BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis
|
|
- Herman Hadian Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Rhenald Kasali; 1993:9) Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto; 2003:1). Iklan berfungsi sebagai alat pembujuk (persuasive) untuk meyakinkan konsumen bahwa produk mereka benar-benar berbeda atau bahkan lebih baik dibandingkan produk pesaing. Apabila kesan iklan benar-benar tertanam dalam benak konsumen maka akan tercipta loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas itu membuat konsumen tidak berkeberatan untuk membayar lebih mahal untuk mendapatkan produk dengan merek tersebut. (Darmadi Durianto, 2003:6) SMS Broadcast SMS Broadcast adalah jenis layanan SMS yang bersifat satu arah yang dikirim ke banyak nomor tujuan hanya dengan satu kali klik dari komputer (Wahidin,2010:139). SMS Broadcast cocok bagi perusahaan yang ingin menjaga hubungan dengan 7
2 customer sehingga tercipta loyalitas konsumen dan brand awareness konsumen, dan juga dapat memantau konsumen dalam pembayaran atau pengingat jadwal tertentu, memasarkan produk yang baru diluncurkan. Penerima tidak dikenakan biaya, SMS yang dikirimkan bersifat personalize (memungkinkan memanggil nama pelanggan), dan ada sender id (nama perusahaan) sehingga pelanggan lebih merasa dihargai dan brand awareness pelanggan pun tercipta. SMS Broadcast dapat mengirimkan sms dalam jumlah besar dengan kecepatan 30 s/d 40 sms per detik hanya dengan satu kali klik. SMS yang dikirimkan bersifat personalize Consumer Decision Model ( CDM ) Model keputusan konsumen dikemukakan oleh Jhon A. Howard, Robert P. Shay dan Christopher A. Green berjudul Measuring The Effect of Marketing Information on Buying Intentions, yang dimuat pada Journal of Servise Marketing Vol. 2 No. 4 Fall, P : 27-36, Model ini memiliki enam variabel yang saling berhubungan, yaitu : 1. Pesan Iklan (Information) Informasi dalam pesan iklan dapat diberikan melalui brosur, surat kabar, radio, televisi, internet, pemberitahuan antarpribadi yang merupakan sumber informasi bagi calon pembeli, ataupun media-media lainnya. Menurut Philip Kotler (1998), pesan iklan yang ideal harus mampu menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest),membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). Menurut John Howard (1994), pesan iklan dalam Consumer Decision Model (CDM) merupakan variabel penentu dari keenam variabel. Consumer Decision Model (CDM) menunjukkan bahwa pesan iklan (informasi) dapat 8
3 menyebabkan: calon pembeli mengenal suatu merek, mengevaluasi merek-merek yang dibutukan calon pembeli, menentukan sikap dan mengukur seberapa besar kepuasan konsumen terhadap suatu merek serta atribut-atribut lainnya suatu produk. Sebuah iklan yang efektif tidak hanya mencakup kandungan informatif atas barang yang ditawarkan saja, melainkan suatu pesan yang dapat menarik perhatian pemirsa (Wahyu, 2010). Menurut Kotler (2005) efektivitas iklan bergantung pada struktur isi pesan. Idealnya sebuah pesan seharusnya mendapat perhatian (attention), menarik minat (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menyebabkan tindakan (action) atau model AIDA. Suatu iklan tidak perlu secara memaksa menjejalkan banyak pesan atau informasi mengenai suatu produk. Cukup dengan satu atau beberapa unsur atau beberapa unsur dari iklan tersebut dirancang untuk memberikan impact yang mendalam sehingga membuat para penerima pesan mengidentifikasi informasi-informasi lain yang ditampilkan dalam pesan iklan tersebut. Maka diharapkan sebuah pesan yang mampu berkomunikasi dengan tepat kepada khalayak, diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian ulang. 2. Pengenalan Merek (Brand Recognition) Pengenalan merek terkait dengan tingkat pengenalan pembeli akan ciri atau keistimewaan produk dibandingkan produk-produk sejenis lainnya (Darmadi Durianto dkk, 2003:106). Menurut Kevin Keller dikutip oleh Kotler (2005:82), Yang membedakan merek dari sesama komoditas tanpa merek adalah persepsi dan perasaan pelanggan tentang atribut 9
