroughness (X2) Pesan yang disampaikan dalam iklan mudah dimengerti (X2.1) Mengetahui varian produk yang di iklankan (X2.2) Mengingat karakteristik produk yang diiklankan (X2.3) Cognitive (X3) Keunggulan produk disampaikan dengan jelas dalam iklan (X3.1) Slogan dalam iklan mudah di ingat (X3.2) Manfaat produk disampaikan secara jelas dalam iklannya (X3.3) Affection (X4) Tertarik terhadap bintang iklan yang ditampilkan (X4.1) Suka terhadap musik dalam iklan (X4.2) Suka terhadap suasana yang ditampilkan dalam iklan (X4.3) Behavior (X5) Yakin bahwa manfaat yang diberikan produk sesuai dalam iklan (X5.1) Yakin bahwa produk merupakan kopi instan terbaik (X5.2) Produk yang diiklankan layak untuk dibeli (X5.3) Metode EPIC Empathy (X1) Ketertarikan terhadap tayangan iklan (X1.1) Keselarasan iklan dengan kepribadian (X1.2) Pengaruh iklan terhadap suasana hati (X1.3) Keinginan melihat kembali iklan setelah ditayangkan (X1.4) Persuasi (X2) Kemampuan iklan dalam penguatan karakteristik produk (X2.1) Ketertarikan terhadap produk yang di iklankan (X2.2) Kemampuan iklan untuk mempengaruhi kepercayaan (X2.3) Keinginan membeli produk setelah melihat tayangan iklan (X2.1) Impact (X3) Tingkat pengetahuan tentang merek setelah melihat tayangan iklan (X3.1) Tingkat pengetahuan tentang jenis produk setelah melihat tayangan iklan (X3.2) Tingkat pengetahuan tentang keunggulan produk setelah melihat tayangan iklan (X3.3) Mengingat kreatifitas iklan dibanding dengan iklan produk sejenis lainnya (X3.4) Communication (X4) Pemahamam terhadap pesan yang disampaikan dalam iklan (X4.1) Kekuatan pesan yang ditinggalkan iklan (X4.2) Kemampuan iklan untuk menyampaikan Slogan (X4.3) Kejelasan informasi dalam iklan dibanding produk sejenis (X4.4) EFEKTIVITAS IKLAN Sumber: Diolah dari (Durianto, dkk. 2003), (Isnaini, 2008) dan (Muttaqin, 2010)
BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan pasar dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan produknya dan merebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan
BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Periklanan Periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan antara produsen, perantara, pemasaran, dan konsumen,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemasaran
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pemasaran Pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami perubahan yang sangat drastis dengan ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat tinggi, beberapa
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkat-/2 (diakses 10 Desember 2012) 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu jenis promosi yang dipilih oleh perusahaan untuk mengkampanyekan produknya. Seperti yang dikatakan Mari Pangestu dalam acara Asia
Lebih terperinciEFEKTIVITAS IKLAN DENGAN ANALISIS AIDA (ATTENTION. INTEREST, DESIRE DAN ACTION) STUDI PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA SINGARAJA
EFEKTIVITAS IKLAN DENGAN ANALISIS AIDA (ATTENTION. INTEREST, DESIRE DAN ACTION) STUDI PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA SINGARAJA Ida Ayu Pradnya Maha Dewi Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya iklan yang beredar di televisi nasional membuat konsumen semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Lebih terperinciEfektivitas Iklan Retail Giant Sun City Siodarjo (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Sidoarjo)
Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Siodarjo (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting
Lebih terperinciberikut akan dipaparkan dimensi dimensi dalam Epic model.
EPIC MODEL Epic model merupakan model analisis efektivitas periklanan yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. Epic Model dan mencakup empat dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu strategi promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi suatu produk atau jasa adalah iklan. Periklanan merupakan usaha untuk memasarkan dan
Lebih terperinciJelot Wisang Irbavo. F. Anita Herawati. Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Jl. Babarsari No. 6, Yogyakarta 55281
Efektivitas Iklan Televisi Kartu Seluler (Studi Efektivitas Iklan Televisi Kartu As Versi Ganteng Level 10, AXIS Versi Tali Persahabatan, XL Versi Noah Band Dengan Menggunakan Metode EPIC Model di Kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi kualitas produk, promosi, harga, maupun pelayanan yang diberikan. Dengan banyaknya bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak
Lebih terperinciEFEKTIVITAS IKLAN INDOSAT INTERNET DI TELEVISI
EFEKTIVITAS IKLAN INDOSAT INTERNET DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Efektivitas Iklan Internet.org "Indosat Internet Tanpa Pulsa Untuk Semua" Di Surabaya) Henrico Sabastian, Prodi Ilmu
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan brand loyalty serta brand recall produk-produk mereka di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran stasiun televisi swasta di Indonesia telah merubah pola pikir para pemasar yang ingin melakukan periklanan secara intensif untuk meningkatkan brand
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperincidiungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul "Analisis minat beli
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dengan topik iklan dengan unsur humor sudah pernah diungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul "Analisis minat beli konsumen terhadap penggunaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor industri semakin meningkat. Salah satunya adalah industri sepeda motor di Indonesia tumbuh secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam proses pengambilan keputusan membeli bagi setiap orang adalah sama, tetapi proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen, karena untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran 2.2. Strategi Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2007), pemasaran adalah proses sosial individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan pasar dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan produknya dan merebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban. Metodologi dipengaruhi oleh perspektif teoritis yang kita gunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full
BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen, khususnya perempuan agar tampil lebih cantik dan menarik.