4 produk tersebut sesuai kinerja produk tersebut. Akhirnya, merek tetap tinggal dalam benak konsumen. Oleh karenanya perusahaan perlu mengetahui sampai sejauh mana merek berada dalam benak konsumen. 3. Sikap (Attitude) Sikap dapat didefinisikan sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Dapat dikatakan bahwa sikap merupakan suatu respon evaluatif. Respon hanya akan dapat timbul jika individu dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi individu (Darmadi Durianto dkk, 2003:107). Sikap konsumen merupakan elemen kedua dari elemenelemen yang membentuk kesan merek. Sikap konsumen terhadap merek dapat diartikan sebagai penyampaian apa yang diharapkan pembeli agar dapat memuaskan kebutuhan pembeli. Oleh karena itu, sikap konsumen dapat memacu keinginan atau niat untuk membeli produk (Darmadi Durianto dkk, 2003:108). Secara umum seseorang yang memiliki sikap yang positif terhadap suatu produk atau merk, maka orang tersebut akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk membeli produk tersebut. Dalam konteks penelitian ini, dapat dipahami bahwa seseorang yang memiliki sikap yang positif terhadap sms broadcast akan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan pembelian ulang. 4. Kepercayaan Konsumen (Confident) Kepercayaan atau keyakinan merupakan tingkat kepastian konsumen yang menyatakan keyakinan dan penilaiannya terhadap suatu produk yang dinilai bebas. 10
5 Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek akan terus meningkat jika yang diperkirakan konsumen dapat dijelaskan dan digambarkan melalui keterbatasan merek lain. Dalam hal ini, pesan iklan yang disampaikan relative konsisten dan sesuai dengan apa yang sudah disampaikan dan diketahui oleh konsumen untuk suatu merek (Darmadi Durianto dkk, 2003:108). Kepercayaan konsumen adalah bagaimana pembeli dapat yakin akan keputusan mereka terhadap suatu merek, apakah produk tersebut dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau tidak. Kepercayaan konsumen dapat meningkat jika calon pembeli sudah mendapatkan keterangan yang jelas yang didapat konsumen dari pesan iklan (informasi) yang ditayangkan televisi secara berulang-ulang, brosur, pemasaran langsung, dan lainnya (Darmadi Durianto dkk, 2003:108). 5. Niat Beli Konsumen (Intention) Engel, Blackwell dan Miniard (1994:157) menggambarkan bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua faktor, yaitu niat dan pengaruh dari lingkungan atau perbedaan individu. Niat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Niat beli juga merupakan minat pembelian ulang yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang (Assael, 1998:65). Niat beli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk 11
6 akan menyebabkan menurunnya niat beli konsumen (Darmadi Durianto, 2003:109). 6. Pembelian Nyata (Purchase) Pembelian nyata merupakan saat konsumen membayar atau membuat surat hutang dalam jumlah tertentu untuk membeli suatu produk pada waktu tertentu. Pembelian nyata muncul karena konsumen mempunyai niat untuk membeli suatu produk. Pembelian nyata merupakan sasaran akhir Consumer Decision Model (CDM), baik untuk konsumen yang baru pertama kali membeli ataupun untuk konsumen yang melakukan pembelian ulang (Darmadi Durianto; 2003:109) Pembelian Ulang (Repurchase Intention) Menurut Anogara (2000:228) Repurchase Intention merupakan suatu proses keputusan pembelian yang diambil konsumen setelah mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut. Ada 5 tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang umum dilakukan oleh seseorang, yaitu : 1. Pengenalan kebutuhan 2. Proses informasi 3. Evaluasi produk/merek 4. Pembelian 5. Evaluasi pasca pembelian Pembelian ulang merupakan salah satu perilaku setelah pembelian yang sebelumnya didasari dengan kepuasan. Jika pelanggan merasa puas untuk selanjutnya dia akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. (Kotler, 1997:176). Pembelian ulang menurut Swasta dan Irawan (2003:340), dipengaruhi oleh sikap orang lain, iklan (promosi), harga dan 12
7 manfaat yang diharapkan. Sedangkan menurut Rismiati dan Suratno (2001:198) ada 3 sifat seseorang melakukan tindakan pembelian ulang, yaitu : citra merek, atribut produk, efektifitas iklan Efektivitas Iklan Suatu iklan dapat dikatakan efektif, apabila tujuan dari periklanan tersebut dapat tercapai atau terlaksana. Lingga Purnama (2001:159) menyatakan bahwa : Tujuan dari pembuatan iklan harus dapat menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pembeli tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan melalui media iklan tersebut. Menurut Darmadi Durianto dalam bukunya Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Iklan harus dibuat sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat, dan mengandung informasi yang benar. Diharapkan harga yang dibayarkan konsumen sesuai dengan kualitas suatu produk. Iklan yang akan disampaikan sebaiknya diramu sedemikian rupa sehingga pesan yang akan disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat, dan mengandung informasi yang benar. Dengan demikian, harga yang dibayarkan oleh konsumen untuk produk sesuai dengan kualitas yang sebenarnya dari produk tersebut (Durianto, 2003:10). 2.2 Penelitian yang Relevan Tabel 2.1 Penelitian yang relevan No. Peneliti Judul 1. Cahyo Arrisyi (2010) Penggunaan Consumer Decision Model (CDM) Dalam Pengukuran Pengenalan Group Band Caramel Di Surabaya. Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisi pengaruh brand group band aramel terhadap keyakinan konsumen. Mengetahui dan menganalisis Metodologi Penelitian Teknik analisis digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) diperoleh hasil bahwa Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Recognation, Brand Recognation berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sikap Konsumen, Brand 13
8 2. Asasuddin Setyaji (2011) 3. Hendro Siswoyo (2007) Consumer Decision Model Analisis Keefektifan Iklan:Studi Empiris Iklan di Televisi Tentang Produk Kendaraan Bermotor Yamaha di Kecamatan Kendal Kota.. Pengaruh larangan Hit Aerosol terhadap pengenalan merek, keyakinan, sikap, dan minat beli konsumen dengan pendekatan consumer decision model pengaruh brand group band Caramel terhadap sikap konsumen. Mengetahui dan menganalisis pengaruh keyakinan konsumen terhadap niat membeli album. Mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen terhadap niat membeli album. Mengetahui dan menganalisis pengaruh niat membeli terhadap pembelian album group band Caramel. Mendeskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pesan iklan terhadap pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli secara langsung terhadap masyarakat kecamatan Kendal Kota. Minat beli konsumen HIT ditinjau dari konsep Consumer Decision Model Teknik analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Model) dari paket software AMOS 16 dan uji intrumen. Teknik analisa data adalah Structural Equation Model (SEM) Recognation berpengaruh positif terhadap Keyakinan Konsumen, Sikap Konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Beli, Keyakinan Konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Niat Beli dan Niat Beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembelian. Pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha, memberikan pengaruh positif signifikan pada pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli dan pesan iklan berpengaruh langsung terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen tanpa melalui pengenalan merek. Informasi berpengaruh positif terhadap pengenalan merek secara langsung. Informasi larangan HIT berpengaruh negatif secara langsung terhadap keyakinan dan berdampak positif secara tidak langsung terhadap keyakinan melalui pengenalan merek. Informasi larangan HIT berdampak negative secara langsung terhadap sikap dan berdampak positif secara tidak langsung terhadap sikap melalui pengenalan merek. Informasi larangan HIT berdampak tidak langsung terhadap minat beli konsumen. Dan variabel keyakinan berpengaruh langsung secara negatif terhadap minat beli dan variabel sikap memiliki pengaruh langsung secara positif terhadap minat beli. 14
9 2.3 Kerangka Penelitian Berdasarkan pendekatan CDM, pengukuran efektivitas iklan digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel F (pesan iklan), B (pengenalan merek), C (keyakinan konsumen), A (sikap konsumen), I (niat beli), P (pembelian nyata) terhadap pengambilan keputusan pembelian ulang oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Maka dapat dibuat kerangka penelitian sebagai berikut: Keterangan : F : Pesan B : Pengenalan Merek C : Kepercayaan Gambar 2.1 Kerangka Penelitian A : Sikap I : Niat Beli P : Pembelian Nyata SMS Broadcast adalah salah satu media promosi Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Diawali dari pelanggan yang menerima SMS Broadcast yang dapat menyebabkan tiga kemungkinan pengaruh yang dimulai dari pengenalan merek oleh pelanggan (B, Brand Recognition) kemudian pelanggan mengevaluasi apakah pengenalan tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga membentuk sikap (A, Attitude). Diharapkan menciptakan dan menambahkan kedalam benak 15
10 pelanggan sebagai tingkat keyakinan (C, Confidence) yang menunjukkan penilaian terhadap merek yang bersangkutan dapat memberikan kepuasan atau tidak bagi pelanggan. Pengenalan merek menguatkan sikap dan keyakinan pelanggan terhadap merek. Sehingga diharapkan mampu menimbulkan niat beli (I, Intention) pelanggan mempengaruhi pelanggan melakukan pembelian (P, Purchase) yang nyata. Saat melakukan pembelian atau penggunaan jasa di Laboratorium Klinik Prodia Cepu, secara bersamaan pelanggan akan mengevaluasi pasca penggunaan jasa Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Apabila pelanggan datang lagi ke Laboratorium Klinik Prodia Cepu berarti sms broadcast dikatakan efektif. 