Lebih terperinciPENULISAN PR EKSTERNAL
Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Karena perkembangan iklan yang sangat dinamis, peneliti tertarik untuk
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terhadap efektivitas iklan sangat menarik untuk dilaksanakan, mempertimbangkan teknologi pembuatan iklan, perilaku konsumen dan tema komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Analisis pengaruh iklan di televisi terhadap keputusan pembelian dikemukakan dalam penelitian Ibrahim (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Bagian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Perubahan dan kemajuan secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perubahan dalam mempertahankan pangsa pasar, akibatnya timbul persaingan antar perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii x xiii xiv xv I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI.
RINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Analisis Perilaku Nasabah dan Efektivitas Iklan Televisi Produk Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta. Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dengan hasilnya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dengan hasilnya yang nyata telah berpengaruh terhadap kebudayaan dunia (Pikiran Rakyat, 6 Februari 2009). Pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brand Attitude atau sikap terhadap merek adalah sikap yang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Brand Attitude atau sikap terhadap merek adalah sikap yang akan memiliki konsistensi dengan jawaban konsumen akan pertanyaan seberapa puas konsumen akan pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih selektif terhadap produk atau jasa yang akan di beli atau dipakai.
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Intepretasi Variabel Respons Khalayak pada Iklan Televisi Universitas Indonesia
BAB 5 PENUTUP 5.1 Interpretasi Data Melalui berbagai macam pengujian dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya hubungan yang nyata antara respons khalayak pada iklan televisi Pasti Pas! Pertamina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga semakin ketat hal ini terjadi seiring munculnya beberapa produk obat -
Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui belakangan ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat baik berupa produk maupun jasa. Persaingan dalam produk obat
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Perpindahan Merek (Brand Switching) Perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya dengan kegiatan iklan. Iklan bertujuan untuk mengenalkan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan suatu produk bisa diproduksi secara massal, cepat, dan berkualitas. Konsumen menjadi penting disini karena merekalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang telah memasuki era globalisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke semua lapisan masyarakat telah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Sedangkan definisi
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009 : 45) definisi pemasaran dapat dibedakan antara definisi pemasaran secara manajerial dan secara sosial. Definisi secara manajerial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Definisi ekuitas merek menurut Aaker dalam Tjiptono (2001) adalah serangkaian aset dan liabilities (kewajiban) merek yang terkait dengan sebuah
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness
Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama
Lebih terperinciEfektivitas Isi Pesan Iklan Media Luar Ruang Provider Xl di Bandung
Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6532 Efektivitas Isi Pesan Iklan Media Luar Ruang Provider Xl di Bandung Delta Arianda Prodi Ilmu Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PEMIKIRAN
8 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Periklanan sebagai proses komunikasi Awalnya komunikasi banyak dilakukan dengan cara verbal yaitu ketika manusia belum mengenal tulisan. Tapi semenjak manusia mengenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kotler dan Armstrong (2001: 7), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Iklan Dalam Pemasaran Kotler dan Armstrong (2001: 7), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model AIDA AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah menjadi keharusan sebuah produk dari industri apapun dibubuhi sebuah tanda lukisan atau perkataan yang membedakannya dari barang-barang sejenis hasil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 1.1. Komunikasi Massa
BAB II KAJIAN TEORI Sikap konsumen terhadap merek dapat timbul setelah mengenal merek. Upaya produsen untuk mengenalkan merek kepada konsumen dapat dilakukan melalui iklan. Sebuah iklan dianggap efektif
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Periklanan Periklanan merupakan media promosi yang mempunyai daya jangkau yang luas dan iklan mampu untuk mempertahankan produk agar tetap dikenal konsumen. Pesan dalam iklan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari sekian banyak media yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:
113 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanggapan terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam cara. Komunikasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam meningkatkan penjualan produk, perusahaan melakukan berbagai macam cara. Komunikasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penjualan produk yang mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan arus informasi yang sangat cepat membuat konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat. Dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai musik, endorser, dan tampilan dalam periklanan telah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai musik, endorser, dan tampilan dalam periklanan telah dilakukan oleh beberapa peneliti sejak beberapa dekade yang lalu. Baik yang ditekankan
Lebih terperinciDaftar Isi... Halaman Judul... Surat Pernyataan... Halaman Pengesahan... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Abstrack... Kata Pengantar...
Daftar Isi Halaman Judul... Surat Pernyataan... Halaman Pengesahan... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Abstraksi... Abstrack... Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii iii v vi vii viii ix xiii Daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PESAN IKLAN TELKOMSEL KARTU AS WOW GRATIS 100X LIPAT TERHADAP CUSTOMER TELKOMSEL DI SURABAYA
JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA EFEKTIVITAS PESAN IKLAN TELKOMSEL KARTU AS WOW GRATIS 100X LIPAT TERHADAP CUSTOMER TELKOMSEL DI SURABAYA Robby Soetikno,
Lebih terperinci