2.4 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan pesan terhadap kepercayaan konsumen oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan pesan terhadap pengenalan merek oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan pesan terhadap sikap oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H4 : Ada pengaruh positif dan signifikan pengenalan merek terhadap kepercayaan konsumen oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H5 : Ada pengaruh positif dan signifikan pengenalan merek terhadap sikap oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H6 : Ada pengaruh positif dan signifikan kepercayaan konsumen terhadap niat beli oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H7 : Ada pengaruh positif dan signifikan sikap terhadap niat beli oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H8 : Ada pengaruh positif dan signifikan niat beli terhadap pembelian nyata oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. 16
11 H9 : Ada pengaruh positif dan signifikan pembelian nyata terhadap pembelian ulang oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. H10: Ada pengaruh positif dan signifikan pesan, pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap, niat beli dan pembelian nyata secara bersama sama terhadap pengambilan keputusan pembelian ulang oleh pelanggan Laboratorium Klinik Prodia Cepu. 17
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium Klinik Prodia adalah salah satu laboratorium klinik terbesar di Indonesia. Prodia didirikan sebagai laboratorium kecil pada tanggal 7 Mei 1973 di Solo.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam proses pengambilan keputusan membeli bagi setiap orang adalah sama, tetapi proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen, karena untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan hijau seperti didefinisikan oleh Banerjee et. al. dalam Tariq (2014)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Iklan Hijau Iklan hijau seperti didefinisikan oleh Banerjee et. al. dalam Tariq (2014) bahwa, ''Setiap iklan yang memenuhi satu atau lebih dari kriteria
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model AIDA AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan. Hal tersebut membuat masing-masing perusahaan berusaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masuknya bisnis ritel dari luar negri yang dikelola secara professional menuntut bisnis ritel domestik untuk dikelola secara professional pula agar mampu bersaing
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian
BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga
Lebih terperinciCONSUMER DECISION MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN: STUDI EMPIRIS IKLAN DI TELEVISI TENTANG PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA DI KECAMATAN KENDAL KOTA
CONSUMER DECISION MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN: STUDI EMPIRIS IKLAN DI TELEVISI TENTANG PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA DI KECAMATAN KENDAL KOTA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah menjadi keharusan sebuah produk dari industri apapun dibubuhi sebuah tanda lukisan atau perkataan yang membedakannya dari barang-barang sejenis hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Periklanan Kata iklan berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk
Lebih terperinciCITRA TOKO ONLINE DALAM HUBUNGAN KAUSAL ANTARA EFEKTIVITAS IKLAN DAN NIAT BELI KONSUMEN
CITRA TOKO ONLINE DALAM HUBUNGAN KAUSAL ANTARA EFEKTIVITAS IKLAN DAN NIAT BELI KONSUMEN (Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Penerima Iklan SMS Situs Belanja Online Zalora.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor industri semakin meningkat. Salah satunya adalah industri sepeda motor di Indonesia tumbuh secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari kebutuhan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori
Lebih terperinciPengukuran Efektivitas Program Promosi UseeTV Telkom Witel Bali Selatan dengan menggunakan Konsep Consumer Decision Model
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 973 Pengukuran Efektivitas Program Promosi UseeTV Telkom Witel Bali Selatan dengan menggunakan Konsep Consumer Decision Model
Lebih terperinciPENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN, SIKAP DAN KEYAKINAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE BLACKBERRY SKRIPSI. Diajukan Oleh :
PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN, SIKAP DAN KEYAKINAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SMARTPHONE BLACKBERRY SKRIPSI Diajukan Oleh : Anindya Eka 0612010132/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merek dan Kesadaran Merek terhadap Niat Beli. Berikut ini diuraikan penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Uraian yang disajikan pada penelitian terdahulu akan di fokuskan pada penelitian yang relevan dengan variabel yang dikaji, yakni tentang pengaruh Citra
Lebih terperinciFAKTOR PRODUK DAN HARGA DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI HANDPHONE SAMSUNG
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 FAKTOR PRODUK DAN HARGA DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI HANDPHONE SAMSUNG Syafrizal Dosen Tetap Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI.
RINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Analisis Perilaku Nasabah dan Efektivitas Iklan Televisi Produk Tabungan Britama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta. Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN
Lebih terperinciCONSUMER DECISION MODEL (CDM) ANALYSIS TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN YANG DITAYANGKAN MEDIA VIDEOTRON DI SURAKARTA
CONSUMER DECISION MODEL (CDM) ANALYSIS TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN YANG DITAYANGKAN MEDIA VIDEOTRON DI SURAKARTA CONSUMER DECISION MODEL (CDM) ANALYSIS OF EFFECTIVENESS VIDEOTRON ADVERTISING SERVED IN SURAKARTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperan dalam jalannya roda usaha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Permasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berperan dalam jalannya roda usaha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran 2.2. Strategi Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2007), pemasaran adalah proses sosial individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar apa pun manfaatnya, jika tidak ada yang tahu tentang keberadaannya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebaik apa pun mutu sebuah produk, semenarik apa pun bentuknya atau sebesar apa pun manfaatnya, jika tidak ada yang tahu tentang keberadaannya, maka mustahil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting
Lebih terperinciPENGGUNAAN CONSUMER DECISION MODEL (CDM) DALAM PENGUKURAN PENGENALAN GROUP BAND CARAMEL DI SURABAYA
PENGGUNAAN CONSUMER DECISION MODEL (CDM) DALAM PENGUKURAN PENGENALAN GROUP BAND CARAMEL DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... viii x xiii xiv xv I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem
20 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan salah satu cabang dari ilmu manajemen yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain cabang ilmu manajemen lainnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Bagian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
1 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan elemen penting yang harus ada dalam setiap perusahaan. Banyak orang beranggapan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan darahnya perdagangan. Kotler dan Keller (2013:27) mengemukakan inti dari pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami perubahan yang sangat drastis dengan ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat tinggi, beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin mencapai suatu keberhasilan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan memerlukan strategi untuk menghadapi persaingan yang saat ini semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERSEPSI SUMBER IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH SIKAP KONSUMEN PADA IKLAN DAN MEREK
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI SUMBER IKLAN TERHADAP MINAT BELI YANG DIMEDIASI OLEH SIKAP KONSUMEN PADA IKLAN DAN MEREK SKRIPSI Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dewasa ini telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap persaingan dunia usaha dalam merebut pasar bagi hasil produksinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran
6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi persaingan di dunia bisnis menjadi lebih ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan manusia tidak hanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang terdahulu sudah banyak dilakukan terkait masalah kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya teknologi dan berkembang pesatnya dunia bisnis di Indonesia, yang secara tidak langsung memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala bidang usaha semakin ketat, hal ini ditandai dengan berdirinya banyak perusahaan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN I.I Pendahuluan Ramainya persaingan jasa pendidikan Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini sangat kompetitif dan berusaha untuk menjadi Perguruan Tinggi yang terbaik, khususnya Perguruan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
Lebih terperinci2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran
BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA. model atau kerangka penelitian, sedangkan teori di rujuk dari buku mengenai
11 BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Suatu penelitian memerlukan rujukan dari penelitian sebelumnya yang sejenis dan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Periklanan Menurut Shinta (2010), periklanan pada dasarnya merupakan salah satu tahap dari pemasaran, yang tiap-tiap tahap itu bagaikan mata rantai yang saling berhubungan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin majunya pembangunan yang terjadi di negara Indonesia secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat. Kebiasaan dan gaya
Lebih terperinciAnalisis Efektivitas Iklan Produk Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh
Analisis Efektivitas Iklan Produk Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh Akademi Sekretari Manajemen (ASM) Nusantara Banda Aceh Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas iklan mobil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan pembelian konsumen menjadi faktor yang penting dalam penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika rangsangan konsumen dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu Indonesia
Lebih terperinciDILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI
DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI VERSI ONLINE http://www.manbisnis.tripod.com, Vol. 03 No. 01 April 2003 ---DAFTAR ISI--- ANALISIS CONSUMER DECISION MODEL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full
BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu memudahkan penulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH
6 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN MASALAH 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Harga 2.1.1.1 Pengertian Harga Harga merupakan satu satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta perkembangan sistem perekonomian dapat menimbulkan banyak sekali perusahaan yang bergerak dalam
Lebih terperinciBab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity
Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 yang menyatakan brand familiarity berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dengan hasilnya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dengan hasilnya yang nyata telah berpengaruh terhadap kebudayaan dunia (Pikiran Rakyat, 6 Februari 2009). Pengaruh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai bertambahnya jenis media periklanan. Keanekaragaman jenis media periklanan dimulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan yang cepat. Bank-bank konvensional mulai berlomba membuka divisi syariah. Semakin banyak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan. enam alat promosi, yaitu periklanan, penjualan pribadi, promosi
27 BAB II KAJIAN TEORITIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Bauran Promosi Jasa Menurut Tjiptono, Bauran promosi adalah berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. 32
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang
BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Definisi Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler (2002, 10) pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan
Lebih terperincidiungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul "Analisis minat beli
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dengan topik iklan dengan unsur humor sudah pernah diungkapkan oleh Bambang Setiawan dengan judul "Analisis minat beli konsumen terhadap penggunaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaannya yang mendukung penelitian ini. yang berjudul Measuring customer-based brand equity : empirical evidence
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, merujuk pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki keterkaitan dalam membahas
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting
PERILAKU KONSUMEN By Eka DJ Ginting Pengertian Bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan serta mengatur pembelian barang dan jasa (Hiam, A & Scewe, C.D,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian ini dengan menggunakan Structural Equation Model dan telah
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis data dan hipotesis yang telah diuji dalam penelitian ini dengan menggunakan Structural Equation Model dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Ekuitas Merek Definisi ekuitas merek menurut Aaker dalam Tjiptono (2001) adalah serangkaian aset dan liabilities (kewajiban) merek yang terkait dengan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kue di Kota Bandung Nama Toko Produk Harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, setiap perusahaan dalam bidang pemasarannya tidak lagi menitikberatkan pada peningkatan profit (keuntungan) melalui volume penjualan tetapi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention konsumen
Lebih terperinci